Top Banner
BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG BERKAMAR BANYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh KATHARINA FRANSISKA FERNANDEZ NIM : 035114038 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
118

BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Nov 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA

GEDUNG BERKAMAR BANYAK

BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro

Disusun oleh

KATHARINA FRANSISKA FERNANDEZ

NIM : 035114038

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

FINAL PROJECT

THE RECEIVER OF THE GUEST RECEPTIONING TOOL

IN A MULTI ROOM BUILDING BASED ON AT89S51 MICROCONTROLLER

Submitted as Partial Fulfillment Of The Requirement for

Sarjana Teknik Degree In Electrical Engineering

By:

KATHARINA FRANSISKA FERNANDEZ

Student Number: 035114038

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2008

Page 3: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …
Page 4: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …
Page 5: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 21 Juli 2008

Katharina Fransiska Fernandez

Page 6: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Ku persembahkan tulisan ini untuk Bunda Maria, Tuhan Yesus, Kedua orang tua,

segenap keluarga, almamater, teman dan sahabat- sahabatku

Nilai tertinggi dari seorang manusia bukanlah di mana ia

berpijak pada saat-saat nyaman dan menyenangkan,

tetapi di mana ia berpijak pada saat-saat

tantangan dan pertentangan.

Page 7: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

INTISARI

Alat penerima tamu biasa hanya dapat memberikan informasi berupa suara bel

yang mengindikasikan adanya tamu yang datang. Tamu tidak bisa berkomunikasi jika pemilik rumah tidak berada di rumah. Untuk mempermudah komunikasi antara tamu dan penghuni kamar, dibuat alat penerima tamu berbasis mikrokontroler.

Alat ini terdiri dari satu rangkaian master (bagian pemanggil) dan empat rangkaian slave (bagian terpanggil) yang dikendalikan oleh mikrokontroler AT89S51 serta menggunakan kabel sebagai media transmisi. Transmisi data antara mikrokontroler master dengan mikrokontroler slave menggunakan sistem komunikasi serial RS-485. Data dimasukkan melalui keypad kemudian diolah oleh control unit dan ditampilkan pada LCD. Skripsi ini membahas alat penerima tamu bagian terpanggil dengan mikrokontroler yang berfungsi untuk memberi tanggapan kepada tamu.

Alat penerima tamu ini sudah dicoba dan dapat bekerja dengan baik, terbukti sesuainya hasil perancangan dengan keluaran data pada LCD serta seluruh tombol yang ditekan.

Kata kunci : Mikrokontroler AT89S51, sistem komunikasi serial RS-485.

Page 8: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

ABSTRACT

A guest welcoming tool usually is just a ring bell which gives an information that there is a guest. If there is no one inside the house, there will be nocommunication. A new guest welcoming tool or a receptionist tool is needed to communication between guest and the room owner. This tool consists of a master circuit (caller) and four construction of slave circuits (receiver) controlled by AT89S51 microcontroller and cable is used as a transmission media. Transmissions of data between master microcontroller and slave microcontroller use RS-485 serial communication system. Data is entered by keypad device, then processed by control unit and shown up on the LCD This report focused on the receiver part of guest welcoming tool with the microcontroller uses as receiver to give an answer or information for the guest. This device was tested and worked properly and has been proved it’s compatibility on the construction between the data shown up on the LCD and all button pushed. Keyword : AT89S51 microcontroller, RS-485 serial communication system.

Page 9: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …
Page 10: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa disurga yang karena kasihNya yang

besar penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang berjudul

“ Bagian Terpanggil Alat Penerima Tamu Berbasis Mikrokontroler AT89S51”.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada

program studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada begitu

banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan sehingga tugas akhir ini

dapat terselesaikan. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan rahmat dan

berkat-Nya serta perlindungan dan bimbingan-Nya untuk penulis.

2. Romo Ir. Gregorius Heliarko SJ.,SS.,BST.,MA.,MSC Selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Damar Widjaja S.T., M.T selaku pembimbing I dan bapak Martanto,

S.T, M.T selaku pembimbing II atas segala pemikiran dalam membimbing

dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir.

4. Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis

menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.

5. Laboran teknik elektro : mas Suryono, mas Mardi, mas Hardi, mas Broto dan

mas Yusuf, atas kerja samanya selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 11: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

6. Bapak Drs.Michael Fernandez M.Pd dan Dra.Helena Theresia Wungubelan

serta ade Louis Fernandez yang mengasihi, memberi semangat dengan sangat

luar biasa, dan untuk setiap doa yang tiada henti hingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Opa Alex dan Oma Etta, Tanta Liliana, Om Frans serta keluarga besar

Fernandez dan Wungubelen terima kasih atas doa bagi penulis.

8. Om Drs.Garten Depari dan Tante S.S Esitha Brahmana, Kak Tica Patrisia

Depari, SH, abang Reinhart Depari SE terima kasih atas nasehat, semangat

dan doa bagi penulis.

9. ANNA , rekan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir. Dah habis kata2ku

buat dirimu “ jugul” yang pasti makasi bt semuanya…..maaf klo selalu

merepotkan dirimu. Okeh….Okeh

10. DeCe ganteng dan Maria. Terima kasih atas bantuan, semangat serta tempat

yang disulap jadi laboratorium.

11. Om Dr. Inyo Yos Fernandez dan Tante Maria Veronica Hariyanti sebagai

wali orang tua selama penulis di Yogya, serta Kak Dhani, Kak Silvy, adek

Enat terima kasih atas cinta dan doa bagi penulis.

12. Bapak Gatot dan ibu Trisna, maaf anak kos yang satu ini selalu ngerepotin klo

sakit....Matheus, Geri ”chocolatos”, Ana, adek San-san...yang selalu memberi

semangat dan mendoakan penulis.

13. Frater – Frater Claretian terima kasih atas doa, dukungan dan semangat bagi

penulis....maaf selalu menghabiskan jatah makan kalian.

Page 12: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

14. Teman- teman seperjuangan TE 03, Bang Erick, Rawung, serta teman-teman

yang lain yang belum sempat penulis sebutkan semuanya terima kasih atas

bantuan dan semangat selama penulis menyelesaikan studi.

15. Rosa “kunyuk”,Anggie“cantik”,Rangga “Ndut”, Gban, Heru….makasi ya

buat doa , semangat dan persahabatan kita slama ini

16. Teman-teman satu atap Pelangi Crew EpoT, NaniE, Ivonnezz, I_tin, Ana,

Fani, Yunita, Dhani, Tamie, Feli, Vita, Mbak Nita, Ta2, Ida Terima kasih atas

kebersamaan dalam suka duka serta doa dan dukungan untuk penulis.

17. Bang Joe Na AnNa, Alietong, Merry, SitHae, Mataraga Crew makasi atas doa

dan semangat untuk penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan tugas akhir ini

masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu masukan dari semua

pihak sangat penulis harapkan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kiat

semua, Tuhan memberkati.

Yogyakarta, 21 Juli 2008

Penulis

Page 13: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING ............................... iii

HALAMAN PENGESAHAN OLEH PENGUJI ........................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO .......................................... vi

INTISARI ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Judul ..................................................................................... 1

1.2. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 2

1.4. Manfaat ................................................................................ 2

1.5. Batasan Masalah .................................................................. 2

1.6. Metodologi Penelitian Dan Pengambilan Data .................... 3

1.7. Sistematika Penulisan .......................................................... 4

BAB II. DASAR TEORI

2.1 Mikrokontroler AT89S51 ....................................................... 5

2.1.1 Organisasi Memori ......................................................... 6

2.1.2 Kelompok Instruksi Mikrokontroler AT89S51 ............. 10

2.1.3 Pemberian Clock pada Mikrokontroler AT89S51 ......... 14

Page 14: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

2.1.4 Struktur AT89S51 .......................................................... 14

2.2 Komunikasi Serial ................................................................... 17

2.2.1 Pengaturan Impedansi Terminal .................................... 21

2.2.2 Pemberian Bias pada Jaringan RS-485 .......................... 23

2.2.3 Kabel Jaringan pada RS-485 .......................................... 23

2.2.4 Pengaman Jaringan RS-485 Terhadap

Beda Potensial Listrik .................................................... 24

2.3 Buzzer ..................................................................................... 27

2.4 Transistor sebagai saklar ......................................................... 28

2.5 LCD ( Liquid Crystal Display ) .............................................. 30

2.5.1 LCD dengan Driver HD44780U .................................... 32

2.5.1.1 Register .............................................................. 33

2.5.1.2 BF (Busy Flag) ................................................... 34

2.5.1.3 AC (Address Counter) ....................................... 34

2.5.1.4 DDRAM (Display Data RAM) .......................... 34

2.5.1.5 CGROM (Character Generator ROM) ............. 35

2.5.1.6 CGRAM (Character Generator RAM) .............. 35

2.5.2 Pin LCD ......................................................................... 35

2.6 Matriks Keypad ....................................................................... 36

BAB III. PERANCANGAN

3.1 Perancangan Perangkat Keras ................................................. 40

3.1.1 Perancangan Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ....... 40

3.1.2 Rangkaian Osilator ......................................................... 41

3.1.3 Perancangan LCD .......................................................... 41

3.1.4 Perancangan Keypad ...................................................... 42

3.1.5 Perancangan Komunikasi Serial RS-485 ....................... 44

3.1.5.1 IC komunikasi serial RS-485 ............................. 45

3.1.5.2 Komponen Penyesuai Impedansi ....................... 46

3.1.5.3 Pemberian Bias pada Jaringan ........................... 47

3.1.6 Buzzer ............................................................................ 49

3.2 Format Frame Data ................................................................. 51

Page 15: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

3.3 Perancangan Perangkat Lunak ................................................ 52

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perangkat Keras dan Hasil Perancangan .................................... 58

4.2 Pengamatan Sistem dan Hasil Pengujian ................................... 60

4.3 Perangkat Lunak ........................................................................ 68

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 70

5.2 Saran .......................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 71

LAMPIRAN PROSEDUR SINGKAT ........................................................ L1

LAMPIRAN LISTING PROGRAM ........................................................... L2

LAMPIRAN RANGKAIAN LENGKAP .................................................... L3

LAMPIRAN DATASHEET........................................................................... L4

Page 16: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Kotak Inti AT89S51 ..................................................... 5

Gambar 2.2 Alamat RAM Internal dan Flash PEROM AT89S51 ................. 6

Gambar 2.3 Peta Memori RAM Internal ........................................................ 7

Gambar 2.4 Peta Memori SFR AT89S51 ....................................................... 8

Gambar 2.5 Menghubungkan Kristal Sumber Detak ...................................... 14

Gambar 2.6 Diagram Pin Mikrokontroler AT89S51 ...................................... 15

Gambar 2.7 Sinyal Keluaran dari Pemancar (driver) ..................................... 19

Gambar 2.8 Sinyal Masukan untuk Penerima (receiver) ................................ 19

Gambar 2.9 (a) Rangkaian Parallel Termination ....................................... 23

Gambar 2.9 (b) AC-coupled Termination .................................................. 23

Gambar 2.10 Rangkaian Bias pada Jaringan RS-485 ..................................... 24

Gambar 2.11 Pemisahan Ground dengan Isolasi Optik .................................. 25

Gambar 2.12 Penyambungan Ground Data dan Ground Lokal

dengan Koneksi Resistor ........................................................... 25

Gambar 2.13 Sistem Proteksi Shunting Device Menggunakan Dioda Zener . 26

Gambar 2.14 Sistem Proteksi Shunting Device Menggunakan

Dioda zener dan Fuse Seri ........................................................ 27

Gambar 2.15 Rangkaian Penggerak Buzzer .................................................... 27

Gambar 2.16 Transistor dengan Prasikap Basis ............................................. 28

Gambar 2.17 Karakteristik Keluaran Transistor ............................................. 28

Gambar 2.18 Susunan Umum Layar LCD ...................................................... 31

Gambar 2.19 Dimensi Layar LCD .................................................................. 33

Gambar 2.20 DDRAM .................................................................................... 35

Gambar 2.21 Matriks Keypad 4x3 .................................................................. 37

Gambar 2.22 Rangkaian Tombol dengan Rpullup ............................................. 38

Gambar 2.23 Efek Bouncing pada saat Penekanan Tombol ........................... 38

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat Penerima Tamu Gedung Berkamar Banyak 39

Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 ......................................... 40

Page 17: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Gambar 3.3 Rangkaian Osilator ...................................................................... 41

Gambar 3.4 Rangkaian LCD dengan Mikrokontroler .................................... 42

Gambar 3.5 Rangkaian Keypad Matrix 4x3 dengan Mikrokontroler ............. 43

Gambar 3.6 Rangkaian Komunikasi Serial RS-485 ....................................... 45

Gambar 3.7 IC RS-485 ................................................................................... 45

Gambar 3.8 Komponen Penyesuai Impedansi ................................................ 46

Gambar 3.9 Rangkaian Prasikap untuk Jaringan ............................................ 49

Gambar 3.10 Rangkaian Buzzer dengan Mikrokontroler ............................... 50

Gambar 3.11 Frame Data Asinkron ................................................................ 52

Gambar 3.12 Flowchart Program Secara Umum Bagian Terpanggil ............. 54

Gambar 3.13 Flowchart Program Proses Komunikasi ................................... 56

Gambar 3.13 ( lanjutan ) Flowchart Program Proses Komunikasi ................. 57

Gambar 4.1 Empat Buah Perangkat Keras Bagian Terpanggil ....................... 58

Gambar 4.2 Perangkat Keras Bagian Terpanggil ........................................... 59

Gambar 4.3 Sistem Transmisi Kabel .............................................................. 60

Gambar 4.4 Tampilan Awal Bagian Terpanggil ............................................. 62

Gambar 4.5 Tampilan Ada Pesan Masuk ....................................................... 62

Gambar 4.6 Tampilan Pesan dari Tamu ......................................................... 62

Gambar 4.7 Tampilan Nama Pengirim ........................................................... 63

Gambar 4.8 Tampilan Pilihan Untuk Merespon Tamu ................................... 63

Gambar 4.9 Tampilan Pesan Balasan ............................................................. 63

Gambar 4.10 Tampilan Proses Pengiriman Pesan .......................................... 64

Gambar 4.11 Tampilan Pesan Telah Diterima ................................................ 64

Gambar 4.12 Tampilan Pengirim dan Balasan Kamar 1 ................................ 66

Gambar 4.13 Tampilan Pengirim dan Balasan Kamar 2 ................................ 66

Gambar 4.14 Tampilan Pengirim dan Balasan Kamar 3 ................................ 67

Gambar 4.15 Tampilan Pengirim dan Balasan Kamar 4 ................................ 67

Page 18: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Fungsi dari Pin-pin IC AT89S51 .................................................... 15

Tabel 2.1 (lanjutan) Fungsi dari Pin-pin IC AT89S51 ................................... 16

Tabel 2.1 (lanjutan) Fungsi dari Pin-pin IC AT89S51 ................................... 17

Tabel 2.2 Pin LCD Hitachi ............................................................................ 36

Tabel 3.1. Kombinasi Baris dan Kolom pada Keypad Matriks 4x3 ............... 44

Tabel 4.1. Fungsi Bagian-bagian Terpanggil .................................................. 59

Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Tegangan Keluaran

Menggunakan 1 Catu Daya ............................................................ 61

Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Tegangan Keluaran

Menggunakan 5 Catu Daya ............................................................ 61

Tabel 4.4. Data Hasil Pengamatan dengan Kabel 3 meter .............................. 65

Tabel 4.5. Data Hasil Pengamatan dengan Kabel 20 meter dan Berbelok ..... 65

Tabel 4.6. Data Hasil Pengamatan dengan Kabel 20 meter dan Lurus ........... 65

Page 19: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Judul

Bagian Terpanggil Alat Penerima Tamu Pada Gedung Berkamar

Banyak Berbasis Mikrokontroler AT89S51.

I.2 Latar Belakang Masalah

Bel penerima tamu yang ada sekarang ini sudah dianggap tidak praktis

karena pemilik rumah tidak dapat mengetahui siapa tamu yang datang. Bel

penerima tamu biasa hanya dapat memberikan informasi berupa suara bel yang

mengindikasikan adanya tamu yang datang selain itu tamu tidak bisa

berkomunikasi jika pemilik rumah tidak berada di rumah [1].

Pada penelitian ini, alat penerima tamu dibuat dengan menggunakan kabel

berbasis mikrokontroler yang dikirim secara serial. Mikrokontroler merupakan

terobosan teknologi mikroprosesor yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar

dan teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor. Teknologi semikonduktor

mempunyai kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan

ruangan yang kecil, diproduksi secara masal dan murah [2].

1

Page 20: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

2

Alat penerima tamu dengan menggunakan kabel berbasis mikrokontroler

dapat menggantikan bel listrik yang biasa digunakan. Bel listrik yang biasa

digunakan berfungsi untuk memanggil penghuni pada gedung berkamar banyak,

sehingga penghuni tidak segera mengetahui kepada siapa tamu itu berkunjung.

Dengan permasalahan tersebut maka diperlukan alat penerima tamu pada gedung

berkamar banyak yang lebih efisien dan praktis.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu peralatan yang berfungsi

sebagai penerima tamu pada gedung yang berkamar banyak berbasis

mikrokontroler AT89S51.

1.4 Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah tersedianya peralatan untuk menerima tamu

bagi penghuni pada gedung berkamar banyak agar dengan cepat mengetahui ada

tamu untuknya dan dapat segera memberi tanggapan tentang keberadaan dirinya.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut :

1. Terdapat empat kamar yang dipanggil.

2. Jangkauan komunikasi tidak lebih dari 20 meter.

3. Komunikasi menggunakan kabel.

Page 21: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

3

4. Bagian terpanggil terdiri dari bagian konektor sampai komunikasi

tiap kamar.

5. Pesan ditampilkan menggunakan LCD.

6. Pesan diketik menggunakan keypad.

1.6 Metode Penelitian dan Pengambilan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian berupa :

1. Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari

berbagai informasi, baik dari buku, makalah maupun internet

mengenai hal-hal yang berkaitan.

2. Perancangan hardware dan software.

3. Membuat hardware dan software.

4. Melakukan pengujian hardware dan software alat penerima tamu

pada gedung berkamar banyak sehingga dapat diketahui hasil

secara realistis.

5. Pengambilan data berdasarkan hasil pengujian pada alat.

6. Menganalisis hasil pengujian dan membandingkan dengan teori

yang ada.

7. Menarik kesimpulan terhadap perancangan dan pengujian yang

telah dilakukan.

Page 22: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

4

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang judul, latar belakang masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II. DASAR TEORI

Bab ini berisi penjelasan-penjelasan umum serta persamaan matematis

yang mikrokontroler AT85S51, komunikasi serial, buzzer, transistor

sebagai saklar, LCD (Liquid Crystal Dysplay), matriks keypad, LPF (Low

Pass Filter).

BAB III. RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang rancangan alat penerima tamu pada gedung berkamar

banyak berbasis mikrokontroler, yang meliputi diagram blok, penjelasan

cara kerja secara singkat dan pemilihan komponen.

BAB IV. HASIL DAN PENGAMATAN

Bab ini berisi tentang hasil dan pengamatan kerja dari perangkat keras dan

perangkat lunak yang telah dibuat.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk perbaikan alat dan

penelitian alat selanjutnya.

Page 23: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler merupakan terobosan teknologi mikroprosesor yang dibuat

untuk memenuhi kebutuhan pasar dan teknologi baru, yaitu teknologi

semikonduktor. Teknologi semikonduktor mempunyai kandungan transistor yang

lebih banyak namun hanya membutuhkan ruangan yang kecil, diproduksi secara

masal dan murah [2]. Diagram blok inti dari AT89S51 ditunjukkan pada Gambar

2.1.

Gambar 2.1 Diagram kotak inti AT89S51 [2].

Mikrokontroler AT89S51 terdiri dari CPU, Memory, Port I/O, Port Serial,

kontrol interupsi, kontrol bus, osilator, dan timer/counter seperti ditunjukkan pada

5

Page 24: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

6

Gambar 2.4. Pada penelitian ini, pembahasan mikrokontroler dibatasi pada

organisasi memori, set instruksi, pemberian clock, serta struktur AT89S51 yang

menjelaskan kegunaan dari pin-pin IC tersebut.

2.1.1 Organisasi Memori

Semua produk AT89S51 memiliki ruang alamat memori data dan program

yang terpisah [2]. Pemisahan penyimpanan memori data dan program dapat

diakses menggunakan metode pengaksesan alamat 8 bit. Alamat RAM Internal

dan Flash PEROM AT8

9S51 ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Alamat RAM Internal dan Flash PEROM AT89S51 [2].

RAM Internal, Special Function Register (SFR) serta Flash PEROM

AT89S

al pada mikrokontroler AT89S51 terdiri atas:

a.

ini memiliki 8 buah register yang terdiri dari R0

sampai dengan R7. Delapan buah register tersebut dapat diubah ke

51 akan dijelaskan pada bagian berikut.

1. RAM Internal

RAM intern

Register Bank

Mikrokontroler

Page 25: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

7

bank 1, bank 2 dan bank 3 dengan cara mengubah kondisi nilai RS0

dan RS1 pada register PSW (Program Status Word).

Bit Addressable RAM

RAM ini terletak pada alamat 20H sampai 2FH yan

b.

g dapat dialamati

ahwa alamat tersebut dapat menyimpan 8 bit

c.

pat diakses dengan

n tak langsung.

Ga bar 2.3 Peta Memori RAM Internal [2].

secara bit yang berarti b

data yang tiap bit dapat dialamati sendiri-sendiri.

RAM Keperluan Umum

RAM ini dimulai dari alamat 30H hingga 7F dan da

pengalamatan langsung da

Lokasi RAM Internal dapat dilihat pada Gambar 2.3.

m

Page 26: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

8

2. Register Fu

AT89S51 mempunyai 21 Register Fungsi Khusus yang terletak di

r ini dapat dialamati

secara

ara bit.

digunakan untuk hampir semua operasi logika dan

b.

empunyai 4 buah port : yaitu Port 0, Port 1, Port 2 dan

yang terletak di alamat 80H, 90H, A0H dan B0H. Semua port

Gam

ngsi Khusus (Special Function Register)

alamat 80H sampai dengan FFH. Beberapa registe

bit. Gambar 2.4 menunjukkan peta Register Fungsi Khusus.

a. Akumulator

Register ini terletak di alamat E0H dan dapat dialamati sec

Akumulator

aritmatika.

Port

AT89S51 m

Port 3

tersebut dapat dialamati secara bit sehingga dapat dilakukan perubahan

bit data pada salah satu port tanpa mengganggu port yang lain.

bar 2.4 Peta Memori SFR AT89S51 [2].

Page 27: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

9

c. PSW (Prog

PSW beris ritmatika dan

d.

digunakan bersama akumulator untuk proses aritmatika

kan untuk register biasa dan dapat dialamati secara bit.

e.

.

erhubungan dengan stack ini biasa dilakukan oleh

f.

bit. DPTR biasa

uk mengakses data yang terletak di memori external.

g.

r 0

er 0 terletak di alamat 84H untuk TL0 dan 8CH untuk

h.

erupakan on chip serial port yang digunakan untuk

asi dengan peralatan yang menggunakan serial

port.

ram Status Word)

i data bit hasil eksekusi program seperti hasil a

logika.

Register B

Register ini

selain diguna

Stack Pointer

Stack Pointer merupakan register 8 bit yang terletak di alamat 81H

Proses yang b

instruksi-instruksi Push, Pop, Acall dan sebagainya.

Data pointer

Data pointer atau DPTR merupakan register 16

digunakan unt

Register Timer

AT89S51 mempunyai dua buah 16 bit Timer/Counter yaitu : time

dan timer 1. Tim

TH0, sedangkan Timer 1 terletak di alamat 8BH untuk TL1 dan 8DH

untuk TH1

Serial Port Register

Port ini m

melakukan komunik

Page 28: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

10

i.

as interupsi. Interupsi secara otomatis akan dimatikan bila sistem

ikembalikan pada keadaan semula. Register yang behubungan dengan

errupt Enable Register (IE) pada alamat A8H dan

3. Fla

dan mer. Program yang

terdapat pada Flash PEROM akan dieksekusi jika sistem dikembalikan

semula. Bila sistem tersebut telah dikembalikan pada

keadaa

2.1.2 K

kelomp asi untuk

aplikasi kontrol 8 bit, serta menyediakan berbagai macam mode pengalamatan

ternal.

Register Interupsi

Mikrokontroler ini memiliki 5 buah interupsi dengan dua level

priorit

d

interupsi adalah Int

Interupsi Priority Register (IP) pada alamat B8H.

sh PEROM

AT89S51 mempunyai 4 kilo byte Flash PEROM yang dapat ditulis

dihapus menggunakan sebuah perangkat program

pada keadaan

n semula, maka pin EA/VPP akan berlogika satu, sehingga

mikrokontroler akan aktif berdasarkan program yang ada di Flash

PEROM. Tetapi apabila pin EA/VPP berlogika nol, maka mikrokontroler

akan aktif berdasarkan program yang ada pada memori external.

elompok Instruksi Mikrokontroler AT89S51

Semua anggota keluarga mikrokontroler AT89S51 mengeksekusi

ok instruksi yang sama [2]. Kelompok instruksi ini telah dioptim

yang cepat untuk mengakses RAM internal dan RAM ex

Page 29: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

11

Bagian berikut ini akan menjabarkan mengenai mode-mode pengalamatan

tersebut serta berbagai macam instruksi yang dipergunakan dalam pemrograman

AT89S51, antara lain instruksi logika, aritmatika, transfer data, boolean, serta

instruksi lompat.

1.

pengamatan langsung, masukan data ditentukan berdasarkan

lam satu instruksi. Hanya RAM data internal

sing)

ra tak langsung. Register

Stack Pointer dari

c.

mikian bisa

ode instruksi karena tidak memerlukan

Mode-mode Pengalamatan

Mode-mode pengalamatan dapat dikelompokkan menjadi [2] :

a. Pengalamatan Langsung (Direct Addressing)

Dalam

alamat 8 bit (1 byte) da

dan SFR yang bisa diakses secara langsung.

b. Pengalamatan Tak Langsung (Indirect Addres

Dalam pengalamatan tak langsung, instruksi menentukan suatu register

yang digunakan untuk menyimpan alamat masukan. Baik RAM

internal maupun eksternal dapat diakses seca

alamat untuk alamat-alamat 8 bit bisa menggunakan

register bank yang dipilih. Sedangkan untuk alamat yang 16 bit hanya

bisa menggunakan register pointer dat 16 bit atau DPTR.

Instruksi-Instruksi Register

Register bank, yang masing-masing berisi 8 register, dapat diakses

melalui instruksi dengan kode masukan yang mengandung 3 bit

spesifikasi register. Akses register dengan cara de

menghemat penggunaan k

Page 30: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

12

sebuah byte untuk alamat. Saat instruksi tersebut dikerjakan, satu dari

delapan register pada bank yang terpilih yang diakses.

Konstanta Segera (Immediate Constant)

Nilai dari suatu konstanta dapat segera menyatu dengan masukan kode

dalam memori program. Misalnya, instruksi : MOV A,#100, yang akan

menyimpan konstanta 100 (desimal) ke dalam akumulator. Bilangan

d.

dalam format heksa sebagai

e.

ini, alamat tujuan dari instruksi lompat (jump)

(base pointer) dengan

2. Ins

beb

contoh instruksi aritmatika antara lain ADD, ADDC, SUBB, DEC, INC.

si

yang sama tersebut bisa juga dituliskan

64h ( MOV A,#64h ).

Pengalamatan Terindeks (Indexed Addressing)

Memori program hanya bisa diakses melalui pengamatan terindeks.

Pengalamatan terindeks digunakan dalam instruksi-instruksi “ lompat

bersyarat”. Dalam hal

dihitung sebagai jumlah dari penunjuk dasar

data akumulator.

truksi Aritmatika

Instruksi-instruksi aritmatika selalu melibatkan akumulator, hanya

erapa yang melibatkan register lainnya (DPTR dan lain-lain). Beberapa

3. Instruksi Logika

Instruksi logika digunakan untuk melakukan operasi logika AND

(instruksi ANL), OR(instruksi ORL), XOR (instruksi XRL), operasi clear

(instruksi CLR) dan NOT (instruksi CPL) pada suatu byte dan beropera

Page 31: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

13

pada m

4.

l,

MOV dan MOVC serta transfer data yang

mengak

5.

Instruksi boolean digunakan pada operasi bit dan

pada internal RAM yang merupakan bit addressable.

Contoh

6.

alamat perintah

h CPU. Instruksi lompat ini dapat dibagi menjadi

dua m

asing-masing bit. Instruksi putar atau rotate (RL A, RLC A dan

lainnya) akan menggeser isi akumulator 1 bit ke kanan atau ke kiri.

Instruksi Transfer Data

Instruksi transfer data dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu

instruksi transfer data yang mengakses ruang memori interna

menggunakan instruksi

ses ruang memori external menggunakan instruksi MOVX.

Pengaksesan ruang memori external menggunakan Data Pointer (DPTR)

sebesar 16 bit.

Instruksi Boolean

Mikrokontroler AT89S51 memiliki sebuah prosesor boolean yang

cukup lengkap.

melibatkan alamat

instruksi Boolean antara lain ANL, SETB, CLR.

Instruksi Lompat (jump)

Instruksi lompat (jump) merupakan perintah yang digunakan pada

mikrokontroler AT89S51 untuk melakukan perpindahan

yang akan dieksekusi ole

acam, yaitu instruksi lompat tak bersyarat (antara lain instruksi

LJMP, AJMP, SJMP) dan instruksi lompat bersyarat (antara lain instruksi

JZ, CJNE dan DJNZ).

Page 32: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

14

2.1.3 P

51 memiliki osilator yang tersedia pada kemasan

IC tersebut (on chip) sebagai sumber detak (clock) [2]. Untuk menggunakannya,

kaki XTAL 1 dan XTAL 2 pada mikrokontroler AT89S51 dihubungkan dengan

e ground. Gambar 2.5

menunj

Gamb er Detak [2].

2.1.4 Struktur T89S51

Mikrokontroler AT89S51 mempunyai 40 pin, 32 pin di antaranya

digunakan se in, sehingga

2 pin membentuk 4 buah port paralel, yang masing-masing dikenal sebagai Port

3. Diagram pin mikrokontroler AT89S51 secara

emberian Clock pada Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler AT89S

sebuah kristal keramik dan kapasitor yang dihubungkan k

ukkan cara menghubungkan kristal sumber detak dengan mikrokontroler

AT89S51. Besar kapasitor yang terhubung dengan sumber detak tergantung dari

jenis sumber detak yang dipasangkan. Bila sumber detak berupa kristal maka

besar kapasitor yang terpasang adalah 30 pF ± 10 pF dan bila jenis keramik besar

kapasitor yang terpasang adalah 40 pF ± 10pF.

ar 2.5 Menghubungkan Kristal Sumb

A

bagai port paralel [2]. Satu port paralel terdiri dari 8 p

3

0, Port 1, Port 2 dan Port

lengkap ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Page 33: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

15

G

Fungsi dari pin-pin IC AT89S51 pada gam

NO PIN PORT NAMA/ID FUNGSI KETERANGAN

ambar 2.6 Diagram Pin Mikrokontroler AT89S51 [2].

bar 2.6 dapat dijelaskan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Fungsi dari Pin-pin IC AT89S51 [2].

1 1-8 1 Sebagai input dengan member

Sebagai output,

output ke empat buah

Sebagai I/O biasa

logika ”1”.

port ini dapat memberikan sink

TTL 2 5 1 MOSI ut ingle

Input Serial data inp Multplay Output S

3 6 1 MISO output Multyplay Input Single Output

Serial data

4 7 1 SCK put Serial clock in

Page 34: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

16

T el 2 utan) Fu AT8

Sr

Kondisi “1” selama 2 mc (machine cycle) pada saat osilator bekerja mikrokontroler akan dikembalikan pada keadaan semula

ab .1 (lanj ngsi dari Pin-pin IC 9S51 [2].

5 9 RST ebagai masukan eset

6 10 3 RXD Sebagai serial input port

7 11 3 TXD Sebagai serial output port

8 12 3 INT0 ai external interrupt 0 port Sebag

9 13 3 INT1 Sebagai external interrupt 1 port

10 14

3 T0 Sebagai external timer 0 input port

11 15 3 T1 Sebagai external timer 1input port

12 16 3 WR

rt

Sebagai external data memory write strobe po

13 17 3 RD ai external data memory Sebag

read strobe port

14 18 XTAL1 t

Sebagai oscillator inpu

15 19 XTAL2 Sebagai oscillator output

16 20 GND Sebagai ground 17 21-

28 2 Sebagai

I/O Port ini mempunyai internal pull up.

18 29 PSEN Merupakan sinyal baca untumemori program

k

PSEN (Enable

eksternal. PSEN akan aktif dua kali setiap cycle

Program Store )

Page 35: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

17

Tabel 2.1 (lanjutan) Fungsi dari Pin-pin IC AT89S51 [2].

19 30 ALE (Address Latch Enable)

program input)

rasi normal, ALE akan mengeluarkan sinyal clock sebesar 1/6 dari frekuensi kristal.

Pin ini juga berfungsi sebagai masukan pulsa program (the pulse

Pada ope

20 31 Vpp atau Mengeksekusi

eksternal,

EA (External

program dari memori

mengakses program

21 32-39

0

k

Port 0 dapat berfungsi sebagai I/Obiasa, memberikan sin

22 40

VCC Sebagai suplaitegangan

2.2 Komunikasi Serial

Komunikasi secara serial cations) merupakan cara

m han data yang mudah, m komunikasi

mahal untuk kegunaan jarak jauh [3]. Komunikasi serial juga bersifat sebagai

simpleks (simplex), dupleks setengah (half duplex), dan dupleks penuh (full

serial secara asinkron, detak tidak dikirim bersama data serial.

(serial communi

eng tar lebih disebabkan siste paralel terlalu

duplex) [3,4].

Ada dua macam cara pengiriman (transmisi) secara serial yaitu

komunikasi sinkron dan komunikasi asinkron. Pada komunikasi sinkron sinyal

detak dikirim bersama-sama dengan data serial. Selanjutnya dalam transmisi data

Page 36: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

18

Sistem transmisi data secara serial ada dua jenis [4] :

1. Tra

ding). Pada sistem

ini nilai amplitudo sinyal tergantung pada beda potensial antara penghantar sinyal

ebih tahan terhadap noise. Sistem transmisi data serial secara

S-422 dan RS-485.

r) yang

nsmisi data secara tidak seimbang (unbalanced line).

Contoh transmisi data secara tidak seimbang (unbalance line) adalah

dengan sistem RS-232 yang menggunakan sebuah kawat penghantar untuk sinyal

dan sebuah kawat penghantar untuk acuan pentanahan (groun

terhadap ground.

2. Transmisi data secara seimbang (balanced line).

Pada sistem transmisi data secara seimbang (balance line), kedua

penghantar selalu berfluktuasi saling bertolak-belakang sehingga selalu tercipta

beda potensial pada kedua penghantar. Pada sistem transmisi ini, sinyal masih

dapat terdeteksi pada jarak yang cukup jauh. Selain itu, sistem transmisi data

secara seimbang l

seimbang ini biasanya menggunakan sistem standar R

Sistem transmisi data secara serial dengan standar komunikasi serial RS-

485 dikembangkan sejak tahun 1983 dan mampu mentransmisikan data pada jarak

yang cukup jauh, yaitu 1,2 km. Standar komunikasi serial RS-485 dapat

diterapkan pada suatu jaringan telepon tunggal (party line) atau pada jaringan

multidrop (jaringan yang menggunakan topologi bus).

Ada sebanyak 32 pasang pemancar (driver)/penerima (receive

dapat disatukan pada jaringan multidrop. Sisi pemancar (driver) akan

menghasilkan tegangan sebesar 2 sampai 6 Volt yang berbeda polaritas pada

Page 37: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

19

terminal A-B dengan acuan titik tengah ground, seperti diperlihatkan pada

Gambar 2.7. Penerima (receiver) mampu menerima data dengan nilai amplitudo

sinyal minimal + 200 mV sampai – 200mV antara terminal A-B. Sehingga sisi

penerim

a dapat menerima sinyal dengan amplitudo antara + 200 mV sampai

200mV (sinyal minimal) hingga + 6 V sampai – 6 V (sinyal maksimal) yang

masih dapat diterima, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.7 Sinyal Keluaran dari Pemancar (driver) [4].

Gambar 2.8 Sinyal Masukan untuk Penerima (receiver) [4].

A

CB

ENABLE

(REQUIRED FOR RS-485)

+ 6

+ 2

- 2

- 6

TeganganVAB

Toleransi

Toleransi

+ 6

Vcmrentang tegangan untuk Vcm -7v > Vcm < +7v

V

+ 200mV

- 200mV

- 6 V

TeganganVAB

+Vi

-Vi ang

tega

ngan

mak

sim

u m

Daerahtran

A

B

VcmC

1/2Vi

1/2Vi

Ren

t

= Input Common Mode Voltage

sisi

Page 38: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

20

Serial Port lebih sulit diterapkan bandingkan dengan Paralel Port. Dalam

banyak kasus, device yang dihubungkan dengan saluran serial membutuhkan

sarana untuk mengubah informasi serial kembali menjadi bentuk paralel agar

dapat diolah oleh prosesor, sarana ini antara lain UART (Universal

Asynch

Tetapi di balik itu semua, ada beberapa keunggulan Serial transfer

dib

1. Kabel serial dapat lebih panjang dari kabel paralel. Serial Port mengirimkan

informasi ‘1’ atau high sebagai tegangan antara –3 sampai –25 volt dan

informasi ‘0’ atau low sebagai tegangan antara +3 sampai +25 volt.

Sedangkan paralel port mengirimkan low dalam bentuk tegangan 0 volt dan

ang dibolehkan sebesar 50 volt,

2.

interfacing atau antarmuka yang dibutuhkan pada ujung kabel.

di

ronous Receive Transmit).

andingkan dengan paralel, antara lain :

high sebagai tegangan 5 volt. Sehingga serial port memiliki sinyal yang dapat

berayun dengan jangkauan maksimum y

dibandingkan dengan paralel port yang hanya memiliki jangkauan maksimum

5 volt saja. Sehingga kehilangan tegangan pada kabel serial tidak menjadi

masalah berarti dibandingkan dengan masalah yang dialami oleh kabel

paralel.

Jumlah kabel yang dibutuhkan untuk kabel serial jauh lebih sedikit

dibandingkan kabel paralel. Tiga utas kabel (Tx, Rx dan Ground) untuk

komunikasi serial jelas lebih sedikit dibandingkan dengan 19 sampai 25 utas

kabel untuk komunikasi paralel. Meskipun kita juga harus memperhitungkan

Page 39: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

21

3.

lah mulai populer, antara lain electronic diary atau buku harian

Asynchronous

4.

el strobe dan status.

2.2.

seca

Pen

kec

diab bih rendah dari lebar satu bit data.

Infra Red devices atau peralatan elektronik yang menggunakan cahaya infra

merah te

elektronik, komputer palmtop dll. Tentu saja transfer data melalui infra red

lebih mudah diterapkan jika dilakukan secara serial, bukan paralel 8-bit yang

membutuhkan satu saluran infra red untuk setiap bit. IrDA-1, spesifikasi infra

red yang pertama, dapat mentransfer data dengan baudrate 115.2 kilo baud

dan telah dikaitkan (interfaced into) dengan UART (Universal

Receive Transmit).

Penggunaan mikrokontroler atau single chip microprocessor juga sudah

populer, beberapa di antaranya sudah dilengkapi dengan Serial

Communication Interface, misalnya prosesor Intel 8051 yang dilengkapi

dengan built in USART. Dengan fasilitas seperti ini prosesor dapat

berkomunikasi dengan prosesor lain melalui 2 kabel saja, yaitu TxD dan RxD,

tidak seperti komunikasi paralel yang paling tidak membutuhkan 8 kabel

belum termasuk kab

1 Pengaturan Impedansi Terminal

Pengaturan impedansi terminal dimaksudkan agar sinyal dapat terserap

ra penuh oleh penerima dan tidak berbalik ke saluran transmisi lagi [4].

gaturan impedansi terminal ini mengacu pada panjang kabel penghantar dan

epatan laju data yang digunakan. Pengaturan impedansi terminal dapat

aikan bila delay propagasi saluran data le

Page 40: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

22

Sebagai contoh, sebuah sistem yang menggunakan kabel dengan panjang

2000 f

ta

sebany

si.

2. AC

adalah menambahkan resistor yang dipasang parallel

eet (= 609,6 m), delay propagasi saluran data dapat dihitung dengan

mengalikan panjang kabel dengan kecepatan laju propagasi yang biasanya sebesar

66% sampai 75% dari kecepatan cahaya (= 3x108 m/s). Dengan panjang kabel

2000 feet, perjalanan bolak-balik data 4000 feet dengan laju propagasi 0.66 x

kecepatan cahaya, sehingga delay propagasi sebesar 6.2 µs. Bila perjalanan da

ak tiga kali bolak-balik maka delay propagasi sebesar 18.6 µs. Karena

lebar satu bit data untuk 9600 baud adalah 104 µs, sehingga pada kasus ini

pengaturan impedansi terminal dapat diabaikan.

Ada dua macam pengaturan impedansi terminal :

1. Parallel Termination.

Parallel Termination adalah menambahkan resistor yang dipasang parallel

seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.9a sebagai penyesuai impedansi.

Nilai resistor ini pada umumnya sebesar 120 Ω. Nilai ini didapatkan dari nilai

impedansi intrinsic kabel penghantar transmi

-couple Termination.

AC-couple Termination

sebagai penyesuai impedansi yang dirangkai seri dengan kapasitor kecil

seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.9b. Kapasitor kecil berfungsi untuk

menghilangkan efek pemuatan DC.

Page 41: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

23

(a) (b)

Gambar 2.9 (a) Rangkaian Parallel Termination (b) AC-Coupled Termination [4].

2.2.2 Pemberian Bias pada Jaringan RS-485

Pemberian bias pada jaringan ini berguna apabila jaringan dalam keadaan

kosong, maka m keadaan

irangkai pullup dengan saluran

data B

d pair [4]. Untuk sistem dua kabel digunakan single

twisted pair dan untuk sistem empat kabel menggunakan two twisted pair.

ah menyatu dengan kabel twisted pair.

sinyal dalam keadaan menunggu (idle) dan tidak dala

mengambang (tidak tentu) [4]. Untuk memelihara status idle dalam keadaan

jaringan kosong, perlu dipasang resistor yang d

terhadap Vcc (pada umumnya bernilai +5 Volt) dan resistor pulldown pada

saluran data A terhadap ground. Rangkaian bias pada jaringan RS-485 dapat

dilihat pada Gambar 2.10.

2.2.3 Kabel Jaringan pada RS-485

Penggunaan kabel untuk jaringan komunikasi RS-485 pada umumnya

menggunakan kabel twiste

Seringkali penghantar untuk ground tel

Rugi–rugi transmisi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : rugi–

rugi sinyal AC, rugi–rugi hantaran DC, kebocoran arus dan rugi–rugi dielektrik.

Page 42: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

24

Untuk kabel dengan kualitas tinggi, rugi–rugi penghantar dan rugi–rugi dielektrik

merupakan faktor yang sangat penting.

ambar 2.10 Rangkaian Bias pada Jaringan RS-485 [4].

2.2.4 Pengaman Jaringan RS-485 Terhadap Beda Potensial Listrik

Sistem komunikasi dengan standar RS-485 menggunakan dasar sistem

perbedaan pot al 6 Volt

]. Jauhnya jarak antar sistem memungkinkan nilai amplitudo sinyal dapat

erbeda.

Untuk

G

ensial sinyal dengan besar nilai perbedaan sinyal maksim

[4

berbeda karena setiap sistem menggunakan acuan ground lokal yang b

itu perlu dibedakan antara ground sinyal dengan referensi sinyal. Referensi

sinyal merupakan ground yang digunakan sebagai referensi sinyal komunikasi.

Ground sinyal adalah grounding lokal yang dapat juga mempunyai beda potensial

terhadap ground referensi.

Page 43: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

25

Ada dua cara untuk menanggulangi perbedaan ground yang dapat

mengakibatkan perbedaan amplitudo sinyal, yaitu :

1. Memisahkan antara ground data dengan ground lokal/casing/ground power

men

.

.12.

Gambar 2.12 Penyambungan Ground Data dan Ground Lokal

dengan Koneksi Resistor [4].

ggunakan koneksi optik (dapat berupa optocoupler atau komponen optik

yang lain) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.11

2. Menyambungkan ground data dan ground lokal/ground power menggunakan

konektor dengan impedansi rendah (dapat berupa resistor dengan nilai

resistansi kecil) seperti ditunjukkan pada Gambar 2

Gambar 2.11 Pemisahan Ground dengan Isolasi Optik [4].

Page 44: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

26

Ada pula cara pengamanan yang lain, yaitu dengan metode shunting

device. Metode ini memiliki dua cara yang memiliki kelebihan masing–masing :

1. Car

n

2.

Gambar 2.14.

Gambar 2.13 Sistem Proteksi Shunting Device Menggunakan Dioda Zener [4].

a pertama adalah dengan memasang dioda zener bolak-balik secara shunt

terhadap penghantar jaringan. Dioda dirangkai shunt terhadap ground ataupu

terhadap masing–masing penghantar jaringan. Sedangkan kelebihan cara ini

adalah memberi proteksi terhadap arus yang tinggi. Kelemahannya adalah

memiliki batas ambang tegangan yang tinggi dan tingkat pengamanannya

lambat seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13.

Cara kedua adalah dengan memasang dioda zener bolak balik secara shunt dan

merangkai fuse secara seri seperti terlihat pada

(a)

(b)

Page 45: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

27

2.3 Buzzer

Buzzer digunakan sebagai penghasil bunyi. Frekuensi bunyi buzzer ini dapat

r g diinginkan dengan cara mengatur seperti program pada

mikro

Gambar 2.14 Sistem Proteksi Shunting Device Menggunakan

Dioda Zener dan Fuse Seri [4].

diatu sesuai yan

kontroler. Rangkaian penggerak buzzer diperlukan agar buzzer dapat

berbunyi, seperti pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15 Rangkaian Penggerak Buzzer.

Nilai Re dan Rb ditentukan dengan perhitungan :

Re = VbzVecVcc −−

.................................................... (2.1) Ie

Rb = IbVb

IbVV eb−

= Re

....................................... (2.2)

Page 46: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

28

2.4 Transistor sebagai saklar

Transistor mempunyai 3 daerah kerja yang berbeda, yaitu daerah aktif,

daerah cut-off dan daerah saturasi. Konfigurasi pemberian prasikap transistor pada

Gambar 2.16

Gamb 10].

Tansistor berada dalam = IB0. Pada keadaan

ini, beda pote t kecil, yaitu

sama dengan Vce(sat), sedangkan arus kolektor IC yang mengalir hampir sama

dengan cc c B1 B2

ce C ce ce(sat) C

cc c C ce

ar 2.16 Transistor dengan Prasikap Basis [

keadaan saturasi/jenuh saat IB

nsial antara kolektor dan emitter (Vce) adalah sanga

V /R . Jika arus basis diperbesar menjadi I atau I atau lebih besar lagi,

nilai V dan I tidak mengalami perubahan. Nilai V = V dan nilai I =

V /R . Hal inilah yang disebut dengan keadaan saturasi sebab nilai I dan V

tidak berubah walaupun arus basis bertambah besar. Karakteristik keluaran

transistor dapat ditunjukkan pada Gambar 2.17.

Gambar 2.17 Karakteristik Keluaran Transistor [10].

Page 47: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

29

Pada daerah aktif, besar arus basis menentukan besar arus kolektor. Besar

arus kolektor sebanding dengan besar arus basis dikali dengan besar atau dapat

dikatakan harga adalah perbandingan antara arus kolektor dan arus basis. Pada

daerah ini, kol iberi prasikap

maju (f

ektor diberi prasikap balik (reverse bias) dan emitor d

orward bias). Nilai ß dapat diperoleh dari persamaan (2.3) :

B

C

II

................................................................... (2.3)

BC II ×=

β …………………………………………... (2.4)

ilai IB adalah

Dan besarnya n

B

BEBBB R

VVI −= …………………………………........... (2.5)

R …………………………………..... (2.6)

cut-off, basis tidak diberi tegangan atau dengan anggapan arus

basis adalah nol. Dengan tidak adanya arus basis, berarti kolektor dan emitor

.....

ransistor adalah saturasi. Pada keadaan ini, arus

han

CCCCE IVV −= C

Pada daerah

diberi prasikap balik, sehingga

IB = 0 ............................................................. (2.7)

VCE(cut-off) = VCC .................................................................. (2.8)

Pada keadan ini, transistor berfungsi sebagai saklar dalam keadaan terbuka (off ).

Keadaan terakhir dari t

kolektor cenderung selalu tetap untuk perubahan arus basis. Pertamba

Page 48: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

30

besarnya arus basis akan menyebabkan kenaikan arus kolektor dan penurunan

tegangan antara kolektor dan emitor, sehinga tegangan antara kolektor dan emitor

VCE = VCE ( sat ) ................................................ (2.9)

Besarnya arus kolektor adalah

C

CCVI = .................................................. (2.10) satC R)(

ungsi sebagai saklar dalam keadaan tertutup (on).

2.5 LCD ( Liquid Crystal Display )

lat yang banyak digunakan sebagai penampil karakter [5]. LCD mengandung

kul organic kental yang mengalir

seperti

gunakan untuk

menciptakan medan listrik di dalam kristal cair. Bagian-bagian yang berbeda pada

Pada keadaan ini, transistor berf

LCD (Liquid Crystal Display) atau peraga kristal cair merupakan suatu

a

kristal cair yang merupakan molekul-mole

suatu cairan, namun memiliki struktur khusus, seperti kristal. Pada waktu

semua molekul disejajarkan dalam arah yang sama, sifat-sifat optic dari kristal

akan tergantung pada arah dan polarisasi sinar yang datang. Kesejajaran molekul-

molekul dapat diubah sifat-sifat optiknya menggunakan medan listrik. Kristal cair

yang disorot dengan suatu sinar mempunyai intensitas cahaya. Intensitas cahaya

yang keluar dari kristal cair dapat dikendalikan secara elektrik. Sifat ini dapat

dimanfaatkan untuk membuat tampilan-tampilan panel datar [5,6].

Sebuah layar tampilan LCD terdiri atas dua plat kaca sejajar yang di

antaranya terdapat suatu volume tertutup yang berisi kristal cair. Elektroda-

elektroda transparan ditempelkan pada masing-masing plat dan di

Page 49: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

31

layar a

sedikit pencahayaannya. Pada luasan yang di

sinari

kan mendapatkan tegangan yang berlainan untuk menampilkan citra yang

lebih jelas. Polarisator dilekatkan pada bagian depan dan bagian belakang layar.

Polarisator–polarisator ini yang meyebabkan sinar terpolarisasi. Seberkas sinar di

belakang plat belakang akan menerangi layar dari belakang. Sinar ini berguna

membantu pembacaan dalam kondisi gelap. Susunan layar LCD pada umumnya

dapat dilihat pada Gambar 2.17.

Pemakaian daya pada LCD lebih rendah dibanding pemakaian daya pada

LED (Light Emitting Dioda). LCD membutuhkan sumber cahaya eksternal. Hal

ini merupakan salah satu kekurangan layar LCD karena pada umumnya sukar

dilihat dalam kondisi ruang yang

cahaya, pemantul (reflector) diletakkan di belakang LCD untuk

memantulkan kembali cahaya yang melewati layar untuk intensitas yang

maksimum.

Gambar 2.18 Susunan Umum Layar LCD [5].

Page 50: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

32

Lifetime LCD tergantung pada pencahayaan (illumination). LCD yang

paling banyak digunakan adalah LCD monokrom atau LCD dengan satu warna.

Tampilan LCD tidak seterang dan sejernih dibanding dengan layar tabung (tube

display). Untuk mengurangi masalah kesulitan melihat suatu karakter yang

ditampilkan pada LCD dalam kondisi ruang yang pencahayaannya buruk, maka

beberapa layar menggunakan suatu panel cahaya yang di dalamnya terdapat kaca

yang disebut layar electroluminescent. Tipe LCD ini mempunyai layar backlight,

yaitu layar yang mempunyai lampu di belakang panel. Penempatan lampu ini ada

yang terpisah dan ada pula yang menjadi satu dengan panel elektroluminesent.

Teknik penerangan di belakang (backlight) lainnya adalah menggunakan satu atau

dua lampu pijar (fluorescent). Kedua teknik pencahayaan ini membuat layar lebih

mudah untuk dibaca.

h jika ditempat gelap maka tampilan LCD tidak kelihatan

sedangkan tampilan LED dapat di lihat. Karena LCD tidak mengeluarkan cahaya,

maka penggunaan arus bagi LCD lebih rendah dari LED.

Penelitian ini menggunakan LCD Hitachi HD44780U yang di dalamnya

terdapat dua driver HD44780U, memori 16 byte dan memori data 80 byte [6].

LCD dengan driver HD44780 dapat menampilkan angka-angka, abjad, huruf

Perbedaan antara LCD dengan LED, dimana LCD tergantung cahaya dari

luar sedangkan LED menghasilkan cahaya. Sehingga cahaya dari luar semakin

terang, maka tampilan yang terdapat pada LCD juga semakin jelas.

Kekurangannya adala

2.5.1 LCD dengan Driver HD44780U

Page 51: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

33

jepang kana dan juga simbol-simbol lainnya. Interface LCD HD44780U dengan

mikrokontroler AT89S51 dapat dilakukan dengan sistem 4 bit atau 8 bit. Dimensi

LCD dengan driver HD44780U yang digunakan memiliki ukuran 2x16 yang

berarti memiliki layar tampilan yang terdiri atas 2 baris dan 16 kolom, seperti

yang terlihat pada Gambar 2.18.

Gambar 2.19 Dimensi Layar LCD [6].

Total jumlah karakter yang dapat ditampilkan sekaligus dalam satu layar

adalah sebanyak 32 karakter, dengan masing-masing karakter terbentuk dari

susunan titik-titik (dot) yang berukuran 5x8. HD44780U memiliki beberapa

bagian sebagai beriku

HD44780U memiliki dua buah register 8-bit, yaitu IR (Instruction Register)

dan DR (Data Register). IR (Instruction Register) merupakan register yang hanya

dapat ditulis untuk menyimpan kode-kode instruksi seperti Display Clear, Cursor

uk alamat dari DDRAM (Display Data RAM) ataupun CGRAM

(Character Generator RAM). Sedangkan DR (Data Register) merupakan register

t [6] :

2.5.1.1 Register

Shift dan juga unt

Page 52: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

34

yang bisa ditulis maupun dibaca untuk penyimpanan data sementara yang akan

ditulis atau dibaca dari atau ke dalam DDRAM ataupun CGRAM.

Busy Flag adalah bit yang menandakan apakah sedang

2.5.1.2 BF (Busy Flag)

terjadi operasi

internal atau tidak. Sewaktu BF (Busy Flag) bernilai “1“, driver HD44780U akan

menjalankan operasi internal, sehingga operasi selanjutnya tidak dapat dijalankan.

Agar d

2.5.1.3 AC (Address Counter)

tuk mengamati DDRAM dan juga

CGRAM.

2.5.1.4 DDRAM (Display Data RAM)

M menyimpan karakter-karakter yang dikirim (sandi ASCII) dan yang

ingin ditampilkan pada layar LCD. Register data menyimpan data sementara yang

ditulis ke DDRAM atau CGRAM dan menyimpan data sementara yang akan

dib

apat menjalankan instruksi selanjutnya, perlu diperiksa apakah busy flag

tersebut telah bernilai “0“ , atau dapat dilakukan dengan memberikan waktu yang

lebih lama dari waktu yang dibutuhkan oleh eksekusi instruksi itu sendiri di antara

instruksi pertama dengan instruksi selanjutnya.

Fungsi dari AC (Address Counter) adalah un

DDRA

aca dari DDRAM atau CGRAM. DDRAM memiliki kapasitas 80x8 bit atau 80

karakter. DDRAM dapat dilihat pada Gambar 2.20.

Page 53: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

35

2.5.1.5 CGROM (Character Generator ROM)

CGROM merupakan ROM (Read Only Memory) berukuran 80x8 bit yang

ma embangkitkan bentuk dot matrix berukuran 5x8 maupun 5x10 dari 8-bit

kode karakter.

mpu m

Gambar 2.20 DDRAM [6].

2.5.1.6 CGRAM (Character Generator RAM)

CGRAM merupakan penghasil karakter menggunakan sandi ASCII kemudian

dikirim ke DDRAM untuk dit RAM berukuran 64x8

bit yang memungkinkan pemakai untuk memprogram bentuk karakter yang

diinginkan.

2.5.2 Pin LCD

yang

erti yang terlihat pada Tabel 2.2 [6]

ampilkan ke layar LCD. CG

LCD yang digunakan adalah LCD buatan Hitachi dengan driver HD44780U

memiliki 16 pin sep

Page 54: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

36

Tabel 2.2 Pin LCD Hitachi [6].

No. Nama Pin Deskripsi 1 VCC +5V 2 GND 0V 3 VEE Tegangan Kontras LCD 4 RS Register Select, 0=Register Perintah, 1= Register Data 5 R/W 1=Read, 0=Write

6 E E kali pengiriman atau pembacaan data

nable Clock LCD, logika 1 setiap

7 D0 Data Bus 0 8 D1 Data Bus 1 9 D2 Data Bus 2 10 D3 Data Bus 3 11 D4 Data Bus 4 12 D5 Data Bus 5 13 D6 Data Bus 6 14 D7 Data Bus 7 15 VBL+ 4-4,2 volt 16 VBL- GND

2. Ma s Keypad

Ma ypad merupakan keypad dengan saklar yang disusun dalam

entuk baris dan kolom [7]. Sebagai contoh matriks keypad 4x3 merupakan

ris dan 3 kolom. Meskipun jumlah tombol

ada 12 tetapi hanya memerlukan 7 jalur, yaitu 4 jalur untuk baris dan 3 jalur untuk

kolom.

Pembacaan matriks keypad dilakukan dengan cara scanning process.

Scanning process adalah proses membaca tombol keypad. Scaning berarti

melakukan proses berulang-ulang dan dilakukan oleh program/software. Apabila

6 trik

triks ke

b

susunan 12 tombol yang terdiri dari 4 ba

Page 55: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

37

tombol

Gambar 2.22 h-on engan Rpullup

yang akan menghasilkan efek bouncing [7]. Diagram waktu goncangan

(bouncing) pada tombol sewaktu ditekan maupun pada saat dilepas ditunjukkan

pada

keypad ditekan berarti akan menghubungkan suatu baris ke suatu kolom.

Gambar matriks keypad terlihat pada Gambar 2.21.

s

Gambar 2.21 Matriks Keypad 4x3 [8].

memperlihatkan rangkaian tombol pus d

Gambar 2.23. Efek bouncing terjadi ketika tombol ditekan akan

menghasilkan getaran atau sebelum mencapai keadaan stabil atau tombol tersebut

akan ON/OFF berulang-ulang.

2 3

4 5

1

6

7 8 9

* 0 #

B2

B3

B4

K1 K2

B1

K3

Page 56: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

38

Gambar 2.22 Rangkaian Tombol dengan Rpullup [7].

Gambar 2.23 Efek bouncing pada Saat Penekanan Tombol [7].

Page 57: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

BAB III

PERANCANGAN

Alat pemanggil penghuni gedung berkamar banyak ini terdiri dua

bagian yaitu pemanggil yang diletakan di depan pintu gedung dan bagian

terpanggil yang berada di dalam gedung dan kedua bagian tersebut dikendalikan

oleh mikrokontroler AT89S51. Media transmisi yang digunakan sebagai sarana

komunikasi kedua bagian tersebut adalah kabel dengan panjang 20 meter. Alat

pemanggil anak kos ini dapat memanggil penghuni kos setiap kamar dengan cara

membunyikan bel sesuai kamar yang dituju. Saat bel sudah berbunyi penghuni

kamar dapat memberikan respon. Sehingga pemanggil akan mengetahui

keberadaan dari penghuni kamar. Pemberitahuan keberadaan anak kos kepada

pemanggil ini berupa tampilan yang menggunakan LCD. Gambar 3.1

Gambar 3.1. Diagram Blok Alat Penerima Tamu

memperlihatkan diagram blok sistem keseluruhan

Bagian Terpanggil pada

BAGIAN PEMANGGIL RS 485

MIKROKONTROLER

AT89S51

KEYPAD LCD DAN BUZZER

TX TX

RX RX

Gedung Berkamar Banyak.

39

Page 58: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

40

Dalam penelitian ini, penulis merancang bagian yang terpanggil pada

bagian

1 okontroler AT89S51

olah data masukan

Gambar 3.2. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 [8].

dalam gedung. Pada bagian ini, mikrokontroler berfungsi untuk menerima

data serial dari bagian luar gedung yang telah ditransmisikan oleh kabel.

3.1 Perancangan Perangkat Keras

3.1. Perancangan Rangkaian Mikr

Mikrokontroler pada bagian pemanggil berfungsi untuk meng

dari keypad, menampilkan karakter di LCD, dan mengirim atau menerima data

dari bagian terpanggil melalui komunikasi serial RS-485. Gambar rangkaian

mikrokontroler pada bagian terpanggil ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Keseluruhan proses kerja dari mikrokontroler dijalankan dengan menggunakan

perangkat lunak yang akan dibahas pada bagian perancangan perangkat lunak.

U2

SN75176

43

12

6

7

85

DDE

RRE

A

B

VCC

GN

D

X111.059M

J10

Key pad 3x4

12345678

J4Gnd&Vcc

12

J7

E & RS

12

C2 30pF

J5ISP

1 2 3 4 5 6

R7

47

U1

AT89S52

91819 29

30

31

12345678

2122232425262728

1011121314151617

373635343332

3938

4020

RSTXTAL2XTAL1 PSEN

ALE/PROG

EA/VPP

P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5 (MOSI)P1.6 (MISO)P1.7 (SCK)

P2.0/A8P2.1/A9

P2.2/A10P2.3/A11P2.4/A12P2.5/A13P2.6/A14P2.7/A15

P3.0/RXDP3.1/TXD

P3.2/INTOP3.3/INT1

P3.4/TOP3.5/T1

P3.6/WRP3.7/RD

P0.2/AD2P0.3/AD3P0.4/AD4P0.5/AD5P0.6/AD6P0.7/AD7

P0.0/AD0P0.1/AD1 VC

CG

ND

J8

DATA LCD

12345678

R6

2,2k

Q1PNP ECB

C310uF

C1 30pF

J9GN

D &

VC

C

12

R110k

J11

Buzzer

12

J6

CON4

1234

Page 59: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

41

3.1.2 Rang

enggunakan on-chip oscillator yang membutuhkan

sebuah k

Ga

3.1.3 Perancangan LCD

kan sistem pengiriman data 8 bit sehingga diperlukan

11 buah

untuk data yang akan

dik

kaian Osilator

Rangkaian osilator m

ristal pembangkit frekuensi dan 2 buah kapasitor eksternal yang

ditunjukkan pada Gambar 3.3. Frekuensi osilator untuk mikrokontroler AT89S51

maksimal 33 MHz. Perancangan menggunakan kristal (X1) 11,0592 MHz dengan

alasan mudah didapat dan menghasilkan error minimal untuk komunikasi dengan

baud rate 1200. Kapasitor yang digunakan berkapasitansi 30pF ± 10 pF.

mbar 3.3. Rangkaian Osilator [8].

LCD mengguna

jalur untuk berhubungan dengan mikrokontroler AT89S51. Adapun

jalur – jalur tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Kesebelas jalur tersebut terdiri atas 8 jalur

irimkan (DB0 hingga DB7) pada LCD. Jalur tersebut dihubungkan dengan

P0.0 s/d P0.1 pada mikrokontroler. Sedangkan 3 jalur masing masing yaitu

untuk membedakan jenis data yang dikirim adalah port RS (Register Select)

pada LCD, dihubungkan dengan port P1.0 pada mikrokontroler. Port R / W

(Read / Write) pada LCD untuk menandakan akan diadakan pengiriman data.

X1 11.0592 MHz

C1 30 pF

C2 30 pF

1819 20

XTAL1 G

X

ND

TAL2

AT89S51

Page 60: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

42

Port tersebut dihubungkan dengan port P1.2 pada mikrokontroler. Sedangkan

port E (Enable) pada LCD merupakan sinyal detak adalah dan dihubungkan

dengan port P1.1 pada mikrokontroler.

3.1.4 Perancangan Keypad

Perancangan ini menggunakan keypad matriks 4x3. Keypad matriks ini

dihubungkan dengan port 2 dari mikrokontroler AT89S51 dengan empat baris

(B1–B4) dihubungkan dengan jalur P2.0...P2.3, dan tiga kolom (K1–K3)

dihubungkan dengan jalur P2.4...P2.6. Rangkaian keypad matriks dengan

mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.4. Rangkaian LCD dengan Mikrokontroler.

D6

D5

D4

TUGAS AKHIR

VCCD

2

W E L C O M E

D3

D0

U1

AT89S52

91819 29

30

31

12345678

2122232425262728

1011121314151617

373635343332

3938

4020

RSTXTAL2XTAL1 PSEN

ALE/PROG

EA/VPP

P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5 (MOSI)P1.6 (MISO)P1.7 (SCK)

P2.0/A8P2.1/A9

P2.2/A10P2.3/A11P2.4/A12P2.5/A13P2.6/A14P2.7/A15

P3.0/RXDP3.1/TXD

P3.2/INTOP3.3/INT1

P3.4/TOP3.5/T1

P3.6/WRP3.7/RD

P0.2/AD2P0.3/AD3P0.4/AD4P0.5/AD5P0.6/AD6P0.7/AD7

P0.0/AD0P0.1/AD1 VC

CG

ND

D1

13

2

EN

B

R/

W

VCC

VCC

RS

VC

C K

GN

D A

VE

E

D7

Page 61: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

43

Mikrokontroler.

Baris 1 sampai dengan baris 4 ( P2.0...P2.3 ) berfungsi sebagai masukan

ikrokontroler, sedangkan kolom 1 sampai dengan kolom 3 ( P2.4...P2.6 ) berfungsi

scanning

Ke aran dari mikrokontroler AT89S51 akan memberikan kondisi ‘0’

ada setiap port keluaran secara bergantian. Sehingga apabila ada tombol yang

itekan maka baris pada tombol tersebut akan memiliki kondisi ‘0’ dan

memberikan masukan pada mikrokontroler. Adapun keluaran biner penekanan

mbol keypad selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1. Keypad matriks ini

diguna yang

ipanggil dan juga untuk mengetik pesan.

Gambar 3.5. Rangkaian Keypad Matrix 4x3 dengan

m

sebagai keluaran pada mikrokontroler. Keypad matriks ini bekerja dengan sistem

tombol satu per satu.

lu

p

d

to

kan untuk memanggil penghuni rumah dengan menekan kamar mana

d

6

7

U1

AT89S52

91819 29

30

31

12345678

2122232425262728

1011121314151617

373635343332

3938

4020

RSTXTAL2XTAL1 PSEN

ALE/PROG

EA/VPP

P1.0

P1P1.3P1.4P1.5 (MOSI)

P2.6/A14P2.7/A15

P3.0/RXDP1.1

.2

P1.6 (MISO)P1.7 (SCK)

P2.0/A8P2.1/A9

P2.2/A10P2.3/A11P2.4/A12P2.5/A13

P3.1/TXDP3.2/INTOP3.3/INT1

P3.4/TOP3.5/T1

P3.6/WRP3.7/RD

P0.2/AD2P0.3/AD3P0.4/AD4

P0.1/AD1

P0.5/AD5

P0.0/AD0

VCC

D

P0.6/AD6P0.7/AD7

GN

*

8

0

9

#

1 2 3

4 5

J9GN

D &

C

VC

12

Page 62: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

44

Tabel 3.1. Kombinasi Baris dan Kolom pada Keypad Matriks 4x3

KARAKTER P0.0 P0.1

Baris1 Baris 2

P0.2

Baris 3

P0.3

Baris 4

P0.4

Kolom 1

P0.5

Kolom 2

P0.6

Kolom 3

‘.,?”1’ 0 1 1 1 0 1 1

‘abc2ABC’ 0 1 1 1 1 0 1

‘def3DEF’ 0 1 1 1 1 1 0

‘ghi4GHI’ 1 0 1 1 0 1 1

‘jkl5JKL’ 1 0 1 1 1 0 1

‘mno6MNO’ 1 0 1 1 1 1 0

‘pqrs7PQRS’ 1 1 0 1 0 1 1

‘tuv8TUV’ 1 1 0 1 1 0 1

‘wxyz9WXYZ’ 1 1 0 1 1 1 0

‘*+’ 1 1 1 0 0 1 1

‘ 0’ 1 1 1 0 1 0 1

‘#’ 1 1 1 0 1 1 0

3.1.5

S sistem

k ia 485 munikasi seri dap a pr peng n

data dari master ke slave. da saa master elakukan pemilihan slave ka

m mengi kode ve yang dituju ke semua slave. Keem at slave an

m kode y dikir , apabi kode y g dikiri sesuai m slave an

m proses anjutn . Siste ini dipilih karena standar komunikasi ini

m erapa elebihan, antara lain l ih taha terhada noise untuk

penggunaan pada jarak yang cukup jauh (1.2 ). Ran aian ko

R 5 ditampilka ada G bar 3.6

Perancangan Komunikasi Serial RS-485

istem komunikasi yang digunakan pada perancangan ini adalah

omunikasi ser l RS- . Ko al ter at pad oses irima

Pa t m ma

aster akan rim sla p ak

endeteksi ang im la an m aka ak

elakukan sel ya m

emiliki beb k eb n p

Km gk munikasi serial

S-48 n p am .

Page 63: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

45

1

3

4

8

6

5

2 7

47

1

3

4

6

KonektorRJ-11

2

5

+5V

+ 5VIC RS -485

2 K

D1

2,2 F

3 K

D2

D3

D4

D1-4 = Zener 6V

680120P3.0

P3.1

120

12 06802,2 F

47

P1.7

Gambar 3.6. Rangkaian Komunikasi Serial RS-485 [4].

3.1.5.1 IC komunikasi serial RS-485

Komponen utama yang digunakan pada komunikasi serial standar RS-485

yaitu IC RS-485. Ada berbagai seri IC RS-485 yang dikeluarkan pabrik

komponen elektronika, antara lain SN75176 buatan Texas Instrument, DS36C278

buatan National Semiconductor, dan MAX48x serta MAX1487 buatan MAXIM.

IC RS-485 ini memiliki 8 pin yang pengoperasianya dikonfigurasikan seperti

Gambar 3.7.

1

2

8

7

3

4

6

5

+5V+5V

Data input

IC RS-48

darimikrokontroler

5

3 K

Do / R i

Do / RiDe

Ground

Ro

ReV cc

2 K

Di

Gambar 3.7. IC RS-485 [4].

Resistor pembagi tegangan yang dipasangkan pada kaki De berfungsi

untuk memberikan Prasikap tegangan. Prasikap tegangan untuk De sebesar 3 volt.

Dengan Vcc = 5 Volt, maka penurunan tegangan VDE dapat dihitung ;

Page 64: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

46

VDe = RbRa

Rb x Vcc .................................................................. (3.2) +

RbRaRb+ Vcc

VDe =

RbRaRb+

53 =

Jika Rb ditetapkan sebesar 3 KΩ maka Ra = 2 KΩ. Sistem yang akan

dibuat menggunakan konfigurasi jaringan multidrop 2 kabel karena digunakan

untuk komunikasi half duplex yang diatur sebagai pengirim.

3.1.5.2 Komponen Penyesuai Impedansi

Agar sinyal data yang dikeluarkan master jam dapat diterima dengan

sempurna oleh slave jam dan tidak terjadi feedback, maka perlu adanya penyesuai

impedansi pada jaringan. Penyesuai impedansi yang digunakan pada rangkaian ini

system p rallel

termination adalah memasangkan resistor secara paralel pada kabel jaringan

dengan nilai resistansi 120 Ω. Nilai resistansi ini disesuaikan dengan resistansi

intrinsik dari kabel jar gan.

Gambar 3.8. Komponen Penyesuai Impedansi [4].

adalah arallel termination seperti ditunjukkan pada Gambar 3.8. Pa

in

1

2

3

4

7

6

5

81

2

3

RJ-11+5VIC RS-485

4

5

6

KonektorResistorpenyesuaiimpedansi

120

A

B

Page 65: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

47

3.1.5.3 Pemberian Bias pada Jaringan

Pemberian prasikap tegangan pada jaringan baik prasikap positif maupun

prasikap negatif dimaksudkan untuk menghindari keadaan sinyal yang tidak

menentu saat tidak ada data (keadaan menunggu/idle). Pemberian prasikap ini

dengan memasangkan resistor prasikap antara line A dengan ground dan resistor

antara line B dengan Vcc (+5V).

onfigurasi sistem komunikasi yang akan diimplementasikan adalah :

1. Memiliki 2 resistor penyesuai impedansi 120 Ω, yang akan dipasangkan pada

bagian pe aling jauh dari

pengirim.

2. Impedansi tiap rangkaian komunikasi RS-485 (bernilai sama untuk pengirim

3. Di

n = 3 KΩ, seperti ditunjukkan dengan :

K

ngirim dan bagian penerima yang letaknya p

dan penerima) sebesar 12 KΩ.

rencanakan ada 4 rangkaian komunikasi RS-485.

4. Tegangan catu 5 Volt dengan amplitude sinyal minimal 200 mV.

Besar nilai resistansi prasikap dihitung sebagai berikut:

1. Jumlah beban keseluruhan 4 rangkaian, masing – masing 12 KΩ dirangkai

paralel sehingga jumlah beba

Rp1 =

R1 +

R1 ....................................................................... (3.3)

121 =

R41

4R = 12

R = 3KΩ

Page 66: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

48

2. Dirangkai paralel dengan 2 resistor penyesuai impedansi 120 Ω.

Rp1 =

11R

+ 2

1R

+ 3

1 ................................................................. (3.4) R

30001

1201

1201 = + +

300051 =

Rp = 58,8Ω

. Dengan nilai amplitude sinyal minimal 200 mV, maka arus yang dihasilkan

adalah

3

I = R

..........V .................................................................................. (3.5)

= Ω8.58

200mv

= 3.4 mA

Untuk menciptakan prasikap arus sebesar itu dengan tegangan catu 5 Volt,

maka resistor yang dibutuhkan sebesar

R = IV

= V5mA4.3

= 147

0 Ω

dan line dengan ground maka nilai resistansi bias

4. Karena prasikap resistor dipasangkan pada 2 sisi yaitu antara Vcc dengan line

21470 Ω = 735 Ω ≈ 727 Ω

(680 Ω + 47 Ω).

Page 67: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

49

Hasilnya seperti pada Gambar 3.9. Nilai resistansi dibulatkan ke bawah

dengan pertimbangan kelebihan prasikap hanya berakibat kecil pada sistem

dibandingkan prasikap yang terlalu rendah.

Gambar 3.9. Rangkaian Prasikap untuk Jaringan [4].

3.1.6 Buzzer

Rangkaian buzzer ini menggunakan transistor A733 sebagai switching

guna mengaktifkan buzzer. Rangkaian buzzer aktif low. Frekuensi bunyi buzzer

ini dapat diatur sesuai yang diinginkan dengan cara mengatur seperti program

pada mi

krokontroler. Rangkaian buzzer dapat ditampilkan pada Gambar 3.10.

1

2

3

4

6

5

8

7

47

1

2

3

5

6

KonektorRJ-11

+5V

+5VIC RS-485680

4

680

47

A

B

Page 68: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

50

Gambar 3.10. Rangkaian Buzzer dengan Mikrokontroler.

Kar Ic = Ie –

Ib. Dari lem rnya Vce adalah 2,5

al Ic = 100 mA.

Nilai Ie diasum

Ic = ½ Icm (3.7)

Ic = 1/2 .100m

= 50 mA

Nilai re adalah :

ena Ib sangat kecil, maka Ic ≈ Ie, sehingga arus pada buzzer

bar data transistor A733 dapat di tentukan besa

Volt dengan arus penguatan dc (hfe ) adalah 60 serta arus maksim

Perhitungan nilai Rb dan Re :

sikan 0,05 A, sehingga Ic adalah :

ax ....................................................................................

A

ievcevccre −

= ................................................................................... (3.8)

05,05,25 −

=re

re = 50 Ω

R6

2,2k

Q1PNP ECB

U1 40

AT89S52

91819 29

30

31

12345678

2122232425262728

1011121314151617

373635343332

39

P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5 (MOSI)P1.6 (MISO)

.7

P2.0/A8P2.1/A9

P2.2/A10P2.3/A11

P2.7/A15

P3.0/RXDP3.1/TXD

P3.2/INTO

P0.2/AD2P0.3/AD3

P0.7/AD7

P0.0/AD0P0.1/AD1 VC

C

38

P2.4/A12P2.5/A13P2.6/A14

P0.4/AD4P0.5/AD5P0.6/AD6

P3.3/INT1

20

RST

XTAL1 PSENXTAL2

ALE/PROG

EA/VPP

P1 (SCK)

P3.4/TOP3.5/T1

P3.6/WRP3.7/RD

GN

DJ11

Buzzer

12

R7

47

Page 69: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

51

Nilai Ib adalah :

hfeIcIb = ................................................................................... (3.9)

= 6005,0

= 0,000833 A

Nilai Rb adalah :

VbeVe −Ib

Rb = .................................................................................. (3.10)

= 0,000833

7,05,2 −

= 2160,864 Ω

e dipilih 47 Ω (mendekati 50) dan nilai Rb dipilih 2K2 (mendekati

Logika untuk mengaktifkan buzzer dengan logika “0” atau dengan kata

lain transistor aktif bila kaki basis dibe

rendah dari nilai tegangan yang diberikan pada Ve.

Frame Data

an data serial antar mikrokontroler yang digunakan adalah

metode er) 8

bit yang ditunjukkan pada Gambar 3.11. Sehingga setiap satu frame data yang

kan diawali dengan 1 bit start berlogika low (‘0’) , diikuti dengan 8 bit

i dari bit yang bobotnya paling kecil (bit 0 sampai bit 7) dan

berlogika high (‘1’).

Jadi nilai R

2160)

ri tegangan mendekati 0 atau pastinya lebih

3.2 Format

Dalam pengirim

asinkron mode UART ( Universal Asyncronous Receiver/Transmitt

dikirim

data yang dimula

diakhiri 1 bit stop

Page 70: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

52

ngsung diterjemahkan dalam

bilangan biner yang sesuai dengan assembler oleh mikrokontroler.

Dalam komunikasi data, rangkaian master mengirimkan frame data ID dari

tiap rangkaian slave yang menandakan bahwa rangkaian master meminta data

dari tiap rangkaian slave. Konfigurasi ID rangkaian slave dapat ditentukan

dengan menggunakan kode ASCII yaitu kode 31h untuk ID rangkaian slave 1,

kode 33h untuk ID rangkaian slave 2, kode 37h untuk ID rangkaian slave 3

dan kode 39h untuk ID rangkaian slave 4.

berkam n bahasa

assambler

gam ar 3.12 dapat dilihat flowchart program utama dari sistem penerima tamu

bagian terpanggil. Program utama adalah program rutin yang mencakup seluruh

D7 D6 D5 D4 D2 idle

Star

idle

Stop Byte Data (D0-D7)

D0 D1 D3 1 0

Gambar 3.11 Frame Data Asinkron

Untuk pengiriman frame data serial dapat menggunakan inisialisasi operan

string yang terdiri dari karakter yang diapit tanda petik tunggal (‘) karena kode

ASCII dari karakter tersebut dapat secara la

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Rancangan penelitian bagian terpanggil alat penerima tamu pada gedung

ar banyak berbasis mikrokontroler AT89S51 menggunaka

MCS51 yang ditulis pada program Pinnacle 52 versi evaluasi. Pada

b

Page 71: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

53

kerja d

ker

dah asi LCD.

Selanjutnya program

nom

mena

berbunyi yang m

pem

untuk m

ari program. Program utama adalah program rutin yang mencakup seluruh

ja dari program.

Pada Gambar 3.12 ditunjukkan bahwa pada awal pemograman terlebih

ulu akan dilakukan inisialisasi mikrokontroler dan inisialis

menampilkan tampilan awal pada LCD yang menunjukkan

or kamar. Jika tidak terjadi pengiriman data maka pada LCD tetap

mpilkan tampilan awal. Apabila ada data yang dikirim, maka buzzer akan

enandakan ada pesan masuk dan LCD akan menampilkan

beritahuan ada pesan serta petunjuk untuk menekan tombol “ # “ dari keypad

embuka pesan dan proses komunikasi selanjutnya.

Page 72: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

54

MULAI

INISIALISASI

Gambar 3.12. Flowchart Prog ara Umum Bagian Terpanggil.

TAMPILAN AWAL

ram Sec

TUNGGU DATA

T

Y

TOMBOL # DITEKAN?

TAMPILAN PESAN

TAMPILAN NAMA PENGIRIM

TAMPILAN RESPON

PROSES KOMUNIKASI

SELESAI

Page 73: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

55

Proses komunikasi dimulai dari bunyi buzzer yang menandakan ada pesan

asuk dan LCD menampilkan tampilan pesan masuk serta petunjuk menekan

mbol “ # “ dari keypad untuk pesan. Selanjutnya dapat menekan

mbol “ * “ untuk menampilkan nama pengirim. Apabila setelah 25 detik tidak

enekan tombol ”#” maka engirim pemberitahuan bahwa

penghuni kamar tidak berada di tempat. Setelah nama pengirim ditampilkan,

penghuni dapat menekan tombol ”# enampilkan pilihan tanggapan pada

tamu, jika tombol “#” tidak d CD tetap menampilkan nama

. Pilihan tanggapan berupa kode 2 yang berarti penghuni sibuk, kode 5

enunjukkan penghuni akan segera m

menam

Setelah terjadi proses pengiriman tanggapan maka program akan kembali

lagi pada program utama. Proses komunikasi dapat ditunjukkan pada Gambar

3.13.

m

to membuka

to

m program akan m

” untuk m

itekan maka pada L

pengirim

m enemui tamu dan tombol 8 berarti penghuni

dapat membalas pesan. Apabila salah satu tombol tidak ditekan maka LCD tetap

pilkan tampilan tanggapan pada tamu.

Page 74: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

56

MULAI

INISIALISASI

T MASUK

AMPILAN PESAN

Gambar .3.13 Flowchart Program Proses Komunikasi.

TOMBOL # DITEKAN?

25 DETIK ?

KIRIM

KOSONG PENGHUNI

T

T Y

Y

AMBIL DATA DI RAM

TAMPILKAN DI LCD

TOMBOL # DITEKAN?

T

T

TAMPILANKAN PENGIRIM

TOMBOL # DITEKAN?

T

Y

A

Page 75: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

57

Gambar .3.13 (lanjutan) Flowchart Program Proses Komunikasi.

KODE 2 DITEKAN ?

KODE 5 DITEKAN ?

KODE 8 DITEKAN ?

TIME OVER ?

A

PENG I SIBUK

SEGERA TEMUI

TULIS PESAN

PENGHUNI KOSONG

HUN

PENGIRIMAN DATA

MAIN PROGRAM

SELESAI

Page 76: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perangkat Keras Hasil Perancangan

Perangkat keras hasil perancangan terdiri dari satu bagian pemanggil

(master) dan empat bagian terpanggil (slave). Bagian terpanggil dapat

ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Empat Buah Perangkat Keras Bagian Terpanggil

58

Page 77: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

59

Perangkat keras bagian terpanggil terdiri dari beberapa bagian seperti pada

Gambar 4.2. Fungsi masing-masing bagian dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Pengatur kontras LCD

Keypad

Kabel konektor Rx, Tx dan GND

LCD

Kabel konektor power supply

Gambar 4.2. Perangkat Keras Bagian Terpanggil.

Tabel 4.1. Fungsi Bagian-bagian Terpanggil

No Nama Bagian Fungsi Bagian 1 LCD Menampilkan karakter pada proses komunikasi 2 Keypad Sebagai masukan data

3 Kabel konektor

RX, TX dan GND Sebagai penghubung komunikasi antara

rangkaian

4 Pengatur kontras

LCD Untuk mengatur kontras LCD

5 Kabel konektor power supply Penghubung antara power supply dan rangkaian

Page 78: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

60

4.2 Pengamatan Sistem dan Hasil Pengujian

Pengujian dan pengamatan alat penerima tamu pada bagian pemanggil dan

terpanggil menggunakan transmisi kabel telephone Oyama 970813.2-7 untuk

mengetahui kesesuaian alat yang dibuat dengan hasil perancangan. Komunikasi

menggunakan kabel dengan panjang antara bagian master dan slave 1 adalah 20

meter. Panjang kabel yang digunakan antara slave satu dengan slave lainnya

adalah 3 meter. Gambar 4.3 menunjukkan sistem transmisi kabel.

ambar 4.3. Sistem Transmisi Kabel.

Pada alat ini, setiap rangkaian menggunakan catu daya dengan tegangan

keluara

G

n sebesar 5 volt yang didistribusikan melalui kabel penghantar bersama

dengan tranmisi data serial. Pengukuran dilakukan menggunakan 1 catu daya

untuk 5 buah rangkaian namun tegangan keluaran yang dihasilkan tidak dapat

mengaktifkan rangkaian secara maksimal. Berdasarkan datasheet mikrokontroler

dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 volt sampai 5,5 volt. Tabel 4.2

menunjukkan tegangan keluaran dengan menggunakan 1 catu daya.

SLAVE 1

SLAVE 2

SLAVE 3

SLAVE 4 MASTER 20 m

3 m 3 m 3 m

Page 79: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

61

Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Tegangan Keluaran Menggunakan 1 Catu Daya.

Catu daya 5V (regulator LM 7805) Hasil Pengukuran

Rangkaian master 4,74 volt

Rangkaian slave 1 3.82 volt

Rangkaian slave 2 3.55 volt

Rangkaian slave 3 2.97 volt

Rangkaian slave 4 2.63 volt

erdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan 1 catu daya maka

dilak

an Keluaran Menggunakan 5 Catu Daya.

B

ukan pengukuran menggunkan 5 catu daya pada masing-masing rangkaian.

Tiap rangkaian sistem mempunyai regulator LM 7805 yang berfungsi untuk

mereduksi tegangan dari 12 volt menjadi sebesar 5 volt. Pengamatan terhadap

tegangan keluaran dari regulator LM 7805 yang digunakan tiap rangkaian

sistem dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Tegang

Catu daya 5V (regulator LM 7805) Hasil Pengukuran

Rangkaian master 4,74 volt

Rangkaian slave 1 4,98 volt

Rangkaian slave 2 4,926 volt

Rangkaian slave 3 4,929 volt

Rangkaian slave 4 4,904 volt

Pada Tabel pengamatan tegangan menggunakan 5 catu daya, keluaran

regulator LM 7805 setiap rangkaian sistem mendekati 5 volt sehingga

mikrokontroler dapat bekerja. Pengamatan kerja alat penerima tamu ini dilakukan

dengan membandingkan data berupa tampilan karakter pada LCD yang dikirim

Page 80: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

62

dari bagian pemanggil dengan data yang diterima dibagian terpanggil atau

sebaliknya. Tampilan awal pada bagian terpanggil ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gamb

Apabila terdapat pengiriman data dari bagian pemanggil, maka buzzer akan aktif

Ga

Jika pesan masuk maka tombol # ditekan. Setelah 25 detik tombol # tidak

ditekan

Ga

ar 4.4. Tampilan Awal Bagian Terpanggil.

dan tampilan LCD akan menunjukkan pesan masuk, seperti ditunjukkan pada

Gambar 4.5.

mbar 4.5. Tampilan Ada Pesan Masuk.

maka akan terkirim pesan bahwa penghuni kamar tidak berada di tempat.

Tampilan selanjutnya adalah data yang dikirim dari tamu berupa keperluan untuk

penghuni kamar. Gambar 4.6 menunjukkan tampilan pesan dari tamu. Untuk

mengetahui nama penggirim maka penghuni menekan tombol *. Gambar 4.7

menunjukkan tampilan nama pengirim.

mbar 4.6 Tampilan Pesan dari Tamu.

Page 81: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

63

G .

Untuk lanjut ke proses berikutnya, yaitu tampilan pilihan untuk merespon

tamu m

Gamb amu.

Ga

kan muncul tampilan

ambar 4.7 Tampilan Nama Pengirim

aka penghuni menekan tombol #. Gambar 4.8 menunjukkan tampilan

pilihan untuk merespon tamu. Tombol 2 menunjukkan penghuni kamar dalam

keadaaan sibuk dan tidak bisa diganggu. Tombol 5 menunjukkan penghuni kamar

segera menemui tamu, sedangkan tombol 8 menunjukkan pesan balasan untuk

tamu. Gambar 4.9 menunjukkan tampilan pesan balasan

ar 4.8. Tampilan Pilihan Untuk Merespon T

mbar 4.9. Tampilan Pesan Balasan.

Setelah salah satu tombol ditekan, pada layar LCD a

proses kirim pesan seperti pada Gambar 4.10. Saat pesan yang dikirim diterima

oleh tamu, pada layar LCD penghuni kamar akan muncul tampilan pesan telah

terkirim. Gambar 4.11 menunjukkan tampilan pesan telah diterima.

Page 82: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

64

Gam n Pesan.

Ga a.

Pada pengujian juga terdapat beberapa kesalahan dalam pengiriman data,

bar 4.10. Tampilan Proses Pengirima

mbar 4.11. Tampilan Pesan Telah Diterim

seperti proses pengiriman data dari master ke slave 1. Data yang sama juga

diterima oleh slave yang lain. Kesalahan ini disebabkan adanya VCC pada setiap

konektor kabel sehingga terjadi interferensi. Berdasarkan kesalahan ini maka

pada konektor hanya dibutuhkan tiga utas kabel ( TX, RX dan Ground ) sehingga

dapat mengurangi kesalahan. Pengujian dan pengamatan alat menggunakan

panjang kabel yang berbeda sebanyak 10 kali pengiriman data antara master dan

slave. Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengamatan dengan menggunakan panjang

kabel 3 meter. Selanjutnya pengiriman data dilakukan menggunakan kabel dengan

panjang antara bagian master ke slave 1 adalah 20 meter dengan keadaan jalur

yang berbelok, sedangkan panjang kabel yang digunakan antara slave satu dengan

yang lainnya adalah 3 meter, hasil pengamatan dapat ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Hasil pengamatan dengan menggunakan kabel sepanjang 20 meter dengan jalur

lurus terdapat pada Tabel 4.6

Page 83: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

65

Tabel 4.4. Data Hasil Pengamatan dengan Panjang Kabel 3 meter.

Pengiriman ke- Berhasil Tidak Berhasil 1 √ - 2 √ - 3 √ - 4 √ - 5 √ - 6 √ - 7 √ - 8 √ - 9 √ - 10 √ -

Tabel 4.5 ta Hasil Pengam n dengan Panjang bel 20 meter

dan Jalur Berbelok.

Pe asil Tidak Berhasil

. Da ata Ka

ngiriman ke- Berh

1 √ - 2 √ - 3 √ - 4 √ - 5 √ - 6 √ - 7 √ - 8 √ - 9 √ - 10 √ -

Tabel 4.6. a Hasil Pengama dengan Panjang K bel 20 meter dan Lurus.

Berhasil Tidak Berhasil

Dat tan a

Pengiriman ke-

1 √ - 2 √ - 3 √ - 4 √ - 5 √ - 6 √ - 7 √ - 8 √ - 9 √ - 10 √ -

Page 84: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

66

Pengamatan proses pengirim data juga dilakukan dengan hyper

terminal. Gambar 4.12 menunjukkan tampilan pengiriman ke kamar 1 dan balasan

dari kamar 1. Gambar 4.13 menunjukkan tampilan pengiriman ke kamar 2 dan

balasan dari kamar 2. Gambar 4.14 menunjukkan tampilan pengiriman ke kamar 3

dan balasan dari kamar 3. Gambar 4.15 menunjukkan tampilan pengiriman ke

kamar 4 dan balasan dari kamar 4.

Gambar 4.12 Tampilan Pengiriman dan Balasan Kamar 1.

Ga

an

Kamar tujuan Keperluan tamu

Nama tamuBalasan dari kamar ( segera menemui)

Balasan dari kamar ( sibuk )

Keperluan tamu Nama tamu

Kamar t j

mbar 4.13 Tampilan Pengiriman dan Balasan Kamar 2.

Page 85: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

67

Balasan dari kamar

Nama tamu

Kamar tujuan Keperluan tamu

Gambar 4.14 Tampilan Pengiriman dan Balasan Kamar 3.

Balasan dari kamar ( segera menemui )

Nama tamu

Keperluan tamu Kamar tujuan

Gambar 4.15 Tampilan Pengiriman dan Balasan Kamar 4.

Page 86: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

68

4.3 Perangkat Lunak

Alat ini diprogram untuk melakukan pengiriman balasan sebagai

al ini dapat ditunjukkan pada program di bawah :

tanggapan terhadap tamu. H

balasa

mov dptr,#disp_kirim ; \ jika tombol 2 tidak ditekan call data_baris1 ; \ maka lompat ke perintah

; / masuk_aja, jika tombol 2 ; / ditekan maka lompat ke

rintah lg_sibuk asuk_a :

irim

1 mbol 5 mov dptr,#disp_kirim+16 ; / ditekan maka lompat ke

; / perintah come

lis_pesan:

l 8 mpat ke

ulis_pesan setelah

buk

4

kirim+16

n_apa: cjne a,#'2',masuk_aja call init_lcd ; \

mov dptr,#disp_kirim+16 call data_baris2 ljmp lg_sibuk ; / pem ja cjne a,#'5',tulis_pesan call init_lcd ; \ jika tombol 5 tidak ditekan mov dptr,#disp_k ; \ maka lompat ke perintah call data_baris ; \ tulis_pesan jika to call data_baris2 ljmp come ; / tu ; \ jika tombol 8 tidak ditekan cjne a,#'8',kirim_b ; \ maka lompat ke perintah alasan ljmp tulis_pesan1 ; / kirim_balasan jika tombo ljmp main_progra ; / ditekan maka lo m

perintah t itu lompat ke main_programlg_si : clr flag setb ctrl_io

call delay1 call delay4 mov a,#'2' setb ti nop nop mov a,#end_data setb ti call delay1 call delay setb flag clr ctrl_io call init_lcd mov dptr,#disp_terkirim call data_baris1 mov dptr,#disp_ter call data_baris2 call delay1 call delay1 ljmp main_program

Page 87: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

69

come: clr flag setb ctrl_io call delay1 call delay4 mov a,#'5'

4

rim+16

setb ti nop nop mov a,#end_data setb ti call delay1 call delay setb flag clr ctrl_io call init_lcd mov dptr,#disp_terkirim call data_baris1 mov dptr,#disp_terki call data_baris2 call delay1 call delay1 ljmp main_program

Pilihan tanggapan berupa kode 2 yang berarti penghuni sibuk, kode 5

enunjukkan penghuni akan segera menemui tamu dan tombol 8 berarti penghuni m

dapat membalas pesan. Apabila salah satu tombol tidak ditekan maka program

tetap menampilkan tampilan tanggapan pada tamu. Setelah terjadi proses

pengiriman tanggapan maka program akan kembali lagi pada program utama.

Page 88: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Alat penerima tamu ini belum bekerja dengan maksimal, terbukti masih

terdapat interferensi pada sistem pengkabelan yang mempengaruhi proses

pengiriman data, sehingga data yang dikirim dari master ke slave tujuan

dapat juga diterima slave yang lain

2. Keluaran data pada LCD dan buzzer serta seluruh tombol yang ditekan

sesuai dengan hasil perancangan.

3. Sistem komunikasi serial RS 485 dapat digunakan pada 5 rangkaian

mikrokontroler AT89S51 dengan kabel penghantar sejauh 20 meter.

5.2 SARAN

1. Implementasi sistem ini dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan

fungsi sistem yaitu dapat melakukan komunikasi berupa chatting.

2. Alat ini dapat dikembangkan untuk penerima tamu dengan skala yang lebih

besar, dengan penggunaan 1 rangkaian master dan 31 rangkaian slave

karena sistem komunikasi serial RS 485 dapat digunakan pada 32

peralatan.

70

Page 89: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

DAFTAR PUSTAKA

[1].http://www.google.co.id/search?hl=id&g=alat+penerima+tamu+berbasis+mikrokontroler& b+n6 = telusuri,pdf.22 juni 2007

[2].Agfianto Eko Putra, Belajar Mikrokontoler AT89C51/52/55 (Teori dan

Aplikasi), Yogyakarta:Penerbit Gava Media, 2004.

[3].http://www.UP-KOMUNIKASI SERIAL.com. 29 Juli 2007

[4].http://www.bb-elec.com, RS - 422 and RS – 485 Aplication Note, B&B

electronics Mfg.co.inc. 29 Juli 2007.

[5].http://id.wikipedia.org/wiki/tampilan_kristal_cair. 29 Juli 2007.

[6].Text Produce by Wagner Lipharsky, 8051 + LCD + EPROM.

http://www.ustr.net 30 Juli 2007.

[7].Budhy Sutanto, Keypad Heksadesimal , http://alds.stts.edu

[8].______,______. 8-bit Microkontroller With 4KbytesFlash AT89S51. Atmel

Inc.http://www.Atmel.com

[9].DH447804, ( Dot Matrix Liquid Crystal Display Controller/Driver), Hitachi ,

Data Sheet.

[10].Robert Boylestad & Louis Nashelsky, Electronic Devices & Circuit Theory

6th edition, New Jersey : Prentice Hall, Englewood Cliffs, A Simon &

Schuster Company.

[11]. Dennis Roddy, Kamal Idris, Jhon Coolen, Electronic Communication. 4rd

edition, Prentice Hall Inc, New Jersey, 1996

65

Page 90: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

LAMPIRAN I

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT

Page 91: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Bagian Terpanggil Alat Penerima Tamu Pada Gedung Berkamar Banyak Berbasis

Mikrokontroler AT89S51 mempunyai prosedur penggunaan sebagai berikut :

1. Saat pesan masuk, penghuni kamar menekan tombol # untuk membuka pesan.

2. Untuk mengetahui nama pengirim, penghuni dapat menekan tombol *.

3. Selanjutnya penghuni menekan tombol # untuk tampilan kirim balasan.

4. Jika penghuni tidak mau diganggu, maka penghuni menekan tombol 2.

5. Jika penghuni ingin segera menemui, maka penghuni dapat menekan tombol 5.

6. Untuk mengirim balasan selanjutnya, penghuni dapat menekan tombol 8.

7. Setelah menekan tombol 8, penghuni dapat menulis pesan.

8. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan menekan tombol #. Selanjutnya

tampilan pada LCD kembali ke tampilan awal.

9. Sistem penekanan karakter pada keypad seperti sistem SMS ( Short Message

Service ). Kombinasi setiap keypad dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 92: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Tabel tombol keypad dan karakternya

Tombol keypad Karakter

1 1.,?”!

2 abc2ABC

3 def3DEF

4 ghi4GHI

5 jkl5JKL

6 mno6MNO

7 pqrs7PQRS

8 tuv8TUV

9 wxyz9WXYZ

0 Angka 0 dan spasi

# Untuk melakukan pengiriman data

* Untuk menghapus satu karakter

Page 93: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

LAMPIRAN II

LISTING PROGRAM

Page 94: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

;Port Addressing ; kol2 equ p2.0 bar1 equ p2.1 kol1 equ p2.2 bar4 equ p2.3 kol3 equ p2.4 bar3 equ p2.5 bar2 equ p2.6 ; reg_sel equ p3.2 enb_lcd equ p3.3 ctrl_io equ p3.4 data_lcd equ p1 ;========================================================== ;RAM Addressing keypad equ 2ah usable1 equ 2bh usable2 equ 2ch usable3 equ 2dh left_side equ 2eh point_lcd equ 2fh count_char equ 31h before equ 32h pos_char equ 34h count_pesan equ 35h reg_pesan equ 50h max_char_pesan equ reg_pesan+32 ;==========================================================

Page 95: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

;Bit Addressing double bit 01h flag bit 02h ;========================================================== ;Konstantea time_scan0 equ -10000 unpressed equ 00h enter equ 03h clear equ 05h time_tombol equ 90 end_data equ 00h ;========================================================== org 00h ljmp start org 0bh ljmp int_timer0 org 23h ljmp serial ;========================================================== start: mov sp,#08h mov tmod,#21h mov th0,#high(time_scan0) mov tl0,#low(time_scan0) mov th1,#0e8h mov scon,#50h mov ie,#10010010b clr ctrl_io call delay1 clr enb_lcd setb tr0 setb tr1 ljmp main_program ;========================================================== int_timer0: mov th0,#high(time_scan0) mov tl0,#low(time_scan0) call scan_keypad reti ;========================================================== serial: jb ri,terima_data kirim_data: clr ti mov sbuf,a jnb ti,$

Page 96: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

clr ti tolak_data: reti terima_data: clr ri jb flag,tolak_data push acc push psw mov a,sbuf cjne a,#end_data,bdng_lg bdng_lg: cjne a,#end_data,real_data setb flag jmp out_serial real_data: mov r0,3dh mov @r0,a inc 3dh out_serial: pop psw pop acc reti ;========================================================== ; PROGRAM UTAMA ;========================================================== disp_main: db ' ALAT PEMANGGIL ' db 'Tekan Tombol <#>' disp_masuk: db ' 1=kmr1 3=kmr2 ' db ' 7=kmr3 9=kmr4 ' main_program: clr ctrl_io mov count_char,#reg_pesan clr flag mov 3dh,#3fh init_disp_main: call init_lcd mov dptr,#disp_main call data_baris1 mov dptr,#disp_main+16 call data_baris2 press: mov a,keypad cjne a,#unpressed,press1 jnb flag,press

Page 97: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

ljmp cek_kode press1: cjne a,#23h,press call pressing_tombol call delay4 call init_lcd mov dptr,#disp_masuk call data_baris1 mov dptr,#disp_masuk+16 call data_baris2 ;menunggu tombol 1, 3, 7 ataupun 9 ditekan no_pesan: mov a,keypad cjne a,#00h,cek_kmr_tujuan ljmp no_pesan cek_kmr_tujuan: cjne a,#31h,kmr2 mov 3fh,#'1' call pressing_tombol ljmp tulis_pesan kmr2: cjne a,#33h,kmr3 mov 3fh,#'2' call pressing_tombol ljmp tulis_pesan kmr3: cjne a,#37h,kmr4 mov 3fh,#'3' call pressing_tombol ljmp tulis_pesan kmr4: cjne a,#39h,no_pesan mov 3fh,#'4' call pressing_tombol ljmp tulis_pesan ;========================================================== ; SUB PROGRAM PESAN MASUK ;========================================================== disp_pergi: db 'Maaf Saya Tidak ' db 'Berada Di Rumah ' disp_sibuk: db 'Maaf Bange.et Ya' db 'JGN MENGGANGGU!!' disp_segera: db ' Yu..up ;) '

Page 98: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

db ' Ntar Ya...!! ' cek_kode: call delay1 mov a,3fh cjne a,#'1',cek_kode1 ljmp pergi cek_kode1: mov a,3fh cjne a,#'2',cek_kode2 ljmp sibuk cek_kode2: mov a,3fh cjne a,#'5',cek_kode3 ljmp segera cek_kode3: mov a,3fh cjne a,#'8',out ljmp pesan_masuk out: ljmp main_program pergi: call init_lcd mov dptr,#disp_pergi call data_baris1 mov dptr,#disp_pergi+16 call data_baris2 e_pergi: mov a,keypad cjne a,#23h,e_pergi call pressing_tombol ljmp main_program sibuk: call init_lcd mov dptr,#disp_sibuk call data_baris1 mov dptr,#disp_sibuk+16 call data_baris2 e_sibuk: mov a,keypad cjne a,#23h,e_sibuk call pressing_tombol ljmp main_program segera: call init_lcd mov dptr,#disp_segera call data_baris1

Page 99: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov dptr,#disp_segera+16 call data_baris2 e_segera: mov a,keypad cjne a,#23h,e_segera call pressing_tombol ljmp main_program pesan_masuk: call tampil_pesan tggu_enter: mov a,2ah cjne a,#00h,sip ljmp tggu_enter sip: cjne a,#23h,tggu_enter call pressing_tombol ljmp main_program tampil_pesan: call init_lcd mov a,3dh clr c subb a,#50h mov count_pesan,a mov r1,#50h call ram_baris1 mov a,count_pesan jz pesan_habis call ram_baris2 mov a,count_pesan jz pesan_habis pesan_habis: mov a,keypad cjne a,#unpressed,cek_tombol_enter jmp pesan_habis cek_tombol_enter: cjne a,#23h,pesan_habis call pressing_tombol ljmp main_program ;========================================================== ram_baris1: mov a,#80h call command_byte mov usable1,#16 jmp still_tampil_ram ram_baris2: mov a,#0c0h

Page 100: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

call command_byte mov usable1,#16 still_tampil_ram: mov a,@r1 call data_byte inc r1 djnz 35h,still_tulis_ram mov a,#90h call command_byte ret still_tulis_ram: djnz usable1,still_tampil_ram ret ;========================================================== ; SUB PROGRAM KIRIM PESAN ;========================================================== ;akan melakukan penulisan pesan disp_tulis: db 'Perlu Apaan Loh?' tulis_pesan: mov 40h,#20h mov 41h,#20h mov 42h,#20h mov 43h,#20h mov 44h,#20h mov 45h,#20h mov 46h,#20h mov 47h,#20h mov 48h,#20h mov 49h,#20h mov 4ah,#20h mov 4bh,#20h mov 4ch,#20h mov 4dh,#20h mov 4eh,#20h mov 4fh,#20h setb flag call init_lcd mov dptr,#disp_tulis call data_baris1 mov count_char,#reg_pesan mov pos_char,#reg_pesan mov point_lcd,#0c0h mov left_side,#reg_pesan mov a,#0c0h call command_byte

Page 101: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

wait_char_pesan: mov a,keypad cjne a,#unpressed,tombol_ditekan jmp wait_char_pesan tombol_ditekan: push acc clr double mov before,a call pressing_tombol pop acc cek_clear_pesan: cjne a,#2ah,cek_enter_pesan call hapus_data_pesan call tampil_data_pesan mov a,point_lcd call command_byte jmp wait_char_pesan cek_enter_pesan: cjne a,#23h,get_awal_char ljmp insert_name get_awal_char: ljmp ini_data_pesan_baru ;========================================================== wait_same_char: mov usable1,#time_tombol still_wait_new: mov a,keypad cjne a,#unpressed,get_tekan call delay64 djnz usable1,still_wait_new inc count_char inc pos_char inc point_lcd mov a,point_lcd cjne a,#0d0h,still_middle_lcd1 inc left_side call tampil_data_pesan mov point_lcd,#0cfh mov a,point_lcd call command_byte mov a,#' ' call data_byte mov a,point_lcd call command_byte ljmp wait_char_pesan still_middle_lcd1:

Page 102: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov a,point_lcd call command_byte ljmp wait_char_pesan get_tekan: push acc call pressing_tombol pop acc not_extra_pad: mov b,before mov before,a cjne a,b,tombol_beda inc usable2 call ambil_char mov r1,pos_char mov @r1,a call tampil_data_pesan mov a,point_lcd call command_byte jmp wait_same_char tombol_beda: inc count_char inc pos_char inc point_lcd mov a,point_lcd cjne a,#0d0h,still_middle_lcd2 setb double jmp ini_data_pesan_baru still_middle_lcd2: clr double ;========================================================== ini_data_pesan_baru: mov usable2,#00 mov a,before mov before,a call ambil_char push acc mov a,count_char clr c subb a,#max_char_pesan jc still_simpan_data pop acc ljmp wait_char_pesan still_simpan_data: pop acc mov r1,count_char mov @r1,a

Page 103: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

sisip_akhir: jnb double,still_middle_lcd inc left_side call tampil_data_pesan mov point_lcd,#0cfh mov a,#0cfh call command_byte ljmp wait_same_char still_middle_lcd: call tampil_data_pesan mov a,point_lcd call command_byte ljmp wait_same_char ;========================================================== ; saat ada penekanan data maka geser kekiri data dibelakangnya hapus_data_pesan: mov a,pos_char cjne a,#reg_pesan,not_awal_pesan ret not_awal_pesan: mov a,point_lcd cjne a,#0c0h,licensed_erase ret licensed_erase: mov a,pos_char clr c subb a,count_char jnz middle_memori mov r1,count_char dec r1 mov @r1,#' ' jmp just_dec_mem middle_memori: push pos_char mov a,count_char clr c subb a,pos_char mov usable1,a next_geser_kiri: mov r1,pos_char mov a,@r1 dec r1 mov @r1,a inc pos_char djnz usable1,next_geser_kiri inc r1

Page 104: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov @r1,#' ' pop pos_char just_dec_mem: dec count_char dec pos_char dec point_lcd ret ;========================================================== ; menampilkan data dari left side tampil_data_pesan: mov a,#0c0h call command_byte mov r1,left_side mov usable1,#16 next_tampil: mov a,@r1 call data_byte mov a,r1 clr c subb a,count_char jc still_tampilkan ret still_tampilkan: inc r1 djnz usable1,next_tampil ret ; mengambil character yang sudah diedit ambil_char: mov a,before cjne a,#'1',cek_tombol2 mov dptr,#data_satu jmp ambil_now cek_tombol2: cjne a,#'2',cek_tombol3 mov dptr,#data_dua jmp ambil_now cek_tombol3: cjne a,#'3',cek_tombol4 mov dptr,#data_tiga jmp ambil_now cek_tombol4: cjne a,#'4',cek_tombol5 mov dptr,#data_empat jmp ambil_now cek_tombol5: cjne a,#'5',cek_tombol6

Page 105: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov dptr,#data_lima jmp ambil_now cek_tombol6: cjne a,#'6',cek_tombol7 mov dptr,#data_enam jmp ambil_now cek_tombol7: cjne a,#'7',cek_tombol8 mov dptr,#data_tujuh jmp ambil_now cek_tombol8: cjne a,#'8',cek_tombol9 mov dptr,#data_delapan jmp ambil_now cek_tombol9: cjne a,#'9',cek_tombol0 mov dptr,#data_sembilan jmp ambil_now cek_tombol0: mov dptr,#data_nol ambil_now: mov a,usable2 movc a,@a+dptr cjne a,#0dh,still_middle mov usable2,#00 jmp ambil_now still_middle: ret ;========================================================== disp_name: db ' Insert ur Name ' db ' Please ' disp_kirim: db ' PROSES ' db ' KIRIM PESAN ' disp_terkirim: db ' PESAN TELAH ' db ' TERKIRIM ' insert_name: call init_lcd mov dptr,#disp_name call data_baris1 mov dptr,#disp_name+16 call data_baris2 call delay1 call init_lcd

Page 106: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov dptr,#disp_name call data_baris1 call tunggu_name belum_siap_kirim: mov a,keypad cjne a,#23h,belum_siap_kirim call pressing_tombol call init_lcd mov dptr,#disp_kirim call data_baris1 mov dptr,#disp_kirim+16 call data_baris2 ;========================================================== ;proses pengiriman data dimulai kirim_pesan: setb ctrl_io call delay1 call delay4 mov a,count_char clr c subb a,#3fh mov usable1,a mov r1,#3fh still_kirim_data: mov a,@r1 setb ti nop nop inc r1 djnz usable1,still_kirim_data nop nop nop nop mov a,#end_data setb ti call delay1 call delay4 clr ctrl_io ;========================================================== call init_lcd mov dptr,#disp_terkirim call data_baris1 mov dptr,#disp_terkirim+16 call data_baris2 call delay1

Page 107: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

call delay1 back: ljmp main_program ;========================================================== tunggu_name: mov usable2,#00 mov usable3,#00 mov a,#0c0h mov point_lcd,#0c0h mov a,#' ' call data_byte mov a,#0c0h call command_byte wait_new_name: mov a,keypad cjne a,#unpressed,get_new_name jmp wait_new_name get_new_name: mov a,keypad push acc call pressing_tombol pop acc cjne a,#2ah,not_hapus dec usable3 mov a,usable3 cjne a,#00,still_hapus_name jmp tunggu_name still_hapus_name: call tampil_name inc point_lcd mov a,point_lcd call command_byte jmp wait_new_name not_hapus: cjne a,#23h,ini_data_name_baru ret ;========================================================== ini_data_name_baru: mov usable2,#00 mov before,a mov a,usable3 cjne a,#16,still_terima jmp wait_new_name still_terima: mov a,before inc usable3

Page 108: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

call ambil_char call simpan_name wait_new_char: mov usable1,#time_tombol still_wait_newx: mov a,keypad cjne a,#unpressed,get_tekanx call delay64 djnz usable1,still_wait_newx inc point_lcd mov a,point_lcd call command_byte jmp wait_new_name get_tekanx: mov a,keypad push acc call pressing_tombol pop acc push acc anl a,#0f0h cjne a,#00,not_extra_padx pop acc jmp still_wait_new not_extra_padx: pop acc mov b,before mov before,a cjne a,b,ini_data_name_baru inc usable2 mov before,a call ambil_char call simpan_name jmp wait_new_char ;========================================================== simpan_name: push acc mov a,#3fh clr c add a,usable3 mov r1,a pop acc mov @r1,a ;========================================================== tampil_name: push usable3 mov a,#0c0h

Page 109: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov point_lcd,#0c0h call command_byte mov r1,#3fh still_tampil_name: inc r1 mov a,@r1 call data_byte inc point_lcd djnz usable3,still_tampil_name dec point_lcd mov a,point_lcd call command_byte pop usable3 ret ;========================================================== data_baris1: mov a,#80h call command_byte push usable1 mov usable1,#16 jmp loop_data_baris data_baris2: mov a,#0c0h call command_byte push usable1 mov usable1,#16 jmp loop_data_baris loop_data_baris: clr a movc a,@a+dptr call data_byte inc dptr djnz usable1,loop_data_baris pop usable1 ret init_lcd: call delay40m mov a,#03fh call command_byte mov a,#0eh call command_byte mov a,#06h call command_byte mov a,#01h call command_byte

Page 110: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

call delay40m ret ;========================================================== ;subrutin perintah lcd command_byte: clr reg_sel jmp feed_lcd data_byte: setb reg_sel feed_lcd: setb enb_lcd mov data_lcd,a clr enb_lcd setb enb_lcd call delay1m ret ;========================================================== ;mengambil data dari keypad scan_keypad: clr bar1 cek_bar1_kol1: jb kol1,cek_bar1_kol2 mov keypad,#'1' setb bar1 ret cek_bar1_kol2: jb kol2,cek_bar1_kol3 mov keypad,#'2' setb bar1 ret cek_bar1_kol3: jb kol3,cek_bar2_kol1 mov keypad,#'3' setb bar1 ret cek_bar2_kol1: setb bar1 clr bar2 jb kol1,cek_bar2_kol2 mov keypad,#'4' setb bar2 ret cek_bar2_kol2: jb kol2,cek_bar2_kol3 mov keypad,#'5' setb bar2

Page 111: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

ret cek_bar2_kol3: jb kol3,cek_bar3_kol1 mov keypad,#'6' setb bar2 ret cek_bar3_kol1: setb bar2 clr bar3 jb kol1,cek_bar3_kol2 mov keypad,#'7' setb bar3 ret cek_bar3_kol2: jb kol2,cek_bar3_kol3 mov keypad,#'8' setb bar3 ret cek_bar3_kol3: jb kol3,cek_bar4_kol1 mov keypad,#'9' setb bar3 ret cek_bar4_kol1: setb bar3 clr bar4 jb kol1,cek_bar4_kol2 mov keypad,#'*' setb bar4 ret cek_bar4_kol2: jb kol2,cek_bar4_kol3 mov keypad,#'0' setb bar4 ret cek_bar4_kol3: jb kol3,end_cek_keypad mov keypad,#'#' setb bar4 ret end_cek_keypad: setb bar4 mov keypad,#unpressed ret ;menunggu sampai keypad tidak ditekan pressing_tombol:

Page 112: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov a,keypad cjne a,#unpressed,pressing_tombol ret ;========================================================== delay1: push usable1 push usable2 push usable3 mov usable1,#64 jmp delay delay2: push usable1 push usable2 push usable3 mov usable1,#32 jmp delay delay4: push usable1 push usable2 push usable3 mov usable1,#16 jmp delay delay8: push usable1 push usable2 push usable3 mov usable1,#8 jmp delay delay16: push usable1 push usable2 push usable3 mov usable1,#4 jmp delay delay32: push usable1 push usable2 push usable3 mov usable1,#2 jmp delay delay64: push usable1 push usable2 push usable3 mov usable1,#1 delay:

Page 113: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

mov usable3,#30 del_loop: djnz usable2,del_loop djnz usable3,del_loop djnz usable1,delay pop usable3 pop usable2 pop usable1 ret ;========================================================== delay1m: push usable3 mov usable3,#9 djnz usable3,$ pop usable3 ret ;========================================================== delay40m: push usable2 push usable3 mov usable2,#4 mov usable3,#00 loop_40m: djnz usable3,$ djnz usable2,loop_40m pop usable3 pop usable2 ret ;========================================================== data_satu: db '.,?!"1',0dh data_dua: db 'abc2ABC',0dh data_tiga: db 'def3DEF',0dh data_empat: db 'ghi4GHI',0dh data_lima: db 'jkl5JKL',0dh data_enam: db 'mno6MNO',0dh data_tujuh: db 'pqrs7PQRS',0dh data_delapan: db 'tuv8TUV',0dh data_sembilan:

Page 114: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

db 'wxyz9WXYZ',0dh data_nol: db ' 0',0dh end

Page 115: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

LAMPIRAN III

GAMBAR RANGKAIAN LENGKAP

Page 116: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Gambar Rangkaian LCD

D6

D5

D4

TUGAS AKHIR

VCC

D2

W E L C O M E

D3

D0

U1

AT89S52

91819 29

30

31

12345678

2122232425262728

1011121314151617

373635343332

3938

4020

RSTXTAL2XTAL1 PSEN

ALE/PROG

EA/VPP

P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5 (MOSI)P1.6 (MISO)P1.7 (SCK)

P2.0/A8P2.1/A9

P2.2/A10P2.3/A11P2.4/A12P2.5/A13P2.6/A14P2.7/A15

P3.0/RXDP3.1/TXD

P3.2/INTOP3.3/INT1

P3.4/TOP3.5/T1

P3.6/WRP3.7/RD

P0.2/AD2P0.3/AD3P0.4/AD4P0.5/AD5P0.6/AD6P0.7/AD7

P0.0/AD0P0.1/AD1 V

CC

GN

D

D1

13

2

ENB

R/W

VCC

VCC

RS

VCC K

GND A

VEE

D7

Page 117: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Gambar Rangkaian Keypad Matriks 4x3

6

7

U1

AT89S52

91819 29

30

31

12345678

2122232425262728

1011121314151617

373635343332

3938

4020

RSTXTAL2XTAL1 PSEN

ALE/PROG

EA/VPP

P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5 (MOSI)P1.6 (MISO)P1.7 (SCK)

P2.0/A8P2.1/A9

P2.2/A10P2.3/A11P2.4/A12P2.5/A13P2.6/A14P2.7/A15

P3.0/RXDP3.1/TXD

P3.2/INTOP3.3/INT1

P3.4/TOP3.5/T1

P3.6/WRP3.7/RD

P0.2/AD2P0.3/AD3P0.4/AD4P0.5/AD5P0.6/AD6P0.7/AD7

P0.0/AD0P0.1/AD1 VC

CG

ND

*

8

0

9

#

2 31

4

J9GN

D &

VC

C

12

5

Page 118: BAGIAN TERPANGGIL ALAT PENERIMA TAMU PADA GEDUNG …

Gambar Rangkaian Slave

U2

SN75176

43

12

6

7

85

DDE

RRE

A

B

VCC

GN

D

X111.059M

J10

Key pad 3x4

12345678

J4Gnd&Vcc

12

J7

E & RS

12

C2 30pF

J5ISP

1 2 3 4 5 6

R7

47

U1

AT89S52

91819 29

30

31

12345678

2122232425262728

1011121314151617

373635343332

3938

4020

RSTXTAL2XTAL1 PSEN

ALE/PROG

EA/VPP

P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5 (MOSI)P1.6 (MISO)P1.7 (SCK)

P2.0/A8P2.1/A9

P2.2/A10P2.3/A11P2.4/A12P2.5/A13P2.6/A14P2.7/A15

P3.0/RXDP3.1/TXD

P3.2/INTOP3.3/INT1

P3.4/TOP3.5/T1

P3.6/WRP3.7/RD

P0.2/AD2P0.3/AD3P0.4/AD4P0.5/AD5P0.6/AD6P0.7/AD7

P0.0/AD0P0.1/AD1 VCC

GN

D

J8

DATA LCD

12345678

R6

2,2k

Q1PNP ECB

C310uF

C1 30pF

J9GN

D &

VC

C

12

R110k

J11

Buzzer

12

J6

CON4

1234