TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 BADAN EKONOMI KREATIF Gedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected]www.bekraf.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected]www.bps.go.id Katalog BPS: 9401005
239
Embed
BADAN PUSAT STATISTIK TABEL INPUT OUTPUT UPDATING … · dituangkan dalam 7 (tujuh) jenis output yang ... Bab II Pemahaman Tabel Input Output _____ 11 Bab III ... ekonomi kreatif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING
EKONO
MI KREATIF 2014
TABEL INPUT OUTPUTUPDATING EKONOMIKREATIF 2014
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
Katalog BPS: 9401005
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING
E K O N O M IK R E A T I F 2 0 1 4
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN PENYUSUNAN TABEL INPUT-OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014
ISBN: 978-602-438-192-9No. Publikasi: 07130.1801No. Katalog: 9401005Ukuran Buku: 17,6 x 25 cmJumlah Halaman: xiv + 224 halamanNaskah: Subdirektorat Konsolidasi Neraca Produksi NasionalPenyunting/Editor: Subdirektorat Konsolidasi Neraca Produksi NasionalGambar Kulit: Badan Ekonomi KreatifGambar: Subdirektorat Konsolidasi Neraca Produksi NasionalDiterbitkan oleh: Badan Pusat StatistikDicetak oleh: PT. Citra Mawana Patamaro
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 iii
KATA PENGANTAR
Ekonomi kreatif (ekraf ) sebagai konsep ekonomi baru yang mengandalkan ide kreatifitas, budaya, dan teknologi diyakini mampu menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional kedepan. Ekonomi kreatif menjadi
katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyambut baik disusunnya Buku Statistik Ekonomi Kreatif sebagai perwujudan hasil kerjasama antara BPS
dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) tahun 2017. Buku ini menyajikan data Statistik Ekonomi Kreatif yang merupakan
bagian dari Big Data ekonomi kreatif. Gambaran tentang potensi dan pengembangan bidang ekonomi kreatif ini
dituangkan dalam 7 (tujuh) jenis output yang meliputi: Profil Usaha/Perusahaan 16 Subsektor Ekraf Berdasarkan
Sensus Ekonomi 2016 (SE2016); Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016; Klasifikasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014; Laporan PDB Ekonomi Kreatif Tahun 2014-2016; Laporan Penyusunan PDRB Ekraf 5
Provinsi 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha; Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2016 dan Upah
Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2016; serta Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014.
Buku ini diharapkan memberikan fakta dan data sebagai basis pengambilan keputusan dan monitoring perkembangan dan kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Selain itu buku ini diwacanakan untuk memberikan perspektif terkini bagi para pelaku usaha ekraf maupun masyarakat luas tentang potensi ekraf di Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai penelitian dan pengembangan dunia usaha di bidang ekraf.Akhirnya ucapan syukur kehadirat Allah SWT dan terima kasih serta penghargaan kepada seluruh Tim BPS yang telah bekerjasama dan bekerja keras untuk menyelesaikan seluruh publikasi dari 7 (tujuh) kegiatan utama yang menjadi cakupan dalam kerjasama BPS-Bekraf.Semoga buku ini dapat memberi manfaat tidak hanya kepada Bekraf dan BPS saja, tetapi juga bagi para pelaku usaha ekraf dan pengguna data di Indonesia maupun dunia internasional.Semoga Allah SWT meridhai upaya penerbitan buku ini.
Jakarta, Desember 2017Kepala Badan Pusat Statistik,
Dr. Suhariyanto
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 v
KATA PENGANTARKATA PENGANTAR
A tivitas ekonomi pada dasarnya merupakan rangkaian aktivitas yang saling terkait dari satu sektor terhadap sektor yang lain, sehingga analisis yang dilakukan secara independen terhadap satu sektor tidak akan berhasil
maksimal. Produksi suatu sektor membutuhkan input produk dari sektor lainnya, dan sebaliknya menjadi input produk bagi
sektor lain. Produk ekonomi kreatif dipercaya merupakan input yang bisa mengungkit nilai tambah bagi sektor yang lain yang
menggunakannya. Namun, opini saja tidak cukup kuat digunakan sebagai
dasar kebijakan, perlu didukung oleh data yang membuktikan kebenaran opini tersebut. Alasan inilah yang mendorong disusunnya Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014. Dari tabel input ouput ini, dampak yang tercipta dari produk-produk kreatif terhadap sektor lain dapat dibuktikan. Dengan perhitungan yang akurat, kebijakan yang diambil pun menjadi lebih tepat sasaran.
Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014 merupakan disagresasi dari Tabel Input Output
Nasional. Tabel ini memuat struktur biaya dari enam belas subsektor ekonomi kreatif. Dari sini, subsektor
yang memiliki rasio nilai tambah yang besar akan terukur. Selain itu, Tabel Input Output juga akan menunjukan sektor-sektor mana saja yang menggunakan dan memanfaatkan produk kreatif. Lebih jauh, buku ini akan membahas keterkaitan ke depan (forward linkage) dan keterkaitan ke belakang (backward linkage) subsektor ekonomi kreatif secara sederhana. Akhir kata, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPS dan pihak-pihak yang terkait atas partisipasinya dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengembangan kebijakan dan memberikan pemahaman mengenai ekonomi kreatif ke seluruh masyarakat Indonesia.
Jakarta, Desember 2017Kepala Badan Ekonomi Kreatif,
Triawan Munaf
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014vi
Naskah Subdirektorat Konsolidasi Neraca Produksi Nasional
Penanggung Jawab Umum Setianto, S.Si, M.Si.
Penanggung Jawab Teknis Suryadiningrat, SE, MM,
Editor Tim Direktorat Neraca Produksi,
Tim Direktorat Neraca Pengeluaran.
Penulis Naskah Cahya Alkahfi, SST,
Pardomuan Robinson Sihombing, SST.
Pengolah Data Tim Direktorat Neraca Produksi,
Tim Direktorat Neraca Pengeluaran.
PENYUSUN
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 vii
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR KEPALA BPS ______________________________ iii
KATA PENGANTAR KEPALA BEKRAF __________________________ v
PENYUSUN ______________________________________________ vi
DAFTAR ISI ______________________________________________ vii
DAFTAR TABEL ___________________________________________ viii
DAFTAR GAMBAR _________________________________________ ix
DAFTAR LAMPIRAN _______________________________________ x
Bab I Pendahuluan __________________________________ 3
Bab II Pemahaman Tabel Input Output ___________________ 11
Bab III Gambaran Ekonomi Kreatif Indonesia _______________ 55
Bab IV Kesimpulan ____________________________________ 75
Ekonomi Kreatif 2014 __________________________ 85
Lampiran 3. Transaksi Total atas Dasar Harga Pembeli, 2014 (Juta
Rupiah) _____________________________________ 109
Lampiran 4. Transaksi Total atas Dasar Harga Dasar, 2014 (Juta Rupiah)
____________________________________________ 147
Lampiran 5. Transaksi Domestik atas Dasar Harga Dasar, 2014 (Juta
Rupiah) _____________________________________ 185
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 xiii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang saat ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah isu pelemahan ekonomi global. Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan diperlukan penentuan prioritas kegiatan sektor ekonomi khususnya sektor ekonomi kreatif yang diyakini dapat menjadi mesin pendorong baru pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sektor-sektor perekonomian pada hakikatnya saling terkait satu sama lainnya. Kemajuan suatu sektor tidak terlepas dari dukungan suatu sektor ekonomi untuk meningkatkan sektor ekonomi lainya sehingga dapat berdampak pada kemajuan perekonomian secara agregat.
Dalam rangka memberikan ukuran keterkaitan sektor ekonomi kreatif dengan sektor ekonomi lainnya, efek pengganda (multiplier) untuk mengetahui sektor ekonomi kreatif yang dapat menjadi pemacu perekonomian nasional, dan gambaran penyediaan dan penawaran produk barang dan jasa ekonomi kreatif secara komprehensif disusun Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014.
Tahun 2014, sektor ekonomi kreatif yang mempunyai indeks backward dan forward linkages tertinggi adalah sektor kriya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor kriya memiliki kaitan dengan sektor-sektor lain yang tinggi sehingga menyebabkan sektor ini lebih unggul dari pada sektor-sektor yang lain untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Efek pengganda suatu sektor dapat digambarkan menggunakan angka pengganda yang terdiri dari pengganda output, pendapatan, dan tenaga kerja. Sektor kuliner merupakan sektor dengan pengganda output dan pendapatan terbesar. Sedangkan sektor dengan efek pengganda tenaga kerja tertinggi adalah sektor seni pertunjukan. Semakin besar efek pengganda, semakin besar pula peran sektor tersebut dalam perekonomian.
Informasi yang dihasilkan dari hasil analisis Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014 dapat dijadikan salah satu dasar identifikasi lebih
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014xiv
lanjut sektor-sektor ekonomi kreatif yang dapat ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, serta menyerap lebih banyak tenaga kerja Indonesia.
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
PENDAHULUAN
1
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 3
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat saat ini berdampak pada perubahan tata kelola informasi, pola perdagangan, dan konsumsi di berbagai belahan dunia. Perubahan yang dinamis tersebut juga memicu pengembangan ekonomi baru yang semakin kompetitif, penuh kreativitas dan berkelanjutan. Saat ini, negara maju dan berkembang mulai banyak yang mengandalkan kegiatan ekonomi baru yang bertumpu pada ide dan kreativitas serta dukungan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan, yang dikenal dengan ekonomi kreatif. Hal itu ditengarai karena ekonomi kreatif yang mencakup industri kreatif diyakini dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian negara secara signifikan.
World Bank mencatat pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2016 sebesar 2,5 persen, sedikit lebih rendah dari capaian 2015 sebesar 2,8 persen. Bila dilihat dari kelompoknya, kelompok ekonomi negara maju tumbuh 1,8 persen lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2015 sebesar 2,3 persen. Hal tersebut didorong pelemahan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, sedangkan kelompok negara berkembang sedikit meningkat dari 3,8 persen pada 2015 menjadi 4,0 persen.
Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,88 persen. Capaian sektor ekonomi kreatif juga menunjukkan kinerja positif
Bab I
Pendahuluan
£World Bank
mencatat pertumbuhan
ekonomi dunia tahun 2016 sebesar 2,5
persen, sedikit lebih rendah dari capaian
2015 sebesar 2,8 persen
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 20144
dengan pertumbuhan yang meningkat dibandingkan tahun 2015 dari 4,41 persen menjadi 4,95 persen. Peranan sektor ekonomi kreatif dalam perekonomian nasional pada tahun 2016 mencapai 7,44 persen atau sebesar 923 triliun rupiah. Tiga sektor yang paling dominan yaitu sektor kuliner, fesyen dan kriya dengan kontribusi sebesar 74,81 persen dari total nilai tambah sektor ekonomi kreatif. Sektor kuliner berkontribusi besar dalam pembentukan nilai tambah sektor ekonomi kreatif yaitu sebesar 41,40 persen dan pertumbuhannya sebesar 5,06 persen. Di sisi lain sektor ekonomi kreatif yang kontribusinya masih dibawah 10 persen seperti sektor televisi dan radio dan sektor film, animasi, dan video mampu tumbuh di atas 10 persen. Sektor ekonomi kreatif dengan pertumbuhan tertinggi adalah televisi dan radio sebesar 10,33 persen walaupun peranannya baru mencapai 8,27 persen. Hal tersebut dapat dijadikan dasar identifikasi pengembangan lebih lanjut sektor-sektor yang masih dapat ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Gambaran nilai tambah bruto, kontribusi dan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dapat dilihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Perbandingan Nilai Tambah Bruto, Kontribusi dan Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kreatif, 2016
£Tiga sektor yang paling dominan yaitu sektor kuliner, fesyen dan kriya dengan kontribusi sebesar 74,81 persen dari total nilai tambah sektor ekonomi kreatif
Pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Dilanjutkan oleh Kabinet Kerja Presiden Jokowi-Jusuf Kalla (2015-2019) dengan membentuk badan baru yaitu Badan Ekonomi Kreatif melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif. Selanjutnya, Peraturan Presiden tersebut diubah menjadi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Pertu
mbu
han
(per
sen)
Nilai Tambah Bruto (triliun)
Kuliner 43,22%Periklanan 0,82%
Arsitektur 2,38%
Lainnya 1,62%
Fesyen 18,80%
Kriya 16,27%
Televisi dan Radio 8,06%
Penerbitan 6,52%
Aplikasi dan Game Developer 1,84%
Desain 0,47%
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 5
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif agar dapat memenuhi tuntutan kompleksitas pengembangan ekonomi kreatif.
Di dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015, produk-produk ekonomi kreatif diklasifikasikan kedalam 16 sektor ekonomi kreatif yang berkorespondensi dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia (KBKI). Rincian keenam belas subsektor ekonomi kreatif tersebut yaitu (1). Arsitektur; (2). Musik; (3). Desain Interior; (4). Fesyen; (5). Desain Komunikasi Visual; (6). Aplikasi dan Game Developer; (7). Desain Produk; (8). Penerbitan; (9). Film, Animasi, dan Video; (10). Periklanan; (11). Fotografi; (12). Televisi dan Radio; (3). Kriya; (14). Seni Pertunjukan; (15). Kuliner; dan (16). Seni Rupa.
Pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia merupakan rangkaian upaya dan proses perbaikan yang terencana, terpadu, bertahap dan berkesinambungan dalam berbagai bidang. Pembangunan yang dilakukan bertumpu pada ide dan kreatifitas yang merupakan sumberdaya berkelanjutan dan menuangkan kreatifitas tersebut untuk di proses menjadi produk-produk kreatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan pemanfaatan seluruh sumber daya yang terbarukan secara optimal. Hal tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah saat ini untuk melakukan proses transformasi ekonomi dari ekonomi berbasis konsumsi rumah tangga menjadi investasi dan mulai meninggalkan sumber daya alam tanpa proses menuju industri pengolahan menggunakan sumber daya berkelanjutan yang dapat meningkatkan nilai tambah dan memberikan efek pengganda (multiplier) yang tinggi untuk peningkatan perekonomian nasional. Proses peningkatan nilai tambah merupakan pemicu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan diharapkan berpihak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja.
Untuk melakukan perencanaan, memonitor dan mengevaluasi seberapa besar perkembangan pembangunan yang dicapai, diperlukan bermacam-macam data statistik sebagai alat informasi sekaligus guna menentukan strategi kebijakan sehingga sasaran pembangunan dapat dicapai seperti yang diharapkan. Salah satu data statistik tersebut adalah Tabel Input-Output (I-O). Penyusunan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif dimaksudkan untuk menyediakan data statistik khususnya ekonomi kreatif secara komprehensif yang mampu menggambarkan hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar unit ekonomi dan nilai pengganda serta analisis dampak perubahan konsumsi akhir yang dilakukan rumahtangga, pemerintah dan perusahaan (konsumsi,
£Pembangunan
ekonomi kreatif di Indonesia merupakan
rangkaian upaya dan proses
perbaikan yang terencana, terpadu,
bertahap dan berkesinambungan
dalam berbagai bidang
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 20146
investasi, dan ekspor) terhadap pertumbuhan output, penciptaan nilai tambah, dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Jenis data yang disajikan pada tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif antara lain dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis dan proyeksi perekonomian sektor ekonomi kreatif dalam perencanaan pembangunan khususnya pada bidang ekonomi kreatif.
1.2. Ruang Lingkup
Penyusunan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif tahun 2014 disusun untuk tingkat nasional. Dalam publikasi ini disajikan bagaimana Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif disusun, sumber data dan metode estimasi yang digunakan serta analisis gambaran sektor ekonomi kreatif berdasarkan Tabel I-O.
Secara umum, lingkup penyusunan publikasi ini adalah :
1. Menyajikan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif tahun 2014 yang dapat digunakan sebagai dasar perumusan pembangunan sektor ekonomi kreatif;
2. Menyajikan analisis dengan berdasarkan Tabel I-O updating Ekonomi Kreatif tahun 2014 yang dapat bermanfaat untuk:
a. Memberikan gambaran sektor-sektor unggulan melalui identifikasi keterkaitan sektor-sektor ekonomi kreatif dengan sektor ekonomi lainnya
b. Mengukur efek berganda sektor ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional;
c. Untuk memperkirakan dampak pembangunan sektor ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional.
1.3. Sistematika Penulisan
Publikasi Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 diterbitkan dalam 4 bab dengan pembabakan isi sebagai berikut:
1. Bab I merupakan pendahuluan dan berisi uraian tentang latar belakang, ruang lingkup dan sistematika isi publikasi.
2. Bab II berisi uraian tentang konsep dan definisi untuk kerangka dasar Supply and Use Table (SUT), Tabel I-O, output, tahapan
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 7
penyusunannya, dan metode analisisnya.
3. BAB III berisi analisis gambaran ekonomi kreatif berdasarkan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014.
4. BAB IV kesimpulan.
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
PEMAHAMAN TABEL INPUT
OUTPUT
2
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 11
Tabel I-O merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu. Saat ini penyusunan Tabel I-O di Indonesia mengikuti pedoman System of National Accounts (SNA) 2008 yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berdasarkan pedoman tersebut, Tabel I-O disusun berbasis SUT dan penggunaannya untuk kepentingan analisis makro saja tidak lagi sebagai kerangka kerja untuk konsistensi data dan basis penentuan level Produk Domestik Bruto (PDB).
Secara umum perbandingan antara SUT dan Tabel I-O adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Perbandingan SUT dan Tabel I-O
Bab IIPemahaman Tabel Input Output
SUT Tabel I-O
Tujuan Sebagai basis untuk konsistensi penyusunan PDB menurut 3 pendekatan, Tabel I-O dan Neraca lainnya
Sebagai basis untuk analisis dan modeling
Dimensi Matriks Rektanguler (tidak simetris), industri x produk
Matriks simetris, produk x produk
Periode Tahunan 5 tahunan atau tidak reguler
Kompilasi Data dikompilasi sedekat mungkin dengan kondisi riil di lapangan
Disusun setelah SUT dengan menggunakan asumsi-asumsi
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201412
Untuk lebih meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan Tabel I-O yang disusun, dalam bab ini diuraikan konsep dan definisi tentang SUT dan Tabel I-O, serta metode penyusunan Tabel I-O updating ekonomi kreatif yang dilakukan dengan cara updating. Diharapkan dengan penjelasan ini dapat digunakan sebagai panduan untuk pemanfaatan Tabel I-O dalam berbagai keperluan analisis khususnya di bidang ekonomi kreatif.
2.1. Supply and Use Tables
SUT merupakan suatu kerangka kerja yang fokus pada kegiatan produksi dalam ekonomi, sehingga di dalam SUT akan tergambar bagaimana aliran produk barang dan jasa dalam perekonomian. SUT terdiri dari dua kerangka utama yaitu tabel Supply dan tabel Use.
Tabel Supply atau penyediaan memberikan gambaran rinci atas penyediaan barang dan jasa yang diproduksi di domestik dan yang didatangkan dari luar wilayah (impor). Sedangkan Tabel Use atau penggunaan menggambarkan penggunaan barang dan jasa untuk permintaan antara dan permintaan akhir (konsumsi domestik, pembentukan modal bruto dan ekspor). Selain itu, Tabel Use juga menggambarkan bagaimana komponen nilai tambah (kompensasi pekerja, surplus usaha bruto dan pajak lainnya atas produksi neto) diciptakan oleh industri dalam ekonomi domestik. Sehingga, SUT juga dapat memberikan informasi rinci dalam proses produksi, saling ketergantungan dalam kegiatan produksi, penggunaan barang dan jasa serta penciptaan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan produksi. SUT yang seimbang memberikan gambaran hubungan data industri, produk dan sektor secara koheren.
Adapun manfaat penyusunan SUT antara lain:
1. SUT merupakan alat yang paling efisien untuk mengintegrasikan berbagai jenis data dasar dan menghubungkannya secara koheren antara industri, produk, dan pengguna utama secara sistematis;
2. SUT mengkonfrontasi perbedaan data dasar secara efisien dan memberikan landasan yang kuat untuk membuat koreksi yang tepat. Konfrontasi data tersebut mengarah pada peningkatan akurasi estimasi;
3. SUT mengintegrasikan penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut tiga pendekatan (Produksi, Pengeluaran, dan Pendapatan);
4. SUT merupakan dasar penyusunan Tabel Input-Output (I-O).
£SUT merupakan suatu kerangka kerja yang fokus pada kegiatan produksi dalam ekonomi, sehingga di dalam SUT akan tergambar bagaimana aliran produk barang dan jasa dalam perekonomian
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 13
Klasifikasi
SUT dan Tabel I-O adalah suatu sistem yang memberikan gambaran perekonomian secara menyeluruh. Oleh karena itu sistem tersebut dituntut untuk mampu mencakup seluruh komoditi dan kegiatan perekonomian, baik komoditi yang dihasilkan oleh aktivitas produksi dalam negeri (domestik) maupun komoditi yang berasal dari produksi luar negeri (impor). Pada praktiknya, barang dan jasa atau komoditi yang dihasilkan terdiri dari berbagai jenis dan bentuk fisik yang beragam. Oleh karena itu, pada tahap awal penyusunan SUT dan Tabel I-O proses mengelompokkan barang dan jasa maupun aktivitas produksi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dilakukan di tahap awal. Proses pengelompokkan barang dan jasa inilah yang dikenal sebagai tahap penyusunan klasifikasi.
Pada saat menyusun klasifikasi, selain mencakup seluruh komoditi dan aktivitas dalam perekonomian juga harus mempertimbangkan ketersediaan data dan kerangka analisis yang akan dicapai. Hal tersebut dilakukan agar data yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhannya. Proses penyusunan klasifikasi juga harus mencakup konkordansi dari suatu sistem klasifikasi ke lainnya.
Kerangka Kerja SUT
Gambaran tentang dua kerangka utama SUT terdiri dari tabel supply dan tabel use terdapat pada gambar 2.2. Tabel supply memberikan gambaran tentang penyediaan barang dan jasa menurut komoditi (baris) yang
dihasilkan berdasarkan lapangan usaha yang menghasilkan (kolom). Penyediaan barang dan jasa dibedakan antara komoditi yang dihasilkan di dalam wilayah itu sendiri (output domestik) dan dari luar negeri (impor). Dalam tabel supply penilaian output dinilai berdasarkan harga dasar (basic price) dan pada tabel supply juga terdapat tabel valuasi (valuation tables) yang terdiri dari kolom pajak dikurangi subsidi atas produk dan kolom margin perdagangan dan pengangkutan. Tabel penilaian tersebut diestimasi untuk mendapatkan penilaian total penyediaan atas harga pembeli (purchasers’ price).
Tabel use terdiri dari 3 (tiga) komponen matriks yaitu permintaan antara, permintaan akhir, dan komponen Nilai Tambah Bruto (NTB) atau input primer. Tabel use dinilai atas dasar harga pembeli. Matriks permintaan antara dirinci menurut produk (baris) dan lapangan usaha yang menghasilkan (kolom). Informasi didalamnya menunjukkan penggunaan produk menurut jenis unit yang memproduksinya. Hal
£Penyediaan barang dan jasa dibedakan
antara komoditi yang dihasilkan di dalam wilayah itu sendiri (output domestik)
dan dari luar negeri (impor)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201414
tersebut merupakan salah satu aspek yang menarik dari SUT dan Tabel I-O. Permintaan akhir terdiri dari komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT), konsumsi pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), perubahan inventori dan ekspor. Sedangkan informasi pada komponen nilai tambah yang terdiri dari kompensasi tenaga kerja, surplus usaha/pendapatan campuran bruto serta pajak lainnya dikurang subsidi lainnya atas produksi.
Persamaan pada SUT yang harus dipenuhi:
Total Penyediaan = Total Penggunaan
Total Output = Total Input
Dimana:
Total Penyediaan = Total output domestik atas dasar harga dasar + impor barang dan jasa + Pajak kurang subsidi atas produk + Margin perdagangan dan biaya pengangkutan
Total Penggunan = Total permintaan antara + permintaan akhir menurut produk
Total Output = Total Input = Total konsumsi antara + Nilai tambah menurut lapangan Usaha.
Dari tabel SUT dapat diperoleh indikator makro PDB menurut 3 (tiga) pendekatan yang konsisten yaitu PDB Produksi = PDB Pengeluaran = PDB Pendapatan.
PDB Produksi = Total nilai tambah menurut lapangan usaha + pajak dikurangi subsidi atas produk
PDB Pengeluaran = Total permintaan akhir – impor
PDB Pendapatan = penjumlahan komponen NTB (input primer) yang terdiri dari (kompensasi tenaga kerja + surplus usaha bruto + pajak dikurangi subsidi lainnya atas produksi) + pajak dikurangi subsidi atas produk
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 15
2.2. Tabel Input Output
Tabel I-O menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa yang terjadi antar sektor ekonomi dengan bentuk penyajian berupa matriks. Isian sepanjang baris Tabel I-O menunjukkan pengalokasian output yang dihasilkan oleh suatu sektor untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir. Disamping itu, isian pada baris nilai tambah menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah sektoral. Sedangkan isian sepanjang kolomnya menunjukkan struktur input yang digunakan oleh masing-masing sektor dalam proses produksi, baik yang berupa input antara maupun input primer.
Menurut Baumol (1972) analisis input ouput sebagai upaya memasukkan fenomena keseimbangan umum dalam analisis empiris sisi produksi. Keseimbangan dalam analisis input-output didasarkan arus transaksi antar pelaku perekonomian. Teknologi produksi yang digunakan memegang peranan penting yaitu teknologi dalam kaitannya dengan penggunaan input antara.
£Tabel I-O menyajikan
informasi tentang transaksi barang
dan jasa yang terjadi antar sektor
ekonomi dengan bentuk penyajian
berupa matriks
8
pembentukan modal tetap bruto, perubahan inventori dan ekspor.
Sedangkan informasi pada komponen nilai tambah yang terdiri dari
kompensasi tenaga kerja, surplus usaha/pendapatan campuran bruto serta
pajak lainnya dikurang subsidi lainnya atas produksi.
TABEL SUPPLY
TABEL USE
LAPANGAN
USAHA Valuasi
LAPANGAN USAHA PERMINTAAN AKHIR harga pembeli
K
OM
OD
ITI
Out
put D
omes
tik
harg
a da
sar
Impo
r Bar
ang
dan
Jasa
Mar
gin
Perd
agan
gan
dan
Pen
gang
kuta
n
Paj
ak k
uran
g su
bsid
i ata
s pr
oduk
TO
TAL
PE
NY
ED
IAA
N
ata
s ha
rga
pem
beli
K
OM
OD
ITI
Perm
inta
an A
ntar
a ha
rga
pem
beli
Kon
sum
si ru
mah
tang
ga
Kon
sum
si L
NPR
T
Kon
sum
si P
emer
inta
h
Kon
sum
si P
MTB
Per
ubah
an In
vent
ori
Eks
por b
aran
g da
n ja
sa
TOTA
L P
EN
GG
UN
AA
N
atas
har
ga p
embe
li
TOTAL
OUTPUT
Total Konsumsi
Antara
NTB (Input Primer)
TOTAL INPUT
Sumber: Sanjiv Mahajan, “Development, Compilation and Use of SUT in the United Kingdom National Accounts”, 2011
Gambar 1.1 Kerangka Kerja SUT
Persamaan pada SUT yang harus dipenuhi:
Total Penyediaan = Total Penggunaan.
Total Output = Total Input
Dimana:
Nilai sama
Nilai sama
Gambar 2.2. Kerangka SUT
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201416
Keterbatasan Tabel Input Output
Data yang disajikan dalam Tabel I-O merupakan informasi rinci tentang input dan output sektoral yang mampu menggambarkan keterkaitan antar sektor dalam kegiatan perekonomian. Sesuai dengan asumsi dasar yang digunakan dalam proses penyusunannya, model input output bersifat statis dan terbuka. Asumsi dasar dalam penyusunan Tabel I-O adalah:
1. Keseragaman (homogenity), yaitu asumsi bahwa setiap sektor ekonomi hanya memproduksi satu jenis barang dan jasa dengan susunan input tunggal (seragam) dan tidak ada substitusi otomatis terhadap input dari output sektor yang berbeda.
2. Kesebandingan (proportionality), yaitu asumsi bahwa hubungan antara input dan output pada setiap sektor produksi merupakan fungsi linier, artinya kenaikan dan penurunan output suatu sektor akan sebanding (berbanding lurus) dengan kenaikan dan penurunan input yang digunakan oleh sektor tersebut.
3. Penjumlahan (additivity), yaitu asumsi bahwa total efek dari kegiatan produksi di berbagai sektor merupakan penjumlahan dari efek pada masing-masing sektor secara terpisah. Ini berarti bahwa di luar sistem Tabel I-O semua pengaruh dari luar diabaikan.
Berdasarkan asumsi tersebut, maka Tabel I-O sebagai model kuantitatif memiliki keterbatasan, yaitu bahwa koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis atau proyeksi. Karena koefisien teknis dianggap konstan, maka teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi pun dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output.
Walaupun demikian, model I-O masih merupakan alat analisis yang lengkap dan komprehensif. Beberapa kegunaan Tabel I-O antara lain adalah:
1. Menggambaran kondisi perekonomian dari sisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa secara komprehensif.
2. Untuk analisis-analisis keterkaitan antar sektor dan analisis pengganda untuk melihat pengaruh suatu sektor dengan sektor lainnya serta memperkirakan dampak permintaan akhir terhadap perekonomian.
£Data yang disajikan dalam Tabel I-O merupakan informasi rinci tentang input dan output sektoral yang mampu menggambarkan keterkaitan antar sektor dalam kegiatan perekonomian
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 17
3. Untuk analisis dan dasar penyusunan model ekonomi lainnya yang lebih kompleks.
Kerangka Kerja
Secara umum, matriks dalam Tabel I-O dapat dikelompokkan menjadi tiga kuadran (sub matriks), yaitu kuadran I, II dan III. Isi dan pengertian masing-masing kuadran tersebut secara ringkas dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Kerangka Tabel I-O
£Setiap sel pada
kuadran I merupakan transaksi antara,
yaitu transaksi barang dan jasa yang digunakan
dalam proses produksi
19
Alokasi Output PERMINTAAN
PENYEDIAAN Permintaan Antara Permintaan Akhir Industri homogen Susunan
Input 1 - 185
1800
3011
3012
3020
3030
3040
3070
3090
3100
4090
5090
6090
7000
8000
Kom
oditi
1
Transaksi antara (Kuadran I)
Perm
inta
an a
ntar
a
Kons
umsi
Rum
ahta
ngga
Kons
umsi
LN
PRT
Kons
umsi
Pem
erin
tah
Pem
bent
ukan
Mod
al T
etap
Bru
to
Peru
baha
n In
vent
ori
Eksp
or b
aran
g da
n ja
sa
Tota
l Per
min
taan
Akh
ir
TOTA
L P
ER
MIN
TAA
N
Impo
r bar
ang
dan
jasa
Mar
gin
perd
agan
gan
dan
peng
angk
utan
Paja
k at
as p
rodu
k ne
to
TOTA
L O
UTP
UT
TOTA
L P
EN
YED
IAA
N
.
.
.
185 1900 Konsumsi antara 1950 Pajak dikurang subsidi atas produk 2000 Impor
Inpu
t Prim
er 2010 Kompensasi tenaga kerja
2020 Surplus Usaha Bruto
2030 Pajak dikurang subsidi lainnya atas produksi
2090 Nilai Tambah Bruto
2100 TOTAL INPUT
Gambar 1.3. Kerangka Kerja Tabel I-O
a. Kuadran I.
Setiap sel pada kuadran I merupakan transaksi antara, yaitu transaksi
barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. Isian sepanjang
baris pada kuadran ini memperlihatkan alokasi output suatu sektor
ekonomi yang digunakan sebagai input oleh sektor lainnya dan disebut
sebagai permintaan antara. Sedangkan isian-isian sepanjang kolomnya
memperlihatkan penggunaan input oleh suatu sektor yang berasal dari
sektor lainnya dan disebut sebagai input antara. Dalam analisis
menggunakan model I-O, kuadran I memiliki peranan penting karena
Kua
dran
III
Kuadran II
1. Kuadran I
Setiap sel pada kuadran I merupakan transaksi antara, yaitu transaksi barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. Isian sepanjang baris pada kuadran ini memperlihatkan alokasi output suatu sektor ekonomi yang digunakan sebagai input oleh sektor lainnya dan disebut sebagai permintaan antara. Sedangkan isian-isian sepanjang kolomnya memperlihatkan penggunaan input oleh suatu sektor yang berasal dari sektor lainnya dan disebut sebagai input antara. Dalam analisis menggunakan model I-O, kuadran I memiliki peranan penting karena kuadran inilah yang
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201418
menunjukkan keterkaitan antar sektor ekonomi dalam melakukan proses produksinya.
2. Kuadran II
Isian sel-sel pada kuadran II ada dua jenis, yaitu (a) transaksi permintaan akhir dan (b) komponen penyediaan pada masing-masing sektor produksi. Permintaan akhir terdiri dari enam komponen, yaitu pengeluaran total konsumsi rumah tangga (3010), konsumsi LNPRT (3012), pengeluaran konsumsi pemerintah (3020), PMTB (3030), perubahan inventori (3040), total ekspor barang dan jasa (3070) terdiri dari ekspor barang dan jasa (3070). Jumlah permintaan (3100) merupakan jumlah permintaan antara (1800) ditambah dengan jumlah permintaan akhir (3090). Sedangkan jumlah penyediaan (8000) terdiri dari produksi dalam negeri atau output domestik (7000), barang dan jasa yang berasal dari impor dan margin perdagangan dan biaya pengangkutan (5090) serta pajak atas produk dikurang subsidi atas produk (6090). Barang dan jasa impor (4090). Margin perdagangan dan biaya pengangkutan atau Trade and Transport Margin (TTM) terdiri dari margin perdagangan dan biaya pengangkutan (5090). Dengan demikian isian sepanjang baris pada kuadran II memperlihatkan komposisi permintaan akhir terhadap suatu sektor produksi dan bagaimana komposisi penyediaannya. Sedangkan isian sepanjang kolom menunjukkan distribusi masing-masing komponen permintaan akhir dan penyediaan.
3. Kuadran III
Isian kuadran III terdiri dari sel-sel nilai tambah bruto atau input primer. Nilai tambah bruto (2090) terdiri dari kompensasi tenaga kerja (2010), surplus usaha bruto (2020), dan pajak dikurangi subsidi lainnya atas produksi (2030). Isian sepanjang baris pada kuadran III menunjukkan distribusi penciptaan masing-masing komponen nilai tambah bruto menurut kelompok produk sesuai industri yang menghasilkan. Sedangkan isian sepanjang kolom menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah bruto oleh masing-masing kelompok industri menurut komponennya. Dalam banyak analisis, nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok produk dikonversikan ke PDB. Untuk menghasilkan total PDB maka nilai tambah bruto atas dasar harga dasar terlebih dahulu harus ditambah dengan pajak kurang subsidi atas produk (6090). Di samping melalui nilai tambah bruto, produk domestik bruto dapat juga diturunkan dari permintaan akhir, yaitu jumlah seluruh permintaan akhir (3090) dikurangi dengan total impor barang jasa (4090).
£Isian sel-sel pada kuadran II ada dua jenis, yaitu (a) transaksi permintaan akhir dan (b) komponen penyediaan pada masing-masing sektor produksi
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 19
Transaksi yang digunakan dalam Tabel I-O ada dua jenis, yaitu transaksi total dan transaksi domestik. Transaksi total mencakup semua transaksi barang dan jasa, baik yang berasal dari produksi dalam negeri (output domestik) maupun yang berasal dari impor. Sedangkan yang dicakup pada transaksi domestik hanya transaksi atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor produksi di dalam negeri saja. Di samping itu pada Tabel I-O juga menggunakan dua jenis harga untuk penilaian setiap transaksi yang digunakan, yaitu harga pembeli dan harga dasar. Pada transaksi atas dasar
harga pembeli, semua transaksi dinilai atas dasar harga yang dibayar oleh pembeli yang mencakup juga margin perdagangan dan biaya pengangkutan serta pajak dikurangi subsidi atas produk. Sedangkan pada transaksi atas dasar harga dasar yang digunakan sebagai dasar penilaian adalah harga dari produsen barang dan jasa yang bersangkutan tanpa margin perdagangan dan biaya pengangkutan serta pajak dikurangi subsidi atas produk. Berdasarkan uraian tersebut, maka Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 yang disusun terdiri dari tiga tabel dasar, yaitu
1. tabel transaksi total atas harga pembeli;
2. tabel transaksi total atas harga dasar;
3. tabel transaksi domestik atas harga dasar.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, pada tabel transaksi domestik atas dasar harga dasar transaksinya tidak lagi mencakup barang dan jasa impor. Untuk menjaga agar tetap seimbang (balance), maka barang dan jasa yang diperoleh dari impor pada tabel transaksi domestik dikumpulkan pada baris tersendiri dan diberi kode (2000) sedangkan nilai pajak dikurang subsidi atas produk dikumpulkan pada baris tersendiri dengan kode (1950).
Hubungan antara tabel transaksi atas dasar harga pembeli dan harga dasar dijelaskan pada formula di bawah ini:
Tabel transaksi total atas dasar harga pembeli
dikurang (-) tabel margin perdagangan dan pengangkutan
dikurang (-) tabel pajak atas produk neto
= Tabel transaksi total atas harga dasar
£Transaksi yang
digunakan dalam Tabel I-O ada dua
jenis, yaitu transaksi total dan transaksi
domestik
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201420
dikurang (-) tabel impor
= Tabel transaksi domestik atas harga dasar
2.3. Tahapan Penyusunan
Penyusunan Tabel I-O ekonomi kreatif dilakukan dengan teknik updating, metode ini menggabungkan pendekatan secara langsung dengan metode tak langsung. Dengan kata lain sebagian sel-sel matriks koefisien teknis diperkirakan dari hasil survei dan sebagian lagi menggunakan model berdasarkan Tabel I-O terkini yang disusun lengkap/sebagai benchmarking pada periode sebelumnya dan data makro ekonomi. Dengan kata lain updating Tabel I-O ekonomi kreatif 2014 disusun menggunakan data-data hasil sensus, survei, data administratif, dan Tabel I-O Indonesia 2010. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa level dan nominal (current price) sektor-sektor ekonomi untuk proses produksi barang dan jasa, mengalami perubahan cukup berarti, meskipun secara struktur ekonomi tidak berubah secara nyata. Tahapan umum dan penjelasan penyusunan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.4. Tahapan Penyusunan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014
£Penyusunan Tabel I-O ekonomi kreatif dilakukan dengan teknik updating, metode ini menggabungkan pendekatan secara langsung dengan metode tak langsung
Penyusunan klasifikasi dan framework
Dimensi klasifikasi tabel I-Oekonomi kreatif 2014 adalah63x63 produk
Catatan mengenai tahapan pokok penyusunan tersebut dielaborasi lebih lanjut pada pembahasan berikut ini.
Klasifikasi Tabel Input-Output Ekonomi Kreatif
Untuk menyusun klasifikasi sektor, sifat dan jenis setiap komoditi yang ada harus dipelajari dengan seksama. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah teknologi pembuatan dan prospek masa depan dari peranan dan kegunaan setiap komoditi dalam kegiatan perekonomian secara menyeluruh. Jika penyusunan klasifikasi sektor dibuat semakin rinci, maka akan lebih mendalam pula pengenalan terhadap anatomi fisik
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 21
berbagai barang dan jasa yang dicakup oleh masing-masing sektor.
Asumsi utama yang digunakan dalam penyusunan klasifikasi sektor adalah bahwa satu sektor hanya akan menghasilkan satu macam barang dan jasa. Pada kenyataannya, satu kegiatan ternyata dapat menghasilkan lebih dari satu macam komoditi. Dalam hal ini maka harus diusahakan agar komoditi-komoditi yang dihasilkan oleh suatu sektor memiliki kelas yang sama atau setara. Namun demikian jika ternyata dari kegiatan di suatu sektor dihasilkan pula suatu komoditi yang sangat berbeda dengan sifat komoditi di sektor yang bersangkutan, maka komoditi ini harus dikeluarkan dari sektor tersebut dan dimasukkan ke sektor yang sesuai.
Dalam penyusunan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014, pertimbangan utama yang digunakan adalah Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015, aktivitas ekonomi kreatif diklasifikasikan kedalam 16 subsektor. Klasifikasi 16 subsektor ekonomi kreatif yang berbasis KBLI dikorespondensikan dengan produk-produk yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi tersebut berdasarkan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia (KBKI). Klasifikasi tersebut dikorespondensikan dengan klasifikasi Tabel I-O. Adapun rincian klasifikasi Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 berdimensi 63x63 produk dimana rincian klasifikasi dan korespondensinya dapat dilihat pada tabel lampiran 1.
Dimensi Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 diklasifikasikan berdasarkan 63 produk-x-produk. Dalam penyusunannya diintegrasikan dengan penyusunan klasifikasi SUT sehingga dapat ditelusuri kesesuaian klasifikasi Tabel I-O dengan sistem klasifikasi standar. Tabel I-O produk-x-produk mendeskripsikan hubungan teknologi antara produk dan unit produksi yang homogen. Bagian transaksi antara mendeskripsikan untuk setiap produk, jumlah produk yang digunakan untuk memproduksi suatu produk, terlepas dari industri yang memproduksi. Analisisnya dapat dilakukan untuk melihat dampak perubahan konsumsi akhir suatu produk terhadap produksi produk tersebut. Klasifikasi Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 berkorespondensi dengan KBKI 2010 dapat dilihat pada tabel lampiran 2.
Updating Output
Output adalah nilai dari seluruh produk (barang/jasa) yang dihasilkan oleh lapangan usaha produksi di suatu wilayah domestik tanpa membedakan kepemilikan faktor-faktor produksi yang ada di wilayah itu. Jadi pelaku produksinya dapat berupa penduduk di wilayah domestik tersebut atau perusahaan dan penduduk asing. Oleh karena itu output sering juga
£Dalam penyusunan
updating Tabel I-O ekonomi kreatif
2014, pertimbangan utama yang
digunakan adalah Peraturan Presiden
Nomor 72 Tahun 2015
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201422
disebut sebagai output domestik. Penghitungan output dilakukan dengan menjumlah nilai dari barang/jasa yang telah dihasilkan oleh suatu lapangan usaha tanpa memperhatikan apakah produk tersebut terjual atau tidak. Untuk sektor perdagangan, output atau margin perdagangan merupakan nilai jual dikurangi nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya angkutan yang dikeluarkan oleh pedagang.
Secara umum metode yang digunakan untuk estimasi output dari masing-masing industri menggunakan pendekatan produksi. Uraian metodologi masing-masing Sektor di bawah ini merujuk pada klasifikasi pada lampiran 2, bahwa setiap sektor mencakup beberapa kategori dan lima digit KBKI. Estimasi output dan input dilakukan per kategori dalam tiap-tiap Sektor ekonomi kreatif. Berikut adalah cakupan, sumber data dan metode estimasi output dan input dengan berbagai indikator yang digunakan dari masing-masing sektor ekonomi kreatif.
1. Sektor Arsitektur
Berdasarkan klasifikasi Industri sektor arsitektur mencakup aktivitas arsitektur dan keinsinyuran. Penghitungan output pada sektor arsitektur menggunakan data output SE 2006 dimana nilai output tahun 2014 diestimasi dengan menggunakan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga berupa rata-rata output per tenaga kerja. Sementara itu untuk memperoleh nilai struktur input sektor arsitektur, menggunakan struktur input hasil SE 2006 dan Survei Khusus Neraca Produksi Ekonomi Kreatif (SKNP-EK) tahun 2017 serta data dari Survei Khusus Sektor Perdagangan dan Jasa (SKSPJ).
2. Sektor Desain Interior
Serupa dengan sektor arsitektur, sektor desain interior juga mencakup aktivitas arsitektur dan keinsinyuran dimana nilai output diestimasi dengan menggunakan output SE 2006. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah tenaga kerja sementara indikator harga berupa rata-rata output per tenaga kerja. Sementara itu untuk penghitungan struktur input pada sektor desain interior, data-data yang digunakan meliputi data struktur input hasil SE 2006, SKNP-EK tahun 2017 serta data hasil SKSPJ.
3. Sektor Desain Komunikasi Visual
Berdasarkan klasifikasi Industri sektor desain komunikasi visual juga
£Penghitungan output dilakukan dengan menjumlah nilai dari barang/jasa yang telah dihasilkan oleh suatu lapangan usaha tanpa memperhatikan apakah produk tersebut terjual atau tidak
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 23
serupa dengan sektor arsitektur dan desain interior yaitu mencakup aktivitas arsitektur dan keinsinyuran. Penghitungan output pada sektor ini menggunakan output hasil SE 2006 dimana indikator produksi yang digunakan adalah jumlah tenaga kerja sementara indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja.Untuk penghitungan struktur input sektor desain komunikasi visual, data-data yang digunakan meliputi struktur input hasil SE 2006, data SKNP-EK tahun 2017, SKSPJ serta informasi yang bersumber dari Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI).
4. Sektor Desain Produk
Sektor desain produk mencakup tiga aktivitas yaitu aktivitas perancangan khusus, pengepakan dan pendidikan teknik swasta. Untuk aktivitas perancangan khusus dan pengepakan, nilai output diestimasi dengan menggunakan output SE 2006 dengan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja. Untuk aktivitas pendidikan teknik swasta nilai output dihitung berdasarkan perkalian indikator produksi yaitu jumlah siswa dengan indikator harga yaitu rata-rata output per siswa.
Penghitungan struktur input sektor desain produk untuk ketiga aktivitas menggunakan metode yang sama yaitu menggunakan struktur input hasil SE 2006 dan SKNP-EK tahun 2017. Secara Keseluruhan sumber data yang digunakan dalam penghitungan sektor desain interior meliputi data SE 2016, data SKNP-EK 2017, data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan SKSPJ.
5. Sektor Film, Animasi dan Video
Sektor film, animasi dan video mencakup tiga aktivitas yaitu industri pengolahan, informasi dan komunikasi serta jasa pendidikan. Penghitungan output pada aktivitas industri pengolahan menggunakan output dari data Industri Besar Sedang (IBS) yang dihasilkan oleh BPS. Sementara itu untuk data informasi dan komunikasi dihitung berdasarkan data jumlah film, sinetron, dan sejenisnya dikalikan dengan rata-rata biaya pembuatan film, sinetron, dan sejenisnya tersebut. Untuk struktur supply, menggunakan struktur data produksi IBS dan data SE 2006. Pada aktivitas jasa pendidikan nilai output dihitung berdasarkan hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sedangkan data output per peserta menggunakan data hasil SKSPJ. Struktur output dan input dibentuk
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201424
dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Penghitungan struktur input pada sektor desain produk untuk ketiga aktivitas menggunakan metode yang sama yaitu menggunakan struktur input hasil SE 2006 dan SKNP-EK tahun 2017.
6. Sektor Fotografi
Sektor fotografi mencakup tiga aktivitas yaitu jasa perusahaan, jasa pendidikan dan jasa lainnya baik jasa lainnya swasta maupun yang disediakan pemerintah. Pada aktivitas jasa perusahaan estimasi output didasarkan pada hasil SE 2006 dengan menggunakan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja. Selanjutnya, dilakukan proses konkordansi untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2014 menurut KBLI 2015. Pada aktivitas jasa pendidikan struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional. Output dihitung berdasarkan hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kemendikbud, sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari hasil SKSPJ. Untuk penghitungan data terkait aktivitas jasa lainnya nilai output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara indikator produksi dan indikator harga. Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Selain itu untuk sektor jasa lainnya khususnya jasa lainnya pemerintah sumber data yang digunakan adalah realisasi belanja pegawai dan estimasi penyusutan APBN dan APBD.
7. Sektor Kriya
Sektor kriya mencakup dua aktivitas yaitu industri pengolahan dan perdagangan. Untuk aktivitas industri pengolahan penghitungan output menggunakan output dari data Industri Besar dan Sedang (IBS) dan Industri Mikro dan Kecil (IMK). Sementara itu untuk aktivitas perdagangan penghitungan output untuk menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang sektor kriya yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan eceran produk kriya. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian antara output industri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk kriya. Output yang didapat dari penghitungan tersebut merupakan output utama yang
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 25
mana ditambahkan lagi dengan output sekundernya yang dihitung menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio output sekunder ini diperoleh dari SKSPJ.
8. Sektor Kuliner
Sektor Kuliner mencakup tiga aktivitas yaitu industri pengolahan, perdagangan dan aktivitas penyediaan akomodasi dan makan minum. Penghitungan output pada aktivitas industri pengolahan menggunakan output dari data IBS dan IMK. Sementara itu untuk menghitung output pada aktivitas perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang sektor kuliner yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk kuliner. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian antara output industri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama kemudian ditambahkan dengan output sekundernya yang dihitung menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio output sekunder ini diperoleh dari SKSPJ.
Semua kegiatan yang masuk dalam kategori penyediaan makan minum masuk dalam cakupan dalam sektor kuliner. Total output produk jasa penyediaan makan minum merupakan perkalian konsumsi makanan jadi per kapita dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Data konsumsi yang diperoleh dari Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan konsumsi seluruh anggota rumahtangga, baik di dalam negeri maupun di luar negeri (misalnya, turis Indonesia membeli makanan di restoran di luar negeri). Dengan kata lain, output yang dihasilkan merupakan total supply produk jasa penyediaan makan minum yang dihasilkan oleh seluruh industri, termasuk yang berasal dari impor. Untuk mendapatkan total output domestik produk jasa penyediaan makan minum Susenas, maka konsumsi penduduk tersebut dikurangi dengan impor produk jasa penyediaan makan minum lalu ditambah dengan ekspor produk jasa penyediaan makan minum. Selain itu, konsumsi rumah tangga yang dihasilkan dalam Susenas, bisa dilakukan di restoran selain kaegori penyediaan makan minum (transportasi dan penyediaan akomodasi) sehingga diperlukan output yang dihasilkan oleh industri tersebut.
9. Sektor Musik
Sektor Musik mencakup enam aktivitas yaitu industri pengolahan,
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201426
perdagangan, informasi dan komunikasi, jasa perusahaan, jasa pendidikan serta aktivitas jasa lainnya. Penghitungan output sektor musik pada aktivitas industri pengolahan menggunakan data output dari IBS dan IMK. Sementara itu penghitungan output untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang sektor musik yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk setiap produk sektor musik. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian antara output industri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama kemudian ditambahkan dengan output sekundernya yang dihitung menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio output sekunder ini diperoleh dari SKSPJ.
Output sektor musik pada aktivitas jasa pendidikan diperoleh sebagai hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kemendikbud, sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari SKSPJ. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Penghitungan output pada aktivitas informasi dan komunikasi menggunakan data SE 2006 dengan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja, data output industri produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik diproporsikan untuk memperoleh output sektor Musik. Untuk struktur output dan input, menggunakan struktur data produksi Industri Besar dan Sedang dan SE 2006.
Penghitungan output pada aktivitas jasa perusahaan menggunakan output hasil SE 2006. Dari hasil SE 2006 digunakan data tenaga kerja untuk mengestimasi nilai output untuk tahun 2014. Untuk Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Aktivitas terkahir yaitu aktivitas jasa lainnya dimana nilai output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara indikator produksi dan indikator harga. Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja.
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 27
10. Sektor Fesyen
Sektor Fesyen mencakup tiga aktivitas yaitu industri pengolahan, perdagangan serta aktivitas jasa pendidikan. Penghitungan output untuk aktivitas industri pengolahan menggunakan output dari data IBS dan IMK. Sementara itu penghitungan output untuk kegiatan perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity fIow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang sektor fesyen yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk setiap produk sektor fesyen. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian antara output industri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama kemudian ditamahkan output sekundernya yang dihitung dengan menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio output sekunder ini diperoleh dari hasil SKSPJ. Penghitungan output untuk aktivitas berikutnya yaitu jasa pendidikan diperoleh sebagai hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kemendikbud, sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari SKSPJ.
11. Sektor Aplikasi dan Game Developer
Sektor aplikasi dan game developer mencakup empat aktivitas yaitu informasi dan komunikasi, jasa perusahaan dan jasa lainnya. Output sektor aplikasi dan game developer diperoleh dari data SE 2006 dengan menggunakan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja. Dari hasil SE 2006, diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2014 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan petakan untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2014 menurut KBLI 2015.Untuk struktur output dan input, diperoleh dari struktur pendapatan laporan keuangan perusahaan terbuka dan data SE 2006.
Penghitungan nilai output pada aktivitas jasa perusahaan didasarkan pada hasil SE 2006 dengan menggunakan indikator produksi perupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja. Dari hasil SE 2006, diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2014
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201428
menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2014 menurut KBLI 2015. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Aktivitas terakhir pada sektor ini aktivitas jasa lainnya dimana nilai output dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara indikator produksi dan indikator harga. Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja.
12. Sektor Penerbitan
Sektor penerbitan mencakup lima aktivitas yaitu industri pengolahan, perdagangan, informasi dan komunikasi, jasa perusahaan dan jasa lainnya. Pada aktivitas industri pengolahan nilia output dihitung dengan menggunakan data output dari IBS dan IMK.
Penghitungan output sektor penerbitan untuk aktivitas perdagangan menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin perdagangan barang-barang sektor penerbitan yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk setiap produk sektor penerbitan. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian antara output industri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing-masing produk tersebut. Output yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output utama kemudian ditambah dengan output sekundernya yang dihitung menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio output sekunder ini diperoleh dari SKSJ.
Penghitungan nilai output untuk aktivitas penerbitan diperoleh dari data nilai output IBS ditambah dengan pendapatan dari nilai belanja iklan yang dinikmati oleh surat kabar, majalah dan sejenisnya untuk tahun 2014. Kemudian dilakukan disagregasi lima digit KBLI ekonomi kreatif menggunakan data dari SE 2006 dan laporan keuangan kantor berita Antara. Sedangkan untuk struktur output, menggunakan struktur data produksi Industri Besar dan Sedang dan data SE 2006.
Untuk aktivitas jasa perusahaan penghitungan nilai output didasarkan pada hasil SE 2006 dengan menggunakan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja. Dari hasil SE 2006, diperoleh level output tahun
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 29
2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2014 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2014 menurut KBLI 2015. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Output pada aktivitas jasa lainnya dihitung menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara indikator produksi dan indikator harga. Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja.
13. Sektor Periklanan
Sektor Periklanan di dalam KBLI 2015 merupakan bagian dari aktivitas jasa jerusahaan. Penghitungan nilai output sektor ini didasarkan pada hasil SE 2006 dengan menggunakan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja. Dari hasil SE 2006 diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2014 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2014 menurut KBLI 2015. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
14. Sektor Televisi dan Radio
Sektor televisi dan radio mencakup aktivitas pada kategori informasi dan komunikasi baik yang di kelola swasta maupun pemerintah. Penghitungan nilai output sektor televisi dan radio diperoleh dari nilai belanja iklan yang dinikmati oleh televisi dan radio serta dari data pendapatan laporan keuangan RRI dan TVRI. Untuk struktur output dan input, diperoleh dengan menggunakan struktur pendapatan laporan keuangan perusahaan terbuka dan data SE 2006.
15. Sektor Seni Pertunjukan
Sektor seni pertunjukan mencakup tiga aktivitas yaitu jasa perusahaan, jasa lainnya dan jasa pendidikan. Penghitungan nilai output pada aktivitas jasa perusahaan didasarkan pada hasil SE 2006 dengan meenggunakan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja. Dari hasil SE 2006, diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201430
output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2014 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2014 menurut KBLI 2015. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Penghitungan nilai output pada aktivitas jasa lainnya menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara indikator produksi dan indikator harga. Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja.
Output sektor seni pertunjukan pada aktivitas jasa pendidikan dihitung berdasarkan hasil perkalian antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kemendikbud, sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari SKSPJ. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
16. Sektor Seni Rupa
Sektor seni rupa mencakup empat aktivitas yaitu perdagangan, jasa perusahaan, jasa lainnya baik jasa lainnya pemerintah maupun swasta serta jasa pendidikan.
Penghitungan output untuk aktivitas perdagangan menggunakan pendekatan pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari pengeluaran penduduk untuk barang-barang pajangan. Penghitungan tersebut menghasilkan output utama sedangkan untuk output sekundernya dihitung menggunakan rasio SUT Ekonomi Kreatif.
Penghitungan output pada aktivitas jasa perusahaan didasarkan pada hasil SE 2006 dengan menggunakan indikator produksi berupa jumlah tenaga kerja dan indikator harga menggunakan rata-rata output per tenaga kerja. Dari hasil SE 2006, diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi output tahun 2014 menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2014 menurut KBLI 2015. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Untuk Jasa Pendidikan nilai output diperoleh sebagai hasil perkalian
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 31
antara indikator produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh dari Kemendikbud, sedangkan data output per peserta kursus diperoleh dari SKSPJ. Struktur output dan input dibentuk dengan menggunakan hasil SUT Nasional.
Penghitungan output sektor seni rupa untuk aktivitas yang terakhir yaitu jasa lainnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan antara indikator produksi dan indikator harga. Pendekatan indikator produksi yang digunakan dalam penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan indikator harga yang digunakan adalah output per tenaga kerja. Untuk sektor jasa lainnya ini khususnya jasa lainnya pemerintah sumber data yang digunakan adalah realisasi belanja pegawai dan estimasi penyusutan APBN dan APBD.
Updating Konsumsi Antara
Permintaan antara atau disebut juga input antara adalah seluruh barang dan jasa yang digunakan habis dalam proses produksi. Barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi tersebut dapat berupa barang/jasa hasil produksi dalam negeri atau impor. Pengertian antara disini mengandung makna, bahwa barang-barang dan jasa yang digunakan tadi merupakan antara untuk menghasilkan barang baru yang lebih tinggi lagi nilai gunanya. Gambaran interaksi antar sektor ekonomi dalam Tabel I-O terdapat dalam matriks permintaan antara sebagai bahan baku untuk penyusunan koefisien teknis atau koefisien input dalam analisis Tabel I-O. Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 pada hakikatnya adalah berasumsi bahwa sektor ekonomi non kreatif dianggap mempunyai koefisien input yang tetap, sehingga dalam penyusunannya menggunakan Tabel I-O Indonesia 2010. Sedangkan untuk estimasi koefisien input antara sektor ekonomi kreatif sumber data yang digunakan adalah struktur input hasil SE 2006 serta hasil SKNP-EK 2017.
Updating Nilai Tambah Bruto
Nilai tambah Bruto dalam terminologi lain juga disebut sebagai input primer. Input primer adalah balas jasa terhadap faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi yang merupakan nilai guna yang lebih tinggi daripada bahan-bahan baku yang diolah. Sehingga nilai ini sering juga disebut sebagai Nilai Tambah Bruto. Sebagai input, nilai ini merupakan biaya yang dibayarkan kepada faktor produksi, seperti tenaga kerja, pemilik modal, barang modal tetap, tanah, dan
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201432
kewiraswastaan (entrepreneurship). Pembayaran ini merupakan balas jasa atas aktifnya faktor-faktor produksi dalam kegiatan produksi. Input primer terdiri dari (a) kompensasi tenaga kerja, (b) surplus usaha bruto, (c) pajak atas produksi lainnya neto. Metode penyusunan updating input primer Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif sama dengan input antara yaitu menggunakan Tabel I-O Indonesia 2010 dan hasil SKNP-EK 2017.
Transformasi Tabel I-O
Database yang digunakan untuk transformasi SUT ke dalam Tabel I-O, terdiri dari: Tabel supply pada harga dasar, Tabel use pada harga dasar, Tabel use domestik pada harga dasar, Tabel use untuk impor pada harga dasar, dan Tabel pajak dikurang subsidi atas produk. Selain itu, supplementary data dan asumsi-asumsi digunakan dalam melakukan transformasi SUT ke Tabel I-O. Supplementary data digunakan untuk memperlakukan produk sekunder agar asumsi homogenitas yang digunakan di Tabel I-O dapat dipenuhi. Secara teori, proses transformasi SUT ke Tabel I-O adalah mengalokasikan produk sekunder ke industri yang bersangkutan. Metode transformasi yang digunakan yaitu Both Output and Input Transferred atau dikenal dengan istilah transfer in transfer out (TiTo) yaitu memisahkan input dan output sesuai karakteristik produksi produknya.
Updating Permintaan Akhir
Permintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa untuk keperluan konsumsi, bukan untuk proses produksi. Permintaan akhir terdiri dari pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran konsumsi LNPRT, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor. Barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi permintaan akhir terdiri dari hasil produksi dalam negeri dan impor. Sesuai dengan pengertian ini, maka impor merupakan bagian dari penyediaan, bukan merupakan komponen permintaan akhir.
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumahtangga untuk semua pembelian barang dan jasa dikurangi dengan penjualan neto barang bekas. Barang dan jasa dalam hal ini mencakup barang tahan lama dan barang tidak tahan lama kecuali pembelian rumah tempat tinggal karena masuk kategori pembentukan modal. Pengeluaran konsumsi rumahtangga mencakup konsumsi yang dilakukan di dalam dan luar negeri. Untuk menjaga
£Permintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa untuk keperluan konsumsi, bukan untuk proses produksi
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 33
konsistensi data, maka konsumsi penduduk suatu negara yang dilakukan di luar negeri diperlakukan sebagai impor, sebaliknya konsumsi oleh penduduk asing di wilayah negara tersebut diperlakukan sebagai ekspor. Secara rinci cakupannya meliputi Nilai barang dan jasa yang berasal dari pembelian, Perkiraan nilai barang dan jasa yang berasal dari transaksi barter, Perkiraan nilai barang/jasa dari pemberi kerja, sebagai bagian dari kompensasi pekerja, Perkiraan nilai barang dan jasa yang diproduksi dan dikonsumsi sendiri dan Nilai konsumsi barang dan jasa tertentu.
Sumber data untuk menyusun Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Khusus Konsumsi Rumah Tangga. Data hasil survei kemudian dikontrol dengan menggunakan indikator khususnya kelompok bukan makanan dan makanan jadi. Estimasi dilakukan pada level komoditas, kelompok komoditas atau jenis pengeluaran tertentu dengan memperhatikan indikator makro serta fenomena ekonomi yang terjadi.
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT
LNPRT merupakan entitas legal/sosial yang dibentuk oleh perorangan/ kelompok masyarakat dan tidak dikendalikan oleh pemerintah dalam rangka menyediakan barang/jasa secara gratis atau dengan harga yang tidak signifikan secara ekonomi kepada anggotanya/rumahtangga/kelompok masyarakat.
LNPRT menurut jenis lembaga terdiri dari Organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan partai politik; organisasi sosial (Orsos); organisasi profesi; perkumpulan sosial/kebudayaan/olah raga dan hobi; lembaga swadaya masyarakat (LSM); lembaga keagamaan dan organisasi bantuan kemanusiaan/ beasiswa.
Sumber data untuk mendapatkan nilai LNPRT diperoleh berdasarkan data populasi LNPRT menurut jenis lembaga dari Potensi Desa (PODES). Data pendukung lainnya yang diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri (jumlah ormas); Kementerian Sosial (jumlah panti asuhan) serta Survei Khusus LNPRT (SKLNPRT).
Nilai Pengeluaran Konsumsi LNPRT dihitung menggunakan rata-rata pengeluaran lembaga dengan memperhitungkan jumlah LNPRT yang ada di Indonesia.
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mencakup semua pengeluaran barang dan jasa untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan administrasi
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201434
pemerintahan dan pertahanan, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah adalah biaya-biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menyediakan barang dan jasa pada individu atau masyarakat dalam bentuk produksi pasar maupun non pasar.
Pengeluaran pemerintah mencakup semua pengeluaran konsumsi barang dan jasa baik kolektif maupun individu, pengeluaran konsumsi akhir pemerintah pada produsen non pasar dan pengeluaran konsumsi akhir pemerintah pada produsen pasar serta barang dan jasa yang dibeli dari produsen pasar untuk diberikan kepada rumah tangga secara gratis atau pada harga yg tidak signifikan secara ekonomi dalam bentuk barang (social transfer in kind purchased from market producers).
Sumber data untuk menghitung komponen pengeluaran pemerintah didapatkan berdasarkan data APBN menurut fungsi dan jenis belanja, APBD menurut fungsi serta APBD menurut jenis belanja. Nilai konsumsi pemerintah dihitung dengan formula Total Output dikurangi Penerimaan barang dan jasa ditambah dengan output Bank Indonesia, social transfer in-kind purchased market production, penerimaan barang dan jasa berasal dari PNBP lainnya (APBN) dan retribusi (APBD) dan social transfer in-kind purchased market production berasal dari subsidi pangan (APBN).
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto
Pembentukan Modal Tetap Bruto didefinisikan sebagai penambahan dan pengurangan aset tetap pada suatu unit produksi. Penambahan modal tetap bruto meliputi pembelian, produksi, barter, transfer, sewa beli (Financial Lease) barang modal baru dari dalam negeri, pembelian aset tetap baru/bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer atau barter aset tetap), perbaikan besar aset guna meningkatkan kapasitas produksi dan usia pakai serta pertumbuhan aset yang dibudidaya. Sementara pengurangan meliputi penjualan, transfer atau barter barang modal bekas pada pihak lain dan penjualan atau sewa beli (financial lease). PMTB juga mencakup biaya alih kepemilikan atas aset nonfinansial yang tidak diproduksi seperti tanah, lisensi, dan lain sebagainya.
PMTB dihitung dengan menggunakan berbagai macam sumber data baik dari data yang dihasilkan BPS maupun dari luar BPS. Data mengenai mesin dan alat perlengkapan, kendaraan, peralatan lainnya, Cultivated Biological Resources (CBR), dan produk kekayaan intelektual dihitung dengan menggunakan data publikasi Statistik Impor, Statistik IBS serta
£Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mencakup semua pengeluaran barang dan jasa untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 35
sumber lainnya. Barang modal dalam bentuk bangunan/konstruksi dihitung berdasarkan output kategori konstruksi dengan menilai bahan bangunan/konstruksi ditambah dengan biaya-biaya berupa jasa dan biaya primer, termasuk juga mesin dan perlengkapan yang dipasang langsung pada bangunan/konstruksi.
5. Perubahan Inventori
Perubahan Inventori merupakan selisih antara nilai stok barang pada akhir tahun dengan nilai stok pada awal tahun. Perubahan Inventori dapat digolongkan menjadi:
• Perubahan inventori barang jadi dan barang setengah jadi yang disimpan oleh produsen, termasuk perubahan jumlah ternak dan unggas dan barang-barang strategis yang merupakan cadangan nasional.
• Perubahan inventori bahan mentah dan bahan baku yang belum digunakan oleh produsen.
• Perubahan inventori di sektor perdagangan, yang terdiri dari barang-barang dagangan yang belum terjual.
Nilai perubahan inventori suatu produk diukur dengan cara mengurangi nilai barang yang masuk inventori dengan nilai yang diambil (keluar) dari inventori, dan dikurangi nilai kerugian barang inventori yg terjadi secara regular. Pengurangan ini tidak termasuk kerugian luar biasa yang
bersifat insidental, seperti kebakaran, kecurian, serangan hama dan sebagainya. Barang-barang yang termasuk dalam inventori meliputi bahan baku dan penolong, barang setengah jadi, barang jadi, barang untuk dijual kembali serta inventori militer yang berupa komponen sekali pakai seperti amunisi, misil, roket, dan bom yang diletupkan oleh sistem senjata.
Data mengenai nilai perubahan inventori yang memiliki data kuantitas seperti: komoditi perkebunan, peternakan, kehutanan, pertambangan dan industri bersumber dari data yang dihasilkan BPS untuk masing-masing kategori terkait yaitu statistik pertanian, statistik pertambangan dan statistik IBS. Sementara itu untuk data inventori yang tidak memiliki kuantitas diestimasi menggunakan laporan keuangan perusahaan yang memuat nilai inventori di dalamnya.
£Nilai perubahan inventori suatu produk diukur
dengan cara mengurangi nilai
barang yang masuk inventori dengan nilai yang diambil (keluar)
dari inventori, dan dikurangi nilai
kerugian barang inventori yg terjadi
secara regular
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201436
6. Ekspor dan Impor
Ekspor-Impor didefinisikan sebagai transaksi alih kepemilikan ekonomi atas barang dan jasa antara residen suatu perekonomian dengan non-residen. Transaksi ekspor barang dinyatakan dalam nilai free on board (f.o.b) yaitu suatu nilai yang mencakup juga semua biaya angkutan di negara pengekspor, bea ekspor dan biaya pemuatan barang sampai ke kapal yang akan mengangkutnya. Sedangkan transaksi impor dinyatakan atas dasar biaya pendaratan (landed cost) yang terdiri dari nilai cost, insurance and freight (c.i.f) ditambah bea masuk dan pajak penjualan impor. Untuk menghindari penilaian ganda pada transaksi impor barang, maka nilai impor barang dikeluarkan biaya-biaya untuk transportasi dan asuransinya dan dilakukan penyesuaian cif/fob.
Sumber data untuk mendapatkan nilai ekspor dan impor meliputi data statistik ekspor dan impor berdasarkan klasifikasi HS 10 digit, Statistik Pariwisata dan Statistik Neraca Pembayaran Indonesia.
Ekspor Barang dihitung dengan melakukan konversi HS 2012 10 digit ekspor barang ke HS 2007 10 digit kemudian dikonversikan kembali ke dalam klasifikasi SUT 2010. Nilai barang dikonversi dari USD ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah serta dilakukan justifikasi dengan menambahkan undocumented transaction. Untuk ekspor jasa nilai transaksi dikonversi dari USD ke dalam rupiah serta dikonversi berdasarkan jenis jasa dalam klasifikasi produk SUT 2010. Sementara itu metode penghitungan untuk impor serupa dengan ekspor dengan tambahan pada impor barang perlu dikurangi dengan nilai insurance dan freight (i.f) untuk merubah penilaian data impor dalam bentuk c.i.f menjadi f.o.b.
Rekonsiliasi Tabel Input-Output
Kegiatan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan Tabel I-O merupakan suatu pekerjaan yang bersifat mengolah dan menganalisis data primer dan sekunder yang berskala nasional dan multi sektoral serinci mungkin sehingga menjadi data yang sesuai dengan konsep-konsep Tabel I-O yang siap analisis. Jenis data yang tersedia bervariasi, mulai dari data yang berkualitas baik, kualitas sedang hingga sampai pada tidak ada data sama sekali. Kualitas data dasar ini merupakan kendala dalam penyusunan Tabel I-O.
Tabel I-O selain membutuhkan data yang lengkap, terinci sesuai dengan klasifikasi I-O yang digunakan juga harus konsisten satu sama lain dan dapat mencerminkan kondisi perekonomian tentang ketepatan
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 37
besaran atau levelnya dan strukturnya pada tahun dimana I-O disusun. Dengan terciptanya Tabel I-O yang merupakan potret perekonomian apa adanya, memungkinkan manfaat penggunaan. Proses rekonsiliasi melalui tahapan penyeimbangan atau balancing dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
• Manual: dimana problem ketidakseimbangan harus diinvestigasi secara menyeluruh, dan perlu dilakukan evaluasi atau penelusuran kembali atas nilai initial/estimasi awal. Bagi penyusun, dibutuhkan pengetahuan yang memadai akan produk atau industri yang diteliti.
• Otomatis: dilakukan hanya pada saat nilai residualnya sangat kecil, dengan mendistribusikan secara mekanik dan proporsional terhadap data estimasi.
Diskrepansi atau ketidakseimbangan yang terjadi antara Input dan Output dapat disebabkan karena beberapa hal antara lain underreporting, over-allocation, mis-klassifikasi atau penilaian yang tidak sesuai dan variasi waktu pencatatan atas estimasi produksi, konsumsi antara, konsumsi akhir, pembentukan modal bruto, ekspor dan impor. Dalam melakukan rekonsiliasi Tabel I-O updating Ekonomi Kreatif 2014, kedua proses rekonsiliasi di atas digunakan.
Updating Matriks Impor
Impor adalah pembelian barang dan jasa oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain. Transaksi impor meliputi transaksi atas barang-barang dan berbagai jenis jasa seperti jasa angkutan, komunikasi, asuransi, perdagangan, hotel, restoran dan jasa lainnya. Pembelian langsung oleh penduduk ketika berada di luar negeri juga dicakup dalam transaksi impor. Pembelian tersebut mencakup barang dan jasa yang dikonsumsi selama dalam perjalanan dan barang-barang yang dibawa ke negaranya. Sebagai misal, semua barang dan jasa yang dibeli oleh wisatawan Indonesia di luar negeri (outbound), diperhitungkan sebagai impor. Transaksi yang disajikan dalam Tabel I-O dengan perlakuan impor secara non kompetitif selalu dipisahkan antara transaksi barang dan jasa domestik dan transaksi barang dan jasa impor. Bentuk penyajian Tabel I-O dengan perlakuan impor secara non kompetitif adalah short cut model. Jumlah impor masing-masing kolom disajikan pada baris 2000. Data pada vektor baris 2000 ini sekaligus menunjukkan rincian penggunaan barang dan jasa impor menurut industri.
£Proses rekonsiliasi
adalah tahapan penyeimbangan
yang dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu manual dan otomatis.
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201438
Updating Matriks Valuasi
Matriks valuasi terdiri dari matriks pajak atas produk neto dan matriks margin perdagangan dan biaya pengangkutan.
1. Margin Perdagangan dan Pengangkutan
Pada tabel transaksi atas dasar harga pembeli, semua transaksi barang dan jasa dinilai berdasarkan harga yang dibayar oleh pembeli. Dalam harga pembeli dicakup juga margin perdagangan dan biaya pengangkutan. Sedangkan dalam penyusunan tabel transaksi atas dasar harga dasar, semua transaksi barang dan jasa dinilai atas dasar harga dasar, yaitu harga yang diterima produsen tanpa menambahkan margin perdagangan dan biaya pengangkutan dan pajak kurang subsidi atas produk. Akan tetapi karena total input antara dan permintaan akhir masing-masing kolom pada tabel transaksi atas dasar harga pembeli dan tabel transaksi atas dasar harga dasar harus tetap sama, maka nilai margin ini diperlakukan sebagai bagian input yang berasal dari sektor perdagangan dan sektor pengangkutan. Karena semua transaksi pada tabel transaksi atas dasar harga dasar tidak mengandung margin, maka total margin di sepanjang kolom 5090 sama dengan nol.
Nilai margin perdagangan dan angkutan diperoleh menggunakan metode arus komoditas atau commodity flow yaitu dengan mengalikan rasio margin perdagangan baik perdagangan besar dan eceran dan rasio margin pengangkutan dengan nilai output tiap-tiap produk barang yang diperdagangkan.
2. Pajak atas Produk Neto
Pajak atas produk neto adalah selisih antara pajak atas produk dan subsidi atas produk. Pajak atas produk adalah pajak yang dibayar per unit barang atau jasa. Pajak atas produk biasanya dibayar pada saat barang dan jasa diproduksi, dijual, atau diimpor, tetapi dapat pula dibayar pada kondisi lain seperti jika barang diekspor, disewa, ditransfer, dikirim, atau digunakan untuk konsumsi atau pembentukan modal sendiri. Subsidi atas produk adalah subsidi yang dibayar per unit barang atau jasa. Subsidi atas produk dibayar saat barang atau jasa diproduksi, dijual, atau diimpor, tetapi dapat juga dibayar dalam kondisi lain seperti saat barang ditransfer, disewa, dikirim, atau digunakan untuk konsumsi atau pembentukan modal sendiri. Data untuk pajak atas produk neto bersumber dari Kementerian Keuangan.
£Matriks valuasi terdiri dari matriks pajak atas produk neto dan matriks margin perdagangan dan biaya pengangkutan
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 39
2.4. Metode Analisis
Analisis Deskriptif
Tabel I-O merupakan salah satu ukuran menyeluruh yang menggambarkan perekonomian suatu wilayah pada tahun tertentu secara agregat (makro). Dari tabel ini dapat diturunkan berbagai analisis data ekonomi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan ekonomi yang praktis dan bersifat kuantitatif. Dengan keunggulan tabel tersebut maka informasi/data yang terkandung di dalamnya dapat digunakan untuk melihat secara umum kondisi perekonomian suatu wilayah melalui beberapa variabel atau indikator berikut:
• Analisis tentang struktur penawaran dan permintaan barang dan jasa di suatu wilayah yang dapat menunjukkan peranan produksi domestik dan impor untuk memenuhi permintaan barang dan jasa baik domestik maupun luar negeri.
• Struktur output, nilai tambah dan permintaan akhir dapat menggambarkan peranan masing-masing sektor dalam perekonomian.
Tabel-tabel dasar yang digunakan untuk menggambarkan kondisi perekonomian tersebut di atas adalah transaksi total atas dasar harga pembeli, transaksi total atas dasar harga dasar, dan transaksi domestik atas dasar harga dasar.
Analisis Pengganda
Model ekonomi makro mengenal suatu terminologi yang disebut sebagai pengganda (multiplier) yang menjelaskan dampak yang terjadi terhadap variabel endogen (endogenous variable) akibat perubahan pada variabel eksogen (exogenous variable). Pengganda sedemikian dapat diperoleh melalui Tabel I-O, tidak hanya merupakan satu besaran pengganda tetapi bahkan merupakan beberapa (sekelompok) besaran pengganda yang dinyatakan dalam bentuk matriks pengganda (multiplier matrix). Sama dengan pengganda pada model ekonomi makro yang telah dijelaskan di atas, matriks pengganda pada Tabel I-O juga menjelaskan perubahan yang terjadi pada berbagai peubah endogen sebagai akibat perubahan pada suatu atau beberapa peubah eksogen.
Matriks pengganda dalam Tabel I-O digunakan untuk melakukan analisis dampak (impact analysis), seperti analisis dampak output, analisis dampak pendapatan, analisis dampak tenaga kerja dan analisis keterkaitan (daya
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201440
penyebaran dan derajat kepekaan).
Pada Tabel I-O, penggunaan berbagai input untuk menghasilkan suatu output direkam oleh informasi setiap kolom pada kuadran I. Dalam terminologi Tabel I-O, informasi sedemikian disebut sebagai struktur input yang memperlihatkan banyaknya/ besarnya barang dan jasa yang digunakan oleh suatu sektor ekonomi untuk menghasilkan atau memproduksi output sektor bersangkutan. Bila informasi mengenai struktur input antara dan input primer yang disajikan pada kuadran I dan III telah tersedia maka informasi ini dapat digunakan untuk menghitung matriks pengganda pada Tabel I-O, yang selanjutnya dapat digunakan untuk memperoleh informasi keterkaitan antar sektor yang terjadi dalam suatu perekonomian.
Katakan bahwa total output sektor i diberi notasi Xi, nilai uang dari arus barang atau nilai transaksi dari sektor i ke sektor j diberi notasi zij, dan total permintaan akhir sektor i tersebut diberi notasi Yi. Hubungan ini dapat dinyatakan dalam:
1 2j i i ii in iX z z z z Y= + +…+ +…+ + (3.1)
Persamaan (3.1) menunjukkan distribusi dari output sektor i. Output sektor i tersebut didistribusikan ke sektor-sektor produksi yang lain, dan juga dialokasikan pada komponen konsumsi akhir. Jika dalam perekonomian terdapat n sektor, maka terdapat n persamaan seperti persamaan (3.1) untuk seluruh perekonomian, sebagai berikut:
1 11 12 13 1 1
2 21 22 23 2 2
1 2 3
n
n
n n n n nn n
X z z z z YX z z z z YX z z z z Y
= + + +…+ += + + +…+ += + + +…+ +
(3.2)
Dalam bentuk umum persamaan (3. 2) dapat dituliskan menjadi:
1
1, 2, , n
ij i ij
z Y X untuk i n=
+ = = …∑ (3.3)
Untuk menghitung besaran matriks pengganda, tahapan awal yang perlu dilakukan adalah menghitung nilai koefisien input/koefisien teknologi yang didefinisikan sebagai:
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 41
ijij
j
za
X= (3.4)
Keterangan:
aij = koefisien input sektor ke i oleh sektor ke j
zij = penggunaan input sektor ke i oleh sektor ke j (dalam nilai rupiah)
Xj = output sektor ke j (dalam nilai rupiah)
Koefisien ini dapat diterjemahkan sebagai jumlah input yang digunakan untuk memproduksi satu unit output sektor j yang berasal dari sektor i. Sebagai contoh, jika a12 = 0,27, hal ini berarti bahwa untuk memproduksi satu rupiah output sektor 2, dibutuhkan input senilai 27 sen yang berasal dari sektor 1.
Jika terdapat n sektor di dalam Tabel I-O yang disusun maka koefisien tersebut akan ada sebanyak n2 buah. Seluruh koefisien tersebut dapat dinyatakan dalam sebuah matrik, yang biasanya disebut matriks A, yang berbentuk:
111 12
221 22
1 2
n
n
n n nn
aa aaa a
Aa a a
=
(3.5)
Matriks A ini tidak lain adalah matriks yang didapatkan dengan membagi setiap elemen matriks Z yang ditunjukkan dalam persamaan 3.6,
111 12
221 22
1 2
n
n
n n nn
zz zzz z
Zz z z
=
(3.6)
dengan total input atau total masing-masing kolom matriks transaksi input-output.
Matriks A ini sering disebut sebagai koefisien input atau matriks teknologi. Disebut demikian, karena setiap kolom ke-i matriks A ini menunjukkan komposisi input antara atau komposisi bahan baku yang digunakan oleh setiap sektor i. Struktur input (dalam hal ini input antara) tersebut
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201442
tidak lain menunjukkan teknologi yang digunakan oleh sektor i yang bersangkutan dalam rangka menghasilkan output.
Dari persamaan (3.4) dapat diperoleh
ij ij jz a X= (3.7)
dan dengan ketentuan bahwa Xj = Xi, maka persamaan (3.7) di atas dapat dijabarkan kembali dalam sistem persamaan berikut ini:
1 11 1 12 2 13 3 1 1
2 21 1 22 2 23 3 2 2
1 1 2 2 3 3
.
.
.
n n
n n
n n n n nn n n
X a X a X a X a X YX a X a X a X a X Y
X a X a X a X a X Y
= + + +…+ += + + +…+ +
= + + +…+ +
(3.8)
Kemudian, jika sisi kanan dalam persamaan (3.8) semuanya dipindahkan ke ruas kiri, kecuali Y, diperoleh sebuah sistem persamaan:
1 11 1 12 2 13 3 1 1
2 21 1 22 2 23 3 2 2
1 1 2 2 3 3
.
.
.
n n
n n
n n n n nn n n
X a X a X a X a X YX a X a X a X a X Y
X a X a X a X a X Y
− − − −…− =− − − −…− =
− − − −…− =
(3.9)
atau disederhanakan menjadi:
( )( )
( )
11 1 12 2 13 3 1 1
21 1 22 2 23 3 2 2
1 1 2 2 3 3
.
.
.
1
1
1
n n
n n
n n n nn n n
a X a X a X a X Y
a X a X a X a X Y
a X a X a X a X Y
− − − −…− =
− + − − −…− =
− − − −…+ − =
(3.10)
Formula pada sistem persamaan (3.10) dapat dituliskan dalam notasi matriks yang lebih sederhana lagi, sebagai berikut:
( )I A X Y− = (3.11)
dimana I adalah matriks identitas berukuran n x n, dan A adalah matriks koefisien input, sedangkan X dan Y masing-masing menunjukkan vektor kolom matriks output dan permintaan akhir yang berbentuk
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 43
1
2
n
XX
X
X
=
dan
1
2
n
YY
Y
Y
=
Untuk lebih jelasnya, persamaan matriks (3.11) dapat diuraikan menjadi:
11 12 1 1 1
21 22 2 2 2
1 2
1 0 00 1 0
0 0 1
n
n
n n nn n n
a a a X Ya a a X Y
a a a X Y
(3.12)
Dari persamaan (3.11) dapat diperoleh:
( ) 1X I A Y−= − (3.13)
dikenal sebagai matriks kebalikan Leontief (Leontief inverse matrix). Elemen matriks ini dinotasikan dengan ijα , dan mencerminkan efek langsung dan efek tidak langsung dari perubahan permintaan akhir terhadap output sektor-sektor di dalam perekonomian.
Matriks kebalikan Leontief juga banyak memberikan informasi tentang dampak keterkaitan antar sektor produksi, di antaranya backward linkage effect (dampak keterkaitan ke belakang) dan forward linkage effect (dampak keterkaitan ke depan).
1. Pengganda Output
Ide dasar dari pendekatan ini mirip dengan kerangka multiplier Keynesian. Jika misalnya ada perubahan pada variabel eksogen (dalam hal ini unsur dari permintaan akhir), maka dapat dilihat berapa besar pengaruh perubahan tersebut pada peningkatan output di seluruh sektor.
Dengan menggunakan matriks koefisien input dari aij, sama seperti cara penghitungan matriks kebalikan Leontief sebelumnya, maka jika kita ingin mengetahui pengaruh dari perubahan permintaan akhir dan jika elemen-elemen matriks tersebut diberi simbol ijα , maka rumus dari pengganda output (produksi) total ini adalah:
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201444
(3.14)∑=
=n
iij
1jO α
Keterangan :
Oj = Pengganda Output sektor j
ijα = angka pengganda pada matriks kebalikan Leontief.
Penghitungan nilai pengganda output total di masing-masing sektor dihasilkan dengan menjumlahkan nilai-nilai pada setiap kolom matriks kebalikan Leontief. Hasil penjumlahan itulah yang akan menjadi nilai pengganda produksi di sektor tersebut. Hal tersebut berarti bahwa semakin besar nilai pengganda yang dihasilkan oleh suatu sektor, maka dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan sektor-sektor lainnya didalam perekonomian.
2. Pengganda Pendapatan
Angka pengganda pendapatan jenis ini adalah angka pengganda pendapatan total ekonomi komponen Nilai Tambah Bruto. Besaran nilai angka pengganda pendapatan dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
Jika hj = vj / Xj maka Vj = hj (I – Ad)-1 (3.15)
Keterangan :
hj = koefisien nilai tambah sektor j
vj = nilai tambah sektor j
Xj = total output sektor j
Vj = angka pengganda pendapatan sektor j
(I – Ad)-1 = matriks kebalikan Leontief domestik
3. pengganda Tenaga Kerja
Untuk menghitung nilai pengganda tenaga kerja diperlukan informasi tenaga kerja yang digunakan oleh masing-masing sektor dalam melakukan proses produksinya. Data tenaga kerja sektoral tidak terdapat di dalam Tabel I-O, sehingga diperoleh dari Statistik Tenaga Kerja.
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 45
Umumnya, satuan jumlah tenaga kerja sektoral yang digunakan adalah orang. Jumlah tenaga kerja per satuan output untuk sektor i ditulis wj.
Analisis pengganda tenaga kerja ini digunakan untuk melihat peran suatu sektor dalam meningkatkan besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh perekonomian. Jika nilai pengganda tenaga kerja disuatu sektor lebih besar dari satu menunjukkan daya serap tenaga kerja di sektor yang bersangkutan cukup tinggi.
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai pengganda tenaga kerja adalah:
Jika wj = Ij / Xj maka Lj = wj (I – Ad)-1 (3.16)
Keterangan :
wj = koefisien tenaga kerja (berupa orang/output) sektor j
lj = jumlah tenaga kerja (berupa orang) sektor j
Xj = total output sektor j
Lj = pengganda tenaga kerja
(I – Ad)-1 = matriks kebalikan Leontief domestik
Keterkaitan Antarsektor dalam Perekonomian
Keterbatasan sumber daya adalah masalah yang sering ditemui dalam pembangunan suatu wilayah/negara. Hal ini mengakibatkan pembuat kebijakan dapat memilih sektor mana yang akan menjadi fokus atau konsentrasi dalam pembangunan. Dengan memfokuskan (menitikberatkan) pembangunan pada sektor-sektor yang dianggap sebagai leading sector atau sektor kunci maka target pertumbuhan ekonomi kreatif yang diharapkan dapat dicapai dengan lebih baik. Informasi/pengetahuan untuk melihat sektor-sektor apa saja yang bisa menjadi sektor unggulan dalam ekonomi kreatif dapat dianalisa dengan Tabel I-O.
Ilustrasi keterkaitan antar sektor dapat digambarkan dengan contoh berikut, dalam suatu proses produksi, misalnya pada sektor penerbitan, bahan baku, bahan penolong, jasa-jasa dan sebagainya untuk menghasilkan atau memproduksi suatu produk penerbitan disebut sebagai input. Di samping itu, juga dibutuhkan tenaga kerja, mesin-mesin dan peralatan.
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201446
Seandainya dalam perekonomian terjadi perubahan permintaan terhadap output penerbitan misalnya (perubahan pada peubah eksogen), karena adanya kenaikan permintaan di pasar ekspor, maka untuk mengantisipasi kenaikan permintaan ini, industri penerbitan perlu untuk meningkatkan outputnya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Upaya untuk meningkatkan output produk peneribtan, pada tahap awal, akan berdampak kepada peningkatan jumlah input yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut, misalnya peningkatan penggunaan kertas.
Pada tahap selanjutnya, peningkatan penggunaan produk kertas oleh sektor penerbitan akan menyebabkan peningkatan penggunaan input untuk menghasilkan produk kertas, misalnya input berupa pulp. Demikian juga, peningkatan penggunaan input pulp oleh industri kertas akan menyebabkan peningkatan penggunaan input untuk menghasilkan pulp; demikian seterusnya. Dari penjelasan di atas dapat diperlihatkan bahwa peningkatan output penerbitan memberikan dampak tidak hanya terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang digunakan langsung sebagai input oleh sektor penerbitan; tetapi juga memberikan dampak tidak langsung kepada kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Dengan perkataan lain, perubahan permintaan terhadap sektor penerbitan mempunyai dampak langsung dan dampak tidak langsung terhadap berbagai sektor ekonomi lainnya. Alurnya bisa disederhanakan dalam gambar 2.5.
Gambar 2.5. Alur Keterkaitan antar Sektor dalam Perekonomian
Kertas Penerbitan Periklanan membeli dari membeli dari
menjual ke menjual ke
Keterkaitan tidak langsung ke depan
Keterkaitan tidak langsung ke belakang
Keterkaitan langsung ke depan
Keterkaitan langsung ke depan
Keterkaitan langsung
ke belakang
Keterkaitan langsung
ke belakang
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 47
Dampak pengganda dapat diartikan sebagai suatu dampak yang terjadi baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap berbagai kegiatan ekonomi di suatu wilayah sebagai akibat dari adanya perubahan pada variabel-variabel eksogen perekonomian wilayah tersebut.
Keterkaitan ke depan maupun ke belakang, langsung dan tidak langsung, suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya dalam suatu perekonomian bisa diukur dari daya penyebaran dan derajat kepekaannya.
1. Daya Penyebaran
Pada Tabel I-O, hubungan antara output dan permintaan akhir dijabarkan sebagai X = (I - Ad)-1 Fd. Jika diuraikan dalam bentuk matriks, hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai:
[ ] =
[
]
[
] (3.17)
Keterangan:
ij = sel matriks kebalikan (I – Ad)-1 pada baris ke-i kolom ke-j
Xi = output sektor ke-i
diF = permintaan akhir sektor ke-i
i, j = 1, 2, …, n.
Pada persamaan (3.14) dapat dilihat bahwa perubahan 1 unit akan menimbulkan dampak perubahan terhadap X1 sebesar α 11; terhadap X2
sebesar α 21, dan seterusnya. Begitu juga perubahan 1 unit menimbulkan dampak perubahan terhadap X1 sebesar α 12; terhadap X2 sebesar α 22, dan seterusnya. Secara umum jumlah dampak akibat perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekonomi adalah:
1 21
n
j j j nj iji
r α α α α=
= + +…+ =∑ (3.18)
Keterangan:
rj = jumlah dampak akibat perubahan permintaan akhir sektor j terhadap output seluruh sektor ekonomi,
α
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201448
αij = dampak yang terjadi terhadap output sektor ke-i akibat perubahan
permintaan akhir sektor ke-j
Jumlah dampak dalam persamaan (3.18) disebut juga sebagai jumlah daya penyebaran; dan besaran ini menunjukkan dampak dari perubahan permintaan akhir suatu sektor terhadap output seluruh sektor ekonomi di suatu wilayah atau negara. Daya penyebaran merupakan ukuran untuk melihat keterkaitan ke belakang (backward linkages) sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah. Berdasarkan persamaan (3.18) selanjutnya dapat dihitung rata-rata dampak yang ditimbulkan terhadap output masing-masing sektor akibat perubahan permintaan akhir suatu sektor:
1
1 n
jj ij
i
rY
n nα
=
= =
∑ (3.19)
Keterangan:
Yj = rata-rata dampak terhadap output masing-masing sektor akibat perubahan permintaan akhir sektor ke-j.
Akan tetapi karena sifat permintaan akhir dari masing-masing sektor saling berbeda satu sama lain, maka persamaan (3.18) dan (3.19) bukan merupakan ukuran yang sah untuk membandingkan dampak yang terjadi pada setiap sektor. Untuk keperluan perbandingan, maka persamaan (3.19) harus dinormalkan (normalized), yaitu dengan cara membagi rata-rata dampak suatu sektor dengan rata-rata dampak seluruh sektor. Ukuran yang dihasilkan dari proses ini disebut sebagai indeks daya penyebaran yang diformulasikan sebagai:
1
2 1 1 1 1
1
1 1
nn
iji ijij
n n n nij iji j i j
n
n n
α αβ
α α
=
= = = =
= =
∑ ∑∑ ∑ ∑ ∑
(3.20)
Keterangan:
βj = indeks daya penyebaran sektor ke-j
Besaran β j dapat mempunyai nilai sama dengan 1, lebih besar dari 1 atau lebih kecil dari 1. Bila β j = 1, hal tersebut berarti bahwa daya penyebaran sektor j sama dengan rata-rata daya penyebaran seluruh sektor ekonomi. Nilai β j> 1 menunjukkan bahwa daya penyebaran sektor j berada di atas rata-rata daya penyebaran seluruh sektor ekonomi; dan sebaliknya β j< 1 menunjukkan daya penyebaran sektor j lebih rendah. Dalam banyak analisis Tabel I-O, β j disebut juga sebagai tingkat dampak keterkaitan ke
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 49
belakang (backward linkages effect ratio).
2. Derajat Kepekaan
Berdasarkan persamaan (3.12) dapat juga dilihat bahwa dampak yang terjadi terhadap output sektor 1 (X1) sebagai akibat perubahan satu unit adalah α 11; sebagai akibat perubahan satu unit sebesar α 12; dan seterusnya. Dampak terhadap X2 sebagai akibat perubahan satu unit sebesar α 21, sebagai akibat perubahan satu unit sebesar α 22, dan seterusnya. Sehingga, jumlah dampak terhadap output suatu sektor i sebagai akibat perubahan permintaan akhir berbagai (seluruh) sektor dapat dituliskan dalam bentuk persamaan:
11 12 1 1 11
1 21
1 21
n
j n jj
n
i i ij in ijj
n
n n nj nn njj
α α α α α
α α α α α
α α α α α
=
=
=
+ +…+ +…+ =
+ +…+ +…+ =
+ +…+ +…+ =
∑
∑
∑
(3.21)
Atau dalam persamaan umum:
1
n
i ijj
s α=
=∑ (3.22)
Keterangan:
si = jumlah dampak terhadap sektor ke-i sebagai akibat perubahan seluruh sektor.
Nilai si pada persamaan (3.22) disebut juga sebagai jumlah derajat kepekaan, yaitu besaran yang menjelaskan dampak yang terjadi terhadap output suatu sektor sebagai akibat dari perubahan permintaan akhir pada masing-masing sektor perekonomian. Oleh karena besaran ini menjelaskan pembentukan output di suatu sektor yang dipengaruhi oleh permintaan akhir masing-masing sektor perekonomian, maka ukuran ini dapat dimanfaatkan untuk melihat keterkaitan ke depan (forward linkages).
Untuk keperluan perbandingan antar sektor dan logika yang serupa dengan pembahasan daya penyebaran, maka persamaan (3.22) dinormalkan menjadi:
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201450
1
1 1
1
nijj
in n
iji jn
αγ
α
=
= =
=
∑∑ ∑
(3.23)
Keterangan:
γi = indeks derajat kepekaan sektor ke-i.
Nilai γ i> 1 menunjukkan bahwa derajat kepekaan sektor i lebih tinggi dari rata-rata derajat kepekaan seluruh sektor, sedangkan γ i< 1 menunjukkan derajat kepekaan sektor i lebih rendah dari rata-rata. Indeks derajat kepekaan disebut juga sebagai tingkat dampak keterkaitan ke depan (forward linkages effect ratio).
Analisis Dampak Ekonomi
Dalam publikasi ini analisis dampak yang digunakan adalah dampak perubahan output, pendapatan, serta penyerapan tenaga kerja akibat adanya perubahan permintaan akhir. Dampak pengganda dapat diartikan sebagai suatu dampak yang terjadi baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap berbagai kegiatan ekonomi di suatu wilayah sebagai akibat dari adanya perubahan pada variabel-variabel eksogen perekonomian wilayah tersebut.
1. Dampak Output
Analisis dampak output perekonomian akibat perubahan permintaan akhir ditunjukkan pada rumusan berikut ini:
X = (I - Ad)-1 Fd (3.24)
Keterangan :
X = Dampak output perekonomian
Fd = Permintaan akhir domestik
(I – Ad)-1 =: matriks kebalikan Leontief domestik
Dampak perubahan permintaan akhir domestik (∆Fd) terhadap perubahan output (∆X ) dirumuskan sebagai berikut:
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 51
2.
∆X = (I - Ad)-1 ∆Fd (3.25)
Dampak Pendapatan
Analisis dampak pendapatan digunakan untuk mengetahui seberapa besar tambahan pendapatan akibat dari penambahan permintaan akhir. Seperti yang diketahui, suatu perusahaan tidak hanya membeli bahan baku dari perusahaan lainnya, melainkan juga dari masyarakat, dalam bentuk tenaga kerja. Balas jasa dari tenaga kerja ini berupa upah dan gaji. Kenaikan output berpengaruh langsung terhadap kenaikan Input Primer atau Nilai Tambah Bruto (NTB), demikian juga dengan tambahan kebutuhan tenaga kerja.
Angka dampak pendapatan akibat adanya perubahan permintaan akhir dirumuskan sebagai:
V = V̂ (1-Ad)-1 Fd (3.26)
Keterangan :
V = Matriks Dampak Pendapatan
(1-Ad)-1 Fd = Matriks Dampak Output, dan
V̂ = Matriks koefisien pendapatan berukuran nxn.
Matriks V̂ ini merupakan matriks diagonal yang berisi rasio nilai tambah terhadap total output tiap sektor seperti terdapat pada persamaan 3.15 yaitu hj = vj / Xj
Dampak perubahan pendapatan (ΔV) karena perubahan permintaan akhir domestik tiap sektor (ΔFd )dirumuskan sebagai dampak pendapatan (nilai tambah) dirumuskan sebagai berikut:
3.
∆V = V̂ (1-Ad)-1 ∆Fd (3.27)
Dampak Tenaga Kerja
Analisis dampak tenaga kerja digunakan untuk melihat besarnya penambahan kesempatan kerja baru akibat peningkatan permintaan akhir di suatu sektor tertentu. Dampak kesempatan kerja dirumuskan sebagai berikut:
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201452
L = L̂ (1-Ad)-1 Fd (3.28)
Keterangan:
L = Matriks Dampak Tenaga Kerja
(1-Ad)-1 Fd = Matriks Dampak Output, dan
L̂ = Matriks koefisien tenaga kerja berukuran nxn.
Matriks ini merupakan matriks diagonal yang berisi rasio tenaga kerja terhadap total input/output tiap sektor seperti yang terdapat pada persamaan 3.16 yaitu wj = lj / Xj
Perubahan jumlah tenaga kerja (ΔL ) yang dibutuhkan karena perubahan permintaan akhir domestik tiap sektor (ΔFd ) dirumuskan sebagai dampak kesempatan kerja dirumuskan sebagai berikut:
∆L = L̂ (1-Ad)-1 ∆Fd (3.29)
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
GAMBARAN EKONOMI KREATIF
INDONESIA
3
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 55
3.1. Aliran Barang dan Jasa
Sesuai konsep, Tabel I-O memberikan gambaran keseimbangan umum antara produksi barang dan jasa (penyediaan) dengan konsumsi produk barang dan jasa (penawaran/permintaan). Dari hasil penyusunan Tabel Input-Output Updating 2014 Ekonomi Kreatif diperoleh gambaran mengenai aliran penyediaan dan penawaran barang dan jasa sektor ekonomi kreatif di Indonesia tahun 2014.
Gambar 3.1. Penyediaan dan Penawaran Sektor Ekonomi Kreatif, 2014
Bab III
Gambaran Ekonomi Kreatif Indonesia
Permintaan Antara
Rp. 597 triliun
(30,41%)
Permintaan Akhir Domestik
Rp. 1.059 triliun
(53,95%)
Ekspor
Rp. 307 triliun
(15,64%)
Total Penawaran Ekraf : Rp. 1.963 triliun
Total Penyediaan Ekraf : Rp. 1.963 triliun
Output Domestik :
Rp. 1.773 triliun
(90,35%)
Impor :
Rp. 189 triliun
(9,65%)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201456
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan sektor ekonomi kreatif sebesar 1.963 triliun rupiah, penyediaan sektor ekonomi kreatif diperoleh dari produksi barang dan jasa (output) domestik sebesar 90,35 persen atau 1.773 triliun rupiah dan selebihnya disediakan dari luar domestik (impor) sebesar 9,65 persen atau 189 triliun rupiah. Bila dilihat dari sisi konsumsi (penggunaan) produk ekonomi kreatif, 30,41 persen produk ekonomi kreatif digunakan untuk memenuhi permintaan antara dari seluruh sektor ekonomi sebagai bahan baku untuk proses produksi lebih lanjut, 53,95 persen dikonsumsi akhir oleh rumahtangga, pemerintah, dan perusahaan di dalam negeri dan sisanya 15,64 persen di ekspor ke luar negeri. Melihat besaran nilai ekspor ekonomi kreatif yaitu sebesar 307 triliun serta nilai impor sebesar 189 triliun dapat disimpulkan bahwa neraca perdagangan Indonesia untuk sektor ekonomi kreatif pada tahun 2014 menghasilkan surplus dengan nominal sebesar 118 triliun rupiah.
Gambar 3.2. Aliran Barang dan Jasa Indonesia, 2014
Permintaan Akhir Domestik
Rp. 1.059 triliun (53,95%)
Rp. 266 triliun
Input Primer (NTB atas Dasar Harga Dasar) Ekraf : Rp. 801 triliun
Kompensasi Tenaga Kerja
Rp. 266 triliun
(33,25%)
Surplus Usaha Bruto
Rp. 528 triliun
(65,96%)
Pajak-Subsidi Lainnya atas Poduksi
(0,79%)
(52,01%)
(92,25%)
Input Primer:
Rp. 9.526 triliun
(45,17%)
Input Primer:
Rp. 801 triliun
(7,75%)
(90,04%)
Input Antara:
Rp. 8.790 triliun
(47,99%)
Input Antara:
Rp. 972 triliun
(9,96%)
(54,83%)
Input Non Ekraf : 18.316 triliun (91,18%)
Input Ekraf : 1.773 triliun (8,82%)
Total Output = Total Input ( Ekraf + Non Ekraf) = Rp. 20.089 triliun
Tahun 2014, kontribusi sektor ekonomi kreatif dalam penciptaan output di Indonesia sebesar Rp. 1.773 triliun atau 8,82 persen. Untuk menghasilkan nilai output produk barang dan jasa ekonomi kreatif,
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 57
membutuhkan bahan baku (input antara) sebesar Rp. 972 triliun dan balas jasa faktor produksi (input primer) sebesar Rp. 801 triliun. Komposisi input primer terbesar adalah surplus usaha mencapai 65,96 persen diikuti dengan kompensasi tenaga kerja sebesar 33,25 persen dan pajak dikurang subsidi lainnya atas produksi neto sebesar 0,79 persen. Gambaran penyediaan dan penawaran sektor ekonomi kreatif dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2.
Tabel 3.1. Struktur Penawaran Sektor Ekonomi Kreatif, 2014 (Miliar Rupiah)
Sektor Permintaan Antara
Permintaan Akhir
Total PermintaanDomestik
Ekspor Barang
dan Jasa
Total Permintaan
Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Arsitektur 26.462 7.605 8.341 15.946 42.408
2 Desain Interior 1.856 522 582 1.104 2.960
3 Desain Komunikasi Visual 675 162 198 359 1.035
4 Desain Produk 3.312 1.050 1.046 2.096 5.408
5 Film dan Animasi dan Video 10.885 2.242 1.234 3.476 14.361
6 Fotografi 6.851 1.756 2.100 3.856 10.707
7 Kriya 161.586 141.331 87.027 228.358 389.944
8 Kuliner 153.424 689.686 54.350 744.036 897.460
9 Musik 3.871 515 1.139 1.654 5.525
10 Fesyen 20.651 159.273 127.894 287.167 307.818
11 Aplikasi dan Game Developer 45.156 5.427 4.384 9.812 54.967
12 Penerbitan 99.840 15.997 9.243 25.240 125.080
13 Periklanan 8.785 3.210 2.938 6.148 14.933
14 Televisi dan Radio 50.146 28.193 4.996 33.189 83.334
15 Seni Pertunjukan 1.743 659 878 1.538 3.281
16 Seni Rupa 1.460 1.011 465 1.476 2.936
ASektor Ekonomi Kreatif (Miliar Rp)
596.703 1.058.639 306.815 1.365.455 1.962.158
B Sektor Ekonomi Kreatif (%) 30,41 53,95 15,64 69,59 100,00
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201458
3.2. Analisis Deskriptif
Struktur Output
Berdasarkan hasil penyusunan Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif tahun 2014 dapat dilihat bahwa dari sisi besarnya output yang dihasilkan, sektor ekonomi kreatif pada tahun 2014 berkontribusi sebesar 8,82 persen atau mencapai angka 1.773 triliun rupiah terhadap total keseluruhan perekonomian Indonesia yang mencapai 20.089 triliun rupiah. Jika dilihat lebih detail ke dalam 16 sektor ekonomi kreatif maka dapat diketahui bahwa kontribusi terbesar dalam pembentukan output tersebut dihasilkan oleh sektor kuliner sebesar 48,59 persen dengan nilai 861 triliun rupiah, dikuti sektor kriya 17,66 persen dengan nilai 313 triliun dan sektor fesyen 16,50 persen dengan nilai 293 triliun. Untuk sektor ekonomi kreatif lainnya memiliki kontribusi di bawah 7 persen.
Sektor
Penyediaan
TotalOuput Domestik
Impor Barang dan Jasa
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Arsitektur 29.983 12.425 42.408
2 Desain Interior 2.094 866 2.960
3 Desain Komunikasi Visual 740 294 1.035
4 Desain Produk 3.903 1.505 5.408
5 Film dan Animasi dan Video 2.205 12.156 14.361
6 Fotografi 7.641 3.067 10.707
7 Kriya 313.018 76.926 389.944
8 Kuliner 861.427 36.033 897.460
9 Musik 4.195 1.330 5.525
10 Fesyen 292.537 15.282 307.818
11 Aplikasi dan Game Developer 44.956 10.011 54.967
12 Penerbitan 111.372 13.708 125.080
13 Periklanan 10.562 4.371 14.933
14 Televisi dan Radio 83.154 180 83.334
15 Seni Pertunjukan 2.680 601 3.281
16 Seni Rupa 2.355 581 2.936
A Sektor Ekonomi Kreatif (Miliar Rp) 1.772.822 189.335 1.962.158
B Sektor Ekonomi Kreatif (%) 90,35 9,65 100,00
Tabel 3.2. Struktur Penyediaan Sektor Ekonomi Kreatif, 2014 (miliar rupiah)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 59
Struktur Nilai Tambah Bruto (NTB)
Total nilai tambah yang dihasilkan dalam sektor ekonomi kreatif pada tahun 2014 mencapai 801 triliun rupiah atau berkontribusi sebesar 7,75 persen terhadap total nilai tambah yang dihasilkan dalam perekonomian Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai 10.327 triliun rupiah. Sektor-sektor ekonomi kreatif yang berkontribusi paling besar dalam pembentukan NTB berturut-turut adalah sektor kuliner dengan kontribusi sebesar 44,88 persen dengan nilai 359 triliun rupiah, diikuti fesyen sebesar 19,06 persen dengan nilai 153 triliun rupiah dan kriya sebesar 13,88 persen dengan nilai 111 triliun rupiah. Fakta bahwa kontribusi fesyen dalam pembentukan output berada pada urutan ketiga menunjukkan bahwa besarnya nilai tambah yang dihasilkan untuk setiap satuan output pada sektor fesyen lebih tinggi dibandingkan dengan sektor kriya. Hal ini juga berarti untuk menghasilkan satu satuan output sektor fesyen
Sektor Output
(Milliar Rp)
Persentase terhadap Total
Output (%)
Persentase terhadap
total Output ekonomi
Kreatif (%)
Peringkat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Arsitektur 29.983 0,15 1,69 7
2 Desain Interior 2.094 0,01 0,12 15
3 Desain Komunikasi Visual 740 0,00 0,04 16
4 Desain Produk 3.903 0,02 0,22 11
5 Film dan Animasi dan Video 2.205 0,01 0,12 14
6 Fotografi 7.641 0,04 0,43 9
7 Kriya 313.018 1,56 17,66 2
8 Kuliner 861.427 4,29 48,59 1
9 Musik 4.195 0,02 0,24 10
10 Fesyen 292.537 1,46 16,50 3
11 Aplikasi dan Game Developer 44.956 0,22 2,54 6
12 Penerbitan 111.372 0,55 6,28 4
13 Periklanan 10.562 0,05 0,60 8
14 Televisi dan Radio 83.154 0,41 4,69 5
15 Seni Pertunjukan 2.680 0,01 0,15 12
16 Seni Rupa 2.355 0,01 0,13 13
A Sektor Ekonomi Kreatif 1.772.822 8,82 100,00
B Sektor Selain Ekonomi Kreatif 18.315.890 91,18
C Total Seluruh Ekonomi 20.088.712 100,00
Tabel 3.3. Struktur Output Sektor Ekonomi Kreatif, 2014
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201460
memerlukan lebih sedikit input antara dibandingkan dengan sektor kriya. Untuk sektor-sektor ekonomi kreatif lainnya berkontribusi kurang dari 7 persen dalam pembentukan NTB tahun 2014.
Tabel 3.4. Struktur NTB atas Dasar Harga Dasar Sektor Ekonomi Kreatif, 2014
SektorNTB
(Milliar Rp)
Pesentase terhadap Total
NTB (%)
Persentase terhadap Total NTB Ekraf (%)
Peringkat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Arsitektur 18.306 0,18 2,29 7
2 Desain Interior 1.346 0,01 0,17 15
3 Desain Komunikasi Visual 496 0,00 0,06 16
4 Desain Produk 2.490 0,02 0,31 11
5 Film dan Animasi dan Video 1.467 0,01 0,18 14
6 Fotografi 4.090 0,04 0,51 9
7 Kriya 111.110 1,08 13,88 3
8 Kuliner 359.364 3,48 44,88 1
9 Musik 3.153 0,03 0,39 10
10 Fesyen 152.612 1,48 19,06 2
11 Aplikasi dan Game Developer 28.881 0,28 3,61 6
12 Penerbitan 52.500 0,51 6,56 5
13 Periklanan 6.479 0,06 0,81 8
14 Televisi dan Radio 55.303 0,54 6,91 4
15 Seni Pertunjukan 1.676 0,02 0,21 12
16 Seni Rupa 1.520 0,01 0,19 13
A Sektor Ekonomi Kreatif 800.792 7,75 100,00
B Sektor Selain Ekonomi Kreatif 9.526.064 92,25
C Total Seluruh Ekonomi 10.326.856 100,00
Struktur Input
Dari total output ekonomi kreatif yang mencapai 1.773 triliun rupiah, sebesar 54,83 persen merupakan komponen input antara sementara selebihnya sebesar 45,17 persen merupakan komponen input primer. Berdasarkan 16 sektor ekonomi kreatif hampir seluruhnya menggunakan input antara atau bahan baku dalam proses produksinya lebih sedikit dibandingkan input primernya, kecuali sektor kriya, kuliner dan penerbitan. Dari keseluruhan sektor ekonomi kreatif, sektor musik berada di peringkat pertama dalam penggunaan input antara terkecil yaitu sebesar 24,83 persen diikuti sektor desain komunikasi visual sebesar
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 61
33,04 persen dan sektor film, animasi dan video sebesar 33,47 persen. Sementara itu untuk sektor yang menggunakan input antara terbesar yaitu sektor kriya dengan komposisi sebesar 64,50 persen.
Tabel 3.5. Struktur Input Sektor Ekonomi Kreatif, 2014
14 Televisi dan Radio 27.851 33,49 55.303 66,51 83.154 100,00
15 Seni Pertunjukan 1.004 37,45 1.676 62,55 2.680 100,00
16 Seni Rupa 835 35,45 1.520 64,55 2.355 100,00
A Sektor Ekonomi Kreatif 972.030 54,83 800.792 45,17 1.772.822 100,00
B Sektor Selain Ekonomi Kreatif 8.789.826 47,99 9.526.064 52,01 18.315.890 100,00
C Total Seluruh Ekonomi 9.761.856 48,59 10.326.856 51,41 20.088.712 100,00
Struktur Input Primer
Komposisi struktur primer sektor ekonomi kreatif pada tahun 2014 yaitu meliputi komponen kompensasi tenaga kerja sebesar 33,25 persen dengan nilai mencapai 266 triliun rupiah, komponen surplus usaha bruto sebesar 65,96 persen dengan nilai sebesar 528 triliun rupiah serta komponen pajak dikurangi subsidi lainnya atas produksi sebesar 0,79 persen dengan nilai 6 triliun rupiah.
Di antara 16 sektor ekonomi kreatif seluruhnya memiliki komposisi surplus usaha bruto dengan kisaran di atas 60 persen, dimana Sektor Kuliner memiliki komposisi terbesar dengan persentase sebesar 77,30 persen. Besarnya komposisi surplus usaha bruto pada sektor ekonomi kreatif ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi kreatif memberikan dampak yang signifikan terhadap enterpreneurship dimana di dalamnya
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201462
termasuk ide-ide kreatif yang menjadi landasan terbentuknya ekonomi kreatif ini.
Tabel 3.6. Struktur Input Primer Sektor Ekonomi Kreatif, 2014 (Miliar Rupiah)
SektorKompensasi Tenaga Kerja
Surplus Usaha Bruto
Pajak-Subsidi Lainnya atas
ProduksiNTB
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Arsitektur 4.005 14.151 150 18.306
2 Desain Interior 295 1.040 11 1.346
3 Desain Komunikasi Visual 117 375 4 496
4 Desain Produk 571 1.898 20 2.490
5 Film dan Animasi dan Video 463 991 13 1.467
6 Fotografi 956 3.101 33 4.090
7 Kriya 35.532 74.667 912 111.110
8 Kuliner 125.647 230.958 2.760 359.364
9 Musik 1.171 1.957 25 3.153
10 Fesyen 52.371 99.041 1.201 152.612
11 Aplikasi dan Game Developer 7.650 21.002 229 28.881
12 Penerbitan 17.685 34.363 452 52.500
13 Periklanan 1.417 5.008 53 6.479
14 Televisi dan Radio 17.277 37.588 438 55.303
15 Seni Pertunjukan 619 1.044 13 1.676
16 Seni Rupa 486 1.023 11 1.520
A Sektor Ekonomi Kreatif (Miliar Rp) 266.262 528.207 6.324 800.792
B Sektor Ekonomi Kreatif (%) 33,25 65,96 0,79 100,00
3.3. Analisis Pengganda
Pengganda Output
Hasil penghitungan angka pengganda berdasarkan tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif Tahun 2014 didapatkan besarnya angka pengganda output untuk masing-masing sektor ekonomi kreatif. Diantara 16 sektor ekonomi kreatif, sektor yang memiliki pengganda output terbesar adalah sektor kuliner sebesar 1,90782. Angka ini menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan permintaan akhir sektor kuliner sebesar 1 satuan misalkan 1 juta rupiah maka akan berdampak terhadap kenaikan output keseluruhan ekonomi sebesar 1,90782 satuan atau dalam contoh ini sebesar 1.907.820 rupiah. Sektor berikutnya yang memiliki nilai pengganda output terbesar yaitu sektor kriya dengan nilai sebesar
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 63
1,88523 dan diikuti sektor penerbitan dengan nilai 1,82638. Untuk sektor ekonomi kreatif lainnya besaran angka pengganda output berkisar antara 1,3 sampai 1,6 satuan, dengan sektor yang memiliki nilai angka penggada terkecil adalah sektor musik yaitu sebesar 1,34475.
Rekomendasi yang dapat ditarik dari uraian tersebut adalah efek maksimum dalam hal peningkatan produksi (pembentukan output) akan terjadi apabila setiap satuan uang untuk permintaan akhir dibelanjakan untuk menghasilkan output yang mempunyai angka pengganda terbesar, dalam hal ini adalah sektor kuliner, kriya serta penerbitan. Pembangunan yang lebih mengejar tingkat pertumbuhan ekonomi hendaknya menggunakan kriteria angka pengganda output ini untuk perencanaan kebijakannya.
Tabel 3.7. Pengganda Output Sektor Ekonomi Kreatif, 2014
Sektor Pengganda Output Peringkat
(1) (2) (3) (4)
1 Arsitektur 1,52794 6
2 Desain Interior 1,51060 8
3 Desain Komunikasi Visual 1,37453 15
4 Desain Produk 1,48498 10
5 Film dan Animasi dan Video 1,37934 14
6 Fotografi 1,65321 4
7 Kriya 1,88523 2
8 Kuliner 1,90782 1
9 Musik 1,34475 16
10 Fesyen 1,62271 5
11 Aplikasi dan Game Developer 1,46746 11
12 Penerbitan 1,82638 3
13 Periklanan 1,43052 12
14 Televisi dan Radio 1,42967 13
15 Seni Pertunjukan 1,50188 9
16 Seni Rupa 1,52437 7
Pemahaman yang lebih konkret untuk memaknai nilai angka pengganda output ini tersaji dalam gambar 3.3. Melalui gambar tersebut dapat terlihat bagaimana kondisi perekonomian jika terdapat tambahan permintaan akhir berupa ekspor produk kriya sebesar 1 juta rupiah. Untuk memenuhi permintaan tersebut maka output sektor kriya akan naik sebesar 1 juta rupiah. Untuk memenuhi tambahan output tersebut maka diperlukan penambahan bahan baku untuk produk kriya tersebut
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201464
misalkan kayu, kertas dan lainya yang mana pada gilirannya akan meningkatkan output-output dari bahan baku tersebut. Di sisi lain penambahan output produk kriya juga akan meningkatkan penggunaan komponen input primer yang meliputi kompensasi tenaga kerja (upah dan gaji), surplus usaha (keuntungan usaha) dan pajak lainnya atas produksi neto. Peningkatan upah gaji dan keuntungan usaha pada gilirannya akan meingkatkan belanja konsumsi baik rumah tangga maupun perusahaan yang selanjutnya kembali akan menaikkan output sektor-sektor yang di konsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan tersebut. Secara keseluruhan akibat permintaan ekspor sebesar 1 juta rupiah tersebut maka akan meningkatkan output industri kriya secara langsung sebesar 1 juta rupiah kemudian diikuti dengan peningkatan output untuk memenuhi peningkatan bahan baku produk kriya dan konsumsi rumah tangga serta perusahaan untuk produk selain kriya sebesar 0,8568 juta rupiah serta peningkatan output secara tidak langsung sebesar 0,0284 juta rupiah, sehingga secara total seluruh sektor ekonomi akan meningkat sebesar 1,885 juta rupiah.
Gambar 3.3. Skema pengganda output Sektor Kriya
Order kriya dari luar negeri : Rp 1 juta
Output kriya untuk ekspor naik:
Rp 1 juta
Input antara naik: Kayu, kertas, bahan kimia,
listrik, bahan bakar, dll
Input primer naik: Upah dan gaji, keuntungan usaha, pajak lainnya atas
produksi
+ Output kriya
domestik naik: Rp 0,0284 juta
=
Output semua kegiatan produksi selain kriya naik: Rp 0,8568 juta
Output kegiatan produksi: kayu, kertas, produk kimia,
Berdasarkan hasil penghitungan angka pengganda pendapatan, sektor ekonomi kreatif dengan nilai pengganda terbesar masih sama dengan pengganda output yaitu sektor kuliner. Besarnya angka pengganda pendapatan untuk sektor kuliner adalah 0.93662 yang mana artinya setiap penambahan permintaan akhir pada sektor kuliner sebanyak 1 satuan
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 65
maka akan meningkatkan seluruh pendapatan ekonomi sebesar 0,93362 satuan. Sektor berikutnya yang memiliki angka pengganda pendapatan terbesar adalah sektor kuliner sebesar 0,93662 dan diikuti sektor musik sebesar 0,92590. Untuk sektor ekonomi kreatif lainnya memiliki besaran angka pengganda pendapatan bervariasi pada kisaran 0,7 hingga 0,9, dengan sektor yang memiliki nilai angka penggada pendapatan terkecil adalah sektor kriya yaitu sebesar 0,79103.
Tabel 3.8. Pengganda Pendapatan Sektor Ekonomi Kreatif, 2014Jika sasaran yang diinginkan adalah mendorong peningkatan
SektorPengganda Pendapatan
Peringkat
(1) (2) (3) (4)
1 Arsitektur 0,87394 10
2 Desain Interior 0,89440 6
3 Desain Komunikasi Visual 0,87700 8
4 Desain Produk 0,87439 9
5 Film dan Animasi dan Video 0,85916 11
6 Fotografi 0,85152 12
7 Kriya 0,79103 16
8 Kuliner 0,93662 1
9 Musik 0,92590 2
10 Fesyen 0,80922 15
11 Aplikasi dan Game Developer 0,90465 3
12 Penerbitan 0,84755 13
13 Periklanan 0,83745 14
14 Televisi dan Radio 0,89493 5
15 Seni Pertunjukan 0,89074 7
16 Seni Rupa 0,89923 4
pendapatan masyarakat harus memaksimalkan alokasi setiap satuan uang untuk dibelanjakan kepada output sektor yang mempunyai angka pengganda pendapatan terbesar dalam hal ini adalah sektor kuliner, musik serta aplikasi dan game developer. Hal ini dimaksudkan untuk optimalisasi peningkatan pendapatan dalam perekonomian.
Pengganda Tenaga Kerja
Hasil yang didapatkan dalam penghitungan angka pengganda tenaga kerja menunjukkan pola yang sedikit berbeda dengan hasil angka pengganda output dan pendapatan. Jika pada angka pengganda output dan pendapatan sektor kuliner memiliki nilai tertinggi namun untuk
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201466
angka pengganda tenaga kerja sektor ini hanya menempati peringkat kelima dengan nilai pengganda 0,01807. Nilai angka pengganda tenaga kerja tertinggi dihasilkan oleh sektor seni pertunjukan dengan nilai 0,06429, diikuti oleh sektor seni rupa dengan nilai 0,01902 dan sektor film, animasi dan video dengan nilai 0,01836.
Tabel 3.9. Pengganda Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif, 2014Jika sasaran yang ingin dicapai adalah efektivitas dalam penyerapan
SektorPengganda
Tenaga KerjaPeringkat
(1) (2) (3) (4)
1 Arsitektur 0,00507 14
2 Desain Interior 0,00659 12
3 Desain Komunikasi Visual 0,00536 13
4 Desain Produk 0,00673 11
5 Film dan Animasi dan Video 0,01836 3
6 Fotografi 0,01213 8
7 Kriya 0,01661 6
8 Kuliner 0,01807 5
9 Musik 0,01505 7
10 Fesyen 0,01819 4
11 Aplikasi dan Game Developer 0,00204 16
12 Penerbitan 0,00820 9
13 Periklanan 0,00705 10
14 Televisi dan radio 0,00280 15
15 Seni Pertunjukan 0,06429 1
16 Seni Rupa 0,01902 2
tenaga kerja, maka salah satu komponen yang penting untuk menjadi pertimbangan adalah dengan memperhatikan sektor-sektor mana yang memiliki angka pengganda tenaga kerja terbesar, dalam hal ini adalah sektor seni pertunjukan, seni rupa dan sektor film, animasi dan video.
3.4. Analisis Keterkaitan
Berdasarkan hasil analisis keterkaitan pada Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif tahun 2014 Sektor Kriya memiliki nilai total IDP dan IDK terbesar yaitu 2,35077. Namun jika dilihat untuk nilai IDP saja sektor kriya hanya menempati peringkat kedua dengan nilai IDP sebesar 1,20934 dan sedikit lebih rendah dibandingkan sektor Kuliner dengan nilai IDP 1,22383. Sementara untuk nilai IDK sektor Kriya memiliki nilai yang
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 67
paling besar yaitu 1,14144. Sektor lainnya yang memiliki total nilai IDP dan IDK yang terbesar adalah sektor kuliner dengan nilai 2,20323 dan diikuti oleh sektor penerbitan dengan nilai 2,08600. Sementara itu sektor yang memiliki nilai IDP dan IDK terkecil adalah sektor film, animasi dan video dengan nilai 1,54236.
Tabel 3.10. Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan Ekonomi Kreatif, 2014
Jika melihat dari nilai IDP dan IDK maka sektor-sektor yang memiliki
14 Televisi dan Radio 1,42967 0,91710 1,33824 0,85845 1,77556 6
15 Seni Pertunjukan 1,50188 0,96343 1,03443 0,66357 1,62700 10
16 Seni Rupa 1,52437 0,97785 1,01903 0,65369 1,63154 9
nilai terbesar paling berpotensi untuk ditingkatkan outputnya, karena peningkatan output pada sektor-sektor tersebut akan secara signifikan meningkatkan sektor ekonomi lainnya, baik sektor yang menjadi penyedia inputnya maupun sektor lain yang menggunakan output sektor ekonomi kreatif terkait sebagai bahan baku inputnya . Di sisi lain, Sektor dengan nilai IDP dan IDK kecil bukan berarti harus diabaikan, dalam hal ini pemerintah beserta stakeholder terkait perlu saling bersinergi sama agar sektor-sektor tersebut dapat memiliki performa yang semakin handal dalam meningkatkan perekonomian nasional.
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201468
3.5. Analisis Dampak
Dampak Output
Berdasarkan tabel 3.11. output sektor arsitektur yang terbentuk sebagai akibat dari konsumsi rumah tangga (3011) adalah sebesar 6.070 miliar rupiah; konsumsi LNPRT (3012) sebesar 112 miliar rupiah; konsumsi pemerintah (3020) sebesar 1.135 miliar rupiah; PMTB (3030) sebesar 10.305 miliar rupiah; perubahan inventori (3040) sebesar 161 miliar rupiah dan ekspor (3050) sebesar 12.200 miliar rupiah sehingga total output sektor arsitektur yang terbentuk sebesar 29.983 miliar rupiah. Pengaruh masing-masing komponen permintaan akhir terhadap output sektor ekonomi kreatif lainnya dapat dilihat dengan cara yang sama seperti sektor arsitektur. Jumlah setiap baris dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan besarnya output yang terbentuk sebagai akibat adanya permintaan akhir terhadap sektor yang bersangkutan.
Tabel 3.11. Dampak Output Sektor Ekonomi Kreatif, 2014 (Miliar Rupiah)
14 Televisi dan Radio 44.041 574 6.412 17.292 506 14.329 83.154
15 Seni Pertunjukan 1.083 107 78 252 11 1.148 2.679
16 Seni Rupa 433 8 357 812 8 737 2.355
TOTAL 1.106.017 20.604 80.322 161.579 22.442 81.860 1.772.824
Jika pengamatan dilakukan menurut kolom, maka angka pada masing-masing kolom menunjukkan pengaruh setiap komponen permintaan akhir terhadap pembentukan output pada masing-masing sektor ekonomi kreatif. Sebagai contoh, komponen konsumsi pemerintah (3020) mengakibatkan pembentukan output di sektor arsitektur, desain
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 69
interior dan desain komunikasi visual masing-masing sebesar 1.135 miliar rupiah, 77 miliar rupiah dan 26 miliar rupiah. Dengan demikian jumlah kolom (3020) sebesar 80.322 miliar rupiah menunjukkan besarnya output seluruh sektor ekonomi kreatif yang terbentuk sebagai akibat dari konsumsi pemerintah. Cara pengamatan yang sama dapat dilakukan untuk komponen permintaan akhir lainnya
Dampak Pendapatan
Berdasarkan tabel 3.12. dapat dilihat bahwa penciptaan pendapatan pada sektor Arsitektur sebagai akibat dari konsumsi rumah tangga (3011) adalah sebesar 3.706 miliar rupiah; konsumsi LNPRT (3012) sebesar 68 miliar; konsumsi pemerintah (3020) sebesar 693 miliar dan seterusnya sehingga total pendapatan sebesar 18.305 miliar rupiah. Nilai tersebut menunjukkan jumlah pendapatan yang tercipta pada sektor arsitektur yang dipengaruhi oleh seluruh komponen permintaan akhir. Untuk sektor-sektor lainnya dapat diamati dengan cara yang sama seperti penciptaan pendapatan pada sektor arsitektur.
Tabel 3.12. Dampak Pendapatan Sektor Ekonomi Kreatif, 2014 (Miliar Rupiah)
Sektor 3011 3012 3020 3030 3040 3050 3090
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Arsitektur 3.706 68 693 6.291 98 7.449 18.305
2 Desain Interior 272 5 50 447 7 565 1.346
3 Desain Komunikasi Visual 109 3 18 139 2 225 496
4 Desain Produk 404 27 98 921 15 1.025 2.490
5 Film dan Animasi dan Video 309 10 141 89 6 911 1.466
14 Televisi dan Radio 29.290 382 4.264 11.500 337 9.530 55.303
15 Seni Pertunjukan 677 67 49 158 7 718 1.676
16 Seni Rupa 279 5 230 524 5 476 1.519
TOTAL 489.387 8.883 37.041 76.421 10.104 78.954 800.790
Setiap kolom pada tabel 3.12. menunjukkan pengaruh dari masing-masing komponen permintaan akhir terhadap proses penciptaan pendapatan pada masing-masing sektor ekonomi kreatif. Angka-angka
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201470
pada kolom konsumsi pemerintah (3020), misalnya, menunjukkan pengaruh konsumsi pemerintah terhadap penciptaan pendapatan pada sektor arsitektur, desain interior dan desain komunikasi visual masing-masing sebesar 693 miliar rupiah, 50 miliar rupiah dan 18 miliar rupiah. Dengan cara yang sama, selanjutnya dapat dilakukan pengamatan terhadap dampak dari masing-masing komponen permintaan akhir terhadap penciptaan pendapatan setiap sektor ekonomi kreatif.
Dampak Tenaga Kerja
Analog dengan penjelasan dampak output dan dampak pendapatan, dampak tenaga kerja juga dapat diamati dengan cara yang sama melalui tabel 3.13. Penyerapan tenaga kerja pada sektor arsitektur sebagai akibat dari konsumsi rumah tangga (3011) adalah sebesar 10.535 orang; konsumsi LNPRT (3012) sebesar 195 orang; konsumsi pemerintah (3020) sebesar 1.969 orang dan seterusnya sehingga total tenaga kerja yang terserap pada sektor arsitektur sebesar 52.039 orang. Untuk sektor-sektor lainnya dapat diamati dengan cara yang sama seperti penyerapan tenaga kerja pada sektor arsitektur. Jika dilihat secara kolom hal yang sama berlaku pula seperti yang dijelaskan pada pembahasan dampak output dan dampak pendapatan.
Tabel 3.13. Dampak Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif, 2014 (Miliar Rupiah)
14 Televisi dan Radio 32.380 422 4.714 12.713 372 10.535 61.136
15 Seni Pertunjukan 64.652 6.416 4.678 15.077 679 68.552 160.054
16 Seni Rupa 7.007 127 5.779 13.149 136 11.943 38.141
TOTAL 9.267.764 166.464 531.842 1.150.735 240.634 3.829.266 5.186.705
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 71
Simulasi analisis dampak ekonomi dapat menggambarkan dampak perubahan permintaan akhir (misalnya kenaikan ekspor kriya sebesar 10%) terhadap peningkatan output, penciptaan pendapatan dan penyediaan lapangan kerja dapat dilihat pada tabel 3.14.
Tabel 3.14. Simulasi Kenaikan Ekspor Sektor Kriya terhadap Perekonomian Nasional
RincianEkspor Naik 10%
(miliar Rp)Dampak Output
(miliar Rp)
Dampak Pendapatan
(miliar Rp)
Dampak Tenaga Kerja (Orang)
(1) (2) (3) (4) (5)
Sektor Kriya 10.788 11.094 3.938 123.712
Sektor Lainnya 0 9.244 4.596 55.491
Jumlah 10.788 20.338 8.534 179.203
Kenaikan permintaan sektor kriya dari luar negeri (ekspor) sebesar Rp. 10.788 miliar berdampak pada kenaikan output total perekonomian sebesar Rp. 20.388 miliar. Dampak kenaikan ekspor kriya tersebut, berdampak juga pada peningkatan output sektor lainnya tidak hanya output sektor kriya sendiri. Kenaikan output perekonomian akibat kenaikan sektor kriya berdampak pada peningkatan pendapatan (nilai tambah) sebagai balas jasa faktor-faktor produksi dan juga menambah penyediaan lapangan kerja.
Banyaknya penyediaan lapangan kerja tersebut hanyalah digunakan untuk menyerap tambahan angkatan kerja baru, dan belum termasuk untuk angkatan kerja yang berstatus pengangguran yang telah terakumulasi dari tahun-tahun sebelumnya. Simulasi kenaikan ekspor kriya sifatnya sangat kasar, namun dapat memberikan gambaran besarnya alokasi dana yang diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja, meningatkan pendapatan masyarakat dan kenaikan output perekonomian nasional.
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
KESIMPULAN
4
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 75
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya dapat diambil poin-poin kesimpulan sebagai berikut:
1. Ekonomi kreatif merupakan kegiatan ekonomi baru yang bertumpu pada ide dan kreativitas serta dukungan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan;
2. Aktivitas ekonomi kreatif yang mencakup industri kreatif diyakini dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian negara secara signifikan ditengah isu pelemahan ekonomi global.
3. Tahun 2016, sektor ekonomi kreatif mencatatkan peranannya dalam perekonomian nasional sebesar 7,44 persen atau sebesar Rp. 923 triliun. Sektor kuliner berkontribusi besar dalam pembentukan nilai tambah sektor ekonomi kreatif yaitu sebesar 41,40 persen dan sektor ekonomi kreatif dengan pertumbuhan tertinggi adalah televisi dan radio sebesar 10,33 persen walaupun konstribusinya baru mencapai 8,27 persen;
4. Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 disusun untuk analisis secara komprehensif yang mampu menggambarkan keterkaitan antar sektor dan nilai pengganda serta analisis dampak perubahan konsumsi akhir khususnya sektor ekonomi kreatif yang dapat digunakan sebagai input dalam rangka merumuskan rekomendasi bagi strategi perencanaan pembangunan.
Bab IV
Kesimpulan
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201476
5. Penyediaan sektor ekonomi kreatif 2014 sebesar Rp. 1.963 triliun berasal dari produksi domestik sebesar 90,35 persen dan selebihnya disediakan impor sebesar 9,65 persen;
6. Permintaan produk ekonomi kreatif 2014 sebesar Rp. 1963 triliun dimana 30,41 persen digunakan untuk memenuhi permintaan antara dari seluruh sektor ekonomi sebagai bahan baku untuk proses produksi lebih lanjut, 53,95 persen sebagai konsumsi akhir domestik, dan sisanya 15,64 persen di ekspor ke luar negeri;
7. Sektor kriya memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor lain yang tinggi sehingga menyebabkan sektor ini lebih unggul dari pada sektor-sektor yang lain untuk memacu pertumbuhan ekonomi;
8. Sektor kuliner merupakan sektor dengan pengganda output dan pendapatan terbesar. Sedangkan sektor efek pengganda tenaga kerja tertinggi adalah sektor seni pertunjukan. Dalam perencanaan, angka pengganda dapat diigunakan untuk identifikasi kekuatan suatu sektor dalam mendorong peningkatan output, pendapatan & penyediaan lapangan kerja;
9. Simulasi kebijakan dengan model I-O bermanfaat dalam memperkirakan arah pembangunan dalam membuat dokumen perencanaan;
10. Tabel I-O Updating Ekonomi Kreatif 2014 dapat dikembangkan sebagai basis penyusunan model ekonomi lainnya yang lebih dinamis
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAMPIRAN 1
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 79
Lampiran 1. Kalasifikasi Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014
Kode Deskripsi
1 Tanaman Pangan
2 Tanaman Hortikultura
3 Tanaman Perkebunan
4 Peternakan
5 Jasa Pertanian dan Perburuan
6 Kehutanan dan Penebangan Kayu
7 Perikanan
8 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
9 Pertambangan Batubara dan Lignit
10 Pertambangan Bijih Logam
11 Pertambangan dan Penggalian Lainnya
12 Industri Batubara dan Pengilangan Migas
13 Industri Makanan dan Minuman
14 Industri Pengolahan Tembakau
15 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
16 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
17 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
18 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
19 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
20 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
21 Industri Barang Galian bukan Logam
22 Industri Logam Dasar
23 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik
24 Industri Mesin dan Perlengkapan
25 Industri Alat Angkutan
26 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
27 Pengadaan Listrik dan Gas
28 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
29 Konstruksi
30 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
31 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor
32 Angkutan Darat (Rel dan Darat)
33 Angkutan Laut
34 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
35 Angkutan Udara
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201480
Lampiran 1. (Lanjutan)
Kode Deskripsi
36 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir
37 Penyediaan Akomodasi
38 Informasi dan Komunikasi
39 Jasa Perantara Keuangan
40 Asuransi dan Dana Pensiun
41 Jasa Keuangan Lainnya
42 Real Estat
43 Jasa Perusahaan
44 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
45 Jasa Pendidikan
46 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
47 Jasa lainnya
48 Arsitektur
49 Desain Interior
50 Desain Komunikasi Visual
51 Desain Produk
52 Film dan Animasi dan Video
53 Fotografi
54 Kriya
55 Kuliner
56 Musik
57 Fesyen
58 Aplikasi dan Game Developer
59 Penerbitan
60 Periklanan
61 Televisi dan radio
62 Seni Pertunjukan
63 Seni Rupa
1900 Total Konsumsi Antara
1950 Pajak dikurang Subsidi atas Produk
2000 Total Impor
2010 Kompensasi Tenaga Kerja
2020 Surplus Usaha Bruto
2030 Pajak dikurang Subsidi Lainnya Atas Produksi
2090 Nilai Tambah Bruto Atas Harga Dasar
2100 Total Input Domestik Atas Harga Dasar
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 81
Lampiran 1. (Lanjutan)
Kode Deskripsi
1800 Total Permintaan Antara
3011 Konsumsi Rumah Tangga
3012 Konsumsi LNPRT
3020 Konsumsi Pemerintah
3030 Pembentukan Modal Tetap Bruto
3040 Perubahan Inventori
3050 Ekspor Barang dan Jasa
3090 Total Permintaan Akhir
3100 Total Permintaan Atas Dasar Harga Pembeli
4010 Impor Barang dan Jasa
4010 Penyesuaian c.i.f/f.o.b
4090 Total Impor
5090 Total Margin Perdagangan dan Biaya Pengangkutan
6090 Pajak dikurang Subsidi atas Produk
7000 Total Output Domestik Atas Harga Dasar
8000 Total Penyediaan Atas Dasar Harga Pembeli
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAMPIRAN 2
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 85
48 Arsitektur 32550Rancangan dan gambar untuk arsitektur, permesinan, industri, perdagangan, topografi atau keperluan semacam itu, asli buatan tangan; teks tulisan tangan; reproduksi fotografi dan karbon copy dari barang-barang tersebut
83211 Jasa penasihat arsitektur
83212 Jasa arsitektur untuk proyek bangunan tempat tinggal
83213 Jasa arsitektur untuk proyek bangunan bukan tempat tinggal
83214 Jasa arsitektur untuk perbaikan gedung bersejarah
83221 Jasa perencanaan kota
83222 Jasa perencanaan wilayah perdesaan
83223 Jasa perencanaan proyek induk
83231 Jasa penasihat arsitektur pertamanan
83232 Jasa arsitektur pertamanan
83310 Jasa penasihat keahlian teknik
83321 Jasa keahlian teknik untuk proyek bangunan
83322 Jasa keahlian teknik untuk proyek industri dan manufaktur
83323 Jasa keahlian teknik untuk proyek transportasi
83324 Jasa keahlian teknik untuk proyek pembangkit
83325 Jasa keahlian teknik untuk proyek telekomunikasi dan penyiaran
83326Jasa keahlian teknik untuk proyek pengelolaan limbah (limbah berbahaya dan tidak berbahaya)
83327Jasa keahlian teknik untuk proyek pengaliran air bersih, selokan, dan pembuangan air (drainase)
83329 Jasa keahlian teknik untuk proyek lainnya
83330 Jasa manajemen proyek untuk proyek konstruksi
83411 Jasa konsultan teknik geologi dan geofisika
83412 Jasa teknik goefisika
83413 Eksplorasi dan evaluasi barang tambang
83421 Jasa penelitian permukaan tanah
83422 Jasa pembuatan peta
49 Desain Interior 83911 Jasa desain interior
83912 Jasa desain industri
83919 Jasa desain khusus lainnya
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201486
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
83920 Desain orisinal
92919 Jasa pendidikan dan kursus/pelatihan lainnya, ytdl
50Desain Komunikasi Visual
83911 Jasa desain interior
83912 Jasa desain industri
83919 Jasa desain khusus lainnya
83920 Desain orisinal
92919 Jasa pendidikan dan kursus/pelatihan lainnya, ytdl
51 Desain Produk 83911 Jasa desain interior
83912 Jasa desain industri
83919 Jasa desain khusus lainnya
83920 Desain orisinal
85400 Jasa pengepakan
92919 Jasa pendidikan dan kursus/pelatihan lainnya, ytdl
52Film, Animasi, Video
38950Film gambar bergerak, disinari dan dicuci, digabung dengan jalur suara maupun tidak atau hanya terdiri dari jalur suara
73320 Jasa lisensi untuk hak penggunaan hiburan, literatur dan artistik orisinal
84331 Unduhan film dan video lainnya
84332 Muatan video streaming
96121 Jasa produksi gambar bergerak, video tape dan program televisi
96123 Gambar bergerak, video tape, program televisi dan radio orisinal
96131 Jasa editing audiovisual
96132 Jasa transfer dan penggandaan master
96133 Jasa koreksi warna dan restorasi digital
96134 Jasa visual efek
96135 Jasa animasi
96136 Jasa captioning, titling dan subtitling
96139 Jasa pasca produksi audiovisual lainnya
96140 Jasa distribusi gambar bergerak, video tape dan program televisi
96150 Jasa proyeksi gambar bergerak
89123 Jasa produksi ulang media perekam, atas dasar balas jasa atau kontrak
92919 Jasa pendidikan dan kursus/pelatihan lainnya, ytdl
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 87
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
53 Fotografi 38941 Pelat, film, kertas, kertas karton dan tekstil fotografi, disinari tetapi tidak dicuci
38942 Pelat dan film fotografi, disinari dan dicuci, selain film sinematografi
73320 Jasa lisensi untuk hak penggunaan hiburan, literatur dan artistik orisinal
83811 Jasa pemotretan fotografi
83812 Jasa fotografi yang berhubungan dengan periklanan
83813 Jasa dokumentasi fotografi dan video untuk acara tertentu
83814 Jasa fotografi khusus
83815 Jasa perbaikan dan pengeditan hasil fotografi
83819 Jasa fotografi lainnya
83820 Jasa proses fotografi
38963Koleksi dan barang kolektor untuk kepentingan zoologi, botani, mineralogi, anatomi, sejarah, etnografi atau numismatika; barang antik
96411 Jasa museum kecuali tempat dan bangunan bersejarah
92911 Jasa pendidikan kebudayaan
96290 Jasa pertunjukan kesenian dan hiburan lainnya
96310 Jasa seniman pertunjukan
96320Jasa penulis, penggubah, pemahat dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan
96330Karya orisinal penulis, komposer, dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan, pelukis dan pemahat
54 Kriya 26310 Benang sutra dan benang pintal dari sisa sutra; benang sutra untuk bedah
26320Benang wol, mengandung wol 85% atau lebih menurut beratnya, tidak disiapkan untuk penjualan eceren
26330Benang wol, mengandung wol kurang dari 85% menurut beratnya, tidak disiapkan untuk penjualan eceran
26340Benang wol, tidak disiapkan untuk penjualan eceran; benang dari bulu halus atau kasar hewan atau bulu kuda (termasuk benang lilit dari bulu kuda), disiapkan untuk penjualan eceran maupun tidak
26360Benang kapas (selain benang jahit), mengandung kapas 85% atau lebih menurut beratnya
26380Benang dari serat tekstil nabati selain dari kapas (termasuk lena, serat jute, serat sabut kelapa dan true hemp); benang kertas
26420
Benang dari filamen buatan, rangkap atau dibentuk kabel (selain dari benang jahit, benang berkekuatan tinggi dari poliamida, poliester atau rayon viskose), tidak disiapkan untuk penjualan eceran; benang filamen buatan (selain benang jahit), disiapkan untuk penjualan eceran
26430Benang (selain benang jahit) dari serat stapel sintetik, mengandung serat 85% atau lebih menurut beratnya
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201488
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
26440Benang (selain benang jahit) dari serat staple sintetik, mengandung serat kurang dari 85% menurut beratnya
26450Benang (selain benang jahit) dari serat stapel tiruan, mengandung serat 85% atau lebih menurut beratnya, tidak disiapkan untuk penjualan eceran
26460Benang (selain benang jahit) dari serat staple tiruan, mengandung serat kurang dari 85% menurut beratnya, tidak disiapkan untuk penjualan eceran; benang (selain benang jahit) dari serat staple tiruan, disiapkan untuk penjalan eceran
26510 Kain tenunan dari sutra atau sisa sutra
26520Kain tenunan dari wol digaruk atau bulu halus hewan, digaruk, mengandung 85% atau lebih wol atau bulu halus hewan menurut beratnya
26530Kain tenunan dari wol disisir atau bulu halus hewan, disisir, mengandung 85% atau lebih wol atau bulu halus hewan menurut beratnya
26540Kain tenunan dari wol atau bulu halus hewan, mengandung kurang dari 85% wol atau bulu halus hewan menurut beratnya
26610Kain tenunan dari kapas, mengandung 85% atau lebih kapas menurut beratnya, dengan berat tidak lebih dari 200 g/m2
26620Kain tenunan dari kapas, mengandung 85% atau lebih kapas menurut beratnya, dengan berat lebih dari 200 g/m2
26630Kain tenunan dari kapas, mengandung kurang dari 85% kapas menurut beratnya, dicampur terutama atau semata-mata dengan serat buatan
26810Kain tenunan berbulu dan kain chenille dari kapas (selain terry towelling dan kain pita)
26820Kain tenunan berbulu dan kain chenille dari serat buatan (selain terry towelling dan kain pita)
26830Kain tenunan berbulu dan kain chenille lainnya (selain terry toweling dan kain pita)
27110 Selimut dan selimut kecil untuk perjalanan (kecuali selimut listrik)
27120 Linen untuk tempat tidur, meja, toilet dan dapur
27130 Tirai (termasuk gorden) dan kerai dalam; tirai atau kelambu tempat tidur
27140Barang perabot lainnya ytdl; set dari kain tenunan dan benang untuk dibuat menjadi babut, permadani dinding, kain meja sulaman atau serbet, atau barang-barang tekstil serupa, disiapkan dalam kemasan untuk penjualan eceran
27180Selimut tebal, eiderdown, bantalan kursi, pouffe, bantal, kantong tidur dan sejenisnya, dilengkapi dengan pegas atau diisi serta dilengkapi bagian dalamnya dengan berbagai bahan atau dengan karet atau plastik seluler
27190Barang jadi dari tekstil lainnya (termasuk kain pembersih lantai, kain pencuci piring, penyapu debu dan lap pembersih sejenis, jaket penyelamat dan sabuk penyelamat)
27210 Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya, rajutan
27220Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya, tenunan, tidak berumbai atau dibentuk flock
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 89
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
27230 Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya, berumbai
27290 Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya (termasuk kain kempa)
27913 Kain sulaman dalam lembaran, strip atau motif
27998Produk dan barang tekstil untuk penggunaan teknis (termasuk sumbu, gas pijar, selang, ban atau belting penggerak, kain ayak dan kain saring)
28110 Kain berbulu dan kain terry, rajutan atau kaitan
28190 Kain rajutan atau kaitan lainnya
28224Blus, kemeja, petticoat, panty, gaum malam, dressing gown dan sejenisnya untuk wanita dan anak perempuan, rajutan atau kaitan
28229Sarung tangan, syal, scarf, veil, dasi, cravat dan perlengkapan pakaian jadi lainnya, rajutan atau kaitan; bagian dari pakaian atau perlengkapan pakaian yang dirajut atau dikait
29210 Saddlery dan harness untuk semua macam binatang dari berbagai bahan
29220
Koper, tas tangan dan sejenisnya, dari kulit, kulit komposisi, lembaran plastik, bahan tekstil, serat vulkanisasi atau kertas karton; perangkat bepergian untuk keperluan rias pribadi, untuk menjahit atau untuk membersihkan sepatu atau pakaian
29230 Tali arloji, kecuali dari logam
29290Barang-barang lainnya dari kulit samak atau kulit komposisi (termasuk barang-barang dari jenis yang digunakan dalam mesin atau perangkat makanis atau untuk kegunaan teknik lainnya) ytdl
31911Perkakas, badan perkakas, gagang perkakas, badan dan gagang sapu atau sikat dan gagangnya, acuan dan kelebut bot atau sepatu, dari kayu
31912 Perangkat makan dan perangkat dapur, dari kayu
31913Tatakan kayu dan kayu bertatah, kotak untuk perhiasan atau barang tajam, dan barang semacam itu, dari kayu; patung dan ornamen lainnya, dari kayu
31914Bingkai kayu untuk lukisan, foto, cermin atau benda semacam itu, dan barang lainnya dari kayu
31921Gabus alam, dikupas atau dibentuk bujur sangkar secara kasar, atau blok, pelat, lembaran atau strip; gabus pecahan, butiran atau gilingan; limbah gabus
31922 Barang-barang dari gabus alam, gabus diaglomerasi dan barang daripadanya
31923Hasil produksi dari jerami, esparto atau bahan anyaman lainnya; keranjang dan barang anyaman
32149Kertas dan kertas karton lainnya, gumpalan selulosa dan web dari serat selulosa, dilapisi, diresapi, diberi perekat atau adesif, ditutupi, diwarnai permukaannya, dihias atau dicetak permukaannya, dalam gulungan atau lembaran
32152 Kantong dan tas dari kertas
32153
Kardus, kotak, peti, record sleeve dan kemasan lainnya dari kertas (kecuali tas), kertas karton, gumpalan selulosa atau web dari serat selulosa, kotak arsip, talam surati, dan barang serupa, dari kertas atau kertas karton dari jenis yang digunakan di kantor, toko atau sejenisnya
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201490
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
32191Kertas karbon, kertas self-copy dan kertas copy atau kertas transfer lainnya, tidak dalam ukuran besar; stensil duplikator dan pelat offset, dari kertas
32192Amplop, kartu surat, kartu pos polos dan kartu korespondensi dari kertas atau kertas karton; kotak, kantong, dompet dan kompendium tulisan, dari kertas atau kertas karton, berisi kertas surat
32193
Kertas toilet, saputangan, handuk, serbet, popok bayi, tampon, dan barang keperluan rumah tangga sejenisnya, barang keperluan saniter atau rumah sakit, pakaian dan aksesori pakaian, dari pulp kertas, kertas, gumpalan selulosa atau web serat selulosa
32195 Penutup dinding dari tekstil
32197 Label dari kertas atau kertas karton
32198 Block, lempengan dan pelat saring, dari pulp kertas
32199
Kertas, kertas karton, gumpalan selulosa dan web serat selulosa lainnya, dipotong menurut ukuran atau bentuk; kertas sigaret, dalam buklet atau tabung, atau dalam gulungan dengan lebar tidak melebihi 5 cm; barang lainnya dari pulp kertas, kertas, kertas karton, gumpalan selulosa atau web serat selulosa
32512 Globe/bola dunia
32700Buku daftar, buku kas, buku catatan, blok kertas surat, buku harian dan barang semacam itu, blok kertas isap, penjilid, penyimpan berkas, formulir dan barang tulis-menulis lainnya, dari kertas atau kertas karton
36990 Perlengkapan dari plastik ytdl
37117
Paving blok, batu bata, ubin dan barang lainnya dari kaca padat atau kaca tuang, dari jenis yang digunakan untuk keperluan bangunan atau kontruksi; kaca lapis timbal dan sejenisnya; kaca multi selular atau kaca busa dalam bentuk blok, pelat atau bentuk semacam itu
37121 Silvers, roving, benang dan chopped strands dari kaca
37129Lembaran tipis (voile), web, mat, matras, papan dan barang lainnya dari serat kaca, kecuali kain tenunan
37191Botol, kendi, botol kecil untuk obat dan kemasan lainnya dari kaca, dari jenis kaca yang digunakan untuk pengangkutan atau pengemasan barang, kecuali ampul; sumbat, tutup dan penutup lainnya dari kaca
37193Barang kaca dari jenis yang digunakan untuk meja, dapur, toilet, kantor, dekorasi dalam ruangan atau keperluan semacam itu (kecuali botol, kendi dan sejenisnya, dari kaca, serta ornamen lampu kaca olahan)
37194Kaca lonceng atau kaca arloji dan kaca semacam itu; kaca untuk kacamata, tidak dikerjakan secara optis; bola kaca berongga dan bagiannya untuk membuat kaca semacam itu
37196Bagian dari lampu ytdl, alat kelengkapan penerangan, tanda iluminasi, papan nama iluminasi dan sejenisnya, dari kaca
37197 Isolator listrik dari kaca
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 91
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
37199Peralatan dari kaca ytdl (termasuk botol kaca untuk termos, barang kaca signal, kaca kubus untuk mosaik, manik kaca, kaca mikrosfir dan hiasan dari lampu kaca olahan)
37221Perangkat makan, perangkat dapur, peralatan rumah tangga lainnya dan peralatan toilet dari keramik
37222 Patung dan barang keramik ornamental lainnya
37299 Barang-barang lainnya dari keramik yang tidak berstruktur, ytdl
37310Batu bata, blok, ubin dan barang keramik lainnya dari tanah yang mengandung silika
37360Pipa, saluran, talang dan alat kelengkapan pipa dari keramik yang tidak tahan panas
37370Ubin dan paving, ubin perapian atau ubin dinding dari keramik; kubus mosaik dari keramik dan sejenisnya
37520Papan, Balok Dan Barang-barang Semacam Itu Dari Serat Nabati, Jerami Atau Sisa Dari Kayu Digumpalkan Dengan Perekat Mineral
37560 Barang lainnya dari semen, beton atau batu tiruan
37610
Batu pualam, travertin dan alabaster, diolah dan barang-barang daripadanya (kecuali batu jalan, batu tepi, batu ubin, ubin, kubus dan barang-barang semacam itu); butiran dengan warna tiruan, serpihan dan bubuk dari batu pualam, travertin dan alabaster
37690Batu monumen atau batu bangunan yang diolah lainnya dan barang-barang daripadanya; butiran dengan warna tiruan lainnya, serpihan dan bubuk dari batu alam; barang-barang dari batu sabak yang digumpalkan
38111 Kursi, terutama dengan rangka logam
38112 Kursi, terutama dengan rangka kayu
38119 Kursi lainnya
38121 Furnitur lainnya dari logam, yang digunakan di kantor
38122 Furnitur lainnya dari kayu, yang digunakan di kantor
38130 Furnitur lainnya dari kayu, yang digunakan di dapur
38140 Furnitur lainnya, ytdl
38150Alas kasur; kasur, dilengkapi dengan pegas atau diisi atau dilengkapi bagian dalamnya dengan berbagai bahan atau dengan karet atau plastik seluler, disarungi maupun tidak
38160 Bagian-bagian dari furnitur
38220
Mutiara budidaya, batu permata atau semi permata, dan batu permata atau semi-permata sintetik atau rekonstruksi (kecuali intan industri dan kwarsa piezo-elektrik), diolah (kecuali potongan sederhana, dibelah, dibuat atau dibentuk secara kasar), tetapi tidak diikat, dipasang atau disusun
38230Intan industri, diolah; debu dan bubuk dari batu mulia atau semi mulia, alam atau sintetik
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201492
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
38240Perhiasan dan barang lainnya dari logam mulia atau dari logam kerajang dengan logam mulia; barang dari mutiara alam atau budidaya, atau batu permata atau semi permata (alam, sintetik atau dirancang)
38250 Koin
38310 Piano dan alat musik keyboard bersenar lainnya
38320 Alat musik bersenar lainnya
38330Alat musik tiup (termasuk organ berpipa organ, akordeon dan alat musik brass-wind)
38340Instrumen musik, dengan suara yang dihasilkan, atau harus diperkuat secara, secara elektrik
38350Alat musik lainnya (termasuk alat music perkusi, kotak musik dan fairground organ); instrumen pemikat; peluit, terompet panggil dan instrumen isyarat suara dengan tiupan mulut lainnya
38360 Bagian dan perlengkapan dari alat musik; metronom, garpu tala dan pipa penala
38510 Kereta boneka; mainan beroda yang dirancang untuk dikendarai oleh anak-anak
38520Boneka yang menyerupai manusia; mainan menyerupai binatang atau selain manusia
38530 Bagian dan aksesori boneka yang menyerupai manusia
38540Mainan kereta api listrik dan relnya, tanda dan aksesori lainnya; perabot rakitan model yang diperkecil (“skalanya”), dan perangkat konstruksi serta mainan konstruksional lainnya
38550 Puzzle
38560 Mainan lainnya (termasuk mainan alat-alat musik)
38570 Permainan kartu
38590
Perlengkapan lainnya untuk taman hiburan, meja atau permainan dalam ruangan (termasuk perlengkapan untuk bilyar, meja putar, meja khusus untuk permainan kasino dan peralatan otomatis untuk bowling), kecuali video game dari jenis yang digunakan dengan penerima pesawat televisi
38961Lukisan, gambar dan gambar pastel; ukiran, cetakan dan litograf asli; arca dan patung asli dari segala jenis bahan
38971Rambut manusia, tidak dikerjakan, dicuci atau digosok maupun tidak; sisa rambut manusia
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 93
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
38972
Rambut manusia, ditata, ditipiskan, dikelantang atau dikerjakan secara lain; wol atau bulu hewan lainnya atau bahan tekstil lainnya, disiapkan untuk digunakan dalam pembuatan wig atau sejenisnya; wig, jenggot, alis dan bulu mata palsu, cemara dan sejenisnya, dari rambut manusia atau bulu hewan atau dari bahan tekstil; barang-barang dari rambut manusia ytdl
38991Perlengkapan festival, carnaval atau hiburan lainnya, termasuk alat sulap dan lelucon
38993Sapu, sikat, penyapu lantai mekanis yang digerakkan dengan tangan (tidak bermesin), pengepel dan kemucing; simpul dan jumbai yang disiapkan untuk pembuatan sapu atau sikat; baki dan roll; penyapu air (selain roller squeegee)
38994
Pemantik sigaret dan pemantik lainnya; pipa rokok atau pipa cerutu atau pipa sigaret dan bagian daripadanya; sisir, jepitan perapih rambut dan yang semacam itu; jepitan rambut, jepitan pengikat, pengikal rambut dan pengeriting rambut dan yang semacam itu (kecuali peralatan temperatur elektro), dan bagian daripadanya; penyemprot minyak wangi dan penyemprot semacam itu untuk kecantikan, dan bingkai serta kepala bingkainya; pemupur bedak dan bantalan bedak untuk digunakan sebagai alat kecantikan atau preparat kecantikan
38995Bagian dari pemantik sigaret dan sigaret lainnya (kecuali batu api dan sumbu); campuran piroforik; perlengkapan dari bahan yang mudah terbakar ytdl
38997 Perhiasan imitasi
38999Perlengkapan ytdl (termasuk lilin, taper, sumbu berlilin dari bulu unggas, bunga tiruan, perlengkapan hiburan, ayakan tangan, termos, boneka tailor, barang mekanik yang digunakan untuk menghias jendela toko dan bagiannya ytdl
39211 Limbah dari sutra
39212 Limbah dari wol atau dari bulu hewan yang halus maupun kasar
39216 Limbah dari serat buatan
39240 Limbah dan skrap dari kertas atau kertas karton
39250Limbah, reja dan skrap karet (selain karet keras) dan bubuk serta butir yang diperoleh daripadanya
39331 Limbah dan skrap dari emas atau logam berlapis emas
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201494
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
42912
Barang untuk keperluan di atas meja, di dapur atau barang keperluan rumah tangga lainnya dan bagiannya, dari besi, baja, tembaga atau aluminium; peralatan memasak atau pemanas dari jenis yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, tidak menggunakan listrik, dari tembaga; penggosok pot dan bantalan gosok atau pemoles, sarung tangan dan sejenisnya, dari besi atau baja, tembaga atau aluminium; wol besi atau baja; peralatan mekanik yang digerakkan dengan tangan, dengan berat 10 kg atau kurang, digunakan dalam pengolahan, pengkondisian atau penyiapan makanan atau minuman
42994Bak kertas, sandaran kertas, bak pena, penyangga stempel kantor dan perlengkapan kantor atau meja tulis semacamnya, dari logam tidak mulia, selain perabotan kantor
42995Alat perlengkapan untuk binder lembaran lepas atau arsip; jepitan surat, letter corner, jepitan kertas, pemarka indeks dan barang kantor semacamnya, dari logam tidak mulia; kokot dalam bentuk strip, dari logam tidak mulia
42996Patung dan ornamen lainnya dari logam tidak mulia; bingkai foto, bingkai gambar atau semacamnya dari logam tidak mulia; cermin dari logam tidak mulia
42997
Jarum jahit, jarum rajut, jarum jelujur, jarum kait, jarum bordir dan barang semacam itu, yang digunakan dengan tangan, dari besi atau baja; pin pengaman dan pin lainnya dari besi atau baja, ytdl; jepitan, bingkai dengan jepitan, gesper, jepitan gesper, kait, lubang tali dan sejenisnya, dari logam tidak mulia, dari jenis yang digunakan untuk pakaian, alas kaki , tirai, tas tangan, barang untuk bepergian atau barang jadi lainnya; paku keling berbentuk tabung atau bercabang, dari logam tidak mulia; manik-manik dan spangle dari logam tidak mulia
42998 Baling-baling kapal dan bilahnya
42999 Barang logam ytdl
46931 Magnet logam permanen
46539Lampu dan alat kelengkapan penerangan listrik lainnya (termasuk lampu dan kelengkapan penerangan dari jenis yang digunakan untuk penerangan umum atau pada ruang terbuka atau jalan)
46542
Bagian dari lampu listrik portabel yang dirancang untuk dapat berfungsi dengan sumber energinya sendiri (kecuali untuk sepeda motor atau kendaraan bermotor); bagian ytdl dari lampu dan alat kelengkapan penerangan; bagian ytdl dari tanda iluminasi, papan nama iluminasi dan semacamnya
46931 Magnet logam permanen
47590 Media perekam lainnya, termasuk matrice dan master untuk produksi cakram
48490Bagian lain dari jam tangan atau jam (termasuk perhiasan, badan dan ban jam tangan logam)
61131Jasa perdagangan besar benang dan kain (barang hasil tenunan, rajutan atau kaitan), kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 95
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
61132Jasa perdagangan besar bahan linen rumah tangga, gorden, gorden jaring dan aneka barang rumah tangga dari bahan tekstil, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61133Jasa perdagangan besar pakaian, barang-barang dari bulu binatang dan aksesori pakaian, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61134 Jasa perdagangan besar alas kaki, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61141Jasa perdagangan besar furnitur/perabotan rumah tangga, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61142Jasa perdagangan besar perlengkapan radio dan televisi serta cakram dan pita hasil rekaman audio dan video, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61153Jasa perdagangan besar alat permainan dan mainan, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61154Jasa perdagangan besar jam tangan, jam dinding dan perhiasan, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61156Jasa perdagangan besar barang-barang yang terbuat dari kulit dan aksesori perjalanan, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61159Jasa perdagangan besar berbagai barang konsumen ytdl, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61163Jasa perdagangan besar kertas dinding dan penutup lantai, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61175Jasa perdagangan besar barang parfum, barang kosmetik dan sabun mandi, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61176Jasa perdagangan besar bahan-bahan untuk pembersih, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
62231Jasa perdagangan eceran benang dan kain (barang hasil tenunan, rajutan atau kaitan) di toko khusus
62241 Jasa perdagangan eceran furnitur/perabot rumah tangga di toko khusus
62242Jasa perdagangan eceran perlengkapan radio dan televisi serta cakram dan pita hasil rekamam audio dan video di toko khusus
62245Jasa perdagangan eceran bermacam-macam perkakas rumah tangga , alat-alat pemotong, barang-barang dari tembikar, barang-barang dari kaca, pecah belah dari porselen dan tanah di toko khusus
62246Jasa perdagangan eceran barang anyaman, barang-barang untuk penyumbat, perlengkapan kandang dan barang-barang yang terbuat dari kayu lainnya di toko khusus
62253 Jasa perdagangan eceran alat permainan dan mainan di toko khusus
62254 Jasa perdagangan eceran jam tangan, jam dinding dan perhiasan di toko khusus
62263 Jasa perdagangan eceran kertas dinding dan penutup lantai di toko khusus
62299Jasa perdagangan eceran di toko khusus untuk barang tambang bukan logam dan barang-barang lainnya ytdl
62445Jasa perdagangan eceran bermacam-macam perkakas rumah tangga , alat-alat pemotong, barang-barang dari tembikar, barang-barang dari kaca, pecah belah dari porselen dan tanah bukan toko lainnya
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201496
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
62446Jasa perdagangan eceran barang anyaman, barang-barang untuk penyumbat, perlengkapan kandang dan barang-barang yang terbuat dari kayu lainnya bukan toko lainnya
88211 Jasa pengolahan serat tekstil
88214 Jasa pembuatan rajutan dan tenunan kain
88215 Jasa pembuatan barang-barang dari tekstil
88216 Jasa pembuatan karpet dan permadani
88319 Jasa pengolahan barang-barang kayu lainnya
88534 Jasa pembuatan produk dari keramik dan porselen lainnya
88536 Jasa pembuatan beton, semen, dan barang-barang dari gips
55 Kuliner 21176 Makanan olahan dan tepung kasar siap saji yang bahan dasarnya dari daging
21241Makanan olahan dan tepung kasar siap saji yang bahan dasarnya dari ikan, mollusca dan crustacea
21391 Makanan siap saji berbahan dasar sayuran, kacang-kacangan dan kentang
21495Kacang, kacang tanah dan kacang lainnya, disangrai, diasinkan atau diolah dengan cara lain ytdl
22300 Telur, berkulit, diawetkan atau dimasak
23140 Produk butir serealia lainnya (termasuk pipihan jagung)
23410 Roti kering, rusk, roti panggang dan produk panggang semacamnya
23420 Roti jahe dan sejenisnya, biskuit manis, wafel dan wafer
23430 Kue kering dan kue sejenisnya
23490 Roti dan produk roti lainnya
23610 Pasta kakao, dihilangkan lemaknya atau tidak
23640 Bubuk kakao, dimaniskan
23650Coklat dan makanan olahan lainnya yang mengandung kakao (kecuali bubuk kakao yang dimaniskan), dalam bentuk curah
23660Coklat dan makanan olahan lainnya yang mengandung kakao (kecuali bubuk kakao yang dimaniskan), selain dalam bentuk curah
23670Kembang gula (termasuk coklat putih), tidak mengandung kakao; sayuran, buah, kacang, kulit buah dan bagian lain dari tanaman, diawetkan dengan gula
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 97
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
23722 Makanan olahan mengandung pasta yang diisi; makanan olahan dari couscous
23991Daging, sayuran, buah-buahan atau kacang olahan yang dihomogenasi; susu, tepung, tepung kasar, pati atau ekstrak malt yang diolah, untuk bayi ytdl; makanan campuran olahan yang homogen
23992 Sop dan kaldu serta olahannya
23993 Telur, tanpa kulit, dan kuning telur, segar atau diawetkan; albumin telur
23994 Cuka dan pengganti cuka, diperoleh dari asam asetat
23997 Tepung kasar dan makanan olahan lainnya
23999 Produk makanan lainnya
61123Jasa perdagangan besar daging, daging unggas dan daging binatang buruan, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61124Jasa perdagangan besar ikan dan makanan laut lainnya, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61125Jasa perdagangan besar produk roti, gula dan olahannya, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61127Jasa perdagangan besar kopi, teh dan rempah-rempah, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61129Jasa perdagangan besar produk makanan ytdl, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
62223Jasa perdagangan eceran daging, daging unggas dan daging binatang buruan di toko khusus
62224 Jasa perdagangan eceran ikan dan makanan laut lainnya di toko khusus
62229 Jasa perdagangan eceran produk makanan ytdl di toko khusus
62423Jasa perdagangan eceran daging, daging unggas dan daging binatang buruan bukan toko lainnya
62425 Jasa perdagangan eceran produk roti, gula dan olahannya bukan toko lainnya
62429 Jasa perdagangan eceran produk makanan ytdl bukan toko lainnya
63310 Jasa penyediaan makanan dengan pelayanan penuh
63320 Jasa penyediaan makanan dengan pelayanan terbatas
63391 Jasa katering untuk acara tertentu
63392 Jasa pelayanan makanan dengan kontrak untuk operator transportasi
63393 Jasa penyediaan makanan dengan kontrak lainnya
63399 Jasa penyediaan makanan lainnya
63400 Jasa penyediaan minuman
88163 Jasa pengolahan produk roti dan kue
88167 Jasa pengolahan makanan siap saji dan hidangan
56 Musik 47590 Media perekam lainnya, termasuk matrice dan master untuk produksi cakram
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 201498
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
47610 Cakram, pita atau media fisik lainnya untuk audio musikal
47699 Cakram dan pita audio non-musikal lainnya
61184Jasa perdagangan besar komputer dan paket perangkat lunak, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
62242Jasa perdagangan eceran perlengkapan radio dan televisi serta cakram dan pita hasil rekamam audio dan video di toko khusus
73320 Jasa lisensi untuk hak penggunaan hiburan, literatur dan artistik orisinal
73290 Jasa leasing atau persewaan barang lainnya ytdl
85512 Jasa pemesanan angkutan kereta api
92911 Jasa pendidikan kebudayaan
96310 Jasa seniman pertunjukan
96320Jasa penulis, penggubah, pemahat dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan
96330Karya orisinal penulis, komposer, dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan, pelukis dan pemahat
89123 Jasa produksi ulang media perekam, atas dasar balas jasa atau kontrak
57 Fesyen 28210 Panty hose, tights, stocking, sock dan kaos kaki lainnya, rajutan atau kaitan
28221Setelan, mantel, jas, celana panjang, celana pendek dan sejenisnya untuk pria atau anak laki-laki, rajutan atau kaitan
28222Kemeja, celana kolor, piama, dressing gown dan barang sejenisnya untuk pria atau anak laki-laki, rajutan atau kaitan
28223Setelan, mantel, jas, gaun, rok, celana panjang, celana pendek dan sejenisnya untuk wanita dan anak perempuan, rajutan atau kaitan
28224Blus, kemeja, petticoat, panty, gaum malam, dressing gown dan sejenisnya untuk wanita dan anak perempuan, rajutan atau kaitan
28225 T-shirt, singlet dan kaus kutang lainnya, rajutan atau kaitan
28226 Jersey, pullover, cardigan, rompi dan barang sejenisnya, rajutan atau kaitan
28227 Pakaian dan perlengkapan pakaian untuk bayi, rajutan atau kaitan
28228 Track suit, ski suit, pakaian renang dan pakaian lainnya, rajutan atau kaitan ytdl
28229Sarung tangan, syal, scarf, veil, dasi, cravat dan perlengkapan pakaian jadi lainnya, rajutan atau kaitan; bagian dari pakaian atau perlengkapan pakaian yang dirajut atau dikait
28231Setelan, mantel, jas, celana panjang, celana pendek dan sejenisnya dari kain tekstil untuk pria atau anak laki-laki, tidak dirajut atau dikait
28232Kemeja, singlet, celana kolor, piama, dressing gown dan barang sejenisnya dari kain tekstil untuk pria atau anak laki-laki, tidak dirajut atau dikait
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 99
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
28233Setelan, mantel, jas, gaun, rok, celana panjang, celana pendek dan sejenisnya dari kain tekstil untuk wanita atau anak perempuan, tidak dirajut atau dikait
28234Blus, kemeja, singlet, petticoat, panty, gaun malam, dressing gown dan sejenisnya dari kain tekstil untuk wanita atau anak perempuan, tidak dirajut atau dikait
28235Pakaian dan perlengkapan pakaian untuk bayi dari kain tekstil, tidak dirajut atau dikait
28236Track suit, ski suit, pakaian renang dan pakaian lainnya, dari kain tekstil, tidak dirajut atau dikait ytdl
28237Kutang, girdle, korset, brace, suspender, garter dan barang sejenisnya serta bagiannya, rajutan atau kaitan maupun tidak
28238Saputangan, syal, scarf, veil, dasi, cravat, sarung tangan dan perlengkapan pakaian jadi lainnya dari kain tekstil, tidak dirajut atau dikait; bagian dari pakaian atau perlengkapan pakaian, dari kain tekstil, tidak dirajut atau dikait ytdl
28241 Pakaian dari kulit atau kulit komposisi
28242Perlengkapan pakaian dari kulit atau dari kulit komposisi, kecuali sarung tangan olahraga
28250Pakaian jadi dari kain kempa atau bukan tenunan; pakaian jadi dari kain tekstil yang diresapi atau dilapisi dengan plastik, karet atau material lainnya
28261Bentuk topi, badan dan tudung topi dari kain kempa; plateaux dan manchon dari kain kempa; model topi, dianyam atau dibuat dengan merakit strip dari berbagai bahan
28262Topi dan tutup kepala lainnya, dari kain kempa, atau dianyam atau dibuat dengan merakit strip dari berbagai bahan, atau rajutan atau kaitan atau dibuat dari renda atau kain tekstil lainnya dalam lembaran; jaring rambut
28269Tutup kepala lainnya kecuali tutup kepala dari karet atau plastik, tutup kepala pengaman dan tutup kepala asbestos; ikat kepala, pelapis topi, tutup topi, dasar topi, rangka topi, klep dan tali dagu, untuk tutup kepala
28320Pakaian, perlengkapan pakaian dan barang lainnya dari kulit berbulu (kecuali tutup kepala)
28330 Bulu tiruan dan barang-barang yang terbuat daripadanya (kecuali tutup kepala)
29220
Koper, tas tangan dan sejenisnya, dari kulit, kulit komposisi, lembaran plastik, bahan tekstil, serat vulkanisasi atau kertas karton; perangkat bepergian untuk keperluan rias pribadi, untuk menjahit atau untuk membersihkan sepatu atau pakaian
29230 Tali arloji, kecuali dari logam
29310Alas kaki tahan air, dengan sol luar dan bagian atasnya dari karet atau plastik, selain alas kaki yang dilengkapi dengan logam pelindung jari
29320Alas kaki dengan sol luar dan bagian atasnya dari karet atau plastik, selain alas kaki tahan air atau alas kaki olahraga
29330Alas kaki dengan bagian atas dari kulit, selain alas kaki olahraga, alas kaki yang dilengkapi dengan logam pelindung jari dan berbagai alas kaki khusus
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014100
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
29340 Alas kaki dengan bagian atas dari bahan tekstil, selain alas kaki olahraga
29420 Sepatu tenis, sepatu bola basket, sepatu senam, sepatu latihan dan sejenisnya
29490 Alas kaki olahraga lainnya, kecuali sepatu bot skating
29520 Alas kaki dari kayu, berbagai alas kaki khusus dan alas kaki lainnya ytdl
29600Bagian dari alas kaki; sol dalam yang dapat dilepas, bantalan tumit dan barang sejenisnya; pelindung kaki, pembalut kaki dan barang sejenisnya, serta bagiannya
39218Potongan kain, skrap benang pintal, tali, tali tambang dan kabel serta barang bekas dari benang pintal, tali tambang atau kabel, dari bahan tekstil
61133Jasa perdagangan besar pakaian, barang-barang dari bulu binatang dan aksesori pakaian, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
61134 Jasa perdagangan besar alas kaki, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
62233Jasa perdagangan eceran pakaian, barang-barang dari bulu binatang dan aksesori pakaian di toko khusus
62234 Jasa perdagangan eceran alas kaki di toko khusus
88221 Jasa pembuatan pakaian jadi, kecuali pakaian yang terbuat dari bulu binatang
88222 Jasa pembuatan pakaian dari bulu binatang
88223 Jasa pembuatan pakaian rajutan dan tenunan
88232 Jasa pembuatan tas barang
88233 Jasa pembuatan alas kaki
92919 Jasa pendidikan dan kursus/pelatihan lainnya, ytdl
58Aplikasi dan Game Developer 38582 Perangkat lunak kartrid untuk consol video game
47811 Sistem operasi, paket
47812 Perangkat lunak untuk jaringan, paket
47813 Perangkat lunak untuk manajemen basis data, paket
47814 Perangkat lunak untuk alat pengembangan dan bahasa pemrograman, paket
47821 Aplikasi untuk produktifitas bisnis umum dan rumahan, paket
47822 Perangkat lunak untuk permainan di komputer, paket
47829 Perangkat lunak aplikasi lainnya, paket
73311 Jasa resmi berlisensi untuk hak penggunaan piranti/perangkat lunak komputer
73312 Jasa lisensi untuk hak penggunaan perangkat basis data
83143 Perangkat lunak orisinal
84341 Unduhan perangkat lunak (software) sistem
84342 Unduhan perangkat lunak (software) aplikasi
84391 Game online
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 101
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
84392 Perangkat lunak (software) online
73320 Jasa lisensi untuk hak penggunaan hiburan, literatur dan artistik orisinal
84394 Muatan web portal pencari
83131 Jasa konsultasi teknologi informasi
83132 Jasa penunjang teknologi informasi
83141 Jasa desain dan pengembangan aplikasi teknologi informasi
83142 Jasa desain dan pengembangan sistem dan jaringan berbasis teknologi informasi
83151 Jasa hosting website
83152 Jasa penyediaan aplikasi
83159 Jasa penyediaan hosting dan infrastruktur teknologi informasi lainnya
83161 Jasa manajemen jaringan
83162 Jasa manajemen sistem komputer
83633 Penjualan ruang iklan di internet (kecuali dengan komisi)
87332 Jasa instalasi PC dan perlengkapan PC
82400 Jasa bantuan untuk usaha yang bangkrut dan dalam pengawasan kurator
83111 Jasa konsultasi manajemen strategi
83112 Jasa konsultasi manajemen keuangan
83113 Jasa konsultasi manajemen sumber daya manusia
83114 Jasa konsultasi manajemen pemasaran
83115 Jasa konsultasi manajemen operasional
83116 Jasa konsultasi manajemen rantai persediaan dan manajemen lainnya
83117 Jasa manajemen proses bisnis
83121 Jasa hubungan masyarakat
83129 Jasa konsultasi bisnis lainnya
83190 Jasa manajemen lainnya kecuali manajemen proyek konstruksi
96310 Jasa seniman pertunjukan
96320Jasa penulis, penggubah, pemahat dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan
96330Karya orisinal penulis, komposer, dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan, pelukis dan pemahat
59 Penerbitan 32210 Buku pendidikan, cetakan
32220 Buku referensi umum, cetakan
32230 Direktori, cetakan
32300 Surat kabar dan majalah berkala, harian, cetakan
32410 Surat kabar dan majalah berkala untuk umum, selain harian, cetakan
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014102
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
32420Surat kabar dan majalah berkala untuk kalangan bisnis, profesional atau akademisi, selain harian, cetakan
32490 Surat kabar dan majalah berkala lainnya, selain harian, cetakan
32530Kartu pos cetakan atau diberi gambar; kartu atau pesan ucapan selamat pribadi, dengan atau tanpa amplop atau hiasan
32540 Gambar, desain dan foto cetakan
32610Perangko, materai atau perangko semacam itu yang belum digunakan; kertas materai; formulir cek; uang kertas, sertifikat saham, andil atau obligasi dan dokumen kepemilikan semacamnya
32620 Bahan iklan dagang, katalog komersial dan sejenisnya
32630 Gambar tempel (decalcomania) dan kalender cetak
32690 Barang cetakan lainnya
32800Jenis composed, preparat pelat atau silinder cetakan, batu litograf impressed atau media impressed lain yang digunakan dalam pencetakan
38582 Perangkat lunak kartrid untuk consol video game
47610 Cakram, pita atau media fisik lainnya untuk audio musikal
47811 Sistem operasi, paket
47812 Perangkat lunak untuk jaringan, paket
47813 Perangkat lunak untuk manajemen basis data, paket
47814 Perangkat lunak untuk alat pengembangan dan bahasa pemrograman, paket
47821 Aplikasi untuk produktifitas bisnis umum dan rumahan, paket
47822 Perangkat lunak untuk permainan di komputer, paket
47829 Perangkat lunak aplikasi lainnya, paket
61151Jasa perdagangan besar buku, koran, majalah dan alat-alat tulis, kecuali atas dasar balas jasa atau kontrak
62251 Jasa perdagangan eceran buku, koran, majalah dan alat-alat tulis di toko khusus
73311 Jasa resmi berlisensi untuk hak penggunaan piranti/perangkat lunak komputer
73312 Jasa lisensi untuk hak penggunaan perangkat basis data
73320 Jasa lisensi untuk hak penggunaan hiburan, literatur dan artistik orisinal
81211 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam ilmu psikologi
81212 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam ilmu ekonomi
81213 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam hukum
81219 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam ilmu sosial lainnya
81221 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam bahasa dan kesusastraan
81229 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam ilmu humaniora lainnya
81300 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan antar cabang ilmu pengetahuan
81400 Penelitian dan pengembangan orisinal
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 103
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
83143 Perangkat lunak orisinal
84341 Unduhan perangkat lunak (software) sistem
84342 Unduhan perangkat lunak (software) aplikasi
84391 Game online
84392 Perangkat lunak (software) online
84410 Jasa agen berita surat kabar dan majalah
84420 Jasa agen berita untuk media audiovisual
89121 Jasa percetakan
96320Jasa penulis, penggubah, pemahat dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan
96330Karya orisinal penulis, komposer, dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan, pelukis dan pemahat
60 Periklanan 83639 Penjualan tempat atau waktu iklan lainnya (kecuali dengan komisi)
83700 Jasa penelitian pasar dan jajak pendapat masyarakat
82400 Jasa bantuan untuk usaha yang bangkrut dan dalam pengawasan kurator
83111 Jasa konsultasi manajemen strategi
83112 Jasa konsultasi manajemen keuangan
83113 Jasa konsultasi manajemen sumber daya manusia
83114 Jasa konsultasi manajemen pemasaran
83115 Jasa konsultasi manajemen operasional
83116 Jasa konsultasi manajemen rantai persediaan dan manajemen lainnya
83117 Jasa manajemen proses bisnis
83121 Jasa hubungan masyarakat
83129 Jasa konsultasi bisnis lainnya
83190 Jasa manajemen lainnya kecuali manajemen proyek konstruksi
83611 Jasa periklanan (full service)
83612 Jasa pemasaran langsung periklanan
83619 Jasa periklanan lainnya
83620 Pembelian atau penjualan tempat atau waktu untuk iklan, dengan komisi
61Televisi dan Radio
96121 Jasa produksi gambar bergerak, video tape dan program televisi
83632 Penjualan waktu iklan di televisi/radio (kecuali dengan komisi/balas jasa)
84611 Siaran radio asli
84621 Program saluran siaran radio
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014104
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
84631 Jasa penyiaran
84633 Jasa penyusunan acara (radio, televisi) rumah, paket program pilihan
84190 Jasa telekomunikasi lainnya
84612 Siaran televisi orisinal
84622 Program saluran siaran televisi
84632 Jasa distribusi program acara (radio, televisi) rumah, paket program dasar
84634Jasa distribusi program acara (radio, televisi) rumah, berbayar untuk setiap acara yang dipilih
96122 Jasa produksi program radio
62 Seni Pertunjukan 73320 Jasa lisensi untuk hak penggunaan hiburan, literatur dan artistik orisinal
85531 Jasa pemesanan tempat rapat, konferensi dan ruang pameran
85961 Jasa asistensi dan pengorganisasian konvensi
85962 Jasa asistensi dan pengorganisasian pameran perdagangan
92919 Jasa pendidikan dan kursus/pelatihan lainnya, ytdl
92911 Jasa pendidikan kebudayaan
96210 Jasa promosi dan pengorganisasian acara pertunjukan kesenian
96290 Jasa pertunjukan kesenian dan hiburan lainnya
96310 Jasa seniman pertunjukan
96320Jasa penulis, penggubah, pemahat dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan
96330Karya orisinal penulis, komposer, dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan, pelukis dan pemahat
63 Seni Rupa 62245Jasa perdagangan eceran bermacam-macam perkakas rumah tangga , alat-alat pemotong, barang-barang dari tembikar, barang-barang dari kaca, pecah belah dari porselen dan tanah di toko khusus
62299Jasa perdagangan eceran di toko khusus untuk barang tambang bukan logam dan barang-barang lainnya ytdl
62441 Jasa perdagangan eceran furnitur/perabot rumah tangga bukan toko lainnya
62442Jasa perdagangan eceran perlengkapan radio dan televisi serta cakram dan pita hasil rekamam audio dan video bukan toko lainnya
62443 Jasa perdagangan eceran barang-barang untuk penerangan bukan toko lainnya
62444 Jasa perdagangan eceran peralatan rumah tangga bukan toko lainnya
62445Jasa perdagangan eceran bermacam-macam perkakas rumah tangga , alat-alat pemotong, barang-barang dari tembikar, barang-barang dari kaca, pecah belah dari porselen dan tanah bukan toko lainnya
Lampiran 2. (Lanjutan)
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 105
Lampiran 2. (Lanjutan)
Kode Tabel I-O Deskripsi Kode
KBKI 2010 Deskripsi
62452Jasa perdagangan eceran peralatan untuk fotografi, optik dan presisi bukan toko lainnya
62454Jasa perdagangan eceran jam tangan, jam dinding dan perhiasan bukan toko lainnya
62455Jasa perdagangan eceran alat-alat olah raga (termasuk sepeda) bukan toko lainnya
62499Jasa perdagangan eceran barang tambang bukan logam dan barang-barang lainnya ytdl bukan toko lainnya
73320 Jasa lisensi untuk hak penggunaan hiburan, literatur dan artistik orisinal
81221 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam bahasa dan kesusastraan
81229 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan dalam ilmu humaniora lainnya
81300 Jasa pengembangan penelitian dan percobaan antar cabang ilmu pengetahuan
81400 Penelitian dan pengembangan orisinal
82400 Jasa bantuan untuk usaha yang bangkrut dan dalam pengawasan kurator
83111 Jasa konsultasi manajemen strategi
83112 Jasa konsultasi manajemen keuangan
83113 Jasa konsultasi manajemen sumber daya manusia
83114 Jasa konsultasi manajemen pemasaran
83115 Jasa konsultasi manajemen operasional
83116 Jasa konsultasi manajemen rantai persediaan dan manajemen lainnya
83117 Jasa manajemen proses bisnis
83121 Jasa hubungan masyarakat
83129 Jasa konsultasi bisnis lainnya
83190 Jasa manajemen lainnya kecuali manajemen proyek konstruksi
92919 Jasa pendidikan dan kursus/pelatihan lainnya, ytdl
38963Koleksi dan barang kolektor untuk kepentingan zoologi, botani, mineralogi, anatomi, sejarah, etnografi atau numismatika; barang antik
96411 Jasa museum kecuali tempat dan bangunan bersejarah
92911 Jasa pendidikan kebudayaan
96310 Jasa seniman pertunjukan
96320Jasa penulis, penggubah, pemahat dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan
96330Karya orisinal penulis, komposer, dan seniman lain kecuali seniman pertunjukan, pelukis dan pemahat
96412 Jasa pelestarian tempat dan bangunan bersejarah
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAMPIRAN 3
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 109
40 Asuransi dan Dana Pensiun - 91.072.838 91.072.838
41 Jasa Keuangan Lainnya - 140.271.006 140.271.006
42 Real Estat - 362.313.500 362.313.500
43 Jasa Perusahaan - 277.343.189 277.343.189
44 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib - 692.080.600 692.080.600
45 Jasa Pendidikan - 507.401.957 507.401.957
46 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - 225.304.573 225.304.573
47 Jasa lainnya - 191.031.082 191.031.082
48 Arsitektur - 29.982.757 29.982.757
49 Desain Interior - 2.094.212 2.094.212
50 Desain Komunikasi Visual - 740.456 740.456
51 Desain Produk - 3.902.947 3.902.947
52 Film dan Animasi dan Video - 2.205.176 2.205.176
53 Fotografi - 7.640.538 7.640.538
54 Kriya - 313.018.055 313.018.055
55 Kuliner - 861.427.060 861.427.060
56 Musik - 4.194.565 4.194.565
57 Fesyen - 292.536.944 292.536.944
58 Aplikasi dan Game Developer - 44.955.989 44.955.989
59 Penerbitan - 111.372.208 111.372.208
60 Periklanan - 10.562.124 10.562.124
61 Televisi dan radio - 83.154.030 83.154.030
62 Seni Pertunjukan - 2.680.231 2.680.231
63 Seni Rupa - 2.354.969 2.354.969
c.i.f/f.o.b Penyesuaian c.i.f/f.o.b - - -
1900 Total Konsumsi Antara - 20.088.712.221 20.088.712.221
1950 Pajak dikurang Subsidi atas Produk 263.472.925 - 263.472.925
2000 Total Impor Antara - - 2.583.082.367
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
LAPORAN TABEL INPUT O
UTPUT 2014
LAPORAN TABELINPUT OUTPUT2014
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 [email protected] www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 [email protected] www.bekraf.go.id
DAFTAR PUSTAKA
TABEL INPUT OUTPUT UPDATING EKONOMI KREATIF 2014 223
Baumol, William. (1972)., “Economic Theory and Operational Analysis. 3rd Edition. Prentice Hall Inc.
BPS. (2008).” Kerangka Teori dan Analisis Tabel Input-Output”. Badan Pusat Statistik-Statistics Indonesia.
BPS. (2008).” Teknik Penyusunan Tabel Input-Output”. Badan Pusat Statistik-Statistics Indonesia.
Daryanto, Arief., dan Hafizrianda Yundy. (2010). “Analisis Input-Output & Social Accounting Matrix untuk Pembangunan Ekonomi Daerah”. IPB Press. Bogor.
Eurostat. (2008). “Manual of Supply, Use, and Input-Output Tables”. European Commission
United Nations (UN). “Handbook of National Accounting-Input-Output Table Compilation and Analysis”. Series: F, No.74.
Miller, R.E. dan P.D Blair. (2009). “Input-Output Analysis: Foundation and Extension”. Cambridge Press. Second Edition.