Top Banner
Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007 i BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : /KA/I/ 2007 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN 2005 – 2009 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Menimbang : a. bahwa dengan perubahan Organisasi Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2005; b. bahwa guna memberikan arah dan sasaran yang jelas sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan penelitian, pengembangan dan perekayasaan, dipandang perlu melakukan perubahan Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional tahun 2005 – 2009; c. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan menjadi Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2005 -2009. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran; 2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
60

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Mar 03, 2019

Download

Documents

dangphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

i

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR : /KA/I/ 2007

TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

TAHUN 2005 – 2009

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Menimbang : a. bahwa dengan perubahan Organisasi Badan Tenaga Nuklir

Nasional Tahun 2005; b. bahwa guna memberikan arah dan sasaran yang jelas sebagai

pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan penelitian, pengembangan dan perekayasaan, dipandang perlu melakukan perubahan Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional tahun 2005 – 2009;

c. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan menjadi Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2005 -2009.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran;

2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

Page 2: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

ii

5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangungan Jangka Menengah Republik Indonesia;

8. Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;

9. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

10. Keputusan Presiden Nomor 104/M Tahun 2002; 11. Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir; 12. Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang

Organisasi dan Tata Kerja; 13. Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 –

396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di Lingkungan BATAN;

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TAHUN 2005 – 2009

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan :

1. Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional tahun 2005 – 2009, yang selanjutnya disebut Renstra BATAN adalah dokumen perencanaan Badan Tenaga Nuklir Nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan 2009;

2. Rencana Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional yang selanjutnya disebut dengan Renja BATAN adalah dokumen perencanaan Badan Tenaga Nuklir Nasional untuk periode 1 (satu) tahun;

3. Penetapan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional yang selanjutnya disebut dengan PK BATAN adalah dokumen

Page 3: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

iii

penetapan kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional yang akan dicapai dalam periode 1 (satu) tahun;

4. Kepala adalah Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Pasal 2

1. Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional meliputi uraian tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lingkungan Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, Program serta Indikator Kinerja

2. Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional merupakan arahan bagi setiap Unit Kerja di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional dalam penyusunan Program 5 (lima) tahun pada masing-masing Unit Kerja.

Pasal 3

1. Unit Kerja di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional melaksanakan program dalam Renstra BATAN yang dituangkan dalam Renja BATAN;

2. Unit Kerja di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional melaksanakan program dalam Renja BATAN yang dituangkan dalam PK BATAN;

3. Dalam melaksanakan Renstra BATAN, unit kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini perlu berkoordinasi dengan Kepala BATAN, Sestama dan para Deputi dan Pemangku Kepentingan lainnya.

Pasal 4

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional melakukan pemantauan terhadap pelaksanaaan Renstra, Renja dan PK BATAN.

Pasal 5

Rencana Strategis Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2005 – 2009 sebagaimana terdapat dalam lampiran peraturan ini merupakan satu kesatuan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 6

Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional ini maka semua proses penyusunan PK BATAN, Renja BATAN dan Program 5 (lima) tahun masing-masing Unit Kerja harus mengacu pada Peraturan Kepala BATAN ini.

Pasal 7

Page 4: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

iv

1. Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan; 2. Peraturan Kepala ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang

bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

Pasal 8

Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan terhadap penetapan Peraturan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : Januari 2007 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

ttd.

Prof. Soedyartomo Soentono, M.Sc.,Ph.D. Salinan Sesuai dengan aslinya, Ka. Biro Sumber Daya Manusia Tyn Isprianto,SH NIP. 330003072

Page 5: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

RENCANA STRATEGIK BATAN 2004 – 2009

(Revisi 1)

Terwujudnya Iptek Nuklir Berkeselamatan Handal sebagai Pemicu dan Pemacu Kesejahteraan

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Jl. K.H. Abdul Rohim, Kuningan Barat, Mampang Prapatan

PO. BOX : 4390 Jakarta 12043 Telepon : 5251109, Faks. : 5251110, Teleks : 62354, Kawat – Batan Jakarta

Page 6: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1,01 Januari 2007

v

KATA PENGANTAR

Rencana Strategik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Renstra BATAN)

disusun dalam rangka mewujudkan amanat perubahan ke empat Undang-

undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (5) yang

berbunyi ”Pemerintah memajukan Ilmu Pengetahuan dan Taknologi

dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”, serta Undang-

undang No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang di dalam

butir-butir mukadimah pertimbangannya antara lain disebutkan bahwa

pemanfaatan dan pengembangan iptek nuklir bagi pembangunan nasional

yang berkesinambungan dan berwawasan lingkungan perlu ditingkatkan

dan diperluas untuk ikut meningkatkan kesejahteraan dan daya saing

bangsa, serta ditujukan untuk maksud damai.

Dalam rangka memperkuat peran dan meningkatkan kemampuan

iptek nuklir, maka Renstra BATAN selain disinkronkan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM ) 2004 – 2009 dan Agenda Riset

Nasional (ARN), juga diarahkan untuk mendukung pencapaian Visi BATAN

”Terwujudnya iptek nuklir berkeselamatan handal sebagai pemicu dan

pemacu kesejahteraan”, dengan 5 (lima) misi yaitu melaksanakan

litbangyasa iptek nuklir bidang energi, litbangyasa iptek nuklir bidang non

energi, pelayanan iptek nuklir, diseminasi informasi dan hasil litbangyasa

iptek nuklir, dan membina profesionalisme, budaya keselamatan dan

sistem manajemen mutu, serta dengan tujuan dan sasaran utama yang

dilaksanakan melalui program dan kegiatan secara bertahap sesuai

dengan perubahan lingkungan strategik.

Renstra BATAN disusun berdasarkan kompetensi yang handal di

bidang iptek nuklir dan komitmen serta landasan yang kuat pada seluruh

peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta antisipasi terhadap

berbagai dampak dari pengaruh kecenderungan lingkungan strategik.

Dengan tersusun dan diberlakukannya dengan sah Renstra BATAN

ini, maka Renstra sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi dan mulai

Page 7: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1,01 Januari 2007

vi

dari saat pengesahan, dokumen ini digunakan sepenuhnya sebagai acuan

dalam penyusunan dan pelaksanaan program BATAN.

Jakarta, Januari 2007

Kepala BATAN

Dr. Soedyartomo Soentono NIP. 330000494

Page 8: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

DAFTAR ISI PERATURAN KA. BATAN NO. /KA/I/2007 i KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI

BAB.I. PENDAHULUAN 1 1.1. Perkembangan Peran Iptek Nuklir dalam

Pembangunan Nasional 1 1.2. Dinamika Peluang dan Tantangan 2 1.3. Faktor Kunci Keberhasilan 8 1.4. Kompetensi, Keahlian, dan Sumberdaya 9 1.5. Kekuatan dan Kelemahan 13

BAB II VISI, MISI, PRINSIP, DAN NILAI 18 2.1. Visi 18 2.2. Misi 18 2.3. Prinsip 18 2.4. Nilai-Nilai 18

BAB III TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN IPTEK NUKLIR 19 3.1. Tujuan Strategik 20 3.2. Tujuan Utama 20 3.3. Sasaran Utama 21

BAB IV KEBIJAKAN STRATEGIK BATAN 25 4.1. Meningkatkan kegiatan penelitian, pengembangan 25 dan perekayasaan serta penguatan kompetensi iptek nuklir 4.2. Melaksanakan pendayagunaan dan pemasyarakatan 26 hasil litbang iptek nuklir 4.3 Melakukan pembinaan profesionalisme, budaya 26 keselamatan, dan sistem manajemen mutu

BAB V PROGRAM BATAN 27 5.1. Program Utama Bidang Energi 27 5.2. Program Utama Bidang Non Energi 27 5.3. Program Pelayanan Teknologi Nuklir 28 5.4. Program Diseminasi Teknologi dan Kemitraan 28 5.5. Program Manajemen Kelembagaan 29

BAB VI INDIKATOR KEBERHASILAN 29

BAB VII PENUTUP 31

LAMPIRAN – LAMPIRAN 32

Page 9: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. PERKEMBANGAN PERAN IPTEK NUKLIR DALAM

PEMBANGUNAN NASIONAL

Iptek nuklir telah berkembang pesat dan telah memberikan

kontribusi dalam berbagai sektor kehidupan. Secara garis besar

pemanfaatan iptek nuklir di dunia dapat dikelompokkan ke dalam 3

(tiga) bidang, yaitu bidang energi, bidang non energi dan bidang

militer. Sebagai negara yang mendukung kemerdekaan bangsa,

mencintai perdamaian dunia dengan berprinsip bebas dan aktif

sebagaimana yang dituliskan di dalam Mukadimah UUD 1945, maka

sejak awal Indonesia tidak berminat mengembangkan pemanfaatan

iptek nuklir untuk persenjataan/bidang militer, melainkan justru

mendukung pemanfaatan iptek nuklir untuk maksud damai dengan

bukti nyata telah meratifikasi NPT (The Treaty on the Non-

Proliferation of Nuclear Weapons) dan The Additional Protocol, serta

hanya mengembangkan pemanfaatan iptek nuklir untuk bidang energi

dan non energi bagi kesejahteraan masyarakat.

Dalam bidang energi, kemajuan teknologi nuklir untuk

pembangkit listrik telah berkembang dengan sangat pesat. Berbagai

jenis reaktor daya untuk PLTN seperti PWR (Pressurised Water

Reactor), BWR (Boiling Water Reactor), PHWR (Pressurised Heavy

Water Reactor), GCR (Gas Cooled Reactor), telah beroperasi secara

komersial di negara maju. Bahkan setelah insiden Chernobyl,

rekayasa disain reaktor maju (advance reactors) dengan tingkat

keselamatan yang jauh lebih tinggi telah berkembang pesat.

Untuk menyongsong era industri nuklir berperan dalam

pembangunan nasional, terutama dalam operasi PLTN, maka pada

tahun 1997 lahir UU No. 10 tentang Ketenaganukliran yang antara

lain menetapkan fungsi pengaturan, pengawasan dan inspeksi

dipisahkan dari fungsi pelaksana dan promosi iptek nuklir. Hal ini

Page 10: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

1

diikuti dengan pembentukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir

(BAPETEN) yang terpisah dari kelembagaan BATAN. Namun dengan

berlangsungnya krisis ekonomi secara berkepanjangan sejak 1997,

pembangunan PLTN pertama di Indonesia belum dapat dilaksanakan.

Selanjutnya, berdasarkan berbagai hasil kajian dan perhitungan Studi

CADES (Comprehensive Assessment on Different Energy Sources for

electricity in Indonesia) yang dilakukan oleh BATAN, BPPT, Dep.

ESDM, PLN, dan instansi terkait lainnya, serta dengan bantuan teknik

IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak

dibangun dan dioperasikan di Indonesia pada sekitar tahun 2016, dan

Peraturan Presiden RI No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi

Nasional yang menyatakan bahwa masuknya energi nuklir menjadi

bagian dari bidang energi baru dan energi terbarukan.

Di sisi lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir

di bidang non-energi juga sangat pesat seperti kesehatan

(kedokteran nuklir), pertanian dan peternakan, hidrologi, dan

lingkungan.

Peran BATAN dalam menunjang pembangunan bidang

pertanian diantaranya yaitu dengan menghasilkan berbagai varietas

baru tanaman pangan yang unggul, di bidang kesehatan yaitu

memberikan dukungan dalam bentuk peralatan kedokteran nuklir dan

sediaan radiofarmaka untuk rumah-rumah sakit. Sedangkan produksi

dan aplikasi radioisotop memberikan kontribusi nyata dalam

pembangunan nasional melalui penggunaan radioisotop dan radiasi di

bidang industri seperti dalam pengendalian mutu, inspeksi produk,

dan peningkatan teknologi proses. Industri nuklir bidang produksi

bahan bakar nuklir untuk reaktor riset, produksi radioisotop dan

radiofarmaka serta produksi perangkat nuklir juga telah dimulai.

1.2. DINAMIKA PELUANG DAN TANTANGAN

1.2.1. Kecenderungan Global

Page 11: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

2

Saat ini kegiatan litbangyasa mempunyai kecenderungan

global mengarah antara lain ke bidang iptek bahan, bioteknologi,

super-konduktor, nano teknologi, kebumian dan kelautan, energi dan

pertambangan, serta kualitas lingkungan. Hasil penelitian bidang

energi mengutamakan teknologi akrab lingkungan, efisien dan

ekonomis. Kondisi tersebut sangat sesuai dan dapat dipenuhi oleh

teknologi PLTN yang berkembang terus dengan disain semakin maju,

aman, akrab lingkungan, dan ekonomis. Paradigma baru dalam energi

nuklir di abad 21 adalah penggunaannya tidak hanya untuk keperluan

pembangkitan listrik saja, tetapi juga untuk keperluan co-generasi,

antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

bahan bakar masa depan. Untuk itu, maka dikembangkan PLTN

Generasi IV yang mengandalkan pada kelebihannya dalam hal

catastrophe-free, proliferation-resistant, more environment friendly,

serta secara ekonomis semakin competitive.

Pemanfaatan teknik nuklir di bidang non energi, seperti

aplikasi isotop dan radiasi semakin luas digunakan dan telah terbukti

bermanfaat memberikan keunggulan dalam meningkatkan kualitas

produk, hemat energi, dan berwawasan lingkungan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

pesat di negara maju memungkinkan peningkatan laju kebutuhan

konsumen dan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat. Selain itu,

adanya kesepakatan pasar global di kalangan negara anggota APEC

selain menjadikan pasar Indonesia terbuka bagi masuknya produk

asing, juga pasar internasional akan terbuka bagi produk Indonesia

melalui persaingan QCD (Quality, Cost, and Delivery) yang ketat. Hal

tersebut menjadi tantangan bagi para pelaku iptek untuk melakukan

inovasi teknologi yang efektif dan efisien.

1.2.2. Peluang dan Tantangan 2004-2009

Didalam ”The UN Millenium Development Goals” dimana

kelaparan, kemiskinan, menekan kematian Ibu dan anak, kesehatan

Page 12: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

3

dan lingkungan serta kerjasama menjadi isu-isu dunia yang perlu

dipecahkan permasalahannya. Isu-isu tersebut menjadi isu strategis

di Indonesia pula.

Secara garis besar, RPJM 2004-2009 mengidentifikasikan

bahwa tantangan aktual yang dihadapi adalah belum optimalnya

pembangunan iptek serta lemahnya daya saing bangsa dari aspek

ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan, yang ditunjukkan oleh

sejumlah indikator, antara lain: rendahnya kemampuan iptek nasional,

rendahnya kontribusi iptek nasional di sektor produksi, belum

optimalnya mekanisme intermediasi iptek, lemahnya sinergi kebijakan

iptek, masih terbatasnya sumber daya iptek, belum berkembangnya

budaya iptek di kalangan masyarakat, belum optimalnya peran iptek

dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup, serta masih

lemahnya peran iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi

bencana alam.

Berdasarkan RPJM 2004-2009 dari Kabinet Indonesia

Bersatu, Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada

hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dalam rangka membangun peradaban bangsa. Sejalan dengan

paradigma baru di era globalisasi yaitu Tekno-Ekonomi (Techno-

Economy Paradigm), teknologi merupakan faktor yang memberikan

kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa.

Implikasi paradigma ini adalah terjadinya proses transisi

perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumberdaya

(Resource Based Economy) menjadi perekonomian yang berbasiskan

pengetahuan (Knowledge Based Economy/KBE). Pada KBE, kekuatan

bangsa diukur dari kemampuan iptek sebagai faktor primer ekonomi

menggantikan modal, lahan, dan energi untuk meningkatkan standar

kehidupan bangsa dan negara, serta kemandirian dan daya saing

bangsa Indonesia.

Kemudian daripada itu, dalam upaya untuk mengatasi

tantangan tersebut maka berdasarkan Peraturan Presiden No.7 Tahun

2005 tentang RPJM 2004-2009 Bab 22 dan Agenda Riset Nasional

Page 13: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

4

(ARN), Arah Kebijakan Peningkatan Kemampuan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi, difokuskan pada 6 (enam) bidang prioritas yaitu : (i)

pembangunan ketahanan pangan; (ii) penciptaan dan pemanfaatan

sumber energi baru dan terbarukan; (iii) pengembangan teknologi

dan manajemen transportasi; (iv) pengembangan teknologi informasi

dan komunikasi; (v) pengembangan teknologi pertahanan; dan (vi)

pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan.

Sejalan dengan RPJM 2004-2009 dan dikuatkan dalam

penjabaran Program dan Kegiatan Ristek yang disebut dalam Agenda

Riset Nsional (ARN) tersebut, Tujuan Pembangunan Iptek Nuklir

dalam jangka menengah 2004-2009 terutama diarahkan untuk:

1. Mendukung keberhasilan pelaksanaan 3 (tiga) Agenda Pemerintah

yaitu : Agenda menciptakan Indonesia yang aman dan damai,

Agenda menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis, serta

Agenda menciptakan kesejahteraan rakyat melalui pelaksanaan

Program dan Sasaran RPJM 2004-2009, terutama pada Bab 22

tentang Peningkatan Kemampuan Iptek

2. Meningkatkan peran iptek nuklir dalam pelaksanaan

pembangunan melalui program dan kegiatan yang berkaitan

dengan 4 (empat) dari 6 (enam) fokus bidang prioritas dan 4

(empat) program pembangunan yang disusun dalam sasaran

program BATAN

1.2.3. Peluang dan Tantangan Sesuai Bidang Kompetensi

BATAN

BATAN mempunyai peluang yang cukup besar untuk

memanfaatkan modal dasar, dengan kemampuan serta pengalaman

yang dimiliki. Hasil-hasil penelitian yang telah terbukti bermanfaat

bagi masyarakat harus didayagunakan melalui kerjasama dan

kemitraan yang tepat agar dapat memberikan manfaat lebih nyata

secara komersial bagi masyarakat, sejalan dengan UU no.18 tahun

2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan

Page 14: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

5

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sesuai dengan

pengalaman dan kompetensi tersebut, maka peluang dan tantangan

BATAN dalam pengembangan industri nuklir baik di bidang energi

maupun non energi adalah:

1. Dalam bidang Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (ATIR),

BATAN mempunyai peluang dan tantangan untuk melakukan

litbang dalam sektor pangan (pertanian dan peternakan), industri,

kelautan dan kebumian. Di sektor pangan, peluang dan tantangan

adalah aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk pengembangan

varietas unggul dan tanaman pangan dan jenis suplemen pakan

ternak serta ketersediaannya secara berkelanjutan, dan bahkan

BATAN akan menjadi pusat acuan dan rujukan nasional

dalam aplikasi isotop dan radiasi dalam sektor pertanian

dan peternakan. Sedang dalam bidang kelautan dan kebumian,

aplikasi teknologi isotop dan radiasi mempunyai peluang dan

tantangan untuk menjadi pusat acuan dalam pemanfaatan

teknik nuklir untuk eksplorasi dan ekploitasi panas bumi,

yang termasuk prioritas di dalam pengembangan energi

terbarukan. Dalam sektor energi terbarukan, pengembangan

varietas unggul tanaman penghasil bio-diesel, seperti tanaman

jarak (jatropha curcas), mempunyai peluang untuk

dikembangkan.

2. Dalam bidang teknologi Produksi Isotop dan Senyawa

Bertanda (PISB), BATAN mempunyai peluang dan tantangan

melakukan litbang yang mendukung bioteknologi/kesehatan

khususnya dalam bidang kedokteran nuklir. Dalam hal ini BATAN

akan mengembangkan perangkat teknologi nuklir serta teknologi

produksi isotop dan radiofarmaka untuk penanggulangan penyakit

kanker dan infeksi bakteri. Selanjutnya tantangan BATAN adalah

menjadi pusat acuan dan rujukan pelayanan kesehatan

berbasis teknologi nuklir.

3. Dalam bidang Pengelolaan Limbah Radioaktif (PLR), BATAN

Page 15: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

6

mempunyai peluang dan tantangan melaksanakan pengembangan

guna memberikan pelayanan dalam pengelolaan limbah radioaktif

baik yang ditimbulkan dari beroperasinya fasilitas nuklir maupun

limbah radioaktif yang ditimbulkan dari kegiatan rumah sakit

maupun dari industri yang telah memanfaatkan teknologi nuklir

(radiografi, kontrol proses, dan lain-lain). Tantangan BATAN

sebagai lembaga pelaksana adalah menyediakan fasilitas nasional

pelayanan pengelolaan limbah radioaktif non PLTN mencakup

reaktor riset dan instalasi/fasilitas nuklir lainnya, industri dan

rumah sakit.

4. Dalam bidang Rekayasa dan Pembuatan Perangkat

Instrumentasi Nuklir (RPPIN), BATAN mempunyai peluang

dan tantangan untuk mengembangkan mesin berkas elektron

untuk industri, serta menjadi pusat acuan rancang bangun dan

perawatan perangkat nuklir di bidang kesehatan, keselamatan

nuklir, dan industri.

5. Di bidang Daur Bahan Bakar Nuklir (DBBN), peluang dan

tantangan yang dihadapi BATAN adalah untuk mendukung

penguasaan teknologi dalam penyediaan bahan bakar reaktor

riset dan reaktor daya (PLTN), mulai dari eksplorasi,

penambangan, pengolahan biji uranium, pemurnian, dan

teknologi produksi bahan bakar, serta pengelolaan elemen

bakar/bundel bahan bakar bekas.

6. Dalam bidang Teknologi Reaktor Daya (TRD), BATAN

mempunyai peluang dan tantangan untuk penyiapan PLTN guna

penyediaan energi listrik yang mendukung program diversifikasi

penyediaan energi. Untuk itu perlu diperjuangkan masuknya opsi

nuklir dalam perencanaan sistem energi nasional jangka panjang

dan ini ada didalam Kebijakan Energi Nasional yang harus

dilanjutkan dengan langkah-langkah persiapan pembangunan

PLTN pertama di Indonesia (sistem jaringan Jawa-Bali). Peluang

digunakannya PLTN dalam sistem pembangkit listrik untuk

Page 16: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

7

jaringan Jawa-Bali sangat terbuka saat ini, dengan alasan untuk

memenuhi terjaminnya keselamatan pasokan energi jangka

panjang (security and sustainability of energy supply), ditambah

lagi dengan semakin terbatasnya energi fosil di Indonesia serta

tendensi kenaikan harga minyak internasional yang akan diikuti

harga energi turunannya. Namun disadari pula bahwa tantangan

yang ada sampai saat ini adalah berkaitan dengan penerimaan

publik terhadap penggunaan PLTN serta masalah pendanaan

untuk pembangunan PLTN yang relatif besar.

Peluang dan tantangan dari ke enam bidang kompetensi

tersebut di atas, semuanya memerlukan dukungan teknologi

informatika yang handal dalam bidang simulasi/pemodelan,

perpustakaan digital dan manajemen SDM, pengetahuan, rancang

bangun serta diseminasi iptek nuklir.

1.3. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

Sejalan dengan Mukadimah UUD 1945, maka kegiatan

litbangyasa iptek nuklir diarahkan di bidang non militer, yaitu

mengembangkan pemanfaatan iptek nuklir untuk bidang energi dan

non energi bagi kesejahteraan masyarakat. Atas dasar peraturan

perundang-undangan tersebut, maka peluang dan tantangan 2004-

2009 bagi kegiatan litbangyasa iptek nuklir hanya dapat dilaksanakan

pada 4 (empat) dari 6 (enam) fokus bidang prioritas kegiatan Bab 22

RPJM 2004-2009 yang non militer yaitu peran serta dalam : (i)

pembangunan ketahanan pangan; (ii) pengembangan dan

pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan; (iii)

pengembangan teknologi informasi dan komunikasi; dan (iv)

pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan.

Dalam pada itu, kunci keberhasilan pelaksanaan program

BATAN selain ditentukan oleh dukungannya pada RPJM 2004-2009,

juga sangat ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut : organisasi

yang dinamis; sumberdaya manusia yang profesional, inovatif, kreatif,

Page 17: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

8

produktif; fasilitas nuklir yang sehat dan beroperasi secara handal;

metodologi yang mengutamakan aspek keselamatan; anggaran yang

memadai; lingkungan strategik yang kondusif; serta program

strategik yang realistik, terukur dan kreatif-antisipatif.

1.4. KOMPETENSI, KEAHLIAN DAN SUMBERDAYA

1.4.1. Bidang Kompetensi

Secara garis besar, BATAN mempunyai 6 (enam) bidang

kompetensi yaitu :

1. Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (ATIR)

2. Pembuatan Isotop dan Senyawa Bertanda (PISB)

3. Pengelolaan Limbah Radioaktif (PLR)

4. Rekayasa dan Pembuatan Perangkat Instrumentasi Nuklir

(RPPIN)

5. Daur Bahan Bakar Nuklir (DBBN)

6. Teknologi Reaktor Daya (TRD)

1.4.2. Bidang Keahlian

1.4.2.1. Sumber Daya Manusia Profesional

Berdasarkan data kepegawaian tanggal 30 September 2006,

BATAN mempunyai 3583 orang pegawai yang tersebar di 4 (empat)

Biro, 16 (enam belas) Pusat Teknis, 1 (satu) Pusat Pendidikan dan

Latihan, 1 (satu) Inspektorat dan 1 (satu) Sekolah Tinggi Teknik

Nuklir. Secara garis besar tingkat pendidikan pegawai BATAN adalah

110 orang S-3, 295 orang S-2, 1035 orang S-1, 85 orang D-4, 485

orang D-3/Sarjana Muda, dan selebihnya 1573 orang terdiri dari

tamatan D-2, D-1, SLTA Kejuruan, SLTA Umum, SLTP Kejuruan, SLTP

Umum dan SD. Di antara pegawai tersebut tercatat 50 orang memiliki

kualifikasi Ahli Peneliti Utama. Dalam rangka meningkatkan

kompetensi dan keahliannya, 1103 orang meniti karir di 19 jabatan

fungsional : Peneliti, Pranata Nuklir, Pengawas Radiasi, Pranata

Komputer, Widyaiswara, Pustakawan, Arsiparis, Litkayasa,

Perekayasa, Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Auditor, Penyelidik Bumi,

Page 18: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

9

Analis Kepegawaian, Dosen, Perencana, Pengendali Dampak

Lingkungan dan Pranata Humas.

1.4.2.2. Sistem Manajemen Mutu

Dalam melaksanakan kegiatan kelembagaan, litbangyasa, dan

diseminasi hasil litbangyasa, BATAN berpegang pada suatu prinsip

bahwa seluruh masukan, proses, luaran, dan produk yang dihasilkan

dalam bentuk barang dan jasa oleh setiap individu/organisasi di

BATAN harus berstandar pada sistem manajemen mutu dan

keselamatan.

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, BATAN memiliki

Kebijakan Mutu sebagai berikut :

• BATAN menjamin dan memelihara mutu produk seluruh

pelaksanaan fungsi organisasi dengan mengutamakan

keselamatan.

• BATAN menjamin semua produk yang dihasilkan melalui

penerapan Sistem Standardisasi dan prinsip-prinsip Manajemen

Mutu Terpadu pada setiap langkah kegiatannya.

• BATAN selalu meningkatkan mutu produknya dengan peningkatan

profesionalisme sumber daya manusia dan membina jejaring

kerja dengan pemangku kepentingan.

1.4.2.3. Jaringan Kerja Handal

BATAN membentuk jaringan kerja yang handal untuk

memenuhi tuntutan kerja yang cepat, tepat, dan akurat dalam

kegiatan litbangyasa maupun pendayagunaan hasilnya. Di samping

itu, BATAN juga membuat jaringan kerjasama dengan berbagai

pihak di dalam maupun di luar negeri dengan tujuan untuk

meningkatkan/memperkuat kompetensi, promosi, pelayanan, dan

diseminasi manfaat iptek nuklir serta hasil litbangyasanya bagi

kesejahteraan masyarakat. Kerjasama yang dilaksanakan selain

Page 19: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

10

untuk peningkatan kapasitas litbangyasa, juga dilakukan kerjasama

untuk pengguna sumber daya dalam rangka meningkatkan efisiensi

penggunanya. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung salah satu

misi yang terus dikembangkan yaitu Peningkatan pelayanan kepada

masyarakat.

1.4.2.4. Iptek dan Rekayasa Nuklir

BATAN telah menguasai iptek dan rekayasa nuklir,

menghasilkan karya ilmiah yang sudah dipublikasikan di dalam

jurnal/majalah dalam dan luar negeri, dan mendayagunakan hasil

litbangyasa dalam pelbagai bidang/sektor pembangunan.

Kemampuan SDM BATAN dalam penguasaan iptek dan

rekayasa nuklir dinyatakan melalui kegiatan litbangyasa dan

diseminasi hasil litbangyasa iptek nuklir di bidang pangan (pertanian

dan peternakan); keselamatan nuklir, radiasi dan lingkungan;

bioteknologi dan kesehatan; informatika dan mikroelektronika;

energi; dan industri dan manufaktur.

1.4.3. Sumberdaya BATAN

1.4.3.1. Fasilitas Nuklir Utama

BATAN memiliki berbagai fasilitas utama litbang nuklir yang

berada di 4 (empat) kawasan nuklir yaitu:

1). Kawasan Nuklir Serpong,

• Reaktor Serba Guna GA Siwabessy (RSG-GAS) berdaya 30 MW

• Instalasi simpan bahan bakar bekas sementara

• Instalasi elemen bakar eksperimental

• Instalasi pengolahan limbah radioaktif

• Instalasi radiometalurgi

• Instalasi litbang produksi radioisotop dan radiofarmaka

• Instalasi keselamatan dan keteknikan reaktor

• Instalasi perekayasaan perangkat nuklir

Page 20: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

11

• Instalasi balai spektrometri neutron (Instalasi spektroskopi

neutron)

• Instalasi pengolahan limbah radioaktif

• Fasilitas siklotron berdaya 30 MeV

• Instalasi balai keteknikan

• Instalasi balai bengkel induk

2). Kawasan Nuklir Pasar Jumat

• 3 (tiga) unit iradiator sinar gamma Cobalt-60 masing-masing

dengan kuat sumber 200 kCi, 80 kCi, dan 10 kCi

• 2 (dua) unit mesin berkas elektron (MBE), masing-masing

berdaya 2 MeV/10mA dan 300 keV/50 mA

• Instalasi eksplorasi dan pengolahan bahan galian nuklir

• Laboratorium acuan, standardisasi, kalibrasi, dan keselamatan

radiasi

• Laboratorium pendidikan dan pelatihan iptek nuklir

• Instalasi balai teknofisika

• Instalasi balai iradiasi

3). Kawasan Nuklir Bandung

• Reaktor TRIGA Mark II berdaya 2 MW

• Laboratorium senyawa bertanda

• Laboratorium fisika dan metalurgi

4). Kawasan Nuklir Yogyakarta

• Reaktor Kartini berdaya 100 kW

• Instalasi balai elektromekanik

• Instalasi akselerator.

1.4.3.2. Fasilitas Penunjang

Untuk menunjang fungsi fasilitas nuklir utama, tersedia

pelbagai fasilitas penunjang antara lain: laboratorium fisika, kimia,

biologi, radiografi netron, laboratorium NAA dan laboratorium nuklir

Page 21: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

12

lain yang dilengkapi dengan peralatan dan instrumen handal

diantaranya Nuclear Magnetic Resonance (NMR), Gas Permeable

Chromatograph (GPC), Mass Spectrometer (MS), Gas Chromatograph

– Mass Spectrometer (GC – MS), Atomic Absorption Spectrometer

(AAS), High Performance Liquid Chromatograph (HPLC), X-ray

Fluorescence Spectrometer, Electron Spin Resonance (ESR), Fourier

Transform Infra Red (FT – IR), Scanning Electron Microscope (SEM),

Transmition Electron Microscope (TEM), Thermogravimetry Analyzer,

Liquid Scintillation, Thermoluminisence Dosimeter (TLD) Reader, dan

Small Angle Neutron Scattering (SANS), High Resolution Small Angle

Neutron Scattering (HRSANS), Neutron Diffractometer. Beberapa

fasilitas yang telah mendapat pengakuan dengan diterbitkannya

sertifikat antara lain: Laboratorium Uji Bahan (LUB), Laboratorium

Pemuliaan Tanaman, Laboratorium Tissue Bank dll.

Fasilitas nuklir dengan sarana pendukungnya, dan

sumberdaya manusia yang berkualitas dengan hasil-hasil penelitian

yang dimiliki BATAN, merupakan modal dasar bagi BATAN untuk

berperan lebih besar dalam pembangunan nasional.

1.5. KEKUATAN (STRENGTHS) DAN KELEMAHAN (WEAKNESSES)

Berdasarkan atas Mukadimah UUD 1945, UU No.10 tahun

1997 tentang Ketenaganukliran serta sejalan dengan UU No.18 tahun

2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta peraturan

perundang-undangan lain yang terkait, BATAN mempunyai peluang

dan tantangan untuk memanfaatkan kompetensi, sumberdaya,

kemampuan, serta pengalaman yang dimiliki dalam pengembangan

industri nuklir baik di bidang energi maupun non energi yaitu: bidang

Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (ATIR), bidang teknologi

Pembuatan Isotop dan Senyawa Bertanda (PISB), bidang Pengelolaan

Limbah Radioaktif (PLR), bidang Rekayasa dan Pembuatan Perangkat

Page 22: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

13

Instrumentasi Nuklir (RPPIN), bidang Daur Bahan Bakar Nuklir

(DBBN), dan bidang Teknologi Reaktor Daya (TRD). Dalam pada itu,

untuk dapat melaksanakan peluang dan tantangan baru antara lain

termasuk dalam 4 (empat) bidang prioritas RPJM 2004-2009 Bab 22,

maka BATAN mempunyai Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan

(Weaknesses) yang dapat disimpulkan dari perumusan sebagai

berikut:

1) Organisasi :

Berdasarkan tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab,

serta perubahan lingkungan strategik, struktur organisasi BATAN

mengalami penyesuaian terhadap perubahan lingkungan dimana

selain sebagai lembaga litbang, BATAN juga melakukan perumusan

kebijakan tentang Nuklir dan kegiatannya lebih menitikberatkan pada

Pengembangan Teknologi Nuklir untuk lebih meningkatkan efektif,

efisien dan optimal dalam melaksanakan visi, misi, tugas dan fungsi

BATAN di bidang litbangyasa iptek nuklir. Selain hal tersebut, BATAN

mempertajam rumusan ke pelayanan melalui diseminasi informasi

hasil litbangyasa, dan pemanfaatan iptek nuklir guna mencapai tujuan

dan sasaran utama di masa depan diperlukan perampingan struktur

dan pengkayaan fungsi.

2) Sumber Daya Manusia:

Berdasarkan tingkat pendidikan dari D3 s/d S3 sebanyak

2010 dari 3583 orang PNS per 30 September 2006 dengan berbagai

jenis pendidikan sesuai dengan pilar-pilar kompetensinya, serta

pengalaman profesional, inovatif, kreatif, produktif dan komitmen

kuat dalam melaksanakan program-program BATAN di bidang Iptek

nuklir, maka SDM BATAN mempunyai kapabilitas dan kapasitas untuk

melaksanakan visi, misi, tugas, dan fungsi BATAN. Kelemahannya

adalah pada masalah kontinuitasnya kapasitas dan kualitas

kompetensi di masa depan berkaitan dengan keterbatasan rekruitmen

Page 23: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

14

pegawai baru, anggaran diklat, serta pola pembinaan manajemen

kepegawaian nasional yang kurang optimal.

3) Fasilitas Nuklir :

BATAN memiliki fasilitas nuklir yang didukung oleh instalasi,

peralatan/instrumentasi serta sarana dan prasarana laboratorium/

balai yang sehat, beroperasi secara handal dengan perawatan dan

pemeliharaan sesuai sistem manajemen mutu untuk mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Permasalahannya adalah

keterbatasan anggaran perawatan maupun pengadaan peralatan baru

pengganti untuk meningkatkan kinerja/kapasitasnya. Peralatan yang

sudah masuk pada masa aging.

4) Metodologi :

BATAN menguasai dan mengembangkan metodologi

litbangyasa berbasis iptek nuklir secara dinamis mengikuti

perkembangan iptek nuklir dunia (state of the art), dengan

mengutamakan aspek keselamatan yang handal sesuai dengan pilar-

pilar kompetensi BATAN, untuk dapat menunjang tercapainya tujuan

dan sasaran utama jangka pendek, menengah dan panjang.

5) Anggaran :

Ketersediaan anggaran yang memadai untuk pelaksanaan

program/kegiatan litbangyasa dan diseminasi serta pengadaan dan

pemeliharaan fasilitas nuklir dan sarana penunjangnya agar tetap

beroperasi dengan baik, tepat waktu, tepat sasaran, tepat guna, dan

berhasil guna sangat diperlukan. Permasalahannya klasik yaitu

selama ini anggaran yang tersedia sangat terbatas, baik untuk

kegiatan litbangyasa, diseminasi, maupun penanganan sistem

jaminan mutu termasuk fungsionalisasi perangkat nuklir, sehingga

pendayagunaan sumberdaya BATAN belum optimum.

6) Lingkungan Strategik :

Page 24: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

15

Terciptanya lingkungan strategik dapat mendorong kreativitas

dan upaya pemanfaatan iptek nuklir dengan terobosan teknologi

(“technological push”), kondusif terhadap ketentuan yang berlaku

serta antisipatif terhadap perkembangan iptek nuklir terbaru.

Terpilihnya lingkungan strategik berdasarkan tarikan/kebutuhan pasar

(“market pull”) memberikan peluang dan tantangan dalam

menangkap manfaat hasil-hasil litbangyasa iptek nuklir yang

mempunyai keunggulan tekno-ekonomi. Iptek nuklir memiliki

keunggulan komparatif dan kompetitif dalam mendukung peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Permasalahannya adalah masih belum

berkembangnya budaya iptek termasuk masih kurangnya pengenalan

manfaat iptek nuklir di kalangan masyarakat sehingga diperlukannya

secara intensif public information dan public education bagi

masyarakat pengguna.

7) Program Strategik :

Penyusunan program strategik yang realistik, terukur dan

kreatif-antisipatif dirumuskan berdasarkan Kebijakan Strategik untuk

menyelesaikan masalah aktual jangka pendek, serta mengantisipasi

peluang dan tantangan jangka menengah-panjang dalam bidang iptek

nuklir. Terjadinya perubahan arah kebijakan strategik pembangunan

nasional seiring dengan pergantian pemerintahan/kabinet dapat

diantisipasi dengan upaya penyesuaian prioritas sasaran program

utama jangka pendek-menengah, sedangkan untuk sasaran utama

jangka panjang seperti bidang energi nuklir diperlukan kesepakatan

dukungan para stakeholder.

Page 25: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

16

Page 26: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

17AIRT = APPLICATION OF ISOTOPE & RADIATION TECHNOLOGY

PILC = PRODUCTION OF ISOTOPE & LABELLED COMPOUND

RWM = RADIOACTIVE WASTE MANAGEMENT

NDIDP = NUCLEAR DEVICE & INSTRUMENT DEVELOPMENT & PRODUCTION

NFUEL = NUCLEAR FUEL PRT = POWER REACTOR TECHNOLOGY ICT = INFORMATION AND

COMMUNICATION TECHNOLOGY TQM = TOTAL QUALITY MANAGEMENT

MANGRVA SIRNA MILANGING GAPURA

MANGRVA SIRNA MILANGING GAPURA

BHINNEKA TUNGGAL IKATAN HANA DARMMA

Page 27: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

17

Page 28: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

18

GAMBAR BUILDING BLOCK BATAN

Page 29: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

BAB II

VISI, MISI, PRINSIP DAN NILAI-NILAI

Berdasarkan tugas, fungsi, dan kewenangan serta wawasan

masa depan yang diharapkan, maka disusunlah Visi, Misi, Prinsip dan

Nilai-nilai BATAN sebagai berikut :

2.1. VISI

Terwujudnya iptek nuklir berkeselamatan handal sebagai

pemicu dan pemacu kesejahteraan.

2.2. MISI

1. Melaksanakan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang energi

2. Melaksanakan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang non energi

3. Pelayanan iptek nuklir

4. Melakukan diseminasi informasi dan hasil litbangyasa iptek

nuklir

5. Membina profesionalisme, budaya keselamatan dan sistem

manajemen mutu

2.3. PRINSIP

Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara profesional

untuk tujuan damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan

keamanan, serta kelestarian lingkungan .

2.4. NILAI-NILAI

Segenap kegiatan iptek nuklir dilandasi nilai-nilai :

• Visionary, Innovative, Excellent, dan Accountable.

• Kejujuran, kedisiplinan, keterbukaan, tanggungjawab, kreatif

dan kesetiakawanan.

Page 30: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

1

Serta berpegang kepada 5 (lima) pedoman BATAN yaitu :

• berjiwa pionir, bertradisi ilmiah, berorientasi industri,

mengutamakan keselamatan dan komunikatif.

Page 31: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

BAB III

PEMBANGUNAN IPTEK NUKLIR

Dalam rangka memperkuat peran dan meningkatkan

kemampuan iptek nuklir dalam tujuan dan sasaran pembangunan

iptek nuklir, maka Renstra BATAN selain disinkronkan dengan Visi

dan Misi RPJM 2004-2009, juga diarahkan untuk mendukung

pencapaian Visi BATAN ”Terwujudnya iptek nuklir berkeselamatan

handal sebagai pemicu dan pemacu kesejahteraan”, dengan

melaksanakan 5 (lima) Misi.

3.1. TUJUAN

Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan

dukungan nyata dalam pembangunan nasional dengan peran:

1. Meningkatkan peran iptek nuklir untuk memenuhi kebutuhan

energi nasional.

2. Meningkatkan kontribusi iptek nuklir untuk memenuhi

kebutuhan dasar masyarakat.

3. Meningkatkan eksistensi BATAN terhadap kemampuan teknologi

nuklir di masyarakat dan mendorong penerimaan PNBP

(eksternal ke internal BATAN)

4. Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pemanfaatan iptek

nuklir bagi kesejahteraan

5. Meningkatkan kesiapan dan kemampuan SDM yang profesional,

berbudaya keselamatan dan sistem manajemen mutu untuk

menunjang program iptek nuklir.

3.2. SASARAN

Sasaran pembangunan iptek nuklir adalah memberikan

dukungan nyata dalam pembangunan nasional dengan peran:

Page 32: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

1

1. Terpadunya program energi nuklir nasional (PENN) dan

kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan

penerapan iptek nuklir.

2. Berfungsinya fasilitas iptek nuklir hasil pengembangan reaktor

(evolusionary & innovative) serta keselamatan nuklir

3. Berfungsinya pangkalan iptek nuklir mendukung program olah

teknologi dan partisipasi industri nasional

4. Terselenggaranya litbangyasa iptek nuklir untuk peningkatan

kompetensi bidang energi

5. Terselenggaranya litbang bahan industri nuklir.

6. Terselenggaranya litbangyasa iptek nuklir dengan aplikasi

isotop dan radiasi untuk memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat

7. Terselenggaranya litbang teknologi produksi radioisotop dan

radiofarmaka.

8. Terselenggaranya litbangyasa perangkat nuklir untuk kebutuhan

masyarakat

9. Termanfaatkannya berbagai sumberdaya BATAN untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat

10. Termotivasinya kelembagaan BATAN untuk meningkatkan

penguasaan teknologi nuklir

11. Meningkatnya kepercayaan dan eksistensi kelembagaan BATAN

di masyarakat sebagai lembaga litbang yang handal

12. Diterimanya iptek nuklir didalam budaya masyarakat Indonesia

13. Terwujudnya jejaring kerja yang handal untuk mendukung

pencapaian tujuan dan diseminasi informasi iptek nuklir

14. Dimanfaatkannya berbagai hasil litbang BATAN di masyarakat

15. Terselenggaranya pembinaan SDM BATAN yang profesional dan

berbudaya keselamatan

16. Terselenggaranya sistem manajemen mutu untuk

meningkatkan jaminan produk litbang BATAN

3.3. SASARAN UTAMA

Page 33: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

2

Sasaran Utama pembangunan iptek nuklir terdiri dari sasaran

jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, dengan

rincian sebagai berikut (Tabel Sasaran Utama Program BATAN):

3.3.1. Sasaran Utama Jangka Pendek

1. 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional dan

penambahan jenis suplemen pakan ternak, serta

ketersediaannya secara berkelanjutan, 2004

2. Masuknya opsi nuklir sebagai bagian dari sistem energi nasional

jangka panjang, 2004

3. Teknologi informatika yang handal dalam bidang

simulasi/modeling, perpustakaan digital dan manajemen SDM,

2005.

4. Perangkat teknologi nuklir untuk penanggulangan penyakit

kanker dan infeksi bakteri, 2005

5. Menjadi pusat acuan regional dalam pemanfaatan teknik nuklir

untuk eksplorasi dan eksploitasi panas bumi, 2004

6. Pusat acuan dan layanan teknik nuklir untuk manajemen air,

2005

7. Engineering design demonstration plant Mesin Berkas Elektron

untuk deSOx dan deNOx PLTU batubara, 2006

3.3.2. Sasaran Utama Jangka Menengah – Panjang

Tersusun dan terealisasinya road map dan milestone sasaran

utama :

1. Pusat acuan dan rujukan nasional dalam aplikasi teknologi

isotop dan radiasi di bidang pertanian dan peternakan,

2008

2. Science and technology base (STB) bidang nuklir, 2010

3. Reaktor daya nuklir pertama dioperasikan di Indonesia

(Sistem Jaringan Jawa-Bali), 2016

4. Pusat informasi di bidang teknologi nuklir dalam rangka

public information dan education, pengembangan metode

Page 34: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

3

komputasi, pemodelan, simulasi komputer, dan preservasi

pengetahuan nuklir, 2010

5. Pusat acuan dan kepakaran kesehatan masyarakat berbasis

teknologi nuklir, 2010

6. Fasilitas nasional pelayanan pengelolaan limbah radioaktif

(non-PLTN), 2007

7. Tersedianya data cadangan Uranium kategori terukur yang

signifikan, 2015

8. Pusat acuan rancang-bangun dan perawatan perangkat

nuklir di bidang kesehatan, keselamatan nuklir, dan industri,

2008

Tabel Sasaran Utama Program BATAN

No

Fokus Program BATAN,

penyesuaian terhadap RPJM

Jangka Pendek, Tahun pencapaian

Jangka Menengah/Panjang,

tahun pencapaian

1. Pangan (Pertanian / Peternakan)

1. 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional dan penambahan jenis suplemen pakan ternak, serta ketersediaannya secara berkelanjutan, 2004

1. Pusat Acuan dan Rujukan Nasional dalam Aplikasi Teknologi Isotop Radiasi di Bidang Pertanian dan Peternakan, 2008

2. Science and Technology Base (STB) Bidang Energi Nuklir, 2010

2. Energi

2. Masuknya opsi nuklir sebagai bagian dari sistem energi nasional jangka panjang, 2004

3. Reaktor daya nuklir pertama dioperasikan di Indonesia (Sistem Jaringan Jawa-Bali), 2016

3. Teknologi Informasi dan Komunikasi

3. Teknologi Informatika yang handal dalam bidang: simulasi/ modeling, perpustakaan digital dan manajemen SDM, 2005

4. Pusat informasi di bidang teknologi nuklir dalam rangka public information dan education, pengembangan metoda komputasi, pemodelan, simulasi komputer, dan preservasi pengetahuan nuklir, 2010

Page 35: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

4

No

Fokus Program BATAN,

penyesuaian terhadap RPJM

Jangka Pendek, Tahun pencapaian

Jangka Menengah/Panjang,

tahun pencapaian

4. Kesehatan dan Obat-Obatan

4. Perangkat teknologi nuklir untuk penanggulangan penyakit kanker dan infeksi bakteri, 2005

5. Pusat Acuan dan Kepakaran Kesehatan Masyarakat berbasis Teknologi Nuklir, 2010

5. Menjadi pusat acuan regional dalam pemanfaatan teknik nuklir untuk eksplorasi dan eksploitasi panas bumi, 2004

6. Fasilitas Nasional Pelayanan Pengelolaan Limbah Radioaktif (non PLTN), 2007

5. Industri dan Lingkungan

6. Pusat acuan dan layanan teknik nuklir untuk manajemen air, 2005

7. Tersedianya data cadangan Uranium kategori terukur yang signifikan, 2015

6. Manufaktur

7. Engineering design demonstration plan Mesin Berkas Elektron untuk de-SOx dan de-NOx PLTU batubara, 2006

8. Pusat acuan rancang-bangun dan perawatan perangkat nuklir di bidang Kesehatan, Keselamatan nuklir, dan Industri, 2008

Page 36: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

BAB IV

KEBIJAKAN STRATEGIK BATAN

Sesuai dengan tugas, fungsi, dan kompetensinya serta

berpijak pada kekuatan untuk mengatasi faktor tantangan eksternal,

BATAN mempunyai peluang untuk berperan di dalam 4 (empat) dari 6

(enam) fokus program RPJM tersebut dan kontribusi iptek nuklir

melalui berbagai bidang seperti kebumian dan manufaktur yang

kemudian dirumuskan menjadi Sasaran Utama Program BATAN dalam

bidang: (1) Pangan (Pertanian/Peternakan); (2) Energi; (3) Teknologi

Informasi dan Komunikasi; (4) Kesehatan dan Obat-Obatan; (5)

Industri dan Lingkungan; dan (6) Manufaktur.

Untuk mencapai tujuan iptek nuklir dan melaksanakan fokus

program tersebut di atas, ditetapkan 3 (tiga) Garis Besar Kebijakan

Strategik sesuai dengan Misi BATAN sebagai berikut:

4.1. Meningkatkan peran BATAN dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, serta penguatan kompetensi iptek nuklir di bidang: Produksi dan aplikasi isotop dan radiasi; Daur bahan bakar nuklir dan limbah radioaktif serta pelayanan pengelolaan limbah radioaktif; Pemanfaatan reaktor dan fasilitas nuklir lain; Litbangyasa dan pemanfaatan instrumentasi nuklir; serta Litbang dan pelayanan keselamatan nuklir dan radiasi.

Kebijakan ini menegaskan bahwa kegiatan penelitian,

pengembangan, dan rekayasa iptek nuklir dilaksanakan berdasarkan

prinsip profesionalisme dan keselamatan yang handal bagi industri

non energi dan energi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan daerah.

Kegiatan litbang diarahkan untuk menghasilkan produk bermutu

tanpa mengurangi kesempatan publikasi karya ilmiah baik nasional

maupun internasional, pendaftaran paten/HKI, dan desain teknik

maupun kemampuan memberikan pelayanan teknologi. Selain

kegiatan-kegiatan tersebut disusun pula berbagai kebijakan tentang

nuklir yang berkaitan dengan tugas fungsi BATAN.

Page 37: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

1

4.2. Melaksanakan diseminasi informasi dan hasil litbangyasa

iptek nuklir

Kebijakan ini dilaksanakan melalui kegiatan inovasi, alih

teknologi, kerjasama, kemitraan, sosialisasi dan promosi hasil litbang

iptek nuklir yang telah benar-benar terbukti dikuasai BATAN dan

banyak bermanfaat bagi masyarakat. Langkah-langkah strategis

dilakukan sebagai berikut : identifikasi, seleksi, dan inovasi hasil-

hasil litbangyasa sesuai dengan kebutuhan pasar; uji kelayakan

mutu, standardisasi produk, aspek keamanan, dan aspek ekonomis;

serta menjalin dan menggalang kemitraan dengan pihak pemerintah

daerah, swasta atau investor untuk mewujudkan komersialisasi

pendayagunaan iptek nuklir.

4.3. Melakukan pembinaan profesionalisme, budaya

keselamatan, dan sistem manajemen mutu

Kebijakan ini bertujuan membangun kinerja kelembagaan

BATAN dan Mitra Kerja yang kuat, didukung oleh SDM profesional dan

ahli dalam bidang iptek nuklir, tersedianya sarana dan prasarana

litbangyasa yang handal, serta dikendalikan oleh sistem manajemen

mutu yang efektif, produktif dan efisien, serta mengutamakan budaya

kerja dan budaya keselamatan, dengan mengutamakan kepuasan

layanan bagi pengguna/pelanggan.

Page 38: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

BAB V

PROGRAM BATAN

Program BATAN disusun berdasarkan kebijakan strategik

jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, dituangkan

dalam bentuk program sebagai berikut :

5.1. Program Utama Bidang Energi

1). Program penyiapan dan pengembangan sistem energi nuklir

2). Program pengembangan teknologi reaktor riset dan daya

(evolusionary & innovative) serta keselamatan nuklir

3). Program kajian teknologi keselamatan PLTN dan transfer

teknologi

4). Program pengelolaan bahan tambang Uranium

5). Program bahan bakar nuklir

6). Program limbah nuklir

7). Program bahan industri nuklir

Program litbangyasa jangka menengah (sampai dengan

tahun 2010) dilakukan dalam rangka pemantapan kinerja BATAN

untuk mendukung program tematik dan utama di bidang energi dan

non energi pada fokus bidang pangan, energi, teknologi

informasi/komunikasi, kesehatan/obat-obatan, kebumian/kelautan,

dan manufaktur.

1.2. Program Utama Bidang Non Energi

8). Pengembangan aplikasi teknologi isotop dan radiasi

9). Pengembangan teknologi proses produksi radioisotop dan

radiofarmaka

10). Pengembangan teknologi di bidang instrumentasi perangkat

nuklir

Page 39: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

1

1.3. Program Pelayanan Teknologi Nuklir

11). Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir

1.4. Progam Diseminasi Teknologi dan Kemitraan

12). Sosialisasi

13). Kemitraan

1.5. Program Manajemen Kelembagaan

14). Manajemen

15). Jaminan Mutu

Page 40: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

BAB VI

INDIKATOR KEBERHASILAN

Sebagai salah satu acuan, Indikator kuantitatif untuk

pencapaian Visi BATAN, adalah sebagai berikut :

1. Indikator Outcome

1) Tersedianya data tapak, teknologi dan ekonomi serta infra

struktur dan perijinan PLTN.

2) Adanya fasilitas nuklir yang memadai dan SDM yang

profesional

3) Jumlah industri nasional yangmendukung pembangunan PLTN

4) Tersedianya elemen bakar reaktor daya hasil produksi

5) Meningkatnya jumlah patent hasil litbangyasa yang digunakan

oleh masyarakat

2. Indikator Output

1) Mencapai indeks citasi hingga 1.5

2) Rasio jumlah usulan mendapatkan patent dengan jumlah

patent yang diberikan (granted) meningkat.

3. Indikator Proses

1) Realisasi sasaran utama program iptek dalam Ketahanan

Pangan dan Ketersediaan Energi serta pemenuhan

swasembada pangan dan energi.

2) Meningkatnya jumlah UKM berbasis iptek hingga 50% jumlah

UKM keseluruhan.

4. Indikator Input

1) Meningkatkan rasio peneliti yang mencapai jumlah 500 per

1000 penduduk dan mempersempit kesenjangan antara rasio

peneliti atau tenaga fungsional iptek laki-laki dan perempuan

mencapai 2 : 1

2) Anggaran riset mencapai 1% dari GDP

3) Tercapainya rasio kontribusi anggaran non-pemerintah untuk

kegiatan iptek hingga 50%.

Page 41: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

1

Hasil kegiatan litbangyasa BATAN dapat dikelompokkan

dalam:

1. Publikasi ilmiah yang diterbitkan

2. Paten (HKI)

3. Jasa Teknik

4. Konsep disain/rancang bangun/model

5. Produk/prototipe

6. Kajian/Inovasi

7. Paket Teknologi

Keluaran kegiatan litbangyasa BATAN dapat diukur dari

banyaknya publikasi ilmiah yang diterbitkan, jumlah paten yang

didapat, jasa teknik yang dapat digunakan dan secara nyata memberi

sumbangan bagi peningkatan produksi, konsep-konsep teknik dan

rancang bangun yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan

manufaktur, produk baru atau prototipe peralatan yang mempunyai

daya saing, dan dampak teknologi yang meluas bagi kesejahteraan

masyarakat.

Dengan demikian, indikator keberhasilan BATAN hendaknya

dapat dinilai dari produk keilmuan/penelitian yang bermutu baik

berupa karya ilmiah, paten, prototipe maupun proses teknik produksi

yang dalam jangka pendek, menengah, atau panjang akan

dimanfaatkan orang. Secara kuantitatif, indikator keberhasilan

program BATAN dapat diukur dari:

1. Minimal setiap tahun, 150 - 200 publikasi ilmiah dapat

diterbitkan dalam jurnal/prosiding nasional dan internasional.

2. Minimal setiap tahun, 2 paten dapat diregistrasikan pada

Departemen Kehakiman atau pada instansi paten luar negeri.

3. Tercapainya sasaran utama program BATAN.

Page 42: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

BAB VII

PENUTUP

Rencana strategik BATAN 2004 – 2009 merupakan acuan

untuk ditindak-lanjut oleh masing-masing pemimpin unit kerja dalam

bentuk Program maupun kegiatan yang lebih rinci.

Sasaran strategik diupayakan direncanakan secara sistematik

dan dilaksanakan secara bertahap, terpadu, sinergik, dan

komprehensif oleh semua pusat/unit kerja BATAN.

Untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan

pelaksanaan, diperlukan dukungan sistem monitoring dan evaluasi

yang efektif dan konstruktif.

Pembiayaan kegiatan litbangyasa dan diseminasi yang berasal

dari pihak luar dikelola berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku termasuk UU No.18 tahun 2002

Pengawasan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan

harus dilakukan secara intensif dan penuh tanggung jawab agar

kegiatan tersebut selalu mengacu dan tidak menyimpang dari

Renstra yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mempersiapkan dan menyesuaikan perubahan-

perubahan lingkungan yang terjadi , BATAN melakukan berbagai

usaha antara lain reorganisasi. Dengan dilakukannya reorganisasi

tersebut, BATAN secara otomatis melalui revisi Renstra 2004 – 2009

untuk maksud tersebut di atas.

Page 43: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

LAMPIRAN I

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN

DAN STRUKTUR ORGANISASI

Page 44: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

LAMPIRAN 1

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN

DAN STRUKTUR ORGANISASI

Kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan dan struktur organisasi

BATAN adalah sebagai berikut :

1. KEDUDUKAN

Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN ) adalah Lembaga

Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Presiden, dan dipimpin oleh seorang Kepala yang

dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.

2. TUGAS

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian,

pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. FUNGSI

• Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,

pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir

• Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN

• Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di

bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir

• Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di

bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan

tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,

persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

4. KEWENANGAN

• Penyusunan Rencana Nasional secara makro di bidang

ketenaganukliran

• Perumusan Kebijakan di bidang ketenaganukliran untuk mendukung

Pembangunan secara makro

Page 45: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-1, 01 Januari 2007

1

• Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yaitu :

a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam program

penelitian dasar dan terapan; pengembangan teknologi dan

energi nuklir; pengembangan teknologi daur bahan nuklir dan

rekayasa; serta pendayagunaan hasil penelitian dan

pengembangan, dan pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan

teknologi nuklir

b. Penetapan pedoman penggunaan ilmu pengetahuan dan

teknologi nuklir dan penggunaan tenaga nuklir.

5. STRUKTUR ORGANISASI

Bagan struktur organisasi BATAN ditampilkan pada Gambar 1.

BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dibantu oleh 4 (empat) orang

Deputi Kepala dan seorang Sekretaris Utama.

Setiap Deputi membawahi pusat-pusat teknis dengan tugas

melakukan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, serta

pendayagunaan dan pemasyarakatan hasil litbangyasa iptek nuklir.

Sekretaris Utama membawahi biro-biro dengan tugas dan

fungsi utama mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan

pengendalian program, administrasi dan sumber daya di lingkungan

BATAN.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang didukung oleh STTN

mempunyai tugas menyusun rencana pendidikan dan pelatihan,

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, khususnya di bidang iptek

nuklir baik untuk para pegawai BATAN maupun instansi pemerintah di

luar BATAN dan anggota masyarakat; sedangkan Inspektorat

mempunyai tugas melaksanakan pengawasan administrasi personel,

keuangan, dan perlengkapan.

Di dalam pelaksanaan tugasnya, Pusat Pendidikan dan

Pelatihan serta Inspektorat bertanggung jawab langsung kepada Kepala

BATAN.

Page 46: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-0,01 Januari 2005

45

STRUKTUR ORGANISASI BATAN

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

INSPEKTORAT

SEKRETARIAT UTAMA

BIRO PERENCANAAN

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA

BIRO UMUM

BIRO KERJASAMA, HUKUM DAN HUMAS

PUSAT TEKNOLOGI BAHAN INDUSTRI

NUKLIR

PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN

PROSES BAHAN

PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DN

RADIOMETRI

PUSLITBANG TEKNIK NUKLIR

DEPUTI BIDANG PENELITIAN DASAR

DAN TERAPAN

PUSBANG ENERGI NUKLIR

PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN

NUKLIR

PUSAT REAKTOR SERBAGUNA

PUSBANG INFORMATIKA NUKLIR

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN ENERGI NUKLIR

PUSBANG GEOLOGI NUKLIR

PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR

NUKLIR

PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF

PUSAT REKAYASA PERANGKAT NUKLIR

DEPUTI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAUR BAHAN NUKLIR DAN REKAYASA

PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA

PUSAT APLIKASI TEKNOLOGI ISOTOP

DAN RADIASI

PUSAT DISEMINASI IPTEK NUKLIR

PUSAT KEMITRAAN TEKNOLOGI NUKLIR

PUSAT STANDARISASI DAN JAMINAN MUTU

NUKLIR

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

DEPUTI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAUR BAHAN NUKLIR DAN REKAYASA

Page 47: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

LAMPIRAN II

POKOK PIKIR

REVISI RENCANA STRATEGIS BATAN

TAHUN 2004-2009

Page 48: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

35

POKOK-POKOK PIKIR

REVISI RENSTRA BATAN 2004 – 2009

MISI TUJUAN SASARAN TARGET Indikator Keberhasilan

Program BATAN Sub Program Kegiatan Unit Pelaksana

Terpadunya program energi nuklir nasional (PENN) dan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan penerapan iptek nuklir

Penyiapan infrastruktur dasar pendukung program energi nuklir nasional (dokumen kebijakan, dll)

Tersedianya pedoman sistem energi nasional, dokumen teknis, dokumen dasar tapak, pendukung proses perijinan (Reaktor daya nuklir pertama dioperasikan di Indonesia, 2016)

Penyiapan dan pengembangan sistem energi nuklir

Penyiapan infrastruktur pendukung pembangunan PLTN

PPEN, PTRKN PPGN, PTBN, PTLR, PRPN

Berfungsinya fasilitas iptek nuklir hasil pengembangan reaktor (evolusionary & innovative) serta keselamatan nuklir

Berfungsinya Technical Supporting Organization (TSO) untuk mendukung PENN

Adanya fasilitas nuklir yang memadai untuk mendukung PENN yang handal (Science and Technology Base bidang Nuklir,2010)

Pengembangan teknologi reaktor riset dan daya (evolusionary & innovative) serta keselamatan nuklir

Optimalisasi dan revitalisasi instalasi dan fasilitas nuklir

PKTN PPGN, PTBN, PTLR, PRPN, PRSG

Partisipasi Industri Nasional dalam menunjang pembangunan PLTN

PPEN, PTRKN PTBN, PTLR, PRPN

Melaksana kan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang energi

Meningkatkan peran iptek nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi nasional

Berfungsinya pangkalan iptek nuklir mendukung program olah teknologi dan partisipasi industri nasional

Tersusunnya program partisipasi nasional dan alih teknologi

Tumbuhnya sejumlah bidang partisipasi industri nasional dan olah teknologi mendukung energi nuklir nasional

Program Utama Bidang Energi

Kajian Teknologi Keselamatan PLTN dan Trasfer Teknologi

Partisipasi industri nasional dalam fabrikasi BB-Nuklir PLTN

PTBN, PPGN PTLR, PRPN

LAMPIRAN II :

Page 49: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

36

MISI TUJUAN SASARAN TARGET Indikator Keberhasilan

Program BATAN Sub Program Kegiatan Unit Pelaksana

Pengembangan Teknologi Reaktor dan Energi Nuklir

PPEN PTRKN, PRSG, PTNBR

Tersedianya data cadangan uranium kategori terukur yang signifikan, 2015

Pengelolaan Bahan Tambang Uranium

Pencarian Cadangan Uranium Kategori Terukur

PPGN,, PTNBR, PTAPB

Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir

PTBN PTNBR, PTAPB

Pegelolaan bahan bakar nuklir

Penyusunan Milestone Fabrikasi BB-Nuklir PLTN

PTBN, PTNBR, PPGN, PTAPB

Pengembangan Teknologi Pengelolaan Bahan Bakar Nuklir Bekas (BBNB)

PTLR

Pengelolaan Limbah Radioaktif (LRA) PLTN

PTLR, PTAPB, PTNBR, PRSG

Terselenggara nya litbangyasa iptek nuklir untuk peningkatan kompetensi bidang energi

Tersedianya prototip elemen bakar reaktor hasil produksi dalam negeri Dikuasainya teknologi

daur bahan bakar nuklir dan keselamatan reaktor

Pengelolaan Limbah Nuklir

Penyiapan lokasi penyimpanan BBNB dan LRA

PTLR, PPGN

Pengembangan Instrumentasi Nuklir

PRPN, PTBIN, PTAPB, PTNBR

Terselenggaranya litbang bahan industri nuklir

Dikuasainya/ dikembangkannya teknologi bahan industri nuklir

Tersedianya teknologi bahan industri nuklir untuk pembangkit reaktor

Bahan Industri Nuklir

Pengembangan Bahan Industri Nuklir

PTBIN, PTNBR, PTAPB

Melaksana kan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang non

Meningkatkan kontribusi iptek nuklir untuk memenuhi

Terselenggaranya litbangyasa iptek nuklir dengan aplikasi isotop dan radiasi

Dimanfaatkannya teknologi isotop dan radiasi di bidang pertanian,

Pusat Acuan dan Kepakaran Kesehatan Masyarakat Berbasis Teknologi Nuklir , 2010

Program Utama Bidang Non Energi

Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi

Pengembangan Teknik Nuklir di bidang Kesehatan

PTKMR PATIR, PTNBR, PTBIN, PRPN, PRR

Page 50: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

37

MISI TUJUAN SASARAN TARGET Indikator Keberhasilan

Program BATAN Sub Program Kegiatan Unit Pelaksana

Pusat acuan nasional dlm aplikasi teknologi isotop dan radiasi di bidang pertanian/ peternakan, 2008

Pengembangan Teknik Nuklir di bidang Pertanian/Peternakan

PATIR PDIN, PKTN

energi

kebutuhan dasar masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

kesehatan, industri, sumber daya alam dan lingkungan

Berperannya teknik nuklir di bidang industri

Pengembangan Teknik Nuklir di bidang industri

PATIR PDIN, PKTN

Pusat acuan & layanan teknik nuklir untuk manajemen air, 2005

Pengembangan teknik nuklir di bidang kebumian

PPGN

Pusat acuan regional teknik nuklir untuk eksplorasi & eksploitasi panas bumi, 2004

Pemanfaatan teknik nuklir untuk eksplorasi dan eksploitasi panas bumi

PATIR, PPGN

Pengembangan teknologi proses produksi radioisotop untuk aplikasi medik

PRR, PTNBR

Pengembangan teknologi proses produksi radioisotop untuk aplikasi non medik

PRR, PTNBR

Terselenggaranya litbang teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka

Dikuasainya teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka

Termanfaatkannya teknologi produksi radioisotop berbasis reaktor dan siklotron, untuk aplikasi medik dan non medik

Pengembangan Teknologi Proses Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka

Pengembangan teknologi, operasional dan aplikasi siklotron

PRR

Basic Engineering Design Package MBE untuk deSOx/ deNOx PLTU Batubara, 2006

Pengembangan Basic Engineering Desain Package MBE

PTAPB, PRPN

Terselenggaranya litbangyasa perangkat nuklir untuk kebutuhan masyarakat

Penguasaan teknologi di bidang instrumentasi perangkat nuklir untuk kebutuhan industri dan kesehatan

Pusat acuan rancang bangun dan perawatan perangkat nuklir di bidang kesehatan,

Pengembangan teknologi di bidang instrumentasi perangkat nuklir

Pengembangan teknologi perekaya- saan perangkat Nuklir untuk kesehatan

PRPN, PTKMR, PTAPB, PRR

Page 51: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

38

MISI TUJUAN SASARAN TARGET Indikator Keberhasilan

Program BATAN Sub Program Kegiatan Unit Pelaksana

Pengembangan teknologi perekaya-saan perangkat nuklir untuk keselamatan nuklir

PRPN, PTRKN, PTAPB, PTNBR

keselamatan nuklir dan industri, 2008

Pengembangan teknologi perekaya-saan perangkat nuklir untuk industri

PRPN, PTAPB, PTNBR

Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir di bidang pertanian/ peternakan

PATIR PDIN, PKTN

Termanfaatkannya berbagai sumberdaya BATAN untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Digunakannya teknologi isotop dan radiasi di bidang pertanian, kesehatan, industri, kebumian dan kelautan

- pertanian (penyebarluasan) - kesehatan (jumlah RS pengguna) - industri (jumlah layanan industri)

Program Pelayanan Teknologi Nuklir

Pelayanan Fasilitas dan Aplikasi Teknik Nuklir

Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir di bidang kesehatan

PTKMR PATIR, PTAPB,PTNBR, PTBIN, PRR

- jumlah hasil litbang Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir di bidang Industri

PKTN, Unit kerja pelaksana PNBP

Pelayanan iptek nuklir

Meningkatkan eksistensi BATAN terhadap kemampuan teknologi nuklir di masyarakat dan mendorong penerimaan PNBP (ekternal ke internal BATAN)

Termotivasinya kelembagaan BATAN untuk meningkatkan penguasaan teknologi nuklir;

Meningkatnya jumlah hasil penelitian yang dapat dipasarkan - jumlah akreditasi Pelayanan fasilitas dan

aplikasi teknik nuklir di bidang kebumian

PPGN, PATIR

Pelayanan teknologi dlm pengelolaan limbah radioaktif dari kegiatan non-PLTN

PTLR

Pelayanan teknologi di bidang sumber daya air

PPGN

Meningkatnya kepercayaan dan eksistensi kelembangaan BATAN di masyarakat sebagai lembaga litbang yang handal.

Meningkatnya jumlah masyarakat yang menggunakan hasil litbang

Fasilitas Nasional Pelayanan Pengelolaan Limbah Radioaktif (non PLTN), 2007

Pelayanan pendidikan dan pelatihan teknologi nuklir

PDL, STTN

Page 52: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

39

MISI TUJUAN SASARAN TARGET Indikator Keberhasilan

Program BATAN Sub Program Kegiatan Unit Pelaksana

Diterimanya iptek nuklir di dalam budaya masyarakat Indonesia

Masyarakat memahami pemanfaatan iptek nuklir bagi kesejahteraan

Meningkatnya penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir

Sosialisasi Diseminasi dan Promosi Hasil Litbang Iptek Nuklir

PDIN BKHH, PKTN

Terwujudnya jejaring kerja yang handal untuk mendukung pencapaian tujuan dan diseminasi informasi iptek nukilr

Tersedianya sistem informasi untuk mendukung iptek nuklir

Pusat informasi di bidang teknologi nuklir dlm rangka public information and edu-carion, 2010

Program Diseminasi Teknologi dan Kemitraan

Difusi informasi Iptek nuklir

PPIN BKHH, PKTN

Melakukan diseminasi informasi dan hasil litbangyasa iptek nuklir

Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pemanfaatan iptek nuklir bagi kesejahteraan

Dimanfaatkannya berbagai hasil litbang BATAN di masyarakat

Terbentuknya kerjasama dalam pemanfaatan iptek nuklir di masyarakat

Jumlah kerjasama dan kemitraan

Kemitraan Pendayagunaan Hasil Litbang Iptek Nuklir

PKTN BKHH

Terlaksananya program iptek nuklir

Peningkatan kompetensi sdm aparatur

BSDM, PDL

Penyelenggaraan pengembangan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

STTN, PDL

Peningkatan jaringan kerjasama kelembagaan iptek

BKHH BP, BU

Pengembangan sistem informasi ketenaganukliran

PPIN

Membina profesionalisme, budaya keselamatan dan sistem manajemen mutu

Meningkatkan kesiapan dan kemampuan SDM yang profesional, berbudaya keselamatan dan sistem manajemen mutu untuk menunjang program iptek nuklir

Terselenggaranya pembinaan SDM BATAN yang Profesional dan berbudaya keselamatan.

Terwujudnya sumberdaya manusia yang profesional dan berkualitas dalam melaksanakan litbangyasa iptek nuklir

Program Manajemen

Kelembagaan

Manajemen Operasional Kelembagaan

Pembinaan/koordinasi/pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program serta pengawasan

BP, INSP

Page 53: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004-2009 Revisi-1, 01 JANUARI 2007

40

MISI TUJUAN SASARAN TARGET Indikator Keberhasilan

Program BATAN Sub Program Kegiatan Unit Pelaksana

akuntabilitas kinerja

Penguatan Pengawasan Standarisasi

PSJMN

Terselenggaranya sistem manajemen mutu untuk meningkatkan jaminan produk litbang BATAN

Meningkatkan daya saing dan kualitas produk dan SDM

Jumlah pengusulan SNI, HKI , sertifikasi dan akreditasi

Jaminan Mutu

Pengembangan hak kekayaan intelektual (HKI)

BKHH

Page 54: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

LAMPIRAN III

KETERKAITAN MISI DAN PROGRAM BATAN

DENGAN FOKUS BIDANG RISTEK

Page 55: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-0,01 Juni 2005

40

KETERKAITAN MISI DAN PROGRAM BATAN DENGAN FOKUS BIDANG RISTEK

BATAN FOKUS BIDANG RISTEK - BATAN

MISI PROGRAM PANGAN ENERGI ICT KESEHATAN & OBAT-OBATAN

PROGRAM RPJM

Melaksanakan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang energi

Program Penguatan Kompetensi Bidang Energi Program Tematik Energi Program Utama Energi

Melaksanakan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang non energi

Program Penguatan Kompetensi Bidang Non Energi Program Tematik Non Energi Program Utama Non Energi

1. Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi

2. Program Penguatan Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

3. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Pelayanan iptek nuklir Program Pelayanan Teknologi Nuklir 1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

1. Program Difusi dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Melakukan diseminasi informasi dan hasil litbangyasa iptek nuklir

Program Diseminasi dan Kerjasama

2. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

1. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara

2. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan

3. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

Melakukan pembinaan profesionalisme, budaya keselamatan dan sistem manajemen mutu

Program Manajemen Kelembagaan

5. Program Pendidikan Kedinasan

LAMPIRAN III :

Page 56: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

LAMPIRAN IV

KETERKAITAN PROGRAM/KEGIATAN BATAN

DENGAN RKA-K/L

Page 57: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-0,01 Juni 2005

40

KETERKAITAN PROGRAM/KEGIATAN BATAN DENGAN RKA-K/L RKA-KL PROGRAM

BATAN (Revisi Renstra)

SUB PROGRAM BATAN (Revisi Renstra)

Kegiatan BATAN (Revisi Renstra) 01.

04. 01.

01. 04. 02.

01. 04. 03.

04. 07. 01.

01. 90. 19.

01. 01. 10.

01. 01. 13.

01. 01. 17.

10. 05. 01.

Penyiapan dan pengembangan sistem energi nuklir

Penyiapan infrastruktur pendukung pembangunan PLTN

Pengembangan teknologi reaktor riset dan daya (evolusionary & innovative) serta keselamatan nuklir

Optimalisasi dan revitalisasi instalasi dan fasilitas nuklir

Partisipasi industri nasional dalam menunjang pembangunan PLTN

Partisipasi industri nasional dalam fabrikasi bahan bakar nuklir PLTN Kajian Teknologi Keselamatan PLTN dan Trasfer Teknologi

Pengembangan teknologi reaktor dan energi nuklir Pengelolaan Bahan Tambang Uranium Pengembangan cadangan uranium kategori terukur

Pengembangan teknologi bahan bakar nuklir Pegelolaan bahan bakar nuklir

Penyusunan milestone fabrikasi bb-nuklir pltn

Pengembangan teknologi pengelolaan bahan bakar nuklir bekas (BBNB)

Pengelolaan limbah radioaktif (LRA) pltn Pengelolaan Limbah Nuklir

Penyiapan lokasi penyimpanan BBNB dan LRA

Pengembangan instrumentasi nuklir

Program Utama Bidang Energi

Bahan Industri Nuklir Pengembangan bahan industri nuklir

Pengembangan teknik nuklir di bidang kesehatan Pengembangan teknik nuklir di bidang pertanian/peternakan

Program Utama Bidang Non Energi

Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi

Pengembangan teknik nuklir di bidang industri

LAMPIRAN IV :

Page 58: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-0,01 Juni 2005

41

RKA-KL PROGRAM BATAN

(Revisi Renstra) SUB PROGRAM BATAN

(Revisi Renstra) Kegiatan BATAN (Revisi Renstra) 01.

04. 01.

01. 04. 02.

01. 04. 03.

04. 07. 01.

01. 90. 19.

01. 01. 10.

01. 01. 13.

01. 01. 17.

10. 05. 01.

Pengembangan teknik nuklir di bidang kebumian dan kelautan

Pemanfaatan teknik nuklir untuk eksplorasi dan eksploitasi panas bumi

Pengembangan teknologi proses produksi radioisotop untuk aplikasi medik

Pengembangan teknologi proses produksi radioisotop untuk aplikasi non medik

Pengembangan Teknologi Proses Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka

Pengembangan teknologi, operasional dan aplikasi siklotron

Pengembangan basic engineering desain package mbe

Pengembangan teknologi perekayasaan perangkat nuklir untuk kesehatan

Pengembangan teknologi perekayasaan perangkat nuklir untuk keselamatan nuklir

Pengembangan teknologi di bidang instrumentasi perangkat nuklir

Pengembangan teknologi perekayasaan perangkat nuklir untuk industri

Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir di bidang pertanian/peternakan

Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir di bidang kesehatan

Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir di bidang industri

Pelayanan fasilitas dan aplikasi teknik nuklir di bidang kebumian dan kelautan

Pelayanan teknologi dalam pengelolaan limbah radioaktif dari kegiatan non-pltn

Pelayanan teknologi di bidang sumber daya air

Program Pelayanan Teknologi Nuklir

Pelayanan Fasilitas dan Aplikasi Teknik Nuklir

Pelayanan pendidikan dan pelatihan teknologi nuklir

Diseminasi dan promosi hasil litbang iptek nuklir Sosialisasi

Difusi informasi iptek nuklir Program Diseminasi Teknologi dan Kemitraan Kemitraan Pendayagunaan hasil litbang iptek nuklir

Page 59: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-0,01 Juni 2005

42

RKA-KL PROGRAM BATAN

(Revisi Renstra) SUB PROGRAM BATAN

(Revisi Renstra) Kegiatan BATAN (Revisi Renstra) 01.

04. 01.

01. 04. 02.

01. 04. 03.

04. 07. 01.

01. 90. 19.

01. 01. 10.

01. 01. 13.

01. 01. 17.

10. 05. 01.

MANAJEMEN

Peningkatan kompetensi SDM aparatur SDM Penyelenggaraan pengembangan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia

KELEMBAGAAN - Sarana & Prasarana - Humas - Kerjasama Teknik - Hukum

Peningkatan jaringan kerjasama kelembagaan iptek Pengembangan sistem informasi ketenaganukliran

- Perencanaan - Evaluasi - Pengawasan

Pembinaan/koordinasi/pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program serta pengawasan akuntabilitas kinerja

Penguatan pengawasan standarisasi

Program Manajemen Kelembagaan

JAMINAN MUTU Pengembangan hak kekayaan intelektual (HKI)

KETERANGAN:

01.04.01 Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 01.04.02 Program Difusi dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 01.04.03 Program Penguatan Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 04.07.01 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

Page 60: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - batan.go.id · IAEA pada tahun 2001-2002, disimpulkan bahwa PLTN pertama layak ... antara lain untuk keperluan desalinasi dan produksi hidrogen sebagai

Rencana Strategik BATAN 2004 - 2009 Revisi-0,01 Juni 2005

43

01.90.19 Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan 01.01.10 Program Peningkatan dan Akuntabilitas Aparatur Negara 01.01.13 Program Pengelolaan Sumberdaya Manusia aparatur 01.01.17 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara 10.05.01 Program Pendidikan Kedinasan