Politeknik Negeri Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang dagangan berupa spare part sepeda motor merk Yamaha, serta menyediakan jasa servis yang resmi bagi sepeda motor Yamaha tersebut. Berdiri sejak tahun 2004, Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor telah melakukan servis resmi berdasarkan standar dari Yamaha Motor Indonesia lebih dari ratusan kali servis, karena paling sedikit melakukan servis pada 5 motor pelanggan. Hal itu dilakukan oleh perusahaan selama 6 (enam) tahun sejak berdirinya perusahaan. Pada tahun 2010, Bengkel Jadi Sakti Motor memperoleh sertifikat Yamaha Authorized Claim Shop, yaitu sertifikat yang hanya diberikan kepada bengkel-bengkel resmi Yamah yang dapat menerima claim dari pelanggan. Tentu hal ini akan menambah kepercayaan pelanggan untuk melakukan servis ataupun membeli sparepart pada bengkel ini. Melihat kepada berbagai kemjuan di atas, maka pergerakan informasi di perusahaan diharuskan menjadi lebih cepat dan efektif karena semakin banyak pula pengguna informasi yang oleh sistem informasi perusahaan. Hal itu tidak dapat dipenuhi perusahaan jika masih menggunakan cara pencatatan manual sama seperti saat ini, oleh karena itu sangat diperlukan sistem yang terkomputerisasi. Keunggulan dari sistem ini antara lain ketelitian yang lebih tinggi, keamanan yang lebih terjamin, dan kemudahan dalam memproses data, bila dibandingkan dengan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Politeknik Negeri Semarang 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang penjualan barang dagangan berupa spare part sepeda motor
merk Yamaha, serta menyediakan jasa servis yang resmi bagi sepeda motor
Yamaha tersebut. Berdiri sejak tahun 2004, Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
telah melakukan servis resmi berdasarkan standar dari Yamaha Motor Indonesia
lebih dari ratusan kali servis, karena paling sedikit melakukan servis pada 5 motor
pelanggan. Hal itu dilakukan oleh perusahaan selama 6 (enam) tahun sejak
berdirinya perusahaan. Pada tahun 2010, Bengkel Jadi Sakti Motor memperoleh
sertifikat Yamaha Authorized Claim Shop, yaitu sertifikat yang hanya diberikan
kepada bengkel-bengkel resmi Yamah yang dapat menerima claim dari
pelanggan. Tentu hal ini akan menambah kepercayaan pelanggan untuk
melakukan servis ataupun membeli sparepart pada bengkel ini.
Melihat kepada berbagai kemjuan di atas, maka pergerakan informasi di
perusahaan diharuskan menjadi lebih cepat dan efektif karena semakin banyak
pula pengguna informasi yang oleh sistem informasi perusahaan. Hal itu tidak
dapat dipenuhi perusahaan jika masih menggunakan cara pencatatan manual sama
seperti saat ini, oleh karena itu sangat diperlukan sistem yang terkomputerisasi.
Keunggulan dari sistem ini antara lain ketelitian yang lebih tinggi, keamanan yang
lebih terjamin, dan kemudahan dalam memproses data, bila dibandingkan dengan
Politeknik Negeri Semarang 2
sistem pencatatan manual. Berdasarkan keunggulan-keunggulan yang dapat
diperoleh, maka sistem terkomputerisasi sangat diperlukan guna menunjang
operasional perusahaan. Pendokumentasian bukti transaksi tetap dilakukan dengan
cara manual, namun ada pula data tersebut pada database di sistem. Oleh karena
itu diperlukan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Sub Sistem Pelaporan
Keuangan dengan Menggunakan Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0. pada
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang didapat adalah
sebagai berikut :
a. Apakah Sistem Pelaporan Keuangan pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti
Motor telah menggunakan sistem terkomputerisasi ?
b. Apakah Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor telah menggunakan aplikasi
yang membantu memproses Sistem Pelaporan Keuangannya ?
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah aplikasi yang mengatasi berbagai masalah-
masalah tersebut.
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis melakukan penulisan Tugas Akhir adalah :
1. Mendesain Sistem Pelaporan Keuangan Terkomputerisasi pada Bengkel
Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang.
2. Merancang Aplikasi Sistem Pelaporan Keuangan pada Bengkel Yamaha
Jadi Sakti Motor Semarang dengan menggunakan Microsoft Visual Basic
6.0.
Politeknik Negeri Semarang 3
1.3.2. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Bagi Penulis
Mempraktekkan teori yang didapatkan selama masa perkuliahan serta
nambah pengalaman dalam merancang program aplikasi computer dengan
contoh kasus keadaan nyata yang ada di masyarakat.
2. Bagi Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang
Digunakan untuk pembuatan laporan keuangan serta pencatatan jurnal dan
buku besar pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor.
3. Bagi Politeknik Negeri Semarang
Menambah rekanan sesama instansi, menambah referensi pada UPT
Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang, serta sistem ini dapat
digunakan oleh seluruh elemen civitas academic yang ada di Politeknik
Negeri Semarang.
1.4. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan dari Tugas
Akhir ini.
Politeknik Negeri Semarang 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini menguraikan teori atau topik yang dikaji, yaitu pengertian
sistem informasi akuntansi dalam sistem pelaporan serta tahap-tahap
perancangan sistem pelaporan hingga menjadi sebuah aplikasi dengan
dasar Microsoft Visual Basic 6.0.
BAB III METODE PENELITIAN
Bagian ini menguraikan tahapan dan prosedur penelitian yang
dilakukan untuk memecahkan masalah sesuai dengan tujuan
penelitian. Hal-hal yang dijelaskan dalam metode penelitian adalah
lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
objek.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menjelaskan tentang sejarah berdiri dan berkembangnya
“Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor”, jenis usaha serta wilayah
kerjanya. Struktur organisasi juga penulis cantumkan dalam bab ini.
Tak lupa pula yang menjadi poin penting adalah penjelasan tentang
tahap-tahap yang ditempuh dalam menghasilkan aplikasi sistem
pelaporan bagi perusahaan dengan Microsoft Visual Basic 6.0.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran bagi beberapa pihak, atas
penulisan Tugas Akhir ini.
Politeknik Negeri Semarang 5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Siklus Akuntansi
Pengertian Siklus Akuntansi yang penulis temukan yaitu “Siklus Akuntansi
adalah tahap-tahap yang dijalani dalam proses akuntansi” (Slamet Sugiri dan
Bogat Agus Riyono, 2008:15).
Masih berdasar pendapat Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono yang dituangkan
dalam bukunya Akuntansi Pengantar 1 (2008:15), menyebutkan tahap-tahap yang
dijalani yaitu:
a. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam Bukti Transaksi dan
melakukan Analisis Transaksi keuangan tersebut.
b. Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal. Tahapan ini disebut
menjurnal.
c. Meringkas ke dalam Buku Besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah
dijurnal. Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan.
d. Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir periode dan menuangkannya
dalam Neraca Saldo.
e. Menyesuaikan buku besar berdasr pada informasi yang paling mutakhir
dengan menggunakan Jurnal Penyesuaian.
f. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan dituangkan
dalam Nerasa Saldo Setelah Penyesuaian.
Politeknik Negeri Semarang 6
g. Penyusun Laporan Keuangan berdasarkan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
h. Menutup Buku Besar.
i. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkan ke dalam Neraca Saldo
Setelah Tutup Buku.
Sedangkan berdasarkan pendapat Rudianto dalam Pengantar Akuntansi (2008:14)
menggambarkan siklus akuntansi dengan gambaran sebagai berikut :
Gambar 2.1
Gambaran Siklus Akuntansi
Sumber : Rudianto, 2008
Penjelasan dari gambar di atas adalah :
a. Dokumen Dasar adalah bukti transaksi yang dijadikan dasar oleh akuntan
untuk mencatat, seperti : kuitansi, faktur, nota, invoice, dll.
b. Jurnal (Journal) adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi
perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan
meringkas transaksi tersebut disebut dengan Buku Jurnal.
c. Posting adalah aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku
besar sesuai jenis transaksi dan nama perkiraannya masing-masing.
d. Buku Besar (General Ledger) adalah kumpulan dari semua akun / perkiraan
yang dimiliki suatu perusahaan yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dan merupakan suatu kesatuan.
Dokumen
Dasar
Buku
Jurnal Buku Besar
Laporan
Keuangan posting
Politeknik Negeri Semarang 7
Dari kedua pendapat di atas, penulis lebih cenderung sependapat dengan Rudianto
tentang pengertian Siklus Akuntansi dalam buku Pengantar Akuntansi, karena
kondisi perusahaan yang telah melakukan pencatatan transaksi namun masih
seadanya, sehingga pendapat ini lebih tepat penulis gunakan, karena lebih ringkas
dan praktis. Namun tidak menutup kemungkinan teori-teori pendukung lain,
kembali penulis ambil dari buku Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono.
2.1.1. Pengertian Jurnal / Buku Jurnal
“Buku Jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis
(urut waktu). Jurnal dirancang sedemikian rupa untuk menampung
transaksi beserta keterangan-keterangan dan kondisi-kondisi yang
menyertainya. Keberadaan jurnal dalam proses akuntansi bukan
menggantikan peran akun dalam mencatat transaksi tetapi merupakan
sumber untuk pencatatan ke akun” (Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono, 2008:99).
Selanjutnya dalam bukunya halaman 100 - 101, Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono menjelaskan pula bahwa pencatatan transaksi langsung ke buku jurnal
tidak dianjurkan karena :
a. Transaksi keuangan menyangkut beberapa pos yang harus ditunjukkan pada
satu media tertentu. Akun hanya meliputi pencatatan satu macam informasi,
padahal media yang menyajikan transaksi keuangan secara integral /
berkesinambungan sangat diperlukan dalam proses akuntansi yang meliputi
rupa-rupa perlakuan.
b. Pencatatan transaksi harus mampu menyajikan terjadinya transaksi secara
kronologis. Pencatatan yang urut waktu akan memudahkan untuk memeriksa
ulang pencatatan yang telah dilakukan. Akun tidak dirancang untuk mencatat
transaksi secara kronologis.
Politeknik Negeri Semarang 8
c. Sebuah perusahaan besar memiliki ratusan akun, jika pencatatan langsung ke
buku besar ini hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja. Hal tersebut akan
menyebabkan seseorang itu mengalami kelelahan dan menimbulkan banyak
kesalahan dalam pencatatannya.
d. Transaksi sebaiknya dicatat secara lengkap beserta keterangan dan kondisi
yang menyertainya. Buku besar tidak dirancang untuk memantau keterangan
dan kondisi tersebut.
Pencatatan langsung ke buku besar menimbulkan sulitnya mengidentifikasi jika
terjadi kesalahan dalam pencatatan. Kesalahan-kesalahan itu antara lain : lupa
mendebet / mengkredit suatu transaksi, mendebet / mengkredit ke akun yang tidak
sesuai, dan terjadi kesalah dalam penulisan angka pada kolom debet / kredit.
2.1.2. Pengertian Buku Besar
Pengertian Buku Besar yang diutarakan oleh Rudianto yaitu “Buku Besar adalah
kumpulan dari semua akun / perkiraan yang dimiliki suatu perusahaan yang saling
berhubungan satu sama lain dan merupakan suatu kesatuan” (Rudianto, 2008:51).
Sedangkan pendapat lainnya yaitu “Buku Besar (Ledger) merupakan buku
(catatan) akuntansi yang permanen yang berisi kumpulan akun (accounts) terpadu
yang acap kali disebut juga sebagai rekening atau perkiraan” (Slamet Sugiri dan
Bogat Agus Riyono, 2008:71).
Politeknik Negeri Semarang 9
Dengan berlandaskan dua pendapat dari para ahli di atas, penulis menyimpulkan
bahwa:
“Buku Besar adalah sebuah catatan permanen yang berisi kumpulan akun /
perkiraan yang saling berhubungan satu sama lain dan merupakan suatu
kesatuan”.
2.1.3. Pengertian Laporan Keuangan
“Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari suatu siklus akuntansi yang
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomik
pelbagai pihak, semisal para pemilik perusahaan dan kreditor” (Slamet Sugiri dan
Bogat Agus Riyono, 2008:21).
Unsur-unsur dalam Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2007, sebagaimana ditulis oleh Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono dalam Akuntansi Pengantar 1 (2008:23) menyebutkan :
a. Neraca
“Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan
(Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono, 2008:23)”.
Secara umum neraca terdiri dari unsur :
1) Aset
Aset adalah sumber-smber ekonomik (economic recources) yang dikuasai
oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan di masa yang akan
datang.
Politeknik Negeri Semarang 10
2) Kewajiban
Kewajiban merupakan pengorbanan-pengorbanan ekonomik (economic
sacrifices) untuk menyerahkan aset atau jasa kepada entitas lain dimasa yang
akan datang.
3) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residu atas aset setelah dikurangi dengan kewajiban / aset
total dikurangi kewajiban total.
Karena terdiri dari tiga komponen di atas, maka kegunaan dari neraca adalah
untuk memantau likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan, karena dua hal
ini harus dipelihara pada kapasitas tertentu untuk menghasilkan laba
b. Laporan Rugi Laba
“Laporan rugi laba adalah laporan keuagnan yang secara sistematis menyajikan
hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Laporan tersebut
menyajikan pendapatan selama satu perioda dan biaya-biaya untuk memperoleh
pendapatan tersebut pada perioda yang sama” (Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono, 2008:34).
Unsur-unsur Laporan rugi laba menurut Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono
adalah (2008:34):
1) Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan aset atau penurunan kewajiban atau kombinasi
keduanya sebagai akibat dari penyerajan produk perusahaan kepada
pelanggan.
Politeknik Negeri Semarang 11
2) Biaya
Biaya merupakan kebalikan dari pedapatan, yaitu penurunan aset atau
kenaikan kewajiban atau kombinasi keduanya sebagai akibat dari penyerahan
produk perusahaan kepada para pelanggan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
“Laporan rugi laba adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan
informasi mengenai perubahan ekuitas perusahaan akibat operasi perusahaan dan
transaksi dengan pemilik pada satu perioda akuntansi tertentu (2008:40)”.
Untuk laporan perubahan ekuitas pada perusahaan perseorangan, tambahan
ekuitas nya dapat diperoleh dari dua sumber yaitu laba bersih yang diperoleh dan
setoran tambahan dari pemilik. Sedangkan hal-hal yang mengurangi ekuitas ada
penggunaan sumber ekonomik oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya
(2008:41).
d. Laporan Arus Kas
“Laporan Arus Kas menyajikan secara sistematis informasi tentang penerimaan
dan pengeluaran kas selama satu perioda tertentu” (2008:44).
Aktivitas perusahaan sangatlah banyak, namun dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yaitu :
Politeknik Negeri Semarang 12
1) Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang berakibat pada kas, yang
menjadi penentu rugi – laba misalnya penerimaan kas dari penjualan jasa dan
pembayaran kas kepada pemasok / karyawan untuk memperoleh persediaan /
tenaga kerja.
2) Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan atau pembelanjaan meliputi kegiatan dengan pemilik dan
kreditor yang berpengaruh pada kas, seperti penyetoran modal dan
pengambilan prive pada perusahaan perseorangan dan penarikan utang bank
serta pelunasannya.
3) Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meliputi kegiatan membeli aset tetap untuk fasilitas
produksi, menjualnya kembali jika sudah tak terpakai dan kegiatan memberi
pinjaman uang serta penerimaan dari hasil tagihan atas pinjaman tersebut.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
“Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian integral dari laporan
keuangan yang menjelaskan pos-pos yang tercantum dalam tubuh laporan
keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Rugi-Laba, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Laporan Arus Kas” (2008:44).
Menurut PSAK No. 1 (Revisi 1998), par.69 telah dituliskan dalam bukunya,
Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono menjelaskan, bahwa CALK
mengungkapkan hal-hal berikut :
Politeknik Negeri Semarang 13
1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang
penting.
2) Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca,
laporan laba rugi, laporan aris kas, dan laporan perubahan ekuitas.
Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
2.1.4. Hubungan Antar Laporan
Masih dalam buku Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono dengan judul Akuntansi
Pengantar 1 (2008:46), dijelaskan bahwa :
“Kelima jenis laporan keuangan yang telah dijelaskan sebelumnya adalah saling
terkait karena laporan-laporan tersebut disusun dari sumber yang sama”.
Keterkaitan itu dicontohkan dengan hal berikut :
“Informasi laba bersih di laporan rugi-laba tahun 2008 akan menjadi
salah satu pos di laporan perubahan ekuitas tahun 2008. Modal akhir
di laporan ekuitas tahun 2008 akan menjadi salah satu pos di neraca
akhir tahun 2008. Kemudian saldo kas akhir tahun di laporan arus kas
tahun 2008 menjadi pos kas di neraca akhir tahun 2008. Selanjutnya
semua pos di empat laporan tersebut dijelaskan dalam catatan atas
laporan keuangan”.
2.2. Sistem Informasi Akuntansi
2.2.1. Pengertian Sistem
Dalam kehidupan sehari-hari, semua makhluk hidup telah berada dalam sebuah
sistem yang alami, karena “Sistem adakah serangkaian komponen yang
dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan” (Krismiaji, 2005:1).
Politeknik Negeri Semarang 14
Adapun pendapat lain yaitu “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan
yang sama” (James A. Hall, 2009:6).
Dari kedua pendapat itu ada tiga hal penting dalam sistem, yaitu :
1. Komponen yaitu bagian-bagian yang membentuk suatu subsistem.
2. Subsistem adalah sistem-sistem yang lebih kecil yang menjadi bagian sistem
yang lebih besar.
3. Proses / saling berhubungan, keadaan untuk mengkoordinasi unsur /
komponen dalam sistem.
Tujuan, adalah hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan pengkoordinasian unsur /
komponen tersebut.
2.2.2. Pengertian Sistem Informasi
Dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menurut James A. Hall “Sistem
Informasi (information system) adalah serangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses dan menjadi informasi dan didistribusikan ke para
pengguna” (James A. Hall, 2009:9).
Adapun menurut pendapat penulis, sistem informasi adalah sebuah susunan
tatacara memasukkan, mengelola, menyimpan, melaporkan, dan mengendalikan
data dan informasi yang dikoordinasi sehingga dapat diperoleh informasi yang
berguna untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi.
Politeknik Negeri Semarang 15
Pengelolaan sistem informasi memiliki dua alternatif yaitu secara manual maupun
komputerisasi. Keunggulan dari penggunaan sistem terkomputerisasi adalah dapat
didapatnya informasi yang cepat, aktual, dan akurat, namun sebuah organisasi
harus mengeluarkan investasi awal lebih besar. Sedangkan untuk sistem secara
manual, dibutuhkan investasi yang relatif lebih kecil, namun perolehan
informasinya lebih lambat dan kurang akurat.
2.2.3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis” (Krismiaji, 2005:4).
Agar dapat berfungsi dengan maksimal sistem informasi akuntansi harus dapat
melaksanakan tugas-tugas berikut ini (Krismiaji, 2005:4) :
1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem
2. Memproses data transaksi.
3. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang
4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau
memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di
komputer.
Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang
dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
Politeknik Negeri Semarang 16
2.2.4. Sistem Pelaporan Keuangan
Sistem pelaporan keuangan James A. Hall menyatakan bahwa :
“penerimaan utama dari informasi laporan keuangan adalah para
pengguna eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat
pemerintah. Secara umum dapat dikatakan bahwa para pengguna
informasi luar tertarik dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, mereka memerlukan informasi yang memungkinkan
mereka mengamati mereka mengamati tren kinerja selama beberapa
waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang
berbeda.” (James A. Hall, 2009:546).
Karena hal penting di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Sistem Pelaporan
Keuangan adalah salah satu hal penting dalam sistem informasi akuntansi
perusahaan, karena sangat banyak pihak dengan berbagai tujuan, yang
membutuhkan laporan keuangan.
2.2.5. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pelaporan Keuangan
Pada sistem informasi yang nantinya akan penulis rancang, penulis akan
mengolah dokumen-dokumen berikut yang diperoleh dari Bengkel Yamaha Jadi
Sakti Motor. Dokumen-dokumennya yaitu :
1. Bukti Penerimaan Kas
Bukti Penerimaan Kas adalah bukti transaksi yang menunjukkan adanya
penerimaan kas baik dari penjualan spare part maupun dari pendapatan
servis, maupun operasi penerimaan kas lain.
2. Bukti Pengeluaran Kas
Bukti Penerimaan Kas adalah bukti transaksi yang menunjukkan adanya
pengeluaran kas baik dari pelunasan hutang, pembayaran biaya-biaya,
maupun operasi pengeluaran kas lain.
Politeknik Negeri Semarang 17
3. Nota Penjualan
Nota Penjualan adalah bukti transaksi yang menunjukkan bahwa Bengkel
Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang telah melakukan penjualan spare part
secara tunai / kredit.
4. Faktur Pembelian
Faktur Pembelian adalah bukti transaksi yang menunjukkan bahwa Bengkel
Yamaha Jadi Sakti Motor telah melakukan pembelian suku cadang secara
kredit pada supplier.
5. Bukti Umum
Bukti Umum merupakan bukti transaksi yang mencatat selain transaksi-
transaksi yang penulis sebutkan di atas.
2.3. Pengembangan Sistem
Sistem yang dibuat untuk kepentingan perusahaan seringkali sudah disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan saat itu, namun seiring berjalannya waktu hal-hal
yang dibutuhkan oleh perusahaan pasti berkembang dan lebih kompleks, oleh
karena itu dibutuhkan pembaruan dalam sistem informasi akuntansi yang
digunakan di perusahaan terkait. Hal ini telah dijelaskan oleh Krismiaji dalam
bukunya Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut :
“Perubahan terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat berupa
perubahan kecil maupun perubahan menyeluruh sekaligus pembuatan
sistem baru. Seberapa besar perubahan terhadap sebuah sistem, upaya
perbaikan yang dilakukan tetap melalui sebuah proses yang sama yang
disebut daur hidup pembuatan sistem (System Development Life
Cycles)” (Krismiaji, 2005:174).
Adapun daur hidup pembuatan sistem (System Development Life Cycles) adalah
sebagai berikut :
Politeknik Negeri Semarang 18
2.3.1. Analisis Sistem
Pengumpulan informasi yang mendasari dirancangnya sebuah sistem baru dan
dijadikan awal untuk melangkah pada tahap desain dan implementasi sistem.
Tahap-tahap analisis sistem adalah :
a. Investigasi Awal
Menyelidiki setiap aktivitas penyusunan untuk menentukan persoalan yang
harus dipecahkan, melakukan studi kelayakan awal, membuat proposal
untuk melaksanakan analisis sistem.
b. Survei Sistem
Mempelajari sistem sekarang untuk memperoleh pemahaman tentang cara
kerja sistem tersebut.
c. Studi Kelayakan
Melaksanakan analisis kelayakan secara mendalam, khususnya yang
berhubungan dengan manfaat dan pengorbanan ekonomi.
d. Menentukan Syarat Informasi dan Syarat Sistem
Mengidentifikasi kebutuhan informasi para pemakai, menentukan tujuan
sistem baru.
e. Laporan Analisis Sistem
Menyerahkan berbagai temuan selama tahap analisis sistem kepada
manajemen.
2.3.2. Perancangan Konsep Sistem
Tahap ini merupakan tahap perencanaan rancangan secara mendasar. Tahap ini
terdiri dari :
Politeknik Negeri Semarang 19
a. Tahap Evaluasi Alternatif Rancangan
Mempertimbangkan adanya kelebihan dan kelemahan sistem dalam setiap
alternatif sistem yang ada.
b. Tahap Penentuan Spesifikasi Rancangan
Menentukan hal-hal yang berhubungan dengan rancangan sistem antara
lain output, database, input, serta prosedur pemrosesan dan operasi sistem.
c. Tahap Penyusunan Laporan Perancangan Konsep Sistem
Menyusun laporan dari tahap perancangan konsep yang nantinya akan
digunakan sebagai panduan kegiatan perancangan fisik.
2.3.3. Perancangan Fisik Sistem
Tahap ini melakukan pendiskripsian rancangan konsep yang masih bersifat umum
dan berorientasi pada pemakai ke dalam spesifikasi rinci untuk membuat dan
menguji program komputer. Kegiatan-kegiatannya yaitu :
a. Perancangan Output
Bertujuan untuk menentukan sifat, bentuk, isi, dan waktu atau saat
pencetakan laporan, dokumen, dan penayangan di monitor.
b. Perancangan File dan Database
Penentuan jenis file dan database berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan
pertimbangan dari sisi media, organsasi dan akses, metode pemrosesan,
pemeliharaan, ukuran, dan tingkat kegiatan.
c. Perancangan Input
Pengidentifikasian jenis input data dan metode input yang optimal. Hal
yang harus dipertimbangkan dalam perancangan input mencakup media,
Politeknik Negeri Semarang 20
sumber, format, jenis, volume, personil, frekuensi, biaya, dan koreksi dan
deteksi kesalahan.
d. Perancangan Program
Tahap ini adalah tahap perancangan program dengan menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0.
e. Perancangan Prosedur
Tahap dimana prosedur-prosedur yang diperlukan dibuat untuk
menjalankan program mencakup siapa, apa, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana yang berkaitan semua kegiatan sistem informasi.
f. Perancangan Pengawasan
Tahapan yang digunakan untuk merancang pengawasan yang bertugas
untuk mengawasi jalannya sistem secara tepat.
2.3.4. Implementasi dan Konversi Sistem
Implementasi adalah pemasangan dan penerapan sistem yang dibuat pada
perangkat-perangkat yang digunakan serta melakukan uji coba terhadap sistem
tersebut. Sedangkan konversi adalah tahap dimana dilakukan proses pengalihan
dari sistem lama ke sistem yang baru, juga mengintegrasi perangkat keras dan
lunak serta menguji coba rancangan sistem akuntansi dengan kegiatan operasional
perusahaan.
2.3.5. Operasi dan Pemeliharaan
Tahap dimana dilakukan pengawasan secara berkala bila seandainya terjadi
kerusakan di kemudian hari, serta tahap dimana dilakukan pengkajian secara
Politeknik Negeri Semarang 21
berkala atas sistem, seandainya ditemukan kesalahan akan dilakukan pembenahan
seperlunya, namun jika kesalahan terlalu besar, akan dilakukan pembenahan
dengan langkah-langkah yang ada dalam siklus.
2.4. Alat Bantu Pengembangan Sistem
2.4.1. Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas
Ada 2 (dua) teknik desain dan dokumentasi sistem yang banyak digunakan. Dua
sistem itu adalah :
1. Diagram Arus Data (Data Flow Document / DFD)
Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi hasil tulisan James A. Hall (2009:79),
menjelaskan “DFD digunakan untuk menyajikan sistem dalam beberapa tingkat
perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci”.
Sedangkan menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi
(2005:68) menjelaskan “Sebuah DFD secara grafis menjelaskan arus data dalam
sebuah organisasi. Teknik ini digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang
digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru”.
Menurut Krismiaji, DFD disusun menggunakan simbol-simbol utama sebagai