SEL Uraian Materi 1. Komponen Kimia Sel Secara singkat dinyatakan bahwa sel merupakan satuan minimum kehidupan. Ciri kehidupan baru terlihat pada tingkat sel, sedangkan pada tingkat yang lebih kecil seperti organel atau molekul ciri kehidupan belum ada. Semua organisme, tumbuhan, hewan, dan mikrobia, terdiri dari sel; Sel hanya berasal dari sel yang ada sebelumnya , setiap sel memiliki kehidupan sendiri disamping peran gabungan di dalam organisme multisel. Pada organisme multisel, sel mempunyai tugas khusus tergantung di jaringan mana sel itu berada, dan setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi yang tidak bisa dilakukan sendiri. Unsur utama yang menyusun jasad hidup adalah karbon (C) dan hidrogen (H). Karbon mempunyai sifat istimewa, diantaranya karbon bisa mengikat karbon lain sehingga membentuk rantai panjang. Selain itu karbon bisa mengikat empat atom lain. Kedua sifat istimewa karbon ini memungkinkannya menjadi tulang punggung untuk membentuk berbagai senyawa organik kompleks yang menyusun tubuh makhluk hidup. Senyawa-senyawa kimia pembangun sel dapat dikelompokkan atas senyawa anorganik ( air dan garam mineral ), dan senyawa organik ( protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat). Secara umum sel hewan maupun sel tumbuhan mengandung 75-85%
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SEL
Uraian Materi
1. Komponen Kimia Sel
Secara singkat dinyatakan bahwa sel merupakan satuan minimum kehidupan. Ciri
kehidupan baru terlihat pada tingkat sel, sedangkan pada tingkat yang lebih kecil seperti
organel atau molekul ciri kehidupan belum ada. Semua organisme, tumbuhan, hewan, dan
mikrobia, terdiri dari sel; Sel hanya berasal dari sel yang ada sebelumnya , setiap sel
memiliki kehidupan sendiri disamping peran gabungan di dalam organisme multisel.
Pada organisme multisel, sel mempunyai tugas khusus tergantung di jaringan mana sel itu
berada, dan setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi yang tidak
bisa dilakukan sendiri.
Unsur utama yang menyusun jasad hidup adalah karbon (C) dan hidrogen (H).
Karbon mempunyai sifat istimewa, diantaranya karbon bisa mengikat karbon lain
sehingga membentuk rantai panjang. Selain itu karbon bisa mengikat empat atom lain.
Kedua sifat istimewa karbon ini memungkinkannya menjadi tulang punggung untuk
membentuk berbagai senyawa organik kompleks yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Senyawa-senyawa kimia pembangun sel dapat dikelompokkan atas senyawa
anorganik ( air dan garam mineral ), dan senyawa organik ( protein, karbohidrat, lipid,
dan asam nukleat). Secara umum sel hewan maupun sel tumbuhan mengandung 75-85%
sinovial, dan ligament. Persendian ini dapat dibedakan atas sendi engsel, sendi putar, sendi
pelana, sandi pelaru, dan sendi luncur.
Sendi engsel
Sendi engsel merupakan persendian yang hanya memungkinkan gerakan
satu arah, seperti engsel pintu. Misalnya , persendian pada siku, lutut, dan
ruas- ruas jari.
Sendi putar
Sendi putar merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
berputar (rotasi). Misalnya, persendian pada tulang tengkorak dengan tulang
atlas dan tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah.
Sendi pelana
Sendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke
samping kanan dan kiri serta gerakan ke arah atas dan bawah. Misalnya
persendian pada ibu jari.
Sendi pelaru
Sendi peluru merupakan persendian yang hanya memungkinkan terjadi
gerakan ke segala arah. Pada persendian ini, struktur ujung tulang yang satu
terbentuk kapsula (seperti peluru), sedangkan ujung tulang yang lainnya
berbentuk cekungan. Misalnya persendian pada tulang lengan atas dengan
tulang belikat dan tulang paha dengan tulang panggul.
Sendi luncur
Sendi luncur merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan rotasi pada satu bidang datar saja. Misalnya persendian pada
pergelangan kaki dan persendian antara dasar tengkorak dengan ruas
pertama tulang punggung.
Gambar 5 : Sendi pada lutut
2. Gangguan pada sendi
Gangguan pada sendi antara lain:
a. Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan
penggantungnya sobek.
b. Ankilosis
Ankiolosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakan karena
seolah menyatu.
c. Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi
tidak bergeser.
d. Arthritis
Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Yang dapat dibedakan
atas :
Arthritis gout
Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada jari- jari tangan
terutama pada sendi- sendi. Sebagai akibatnya ruas jari- jari membesar dan
terasa sakit jika digerakan
Osteortritis
Osteortritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami
degenerasi. Sebagai akibatnya terjadi gangguan jika sendi digerakan
Arthritis eksudatif
Arthritis eksudatif adalah terisinya rongga dendi oleh cairan yang disebut
getah radang. Penyakit ini karena kuman
Arthritis sika
Arthritis sika adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa
nyeri saat tulang digerakan
C. OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot
memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi
otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan dan relaksasi otot terjadi jika otot sedang
melakukan beristirahat. Dengan demilikian otot memiliki tiga karakteristik, yaitu:
Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek
, otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang melakukan
kegiatan
Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk
memanjang , otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada
ukuran semula
Otot tersusun atas dua macam filamentdasar yaitu filamen aktin dan filamen
miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal.
1. Jenis- Jenis Otot
Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot
dibedakan menjadi tiga , yaitu:
a. Otot lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka merupakan komponen otot utama yangt
menyusun tubuh kita. Disebut otot rangka karena otot ini melekat pada kerangka. Pada
penampang longitudinal serat otot rangka terdapat bekas gelap dan berkas terang sehingga
otot ini disebut juga otot serat lintang. Beberapa karakteristik dari otot rangka adalah
sebagai berikut:
Melekat pada kerangka
Sifat kerja dipengaruhi oleh susunan saraf sadar sehingga
disebut sebagai otot sadar
Aktivitas cepat dan mudah
b. Otot polos
Otot polos merupakanjaringan otot yang tersusun dari sel-sel yang berbentuk
gelondong. Pada bagiab tengah sel otot tampak mengelembung, sedang kedua bagian
ujungnya berbentuk lancip. Inti sel berbentuk bulat, terdapat pada bagian tengak sel otot
polos. Otot polos dapat dijumpai pada dinding usus, dinding pembuluh darah, dinding
indung telur, dinding kantong urine, saluran urine, dan paru- paru. Dan beberapa
kharakteristik dari otot polos yaitu:
Tidak melekat pada tulang
Sifat kerja dipengaruhi oleh susunansaraf tak sadar. Oleh karena itu, otot
polos di sebut juga otot tak sadar
Aktivitas lambat
Mampu berkontraksi dalam waktu yang lama dan tidak mudah mengalami
kelelahan.
Gambar 6 : Macam- macam otot pada tubuh manusia
c. Otot jantung
Otot jantung merupakan otot yang hanya terdapat pada dinding organ jantung.
Kontraksi otot jantung dapat menyebabkan darah menglir dari jantung ke seluruh tubuh.
Struktur sel otot jantung hampir serupa dengan struktur sel otot rangka, hanya saja
anyaman sel pada otot jantung membentuk percabangan dan memiliki satu inti sel pada
setiap serat. Adapun karakteristik dari otot jantung adalah sebagai berikut:
Hanya terdapat pada dinding organ jantung
Sifat kerja dipengaruhi oleh saraf tak sadar
Aktivitas sedang
2. Sifat kerja otot
Sifat kerja otot di bedakan atas antagonis dan sinergis
a. Antagonis
Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya:
Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokan),
misalnya otot
trisep dan otot bisep
Abductor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan)
misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna
Depressor (ke bawah) dan elevator (ke atas),misalnya gerak
kepala
menunduk dan menengadah
Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup),
misalnya gerak
telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup
b. Sinergis
Sinergis adalah otot- otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya
pronator teres dan pronator kuadratus.
Gambar 7 : Otot- otot penyusun tubuh manusia
3. Kelainan pada otot
Kelainan pada otot antara lain disebabkan sebagai berikut:
a. Atropi, merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan
kemampuan untuk berkontraksi
b. Kelelahan otot, kelelahan terjadi karena terus menerus melakukan
pekerjaan, jika terus berlanjut maka akan terjadi kram
c. Tetanus, merupakan otot yang terus menerus berkontaksi (kejang), akibat
serangan dari bakteri Clostridium tetani
d. Miestenia gravis, adalah melemahnya otot secara berangsur- angsur
sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian
e. Kaku leher (stiff) adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher
terasa kaku, karena kesalahan pada gerak
D. TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI KELAINAN PADA SYSTEM GERAK
1. Teknologi yang berhubungan dengan struktur tulang
Dengan bentuk tulang yang pejal manusia mendapatkan beberapa keuntungan
antara lain:
a. tulang menjadi ringan sehingga beban tubuh manusia menjadi ringan. Hal
ini menguntungkan agar manusia mudah bergerak.
b. Rongga tulang diisi oleh sumsum tulang. Sumsum berperan dalam
pembentukan sel-sel darah merah.
Bentuk tulang yang berongga ini ditiru dalam teknologi pembuatan tiang. Tiang
pancang, tiang listrik, rangka besi untuk kursi meja, dibuat berbentuk silinder berongga.
Alasannya kekuatan silinder berongga tidak jauh berbeda dengan bentuk silinder pejal.
Tetapi, proses produksi silinder berongga jauh lebih ekonomis, karena menggunakan
sedikit bahan.
2. Teknologi yang berhubungan dengan gangguan dan kelainan tulang
Teknologi yang dapat diterapkan untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada
tulang, misalnya sebagai berikut:
a. Penyembuhan patah tulang
Pembidaian ; benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling
tulang uang patah
Pemasangan gips ; bahan kapur yang dibungkus di sekitar tulang
yang patah
Pembedahan internal ; pembedahan untuk menempatkan batang
logam atau piringan pada tulang yang patah.
b. Penyembuhan kanker tulang, yakni pembedahan dan kemoterapi
c. Transplantasi sumsum tulang
d. Penggantian sendi
Pada orang tua yang mengalami penyakit degenerasi tulang (misalnya
osteoartritis), sendi-sendinya telah rusak sehingga menimbulkan rasa sakit.
Untuk mengatasinya kini dikenal metoda pembedahan untuk mengganti sendi
yang rusak dengan bahan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam
campuran (misal campuran titanium) dan cawan cawan sendi dengan mangkuk
poliethilen (misal plastik) kerapatan tinggai. Kemudian kedua sisi direkatkan
dengan senyawa metil metaklirat yang berpori memungkinkan fisiologi tulang
tetap normal.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Setiap makhluk hidup harus dapat melakukan pertukaran materi dengan lingkungan
untuk kelangsungan hidupnya. Pertukaran materi pada akhirnya akan terjadi pada tingkat
seluler. Pada makhluk hidup multi seluler, pertukaran materi- materi pada tingkat seluler
dapat terjadi karena adanya suatu sistem pangangkut khusus, yaitu sistem peredaran darah.
A. DARAH
Darah kita terdapat di dalam pembuluh darah. Dalam kondisi normal volume darah
setiap orang lebih kurang 8% dari berat badannya. Pada orang dewasa yang beratnya 65
kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter.
Darah kita tersusun dari beberapa komponen, yaitu :
1. 55% merupakan bagian yang cair yakni plasma darah. Plasma darah atau cairan
darah terdiri atas :
a. 90% air.
b. 8% protein yang terdiri dari albumin, hormon, globulin, protrombin dan
fibrinogen.
c. 0,9% mineral yang terdiri dari NaCl, natrium bikarbonat, garam dari kalsium,
fosfor, magnesium, besi.
d. 0,1% berupa sejumlah bahan organik, yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat,
asam amino, enzim, antigen.
Protein yang larut di dalam darah disebut protein darah. Protein darah yang penting
antara lain hormon, fibrinogen, albumin, globulin. Zat-zat tersebut sangat penting
bagi tubuh.
2. 45% bagian yang padat atau butiran darahButiran darah terdiri atas 3 macam sel
darah, yaitu :
a. Sel darah merah atau eritrosit
b. Sel darah putih atau leukosit
c. Sel pembeku darah atau trombosit.
Komponen Darah
B. FUNGSI DARAH
Fungsi darah secara umum yaitu :
1. Sebagai alat pengangkut.
2. Membasmi kuman penyakit.
3. Membekukan darah.
4. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Macam- Macam Sel Darah
1. Sel Darah Merah
Sel darah merah terspesilisasi intik mengangkut O2 dan CO2. Pada Mamalia bentuk
eritrosit pipih, dengan garis tengah 7,5 um, cekung dibagian tengah (bikonkav), tidak
berinti. Semua vertebrata kecuali Mamalia mempunyai eritrosit yang berinti. Butiran darah
merah mengandung hemoglobin (Hb). Sel darah merah dibentuk oleh sumsum merah
tulang pipih. Pada manusia, terdapat sekitar 3 triliun eritrosit dalam peredaran darah.
Dalam setiap mm3 darah pria dewasa terdapat ± 5,4 juta eritrosit dan pada wanita
terdapat 4,8 juta eritrosit. Jumlah darah yang rendah dari inidisebut Anemia. Usia eritrosit
Darah
Plasma Darah55%
Air90%
Sel-sel Darah45%
Eritrosit Leukosit TrombositZat Terlarut10%
1. Protein2.Garam mineral3. Bahan organik4. Sisa metabolik5. Hormon6. Gas
120 hari. Eritrosit yang telah rusak akan diuraikan di hati, limpa, dan sumsum tulang
belakang oleh makrofag.
A B
Gambar 1 : A. Sel darah merah, B. Sel darah putih
2. Sel Darah Putih
Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, bersifat bening, bentuknya tidak tetap
seperti amoeba. Ukuran leukosit lebih besar dari sel merah, tetapi jumlahnya lebih kecil.
Garis tengahnya antara 9-15 um. Secara normal, jumlah leukosit per mm3 darah sekitar
5000- 10.000. Apabila jumlah lebih dari normal disebut leukositosis, jumlah kurang dari
normal disebut leukopenia. Berdasarkan butiran (granula) yang terdapat pada selnya, sel
darah putih dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Granulosit. Sel darah putih yang bergranula. Intinya mempunyai beberapa
bagian dan antara bagian tersebut dihubungkan dengan benang sitoplasma.
Granulosit dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan kemampuan menyerap
warna, yaitu Netrofil, Eosinofil dan Basofil
b. Agranulosit. Sel darah putih yang tida memiliki granula ini memiliki satu
buah inti yang besar. Sel darah yang tidak bergranula ini dibedakan menjadi
dua, yaitu limfosit dan monosit
3. Keping-keping Darah atau Trombosit
Trombosit bentuknya tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran kecil, garis
tengahnya lebih kurang 2-4 um. Dalam tiap satu mm3 darah terdapat lebih kurang 250.000
keping darah.
Darah terdiri atas banyak komponen. Tiap komponen mempunyai fungsi tertentu,
yaitu :
1. Sebagai alat pengangkut
a. Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke
jantung dan ke seluruh sel-sel tubuh.
b. Plasma darah mengangkut
Sari makanan dari usus ke hati kemudian ke
seluruh tubuh.
Karbon dioksida dari jaringan tubuh ke
paru-paru.
Urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan.
Hormon dari kelenjar hormon ke seluruh
tubuh.
2. Membunuh kuman-kuman penyakit. Yang
bertugas membunuh kuman penyakit adalah leukosit. Caranya dengan membentuk
antibodi.
3. Melakukan pembekuan darah. Dalam proses
pembekuan darah yang berperan penting adalah trombosit.
4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia tetap, berkisar 37oC, walaupun suhu lingkungan meningkat atau menurun.
Hal ini dimungkinkan karena penyebaran energi panas secara merata dilakukan
oleh darah. Peristiwa menggigil pada saat kedinginan, dan berkeringat pada saat
kepanasan merupakan mekanisme untuk menjaga kestabilan suhu tubuh.
MEKANISME PENUTUPAN
LUKA:
Ketika luka pada tubuh mulai
mengeluarkan darah, sebuah
enzime yang disebut
tromboplastin yang dihasilkan
sel-sel jaringan yang terluka
bereaksi dengan kalsium dan
protrombin di dalam darah.
Akibat reaksi kimia, jalinan
benang-benang yang dihasilkan
membentuk lapisan pelindung,
yang kemudian mengeras.
Lapisan sel-sel paling atas
akhirnya mati, dan mengalami
penandukan sehingga
membentuk keropeng. Di
bawah keropeng ini, atau
lapisan pelindung, sel-sel baru
sedang dibentuk. Ketika sel-sel
yang rusak telah selesai
diperbaharui, keropeng tersebut
akan mengelupas dan jatuh.
C. GOLONGAN DARAH
1. Sistem ABO
Pada darah manusia terdapat dua faktor yang menentukan dalam golongan darah,
yaitu aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen (zat anti) merupakan antigen yang terdapat di
sel darah merah dan bersifat genetis. Umumnya dikenal tiga jenis aglutinogen, yaitu
aglutinogen A dan B, aglutinogen M dan N, dan faktor rhesus (Rh).
Berdasarkankeberadaan aglutinogen, penggolongan darah manusia dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan
darah sistem Rh. Aglutinin merupakan protein plasma yang berfungsi sebagai antibodi.
Pada sisitem ABO, aglutinin terdiri atas dua macam, yaitu aglutinin α dan aglutinin β.
Pada tahun 1900 dan 1901 Karl Landsteiner merumuskanpengolongan darah
ABO berdasarkan keberadaan aglutinogen dan aglutinin pada darah, yaitu :
a. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya mengandung aglutinogen
A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin β
b. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya mengandung aglutinogen
A dan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin α
c. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan B, serta dalam serum atau plasmanya tidak mengandung
aglutinin
d. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak mengandung
aglutinogen, sedangkan dalam serum atau plasmanya mengandung aglutinin α
dan aglutinin β
2. Sistem MN
Pada tahun 1927, Karl Landsteiner dan P. Levine menemukan antigen baru yang
disebut dengan aglutinogen M dan aglutinogen N. Berdasarkan kedua jenis aglutinogen
tersebut, menghasilkan tiga macam golongan darah, yaitu, M, N, dan MN. Berbeda dengan
golongan darah sistem ABO, pada golongan darah sistem MN, serum atau plasma darah
orang tersebut tidak mengandung zat anti- M (aglutini M) dan zat anti N. Karena tidak
mempunyai aglutinin tersebut, golongan darah sistem MN tidak penting untuk keperluan
transfusi darah akibat tidak adanya bahaya terjadinya penggumpalan darah.
3. Sistem Rh
Golongan darah Rh, singkatan dari kata rhesus (sejenis kera di India), yaitu
Macaca rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan A.S. Wiener tahun 1940. golongan
darah ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Kelompok orang dengan Rh- positif (disingkat Rh+), merupakan orang yang
didalam eritrositnya memiliki aglutinogen Rh
b. Kelompok orang dengan Rh- negatif (disingkat Rh-), merupakan orang
yang di dalam eritrositnya tidak mengandung aglutinogen Rh
Seperti halnya golongan darah ABO, golongan darah Rh mempunyai art penting
dalam klinik. Pada golongan darah sistem Rh, dalam plasma atau serum seseorang,
biasanya tidaka terdapat agglutinin (anti Rh), tetapi oran dapat dipacu unutk membentuk
agluitnin Rh, karena sebagai berikut :
a. Transfusi darah
Apabila seorang bergolongan darah Rh-), menerima darah dari orang yang
memiliki Rh+ maka plasma dan serum darah orang tersebut distimulus sehingga
mambentuk anti Rh
b. Melalui perkawinan
Apabila seorang perempuan bergolongan darah Rh- menikah dengan orang
yang bergolongan darah Rh+ dan mempunyai anak bergolongan darah Rh+
maka pada saat proses melahirkan, aglutinogen pada eritrosit anak sebagian
dapat mengalir ke tubuh ibunya melalui plasenta. Dalam kasus ini, darah ibu
tersebut dipacu untuk membentuk anti Rh
D. DASAR TRANSFUSI DARAH
Orang yang banyak kehilangan darah, misalnya karena kecelakaan atau sedang
menjalani operasi, merupakan tambahan darah melalui transfusi darah. Sebelum transfusi
darah, harus diketahui terlebih dahulu golongan darahnya. Dengan memperhatikan
golongan darah masing-masing dapat diketahui apakah seseorang dapat menerima darah
dari orang lain. Orang yang menerima darahnya disebut donor, sedangkan orang yang
menerima darah disebut resipien. Apabila golongan darah donor tidak sesuai dengan
golongan darah resipien, maka darah resipien akan menolak darah donor. Penolakan ini
ditandai dengan penggumpalan darah yang dapat berakibat fatal bagi resipien.
Proses pengumpalan terjadi bila aglutinogen A bertemu dengan aglutinin α , dan
aglutinogen B bertemu dengan aglutinin . Oleh karena itu, dalam melakukan transfusi
darah akan terjadi penggumpalan apabila golongan darah A ditranfusi golongan darah B
atau AB, golongan darah B ditranfusi golongan darah A atau AB serta golongan darah O
ditranfusi dengan A, B, dan AB.
Golongan darah O dikatakan sebagai donor universal, karena dapat ditransfusikan
ke dalam semua golongan darah. Sebaliknya golongan darah AB dikatakan sebagai
resipien universal, karena dapat menerima semua golongan darah. Namun haruslah
disadari, bahwa tranfusi darah yang baik adalah tranfusi darah yang sejenis. Artinya,
golongan darah A untuk golongan darah A, golongan darah B untuk golongan darah B, dan
seterusnya. Hanya jika terpaksa, O dapat diberikan ke semua golongan darah dan AB dapat
menerima semua golongan darah. Pada kasus demikian masih terjadi penggumpalan
meskipun sedikit.
Faktor lain yang penting dalam penggolongan darah adalah faktor Rhesus (Rh).
Sekitar 85% manusia membawa faktor Rh (Rh+) dalam darahnya dan sisanya 15% Rh
negatif (Rh–). Jika darah Rh– (resipien) diberi darah Rh+ (donor) dalam tranfusi darah,
maka resipien akan membentuk antibodi yang melawannya. Antibodi ini akan bekerja pada
transfusi Rh+ berikutnya dan akan menghacurkan sel darah Rh+ tersebut.
E. ORGAN PEREDARAN DARAH
Organ peredaran darah pada manusia terdiri atas darah (telah dibahas di awal),
jantung (sebagai alat pemompa darah) dan pembuluh darah (saluran untuk mengalirkan
darah ke seluruh tubuh).
1. Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada agak ke sebelah kiri. Ukuran jantung kira-
kira sebesar kepalan tangan. Jantung manusia berongga dan terbagi menjadi 4 ruang, yaitu
serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri.
Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan
mengempis. Mengembang dan mengempis serambi dan bilik terjadi secara bergantian.
Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluhan nadi
dibeberapa tempat.
Gambar 2 : Bagian- bagian jantung manusia
2. Pembuluh Darah
Darah kita berada di dalam pembuluh darah. Berdasarkan fungsinya, pembuluh
darah dibedakan atas pembuluh nadi atau arteri dan pembuluh balik atau vena.
Penghubung antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler.
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung. Pembuluh
darah yang menuju atau keluar dari jantung adalah :
1. vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, vena cava bermuara pada
serambi kanan.
2. arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru,
darahnya banyak mengadung karbon dioksida.
3. vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke serambi kiri,
darahnya banyak mengandung oksigen.
4. aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
5. arteri koroner, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung.
Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh nadi atau arteri, pembuluh nadi
atau vena dan pembuluh kapiler
Perbedaan Pembuluh Vena dan Arteri
No Faktor pembeda Arteri Vena
1 Dinding pembuluh Kuat dan elastis Tipis dan tidak
(tebal) elastis
2 Letak Tersembunyi dari
permukaan tubuh
Dekat permukaan
tubuh
3 Jika terluka Memancar menembus
4 Katup Didekat jantung Sepanjang
pembuluhnya
5 Darah di dalamnya Kaya O2, kecuali
arteri pulmonalis
Kaya CO2, kecuali
vena pulmonalis
6 Fungsi Membawa darah
keluar jantung
Membawa darah
kembali ke jantung
Gambar 3 : Pembuluh darah
Beda Peredaran Darah Balik dan Nadi
Peredaran Darah Balik Peredaran Darah Nadi
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik Semua pembuluh nadi mengalirkan darah
bermuara menjadi satu pembuluh darah
balik yang besar, yang disebut vena cava.
Pembuluh darah ini masuk ke jantung
melalui serambi kanan. Setelah terjadi
pertukaran gas di paru-paru, darah
mengalir ke jantung lagi melalui vena
paru-paru. Pembuluh vena ini membawa
darah yang kaya oksigen (O2). Jadi, darah
dalam semua pembuluh vena
mengandung karbon dioksida kecuali
vena pulmonalis.
yang kaya oksigen, kecuali arteria
pulmonalis. arteria pulmonalis adalah
pembuluh nadi yang keluar dari bilik
kanan menuju ke paru-paru. pembuluh
nadi ini bercabang dua menjadi pembuluh
nadi paru-paru kiri dan pembuluh nadi
paru-paru kanan. pembuluh nadi ini
membawa darah yang kaya co2. karbon
dioksida dilepaskan oleh darah di paru-
paru , sedangkan oksigen ditangkap oleh
Hb. darah yang kaya oksigen dialirkan
oleh vena paru-paru (vena pulmonalis)
menuju jantung melaui serambi kiri
Gambar 4 : Peredaran darah pada manusia
Peredaran Darah Pendek dan Panjang
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju
ke paru-paru, kemudian kembali ke jantung. Skema peredaran darah kecil :
Jantung Paru-Paru Jantung
(bilik kanan) (serambi kanan)
2. Peredaran Darah Besar
Peredaran Darah Besar ialah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh
tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Skema peredaran darah
besar :
Jantung Tubuh Jantung
(bilik kiri) (serambi kanan)
Gambar 5 : Sistem peredaran darah panjang dan peredaran darah pendek
F. KELAINAN/ PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan baik pada darah, maupun pada
alat-alat peredarannya.
1. Anemia
Anemia sering juga disbut penyakit kekurangan darah. Sebutan tersebut sebenarnya
kurang tepat karena anemia dikatakan pula pada seseorang yang mempunyai jumlah sel
darah merah normal namun jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah merahnya kurang.
Kekurangan darah dapat diatasi dengan transfusei darah.
2. Leukimia
Leukimia disebut juga kanker darah, yaitu jumlah sel darah putih yang jauh di atas
normal karena pembelahan yang tak terkendali. Disamping itu, sel-sel darah putih menjadi
“ganas”, memakan sel-sel darah merah, sehingga seseorang akan mengalami anemia berat.
3. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah, dimana darah sulit membeku. Karena luka yang
sedikit saja, darah aka mengucur terus sehingga penderita dapat mengalami kekurangan
darah. Bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini bersifat menurun. Karena
menurun tersebut penyakit ini tidak dapat disembuhkan . Untuk mencegahnya, hindari
perkawinan yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
4. Hipertensi
Hipertensi artinya tekanan darah di atas tekanan darah normal. Untuk orang yang
berumur 60 tahun, tekanan darahnya tidak boleh melebihi 160/90 mmHg. Jika lebih dari
angka tersebut, bearti dia mengidap hipertensi. Tekanan diastolik yang melebihi 130
mmHg menunjukkan adanya hipertensi yang serius.Tekanan darah yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah atau tersumbatnya arteri di otak. Akibatnya
penderita akan meninggal dunia karena stroke. Atau, penderita mengalami kerusakan otak.
Komplikasi yang timbul akibat tekanan darah tinggi ini yaitu kerusakan ginjal dan gagal
jantung. Hingga kini sebagian besar penyakit tekanan darah tinggi belum diketahui
penyebabnya.
5. Penyakit Anterosklerosis
Arteri koronaria dapat menyempit karena pengerasan akibat pengendapan.
Pegerasan arteri tesebut disebut arterosklerosis. Penyumbatan arteri tersebut oleh bekuan
darah. Bekuan darah tersebut disebut trombus. Bila arteri tersumbat sama sekali, berarti
otot jantung kekurangan makanan dan oksigen, sebagian otot jantung mati. Keadaan
demikian disebut infak jantung (infark miokard). Serangan jantung demikian sering terjadi,
disertai rasa sakit yang hebat pada dada kiri dan tejadi kegagalan perdaran darah.
6. Wasir
Wasir atau ambeien atau hemoroid ialah membesarnya vena yang berada di sekitar
lubang anus. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar, misalnya karena banyak
duduk, kurang gerak, atau terlalu kuat mengejan
7. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah sehingga tampak membesar. Varises
banyak dialami oleh wanita hamil, atau orang yang terlalu lama berdiri atau terlalu banyak
jongkok.
G. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu melakukan tranportasi materi di
dalam tubuhnya. Ada dua macam sistem transportasi dalam tubuh hewan yaitu sistem
peredaran darah dan sistem peredaran getah bening. Sistem peredaran darah terdiri dari
darah dan alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah. Sedangkan sistem
peredaran getah bening terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan simpul limfa.
Berdasarkan pembuluh darahnya, peredaran darah hewan dibedakan menjadi
perdaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Peredaran darah terbuka adalah
peredaran darah yang hanya memiliki pembuluh darah nadi atau arteri, dan tidak memiliki
pembuluh darah balik (vena). Peredara darah tertutup adalah peredaran darah yang
memilki arteri dan vena, sehingga perputaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
kembali lagi ke jantung selalu berada di dalam pembuluh darah.
Sistem Peredaran Darah Avertebrata
Sistem perdaran darah hewan avertebrata lebih sederhana bila dibandingkan dengan
sistem peredara darah hewan vertebrata.
1. Sistem peredaran darah hewan bersel satu
Hewan bersel satu atau protozoa tidak mempunyai alat peredaran darah khusus
karena tubuhnya hanya tersusun satu sel. Seluruh aktifitas hidupnya dilaksanakan oleh sel
itu sendiri termasuk proses peredaran darahnya. Hewan bersel satu menyerap oksigen dan
air melalui permukaan tubuhnya. Zat itu masuk ke dalam plasma sel selanjutnya zat-zat
tersebut beredar dalam sitoplasma melalui proses difusi. Zat-zat sisa yang dihasilkan
diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan. Jadi membran sel berfungsi
sebagai tempat pertukaran zat.
2. Sistem peredaran darah Porifera
Porifera memiliki sel-sel amuboid yang berfungsi mengedarkan makanan. Makanan
yang ditangkap oleh sl-sel corong diberikan ke sel-sel amuboid kemudian sel-sel ini
berjalan ke sel-sel lain untuk memngedarkan makanannya. Makanan pada porifera
diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum.
3. Sistem peredaran darah Coelenterata
Pada coelenterata misalnya hydra, makanan yang langsung masuk ke ususnya
langsung diserap oleh sl-sel endoderm pnyusun dinding usus. Selanjutnya sel-sel endoderm
memberikan makanan secara difusi dan osmosis. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui
mulutnya.
4. Sistem peredaran darah Planaria
Pada planaria makanan masuk ke usus selanjutnya usus bercabang-cabang ke
seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan. Usus tersebut disebut gastrovasculer yang
berfungsi sebagai pencerna makanan dan mengedarkannya sampai ke seluruh tubuh.
5. Sistem peredaran darah Cacing Tanah
Cacing tanah mmiliki isstem organ tubuh lengkap termasuk sistem transpotasinya.
Alat transpor cacing tanah terdiri atas :
a. Pembuluh darah
Pembuluh darah punggung (dorsal)
Pembuluh darah perut (ventral)
b. Pembuluh kapiler yang mnghubungkan pembuluh pungggung danpmbuluh
perut.
c. Lengkung aorta sebagai jantung
Cacing tanah menyerap oksigen melalui seluruh permukaan tubuhnya. Oksigen
tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah kapiler. Selanjutnya oksigen akan
diangkut melalui pembuluh darah punggung. Ke dalam pembuluh punggung juga
masuk pembuluh darah dari usus yang kaya zat makanan. Selanjutnya dari pembuluh
punggung ke lengkung aorta. Lengkung aorta berdenyut berfungsi sebagai jantung.
Dari lengkung aorta darah mengalir ke tubuh bagian depan dan belakang melalui
pembuluh perut. Dari pembuluh perut darah melalui kapiler kemudian masuk ke
pembuluh punggung. Selanjutnya darah kembali ke lengkung aorta. Begitu seterusnya.
Gambar 6 : Stuktur tubuh cacing tanah yang memperlihatkan pembuluh darahnya
6. Sistem peredaran darah Serangga
Contoh pada belalang. Pada sestem peredaran darah belalang terdiri atas pembuluh
beruas-ruas yang menyerupai gelembung-gelembung yang memenjang di daerah
punggung, di atas saluran pencernaan. Bagian belakang pembuluh tersebut, ujungnya
tertutup. Sedangkan bagian paling depan ujungnya terbuka. Pmbuluh ini berfungsi sebagai
jantung karenanya disbut sebagai jantung pembuluh. Pada saat jantung pmbuluh ini
berdenyut darah kluar dari jantung pembuluh ke bagian depan melalui aorta. Darah kluar
dari pembuluh darah kemudian masuk ke homosoel. Homosoel adalah rongga-rongga
tubuh. Peredaran darah yang tidak melalui pembuluh darah disebut peredaran darah
terbuka.
Sistem peredaran darah pada vertebrata
1. Sistem peredaran darah pada ikan
sistem peredaran darah pada ikan termasuk pada peredaran darah tertutup dan
tunggal. Jantung ikan mempunyai dua ruangan yakni, satu serambi dan satu bilik yang
dipisahkan olh katup yang berfungsi mengalirkan darahsatu arah dari serambi ke bilik.
Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengandung CO2, dari jaringan mengalir ke
sinus venusus. Sinus venusus adalah struktur berupa rongga penghubung pada pangkal
serambi dan masuk ke serambi.Dari serambi drah masuk ke bilik, kemudian masuk ke
konus arteriosus. Kemudian, darah masuk ke gas CO2 dengan O2. Darah dari insang lalu
masuk ke seluruh tubuh untuk mengedarkan O2 dan sari makanan. Dari tubuh, darah
kembali ke jantung melalui vena cava dan sinus venosus. Jadi peredaran darah ikan
merupakan peredaran darah tunggal karena dalam satu kali peredarannya, darah
mengalami melalui jantung satu kali.
2. Sistem peredaran darah pada katak
Sistem peredaran darah katak termasuk sistem peredaran darah tertutup dan ganda.
Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri dan kanan serta satu bilik. Darah
dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus
venosus dan kemudian masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke
bilik, kemudian darah dipompa ke luar melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya darah
mengalir melalui:
arteri pulmonalis → paru-paru (di paru-paru terjadi pertukaran CO2 dan O2) →
vena pulmonalis → serambi kiri. Lintasan peredaran darah disebut peredaran darah kecil.
Kemudian, darah masuk ke bilik dan mengalir melalui bilik → konus arteriosus →
aorta ventralis → seluruh tubuh.
Dengan demikian, peredaran darah katak merupakan peredaran darah ganda, yaitu
pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian ke jantung lagi, dan kedua
darah dari tubuh menuju dan diedarkan ke seluruh tubuh lagi.
3. Sistem peredaran darah pada Reptil
Contohnya pada buaya, jantungnya terdiri 4 ruang yaitu serambi kiri dan kanan
serta bilik kiri dan kanan. Antara serambi kiri dan kanan juga antara bilik kanan dan kiri
dipisahkan oleh sekat (septum). Darah dari seluruh tubuh yang telah banyak mengambil
CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus (pangkal serambi) dan kemudian masuk ke
bilik kanan. Ada dua lintasan aliran darah dari bilik kanan, yaitu:
Bilik kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → serambi kiri
Bilik kanan → aorta kiri → bergabung dengan aorta kanan.
Antara aorta kiri dengan aorta kanan saling berhubungan melalui lubang yang
disebut foramen panizzae. Fungsi foramen tersebut adalah untuk mnyeimbangkan tekanan
darah dalam jantung pada saat hwan tersebut myelam dalam air.
4. Sistem peredaran darah pada Burung
Jantung burung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Sistem peredaran
darahnya adalah ganda dan tertutup. Sistem peredaran darah ganda artinya dalam satu kali
beredar darah melalui jantung 2 kail. Sistem peredara darah tertutup artinya peredaran
darahnya selalu di dalam pembuluh darah.
Darah yang kaya oksigen dipompa dari bilik kiri menuju seluruh tubuh melalui
aorta. Di sel- sel tubuh oksigen dibebaskan, namun karbondioksida diikat. Darah yang
menjadi miskin oksigen namun kaya karbondioksida ini mengalir melalui vena menuju
serambi kanan dan masuk bilik kanan. Peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu
kembali ke jantung ini disebut peredaran darah besar.
Dari bilik kanan, darah miskin O2, namun kaya CO2 dipompa agar mengalir ke
paru-paru. Di paru-paru CO2 dilepaskan dan O2 diikat. Darah dari paru-paru yang telah
kaya O2 masuk ke jantung lagi melalui serambi kiri. Dari serambi kiri darah masuk ke bilik
kiri. Peredaran darah dari jantung menuju paru-paru kembali ke jantung disebut peredaran
darah kecil.
Gambar peredaran darah Aves ..................................................................................................................................................