http://blog.its.ac.id/pungky Page 1 of 199
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 1 of 199
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 2 of 199
BAB 1
MEMULAI DENGAN PEMAHAMAN
TENTANG ARUS KAS
(STARTING WITH CASH FLOWS)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 3 of 199
BAB 1 MEMULAI DENGAN PEMAHAMAN TENTANG ARUS KAS (STRATING WITH CASH FLOWS)
HAL-HAL PENTING MENGENAI ARUS KAS (CASH FLOW) KEGUNAAN RINGKASAN ARUS KAS (CASH FLOW) BAGI PELAKU BISNIS
Para pelaku bisnis seperti : Manager Bisnis, Pemberi Pinjaman
(Lender), dan Penanam Modal saat ini banyak memberi perhatian
lebih pada Arus Kas (Cash Flow). Arus Kas (Cash Flow) yang terdiri
arus kas masuk (cash inflows) dan arus kas keluar (cash outflows)
merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu kegiatan Bisnis
yang dapat diibaratkan seperti detak jantung kehidupan Bisnis
tersebut. Mengingat sedemikian pentingnya Arus Kas (Cash Flow)
tersebut maka pembahasan buku ini kita awali dengan Arus Kas.
Sebagai ilustrasi kita akan menggunakan contoh suatu
perusahaan kelas menengah yang telah beroperasi beberapa tahun
yang telah mapan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Perusahaan tersebut telah menghasilkan keuntungan secara berkala
dan tidak kalah pentingnya yaitu mampu menjaga kondisi financial
secara baik. Dengan kondisi tersebut perusahaan ini mendapat rating
kredit yang baik sehingga bank percaya untuk memberikan pinjaman
kepada perusahaan tersebut dengan termin yang sangat kompetitif.
Jika perusahaan tersebut membutuhkan dana untuk expansi maka
investor baru akan bersedia menyuplai modal segar. Kondisi ini tidak
datang dengan mudah. Perlu manajemen yang baik untuk mencapai
kondisi tersebut yaitu kemampuan untuk : menghasilkan keuntungan
atau profit yang memadai, kemampuan meningkatkan modal, dan
kemampuan untuk menghindari terjadinya kesulitan financial.
Didalam Exhibit A pada halaman selanjutnya digambarkan suatu
Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) penerimaan dan pengeluaran selama
setahun.
Didalam Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) tersebut digambarkan
dua hal yang berbeda yaitu :
• Arus Kas (Cash Flow) untuk mendapatkan Keuntungan
(Proses Produksi dan Penjualan) : Arus Kas masuk dari penjualan
dan Arus Kas Keluar untuk biaya-biaya.
• Arus Kas (Cash Flow) utuk kenaikan Modal dan Investasi (Proses Pendanan, Investasi, dan pembagian keuntungan/deviden
kepada pemegang saham)
Dengan asumsi bahwa Anda sudah terbiasa dengan Arus Kas
Masuk dan Arus Kas Keluar, maka akan dijelaskan hal-hal sebagai
berikut:
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 4 of 199
• Kelompok Arus Kas (Cash Flow) untuk mendapatkan
keuntungan
Didalam ringkasan tersebut terlihat bahwa sumber arus kas
masuk setahun sebesar $ 10.225.000 dimana kas masuk
tersebut didapatkan dari penjualan produk ke Pelanggan /
Customer.
Dari kas masuk inilah sejumlah pengeluaran dibayarkan antara
lain untuk Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar $ 7.130.000,-
dan pengeluaran-pengeluaran lain seperti : biaya over head,
biaya bunga, dan pajak pendapatan.
Hasil bersih dari keuntungan Arus Kas (Cash Flow) selama
setahun adalah sebesar surplus $ 540.804. Angka ini sangat
penting dan menjadi perhatian bagi Manajer Bisnis, Pemberi
Pinjaman (Lender), dan Investor untukmelihat lebih detail.
• Kelompok Arus Kas (Cash Flow) untuk Kenaikan Modal dan Investasi
Perlu dicermati terlebih dahulu bahwa pada kelompok Arus Kas
(Cash Flow) kedua ini tergambar perusahaan berusaha untuk
meningkatkan modal selama setahun. Terlihat adanya kas
masuk sebesar $ 175.000 dari peminjaman selama setahun
dan $ 50.000 didapatkan dari penjualan saham. Pada sisi ini
pengeluaran tercatat kas keluar sebesar $ 750.000 untuk
perbaikan bangunan, mesin, peralatan, kendaraan dan komputer.
Terdapat pula pengeluaran $ 200.000 untuk pembayaran
keuntungan (deviden) kepada pemegang saham. Hasil bersih dari
Arus Kas (Cash Flow) pada kelompok kedua adalah minus $
725.000 untuk tahun itu, dimana pengeluaran / penggunaan kas
tersebut lebih besar dari keuntungan Arus Kas (Cash Flow)
kelompok pertama diatas.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 5 of 199
EXHIBIT A – RINGKASAN ARUS KAS (CASH FLOW) SELAMA SETAHUN :
ARUS KAS (CASH FLOW) UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN (PENGHASILAN INFLOWS-BIAYA OUTFLOWS) :
Dari Pelanggan untuk produk yang telah dijual kepadanya, beberapa dari penjualan tahun sebelumnya $ 10.225.000
Untuk memproduksi produk yang telah terjual atau yang masih ditahan untuk dijual (7.130.000)
Untuk beberapa biaya dalam rangka mengoperasikan usaha (1.965.000)
Untuk bunga Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang harus dibayar (98.333)
Untuk pajak, termasuk Pajak untuk tahun sebelumnya (490.860)
Penambahan Tunai/Cash Bersih selama setahun $ 540.807
ARUS KAS (CASH FLOW) UNTUK KENAIKAN MODAL DAN INVESTASI :
Dari Peminjam yaitu bunga yang harus dibayar $ 175.000
Dari penjualan saham baru (kepemilikan) di perusahaan 50.000
Untuk perbaikan gedung, mesin dll yang akan digunakan untuk beberapa tahun kedepan (750.000)
Untuk pembayaran kepada pemegang saham dari keuntungan per tahun (200.000)
Pengurangan Tunai/Cash selama setahun (725.000)
Pengurangan Kas Dari Berbagai Sumber Pemakaian Selama Setahun ($ 184.193)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 6 of 199
HAL-HAL YANG TIDAK TERGAMBAR DI DALAM RINGKASAN ARUS KAS (CASH FLOW)
Pada Exhibit A kita dapat melihat posisi kas untuk semua aktifitas
kelancaran bisnis terjadi penurunan kas sebesar $ 184.193 selama
setahun. Atau dengan kata lain bahwa jumlah semua pengeluaran (kas
keluar) melebihi dari semua pemasukan (kas masuk) selama setahun.
Dari data tersebut jelas terlihat adanya pengurangan kas (minus) dimana
penyebab berkurangannya kas tersebut dapat dicermati dari Ringkasan
Arus Kas (Cash Flow) selama setahun dan ini merupakan informasi yang
sangat penting. Tetapi tidak semua kondisi bisnis/keuangan dapat
dijelaskan oleh Ringkasan Arus Kas (Cash Flow). Para pelaku bisnis
seperti : Manager Bisnis, Investor, Lender dan pihak-pihak lain
memerlukan beberapa informasi penting yang lain yang tidak dapat
dijelaskan didalam Ringkasan Arus Kas (Cash Flow).
Ada dua hal informasi penting yang tidak tergambar didalam
Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) yaitu :
• Keuntungan Hasil Usaha (profit earned) Atau Kerugian Usaha
Selama Periode Tertentu.
• Kondisi Keuangan Pada Akhir Periode.
Didalam exhibit A, kenaikan kas bersih dari penerimaan penjualan
dikurangi pengeluaran-pengeluaran terjadi surplus $ 540.807 selama satu
tahun berjalan. Anda mungkin akan bertanya apakah kenaikan kas tidak
sama dengan jumlah profit earned (keutungan usaha) selama satu
tahun berjalan ? Jawabannya adalah tidak sama, Arus Kas (Cash
Flow) bersih dari laba operasi selama satu tahun berjalan akan
berbeda dengan profit tahun itu. Walaupun pada kenyataannya
kedua angka tersebut tidak jauh berbeda.
Keuntungan adalah sesuatu yang sangat tergantung pada
system akuntansi, dan perhitungan akuntansi tidak akan se-
sederhana ringkasan Arus Kas (Cash Flow).
Perbedaan antara checkbook untuk menghitung profit dan
metode akuntansi untuk menghitung profit akan dijelaskan pada
bab berikutnya.
Arus Kas (Cash Flow) selama satu periode tertentu adalah
jumlah yang benar untuk mengukur penerimaan dan pengeluaran
untuk periode itu. Profit tidak ditentukan dari Arus Kas (Cash Flow).
Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) tidak menggambarkan
kondisi keuangan suatu kegiatan bisnis (entitas bisnis). Kondisi
financial lebih mengarah kepada perbandingan antara harta dan
utang pada akhir periode. Untuk contoh seberapa besar kas suatu
perusahaan didalam checking account pada akhir tahun ? Kita tidak
dapat menyatakan bahwa pada tahun itu kegiatan bisnis mengalami
penurunan kas sebesar $ 184.193. Tetapi kita dapat mengatakan
bahwa pada Exhibit A tergambar akhir cash balance dari suatu
kegiatan bisnis . Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) tidak melaporkan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 7 of 199
jumlah harta dan kewajiban/hutang (liability) dari suatu entitas bisnis pada
akhir periode.
KEUNTUNGAN TIDAK BISA DIUKUR DENGAN ARUS KAS (CASH FLOW)
Perusahaan di dalam contoh diatas menjual produk secara kredit.
Dengan kata lain, perusahaan menawarkan kepada pelanggannya
periode pembayaran jangka pendek untuk membayar pembelian mereka.
Kebanyakan perusahaan menjual kepada perusahaan lain yang
memerlukan kredit. (Hal ini berlawanan dengan kebanyakan retailer yang
menjual ke individu menerima kartu kredit sebagai pengganti kredit
kepada pelanggannya).
Dalam contoh ini perusahaan mengumpulkan $ 10.225.000 dari
pelanggannya selama satu tahun. Namun demikian sebagian uangnya
diterima dari penjualan tahun sebelumnya dan sebagian penjualannya
melalui kredit sehingga tidak dikumpulkan di akhir tahun tersebut, tetapi
baru diterima pada periode tahun berikutnya.
Pada akhir tahun perusahaan sudah menerima kesepakatan
penjualan yang dilakukan kepada pelanggannya.Tetapi hasil penjualan ini
baru akan dikumpulkan pada awal tahun berikutnya. Karena sebagian
uang kontan dikumpulkan dari penjualan tahun sebelumnya dan sebagian
uang kontannya baru didapatkan pada tahun berikutnya, maka total uang
kontan yang dikumpulkan selama setahun tidak sebanding dengan hasil
penjualan pada tahun itu.
Pembayaran kontan selama setahun bukanlah jumlah yang
tepat untuk mengukur beban biaya. Seperti hasil penjualan, Cash
Flow selama setahun belum menggambarkan kondisi bisnis secara
keseluruhan.
Perusahaan mengeluarkan $ 7.130.000 untuk biaya
manufaktur selama setahun (lihat exhibit A). Namun, pada tahun
terakhir banyak produk yang masih terdapat dalam inventory.
Produk-produk ini belum terjual pada tahun terakhir. Hanya biaya
product yang telah terjual dan terkirim ke costumer selama setahun
yang seharusnya dihitung sebagai biaya pengeluaran untuk
menghitung profit. Bukankah demikian ?
Lebih jauh lagi, sebagian dari biaya manufaktur tidak terbayar
pada akhir tahun. Perusahaan membeli material yang digunakan
untuk produksi dengan kredit dan perlu beberapa minggu untuk
membayar bill-nya. Perusahaan mempunyai kewajiban/hutang
(liability) pada tahun terakhir untuk pembelian dan untuk biaya
manufaktur lainnya.
Pembayaran kontan selama setahun lebih banyak untuk biaya
operasional, begitu juga untuk pajak dan bunga, bukan merupakan
jumlah yang tepat untuk mengukur keuntungan pada tahun itu.
Perusahaan mempunyai kewajiban/hutang (liability) ada akhir tahun
untuk biaya yang tidak terbayar. Jumlah cash out flow ditunjukkan
pada exibit A tidak termasuk jumlah tambahan biaya yang tidak
terbayar pada akhir tahun.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 8 of 199
Secara singkat, cash flow dari hasil penjualan dan untuk biaya
bukan merupakan jumlah yang tepat untuk mengukur profit pada periode
waktu tertentu. Cash flow terjadi terlalu lambat atau terlalu awal untuk
membenarkan ukuran profit pada periode tertentu. Pembetulan waktu
diperlukan untuk mencatat hasil penjualan dan biaya pada periode yang
benar. Metode pembetulan waktu untuk mencatat hasil penjualan dan
biaya semacam ini disebut accrual basis accounting.
Accrual basis accounting dapat mengenali penerimaan dari
penjualan kredit dan mengenali kewajiban/hutang (liability) biaya yang
tidak terbayar dimana hal tersebut dapat menentukan ukuran keuntungan
yang benar pada periode tertentu. Accrual basis accounting juga
diperlukan untuk menentukan kondisi keuangan perusahaan yaitu
mencatat asset-aset dan kewajiban/hutang (liability) perusahaan.
ARUS KAS (CASH FLOW) TIDAK MENGGAMBARKAN KONDISI KEUANGAN
Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) selama satu tahun (Exibit A) tidak
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan. Para manager tentunya
perlu tahu asset-aset mana yang dimiliki perusahaan dan total masing-
masing asset tersebut, termasuk cash, pendapatan, inventory dan semua
asset yang lain. Mereka juga perlu tahu kewajiban/hutang (liability) yang
dimiliki perusahaan dan jumlah total masing-masing.
Manager perusahaan bertanggung jawab untuk menjaga
perusahaan pada posisi mampu untuk membayar kewajiban
(liabilitynya) ketika jatuh tempo untuk menjaga agar kegiatan bisnis
tetap aman (mampu membayar kewajiban tepat waktu).
Lebih jauh, para manager harus tahu apakah asset-asetnya
terlalu besat atau terlalu kecil secara relative jika dibandingkan
dengan volume penjualan perusahaan. Pemberi pinjaman atau
investor ingin tahu hal yang sama tentang perusahaan.
Secara lengkap para manager di dalam perusahaan dan
peminjam & investor diluar perusahaan membutuhkan informasi /
laporan kondisi finansial perusahaan (asset-asetnya dan
liabilitynya). Tentu saja mereka memerlukan laporan performance
keuntungan begitu juga laporan hasil penjualan perusahaan dan
biaya-biaya lain & keuntungannya pada tahun itu.
Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) adalah sangat berguna.
Ringkasan Arus Kas (Cash Flow) merupakan salah satu dari 3 (tiga)
hal pokok laporan keuangan di setiap kegiatan Bisnis. Dua hal lain
dalam laporan keuangan adalah laporan rugi – laba dan laporan
Neraca yang akan dijelaskan pada bab berikutnya.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 9 of 199
Catatan akhir sebelum melangkah ke pembahasan berikutnya :
Lebih dari satu abad yang lalu seluruh profesi akuntan telah
dikembangkan berdasarkan persiapan dan laporan keuangan suatu
kegiatan bisnis. Didalam mengukur/menentukan laba & didalam membuat
laporan keuangan seluruh pelaku bisnis harus mematuhi aturan dan
standar yang telah ditetapkan yang disebut Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP). Dalam bahasa selanjutnya akan banyak
dikupas tentang GAAP dan profesi accounting.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 10 of 199
BAB 2
MEMPERKENALKAN NERACA DAN
IKHTISAR LABA RUGI (INCOME STATEMENT)
(INTRODUCTION THE BALANCE SHEET AND
INCOME STATEMENT)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 11 of 199
BAB 2 MEMPERKENALKAN NERACA DAN IKHTISAR LABA RUGI (INCOME STATEMENT) (INTRODUCTION THE BALANCE SHEET AND INCOME STATEMENT)
PELAPORAN KONDISI KEUANGAN DAN PENCAPAIAN LABA
Para Manager Usaha, Kreditor, Investor harus mengetahui kondisi
keuangan dari sebuah usaha. Mereka membutuhkan sebuah laporan
yang berisi ringkasan tentang asset & kewajibannya, juga kepentingan
pemilik atas kelebihan asset terhadap kewajiban. Dan, Mereka harus
mengetahui pencapaian Laba dari sebuah usaha. Mereka membutuhkan
sebuah laporan yang berisi ringkasan hasil penjualan dan biaya untuk
periode yang paling mutahir dan hasil laba atau kerugiannya. Bab I
menerangkan mengenai ringkasan Arus Kas (Cash Flow), walaupun Arus
Kas (Cash Flow) ini sangat berguna tetapi tidak memberikan informasi
baik mengenai kondisi keuangan maupun pencapaian Laba sebuah
usaha.
Kondisi keuangan didalam laporan akuntansi disajikan dalam
bentuk “Neraca (Balance Sheet)” dan “Kemampuan Pencapaian
Keuntungan dalam laporan akuntansi disajikan dalam “Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement) (Income Statement)”. Nama lain dari Neraca
(Balance Sheet) adalah “Pernyataan Kondisi Keuangan” atau
“Pernyataan Posisi Keuangan”. Nama lain dari Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement) adalah “Pernyataan dari Operasi” atau
“Pernyataan Pendapatan” (Earning Statement). Kita akan mengacu
kepada judul “Neraca (Balance Sheet)” dan “Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement)” dalam keseluruhan buku ini secara konsisten.
Istilah laporan keuangan dalam arti jamak umumnya
menunjuk sebuah laporan yang lengkap termasuk Neraca (Balance
Sheet), Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) dan Arus Kas (Cash
Flow). Secara tak resmi Laporan Keuangan ini disebut “Financials”
saja. Laporan Keuangan dilengkapi dengan catatan kaki dan judul
pendukung. Istilah yang lebih luas daripada “Laporan Keuangan”
pada umumnya mengacu kepada semua ini, ditambah dengan
keterangan-keterangan tambahan dan grafik yang melengkapi
Laporan Keuangan serta tambahan catatan kaki dan jadwalnya.
Exhibit B, menunjukan Neraca (Balance Sheet) dari contoh
sebuah perusahaan yang disebutkan pada Bab I, dan Exhibit C
dihalaman berikutnya menyajikan Laporan Keuangan dari
perusahaan itu pada tahun yang terakhir. Pernyataan Arus Kas
(Cash Flow) resmi untuk tahun itu dibahas bab 13 & 14 Ringkasan
Arus Kas (Cash Flow) untuk perusahaan yang disajikan di Bab I
harus dimodifikasi sedikit seperti yang akan kita lihat nanti.
Format dan isi dari kedua contoh Laporan Keuangan seperti
yang disajikan Exhibit B & C itu cocok untuk pabrik, pengecer besar
dan kecil – perusahaan yang membuat atau menjual produknya
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 12 of 199
kepada pelanggan mereka. Walaupun Laporan Keuangan dari sebuah
perusahaan jasa yang tidak menjual barang agak sedikit berbeda, Exhibit
B & C menggambarkan pola umum dari sebuah Neraca (Balance Sheet)
dan Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) untuk semua perusahaan.
Catatan Samping : Istilah “Keuntungan” dihindari dalam Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement), “Keuntungan” menimbulkan kesan rakus atau
tamak pada sebagian orang. Juga istilah keuntungan menunjukan
kelebihan atau surplus melebihi diatas yang sudah dikeluarkan.
Saya menunjukkan juga mungkin anda pernah mendengar para
Manager Bisnis menggunakan istilah Laba & Rugi atau L & R untuk
pernyataan Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) tetapi istilah ini
jarang digunakan untuk kepentingan pihak ekstern
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 13 of 199
EXHIBIT B – NERACA (BALANCE SHEET) AWAL & AKHIR TAHUN
Akhir Tahun Awal Tahun Akhir Tahun Awal Tahun Aktiva Lancar Kewajiban (liability )Lancar Kas $ 565,807 $ 750,000 Hutang $ 640,000 $ 535,000
Piutang $ 1,000,000 $ 825,000 …… biaya $ 257,167 $ 197,500
Persediaan $ 1,690,000 $ 1,250,000 Pajak Pendapatan $ 23,940 $ 36,000
Biaya dibayar dimuka $ 160,000 $ 185,000 Hutang Jangka Pendek $ 625,000 $ 600,000
Total Aktiva Lancar $ 3,475,807 $ 3,010,000 Total kewajiban lancar $ 1,546,107 $ 1,368,500
Aktiva Tetap Hutang jangka panjang $ 750,000 $ 600,000
Tanah, Bangunan & Mesin $ 3,000,000 $ 2,250,000
Peralatan & Furniture Kepemilikan Modal Akumulasi penyusustan ( 800,000) (540,000) Modal Saham (200,000 lbr
Biaya dikurangan penyusutan pada akhir tahun dan
Tahun berjalan $ 2,200,000 $ 1,710,000 (95,000 lbr pada awal th) $ 775,000 $ 725,000
Laba ditahan $ 2,544,700 $ 2,026,500 Total kepemilikan Modal $ 3,319,700 $ 2,751,500
Total Asset $ 5,615,807 $ 4,720,000 Total kewajiban & Modal $ 5,615,607 $ 4,720,000
========= ========= ========= =========
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 14 of 199
IKHTISAR LABA RUGI (INCOME STATEMENT)
Pertanyaan pertama yang mucul dalam benak kebanyakan orang
umumnya adalah apakah bisnis ini mendatangkan keuntungan, dan jika
demikian berapat banyak. Maka kita akan mulai dengan Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement) dan kemudian bergerak ke Neraca (Balance
Sheet). Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) menyajikan ringkasan
hasil penjualan dan biaya untuk satu periode tertentu – satu tahun dalam
Exhibit C. Semua jumlah dalam dollar yang dilaporkan dalam laporan
keuangan ini adalah jumlah kumulatif dari seluruh periode.
Paling atas adalah jumlah total penerimaan atau penghasilan dari
penjualan ke pelanggan dan biasanya disebut hasil penjualan. Baris
paling bawah disebut juga pendapatan bersih tapi biasanya disebut
laba bersih atau laba.
Pendapatan bersih adalah laba akhir setelah semua biaya-biaya
dikurangi dari hasil penjualan.
Perusahaan dalam contoh ini mempunyai penghasilan bersih $ 718,200.-
atas keseluruhan penjualan senilai $ 10,400,000 selama 1 tahun hanya
6,9% dari hasil penjualannya.
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) di design untuk dibaca
secara menurun seperti orang menuruni tangga. Setiap langkah
kebawah adalah sebuah pengurangan satu atau lebih biaya-biaya.
Tangga pertama adalah pengurangan dari harga pokok penjualan dari
barang-barang yang dijual, hasilnya mengindikasikan laba kotor (kadang-
kadang disebut juga Laba Kotor – sedikit sekali menggunakan istilah
keuntungan dalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement)). Laba
ini masih disebut “kotor” karena banyak biaya-biaya lain yang
belum dipotongkan.
Selanjutnya, biaya operasi dan biaya penyusutan (biaya yang
khusus) mulai dipotongkan tangga berikutnya, hasilnya setelah
dikurangi biaya operasi adalah laba operasi sebelum dibebankan
bunga dan pajak penghasilan. Laba Operasi disebut juga
penghasilan sebelum bunga dan pajak dan disingkat menjadi
EBIT.
Tangga berikutnya dikurangi biaya bunga yang hasilnya
disebut laba sebelum pajak. Tangga terakhir adalah mengurangi
pajak penghasilan yang memberikan hasil bersih, itulah yang
paling akhir disbut dalam sebuah Ikhtisar Laba Rugi (Income
Statement).
Perusahaan terbuka (go public) melaporkan penghasilan per
saham disingkat EPS – yaitu pendapatan bersih dibagi dengan
seluruh jumlah saham. Dalam Exhibit ini EPS adalah $ 3.59
untuk tahun berjalan. Kalau perusahaan yang belum terbuka tidak
perlu melaporkan tetapi berguna untuk para pemegang
sahamnya.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 15 of 199
EXHIBIT C – KHTISAR LABA RUGI UNTUK TAHUN BERJALAN
Penjualan $ 10,400,000
Harga Pokok Produksi $ 6,760,000
Laba Kotor $ 3,640,000
Biaya Operasi $ 2,060,000
Biaya Penyusutan $ 260,000
Laba Operasi $ 1,800,000
Biaya bunga $ 100,000
Laba sebelum pajak $ 1,197,000
Biaya Pajak penjualan $ 478,600
Laba bersih $ 718,200
==========
Laba persaham $ 3.59
Dalam contoh Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) ini anda
melihat lima biaya yang berbeda. Mungkin anda akan menemukan
biaya-biaya akan sebuah Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) tetapi
jarang sekali lebih dari sepuluh jenis biaya, sebagai ketentuan umum
(kecuali kalau bisnisnya yang sangat tidak lazim).
Perusahaan yang menjual produk harus membuat laporan harga pokok
produksi. Ada beberapa perusahaan yang tidak melaporkan biaya-biaya
penyusutan sebagai biaya terpisah dari pada Ikhtisar Laba Rugi (Income
Statement)-nya.
Exhibit C, hanya menyebutkan satu baris biaya operasional.
Disamping itu ada juga perusahaan yang melaporkan dua atau lebih
biaya operasi. Biaya pemasaran dipisahkan dari biaya umum &
administrasi. Tingkatan detail biaya dalam sebuah Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement) tidak diatur secara ketat, dan disajikan
sesuai kebutuhan.
Hasil penjualan dan biaya-biaya yang dilaporkan dalam
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) biasanya mengacu pada
ketentuan yang berlaku yang diringkas secara singkat seperti
dibawah ini.
Hasil penjualan - Jumlah total yang diterima atau akan diterima
dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggan selama satu
periode. Pendapatan penjualan adalah bersih artinya harga
sudah dikurangan potongan harga, potongan harga karena
pembayaran lebih cepat, retur penjualan dan potongan harga
lainnya dari harga aslinya untuk satu peride.
Pajak penjualan tidak termasuk dalam hasil penjualan, tidak juga
terhadap diterapkan pajak lainnya. Singkatnya hasil penjualan
adalah jumlah yang harus diterima dari sebuah usaha untuk
mengcover biaya-biaya dan untuk mendapatkan keuntungan
(baris paling bawah dari Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement)).
Harga pokok produksi – Jumlah total harga pokok barang yang
terjual kepada pelanggan selama satu periode. Penjualan ini
cukup jelas, yang mungkin tidak begitu jelas menyangkut barang-
barang yang dicuri atau hilang, juga karena dihapuskan karena
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 16 of 199
rusak/cacat dan modal kuno. Biaya-biaya yang ditimbulkan dari
penyusutan nilai ini dimasukkan dalam harga pokok penjualan (atau bisa
juga dimasukan dalam biaya operasi
Biaya Operasi – Pengertian secara luas adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan selain dari biaya komponen harga pokok, bunga dan pajak
penghasilan. Katagori yang luas ini untuk menampung berbagai jenis
biaya yang tidak dilaporkan secara terpisah. Pada contoh kita, Biaya
Penghapusan dibukukan sebagai biaya yang terpisah, tidak dimasukkan
didalam Biaya Operasi lain-lain. Beberapa perusahaan melaporkan
Biaya Pemasaran dan Iklan terpisah dari Biaya Umum dan Administrasi.
Terdapat ratusan jenis biaya operasi yang spesifik / unik, kadang-kadang
jumlahnya besar, atau juga kecil. Jenis biaya operasi bermacam-macam,
mulai dari upah buruh dan gaji karyawan (jumlahnya besar) sampai ke
biaya konsultan hokum (diharapkan jumlahnya kecil).
Biaya Penyusustan – Hanya sebagian saja dari harga pokok asset
jangka panjang, seperti bangunan, mesin, alat-alat perlengkapan,
furniture, computer dan kendaraan yang dapat dibebankan sebagai biaya
pada satu periode. Penyusutan adalah “beban / harga” atas penggunaan
asset-aset ini selama satu periode. Biaya penyusutan ini bukan
merupakan pengeluaran kas selama satu periode, oleh karena itu biaya
penyusutan merupakan biaya yang unik / khusus jika dibandingkan
dengan biaya-biaya lain.
Biaya bunga – adalah jumlah bunga atas hutang
(kewajiban/hutang (liability) bunga yang terhutang) selama satu
periode. Beberapa jenis biaya-biaya keuangan lainnya dapat juga
dimasukkan, seperti fee pinjaman uang).
Pajak penjualan - sejumlah biaya yang terhutang pada
pemerintah (baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat)
atas penghasilan kena pajak yang diperoleh sebuah perusahaan
selama satu periode. Penghasilan kena pajak dikalikan dengan
tarip pajak yang sesuai.
Pajak penghasilan ini tidak termasuk jenis-jenis pajak lain seperti,
pajak upah atau tunjangan hari tua. Pajak Penghasilan juga tidak
dimasukkan dalam biaya operasi.
Neraca (Balance Sheet) yang disajikan dalam Exhibit B,
menerapkan format standard mengenai pengelompokkan asset,
kewajiban/hutang (liability) dan kepentingan pemilik perusahaan.
Lembaga-lembaga keuangan, perusahaan public, kereta api dan
beberapa jenis perusahaan yang spesifik menggunakan tampilan
Neraca (Balance Sheet) yang berbeda. Tetapi, pabrikan &
pengecer, seperti juga mayoritas berbagai jenis perusahaan lain
menerapkan format dasar seperti uang disajikan oleh Exhibit B.
Pada sisi sebelah kiri dari Neraca (Balance Sheet)
tercantum Assets / Aktiva. Pada sisi kanan Neraca (Balance
Sheet) tercantum hutang / kewajiban/hutang (liability) / pasiva dari
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 17 of 199
perusahaan, kelompok ini mempunyai hak prioritas pertama
pembayarannya dari asset yang dimiliki. Jumlah modal dan sumber-
sumber pendanaannya dicantumkan dibawah kewajiban/hutang (liability)
/ hutang, maksudnya untuk menekankan bahwa kewajiban/hutang
(liability) / hutang mempunyai hak dan prioritas untuk dibayar lebih dulu
dari asset-asset yang ada.
Pemilik atau pemegang saham baru mendapatkan haknya setelah
semua hutang-hutang perusahaan dipenuhi.
Setiap asset yang berbeda, kewajiban/hutang dan modal /
penyertaan dilaporkan dalam Neraca (Balance Sheet) disebut “rekening”.
Setiap rekening memiliki nama/judul dan jumlah uang yang disebut
saldo. Misalnya dari Exhibit B :
Nama Rekening S a l d o
Persediaan $ 1,690,000.-
Jumlah uang yang terdapat pada Neraca (Balance Sheet), adalah
subtotal atau total dari saldo rekening, misalnya jumlah dari “Seluruh
Aktiva Lancar” tidak mewakili sebuah rekening, tetapi penjumlahan dari
empat rekening yang masuk didalam kelompok ini.
Sebuah garis diatas sub total atau total, menunjukkan saldo dari
rekening-rekening sudah ditambahkan. Garis bawah dua baris (seperti
untuk jumlah total aktiva) menunjukkan jumlah akhir. Perhatikan juga
garis bahwa dobel dibawah “Pendapatan Bersih” didalam Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement) (Exhibit C), menunjukkan angka terakhir dalam
sebuah kolom (Tetapi sebaliknya, meberikan garis bawah dobel
dibawah angka laba per saham didalam Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement) adalah semata-mata selera atau kesukaan
pribadi).
Neraca (Balance Sheet) disiapkan pada hari terakhir
penutupan periode laporan keuangan. Misalnya untuk Ikhtisar
Laba Rugi (Income Statement) untuk tahun yang berakhir tanggal
30 Juni 2001, Neraca (Balance Sheet)nya disiapkan tengah
malam 30 Juni 2001. Jumlah yang dilaporkan dalam Neraca
(Balance Sheet) adalah saldo dari semua rekening pada saat itu
juga seluruh kondisi keuangan perusahaan seolah-olah dibekukan
pada detik itu.
Anda harus selalu ingat bahwa Neraca (Balance Sheet)
tidak melaporkan seluruh arus perusahaan dan pengeluaran
aktiva, hutang dan penyertaan pada satu periode. Hanya saldo
terakhir pada detik-detik Neraca (Balance Sheet) dibuat yang
dilaporkan oleh masing-masing. Misalnya, perusahaan
melaporkan saldo kas terakhir adalah $ 565,807 (lihat Exhibit B).
Apakah anda mengetahui berapa jumlah pemasukan dan
pengeluaran selama 1 tahun ? Tidak, tidak dari Neraca (Balance
Sheet).
Bahkan kalangan pengusaha juga agak bingung atas
masalah ini. Renungkan judul berikut ini yang dikutip dari sebuah
artikel mengenai sebuah perusahaan. “Perusahaan ini mempunyai
Neraca (Balance Sheet) yang sangat baik, dengan penghasilan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 18 of 199
sebesar $ 5,6 juta ……..” (dikutip dari Wall Street Jurnal, 18 May 1998,
hal B 1). Penghasilan dikutip dari Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement),
bukan dari Neraca (Balance Sheet) Keuangan).
Rekening-rekening yang dilaporkan dalam Neraca (Balance Sheet)
keuangan tidak disusun secara sembarangan. Rekening-rekening dibagi-
bagi dalam beberapa kelompok / kelas atau kelompok dasar, supaya
dapat disajikan sebagai berikut :
Sebelah kiri Sebelah kanan Aktiva Lancar Hutang Lancar
Gedung, Tanah & Peralatan Hutang Jangka Panjang
Aktiva lain-lain Penyertaan Modal
Aktiva Lancar adalah kas, dan aktiva lain-lain yang bias dialihkan
menjadi kas dalam satu periode lingkaran operasi ini menunjuk pada
saat-saat terjadinya proses pembelian atau memproduksi barang,
menyimpan barang, menunggu jatuh temponya piutang atas penjualan
tersebut dan akhirnya menerima uang tunai dari para pelanggan.
Tahapan-tahapan tersebut merupakan ritme yang paling dasar dari
operasional sebuah perusahaan, selalu berulang terus menerus.
Lingkaran operasi ini bias singkat, hanya kurang lebih 60 hari atau bisa
juga sangat panjang, mungkin 180 hari atau lebih.
Aktiva yang tidak berhubungan langsung dengan lingkaran operasi,
seperti saham-saham blue chip yang diinvestasikan sementara, atau
pinjaman-pinjaman jangka pendek untuk karyawan dapat dikelompokkan
sebagak Aktiva Lancar sepanjang rekening-rekening ini dapat
dialihkan menjadi Kas selama tahun berjalan. Pembayaran-
pembayaran yang dilakukan dimuka yang baru akan dibebankan
sebagai biaya pada periode berikutnya, dapat dimasukkan
sebagai Aktiva Lancar seperti yang anda lihat pada Exhibit B.
Kelompok kedua dari aktiva dibeli label “Gedung, Tanah &
Peralatan” didalam Neraca (Balance Sheet). Kelompok ini disebut
juga Aktiva Tetap walaupun istilah aktiva tetap jarang digunakan
dalam Neraca (Balance Sheet) yang formal / resmi. Kata-kata
“tetap” kesannya terlalu kuat, asset-aset ini tidak selamanya tetap
atau permanen, kecuali tanah yang dimiliki oleh perusahaan, yang
lebih persis adalah aktiva ini memiliki jangka waktu operasi jangka
panjang selama bertahun-tahun dapat digunakan, seperti
bangunan, mesin-mesin, peralatan-peralatan, truk, forklift,
furniture, komputer, telepon dan lain-lain.
Harga pokok dari Aktiva tetap (kecuali tanah), setiap tahun
dibebankan sebagian sesuai dengan jangka waktu
penggunaannya. Setiap periode penggunaan dibebankan biaya
dari harga pokok setiap aktiva tetap. Bagian dari harga pokok
yang dibebankan menjadi biaya dalam tahun-tahun
pemanfaatannya disebut depresiasi. Jumlah yang didepresiasikan
selama satu tahun dilaporkan sebagai biaya dalam ( laporan
keuangan / lihat Exhibit C hal. 15). Jumlah kumulatif yang dicatat
sebagai biaya penyusutan sejak saat perolehan dilaporkan dalam
rekening akumulasi depreseiasi (kumpulan depresiasi Exhibit B).
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 19 of 199
Saldo dari rekening akumulasi depresiasi ini dikurangi dari harga pokok
aktiva tetap.
Aktiva lain-lain : Judul ini dibuat untuk menampung macam-macam
aktiva yang tidak bisa dikelompokkan sebagai aktiva lancar atau kedalam
Gedung, Tanah dan Peralatan. Perusahaan yang disebutkan dalam
contoh tidak memiliki aktiva lain-lain.
Definisi resmi dari Hutang lancar mencakup 200 kata ditambah
catatan kaki yang panjang sebagai tambahan. Maka, saya akan singkat
saja. Rekening-rekening yang dilaporkan dalam hutang lancar adalah
hutang jangka pendek, yang sebagian besar pelunasannya sangat
tergantung pada pengalihan dari Aktiva lancar menjadi uang tunai untuk
pembayarannya. Juga hutang-hutang / pinjaman-pinjaman lain yang
akan jatuh tempo pada tahun berjalan harus dimasukkan dalam
kelompok ini. Pada contoh kita ada 4 rekening Hutang lancer (silakan
lihat Exhibit B).
Hutang jangka panjang adalah hutang yang jatuh tempo
pembayarannya lebih dari satu tahun setelah tanggal Neraca (Balance
Sheet) dibuat. Dalam contoh kita, hanya ada satu jenis rekening hutang
jangka panjang. Jatuh tempo hutang, tingkat suku bunga, provisi untuk
hutang jangka panjang harus dilampirkan juta tidak di Neraca (Balance
Sheet), bisa pada catatan kaki. Untuk menyederhanakan, catatan kaki
tidak dimasukkan dalam Neraca (Balance Sheet) (Bab 16 membahas
catatan kaki).
Hutang adalah tanggungan dari aktiva sebuah perusahaan, tunai,
ataupun aktiva yang dapat segera dicairkan digunakan untuk membayar
hutang (juga asset yang dihasilkan oleh keuntungan penghasilan
dimasa yang akan dating oleh perusahaan dapat digunakan untuk
membayar hutang-hutang perusahaan). Jelasnya, seluruh
hutang-hutang perusahaan harus dilaporkan dalam Neraca
(Balance Sheet), sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai kondisi keuangan sebuah perusahaan.
Hutang juga merupakan salah satu sumber aktiva. Misalnya,
jika sebuah perusahaan herhutang uang tunainya tentu
bertambah. Persediaan bertambah ketika sebuah perusahaan
membeli barang secara kredit dan menimbulkan hutang yang
akan dibayar kemudian. Juga, sebuah perusahaan biasanya
mempunyai hutang-hutang biaya yang belum dibayar.
Perusahaan belum menggunakan uang tunai untuk membayar
hutang-hutang ini.
Saya sebutkan hal ini untuk menunjukkan salah satu alas an
melaporkan / mencantumkan hutang dalam Neraca (Balance
Sheet), adalah untuk menunjukkan dari mana sumber dari asset-
aset perusahaan. Untuk menjawab pertanyaan : Dari mana
asalnya asset perusahaan ? Sebuah gambaran yang lengkap dari
kondisi keuangan sebuah perusahaan harus dapat menunjukkan
dari mana asset / aktiva perusahaan itu berasal.
Sebagian dari total aktiva perusahaan berasal bukan dari
hutang, tetapi dari pemiliknya. Pemilik menginvestasikan uangnya
dalam perusahaan, mereka membuat perusahaan beroperasi
untuk mendapatkan keuntungan, yang tidak didistribusikan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 20 of 199
kepada mereka. Rekening “Stock holders equity” dalam Neraca
(Balance Sheet) mengungkapkan asal muasal sebagian aktiva
perusahaan. Perhatikan dalam Exhibit B ada dua sumber dari stock
holder equity (Pemegang Saham), yaitu – Modal saham dan laba yang
ditahan.
Ketika pemilik (pemegang saham dari sebuah perusahaan)
menginvestasikan modal dalam perusahaan, rekening modal saham
bertambah. Penghasilan bersih yang dihasilkan dari sebuah perusahaan
yang dikurangi sejumlah laba yang dibagikan kepada pemegang saham
menimbulkan rekening laba yang ditahan. Sifat dari laba yang ditahan ini
bisa membuat bingung karena itu. Saya akan menjelaskan hal ini lebih
dalam pada tempat yang sesuai dalam buku ini. Sebuah nasihat yang
cepat disini : Laba yang ditahan bukan, saya ulangi bukan sebuah aktiva.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 21 of 199
BAB 3
KEUNTUNGAN BUKAN SEGALANYA
(( PPRROOFFIITT IISSNN’’TT EEVVEERRYYTTHHIINNGG ))
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 22 of 199
BAB 3 KEUNTUNGAN BUKAN SEGALANYA
(( PPRROOFFIITT IISSNN’’TT EEVVEERRYYTTHHIINNGG ))
3 TUGAS PARA MANAGER YANG HARUS DICAPAI : KEUNTUNGAN, KONDISI KEUANGAN DAN ARUS KAS (CASH FLOWS).
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan kinerja
pencapaian keuntungan dari suatu kegiatan bisnis. Kemampuan dari para
manager dalam menghasilkan penjualan dan mengendalikan
pengeluaran, dan dapat menghasilkan keuntungan dapat diringkas dalam
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement).Pendapatan dengan keuntungan
yang cukup adalah kunci untuk bertahan hidup dan dan merupakan
kegiatan manager yang sangat penting yang harus dikerjakan dalam
bidang keuangan. Tetapi pada dasarnya bukan sasaran akhir dari tugas
seorang manager, tetapi juga bukan merupakan sasaran jangka panjang.
Untuk mendapatkan keuntungan dan tidak menemui kesulitan, para
manager harus selalu mengontrol kondisi keuangan dari bisnisnya.
Artinya disamping tugas-tugas lainnya, menjaga asset dan kewajiban
kewajiban yang harus dilaksanakan pada batas-batas yang sesuai dan
proporsional relatif terhadap satu sama lainnya dan terhadap
perolehan penjualan serta pengeluaran-pengeluaran dari bisnisnya.
Dalam kondisi tertentu,manager harus ikut menjaga kekurangan
keuangan, dimana hal tersebut akan dapat mengakibatkan tidak
bisa terpenuhinya kewajiban/hutang (liability) dalam bisnis apabila
telah jatuh tempo, atau tidak dapat membayar gaji tepat waktu.
Para manager bisnis benar-benar mempunyai 3 tugas yang
harus dicapai: menghasilkan keuntungan yang cukup,
mengendalikan kemampuan dan kewajiban/hutang (liability)
perusahaan serta menjaga pengeluaran. Usaha untuk
mendapatkan keuntungan saja bukan merupakan jaminan untuk
bertahan hidup dan Arus Kas (Cash Flow) yang bagus. Seorang
bisnis manager tidak dapat mengatur keuntungan tanpa juga
mengatur perubahan perubahan kondisi keuangan yang diakibatkan
karena penjualan dan pengeluaran yang dapat menghasilkan
keuntungan. Untuk menghasilkan keuntungan kadang-kadang pada
kenyataannya untuk sementara akan mengakibatkan pengeluaran
tunai lebih besar daripada menghasilkan tunai.
Seorang bisnis manager harus menggunakan Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement) untuk meng evaluasi kinerja keuntungan
dan menjawab keseluruhan secara garis besar, pertanyaan-
pertanyaan yang berorientasi pada keuntungan. Apakah penjualan
sudah sesuai dengan tujuan dan sasaran-sasaran dalam periode
tersebut? Kenapa penjualan meningkat dibandingkan dengan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 23 of 199
periode yang lalu? Pengeluaran yang mana yang meningkat atau
berkurang dibandingkan yang seharusnya? Dan masih banyak
pertanyaan-pertanyaan yang sejenis. Pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut analisa keuntungan ini sangat penting. Tetapi manager tidak
bisa berhenti diakhir dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Disamping menganalisa keuntungan, para manager harus bergerak
pada analisa kondisi keuangan dan analisa Arus Kas (Cash Flow). Pada
perusahaan yang besar tanggung jawab kondisi keuangan dan Arus Kas
(Cash Flow) biasanya terpisah dari penanggung jawab keuntungan.
Kepala keuangan (CFO) bertanggung jawab terhadap kondisi keuangan
dan Arus Kas (Cash Flow), sedangkan manager dalam unit organisasi
yang lain bertanggung jawab terhadap penjualan dan pengeluaran.
Dalam perusahaan yang besar Direktur Utama dan Dewan Direksi akan
mengawasi kebijakan-kebijakan dari kepala keuangan. Mereka
memerlukan melihat gambaran secara menyeluruh, dimana didalamnya
termasuk 3 aspek keuangan dalam berbisnis, keuntungan, kondisi
keuangan dan Arus Kas (Cash Flow).
Dalam bisnis-bisnis yang lebih kecil, dimana Direktur atau pemilik /
manager terlibat secara langsung dan total kedalam kondisi keuangan
dan Arus Kas (Cash Flow). Disini tidak ada wewenang yang di delegasi
kan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 24 of 199
PERMASALAHAN PADA LAPORAN KEUANGAN CARA KONVENSIONAL.
Celakanya, laporan keuangan tidak menggambarkan kepada bisnis
manager dan pembaca lainnya yang tertarik untuk mengerti bagaimana
usaha mencari keuntungan dengan merencanakan kondisi keuangan
serta Arus Kas (Cash Flow) dari bisnisnya. Anda akan kehilangan effek
yang penting antara Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) (Income
Statement) dan Neraca (Balance Sheet) (Balance Sheet) keuangan
karena masing-masing laporan digambarkan seperti bak yang berdiri
sendiri; hubungan diantara keduanya tidak dibuat secara jelas..
Exhibit B dan C pada bab 2 menggambarkan Neraca (Balance
Sheet) dan Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) untuk suatu bisnis,
seperti yang anda ketahui ini merupakan laporan keuangan yang utama.
Masing-masing dari laporan tersebut berdiri sendiri-sendiri, dimana ini
merupakan standard dari laporan keuangan. Disana tidak terlihat dengan
jelas saling keterkaitan antara dua dasar laporan keuangan tersebut.
Laporan tersebut digambarkan dengan asumsi bahwa pembaca mengerti
hubungan antara keduanya dan dapat dengan tepat membandingkan
diantaranya.
Sebagai tambahan pada Neraca (Balance Sheet) dan Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement); laporan keuangan dasar ketiga yang diperlukan
yang harus masuk kedalam laporan keuangan external yang akan
diterbitkan diluar bisnis adalah laporan Arus Kas (Cash Flow). Para
manager bisnis, seperti juga para pemberi kredit dan penanam modal,
memerlukan laporan Arus Kas (Cash Flow), yang didalamnya
merupakan kesimpulan dari sumber-sumber pendapatan dan
penggunaannya yang utama selama periode pelaksanaan. Jadi
anda mungkin akan bertanya: Dimana laporan Arus Kas (Cash
Flow) dari perusahaan?
Kesimpulan Arus Kas (Cash Flow) dari perusahaan yang
tergambarkan pada Bab 1 tidak begitu tepat formatnya sesuai yang
diperlukan untuk laporan Arus Kas (Cash Flow). Format yang benar
ditunjukkan pada Exhibit berikut (Exhibit D). Kunci terpenting disini
adalah ketiga laporan keuangan tersebut dijadikan satu dan saling
terkait.
FORMAT YANG TEPAT UNTUK MELIHAT HUBUNGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN.
Silahkan melihat Exhibit D pada halaman 60. Neraca
(Balance Sheet) dan Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) untuk
bisnis ini telah diperlihatkan dalam Exhibit B dan C dalam Bab 2.
Laporan Arus Kas (Cash Flow) diperkenalkan pertama kali disini.
Arus Kas (Cash Flow) dari perusahaan dalam setahun didiskusikan
pada Bab 1, dan telah diperlihatkan ringkasannya secara informal
(Exhibit A). Laporan Arus Kas (Cash Flow) yang sebenarnya dari
suatu bisnis diperlihatkan sekarang pada Exhibit D.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 25 of 199
Exhibit D menunjukkan aliran hubungan secara umum antara 3
laporan keuangan. Penjualan dan pengeluaran-pengeluaran
menyebabkan perubahan dalam laporan Neraca (Balance Sheet); dari
catatan penerimaan melalui hutang pajak. Catatan-catatan yang sama
seperti ini berubah kedalam Arus Kas (Cash Flow). Neraca (Balance
Sheet) diposisikan ditengah dan diperlihatkan dalam format vertikal, yang
disebut “format laporan”, asset-asset diatas, kewajiban-kewajiban dan
modal/equity pemegang saham dibawah. Ikhtisar penjualan ditempatkan
di sebelah kiri dan Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) dikanan.
Dalam Exhibit D, hutang dagang dan pengeluaran-pengeluaran
yang diakui, masing-masing dibagi dalam 2 bagian karena mempunyai 2
sumber yang berbeda dari masing-masing kewajiban/hutang (liability)
tersebut. Garis hubungan antara rekening-rekening spesifik tersebut
dijelaskan pada bab berikut ini.
Tiga laporan keuangan yang utama diikat secara bersama-sama
dalam Exhibit D. Hubungan diantara ketiganya digambarkan seperti jalan
raya pada peta, atau bagaimana bias mendapatkan gambaran dari
ikhtisar yang satu ke ikhtisar yang lainnya.
Perlu dijelaskan disini bahwa laporan keuangan tidak dilaporkan
ke bisnis manager atau ke pemberi kredit dan investor seperti
diperlihatkan pada Exhibit D. Para akuntan berasumsi bahwa pembaca
laporan keuangan secara naluri mengisi hubungan yang diperlihatkan
pada Exhibit D; para akuntan berasumsi terlalu banyak. Ini membutuhkan
beberapa pengertian dan pengalaman untuk mengetahui hubungan mana
yang harus dicari dan mana yang harus dipertimbangkan. Dalam
beberapa kasus, format seperti Exhibit D sangat membantu untuk
menerangkan laporan keuangan.
Exhibit D sepintas lalu kelihatannya hebat, bukankah
begitu? Seperti kebanyakan laporan dengan banyak detail, anda
harus meluangkan waktu sedikit untuk memperhatikannya daripada
melihat sepintas saja. Ini seperti melihat papan catur pada
pertengahan permainan. Anda harus belajar setiap bagian dalam
hubungannya dengan bagian lain sebelum anda mengetahui secara
keseluruhan pola dan situasinya.
Kita akan bergerak secara hati-hati melalui setiap hubungan,
satu hubungan untuk waktu tertentu dalam bab berikut. Satu
contoh, Bab 4 menjelaskan hubungan antara penjualan dalam
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) dan piutang dagang dalam
Neraca (Balance Sheet). Bab 13 memperlihatkan bagaimana
piutang perusahaan selama satu tahun yang mempengaruhi Arus
Kas (Cash Flow) dalam mencari keuntungan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 26 of 199
EXHIBIT D: HUBUNGAN ANTARA 3 LAPORAN KEUANGAN YANG UTAMA ( dalam $ US ) IKHTISAR LABA - RUGI 1 TAHUN NERACA (BALANCE SHEET) LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW)
Akhir Tahun Awal Tahun
Penjualan 10,400,000 AKTIVA ARUS KAS DARI aktivitas operasional
Harga pokok penjualan 6,760,000 AKTIVA LANCAR Laba bersih 718,200
Laba kotor 3,640,000 Kas dan setara Lancar 565,807 750,000 Peningkatan Piutang (175,000)
Beban usaha 2,080,000 Piutang 1,000,000 825,000 Peningkatan Persediaan (440,000)
Beban depresiasi 260,000 Persediaan 1,690,000 1,250,000 Penurunan Biaya dibayar dimuka 25,000
Laba usaha 1,300,000 Biaya dibayar dimuka 160,000 185,000 Biaya penyusutan 260,000
Beban bunga 103,000 Total Aktiva lancar 3,415,807 3,010,000 Kenaikan Hutang usaha 105,000
Laba sebelum pajak 1,197,000 Aktiva tetap (bangunan & peralatan) 3,000,000 2.250.000 Peningkatan Beban yang harus dibayar 59,667
Pajak pendapatan 478,000 Akumulasi Penyusutan (800,000) (540,000) Penurunan hutang pajak (12,060)
Laba bersih 718,200
Total Aktiva 5,615,807 4,720,000 Penyesuaian arus kas thd laba bersih (177,393)
Laba persaham 3,59 Kewajiban dan Modal Pemilik Hutang - persediaan 520,000 450,000 Arus kas dari aktivitas operasi 540,000
Hutang usaha 120,000 85,000 Arus kas dari aktivitas investasi Total hutang 640,000 535,535 Biaya yang masih harus dibayar 240,000 185,000 Penambahan asset (750,000)
Bunga yang harus dibayar 17,167 12,500 Arus kas dari aktivitas Investasi (750,000)
Total Biaya harus dibayar 257,167 197,500 Hutang pajak 23,940 36,000 Arus kas dari aktivitas Pendanaan Hutang jk pendek 625,000 600,000 Hutang jangka pendek 250,000 Total Kewajiban lancar 1,546,107 1,368,500 Hutang jangka panjang 150,000
Hutang jangka panjang 750,000 600,000 Hak min aktiva bersih anak pers 50,000
Total kewajiban 2,296,107 1,968,500 Pembagian laba pd pemegang saham (200,000)
Modal saham 775,000 725,000 25,000 Laba ditahan 2,544,700 2,026,500 Kenaikan (penurunan) kas selama 1 th (184,193) Total Modal 3,319,700 2,751,500 Total Kewajiban & modal 5,615,807 4,720,000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 27 of 199
BAB 4
PENERIMAAN PENJUALAN DAN PIUTANG (SALES REVENUE AND ACCOUNTS
RECEIVABLE)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 28 of 199
BAB 4
PENERIMAAN PENJUALAN DAN PIUTANG (SALES REVENUE AND ACCOUNTS RECEIVABLE)
MEMERIKSA KETERKAITAN SEBELUM PENJUALAN
Dengan memperhatikan Penerimaan Penjualan pada laporan laba
rugi serta Piutang pada Neraca (Balance Sheet) dapat dilihat hubungan
antara keduanya dalam satu waktu.
Hubungan itu juga menunjukkan keterkaitan antar ketiga bentuk laporan
keuangan perusahaan.
Bab ini menampilkan hubungan laporan laba-rugi perusahaan dan
Neraca (Balance Sheet), tetapi bukan laporan aliran kas untuk tahun ini.
Hubungan antara perubahan dalam catatan Neraca (Balance Sheet) dan
laporan aliran kas dijelaskan dalam bab berikutnya. Termasuk laporan
aliran kas akan ikut dijelaskan.
Perhatikan bahwa dalam bab ini subtotal Neraca (Balance Sheet)
dikosongkan untuk memfokuskan pada catatan kekayaan perusahaan ,
pertanggungjawaban, dan hak (equity) pemegang saham. Memindahkan /
mengangkat subtotal membuat saldo bersih untuk dilaksanakan dgn
memeriksa setiap hubungan antara laporan laba-rugi dengan Neraca
(Balance Sheet). (Untuk lebih akuratnya, satu bab berhubungan
dengan hubungan antara catatan dua Neraca (Balance Sheet)).
BAGAIMANA PENERIMAAN PENJUALAN BERPENGARUH PADA PIUTANG
Dalam contoh bisnis ini perusahaan menghasilkan total
penjualan sebesar $10,400,000 selama setahun. Ini merupakan
angka yang cukup besar, sama dengan rata-rata pendapatan
penjualan $200,000 perminggu. Saat menghasilkan penjualan, total
angka penjualan (harga penjualan dikali jumlah semua produk yang
dijual) dicatat dalam catatan pendapatan penjualan. Catatan ini
menghimpun semua penjualan yang terjadi selama setahun. Pada
hari pertama awal tahun catatan dimulai dengan saldo nol , pada
akhir tahun catatan ini mendapat saldo $10,400,000. Singkatnya,
saldo dalam catatan pada akhir tahun adalah jumlah semua
penjualan selama setahun. (diasumsikan tentunya semua penjualan
tercatat).
Dalam contoh ini bisnis membuat semua penjualannya dalam
kredit, yang berarti tunai tidak diterima hingga saat setelah hari
penjualan. Perusahaan ini menjual keperusahaan lain yang
meminta secara kredit. (Beberapa perusahaan seperti
supermarket2, membuat semua penjualannya secara tunai).
Perhitungan memperlihatkan kepada perusahaan sejak membuat
penjualan dalam kredit segera dicatat dalam catatan modal
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 29 of 199
perhitungan yang dapat diterima (piutang) untuk jumlah dari setiap
penjualan. Kemudian saat uang tunai dikumpulkan dari para pelanggan,
perhitungan uang tunai meningkat & perhitungan (piutang) menurun.
Memperpanjang kredit kepada pelanggan menciptakan kelambatan
pemasukan uang tunai. Saldo jumlah uang yang dapat diterima (piutang)
adalah catatan dari kelambatan ini. Pada akhir tahun saldo dalam
perhitungan/catatan modal adalah jumlah dari pendapatan penjualan
yang tidak terkumpul. Sebagian besar penjualan dalam kredit selama
tahun ini telah dirubah dalam bentuk tunai pada akhir tahun. Juga saldo
jumlah uang yang dapat diterima pada awal tahun dari jumlah penjualan
yang didapat pada tahun lalu telah dikumpulkan. Namun, penjualan yang
terjadi pada akhir tahun ini belum dikumpulkan pada akhir tahun. Jumlah
total dari penjualan yang tidak terkumpul ini ditemukan pada saldo akhir
jumlah uang yang dapat diterima (piutang).
Beberapa pelanggan perusahaan membayar cepat untuk
mendapatkan keuntungan dari diskon pembayaran langsung yang
ditawarkan oleh perusahaan. (Diskon daftar harga mati mengurangi harga
penjualan namun percepatan penerimaan uang tunai diterima). Disisi lain,
pelanggan rata-rata menunggu 5 minggu untuk membayar perusahaan
dan tidak mengambil diskon pembayaran langsung. Beberapa pelanggan
menunggu 10 minggu atau lebih untuk membayar perusahaan, meski
sudah ada usaha-usaha perusahaan untuk mendorong mereka untuk
membayar secepatnya. Perusahaan bisa menerima pembayar-pembayar
lambat ini karena mereka menghasilkan banyak penjualan berulang kali.
Singkatnya, perusahaan mempunyai bermacam-macam
pelanggan yang membayar cepat, tetap/biasa, maupun lambat.
Diperkirakan waktu rata-rata kredit untuk semua pelanggan adalah
5 minggu. Ini berarti bahwa 5 minggu penjualan tahunan masih
belum terkumpul diakhir tahun. (tidak berarti setiap pelanggan
membutuhkan 5 minggu untuk membayar, tetapi daripada waktu
rata-rata sebelum membayar adalah 5 minggu). Hubungan antara
pendapatan penghasilan tahunan dengan saldo akhir jumlah uang
yang dapat diterima (piutang) dapat dijelaskan sebagai berikut :
$10,400,000 $1,000,000 5 x Penjualan = Piutang 52 tahun ini pd.akhir tahun Pada Exhibit bab 4 menunjukkan bahwa saldo akhir yang dapat
diterima adalah $1,000,000.
Pokok utamanya adalah bahwa rata-rata waktu kredit penjualan
menentukan ukuran jumlah uang yang dapat diterima (piutang).
Semakin lama rata-rata waktu kredit penjualan, semakin besar
jumlah uang yang dapat diterima (piutang).
Mari kita lihat pokok utama dari petunjuk lain. Anggaplah kita
tidak mengetahui rata-rata waktu kredit. Namun demikian, dengan
menggunakan informasi dari laporan keuangan kita dapat
menentukan rata-rata waktu kredit. Tahap pertama adalah
mengkalkulasi rasio sebagai berikut :
$10,400,000 (Penjualan) = 10.4 kali
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 30 of 199
$1,000,000 (Piutang) Kalkulasi ini memberikan rasio pergantian jumlah uang yang dapat
diterima (piutang), dimana pada contoh ini adalah 10.4 Dengan
mendistribusi rasio ini dalam 52 minggu memberi rata-rata waktu kredit
penjualan yang diperlihatkan pada jumlah minggu:
52 minggu = 5 minggu 10.4 (ratio putaran piutang)
Waktu adalah hal yang utama. Yang menarik Business Manager dan
Kreditor-kreditor perusahaan, dan juga para investor, adalah berapa lama
waktu rata-rata untuk merubah jumlah yang dapat diterima (piutang)
kedalam bentuk tunai. Saya kira rasio pergantian jumlah uang yang dapat
diterima sangat berarti saat digunakan untuk menentukan jumlah minggu
(atau hari) ia mengantarkan perusahaan untuk merubah jumlah yang
dapat diterima (piutang) kedalam bentuk tunai.
Anda dapat membuktikan bahwa 5 minggu adalah rata-rata waktu
kredit penjualan yang terlalu lama untuk sebuah perusahaan. Hal ini
sesuai dengan point: akankah seperti ini? Manager yang berwenang
harus memutuskan apakah rata-rata waktu kredit itu meleset dari
perkiraan. Manager dapat memendekkan ketentuan kredit, menutup
kredit untuk pembayar-pembayar lambat, atau meningkatkan usaha-
usaha mengumpulkan kredit.
Disini bukanlah untuk membicarakan kebijakan kredit dalam hubungan
dengan strategi pemasaran dan hubungan pelanggan, yang akan
membawa kita keluar dari bidang akuntansi keuangan. Namun,
untuk menentukan hal pokok disini, asumsikan bahwa tanpa
kehilangan penjualan, waktu rata-rata penjualan kredit perusahaan
dilakukan hanya dalam 4 minggu, bukan 5 minggu.
Dalam skenario alternatif ini saldo akhir jumlah uang yang dapat
diterima perusahaan akan memperoleh kurang dari $200,000
($1,000,000 : 5 minggu = $200,000), rata-rata pendapatan
penjualan per minggu ($10,400,000 pendapatan penjualan tahunan
: 52 minggu = $200,00). Perusahaan akan mengumpulkan
$200,000 lebih uang tunai selama setahun. Dengan pemasukan
uang tunai tambahan perusahaan dapat meminjamkan kurang dari
%200,000. Pada bunga tahunan 8% akan dapat menyimpan
sebesar $16,000 sebelum pajak pendapatan. Atau, pemilik dapat
menginvestasikan kurang dari $200,000 dalam bisnis dan
menanamkan uangnya dimanapun.
Pokok utama adalah modal itu memiliki biaya. Kelebihan jumlah
yang dapat diterima (piutang) berarti bahwa hutang lebih atau
kelebihan modal (capital equity) owner digunakan untuk bisnis.
Bisnisnya tidak seperti modal yang menghasilkan sebagaimana
biasanya.
Pengurangan kecepatan dalam mengumpulkan uang yang dapat
diterima pelanggan atau perubahan yang disengaja dalam
kebijakan bisnis membolehkan syarat-syarat kredit lebih panjang
yang menyebabkan piutang meningkat. Modal tambahan harus
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 31 of 199
terjamin atau perusahaan harus mencoba mendapatkan saldo tunai yang
lebih kecil.
Jika anda seorang manager dalam contoh ini, anda akan
memutuskan apakah ukuran piutang, menjadi pendapatan penjualan
tahunan 5 minggu adalah konsisten dengan ukuran kredit penjualan
perusahaan saudara dan kumpulan kebijakan anda. Mungkin 5 minggu
adalah terlalu lama dan anda perlu mengambil suatu langkah. Jika anda
sebagai seorang kreditor atau investor dalam suatu perusahaan anda
harus memberi perhatian apakah managernya membolehkan rata-rata
waktu kredit penjualan untuk mendapat pengawasan. Sebuah perubahan
besar dalam waktu kredit rata-rata mungkin memberikan isyarat
perubahan penting dalam kebijakan-kebijakan perusahaan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 32 of 199
BAB 4 EXHIBIT - PENERIMAAN PENJUALAN & PIUTANG
NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN
Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000 Persediaan 1,690,000 IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000) Laba kotor $ 3,640,000 Beban operasional 2,080,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Beban penyusutan 260,000 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700
Penerimaan selama 5 minggu yg
belum diterima pada akhir tahun
= 5/52 x $ 10,400,000
= $ 1,000,000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 33 of 199
BAB 5
HARGA POKOK PENJUALAN DAN
PERSEDIAAN
(COST OF GOODS SOLD EXPENSE AND INVENTORY)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 34 of 199
BAB 5 HARGA POKOK PENJUALAN DAN PERSEDIAAN (COST OF GOODS SOLD EXPENSE AND INVENTORY)
PENGELOLAAN PERSEDIAAN SEBELUM TERJUAL
Bab ini memfokuskan hubungan antara harga pokok penjualan
dalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) dan inventory /
persediaan pada Neraca (Balance Sheet) (Balance Sheet)
perusahaan, dalam kerangka bisnis menjual produk, yang disebut
“goods” atau “barang dagangan”.
Harga pokok penjualan adalah seluruh beban biaya dari produk yang
dijual ke pelanggan selama tahun berjalan. Pendapatan dari penjualan
dicatat ke sandi akun penjualan, yang mana dalam laporan laba (rugi)
posisinya diatas biaya harga pokok pejualan. Harga pokok penjualan
merupakan komponen biaya yang paling besar didalam Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement) perusahaan, bisa jadi lipat tiga kali dari biaya
operasional perusahaan pada tahun berjalan.
Pengurangan atas harga pokok penjualan dari hasil penjualan disebut
gross margin (laba kotor) atau laba bruto, dimana pada komposisi
laporan L/R ada pada posisi pertama dari komponen laba (rugi).
Kata “Gross” digunakan untuk menekankan bahwa tidak ada
biaya lain-lain yang akan mengurangi, dan hanya biaya dari produk
yang dijual yang akan mengurangi hasil pada Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement).
Laba kotor merupakan titik awal untuk mendapatkan tambahan
modal pada akhir periode, dengan kata lain langkah awal untuk
menjual produk untuk mendapatkan laba kotor yang cukup sehingga
semua biaya lain-lain dapat ditutup dan masih menyisakan sisa laba.
Bab kemudian mendiskusikan biaya lain-lain perusahaan.
Contoh :
Perusahaan berpendapatan margin kotor sebesar 35% dari hasil
penjualannya.
$ 3,640,000 Margin Kotor
= 35% Margin Kotor
$ 10,400,000 Hasil Penjualan
Terhadap penjualan bermacam-macam produk, beberapa produk
mungkin laba kotor lebih dari 35 % dan beberapa barang kurang,
secara keseluruhan untuk semua produk yang terjual sepanjang tahun
rata-rata margin kotor adalah 35% (dengan range margin kotor antara
50% dan20%).
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 35 of 199
Untuk menjual produk harus mempunyai persediaan produk dalam
persediaan, atau disebut inventori.
Titik perhatian pada Bab 5 ini, adalah bahwa antara hasil penjualan
dengan inventory tidak ada hubungan, tapi hanya antara biaya dari
produk yang terjual dan inventory. Nilai inventory dilaporkan dalam
Neraca (Balance Sheet) (Balance Sheet), bukan pada nilai
penjualannya.
Perkiraan inventory merupakan akumulasi dari biaya produk
yang dibeli atau diproduksi. Biaya perolehan ditampung dalam suatu
perkiraan inventory sampai produk dijual kepada pelanggan. Pada
waktu ini biaya produk dipindahkan dari inventory dan dibebankan ke
biaya harga pokok penjualan (terhadap produk yang tidak terjual atau
hilang, maka seluruh biaya dipindahkan dari inventory dan dibebankan
ke harga pokok penjualan atau ke biaya lain-lain).
BIAYA HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) DAN PERSEDIAAN
Diketahui pada Bab 5 Exhibit, bahwa hubungannya bukanlah antara
hasil penjualan dengan persediaan, tetapi antara biaya harga pokok
penjualan (HPP) dengan persediaan.
Persediaan dilaporkan sebagai biaya pada Neraca (Balance Sheet)
(Balance Sheet), bukan pada nilai penjualannya.Persediaan atas
perkiraan harta / asset merupakan akumulasi biaya pembelian produk
atau pembuatan produk. Biaya perolehan, tetap berada pada
persediaan atas perkiraan harta / asset sampai dengan produk terjual
ke pembeli. Pada saat itu biaya dari produk dipindahkan dari
persediaan dan dikeluarkan dari biaya HPP (produk kemungkinan
tidak terjual atau dicuri, sehingga dalam hal ini biayanya dipindahkan
dari persediaan dan dibebankan kepada biaya HPP atau biaya
lainnya).
Neraca (Balance Sheet) (Balance Sheet) persediaan perusahaan
pada akhir tahun ( misalnya $ 1,690,000 ) adalah biaya dari
produk yang menunggu untuk dijual tahun depan. $ 6,760,000
yang dikurangkan dari hasil penjualan didalam laporan laba-rugi
adalah biaya HPP produk yang terjual selama tahun berjalan.
Tentunya tidak ada satupun dari produk ini yang masih tersisa
pada persediaan akhir tahun.
Beberapa produk perusahaan dibuat dalam waktu yang singkat
dan produk lainnya lebih lama. Saat proses produksi selesai dan
produk dipindahkan ke gudang untuk disimpan sampai produk
terjual dan dikirim ke pembeli. Beberapa produk terjual dengan
sangat cepat, hampir bersamaan dengan akhir dari proses
produksi. Produk lain berada digudang beberapa minggu
sebelum terjual. Bisnis ini, seperti kebanyakan perusahaan,
menjual campuran dari produk-produk yang berbeda-beda,
beberapa diantaranya mempunyai periode simpan yang sangat
pendek dan lainnya mempunyai periode simpan yang sangat
panjang.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 36 of 199
Pada contoh ini, periode simpan persediaan secara rata-rata
untuk semua produk adalah 13 minggu atau 3 bulan. Interval waktu ini
termasuk waktu untuk proses produksi dan waktu untuk penyimpanan
digudang. Sebagai contoh, suatu produk mungkin memerlukan 3
minggu untuk pembuatan dan kemudian disimpan digudang selama 10
minggu, atau sebaliknya.
Secara internal, produsen memisahkan persediaan barang
dalam proses (produk masih dalam proses pembuatan) dari barang
jadi (persediaan sudah siap dikirim ke pembeli). Biasanya hanya salah
satu perkiraan persediaan gabungan yang dilaporkan pada lembar
Neraca (Balance Sheet) external, seperti ditunjukkan pada Bab 5
Exhibit.
Jika periode simpan persediaan rata-rata adalah 13 minggu,
maka biaya persediaan perusahaan adalah sebagai berikut :
$ 6,700,000 $ 1,690,000
13 x Biaya untuk HPP = Persediaan
52 selama setahun pada akhir tahun
Diketahui pada Bab 5 Exhibit bahwa Neraca (Balance Sheet)
persediaan akhir dari perusahaan adalah $ 1,690,000
Yang terpenting adalah bahwa periode simpan persediaan
rata-rata menunjukkan ukuran relatif persediaan terhadap biaya HPP
tahunan. Semakin lama periode pembuatan dan periode simpan
digudang, akan semakin besar persediaannya. Manager Bisnis lebih
memilih untuk bekerja dengan tingkat persediaan terendah yang paling
memungkinkan, tanpa kehilangan penjualan yang disebabkan produk
tida tersedia disaat pembeli membutuhkannya. Suatu bisnis perlu
menginvestasikan modal yang besar pada persediaan.
Sekarang, misalkan kita tidak mengetahui periode simpan
persediaan rata-rata. Dengan menggunakan informasi dari laporan
keuangan kita bisa mendapatkan periode simpan persediaan rata-rata.
Dengan menggunakan informasi dari pernyataan-pernyataan
keuangannya kita dapat menentukan periode simpan persediaan rata-
rata.
Langkah pertama adalah untuk menghitung perbandingan berikut :
$ 6,760,000 biaya Harga Pokok Penjualan = 4.00 Kali
$ 1,690,000 Persediaan
Ini memberikan Perbandingan Perputaran Persediaan. Dengan
membagi perbandingan ini kedalam 52 minggu memberikan
periode simpan persediaan rata-rata ditunjukkan dalam jumlah
minggu :
52 Minggu = 13 Minggu
4.00 Perbandingan Perputarann Persediaan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 37 of 199
Waktu adalah hal yang penting, karena dengan periode kredit
penjualan rata-rata diperpanjang kepada para pelanggan.
Ada yang menarik bagi manager baik para kreditor dan investor
perusahaan, adalah berapa lama perusahaan dapat menahan
investasi sebelum produk-produk dijual.
Saya rasa Perbandingan Perputaran Persediaan adalah yang
paling penting bila digunakan untuk menentukan jumlah minggu (atau
hari) yang diambil sebelum persediaan dijual. Apakah 13 minggu
terlalu lama ? Akankah periode simpan persediaan rata-rata
perusahaan diperpendek ? Ini adalah secara tepat pertanyaan-
pertanyaan kunci, para manager, kreditor dan investor harus
menjawab.
Bila periode simpan lebih panjang dari yang diperlukan, terlalu
banyak modal yang yang ditanam dalam persediaan.
Atau, dana tunai perusahaan akan menjadi buruk karena ia
menyimpan terlalu banyak uang dalam persediaan dan tidak cukup di
bank untuk menunjukkan titik kunci ini, diharapkan perusahaan dengan
managemen persediaan yang lebih baik akan dapat menurunkan
periode simpan persediaan rata-ratanya sampai katakan 10 minggu.
Ini adalah suatu perbaikan yang cukup dramatis, untuk mengatakan
pengurangan. Akan tetapi teknik managemen persediaan modern
seperti just-in-time (JIT) menjanjikan suatu perbaikan jika perusahaan
telah menurunkan periode simpan persediaan rata-ratanya ke hanya
10 minggu, persediaan akhirnya adalah :
$ 130,000 Biaya Harga Pokok Penjualan per Minggu x 10 Minggu = $
1,300,000 Persediaan Akhir
Dalam skenario persediaan akhir menjadi $ 390,000
kurang ( $ 1,690,000 terhadap $ 1,300,000). Perusahaan
memerlukan $ 390,000 modal, atau akan menjadikan ini
keseimbangan tunai pada penjualannya.
Akan tetapi, dengan hanya persediaan 10 minggu perusahaan
mungkin tidak mampu untuk membuat beberapa penjualan karena
produk-produk tertentu mungkin tidak tersedia untuk penjualan yang
cepat kepada pelanggan.
Dengan kata lain, jika keseluruhan persediaan terlalu rendah,
barang stock keluar mungkin terjadi. Tidak ada sesuatu yang lebih
mengecewakan, khususnya terhadap staf penjualan, daripada ada
permintaan pelanggan tetapi tidak ada produk untuk diserahkan
kepada mereka.
Biaya yang ditanggung harus seimbang terhadap kerugian
kesempatan untuk memperoleh keuntungan karena tidak adanya
produk yang siap untuk dijual.
K E S I M P U L A N :
Manager, Kreditor, dan Investor harus memperhatikan posisi
stock / persediaan secara teratur / periodik jangan sampai terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Jika posisi persediaan terlalu tinggi, modal yang
5 - 4
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 38 of 199
tertanam bisa sia-sia. Jika terlalu rendah kesempatan laba yang
diperoleh bisa meleset. Persediaan dari kompetitor dan Trend Historis
Persediaan bisa dijadikan perbandingan dan contoh yang berguna.
Organisasi Asosiasi Dagang Nasional (KADIN INDONESIA)
mengumpulkan informasi persediaan & laporan keuangan dari
anggotanya dalam Buletin / Journal mereka yang dapat diperoleh
dengan biaya yang kecil. Departemen Perdagangan & Adiminstrasi
Perusahaan Kecil (DEPERINDAG) dapat berguna sebagai sumber
informasi / contoh / panutan. Juga para Banker / kepala pemberi
pinjaman sebagai pihak yang tepat untuk ditanya tentang type /
praktek persediaan untuk bisnis yang dijalankan perusahaan.
Page 39 of 199
5 - 6
BAB 5 EXHIBIT - HARGA POKOK PENJUALAN DAN PERSEDIAAN
NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000 Persediaan 1,690,000 IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000) Laba kotor $ 3,640,000 Beban operasional 2,080,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Beban penyusutan 260,000 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700
Total Kewajiban & Ekuitas $ 5,615,807
Persediaan selama 13 minggu yg
belum diterima pada akhir tahun
= 13/52 x $ 6,760,000
= $ 1,690,000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 40 of 199
BAB 6
PERSEDIAAN DAN HUTANG
(INVENTORY AND ACCOUNT PAYABLE)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 41 of 199
BAB 6
PERSEDIAAN DAN HUTANG (INVENTORY AND ACCOUNT PAYABLE)
PEROLEHAN PERSEDIAAN DENGAN CARA KREDIT ( AQUIRING INVENTORY ON CREDIT)
Bagian ini memfokuskan hubungan antara persediaan pada aktiva
dengan beban persediaan yang harus dibayar pada
kewajiban/hutang (liability) dan ekuitas dalam Neraca (Balance
Sheet)
Bila disimak lebih jauh, pada bab – bab sebelumnya bisa dilihat
hubungan antara Neraca (Balance Sheet) dengan Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement), sedang pada bab ini kita akan melihat
hubungan dalam Neraca (Balance Sheet) itu sendiri. Berbeda
dengan bab sebelumnya , hubungan ini tidak menerangkan
bagaimana penjualan ataupun biaya akan mengendalikan aktiva
tetapi pada bagaimana persediaan mempunyai hubungan yang
dapat mengendalikan kewajiban/hutang (liability) (liability) .
Pada contoh ini perusahaan diartikan sebagai pembuat
produk untuk dijual , maka untuk memulainya perusahaan perlu
melakukan pembelian material - material yang diperlukan dalam
proses. Biaya pengadaan tersebut diperoleh secara kredit,
perusahaan tidak melakukan pembayaran secara tunai. Demikian
pula untuk pembayaran utilitas lainnya seperti listrik , gas ,dll
.Sebagai contoh , setiap bulan perusahaan jasa listrik dan gas
mengirimkan tagihan atas penggunaan listrik dan gas untuk bulan
berjalan , dan perusahaan akan menunda beberapa minggu
sebelum melakukan pembayaran . Perusahaan juga melakukan
pembelian kebutuhan produksi secara kredit.
Dalam Neraca (Balance Sheet) perusahaan kewajiban/hutang
(liability) (liability) untuk berbagai produk yang memiliki hubungan
dengan pembelian secara kredit ditunjukkan dalam
kewajiban/hutang (liability) (liability) atas persediaan. Biaya
operasional juga menambah kewajiban/hutang (liability) harus
dibayar
Pada kebanyakan usaha, periode pengelolaan persediaan
biasanya lebih panjang dari pada periode pengadaan secara kredit
.Dengan kata lain pembayaran kewajiban/hutang (liability) lebih
singkat waktunya dari pada penjualan persediaan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 42 of 199
Pada contoh ini, waktu rata-rata yang dibutuhkan perusahaan
dalam mengelola persediaan mulai dari proses produksi sampai
selesai penjualan adalah 13 minggu , tetapi perusahaan
menyelesaikan pembayaran hutang usahanya rata-rata 4 minggu.
Karena itu pada akhir tahun untuk pencatatan kewajiban/hutang
(liability) harus dibayar lawan persediaan dapat digambarkan
sebagai berikut
Secara singkat dapat dikatakan bahwa kewajiban/hutang
(liability) adalah 4/13 dari persediaan , dengan demikian
perusahaan akan mendapatkan fasilitas gratis selama 4 minggu
untuk pembelian persediaan , karena ini membutuhkan waktu
sebelum jatuh tempo pembayaran untuk pembelian secara kredit.
Sedang untuk waktu penyimpanan yang tersisa selama 9 minggu
persediaan harus dibiayai dari pendapatan ekuitas yang dijadikan
modal kerja.
Dari ilustrasi tersebut diatas, terlihat bahwa seolah-olah
perusahaan mendapatkan fasilitas gratis 4 minggu untuk
pembelian persediaan. Namun pada kenyataannya penunggakan
pembayaran tersebut akan mempengaruhi harga dari pembelian
operasional & harga dari persediaan, karena penjual akan
mengkompensasi penundaan pembayaran (penerimaan uang cash)
tersebut, hal tersebut sesuai yang dikatakan oleh ahli ekonomi
bahwa
” Tidak ada suatu makan siang yang gratis”
4 $ 1,690,000 $ 520,000 13 Inventory Account Payable- Inventory
x =
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 43 of 199
BAB 6 EXHIBIT - PERSEDIAAN DAN HUTANG ATAS PERSEDIAAN NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000 Persediaan 1,690,000 IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000) Laba kotor $ 3,640,000 Beban operasional 2,080,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Beban penyusutan 260,000 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700
Total Kewajiban & Ekuitas $ 5,615,807
Pembayaran persediaan selama
4 minggu yg belum dibayarkan
s/d pada akhir tahun
= 4/13 x $ 1.690.000
= $ 520,000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 44 of 199
BAB 7
BEBAN OPERASIONAL DAN HUTANG
(OPERATING EXPENSES AND
ACCOUNTS PAYABLE)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 45 of 199
BAB 7
BEBAN OPERASIONAL DAN HUTANG
(OPERATING EXPENSES AND ACCOUNTS PAYABLE)
PENCATATAN BIAYA OPERASIONAL SEBELUM DIBAYARKAN
Dengan memperhatikan Exhibit bab ini, yang penekanannya
adalah pada hubungan antara biaya operasi didalam Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement) perusahaan dengan hutang biaya operasi
didalam Neraca (Balance Sheet).
Didalam kegiatan sehari-hari tentang pencatatan terhadap
biaya operasional dilakukan pada saat dibayarkan, yang berarti biaya
bertambah dan kas berkurang. Akan tetapi ada beberapa biaya
operasional yang harus dicatat sebelum dilakukan pembayaran. Hal ini
merupakan pokok bahasan dalam bab ini.
“Biaya Operasi” merupakan suatu judul yang dikelompokkan
bersama-sama dengan beberapa biaya spesifik lainnya didalam
menjalankan perusahaan. Misalnya biaya depresiasi tahunan pada
fixed assets merupakan biaya tersendiri. Total daripada biaya operasi
sebesar $2,080,000 yang tercantum dalam laporan laba/ rugi adalah
tidak termasuk biaya depresiasi. Demikian juga untuk biaya bunga dan
pajak atas laba, yang akan dilaporkan secara terpisah didalam laporan
laba/ rugi perusahaan.
Yang termasuk dalam biaya operasi adalah sebagai berikut:
• Biaya sewa gedung, foto copy, komputer, biaya kebutuhan sistem
peralatan, dan asset-asset lainnya.
• Upah, gaji, komisi, bonus, dan kompensasi lainnya yang dibayar
oleh para manager, staf kantor, personil penjualan, pekerja
gudang, para petugas keamanan dan pegawai lainnya.
(Kompensasi yang dibayar pegawai di bagian produksi termasuk
didalam biaya produksi pabrik, dan bukan didalam biaya operasi).
• Pajak penghasilan dan beberapa tunjangan tambahan yang
merupakan ganti rugi tenaga kerja, seperti rencana kontribusi biaya
kesehatan dan obat-obatan, dan biaya perencanaan pension
karyawan.
• Alat tulis kantor dan pemrosesan data.
• Biaya telepon, fax, internet, dan web site.
• Biaya penyusutan inventory karena pencurian atau kesalahan
perlakuan dan gudang barang; biaya atas barang yang hilang dan
rusak yang dihapuskan dalam Harga Pokok Penjualan, atau secara
alternative dimasukkan dalam biaya operasi.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 46 of 199
• Pertanggung jawaban, kebakaran, kecelakaan, dan biaya asuransi
lainnya.
• Biaya iklan dan promosi penjualan, merupakan pengeluaran yang
besar dari suatu kegiatan usaha/ bisnis.
• Piutang tak tertagih dan harus dihapuskan.
• Biaya transportasi dan pelayaran.
• Biaya travel dan entertaiment.
Untuk bisnis yang kecil rata-rata menggunakan 50 s/d 100
rekening khusus untuk biaya operasi. Namun untuk bisnis perusahaan
yang lebih besar, menggunakan ribuan rekening biaya yang spesifik.
Ada empat cara dasar untuk mencatat biaya operasi perusahaan.
Cara pertama adalah mencatat biaya-biaya pada saat dibayarkan,
bukan sebelum maupun sesudahnya. Bab ini menjelaskan cara dasar
lainnya yaitu dengan menambah account payable - operating
expenses (hutang biaya operasi).
Akan lebih sederhana jika setiap biaya operasi yang timbul
dibayarkan pada periode yang sama. Tetapi tidak sesederhana itu,
bahwa untuk beberapa biaya operasi tidak dapat menunggu untuk
kegiatan pencatatan biaya sampai dengan dilakukannya pembayaran.
Segera setelah suatu pertanggung jawaban timbul maka jumlah biaya
harus dicatat.
Suatu pertanggung jawaban timbul ketika ada obligasi untuk
pembayaran yang akan datang dan yang telah diterimanya
keuntungan sacara ekonomi dari biaya operasi suatu usaha.
Pencatatan kewajiban/hutang (liability) jangka pendek adalah satu
aspek mendasar dari accrual basis dari akuntansi. Biaya dicatat
sebelum dibayarkan sehingga mengurangi jumlah biaya dari
pendapatan penjualan untuk mengukur keuntungan secara periodik.
Contoh, diharapkan pada tanggal 15 Desember suatu bisnis
menerima surat dalam bentuk tagihan dari pengacara untuk
pengesahan pekerjaan yang dijalankan perusahaan lebih dari dua atau
tiga bulan sebelumnya. Akuntansi perusahaan menggunakan tahun
fiskal pada tanggal 31 Desember. Perusahaan tidak akan membayar
para pengacara sampai tahun yang akan datang. Biaya ini terjadi
pada tahun ini, dan akan dicatat dalam rekening biaya legal fee.
Dengan demikian perusahaan mencatat suatu penambahan didalam
rekening hutang (payable liability) untuk mencatat biaya pengesahan.
Ini hanya satu dari beberapa contoh yang ada, contoh lainnya
termasuk tagihan dari surat kabar untuk pengiklanan yang diterbitkan,
tagihan telepon, dan lain sebagainya. Secara umum pembicaraan
pertanggung jawaban ini mempunyai periode kredit cukup pendek.
Berdasarkan pengalaman, suatu bisnis dapat mengetahui rata-
rata waktu yang diambil untuk membayar hutang jangka pendek. Rata-
rata periode pinjaman perusahaan didalam contoh adalah 3 minggu.
Itu adalah jumlah hutang biaya operasi-nya dan dapat ditunjukkan
sebagai berikut :
03 52 X Biaya Operasi = Hutang – Biaya Operasi
dalam 1 tahun
$ 2,080,000 $ 120,000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 47 of 199
Dalam Exhibit bab ini ditunjukkan catatan bahwa hutang pada
akhir tahun sebesar $120,000. Biaya operasi yang tidak dibayar
segera dicatat didalam pos hutang untuk mengakui obligasi usaha
untuk pembayaran biayanya dan untuk mencatat biaya yang diperoleh
operasi suatu bisnis. Dengan kata lain, ada didalam keduanya yaitu
income statement dan Neraca (Balance Sheet) alasan untuk mencatat
biaya yang tidak dibayarkan.
Prinsip akuntansi secara umum membutuhkan hutang untuk
pencatatan biaya yang belum dibayar sampai dengan akhir periode
akuntansi. Bagaimanapun juga, pencatatan biaya yang tidak terbayar
tidak mengurangi kas. Arus keluar muncul sesudahnya, saat hutang
dibayar. Bab 13 menunjukkan analisa Arus Kas (Cash Flow) untuk
membuat keuntungan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 48 of 199
BAB 7 EXHIBIT - BEBAN OPERASIONAL DAN HUTANG BEBAN OPERASI NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000 Persediaan 1,690,000 IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000) Laba kotor $ 3,640,000 Beban operasional 2,080,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Beban penyusutan 260,000 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700
Total Kewajiban & Ekuitas $ 5,615,807
Pembayaran Beban Operasional
selama 3 minggu yg belum
dibayar s/d akhir tahun
= 3/52 x $ 2.080.000
= $ 120,000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 49 of 199
BAB 8
PEMBAYARAN BIAYA OPERASI DAN
PEMBAYARAN DIBAYAR DIMUKA
(OPERATING EXPENSES AND PREAPAID
EXPENSES)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 50 of 199
BAB 8 PEMBAYARAN BIAYA OPERASI DAN PEMBAYARAN DIBAYAR DIMUKA (OPERATING EXPENSES AND PREAPAID EXPENSES)
Untuk memulai, coba merefer/lihat lampiran Bab 8, dimana
sebagai kesimpulan hubungan antara biaya operasi lain-lain didalam
laporan keuangan dan biaya lain-lain yang dibayar didepan dalam
Neraca (Balance Sheet). Bab ini juga menerangkan bahwa biaya lain-
lain akan mengendalikan biaya pokok dalam bisnis.
Bab 7 menerangkan bahwa biaya lain-lain yang tercatat
sebelum pembayaran , dan juga pencatatan yang andal untuk biaya
lain-lain yang tidak terbayar. Bab ini, secara gamblang menerangkan
juga bahwa biaya tertentu yang terbayar sebelum tercatat sebagai
biaya lain-lain.
Sebagai contoh, biaya yang dibayar didepan lain-lain adalah
premium asuransi, dimana harus dibayar didepan sebagai periode
pembayaran asuransi dimana biasanya mengcover 6 atau 12 bulan.
Contoh lain adalah supply peralatan kantor dan komputer yang terbeli
dalam paket dan kemudian digunakan gradual sampai beberapa
minggu. Pajak tahunan property yang harus dibayar diawal tahun.
Jumlah tersebut harus dialokasikan total beberapa bulan yang tercover
sebagai pajak property.
Pembayaran kontan yang dibayar sebagai biaya didepan
diletakan dalam kesatuan laporan akutansi dan kemudian jumlah ini
secara gradual ditarik keluar secara periodik ke biaya lain-lain.
Pelaksanaan ini diartikan bahwa biaya lain-lain yang terlambat, akan
dibiayakan di perioda kemudian. Pembiayaan yang digunakan untuk
kepentingan ini disebut biaya lain-lain yang dibayar dimuka. Biaya ini
dialokasikan , dengan demikian maka penerimaan bulanan dikemudian
menjadi pembagian yang fair dalam pembiayaan.
Setiap bulan dimasukan dan dicatat untuk dipindah sebagai
bagian kecil biaya yang tepat dari biaya yang dibayar dimuka lain-lain
dan untuk mencatat porsi ini dalam biaya lain-lain.
Berdasarkan pengalaman dan dalam operasional, bisnis
mengetahui berapa besar, rata-rata, biaya dibayar dimuka lain-lain
relatif pada biaya lain-lain tahunan. Contoh , biaya dibayar dimuka lain-
lain perusahaan dalam 4 minggu dari biaya lain-lain tahunan.
Sehingga, biaya dibayar dimuka lain-lain dapat digambarkan sebagai
berikut :
4/52 x Biaya lain-lain pertahun = biaya dibayar dimuka lain-lain.
$ 2,080,000 $ 160,000
Didalam bab 8 lampiran tercatat bahwa Neraca (Balance
Sheet) akhir tahun dari item pokok pembiayaan adalah $ 160,000 ,
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 51 of 199
dimana terhitung kecil dibanding akutansi penerimaan perusahaan dan
Neraca (Balance Sheet) ( ini typical dari bisnis secara umum ).
Biaya operasi yang harus dibayar didepan diletakan dalam
biaya dibayar dimuka lain-lain semuanya untuk dikenali sebagai
prapembayaran dari biaya dan untuk menunda pencatatan biaya lain-
lain sampai waktu yang ditemtukan , kemudian laba dihitung secara
benar untuk beberapa periode. Lain kata, laporan keuangan dan
Neraca (Balance Sheet) untuk dicatat dalam biaya lain-lain. Penarikan
pembiayaan dari prapembayaran secara cepat untuk biaya lain-lain
akan menjadi premature ( biaya lain-lain menjadi besar dalam satu
perioda , menjadi rendah untuk perioda berikutnya ) yang berakibat
pada profit/laba.
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) meminta
biaya operasi yang dibayarkan didepan harus diletakkan di pos asset
biaya dibayar didepan lain-lain, dan tidak dibiayakan langsung ke
biaya lain-lain ( diasumsikan sebagai material, atau biaya yang cukup
terukur untuk membuat perbedaan ).
Pembayaran didepan dalam biaya lain-lain tentu akan
mengurangi cash/kontan. Pengeluaran kontan/cash akan mengambil
tempat tahun ini, kalau tidak demikian akan muncul di pembiayaan
lain-lain tahun depan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 52 of 199
BAB 8 EXHIBIT - BEBAN OPERASIONAL DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000 Persediaan 1,690,000 IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000) Laba kotor $ 3,640,000 Beban operasional 2,080,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Beban penyusutan 260,000 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700 Total Kewajiban & Ekuitas $ 5,615,807
Pembayaran Beban Operasional
selama 4 minggu yg dibayar
dimuka s/d akhir tahun
= 4/52 x $ 2.080.000
= $ 160,000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 53 of 199
BAB 9
AKTIVA TETAP, BIAYA PENYUSUTAN DAN
AKUMULASI PENYUSUTAN
(FIXED ASSETS, DEPRECIATION EXPENSE
ANDACCUMULATED DEPRECIATION)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 54 of 199
BAB 9 AKTIVA TETAP, BIAYA PENYUSUTAN DAN AKUMULASI PENYUSUTAN (FIXED ASSETS, DEPRECIATION EXPENSE ANDACCUMULATED DEPRECIATION)
TINJAUAN SINGKAT TENTANG LAPORAN BIAYA
Sekarang anda harus mempunyai dasar laporan biaya yang
berpangkal pada pertumbuhan. Pengeluaran biaya untuk operasional
tidak cukup hanya dicatat dalam periode pengeluaran yang sama.
Dengan kata lain, biaya-biaya yang tidak tercatat pada laporan
pengeluaran, dipastikan bahwa semua kebutuhan usaha tercatat dan
tersimpan dengan baik.
Laporan keuangan sangat memperhatikan tentang ketepatan/
keakuratan pencatatan biaya-biaya, serta kesesuaian antara biaya-
biaya dengan pendapatan penjualan. Setiap pencatatan biaya-biaya
diterangkan secara singkat sebagai berikut :
• Kesesuaian biaya dengan pendapatan penjualan
Biaya penjualan, biaya komisi penjualan dan biaya-biaya lain
yang langsung terkait dengan komponen penjualan dicatat dalam
periode yang sama dengan pendapatan penjualan. Terus terang,
tanpa ragu-ragu bahwa semua biaya langsung yang dipakai
penjualan harus tepat dengan pendapatan penjualan.
• Kesesuaian biaya dengan periode yang tepat
Beberapa biaya, tidak langsung mengenali tentang biaya
penjualan, diantaranya gaji karyawan TTL, sewa ruang gudang,
proses komputer untuk membuat laporan keuangan, ongkos
pemeriksaan dan hukum, suku bunga pinjaman, dan lain-lain.
Biaya tidak langsung hanya sebatas biaya langsung. Tetapi, itu
tidak mengenai sasaran atau dipotong agar sesuai antara biaya
tidak langsung dengan biaya penjualan. Sementara itu biaya tidak
langsung dicatat dalam satu periode dimana didapat keuntungan
dalam berusaha.
Pencatatan dari biaya-biaya yang terpakai dalam aktiva masuk
dalam laporan pertanggung jawaban. Bab 5 menjelaskan tentang
pemakaian inventory untuk menekan biaya pembuatan produk atau
pembelian sampai produk terjual serta semua biaya tercatat.
Bab 7 menjelaskan tentang penggunaan laporan-laporan pertanggung
jawaban pembayaran untuk pencatatan biaya yang belum terbayar s/d
satu periode. Dan bab 8 menjelaskan tentang laporan pembayaran
dimuka untuk biaya-biaya aktiva yang ditangguhkan atau
penangguhan pencatatan biaya-biaya operasional sampai dengan
waktu tertentu.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 55 of 199
Bab ini menjelaskan bahwa pembiayaan jangka panjang aktiva
tetap yang digunakan untuk operasional/berusaha dapat diperpanjang
sampai umur maksimal. Alokasi biaya aktiva tetap sesuai yang
diinginkan dimanfaatkan maksimal sesuai kaidah penyusutan.
Harap berhati-hati bahwa depresiasi/penyusutan membuat
bingung bagi kebanyakan orang. Beberapa orang berpendapat bahwa
nilai pengembalian, atau penurunan dalam nilai pasar pada aktiva
seperti mobil pribadi. Catatan ini tidak terlalu salah, tetapi dalam
laporan keuangan penyusutan berarti alokasi biaya
DEPRESIASI SALAH SATU BENTUK PEMBIAYAAN
Silahkan merujuk ke Bab 9 halaman 52. Sebuah perusahaan
pada contoh ini menyewa semua fasilitas sebagai asset tetapnya,
termasuk area kerjanya. Usahanya dispesialisikan pada permesinan,
perlengkapan dan peralatan yang mana disewa dalam kontrak jangka
panjang. ( Tentu saja, beberapa pabrik tergantung dari fasilitasnya,
sesuai dalam kontrak ). Pembayaran sewa untuk asset pabrik adalah
termasuk biaya pembuatan. ( Biaya pembuatan tetap diakui dalam
catatan inventoty sampai barang terjual, yang mana pembiayaan atas
barang yang dijual harus dicatat.).
Perbedaannya, perusahaan yang mempunyai semua fasilitas
pendukung sebagai asset tetapnya, sebuah gudang dan gedung
perkantoran, perabotan dan perlengkapan, komputer, truk, fork lift
untuk digudang, kendaraan operasional. Asset ini dalam perhitungan
dianggap sebagai pembelian, menggunakannya dalam beberapa
tahun, dan berakhir dengan dihapuskannya asset tersebut.
Asset tetap dimiliki oleh sebuah badan usaha dikelompokkan
dalam laporan keuangan khusus untuk laporan Neraca (Balance
Sheet). Suatu kebiasaan pengelompokan dari asset-asset tetap adalah
kekayaan, area pabrik dan perlengkapan. (Breakdown detil dari asset
tetap diperlihatkan pada catatan kaki dari pernyataan finansiil, atau
pada jadwal yang terpisah). Pada akhir tahun belakangan ini laporan
kekayaan badan usaha, pabrik dan perlengkapan pada 3 juta dollar
ditunjukkan pada Bab 9. Nilainya adalah biaya orisinil dari asset tetap,
yang mana seberapa banyak biaya yang timbul ketika sebuah usaha
dijalankan.
Mungkin anda juga ingin melihat pada contoh B pada halaman 60,
yang mana menunjukkan Neraca (Balance Sheet) keseimbangan dari
sebuah usaha. Dalam ketetapan finansiil ini asset tetap perusahaan
adalah dinyatakan dalam “ tanah, gedung, mesin, perlengkapan, dan
perabotan yang mana diposisikan dalam laporan dengan judul tanah
milik, pabrik dan perlengkapan yang mana berdeda dari perusahaan
yang satu dengan yang lainnya.
Asset tetap digunakan dalam beberapa tahun, tetapi akhirnya usang
dan tidak digunakan dalam sebuah usaha. Dalam waktu dekat, asset
ini mempunyai keterbatasan rentang waktu, ini bukan yang terakhir
terakhir kalinya. Sebagai contoh, truk untuk pengiriman berjalan sejauh
150.000 mil atau 20.000 mil, tetapi truk akhirnya harus diganti.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 56 of 199
Pembiayaan untuk truk, sebagai contoh, dibagi rata selama umur
harapan penggunaan dalam usaha. Kenyataannya berapa tahun ?
Sebuah usaha mempunyai pengalaman untuk memperkirakan umur
penggunaan dari asset tetap ini. Dalam teori, sebuah usaha harus
membuat ramalan yang terbaik seberapa lama setiap asset tetap bias
dimanfaatkan, dan kemudian dibagi selama masa penggunaannya.
Kebanyakan pengembalian usaha dalam bentuk pajak pemerintah, hal
ini memberikan petunjuk masa penggunaan dari asset tetap dimana
membolehkan untuk pemisahan biaya penyusutan dalam pendapatan
pengembalian pajak. Penyusutan asset tetap merupakan satu area
dimana aturan pendapatan pajak ditetapkan.
Satu bagian dari pendapatan pajak disebut Modified Accelerated Cost
Recovery System atau disingkat MACRS. Setiap jenis dari asset tetap
memberikan masa selama asset tetap nilainya disusutkan. Biaya dari
tanah tidak disusutkan, karena tanah tidak akan hilang dan
mempunyai kegunaan yang abadi. (Tentu saja harga pasar dari real
estate dapat berfluktuasi setiap saat dan tanah dapat musnah karena
banjir atau gempa bumi, tetapi hal ini lain masalah.
Syarat “accelerated” dalam MACRS berarti dua perbedaan.
Pertama, aturan pendapatan pajak memperkenankan asset tetap
untuk disusutkan selama masa yang lebih pendek dari pada kondisi
actual dari masa penggunaannya.
Sebagai contoh, kendaraan dan truk kecil dapat disusutkan selama 4
tahun. Tetap asset tetap ini masa penggunaannya lebih dari 4 tahun
(kecuali mungkin untuk taxi di kota New York). Gedung yang
digunakan setelah tahun 1993 dapat disusutkan selama 39 tahun,
tetapi kebanyakan gedung digunakan lebih lama. Secara tertulis
Konggres yang mengatur pendapatan pajak menentukan bahwa
membolehkan usaha untuk menyusutkan asset tetapnya lebih cepat
dari kondisi yang ada dan ini merupakan kebijakan ekonomi yang baik.
Kedua, “accelerated” berarti “front loaded” sebagain besar biaya dari
sebuah asset tetap adalah pengurangan dari 50 % pertama dari masa
penggunaan kemudian baru pada paruh waktu kedua. Sementara dari
level, nilai yang sama dari penyusutan dibiayakan dari tahun ketahun
(yang mana disebut metode “straight line” ), aturan pendapatan pajak
meperkenankan sebuah usaha mengurangi nilai terbesar dari
penyusutan di tahun awal dan mengecil di akhir tahun.
Percepatan penyusustan mengijinkan sebuah usaha untuk
mengurangi pendapatan pajak di awal tahun dari asset yang
digunakan. Tetapi pengaruhnya tidak berarti ini adalah metode
penyusutan yang terbaik dalam teori atau praktek. Dalam beberapa
kasus, metode percepatan penyusutan, dengan table pendapatan
pajak, sangat popular, yang mungkin anda tahu.
Sebuah usaha harus mempertahankan sebuah jadwal penyusutan
untuk setiap asset tetapnya dan menjaga rencana awal pembiayaan
dan seberapa besar biaya penyusutan harus didata setiap tahun.
Hanya biaya yang dapat di susutkan. Satu dari total biaya dari asset
tetap harus disusutkan, tidak lebih dari biaya penyusutan yang di data.
Pada poin ini asset tetap adalah total penyusutan rata-rata terlebih
dahulu, sampai digunakan beberapa tahun lagi.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 57 of 199
Dalam contoh ini, biaya penyusutan untuk kebanyakan perusahaan
ditahun belakangan ini adalah 260.000 dollar – lihat bab 9. Gudang
dan gedung perkantoran di susutkan dengan metode linier, mengingat
ini adalah asset tetap lain-lain (contoh, truk, komputer, dll) disusutkan
sesuai dengan sebuah metode percepatan penyusutan. Metode
penyusutan dijelaskan lebih lanju pada bab 21.
Nilai biaya penyusutan yang dibiayakan tiap tahun adalah mendekati
bila dibandingkan dengan kebanyakan biaya lainnya.
Satu sebab adalah estimasi waktu penggunaan adalh mutlak. Untuk 6
bulan kebijakan asuransi, ada sedikit keragu-raguan bahwa total biaya
premi akan dialokasikan benar-benar selama 6 bulan.
Tetapi untuk asset dengan masa penggunaan yang panjang seperti
meja kantor, ak display, filing cabinet, komputer, dll. merupakan
masalah yang lebih rumit. Dari pengalaman masa lalu merupakan
petunjuk yang baik, tetapi memerlukan banyak ruang yang salah.
Permasalahan yang diteruskan dari perkiraan masa guna, pembaca
keputusan finansiil disarankan untuk menjaga dan mempertahankan
dengan konsekwensi bila mengadopsi estimasi masa guna yang lama.
Jika esimasi masa guna terlalu pendek dari pada biaya penyusutan
yang dicatat terlalu cepat. Pada kenyataannya, estimasi masa guna
pada umumnya terlalu pendek. Oleh karena itu pahamkan hal ini di
pola piker kita.
Akuntan, dengan restu dari Internal Revenue Code, memerlukan
pendekatan yang sangat konservativ.
Kemudian penyusutan asset tetap merupakan satu jalan untuk
pemasukan pajak dan menggunakan jalan yang lebih realistis untuk
laporan keuangan, kebanyakan badan usaha mengijinkan metode
pemasukan pajak dalam kebijakan keuangannya. Apa yang anda
temui dalam kebijakan keuangan adalah sebuah forocopy dari metode
penyusutan dalam sebuah perusahaan pengembalian pajak
pendapatan. Ini merupakan laporan keuangan yang baguskah ? Saya
ada keragu-raguan.Tetapi percepatan penyusutan adalah fakta dari
kehidupan suatu usaha.
NILAI YANG TIDAK BIASA – AKUMULASI PENYUSUTAN
Jumlah nilai / biaya penyusutan disetiap periode tidak pernah
tercatat sesuai dengan penurunan nilai aktiva tetap. Pengurangan nilai
aktiva tetap yang tampak tersebut, dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan, sebab keseluruhan titik penyusutan dapat
menggambarkan pemakaian dari aktiva tetap yang nilainya semakin
menurun. Jadi permasalahannya sekarang adalah kenapa kita tidak
mengurangi nilai dari aktiva tetap tersebut.
Baiklah, suatu standard praktis dunia akuntansi adalah untuk
sesegera mungkin mengumpulkan jumlah biaya penyusutan tahunan,
dimana semua nilai yang berkaitan dengan aktiva tetap disebut
Akumulasi Penyusutan ( Accumulated Depreciation). Nilai tersebut
adalah semua nilai yang secara tidak langsung terakumulasi dari
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 58 of 199
waktu ke waktu sejumlah nilai yang dibebankan pada biaya
penyusutan.
Pada Exhibit bab 9 terlihat : bahwa saldo perusahaan untuk biaya
tersebut pada akhir tahun sebesar $ 800,000.
Apabila dikaitkan dengan biaya awal (original cost) dari aktiva
tetap tersebut sebesar $ 3,000,000. maka dari saldo akumulasi
penyusutan dapat dinyatakan bahwa aktiva tetap tersebut usianya
tidaklah terlalu tua. Juga, perusahaan tersebut mencatat biaya
penyusutan sebesar $ 260,000 dalam tahun terbarunya.
Pada tinjauan ini sedikitnya sudah 3 (tiga) tahun lebih penyusutan
telah tercatat pada aktiva tetapnya.
Bagimanapun juga, saldo yang ada didalam akumulasi
penyusutan dikurangkan dari biaya awal (original cost) aktiva tetap
tersebut.
Pada keterangan yang ada di Exhibit bab 9 memperlihatkan bahwa
Akumulasi penyusutan dikurangkan dari biaya awal, dan yang tersisa
sebesar $ 2,200,000.
Besarnya biaya tersebut merupakan bagian dari biaya awal yang
belum mengalami penyusutan ; dan biaya ini disebut sebagai nilai
buku (book value) dari aktiva tetap tersebut.
Pada umumnya, semua biaya dari suatu modal tetap akan turun nilai /
harganya. Oleh karena itu, nilai buku merupakan suatu gambaran dari
nilai penyusutan kedepan, walaupun suatu perusahaan diperkenankan
membuang sebagian dari aktiva tetapnya sebelum secara penuh jatuh
/ turun harganya.
Lebih jelasnya adalah : Nilai $ 800,000 adalah saldo akumulasi
penyusutan yaitu jumlah dari semua nilai penyusutan yang telah
dicatat disepanjang tahun dimana aktiva tetap tersebut digunakan /
dipakai. Jadi hal tersebut bukan hanya nilai penyusutan pada tahun
terbaru saja.
Tidak ada cara lain untuk menjelaskan, bahwa berapa banyak saldo
yang telah dicatat selama tahun yang dulu, atau tahun sebelumnya
dan seterusnya.
PERBANDINGAN HARGA ASET – ASET (AKTIVA) TERTENTU DENGAN BIAYA PENGGANTIAN
Setelah beberapa tahun biaya asset – asset tertentu sebuah
perusahaan mungkin menjadi sangat rendah bila dibandingkan dengan
biaya penggantian dari aset – aset yang sama.Walaupun itu cukup
nyata , pengamatan secara umum tidak memakai aset – aset tertentu
yang telah menjadi usang, dan tidak akan diganti dengan asset – asset
baru yang sama.Dalam suatu hal, inflasi (pemompaan) adalah aturan
(norma) perekonomian kami.
Jika, dan ini adalah sangat munafik, jika aset – aset tertentu sebuah
perusahaan harus diganti dengan aset – aset baru yang sama dan
tepat. Sebuah usaha harus membayar biaya lebih tinggi pada hari ini,
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 59 of 199
yang mana itu dilakukan ketika membeli aset – aset tertentu tahun
yang lalu.
Biaya asli dari aset – aset tertentu dilaporkan dalam sebuah
penimbangan tidak mencukupi untuk jadi petunjuk biaya penggantian
aset – aset tersebut.Agaknya biaya awal (asli) adalah jumlah modal
yang diinves pada aset – aset tersebut yang harus di dapat kembali
dari hasil penjualan yang bertahun – tahun dari penggunaan aset –
aset itu.Dengan kata lain, laporan turunan harga adalah sebuah cara
dasar untuk menyelamatkan biaya, bukan tanda penilaian.
Laporan untuk aset – aset tertentu bukan percobaan, untuk catatan
penggantian dalam penggunaan biaya penggantian.
Akuntan menganggap benar sekali bahwa perlawanan penanaman
modal dalam aset – aset tertentu adalah jika sumber – sumber
ekonomi membantu membangkitkan penjualan hasil sebuah upah di
masa mendatang dan yang lebih obyektif adalah untuk
membandingkan biaya aset – aset tertentu dengan hasil penjualan dari
tahun ke tahun untuk mengukue keuntungan.
Turunnya harga adalah unsur uatama dari sejarah modal dasar dari
laporan.
Kegagalan untuk melaporkan penggunaan biaya penggantian aset –
aset tertentu sering dikritik oleh pakar – pakar ekonomi yang menjadi
kelemahan uatama dari laporan keuangan
Baloney ! Aset – aset tertentu di adakan untuk digunakan tidak untuk
di jual. Ahli – ahli ekonomi tidak pernah mengatur bisnis dengan
tenang.
Sekarang saya harus menjelaskan bahwa manager bisnis bekerja
harus memperhatikan harga (nilai) penggantian dari aset – aset
tertentu khususnya asuransi.Aset – aset tertentu bisa hancur atau
rusak karena kebakaran, banjir, kerusuhan, tornado, peledakan, aturan
yang salah.
Dengan jelas sekali manager – manager bisnis harus memperhatikan
asuransi mengenai perputaran biaya penggantian. Tentu perusahaan
memerlukan ini.Bagaimanapun maksud data keuangan sebuah usaha
tidak harus di tulis kembali daftar nilai dari aset – aset tertentu untuk
menggambarkan pengeluaran biaya penggantian. Ini akan melanggar
akutansi yang telah diterima secara umum (GAAP), yang mana dasar
pernyataan keuangan dikesampingkan, alasan untuk laporan biaya
operasi aset – aset tertentu didalam externeal keuangan dan untuk
dasar penurunan harga untuk biaya penggantian untuk aset – aset
tertentu memperbanyak yang bersikeras untuk mendukung.
Kami sering melihat kritik dari akuntan keuangan pada dasarnya
bahwa penurunan harga pembiayaan berdasarkan pada rincian biaya,
saya tidak mengira banyak orang mengkritik hal ini sangat serius.
Suatu hari, mungkin kongres mempertimbangkan untuk mengubah
undang – undang pajak penghasilan dan mengijinkan penurunan
harga biaya dasar penggantian (tanpa manambah pajak dari daftar
aset – aset tertentu , untuk biaya penggantian mereka lebih mahal).
Tetapi ini adalah pendapat saya. Di pihak lain saya harus mengakui
bahwa apapun tentang kemungkinan penurunan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 60 of 199
BAB 9 EXHIBIT - AKTIVA TETAP, BEBAN PENYUSUTAN, DAN AKUMULASI PENYUSUTAN NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000
Persediaan 1,690,000
IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000)
Laba kotor $ 3,640,000 Beban operasional 2,080,000
Beban penyusutan 260,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700
Total Kewajiban & Ekuitas $ 5,615,807
Biaya-Biaya aktiva tetap yang
dialokasikan yang bermanfaat
untuk sumber daya jangka
panjang
Sebagai ganti mengurangi
perkiraan asset, biaya
penyusutan tahunan yang telah
dikumpulkan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 61 of 199
BAB 10
PENGHITUNGAN AKRUAL BIAYA
OPERASIONAL DAN
BIAYA BUNGA YANG BELUM DIBAYARKAN
(ACCRUING UNPAID OPERATING
EXPENSES AND INTEREST EXPENSE)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 62 of 199
BAB 10
PENGHITUNGAN AKRUAL BIAYA OPERASIONAL DAN
BIAYA BUNGA YANG BELUM DIBAYARKAN
(ACCRUING UNPAID OPERATING EXPENSES AND INTEREST EXPENSE)
PENCATATAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN ATAS BIAYA OPERASIONAL TERTENTU YANG TIDAK TERMASUK SEBAGAI HUTANG
Lihat exhibit pada bab 10 yang menggambarkan kaitan antara:
• biaya operasi (operating expenses) didalam Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement) (income-statement) dengan akrual biaya
operasi (accrued operating expenses) didalam neraca (balance-
sheet), dan antara
• biaya bunga (interest expense) didalam Ikhtisar Laba Rugi (Income
Statement) dengan akrual biaya bunga (accrued interest payable)
didalam neraca
kedua hubungan diatas mempunyai prinsip dasar yang sama, yaitu;
biaya yang telah disepakati namun belum dibayarkan harus dicatatkan,
sehingga jumlah biaya yang benar diketahui pada saat diadakan
penghitungan laba (profit).
Bab 7 menjelaskan bahwa sebuah bisnis mencatat biaya yang
timbul, langsung pada saat tagihan (bills/invoices) untuk biaya operasi
diterima, walaupun mungkin pembayaran dilakukan beberapa minggu
kemudian. Bab 10 ini akan menjelaskan bahwa sebuah bisnis harus
mengetahui dan mencatatkan biaya-biaya tertentu yang belum
dibayarkan, pada akhir suatu periode akutansi. Tidak ada tagihan yang
diterima untuk biaya-biaya ini, dan biaya-biaya ini telah akrual
sepanjang waktu tertentu.
Sebagai contoh, pembayaran komisi terhadap bagian
penjualan yang besarnya tergantung nilai penjualan. Komisi dihitung
pada akhir setiap bulan, dan dibayarkan pada bulan berikutnya. Pada
akhir tahun, total komisi untuk penjualan bulan terakhir adalah belum
dibayarkan. Untuk mencatat biaya ini, ada suatu pos pencatatan
tertentu pada pos kewajiban (liability account) yang dibuat dan disebut
akrual biaya operasi (accrued operating expenses), yang merupakan
suatu kewajiban/hutang (liability) berbeda dari hutang (accounts
payable).
Seorang akuntan harus mengetahui biaya apa saja yang
berakumulasi sepanjang waktu dan harus membuat perhitungan yang
benar tentang biaya belum terbayarkan tersebut, pada akhir tahun.
Perusahaan tidak menerima secara khusus tagihan atas biaya belum
terbayarkan tersebut dari pihak luar (supplier atau vendor) sehingga
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 63 of 199
harus diciptakan tagihan internal tersendiri agar bagian akuntansi
perusahaan dapat menghitung biaya operasi apa saja yang harus
diakumulasikan.
Selain komisi penjualan yang harus dibayarkan, ada beberapa
biaya akrual yang harus dicatat pada akhir periode akutansi. Beberapa
contohnya antara lain:
• Akumulasi biaya cuti dan kesehatan bagi para karyawan, yang jika
dijumlahkan akan cukup besar.
• Biaya bulanan listrik dan tilpun yang telah timbul, namun belum
ditagihkan kepada perusahaan.
• Bunga atas hutang yang belum jatuh tempo pada akhir tahun,
namun bunganya telah berakumulasi sejak uang digunakan
perusahaan.
• Pajak Bangunan yang belum ditagihkan karena masih belum
diadakan penilaian pajak sampai dengan akhir tahun.
• Biaya atas beban warranty dan garansi atas produk terjual, yang
akan dikerjakan tahun depan, nilai penjualannya telah dicatatkan
tahun ini, sehingga biaya purna jual nya harus dicatatkan pula
pada periode yang sama.
Kesalahan dalam mencatat akumulasi kewajiban/hutang
(liability) atas biaya belum terbayarkan dapat menimbulkan kesalahan
yang fatal bagi laporan keuangan perusahaan karena
kewajiban/hutang (liability) didalam Neraca (Balance Sheet)
tergambar lebih kecil dari seharusnya. Perusahaan secara mutlak
harus mengetahui biaya apa saja yang belum dibayarkan dan
mencatatkan jumlah biaya tersebut pada akhir tahun.
Pada contoh dibawah, rata-rata tenggang waktu penundaan
pembayaran adalah 6 minggu. Maka jumlah daripada akrual biaya
operasi pada akhir tahun adalah:
$ 2,080,000 $ 240,000
6/52 x Biaya Operasi Tahun Berjalan = Biaya Operasi Akrual
Pada exhibit Bab 10, Neraca (Balance Sheet) dari akrual biaya operasi
adalah $ 240,000 dikarenakan rata-rata waktu penundaan
pembayaran adalah 6 minggu. Besar rata-rata tenggang waktu
penundaan pembayaran dari setiap perusahaan adalah berbeda dan
tergantung dari jenis bisnisnya. Terkadang, akrual biaya operasi dapat
lebih besar dari hutang biaya operasi perusahaan.
Banyak perusahaan yang menggabungkan akrual biaya operasi
dengan hutang. Kedua hal tersebut dicatatkan menjadi satu liability
pada Neraca (Balance Sheet) eksternal mereka. Kedua tipe
kewajiban/hutang (liability) perusahaan tersebut diatas adalah tipe
kewajiban/hutang (liability) yang tidak dikenai bunga (non-interest-
bearing) yang timbul dari operasi bisnis dan dari pembuatan atau
pembelian produk. Berdasarkan hal ini, mereka disebut
kewajiban/hutang (liability) langsung (spontaneous liabilities) karena
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 64 of 199
mereka muncul langsung dari operasi bisnis, bukan dari peminjaman
uang. Penggabungan dua tipe liability, hutang dan akrual biaya
operasi, menjadi satu liability account, masih ditolerir oleh standard
akutansi (GAAP = Generally Accepted Accountings Principles).
Jumlah hutang biaya operasi, $ 120,000 dan akrual biaya
operasi, $ 240,000, adalah $ 360,000. Ini berarti perusahaan diberi
penundaan pembayaran biaya operasi secara tunai sebesar $ 360,000
sampai tahun depan. Besar dari hutang dan akrual biaya operasi
mempunyai dampak yang cukup berarti bagi Arus Kas (Cash Flow)
perusahaan, dan akan dijelaskan pada Bab 13. Perubahan jumlah
pada kedua liability ini mempunyai implikasi penting bagi perusahaan,
kreditur maupun investor.
PENCATATAN BIAYA BUNGA
Secara virtual, setiap bisnis mempunyai hutang dan hutang
biaya akrual yang selalu dibawa selama operasionalnya. Hampir
semua bisnis meminjam uang dari bank atau sumber keuangan lain
yang meminjamkan uang kepada bisnis. Dokumen transaksi
peminjaman ditanda tangani saat peminjaman, sehingga,
kewajiban/hutang (liability) yang timbul atas peminjaman sejumlah
uang tersebut disebut kewajiban/hutang (liability)/hutang pinjaman
(notes payable). Bunga dikenakan atas uang yang dipinjam, tidak
terhadap peminjaman (kecuali telah melampaui batas jatuh tempo dan
bunga penalty atas keterlambatan dikenakan oleh pemberi pinjaman).
Kewajiban/hutang (liability) atas hutang selalu dilaporkan terpisah
(tidak dijadikan satu) dengan kewajiban/hutang (liability) yang
tergolong tidak dikenai bunga (non-interest-bearing).
Bunga pinjaman dihitung per hari untuk penggunaan uang
pinjaman. Setiap hari selama peminjaman senantiasa menambah
jumlah bunga yang harus dibayar peminjam.. Ratio dari bunga
pinjaman terhadap jumlah yang dipinjam disebut tingkat suku bunga
(interest rate) dan selalu dinyatakan dalam persen (per seratus). Jika
jumlah yang dipinjam adalah $ 100,000 selama 1 tahun dan membayar
bunga sebesar $ 8,000, maka tingkat suku bunganya adalah: $ 8,000 /
$ 100,000 atau sebesar $ 8 per $ 100, atau 8 %.
Tingkat suku bunga selalu dinyatakan sebagai tingkat suku
bunga per tahun, walaupun lama peminjaman kurang ataupun lebih
dari satu tahun. Bunga selalu dicatatkan sebagai biaya tersendiri
didalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) perusahaan. Hal ini
bukan dikarenakan besar atau kecilnya nilai bunga, melainkan karena
sifat dan ciri khasnya yang perlu ditampilkan tersendiri. Bunga adalah
biaya finansial yang berbeda dengan biaya operasi. Bunga tergantung
bagaimana suatu bisnis didanai, dan darimana perusahaan
mendapatkan sumber pendanaannya. Pilihan dasarnya adalah antara
meminjam atau menggunakan modal sendiri.
Untuk pinjaman jangka pendek (satu tahun atau kurang), bunga
biasanya dibayarkan sebagai suatu kesatuan (total bunga) pada saat
jatuh tempo peminjaman, pada hari terakhir dari periode peminjaman,
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 65 of 199
dimana pada hari itu pinjaman pokok beserta bunganya telah jatuh
tempo. Pada pinjaman jangka panjang (umumnya lebih dari satu
tahun), bunga dibayarkan semi-tahunan, atau kemungkinan per bulan
atau per kwartal. Baik dalam pinjaman jangka pendek maupun jangka
panjang, terdapat suatu lag atau penundaan (delay) dalam
pembayaran bunga. Namun demikian, biaya bunga harus selalu
dicatat untuk keseluruhan hari peminjaman.
Akumulasi dari jumlah biaya bunga yang belum dibayarkan pada
akhir periode akutansi, dihitung dan dicatat sebagai pos hutang biaya
bunga, mirip dengan pos akrual biaya operasi, namun tidak termasuk
bunga yang telah dicatatkan. Didalam laporan keuangan untuk
eksternal, hutang biaya bunga bisa dimasukkan sebagai hutang lain-
lain, namun dalam Exhibit Bab 10 , akrual hutang biaya bunga
dicatatkan sebagai suatu hutang yang tersendiri yang besarnya $
17,167.
Akan lebih sesuai apabila dimasukkan pula kedalam hutang biaya
bunga, biaya-biaya lain yang timbul berkenaan dengan proses
peminjaman uang seperti biaya aplikasi peminjaman, biaya
pemrosesan peminjaman yang disebut juga biaya-biaya yang
dikenakan oleh pemberi pinjaman, maupun biaya insidentil lainnya
seperti biaya notaris dan lain-lain. Berdasarkan laporan keuangan
untuk eksternal, sulit diketahui apakah perusahaan tersebut telah
memasukkan biaya-biaya ekstra tersebut kedalam hutang biaya
bunganya , atau mencatatkan mereka kedalam biaya-biaya lainnya.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 66 of 199
BAB 11
BIAYA PAJAK PENDAPATAN DAN PAJAK
PENDAPATAN YANG DAPAT DIBAYAR
(INCOME TAX EXPENSE AND INCOME
TAX PAYABLE)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 67 of 199
BAB 11 BIAYA PAJAK PENDAPATAN DAN PAJAK PENDAPATAN YANG DAPAT DIBAYAR (INCOME TAX EXPENSE AND INCOME TAX PAYABLE)
Silahkan mengacu pada Bab 11 Exhibit, yang menyoroti
hubungan antara biaya pajak pendapatan dalam Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement) dan pajak pendapatan yang dapat dibayar dalam
lembar Neraca (Balance Sheet). Suatu bagian kecil dari total biaya
pajak pendapatan perusahaan pertahun, yang didasarkan pada
pendapatan yang dapat dikenakan pajak pertahun, belum terbayar
pada akhir tahun. Saldo ini akan dibayar lebih kepada otoritas pajak di
masa mendatang. Bagian yang tak terbayar tinggal didalam rekening
pertanggungjawaban pajak pendapatan perusahaan sampai terbayar.
Bisnis didalam contoh kami digabungkan; bisnis tersebut
memutuskan dalam bentuk organisasi sah (sebagai ganti bentuk
persekutuan atau sebagai suatu perseroan terbatas). Suatu
perusahaan negara, menjadi terpisah dalam pandangan hukum,
mempunyai beberapa keuntungan penting. Bagaimanapun, laba
mendorong bisnis perusahaan negara mempunyai satu keadaan
merugikan yang serius, adalah tunduk kepada pemerintah pusat dan
menyatakan pajak pendapatan atas laba mereka.
Untuk lebih teknisnya, bisnis di dalam contoh ini adalah reguler
atau perusahaan "C". Di bawah hukum pajak pendapatan pemerintah
pusat, kecil atau perusahaan “S”, persekutuan-persekutuan, dan
perseroan terbatas adalah “menerobos" kesatuan pajak. Kesatuan ini
tidak membayar apapun pajak pendapatan diri mereka tetapi sebagai
ganti(nya) bertindak sebagai suatu saluran. Per tahun semua
pendapatan kena pajak mereka ditransfer, atau dilewati kepada
pemilik mereka, yang membayar pajak pendapatan individu atas
saham mereka dari pendapatan kena pajak tersebut. Ini menghindari
apa yang disebut "pemajakan berganda" tentang bisnis profit-first di
tangan perusahaan bisnis dan tangan kedua dari pemegang
sahamnya (kepada tingkat yang pendapatan bersih dibagi-bagikan
seperti deviden dalam bentuk kas kepada mereka).
Point pertama untuk diingat adalah bahwa suatu bisnis
perusahaan harus mendapat pendapatan kena pajak untuk membayar
pajak pendapatan. Cara yang paling sederhana untuk tidak membayar
apapun pajak pendapatan adalah tidak punya pendapatan kena pajak,
atau mempunyai suatu kerugian yang dapat dikenakan pajak. Tentu
saja, suatu bisnis ingin mendapat keuntungan, tetapi mendapat suatu
laba tentu disertai beban membayar pajak pendapatan atas laba
tersebut. Sekali sebuah bisnis masuk zone laba tersebut, adalah
tunduk kepada pajak pendapatan.
Point kedua untuk diingat adalah bahwa ada banyak jalan
keluar dan pilihan di dalam kode pajak pendapatan pemerintah pusat
untuk mengatakan tidak ada sama sekali tentang tentang status
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 68 of 199
hukum pajak pendapatan yang mengurangi atau menunda pajak
pendapatan. Saya kira anda menyadari bagaimana kompleksnya
hukum pajak pendapatan pemerintah pusat kita. Itu adalah suatu
laporan yang kurang dari sebenarnya, jika saya sudah pernah
mendengar sekali.
Itu memerlukan beribu-ribu halaman hukum perpajakan untuk
menggambarkan pendapatan kena pajak. Kebanyakan bisnis
menggunakan para profesional pajak pendapatan untuk membantu
menentukan pendapatan kena pajak mereka, dan untuk menasehati
bagaimana cara memperkecil pajak pendapatan mereka. Bila ada satu
tahun suatu bisnis mungkin mengambil keuntungan dari beberapa segi
yang berbeda dari kode pajak untuk memperkecil pendapatan kena
pajaknya pertahun, atau untuk merubah pendapatan kena pajak dari
satu tahun ke lain tahun.
Untuk contoh ini, saya harus menyederhanakan sedikit. Bisnis
membayar 40% kombinasi tarip pajak pendapatan atas pendapatan
kena pajaknya. Dan metode akuntansi digunakan untuk menyiapkan
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) sebenarnya, metoda yang
sama yang digunakan untuk menentukan pendapatan kena pajak
tahunan. Di dalam contoh ini, pendapatan perusahaan sebelum pajak
pendapatan adalah $ 1,197,000 (lihat Bab 11 Exhibit). Ini adalah juga
pendapatan kena pajaknya untuk pajak pendapatan pemerintah pusat
dan negara. Dengan 40% kombinasi tarip pajak pendapatan, biaya
pajak pendapatannya pertahun adalah suatu kalkulasi secara
langsung:
$ 1,197,000 x 40% = $478,800
Pendapatan kena pajak Tingkat tarip Biaya Pajak Pajak pendapatan pendapatan
Seperti anda lihat di Bab 11 Exhibit, biaya pajak pendapatan
perusahaan pertahun persisnya sejumlah ini.
Mengapa 40% tarip pajak pendapatan? Baiklah, tarip pajak
pendapatan pemerintah pusat yang sekarang atas pendapatan kena
pajak $ 1,197,000 adalah 34%. (tarip pajak terendah berlaku atas
pendapatan kena pajak kurang dari $ 335,000; tarip tertinggi adalah
35%). Banyak negara memaksakan suatu pajak pendapatan pada
tarip dalam jarak 5% sampai 6%. Maka, yang 40% tarip pajak
pendapatan yang digunakan dalam contoh adalah pada pihak yang
adil/benar. Tentu saja, perpajakan pendapatan tidak sesederhana itu,
tetapi 40% tarip pajak pendapatan adalah realistis.
Hukum Pajak pendapatan pemerintah pusat menghendaki
bahwa suatu bisnis membuat pembayaran angsuran sepanjang tahun
sedemikian hingga 100% dari pajak pendapatan tahunannya terbayar
pada akhir tahun tersebut. Sesungguhnya, secara relatif pecahan kecil
dari total pajak pendapatan tahunan tidak mungkin dibayar pada akhir
tahun tanpa hukuman (walaupun ini dapat sangat rumit).
Perusahaan dalam contoh ini membayar 95% dari pajak
pendapatan untuk setahun. Pada akhir tahun, masih berhutang pada
Jawatan Pajak (Internal Revenue Service) dan negara mengenakan
pajak agen 5% dari pajak pendapatan tahunannya. Bagian yang tak
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 69 of 199
dibayar direkam dalam rekening pajak pendapatan yang dapat
dibayar, seperti anda lihat pada Bab 11 Exhibit. Saldo akhir dari
rekening pertanggungjawaban ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
5% x $ 478,800 = $ 23,940
Pajak pendapatan pertahun Pajak pendapatan yang dapat dibayar
Hukum Pajak pendapatan pemerintah pusat berubah dari tahun
ke tahun; konggres selalu mengerjakan sesuatu tanpa keahlian (main-
main) atau dapat kita katakan "penyusunan halus” (fine-turning) kode
pajak. Jalan keluar lama adalah tutup; Jalan keluar baru adalah
membuka kembali. Tarip pajak selalu berubah. Karena pertimbangan
ini, pecahan dari pajak pendapatan tahunan yaitu yang tak terbayar
pada akhir tahun sulit diramalkan. Pada akhir tahun yang terbaru
perusahaan tersebut, bagian yang tak dibayar dari pajak
pendapatannya hanya kebetulan 5% dari pajak yang tahunan tersebut.
The extra amount of income tax over and above the actual tax
paid is recorded in the deferred income tax account. This account is
reported as a liability in the balance sheet.
Suatu catatan teknis singkat: Suatu bisnis boleh memilih
untuk menggunakan metode akuntansi tertentu dalam menentukan
pendapatan kena pajak tahunannya yang lebih konservatif dibanding
metode akuntansi yang digunakan untuk laporan hasil penjualan dan
biaya dalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement)nya. Sasarannya
adalah untuk menunda pembayaran pajak pendapatan ke tahun
berikutnya. Dalam situasi ini, biasanya prinsip-prinsip akutansi yang
berlaku (GAAP) menghendaki bahwa jumlah biaya pajak pendapatan
di dalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) harus konsisten
dengan jumlah penghasilan sebelum pajak pendapatan yang
dilaporkan dalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement), walaupun
begitu, pendapatan kena pajak yang sebenarnya pertahun adalah
lebih sedikit. Biaya Pajak pendapatan dilaporkan dalam Ikhtisar Laba
Rugi (Income Statement), oleh karena itu, lebih tinggi dibanding jumlah
pajak pendapatan yang sebenarnya terbayar tahun itu. Ekstra jumlah
dari sisa pajak pendapatan dan diatas pajak yang sebenarnya terbayar
direkam dalam rekening pajak pendapatan yang ditunda. Rekening ini
dilaporkan sebagai pertanggungjawaban dalam lembar Neraca
(Balance Sheet).
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 70 of 199
BAB 11 EXHIBIT - BIAYA PAJAK PENDAPATAN DAN PAJAK PENDAPATAN YANG DAPAT DIBAYAR NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000
Persediaan 1,690,000
IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000)
Laba kotor $ 3,640,000
Beban operasional 2,080,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Beban penyusutan 260,000 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham
Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700
Total Kewajiban & Ekuitas $ 5,615,807
Bagian kecil (5%) dari beben
pajak pendapatan tahunan yang
belum dibayarkan s/d akhir tahun
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 71 of 199
BAB 12
LABA BERSIH DAN LABA DITAHAN ; LABA
PER SAHAM
(NET INCOME AND RETAINED EARNINGS
; EARNINGS PER SHARE (EPS)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 72 of 199
BAB 12
LABA BERSIH DAN LABA DITAHAN ; LABA PER SAHAM (NET INCOME AND RETAINED EARNINGS ; EARNINGS PER SHARE (EPS)
PENCATATAN PENDAPATAN BERSIH DALAM NERACA
Bab 12 Exhibit pada halaman 75 menyoroti hubungan dari laba
bersih dalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) dengan laba
ditahan dalam Neraca (Balance Sheet). Bab ini menjelaskan bahwa
keuntungan pendapatan meningkatkan laba ditahan. Juga, untuk
pendapatan per saham (EPS) sebagaimana telah dijelaskan.
Suatu perusahaan mempunyai aset total USD 10 juta dan
kewajiban/hutang (liability) USD 3 juta (keduanya, piutang operasional
non-bunga dan wesel bayar berbunga), dan Para pemilik telah
menanamkan modal sebesar USD 2 juta. Asset tidak akan turun
begitu saja seperti “makanan dari surga” ( Kata seorang Profesor
dibidang akuntan yang pertama terdengar menggunakan kalimat ini,
dan kita tidak akan pernah melupakan). Asset lain sebesar USD 5 juta
harus didapat dari keuntungan pendapatan tetapi tidak didistribusikan
– dengan kata lain bukan dari laba ditahan.
Dua rekening modal para pemilik diperlukan secara terpisah , satu
untuk modal yang diinvestasikan oleh pemilik, dan satu untuk laba
yang ditahan. Disaat usaha mendistribusikan uang kepada para
pemiliknya, hal ini harus dibedakan antara pengembalian modal
mereka (yang tidak kena pajak) dengan pembagian laba terpajak.
Kenyataannya suatu perusahaan secara resmi dituntut untuk
menetapkan account terpisah untuk modal saham dan laba yang
ditahan.
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) tersebut menyatakan bahwa
usaha menghasilkan keuntungan sebesar USD 718,200 , atau laba
bersih selama setahun. Jumlah ini akan meningkatan laba ditahan,
sebagai rekening modal para pemilik. Dinamakan laba ditahan karena
keuntungan per tahun dimasukkan sebagai peningkatan dalam
jumlah rekening, dan apabila dari keuntungan didistribusi ke para
pemilik akan mengurangi jumlah rekening.
Selama setahun usaha tersebut membayar USD 200,000 dividen
tunai dari keuntungan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu,
laba ditahan hanya USD 518,200 selama setahun. Di akhir tahun
laba ditahan tetap di USD 2,544,700 yang merupakan hasil kumulatif
dari bertahun-tahun perusahaan menjalankan usaha.
Dalam contoh ini perusahaan secara jelas telah untung selama
bertahun-tahun, memberikan laba ditahan relative besar. Meski
demikian, kita tidak bisa menceritakan dari Neraca (Balance Sheet)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 73 of 199
apakah perusahaan menderita kerugian setahun atau lebih di waktu
lalu, atau apakah perusahaan secara rutin membayar tunai distribusi
dari keuntungan tahunannya. Jika kerugian perusahaan selama
bertahun-tahun lebih besar dari keuntungan, kemudian laba ditahan
akan negatif, yang secara umum disebut defisit akumulatif atau
beberapa istilah lain bermakna sama.
Laba ditahan kemungkinan akan menjadi hal yang tidak dimengerti
dalam banyak laporan keuangan. Banyak orang, bahkan beberapa
manajer bisnis yang berpengalaman menanggap ini adalah suatu aset
atau bahkan sebagai uang kas. Jumlah kas dimasukkan dalam
perkiraan kas di Neraca (Balance Sheet) perusahaan (USD 565,807
dalam contoh ini).
Neraca (Balance Sheet) laba ditahan, secara jujur, mempunyai
kepentingan praktis yang kecil. Secara hipotesis, usaha tersebut bisa
menjual semua asset sesuai dengan nilai bukunya , membayar semua
kewajiban/hutang (liability) nya /hutangnya, mengembalikan semua
modal yang ditanamkan kepada pemegang sahamnya, dan
menyerahkan biaya akibat penutupan perusahaan sebesar Neraca
(Balance Sheet) laba ditahan. Tentu saja dalam usaha , kita tidak
bisa melakukan hal seperti ini.
PENDAPATAN PER SAHAM (EPS) Laba bersih, pada baris bawah dalam laporan pendapatan,
adalah ukuran keuntungan untuk usaha keseluruhan. Laba per saham
(EPS) adalah ukuran keuntungan untuk masing-masing satuan
kepemilikan, atau saham dalam usaha.
Dalam contoh kami memiliki 10,000 saham dari modal
perusahaan. Saat perusahaan baru dimulai beberapa tahun yang lalu
kita sudah menginvestasikan USD 25,000 , sebagai salah satu dari
pemegang saham awal. Kemudian perusahaan mengeluarkan saham
tambahan pada investor baru.
Nilai saham anda adalah USD 2.50 (USD 25.000 modal investasi :
10,000 saham = USD 2.50 per saham). Selanjutnya yang investor
membayar lebih banyak per sahamnya. Kita dapat menerangkan hal
ini dari Neraca (Balance Sheet) dalam Bab 12 .USD 775.000 modal
Perusahaan dibagi dengan 200.000 saham menjadi USD 4.00 per
saham. Beberapa investor kemudian menginvestasikan sehingga
menjadi USD 5.00 atau USD 6.00 per saham, atau lebih.
Jika kita hanya memiliki 5% saham ( 10.000 saham dari 200.000
total saham) kita adalah pasif, dianggap investor luar. Kita tidak ikut
aktif dalam mengatur perusahaan. Tentu saja kita berhak atas 5%
dividen yang dibayarkan dari laba dan mempunyai 5% suara dalam
rapat pemegang saham.
Sebagai pemegang saham kita berhak memiliki salinan laporan
keuangan tahunan perusahaan. Tidak perlu dikatakan lagi, kita amat
tertarik pada keuntungan perusahaan. Kita dapatkan 5% dari USD
718,200 laba bersih tahunan milik kita yaitu USD 35,910. Ini adalah
bagian kue keuntungan kita. Atau kita dapat melihat pendapatan per
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 74 of 199
saham (EPS), dimana pendapatan bersih dibagi dengan jumlah
saham. Dalam contoh ini, EPS untuk akhir tahun berjalan adalah :
Laba bersih 718,200 $
Pembagian modal saham 200,000
Prinsip akuntansi yang umum (GAAP) membedakan antara
perusahaan non publik, yang sahamnya tidak diperdagangkan dalam
pasar modal, dan perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan
di Bursa Saham New York atau melalui pasar saham nasional lainnya
seperti NASDAQ (National Association of Securities Dealers
Automated Quatation System). Hanya perusahaan publik yang harus
mencantumkan EPS di akhir laporan pendapatannya. Perusahaan
non publik dapat mencantumkan EPS jika mereka inginkan, meski
banyak yang tidak mencantumkan.
EPS dibandingkan dengan harga pasar dari pembagian saham.
Rasio nilai pasar sekarang dengan EPS (disebut harga / rasio
pendapatan) yang dibahas pada Bab 22. Tidak ada pasar aktif untuk
saham non publik, atau perusahaan yang dimiliki secara perorangan.
Meskipun demikian, pemegang saham non publik dapat
menggunakan EPS untuk memperkirakan nilai saham mereka.
Sebagai contoh, saya ditawari untuk membeli 1000 saham anda.
Anda akan menawarkan untuk menjualnya 15 kali EPS USD 3.59,
atau sekitar USD 54 per saham. Tentu saja, saya tidak berkeinginan
untuk membayar seharga itu, tetapi anda bisa menurunkannya.
Contoh lain adalah adanya kebutuhan untuk meletakkan nilai saham
saat ini untuk membayar pajak jika seseorang meningggal. EPS
adalah satu dasar untuk meletakkan nilai estimasi modal saham
perusahaan.
= $ 3.59 EPS
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 75 of 199
BAB 12 EXHIBIT - LABA BERSIH DAN LABA DITAHAN ; LABA PER SAHAM NERACA (BALANCE SHEET) PADA AKHIR TAHUN Assets Kas $ 565,807 Piutang 1,000,000
Persediaan 1,690,000
IKHTISAR LABA-RUGI PERTAHUN Biaya dibayar dimuka 160,000 Tanah,bangunan & alat 3,000,000 Penerimaan penjualan $10,400,000 Harga Pokok Penjualan 6,760,000 Akumulasi penyusutan (800,000)
Laba kotor $ 3,640,000
Beban operasional 2,080,000 Total Aktiva $ 5,615,807 Beban penyusutan 260,000 Laba Usaha $ 1,300,000 Kewajiban dan Ekuitas penanam saham Beban bunga 103,000 Hutang atas persediaan $ 520,000 Laba sebelum pajak $ 1,197,000 Hutang atas beban ops 120,000 Pajak 478,800 Akrual beban ops 240,000 Laba bersih $ 718,200 Akrual bunga hrs dibayar 17,167 Hutang pajak 23,940 Pendapatan per lb saham $ 3.59 Kewajiban jk pendek 625,000 Kewajiban jk.panjang 750,000 Ekuitas saham (200,000 shares) 775,000 Laba ditahan 2,544,700
Total Kewajiban & Ekuitas $ 5,615,807
$ 718,200 pendapatan bersih
dibagi dalam 200.000 ekuitas
saham menghasilkan $ 3,59
pendapatan per saham
Laba akhir atau pendapatan
bersih menaikan pendapatan
ditahan pemilik
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 76 of 199
BAB 13
ARUS KAS DARI LABA
(CASH FLOW FROM PROFIT)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 77 of 199
BAB 13 ARUS KAS DARI LABA (CASH FLOW FROM PROFIT)
Pada bab ini kita mulai berganti topik. Bab 4 sampai dengan
bab 12 (kecuali: bab 6) membahas laporan laba rugi (income
statement). Masing-masing bab menjelaskan mengenai hubungan
antara hasil penjualan (sales revenue) dan biaya ( expenses ) dengan
aktiva yang terlibat operasi (operating assets ) / kewajibannya
(liability). Singkatnya, hasil penjualan dan biaya berpengaruh pada
perubahan aktiva ( assets ) serta Kewajiban ( liability ). Tidak mudah
untuk memahami neraca ( balance sheet ) dengan sempurna tanpa
memahami bagaimana hasil penjualan dan biaya berpengaruh
terhadap aktiva dan kewajiban/hutang (liability) dalam Neraca
(Balance Sheet) tersebut .
Bab ini merupakan bab pertama dari dua bab yang akan menjelaskan
laporan aliran kas ( cash flow statement ) ,yang mana merupakan
laporan keuangan utama ke tiga yang biasa dilaporkan oleh
bisnis/usaha sebagai tambahan terhadap Ikhtisar Laba Rugi (Income
Statement) dan Neraca (Balance Sheet) ( biasa disebut juga dengan
laporan kondisi keuangan). Exhibit bab 13 halaman 84 menampilkan
format resmi dari sebuah laporan Arus Kas (Cash Flow) usaha yang
telah dibahas mulai dari bab 1. Sediakan waktu untuk membaca
laporan ini . Saya yakin anda lebih memahami bagian kedua dan
ketiga dari laporan tersebut dibanding dengan bagian yang pertama.
Bab 13 menunjukkan perbandingan Neraca (Balance Sheet) sebuah
perusahaan termasuk kolom perubahan aktiva, kewajiban/hutang
(liability) serta modal pemilik ( owners equities ). Penambahan dan
pengurangan terhadap item- item tersebut secara langsung
mempunyai hubungan terhadap laporan Arus Kas (Cash Flow) . Bab
ini menfokuskan pada bagian pertama dari laporan Arus Kas (Cash
Flow) tsb yang menunjukkan Arus Kas (Cash Flow) dari operasi
operasi yang menghasilkan laba perusahaan dalam satu tahun fiskal.
Pertanyaan umum bagi setiap orang adalah mengapa laba (profit)
tidak identik dengan Arus Kas (Cash Flow) ?. Pada contoh ini
perusahaan memperoleh laba bersih (net income) $ 718.200.
Mengapa laba bersih ( net income) tidak menghasilkan nilai yang
sama dengan Arus Kas (Cash Flow) ?. Tujuan dari bagian pertama
dalam laporan Arus Kas (Cash Flow) ini adalah untuk menjawab
pertanyaan tsb.
Pada baris terakhir dalam bagian ini diberi label " Arus Kas (Cash
Flow) dari aktivitas operasi ( cash flow dari operating activities )"
seperti yang anda lihat pada Exhibit bab 13. Sebetulnya, istilah
tersebut bukanlah istilah yang terbaik. Saya lebih suka menyebut
aliran kas dari laba ( cash flow from profit ). Istilah " aktivitas operasi
"adalah istilah akuntansi untuk hasil penjualan (sales revenue ) dan
biaya yang merupakan aktivitas / operasi pembuat laba dari sebuah
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 78 of 199
bisnis/usaha. Saya lebih suka memakai istilah Arus Kas (Cash Flow)
dari laba, yang mana lebih singkat dan diskriptif.
Pada laporan Arus Kas (Cash Flow) tersebut saya berpendapat bahwa
perusahaan hanya menghasilkan Arus Kas (Cash Flow) dari laba
sebesar $ 540.807 dibanding dengan laba bersih setahunnya
yang lebih besar yaitu senilai $ 718.200.
Bisnis Manajer mempunyai tugas ganda, tugas pertama untuk
mendapat keuntungan, dan tugas kedua untuk merubah secepat
mungkin laba menjadi tunai. Waktu yang terlalu lama untuk merubah
laba menjadi tunai akan mengurangi nilai laba tsb, hal ini dikarenakan
nilai uang atas waktu ( time value of money ). Para manajer bisnis
harus memahami secara jelas perbedaan antara laba yang dilaporkan
pada Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) dengan nilai Arus Kas
(Cash Flow) dari laba dalam satu tahun fiskal. Kreditor dan Investor
juga perlu memperhatikan Arus Kas (Cash Flow) dari laba serta
kemampuan management untuk mengendalikan nilai yang sangat
penting ini.
Untuk mendapatkan dari laba bersih ke dalam hasil Arus Kas (Cash
Flow)nya kita harus selalu melakukan tujuh penyesuaian. Masing-
Masing disebabkan oleh adanya perubahan pada salah satu dari tujuh
aktiva operasi (operating assets) dan kewajiban (liabilities) selama
satu tahun fiscal. (Aktiva dan kewajiban/hutang (liability) secara
langsung terlibat pada hasil penjualan dan biaya). Kita harus melihat
penyesuaian pada order yang ditunjukkan dalam laporan Arus Kas
(Cash Flow) perusahaan ( data ada di Exhibit bab 13, halaman 94).
TUJUH PERUBAHAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN TERLIBAT OPERASI YANG MENENTUKAN ALIRAN KAS DARI LABA UNTUK SATU TAHUN FISKAL.
1. PIUTANG DAGANG (ACCOUNTS RECEIVABLE) : Pada akhir tahun Perusahaan memiliki hasil penjualan tak tertagih
sebesar $ 1.000.000 yang merupakan nilai akhir piutang
dagangnya.
Saldo akhir dari piutang dagang tersebut senilai $ 1.000.000
tercakup didalam hasil penjualan untuk menentukan laba. Namun
Perusahaan tidak mendapatkan nilai tersebut dalam bentuk tunai.
Nilai $ 1.000.000 tersebut tidak dalam bentuk tunai melainkan
dalam bentuk piutang dagang.
Pada sisi lain perusahaan memiliki saldo awal piutang dagang
sebesar $ 825.000.
Piutang dagang dengan nilai $ 825.000 dikurangi $ 1.000.000
diperoleh $ 175.000 yang berdampak negative terhadap Arus Kas
(Cash Flow). Lihat penyesuaian (adjustment) pertama pada
laporan Arus Kas (Cash Flow) Exhibit bab 13, hal 94.
Singkatnya : peningkatan piutang dagang akan berdampak
negative terhadap aliran kas dari laba.
2. PERSEDIAAN ( INVENTORY ) :
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 79 of 199
Perhatikan peningkatan persediaan ( inventory ) perusahaan yang
cukup besar dalam satu tahun fiskal. Ini bukan merupakan
keputusan usaha yang cerdas. Sebuah usaha mungkin akan
memerlukan persediaan yang lebih besar untuk memenuhi
permintaan penjualan yang lebih tinggi, namun bisa juga tidak.
Bagaimanapun juga peningkatan persediaan sebesar $ 440.000
mempunyai dampak negative terhadap aliran kas hasil laba. Cara
singkat untuk menjelaskan hal ini adalah sebagai berikut :
Perusahan membayar semua produk yang terjual selama satu
tahun yang dilaporkan dalam biaya beban barang terjual untuk
menentukan laba.Lagi pula Ini berarti membelanjakan tambahan
$ 440.000 untuk meningkatkan persediaannya. Hampir-hampir
perusahaan harus menulis cek senilai $ 440.000 untuk
memperbanyak persediaannya.
Lihat penyesuaian kedua pada laporan Arus Kas (Cash Flow).
Singkatnya penambahan persediaan akan mengganggu /
berdampak negatip terhadap Arus Kas (Cash Flow) dari laba.
Sejauh ini Arus Kas (Cash Flow) turun menjadi : $ 615.000 yaitu
dari $ 175.000 yang merupakan penyesuaian negativ dari piutang
dagang ditambah $ 440.000 yang merupakan penyesuaian
negatip dari persediaan. Secara menyolok tampak bahwa empat
item berikut merupakan penyesuaian positip .
3. BIAYA YANG DIBAYAR DIMUKA ( PREPAID EXPENCES ) :
Dalam kurun 1 tahun fiskal perusahaan membayar $ 160.000
untuk biaya usaha/ biaya operasi tertentu yang baru akan
bermanfaat pada tahun depan, oleh sebab itu biaya usaha
tersebut tidak dibebankan pada biaya usaha tahun ini. Lihat saldo
akhir Perkiraan Biaya yang dibayarkan dimuka dari Perusahaan (
company prepaid expenses account ). Perusahaan membayar
$160.000 melebihi biaya operasi pada tahun tersebut. Namun
Perusahaan memiliki $ 185.000 biaya yang dibayar dimuka pada
awal tahun tersebut, biaya tersebut telah dibayar pada tahun
sebelumnya dan kemudian telah dibebankan pada biaya operasi
pada akhir tahun tersebut. Dengan mempertimbangkan nilai saldo
awal dan akhir dari biaya yang dibayar dimuka maka dari dari
sudut pandang Arus Kas (Cash Flow) perusahaan memperoleh $
25.000 . $ 185.000 yang tidak dibayar dikurangi $ 160.000
yang terbayar akan menghasilkan $ 25.000 yang berdampak
positip pada Arus Kas (Cash Flow). Lihat penyesuaian ketiga pada
laporan Arus Kas (Cash Flow).
4. PENYUSUTAN ( DEPRECIATION ) Dalam kurun satu tahun Perusahaan mencatat biaya penyusutan
sebesar $ 260.000, tidak dengan menulis cek sesuai nilai
tersebut tetapi dengan menurunkan nilai biaya aktiva tetap / harta
tetap tsb. Penurunan nilai ini dicatat sebagai suatu peningkatan
pada perkiraan akumulasi penyusutan (
accumulated depresiation account ), yang mana merupakan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 80 of 199
kontra atau rekening lawan (offset account ) yang dikurangkan dari
property, perkiraan aktiva property dan peralatan. (lihat Exhibit
bab 13 hal 76 ). Aktiva tetap secara terpisah diturunkan nilainya
tiap tahun untuk mencatat pemakaian dan penyusutan pada harta
untuk setiap tahun penggunaan. Perusahaan membayar aktiva
tetap secara tunai apabila membeli sumber daya jangka panjang.
Perusahaan tidak harus membayarnya dua kali ketika
menggunakan aktiva tetap tsb. Singkatnya biaya penyusutan
bukanlah suatu pengeluaran tunai dalam tahun tercatat sehingga
akan merupakan penyesuaian positip untuk penentuan Arus Kas
(Cash Flow) dari laba. Lihat penyesuaian ke empat pada laporan
Arus Kas (Cash Flow).
Penambahan kembali penyusutan ke laba bersih dapat
dijelaskan dengan cara lain. Untuk perdebatan disini, diasumsikan
semua hasil penjualan dikumpulkan dalam bentuk tunai selama
satu tahun fiscal. Sebagian pemasukan tunai ( cash inflow ) dari
pelanggan dipakai untuk membayar perusahaan atas penggunaan
aktiva tetap selama satu tahun fiskal. Istilahnya setiap tahun bisnis/
usaha menjual penggalan aktiva tetapnya kepada konsumennya.
Dalam menentukan harga penjualan, sebuah usaha akan
memasukkan penyusutan sebagai biaya untuk melakukan usaha.
Jadi setiap tahun didalam Arus Kas (Cash Flow) sebuah usaha
akan mendapatkan kembali sebagian dari modalnya yang telah
diinvestasikan pada aktiva tetapnya melalui hasil penjualan.
Singkatnya dalam contoh ini perusahaan memperoleh kembali
investasi pada aktiva tetapnya sebesar $ 260.000 ,ini merupakan
sumber aktiva tetap yang sangat berarti
5. HUTANG USAHA ( ACCOUNTS PAYABLE ) Akhir saldo pada dua hutang usaha perusahaan menunjukkan
bahwa biaya operasi dan biaya produksi tidak terbayar secara
penuh sepanjang tahun. Akhir saldo pada dua kewajiban/hutang
(liability) tsb membebaskan perusahaan untuk melakukan
pembayaran tunai senilai $ 640.000 (sekali lagi lihat Exhibit bab
13, hal 84). Tidak membayar biaya tentunya menghindari outflow
tunai. Namun dengan pertimbangan lain perusahaan memulai
tahun tersebut dengan hutang usaha senilai $ 535.000.
Kewajiban/hutang (liability) ini telah dibayar sepanjang tahun .
Nilai $ 640.000 yang tidak dibayar dikurangi $ 535.000 yang
telah terbayar diperoleh nilai $ 105.000 yang berdampak positip
pada Arus Kas (Cash Flow). Lihat penyesuaian ke 5 dalam
laporan Arus Kas (Cash Flow).
6. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR ( ACCRUED EXPANCES )
Kewajiban/hutang (liability) ini sesungguhnya, hampir sama
dengan hutang dagang. Perusahaan tidak membayar $ 257.167
biaya biaya sepanjang tahun tersebut sebesar $ 257.167 , yang
mana merupakan jumlah saldo akhir dua perkiraan
kewajiban/hutang (liability) dari beban yang masih harus dibayar
( accrued expenses ). Tetapi Perusahaan telah membayar $
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 81 of 199
197.500 nilai awal dari kewajiban/hutang (liability) tersebu. Nilai $
257.167 yang tidak dibayar dikurangi $ 197.500 yang terbayar
diperoleh nilai $ 59.667 yang berdampak positip pada aliran
kas. Lihat penyesuaian ke 6 pada laporan aliran kas.
7. HUTANG PAJAK PENGHASILAN ( INCOME TAX PAYABLE )
Pada awal tahun usaha, perusahaan berhutang pajak sebesar $
36.000 atas pendapatan kena pajak dari tahun sebelumnya. Nilai
tersebut telah dibayar awal tahun. Pada akhir tahun usaha
berhutang senilai $ 23.940 yang merupakan biaya pajak
penghasilan tahun tersebut. Kesimpulannya bahwa perusahaan
membayar $ 12.060 lebih kepada pemerintah dibanding nilai
biaya pajak penghasilan yang semestinya dibayar untuk tahun
tersebut. Lihat penyesuaian negatip untuk penurunan pada pajak
penghasilan yang harus dibayar dalam laporan Arus Kas (Cash
Flow).
Menjumlahkan penyesuaian-penyesuaian Arus Kas (Cash Flow) ke
laba bersih :
* Peningkatan aktiva yang terlibat operasi menyebabkan
penurunan Arus Kas (Cash Flow) dari laba dan penurunan
aktiva yang terlibat operasi menyebabkan kenaikan Arus Kas
(Cash Flow) dari laba. Dengan kata lain ada pengaruh terbalik
terhadap Arus Kas (Cash Flow).
* Peningkatan kewajiban/hutang (liability) operasi (operating
liabilities) menyebabkan kenaikan Arus Kas (Cash Flow) dari
laba dan penurunan kewajiban/hutang (liability) operasi
menyebabkan penurunan Arus Kas (Cash Flow) dari laba
dengan kata lain ada pengaruh yang sama/ searah terhadap
Arus Kas (Cash Flow).
Lihat Exhibit bab 13 bahwa efek akhir dari gabungan ketujuh
penyesuaian terhadap laba bersih adalah negatip pengurangan senilai
$ 177.343 Arus Kas (Cash Flow) hasil laba berkurang senilai tersebut
akibat adanya perubahan-perubahan pada aktiva yang terlibat operasi
serta perubahan-perubahan pada kewajiban/hutang (liability) dari
perusahaan. Bisnis masih memiliki $ 540.807 Arus Kas (Cash Flow)
hasil aktivitas operasi selama tahun tersebut. Sumber Arus Kas (Cash
Flow) ini sangat vital untuk setiap bisnis/usaha.
Satu point terakhir : The Accounting Professions Rule Making
Body (The financial accounting standard board FASB) memilih untuk
melaporkan Arus Kas (Cash Flow) dari aktivitas operasi.
Format yang anda lihat pada Exhibit Bab 13 disebut metode tak
langsung, metode ini menggunakan perubahan dari aktiva yang terlibat
operasi dan perubahan kewajiban-kewajiban untuk penyesuaian laba
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 82 of 199
bersih. Sebaliknya FASB lebih memilih metode langsung untuk
laporan Arus Kas (Cash Flow) pada bagian ini.
Separo bagian atas dari Exhibit A pada bab1 hal 5 sebenarnya
merupakan contoh metode langsung. Perlu dicatat bahwa Arus Kas
(Cash Flow) dari laba adalah sama sebesar $ 540.807. Walaupun
pilihan FASB’S jelas adalah metode langsung, namun sebagian besar
usaha menggunakan metode tidak langsung yang mana juga
diperbolehkan oleh FASB. Yang mana yang anda pilih ?.
APA ARTI ARUS KAS (CASH FLOW) ?
Semakin banyak berita bisnis dan keuangan yang anda lihat
istilah “ Arus Kas (Cash Flow) “ tercantum pada artikel dan cerita.
Mungkin akan mengejutkan anda bahwa tidak ada difinisi standard
tentang Arus Kas (Cash Flow).
Pada sebuah pesta akhir-akhir ini seorang rekan kerja bertanya pada
saya tentang arti istilah Arus Kas (Cash Flow). Saya katakan
kepadanya bahwa Arus Kas (Cash Flow) mempunyai banyak arti yang
berbeda.
Ketika saya membaca sebuah artikel di wall street journal yang
menggunakan istilah Arus Kas (Cash Flow), saya tidak yakin dengan
apa yang dimaksud oleh penulis tentang istillah tersebut. Penulis
biasanya tidak memberikan difinisi istilah tersebut pada artikelnya.
Apabila mereka memberikan difinisi mereka tidak memberikan arti
yang jelas terhadap laporan Arus Kas (Cash Flow) yang kita analisa
tersebut diatas (Arus Kas (Cash Flow) dari aktivitas operasi).
Seringkali penulis mengartikan atau mendifinisikan Arus Kas
(Cash Flow) sebagai laba bersih ditambah biaya penyusutan (dan
biaya non tunai lainnya).
Pada contoh ini, menambahkan kembali biaya penyusutan ke laba
bersih akan diperoleh Arus Kas (Cash Flow) senilai $ 978.200 ( $
718.200 laba bersih ditambah $ 260.000 biaya penyusutan ). Laporan
keuangan tidak melengkapi figur ini. Laporan keuangan Arus Kas
(Cash Flow) menfokuskan pada Arus Kas (Cash Flow) dari aktivitas
operasi yang mana pada contoh kita adalah sebesar $ 540.807.
Saya mencurigai difinisi “ penulis “ (jika saya boleh sebut
seperti itu) utamanya adalah sebuah jalan pintas untuk menghindari
penyesuaian lain terhadap laba bersih yang diperlukan untuk
mendapatkan Arus Kas (Cash Flow) dari laba. Tetapi saya tidak
terlalu yakin. Untuk beberapa tahun para penulis dalam bidang bisnis
khususnya dalam bidang keuangan dan investasi telah melakukan hal
yang sama. Mereka menambahkan kembali penyusutan ke dalam
pendapatan netto/laba bersih untuk mendapatkan Arus Kas (Cash
Flow).
Tentunya mereka mempunyai kebebasan untuk mendifinisikan
Arus Kas (Cash Flow) sesuai kehendaknya, walaupun saya kira
mereka merasa lebih jelas dengan menggunakan terminology mereka.
Sebagai langkah awal saya tidak menolak terhadap penambahan
penyusutan ke laba bersih.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 83 of 199
Namun saya mengharap anda tidak terpaku pada difinisi tersebut
tanpa memperhatikan perubahan-perubahan aktiva operasi serta
kewajiban-kewajiban lainnya yang terjalin dengan hasil penjualan dan
biaya-biaya yang juga mempunyai dampak pada Arus Kas (Cash
Flow) dari laba.
Para akuntan profesi telah mendifinisikan apa arti Arus Kas (Cash
Flow) dari laba (atau istilah lebih teknisnya adalah Arus Kas (Cash
Flow) dari aktivitas operasi). Mungkin masih diperlukan waktu lebih
panjang untuk memunculkan difinisi resmi mengenai pengertian Arus
Kas (Cash Flow) yang dapat diterima secara umum, namun sayapun
masih ragu.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 84 of 199
EXHIBIT BAB 13 – ARUS KAS (CASH FLOW) DARI LABA (AKTIVITAS OPERASI) NERACA LAPORAN ARUS KAS SATU TAHUN FISKAL
AKTIVA Akhir tahun Awal tahun Perubahan Dari laporan laba ( rugi ) Arus kas dari aktivitas operasi Kas $ 565.807 $ 750.000 ($ 184.193) Laba bersih $ 718.200 Piutang 1.000.000 825.000 $ 175.000 Peningkatan piutang ($ 175.000) Persediaan 1.690.000 1.250.000 $ 440.000 Peningkatan persediaan (440.000) Biaya dibayar dimuka 160.000 185.000 ($ 25.000) Penurunan biaya dibayar dimuka 25.000 Total Aktiva lancar (current) $ 3.415.807 $ 3.010.000 Biaya penyusutan 260.000 Kekayaan, pabrik & peralatan 3.000.000 2.250.000 $ 750.000 Peningkatan hutang usaha 105.000 Akumulasi penyusutan (800.000) (540.000) ($ 260.000) Peningkatan beban yg hrs dibayar 59.667 Total aktiva $ 5.615.807 $ 4.720.000 Penurunan pjk peng yg hrs dibayar (12.060)
Penyesuaian arus kas terhadap Laba bersih (177.393)
Kewajiban dan modal pemilik Akhir tahun Awal tahun Perubahan Hutang persediaan $ 520.000 $ 450.000 Arus kas dari aktivitas operasi $ 540.807
Hutang biaya operasi 120.000 85.000
Total Hutang usaha $ 640.000 $ 535.000 $ 105.000 Arus kas dari aktivitas investasi Biaya yang masih harus dibayar 240.000 185.000 Pemb kekayaan, pabrik & peralatan ($ 750.000)
Hutang bunga yg masih hrs dibayar 17.167 12.500 Arus kas dari aktivitas keuangan (financing) Total Biayan yg harus dibayar $ 257.167 $ 197.500 $ 59.667 Hutang jangka pendek $ 25.000 Hutang pajak penghasilan 23.940 36.000 ($ 12.060) Hutang jangka panjang 150.000 Hutang jangka pendek 625.000 600.000 $ 25.000 Modal saham yang dikeluarkan 50.000 Total Kewajiban lancar (current ) $ 1.546.107 $ 1.368.500 Pembagian laba pd pemegang saham (200.000) $ 25.000
Hutang jangka panjang 750.000 600.000 $ 150.000 Kenaikan (penurunan ) kas Total kewjiban $ 2.296.107 $ 1.968.500 Selama I tahun fiscal ($ 184.193) Modal saham 775.000 725.000 $ 50.000 Pendapatan ditahan 2.544.700 2.026.500 $ 518.200 Catatan bahwa kas Total modal pemilik $ 3.319.700 $ 2.751.500 turun senilai tsb Total kewajiban dan Modal pemilik $ 5.615.807 $ 4.720.000
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 85 of 199
KONDISI PT PAL – ARUS KAS DARI LABA (AKTIVITAS OPERASI) dalam ribu rupiah NERACA 2002 LAPORAN ARUS KAS SATU TAHUN FISKAL 2002
AKTIVA Akhir tahun Awal tahun Perubahan Dari laporan laba ( rugi ) Arus kas dari aktivitas operasi Kas 219.425.730 198.595.216 20.830.514 Laba bersih 331.441.601
Piutang 549.290.128 1.428.374.940 (879.084.812) Penurunan piutang 879.084.812 Persediaan 90.569.610 122.364.949 (21.795.339) Penurunan persediaan 21.795.339 Biaya dibayar dimuka 122.257.606 84.955.650 37.301.956 Peningkatan biaya
dibayar dimuka (37.301.956) Total Aktiva lancar (current) 981.543.074 1.824.290.755 Biaya penyusutan 34.975.136 Kekayaan, pabrik & peralatan 780.967.414 737.231.592 43.735.822 Penurunan hutang usaha (580.556.677) Akumulasi penyusutan (250.067.207) (215.092.071) (34.975.136) Penurunan beban
yg hrs dibayar (15.226.853) Piutang JP-bag.jat temp dlm 1 th 315.076.521 68.230.537 246.845.984 Penurunan hutang pjk peng. (37.761.999) Invest Jang panj. 14.641.030 12.113.730 2.527.300 Total aktiva 1.842.160.832 2.426.774.543 Penyesuaian arus kas terhadap
laba bersih 265.007.802 Kewajiban dan modal pemilik Akhir tahun Awal tahun Perubahan
Arus kas dari aktivitas operasi 596.449.403 Total Hutang usaha 161.611.541 742.168.218 (580.556.677) Arus kas dari aktivitas operasi $ 540.807
Arus kas dari aktivitas investasi Total biaya yg harus dibayar 59.919.765 72.146.618 (15.226.853) Investasi jangka panjang (2.527.300) Hutang pajak penghasilan 18.667.599 56.429.598 (37.761.999) Pemb kekayaan, pabrik & peralatan (43.735.822) Hutang jangka pendek 11.227.420 365.438.093 (354.210.673) Tot kewajib. lancar (current) 248.426.325 1.236.182.527 Arus kas dari aktivitas keuangan Hutang jangka panjang 459.575.596 386.732.272 72.843.324 (financing) Total kewajiban 708.001.921 1.622.914.799 Hutang jangka pendek (354.210.673) Modal saham 973.927.000 973.927.000 0 Hutang jangka panjang 72.843.324 Cadangan modal 12.449.407 12. 449.407 0 Piutang JP- bag jat temp dlm 1 th (246.845.984) Pendap ditahan & cad. Umum 147.781.517 (182.516.663) 330.298.180 Hak min aktiva bersih anak per 987 Hak min aktiva bersih anak per 987 987 Pembag. laba pd pemeg. Saham (1.143.421) Total modal pemilik 1.134.158.911 803.859.744 Kenaikan(penurunan) kas Total kewajiban dan selama 1 tahun 20.830.514 Modal pemilik 1.842.160.832 2.426.774.543 Catatan bahwa kas naik senilai tsb
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 86 of 199
BAB 14
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
DAN PENDANAAN
(CASH FLOWS FROM INVESTING AND
FINANCING ACTIVITIES)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 87 of 199
BAB 14 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
DAN PENDANAAN (CASH FLOWS FROM INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES)
SUMBER-SUMBER DANA NONPROFIT DAN PENGGUNAANNYA
Laba atau keuntungan merupakan sumber utama atas Arus
Kas (Cash Flow) masuk bagi suatu perusahaan. Laba adalah Arus Kas
(Cash Flow) internal dimana uang diciptakan dan dikembangkan dari
usaha itu sendiri dengan membebaskan perusahaan dari sumber
permodalan/pendanaan dari luar. Bab 13 menjelaskan bahwa laba
perusahaan yang dikumpulkan sebesar USD 540,807 adalah Arus Kas
(Cash Flow) selama 1 tahun.
Pertanyaan yang muncul adalah : apakah usaha ini dijalankan
dengan Arus Kas (Cash Flow) dari laba sebesar USD 540,807?.
Sebagai pengingat bahwa pernyataan cashflow memberikan jawaban
atas pertanyaan ini; yang juga melaporkan sumber-sumber lain atas
cash yang didapat dari usaha/bisnis selama setahun yang memberi
tambahan modal bagi usaha atau bisnis tersebut.
Perusahaan mempunyai cash yang tersedia selama setahun
sebesar USD 540,807. Apa yang akan dilakukan dengan uang
tersebut? (kita akan lihat apa yang senyatanya akan dilakukan
sebentar lagi). Pilihan pertama adalah sederhana yakni untuk
menaikkan posisi cash. Uang tersebut dibiarkan pada account
perusahaan. Ini sangat tidak produktiv dalam penggunaan cash
walaupun dalam bisnis ini sangat membutuhkan cash untuk bekerja..
Atau perusahaan akan membayar beberapa hutangnya.. Atau
perusahaan akan menggunakan sebagian uangnya untuk membayar
deviden kepada pemegang saham. Dalam kenyataannya, perusahaan
telah membayar deviden kepada pemegang saham. sebesar USD
200,000 dalam tahun tersebut.
Pilihan (opsi) lain adalah menggunakan Arus Kas (Cash Flow)
dari profit untuk investasi ke depan; contoh : membeli asset-aset baru
untuk memodernisir dan meningkatkan kapasitas produksi dari
bisnisnya. Dalam kenyataannya, perusahaan membayar USD 750,000
untuk asset-aset baru selama setahun. Setelah deviden, perusahaan
hanya punya ketersediaan cash sebesaar = $ 340,000 dari laba.
(Cash flow dari laba sebesar Usd 540,807 dikurangi deviden usd
200,000 sehingga cash yang tersedia untuk keperluan lain sebesar
Usd 340,000 ).
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 88 of 199
Dimana suatu bisnis akan mendapatkan sisa dananya untuk
membeli fixed asset yang baru ?. Ini dimulai dengan $ 750,000 di
bank. Jadi perusahaan dapat menggunakan seluruh uangnya untuk
membeli fixed asset. Akan tetapi perusahaan hanya akan menjadi
tersisa sebesar $ 340,807 pada posisi cash akhir. Namun demikian,
bisnis bertambah dalam hutangnya sebesar $ 175,000 dan juga
menambah penerbitan modal saham $ 50,000 selama setahun.
Bersamaan dengan 2 sumber luar atas pemberian modal sebesar $
225,000. Penambahan $ 225,000 ini untuk posisi cash yang akan
diberikan pada posisi akhir cash sebesar $ 565.,807 ; ($ 340,807 + $
225,000 = $ 565,807). Lihat Exhibit Bab 14.
Apa yang dijelaskan dalam kata-kata tersebut digambarkan
dalam laporan cash flow, dalam bagian judul pertama “ Arus Kas
(Cash Flow) dari aktivitas invesatsi” dan yg lainnya berjudul “Arus
Kas (Cash Flow) dari aktivitas pendanaan”. Pembelian fixed asset
adalah sebuah aktivitas invesatsi. Ini juga disebut penguluaran modal,
untuk menekankan sifat jangka panjang atas modal invesatsi di fixed
asset.
Manager dan pembaca laporan financial lainnya akan meneropong
pada pengeluaran-pengeluaran modal.. Pengeluaran cash sperti ini
adalah sebuah “pertaruhan masa depan” bagi perusahaan. Suatu
bisnis akan mengatakan, dalam pengaruhnya, diperlukan adanya
fixed asset baru untuk memelihara atau meningkatkan posisi daya
saingnya. Atau untuk memperluas fasilitas untuk pertumbuhan masa
depan. Ini adalah beberapa keputusan yang sangat penting yang
dibuat oleh top managemen.
Pembuatan seperti investasi-investasi adalah selalu beresiko.
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang?. Tetapi
dilain pihak, tidak melakukan investasi mungkin menggambarkan
jaminan mati bagi suatu bisnis; dengan tidak melakukan invesatsi
perusahaan mungkin akan jatuh dalam kompetisi dan kehilangan
pangsa pasar yang sangat mungkin sulit untuk didapat kembali. Lagi
pula, dengan investasi yang berlebihan (over) dan fixed asset yang
berlebihan dapat menjadi suatu penjara yang bisa mencekik leher bagi
suatu bisnis.
Dalam setiap kasus, pelaku bisnis mengalokasikan $ 750,000
untuk fixed asset baru. Dengan demikian suatu bisnis harus membuat
beberapa keputusan kunci tentang pendanaan seperti dimana
mendapatkan uang untuk pembelian fixed asset? Seperti dijelaskan
sebelumnya, suatu bisnis memutuskan tidak harus menggunakan
posisi cash modal turun menjadi sebesar $ 340,807 (dimana akan
terjadi tanpa tambahan cash dari sumber luar).. Dengan annual sales
lebih dari $ 10 juta, posisi kas $ 340,807 agak diambang batas
untuk bekerja.
Saya akan menitik beratkan bahwa tidak ada standart umum
atau petunjuk yang berkaitan dengan seberapa luas seharusnya posisi
cash untuk operasi bagi perusahaan. Posisi cash sebesar $ 340,807
hanya akan sebanding dengan 1,7 minggu dari pendapatan penjualan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 89 of 199
perusahaan, dimana akan terlihat sangat kecil saya kira oleh hampir
semua manager bisnis Berapa banyak keperluan cash yang
diperlukan dalam suatu bisnis sebagai suatu cadangan untuk
memproteksi terhadap pembangunan yang tidak perlu?
Bagaimana jika ekonomi menjadi jatuh atau seandainya
perusahaan mengalami penurunan yang serius atas salesnya?. Apa
seandainya beberapa piutang tidak dapat ditagih tepat waktu? Apa
seandainya perusahaan tidak dapat menjual persediaannya secepat
perputaran cash? Apa seandainya perusahaan tidak dapat membayar
pegawai tepat waktu ? ini bukan jawaban yang mudah atas
permasalahan posisi kas yang benar.
Suatu pertanyaan logis untuk ditanyakan adalah : kenapa
perusahaan tidak menarik kembali cash devidennya dan memelihara
modal kerjanya pada tingkat yang lebih tinggi? Ini adalah pertanyaan
bagus! Kemungkinan,para pemegang saham menginginkan cash
deviden untuk investasi di bussinesnya dan dewan direksi berada
dibawah tekanan untuk mengeluarkan cash deviden.
Dalam kasus ini, perusahaan membayar cash deviden sebesar
$ 200,000, dimana dilaporkan dalam bagian aktivitas pendanaan
dalam laporan Arus Kas (Cash Flow). (Exhibit Bab 14)
Haruskah cash deviden dilaporkan sebagai pengurang
langsung Arus Kas (Cash Flow) masuk dari aktivitas operasi (laba),
untuk menunjukkan yang lebih ekplisit bagaimana Arus Kas (Cash
Flow) masuk yang tersedia dari profit setelah pembayaran/cash
deviden? Ini akan menarik perhatian tentang sebuah Arus Kas (Cash
Flow) kunci bagi sejumlah bisnis.Saya menduga bahwa kebanyakan
perusahaan tidak ingin menarik perhatian atas hal ini. FASB
memutuskan bahwa deviden seharusnya dilaporkan dalam bagian
aktivitas keuangan pada laporan Arus Kas (Cash Flow). Saya lebih
suka pilihan tersebut di atas.
Kesimpulannya, laporan Arus Kas (Cash Flow) masuk layak
menapatkan perhatian dan kercermatan sebanyak laporan keuangan
dan Neraca (Balance Sheet). Meskipun tidak persis, suatu perusahaan
penghasil laba dapat dihadapkan pada masalah likuiditas ( memiliki
persedian kas yang sedikit) atau masalah solvency (tidak bisa
membayar hutang tepat waktu). Laba tidak bisa menjamin likuiditas
dan solvabilitas (kemampuan membayar hutang). Laporan arus cash
harus dibaca secara hati-hati untuk melihat jika terdapat tanda-tanda
bahaya atau bendera merah.
Satu point terakhir : dengan kehati-hatian anda membaca laporan
keuangan, saya harus mengatakan bahwa laporan Arus Kas (Cash
Flow) yang dilaporkan perusahaan public ditandai dengan hal yang
detil bahkan sangat detil dalam pendapat saya. Satu dapat
mendapatkan ungkapan bahwa perusahaan membuat deliberately
bahwa laporan Arus Kas (Cash Flow) susah untuk dibaca, walaupun
tampilannya mungkin terlalu bagus /njlimet. Namun demikian, anda
harus melihat item-item pokok dan abaikan beberapa hal yang kurang
detil. Laporan rugi laba dilaporkan oleh perusahaan terbuka, tajam dan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 90 of 199
punya sedikit garis atas informasi apabila dibandingkan dengan
laporan Arus Kas (Cash Flow) masuk dan biasanya lebih mudah
dibaca dan dipahami. Ini adalah masalah yang umum.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 91 of 199
Neraca
Perubahan
Aktiva AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang Persediaan Biaya dibayar dimuka
Total Aktiva Lancar Aktiva tetap (bangunan & peralatan) Akumulasi penyusun Piutang jangka panjang (jt tempo 1 th) Investasi jangka panjang Total Aktiva Kewajiban dan Modal Pemilik Hutang - Persediaan Hutang Usaha Total Hutang Biaya yang masih harus dibayar Bunga yang harus di bayar Total biaya yang harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka pendek
Total Kewajiban Lancar
Hutang jangka panjang Total Kewajiban
Modal saham Laba ditahan Total Modal Total kewajiban & modal
565,807 750,000 (184,193) 1,000,000 825,000 175,000 1,690,000 1,250,000 440,000 160,000 185,000 (25,000)
3,415,807 3,010,000
3,000,000 2,250,000 750,000 (800,000) (540,000) (260,000) 0 0
5,615,807 4,720,000 520,000 450,000 120,000 85,000
640,000 535,000 105,000 240,000 185,000 17,167 12,500 257,167 197,500 59,667 23,940 36,000 (12,060) 625,000 600,000 25,000 .
1,546,107 1,368,500
750,000 600,000 150,000
2,296,107 1,968,500
775,000 725,000 50,000 2,544,700 2,026,500 518,200 3,319,700 2,751,500 5.615.8074.720.000
Akhit Tahun Awal Tahun
Lihat lap. Arus kas dibawah
Laba 718,200 dikurangi cadangan 200,000 sama dengan peningkatan cad. sebesar 518 200
LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2002
Laba bersih Peningkatan piutang Peningkatan persediaan Penurunan biaya dibayar dimuka
Biaya Penyusutan
Kenaikan hutang usaha Peningkatan beban yang harus dibayar Penurunan hutang pajak
Penyesuaian arus kas terhadap laba bersih Arus kas dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan asset Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Hak min aktiva bersih anak pers Pembagian laba pada pemegang saham
Kenaikan (penurunan) kas selama 1 tahun
718,200 (175,000) (440,000) 25,000
260,000
105,000 59,667 (12,060)
(177,393) 540,807 (750,000) (750,000)
25,000 150,000 50,000 (200,000) 25,000 (184,193)
ARUS KAS DARI aktivitas operasi
BAB 14 EXHIBIT - ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN ( Dalam US $. )
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 92 of 199
Laba bersih Penurunan piutang Penurunan persediaan Peningkatan biaya dibayar dimuka
Biaya Penyusutan
Penurunan hutang usaha Penurunan beban yang harus dibayar Penurunan hutang pajak Piutang jangka panjang ( jatuh tempo 1 th )
Penyesuaian arus kas terhadap laba bersih Arus kas dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan asset Investasi jangka panjang Arus kas dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Hak min aktiva bersih anak pers Pembagian laba pada pemegang saham Kenaikan (penurunan) kas selama 1 tahun
331,441,601 879,084,812 21,795,339 (37,301,956)
34,975,136
(580,556,677) (15,226,853) (37,761,999) (246,845,984)
18,161,818
349,603,419 (43,734,822) (2,527,300)
(46,263,122) (354,210,673) 72,843,324 987 (1,143,421) (282,509,783)
20,830,514
Lihat lap. Arus kas dibawah
Laba 331,441,601 dikurangi cadangan 1,143,421 samadengan peningkatan cad. sebesar 330,298,180
LAPORAN ARUS KAS TAHUN 2002
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Neraca Tahun 2002
Aktiva AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang Persediaan Biaya dibayar dimuka Total Aktiva Lancar Aktiva tetap (bangunan & peralatan) Akumulasi penyusutan Piutang jangka panjang (jt tempo 1 th) Investasi jangka panjang
Total Aktiva KEWAJIBAN DAN MODAL PEMILIK Hutang bank Hutang usaha Hutang pajak Uang muka diterima Biaya yang masih harus dibayar Hutang jangka pendek lain-lain Total kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Total Kewajiban Modal Saham Cadangan modal Cadangan umum & R/E Hak minor aktiva bersih anak pers Jumlah Ekuitas Total kewajiban & modal
219,425,730 198,595,216 20,830,514 549,290,128 1,428,374,940 (879,084,812) 90,569,610 112,364,949 (21,795,339) 122,257,606 84,955,650 37,301,956
981,543,074 1,824,290,755
780,967,414 737,231,592 43,735,822 (250,067,207) (215,092,071) (34,975,136) 315,076,521 68,230,537 246,845,984 14,641,030 12,113,730 2,527,300
1,842,160,832 2,426,774,543
161,611,541 742,168,218 (580,556,677) 18,667,599 56,429,598 (37,761,999) 0 0 56,919,765 72,146,618 (15,226,853) 11,227,420 365,438,093 (354,210,673) 248,426,325 1,236,182,527 459,575,596 386,732,272 72,843,324 708,001,921 1,622,914,799 (914,912,878) 973,927,000 973,927,000 12,449,407 12,449,407 147,781,517 (182,516,663) 330,298,180 987 987 1,134,158,911 803,859,744 330,299,167 1,842,160,832 2,426,774,543
Akhit Tahun Awal Tahun Perubahan
KONDISI PT.PAL : ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN ( Dalam ribuan Rp. )
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 93 of 199
BAB 15
PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN,, PPEENNUURRUUNNAANN,, DDAANN
AARRUUSS KKAASS
(GROWTH, DECLINE, AND CACH FLOW)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 94 of 199
BBAABB 1155
PPEERRTTUUMMBBUUHHAANN,, PPEENNUURRUUNNAANN,, DDAANN AARRUUSS KKAASS (GROWTH, DECLINE, AND CACH FLOW)
PENYUSUNAN TAHAPAN UNTUK ARUS KAS (CASH FLOW)
Bab 13 menjelaskan tentang bagaimana perubahan yang
terjadi pada aset operasi dan kewajiban operasi dari suatu
perusahaan, dapat membantu atau malah merugikan Arus Kas
(Cash Flow) dari laba (arus kas dari aktivitas operasi).
Untuk mengulas singkat, ada 3 faktor utama dalam permainan
Arus Kas (Cash Flow) – penyusutan, aset operasi, dan kewajiban
operasi:
• Penyusutan: Selama setahun sebuah bisnis merubah modal
yang diinfestasikan didalam aset tetap menjadi bentuk kas.
Pendapatan penjualan mengganti biaya pengeluaran
perusahaan saat tejadi penjualan. (Laba/ keuntungan adalah
margin dimana pendapatan penjualan melebihi pengeluaran).
Salah satu biaya / pengeluaran adalah penurunan
nilai/penyusutan aset tetap dari perusahaan. Sebagian dari
pendapatan penjualan dikumpulkan selama setahun sebagai
pembayaran atas penggunaan aset tetap perusahaan. Bentuk
nyatanya konsumen membayar sewa atas penggunaan aset
tetap. Sebagai contoh: ketika anda membayar makanan di
restauran, sebagian uang anda dikompensasikan untuk
membayar aset tetap yang telah digunakan untuk melayani
anda seperti peralatan dapur, meja, kursi, dsb.
• Aset operasi: Laba bersih ditambah penyusutan bukanlah
segalanya dari sebuah laporan Arus Kas (Cash Flow) dari laba.
Perubahan pada aset operasi perusahaan (piutang, persediaan,
dan biaya dibayar dimuka) juga berpengaruh pada Arus Kas
(Cash Flow) dari laba. Peningkatan nilai aset-aset ini akan
mengurangi Arus Kas (Cash Flow). Sebagian dari kas masuk
yang diperoleh dari pendapatan penjualan, digunakan untuk
menambah aset operasi. Pengurangan dalam aset operasi akan
menambah Arus Kas (Cash Flow) dari laba; bisnis dalam
pengaruhnya, bagian likuid atas investasinya ada di dalam aset.
• Kewajiban Operasi: Penambahan nilai kewajiban (hutang,
biaya yang masih harus dibayar, dan hutang pajak penghasilan)
akan membantu Arus Kas (Cash Flow) dari laba selama
setahun. Sebuah Bisnis menghindari pengeluaran akibat dari
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 95 of 199
penambahan nilai kewajiban. Dengan kata lain, sebagian dari
pengeluaran total setahun, tidak langsung dibayar tetapi
dicatat dengan penambahan kewajiban ini. Pengurangan
kewajiban operasi mempunyai pengaruh sebaliknya; semakin
banyak kas yang dibayarkan daripada nilai pengeluaran untuk
setahun.
Sebuah Bisnis mencatat penyusutan setiap tahunnya.
Penyusutan adalah proses penambahan kembali atas laba bersih
setiap tahunnya untuk menentukan Arus Kas (Cash Flow) dari laba.
Dengan kata lain, setiap tahun sebuah bisnis mengkover kembali
biaya yang dinvestasikan dalam aset tetap dengan
mendapatkannya dari pendapatan penjualan kas masuk.
Pengeluaran akibat penyusutan bervariasi dari tahun ke tahun,
tetapi setiap tahunnya sebuah bisnis mengganti penyusutan
tersebut dengan membagi nilai investasi kemudian dimasukkan
dalam aset tetap.
Penyusutan dalam kas masuk dapat digunakan untuk mengganti
aset tetap lama yang telah habis masa pakainya. Akan tetapi nilai
penyusutan mungkin nilainya tidak mencukupi untuk mengganti
asset-ase tetap baru. Penyusutan berdasarkan biaya asli tidak
dapat diharapkan untuk menyediakan Arus Kas (Cash Flow) yang
cukup untuk mengganti aset tetap pada biaya bersih yang
terbesar, apalagi untuk mengembangkan aset tetap dalam suatu
bisnis.
Setiap tahun suatu bisnis mencatat penyusutan, dan setiap
tahun pula keuntungan Arus Kas (Cash Flow) dari laba dari
perusahaan digunakan untuk menambah nilai aset tetap.
Penyusutan merupakan faktor yang dapat diperkirakan dalam
sebuah persamaan Arus Kas (Cash Flow). Dengan kata lain,
perubahan dalam aset-aset operasi dan kewajiban-kewajiban
operasi tergantung sepenuhnya pada kondisi apakah bisnis yang
dijalankan dalam kondisi berkembang, menurun atau tetap. Ketiga
skenario diatas masing masing menyebabkan dampak yang
berbeda dalam Arus Kas (Cash Flow) dari laba.
Kita mulai dengan contoh bisnis yang statis (tidak berkembang
dan tidak menurun). Exhibit E pada halaman 96 menggambarkan
seksi pertama sebuah laporan Arus Kas (Cash Flow) perusahaan
untuk perencanaan tahun depan. Tujuannya adalah untuk
mendemonstrasikan tentang apa yang akan terjadi pada Arus Kas
(Cash Flow) dari laba ditahun depan jika pendapatan penjualan dan
biaya-biaya ditahun mendatang hanya merupakan sebuah salinan
dari hasil bisnis di penghujung tahun saja.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 96 of 199
Exhibit E mengasumsikan bahwa operasi aset dan kewajiban
sebuah perusahaan, seharusnya tidak berubah di tahun depan.
Sebagai contoh: Jika pendapatan penjualan perusahaan ditahun
depan sama, maka tidak ada alasan untuk piutang untuk berubah.
Dan juga jika harga pokok penjualan di tahun depan tetap sama,
maka tidak ada alasan untuk menambah atau mengurangi
persediaan perusahaan. Demikian juga dengan biaya dibayar di
muka dan biaya operasi. Untuk itu, Exhibit E menunjukkan tidak
adanya perubahan pada aset operasi dan kewajiban. Salah satu
cara pengaturan Arus Kas (Cash Flow) untuk mendapatkan laba
bersih adalah dengan menambahkan kembali penyusutan.
Sekarang ini pendapatan penjualan dan biaya-biaya
perusahaan di tahun depan hampir berubah, paling tidak sedikit.
Tujuannya adalah memberikan point yang bermanfaat untuk
bergerak, yaitu dengan scenario berkembang atau menurun.
Exhibit E menunjukan 2 point kunci. Point pertama adalah faktor
alamiah penyusutan yang unik. Exhibit E (hal 96) membuat
penyusutan yang memprihatinkan. Ini adalah situasi dimana Arus
Kas (Cash Flow) dari laba sama dengan laba bersih ditambah
penyusutan, karena tidak ada perubahan pada aset dan kewajiban
operasi perusahaan.
Point kedua terfokus dengan Nilai “0” pada Exhibit E. mewakili
kondisi tanpa perubahan aset dan kewajiban operasi perusahaan.
Kondisi tanpa perubahan terjadi jika perusahaan mempertahankan
rasio operasi tetap konstan antara laporan rugi laba dan laporan
Neraca (Balance Sheet) (Balance Sheet). Sebagai contoh piutang
perusahaan sama dengan 5 minggu pendapatan penjualan tahunan,
pada Persediaan sama dengan 13 minggu biaya pokok penjualan
tahunan dan sebagainya. Rasio ini mungkin berubah dari tahun ke
tahun tapi bukan dalam contoh ini.
Sebagai contoh meskipun dalam situasi yang statis sebuah
bisnis mungkin akan mengijinkan piutang rata-ratanya selama
periode terkumpul mendongkrak menjadi 6 minggu penjualan
tahunan, dimana piutang akan meningkat. Peningkatan ini akan
menyebabkan pengaturan Arus Kas (Cash Flow) yang negatif. Jadi
meskipun pendapatan penjualan dan biaya-biaya relatif konstan di
tahun mendatang, aset dan kewajiban operasi sebuah perusahaan
mungkin akan berubah sebab penambahan perioda kredit rata rata
konsumen mungkin juga berubah, perioda kepemilikan persediaan
rata-rata juga akan berubah, atau perioda kredit rata-rata dari
hutang akan berubah juga, dan sebagainya.
Arus Kas (Cash Flow) dari laba dalam skenarion yang steady-
state itu seperti memerah susu sapi, yang memberikan pemasukan
pada Arus Kas (Cash Flow) setiap periodanya yaitu sama dengan
penyusutan ditambah laba bersih. (Meskipun kelonggaran yang
diberikan secara reguler seharusnya dibuat pada perubahan minor
didalam aset dan kewajiban operasi). Situasi berkembang dan
menurun secara keseluruhan berbeda dimana akan dijelaskan pada
dua sesi di bab berikutnya.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 97 of 199
EXHIBIT E - SKENARIO STATIS
LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW) UNTUK TAHUN Arus kas dari aktivitas operasi Laba Bersih
Perubahan Piutang
Perubahan Persediaan
Perubahan Biaya dibayar
dimuka
Biaya penyusutan
Perubahan hutang
Perubahan biaya yang masih
harus dibayar
Perubahan biaya pajak
Perubahan arus kas
Arus kas dari aktivitas operasi
$ 0
$ 0
$ 0
$ 260.000
$ 0
$ 0
$ 0
$ 718.200
$ 260.000
$ 978.200
“PENALTY” PERTUMBUHAN DALAM ARUS KAS (CASH FLOW) DARI LABA
Pertumbuhan merupakan strategi utama dihampir semua
bisnis. Tujuan dari pertumbuhan tentunya adalah untuk
meningkatkan laba dan kesejahteraan pemegang saham. Tanpa
manajeman yang baik, memungkinkan biaya-biaya tumbuh lebih
besar dari pada pendapatan penjualam, dan labanya akan
berkurang. Dalam situasi yang sulit, bertahan merupakan upaya
terbaik yang bisa dilakukan.
Lampiran F pada hal 98 menjelaskan sebuah skenario
pertumbuhan sebuah bisnis ditahun yang akan datang. Lmpiran
tersebut memfokuskan pada perubahan yang terjadi pada Ikhtisar
Laba Rugi (Income Statement), Neraca (Balance Sheet), dan
laporan Arus Kas (Cash Flow). Perusahaan merencanakan
pertumbuhan yang signifikan terhadap pendapatan penjualan dan
laba ditahun yang akan datang, dan ingin mengetahui bagaimana
pertumbuhan ini berdampak pada Arus Kas (Cash Flow) dari laba
sebuah perusahaan dimasa yang akan datang.
Pada sisi kiri Exhibit F adalah Ikhtisar Laba Rugi (Income
Statement) sebuah perusahaan diakhir tahun. Perubahan bugdet
tahun depan dimasukkan dikolom kedua. (Kita tidak membahas
bagaimana perusahaan menentukan perubahan tersebut, kita
percaya bahwa manager perusahaan tsb telah melaksanakan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 98 of 199
perkiraan yang realistik dan telah mempunyai target yang relevan
ditahun depan).
Exhibit F memulai dengan perubahan pada pendapatan
penjualan dan biaya-biayanya, kemudian bergerak menyilang
merubah aset dan kewajiban operasi yang diakibatkan perubahan
pada pendapatan penjualan dan biaya, kemudian bergerak ke
laporan Arus Kas (Cash Flow) dimana perubahan pada aset dan
kewajiban operasi dimasukkan sebagai penyesuaian pada laba
bersih.
Perubahan pada aset dan kewajiban operasi diasumsikan
bahwa rasio operasi perusahaan tetap sama. Sebagai contoh,
perhatikan bahwa barga pokok penjualan dianggarkan untuk
meningkat $ 1.300.000 tahun depan. Persediaan perusahaan
adalah 13 minggu dari biaya pokok penjualan tahunan. Jadi
peningkatan biaya pokok penjualan menyebabkan nilai yang
diinvestasikan pada persediaan menjadi meningkat pula
($1.300.00 penambahan biaya pokok penjualan X 13/52 rasio
operasi = $ 325.000 penambahan peresediaan). Semua rasio
operasi yang lain dipertahankan secara konstan pada scenario
pertumbuhan seperti yang terlampir pada Exhibit F. Perhatikan
bahwa biaya penyusutan dianggarkan untuk meningkat sebesar
$50.000 ditahun depan, sebab perusahaan berencana untuk
membeli aset tetap yang baru. Jadi depresiasi ditahun depan
adalah $310.000.
Laba dianggarkan untuk meningkat dari $135.600 menjadi
$853.000 tahun depan. Ini tentu saja bagus. Tapi hal itu jangan
diasumsikan bahwa laba dari Arus Kas (Cash Flow) tahun depan
akan sama dengan laba bersih ditambah penyusutan akan menjadi
$ 1.163.800 ($853.800 laba bersih + $310.000 penyusutan =
$1.163.800). Sebuah Bisnis tidak akan mampu menghasilkan Arus
Kas (Cash Flow) dari laba sebanyak itu.
Exhibit F menjelaskan bahwa Arus Kas (Cash Flow) dari laba
di tahun depan akan kurang dari $ 800.000. Nilai yang lebih rendah
dari Arus Kas (Cash Flow) tahun mendatang ini dikarenakan
“sasaran” yang agak tinggi pada cash flow akibat dari meningkatnya
piutang dan persediaan untuk mendukung tingkat penjualan dan
biaya-biaya yag lebih tinggi. Penyesuaian nilai negatif dari Arus Kas
(Cash Flow) dapat diatasi dengan membatasi penambahan
kewajiban-kewajiban operasi. Akan tetapi perusahaan masih tetap
akan menanggung nilai negatif dari Arus Kas (Cash Flow) sebesar
$60,326 pada penyesuaian laba bersih.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 99 of 199
EXHIBIT F- SKENARIO PERTUMBUHAN.
Per …… tahun ini tahun depan ASET ( tahun depan )
* Pendapatan penjualan 10.400.000$ 2.000.000$ * Kas 793.474$ * Laba bersih 853.308$
* HPP 6.760.000$ 1.300.000$ * Piutang 192.308$ * Perubahan piutang (192.308)$
* Persediaan 325.000$ * Perubahan persediaan (325.000)$
* Laba Kotor 3.640.000$ 700.000$ * Biaya dibayar dimuka 30.769$ * Perubahan biaya (30.769)$
* Biaya-biaya operasi 2.080.000$ 400.000$ * Akumulasi penyusutan (310.000)$ dibayar dimuka
* Biaya penyusutan 260.000$ 50.000$ * Total 1.031.551$ * Perubahan depresiasi 310.000$
* Perubahan hutang 123.077$
* Pendapatan 1.300.000$ 250.000$ LIABILITAS DAN EKUITAS * Perubahan biaya 50.154$
* Biaya Bunga 103.000$ 24.000$ * Hutang - persediaan 100.000$ yang masih dibayar
* Hutang - biaya operasi 23.077$ * Perubahan pajak
* Pendapatan sebelum 1.197.000$ 226.000$ * Total hutang 123.077$ pendapatan 4.520$
pajak * Biaya yg masih harus dibayar 46.154$
* Biaya pajak 478.800$ 90.000$ * Hutang bunga 4.000$ * Arus kas disesuaikan (60.326)$
yang masih harus dibayar laba Bersih
* Laba Bersih 718.200$ 135.600$ * Total biaya yg dibayar 50.154$
* Hutang pajak 4.520$ * Arus Kas dari 793.474$
pendapatan operasi
* Pendapatan ditahan 853.800$
* Total 1.031.551$
Periode ARUS KAS dari Operasional
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 100 of 199
Singkatnya, tidak ada sesuatu yang mudah untuk
menumbuhkan Arus Kas (Cash Flow). Pertumbuhan
seharusnya baik untuk menentukan laba ditahun depan, tetapi
hampir selalu terhambat dalam Arus Kas (Cash Flow) tahun
depan. Dengan kata lain pertumbuhan tidaklah menghasilkan
Arus Kas (Cash Flow) yang instan yang sama dengan
peningkatan laba. Bandingkan Exhibit F yang menunjukkan
Arus Kas (Cash Flow) dari laba dalam skenario pertuimbuhan,
dengan Exhibit E yang menunjukan Arus Kas (Cash Flow) dari
laba dalam skenario statis. Arus Kas (Cash Flow) menunjukkan
tingkat yang lebih tinggi pada skenario statis. Laba lebih rendah
dalam kasus statis, tapi Arus Kas (Cash Flow) lebih tinggi.
Sebuah bisnis dapat mempercepat pencapaian Arus
Kas (Cash Flow) dari laba tahun depan jika dapat meningkatkan
rasio operasinya, seperti mempertahankan nilai persediaan
yang sedikit. Tapi pada umumnya meningkatkan rasio operasi
sangatlah sulit dilakasanakan pada perioda pertumbuhan.
Apabila ada, sebuah bisnis mungkin akan mengalami tekanan
dan memungkinkan rasio operasinya sedikit meleset. Sebagai
contoh, perusahaan mungkin akan menawarkan kepada
pelanggan berupa kredit yang lebih menarik untuk menstimulasi
penjualan dan untuk mengembangkan periode kredit pada rata-
rata piutang. Atau sebuah bisnis dapat saja menambah ukuran
dan menyatukan persediaan guna mempercepat waktu
penyerahan kepada pelanggan dan menyediakan pilihan terbaik.
Pada Lampiran F tidak tercantum sumber Arus Kas (Cash
Flow) yang lain dari perusahaan atau perencanaan untuk
menggunakan kas yang tersedia untuk tahun berikutnya. Dengan kata
lain, bab finansial dan investasi dari laporan Arus Kas (Cash Flow)
tidak dinyatakan. Kita belum melihat, sebagai contoh seberapa besar
sebuah bisnis merencanakan untuk mengeluarkan dana pada modal
yang dibelanjakan untuk tahun depan, atau seberapa besar rencana
perusahaan untuk mendistribusikan keuntungan kepada para
pemegang saham tahun depan. Exhibit F menyajikan semua hal
penting tentang Arus Kas (Cash Flow) dari laba, dimana merupakan
tahap awal yang cukup penting dari perencanaan Arus Kas (Cash
Flow) tahun mendatang.
“REWARD“ ARUS KAS (CASH FLOW) DARI PENURUNAN
Ungkapan lama mengatakan bahwa “apa yang naik akan
mengalami turun“ terutama kalau diterapkan pada pendapatan
penjualan dan kekayaan finansial dari sebuah bisnis. Sedikit dari
bisnis-bisnis yang ada dapat berkembang selamanya, tanpa pernah
sedikitpun mengalami penurunan atau jatuh. Tentu saja ada beberapa
contoh dari bisnis yang dapat mempertahankan tingkat
pertumbuhannya dalam waktu yang lama, seperti Wal-Mart, Microsoft.
Tetapi meskipun kokoh seperti McDonald kadang-kadang turun.
Beberapa industri mempunyai daur yang alami, yaitu dengan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 101 of 199
pendapatan penjualan yang naik dan turun seperti roller coaster
pada lintasannya.
Tingkat laba akan menurun saat terjadi penurunan
penjualan. Sangatlah sulit bagi sebuah bisnis untuk merespon
penjualan yang turun drastis dengan segera memotong biaya-
biaya pengeluarannya. Untuk satu hal, kebanyakan sebuah
bisnis dioperasikan dengan biaya yang cenderung sama / tetap
meskipun volume penjualannya menurun. Sehingga diupayakan
untuk dapat mengurangi biaya operasinal tsb. Pada bab 23
dijelaskan tentang pengaruh biaya-biaya tetap terhadap perilaku
laba. Bab ini menfokuskan pembahasan pada dampak
penurunan penjualan terhadap Laba.
Pada Lampiran G halaman 102 menampilkan skenario
penurunan sebuah bisnis, dimana kita menamakan “evil twin“
dari skenario pertumbuhan pada Lampiran F. Dalam
membandingan dua lampiran tersebut, perhatikan bahwa pada
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement), pendapatan penjualan
nilainya turun drastis menjadi $ 2 juta. Harga pokok penjualan
juga turun menjadi $ 1,3 juta, secara proporsional sama dengan
penurunan pendapatan penjualan. Sedangkan biaya
operasional perusahaan tidak turun secara proporsional seiring
dengan penurunan pendapatan penjualan, sebab utamanya
karena adanya komponen biaya tetap pada biaya pengeluaran
(Bab 23 mengarah pada topik ini).
Kesimpulannya adalah bahwa laba bersih akan berubah
menjadi $ 315.000 yaitu hampir ½ dari laba tahun sebelumnya.
Tentunya ini merupakan kabar buruk. Kabar baiknya adalah pada Arus
Kas (Cash Flow) dari laba semakin jauh lebih besar. Laba Bersih akan
turun menjadi $400.000 tetapi Arus Kas (Cash Flow) dari laba hampir
mencapai $ 1 juta ! Tentunya hal ini akan mengejutkan anda.
Skenario pada Lampiran G memiliki asumsi bahwa perusahaan
tidak merubah rasio operasionalnya sedikitpun. Sebagai contoh:
Perbandingan dari piutang terhadap pendapatan penjualan tahunan
tetap pada 5 minggu. Sejak pendapatan penjualan turun sebesar $ 2
juta, maka piutang turun menjadi $ 192.308 ($ 2.000.000 penurunan
pendapatan penjualan X ( 5/52 ) minggu = $ 192.308 penurunan
piutan). Perhatikan pada lampiran G bahwa aset dan kewajiban
operasi turun, kecuali hutang bunga yang masih harus dibayar, karena
biaya bunga tidak berkurang pada tahun depan.
Perhatikan penyesuaian positif yang besar pada Lampiran G
disebabkan adanya perubahan pada piutang dan persediaan.
Penurunan pada 3 jenis kewajiban operasi adalah penyesuaian yang
negatif, tetapi perubahan pada aset operasi ditambah dengan
penyusutan hasilnya lebih besar dari mengimbangi penurunan pada
kewajiban operasi. Singkatnya sebuah bisnis akan menyadari
pentingnya Arus Kas (Cash Flow) dari laba dan apa yang harus
dikerjakan untuk memperolehnya.
Sebuah perusahaan dapat memperoleh dana dari hutang
(bunga dari pembayaran kewajiban) atau menjual persediaan saham
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 102 of 199
sebagai modal. Jika sebuah bisnis memprediksikan bahwa
kondisi menurun akan tetap terjadi, maka tidak diperlukan
tambahan modal dari hutang dan sumber dana sendiri. Pada
tingkat penjualan yang lebih rendah, sebuah perusahaan hanya
memerlukan aset yang lebih rendah, yang berarti butuh modal
yang lebih kecil.
Memperkecil ukuran sebuah bisnis, khususnya
mengurangi beberapa karyawan yang telah lama mengabdi,
tentu saja menyakiti setiap orang. Memperkecil ukuran artinya
manajemen harus melakukan beberapa peningkatan, bukannya malah
menyerah untuk mencari alternatif dalam mempertahankan ukuran
sebuah bisnis. Tapi bukankah sudah menjadi tugas pokok dari top
manajemen untuk mengetahui bagaimana harus menggerakan sebuah
bisnis kedepan pada masa masa yang akan datang.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 103 of 199
EXHIBIT G- SKENARIO PENURUNAN
LAMPIRAN G - SKENARIO MENURUN
Per …… tahun ini tahun depan ASET ( tahun depan )
* Pendapatan penjualan 10,400,000$ 2,000,000$ * Kas 1,030,585$ * Laba bersih 403,200$
* HPP 6,760,000$ 1,300,000$ * Piutang (192,308)$ * Perubahan piutang 192,308$
* Persediaan (325,000)$ * Perubahan persediaan 325,000$
* Laba Kotor 3,640,000$ (700,000)$ * Biaya belum dibayar (11,538)$ * Perubahan biaya 11,538$
* Biaya-biaya 2,080,000$ (150,000)$ * Akumulasi depresiasi (235,000)$ yang belum dibayar
* Biaya penyusutan 260,000$ (25,000)$ * Total 266,738$ * Perubahan depresiasi 235,000$
* Perubahan hutang (108,654)$
* Pendapatan 1,300,000$ (525,000)$ LIABILITAS DAN EKUITAS * Perubahan biaya (17,308)$
* Biaya Bunga 103,000$ -$ * Hutang ( persediaan ) (100,000)$ yang dibayar dimuka
* Biaya hutang (8,654)$ * Perubahan pajak
* Pendapatan sebelum 1,197,000$ (525,000)$ * Total hutang (108,654)$ pendapatan (10,500)$
pajak * Biaya dibayar dimuka (17,308)$
* Biaya pajak 478,800$ (210,000)$ * Hutang bunga -$ * Arus kas disesuaikan 627,385$
dibayar dimuka laba Bersih
* Laba Bersih 718,200$ (315,000)$ * Total biaya dibayar dimuka (17,308)$
* Hutang pajak (10,500)$ * Arus Kas dari 1,030,585$
pendapatan operasional
* Pendapatan ditahan 403,200$
* Total 266,738$
PeriodeLAPORAN RUGI LABA NERACA LAPORAN ARUS KAS
ARUS KAS dari Operasional
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 104 of 199
BAGAIMANA DENGAN KERUGIAN-KERUGIAN ? Sejak kita mendiskusikan sebuah bisnis yang menurun, ini
merupakan wilayah pembicaraan yang tidak menyenangkan. Apa
yang akan terjadi pada Arus Kas (Cash Flow) bila pada bagian
akhir Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) kondisinya tinta
merah? Apa yang akan terjadi pada Arus Kas (Cash Flow) dari laba
tidak terdapat laba, tapi hanyalah kerugian selama setahun? Tentu
saja ini berarti bahwa biaya-biaya pengeluaran lebih besar dari
pendapatan penjualan selama setahun. Sebagaimana yang telah
dibahas pada bab ini dan bab sebelumnya, bahwa kas masuk
aktual dari pendapatan penjualan selama setahun itu berbeda
dengan nilai dari pendapatan penjualan itu sendiri, dan kas keluar
aktual pada biaya–biaya pengeluaran adalah berbeda dengan total
biaya-biaya itu sendiri.
Ketika sebuah bisnis melaporkan adanya kerugian pada tahun
itu, laporan Arus Kas (Cash Flow) akan mencatatnya.
Mengembalikan penyusutan perusahaan pada tahun tersebut
mungkin akan mengimbangi kerugiannya Meskipun Arus Kas
(Cash Flow) dari laba positif atau sekurangnya sedikit negatif
daripada kerugian pada tahun tersebut. Dengan kata lain, kerugian
harusnya jauh lebih besar daripada penyusutan.
Kita kembali pada Lampiran E halaman 96. Sekarang
asumsikan bahwa semua aset dan kewajiban operasi perusahaan
tetap sama dalam satu tahun seperti yang tercantum pada lampiran
tersebut. Akan tetapi selain itu perusahaan juga mengalami
kerugian. Misalkan kerugian yang diderita adalah $ 260.000 selama
setahun. Arus Kas (Cash Flow) dari aktifitas operasi akan sama
dengan Nol. Jika kerugian terjadi, katakan $ 500.000 selama
setahun, kemudian Arus Kas (Cash Flow) akan menjadi negatif $
240.000, kecuali bila bisnis tersebut mengurangi aset-aset
operasinya.
Seringkali sebuah bisnis tidak dapat mengurangi aset-aset
operasinya ketika mengalami kerugian. Ditambah lagi ketika
perusahaan berada pada situasi yang sulit untuk menambah
kewajiban operasinya. Tentu saja hal ini akan membuat kreditur
khawatir ketika mereka melihat bisnisnya mengalami kerugian.
Arus Kas (Cash Flow) yang negatif dari aktivitas operasi dapat
terjadi pada kondisi sesaat saja. Cepat atau lambat sebuah bisnis
akan mengalami masa akhir dan juga mungkin akan mengalami
kebangkrutan atau kondisi lain yang tidak menyenangkan. Pemilik
perusahaan dalam hal ini mungkin akan kehilangan modal yang
telah diinvestasikan dalam bisnis tersebut.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 105 of 199
BAB 16
CATATAN KAKI – CATATAN KECIL
PENDUKUNG LAPORAN KEUANGAN
(FOOTNOTES – THE FINE PRINT IN
FINANCIAL REPORTS)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 106 of 199
BAB 16
CATATAN KAKI – CATATAN KECIL PENDUKUNG LAPORAN KEUANGAN (FOOTNOTES – THE FINE PRINT IN FINANCIAL REPORTS)
LAPORAN KEUANGAN - REVIEW SINGKAT
Laporan keuangan tahunan terdiri atas 3 laporan keuangan utama
yang dalam review singkat dapat dijelaskan sbb :
1. Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) : berisi ringkasan
atas pendapatan dan biaya dari penjualan perusahaan
selama satu tahun yang melaporkan pendapatan bersih
atau laba akhir dalam satu tahun buku. Untuk perusahaan
publik atau perusahaan yang sahamnya dapat dimiliki oleh
banyak pihak juga harus melaporkan pembagian laba per
lembar saham dalam ikhtisar rugi laba sedang untuk
perusahaan nonpublik tidak diharuskan, tetapi perusahaan
dapat menggunakan laporan tersebut sebagai informasi
bagi pemegang saham.
2. Neraca (Balance Sheet) : merupakan laporan pernyataan
kondisi keuangan, yang berisikan ringkasan asset
perusahaan, kewajiban/hutang (liability) , dan modal pemilik
yang ada di perusahaan pada saat periode penyusunan
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement). Untuk memahami
isi laporan Neraca (Balance Sheet), perlu dipahami
perbedaan antara tipe dasar dari asset yang digunakan
perusahaan ( contoh : persediaan lawan aktiva tetap ), dan
perbedaan antara kewajiban/hutang (liability) operasional
(hutang dagang dan biaya yang diakui) lawan hutang
perusahaan ( pembayaran bunga / interest). Disamping itu
perlu juga diketahui perbedaan antara dua sumber dana
yang berbeda dari modal ekuitas pemilik yang
diinvestasikan oleh pemilik pada bisnis, lawan pendapatan
yang seharusnya diterimakan tetapi tidak dibagikan pada
pemilik, atau yang disebut sebagai laba ditahan.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow) : Laba menghasilkan Arus
Kas (Cash Flow), tetapi jumlah Arus Kas (Cash Flow) dari
laba selama satu tahun tidak sepadan dengan pendapatan
bersih pada tahun tersebut. Laporan keuangan yang ketiga
ini dimulai dari ringkasan Arus Kas (Cash Flow) dari laba
untuk satu tahun, yang meliputi nomor dan jumlah yang
sangat penting. Statemen ini juga melaporkan sumber lain
dari uang tunai untuk satu tahun, dan apa yang dilakukan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 107 of 199
perusahaan dengan uang tunai tersebut selama setahun.
Laporan Arus Kas (Cash Flow) dapat menerangkan strategi
finansial dari bisnis.
Secara singkat, ke tiga laporan keuangan saling melengkapi
serta sebagai kendali atas kewajiban/hutang (liability) finansial dari
setiap bisnis dalam membuat keuntungan, pada kondisi finansial
yang sehat, dan untuk penggunaan yang baik Arus Kas (Cash
Flow) . Tiga Laporan Keuangan biasanya dibuat sebagai halaman
terpisah dari laporan keuangan tahunan,atau satu laporan dalam
setiap lembar.
Walaupun secara umum, prinsip akuntansi yang berlaku
(PSAK) tidak terlalu ketat, sebagian besar bisnis – besar dan kecil
– mempresentasikan per 2 atau 3 tahun sebanding dengan laporan
keuangan untuk surat-surat berharga dan komisi pertukaran yang
memerlukan laporan keuangan pembanding
MENGAPA CATATAN KAKI ?
Laporan tahunan secara khusus berisi lebih dari sekedar
tiga laporan keuangan. Pada bagian yang difokuskan akan
diperlukan satu tambahan informasi yang pada laporan keuangan
tahunan tambahan itu disebut sebagai : catatan kaki untuk laporan
keuangan . Catatan kaki disebut sebagai pelengkap lembar kerja.
Tanpa catatan kaki laporan keuangan bisa dikatagorikan tidak
lengkap, dan memungkinkan terjadi salah pemahaman atas isi
laporan.
Para manajemen tingkat atas tidak boleh melupakan
bahwa mereka juga bertanggung jawab atas isi laporan keuangan
perusahaan, termasuk pula catatan kakinya. Catatan kaki laporan
keuangan merupakan sesuatu yang integral dan menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari laporan keuangan itu sendiri.
Pada realisasinya catatan kaki dalam laporan keuangan dicetak
lebih kecil dan ditempatkan di bagian bawah setiap halaman, dan
biasanya dikatakan sebagai berikut:
“ Penyertaan catatan kaki pada laporan keuangan ini adalah
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan ini.”
Selain laporan keuangan, laporan auditor juga
mencantumkan catatan kaki sebagaimana yang terdapat pada
laporan keuangan.
Secara singkat, catatan kaki sangat dibutuhkan untuk
mendukung kecukupan pernyataan pada laporan keuangan.
Cakupan yang luas pada konsep laporan keuangan memerlukan
pendukung yang cukup, sehingga dengan demikian semua yang
berhak akan memiliki sudut pandang yang sama secara finansial
pada suatu bisnis sehingga dapat menjadi informasi tepat dalam
pengambilan keputusan dan menghindarkan minat pribadi dalam
bisnis.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 108 of 199
DUA TIPE DARI CATATAN KAKI
Catatan kaki ada dua macam.
Pertama, metoda utama dari akuntansi yang digunakan oleh
pebisnis diidentifikasikan dan diterangkan secara jelas. Contoh,
metode akuntansi yang digunakan dalam penentuan biaya / harga
pokok penjualan dari pembelanjaan barang yang akan dijual dan
diakhiri dengan biaya persediaan yang diketahui
Karena ada macam-macam biaya pengeluaran (dan
mungkin untuk penerimaan penjualan) sebagian pebisnis dapat
memilih diantara dua atau tiga metode akuntansi yang berlaku
umum. Pemilihan metode akuntansi harus dijelaskan melalui
catatan kaki . Catatan kaki diperlukan untuk setiap pilihan metode
akuntansi yang signifikan oleh pebisnis. Catatan kaki
mengasumsikan beberapa hubungan terminology / istilah
akuntansi, seperti yang anda lihat pada contoh catatan kaki pada
laporan keuangan dari Caterpillar dibawah ini.
Catatan kaki pada laporan tahunan terbaru dari Caterpillar
Inc. mengenai metode akuntansi atas persediaan dapat dilihat
sebagai berikut (dari halaman 107 file elektronik Caterpillar tahun
1997 10-K pada posisi Surat – surat berharga):
Persediaan merupakan prnisip yang dinilai oleh metode
LIFO ( last-in, first-out ). Nilai persediaan pada dasar LIFO tepatnya
85% dari total persediaan pada nilai biaya pada 31 Desember 1997
dan 1996, dan 90% pada 31 Desember 1995.
Jika metode FIFO ( first-in, first-out ) telah digunakan,
persediaan telah mencapai $2,067, $2,123, dan $2,103 (juta) lebih
tinggi daripada yang dilaporkan pada 31 Desember 1997, 1996,
dan 1995.
Catatan kaki ini mengungkapkan bahwa persediaan Caterpillar
pada laporan Neraca (Balance Sheet) diakhir tahun telah
mencapai $2 miliar lebih tinggi jika perusahaan telah memilih suatu
metode akuntansi alternatif. Dan biaya harga pokok penjualannya
untuk setiap tahun akan berbeda (tetapi hanya dengan beberapa
juta dolar).
Perusahaan mengungkapkan pilihan metoda penyusutan
pada catatan kaki. Catatan kaki umum lainnya menerangkan
konsolidasi dari laporan keuangan perusahaan.
Banyak bisnis besar yang terdiri dari gabungan beberapa
perusahaan dan dikendalikan oleh satu perusahan induk,
membuat Laporan Keuangan dari setiap perusahaan secara
bersama-sama menurut kelompok dan diintegrasikan dalam satu
laporan keuangan. Benturan kepentingan antar perusahan akan di
eliminir sehingga bisnis menjadi satu kesatuan. Bagi perusahaan
afiliasi yang bisnisnya telah membuat investasi sebelumnya tidak
perlu dikonsolidasikan jika perusahaan tidak mempunyai
kepentingan terhadap bisnis tersebut.
Kedua adalah catatan kaki yang menyediakan keterangan
tambahan yang tidak bisa ditempatkan secara keseluruhan pada
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 109 of 199
laporan keuangan. Contoh, tanggal jatuh tempo, tingkat suku
bunga, kolateral, atau bentuk surat berharga lainnya, dan ada
beberapa detail lainnya dari utang jangka panjang dari bisnis yang
digambarkan pada catatan kaki. Penetapan sewa tahunan yang
diperlukan sebagai biaya operasional jangka panjang . Rincian
pemilihan saham dan rencana kepemilikan saham karyawan serta
potensi efek yang dapat melemahkan pendapatan per lembar
saham juga digambarkan pada catatan kaki. Masalah hukum serta
tindakan hukum lainnya yang bertentangan dengan perusahaan
juga dijelaskan pada catatan kaki.
Rincian tentang pemutusan hubungan kerja dan rencana pensiun
juga ditulis pada catatan kaki. Obligasi bisnis untuk membayar
tunjangan kesehatan pada saat pensiun dan perawatan kesehatan
bagi karyawan pensiun diterangkan dalam catatan kaki.
Kemungkinan daftar catatan kaki merupakan daftar yang panjang.
Dalam menyiapkan laporan tahunan, pebisnis perlu untuk melihat
kembali berdasarkan daftar pengecekan yang panjang setiap
kegiatan yang kemungkinan telah diselesaikan dan dituliskan pada
catatan kaki.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN PADA PENULISAN CATATAN KAKI
Manajer harus mempercayai para ahli seperti kepala
keuangan organisasi , penasehat hukum, dan auditor luar (Auditor
Publik yang diakui) untuk melakukan pemeriksaan pada daftar
catatan kaki yang tersedia. Bila catatan-catatan kaki yang
diperlukan telah diketemukan, untuk pengambilan keputusan harus
kembali pada masing-asing catatan kaki. Para manajer
mempunyai pertimbangan dan kebijaksanaan untuk
mengungkapkan secara detail setiap catatan kaki.
Manajer yang baik tidak boleh melepaskan “peluang” atau
mereka tidak boleh memberikan keterangan yang dapat
mengancam peluang persaingan dari bisnis. Manajer tidak boleh
membantu pesaingnya. Pada intinya adalah untuk membantu
para kreditor dan pemegang saham perusahaan – dengan
melaporkan informasi sesuai kebutuhan mereka .
Tetapi seberapa banyak informasi atau legalitas yang kreditor
dan pemegang saham butuhkan ? Hal ini sangat sulit untuk
dijawab secara tertulis. Pada kenyataan yang mendasar dimana
catatan kaki telah dituliskan tidaklah selalu jelas dan terperinci.
Terlalu sedikit pengungkapan seperti informasi tentang tuntutan
perkara utama melawan pelaku bisnis, akan menjadikan kesalah
pahaman yang dapat menyesatkan eksekutif puncak dari bisnis
sebagai penanggungjawab .
Di luar ketentuan “legal minimum yang sah”, yang akan didesak
oleh auditor perusahaan adalah , ketentuan pengungkapan catatan
kaki dan aturan yang tidak jelas. Manajer mempunyai kebebasan
untuk memilih cara menyatakan / mengekspresikan apa yang
mereka tulis pada catatan kaki.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 110 of 199
CATATAN KAKI YANG KABUR ADALAH SUATU MASALAH SERIUS
Suatu hal yang harus diperhatikan ketika membaca catatan
kaki secara umum adalah banyaknya ketidak jelasan karena
kejanggalan struktur kalimat maupun terlalu banyaknya istilah-
istilah teknis yang tidak dipahami. Sehingga arti penulisan pada
catatan kaki dapat menjadi kabur.
Aturan tentang catatan kaki telah jelas, tetapi tidak menegaskan
agar penulisannya dibuat jelas dan ringkas sehingga mudah
dipahami oleh pembaca laporan keuangan .
Penulisan yang lemah menjadi lebih terlihat melalui catatan
kaki pada bagian yang sensitif, seperti sengketa atau spekulasi
bisnis yang memberikan kemungkinan rugi yang besar.
Kreditor dan pemegang saham tidak mengharapkan para manajer
mengungkapkan semua jaringan bisnis yang bermasalah pada
catatan kaki hanya untuk mengakui putusannya yang kurang tepat,
tetapi lebih baik sebagai klarifikasi dan penjelasan yang dapat
membantu serta tidak akan merusak bisnis.
Beberapa perusahaan memerlukan usaha yang besar untuk
bisa mengungkapkan catatan kaki secara jelas dan benar termasuk
pengungkapan lampiran lainnya pada laporan keuangan tahunan.
Untuk itu diperlukan agar para manajer yang terkait dapat
memberikan dalihnya pada setiap jawaban seperti pada catatan
kaki mereka.
Secara singkat, kreditor dan investor sering dikelabuhi
dengan penjelasan yang kurang baik pada penulisan catatan kaki
dan kita benar-benar hanya mempunyai satu pilihan, untuk
memahami belukar masalah pada catatan kaki.
Untuk itu bila diperlukan harus dilakukan lebih dari satu kali karena
biasanya untuk memahami catatan kaki tertentu adalah cukup
penting .
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 111 of 199
BAB 17
NILAI KREDIBILITAS AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK BERSERTIFIKASI
(THE COST CREDIBILITY AUDIT BY CPA)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 112 of 199
BAB 17
NILAI KREDIBILITAS AUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK BERSERTIFIKASI (THE COST CREDIBILITY AUDIT BY CPA)
MENGAPA AUDIT
Andaikan kita telah menginvestasikan sejumlah uang
didalam suatu bisnis pribadi. Sedangkan kita tidak perlu lagi
dilibatkan dalam menjalankan bisnis tersebut , atau katakanlah
kita adalah seorang investor yang pasif atau salah satu pemilik
yang tidak perlu hadir. Sebagai pemegang saham kita hanya akan
menerima laporan keuangan perusahaan.
Untuk Memahami isi laporan keuangan itu kita akan membaca
catatan kaki pada laporan untuk menemukan bagaimana
pengelolaan perusahaan dilakukan, atau mungkin ada kerancuan
didalamnya.Untuk Itu akan timbul pertanyaan , apakah laporan
keuangan telah menyediakan penjelasan yang cukup memadai,
dan apakah perusahaan menyetujui metode akuntansi untuk
pengukuran laba?, sehingga laporan keuangan dapat dipercaya.
Atau sebagai kepala bagian kredit pada sebuah bank yang
membutuhkan laporan keuangan dalam pemberian kredit. Apakah
bisnis tersebut menggunakan metote akuntansi yang tepat dalam
menyusun laporan keuangan? Atau mungkin laporan keuangan '93
dimodifikasi'94 untuk tujuan mendapatkan kredit sehingga laporan
keuangan dibuat lebih baik dari yang seharusnya.
Atau seandainya kita sebagai manajer Investasi dana yang
mengusai perdagangan dibursa saham NYSE dan NASDAQ. Harga
saham tergantung pada laba bersih dan pendapatan per lembar
saham dilaporkan oleh perusahaan sesuai kewenangannya.
Bagaimana kita mengetahui bahwa jumlah keuntungan tersebut
dapat dipercaya?
Kesalahan dalam penyusunan Laporan keuangan terdiri dari 2
pertimbangan mendasar:
• Kesalahan murni terjadi dikarenakan sistem akuntansi
perusahaan yang tidak memadai dan gagal untuk menemukan
dan melakukan koreksi atas Kesalahan atau disebabkan
karena akuntan perusahaan kurang mengerti tentang
akuntansi yang berlaku saai ini dan Standar pelaporan
akuntansi keuangan.
• Kesalahan yang disengaja yang dapat disebabkan oleh
karyawan atau pimpinan tertinggi dengan mengubah hasil
keuntungan perusahaan dan laporan keuangan, atau
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 113 of 199
menyembunyikan informasi yang penting agar tidak terlihat
dalam laporan keuangan. Hal ini disebut dengan kecurangan
pelaporan keuangan.
Akuntansi yang buruk dan kecurangan adalah suatu
peristiwa yang berbahaya dalam laporan keuangan. Cara untuk
melindungi dari potensi kesalahan yang mendasar adalah dengan
memastikan/meyakinkan bahwa laporan keuangan bebas dari
kesalahan dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Dengan Audit dapat meyakinkan/memastikan
bahwa laporan keuangan perusahaan adalah dapat dipercaya dan
telah mengikuti aturan yang berlaku. Laporan keuangan diperiksa
oleh akuntan publik yang terdaftar.
AKUNTAN PUBLIK BERSERTIFIKASI
Seseorang perlu melakukan tiga hal untuk menjadi Akuntan
Publik (CPA). Ia harus memperoleh ijasah perguruan tinggi
dengan penekanan pada pelajaran akuntansi. AICPA (The
Amarican Institute of Certified Public Accountants) betul-betul
mendorong semua negara bagian untuk menjadikan undang-
undang syarat 5 tahun pendidikan.
Banyak negara bagian sudah mengesahkan sebagai undang-
undang, beberapa negara sudah memberlakukan pada tahun
2000. Namun demikian beberaoa negara bagian khususnya
california pada saat undang-undang ini dibuat belum mengesahkan
menjadi undang-undang.
Kedua, seorang menjadi akuntan publik harus mengikuti ujian
yang cukup melelahkan selama 2 hari dengan materi pengujian
pengetahuan tentang akuntansi, pajak penghasilan, auditing dan
hukum dagang. Ketiga seseorang harus memenuhi persyaratan
mempunyai pengalaman dinegara tempat tinggalnya. Undang-
undang /peraturan untuk menjadi akuntan publik yang
berpengalaman sifat dan waktu ditiap-tiap negara berbeda, pada
umumnya minimal harus berpengalaman selama satu tahun.
Setelah ketiga persyaratan dilengkapi yaitu pendidikan, ujian
dan pengalaman seorang akuntan berhak memiliki lisensi dari
negara bagian ditempat tinggalnya untuk membuka praktek sebagai
akuntan publik. Sebagian besar negara bagian memerlukan waktu
antara 30 sampai 40 jam untuk melanjutkan pendidikkan setiap
tahun untuk memperbaharui kembali lisensi Akuntan
Publiknya.Setiap negara bagian mempunyai lembaga akuntansi
yang bertugas mengatur praktek-praktek akuntan publik dan
berwenang untuk mencabut atau menangguhkan lisensi seseorang
yang melanggar undang-undang, peraturan-peraturan dan kode etik
akuntan publik.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 114 of 199
Akuntan Publik melaksanakan lebih daripada audit laporan
keuangan. Mereka menawarkan suatu pelayanan kepada publik
berupa perencanaan dan kepatuhan pajak penghasilan,
konsultasi perencanaan keuangan pribadi, penilaian perusahaan,
sistem komputer dan teknologi informasi, kontrol produksi dan
efisiensi, dan bidang spesialisasi lainnya. Tentu saja pelayanan
non audit memberikan lebih dari pada setengah penghasilan dari
kantor akuntan publik besar.
Lisensi Akuntan Publik secara luas diakui dan dihargai
sebagai suatu surat kepercayaaan profesional. Status profesional
Akuntan Publik terletak pada pengalaman dan keahlian mereka
dan independensi mereka pada pelanggan siapapun. Kata
“Certified” pada sebutan mereka menunjukkan pengalaman dan
keahlian mereka. Pengertian “Public” menunjukkan independensi
mereka. Dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan
akuntan publik independen adalah mutlak diperlukan. Agar
Akuntan Publik independen menjadi publik practice dan bukan
menjadi karyawan bagian dari suatu organisasi (tentu saja, selain
dari pada perusahaan Akuntan Publik itu sendiri).
Pengalaman akuntansi publik suatu batu loncatan yang baik
pada kesempatan karier lainnya. Banyak orang-orang memulai
pada akuntansi publik dan mengakhiri sebagai Controller (chief
accountant) atau financial vice president pada suatu organisasi
beberapa menjadi President dan Chief Executive Offisier CEO)
pada organisasi perusahaan. Beberapa akuntan publik masuk
politik dan sedikit menjadi gubernur negara bagian. Seseorang yang
sudah meninggalkan akuntansi publik masih ditunjuk sebagai
Akuntan Publik meskipun mereka sudah lama tidak dalam Public
Practice. Ini seperti seseorang dengan ijazah kedokteran yang
meninggalkan praktek kedokteran, tetapi masih dipanggil “dokter”.
APAKAH AUDIT DIPERLUKAN, ATAU HANYA SEBATAS IDE BAGUS ?
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai kewajiban/hutang
(liability) dan menjual sahamnya pada pasar modal dipersyaratkan
oleh undang-undang pasar modal untuk menyusun laporan
keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Independen. Pada saat ini terdapat 5 besar kantor akuntan publik
yang memiliki standar internasional dan telah mengaudit lebih dari
12.000 perusahaan di Amerika Serikat. Diluar perusahaan publik
besar tersebut, relatif sedikit perusahaan secara legal meminta
laporan keuangannya diaudit oleh Akuntan Publik yang independen.
Berdasarkan data dari Kantor Akuntan Publik Internasional
Coopers & Lybrand (saat dimerger dengan Price Waterhouse)
menganalisa data pajak pendapatan dan ditemukan bahwa lebih
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 115 of 199
dari 8,5 juta perusahaan-perusahaan korporasi, partnerships, dan
perusahaan asuransi, dan juga beberapa juta perusahaan
ventura, Tidak terlalu banyak dari perusahaan-perusahaan ini
sungguh-sungguh dipersyaratkan untuk diaudit. Meskipun
demikian, suatu perusahaan dapat memutuskan untuk mengaudit
laporan keuangannya sekalipun tanpa memperhatikan undang-
undang sekuritas negara bagian atau federal.
Saya membantu direktur (organ dari stockholder) bank
swasta, dan kami diaudit oleh akuntan publik setiap tahun.
Pengacara dan undang-undang sekuritas seharusnya
menyarankan agar perusahaan negara menggunakan audit pada
situasi tertentu. Perusahaan mungkin menandatangani kontrak
atau secara tidak resmi menyetujui laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit seperti pada saat pengajuan kredit atau
menerbitkan saham pada investor baru dalam perusahaan.
Seperti yang telah disebutkan, bahwa perusahaan
perusahaan publik mempunyai pilihan, mereka secara legal
dipersyaratkan agar laporan keuangan tahunannya diaudit oleh
kantor akuntan publik independen.Tetapi bila tidak dipersyaratkan
seharusnya perusahaan menyewa akuntan publik untuk
melakukan audit terhadap laporan keuangan tahunannya. Apa itu
payoff? Pada dasarnya, kredibilitas perusahaan dapat meningkat
apabila laporan keuangannya diaudit.Laporan keuangan yang
diaudit oleh akuntan publik mempunyai indek kredibilitas yang lebih
tinggi dibanding dengan laporan keuangan yang tidak diaudit.
Audit yang dilakukan oleh akuntan publik memberikan
jaminan terhadap laporan keuangan yang menyesatkan. Auditor ahli
dalam melacak sistem akuntansi dan mereka sepenuhnya
memahami prinsip-prinsip akuntansi dan standar laporan keuangan.
Sebagai badan usaha yang independen, akuntan publik tidak akan
mentolerir adanya kecurangan dalam laporan keuangan.
Audit adalah tidak murah. Akuntan Publik adalah profesional
yang menuntut bayaran tinggi. Suatu perusahaan tidak dapat
meminta menurunkan rate dengan melaksanakan audit
sepintas. Audit adalah audit. Akuntan Publik dibatasi oleh standar
akuntansi yang berlaku (GAAS) sebagai pedoman dalam
melaksanakan audit. Tidak ada hal-hal seperti “bargain
basement” audit atau quick and dirty audit yang hanya meluncur
diatas laporan akuntansi perusahaan. Peyimpangan dari standar
akuntansi keuangan (GAAS) dapat mengakibatkan perkara hukum
terhadap Akuntan Publik dan dapat merusak reputasi profesi
Akuntan Publik.
Suatu audit memerlukan banyak waktu karena Akuntan Publik
harus memeriksa banyak bukti dan melakukan banyak pengujian
terhadap catatan akuntansi suatu perusahaan sebelum Akuntan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 116 of 199
Publik dapat menyatakan opininya pada laporan keuangan
perusahaan.
Persyaratan waktu ini menyebabkan audit memerlukan biaya
relatif mahal. Seorang manager perusahaan, menganggap suatu
audit secara legal adalah tidak dipersyaratkan, harus bertanya
apakah keuntungan kredibilitas adalah harga suatu audit.
Sebuah bank mungkin tertarik atas audit sebagai kondisi
untuk memberikan pinjaman pada sebuah bisnis atau
penyandang dana. Diluar perusahaan dari sebuah bisnis mungkin
tertarik dari audit tahunan untuk melindungi investasi mereka
dalam bisnis tersebut. Dalam keadaan ini biaya audit adalah
harga penggunaan permodalan dari luar. Dalam banyak keadaan
investor dan kreditor dari luar tidak tertarik pada audit. Namun
demikian, sebuah bisnis mungkin akan memilih adanya audit
sebagai kontrol atas system akuntasinya. Suatu bisnis akan
memutuskan sesuatu hal perlu mempunyai pemeriksaan
keamanan yaitu evaluasi yang independen yang terfokus pada
apakah bisnis tersebut mudah ambruk dalam memperoleh
keuntungan.
Selalu ada penyimpangan atau penggelapan yang dilakukan
oleh pegawai atau manager dengan mengambil keuntungan dari
posisi jabatannya,contohnya meneriama suap atau pembayaran
dibawah meja dari pelanggan. Penyimpangan tersebut sangat
disayangkan tetapi sudah sangat umum terjadi. Audit mungkin akan
menemukan penyimpangan, tetapi bagaimanapun penemuan
penyiampangan bukanlah tujuan utama dari audit keuangan.
Banyak orang yang beranggapan salah dari audit keuangan ,
bukan.
Auditor CPA dibutuhkan untuk merencanakan prosedur audit
untuk mencari kemungkinan penyimpangan dan untuk
mengidentifikasi kontrol internal yang lemah yang memungkinkan
kecurangan tidak terdeteksi.Ini adalah sisi baik dari audit,tetapi
tujuan utamanya adalah membentuk kejujuran dalam statement
keuangan (meliputi footnotes),dan keadaan statement keuangan
secara menyeluruh disetujui sebagai prinsip akuntasi
Penyimpangan dapat merusak integritas statement
keuangan,tentu begitu juga auditor CPA akan mencari jalan keluar
terhadap adanya penyimpangan segala tipe seperti kesalahan
pembukuan.Tetapi CPA menjelaskan bahwa penyimpangan
bukanlah apa apa dalam laporan pemeriksaan.Tidak ada ungkapan
seperti”Kami mencari penyimpangan tetapi tidak menemukan yang
lainnya”.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 117 of 199
LAPORAN AUDITOR : OPINI WAJAR DAN OPINI TIDAK WAJAR
Yang terpenting dari semuanya adalah mari pada satu
persepsi yang sama. Saya sedang membahas tentang audit
laporan keuangan yang dilakukan oleh CPA. Ada banyak type lain
dari audit,seperti : audit pengembalian pajak penghasilan oleh
Int.Rev.Ser , audit program-program pendukung federal oleh
Gen.Ace.office , audit dalam sebuah organisasi oleh auditor
dalam sendiri, dan seterusnya. Pembicaraan berikut ini tertuju
pada audit oleh CPA tentang laporan keuangan yang disiapkan
oleh sebuah lembaga bisnis yang diluncurkan ke dunia
luar,terutama kepada pemilik dan lainnya yang memiliki legitimasi
hukum untuk menerima sebuah salinan dari laporan
keuangannya.
Pembaca-pembaca laporan keuangan tidak terlalu
mencermati tentang bagaimana sebuah audit dilakukan,juga
bagaimana mereka seharusnya bertindak. Yang utama dari itu
semua adalah opini dari auditor CPA. Mereka seharusnya
membaca opini secara teliti, meskipun sudah jelas bahwa
lembaga tersebut paling jelek atau paling baik, berikan saja
pengamatan yang singkat.Jelasnya banyak pemakai jasa laporan
keuangan dengan gampang beranggapan bahwa memiliki laporan
keuangan yang teraudit adalah suatu penjaga keselamatan
perusahaan yang cukup. Mereka mungkin beranggapan bahwa
CPA tidak akan digabungkan dengan laporan keuangan yang tidak
benar.
Banyak pembaca laporan keuangan beranggapan bahwa jika
perusahaan CPA memberikan opini dan itu artinya dihubungkan
dengan laporan keuangan yang selanjutnya pernyataan-pernyataan
keuangan dan catatan-catatan awal harus beres dan tidak ada
kesalahan fatal dalam tanggapannya. Apakah opini CPA
memerlukan suatu persetujuan? Tidak,itu tidak penting.
Profesi CPA telah bertahun-tahun menyumbangkan
kegiatannya membedakan opini-opini tentang audit. Anda telah
mendengar pepatah : “Jika anda melihat satu, maka anda telah
melihat mereka semuanya”. Ini tidak benar kalau menyangkut opini-
opini audit. Anda harus membaca laporan auditor untuk mengetahui
opini jenis apa yang diberikan oleh auditor pada pernyataan-
pernyataan keuangannya
Opini audit yang baik adalah sebuah opini yang komplit, atau
yang lebih umum disebut sebuah opini yang bersih dan dipaparkan
dalam Exhibit H. Pada dasarnya, opini menyatakan bahwa CPA
tidak punya materi untuk tidak menyetujui dengan laporan
keuangannya. Dengan kata lain, CPA menyetujui bahwa
pernyataan keuangan telah disiapkan berdasarkan prinsip prinsip
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 118 of 199
akuntansi yang berlaku secara umum dan bahwa catatan catatan
awal ditambah dengan informasi yang lain dalam laporan
keuangan sudah memberikan kejelasan yang cukup (standar ini
masih akan memberikan manajemen pilihan-pilihan yang luas, yg
akan dipelajari pada bab selanjutnya ).
Dalam sebuah opini yang komplit auditor CPA menyatakan
sesungguhnya menyetujui dengan laporan keuangan tersebut.
Dapat dikatakan bahwa “menurut pendapat kami, pernyataan
finansial seperti tersebut diatas terdapat kejujuran dalam semua
materi bahasan dapat diterima posisi keuangan dari perusahaan
XYZ…..”CPA mungkin telah menyiapkan pernyataan yang
berbeda dan mungkin juga telah menulis catatan catatan yang
berbeda. Kenyataannya, CPA mungkin lebih suka cara cara
perhitungan yang berbeda. Semua pernyataan CPA dalam opini
yang komplit yaitu bahwa perhitungan dan kejelasan yang
dipaparkan dalam laporan keuangan dapat diterima.
Paragrap ke 3 dari laporan audit yang dinyatakan clean
(wajar tanpa syarat) sesuai lapiran H hal. 124 merupakan standar
pelaporan yang telah digunakan lebih dari satu abad. Standar
tersebut diadops untuk beberapa alasan, salah satunya bahwa
menyusun laporan keuangan merupakan tanggung jawab utama
managemen perusahaan. Hal ini dinyatakan pada paragrap
pertama.
Selain itu profesi akuntansi menyatakan bahwa standar
tersebut harus dibuat jelas dimana suatu audit menyatakan rasional
tetapi bukan jaminan absolut bahwa laporan keuangan adalah
sesuatu materi yang bebas dari kesalahan. Dan terpikirkan bahwa
pengguna laporan keuangan seharusnya diberi tahu secara jelas
apa keterlibatan sebuah audit (dalam paragraf 2 ).
Pendapat saya, versi standar laporan pemeriksaan CPA (auditor)
lebih dari 200 jarkon teknis & banyak tergantung dari pembaca.
Selama beberapa tahun, perubahan-perubahan didalam bahasa
pelaporan pemeriksaaan dimotivasi secara kuat oleh the surge in
lawsuits melawan pemeriksa (auditor). Beberapa pemeriksaan
gagal menemukan adanya kecurangan di dalam laporan keuangan,
Kantor Akuntan Publik memberikan pendapat yang jelas tentang
laporan keuangan dimana akhirnya diketahui/ditemukan kesalahan
serius yang disebabkan karena adanya kecurangan dipihak
managemen, atau didasarkan metoda-metoda accounting yang
terbukti tidak bisa dipertahankan.
Dari semua perusahaan yang telah diperiksa, CPA
mempunyai catatan yang sangat bagus. Tidak semua kekacauan
atau kesalahan laporan keuangan mendapat opini wajar dari
auditor. Sayangnya pada beberapa kejadian, pemeriksaan tidak
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 119 of 199
100% sempuma. Lebih dari 12.000 pemeriksaan perusahaan
publik dilakukan setiap tahunnya, beberapa mendapat pendapat
yang jelas ketika dalam kenyataan pemeriksa/auditor tidak hanya
sekedar memberikan stempel persetujuan terhadap laporan
keuangan. Tetapi jumlah tsb sangat kecil jumlahnya dibanding
total yang diperiksa (jumlah nyata dari kesalahan pemeriksaan
pada setiap tahunnya sulit untuk dipastikan).
Biaya membuat semua audit yang benar harus bisa dibatasi
dalam pemikiran dasar sejumlah kegagalan kecil dari audit dapat
ditoleransi sepanjang dimaksudkan untuk menjaga keseluruhan
biaya audit yang masuk akal. Dalam kejadian-kejadian yang biasa
terjadi mungkin alasan sesungguhnya untuk memeriksa
administrasi untuk melengkapi kreditor dan investor. Seseorang
yang dituntut ketika mereka menderita kerugian dan ada gejala
laporan keuangan perusahaan mengalami ketidak efisiensi.
Para pemegang saham dan kreditor biasanya kehilangan
uang ketika dunia usaha jauh dari harapan dan dilakukan revisi
laporan keuangan atau ketika disebabkan kesalahan laporan
keuangan maka perusahaan menghadapi masalah hukum yang
serius. Maka mereka mencari seseorang untuk memperbaiki
beberapa kehilangan. Perusahaan CPA yang berkantong tebal
merupakan sebuah target yang dapat dipercaya. Karena hal tsb
profesi akuntan publik memutuskan untuk mengadopsi beberapa
bahasa pertahanandidalam laporan-laporan audit mereka, untuk
memertahankan laporan lebih baik lagi ketika mereka dituntut.
Saya percaya bahwa profesi auditing yang mengesampingkan
masalah-masalah hukum kehilangan pandangan pengguna laporan
keuangan.
Menurut saya, mayoritas pengguna laporan keuangan
umumnya ingin tahu bahwa CPA mempunyai sasaran terhadap
pernyataan keuangan dan catatan-catatan yang disiapkan oleh
managemen. Pengguna tidak perduli akan istilah-istilah khusus
yang dipergunakan dalam laporan pemeriksaan CPA. Mereka ingin
tahu 1 hal apakah pemeriksa CPA memberikan keuntungan bagi
laporan managemen mereka ? Jika tidak mereka menginginkan
pemeriksa keuangan untuk membuat sasaran yang jelas terhadap
laporan keuangan tsb.
Petunjuk aturan terbaik yang diikuti pengguna laporan
keuangan adalah dengan membuat apakah didalan laporan
pemeriksa CPA terdapat 4 paragraf. Standar laporan audit hanyalah
3 paragraf (lihat exhibit H). Auditor CPA mempergunakan 4 paragraf
untuk mengkomunikasikan hal-hal dimana pengguna lapotan
keuangan seharusnya tahu. Merupakan ide yang baik untuk
mengecek dan melihat keberadaan 4 paragraf tsb dan membaca
apa yang terdapat dalam addendum sebagai standar laporan
auditor. Ke 4 paragraf dipergunakan dalam situasi-situasi berikut:
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 120 of 199
- CPA auditor mengutamakan satu atau lebih hasil hubungan
laporan keuangan, kegiatan yang menonjol dalam setahun,
ketidakpastian bisnis dan permasalahan yang lain.
- Perusahaan akan merubah metoda-metode antara yang
terbaru dengan tahun sebelumnya yang mana menyebabkan
ketidakpastian pelaporan keuangan asli dan pelaporan bisnis.
- Ketidakpastian yang mendasar tentang komitmen kemampuan
disebabkan oleh kesulitan keuangan untuk pembayaran atau
item lain yang menyebabkan ketidakmampuan pembayaran.
Dalam situasi ini kreditor dan investor harus diberitahu
sehingga profesi audit harus memutuskan bahwa hal-hal tsb
harus diperiihatkan secara explisit didalam laporan keuangan.
Paragraf 4 tidak menyusun kualifikasi laporan perusahaan, tetapi
hanya menyediakan beberapa informasi.
Sebaliknya auditor CPA akan menghadapi pengecualian
terhadap penggunaan suatu metode accounting oleh perusahaan
atau kekurangan terbuka pada beberapa item dimana CPA
berpikir perlu untuk niencukupi keterbukaan. Dalam situasi ini
CPA mengacu sebuah pendapat yang kualified yang
mencantumkan kata-kata kunci kecuali didalam paragraf opini.
Dasar kualifikasi apa yang auditor maksudkan sebagai
pengecualian dijelaskan didalam laporan auditor. Untuk
memberikan opini yang wajar auditor CPA harus memuaskan
secara keseluruhan laporan keuangan perusahaan tanpa
menyembunyikan. Namun CPA bisa tidak setuju satu atau lebih
item dalam laporan keuangan khususnya jika perusahaan
mengabaikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
SEC secara umum tidak menerima pendapat kualifikasi audit
karena perusahaan dapat merubah accounting atau membatalkan
kualifikasi opini auditor. Disisi lain opini yang kualified merupakan
suatu batasan scope pengujian CPA, CPA tidak mampu untuk
mengumpulkan kejadian-kejadian satu atau lebih dalam pernyataan
keuangan. Dan oleh karenanya perlu membatasi opini mereka pada
item-item yang tidak diuji. Opini yang baik dapat diterima SEC
sehingga yang terbaik auditor CPA usahakan dalam situasi tsb.
Seberapa serius suatu opini kualified ? Pada dasarnya opini
terpercaya mempunyai efek fly in the oitment. Auditor menyatakan
suatu perbaikan laporan perusahaan tetapi bukan suatu perubahan
total. Sebuah opini audit terpercaya adalah bendera kuning tetapi
bukan bendera merah.
Satu hal yang perlu diingat, auditor CPA harus membuat opini
yang secara keseluruhan dapat memuaskan, walaupun terdapat
satu atau lebih deviasi pembuatan accounting dan standar. Jika
auditor keluar dari opini dimana penyimpangan- penyimpangannya
sangat serius untuk membuat kesalahan pemyataan keuangan,
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 121 of 199
maka CPA harus mengemukakan opini sebaliknya. Anda akan
jarang menemui opini sebaliknya. Tidak ada bisnis yang ingin
kesalahan pernyataan keuangannya terlihat dan mempunyai
auditor CPA yang mempersilahkan setiap orang untuk melihatnya.
Auditor CPA diperbolehkan untuk tidak memberikan
pendapat/disclaim bila membatasi ruang lingkup audit atau
ketidakpastian bisnis. Dalam beberapa situasi CPA dapat sangat
tidak setuju dengan klien yang tidak dapat diselesaikan kembali
sebagai kesempumaan auditor. CPA bisa menyimpulkan sendiri
dari perjanjian (misal keluar dari auditor). Hal ini sangat tidak
biasa tetapi dapat terjadi setiap saat dan yang akan datang.
Dalam situasi ini CPA harus memberitahu top managemen atau
managemen puncak, direktur perusahaan dan anggota komite
audit dan menjelaskan ketidaksepakatan tsb dan mengapa CPA
berbeda dengan audit.
CPA tidak bertindak sebagai pemberitahu atas ketidakmampuan
perusahaan. Bagi perusahaan publik, CPA harus
menginformasikan pada SEC mengenai bagian yang dihilangkan
dari hasil audit (kesepakatan) dan bagian mana yang menjadi
ketidaksepakatan yang tidak terselesaikan antara CPA dan
perusahaan.
AUDITOR DAN KECURANGAN MANAGEMEN
Akuntan Publik dikontrak untuk meyakinkan bahwa laporan
keuangan disajikan secara fair dan telah sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku. Meskipun mendapatkan kreteria “clean
opinion” dari Auditor namun pada dikemudian hari dapat ditemukan
kesalahan-2.Kenapa hal tersebut dapat terjadi?
Bagaimana mungkin laporan Keuangan yanag telah
dinyatakan Clean dari Auditor kemudian hari diketemukan
kesalahan? Hal ini tidak sering terjadi, tapi ini dpt menyebabkan
nilai saham perusahaan yang diaudit tsb turun, yang mungkin dapat
menyebabkan perusahaan tersebut bangkrut. Dan biasanya pemilik
saham & kreditur menuntut pihak-2 terkait, dalam hal ini para direksi
& kantor akuntan publik.
Tentu saja Auditor tidak menerima tuntutan tersebut.
Beberapa tahun terakhir Kantor Akuntan Publik Besar harus
membayar jutaan dollar untuk tuntutan hukum dan
mempertahankan kredibilitasnya.
Secara garis besar ada dua type kegagalan audit:
1. Management Fraud : sesuatu kesalahan perusahaan yang
tdk diketemukan auditor
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 122 of 199
2. Bad Accounting : sesuatu kesalahan yang
diketemukan oleh auditor namun tidak diungkapkan.
Pada type 1, pihak direksi perusahaan secara lihai
mengelabui auditor. Auditor tidak tahu apa yang terjadi . Pihak
perusahaan dapat berbohong pada auditor, memalsukan
dokumen, menyembunyikan fakta dan memaksa yang lain untuk
tutup mulut pada auditor. Auditor gagal mengungkapkan fakta-2
yang ada.
Perusahaan dapat mengesampingkan peringatan dini dari
internal control. Kolusi antara 2 orang atau lebih khususnya antara
pejabat yang memiliki wewenang yang besar adalah sangat sulit
untuk diketemukan dengan memakai prosedur audit.
Auditor harus merencanakan pemeriksaannya secara teliti
untuk kemungkinan adanya kecurangan dan transaksi2 diluar
norma yang ada. Auditor perlu mengidentifikasi hal-2 yang punya
resiko tinggi thd bagian2 yang dicurigai dan menyelesaikannya.
Namun audit ini memakan banyak waktu.
Bila manager perusahaan pandai menyembunyikan kecurangan2,
dan auditor tdk menemukannya. Maka auditor hanya menyatakan
“Reasonable assurance” bahwa laporan keuangan bebas dari
kesalahan pendapat yang cukup material. Mereka tidak menjamin
tentang tidak adanya kemungkinan kecurangan.
Pada type2, kesalahan audit sangat berbeda. Dalam beberapa
kasus auditor sangat memperhatikan kebijakan akuntansi yang
dianut oleh perusahaan. Auditor mungkin punya keraguan thd
kebijakan akuntansi yang ada, apakah sudah sesuai. Namun pada
akhirnya auditor akan mengikuti kebijakan yang dipakai oleh prsh
tsb. Dan tidak mempermasalahkannya. Auditor yang menuruti
kebijakan akuntansi perusahaan diluar kaidah yang berlaku
sehingga laporan laba dan informasi lainnya menjadi keliru banyak
dipakai sebagai dasar untuk memperkarakan. Harus kita akui dalam
situasi ini auditor terkait dengan tekanan 2 dari perusahaan untuk
mengikuti kebijakan akuntansi yang dianut. Akuntansi adalah seni
dan kadang2 auditor bukanlah aktor yang baik.
Auditor dapat disalahkan untuk kesalahan2 audit, ini cukup
adil. Namun auditor dapat cacat disisi yang lain. Jangan dikacaukan
antara kesalahan bisnis/usaha/operasi dengan kesalahan audit.
Walaupun telah dikelola dengan baik, sesuai GCG namun
perusahaan dapat dengan cepat berubah kebalikannya. clean
opinion/pernyataan wajar tidak berarti auditor menjamin
kemampuan menghasilkan keuntungan dan kesehatan perusahaan
dimasa depan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 123 of 199
Auditor tidak bertanggung jawab terhadap keputusan manajemen
yang keliru atas ketidak mampuan perusahaan keluar dari
permasalahannya. Pembaca laporan keuangan harus hati2 dan
dapat menganalisa dengan sebaik-baiknya tentang prospek
perusahaan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Sebagai penutup disimpulkan bahwa auditor
menyelenggarakan fungsi yang penting dalam dunia usaha,
disamping pernyataan yang dituangkan dlm opini pada laporan
keuangan. Standar Akuntansi Keuangan mengatur tentang
perlakuan akuntansi dan pengungkapan pada laporan keuangan.
Berdasarkan pengalaman dan diskusi dengan KAP, auditor
adalah “anjing penjaga” yg sangat efektif.Mereka mengajak
perusahaan untuk membuat peningkatan/pengembangan
methode akuntansi dan catatan yang tdk akan terlaksana tanpa
kan dari auditor yang independent. Auditor telah membuat laporan
keuangan yang lebih baik
AKUNTANSI DAN JASA REVIEW DARI AKUNTAN PUBLIK
Suatu usaha kecil tidak mungkin mampu untuk
mengusahakan audit. Sebagai contoh , biaya audit bisa lebih
besar dari total bunga kewajiban/hutang (liability) pertahunnya.
Biasanya pemilik bank atau sejenisnya akan memahami tentang hal
tersebut, sehingga mereka tidak meminta/ mendesak untuk diaudit.
Bagaimanapun, mereka mungkin membutuhkan akuntan publik
sedikitnya, untuk melihat lewat laporan keuangan perusahaan atau
mereka membuat penjelasan kepada pelanggan agar nyaman
bahwa untuk membuat laporan keuangan dapat menggunakan
akuntan publik sebagai penasehatnya.
Akuntan publik dapat menjalankan prosedur terbatas yang
dinamakan REVIEW (Tinjauan ulang Pemeriksaan). Review jauh
lebih sederhana dibanding dengan audit total. Namun demikian
review dapat memberikan bukti yang cukup tentang laporan
keuangan perusahaan sehingga akuntan publik dapat mencatat
bahwa seseorang tidak sadar akan terjadi perubahan atau
modifikasi laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan
prinsip-prinsip dasar akuntansi.
Akuntan publik dapat mengingatkan kepada pembaca
laporan keuangan bahwa review pada dasarnya lebih sederhana
dari pada audit sehingga laporan keuangan perusahaan bisa
dinyatakan dapat diterima. Didasarkan pada review maka akuntan
publik tidak memberikan suatu pernyataan melainkan jaminan
negative (”tidak dibutuhkan modifikasi-modifikasi ,,,,,,”). Jaminan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 124 of 199
negative mungkin cukup bisa memberikan kepuasan pada pemilik
modal dalam bekerjasama.
Kebanyakan usaha kecil membutuhkan bantuan dari
akuntan publik untuk mempersiapkan penyusun laporan
keuangan. Akuntan publik membuat catatan penerimaan dan
pengeluaran akuntansi perusahaan (yang membutuhkan
beberapa penyesuaian) dalam mempersiapkan penyusunan
laporan keuangan. Pada suatu kondisi akuntan publik dalam
penyusunan laporan keuangan dapat menyatakan bahwa. Tidak
dapat diaudit atau tidak dapat direview. Sehingga akuntan publik
dapat menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit
dan meyakinkan bahwa tidak ada pendapat yang negatif.
Pada umumnya usaha kecil menggunakan akuntan publik
untuk menyiapkan pajak penghasilan dan memberi saran
bagaimana untuk meminimize pajak penghasilannya. Selain itu
akuntan publik memberikan berbagai saran antara lain
rekomendasi ttg sistem akuntansi.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 125 of 199
EXHIBIT H – CPA AUDITOR’S STANDARD OPINION ON FINANCIAL STATEMENTS
Independent Auditors’s Report
We have audited the accompanying balance sheets of XYZ company as of December 31, XXX2 and XXX1, and the related statements of
income, stockholders’ equity, and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s
management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
We conducted our audits in accordance with generally accepted auditing standards. Those standards require that we plan and perform the
audit to abtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining,
on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An naudit also includes assessing the
accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation.
We believe that our audits provide as reasonable basis for our opinion.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of XYZ Company as of
December 31, XXX2 and XXX1, and the results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with generally
accepted accounting principles.
Signature of CPA Firm
(Date)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 126 of 199
BAB 18
PRINSIP/METODE AKUNTANSI DAN
KUALITAS DARI PENDAPATAN
(ACCOUNTING METHODS AND QUALITY
OF EARNINGS)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 127 of 199
BAB 18
PRINSIP/METODE AKUNTANSI DAN KUALITAS DARI PENDAPATAN (ACCOUNTING METHODS AND QUALITY OF EARNINGS)
GAAP : NAMA DARI SUATU PERMAINAN
Laporan keuangan disiapkan sesuai dengan standar yang
berlaku selama bertahun-tahun ‘Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP). Jarang sekali dijumpai sebuah laporan
keuangan suatu perusahaan yang dibuat dengan metode selain
GAAP. Perkecualian yang sangat kecil mungkin terjadi untuk
laporan keuangan organisasi non-profit atau badan pemerintah
yang mengikuti prinsip akunting yang berbeda.
Audit oleh Kantor Akuntan Publik selalu dilakukan mengikuti
GAAP didalam penyiapan laporan keuangan perusahaan (lihat Bab
17). Secara singkat, setiap kali kita membaca laporan keuangan
sebuah bisnis, kita dapat mengasumsikan bahwa laporan
keuangan tersebut telah disiapkan sesuai GAAP.
Tujuan dasar dari masalah GAAP adalah menyiapkan suatu
metode pelaporan keuangan secara umum yang harus diikuti oleh
pelaku bisnis untuk mengukur laba-rugi usaha dan
menggambarkan kondisi keuangan serta Arus Kas (Cash Flow)
perusahaan. Dengan demikian yang diharapkan dari para pelaku
usaha adalah kesamaan aturan keuangan untuk menjaga nilai dan
laporan keuangan berbagai usaha yang dapat diperbandingkan
satu dengan yang lainnya. Dapat dibayangkan akan sangat
membingungkan jika setiap pelaku usaha memiliki metode
pelaporan keuangan yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan menggunakan penghitungan depresiasi berdasarkan
historical cost dan perusahaan yang lain menghitung depresiasi
menggunakan basis perhitungan biaya penggantian.
Enam langkah proses akuntasi sebuah perusahaan, sebagai
berikut:
1. Meng-identifikasi dan meng-analisa seluruh transaksi dan
operasional usaha selama satu periode,
2. Menentukan metode akuntasi yang benar dan cocok untuk
setiap tipe transaksi dan operasional berdasarkan GAAP,
3. Catat dan mengakumulasikan seluruh transaksi dan operasi
usaha selama suatu periode, dengan metode yang benar,
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 128 of 199
4. Pada akhir periode, menyusun sales revenue, expenses,
assets, liabilities dan owner’s equity, serta memastikan
Neraca (Balance Sheet) akhir sesuai dan akurat.
5. Menyiapkan laporan keuangan satu periode dan membuat
catatan kaki pada laporan sesuai aturan yang ditentukan
(Termasuk laporan KAP jika telah selesai membuat laporan
audit),
6. Mendistribusikan laporan keuangan kepada setiap orang
yang berhak mendapatkan laporan keuangan ydm.
Bab 7 membicarakan step kedua (2), untuk menentukan /
memilih metode pelaporan sesuai GAAP, untuk setiap tipe dasar
dari transaksi dan operasi dari usaha.
Misalkan saja, suatu perusahaan menyewa 2 (dua) KAP dengan
kwalikasi yang sama dan satu sama lainnya tidak mengetahui
kehadiran di perusahaan tersebut. Masing masing KAP diminta
membuat laporan sesuai versi mereka. Perusahaan membutuhkan
2 (dua) set laporan keuangan, akan tetapi hanya satu laporan yang
akan dipakai.
Pertanyaannya adalah, akankah kedua KAP menghasilkan
laporan dengan angka net-income (profit) yang sama? Akankah
laporan kedua KAP menunjukkan balance sheet perusahaan yang
sama? Akankah catatan-catatan kaki yang dibuat juga akan sama?
Mungkin saja kita sudah bisa menyimpulkan dan menjawab.
Kedua KAP diperkirakan akan menghasilkan laporan net-income
perusahaan yang berbeda. Satu atau lebih penghitungan expenses
akan berbeda demikian pula untuk sales revenue juga mungkin
akan berbeda. Ini berarti kedua balance sheet mungkin akan
berbeda, Sales revenue dan expenses menyebabkan
meningkatnya atau menurunnya asset dan liabilities, dan jika net-
income berbeda, maka balance sheet akhir juga akan berbeda.
Dengan kondisi yang demikian ini, apakah dua KAP diatas
dianggap telah melakukan yang salah dalam melaksanakan
GAAP? Jawabannya adalah tidak; tidak ada satupun diantara
mereka yang melakukan audit yang salah. Namun bagaimana hal
ini dapat terjadi? Jawabannya adalah bahwa untuk penghitungan
expenses dan sales revenue, buku petunjuk GAAP tidak
mengarahkan pada pemilihan satu metode akutansi saja akan
tetapi membolehkan memilih menggunakan dua atau tiga metode
sebagai alternatif.
Akutansi keuangan akan melihat sebaimana pengukuran berat
badan seseorang dengan alat penimbang yang memberikan
penunjukan berat secara benar, namun dalam kenyataannya,
akutansi keuangan berdasarkan GAAP mengijinkan suatu
perusahaan memilih alat pengukur berat baik yang digunakan
timbangan berat maupun timbangan ringan.
Bab ini membahas perbedaan didalam GAAP yang mengijinkan
memilih lebih dari satu metode akuntasi untuk digunakan mencatat
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 129 of 199
transaksi dan operasi usaha. Kegiatan usaha tidak ada perbedaan,
namun metode akutansi yang digunakan berbeda sesuai pilihan.
Setiap perusahaan perlu memilih metode akutansi untuk setiap
pengeluaran dan mencatat sales revenue. Hampir setiap bisnis,
hasil dari keuntungan usaha merupakan factor yang dominant
didalam memilih metode akutansi yang sesuai. Bagaimana
perhitungan keuntungan bersih dari usaha dapat terealisir dari
dipilihnya metode akutansi?. Hal ini merupakan pertanyaan yang
sering dilontarkan oleh para manajer bisnis.
MANAGER BISNIS DAN GAAP
Chief Executive Officer (CEO) dengan jajaran para pelaku
manajemen puncak lainnya, perlu memastikan bahwa laporan
keuangan perusahaan dibuat sebaik mungkin khususnya metode-
metode akuntasi yang dipergunakan untuk mengukur keuntungan
perusahaan telah memenuhi persyaratan sesuai GAAP. Jika
metode akutansi yang dipakai masih diluar yang persyaratkan,
perusahaan dapat segera membuat sikap keberatan terhadap
pelaporan keuangan yang belum sepenuhnya benar dan sesuai.
Para manajer harus bertanggung jawab terhadap kemungkinan
kerugian yang timbul akibat dari pelaporan keuangan yang salah,
sebab pemegang saham pasti akan mempertanyakan pelaporan
keuangan yang tidak kurang tepat. Dengan demikian para manajer
harus memperhatikan secara cermat terhadap metode-metode
akutansi yang dipakai didalam penyusunan laporan keuangan yang
menjadi tanggung jawabnya.
CEO perusahaan dengan seluruh jajaran manajemen
tertingginya harus memutuskan metode akutansi yang terbaik
untuk perusahaannya. Mereka harus memilih antara metode
akutansi yang sifatnya konservativ (cautious) dan aggressive
(liberal), yang artinya pelaporan keuntungan pada akhir waktu
(konservativ) dan pelaporan keuntungan awal/mendahului
(aggressive).
Pilihan akutansi harus berhubungan dengan waktu/jadwal untuk
pencatatan sales revenue dan expenses. Semakin cepat sales
revenue dicatat, semakin cepat pula keuntungan usaha yang dapat
dilaporkan, dan kondisi yang sama akan diperoleh bila pencatatan
biaya-biaya pengeluaran dilakukan pada akhir (terlambat). Jika
perusahaan menginginkan laporan keuntungan perusahaan dapat
dilaporkan secepatnya, maka KAP dapat di-instruksikan agar
menggunakan metode pelaporan keuangan yang dapat
memberikan percepatan sales revenue dan menunda pengeluaran
biaya rutin.
Sebaliknya, jika perusahaan menginginkan bersikap konservativ,
maka KAP dapat di-instruksikan menggunakan metode akutansi
yang menunda pencatatan sales revenue dan mempercepat
pencatatan pengeluaran biaya, sehingga pelaporan keuntungan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 130 of 199
usaha dilaporkan pada waktu yang terakhir. Metode akutansi yang
dipilih untuk pencatatan pengeluaran biaya pembelian barang dan
depresiasi dapat dijadikan sebagai contoh perbandingan antara
metode konservativ dan aggressive untuk pencatatan keuntungan
usaha dan ini dibahas secara umum pada Bab 20 dan 21.
Manajer bisnis mungkin cenderung memilih menghindar
daripada terlibat pada proses memilih metode akutansi. Namun
mungkin ini merupakan suatu kesalahan. Pertama, ada resiko
dimana laporan keuangan tidak disiapkan sesuai dengan GAAP,
khususnya jika laporan keuangan yang tidak di-audit oleh KAP.
Kedua, para top-level manager harus menerapkan metode akutansi
yang paling cocok untuk mendukung kebijakan usaha. CEO harus
memutuskan laporan keuangan yang paling menguntungkan untuk
kelangsungan bisnis perusahaan.
Harus ada yang memilih metode akutansi, jika tidak ada maka
para manajer secara otomatis menjadi pengawas/pengendali
perusahaan. Sebagai pimpinan penanggung jawab akutansi
perusahaan, harus bekerja-sama secara erat dengan CEO dan top-
level manager lainnya guna memastikan bahwa metode akutansi
yang dipilih sudah sesuai dan tidak menyimpang dari sasaran,
tujuan, strategi dan rencana dari perusahaan.
KONSISTENSI PEMAKAIAN METODE AKUTANSI
Sekali suatu perusahaan memilih metode akutansi mana yang
dipakai untuk pencatatan sales revenue dan biaya-biaya, maka
perusahaan akan tetap memilih pada metode tersebut. Yang
terpenting bahwa perusahaan perlu konsisten pada metode
akutansi yang telah ditetapkan. Seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, perbedaan antara metode-metode akutansi terjadi
pada kapan pencatatan sales revenue dan expenses (biaya-biaya)
dilaksanakan. Dari suatu tahun ke tahun berikutnya, jumlah sales
revenue dan biaya-biaya akan berbeda menggunakan metode
akutansi yang berbeda, dan untuk itu akibatnya perhitungan
keuntungan akhir akan berbeda. Jumlah perbedaan tersebut dapat
saja menjadi besar pada saat awal tahun usaha, atau sepanjang
tahun dimana usaha meningkat maupun menurun secara drastic.
Namun, untuk sebuah perusahaan sudah mapan namun belum
atau tidak memiliki pengalaman pertumbuhan cepat ataupun
penurunan yang drastis, hasil akhir dalam bentuk keuntungan
bersih mungkin saja minimal walaupun sulit untuk memastikannya.
GAAP tidak memerlukan sebuah usaha menentukan serta
melaporkan banyaknya perbedaan keuntungan bersih yang
diperoleh dalam satu tahun, jika perusahaan menggunakan metode
akuntasi alternative dibandingkan metode akutansi yang
sebenarnya digunakan. Metode akuntansi konservativ dapat
menghasilkan efek yang cukup besar pada pelaporan besaran
inventori dan fixed assets. Jika harga inventory jauh lebih rendah
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 131 of 199
daripada harga pasar, maka perusahaan tidak perlu
memperhitungkan perbedaan besaran harga inventori tersebut.
Contoh kasus: (sesuai halaman 104, Bab 16)
Tentang laporan keuangan terhadap asset Carterpillar berdasarkan
metode akutansi konservativ dilaporkan didalam balance sheet
angka US$ 2 Milyar lebih rendah daripada jika perusahaan tersebut
menggunakan metode akutansi alternative (aggressive). Ini berarti,
selama bertahun-tahun perusahaan tersebut melaporkan
keuntungan yang lebih rendah US$ 2 Milyar sebelum pajak. Namun
bagaimanapun juga hasil perhitungan tersebut adalah akumulasi
perhitungan selama ber-tahun-tahun juga. Carterpillar
menggunakan metoda akutansi conservative sejak 50 tahun yang
lalu. Sehingga rata-rata pertahunnya menjadi US$ 40 juta dan ini
merupakan angka yang cukup besar.
Pada tahun 1997, keuntungan Carterpillar sebelum pajak tercatat
sebesar US$1,942 juta, menggunakan metode akutansi
konservativ. Dengan metode akutansi alternative perusahaan
sebenarnya mampu menangguk keuntungan 3% lebih besar atau
sebesar US$ 56 juta pada tahun tersebut.
MASSAGING THE NUMBERS AND COOKING THE BOOKS
Sebelum memilih metode akutansi, para manajer bisnis
dapat melaksanakan dua langkah untuk memanipulasi pencatatan
keuntungan. Pertama, dengan jalan income smoothing atau
massaging the numbers. Para manajer bisnis dapat mengendalikan
jadwal pengeluaran biaya dan sales revenue sedemikian rupa
dengan mempercepat atau memperlambat pencatatan keuntungan
dalam satu tahun. Cooking the books adalah suatu istilah yang
tidak dianjurkan dilakukan karena perbuatan tersebut dapat
dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum.
Cara umum pelaksanaan massaging the numbers adalah
membagi-bagi pengeluaran biaya dari suatu usaha. Misalnya untuk
pengeluaran biaya untuk repair and maintenance, tidak perlu
dicatat hingga pekerjaan tersebut selesai dikerjakan. Dengan cara
seperti ini, work order dapat dipindah-pindahkan untuk menghindari
pencatatan pengeluaran biaya pada suatu periode, dan dengan
demikian para manajer leluasa memainkan waktu pencatatan
pengeluaran biaya. Biaya-biaya lain yang dapat diperlakukan
antara lain: employee training and development costs, advertising
expenditures.
Pencapaian keuntungan tahunan mungkin saja berada dibawah
atau diatas yang diharapkan. Cara yang paling baik adalah me-
manipulasi pengeluaran (expenses) atau mengendalikan jadwal
pencatatan revenue. Sales dapat pula dipercepat, misalnya dengan
mengirimkan produk-produk kepada dealers walaupun mereka
belum melakukan pemesanan prodruk yang dimaksud. Jadi sales
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 132 of 199
untuk tahun depan diambil dan dimasukkan dalam pembukuan
tahun ini.
QUALITY OF EARNINGS
Istilah Quality of Earnings dapat diartikan sebagai kemampuan
metode akutansi yang dipergunakan suatu perusahaan dalam
pencatatan keuntungan perusahaan. Metode akutansi konservativ
secara umum dapat dipandang sebagai metode yang memiliki
kwalitas pelaporan keuangan yang tinggi. Metode akutansi
‘Aggressive’ dipandang dengan perhatian lebih oleh para stock
analysts dan investor. Mereka lebih menyukai melihat margin untuk
safety. Mereka tahu bahwa banyak perkiraan dan pilihan yang
harus dilakukan dalam financial accounting.
Profesional investor pada dasarnya akan sangat memperhatikan
metode akutansi yang terlihat mencatat revenue (atau sumber-
sumber pemasukan lainnya) terlalu dini; atau yang gagal mencatat
kerugian ataupun biaya-biaya yang semestinya perlu di tata ulang.
Meskipun laporan keuangan biasanya di-audit, para professional
akan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap laporan tersebut
agar laporan yang dimaksud tampak meyakinkan dalam.
Merekapun juga memberikan perhatian kepada Arus Kas (Cash
Flow) dari keuntungan (aktiva) karena untuk yang ini tidak dapat
dimanipulasi. Metode akutansi akan memperhitungkan keuntungan
bukan arus kas (Cash Flow). Jika keuntungan usaha yang
dilaporkan di-dukung dengan data arus kas yang tetap (stabil),
maka stock analyst akan memberikan penilaian terhadap quality of
earnings yang tinggi.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 133 of 199
BAB 19
MEMBUAT DAN MENGUBAH
PERATURAN
(MAKING AND CHANGING THE RULES)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 134 of 199
BAB 19 MEMBUAT DAN MENGUBAH PERATURAN (MAKING AND CHANGING THE RULES)
MENGAPA LAPORAN KEUANGAN SANGAT PENTING
Jutaan orang-orang bergantung pada laporan keuangan
untuk informasi penting tentang kinerja keuntungan (atau kerugian),
kondisi keuangan, dan aliran kas perusahaan. Luasnya pemakai
laporan keuangan meliputi banker-banker yang memutuskan
apakah memberi pinjaman pada suatu bisnis usaha; para investor
memutuskan apakah membeli, memegang atau menjual saham
dan obligasi pada perusahaan publik; para pebisnis pembeli dan
penjual memutuskan nilai perusahaan-perusahaan; pemilik yang
langsung mengendalikan bisnis/usaha untuk mengevaluasi
bagaimana usaha mereka dilakukan; supplier-supplier memutuskan
apakah menjual dengan cara kredit; dan manajer pengelola dana
pensiun melakukan tanggung jawab gadai mereka, yang mana
memerlukan ketelitian/ kejelian dalam mengatur uang orang lain.
Untuk hal itu, bagaimana tentang manajer-manajer bisnis?
Manajer-manajer adalah pemakai pertama dan paling dekat pada
laporan keuangan. Manajer-manajer bergantung pada laporan
pendapatan/penjualan untuk mengetahui berapa banyak
keuntungan dibuat (atau berapa banyak kerugian yang terjadi).
Manajer-manajer juga perlu Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement)
dan informasi aliran kas untuk menjaga kondisi keuangan
bisnis/usaha tetap baik, dan untuk melihat sebeberapa besar
kesanggupan membayar hutang yang mungkin berkembang, dan
merencanakan persyaratan-persyaratan modal pada suatu bisnis
usaha
Pendeknya, baik orang dalam dan luar perusahaan
tergantungan pada laporan keuangan yang didesain untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan pemakai untuk sumber
informasi keuangan.
Laporan keuangan adalah laporang yang utama dan hanya
yang langsung ke sumber informasi untuk mengetahui informasi
kinerja keuntungan bisnis, dan kondisi keuangan dan informasi
aliran kas. Sumber-sumber informasi keuangan lainnya tentang
perusahaan adalah sumber kedua, yang dilaporkan melalui laporan
keuangan perusahaan. Perusahaan publik mengeluarkan
pemberitahuan kinerja pendapatan terakhir mereka melalui press
release, tetapi itu adalah laporan pendahuluan dan berubah sesuai
dengan laporan keuangan terakhir mereka.
Tanpa mengatakan bahwa laporan keuangan seharusnya
dapat dipercaya dan memenuhi permintaan informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai. Pemakai laporan keuangan biasanya
tertarik pada 3 hal utama tentang bisnis/usaha :
1. Kinerja laba (atau rugi).
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 135 of 199
2. Kondisi keuangan dan khususnya prospek
kesanggupan membayar hutang perusahaan, yang mana mengacu
pada kemampuan bisnis untuk membayar kewajiban-kewajiban
tepat waktu dan menghindari masalah-masalah keuangan.
3. Struktur kapitalisasi (kepemilikan), yang mengacu
pada satu atau lebih kelas pada modal lembar saham yang
dikeluarkan oleh perusahaan, apakah beberapa utang perusahaan
dapat diubah kedalam persediaan modal, sejumlah persediaan
modal yang dibeli memberikan pilihan kepada manajer-manajer
dan karyawan-karyawan termasuk cara untuk memilih, dan
beberapa tuntutan lain yang langsung atau tidak langsung yang
menunjang keuntungan bisnis.
Investor-investor dan pemakai lain biasanya mencari
tambahan informasi dalam laporan keuangan suatu bisnis – seperti
apakah suatu usaha memiliki cukup kas di bank ditambah aliran
kas yang akan datang untuk menunjukkan pertumbuhan. Tetapi,
tiga hal yang disebutkan diatas merupakan informasi inti yang bagi
pemakai informasi untuk melihat laporan keuangan.
Bab ini melihat peraturan akuntansi yang menentukan
ukuran laba dan penyingkapan laporan keuangan. Laporan
keuangan tidak lebih baik dari pada standar-standar yang
digunakan untuk mempersiapkan laporan. Seperti yang disebutkan
sebelumnya, peraturan-peraturan ini biasanya disebut prinsip-
prinsip umum akuntansi yang diterima (GAAP), dan mencakup baik
metode-metode akuntansi dan persyaratan-persyaratan
penjelasan. Seberapa baikkah peraturan itu? Mengapa GAAP
berubah dari waktu ke waktu?
Kita berpikir pengamat luar kesimpulan pandangannya
bahwa sistem laporan keuangan bekerja dengan baik, sehingga
peraturan-peraturan (biasanya prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima) sudah cukup untuk tujuan dan fungsi pada laporan
keuangan. Sebaliknya, kritik menggebu-gebu berlangsung yang
tidak reda selama bertahun-tahun. Mungkin harapan dari pemakai
laporan keuangan telah timbul. Mungkin akuntansi keuangan tidak
dapat mengikuti komplek dan rumitnya pertumbuhan bisnis dan
lingkungan ekonomi.
Bab ini mengambil pandangan kritis pada GAAP, yang
menentukan aturan laporan keuangan. Pembahasan berikutnya
dalam arti yang lebih dimengerti; Catatan penting yang mengikuti
asumsi dalam keadaan seperti itu yang kedengarannya dan
bekerja layak. Bagaimanapun, sistem yang ada belum sempurna
namun beberapa perbaikan telah dibuat.
MENGUBAH PERATURAN
Bab 18 menjelaskan peraturan akuntansi keuangan yang
tidak mengikat – GAAP adalah sedikit “bebas”. Biasanya prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima dapat membuat manajer membuat
sedikit perbedaan. Manajer-manajer dapat memilih beberapa
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 136 of 199
alternatif methode akuntansi laba untuk biaya dan penerimaan
penjualan., dan mereka membuat sejumlah kebijakan mengenai
bagaimana memperlihatkan laporan keuangan mereka dan
bagaimana menulisnya. Dengan kata lain Bab 18 juga menjelaskan
bahwa perusahaan-perusahaan secara konsisten dalam
menggunakan metode akuntansi dari tahun ke tahun.
Tetapi, apakah peraturan-peraturan itu sendiri (GAAP)
konsisten sepanjang waktu? Peraturan-peraturan akuntansi
keuangan mengingatkan kita pada peraturan-peraturan lain,
hukum-hukum, prinsip-prinsip, atau standar-standar yang telah
berubah sepanjang waktu. Ingat, ketika 55 mil per jam adalah batas
kecepatan di jalan bebas hambatan? Terjadi berkembang ketika
tidak ada nilai tiga pada tembakan dalam bola basket. Roger Maris
dan kemudian Mark McGwire dan Sammy Sosa mematahkan
catatan record Babe Ruth untuk lari tunggal dinegaranya, karena
dinegara mereka memiliki banyak waktu pertandingan.
Peraturan akuntansi keuangan berkembang secara
konstan. Setiap tahun Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB),
suatu badan yang berwenang-membuat aturan di Amerika Serikat,
memperkenalkan peraturan-peraturan baru; juga melakukan
perubahan (atau memperbaiki) peraturan-peraturan lama, dan
issue-issue penggantian peraturan-peraturan untuk mengganti
peraturan-peraturan lama. Telah terjadi beberapa tahun yang lalu,
misalnya, bahwa laporan aliran kas tidak dibutuhkan sehingga
perusahaan-perusahaan tidak pernah melaporkannya. Saya telah
menjadi CPA 13 tahun sebelum pendapatan per saham
diperlihatkan dalam laporan keuangan pada perusahaan publik.
Peraturan akuntansi keuangan terdapat kekurangan dalam
hal peraturan yang dibuat untuk jalan keluar setelah kenyataan
permasalahan terjadi sebelumnya. Pertama adanya masalah;
kemudian peraturan diambil untuk mengatasi masalah. Masalah
akuntansi laba atau laporan keuangan memperlihatkan hal-hal
yang berkembang dalam praktek nyata yang tidak secara khusus
tercakup dalam buku peraturan pada prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima umum (GAAP). Pengeritik semakin banyak, tetapi
kenyataanya ilmu akuntansi dan praktek-praktek yang diperlihatkan
tidak tanggap pada pengeritik tersebut.
Pada akhirnya pengeritik bergabung kedalam suatu
konsensus yang cukup menjadi perhatian sehingga FASB
menempatkan hal ini pada agendanya. Masalah-masalah yang ada
diselesaikan melalui prosedur yang berlaku pada suatu badan (hal
ini membutuhkan waktu yang agak lama). Sampai akhirnya dibuat
pengumuman resmi oleh FASB. Sering kali peraturan baru tidak
membantu setiap orang dalam bisnis dan komunitas keuangan.
Meskipun begitu, pebisnis menekankan dan melaksanakan
peraturan baru tersebut, walaupun mereka memperdebatkan
apapun tujuan yang dia punyai. Jika tidak dilaksanakan maka
laporan keuangan mereka dapat disalahkan karena terdapat
kekeliruan dan metode-metode akuntansi perusahaan tersebut
tidak memenuhi terhadap aturan GAAP.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 137 of 199
Banyak pernyataan-pernyataan FASB yang setuju dengan
topik-topik akuntansi yang sangat teknis. FASB telah mengeluarkan
lebih dari 130 pernyataan sejak tahun 1973. Jika kita melihat
secara teliti seluruh daftar pernyataan pada FASB (dan pendahulu-
pendahulunya dalam pembuatan peraturan akuntansi) saya ragu
jika kita akan dapat menemukan banyaknya kepentingan secara
umum, kecuali diberitahu oleh corporate controller, professional
analis keamanan, dan manajer-manajer investasi yang selalu
mengawasi secara mendetail pada semua peraturan akuntansi
yang berubah.
Sebagian besar pernyataan FASB telah tercatat kurang dari
3.0 pada skala Richter laporan keuangan dan mereka baru saja
diperingatkan oleh investor-investor dan pemakai laporan
keuangan lainnya. Sebaliknya, banyak pernyataan FASB pada
standar-standar akuntansi telah menyebabkan kerusakan yang
hebat dalam laporan keuangan dan telah menjadi sangat
kontroversial-melibatkan argumen-argumen yang pahit dan
tuduhan-tuduhan yang tajam, untuk mengatakan tidak ada sesuatu
tentang besarnya pengaruh congres dan tekanan yang berat pada
FASB sampai mengganggu pada prosesnya. Beberapa dari
pernyataannya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat
dikeluarkan karena FASB sekarang memerlukan 5-2 suara atau
lebih baik disebut “super-mayoritas” dalam mengeluarkan
pernyataan.
SALAH SATU CONTOH PADA PERUBAHAN PERATURAN YANG RADIKAL DAN MELAMPAUI BATAS :
TUNJANGAN MEDIS DAN KESEHATAN KARYAWAN MASA PENSIUN
Beberapa pernyataan-pernyataan Badan Standar Akuntansi
Keuangan (FASB) telah menyebabkan perubahan dalam
perhitungan laba. Pernyataan-pernyataan ini sebagai bukti
peringatan nyata pada bagaimana GAAP dapat ketinggalan jauh
dibelakang dan sangat kurang serius untuk jangka waktu yang
relatif lama sebelum profesi akuntansi berusaha mengatasi
masalah. Salah satu contoh seperti pernyataan dramatis mengenai
akuntansi untuk kedokteran, rumah sakit, dan tunjangan biaya
kesehatan yang telah dibayar oleh perusahaan bagi karyawan
pensiun.
Salah satu perkembangan yang luar biasa pada tempat
kerja pada generasi sebelumnya telah menumbuhkan rencana
perawatan medis dan kesehatan karyawan. Semakin banyak dan
semakin banyak perusahaan yang telah mendukung secara
komprehensif rencana tunajanga medis dan kesehatan karyawan
mereka baik selama bekerja dan selama mejalani pensiun.
Khususnya karyawan yang membayar cukup besar pada biaya
rencana ini. (Seperti anda sudah ketahui, sebagian besar
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 138 of 199
perusahaan menyediakan banyak tunjangan bagi karyawan
(employee benefits), seperti perencanaan masa pensiun. Akuntansi
pensiun telah hilang dengan sendirinya melalui perkembangan
sejarah yang kontroversial).
Perusahaan selalu membayar semua atau sebagain biaya
kesehatan dan tunjangan kesehatan pada mantan karyawan,
pensiunan sampai karyawan dan suami/isteri mereka dan yang
menjadi tanggungan mereka meninggal kecuali yang kehilangan
hak partisipasinya. Kemunduran dalam perhitungan telah
menyebabkan beberapa perusahaan mengurangi tunjangan pada
karyawan atau mengganti lebih banyak biaya pada saat pensiun.
Ada beberapa sedikit kasus dimana karyawan berusaha untuk
menghindari hukum mereka dan/atau kewajiban-kewajiban moral
dibawah rencana-rencana ini. Untungnya, sebagian besar bisnis
berbuat sesuai dengan kewajiban/hutang (liability) mereka.
Tinjauan secara garis besar, sebuah perusahaan membayar
tunjangan medis dan kesehatan selama 20, 30 tahun atau lebih
karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut dan kemudian
melanjutkan pembayaran untuk 10, 15, 20 tahun atau lebih selama
masa pensiun. Jumlah biaya yang akan datang untuk karyawan
yang pensiun dari perusahaan dapat menambah jumlah yang
cukup besar. Ingat bahwa ini adalah biaya masa yang akan datang,
bukan biaya yang harus dibayar sekaligus semua pada saat
pensiun. Walaupun perusahaan tidak ingin membayar lebih dulu
semua biaya-biaya masa yang akan datang yaitu dengan
memasukkan sebagian uang tersebut untuk investasi sampai
biaya-biaya pada masa yang akan datang jatuh tempo. Jumlah ini
disebut nilai sekarang pada aliran pembayaran di masa yang akan
datang.
Sebagai perbandingan kasar, mempertimbangkan pinjaman
hipotek di rumah anda. Katakan cicilan per bulan anda adalah
$1000 selama 20 tahun ke depan; kemudian jumlah total
pembayaran masa mendatang anda adalah $240,000. Jumlah
$240,000 termasuk biaya bunga masa yang akan datang dan
pembayaran sejumlah hutang ke penjual tanah/rumah (disebut
pinjaman pokok).
Jika keberuntungan memihak, kita memenangkan lotere
dan kita memutuskan untuk melunasi pinjaman hipotek kita hari ini.
Kita tidak perlu membayar sejumlah $240,000. Asumsi tingkat
bunga hipotek kita adalah 8% per tahun; kita dapat melunasi
hipotek sekitar $120,000. Ini adalah keseimbangan pinjaman
sekarang dan nilai sekarang dari nila hipotek yang akan datang.
Nilai sekarang pada biaya masa yang akan datang suatu
perusahaan untuk manfaat medis dan kesehatan untuk karyawan
yang pensiun dapat dihitung, walaupun biaya-biaya masa yang
akan datang sulit untuk diperkirakan; waktu dan jumlah biaya-biaya
ini harus diramalkan beberapa tahun sampai pada masa yang akan
datang, dan subyek beberapa perubahan karena adanya inflasi
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 139 of 199
pada biaya perawatan kesehatan dan medis, dan tipe-tipe baru
pengobatan.
Sebagian besar perusahaan tidak meletakkan sebagian
uang untuk membayar semua kewajiban/hutang (liability) masa
yang akan datang mereka. Mereka tidak meletakkan uang dalam
dana yang terpisah pada suatu investasi yang dapat dipercaya
sampai pembayaran tiba selama karyawan mereka menjalani
pensiun. Pada kenyataannya karyawan akan dibayar dengan janji-
janji yang dapat dilaksanakan tetapi tidak tepat. Dalam beberapa
kasus, karyawan tidak memiliki kemampuan dana untuk biaya-
biaya tunjangan medis dan kesehatan pada saat pensiun mereka.
Sampai FASB mengeluarkan pernyataan/peraturan yang
berhubungan dengan permasalahan tersebut diatas, perusahaan
tidak memiliki catatan yang cukup “maju dengan perlahan-lahan”
pertanggung jawaban selama karyawan itu bekerja. Perusahaan
tidak mencatat beberapa biaya paska kerja/pensiun yang telah
ditambahkan pada gaji dan tunjangan tambahan yang dibayar
selama karyawan bekerja. Tidak ada biaya expenses yang dicatat
sampai biaya-biaya terealisir dibayar selama masa pensiun
karyawan. Keterlambatan dalam mencatat pengeluaran (expnses)
dan kegagalan mencatatan setiap biaya yang datang mendapat
kritikan yang sangat besar.
Pada akhir tahun 1990, setelah 10 tahun perdebatan dan
pertimbangan yang mendalam, Badan Standar Akuntansi
Keuangan mengamanatkan bahwa perusahaan harus mencatat
biaya-biaya kepentingan masa pensiun selama karyawan bekerja.
Perusahaan diberikan dua alternatif cara untuk membuat
perubahan akuntansi dibawah peraturan yang baru. Sebagian
besar memutuskan untuk mengejar semua untuk tahun bisnisnya
berjalan yang tidak mencatat biaya-biaya perawatan kesehatan dan
medis masa pensiun. Sejumlah biaya yang cukup besar diletakkan
dalam satu pembukuan dan dirubah dalam biaya expenses.
Contoh utama adalah General Motors. Kutipan dari artikel di
New York Times (Edisi Nasional, 2 Februari, 1993, halaman C3):
menghapuskan sebesar $20.8 miliar untuk “mengejar” untuk
mengakui total kumulatif pengeluaran biaya perawatan kesehatan
bagi pekerja dan para pensiunan, sesuai dengan aturan standar
akuntansi yang berlaku pada saat karyawan bekerja.
Contoh lain sejumlah biaya kesehatan dan medis yang
dicatat untuk masa pesiun termasuk didalamnya: Ford $7.5 miliar;
AT&T, $5.5 sampai $7.5 miliar; General Elctric, $1.8 miliar; dan
Alcoa, $1.2 miliar. Jumlah biaya tersebut sangat besar dan dapat
dipercaya, tetapi ingat bahwa penerimaan penjualan tahunan
perusahaan-perusahaan tersebut adalah dalam ratusa milyard
dollar.
Perubahan beberapa peraturan lain telah menyebabkan
pengaruh yang dramatis. Walaupun, pernyataan FASB yang baru
(Pernyataan pada Standar Akuntansi Keuangan No. 133, Akuntansi
untuk Instrumen-Instrumen Derivatif dan untuk Aktivitas-aktivitas
yang Terbatas, Juni 1998) bisa mempunyai pengaruh yang sangat
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 140 of 199
besar pada beberapa bisnis, terutama yang sangat setuju pada
derivatif keuangan. Sampai pernyataan ini dikeluarkan, perusahaan
masih menunggu sampai kontrak derivatif mereka ditutup, pada
saat itu mereka mencatat laba atau rugi pada suatu kontrak.
Pernyataan yang baru memerlukan pengenalan yang lebih awal.
BISNIS YANG SELESAI DAN YANG TIDAK SELESAI
Pelajaran utama yang bisa dipetik dari proses penyusunan
peraturan selama beberapa tahun adalah bahwa aturan-aturan
akuntansi, yang sama baiknya secara keseluruhan sebagaimana
saat ini, masih lambat dalam mengejar perubahan yang terjadi di
dunia bisnis. Auditor-auditor CPA tidak dapat memaksa suatu
bisnis untuk menggunakan metode akuntansi yang berbeda dari
GAAP. Seorang auditor CPA dapat menyarankan kepada suatu
bisnis sebagai berikut : “menurut saya akan lebih baik jika anda
melakukan dengan cara ini.” Para auditor hanya dapat
memberikan saran saja, kecuali jika suatu metode akuntansi
dipersyaratkan di bawah GAAP.
Akuntansi keuangan tidak mempunyai proses yang built-in
untuk self-improvement yang memungkinkan para akuntan dan
auditor CPA bekerja sama serta meng-improve metode-metode
akuntansi. Dalam hal ini, setiap orang menunggu otoritas penyusun
aturan yaitu FASB untuk turun tangan dengan pengumuman/aturan
(pronouncement) baru pada GAAP.
FASB selayaknya diberi banyak penghargaan karena telah
menuntaskan beberapa permasalahan akuntansi yang sering
diperdebatkan selama 3 dekade dan berperan sebagai “mahkamah
agung” dalam pengaturan standar pelaporan keuangan. FASB
telah mengeluarkan standar akuntansi pada masalah-masalah
yang rumit sbb. :
- Financial derivatives.
- Penjelasan (Disclosure) operating segments dari suatu bisnis
berdasarkan pada struktur organisasi perusahaan, kelompok
produknya, geographic area, serta pelanggan utama-nya.
- Penjelasan (Disclosure) tentang struktur modal (capital
structure) suatu bisnis.
- Penjelasan (Disclosure) tentang pensiun dan obligasi
postretirement benefits lainnya dari suatu bisnis.
- Penjelasan (Disclosure) tentang stock options (meskipun
banyak yang berpikir bahwa efek dari option ini harus dicatat
sebagai biaya/expense, tetapi dalam hal ini FASB tidak
mensyaratkan).
- Impairment of assets, yang mana mengatur tentang penurunan
nilai beberapa asset yang tidak memberi kontribusi bagi
keuntungan masa depan (future revenue) atau pendapatan
bisnis.
- Investments in securities (investasi surat berharga), dan
bagaimana mengenali keuntungan serta kerugian dari investasi
ini.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 141 of 199
- Cash flow statement (laporan cash flow), yang telah dibuat
menjadi laporan keuangan wajib (mandatory financial
statement) di tahun 1987.
FASB juga telah menuntaskan banyak permasalahan pada
industri spesifik yang sangat membutuhkan perhatian, dan telah
mengeluarkan pengumuman/aturan (pronouncement) pada
berbagai permasalahan akuntansi yang rumit.
FASB mendapatkan banyak kritik, tetapi tidak ada satupun
yang memberi alternatif yang lebih baik. Mayoritas utama dari
manajer bisnis, controller, CPAs, pengacara, professional
keuangan, ahli akuntansi, serta institusi keuangan betul-betul ingin
mempertahankan peran pengaturan standar akuntansi keuangan
tetap berada di sektor swasta dan diluar campur tangan
pemerintah. Saya tentu saja setuju. Saya juga berpikir bahwa
dengan mematuhi ancaman/persyaratan dari Securities &
Exchange Commission (SEC) justru menjadi batu loncatan dalam
proses menjaga FASB tetap berada pada jalurnya.
PENYINGKAPAN/PENGUNGKAPAN DAN YANG TIDAK DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
Salah satu kritik terhadap FASB selama 3 dekade
keberadaannya adalah berkaitan dengan disclosure dalam laporan
keuangan, atau bisa disebut sebagai lack of disclosure. Sebagai
contoh, diharapkan FASB akan memberi perhatian lebih terhadap
product liabilities potensial dari bisnis. Perhatian yang lebih lagi,
meskipun masih angan-angan, adalah pada environmental
liabilities perusahaan manufaktur, fasilitas umum (public utilities),
dan extractive industries.
Selama beberapa tahun muncul keinginan yang kuat
adanya penjelasan lebih banyak (more disclosure)dalam laporan-
laporan keuangan. Inti dari hukum federal securities pada tahun
1933 dan 1934 adalah full disclosure. Tetapi beberapa item
informasi (bebas dari keinginan & keterkaitan dengan investor,
kreditor dan pengguna laporan keuangan lainnya) tidak
dipersyaratkan untuk dijelaskan dalam laporan keuangan eksternal
kepada stakeholder.
Biaya iklan dan pemasaran lainnya tidak harus dipisahkan
dalam laporan income, meskipun tetap harus dilaporkan dalam 10-
K tahunan-nya SEC. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dapat
digunakan untuk menyembunyikan keuntungan dari tahun ke tahun
(bab 18, hal. 125). Biaya-biaya ini tidak harus dilaporkan dalam
laporan income, meskipun harus dijelaskan dalam 10-K tahunan-
nya SEC.
Kompensasi bagi top management tidak harus dilaporkan
dalam laporan keuangan perusahaan atau di dalam footnotes.
Tetapi informasi ini harus dijelaskan dalam proxy statement-nya
korporasi publik yang biasanya dilakukan setelah dewan direksi
perusahaan meminta persetujuan pemegang saham. Secara
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 142 of 199
ringkas, kepemilikan saham dari suatu perusahaan tidak harus dan
hampir tidak pernah dijelaskan dalam laporan keuangan.
Untuk memastikannya, disclosure telah di-improve selama
beberapa tahun. Sebagai contoh, model umum dalam laporan
keuangan saat ini adalah bagian management discussion &
analysis (MD&A), yang menjelaskan performansi keuntungan,
masalah-masalah, dan strategi bisnis. Dalam opini saya, disclosure
dapat dikembangkan lebih jauh tanpa mengakibatkan hilangnya
keuntungan kompetitif (competitive advantage).
Agar adil dalam hal ini, saya sebutkan bahwa kebanyakan
organisasi (keagamaan, militer, pendidikan, non profit lainnya serta
pemerintahan) lebih menyukai sedikit disclosure. Bisnis juga tidak
tidak terkecuali, segan untuk melepas informasi terlalu banyak
kepada publik.
SEC telah menjalankan database elektronik untuk laporan
keuangan dan arsip-arsip lainnya oleh perusahaan publik dibawah
kewenangannya. Database ini dapat di-akses melalui internet.
Sebutan untuk database informasi keuangan yang sangat besar ini
adalah EDGAR (Electronic Data Gathering, Analysis, and Retrieval
System). Banyak perusahaan yang telah membuat laporan
keuangannya dapat di-akses di internet. Banyak yang telah
mempunyai website dengan lingkup informasi yang luas. Layanan
database LEXIS/NEXIS sangat membantu dalam pencarian
informasi pada perusahaan spesifik. Publisher informasi keuangan
seperti Moody’s Investors Service dan Standard & Poor’s
menampilkan riwayat-riwayat perusahaan.
Secara ringkas, ada bermacam-macam sumber untuk
menggali informasi tentang bisnis. Laporan keuangan tahunan dari
pemegang saham menjadi sumber informasi mengenai performansi
keuntungan, kondisi keuangan, dan cashflow. Dari sisi lain, untuk
mendapatkan informasi, bisa dipastikan pada masa mendatang
akan menjadi lebih elektronis.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 143 of 199
BAB 20
PERHITUNGAN HARGA POKOK
PENJUALAN
(COST OF GOOD SOLD CONUNDRUM)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 144 of 199
BAB 20
PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (COST OF GOOD SOLD CONUNDRUM)
PENTINGNYA PEMILIHAN AKUTANSI
Harga-harga barang yang terjual ke pelanggan biasanya
merupakan biaya yang paling besar dari Perusahaan yang pada
umumnya berkisar antara 50 % sampai dengan 70 % dari nilai
penjualan.
Pada masa lampau , saya harus menekankan bahwa banyak
pebisnis menjual jasa sebagai pengganti produk seperti
penerbangan, perusahaan telephone, Disney World dan bioskop.
Banyak perusahaan jasa menjual produk dengan jasanya seperti
penjualan brondong jagung di bioskop. Laba(Rugi) kotor dan
keuntungan yang terkait tergantung pada metode akutansi yang
digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan
Para Manager harus mempunyai pedoman bagaimana cara
menghitung laba , mereka harus mengerti bagaimana cara
menentukan pengurangan biaya agar mendapatkan nilai penjualan
yang baik.
Menurut pendapat saya pimpinan perusahaan harus menentukan
metode akutansi yang digunakan perusahaan dalam menghitung
harga pokok penjualan.
Keputusan ini juga akan mempengaruhi Laporan Keuangan
Perusahaan dalam hal perhitungan aktiva persediaan.
Tiga metode dasar secara umum banyak digunakan dalam
menentukan harga pokok penjualan, dimana ketiga-tiganya
dilengkapi dengan teori. Ketiga metode diterima oleh prinsip-
prinsip umum akutansi yang menyatakan bahwa harga barang
yang dijual ke pelanggan harus diselaraskan terhadap
penghasilan dari penjualan dalam perhitungan laba kotor per
periode. Pemasukan harga pokok penjualan dalam satu
periode dan pendapatan dari penjualan dalam periode yang
lain akan tidak punya makna.
Manager Bisnis dan akuntan professional tidak setuju cara
menghitung harga pokok penjualan dalam satu periode. Contoh
khusus dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan akutansi
dan tidak ada perbedaan yang berarti antara ketiga metode pada
laba kotor dan nilai akhir persediaan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 145 of 199
Andaikan sebuah perusahaan menjual 4000 unit produk
dalam kurun waktu 1 tahun.
(Tidak ada perbedaan apakah produk yang dijual dari pabrik
dengan penjualan langsung atau dijual lewat pengecer).
Perusahaan tahun ini mulai menjual sebanyak 1000 unit yang
berasal dari persediaan tahun lalu.
Perdagangan tidak akan meninggalkan tingkat persediaan
sampai level nol jika tidak produknya akan ditinggalkan atau
peredaran yang diluar kendali dengan demikian perusahaan dalam
kasus ini akan mengganti produk yang sudah dijual dalam satu
tahun. Oleh karena itu di akhir tahun jumlah unit yang tepat harus
ditetapkan atau dalam hal ini adalah 1000 unit.
Perusahaan ini melakukan empat kali akuisisi dalam satu
tahun, setiap kelompok yang diproduksi atau dijual bisa bervariasi,
dimana perdagangan tidak membutuhkan produk dalam kelompok
paket yang sama dalam tahun itu. Secara ringkas perusahaan
dalam tahun ini memulai dengan 1000 unit, terjual sebanyak 4000
unit, penggantian 4000 unit yang terjual dan saldo dalam tahun ini
sebanyak 1000 unit.
Jika harga produk tidak pernah mengalami perubahan maka
tidak akan ada persoalan dalam akutansi. Namun apabila harga
produk beruba-ubah, maka perubahan harga akan mengakibatkan
persoalan akutansi yang dapat diselesaikan dengan tiga cara :
1. Motode Harga Rata-Rata
2. Metode Masuk Belakangan, Keluar dulu
3. Metode Masuk dulu, Keluar dulu
Contoh perhitungan harga produksi ditunjukkan pada Exhibit I,
dimana harga produk setiap tahun dinaikkan. Setiap keberhasilan
akuisisi nilainya lebih dari $5000. Cara menghitung harga total
$550.000 dibagi 4000 unit yang terjual dan 1000 unit yang tidak
terjual dan jumlah persediaan di akhir tahun(Lihat Exhibit I )
Harga total $550.000 dari 5000 unit harus dibagi atau
dialokasikan antara harga pokok produksi untuk 4000 unit yang
terjual dalam satu tahun dan aktiva persediaan untuk 1000 unit
yang tidak terjual(Unit ini akan dijual dan pendapatannya dicatat
dalam tahun depan)
Jadi tidak benar membebankan $550.000 dari 5000 unit terhadap
nilai pendapatan yang diperoleh dari penjualan 4000 unit.
Jika anda seorang pimpinan perusahaan, bagaimana cara
membagi terhadap seluruh total biaya $550.000? Keputusan akan
diambil setelah mendapatkan laporan dari pengendali biaya
perusahaan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 146 of 199
Serngkali para manager meremehkan persoalan ini dan
menyerahkan sepenuhnya kepada pengendali biaya perusahaan.
Sebaiknya seorang harus bisa menganalisa sendiri situasi ini dan
memutuskan metode terbaik yang digunakan.
Seperti halnya keputusan managemen yang lain, ada
beberapa pertanyaan dasar yang perlu dijawab :
Apakah ada alternatif lain? Apakah ada konsekwensinya untuk
setiap alternatif? Alternatif terbaik yang dipilih dibandingkan
terhadap tujuan dan strategi perusahaan? Jika anda berada
diruangan yang tidak mempunyai kepekaan bisnis, maka keputusan
dari 10 orang pasti sama, dengan memilah persoalan menjadi tiga
kelompok.
EXHIBIT I – HARGA POKOK PENJUALAN DAN NILAI AKHIR PERSEDIAAN
ITEM Produk JML(Unit) Harga($)
Persediaan Awal 1,000 100,000
Akuisisi Pertama 1,000 105,000
Akuisii Kedua 1,000 110,000
Akuisisi Ketiga 1,000 115,000
Akuisisi Kempat 1,000 120,000
Total 5,000 550,000
Penjaulan dalam satu periode 4,000 *TBD
Nilai persediaan dalam akhir periode 1,000 *TBD
*TBD = ditentukan oleh metode akutansi yang dipakai . LihatExhibit J, K dan L satu untuk masing –
masing dari ketiga metode akutansi
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 147 of 199
METODE HARGA RATA-RATA
Menurut hemat saya sebagaian besar manager bisnis
(tidak semua, tapi kemungkinan mayoritas) akan secara intuitive
(naluri ) memilih analisa biaya secara metode harga rata-rata. Yang
mana ditunjukkan pada Exhibit J-Metode Harga Rata-Rata pada
halaman ini. Alasan dari metode ini adalah bahwa empat per-lima
barang terjual, dengan demikian empat per-lima dari total biaya
harus dibebankan pada harga pokok penjualan dan satu per-lima
harus dialokasikan pada nilai akhir persediaan.
Logikanya bahwa laba kotor adalah diukur dalam satu tahun
sehingga semua biaya pada tahun itu harus dikumpulkan dan
masing-masing unit harus dibagi dan harus dibagi apakah unitnya
terjual atau belum terjual (masih dalam persediaan akhir ).
Taruhlah dengan cara lain harga rata-rata per-unit adalah $ 110
($550,000 harga total dibagi 5000 total unit = $ 110). Harga rata-
ratanya dikalikan 4000 unit yang terjual untuk mendapatkan $
440,000 harga pokok penjualan. Nilai persedian akhir adalah $
110,000 atau 1000 unit diakhir persediaan dikalikan $ 110 harga
rata-rata per unit.
Metode harga rata-rata mempunyai pertimbangan menarik
dan kewajaran umum. Namun demikian perlu dipertimbangkan
metode ini dikarenakan popularitasnya menempati urutan ketiga.
Sebuah bisnis lebih banyak memilih satu dari dua alternatif metode
akutansi guna menentukan harga pokok penjualan.
EXHIBIT J-METODE HARGA RATA-RATA
KELOMPOK PRODUK JUMLAH (UNIT) BIAYA ($)
Persediaan awal 1000 100000
Persediaan pertama 1000 105000
Persediaan kedua 1000 110000
Persediaan ketiga 1000 115000
Persediaan keempat 1000 120000
Jumlah 5000 550000
Barang 2 yang terjual dalam
kurun waktu
4000 440000
Persediaan pada akhir periode 1000 110000
Sejumlah total biaya $ 550,000 dibagi dengan total unit sejumlah
5000 didapatkan rata-rata biaya $ 110 perunit. Rata2 biya $ 110
dikalikan dengan 4000 unit yang terjual untuk menentukan ongkos
biaya yang telah terjual $440,000 dengan persediaan akhir 1000
unit merupakan biaya persediaan akhir adalah $ 110,000
METODE MASUK BELAKANGAN, KELUAR DULU (LIFO = LAST – IN, FIRST-OUT)
LIFO adalah metode untuk memilih 4 item yang
menguntungkan selama kurun waktu satu tahun dan total biaya
yang dikeluarkan untuk pengambilan barang terhadap harga pokok
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 148 of 199
penjualan. Seperti yang terlihat pada Exhibit K dimana total biaya
untuk untuk 4 item adalah $ 450.000. Istilah “Last-in” adalah
akuisisi terakhir, sedangkan “First-out” adalah mengacu pada biaya
yang dikeluarkan pada setiap item sebelum biaya akuisisi yang
lain.
Teori utama dari LIFO adalah menunjukkan produk yang
terjual harus digantikan dengan produk yang lain sehingga
perdagangan tetap berkelalnjutan dan pemasukan(last in) adalah
mendekati biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan
produk yang terjual.
EXHIBIT K-METODE LIFO
Item Produk JML (unit) Harga Persediaan Awal 1,000 $100,000
Akuisisi Pertama 1,000 105,000
Akuisisi Kedua 1,000 110,000
Akuisisi Ketiga 1,000 115,000
Akuisisi Kempat 1,000 120,000
Total 5,000 $550,000
Barang Terjual dalam Periode 4,000 450,000
Persediaan pada Akhir Periode 1,000 $100,000
Biaya akuisisi meningkat sepanjang tahun dengan demikian
metode LIFO dapat digunakan untuk memilih item mana yang
memiliki biaya yang terbesar. Dalam suatu periode tertentu dimana
terjadi peningkatan biaya, LIFO diusahakan agar meningkatkan
harga pokok penjualan.
Pada contoh diatas nampak bahwa nilai awal persediaan
adalah $100,000 sama dengan nilai akhir persediaan lihat Exhibit
K. Produk yang tersisa pada akhir tahun tentu saja tidak sama
dengan pada awal tahun. Produk yang tersisa pada persediaan
akhir tahun adalah diambil dari akuisisi terakhir. Jarang ditemui
aliran produk mengikuti bersamaan antara akuisisi akhir(last-in)
dan biaya yang dikeluarkan(first-out). Produk pertama yang
menguntungkan adalah produk pertama yang terjual. LIFO
mengabaikan kenyataan aliran/urutan produknya, LIFO justru
mempertimbangkan(last-in) item terakhir yang diperkiran
menentukan berapa harga pokok penjualan untuk tahun ini.
Hasil akhir menunjukkan bahwa pada persediaan akhir
LIFO menyisakan biaya dari satu produk setelah dilakukan seleksi
biaya dari barang-barang yang terjual, dimana metode LIFO
menyisakan nilai akhir persediaan. Setelah beberapa tahun
menggunakan LIFO persediaan dari suatu perusahaan
mengingatkan pada kisah Dorian Gray yang memandang ke
cermin, dimana kenyataan dari persediaan nampak kecil tapi
dilaporkan biayanya seimbang/sama dengan nilai akhir persediaan.
Lihat juga catatan Caterpillar pada halamanm 90 dimana
berdasarkan metode LIFO nilai persediaan sebesar $2 Milyar
dibawah biaya persediaan pada saat itu, hal ini dikarenakan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 149 of 199
perusahaan telah menggunakan sistem LIFO beberapa tahun yang
lalu.
Ketika terjadi inflasi(sebaimana dalam contoh) LIFO
memaksimalkan harga pokok penjualan dan mengurangi
keuntungan (atau dengan kata lain mengurangi laba kotor). Tentu
saja melakukan hal ini mengandung dampak yaitu Neraca (Balance
Sheet) perusahaan perlu dilaporkan pada posisi nilai persediaan
akhir yang terendah.
LIFO menghasilkan keuntungan yaitu dapat memperkirakan
kapan biaya produksi meningkat dari tahun ke tahun dimana harga
pokok penjualan ditingkatkan dan nilai persediaan sebaliknya.
Namun perlu diingat bahwa metode ini adalah salah satu cara dari
berbagai upaya lain. Biaya produksi selayaknya menurun
sepanjang tahun demikian tahun-tahun selanjutnya. Oleh sebab itu
nilai persediaan tidak memiliki batasan waktu tertentu dan jika
biaya produksi dapat dijaga stabil jangan melakukan perubahan
drastis yang mengakibatkan perubahan akutansinya.
METODE MASUK DULU, KELUAR DULU (FIFO = FIRST-IN, FIRST-OUT).
Metode LIFO memilih biaya-biaya dalam urutan kronologis
terbalik. Dalam kontrak metode masuk dulu, keluar dulu atau FIFO
mengambil biaya-biaya dalam urutan kronologis untuk menentukan
harga pokok penjualan. Metode FIFO dalam contoh ini mengambil
item persediaan awal dan item akuisisi pertama, akuisisi kedua dan
ketiga untuk menghitung total biaya penjualan 4.000 unit dalam
tahun berjalan. Jumlah dari keempat item adalah $ 430,000 lihat
Exhibit L dihalaman ini. Item pertama dari produk yang dipesan
adalah yang pertama dibebankan pada harga pokok penjualan.
Biaya dari item tersisa tetap sebagai biaya dari persediaan akhir.
Salah satu alasan penggunaan FIFO adalah bahwa aliran
produk pada kenyataannya hampir selalu mengikuti urutan masuk
dulu, keluar dulu. Dalam periode perubahan biaya, sebagaimana
contoh, FIFO menekan harga pokok penjualan dan meningkatkan
laba kotor. Dan, persediaan akhir dilaporkan pada saat terdini, atau
biaya tertinggi dalam Neraca (Balance Sheet).
Alasan paling kuat untuk penggunaan FIFO adalah bila
strategy bisnis adalah harga-harga jual yang ditetapkan
berdasarkan metode FIFO, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam
Bab ini. Pertama kita lihat perbedaan antara ketiga metode
dimaksud.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 150 of 199
EXHIBIT L-METODE FIFO
Item Produk JML(unit) Harga
Persediaan awal 1,000 $100,000
Akuisisi Awal 1,000 105,000
Akuisisi Kedua 1,000 110,000
Akuisisi Ketiga 1,000 115,000
Akuisisi Keempat 1,000 120,000
Total 5,000 $550,000
Barang Terjual dalam periode 4,000 430,000
Persediaan pada akhir periode 1,000 $120,000
METODE MANA YANG AKAN DIGUNAKAN ? Andaikan anda seorang pimpinan perusahaan dalam contoh diatas.
Pada saat akhir tahun diperlukan peninjauan kembali kinerja laba
setiap produk yang terjual. Nilai penjualan untuk tahun ini dari 4000
unit yang terjual adalah $ 645.000. Berapa besar laba kotor yang
diperoleh tahun ini ? Jawabannya tergantung pada metode
akutansi yang digunakan.
Laba Kotor untuk masing-masing metode akutansi adalah sebagai
berikut,
Metode Harga Rata-Rata
Nilai Penjualan $645,000
Harga Pokok Penjualan (Exhibit J) $440,000
Laba Kotor $205,000
Metode LIFO
Nilai Penjualan $645,000
Harga Pokok Penjualan (Exhibit K) $450,000
Laba Kotor $195,000
Metode FIFO
Nilai Penjualan $645,000
Harga Pokok Penjualan (Exhibit L) $435,000
Laba Kotor $215,000
Nilai penjualannya sama aspek bisnisnya terletak pada
harga jual dan jumlah barang yang terjual yaitu 4000unit yang
menghasilkan nilai penjualan tahun ini sebesar $645,000,
perbedaannya terletak pada harga pokok penjualan.
Kelebihan masing-masing metode akutansi dapat dibahas
lebih rinci, namun secara pribadi saya rasa metode yang baik dan
penting adalah konsistensi dalam kebijakan dan strategi harga
penjuaalan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 151 of 199
Dengan kata lain saya perlu tahu bagaimana cara
menentukan harga jual sebelum saya dapat memutuskan metode
akutansi yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan.
Andaikan harga jual ditentukan sebagai berikut, dimulai
dengan biaya pabrik atau pembelian bahan baku.
Perusahaan menaikkan harga per unit untuk menentukan harga
jual.
Harga penjualan ini dipertahankan sampai seluruh unit
dalam satu proses produksi terjual dan pindah ke proses produksi
berikutnya. Tentu saja banyak faktor lain dari biaya produksi yang
mempengaruhi harga penjualan. Tidak adanya tekanan pada harga
penjualan, mengakibatkan banyak perusahaan menentukan harga
penjualan hanya sebagai langkah awal.
Perdagangan bisa menaikkan atau menurunkan harga
oenjualan akhir karena persaingan atau tekanan ekonomi lainnya.
Untuk produk dalam contoh ini, andaikan perusahaan
menggunakan metode FIFO, maka harga produk dinaikkan 50%
terhadap harga penjualan dan mampu menjual produk pada harga
penjualan. Karena itu nilai penjualan perusahaan untuk tahun ini
ditentukan sebagai berikut (lihat Exhibit I untuk data biaya) :
Kenaikan biaya 50% terhadap Harga Penjualan
$100,000 X 150% = $150,000
$105,000 X 150% = $157,500
$110,000 X 150% = $165,000
$115,000 X 150% = $172,500
Total Nilai Penjualan = $645,000
Apabila perdagangan ini menentukan harga penjualan
dengan cara ini, saya lebih suka menentukan harga pokok
penjualan dengan metode FIFO. Laba Kotor sama dengan
sepertiga nilai penjualan : ($215,000 laba kotor/$645,000 nilai
penjualan = 1/3).
Baik metode harga rata-rata maupun LIFO akan memberikan ratio
laba kotor lebih rendah dari sepertiga yang tidak konsisten dengan
metode penentuan harga penjualan perusahaan.
Sehubungan dengan cara menentukan harga penjualan banyak
perusahaan memakai metode LIFO berdasarkan kenyataan bahwa
metode ini menghasilkan laba kotor terendah dan nilai akhir
persediaan terendah dalam periode harga – harga naik. Salah satu
alasannya adalah paham konservasi, dimana kelihatannya banyak
perusahaan lebih suka menempatkan pada posisi rendah daripada
kelebihan aktiva dan laba.
Alasan lain adalah LIFO dapat digunakan untuk menekan jumlah
pembagian laba atau bonus atas laba walaupun karyawan dan
manager tidak suka cara ini. Alasan lain untuk menyembunyikan
laba dalam hal ada pertentangan dengan serikat pekerja.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 152 of 199
Barangkali ada keinginan untuk menaikkan laba sehingga perlu
penyesuaian untuk meningkatkan harga penjualan atau
mengeluarkan karyawan.
Atau alasan utama yang bisa lebih disederhanakan adalah
menekan pendapatan kena pajak. LIFO diijinkan untuk dipakai oleh
Dinas Perpajakan. LIFO mengurangi pendapatan kena pajak
sebesar $20,000 dibandingkan dengan FIFO dalam contoh ini.
Apabila tarip pajak penghasilan diperkirakan naik dimasa
mendatang lebih baik menggunakan FIFO dan melaporkan
pendapatan kena pajak yang lebih tinggi dalam tahun ini sementara
tarip pajak lebih rendah dari masa mendatang.
Aliran kas juga sangat penting karena dalam kondisi
pengetatan uang perlunya dihemat setiap pengeluaran tunai
selama mungkin, dengan demikian perusahaan dapat memilih
LIFO untuk menunda pajak penghasilan. Bahkan apabila tidak ada
penggunaan tunai perusahaan dapat menanamkan penghematan
pajak dari penggunaan LIFO dan mengembalikan pada investasi.
Apabila faktor inflasi dimasukkan perencanaan kedepan maka
pajak penghasilan dapat ditunda pembayarannya sepanjang
mungkin dan termurah.
BARANG SISA
Dalam agenda pembahasan akutansi persediaan dan harga pokok
penjualan secara ringkas akan dibahas dalam bagian akhir bab ini
1. Keuntungan Likuidasi LIFO
2. Penilaian persediaan menurut nilai terendah antara biaya
dan pasar
Pembahasan meliputi kelebihan dari metode LIFO dan pemakaian
dalam segala bisnis tidak tergantung pada metode akutansi yang
digunakan.
KEUNTUNGAN LIKUIDASI LIFO
Pada saat metode LIFO diputuskan untuk dipakai maka
manager bisnis seharusnya memikirkan apa yang akan terjadi pada
akhir suatu proses produksi. Diakhir tahun dapat terjadi
Keuntungan Likuidasi LIFO dikarenakan pengurangan persediaan
menjadi nol.
Menunjuk Exhibit K yang memperlihatkan pemakaian metode LIFO
sebagai contoh, dimana lima tahun kedepan dengan asumsi
produksi tercapai dan dihapus secara bertahap pertahun.
Perusahaan mempertahankan tingkat persediaan pada 1000 unit,
karena itu perusahaan akan menjual 1000 unit terakhir seharga
$100,000. Setiap tahun perusahaan mengganti harga jual per unit
dan biaya pengganti tersebut setelah dibebankan pada harga
pokok penjualan, sehingga nilai persediaan tetap sebesar $100,000
dari tahun ketahun.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 153 of 199
Item produk terakhir sebanyak 1000 unit dengan biaya produksi
$220,000(biaya produksi meningkat dari tahun ke tahun)
Perusahaan menjual sisa produk 1000 unit dalam tahun ini ,
dikarenakan produksi dihentikan dengan jatuhnya harga jual.
Untuk mengganti dari produk tersebut perusahaan menjual 1000
unit dengan harga $220,000. Seluruh biaya yang timbul kemudian
telah dibebankan pada harga pokok penjualan sebagai
konsekwensi dari pemakaian metode LIFO(lihat Exhibit K). Hanya
untuk 1000 unit terakhir masih menggunakan harga 5 tahun yang
lalu yaitu sebesar $100,000
Jika dibandingkan dengan harga terbaru sebesar $220,000,
maka laba kotor akan menjadi nol pada penjualan. Bagaimanapun
pada penjualan akhir harus mencatat laba kotor sebesar
$120,000(Nilai penjualan $220,000 dikurangi harga persediaan
awal $100,000 = $120,000 laba kotor). Keadaan ini tidak akan
terulang yang disebut dengan Keuntungan Likuidasi LIFO.
Pendapatan kena pajak juga $120,000 lebih tinggi akibat
penghapusan produk tersebut.
Sebagai pelajaran yang diperoleh dari metode LIFO
perusahaan menunda pencatatan jumlah tertentu laba kotor baik
dalam Laporan Laba(rugi) Tahunan dan Pajak Pendapatan. Segera
setelah perusahaan mencapai suatu daur produksi dan
menlikuidasi persediaan dari produk, laba kotor yang telah
dibukukan dengan metode FIFO atau harga rata-rata disetarakan
dan harus dicatat keuntungannya.
Para manager seharusnya sadar keuntungan likuidasi LIFO
kemungkinannya akan terjadi diakhir daur hidup produksi.
Untuk menindak lanjuti proses ini perusahaan tidak perlu
menunggu sampai akhir sustu produk untuk dicatat sebagai
keuntungan. Sebagai gantinya dapat memasukkan efek ini dengan
bebas, mengikuti nilai persediaan berdasarkan LIFO sampai batas
normal. Bagaimana caranya?Diakhir tahun para manager dapat
menjaga pendapatan dengan begitu menyebabkan jumlah
persediaan turun pada level abnormal yang terendah.
Tingkat persediaan mungkin mencapai level dibawah normal
dengan pertimbangan lain. Sebagai contoh suatu tenaga kerja
memperpanjang waktu kerja secara drastis dengan mengurangi
tingkat persediaan.
Adapun pertimbangan lain ketika akhir persediaan dibawah
jumlah yang ada pada permulaan tahun perusahaan harus
memahami komponen biaya LIFO, yang menghasilkan dampak
keuntungan likuidasi LIFO.
Secara ringkas bisnis yang menggunakan metode LIFO
mempunyai beberapa keuntungan(laba kotor) atau pada rak dan
siap untuk dicatat setiap waktu, yang diasumsikan biaya produksi
naik setiap tahun. Tidak alasan bagi perusahaan dalam
memalsukan keuntungan secara likuidasi parsial dari persediaan
berdasarkan LIFO.
Apabila jumlah material, keuntungan likuidasi LIFO harus
diutarakan dalam catatan kaki pada laporan keuangan atau
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 154 of 199
sebagai pendapatan diluar usaha dalam Ikhtisar Laba Rugi
(Income Statement)per periode.
LEBIH RENDAH BIAYA ATAU PASAR
Dengan mengabaikan metode akutansi yang digunakan
dalam bisnis seperti biaya rata-rata, FIFO atau LIFO pada akhir
setiap tahun perusahaan akan membandingkan antara biaya
pengganti dengan penjualan dari semua produk pada akhir
persediaan dengan catatan biayanya.
Jika nilai pasar (dari suatu produk dapat dijual atau suatu produk
dapat mengganti) lebih rendah dari biaya produk disebut lebih
rendah biaya atau pasar atau biaya atau pasar mana yang lebih
rendah.
Tujuan untuk mencatat biaya persediaan, untuk mengetahui
dimana kerugian dari penjualan dan untuk mengetahui biaya
pengganti telah dicatat.
Pada Exhibit L dengan metode FIFO jumlah persediaan akhir
sebesar $120,000 dengan asumsi secara tidak terduga permintaan
produk meningkat sebelum akhir tahun.
Kegiatan bisnis mengurangi harga jual yang secara drastis untuk
menghabiskan persediaan.
Dalam situasi seperti ini kegiatan bisnis akan mencatat biaya
produk sebagai biaya dalam periode tersebut.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 155 of 199
BAB 21
DILEMA PENYUSUTAN
(DEPRECIATION DILEMMAS)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 156 of 199
BAB 21 DILEMA PENYUSUTAN (DEPRECIATION DILEMMAS)
KELEMAHAN PENYUSUTAN
Prinsip dasar akuntansi keuangan adalah bahwa biaya
sumber daya operasi jangka panjang yang digunakan oleh
perusahaan harus dialokasikan lebih dari beberapa tahun sebagai
aktiva tetap yang dipergunakan. Hal tersebut bertentangan dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum / GAAP (Generaly
Accepted Account Principles) ke pembebanan keseluruhan biaya
modal tetap kebiaya didalam tahun berjalan terhadap pembelian
atau pembangunan. Alokasi biaya atas suatu masa penggunaan
modal tetap disebut penyusutan.
Bab 9 menyampaikan akuntansai penyusutan dan
perhitungan akumulasi penyusutan keseimbangan terhadap
perhitungan terbalik dikurangi biaya aktiva tetap dalam laporan
keuangan. Nilai buku dari aktiva tetap sebanding dengan biaya
pokok dikurangi dengan akumulaasi penyusutan atas sumber daya
operasional jangka panjang. Akuntansi penyusutan bukanlah suatu
hal yang umum seperti yang dijelaskan pada bab 9. Bab ini
membahas permasalahan akuntansi penyusutan secara praktis.
Sebagai pengganti metode yang secara teoritis benar , sering
perusahaan mengambil jalan pintas untuk mencari jalan keluar
permasalahan dengan cara yang bijaksana.
Didalam uraian ini, yang perlu diingat adalah aspek Arus
Kas (Cash Flow) penyusutan. Bab 13 menjelaskan bahwa
penyusutan adalah salah satu cara penyelesaian untuk
memperhitungkan pendapatan bersih dalam menentukan Arus Kas
(Cash Flow) dari keuntungan (atau yang secara teknis benar, Arus
Kas (Cash Flow) dari aktivitas operasional). Hasil penjualan tiap
tahun disatu sisi memulihkan dari beberapa modal pokok yang
diinvestasikan kedalam aktiva tetap. Secara sederhana , perlakuan
penyusutan dapat digambarkan dengan pengeluaran uang setiap
tahun dari rekening tabungan (modal investasi dalam aktiva tetap)
dan menyimpan uang kedalam suatu rekening koran bank.
Aktiva tetap adalah investasi jangka panjang yang dilakukan
oleh suatu perusahaan. Setelah melewati beberapa tahun aktiva
tetap tersebut digunakan, perusahaan harus memulihkan kembali
melalui hasil penjualan dengan sejumlah modal yang ditanamkan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 157 of 199
dalam asset tersebut. Suatu perusahaan tidak mengelola aktiva
tetap untuk tujuan menjual asset tersebut, untuk masa yang akan
datang kadang-kadang mungkin lebih dimaksudkan untuk
membiayai aktiva tetap.
Permesinan, peralatan, perkakas, kendaraan/sarana angkut
tidak mempunyai nilai setelah dipergunakan selama beberapa
tahun. Waktu berpengaruh terhadap ketidak manfaatan aktiva tetap.
Bagaimanapun tanah dan bangunan adalah sesuatu yang berbeda
dan tidak beraturan. Biaya atas tanah tidak disusutkan. Biaya atas
bangunan disusutkan, bahkan nilai/harga pasar dari bangunan bisa
naik pada suatu saat. Hal tersebut dapat diargumentasikan bahwa
biaya atas bangunan tidak akan disusutkan bila nilai/harga pasar
berkembang. Tetapi GAAP berpendapat bahwa penyusutan atas
biaya bangunan tidak menjadi persoalan. Ini adalah hal pertama
yang perlu diingat mengenai penyusutan. Hal berikutnya yang harus
diingat adalah memberikan penjelasan yang baik dengan sebuah
contoh.
Seandainya sebuah perusahaan membeli beberapa truk
pengangkut baru.Total biaya yang dibayar kepada penjual atas
pengadan truk tersebut adalah sebagai modal Kerja (yaitu dicatat
sebagai suatu peningkatan nilai aktiva tetap untuk operasional
sumber daya jangka panjang).Pengertian modal berasal dari
sebuah gagasan untuk penanaman modal. Jumlah pajak penjualan
yang dibayar oleh perusahaan juga merupakan modal, pajak-pajak
penjualan adalah tambahan biaya langsung dan tidak dapat
dipisahkan dari biaya pembelian truk.Sejauh ini tidak ada
argumentasi, kedua-duanya baik total biaya tagihan pembelian dan
pajak penjualan yang dibayar oleh pembeli adalah modal. Diluar
dua biaya langsung tersebut , teori akuntansi dan praktek akuntansi
nyata terpisah pada perusahaan.
Seandainya perusahaan mengecat truk-truk baru tersebut
dengan mencantumkan nama, alamat, nomor telepon dan logo
perusahaan. Juga memasang perabot dan rak khusus pada truk-
truk. Secara teori biaya-biaya tambahan ini harus dimasukkan
kedalam modal dan termasuk dalam biaya pokok aktiva tetap.
Biaya-biaya tambahan ini tidaklah menjadi bagian secara langsung
dari pembelian, biaya-biaya ini dapat dipisahkandan terpisah dari
biaya pembelian. Meskipun demikian, biaya biaya tersebut harus
dimasukkan sebagai modal karena biaya-biaya tersebut
meningkatkan nilai guna truk-truk tersebut.
Pembelian beberapa aktiva yang memiliki masa operasional
panjang oleh perusahaan akan menyebabkan biaya-biaya
tambahan yang harus ditambahkan ke biaya pokok tetapi
sesungguhnya hal tersebut tidak mungkin. Teori akuntansi
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 158 of 199
berpendapat untuk memasukkan biaya-biaya tambahan tersebut
kedalam biaya modal. Didalam prakteknya, bagaimanapun juga,
hanya biaya-biaya pembelian ditambah biaya langsung lainnya dari
pembelian yang dicatat sebagai modal.Ada beberapa tambahan
biaya-biaya dicatat sebagai beban yang tidak direncanakan,
daripada disusutkan melebihi dari umur yang digunakan pada aktiva
tetap.
Ada banyak sekali contoh mengenai biaya-biaya
tambahan.Suatu perusahaan diperbolehkan melakukan pengecatan
terhadap beberapa tanda pada gedung baru, melakukan
pengasapan(fumigasi) terhadap keseluruhan gedung sebelum
kepindahan, diperbolehkan juga mempercantik penerangan
dibeberapa area.Setelah melaksanakan pembelian mesin baru atau
peralatan baru, perusahaan pada umumnya mengeluarkan biaya
untuk pemasangan maupun persiapan penggunaan aktiva tersebut.
Oleh karena itu, biaya-biaya tambahan tersebut harus dikapitalisasi
sesuai teori akuntansi yang berlaku.
Didalam prakteknya, bagaimanapun juga, biaya-biaya
tambahan pada umumnya tidak dicatat didalam aktiva tetap
perusahaan.Walaupun biaya-biaya tersebut dibebankan ke biaya
pada periode timbulnya biaya tersebut.Salah satu alasan adalah
pengurangan biaya-biaya dengan segera untuk tujuan-tujuan yang
berkaitan dengan pajak pendapatan, guna memperkecil
pendapatan kena pajak pada tahun dimana biaya-biaya tersebut
timbul.(Suatu perusahaan harus sangat hati-hati berkenaan dengan
apa yang dikehendaki oleh petugas pajak internal). Alasan
sederhana lainnya untuk tidak memasukkan biaya-biaya tambahan
kedalam modal adalah menyangkut kegunaannya didalam praktek.
Hal tersebut lebih mudah memasukkannya kedalam biaya jika
dibandingkan dengan memasukannya kedalam biaya aktiva tetap.
Sementara menyangkut manfaatnya secara praktek, bahwa
kebanyakan perusahaan membeli berbagai macam jenis perkakas
dan peralatan sortir yang relatif murah seperti palu, penggerak
gergaji, bor, mesin pembersih lantai, boneka, alat pengasah pensil,
lampu dan seterusnya. Biaya-biaya dari aktiva tersebut selama
beberapa tahun alat-alat tersebut digunakan harus dicatat dalam
modal dan disusutkan lebih dari umur pemakaian yang diharapkan.
Tentu sangat menggelikan untuk menentukan jadwal penyusutan
terhadap masing-masing obeng atau alat pengasah pensil.
Kebanyakan perusahaan menetapkan batas minimum
biaya-biaya aktiva tetap yang tidak dikapitalisir, tetapi dibebankan
secara langsung kedalam biaya. Didalam praktek hal tersebut dapat
diterima, CPA auditor memaklumi praktek ini sepanjang perusahaan
ini konsisten selama satu tahun dan tahun berikutnya. Satu-satunya
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 159 of 199
pertanyaan yang berhubungan dengan pentingnya biaya-biaya
sepert itu. Jika biaya-biaya ini dikumpulkan dan ternyata dalam satu
tahun cukup tinggi jumlahnya, maka CPA auditors seperti halnya
kantor pajak internal, mungkin menolak.
Pada beberapa kasus yang lain, manajer bisnis harus
memahami dampak laporan keuangan yang menyangkut tidak
dikapitalisasikannya biaya-biaya tambahan berkaitan dengan
pembelian aktiva tetap dan tidak dikapitalisasikannya biaya-biaya
peralatan dan perkakas kecil. Untuk menggambarkan, seandainya
perusahaan membeli aktiva tetap baru selama tahun ini. Jumlah
tagihan harga ditambah pajak penjualan untuk seluruh asset
tersebut adalah $ 1.400.000 selama tahun ini. Sebanyak $
1.400.000 dikapitalisir, perusahaan mencatat biaya-biaya tersebut
kedalam laporan aktiva tetap. Jika hal tersebut tidak dilakukan, CPA
auditor perusahaan akan menolak dan IRS dapat menuduh
perusahaan menghindari pajak pendapatan (dimana merupakan
suatu kejahatan pidana)
Sebagai tambahan terhadap biaya-biaya langsung atas
aktiva tetap baru, andaikata perusahaan membelanjakan $120.000
sepanjang tahun untuk jenis biaya-biaya tambahan yang
berhubungan dengan pembelian aktiva tetap baru senilai $ 20.000
dibelanjakn untuk pembelian perkakas kecil dan beberapa peralatan
mahal lainnya. Total $ 140.000 mungkin telah dikapitalisir sebagai
kekayaan, tetapi harus konsisten dengan tahun sebelumnya dimana
perusahaan telah mencatat sejumlah beban biaya.
Untuk menyederhanakan, diasumsikan bahwa berbagai
aktiva disusutkan lebih dari 7 tahun dan perusahaan menggunakan
metode penyusutan garis lurus. (Seperti yang akan dibahas secara
singkat, banyak perusahaan menggunakan metode penyusutan
dipercepat sebagai ganti metode garis lurus). Perbandingan
dampak kapitalisasi biaya langsung dengan kapitalisasi semua
biaya-biaya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Beban biaya tahunan jika hanya mengarah ke biaya yang
dikapitalisasi
Tahun 1 : penyusutan sebesar $ 200.000 + $ 140.000
$ 340.000
Tahun 2~7 : $ 1.400.000 : 7 tahun $ 200.000
Beban biaya tahunan jika semua biaya dikapitalisir
Tahun 1~7 : $ 1.540.000 : 7 tahun $ 220.000
Jika perusahaan memilih alternatif pertama, kemudian
beban biaya pada tahun pertama adalah lebih tinggi sebesar $
120.000 ($ 340.000 - $ 220.000 = $ 120.000). Akan tetapi biaya
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 160 of 199
penyusutan tahunan adalah kurang dari $ 20.000 untuk selama 6
tahun kemudian. Jika semua biaya dikapitalisir, setiap tahun
diberlakukan sama. Total beban biaya keseluruhan selama 7 tahun
adalah sama. Bahwa beban biaya dari tahun ke tahun adalah
berbeda.
Satu hal yang perlu diperhatikan : Perbandingan tersebut
diatas tidak mempertimbangkan dampak-dampak carryover dari
tahun sebelumnya. Kita harus mengetahui sejarah perusahaan
berkenaan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan tahun sebelumnya
untuk menentukan dampak terakhir pada tahun berjalan.
Bab 18 membahas Nomor urut akuntansi untuk
mengendalikan sejumlah keuntungan (pendapatan bersih) yang
dicatat pada tahun itu. Pembebanan biaya-biaya sejumlah peralatan
dan perkakas kecil ke biaya belum memperlengkapi manajer
perusahaan mencari cara lain untuk memanipulasi keuntungan
untuk tahun berjalan. Pemilihan waktu dari pembelanjaan ini adalah
kebebasan menentukan. Perkakas kecil dapat digantikan sebelum
tahun berjalan berakhir, atau menangguhkan hingga tahun depan.
Sehingga biaya dapat dicatat pada tahun ini atau ditunda hingga
tahun berikutnya.
MEMPERCEPAT ATAU TIDAK ?
Kebanyakan bangunan perusahaan bertahan hingga 50, 75
tahun atau lebih. Namun menurut hukum pajak pendapatan dari
pemerintah pusat bahwa biaya bangunan bukan tempat tinggal
yang digunakan oleh suatu perusahaan dapat disusutkan lebih dari
39 tahun (31,5 tahun sebelum tahun 1993). Kebanyakan mobil dan
truk angkat digunakan oleh perusahaan hampir 10 tahun atau lebih,
tetapi dapat disusutkan lebih dari 5 tahun sesuai ketentuan hukum
perpajakan.
Pendek kata, hukum pajak pendapatan dari pemerintah
pusat mengijinkan pengelolaan aktiva tetap disusutkan lebih pendek
dari umur aktiva. Hal ini adalah kebijakan ekonomi kongres yang
sengaja mendorong penanaman modal baru, sumber-sumber
teknologi yang unggul unuk membantu meningkatkan produktivitas
bisnis Amerika.
Pengambilan kesimpulan untuk percepatan penyusutan
adalah lebih tinggi dan pembayaran pajak adalah lebih rendah pada
awal tahun dalam penggunaan aktiva tetap.Sepertinya perusahaan
mempunyai banyak Arus Kas (Cash Flow) yang tersedia untuk
menginvestasikan kembali aktiva tetap baru, kedua-duanya untuk
memperluas kapasitas dan untuk meningkatkan produktivitas.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 161 of 199
Filosofi penyusutan yang dipercepat ini telah menjadi suatu
pandangan yang permanen dari hukum pajak pendapatan, dan
tidaklah mungkin untuk merubah setiap kali dengan segera.
Hukum pajak pendapatan pemerintah pusat yang mengatur
tentang penyusutan aktiva tetap merupakan upaya nyata yang
secara aktif telah mendorong perusahaan untuk menafsir umur
manfaat sumber-sumber operasional jangka panjang
perusahaan.Ini adalah suatu kenyataan didunia bisnis, suka atau
tidak suka.Umur terpendek yang diperbolehkan untuk pajak
pendapatan dipilih oleh kebanyakan perusahaan untuk pelaporan
biaya penyusutan kedalam laporan keuangannya.Jadwal
pengurangan ini atau percepatan, manfaat umur ditemukan
dibagian dalam dari bagian hukum pajak pendapatan dengan nama
“Modified Accelerated Cost Recovery System” atau kependekannya
MACRS. (Dulunya dikenal sebagai ACRS/Accelerated Cost
Recovery System, yaitu Sistem pemulihan biaya dipercepat).
Sebagai alternatif, kode pajak pendapatan mengijinkan
perusahaan untuk mengadopsi masa pengunaan lebih panjang dari
perkiraan dibandingkan dengan jadwal MACRS. Tetapi bahkan
umur yang lebih panjang secara umum lebih singkat dibanding
perkiraan realistis manfaat umur pada kebanyakan aktiva tetap
perusahaan.
MACRS juga mengijinkan pembebanan penyusutan awal
dan akhir, daripada tingkatan dan jumlah yang sama dari
penyusutan setiap tahun (disebut metode garis lurus).Penyusutan
dialokasikan banyak pada awal tahun dan lebih sedikit pada akhir
tahun.Sejumlah penyusutan tahunan “berjalan menurun sepanjang
tangga”, setiap tahun berkurang dari tahun sebelumnya. Seperti
metode akuntansi LIFO untuk biaya harga pokok penjualan, saya
serius meragukan apakah penyusutan dipercepat akan digunakan
oleh banyak perusahaan jika metode ini tidak diikuti pengenaan
pajak penghasilan.
Laporan keuangan para pengguna perlu diingat bahwa,
dengan perkecualian, aktiva tetap perusahaan tidaklah disusutkan
secara berlebihan-tidak digunakan secara nyata keluar atau
penggunaan secara phisik tetapi didalam perilaku akuntansi. Dalam
laporan Neraca (Balance Sheet) keuangan, nilai buku yang
dilaporkan perusahaan atas aktiva tetapnya (biaya pokok lebih
sedikit dari sejumlah penyusutan) dikecilkan. Suatu aktiva tetap
perusahaan dihapus terlalu cepat. Nilai buku menyusut lebih cepat
dari yang seharusnya.
Secara ringkas, suatu perusahaan mempunyai 2 pilihan
dasar mengenai bagaimana cara mencatat biaya penyusutan atas
aktiva tetapnya :
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 162 of 199
1. Mengambil pendekatan percepatan pajak pendapatan –
menggunakan umur manfaat yang paling pendek dan
alokasi penyusutan dimulai dari awal akhir yang diijinkan
oleh kode pajak.
2. Mengambil yang lebih realistis perkiraan manfaat umur
untuk aktiva tetap dan mengalokasikan biaya dalam jumlah
yang sama untuk setiap tahun – penyusutan garis lurus.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa suatu perusahaan
membayar $ 120.000 untuk mesin baru. Dibawah MACRS asset ini
menurun dalam 7 tahun tingkatan. Sebagai alternatif, perusahaan
dapat memilih untuk menggunakan 12 tahun manfaat umur yang
diperkirakan, dimana kita akan mengasumsikan menjadi lebih
realistis untuk mesin tertentu ini.
Exhibit M membandingkan sejumlah penyusutan tahunan
yang ditentukan oleh penghapusan ganda atas jadwal percepatan
penyusutan yg diijinkan oleh MACRS dengan penyusutan tahunan
sebanyak $ 10.000 menurut metode garis lurus.( Hanya setengah
tahun penyusutan dapat dikurangi dalam tahun berjalan yang
didapat berdasarakan hukum pajak pendapatan).
Andaikata mesin tersebut betul-betul digunakan selama 12
tahun. Oleh karena itu, aktiva ini mempunyai nilai tambah untuk
operasional perusahaan setiap tahun atas penggunaannya. Nilai
tambah dalam beberapa tahun mungkin lebih daripada tahun-tahun
yang lain. Adalah hampir mustahil/tidak mungkin untuk menentukan
secara tepat seberapa banyak hasil penjualan tiap-tiap mesin yang
dapat dipertanggung jawabkan untuk – atau aktiva tetap tertentu
untuk masalah itu. Meskipun itu akan mengganggu saya bahwa jika
perusahaan memilih penyusutan dipercepat, kemudian 5 tahun
terakhir menggunakan mesin yang tidak akan dibebani dengan
beberapa biaya penyusutan. Apa pendapat anda?
Walaupun percepatan penyusutan mempunyai keuntungan
pajak pendapatan, ada juga kerugian tertentu. Salah satunya , nilai
buku (laporan) operasional aktiva perusahaan jangka panjang
menurun. Ketika meminjam uang, pemberi pinjaman meneliti asset
perusahaan sebagai kelengkapan laporan dalam Neraca (Balance
Sheet)nya. Lebih rendahnya nilai buku aktiva tetap disebabkan oleh
kemungkinan penggunaan penyusutan yang dipercepat ,
dampaknya, kapasitas kewajiban/hutang (liability) perusahaan lebih
rendah ( jumlah maksimum pinjaman).
Satu titik akhir : Manajer dan investor sangat tertarik akan
apakah perusahaan dapat lebih meningkatkan pendapatan pada
tahun sebelumnya.Idealnya, ketika pendapatan meningkat
dilaporkan dalam laporan keuangan, peningkatan harus dalam
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 163 of 199
kaitan dengan penyebab nyata keuntungan atas penjualan,
keuntungan dalam penghematan operasional, peningkatan volume
penjualan dan sebagainya.
Peningkatan yang fiktif dalam pendapatan awal dapat
menyesatkan. Sukar untuk menjajagi keuntungan, jika ada beban
penyusutan tahunan yang tiba-tiba, yang terjadi dibawah
penyusutan dipercepat (lihat Exhibit M lagi). Metode garis lurus
mempunyai satu keuntungan: biaya penyusutan adalah tetap setiap
tahun atas aktiva tetap yang sama.
EXHIBIT M : PERBANDINGAN METODE PENYUSUTAN
$0
$5.000
$10.000
$15.000
$20.000
$25.000
$30.000
$35.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tahun
Peny
usut
an T
ahun
an Percepatan
Garis Lurus
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 164 of 199
BAB 22
RASIO UNTUK KREDITUR DAN
INVESTOR
(RATIOS FOR CREDITORS AND
INVESTORS)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 165 of 199
BAB 22
RASIO UNTUK KREDITUR DAN INVESTOR (RATIOS FOR CREDITORS AND INVESTORS)
TUJUAN DARI LAPORAN KEUANGAN
Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang berguna dari suatu perusahaan kepada para
penanam modal dan pemberi pinjaman tentang sumber-sumber
modal yang digunakan dalam perusahaan. Juga untuk pihak-pihak
lain yang tertarik pada masalah keuangan misalnya para karyawan
dan pemberi pinjaman. Pihak yang terutama sekali berkepentingan
terhadap laporan keuangan adalah pemilik modal dan pemberi
pinjaman. Standar laporan keuangan dan prinsip-prinsip umum
yang diterima dalam bidang akuntansi (GAAP) telah dikembangkan
oleh para pengguna utamanya ( baca : pengguna utama laporan
keuangan )
Penyebaran informasi keuangan secara umum oleh pemilik
perusahaan yang mana saham dan surat-surat brharga di perjual
belikan di public market di atur oleh hukum federal dengan
pelaksana utama Securities & Exchange Commission (SEC). The
new York stock Exchange. NASDAQ dan pasar surat berharga lain
juga memberlakukan ketentuan-ketentuan dan pengaturan terkait
dengan penerbitan dan pengkomunikasian dari informasi
keuangan oleh perusahaan-perusahaan surat-surat berhargannya
di perjual belikan di pasar.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan tidak dapat
menerbitkan informasi keuangan hanya kepada para pemegang
saham atau pemberi pinjaman tetapi tidak untuk pihak lain. Hukum-
hukum dan praktek-praktek yang telah diterima dalam pemberian
laporan keuangan di disain untuk memastikan bahwa semua
pemegang saham dan pemberi pinjaman mempunyai hak yang
sama dalam mengetahui /meminta informasi atas informasi
keuangan dan laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan bukan merupakan sumber
pertama/utama atas informasi tentang kondisi keuntungan sebuah
usaha. Perusahaan Publik memberikan laporan pers yang
berisikan ringkasan dari pendapatannya saat ini. Laporan pers
(pers rilis) ini mendahului pengiriman laporan keuangan
perusahaan paling akhir yang diberikan kepada pemegang saham
dan pemberi pinjaman. Perusahaan pribadi atau non publik
perusahaan tidak biasa/tidak diharuskan mengirimkan laporan
keuangan kepada pemilik atau pemberi pinjaman, meskipun
mereka dapat melakukannya.
Bab ini mengungkapkan apa yang dilakukan oleh
pemegang saham dan pemberi pinjaman dengan laporan
keuangan segera setelah mereka mendapatkannya. Bab ini
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 166 of 199
memfokuskan pembahasan pada laporan keuangan tahunan yang
paling komplit. (laporan keuangan Quarterly adalah singkatan dari
laporan tahunan). Yang paling khusus Bab ini memfokuskan pada
rasio tertentu yang berguna untuk diukur atas kondisi perusahaan
dan pencapaian/prestasi dan permasalahan potensial.
GAMBARAN DARI LAPORAN KEUANGAN
Sebuah laporan keuangan perusahaan di tunjukkan pada
exhibit N pada halaman 170.Ini adalah contoh dari perusahaan
yang sama sebagaimana yang telah digunakan pada bab
terdahulu. Footnote (baca : Catatan dibawah halaman) dari laporan
ini tidak ditampilkan. (Bab 16 membahas mengenai Footnote dari
laporan keuangan)
Perusahaan yang dimiliki oleh sekelompok kecil orang yang
memulai perusahaan beberapa tahun yang lalu. ( Tiga pemegang
saham yang asli sejak kematiannya telah meninggalkan saham
kepada anak mereka). Meskipun perusahaan mereka telah
mencapai $ 10.4 Juta penjualan pertahun, perusahaan tersebut
harus tumbuh lebih besar lagi untuk menjadi perusahaan publik
(Go Public). Bagaimanapun ukuran (besar kecilnya perusahaan )
bukanlah bahasan yang utama. Teknik dari analisa keuangan dan
rasio yang dibahas dalam bab ini sesuai dengan beberapa ukuran
(besar/kecil)nya perusahaan, perusahaan pribadi/perorangan
ataupun perusahaan publik.
Bab ini tidak mencakup secara luas dari analisa surat-surat
berharga ( misalnya : analisa saham dan instrumen
kewajiban/hutang (liability) yang dikeluarkan oleh perusahaan
publik). Bidang bahasan dalam bab ini termasuk diantaranya
tentang analisa keunggulan kompetitif dan kelemahan dari sebuah
perusahaan, pembangunan economi domestik maupun
internasional, kemungkinan-kemungkinan penggabungan usaha
dan lebih banyak lagi. Kunci dari rasio-rasio yang dijelaskan pada
bab ini adalah dasar dari analisa surat-surat berharga.
Bab ini tidak membahas topik penting daro trend analisa
yang menggunakan pembandingan laporan keuangan perusahaan
terakhir dengan laporan keuangan pada tahun-tahun yang lalu
untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan penting dari tahun ke
tahun. Sebagai contoh, investor (penanam modal) dan pemberi
pinjaman sangat tertarik pada perumbuhan/peningkatan penjualan
atau penurunan perusahaan, dan dampak/hasil dari perolehan
keuntungan, Arus Kas (Cash Flow) (Cash Flow), dan kondisi
keuangan.
Bab ini memiliki tujuan/sasaran lebih banyak untuk
menjelaskan rasio dasar yang digunakan dalam analisa laporan
keuangan. Hanya sedikit rasio yang dibahas di dalam bab ini, tetapi
sangat penting dan sangat luas digunakan.
Pada pembukaan laporan keuangan perusahaan
kemungkinan satu diantara yang pertama dilakukan oleh sebagian
besar investor adalah melihat laporan keuangan secara sekilas.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 167 of 199
Apa yang mereka cari ? dalam pengalaman saya, mereka melihat
baris paling bawah pada Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement)
untuk melihat apakah perusahaan memperoleh keuntungan atau
menderita kerugian.
Sebagaimana seorang selebriti olah raga ketika
menjelaskan bagaimana dia menggunakan uangnya untuk
beberapa jenis investasi, pertama dia melihat apabila pada baris
bawah apakah terdapat “tanda kurung” karena tanda kurung berarti
kerugian dan itu harus dihindari. Ikhtisar Laba Rugi (Income
Statement) perusahaan yang menunjukan pendapatan sebesar $
718,200 sebagai pendapatan bersih pada tahun tersebut. Apakah
perolehan keuntungan tersebut menujukan bagus, cukup atau
kurang? Rasio-rasio membantu untuk menjawabnya petanyaan ini.
Perusahaan ini tidak melaporkan tentang perolehan dan
kerugian yang luar biasa pada tahun tersebut yang terjadi sekali,
kajadian-kejadian yang tidak berulang. Sebagai contoh sebuah
perusahaan dapat menjual aktiva tetap/fix asset utama dan
mencatat perolehan. Atau sebuah perusahaan mencatat biaya
restrukturisasi untuk mencatat biaya pesangon karyawan yang
diberhentikan. Perolehan dan kerugian yang tidak biasa ini
dilaporkan secara terpisah dari operasi perusahaan yang sedang
berlangsung. Topik ini akan mengajak kedalam susunan yang
membingungkan dari detail teknis. Tetapi hati-hati : perolehan dan
kerugian yang tidak teratur menyulitkan evaluasi dan peramalan
perolehan keuntungan.
Setelah membaca Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement),
sebagian besar pembaca laporan keuangan akan segera melihat
asset perusahaan/aktiva perusahaan dam membandingkannya
dengan kewajiban/hutang (liability) perusahaan. Apakah
asset/aktiva mampu untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
dalam membayar kewajiban/hutang (liability) ? rasio membantu
menjawab pertanyaaan ini. Sebagaimana telah anda lihat, laporan
Arus Kas (Cash Flow) (Cash Flow) perusahaan pada Exhibit N (
paparan N) . Ini adalah satu dari laporan keuangan yang utama
dari suatu perusahaan yang harus dimasukkan dalam laporan
keuangan external perusahaan. Meskipun demikian, Saya hampir
tidak memasukkan dalam exhibit (paparan) yang mungkin akan
mengejutkan anda.
Tidak satupun rasio yang dibahas dalam bab ini
melibatkan/menggunakan laporan Arus Kas (Cash Flow) (Cash
Flow). Investor dan kreditors (orang yang memberi pinjaman)
belum mengembangkan patokan standart (benchmark) rasio-rasio
untuk Arus Kas (Cash Flow) (Cash Flow). Arus Kas (Cash Flow)
(Cash Flow) banyak dimuat/dicantumkan dalam laporan pers dan
laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh broker dan
penasehat investasi. Arus Kas (Cash Flow) (Cash Flow) dari
keuntungan (aktivitas operasi) dianggap sebagai variable kunci
untuk suatu perusahaan. Perusahaan dalam contoh yang kami
buat telah merealisasikan/menunjukkan $ 540,807 Arus Kas (Cash
Flow) (Cash Flow)/uang dari perolehan keuntungan dari tahun yang
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 168 of 199
baru saja berakhir yang kurang atau lebih kecil dari $ 750,000
pengeluaran pada tahun tersebut. Sumber keuangan lainnya dan
penggunaan kas hanya $ 25,000. Olah karena itu Neraca (Balance
Sheet) perusahaan turun sebesar $ 184,193 selama tahun
tersebut.
Membaca laporan Arus Kas (Cash Flow) dengan cara
seperti ini memberikan ringkasan yang berguna darimana suatu
perusahaan mendapatkan uang dan bagaimana
menggunakannya. Perhatikan bahwa tidak ada rasio yang dihitung.
Kami dapat membagi Arus Kas (Cash Flow) dari keuntungan
dengan penerimaan bersih untuk menentukan Arus Kas (Cash
Flow) sebagai prosentase penerimaan bersih.saya pikir ini adalah
rasio yang menarik. Tetapi ini bukanlah suatu benchmark (patokan
standar) rasio yang digunakan dalam analisa laporan keuangan.
Kami dapat membagi Arus Kas (Cash Flow) dari
keuntungan ( aktivitas operasi) dengan jumlah banyaknya saham
untuk memperoleh besarnya niali Arus Kas (Cash Flow) per
saham. Tetapi Dewan standarisasi keuangan dan akuntansi
(FASB) telah secara khusus mengecilkan arti rasio ini yang
sebagian besar tidak lazim. Sangat jarang bagi FASB untuk
menggunaka rasio-rasio kusus.
Exhibit N menjelaskan laporan keuangan yang baru yaitu
Laporan perubahan equitas pemegang saham. Ditinjau dalam
beberapa hal laporan tersebut sebenarnya bukan merupakan
laporan keuangan, hal tersebut lebih kearah schedul bantuan untuk
membuat ringkasan perubahan-perubahan pada saham laba
ditahan/penerimaan ditahan. Perusahaan sebagaimana yang saya
contohkan mungkin termasuk membahas/ memasukkan jenis
laporan ini. Bagaimanapun juga schedul ini tidak semuanya perlu
karena perubahan-perubahan dalam dua equitas saham adalah
mudah untuk diikuti.
Penambahan saham beredar selam tahun tersebut adalah
sebagaimana telah dilaporkan dalam laporan aruas kas
perusahaan. Maka, Neraca (Balance Sheet) dalam capital stock
naik . Penerimaan bersih/laba bersih telah menaikkan laba ditahan.
Dan keuntungan pemegang saham yang dibayarkan menurun.
Laporan perubahan equitas pemegang saham tentu
dibutuhkan ketika perusahaan mempunyai struktur kepemilikan
yang komplek (rumit) yang termasuk diantaranya kelas/golongan
yang berbeda dari saham dan ketika perusahaan membeli kembali
beberapa dari sahamnya selama tahun tersebut. Juga jenis tertentu
dari kerugian dan penerimaan yang dicatat secara langsung pada
penerimaan/laba ditahan dan yang telah demikian melingkupi
Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement). Pada situasi ini Laporan
perubahan equitas pemegang saham adalah penting untuk
diatur/diorganisir dan laporan segala sesuatu dalam satu tempat.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 169 of 199
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG ATAU RASIO SOLVENCY.
Para analis, manajer investasi portofolio, Investor
perorangan, invertasi bangkir, pakar ekonomi dan pihak-pihak
lainnya tertari pada tiga kunci aspek keuangan yaitu Arus Kas
(Cash Flow), kemampuan membayar kewajiban/hutang (liability) ,
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Analisa Arus
Kas (Cash Flow) tidak menggunkan rasio (paling tidak belum)
sebaliknya analisa solvency (kemampuan membayar
kewajiban/hutang (liability) ) dan kemampuan menghasilkan laba
menggunakan beberapa rasio standart yang telah ditetapkan
(secara internasional).
Para Bankir dan pemberi pinjaman ketika memutuskan
apakah membrikan pinjaman atau tambahan pinjaman baru pada
suatu perusahaan terlebih dahulu mengarahkan pandangannya
pada rasio utama tertentu dari laporan keuangan perusahaan.
Rasio-rasio ini memberikan profil keuangan yang berguna untuk
menaksir/menilai besarnya pinjaman dan untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar pinjaman dan bunga
tepat waktu.
Solvency mengacu pada kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban/hutang (liability) nya ketika jatuh tempo.
Menjaga kemampuan membayar kewajiban/hutang (liability)
adalah hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Jika
perusahaan gagal dalam membayar kewajiban/hutang (liability)
obligasi maka perusahaan menjadi lemah dalam memperoleh hasil
yang dapat menghentikan nya perjalanan usahanya atau paling
tidak dapat menggangu jalannya opersai perusahaan secara
normal.
CURRENT RATIO (RASIO LANCAR) : UJI KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN/HUTANG (LIABILITY) JANGKA PENDEK
Current ratio (rasio lancar) digunakan untuk menguji
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban/hutang
(liability) jangka pendek. Hal tersebut dihitung dengan cara
membagi total aktiva lancar dengan total kewajiban/hutang (liability)
lancar perusahaan pada Neraca (Balance Sheet) paling akhir
dibuat. Dari data sebagaimana pada Exhibit N, Rasio lancar
perusahaan secara lengkap adalah sebagai berikut :
$3,415,807 aktiva lancar
$1,546,107 kewajiban/hutang (liability) lancar
Rasio lancar sangat sulit untuk dinyatakan dalam
prosentase (yang mana dalam kasus diatas hasilnya akan menjadi
221%). Rasio lancar dinyatakan dengan angka 2,21 banding 1,00
atau secara sederhana hanya dituliskan 2,21.
= 2,2 Rasio Lancar
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 170 of 199
Ketentuan umum dari nilai rasio lancar minimum 2 banding
1 atau lebih tinggi lagi. Kebanyakan perusahaan meyakini bahwa
nilai minimum rasio lancar tersebut yang diharapkan olek kreditor
(pemebri pinjaman), dengan kata lain pemberi kewajiban/hutang
(liability) jangka pendek umumnya menyukai melihat batas
minimum kewajiban/hutang (liability) lancar sebesar 1,5 atau lebih
kecil lagi dari aktiva lancar.
Mengapa pemberi kewajiban/hutang (liability) jangka
pendek menempatkan batas minimum tersebut pada suatu
perusahaan. Alasan utamanya adalah untuk meperoleh jaminan
keamanan atas pembayaran kewajiban/hutang (liability) jangka
pendek. Rasio lancar 2 banding 1 berarti ada $2 dari aktiva lancar
yang bisa diuangkan dengan cepat untuk membayar $1
kewajiban/hutang (liability) lancar yang harus dibayar/jatuh tempo
pembayarannya pada periode itu juga. Setiap dollar dari
kewajiban/hutang (liability) lancar di jamin dengan 2 dollar uang
tunai atau kas masuk jangka pendek. Tambahan/kelebihan aktiva
lancar digunakan sebagai keamanan/keselamatan.
Sebuah perusahaan dapat tetap sanggup membayar
kewajiban/hutang (liability) nya tepat waktu meskipun dengan rasio
lancar kurang dari 2 banding 1, bahkan mungkin dengan rasio
lancar 1 banding 1. Pada contoh ini tiga komponen
kewajiban/hutang (liability) yaitu kewajiban/hutang (liability)
perusahaan, biaya dibayar dimuka dan kewajiban/hutang (liability)
pajak sama dengan 27% dari total aktiva lancar. Pihak bank telah
memberikan pinjaman sebesar $625,000 pada pinjaman jangka
pendek yang mana merupakan 18% dari total aktiva lancar. Secara
umum hampir semua pemberi kewajiban/hutang (liability) jangka
pendek tidak mau meminjamkan uangnya lebih banyak meskipun
perusahaan dapat membujuk/merayu bangkirnya untuk menambah
pemberian kewajiban/hutang (liability) sampai katakanlah
$750,000 pada kewajiban/hutang (liability) jangka pendek.
Dalam ringkasan, sumber kewajiban/hutang (liability)
jangka pendek umumnya menuntut jumlah aktiva lancar
perusahaan sebesar dua kali kewajiban/hutang (liability) lancar.
Pemberi pinjaman bukanlah pemilik perusahaan/bisnis, mereka
tidak memperoleh pembagian dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Pendapatannya adalah dari besarnya bunga yang
mereka tentukan/tagihkan (mereka kumpulkan). Karena pemberi
pinjaman/kreditor sangat jeli/berhati-hati dalam meinimalkan resiko,
seperti batas pendapatan (pendapatan tetap) penanam investasi
mereka tidak mengkompensasikan dengan mengambil resiko
terlalu besar.
QUICK RATIO (RASIO CEPAT)
Persediaan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk
menjadi uang tunai. Produk biasanya di simpan/menunggu dua,
tiga empat bulan sebelum dijual. Jika penjualan dalam bentuk
kredit yang umumnya dilakukan ketika perusahaan menjual
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 171 of 199
produknya kepada perusahaan lain, ada dua periode menunggu
sebelum penerimaan-penerimaan dikumpulkan. Singkatnya,
persediaan tidak mudah cair untuk menjadi penerimaan,
memerlukan waktu yang sangat lam untuk mengubah menjadi
uang tunai. Lebih jauh tidak ada jaminan bahwa semua produk
akan terjual.
Sebuah pengukuran yang lebih sederhana atas
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban/hutang
(liability) jangka pendeknya adalah Acid Test Ratio (rasio Acid
Test)yang tidak memasukkan persediaan dalam perhitungan (dan
juga biaya belum dibayar). Hanya Kas, surat berharga yang dapat
dijual dan penerimaan yang diperhitungkan sebagai sumber
pembayaran kewajiban/hutang (liability) lancar perusahaan. Rasio
tersebut juga dinamai Quick Ratio karena hanya kas/uang tunai
atau aktiva yang secara cepat dapat diuangkan yang termasuk
dalam jumlah dana yang tersedia untuk pembayaran
kewajiban/hutang (liability) lancar (jangka pendek).
Dalam contoh ini Acid Test Ratio/Quick Ratio perusahaan
dihitung sebagai berikut ( Perusahaan tidak mempunyai invesrtasi
dalam bentuk surat-surat berharga):
$565,807 Kas + $1,000,000 Piutang
$1,546,107 Total hutang lancar
Acid Test Ratio perusahaan dalam keadaan baik apabila
perbandingannya 1 banding 1 atau kas/penerimaan lebih tinggi dari
kewajiban/hutang (liability) . Meskipun anda menemukan lebih
banyak perkecualian pada masalah ini sebagaimana dalam
perbandingan 2 banding 1 pada standar Current Ratio.
RASIO KEWAJIBAN/HUTANG (LIABILITY) TERHADAP MODAL
Kewajiban/hutang (liability) adalah baik, tetapi terlalu
banyak adalah berbahaya. Debt to Equity Ratio (Rasio
kewajiban/hutang (liability) terhadap Equitas) adalah indicator
apakah perusahaan telah menggunakan kewajiban/hutang (liability)
secara bijaksana/hati-hati, atau mungkin telah berjalan terlalu jauh
dan melebihi kelayakan yang pada akhirnya akan menyebabkan
permasalahan. Dalam contoh ini rasio kewajiban/hutang (liability)
perusahaan dibanding equitas dihitung sebagai berikut :
$2,296,107 Total kewajiban/hutang (liability)
$3,319,700 equitaspemegang saham
Rasio ini menjelaskan kapada kita bahwa perusahaan
menggunakan $69 kewajiban/hutang (liability) nya untuk memberi
tambahan kepada tiap tiap $100 equitas pemegang saham.
= 1.01 Acid Test
= 0.69 Rasio Hutang terhadap equitas
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 172 of 199
Perhatikan bahwa tidak semua termasuk dalam rasio ini. Dan tidak
semua equitas (modal investasi dan pendapatan ditahan) termasuk
dalam rasio ini
Perusahaan dengan rasio 0,69 kewajiban/hutang (liability)
terhadap 1,00 equitas akan ditunjukkan sebagai leverage
(pengungkitan) yang moderate. Leverage mengacu pada
penggunaan equitas berdasarkan pada penambahan modal/kapital
dari sumber lain (bukan pemilik perusahaan). Dengan kata lain
perusahaan menggunakan $1.69 total modal/kapital untuk setiap
$1.00 dari equitas kapital. Maka perusahaan mempunyai $1.69
modal kerja untuk setiap dollar equitas dalam bisnis.
Hampir semua bisnis berada dibawah 1 banding 1 untuk
rasio kewajiban/hutang (liability) terhadap equitas. Mereka tidak
ingin mengambil kewajiban/hutang (liability) terlalu banyak, atau
mereka tidak dapat meyakinkan pemberi pinjaman untuk
memberikan satu setengah kali aktiva/asset yang dimiliki
perusahaan. Bagaimanpun juga, modal yang dibutuhkan dalam
bisnis seperti publik utilitas dan kebanyakan institusi keuangan
beroperasi dengan rasio perbandingan kewajiban/hutang (liability)
terhadap equitas lebih tinggi dari 1 banding 1.
TIME INTEREST EARNED RATIO
Untuk membayar bunga kewajiban/hutang (liability) ,
perusahaan memerlukan pendapatan yang cukup dari kegiatan
bisnis yang dilakukan yaitu pendapatan sebelum bunga dan pajak
(EBIT). Untuk menguji kemampuan perusahaan dalam membayar
bunga dari penghasilan/perolehan dihitung dengan menggunakan
Times interest earned ratio. Pendapatan sebelum bunga dan pajak
(EBIT) dibagi dengan biaya bunga sebagaimana di contohkan
berikut ini :
$1,300,000 Pendapatan operasi (EBIT)
$103,000 Biaya bunga
Tidak ada standar aturan yang menetapkan berapa
harusnya besarnya nilai dari rasio khusus ini meskipun secara jelas
dinyatakan bahwa rasio tersebut haruslah lebih tinggi dari 1
banding 1. Pada contoh ini pendapatan operasi perusahaan (EBIT)
adalah lebih besar 12 kali disbanding biaya kewajiban/hutang
(liability) per tahun yang mana sangat menyenangkan dari sudut
pandang pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman akan menjadi
sangat susah/sedih pendapatan usaha tidak mampu menutup
biaya bunga per tahun. ( Manajemen perusahaan tentu juga harus
merasakan kesedihan/ kegelisahan yang sama)
= 12.6 Time Interest Earned Ratio
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 173 of 199
PROFIT AND RETURN ON EQUITY RATIO ( RASIO PROFITABILITAS )
Memperoleh hasil penjualan dan mengontrol biaya-biaya
cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan
laba/keuntungan. Sisa keuntungan/laba diambilkan atau
dipotongkan dari penerimaan penjualan dinyatakan oleh Return On
Sales Ration yang keuntungan dibagi dengan pendapatan dalam
satu periode. Return On Sales Ratio Perusahaan untuk tahun
terakhir yaitu :
$718,200 laba bersih
$10,400,000 Penerimaan penjualan
Cara lain untuk menjelaskan Return On sale Ratio adalah
sebagai berikut : untuk setiap $100 penerimaan penjualan
perusahaan memperoleh laba bersih $6.90 dan mengeluarkan
biaya sebesar $93.10. Perputaran penjualan sangat jelas berbeda
antara satu industri dengan industri lainnya. Beberapa perusahaan
dapat berjalan baik meskipun hanya 1 % atau 2% Return On Sales
(perputaran penjualan) Perusahaan lainnya memerlukan 10%
untuk menjastifikasi modal yang diinvestasikan kedalam asset
mereka.
Pemilik perusahaan mengambil resiko atas kemungkinan
bisnis mereka dapat memperoleh laba dan mempertahankan
perolehan keuntungan dari tahun ke tahun. Berapa banyak anda
harus membayar bisnis yang menderita kerugian terus menerus ?
Nilai dari investasi pemilik modal tergantung pertama dan terutama
pada perolehan keuntungan tahun lalu dan yang akan datang atau
tidak hanya laba saja, saya akan katakana tetapi laba relatif
terhadap modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba.
Sebagi contoh, umpama sebuah perusahaan memperoleh
laba bersih bagi pemegang saham sebesar $100,000 per tahun .
Jika equitas pemegang saham hanya $250,000 kemudian
keuntungan yang diperoleh relatif terhadap modal pemegang
saham yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan yaitu
sebesar 40% yang mana itu merupakan hal yang sangat bagus.
Sebaliknya equitas pemegang saham adalah sepuluh kali
sebanyak ($2,500,000) kemudian perolehan laba perusahaan
sebesar 4% yang mana hal tersebut adalah relatif buruk pada
pemilik modal yang digunakan dalam menghasilkan laba.
Ringkasnya adalah keuntungan harus dibandingkan dengan
jumlah modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan.
Keuntungan dalam satu periode dibagi dengan jumlah modal yang
diinvestasikan untuk memperoleh keuntungan tersebut adalah
Return On Investment (ROI) .ROI adalah konsep yang luas yang
diaplikasikan pada hampir semua investasi jangka pendek.
= 6.9% Return ON Sales Ratio
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 174 of 199
Pemilik modal dalam suatu perusahaan adalah total dari
equitas pemilik dalam Neraca (Balance Sheet) perusahaan.
Keuntungan mereka merupakan hasil akhir dari keuntungan bersih
untuk periode tersebut. Keuntungan yang lebih kecil yang harus
dibayar pada beberapa saham yang lebih diminati yang telah
beredar/ diterbitkan oleh perusahaan. Saham preferren mempunyai
tagihan yang pertama pada pendapatan bersih/laba bersih. Pada
contoh ini perusahaan telah menrbitkan/melepas hanya satu
klas/macam saham, perusahaan tidak punya saham preferred,
maka semua pendapatan bersih /laba bersih menjadi milik
pemegang saham biasa.
Membagi laba bersih dengan equitas pemegang saham
menghasilkan Return On Erquity Ratio (ROE) ROE Perusahaan
pada contoh tersebut dihitung sebagai berikut :
$718,200 laba bersih.
$ 3,319,700 Equitas pemegang saham
Dengan standar 21,6 % ROE akan cukup baik. Tetapi
segala sesuatu adalah relatif. ROE harus dibandingkan dengan
rata-rata besarnya industri dengan alternatif investasi. Juga factor
resiko adalah sangat penting , hanya perlu melihat seberapa besar
resiko investasi yang dilakukan oleh pemegang saham ?
Kita harus tahu lebih banyak tentang sejarah dan prospek
dari bisnis perusahaan untuk mencapai kesimpulan berkaitan
dengan apakah 21,6% ROE itu adalah bagus, cukup atau buruk.
Juga kita harus mempertimbangkan opportunity cost dari modal,
itulah apa yang ROI dapat dicapai oleh pemegang saham untuk
alternatif penggunaan modal mereka. Dan kami tidak harus
mempertimbangkan factor pajak penghasilan. Menilai ROE tidaklah
merupakan hal yang mudah.
Rasio lainnya yang juga berguna untuk menghitung sebagai
berikut:
$1,300,000 Pendapatan operasi (laba usaha)
$5,615,807 Total Asset
ROA ini menjelaskan bahwa perusahaan menghasilkan
$0.23 sebelum biaya bunga dan pajak pada tiap-tiap $1.00 aset
yang digunakan selama tahun tersebut. ROA dibandingkan
dengan tingakt suku bunga tahunan atas uang yang dipinjam
perusahaan. Pada contoh ini Tingkat suku bunga atas pinajaman
jangka pendek dan pinjaman jangka panjang perusahaan adalah
sebesar 8% . Perusahaan mengasilkan 23% dari uang yang
dipinjam sebagaimana telah diukur dengan menggunakan ROA.
Perbedaan antara dua tingkat suku bunga adalah sangat positif
yaitu 15%. Sumber dari peningkatan keuntungan disebut Financial
Leverage Gain . Jika ROA Perusahaan kurang dari tingkat suku
= 21.6 ROE (baca: dua puluh satu koma enam)
= 23.1% Return on Asset Ratio
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 175 of 199
bunga pinjamannya, hal tersebut akan menyebabkan perusahaan
menderita karena kehilangan financial laverage (pengungkit
keuangannya)
EARNING PER SHARE DAN PRICE/EARNING RATIO RASIO PENDAPATAN PER SAHAN/ RASIO HARGA
Lebih dari 12.000 saham perusahaan-perusahaan
diperdagangkan di pasar saham New Tork Stock Exchange
NASDAQ dan pasar saham yang lain. Hari demi hari harga saham
dipasaran berubah dan mengundang perhatian, Nilai pasar dari
saham tergantung pada perolehan pendapatan bersih perusahaan,
keuntungan masa lalu dan potensi keuntungan masa yang aakan
datang.
Misalkan saya katakana pada anda harga saham di pasar
adalah $60 dan menanyakan pada anda apakah terlalu tinggi atau
terlalu rendah, atau tepat/harganya pas. Anda dapat
membandingkan harga pasar dari equitas pemegang saham per
sahamnya yang dilaporkan dalam Neraca (Balance Sheet)
perusahaan yang selanjutknya kita sebut nilai buku dari suatu
saham. Hal ini merupakan pendekatan penilaian berdasrkan asset.
Total asset perusahaan minus total kewajiban/hutang (liability)
sama dengan equitas pemegang saham. Metode penilaian
berdasarkan asset atau nilai buku memiliki sejarah yang berharga
pada analisa surat berharga. Sekarang, bagaimanapun juga
pendekatan berdasrkan asset tidak terlalu digunakan dalam
pendekatan berdasrakan perolehan/penghasilan. Titik awal untuk
memulai penghitungan perolehan laba per saham.
EARNING PER SHARE ( PEROLEHAN LABA PER SAHAM)
Satu diantara rasio yang paling sering digunakan didalam
melakukan analisa penilaian saham dan surat berharga adalah
Earning Per Share (EPS). Penghitungan yang penting atas niali per
saham adalah sebagi berikut :
Laba bersih yang diperoleh dari saham biasa =
Total dari jumlah saham yang beredar
Pertama, perhatikan bahwa pembilang dalam rasio
tersebut adalah laba bersih yang dari saham biasa yang besarnya
sama dengan laba bersih dari pembayaran keuntungan pada
saham preferen. Beberapa perusahaan menerbitkan saham
preferen yang membutuhkan jumlah laba tetap yang harus
Perolehan pendapatan pokok per saham
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 176 of 199
dibayarkan tiap tahun. Perintah pembayaran keuntungan pada
pemegang saham preferen diambilkan dari laba bersih untuk
menentukan besarnya laba bersih yang harus diberikan sebagi
keuntungan kepada pemegang saham biasa. (laba saham preferen
tidak dilaporkan sebagai biaya, laba bersih adalah sebelum laba
sebelum dibagikan kepada pemegang saham)
Kedua, silahkan perhatikan kata Basic dimuka kata Earning
per share yang berarti angka actual dari saham biasa, di tangan
pemegang saham adalah angka penyebut didalam penghitungan
rasio EPS. Kebanyaka perusahaan telah masuk ke dalam kontrak
yang kadang-kadang menuntut perusahaan untuk mengeluarkan
tambahan saham yang harganya dibawah nilai pasar di bursa
saham/pasar saham. Sekarang tidak ada saham seperti ini yang
dikeluarkan di pasar saham.
Sebagai contoh, Perusahaan memberikan hadiah kepada
manajer Stock options untuk membeli saham biasa dengan harga
yang tetap. Jika pada masa yang akan datang nilai pasar dari
saham naik melebihi harga tetap nya, para manajer menggunakan
haknya dan membeli saham dengan penawaran harga. Dengan
adanya pilihan saham sejumlah saham adalah subyek dari
terjadinya inflasi. Ketika tambahan saham diterbitkan/dilepas ke
pasar, EPS akan menderita kerugian karena laba bersih akan
dibagi lebih banyak jumlah sahm. EPS akan melemah atau turun
karena pembaginya lebih besar pada Rasio EPS.
Basic EPS tidak mengenal penambahan saham yang harus
dilepas ke pasar ketika Stock option di jalankan.. Basic EPS juga
tidak memperhitungkan akibat kekuatan potensial dari obligasi dan
saham preferen yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Surat
berharga dapat di ubah/diconversikan sesuai pilihan
pemegang/pemilik surat berharga ke bentuk saham biasa pada
penentuan harga awal .
Untuk memberi peringatan kepada para investor atas akibat
potensial dari stock option dan surat berharga. EPS dilaporkan oleh
perusahaan publik hal ini disebut diluted EPS. EPS yang lebih
renda memperhitungkan dampak dari penerbitan tambahan saham
biasa di bawah setrategi Stock option.
Basic EPS dan diluted EPS (jika dapat diterapkan) harus
dilaporkan dalam Ikhtisar Laba Rugi (Income Statement) pada
perusahaan publik. Hal ini mengindikasikan sisi pentingnya EPS.
Sebaliknya tak satupun rasio dibahas dalam bab ini harus
dilaporkan meskipun perusahaan publik melaporkan rasio-rasio
tertentu sesuai kebutuhan/pilihan.
PRICE/EARNING RATIO (RASIO HARGA)
Harga pasar dari saham perusahaan publik dibandingkan
dengan Basic EPSnya dan dinyatakan dalam Price/Earning Ratio
sebagai berikut :
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 177 of 199
Harga pasar saham
Pendapatan pokok per saham
Misalkan saham sebuah perusahaan diperdagangkan pada
harga $60 per saham dan basic EPSnya untuk tahun tersebut
adalah $3. maka Rasio P/E nya adalah 20. seperti rasio lainnya
yang dibahas dalam bab ini. Rasio P/E harus dibandingkan dengan
industri lain secara luas untuk mengetahui apakah nilai tersebut
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Tidak ada benchmark dari rasio
P/E. say teringat ketika rasio P/E sebesar 8 orang menggangapnya
baik. Dan ketika saya menulis rasio P/E sebesar 20 atau lebih
tinggi ternyata bisa diterima dan tidak ada yang perlu ditakutkan.
Tidak ada harga pasar untuk saham perusahaan
pribadi/perorangan atau non publik karena tidak diperdagangkan.
Atau ketika saham perusahaan tersebut harganya tidak ditentukan
oleh publik. Tetapi pemegang saham dala perusahaan seperti ini
tetap ingin tahu besarya nilai saham yang mereka miliki. Untuk
megetimasikan nilai suatu saham P/E multiple dapat digunakan.
Semisal anda memiliki beberapa saham dan seseorang menawar
untuk membeli saham anda. Anda dapat menetukan harga saham
anda katkanlah sebesar 12 kali Basic EPS. Hal ini menghasilkan
$43 per saham. Calon pembeli mungkin tidak tetari dengan harga
ini. Atau dia tertarik untuk membeli dengan harga 15 atau 18 kali
Basic EPS.
EARNING YIELD DAN MARKET CAP
Timbal balik rasio P/E adalah rasio E/P yang disebut
Earning Yield. Bayangkan perusahaan dalam cotoh yang saya buat
menjadi seribu kali lebih besar dan sahamnyadimiliki publik (go
public). Penerimaan penjualan akan sebesar $ 10,400,000,000.
Laba bersih pada tahun yang bersangkutan adalah sebesar $
718,200,000 dan itu berarti ada 200,000,000 saham yang beredar.
Dan basic EPS nya akan menjadi $3.59.
Umpamakan saham diperdagangkan pada harga $65 per
saham. Maka Earning Yield nya akan menjadi sebesar :
$3.59 basic EPS
$65 Harga pasar
Ini berarti perusahaan memperoleh laba bersih per tahun
sebesar 5,5% (baca lima koma lima prosen) dari harga pasar
saham.
Market cap atau total kapitalisasi nilai pasar perusahaan
tersebut adalah sebesar $13 billion ( $65 nilaipasar per saham X
200.000.000 saham). Hal ini jauh lebih banyak dari pemilik equitas
yang dilaporkan dalam Neraca (Balance Sheet) perusahaan yang
hanya sebesar $ 3,319,700,000. Kenyataanya Market cap ini dapat
diketahui lebih besar dari pendapatan penjualan per tahun yaitu
= Price/Earning Ratio
= 5.5% Earning Yield (baca: lima koma lima)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 178 of 199
$10,400,000,000. Market Cap lebih tinggi dari nilai buku pemilik
equitas sebagaimana dilaporkan dalam dalam Neraca (Balance
Sheet) pada sebagian besar perusahaan.
KOMENTAR TERAKHIR
Beberapa rasio lain dapat dihitung dari data laporan
keuangan. Sebagai contoh Rasio perputaran asset dan Dividend
yield adalah dua rasio yang sering digunkan dalam analisa surat-
surat berharga.
Tidak ada akhirnya dalam melakukan penghitungan rasio.
Triknya adalah focus pada pada rasio tersebut . Tentu tidak
mudah untu menytakan rasio mna yang sangat penting. Investor
yang professional cenderung untuk menggunakan sangat banyak
rasio dari pada terlalu sedikit rasio. Tetapi anda tidak pernah tahu
rasio yang mana yang meberikan isyarat yang berguna untuk
peningkatan nilai pasar pada waktu yang akan datang atau
menurunkan saham.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 179 of 199
EXHIBIT N – EXTERNAL FINANCIAL STATEMENTS OF BUSINESS (WITHOUT FOOTNOTES)
INCOME STATEMENT FOR YEAR BALANCE SHEET AT END OF YEAR CASH FLOW STATEMENT FOR YEAR
Sales Revenue Cost of Goods Sold Expense Gross Margin Operating Expenses Depreciation Expense Operating Earnings Interest Expense Earnings before Tax Income Tax Expense Net Income Basic Earnings Per Share
$10,400,000
6,760,000 $3,640,000 2,080,000
260,000 $1,300,000
103,000 $1.197.000
478.800 $718,800
$3,59
Assets Cash Accounts Receivable Inventory Prepaid Expenses Total Current Assets Property, Palnet & Equipment Accumulated Depreciation Total Assets
$565,807
1,000,000 1,690,000
160,000 $3,415,807 3,000,000 (800,000)
$1.197.000 $5,615,807
Net Income Accounts Receivable Increase Inventory Increase Prepaid Expenses Decrease Depreciation Expense Accounts Payable Increase Accured Expenses Increase Income Tax Payable Decrease Cash Flow from Operating Activities
$718,200 (175,000) (440,000)
25,000 260,000 105,000 59,667
(12,060) $540,807
STATEMENT OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY
Liabilities and Owners’ Equity Cash Flows from Investing Activities
Beginning Balances Net Incoming for Year Shares Issued during Year Dividends Paid during Year
Ending Balances
Capital Stock
$725,00
0
50,000
$775,000
Retained Earnings
$2,026,50
0 718,200
(200,000) $2,544,70
0
Assets Accounts Payable Accrued Expenses Income Tax Payable Short-Term Notes Payable Total Current Liabilities Long-Term Notes Payable Stockholders’ Equity Capital Stock (200,000 shares) Retained Earnings Total Owners’ Equity Total Liabilities and Owners’ Equity
$640,000
257,167 23,940
625,000 $1,546,107
750,000
775,000 2,544,700
$3,319,700 $5,615,807
Purchases of Property, Plant, & Equipment
Cash Flows from Financing Activities Short-Term Debt Borrowing Long-Term Debt Borrowing Capital Stock Issue Dividends Paid Stockholders Cash Flows from Financing Activities Increase (Decrease) in Cash during Year
($750,000)
$25,000 $150,000
50,000 (200,000)
$25,000 $5,615,807
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 180 of 199
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 181 of 199
BAB 23
MELIHAT LEBIH DALAM AKUNTANSI
MANAJEMEN
(A LOOK INSIDE MANAGEMENT
ACCOUNTING)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 182 of 199
BAB 23
MELIHAT LEBIH DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN (A LOOK INSIDE MANAGEMENT ACCOUNTING)
Pada Bab terdahulu telah dibahas laporan keuangan untuk
pihak eksternal. Lingkup Akuntansi lebih daripada sekedar
menyiapkan laporan keuangan perusahaan untuk pihak eksternal,
walaupun hal tersebut merupakan salah satu fungsi penting
akuntansi. Setiap perusahaan harus menyiapkan sistem akuntansi
yang meliputi formulir, prosedur, pencatatan, pelaporan, sistem
komputerisasi, dan orang untuk memastikan semua aktivitas
perusahaan berjalan dengan baik. Pengendalian internal harus
diperhatikan untuk menghindarkan adanya kesalahan dan
kecurangan. Komputerisasi harus diimplementasikan sesuai
kebutuhan perusahaan.
Banyak faktur pajak harus diisi oleh setiap perusahaan,
antara lain : PPh 25, PBB, PPN, PPh 21, dlsb. Akuntan adalah orang
yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Sistem akuntansi,
akuntansi untuk perpajakan dan akuntansi keuangan (menyiapkan
laporan keuangan untuk pihak eksternal) adalah tiga fungsi utama
akuntansi. Akuntansi memiliki fungsi primer lain yaitu menyediakan
informasi yang diperlukan oleh manager untuk pengambilan
keputusan, perencanaan dan pengendalian. Keempat fungsi
fundamental akuntansi tersebut dinamakan akuntansi managerial.
Pembahasan mengenai akuntansi managerial sangat berguna
untuk memahami keterbatasan laporan keuangan untuk pihak
eksternal dan menghargai adanya perbedaan antara laporan
keuangan untuk pihak eksternal (investor, creditor, etc) dan laporan
akuntansi untuk pihak internal.
HAL PERTAMA TENTANG AKUNTANSI MANAGERIAL
Akuntansi Managerial membantu manager dalam pengambilan
keputusan, mengembang kan rencana dan sasaran serta
melakukan pengendalian. Tujuan utama akuntansi managerial
adalah untuk membantu manager menjadi manager yang lebih
baik. Akuntansi managerial lebih dari apapun, meliputi
menyediakan informasi yang berguna untuk manager dan
membantu mereka menggunakan informasi tersebut secara efektif.
Desain laporan akuntansi untuk manager sangat tergantung dari
sifat usaha dan bagaimana usaha tersebut diorganisasikan.
Sebagai contoh, jika usaha dibagi atas beberapa wilayah penjualan
maka laporan akuntansi diorganisasikan berdasarkan wilyah
penjualan. Jika dalam wilayah penjualan tersebut masih dipisahkan
lagi atas beberapa produk utama maka laporan akuntansi
dipisahkan lagi atas produk utama per wilayah penjualan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 183 of 199
Secara ringkas, akuntansi managerial mengikuti struktur
organisasi dari perusahaan tersebut. Bab ini menekankan pada
laporan keuntungan (profit report) untuk manager puncak yang
memiliki tanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan. Bab
ini melihat dari puncak piramida.
Laporan keuangan untuk pihak eksternal tidak mencukupi
untuk manager puncak. Laporan keuangan tersebut didesain untuk
pihak eksternal seperti investor dan creditor. Manager dituntut untuk
tidak hanya mengerti laporan keuangan eksternal tapi juga mereka
memerlukan laporan akuntansi tambahan yang lebih detail. Semua
manager yang memiliki tanggung jawab atas profit memerlukan suatu
model yang menyediakan gambaran jelas mengenai jalur menuju
profit. Section berikut memberikan gambaran mengenai management
profit model. Profit model atau schematic seharusnya dapat
memberikan gambaran mengenai faktor dasar dan variabel yang
menggerakkan profit dan bagaimana hal tsb berpengaruh pada
bottom line (net income). Sebuah profit model seharusnya mampu
berperan sebagai blue print dalam mengembangkan dan
mengendalikan bottom line suatu usaha.
Akuntansi managerial adalah suatu seni, bukan science.
Tidak ada standar dan prinsip-prinsip yang diterima secara umum
yang mengatur akuntansi managerial. Akuntansi untuk perpajakan
harus mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku dan harus
menggunakan formulir-formulir yang telah ditentukan. Laporan
keuangan untuk pihak eksternal harus sesuai dengan generally
accepted accouting principles. Akuntansi managerial dibatasi oleh
lebih sedikit aturan.
MODEL KEUNTUNGAN (PROFIT MODEL )
Seandainya anda adalah Presiden Direktur dan anda
meminta kepada saya selaku akuntan dan controller dari bisnis
anda untuk menyiapkan laporan profit untuk pengambilan
keputusan, perencanaan dan pengendalian. Saya presentasikan
kepada anda laporan profit dalam Exhibit O. Laporan tersebut
banyak mengandung informasi yang sifatnya confidential yang tidak
akan disampaikan kepada pihak luar. Exhibit O tersebut
menggambarkan dengan detail bagaimana perusahaan
menghasilkan keuntungan bersih $ 718,200 untuk tahun yang baru
berakhir (current period) dan perbandingannya dengan periode lalu.
Hasil usaha terlihat lebih baik dibandingkan dengan periode lalu.
Laporan tersebut menyediakan informasi untuk melakukan analisa
tentang bagaimana perbaikan tersebut dilakukan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 184 of 199
Desain ilustrasi laporan profit tersebut merefleksikan selera. Tidak
ada standar format atau template untuk laporan managerial
accounting. Ilustrasi tersebut bukanlah format ideal untuk semua
jenis usaha. Tujuan ilustrasi tersebut untuk mendemonstrasikan
beberapa poin penting, tetapi bukan berarti bahwa format ilustrasi
tersebut dapat berlaku universal yang tidak perlu diubah untuk
berbagai perusahaan. Disisi lain, ilustrasi tersebut dapat digunakan
sebagai peta dimana perusahaan dapat menggunakannya untuk
keperluan khusus.
Sebagai mana telah dijelaskan bahwa laporan profit tersebut
didesain untuk presiden direktur sebuah perusahaan yang memiliki
tanggung jawab secara keseluruhan atas perusahaan. Jajaran direksi
juga dapat menggunakan laporan tersebut untuk melakukan review
akhir tahun tentang profit performance bisnis mereka. Ilustrasi
tersebut tidak didesain untuk digunakan oleh manager dengan
otoritas dan tanggung jawab yang terbatas seperti manager
pemasaran atau supervisor produksi.
Profit model sebagaimana diilustrasikan dalam Exhibit O memiliki
dua fungsi ganda :
1. Untuk memperlihatkan informasi apa yang diperlukan untuk
analisa manajemen tentang profit behaviour yang fokus pada
variabel kunci yang men-drive keuntungan.
2. Menggaris bawahi control points yaitu faktor-faktor kritis
yang memiliki dampak besar terhadap pencapaian
keuntungan.
Perhatikan disetiap bawah baris laporan profit tersebut
dalam Exhibit terdapat bullets untuk satu atau lebih control points.
Sebagai contoh untuk jumlah karyawan dan penjualan per
karyawan per tahun disajikan dibawah baris penjualan bersih.
Dibawah beban operasional tetap terdapat dua beban utama yaitu
advertising dan beban pemasaran lain-lain serta kompensasi
manajemen senior. Presiden Direktur seharusnya memperhatikan
dua pengeluaran tersebut.
Dalam Bab ini hanya disajikan gambaran umum tentang
bagaimana bisnis manajer menggunakan profit report. Banyak
analisa fokus pada perubahan. Setiap faktor dan variabel yang
mempengaruhi profit adalah subject to change. Profit model
digunakan untuk mengukur dengan cepat dampak perubahan
tersebut terhadap keuntungan perusahaan.
Manajer harus merespon perubahan faktor yang
mempengaruhi keuntungan untuk menjaga profit performance dari
perusahaan. Sebagai contoh jika beban transportasi tahun depan
naik maka akan meningkatkan sales volume – driven expenses dari
$ 4.50 per unit yang terjual menjadi $ 4.85 atau PBB naik maka
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 185 of 199
akan meningkatkan beban operasional tetap atau manajer penjualan
akan meningkatkan anggaran iklan untuk tahun depan. Manajer
harus merespon semua perubahan tersebut.
Manajer puncak mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
rencana yang realistis untuk memperbaiki profit performance, artinya
membuat perubahan dari faktor-faktor yang mempengaruhi profit
model. Perubahan yang mana? Ini adalah pertanyaan kunci.
Seandainya presiden direktur meminta anda untuk mengembangkan
rencana untuk meningkatkan bottom line – net income 10% tahun
depan. Bagaimana anda dapat mencapai goal tersebut? Saya akan
menyarankan kepada anda untuk membangun rencana anda dalam
profit model tersebut dan menentukan faktor dan variabel mana yang
akan anda ubah untuk mencapai peningkatan 10% net income.
Sebagai ilustrasi, dengan menggunakan profit model tersebut dalam
Exhibit O, asumsikan bahwa semua faktor dan variabel adalah tetap
tahun depan kecuali harga jual per unit atau volume penjualan tapi
tidak keduanya, mana alternatif yang lebih baik untuk meningkatkan
keuntungan?
Meningkatkan harga jual 5% tahun depan, atau
Meningkatkan volume penjualan 10% tahun depan
Tentu saja akan lebih baik dengan dua perubahan tersebut diatas.
Tapi jika anda diminta untuk memilih mana alternatif yang lebih baik,
alternatif mana yang dapat meningkatkan bottom line-profit? Profit
model dari alternatif tersebut terdapat pada Exhibit P. Sebelum
melihat hasil akhir perhitungan pada Exhibit P, saya menduga
bahwa banyak orang akan memilih alternatif kedua karena net
sales alternative kedua terlihat lebih baik namun profit model pada
Exhibit P memperlihatkan bahwa alternatif pertama adalah lebih
baik.
Manajer pemasaran mungkin lebih memilih alternatif kedua
yaitu meningkatkan sales volume 10% karena hal itu dapat
meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar adalah hal penting
untuk dipertimbangkan tetapi jika kita melihat dari profit model, dari
dua alternatif tersebut terlihat bahwa meingkatkan harga jual 5%
akan berdampak lebih baik terhadap profit.
Alasan utama mengapa meningkatkan harga jual sebesar
5% lebih baik adalah karena dengan meningkatkan harga jual 5%
akan meningkatkan contribution margin sebesar 20%. Karena
harga jual naik maka margin naik sebesar $ 4.78 per unit atau
sebesar 20%. Kenaikan harga jual tersebut akan meningkatkan
contribution margin sebesar 20%. Bottom line profit akan naik dari $
718,200 menjadi $ 1,005,240.
Sebagai perbandingan, alternatif peningkatan sales volume
hanya akan meningkatkan contribution margin sebesar 10% setara
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 186 of 199
dengan peningkatan volume penjualan (lihat Exhibit Q). Tentu saja
lebih realistis untuk meningkatkan volume penjualan sebesar 10%
dibandingkan dengan meningkatkan harga jual sebesar 5%.
Beberapa pelanggan akan meninggalkan kita dengan naiknya harga
jual. Penetapan harga jual merupakan keputusan yang harus
dilakukan oleh bisnis manajer. Sensitifitas harga terhadap pelanggan
tidak pernah bisa diperhitungkan dengan jelas. Dalam beberapa
hal, manajer bisnis harus memahami bahwa perubahan kecil pada
harga jual dapat berpengaruh banyak terhadap profit margin.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 187 of 199
EXHIBIT O – ILUSTRASI TENTANG LAPORAN KEUNTUNGAN UNTUK KEPENTINGAN INTERNAL YANG BERSIFAT TERBATAS KEPADA MANAJER PUNCAK
MOST RECENT PERIOD COMPARABLE PREVIOUS PERIODSales Volume (Total Units Sold) 100.000 units 85.800 units
Per Unit Totals Control Poins Per Unit Totals Control Points Net Sales Revenue • Sales per employee (Headcount : 77 and 67
$104.00 $10,400,000 $135,065
$100.00 $8,580,000 $128,060
Cost of Goods Sold • Inventory Shrinkage and Write-Downs
(67.60) (6.760.000) ($126,700)
(68.75) (5,898,750) ($293,400)
Gross Margin, before Operating Expenses • Return on Sales
$36.40 $3,640,000 35%
$31,25 $2,681,250 31.3%
Variable Operating Expenses • Sales Volume-Driven Expenses • Sales Revenue- Driven Expenses
(4,50) (4,50)
(450,000) (832,000)
-8%
(4,10) (7,50)
(351,780) (643,500)
-7,5%
Contribution Profit Margin • Return on Sales
$23,58 $2,358,000 22,7%
$19,65% $1,685,970 19,7%
Total Fixed Operating Expenses • Advertising and Other Marketing Expenses • Senior Management Compencation
(1,058,000) ($226,000) ($628,000)
(862,500) ($146,000) ($549,000)
Operating Profit • Return on Sales
$1,300,000 12.5%
$823,470 9,6%
Interest Expenses • Average Annual Interest Rate on Debt
(130,000) 8%
(96,000) 8%
Earning before Income Tax
$1,197,000 $727,470
Income Tax Expenses • Effective Tax Rate
(478,800) 40%
(290,980) 40%
Net Income • Return on Sales
$718,200 6,9%
$436,482 5,1%
Profit and Capital Sources
Assets Less Non-Interest-Bearing Liabilities • Return on Assets (Before Interest and Tax)
$4,694,700 27.7%
$3,951,500 20,8%
Interest-Bearing Liabilities • Financial Leverage Point Spread • Financial Leverage Gain before Tax
$1,375,000 19,7%
$270,749
$1,200,000 12,8%
$154,073 Stockholders’ Equity • Return on Equity
$3,319,700 21,6%
$2,751,500 15,9%
Stock Shares Outstanding • Basic Earing Per Share
200,000 $3,59
198,000 $2,20
23 - 7
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 188 of 199
EXHIBIT P - (SCENARIO FOR 5 % SALES PRIZE INCREASE)
MOST RECENT PERIOD + 5% SALES PRICE NEXT PERIOD Sales Volume (Total Units Sold) 100.000 units 100.000 units
Per Unit Totals Control Poins Per Unit Totals Control Points Net Sales Revenue • Sales per employee (Headcount : 77 and 67)
$104.00
$10,400,000
$135,065
$109.20
$10,920,000
$141,818
Cost of Goods Sold • Inventory Shrinkage and Write-Downs
(67.60)
(6.760.000)
($126,700)
(67.60)
(6,760,750)
($126,700)
Gross Margin, before Operating Expenses • Return on Sales
$36.40
$3,640,000
35%
$41,60
$4,160,000 38.1%
Variable Operating Expenses • Sales Volume-Driven Expenses • Sales Revenue- Driven Expenses
(4,50) (8,32)
(450,000) (832,000)
-8%
(4,50) (8,74)
(450,000) (873,600)
-8%
Contribution Profit Margin • Return on Sales
$23,58 $2,358,000 22,7%
$28,36% $2,836,400 26%
Total Fixed Operating Expenses • Advertising and Other Marketing Expenses • Senior Management Compencation
(1,058,000) ($226,000) ($628,000)
(1,058,000) ($226,000) ($628,000)
Operating Profit • Return on Sales
$1,300,000 12.5%
$1,778,400 16,3%
Interest Expenses • Average Annual Interest Rate on Debt
(130,000) 8%
(103,000) 8%
Earning before Income Tax $1,197,000 $1,675,400 Income Tax Expenses • Effective Tax Rate
(478,800) 40%
(670,160) 40%
Net Income • Return on Sales
$718,200 6,9%
$1,005,240 9,2%
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 189 of 199
EXHIBIT Q - (SCENARIO FOR 10 % SALES VOLUME INCREASE)
MOST RECENT PERIOD +10% SALES PRICE NEXT PERIOD Sales Volume (Total Units Sold) 100.000 units 110.000 units
Per Unit Totals Control Poins Per Unit Totals Control Points
Net Sales Revenue • Sales per employee (Headcount : 77 and 67)
$104.00 $10,400,000 $135,065
$104.00 $11,440,000 $148,571
Cost of Goods Sold • Inventory Shrinkage and Write-Downs
(67.60) (6.760.000) ($126,700)
(67.60) (7,436,000) ($126,700)
Gross Margin, before Operating Expenses • Return on Sales
$36.40 $3,640,000 35%
$36,40 $4,004,000 35%
Variable Operating Expenses • Sales Volume-Driven Expenses • Sales Revenue- Driven Expenses
(4,50) (8,32)
(450,000) (832,000)
-8%
(4,50) (8,32)
(495,000) (915,200)
-8%
Contribution Profit Margin • Return on Sales
$23,58 $2,358,000 22,7%
$23,58% $2,593,800 22,7%
Total Fixed Operating Expenses • Advertising and Other Marketing Expenses • Senior Management Compencation
(1,058,000) ($226,000) ($628,000)
(1,058,000) ($226,000) ($628,000)
Operating Profit • Return on Sales
$1,300,000 12.5%
$1,535,800 13,4%
Interest Expenses • Average Annual Interest Rate on Debt
(130,000) 8%
(103,000) 8%
Earning before Income Tax $1,197,000 $1,432,800 Income Tax Expenses • Effective Tax Rate
(478,800) 40%
(573,680) 40%
Net Income • Return on Sales
$718,200 6,9%
$859,680 7,5%
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 190 of 199
BAB 24
BEBERAPA BAGIAN KOMENTAR
(A FEW PARTING COMMENTS)
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 191 of 199
BAB 24 BEBERAPA BAGIAN KOMENTAR
(A FEW PARTING COMMENTS)
Beberapa tahun yang lampau club ibu2 investor local
mengundang saya agar manghadiri pertemuan bulanan untuk
berbicara masalah maksud dan tujuan dari laporan keuangan .
Adalah suatu kesenangan yang akan memaksa saya untuk
memikirkan kembali beberapa nilai dasar. Ibu2 ini adalah group
investor yang cukup canggih yang memfocuskan ivestasinya pada
pasar modal New York Stock Exchange. Beberapa pertanyaan
incisive, meskipun demikian ada satu point yang membuat saya
surprise. Pada saat itu mereka berniat membeli 100 saham dari
General Elektrik . Dua anggota mempresentasikan tentang
perusahaan tersebut dan kemudian menyarankan untuk membeli
saham pada harga pasar yang ditawarkan. Pada saat diskusi saya
menyangka bahwa beberapa anggota berpikir bahwa investasi
dana mereka akan pergi ke GE. Saya menunjukan bahwa tidak
demikian , bahwa uang mereka jatuh ke pialang saham. Mereka
belum jelas perbedaan pokok antara pasar modal primer yang
terpisah dari pasar modal sekunder dimana disini saham
diperdagangkan diantara investor tanpa ada uang yang jatuh ke
perusahaan yang mengeluarkan saham. Saya bandingkan
demikian pada pembelian mobil baru dimana uangnya akan
kembali ke produsen mobil seperti Ford, GM atau Chrysler melalui
Dealer dan pembelian mobil bekas dimana uangnya pergi
kepemilik lama. Demikian penjelasan tuntas meskipun mereka
sebetulnya kecewa karena uangnya tidak kembali ke GE . Setelah
mengetahui perbedaan antara dua pasar saham barulah disadari
adanya pendapat nilai saham yang berkembang adalah harga
yang pantas untuk dibeli, disisi lain ada pedagang saham yang juga
berpikir menjual dengan harga yang menguntungkan. Ada masalah
lain yang ditanyakan untuk dipikirkan. Saya akan berbagi pada bab
ini seperti beberapa pandangan yang penting untuk berinvestasi
dipasar modal atau sekuritas yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Pertanyaan ini juga penting terjun ke bisnis pasar modal seperti
adanya corporate raider melawan hostile take over, manager
perusahaan merekayasa leverage buy out of business, satu
perusahaan mengambil alih yang lain, atau pembelian secara
individu a closely held business . Pembelian dan pengambilalihan
memberikan pertanyaan bisnis berharga , yang perlu diskusi lebih
dalam lagi.
BEBERAPA PERTANYAAN DAN JAWABAN MENDASAR
Penyandang dana pada perusahaan saham dan sekuritas
seharusnya mengetahui jawaban beberapa pertanyaan mendasar
tentang “laporan keuangan” . Pertanyaan ini dijawab dari
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 192 of 199
pandangan investor individual bukan investor institusi atau
manager investasi professional. Manager investasi dana pensiun
mengelola lebih dari 200 M dollar. Saya menganggap manager
portofolio telah mengetahui jawabannya.
Apakah “Laporan Keuangan “ Dapat Dipercaya Dan Trustworthy
Ya, sebagaian besar “laporan keuangan” ditampilkan dalam
standard yang sudah baku yang bisa diterima menurut prinsip
akuntansi. Jika tidak maka Audittor (CPA) memberi deviasinya atau
ringkasannya agar menjadi perhatian anda. Pastikan untuk
membaca “laporan keuangan” Anda seharusnya menyadari
bagaimanapun akuntansi keuangan tidaklah statis. Dengan
beredarnya waktu metoda pengukuran keuntungan dan praktek
diclosure berobah dan evlusi. Otoritas pembuat aturan akuntansi
terus menerus memonitor praktek “laporan keuangan” dan
permasalahannya. Mereka dapat merubah apabila diperlukan,
khususnya agar tetap abreast of change didalam bisnis dan
praktek keuangan Demikian pula perkembangan politik , hukum.
dan perekonomian dunia .
Paling Tidak Ada Beberapa Laporan Keuangan Yang Menyesatkan
Dan “Penipuan”
Sayangnya, The Wall Street Journal dan New York Times
sebagai contoh membawa banyak cerita tentang adanya high
level management fraud, pembayaran tidak sah, pelaporan asset
yang menyimpang, kerugian yang disembunyikan,pengeluaran
yang tidak tercatat atau sales return tidak dicatat,keuntungan
dicatat terlalu besar, masalah keuangan dalam emergensi yang
disembunyikan.Memang sangat sulit bagi auditor untuk mendeteksi
high level penipuan manajemen . Sebab semuanya disembunyikan
secara cerdik bisa juga ada komplotan diantara manager atau fihak
lain memang untuk menipu . Auditor adalah seorang yang terlatih
baik dan professional dan mempunyai rekor kesalahan audit kecil.
Akan tetapi ada juga auditor yang melalaikan tugasnya dan
mengharapkan imbalan dan benar ada perusahaan auditor yang
dibayar jutaan dollar untuk penipuan investor dan kreditor. Selalu
ada resiko bahwa laporan keuangan adalah salah dan
menyesatkan. Sehingga anda harus punya sumber yang resmi
untuk melawan manager perusahaan dan auditornya saat terjadi
penipuan ,tetapi ini adalah situasi yang tidak menggembirakan.
Hampir pasti anda tetap akan kehilangan uang, meskipun setelah
recoveri melalui upaya hukum.
Adalah Sangat Berharga Waktunya Apabila Anda Sebagai Investor
Individu Membaca Dengan Hati2 “Laporan Keuangan” Dan Juga
Menghitung Perbandingannya Dan Membuat Interprestasi Yang
Lain
Saya hanya khawatir kalau ibu2 dari club investasi sangat
surprise oleh jawabannya, dan saya tidak menakutinya . Cara bijak
yang normal adalah membaca dengan hati2 laporan keuangan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 193 of 199
sehingga anda bisa menemukan apakah diatas atau dibawah
harga saham ini.
Akan tetapi biasanya tidak mudah mendapatkan pendukung. Harga
pasar adalah refleksi dari penerbitan informasi bisnis , termasuk
informasi kwartalan dan laporan tahunan keuangan. Jika anda
senang membaca laporan keuangan sangat baik, itu adalah
pengalaman belajar yang berharga. Akan tatapi jangan
mengharapkan mendapatkan sesuatu yang pasar belum tahu.
Kelihatannya kaya anda mendapatkan informasi emas yang telah
dicari oleh setiap orang. Lupakanlah itu tidak berharga bagi
investor. Pada saat yang sama lebih baik menjaga perkembangan
saat ini yang dilaporkan melalui berita ekonomi.
Kenapa Sebaiknya Membaca Laporan Keuangan Kemudian?
Untuk mengetahui apakan anda sudah “mendalami”.
Apakah perusahaannya mempunyai banyak kewajiban/hutang
(liability) dan beban bunga yang berat? Untuk masalah ini apakah
perusahaan bankrupt atau dalam penyelesaian kewajiban/hutang
(liability) . Apakah perusahaan selalu mempunyai pendapatan
yang konstant dalam 5 sampai 10 tahun yang lalu, atau
keuntungannya seperti naik roller coaster saat ini. Apakah
perusahaan selalu membayar deviden selama ber tahun2 . Apakah
perusahaan mengeluarkan bermacam saham , saham mana yang
anda beli? Anda seharusnya secara jelas melihat sebuah rumah
sebelum memutuskan untuk membeli. Lihatlah apa ada gudangnya
, berapa ruang tidurnya dan penampilan lain yang perlu. Sepertinya
anda mengetahui arsitektur keuangan dari suatu bisnis sebelum
investasi saham. Laporan keuangan membantu mengetahui isi
perusahaan lebih baik.
Salah satu dasar strategi investasi pasar modal adalah
melalui pencarian laporan keuangan, atau pernyataan keuangan
yang disimpan dalam data base computer, untuk menemukan
Apakah perusahaan masuk criteria tertentu seperti apakah nilai
saham dari perusahaan kurang dari nilai buku. Dimana nilai tunai
per saham lebih dari sekian persen dari harga pasar Dalam
banyak kasus laporan keuangan dapat ter culled through untuk
mendapatkan apapun type perusahaan yang dicari.
Adakah “Litmus Test” Dasar Agar Secara Cepat Mengetahui
Penampilan Keuangan Perusahaan
Saya anjurkan anda untuk menghitung persentase naik atau
turun dalam sales revenue tahun berjalan dibandingkan tahun lalu
dan gunakan persentase ini sebagai base line untuk test
perubahan di bottom line profit ( keuntungan bersih) sebagai
operasional asset utama dari bisnis. Seumpama pendapatan sales
naik 10% dari tahun lalu. Apakah profit juga naik 10% . Apakah
akuntansi penerimaan , inventori dan asset operasional long term
juga naik 10%? Ini tidak lebih dari metoda cepat dan kotor, akan
tetapi menunjukan disparitas yang besar. Seperti terjadi , inventory
jatuh 50% padahal pendapatan sales hanya naik 10% . Ini
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 194 of 199
sebetulnya sebagai tanda adanya kesalahan manajemen, inventori
yang overstock pada akhirnya menjadi “dead moving “ inventori.
Manajemen biasanya tidak berkomentar adanya disparitas pada
laporan keuangan. Anda harus bisa menemukan sendiri.
Apakah Metoda Akuntansi Yang Koservativ Akan Menghasilkan
Nilai Pasar Yang Konservativ?
Untuk keperluan publisitas pemilik perusahaan yang
sahamnya aktif diperjual belikan, akan menjawab secara umum
tidak. Tetapi banyak pelaku bisnis yang memilih akuntansi yang
koservativ untuk menilai profit, yang hasilnya nilai buku koservativ
untuk asset dan liability. Kadang2 metoda konservativpun dapat
menyebabkan effect yang berlawanan (seperti pendapatan tinggi)
Dalam kedaan khusus bisa terjadi karena adanya gain likuidasi.
Khalayak menganjurkan pasar saham memberi perhatian adanya
perbedaan penilaian dalam pengukuran profit diantara
perusahaan dalam menentukan nilai pasar modal. Dengan kata lain
pasar tidak dibohongi oleh perbedaan metoda akutansi, meskipun
pendapatan,asset dan liability dilaporkan dengan metoda berbeda
dari perusahaan ke perusahaan. Jujur saja ini bukan kesimpulan
yang mudah untuk bisa dibuktikan. Selalu ada perkecualian tetapi
tidak mempunyai dasar konsisten. Semua perbedaan pada metoda
akuntansi kelihatannya bisa diatur oleh pasar itu sendiri. Seperti
sebuah bisnis tidak dengan mudah merubah metoda akuntansi
untuk menaikkan nilai pasar dari pasar saham. Pasar tidak
bereaksi seperti itu , investor tidak secara buta mengikuti angka2
akuntansi. Saya menyarankan perhatikan dan hati2 terhadap
metoda akuntansi ketika anda mulai menentukan untuk membeli
atau membuat investasi besar pada private bisnis dimana tidak ada
pasar dengan nilai yang kokoh dari saham yang dikeluarkan oleh
institusi bisnis.
Apakah Laporan Keuangan Melaporkan Kebenaran ,Kejujuran Dan
Tidak Benar Tapi Jujur
Ada dua pertanyaan terpisah dalam hal ini. Satu
pertanyaan tentang seberapa jujur akuntansi, tergantung kepada
perusahaan dalam memilih metoda akuntansi dari menu umumnya
menerima alternatif dan berapa jujur metoda diaplikasikan tahun
demi tahun. Pertanyaan lain adalah seberapa jujur dan benar
dibalik laporan keuangan perusahaan.
Profit seyogyanya benar menurut hitungan akuntansi yang
dianut. Dengan kata lain satu kali metoda akuntansi dipilih , maka
bisnis aplikasinya metoda tsb dan biarlah dia berjalan apa
adanya. Tetapi bagaimanapun juga meskipun sudah percaya pada
metoda itu sekali-kali terjadi intervensi terhadap akuntansi profitnya
untuk mendapatkan hasil yang baik dari pada kejadian tidak
diharapkan terjadi. Ini dilaksanakan untuk memperhalus laporan,
dan menyeimbangkan naik turunnya pendapatan tahunan. Investor
kelihatannya lebih suka yang trendnya steady dibandingkan yang
fluktuasi.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 195 of 199
Sehingga perlu hati 2 bahwa yang tidak fluktuatif mungkin sudah
diperhalus.
Pembukaan Penggelapan ( penyembunyian ) laporan keuangan
adalah masalah lain. Pada umumnya perusahaan lebih suka
membuka semua fakta. Kabar buruk biasanya diabaikan atau tidak
ditonjolkan apabila mungkin. Jelas tidak ada diskusi terbuka dan
jujur pada laporan keuangan. Berapa perusahaan ingin
menghapus kekotoran didepan publik dengan menyembunyikan
kesalahannya dan kesulitan keuangannya. Ada manajemen diskusi
dan analisa pada laporan keuangan. Tetapi biasanya sudah
diperhalus dan dibersihkan apa yang terjadi selama setahun.
Sejarah keterbukaan laporan keuangan ,tidak menggembirakan ,
jelas penekanan standard setting keterbukaan pada semua
perusahaan , tetapi hanya beberapa yang mengakui keterbukaan.
Beberapa tahun yang lalu keterbukaan karyawan yang pensiun
dan biaya pensiun melalui pola yang tidak cukup untuk pelaporan.
Akhirnya standard – setting melangkah lagi dan sekarang harus
terbuka penuh. Hingga standard diberlakukan hanya sedikit
perusahaan yang melaporkan cash flow nya, meskipun hal ini
sudah ditanyakan bahkan sejak th 1950 . Ganti produk yang tidak
layak, tunda penegakan hukum dan top manajemen
mengkompensasi.
Apakah “Laporan Keuangan” Menjelaskan Dasar Strategi Mencari
Profit Dari Suatu Bisnis
Kondisi dunia yang ideal , saya berpendapat bahwa laporan
keuangan seyogyanya tidak hanya melulu melaporkan berapa
besar profit (pendapatan bersih) yang didapat oleh bisnisnya dan
berapa pendapatan dan expenses yang menghasilkan profit
tersebut.
Laporan keuangan seharusnya juga dilengkapi road map
dari profit,atau blue print pendapatan dari suatu bisnis. Pembaca
laporan keuangan seyogyanya diceritakan tentang strategi dasar
profit making dari bisnis tersebut, termasuk sukses factor yang
yang ter kritis dalam profit making. Laporan keuangan tahunan
diterbitkan oleh pemilik perusahaan memerlukan ketebukaan
pendapatan sales nya dan expenses operasional dari bisnis utama.
Disamping itu informasi dari bisnis utama mana yang profitable
dari yang lain. Bagaimanapun segmentasi adalah sangat besar ,
semua konglomerasi mempunyai banyak jenis produk.
Keterbukaan segmentasi jelas adalah langkah yang benar. Sebagai
contoh pecahnya pendapatan domestik dan international dan
profit operasional adalah sangat penting untuk semua bisnis.
Bisnis tidak membuat laporan profit margin untuk produk utama.
Tetapi analis sekuritas dan manager investasi professional selalu
focus perhatiannya pada profit margin, tetapi anda tidak mungkin
mendapatkan informasi dari laporan keuangan. Disamping itu
anda tidak akan mengetahui pemisahan antara fix sebagai
pembanding dan variable expenses pada laporan pendapatan
external yang merupakan hal yang berarti bagi analisa profit.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 196 of 199
Pada akuntansi manajemen anda dapat mempelajari dengan
cepat bahwa langkah pertama adalah kembali ke kotak pertama
dan menghitung kembali laporan pendapatan dalam manajemen
planning dan struktur keputusan yang focus pada profit margin
dan kelakuan beaya. Dalam waktu cepat anda akan
mendapatkan laporan pendapatan pada laporan keuangan
eksternal tidak seperti yang anda lihat kecuali kalau anda
direktur utama perusahaan tersebut. Informasi profit adalah sangat
rahasia dan dijaga agar tidak diketahui kompetitor ataupun
investor .
Apakah Laporan Keuangan Merupakan Nilai Bisnis (Perusahaan)
Secara Keseluruhan
Laporan keuangan sebetulnya bukan merupakan nilai bisnis
perusahaan secara keseluruhan, karena balance sheet dari
perusahaan tidak mencerminkan harga pasar dari perusahaan.,
melainkan hanya merupakan sebuah auction block. Laporan
keuangan dipersiapkan pada aktifitas yang berjalan, dasar
akuntansi biaya tidak pada nilai pasar saat ini. Sampai ada
pembeli serius atau terjadi “take over” sebenarnya, sebelumnya
setiap orang hanya menduga berapa besar bisnis yang terkait..
Pembeli berkehendak membayar lebih dari pada sekedar
pecahan laporan nilai buku dari equity pemilik yang ada di
balance sheet saat ini. Nilai pasar yang diterbitkan oleh
perusahaan pemilik saham tidak dikaitkan dengan nilai buku dari
saham itu sendiri. Nilai pasar bagaimanapun juga adalah
pembicaraan bisnis total atau per nilai saham dari perusahaan
pemilik saham adalah harga negosiasi antara pembeli dan penjual
dan tergantung factor lain selain nilai buku. Secara umum tidak ada
alasan untuk estimasi nilai biaya penggantian dari asset
perusahaan dan nilai settlement dari liabilitinya. Sejauh ini
walaupun sudah sering dilaksanakan nilai ini tidak menentukan
nilai pasar dari saham atau bisnis total.
Nilai pasar dari perusahaan secara total atau saham tergantung
kepada kemampuan meningkatkan profit yang diproyeksikan yang
akan datang. Seorang pembeli mungkin akan membayar 20 kali
atau lebih per saham . Investor akan memantau terus price /
earning ratio dari saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Harus
diperhatikan bahwa earning based value adalah berbeda dengan
liquidation based value dari suatu bisnis. Misalkan suatu
perusahaan bankrupt atau dalam kesulitan keuangan . Pada situasi
ini claim dari pengumpul sekuritas dan liability yang lain
mendominasi nilai saham . Sehingga betul nilai saham menjadi tak
berarti lagi .
Apakah Laporan Keuangan Dapat Digunakan Untuk Penentuan
Nilai Awal Pada Saat Pembelian/ Pengambilalihan Suatu
Perusahaan
Tidak seperti itu . Pembeli potensial suatu perusahaan
selalu memegang laporan keuangan yang terbaru . Laporan
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 197 of 199
keuangan merupakan point utama dari referensi dimana dapat
digunakan untuk mengawali timbulnya beberapa pertanyaan.
Sebagai contoh: indikator nilai buku yang baik dari harga pasar dan
nilai pengganti suatu asset perusahaan. Nilai saat ini selalu
mendekati nilai buku
Seperti untuk surat surat berharga, piutang, persediaan
berdasarkan FIFO. Namun demikian disisi lain terdapat juga nilai
pasar berbeda jauh dibawah nilai buku seperti: persediaan
berdasarkan LIFO, penyusutan asset jangka panjang berdasarkan
metode akselerasi(percepatan), pembelian tanah beberapa tahun
yang lalu..
Kas memiliki suatu nilai saat ini dan nilai buku yang persis sama,
namun demikian nilai yang tercantum pada laporan keuangan
kadang belum tentu benar. Hal ini disebabkan.adnya window
dressing yaitu hasil penagihan yang tidak/belum dibukukan.
Aset yang lainnya juga sangat potensial untuk menimbulkan
problem penilaian . Sebagai contoh: piutang tak tertagih, beberapa
persediaan yang tidak laku dijual tetapi nilainya tidak diturunkan.
Aktiva tetap yang sudah obsolut tetapi masih tercatat dalam
pembukuan.
Beberapa hal lain yang cukup potensial adalah tidak tercatatnya
beberapa kewajiban/hutang (liability) .
Pendek kata seorang pembeli harus melakukan pembersihan
nilai asset dan kewajiban/hutang (liability) perusahaan, baru
kemudian dimulai proses negosiasi berdasarkan laporan keuangan
yang telah dikoreksi nilai asset dan kewajiban/hutang (liability) .
Pembeli potensial harus selalu bertanya dan melihat laporan
pengelolaan keuntungan intern perusahaan dan untuk hal ini
biasanya pihak manajemen selalu menolak karena ini merupakan
informasi yang sifatnya dirahasiakan..
Permasalahan berikutnya adalah perusahaan biasanya tidak
memiliki sistem laporan manajemen yang baik, dimana pembeli
dapat memperoleh informasi tentang harga pokok produksi dan
harga penjualan sehingga dapat menghitung secara kasar tentang
laba usaha.
Singkatnya pembeli membutuhkan keduanya yaitu laporan
pendapatan dan informasi manajemen intern yang baik.
Suatu bisnis harus memiliki asset dengan nilai yang pasti, karena
pembeli memiliki beberapa tujuan yaitu menjual kembali asset
tersebut atau melakukan perencanaan perubahan struktur
keuangan secara radikal.
Ini semua adalah suatu kasus dimana pembeli ingin membayar
pembelian suatu perusahaan dengan harga dibawah nilai kas
perusahaan atau sama dengan nilai kas dikurangi
kewajiban/hutang (liability). Dengan kata lain Pembeli tersebut
membeli perusahaan dibawah nilai likuidasi. Memang hal ini jarang
terjadi, tetapi itulah target seorang Pembeli perusahaan.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 198 of 199
RINGKASAN SINGKAT
Anda dapat mempercayai pada laporan audit keuangan. Resiko
mengenai penyalah gunaan tersebut bisa dikatakan minimal
meskipun ada beberapa kasus tingkat tinggi akhir-akhir ini dimana
perusahaan - perusahaan CPA tingkat nasional maupun
internasional harus mengeluarkan biaya besar kepada investor
yang tergantung pada apa yang terbukti diperkirakan sebagai
kejahatan laporan keuangan. Secara utuh, bagaimanapun resiko
tersebut tetaplah sangatlah kecil.
Anda mungkin berpikir dua kali sebelum menanamkan modal pada
saat menganalisa laporan keuangan perusahaan yang jaminannya
(saham dll) diperdagangkan secara umum, karena ratusan
penanam modal lainnya juga melakukan analisis yang sama, dan
kesempatan anda untuk menemukan sesuatu dimana tak
seorangpun mampu adalah nihil. Sebaliknya, untuk uji
perbandingan secara cepat anda bisa membandingkan persen-
persen perubahan pendapatan penjualan perusahaan beberapa
tahun terakhir dengan persen-persen perubahan pada pendapatan
bersihnya dan asset-aset operasinya. Perbedaan-perbedaan mayor
tersebut sangatlah penting untuk diketahui.
Membaca laporan keuangan adalah cara terbaik untuk
berkenalan dengan struktur keuangan suatu bisnis yang anda akan
modali. Jangan terlalu takut terhadap bisnis yang menerapkan
metode-metode akutansi konservatif. Semestinya tidak ada efek
negatif terhadap nilai pasar dari saham-saham mereka. Sebaliknya,
untuk perusahaan swasta murni, anda harus tetap waspada
terhadap kebijakan-kebijakan mayor akuntansi bisnis mereka dan
bagaimana metode akuntansi ini mempengaruhi laporan
pendapatan dan nilai assetnya.
Pengumuman laporan keuangan seringkali menimbulkan
banyak harapan. Jangan terpesona dengan alur (road map) dari
strategi keuntungan bisnis yang terdapat pada laporan keuangan
mereka. Demikian pula, nilai total suatu bisnis tidak seharusnya
tercantum didalam Neraca (Balance Sheet) keuangan mereka.
Sampai seorang peminat (pembeli) yang sungguh-sungguh
menawarkan penawaran serius itu ada, maka tak ada alasan
khusus untuk menentukan nilai bisnis sebagaimana yang
dikawatirkan. Nilai tergantung terutama pada catatan pendapatan
terdahulu sebagai bagian peramalan terhadap masa depan.
Pesan utama ini adalah perlunya kehati-hatian dan kesensitifan
dalam membuat keputusan yang berdasarkan pada laporan
keuangan. Banyak penanam modal dan manajer yang sepertinya
tidak terlalu waspada terhadap keterbatasan laporan ini.
Pergunakan secara cermat, bahwa laporan keuangan adalah titik
awal yang sangat dibutuhkan untuk keputusan menanam modal
dan melakukan pinjaman. Semoga buku ini dapat menolong anda
dalam membuat keputusan yang lebih baik Selamat dan hati-hati
diluar sana.
http://blog.its.ac.id/pungky
Page 199 of 199