https://sites.google.com/site/dangaulubai/ins/legenda-bagus
Bagus KuningLegenda Bagus Kuning
PendahuluanBagus kuning adalah Dareah terletak di Kecamatan
Seberang Ulu II tepatnya di Komplek Bagus Kuning Plaju. Penulis
pernah berkunjung kesini pada tahun 1999. Komplek Bagus Kuning
terletak dipinggir Sungai Musi. Di Komplek Bagus Kuning Plaju
terdapat Makam Ratu Bagus Kuning orang yang sakti dan sebagai
penyambung risalah Rasulullah melalui para wali untuk menyebarkan
agama Islam di daerah yang dikuasainya yaitu Kawasan Batanghari
Sembilan Pada abad ke XVI. Beliau mempunyai pengikut atau penghulu
sebanyak 11 orang yaitu : Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung
Emas, Panglima Bisu, Panglima Apo, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana
Malik ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut
Selako, Bujang juaro.Sejarah singkatRatu Bagus Kuning hingga akhir
hayatnya tidak pernah menikah dan tidak pernah haid (tetap suci),
selain itu kita dapat melihat monyet/kera jinak yang menurut cerita
keturunan siluman kera yang pada waktu bertanding dengan Ratu Bagus
Kuning mengalami kekalahan sehingga siluman kera bersumpah
keturunannya akan menjadi pengikut setia Ratu Bagus Kuning. Hingga
saat ini kera-kera tersebut ada dan jumlahnya tetap tidak kelihatan
bertambah. Kompleks pemakanan ratu Bagus Kuning terletak di kawasan
Plaju, persisnya di belakang stadion Patra Jaya Pertamina dan
berseberangan dengan pabrik Pupuk Sriwijaya (Pusri). Kalo kito
datang ke sano, disambut oleh kero2 buntut panjang, disamping sang
Kuncen.Makam KeramatDi dalam kompleks pemakaman terdapat kubah
berwarna kuning, kubah tanda makam Ratu Bagus Kuning. Sampai saat
ini makam Ratu Bagus Kuning masih dikeramatkan. Ratu Bagus kuning
dipercaya sebagai penyambung risalah nabi melalui para wali untuk
menyebarkan agama Islam di kawasan Batang Hari Sembilan pada abad
ke-16. Kawasan itu merupakan wilayah kekuasaannya. Bahkan menurut
legenda masyarakat sekitar, Ratu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya
tidak pernah menikah dan tidak pernah mengalami menstruasi (selalu
suci).Kera KeramatSelain makam Bagus Kuning yang keramat, kera-kera
itu pun juga keramat. Tidak ada satu pun yang berani mengganggu
kera-kera tersebut. Di antara puluhan kera itu, ada seekor kera
besar yang menjadi ketua dari kumpulan kera di kawasan itu.Biasa
disebut dengan 'Kondor'.Kera ekor panjang ini, dalam bahasa
Latinnya disebut Macaca fascicularis, menurut legenda adalah
siluman kera yang dikalahkan ratu dalam sebuah pertarungan. Karena
kekalahannya, maka siluman bersumpah anak keturunannya akan
mengawal dan menjaga Ratu Bagus Kuning sepanjang masa.
http://klikinbox.blogspot.com/2013/01/cerita-rakyat-palembang-ratu-bagus_17.html
Cerita Rakyat Palembang: Ratu Bagus Kuning dan Siluman Kera
Pada masa Kesultanan Palembang, sekitar abad ke-16, di wilayah
Batanghari Sembilan mulai masuk penyebar agama Islam. Salah satu
diantaranya adalah seorang perempuan yang dianggap suci bernama
Bagus Kuning. Konon, ia adalah salah satu murid dari sembilan wali
di Pulau Jawa yang dikenal dengan nama Walisongo.Kehadirannya di
Palembang adalah untuk menyebarkan agama Islam.
Perjalanan menuju Palembang tentu saja tidak mudah. Banyak
halangan dan rintangan yang harus ia hadapi dan atasi. Demikian
pula dengan ajaran yang disampaikannya, tidak begitu saja diterima
oleh penduduk setempat. Bahkan ia sering harus bertarung dan siap
mengorbankan jiwanya demi menyebarkan ajaran Rasulullah.
Beruntunglah dia memiliki bekal kepandaian yang cukup hebat untuk
membela diri sehingga banyak musuh yang dapat ditaklukkan dan turut
memeluk agama Islam.
Ketika Bagus Kuning memasuki wilayah perairan Batanghari, ia pun
harus berhadapan dengan para pendekar setempat yang berilmu tinggi.
Namun ia tetap menghadapinya dengan sabar dan memantapkan
keyakinannya bahwa cukuplah Allah SWT pelindung dan penolong
baginya. Pada akhirnya ia mampu menaklukkan para pendekar di
wilayah batanghari ini, konon ada 11 penghulu yang dipercaya
masyarakat sebagai pengikut setia Bagus Kuning, yaitu Penghulu
Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu, Panglima Api,
Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri
Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, dan Bujang Juaro.
Setelah mampu menguasai wilayah Batanghari, Bagus Kuning dan
anak buahnya pun memasuki tengah kota Palembang. Kemudian mereka
singgah di bagian hulu kota yang sekarang dikenal dengan nama
Plaju. Di tempat ini mereka mendapati suatu dataran rendah yang
ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan teduh. Mereka pun
beristirahat dengan nyaman.
Setelah bermalam barulah Bagus Kuning menyadari tempat tersebut
bukanlah tempat yang aman. Tempat yang berada di tepia sungai Musi
itu ternyata merupakan kerajaan Siluman Kera. Para siluman kera di
tempat ini tampaknya merasa terganggu dengan kedatangan rombongan
Bagus Kuning dan mencoba untuk menakut-nakuti.
Maaf, kami tidak bermaksud untuk mengganggu. Kami hanya
menumpang singgah untuk melepas lelah karena kami lihat tempat ini
cukup indah dan nyaman, berkata Bagus Kuning kepada rombongan
siluman kera.
Namun, para siluman kera tidak mau tahu. Mereka mengancam akan
membunuh rombongan Bagus Kuning jika mereka tidak mau pergi
meninggalkan wilayah kekuasaan siluman kera ini.
Kami mendengar bahwa kalian adalah para penyebara ajaran Islam,
pantang bagi kami untuk melepaskan kalian karena itu sama saja kami
membantu kalian!", ucap Raja Siluman Kera.
Tampaknya percekcokan antara Bagus Kuning dan Raja Siluman tak
dapat dielakkan lagi dan keduanya sama-sama tidak mau mengalah.
Akhirnya pertarunganpun tak dapat terhindarkan lagi. Mereka dan
pasukannya masing-masing saling menyerang dan saling adu
kekuatan.
Hai Raja Siluman Kera, aku tidak mau mengorbankan banyak
teman-temanku hanya untuk menghadapimu. Sebagai pemimpin disini aku
ingin mengajukan sebuah perjanjian kepadamu, jika aku kalah
menghadapi satu lawan satu makan aku akan tunduk kepadamu.
Sebaliknya, jika kau yang ku kalahkan maka kau harus tunduk
kepadaku! tantang Bagus Kuning.
Tidak masalah bagiku, hai Bagus Kuning! Hai rakyatku, kalianlah
saksi atasperjanjian ini yang mana jika aku dapat dikalahkan oleh
perempuan ini maka aku danjuga kalian harus tunduk dan patuh
terhadap manusia perempuan ini. Bahkan jika kaumenang hai Bagus
Kuning maka akan ku angkat kau sebagai ratu kami. Balas RajaSiluman
Kera dengan nada yang agak meremehkan.
Para siluman kera pun segara menepi untuk memberi ruang para
Raja mereka.Demikian pula para pengikut Bagus Kuning yang juga
menepi sambil terus melafalkandoa-doa keselamatan dan kemenangan
bagi mereka.
Pertarungan akhirnya dimulai. Bumi bagaikan bergetar,
pohon-pohon punbergoyang bagikan diayun-ayun angin besar, suara
gemuruh mengiringi pertarungan initapi tak ada angin. Ini semua
karena kesaktian Raja Siluman dan kekuatan karomahBagus Kuning.
Kedua-duanya adalah orang yang memiliki kekuatan yang sangat
hebatdan seimbang sehingga keduanya susah untuk merubuhkan musuh
masing-masing.
Setelah beberapa lama, sejak pertarungan yang dimulai pagi hari
kini mataharipun telah berdiri tegak menyinari dengan teriknya
akhirnya nampak jualah siapa yangbakal menjadi pemenang dalam
pertarungan ini. Beberapa kali Raja Siluman Keraterbanting keras.
Darahpun banyak keluar dari mulut dan hidungnya. Napasnya punmakin
tersengal-sengal dan wajahnya pucat. Namun sesekali ia masih dapat
membalasdengan usahanya yang sangat berat. Tapi karena kondisinya
yang cukup parah setelahmendapatkan terjangan maut dari Bagus
Kuning ia pun roboh dan sang Raja Silumankera ini mengaku kalah
(menyerah).
Baiklah Bagus Kuning, hamba mengaku kalah, hamba menyerah. Kami
semuatakluk padamu. Kata Raja Siluman kera dengan lantang sambil
bersujud dan memberihormat kepada Bagus Kuning yang diikuti oleh
para siluman kera yang lain.
Selanjutnya, setelah ini maka perjanjian yang kita buat tadi
harus dijalankan, kau lahRatu kami hai Bagus Kuning. Lanjut Raja
Siluman Kera dan diikuti oleh penghormatanoleh para siluman kera
lainnya.
Baiklah, tapi kalian tidak perlu bersujud begikut karena hal
yang demikian iniadalah tidak patut dilakukan karena aku hanyalah
seorang manusia biasa begitu jugakalian yang merupakan sama-sama
makhluk Allah, bagiku hanya Dia (Allah SWT) yangpatut disembah dan
patut dimintai pertolongan. Kata Bagus Kuning.
Bagus Kuning pun akhirnya menetap di tempat itu bersama para
pengikutnya.Sampai kemudian para pengikutnya sepakat mendirikan
keraton dengan Bagus Kuningsebagai Ratunya. Sejak saat itu namanya
resmi menjadi Ratu Bagus Kuning dan parasiluman kera pun tetap
menetap di tempat itu dan tetap tunduk pada Ratu Bagus Kuninghingga
pada suatu hari Ratu Bagus Kuning pun wafat dan disemayamkan di
lokasikeratonnya. Para pengikutnya tetap setia dan terus
menyebarkan ajaran Islam kewilayah-wilayah lain. Para siluman kera
pun tetap setia menunggui makam Ratu BagusKuning. Konon, sampai
wafatnya Ratu Bagus Kuning tetap menjadi perempuan yangsuci dan ia
tidak pernah menikah.
Sampai saat ini, lokasi tempat keraton Ratu Bagus Kuning dan
sekitarnyadisebut dengan Bagus Kuning yang terletak di Kecamatan
Plaju, Kota Palembang. Kinilokasi keraton sudah tidak ada lagi
karena tempat tersebut sejak zaman kolonial telahdijadikan lokasi
perumahan karyawan perusahaan minyak pemerintah yang kini
bernamaPertamina. Kini hanya tersisa makam yang dipercaya sebagai
makam Ratu BagusKuning didalam kompleks perumahan pertamina dan
diantara Lapangan Golf Plaju yangmasih sering diziarahi oleh
masyarakat muslim kota Palembang khususnya oleh wagaPalembang
keturunan Arab-Hadhramaut yang merasa memiliki kedekatan
hubunganemosional dan garis keturunan yang sama karena di percaya
pula bahwa Ratu BagusKuning adalah seorang Waliyah (Wali Perempuan)
dan seorang Syarifah (Perempuanketurunan Nabi Muhammad saw).
Para Siluman Kera kini dipercaya masih tinggal diwilayah
tersebut terutama diStadion Patra Jaya Pertamina, Plaju yang konon
katanya jumlah kera disitu tetap tidakberkurang dan tidak
lebih.
KesimpulanCerita ini merupakan mithe bagi masyarakat Plaju
Palembang. Hikmah yang dapat dipetik dari ceritaini adalah
hendaknya kita tidak takut dalam menegakkan kebenaran dan keadilan
dan menjalankan syariat Islam. Yakinlah Allah SWT akan menolong
melindungi siapapun hambanya yang beriman kepada-Nya.
http://www.aboutpalembang.com/bagus-kuning-tempat-persemayaman-terakhir-sang-ratu/
Bagus Kuning, Tempat Persemayaman Terakhir Sang
RatuADMIN29/04/20121
Kawasan Bagus KuningKawasan Bagus Kuning di kawasan Plaju
Palembang merupakan tempat indah. Salah satu objek wisata di kota
Palembang. Dari komplek perumahan hingga lapangan sepakbola situasi
terlihat hijau membuat kesan teduh. Pun begitu, di satu bagian,
yakni makam Ratu Bagus Kuning Maa Ahluh Wa Shohabuh diyakini
memiliki keramat. Membuat banyak masyarakat
mendatanginya.Pemandangan unik terlihat dari aktivitas
monyet-monyet di sekitar makam yang bergelanyut di atas pohon-pohon
bambu. Jumlahnya cukup banyak. Beberapa warga yang datang bersama
keluarga ada juga yang sekedar memberi makan monyet ini dengan
pisang. Tidak terlihat kesan liar. Monyet-monyet ini terlihat jinak
ketika menggerubungi masyarakat yang memberi mereka makan. Selain
itu, meski di luar pagar terhampar tanah luas yang menghijau,
monyet-monyet ini tampaknya tertarik untuk berada di dalam
sekitaran makam yang dikelilingi pagar beton.Daerah ini terletak di
Kecamatan Seberang Ulu II tepatnya di Kompleks Bagus Kuning Plaju.
Merupakan Makam Ratu Bagus Kuning dan sampai saat ini masih
dikeramatkan. Sebab menurut legenda, Ratu Bagus Kuning merupakan
orang sakti dan sebagai penyambung risalah Rasulullah melalui para
wali. Untuk menyebarkan agama Islam di daerah yang dikuasainya
yaitu Kawasan Batanghari Sembilan pada abad ke XVI. Beliau
mempunyai pengikut atau penghulu sebanyak 11 orang, yaitu:1.
Penghulu Gede2. Datuk Buyung3. Kuncung Emas4. Panglima Bisu5.
Panglima Api6. Syekh Ali Akbar7. Syekh Maulana Malik Ibrahim8.
Syekh Idrus9. Putri Kembang Dadar10. Putri Rambut Selako11. Bujang
JuaroRatu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya tidak pernah menikah
dan tidak pernah haid (tetap suci), selain itu kita dapat melihat
monyet/kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera yang
pada waktu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami kekalahan
sehingga siluman kera bersumpah keturunannya akan menjadi pengikut
setia Ratu Bagus Kuning. Hingga saat ini kera-kera tersebut ada dan
jumlahnya tetap tidak kelihatan bertambah.
http://sumeksminggu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=753:makam-ratu-bagus-kuning&catid=924:hitam-putih&Itemid=150
Makam Ratu Bagus Kuning
Laskar Perangnya Jadi Penjaga MakamKawasan Bagus Kuning di
kawasan Plaju Palembang sebenarnya merupakan tempat indah. Salah
satu objek wisata di kota Palembang. Dari komplek perumahan hingga
lapangan sepakbola situasi terlihat hijau membuat kesan teduh. Pun
begitu, di satu bagian, yakni makam Ratu Bagus Kuning Maa Ahluh Wa
Shohabuh diyakini memiliki keramat. Membuat banyak masyarakat
mendatanginya.Tak begitu sulit mencari makam makam Ratu Bagus
Kuning Maa Ahluh Wa Shohabuh di kawasan Plaju. Masuk dari lapangan
sepakbola Patra Jaya Plaju, di bagian belakang sebelah kanan,
kawasan makam sudah terlihat.Tempatnya tidak begitu luas, dibatasi
pagar sekelilingnya. Ketika Sumeks Minggu mendatangi tempat ini,
Rabu (14/12) sore lalu, beberapa warga tampak menunggu diluar.
Menunggu giliran masuk ke dalam makam Ratu Bagus Kuning.Pemandangan
unik terlihat dari aktivitas monyet-monyet di sekitar makam yang
bergelanyut di atas pohon-pohon bambu. Jumlahnya cukup banyak.
Beberapa warga yang datang bersama keluarga ada juga yang sekedar
memberi makan monyet ini dengan pisang.Tidak terlihat kesan liar.
Monyet-monyet ini terlihat jinak ketika menggerubungi masyarakat
yang memberi mereka makan. Selain itu, meski di luar pagar
terhampar tanah luas yang menghijau, monyet-monyet ini tampaknya
tertarik untuk berada di dalam sekitaran makam yang dikelilingi
pagar beton.Apa sebab? Nah, keterangan didapat koran ini dari M
Nasir, penjaga makam Ratu Bagus Kuning, monyet yang ada di makam
memang merupakan peliharaan Ratu Bagus Kuning.Dari keterangan pria
yang sudah menjaga makam sejak tahun 1988 ini, jumlahnya monyet ini
saja sudah menunjukan keajaiban. Sejak lama, jumlahnya mencapai 40
ekor. Itu terjadi hingga tahun 1998.Hingga tahun 2000 jumlahnya
melejit fantastis. Seperti ditiup angin, jumlahnya mencapai 1.000
ekor. Namun, hingga tahun 2011 saat ini, jumlahnya mengalami
penurunan, sekitar 250 ekor.Diakui Nasir, jika kehadiran
monyet-monyet ini ibarat penyegar. Selain ziarah, banyak warga
datang bersama anak cucu sekedar melihat dan memberi makan
monyet-monyet ini.Kediaman Semasa Hidup, Tempat Mengontrol
KekuasaanTentang Ratu Bagus Kuning sendiri diceritakan M Nasir
hidup pada awal hingga pertengahan abad ke-16. Ratu Bagus Kuning
sendiri merupakan gelar. Namanya Putri Mulia Syarifah Mahani. Ia
keturunan Syaidi Syech Zain Al-Abid Yaman (Syech Zainal Abidin
Madinah RA Putra Syaidina Husain RA Putra Syaidina Ali Karamullah
Wajha dengan istri pertama Siti Fatimah Az Zahro binti Muhammad
SAW).Nah, semasa hidupnya Ratu Bagus Kuning masuk ke dalam jajaran
Pendekar Tujuh Penjaga Laut. Sedangkan para monyet-monyet yang kini
menjaga makamnya menurut Nasir merupakan laskar perang Ratu Bagus
Kuning.Sesungguhnya Ratu Bagus Kuning adalah Waliya mutlak. Atas
nama Allah Wa Rosul yang membenahi alam semesta dan isi pada daerah
yang dikuasakan padanya, ungkap Nasir kepada Sumeks Minggu.Hanya
saja tak banyak keterangan disampaikan kawasan mana saja yang
menjadi kekuasaan Ratu Bagus Kuning. Yang pasti, ditambahkan Nasir
jika saat berkuasa, Ratu Bagus Kuning mengontrol daerah kekuasaanya
dari kawasan Bagus Kuning, Plaju.Ketika berpulang ke Rahmatullah,
Ratu Bagus Kuning pun di makamkan di kawasan Bagus Kuning yang
diambil dari namanya. Hingga kini, banyak masyarakat yang datang
berziarah karena Allah SWT ke makam tersebut.Dipemakaman ini
terdapat 13 makam lain. Mulai dari Penghulu Gede, Datuk Buyung,
Kuncung Mas, Panglima Bisu, Panglima Semut, Panglima Api, Syech Ali
Akbar, Syech Maulana Malik Ibrahim, Bujang Juaro, Putri Kembang
Dadar, Putri Rambut Selako, Syech Usman, Syech Idrus.(wwn)
http://lemabang.wordpress.com/2010/08/16/bagus-kuning/Bagus
Kuning16 AUGUST 2010BYIWAN LEMABANGLEAVE A COMMENTRate This
Daerah ini terletak di kecamtan Seberang Ulu II tepatnya di
komplek Bagus Kuning Plaju yang merupakan Makam Ratu Bagus Kuning
dan sampai saat ini dikeramatkan karena menurut Lengenda Ratu Bagus
Kuning orang yang sakti dan sebagai penyambung risalah Rosullallah
melaui par wali untuk menyebarkan agama islam di daerah yang
dikuasainya yaitu kawasan Batang Hari Sembilan pada abad ke
16.Beliau mempunyai pengikut dan penghulu sebanyak 12 orang yaitu
:1. Penghulu Gede2. Datuk Buyung3. Kuncung Emas4. Panglima Bisu5.
Panglima Api6. Syekh Ali Akbar7. Syekh Maulana Malik Ibrahim8.
Syekh Idrus9. Putri Kembang Dadar10. Putri rambut Selako11. Bujang
JuaroRatu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya tidak pernah menikah
dan tidak pernah haid (tetap Suci), selain itu kita dapat melihat
monyet/kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera yang
pada waktu itu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami
kekalahan sehingga siluman kera, bersumpah keturunannya akan
menjadi pengikut setiap Ratu Bagus Kuning hingga saat ini kera-kera
tersebut ada dan jumlahnya tetap tidak kelihatan bertambah.Ratu
Bagus Kuning dimakamkan ditepian Sungai Musi, pada zaman dahulu
diatas makam beliau berdiri bangunan tinggi yang memayungi makam
tersebut namun setelah beberapa saat bangunan tersebut lenyap tanpa
bekas seperti ghaig. Kita dapat mengunjungi tempat ini dengan
kendaraan jurusan plaju. (berdasarkan keterangan M. Nasir Juru
Kunci Bagus Kuning)SUMBER:Sumelprov.Go.id
Kompleks pemakanan ratu Bagus Kuning terletak di kawasan Plaju,
persisnya di belakang stadion Patra Jaya Pertamina dan
berseberangan dengan pabrik Pupuk Sriwijaya (Pusri). Kalo kito
datang ke sano, disambut oleh kero2 buntut panjang, disamping sang
Kuncen.KERO ekor panjang ini, dalam bahasa Latinnya disebut Macaca
fascicularis, menurut legenda adalah siluman kero yang dikalahkan
ratu dalam sebuah pertarungan. Karena kekalahannya, maka siluman
bersumpah anak keturunannya akan mengawal dan menjaga Ratu Bagus
Kuning sepanjang masa.Di dalam kompleks pemakaman terdapat kubah
berwarna kuning, kubah tanda makam Ratu Bagus Kuning. Sampai saat
ini makam Ratu Bagus Kuning masihdikeramatkan. Ratu Bagus kuning
dipercaya sebagai penyambung risalah nabi melalui para wali untuk
menyebarkan agama Islam di kawasan Batang Hari Sembilan pada abad
ke-16. Kawasan itu merupakan wilayah kekuasaannya. Bahkan menurut
legenda masyarakat sekitar, Ratu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya
tidak pernah menikah dan tidak pernah mengalami menstruasi (selalu
suci).Selain makamnya yang keramat, kero-kero itu pun jugo keramat.
Tidak ada satu pun yang berani mengganggu kero-kero tersebut. Di
antara puluhan kero itu, ada seekor kero besar yang menjadi ketua
dari kumpulan kera di kawasan itu. Biaso disebut dengan
Kondor.Percaya atau tidak tergantung pada anda ?
SUMBER:Dodinp.multiply.com