Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003
45
Embed
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUMpsbtik.smkn1cms.net/busana/tanda_tanda_jahit_penyetrikaan.pdf · mengepres kain keras, hasil jahitan atau tempat-tempat dimana ... berbagai cara;
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU
Editor
TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2003
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt, atas berkah dan karunia yang telah
dilimpahkan kepada penulis hingga selesainya pembuatan modul yang berjudul
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Modul ini merupakan kelanjutan dari Teknik jahit Bagian-bagian Busana,
dan merupakan upaya untuk menunjang pengajaran bagi Sekolah Menengah
Kejuruan Jurusan Tata Busana, yang selama ini dirasakan masih sangat kurang.
Harapan penulis dengan adanya modul ini akan lebih memudahkan siswa dalam
mempelajari teknik-teknik dasar menjahit, baik secara individu maupun industri,
sehingga siswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana iii
DESKRIPSI JUDUL
Modul ini menjabarkan pengetahuan dan keterampilan memberi tanda
bagian-bagian untuk melaksanakan proses jahit dan menyetrika, meliputi;
mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu diseterika, memberi tanda dan
menetapkan bagian yang perlu dijahit dan diseterika, serta menetapkan tempat
lubang kancing, kancing, memasang kancing dan membuat lubang kancing, serta
penyelesaian tepi.
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana iv
PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA
BUS417B
BUS417C
BUS417D
BUS417A
BUS416C
BUS416B
BUS416A
BUS415A
BUS414A
BUS313A
BUS313B
BUS313C
BUS312A
BUS312B
BUS312C
BUS311A
BUS311B
BUS207A
BUS207B
BUS207C
BUS101ABUS
101B
BUS208A
BUS208B BUS
208CBUS209A
BUS209B
BUS209C
BUS210A
BUS210B
BUS210C
BUS415B
BUS414B
RBUS418 M
BUS313
EBUS205
FBUS206
GBUS207
ABUS101
BBUS102
CBUS103
DBUS104
HBUS208
IBUS209
JBUS210
LBUS312
KBUS311
QBUS417
PBUS416
IVJURU
GAMBAR
IPEMBANTUPENJAHIT
OBUS415
NBUS414
IIIPENJAHITMODISTE
IIPENJAHITINDUSTRI
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana v
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL
TATA BUSANA
Mata Diklat : A. Memelihara Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana
No Kode Modul Judul Modul 1. BUS –101A Pemeliharaan piranti menjahit dan K3 bidang busana
BUS -101B Piranti menjahit
Mata Diklat : B. Menjahit Bagian Busana Sesuai Dengan Prosedur Menjahit
No Kode Modul Judul Modul
2 BUS -102 Teknik Jahit Bagian-bagian Busana
Mata Diklat : C. Memberi Tanda Untuk Jahit dan Setrika
No Kode Modul Judul Modul
3 BUS –103 Tanda-tanda Jahit dan Penyeterikaan
Mata Diklat : D. Melaksanakan Pengepakan Pakaian Dalam Kemasan dan Siap Kirim
No Kode Modul Judul Modul 4 BUS –104 Teknik Pengemasan dan Pelabelan
Mata Diklat : E. Melakukan Proses Dan Pelaksanaan Penyeterikaan Dan Pressing
No Kode Modul Judul Modul
5 BUS -205 Teknik Setrika dan Pressing
Mata Diklat : F. Melaksanakan Pekerjaan Pengikatan Dan Penomoran Potongan Busana
No Kode Modul Judul Modul
6 BUS -206 Teknik Pengikatan dan Penomoran Potongan Busana
Mata Diklat : G. Melaksanakan Pekerjaan Marker
No Kode Modul Judul Modul 7 BUS –207A Teknik marker
BUS –207B Teknik merancang bahan
BUS –207C Petunjuk praktis pekerjaan marker
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana vi
Mata Diklat : H. Membuat Sampel Sesuai Desain
No Kode Modul Judul Modul
8 BUS –208A Teknik pembuatan sampel (busana wanita) BUS –208B Teknik pembuatan sampel (busana pria)
BUS –208C Teknik pembuatan sampel (busana anak)
Mata Diklat : I. Melaksanakan Pekerjaan Bagian Produksi
No Kode Modul Judul Modul
9 BUS –209A Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana anak) BUS –209B Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana
wanita)
BUS –209C Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana pria) Mata Diklat : J. Melakukan Pekerjaan Bordir
No Kode Modul Judul Modul 10 BUS –210A Teknik bordir
BUS –210B Teknik bordir lanjut pada busana
BUS –210C Variasi bordir Mata Diklat : K. Melakukan Pekerjaan Sablon/Printing
No Kode Modul Judul Modul 11 BUS –311A Dasar-dasar printing
BUS –311B Pengembangan printing design
Mata Diklat : L. Membuat Pola Busana Sesuai Konstruksi Dan Model No Kode Modul Judul Modul
12 BUS –312A Konstruksi pola busana pria
BUS –312B Konstruksi pola busana wanita BUS –312C Konstruksi pola busana anak
Mata Diklat : M. Membuat Pakaian Dengan Teknik Madya No Kode Modul Judul Modul
13 BUS –313A Prinsip dasar pembuatan busana Madya
BUS –313B Garniture BUS –313C Teknik penyelesaian busana madya
Mata Diklat : N. Berkomunikasi Dan Melaksanakan Pelayanan Prima
No Kode Modul Judul Modul
14 BUS –414A Teknik komunikasi
BUS –414B Prinsip pelayanan prima
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana vii
Mata Diklat : O. Membuat Pakaian Dengan Teknik Tailoring No Kode Modul Judul Modul
15 BUS –415A Prinsip dasar pembuatan busana tailoring BUS –415B Teknik penyelesaian busana tailoring
Mata Diklat : P. Membuat Desain Busana Dan Desain Hiasan
No Kode Modul Judul Modul
16 BUS –416A Menggambar proporsi tubuh manusia
BUS –416B Dasar-dasar desain hiasan busana
BUS –416C Dasar-dasar desain hiasan lenan rumah tangga Mata Diklat : Q. Membuat Hiasan Dan Penerapannya Pada Busana Dan
Lenan Rumah Tangga No Kode Modul Judul Modul
17 BUS –417A Pola hiasan lenan rumah tangga
BUS –417B Pola hiasan busana
BUS –417C Teknik menghias lenan rumah tangga BUS –417D Teknik menghias busana
Mata Diklat : R. Melakukan Draping Pakaian
No Kode Modul Judul Modul 18 BUS –418 Prinsip dan teknik draping busana
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana viii
PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini anda diharuskan telah mempelajari Modul
Teknik Jahit bagaian-bagian Busana, karena pengalaman teori dan praktek
dalam modul terdahulu berkesinambungan dengan modul Tanda-tanda Jahit dan
Penyeterikaan
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………..……… ii
DESKRIPSI ……………………………………………..………… iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ………………………..……..….. iv
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL ……..………… v
PRASYARAT ………………………………………….….………. viii
DAFTAR ISI ……………………………………………..……….. ix
PERISTILAHAN ………………………………………..………… 1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL …………………..……… 2
TUJUAN …………………………………………………..………. 3
KEGIATAN BELAJAR I : TEKNIK MENYETERIKA
A. LEMBAR INFORMASI ……………………………….….….. 4
B. LEMBAR KERJA ………………………………………...…... 4
B. LEMBAR LATIHAN ……..………………………….….….... 7
KEGIATAN BELAJAR II : PEMBERIAN TANDA-TANDA
A. LEMBAR INFORMASI ……………………………..…......… 9
B. LEMBAR KERJA …………………………………..…....….. 9
C. LEMBAR LATIHAN ……………………………………..….. 16
KEGIATAN BELAJAR III : PENYELESAIAN TEPI
A. LEMBAR INFORMASI …………………………………..….. 17
B. LEMBAR KERJA ………………………………………..….. 17
C. LEMBAR LATIHAN ………………………………………... 27
LEMBAR EVALUASI ……………………………………….…… 28
LEMBAR KUNCI JAWABAN ……………………………….….. 29
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….…….. 36
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 1
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Steam Press : Seterika uap, digunakan pada industri-industri busana untuk
mengepres kain keras, hasil jahitan atau tempat-tempat dimana
diperlukan.
Bundlling : Pengelompokan atau pengikatan bagian-bagian busana setelah
dipotong dan diberi nomor
Cutting : Proses memotong bahan pada industri busana
Kelim : Penyelesaian tepi pakaian yang dilipat dan diselesaikan dengan
berbagai cara; dengan tangan atau mesin jahit atau mesin kelim
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 2
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Modul ini, merupakan kelanjutan dari modul Teknik menjahit bagian-bagian
busana, yang ada pada tahun I Jurusan Tata Busana.
2. Modul ini terdiri dari 3 Kegiatan Belajar, yang memerlukan waktu 160 jam,
dengan rincian sebagai berikut :
a. Kegiatan Belajar 1 Teknik Menyeterika = 40 jam
b. Kegiatan Belajar 2 Pemberian Tanda-tanda = 60 jam
c. Kegiatan Belajar 3 Penyelesaian Tepi = 60 jam
3. Setiap Kegiatan Belajar terdiri dari:
a. Lembar Informasi, yang berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan
teknik dasar menjahit industri.
b. Lembar Kerja, yang meliputi alat, bahan, keselamatan kerja dan langkah
kerja.
c. Lembar Latihan, yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan.
4. Pelajarilah teori-teori tentang teknik dasar menjahit industri secara seksama.
5. Ikuti petunjuk modul ini secara berurutan.
6. Persiapkan alat dan bahan untuk praktek.
7. Lakukan langkah-langkah kerja secara berurutan.
8. Periksa hasil kerja secara teliti.
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 3
TUJUAN
A. Tujuan Akhir
Setelah mengikuti mata diklat ini siswa dapat memiliki pengetahuan dan
keterampilan memberi tanda bagian-bagian yang diperlukan untuk
melaksanakan proses jahit dan menyeterika, meliputi; mengidentifikasi
bagian-bagian yang perlu diseterika, memberi tanda dan menetapkan bagian
yang perlu dijahit dan diseterika, serta menetapkan tempat lubang kancing,
letak kancing, membuat lubang kancing dan memasang kancing serta
penyelesaian tepi.
B. Tujuan Antara
Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar I, anda diharapkan dapat
mengenal jenis-jenis seterika, cara mempersiapkan alat-alat seterika dan
terampil mengoperasikannya. Sedangkan pada Kegiatan Belajar II anda
diharapkan dapat memberikan tanda-tanda pada bagian-bagian busana yang
akan dijahit dan diseterika serta menetapkan letak lubang kancing dan kancing
serta membuat lubang kancing dan memasang kancingnya. Kegiatan Belajar
III akan memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana
menyelesaikan tepi pakaian.
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 4
KEGIATAN BELAJAR I
TEKNIK MENYETERIKA
A. Lembar Informasi
Seterika dan papan seterika termasuk bagian dari pelengkap menjahit
yang penting. Jahitan atau kampuh-kampuh yang diseterika secara teratur akan
menghasilkan pakaian yang lebih bagus. Seterikalah setiap kampuh bagian
pakaian setelah dijahit dengan mesin, sebelum dihubungkan dengan bagian yang
lain.
B. Lembar Kerja
1. Alat
Peralatan yang harus disediakan adalah:
a. Papan setrika
b. Papan lengan
c. Macam-macam setrika
2. Bahan
Macam-macam jenis busana
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah celemek/pakaian kerja sebelum bekerja
b. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan
c. Atur posisi berdiri agar tidak terlalu dekat dengan meja dan tidak
membungkuk
d. Bekerjalah dibawah penerangan yang cukup baik
e. Perhatikan arus listrik, kabel dan voltase alat-alat yang dipakai
f. Jagalah kebersihan ruang kerja
g. Kembalikan semua alat setelah selesai
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 5
h. Rapikan kembali ruangan
4. Langkah Kerja
a. Jenis-jenis seterika:
1) Seterika rumah tangga:
a) Seterika arang; ada yang terbuat dari besi tuang, kuningan atau besi
berlapis nikel, menggunakan bahan bakar arang.
b) Seterika listrik; ada bermacam-macam bentuk dan merk serta cara
bekerjanya. Ada seterika listrik biasa dan ada yang otomatis, yaitu
dapat mengatur suhu panas yang dibutuhkan. (Lihat gambar 1.1)
2) Seterika listrik uap; sama seperti seterika listrik otomatis tetapi
dilengkapi dengan alat penyemprot air dan uap. Harganya lebih mahal,
hasil seterikaan lebih sempurna namun pemeliharaan lebih sulit
3) Seterika industri busana:
Seterika press (Steam Press) untuk industri, merupakan alat untuk
pressing yang ada di industri-industri busana, menggunakan daya listrik
yang tinggi, atau dengan menggunakan uap yang langsung dihasilkan
dari tabung, dengan energi LPG, akan menghasilkan pengepresan yang
Gambar 1.1. Seterika Rumah Tangga
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 6
sempurna. Steam press biasanya dimiliki oleh industri besar, sedangkan
industri busana kskala kecil lebih banyak menggunakan seterika uap
(gambar 1.2.).
b. Persiapan menyeterika:
1) Siapkan Papan Seterika
2) Papan Seterika Lengan
3) Seterika
4) Untuk industri busana siapkan mesin steam pressnya
5) Baju atau bagian-bagian yang akan diseterika dan sudah diberi tanda.
6) Semprotan air jika seterika bukan seterika uap
7) Tempat untuk meletakkan bahan yang akan diseterika dan yang sudah
diseterika.
Gambar 1.2. Seterika uap dengan Tabung
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 7
c. Cara mengoperasikan alat seterika:
1) Sebelum mengoperasikan
a) bacalah petunjuk pada manual alat seterika
b) periksalah voltase yang tercantum apakah sesuai dengan ruangan
yang anda pakai.
c) periksalah kabel, barangkali ada yang lecet.
d) gunakan stop kontak yang mempunyai arde (penangkal petir)
2) Selama mengoperasikan
a) atur suhu pada seterika listrik anda dengan cara memutar setelan,
sesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan diseterika.
b) seterikalah bagian-bagian busana yang sudah diberi tanda.
c) pergunakan penyemprot air atau uap bilamana diperlukan.
d) jangan meninggalkan seterika dengan kabel listrik masih terhubung
atau tidak mematikan setelannya.
e) pergunakan papan seterika lengan jika diperlukan.
3) Setelah mengoperasikan:
a) cabut steker dari stop kontak, setelah setelan dimatikan ke posisi o.
b) letakkan seterika dengan posisi berdiri dan stabil, ketika masih
panas.
c) putarkan kabel mengelilingi seterika hingga rapi kemudian
disimpan pada tempat yang kering
C. Lembar Latihan
Kerjakan tugas modul ini pada tempat yang telah disediakan
Apakah anda sudah merasa cukup trampil dengan materi ini? Sering-seringlah anda berlatih. Lakukan kunjungan industri agar anda memiliki pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam.
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 17
KEGIATAN BELAJAR III PENYELESAIAN TEPI
A. Lembar Informasi
Pada pembuatan sebuah busana, penyelesaian tepi pakaian dapat
merupakan pekerjaan paling akhir. Penyelesaian tepi pakaian dapat dikerjakan
dengan tangan yang mempergunakan tusuk kelim, atau dapat juga ditindas dengan
setikan mesin jahit. Penyelesaian tepi (kelim) terdiri dari 3 bagian yaitu; lipat
dalam kelim, lebar kelim dan kelim yang terlihat dari bagian baik. Lipat dalam
umumnya ½ cm, tetapi bila kainnya tembus terang dibuat sama lebar dengan lebar
kelim. Lebar kelim tergantung pada apa yang dikelim Apabila bahan yang akan
dikerjakan dengan tangan cukup tebal atau keras, maka jari telunjuk dapat
mempergunakan bidal atau tutup jari.
B. Lembar kerja
1. Alat
a. Kapur jahit
b. Jarum pentul
c. Jarum tangan
2. Bahan
Bahan atau busana yang akan diselesaikan tepinya.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah celemek/pakaian kerja sebelum bekerja
b. Siapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan
c. Atur posisi berdiri agar tidak terlalu dekat dengan meja dan tidak
membungkuk
d. Bekerjalah dibawah penerangan yang cukup baik
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 18
e. Perhatikan arus listrik, kabel dan voltase alat-alat yang dipakai
f. Jagalah kebersihan ruang kerja
g. Kembalikan semua alat setelah selesai
h. Rapikan kembali ruangan
4. Langkah Kerja
a. Penyelesaian Tepi/Kelim
1) Kelim biasa
Biasanya digunakan untuk mengelim; pinggir rok, blus dan lengan,
kebaya dsb.(lihat gambar 3.1.)
Cara mengerjakannya:
a) keliman dijelujur
b) jarum berjalam dalam lipatan, sehingga benang som kelihatan hanya
sedikit, baik dari bagian dalam maupun luar.
2) Kelim sungsang
Cara mngerjakannya sama seperti som/kelim biasa. Bedanya hanya
pada cara menusukkan jarumnya, yaitu dua kali dalam satu lubang,
sehingga jalan benang mati dan tidak mudah lepas jika ada yang
putus.(Lihat gambar 3.2.)
Gambar 3.1. Kelim Biasa
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 19
3) Kelim Tindas
Biasanya digunakan untuk penyelesaian tepi; kemeja, piyama,
lengan kemeja. kaki celana dsb.(Lihat gambar 3.3.)
Cara mengerjakannya:
a) Lipat lebar kelim yang dikehendaki, kemudian jelujur
b) Tindas dengan mesin jahit.
4) Kelim Konveksi
Biasanya digunakan pada konveksi pakaian, karena menghemat
waktu dan tenaga, kelim ini sering dipergunakan pada ; pinggir
keliman rok model klok, blus atau kemeja, kaki celana dan
sebagainya.(Lihat gambar 3.4.)
Cara mengerjakan:
Gambar 3.2. Kelim Sungsang
Gambar 3.3. Kelim Tindas
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 20
a) lipat lebar kelim sesuai kebutuhan, jelujur.
b) tindas dengan mesin jahit pada bagian lipatan kelim dan tepi
keliman, sehingga ada 2 setikan mesin.
5. Kelim Tusuk Flanel
Biasanya penyelesaian tepi ini dipergunakan untuk mengelim; rok
yang kainnya tebal, kaki celana panjang, mantel atau baju luar yang
berkain tebal, dsb.(Lihat gambar 3.5.)
Cara mengerjakan:
a. keliman dijelujur, tetapi tidak dilipat dalam, sehingga tiras kain
tetap terlihat.
b. buat tusuk flanel ke arah kanan di atas tepi yang bertiras.
Gambar 3.4. Kelim Konveksi
Gambar 3.5. Kelim Tusuk Flanel
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 21
c. perhatikan jarak tusuk flanel, dan benang jangan terlalu kencang.
d. usahakan bahan yang dikait dan ditusuk hanya terambil sehelai
benang saja.
6. Kelim di Rompok
Kelim/penyelesaian tepi dengan menggunakan rompok, biasanya
digunakan untuk; rok yang berkain tebal, pinggir tiras baju jas dan
mantel.(Lihat gambar 3.6.)
Cara mengerjakan:
a. Tepi kain dijahit bersama kain serong, dirompok terlebih dahulu.
b. Lebar jadi tidak lebih dari 0,5 cm.
c. Lipat lebar kelim 3 cm, dan diselesaikan dengan som biasa.
7. Kelim Kril Som
Biasanya digunakan pada; pinggiran kemeja, lajur kerut, sapu tangan,
sarung bantal dsb.(Lihat gambar 3.7.)
Cara mengerjakan:
a. Kain dijahit dengan mesin yang menggunakan sepatu kril som.
b. Bagian yang akan dijahit hendaknya dipilin terlebih dahulu.
Gambar 3.6. Kelim di Rompok
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 22
8. Kelim Rol
Kegunaanya untuk mengelim kain yang tipis; jilbab dan sebagainya,
lihat gambar 3.8.
Cara mengerjakan:
a. Pinggir kain yang bertiras dipilin/digulung kecil
b. Diselesaikan dengan tusuk balut.
9. Kelim Palsu
Biasanya kelim ini dibuat jika kain yang dipergunakan kurang
mencukupi. (Lihat gambar 3.9.)
Cara mengerjakan:
Gambar 3.8. Kelim Rol
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 23
a. Sambung kain yang tidak cukup dengan kain lain yang senada
warnanya dan hampir manyerupai teksturnya atau depun.
b. Dilipat kedalam dan disom atau dijahit seperti membuat kelim
tindas.
10. Kelim Lajur Kerut
Dapat digunakan pada baju yang tepinya berkerut. (Lihat gambar
3.10.)
Cara mengerjakan:
Gambar 3.9. Kelim Palsu
Gambar 3.10. Kelim Lajur Kerut
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 24
a. Lajur panjang yang sudah dikerut, diletakkan sama tepi kain,
kemudian ditutup dengan kain serong dan ditindas mesin jahit.
b. Tepi kain yang bertiras dimasukkan dalam lipatan kain serong dan
ditindas lagi.
11. Kelim Serip
Kelim serip dipergunakan sebagai variasi pada keliman, misalnya:
variasi pada kerung leher, variasi pada ujung lengan, variasi pada
celana piyama, dan sebagainya.
Lebar dan bentuk serip tidak selalu harus lurus, tetapi dapat pula
persegi atau menurut bentuk lainnya. Kelim serip diselesaikan dengan
cara ditindas mesin jahit, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3.11.
12. Kelim Rompok
Digunakan untuk mengelim pinggiran yang bertiras atau dapat juga
sebagai hiasan.(Lihat gambar 3.12.)
Cara mengerjakan:
a. Tepi kain yang bertiras dijahit dengan kain serong.
b. Lipat kedalam diatur sedemikian rupa kemudian dijelujur.
c. Dijahit dari bagian baik bahan.
Gambar 3.11.. Kelim Serip
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 25
13. Kelim Depun
Kelim depun artinya melapis tepi kain dengan kain lain yang sama
bentuk dari bagian buruk bahan, atau kebalikan dengan serip.
Kelim ini sering dipergunakan sebagai pelapis kerung leher, lengan
atau tempat yang berbentuk lengkung atau persegi.
(Lihat gambar 3.13. dan 3.14.)
Gambar 3.13. Kelim Depun Bentuk Bulat
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 26
b. Penyelesaian Tepi pada Industri Busana
Pada industri-industri busana, pekerjaan penyelesaian tepi ini
semuanya dikerjakan dengan mesin kelim, karena penggunaan mesin
pada industri akan lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu,
tenaga dan hasilnya akan lebih sempurna. Mesin mesin kelim pada
industri dapat dilihat pada gambar 3.15.
C. Lembar Latihan
Gambar 3.15.
Mesin som/kelim pada industri busana
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 27
Buatlah fragmen macam-macam penyelesaian tepi
a. Kelim biasa
b. Kelim sungsang
c. Kelim tindas
d. Kelim konveksi
e. Kelim tusuk flanel
f. Kelim dirompok
g. Kelim kril som
h. Kelim rol
i. Kelim palsu
j. Kelim lajur kerut
k. Kelim serip
l. Kelim rompok
m. Kelim depun
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 28
LEMBAR EVALUASI
a. Evaluasi Kognitif
1. Sebutkan jenis-jenis seterika yang anda ketahui!
2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada waktu mengoperasikan
seterika?
3. Bagaimanakah langkah-langkah menentukan letak lubang kancing dan
kancing?
4. Apa yang dimaksud dengan penyelesaian tepi!
5. Sebutkan macam-macam penyelesaian tepi!
b. Evaluasi Kinerja
1. Buatlah fragmen pada selembar bahan ukuran 15 x 15 cm:
a. Cara memasang kancing tidak bertangkai, bertangkai, tekan dan kait!
b. Cara membuat lubang kancing biasa vertikal dan horisontal!
2. Buatlah fragmen penyelesaian tepi/kelim:
a. Kelim biasa
b. Kelim konveksi
c. Kelim rompok
d. Kelim rol
e. Kelim lajur dikerut
f. Kelim depun
g. Kelim serip
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 29
LEMBAR KUNCI JAWABAN
A. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar I
1. Jenis-jenis seterika:
a. Seterika rumah tangga:
1) Seterika arang; ada yang terbuat dari besi tuang, kuningan atau besi
berlapis nikel, menggunakan bahan bakar arang
2) Seterika listrik; ada bermacam-macam bentuk dan merk serta cara
bekerjanya.Ada seterika listrik biasa dan ada yang otomatis, yaitu
dapat mengatur suhu panas yang dibutuhkan.
3) Seterika listrik uap; sama seperti seterika listrik otomatis tetapi
dilengkapi dengan alat penyemprot air dan uap. Harganya lebih
mahal, hasil seterikaan lebih sempurna namun pemeliharaan lebih
sulit
b. Seterika industri busana:
Seterika press (Steam Press) untuk industri, merupakan alat untuk
pressing yang ada di industri-industri busana, menggunakan daya
listrik yang tinggi dengan hasil pengepresan yang sempurna.
Harganya mahal, mesin press biasanya dimiliki semua industri busana.
2. Persiapan menyeterika:
a.Siapkan papan seterika
b. Papan seterika lengan
c. Seterika
d. Untuk industri busana siapkan mesin steam pressnya
e. Baju atau bagian-bagian yang akan diseterika dan sudah diberi tanda.
f. Semprotan air jika seterika bukan seterika uap
g. Tempat untuk meletakkan bahan yang akan diseterika dan yang sudah
diseterika.
Cara mengoperasikan alat seterika:
a. Sebelum mengoperasikan
b. Bacalah petunjuk pada manual alat seterika
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 30
c. Periksalah voltase yang tercantum apakah sesuai dengan ruangan yang
anda pakai.
d. Periksalah kabel, barangkali ada yang lecet.
e. Gunakan stop kontak yang mempunyai arde (penangkal petir)
f. Selama mengoperasikan
1) atur suhu pada seterika listrik anda dengan cara memutar setelan,
sesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan diseterika.
2) seterikalah bagian-bagian busana yang sudah diberi tanda.
3) pergunakan penyemprot air atau uap bilamana diperlukan.
4) jangan meninggalkan seterika dengan kabel listrik masih terhubung
atau tidak mematikan setelannya.
5) pergunakan papan seterika lengan jika diperlukan.
g. Setelah mengoperasikan:
1) cabut steker dari stop kontak, setelah setelan dimatikan ke posisi o.
2) letakkan seterika dengan posisi berdiri dan stabil, ketika masih panas.
3) putarkan kabel mengelilingi seterika hingga rapi kemudian disimpan
pada tempat yang kering.
B. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar II
1. a. Menentukan letak lubang kancing dan letak kancing
b.Urutan menetapkan letak lubang kancing:
- Menentukan letak/posisi lubang kancing
- Mengukur jarak antara lubang kancing, sambil menghitung berapa jumlah
lubang kancing yang akan dibuat.
- Pastikan jarak antara lubang kancing sama.
c. Cara menentukan letak kancing yang akan dipasang adalah Menetapkan
letak kancing
dengan cara menumpukan kedua tengah muka atau tengah belakang.
Tusukkan jarum jahit dari bagian atas ke bagian bawah, lalu diberi tanda
dengan pensil gambar atau kapur jahit.
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 31
Pada industri-industri busana, kegiatan menetapkan letak lubang kancing dan
letak kancing yang akan dipasang, tidak dilakukan dengan mengukur satu
persatu, tetapi sudah ada alat yang tebuat dari karton yang telah dilubangi,
dengan jarak yang telah ditentukan sesuai model busana tersebut. Sehingga
buruh tinggal menandai tepat pada lubang tersebut baik untuk letak kancing
maupun untuk letak lubangnya.
d. Langkah-langkah pembuatan lubang kancing secara manual:
1) Setelah posisi lubang kancing diketahui, maka letak lubang kancing 2 mm
setelah tengah muka atau tengah belakang, ukur ke bagian dalam selebar
garis tengah kancing + 1 mm.
2) Jelujur sekeliling tepi lubang kancing.
3) Gunting lubang kancing dengan ujung gunting atau khusus dengan gunting
lubang kancing.
4) Buat tusuk lubang kancing disekeliling lubang. Untuk lubang kancing
yang arahnya vertikal digunakan 1 trens dan untuk lubang kancing yang
arahnya horisontal digunakan 2 trens.
5) Tusuk lubang kancing mulai dibuat di bagian sudut dalam, ujung benang
disisipkan di antara dua kain, atau benang untuk tusuk lubang kancing dari
benang jelujuran.
3. Pemasangan kancing
a. Pemasangan kancing tanpa tangkai/kemeja
Kancing ini ada yang memiliki 2 lubang dan 4 lubang, urutan cara
memasangnya yaitu:
1) Membuat tusuk mula, ujung benang disisipkan di antara 2 kain dan
membuat satu atau dua tusuk kecil sebagai penguat benang.
2) Kancing diletakkan ditempat yang telah ditentukan, lalu jarum
ditusukkan kelubang kancing tersebut.
3) Letakkan jarum pentul ditengah-tengah di antara lubang kancing, buat
tusuk pipih 5-6 kali, jarum pentul dilepas dan benang pada bagian
bawah kancing dibalut menjadi tangkai kancing, lalu jarum ditusukkan
ke bagian dalam.
Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan
Program Keahlian Tata Busana 32
4) Rentangan benang yang berada di bagian dalam kain diselesaikan
dengan cara dibalut.
5) Pemasangan kancing bertangkai
Cara memasang kancing bertangkai sama dengan cara memasang
kancing tanpa tangkai, hanya tidak diberi lilitan benang di bawah
kancing sebagai tangkai kancing.
6) Pemasangan kancing tekan
• Kancing tekan terdiri dari dua bagian; yaitu atas dan bawah.
• Setiap lubang yang terdapat dalam kancing dijahit dengan tusuk feston
atau tusuk lubang kancing.
7)Pemasangan kancing kait
• Tentukan letak untuk memasang kancing kait.
• Kepala kancing kait diletakkan 3 mm lebih dalam dari tepi lipatan,
kemudian buat rentangan benang 3-5 kali pada kepala kancing.
• Jahit bagian mata kancing dengan tusuk feston atau tusuk lubang
kancing. Jahitan tersebut harus penuh mengisi seluruh mata kancing.
• Kancing pengaitnya diletakkan di bagian dalam kain, 3 mm lebih
menonjol dari tepi kain.
• Rentangkan benang beberapa kali sehingga ujungnya tidak bergeser.
• Jahit penuh bagian mata kancing dengan menggunakan tusuk feston