RENCANA OUT-LINE
PAGE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSalah satu upaya meningkatkan pelaksanaan
pemerintah yang lebih berdayaguna, bersih dan bertanggungjawab dan
untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai Visi dan
misi instansi pemerintah serta dalam rangka perwujudan good
governance yang merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dan untuk mencapai tujuan serta
cita-cita berbangsa dan bernegara.Atas dasar hal tersebut diatas,
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu
perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.
Setiap instansi pemerintah wajib memberikan Laporan Evaluasi
Kinerja yang berisi gambaran perwujudan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah yang disusun dalam bentuk laporan dan
disampaikan secara sistematik.
B. Susunan OrganisasiKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sabang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang No. 2 Tahun 2000 tanggal 1 September 2000, tentang
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Sebagai
tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut maka dengan
keputusan Presiden No. 248 Tahun 2000 tanggal 21 September 2000,
Presiden mengangkat Dewan Kawasan Sabang yang terdiri dari Gubernur
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam selaku Ketua dibantu oleh
Walikota Sabang selaku Anggota dan Bupati Aceh Besar selaku
Anggota.Untuk memperkuat landasan hukum, PERPU no.2 tahun 2000
kemudian disahkan menjadi Undang-undang No. 37 Tahun 2000 pada
tanggal 21 Desember 2000. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang sebagai lembaga yang bertanggung
jawab terhadap pengelolaan, pembangunan dan pengembangan Kawasan
Sabang dibentuk dengan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Istimewa
Aceh selaku Ketua Dewan Kawasan Sabang No. 193/034 tanggal 15
Januari 2001. Selanjutnya Keputusan Gubernur No. 36 Tahun 2001
tanggal 17 Februari 2001 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil
Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sabang disusul dengan Keputusan Gubernur No. 37 tanggal 17
Februari 2001 tentang Pengangkatan Personalia Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.Dewan Kawasan
SabangUndang-undang No. 37 tahun 2000 mengamanatkan bahwa Presiden
Menetapkan Dewan Kawasan Sabang sebagai lembaga menetapkan
kebijakan umum, membina, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan
Badan Penguhaaan Kawasan Sabang.
Dewan Kawasan Sabang diketuai oleh Gubernur Nanggroe Aceh
Darussalam dengan anggota Bupati Aceh Besar dan Walikota Sabang,
dengan masa jabatan selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya, guna membantu
kelancaran pelaksanaan tugas, Dewan Kawasan Sabang membentuk
Sekretariat Dewan Kawasan Sabang yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris yang berfungsi sebagai Unsur Pembantu.Secara organisasi
lembaga BPKS merupakan Unsur pelaksana dari kebijakan-kebijakan
yang ditetapkan oleh DKS dalam lingkup pengelolaan, pengembangan
dan pembangunan Kawasan Sabang sesuai dengan fungsi-fungsi Kawasan
Sabang, dan bertanggungjawab kepada DKS.
Undang-undang No. 37 tahun 2000 mengamanatkan bahwa DKS
membentuk Badan Pengusahaan Kawasan Sabang yang dipimpin oleh
seorang Kepala dan dibantu oleh seorang Wakil Kepala dan Anggota.
Tindak lanjut dari amanat Undang-undang No. 37 tahun 2000 tersebut
diatas, Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam selaku Dewan
Kawasan Sabang dengan Keputusan No. 193/034 tanggal 15 Januari 2001
membentuk Badan Pengusahaan Kawasan Sabang dan Struktur organisasi
beserta tugas pokok dan fungsi masing-masing.Sesuai Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Status Kelembagaan Badan
Pengushaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang,
sebagai berikut :1. Kepala BPKS2. Wakil Kepala BPKS
3. Anggota Bidang Umum, membawahi :
a. Kepala Biro Perencanaan dan Penelitian, yang membawahi :
Kepala Bagian Perencanaan Kepala Bagian Penelitianb. Kepala Biro
Hukum dan Humas, yang membawahi : Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian
Humasc. Kepala Biro Umum, membawahi : Kepala Bagian Tata Usaha dan
Perlengkapan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Kepala Bagian
Keuangan Kepala Bagian Penatausahaan AsetAnggota Bidang Teknik,
Pengembangan dan Tata Ruang, membawahi :
a. Direktur Perencanaan Pembangunan Kawasan, yang membawahi :1.
Kepala Sub Direktorat Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Kawasan2. Kepala Sub Direktorat Perencanaan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pendukung Kawasanb. Direktur Pembangunan, yang membawahi
:1. Kepala Sub Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana
Kawasan2. Kepala Sub Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pendukung Kawasanc. Direktur Teknologi Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup, yang membawahi :1. Kepala Sub Direktorat Teknologi2. Kepala
Sub Direktorat Tata Ruang dan Lingkungan HidupAnggota Bidang
Komersial dan Investasi, membawahi :
a. Direktur Promosi dan Kerjasama, yang membawahi :
1. Kepala Sub Direktorat Promosi2. Kepala Sub Direktorat
Kerjasamab. Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi, yang
membawahi :1. Kepala Sub Direktorat Kepelabuhanan2. Kepala Sub
Direktorat Industri dan Perdagangan3. Kepala Sub Direktorat
Pariwisata, Perikanan dan Usaha Lainnyac. Direktur Pemanfaatan
Aset, yang membawahi :1. Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Aset
Kepelabuhanan2. Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Aset Non
KepelabuhananAnggota Bidang Pengawasan, membawahi : Inspektur, yang
membawahi : Pejabat Fungsional Auditor
4. Kepala Kantor Perwakilan, yang membawahi : Kepala Sub
Bagian
5. Kepala Unit Pelaksana Pulo AcehC. Tugas Pokok dan
Kedudukan
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2000 Tentang Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2010 Tentang
Pelimpahan Kewenangan Pemerintah Kepada Dewan Kawasan Sabang. Badan
Pengusahaan Kawasan Sabang, mempunyai tugas dan Wewenang :
Melaksanakan pengelolaan, pengembangan dan pembangunan Kawasan
Sabang sesuai dengan fungsi-fungsi Kawasan Sabang.
Membuat Ketentuan-ketentuan sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Mengeluarkan izin usaha,
izin investasi dan izin lainnya (seperti : perdagangan,
perindustrian, pertambangan dan energi, perhubungan, pariwisata,
kelautan dan perikanan, dan penanaman modal) yang diperlukan bagi
para pengusaha yang mendirikan dan menjalankan usaha di Kawasan
Sabang.
Memiliki kewenangan lainnya dalam hal penataan ruang, lingkungan
hidup, pengembangan dan pengelolaan usaha, dan pengelolaan aset
tetap.
Bekerjasama dengan pejabat instansi yang berwenang untuk
melancarkan pemeriksaan dan kerjasama lainnya.
Dengan persetujuan DKS mengadakan peraturan di bidang tata
tertib pelayaran dan penerbangan, lalu lintas barang di pelabuhan
dan penyediaan fasilitas pelabuhan, dan lain sebagainya, serta
penetapan tarif untuk segala macam jasa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Tugas dan wewenang lainnya yang tidak bertentangan dengan
ketentuanperaturan perundang-undangan dan atas persetujuan DKS.
Dalam rangka pengendalian dan pendataan kegiatan ekspor dan
impor barang dari dan ke Kawasan Sabang, BPKS dapat menetapkan
ketentuan tentang tata cara pelaksanaan kegiatan ekspor impor
Mengusahakan sumber-sumber pendapatan sendiri untuk membiayai
rumah tangganya dan pendapatan lainnya yang sah dan tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, selain
pendapatan yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN), Anggaran Pendapatn dan Belanja Aceh (APBA) dan/atau
Anggaran Pendapatn dan Belanja Kabupaten/Kota (APBK). Mengelola
Keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk
menerapkan praktik bisnis yang sehat , sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya yang diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Menyusun Anggaran belanja yang bersumber dari APBN yang telah
mendapat pengesahan dari DKS setiap tahunnya dan diusulkan kepada
Menteri Keuangan.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana tersebut
diatas, BPKS mempunyai fungsi sebagai berikut :
Menyusun perencanaan pembangunan dan pengembangan Kawasan
Sabang, termasuk penataan ruang, pemukiman dan pengendalian
lingkungan hidup. Melaksanakan kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana pendukung pengembangan Kawasan Sabang. Perumusan pedoman
dan petunjuk teknis pengelolaan dan pengembangan perekonomian serta
perizinan sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh DKS.
Menggalang kerjasama ekonomi dan investasi dengan para investor
dalam dan luar negeri. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan
berbagai pihak dalam upaya menggali dan meningkatkan sumber
pendapatan BPKS. Pengembangan Usaha-usaha di bidang perdagangan,
jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, maritim dan
perikanan, pos dan telekomunikasi, perbankan, asuransi, pariwisata
dan bidang-bidang lainnya.
Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana air, sumber
air, perhubungan darat termasuk pelabuhan laut dan pelabuhan udara,
bangunan dan jaringan listrik serta Prasarana lainnya. Melaksanakan
pendidikan dan pelatihan teknis yang berkaitan dengan
penyelenggaraan fungsi Kawasan Sabang. Mengelola Tatalaksana
kepabeanan dan cukai. Pelaksanaan kegiatan urusan Administrasi dan
Ketatausahaan.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Kawasan
Sabang.D. Aspek Strategis
Untuk lebih memfokuskan strategis Kantor Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang dalam
pencapaian visi dan misi secara efektif dan efisien, diperlukan
analisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan dengan menghitung nilai-nilai yang berkembang dalam
organisasi, situasi dan kondisi.
Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi
merupakan hal yang sangat penting, dalam rangka menentukan
faktor-faktor kunci sebagai penentu keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan yang tetapkan. Lingkungan internal organisasi dan
lingkungan eksternal organisasi merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja organisasi, lingkungan internal pada umumnya dapat
dikendalikan secara langsung, sedangkan lingkungan eksternal
cenderung diluar kendali.
Dalam merumuskan lingkungan strategis tersebut, kantor Badan
Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
dapat menggunakan metode atau teknik analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats) atau analisis faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.1. Kekuatan
(Strengths)
Berdasarkan hasil analisis, dapat diidentifikasi beberapa faktor
kekuatan yang sangat berpengaruh pada keberhasilan kinerja Kantor
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Sabang dalam mencapai visi dan misi, adalah :
a. Memiliki kewenangan dalam mengelola dan mengembangkan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang sesuai tugas dan
fungsinya sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2000, Undang-undang nomor 11 tentang pemerintah Aceh dan
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2010 tentang Pelimpahan
Kewenangan pemerintah kepada Dewan Kawasan Sabang.b. Komitmen dan
konsistensi pimpinan organisasi untuk bekerja normative dan taat
aturan
c. Adanya komitmen kerja yang kuat dari seluruh aparatur untuk
melaksanakan tugas dan poksi masing-masing.
d. Dukungan perangkat organisasi yang solid
2. Kelemahan (Weaknesses)
Beberapa kelemahan internal yang menghambat kelancaran
pelaksanaan tugas organisasi kantor Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang dalam pencapaian
tujuannya, berdasarkan analisis adalah :
a. Sumber daya manusia yang mendukung kinerja masih sangat
minim.b. Kapasitas sumber daya manusia yang ada belum sepenuhnya
memenuhi tuntutan tugas dan belum sesuai dengan beban kerja.
c. Penempatan karyawan terhadap bidang kerja belum memperhatikan
pengalaman dan latar belakang pendidikan.d. Belum memiliki pola
kerja yang baku (SOP).e. Alokasi dana operasional serta sarana dan
prasarana yang mendukung kinerja belum memenuhi standar kebutuhan
minimal ideal.
f. Koordinasi dengan instansi lain belum berjalan secara
optimal.
g. Pola pembinaan aparatur yang belum terorientasikan pada
peningkatan kinerja.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang yang sangat mendukung kelancaran kantor Badan
Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
dalam mencapai visi dan misinya, antara lain :a. Dengan adanya
Undang-Undang Nomor 37 tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Sabang dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006
Tentang Pemerintah Aceh, telah memberikan peluang sebesar-besarnya
kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sabang untuk membuat aturan-aturan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Ditambah lagi dengan telah keluarnya Peraturan
Pemerintah Nomor 83 Tahun 2010 Tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemerintah kepada Dewan Kawasan Sabang.b. Adanya tuntutan
akuntabilitas dalam penyelenggaraan pembangunan, pengembangan dan
pelayanan, sehingga menuntut adanya peningkatan kualitas Sumber
daya manusianya guna mewujudkan pelayanan yang profesional.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
serta semakin tingginya peran serta masyarakat di dalam
pengembangan Kawasan Sabang merupakan hal yang sangat positif dan
dapat lebih mempercepat peningkatan kinerja Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.
4. Ancaman (Threats)
Tantangan yang menghambat terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
pokok organisasi Kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Sabang dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan, terutama datangnya dari luar organisasi/ eksternal yang
sangat berpengaruh terhadap jalannya roda organisasi dalam
pencapaian tingkat keberhasilan, diantaranya kebijakan yang tidak
konsisten dan tidak proporsional dapat menimbulkan pengaruh
terhadap kinerja Kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Sabang.Strategi yang akan ditempuh merupakan
paduan antara faktor kekuatan yang dimiliki dengan mereduksi faktor
kelemahan yang ada dan menghindari segala ancaman yang dihadapi
oleh organisasi tersebut.BAB IIRENCANA STRATEGIS DAN RENCANA
KERJA
A. VISI DAN MISI
1. VISIVisi BPKS merupakan bagian integral dari visi Kawasan
Sabang 2025 yang dirumuskan dalam Master Plan Kawasan Sabang
2007-2021 dan telah di Review pada tahun 2011 ini. Berdasarkan hal
tersebut, BPKS telah menetapkan visi sebagai berikut :
Mengembangkan Kawasan Sabang sebagai Pusat Utama Pelayanan
Perdagangan Dunia terkemuka Visi ini diperkuat dengan telah
disahkannya UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Pasal
169 Ayat (1) beserta penjelasannya yakni: Yang dimaksud dengan
frase transportasi dan maritim dimaksudkan juga untuk menjadikan
Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang sebagai pelabuhan utama (hub port)
yang fungsinya sebagai pelabuhan impor - ekspor (internasional) dan
juga sebagai pelabuhan alih kapal (transhipment) nasional.
2. MISI
Adapun Misi BPKS merupakan pernyataan mengenai garis besar
kiprah utama BPKS dalam mewujudkan visi di atas. Maka dirumuskan
misi yang akan diemban BPKS adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan pelayanan pelabuhan untuk kapal-kapal generasi
yang akan datang.
2. Mengembangkan pelayanan industri dan perdagangan skala
global.
3. Mengembangkan pelayanan kelas dunia bagi basis operasi kapal
cruise Internasional.
4. Mengembangkan industri perikanan modern yang bersinergi
dengan pengembangan sumber daya perikananan nasional.
5. Mengembangkan kelembagaan pengusahaan dan infrastruktur
kawasan yang bertaraf internasional.B. TUJUAN DAN SASARAN
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Sabang di
wujudkan dalam rangka menghadapi perkembangan keadaan baik di dalam
maupun di luar negeri serta menjawab tantangan persaingan global.
Sisi lain semangat otonomi daerah yang memberikan kewenangan luas,
nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional
membutuhkan ruang implementasi yang terukur dan bertanggung
jawab.
Otonomi daerah yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan
pemanfaatan sumber daya nasional, serta perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta
potensi dan keanekaragaman daerah dilaksanakan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia tentu saja merupakan bagian dari
tujuan perwujudan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dianggap dapat
mendorong kegiatan lalu lintas perdagangan internasional yang
mendatangkan devisa bagi Negara serta dapat memberi pengaruh dan
manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia
C. RENCANA STRATEGISSesuai dengan Review Master Plan dan Bisnis
Plan, BPKS menetapkan strategi pengembangan untuk mencapai visi dan
misinya sebagai berikut :
1. Strategi Pengembangan Pelayanan Sabang Hub International Port
(SHIP).
Strategi pengembangan SHIP ini perlu dilaksanakan dalam 2 tahap,
yakni :
- Tahap I: Pelabuhan Sabang di kawasan Teluk Sabang, dan
- Tahap II: Pelabuhan Lhok Pria Laot di Teluk Pria Laot, dengan
syarat apabila arus kapal di Pelabuhan Sabang telah melebihi
kapasitas sandar. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi pada tahun
2041; dengan catatan Pelabuhan Sabang telah harus mulai dibangun
pada tahun 2007 dengan masa konstruksi selama 5 (lima) tahun.
2. Strategi Pengembangan Pelayanan Perdagangan Bebas.
Strategi pengembangan pelayanan perdagangan bebas, yakni :
- Dikembangkan kegiatan impor, ekspor, alih kapal. Kawasan
Sabang diharapkan menjadi suatu kawasan Free Trade Zone (FTZ)
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006;
- Melakukan aliansi strategis dengan operator pelabuhan dunia
dan estate Management dunia;
- Untuk memberikan struktur perekonomian bagi pengembangan
Kawasan Sabang, maka perlu ditetapkan adanya sektor prioritas dan
sektor andalan. Sektor prioritas memberikan kontribusi langsung
untuk menarik investasi berdasarkan peluang dan potensi investasi
yang ada;
-Sedangkan sektor andalan lebih dititikberatkan kepada
perwujudan lembaga pengusahaan dan penyediaan infrastruktur kawasan
yang berskala internasional;
- Dikembangkan 4 (empat) sektor prioritas yakni: jasa
kepelabuhanan, industri/perdagangan, pariwisata dan perikanan;
dan
- Dikembangkan 2 (dua) sektor andalan yakni: kelembagaan dan
infrastruktur.
3. Strategi Pengembangan Sektor Prioritas dan Sektor
Andalan.
a. Sektor Jasa Kepelabuhanan; Mengembangkan jasa kepelabuhanan
di Pelabuhan Sabang menjadi jasa terutama di bidang pelabuhan
kontainer. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 pasal
38, jasa kepelabuhanan adalah :
- Penyediaan kolam pelabuhan dan perairan;
- Pemanduan kapal-kapal (pilotage) dan jasa penundaan kapal
laut;
-Dermaga untuk bertambat, bongkar muat barang dan hewan,
fasilitas naik turun penumpang dan kendaraan;
-Penyediaan infrastruktur: jalan dan jembatan, tempat tunggu
kendaraan, saluran pembuangan air, instalasi listrik, instalasi air
minum, depo bahan bakar dan pemadam kebakaran;
- Penyediaan terminal peti kemas, curah cair, curah kering dan
ro-ro;
-Gudang dan tempat penimbunan barang, angkutan di perairan
pelabuhan, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan
-Penyediaan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan
sehubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan laut dan
industri;
-Penyediaan jasa lainnya yang dapat menunjang pelayanan jasa
kepelabuhanan;
- Melakukan kemitraan dengan perusahaan Pengelola Pelabuhan
Dunia.
b. Sektor Industri dan Perdagangan;
-Mengembangkan fasilitas Transhipment (alih kapal);
-Mengembangkan kawasan industri dan perdagangan.
c. Sektor Pariwisata;
Mengembangkan pariwisata bahari, dengan langkah-langkah :
-Menata kembali (menyederhanakan) sistem perizinan seperti
Cruising Aprroval for Indonesian Teritory (CAIT), usaha pariwisata,
dan kapal wisata berbasis Indonesia;
-Mengembangkan pelayanan prima untuk Custom, Immigration, Port
Clearence dan Quarantine, (CIPQ), hospitality, dan security;
-Mengembangkan usaha hulu hilir dan terkait dari kegiatan
cruising dan yachting antara lain: industri galangan, pelataran,
produk pariwisata, keuangan, operator, pemasaran, dan SDM;
-Memberdayakan masyarakat;
-Melakukan konservasi lingkungan;
-Membangun sarana dan prasarana;
-Membangun keamanan yang kondusif.
d. Sektor Perikanan; Sektor perikanan merupakan sektor
komplementer dari sektor industri dan perdagangan. Adapun yang akan
dikembangkan dalam sektor ini antara lain :
-Mengembangkan industri perikanan modern berbasis tangkap di
wilayah barat pulau Sumatera mengingat Sabang berada di lintasan
sumber daya ikan-ikan pelagis seperti: tuna, cakalang, tenggiri dan
marlin;
-Mengembangkan perikanan budi daya khususnya di jaring
apung.
e. Kelembagaan; BPKS diharapkan dapat mengelola kawasan secara
profesional. Langkah upaya yang harus dilakukan BPKS adalah :
-Menyusun acuan pengembangan kawasan untuk pengusahaan investasi
melalui Master Plan dan Bisnis Plan;
-Mengembangkan kegiatan-kegiatan penyiapan paket kawasan untuk
ditawarkan kepada investor;
-Memberikan dukungan terhadap pencapaian iklim investasi yang
menarik;
-Promosi;
-Pengembangan sumber daya manusia yang mampu mengembangkan
jaringan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai target pasar,
termasuk peningkatan sinergi kerjasama antar daerah dan lembaga
untuk memanfaatkan fasilitas dan aksesibilitas ke pemasaran
regional maupun internasional;
-Upaya menggali pembiayaan bagi pengembangan kawasan tidak boleh
hanya mengandalkan kepada anggaran pemerintah, sehingga peran BPKS
adalah mengoptimalkan upaya kemitraan dengan stakeholders
nonpemerintah khususnya swasta.
f.Infrastruktur.
-Pengembangan infrastruktur kawasan dengan kualitas dan
kuantitas yang cukup;
-Pengembangan kapasitas infrastruktur yang berskala
internasional sehingga merupakan daya tarik bagi investor agar mau
menanamkan modalnya di Kawasan Sabang.
Periode proses pengembangan pada rentang waktu masa berlakunya
Undang- Undang No. 37 tahun 2000 yaitu selama 70 (tujuh puluh)
tahun ditetapkan sebagai berikut :
Dalam periode pertama dari tahun 2000 2007 merupakan periode
konsolidasi yang merupakan langkah awal pengembangan kembali
kawasan Sabang sebagai Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas
Sabang. Pada Periode kedua (2007-2021) yang telah dituangkan dalam
Master Plan dan Bisnis Plan Kawasan Sabang dengan fokus utama
adalah periode pembangunan prasarana dan penanaman modal untuk
menuju peningkatan daya saing kawasan. Periode kedua ini dibagi
lagi ke dalam tiga (3) tahap, yang setiap tahapnya diprogramkan
selama 5 tahun. Pada tahap pertama jangka menengah atau dalam hal
ini disebut Rencana Strategis (2007-2011) di mana visi dan misi
BPKS yang tertera dalam Master Plan dijabarkan ke dalam tujuan dan
sasaran pengembangan Kawasan Sabang.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun
dan bersifat idealistis. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan,
yaitu sesuatu yang akan dicapai melalui tindakan berupa kebijakan
alokasi sumber daya, program dan kegiatan.
Tujuan Jangka Menengah dalam pembangunan Kawasan Sabang adalah
:
- Untuk mengejar pembangunan dan pengembangan Provinsi Aceh
sehingga mampu menjadi pendorong dan model bagi pembangunan
daerah-daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut dalam rangka lebih
memaksimalkan pelaksanaan pengembangan serta menjamin kawasan ini
berfungsi sebagai tempat untuk mengembangkan usaha-usaha di bidang
perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi,
maritim dan perikanan, pos dan telekomunikasi, perbankan, asuransi,
pariwisata dan bidangbidang lainnya.
- Untuk mewujudkan pengelolaan dan pengembangan Kawasan Sabang
yang dapat memberikan kesejahteraan pada masyarakat Sabang.
Keberadaan BPKS adalah untuk mengupayakan terjadinya percepatan
pembangunan kawasan sekaligus berkembangnya investasi di Kawasan
Sabang pada 4 sektor prioritas yakni: jasa kepelabuhanan, industri
dan perdagangan, kepariwisataan, perikanan serta 2 sektor andalan
yakni: kelembagaan dan infrastruktur.D. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
Sesuai dengan arah kebijakan dan strategi periodisasi waktu yang
telah dijabarkan dalam dokumen Master Plan dan Bisnis Plan BPKS,
maka tahapan ini merupakan bagian dari Tahap Transformasi (2012 -
2016) di mana konsentrasi pengembangan dan pengelolaan kawasan di
dorong untuk (i) Peningkatan Pembangunan dan Operasional Sabang Hub
Internasional Port (SHIP) serta (ii) Melanjutkan membangun 4 sektor
prioritas yakni: jasa kepelabuhanan, industri/perdagangan,
pariwisata dan perikanan; serta 2 sektor andalan yakni: kelembagaan
dan infrastruktur.
Sinkronisasi dan harmonisasi berbagai kebijakan nasional dan
daerah serta mendorong ketersediaan berbagai kebijakan dan
peraturan akan menjadi salah satu bagian dari strategi BPKS ke
depan. Hal ini tentu saja menjadi bagian dari RPJMN 2010-2014.
Rangkaian sinergisasi antar pelaku bisnis (yang di dalamnya
termasuk kepastian prosedur dan mekanisme investasi) adalah bagian
dari strategi BPKS ke depan. Tata Kelola yang bertanggung jawab dan
berkualitas dengan menyediakan berbagai standar dan norma disadari
merupakan bagian yang masih sangat dibutuhkan. Penyediaan dan
pembangunan berbagai sarana masih menjadi konsentrasi dalam periode
waktu ini.
Peningkatan kualitas data dan informasi menjadi salah satu
sasaran strategis yang akan dicapai BPKS dalam mendukung strategi
dan arah kebijakan nasional. Sejalan dengan strategi dan arah
kebijakan BPKS, selama lima tahun ke depan BPKS perlu mengupayakan
reformasi dan perubahan terhadap pembangunan sistem informasinya
secara menyeluruh. Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan
meningkatkan kualitas penyajian perlu dilakukan
pembenahan-pembenahan, antara lain memenuhi kebutuhan perangkat TIK
dan meningkatkan kualitas SDM. Proses peningkatan kualitas data
ini, pada gilirannya akan dicerminkan oleh berkurangnya timelines
penyajian data, dan meningkatkan kualitas penyajian, serta
memberikan kemudahan kepada pengguna data untuk mengakses
data.Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah
ditetapkan, serta mengacu pada strategi pembangunan nasional dalam
percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis,
maka BPKS menetapkan strategi-strategi yang merupakan serangkaian
aktivitas utama untuk mencapai sasaran-sasaran proses.
Strategi-strategi tersebut diuraikan untuk setiap sasaran proses
dan dikelompokkan dalam 3 (tiga) pilar strategis yang meliputi:
Strategi Pengembangan Perdagangan Bebas;
Strategi Pengembangan Pelabuhan Internasional Hub; dan
Strategi Pengembangan Sektor Prioritas dan Sektor Andalan.
Berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPKS
dalam jangka waktu lima tahun ke depan dapat disesuaikan dengan 3
(tiga) pilar strategi di atas. Adapun berbagai program tersebut
meliputi :
1) Sektor Jasa Kepelabuhanan;
Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang yang telah
memiliki konsep land lord port perlu terus dilengkapi dengan
berbagai sarana dan prasarana untuk memenuhi fungsinya sebagai
pelabuhan Transhipment. Namun di sisi lain disadari untuk
perwujudan itu masih di pelukan berbagai hubungan kerjasama dengan
para shipping line dan operator untuk mendukung dan memanfaatkan
sarana pelabuhan yang telah dibangun. Untuk pelabuhan yang telah
dioperasikan perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung
seperti gudang, crane, pagar, CCTV, dan lainnya untuk memenuhi
standar pelayanan pelabuhan. Pelabuhan Sabang juga dapat
mengusahakan terminal di seluruh sisi Pulau Weh sesuai kebutuhan
dengan memperhatikan isu lingkungan termasuk pembangunan limbah air
balas dan air kotor yang memenuhi standar internasional.
Penetapan tarif perlu terus dikoordinasikan dengan Departemen
Perhubungan sesuai peraturan yang berlaku. Serangkaian koordinasi
berkelanjutan dengan Departemen Perhubungan juga berkaitan dengan
penentuan DLKP dan DLKR yang dikaitkan dengan berbagai strategi
pembangunan di tingkat nasional. Di sisi lain pembangunan berbagai
pelabuhan seperti Pelabuhan Marina juga perlu dipertimbangkan di
Sabang tanpa melupakan berbagai sarana dan infrastruktur di Pulo
Aceh.
Selain dari pada itu pembangunan beberapa pelabuhan dengan
konsentrasi khusus seperti Balohan (kontainer, kargo, dan
penumpang), serta Gapang (pelabuhan penyeberangan), Deudap
(pelabuhan penyeberangan) juga akan menjadi konsentrasi dalam
periode waktu ini. Pembangunan berbagai pelabuhan tersebut tentu
saja perlu didukung sepenuhnya dengan data dan informasi maupun
lahan yang berkualitas. Periode ini juga diharapkan tidak hanya
menyelenggarakan kegiatan pembangunan beberapa pelabuhan tersebut
namun juga menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk
pelabuhan-pelabuhan tersebut.
2) Sektor Industri dan Perdagangan;
Berbagai program yang berkaitan untuk menjadikan Sabang sebagai
pusat terminal produk (komoditi hinterland) akan mampu memberikan
nilai tambah bagi sektor industri dan perdagangan di Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Terminal produk ini
dapat juga difungsikan untuk menampung berbagai produk
pertanian/perkebunan dari berbagai wilayah Aceh (seperti terminal
untuk CPO asal pantai barat Sumatera). Sabang juga dapat dijadikan
bunker service untuk menarik perhatian berbagai shipping line
(nasional maupun internasional) yang akan berfungsi sebagai media
pengisian bahan bakar minyak kapal yang kompentitif di wilayah
Selat Malaka.
BPKS akan mendorong tersedianya berbagai kebijakan dan peraturan
yang berkaitan dengan insentif maupun kemudahan bagi para pelaku
usaha sebagai upaya pemikat untuk investasi modal. Hal ini juga
dianggap mampu memecahkan persoalan nasional yang berhubungan
dengan arus barang (impor ekspor). BPKS juga akan mendorong
pemberlakuan dan efektivitas berbagai regulasi yang telah
dikeluarkan pemerintah (seperti Keputusan Menteri Keuangan tentang
barang tentengan $750/orang dan $1.500/keluarga) untuk dapat
berlaku kembali sehingga mampu menarik pelaku bisnis untuk kembali
memanfaatkan pelabuhan di kawasan Sabang dalam bisnisnya yang
kemudian mampu menggerakkan roda ekonomi dan memberikan dampak
multi efek bagi masyarakat Aceh.
BPKS juga akan melaksanakan berbagai program yang fokus pada
implementasi Master Plan dan Bisnis Plan serta mampu menciptakan
berbagai inovasi dan sinergisasi antar pelaku dan pemangku
kepentingan di wilayah Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sabang.
Pengembangan strategi kawasan industri dan perdagangan khusus
selain terhadap industri perdagangan dan otomotif di kawasan
Balohan juga diarahkan kepada ketersediaan kawasan industri
perikanan di Lampuyang. Kawasan Lhok Pria Laot akan didorong untuk
tumbuh dan berkembang sebagai Kawasan Oil Refinery.
3) Sektor Pariwisata;
Dalam rumusan Bisnis Plan yang sebelumnya sebagai berikut
Pengembangan sektor pariwisata perlu didukung oleh banyak aspek
yang memadai, di antara aspek-aspek tersebut, yang sangat penting
adalah promosi tentang atraksi atau obyek-obyek wisata, peningkatan
fasilitas-fasilitas untuk para wisatawan, serta memberikan
pelayanan prima kepada mereka. Strategi ini sudah lebih dahulu
dilakukan untuk lebih menarik wisatawan oleh para pengelola wisata
di Phuket (Thailand) dan Langkawi (Malaysia). Dengan demikian,
jelas bahwa para pengelola kegiatan wisata di Kawasan Sabang, perlu
lebih meningkatkan kinerjanya untuk mengejar ketertinggalan
tersebut.
Pengembangan Kegiatan Wisata di Kawasan Sabang, harus memberikan
kontribusi yang berarti bagi peningkatan kegiatan ekonomi, termasuk
peningkatan kesempatan kerja bagi para penduduk kawasan tersebut,
khususnya mereka yang dikategorikan sebagai penduduk berpenghasilan
rendah dan menengah.
Dalam konsep Saphula tersebut di atas, Kawasan Wisata Terpadu
Sabang, akan ditempatkan dalam satu triangle bonded area yaitu
mendekatkan Sabang dengan Phuket (Thailand) dan Langkawi
(Malaysia). Untuk mengejar ketertinggalan-ketertinggalan dari dua
kawasan wisata di Thailand dan Malaysia tersebut, Sabang perlu
membangun infrastruktur yang berpola Triple T Revolution (Tourism,
Telecomunication and Transportation), tentu saja di samping
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya mereka yang
berhubungan langsung dengan kegiatan-kegiatan pariwisata di Kawasan
Sabang.
Untuk mewujudkan mempercepat pembangunan pariwisata dengan
konsep di atas, menurut hasil analisis perlu dilakukan pembagian
Kawasan pengembangan Wisata Kotamadya Sabang dan Pulo Aceh
Kabupaten Aceh Besar .Keuntungan pembagian Kawasan tersebut agar
dapat memudahkan pengembangan dalam bentuk skala prioritas obyek
wisata atau wahana yang tidak monoton. Pembagian Kawasan ini tetap
tidak terlepas dari Rencana Tata Ruang Kota Sabang,Kabupaten Aceh
Besar dan spesifik lokasi Obyek. Menurut hasil Review dan survei
lapangan Pulau Weh dan Pulo Aceh yang termasuk dalam rencana
pengembangan Kawasan BPKS maka sebaiknya dibagi dalam 5 (lima)
tahap rencana Kawasan pembangunan dan pengembangan Wisata Bahari.
Pembagian kelima kawasan tidak dipengaruhi oleh batas administrasi
desa dan Kecamatan tetapi dipengaruhi Kriteria Fisik seperti jenis
Obyek Wisata (ekosistem), Topografi, Batimetri, Visibility dan luas
area obyek. Kriteria lain yang mempengaruhi sosial ,Ekonomi dan
Budaya, Kriteria berikutnya hukum kebijakan dan perundangan. Adapun
pembagian wilayah tersebut adalah sebagai berikut:
a) Kawasan I (satu) meliputi wilayah kota, Pantai Kasih, Tapak
gajah, Sumur tiga, Sebagian Ujong Kareng dan sebagian lhok Krueng
Raya;
b) Kawasan II (dua) meliputi wilayah Paya Seunara, Gapang,
Iboih, kilometer nol, sebagian Trak Haking, Pulau Rubiah , P. Rondo
dan Pulau Selako;
c) Kawasan III (tiga) meliputi wilayah Ano Itam, Ujong Seuke ,
Balohan, Teupin pineung sebagian Jaboi;
d) Kawasan IV(empat) meliputi Wilayah Sebagian Jaboi, Beurwang,
Keneukai,Paya, Batee soek, sebagian loh angen dan Iboih
selatan.
Gambar I : Pembagian Kawasan Pengembangan Wisata
Dari beberapa kawasan tersebut di atas perlu dibuat detail
program berkelanjutan dan satu rangkaian obyek wisata bahari yang
bertemakan ekowisata Sabang dengan berbagai pilihan sehingga
apabila para tamu wisata mendatangi semua wahana atau obyek dilalui
memerlukan waktu cukup panjang kurang lebih 5 (lima) hari sampai 6
(enam) hari.
Pembangunan sektor kepariwisataan di Kawasan Sabang diarahkan
bagi daerah yang memiliki potensi dan prospek yang cerah untuk
dikembangkan. Untuk itu pembangunan dan pengembangan sektor
pariwisata di Kota Sabang diarahkan untuk dapat meningkatkan
pendapatan daerah dan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan
kesempatan berusaha serta mendorong kegiatan ekonomi yang terkait
dengan pengembangan budaya daerah dengan memanfaatkan keindahan dan
kekayaan alam terutama kekayaan alam bahari dan pengembangan seni
budaya serta peninggalan sejarah.
Dalam upaya pembangunan dan pengembangan sektor kepariwisataan
di Kawasan Sabang dilaksanakan melalui beberapa program
pengembangan, di antaranya adalah pengembangan kawasan wisata
terpadu yang merupakan areal wisata tertentu yang digunakan untuk
pengadaan dan pengembangan fasilitas pariwisata termasuk di
dalamnya berupa manajemen dan kelembagaan dalam pengembangan sektor
pariwisata di kawasan Sabang. Untuk mempercepat pertumbuhan wisata
Sabang maka diperlukan beberapa strategi yang di Programkan untuk
pembangunan sektor kepariwisataan sesuai zonasi Kawasan Sabang.
antara lain terdiri dari:
1) Studi Pembuatan Detail Desain Seluruh Lokasi Rencana
Pengembangan Wisata.
Pembuatan Detail Desain dari seluruh rencana Obyek wisata
sangatlah Penting agar perencanaan selanjutnya untuk pembuatan DED
tidak adanya kesalahan penempatan lokasi desain .Apabila Detail
Desain Tidak ada maka perlu segera di diadakan sehingga pembangunan
obyek wisata yang sudah berlangsung tidak siasia dan dibongkar
kembali .Detail Desain pesisir sangat diharapkan muncul rekomendasi
jenis obyek yang akan dibangun sesuai struktur geologis ,keunikan
alami ,ciri khas daerah dan daya dukung lingkungan. Detail
Engineering desain diharapkan seminim mungkin bentuk modern karena
obyek wisata bahari selalu berkesan alami .Sesuai degan pandangan
ke depan, Sabang lebih ramah lingkungan apabila pengembangan wisata
lebih di tonjolkan ke Ekowisata.
2) Penyusunan Detail Desain Lokasi Wisata Sabang Kawasan I.
Dari Keterangan di atas maka ketentuan obyek yang boleh diadakan
pada Kawasan I sudah jelas dan sudah melalui pertimbangan dari
rencana pengembangan kelima Kawasan sehingga obyek wisata yang di
kunjungi tidak monoton atau ada kesan yang berbeda dengan lokasi
lain .Penentuan pembangunan obyek wisata yang berbeda akan dapat
mengimbangi sirkulasi kunjungan sehingga fokus kunjungan tidak
tertuju pada satu titik saja .Rombongan kunjungan wisata juga akan
berpindah dengan sendirinya karena keingintahuan obyek wisata yang
berbeda. Kawasan I satu masih terlihat pada peta masih dalam
kategori daerah perkotaan sehingga sebagian infrastruktur pendukung
sudah tersedia dengan demikian investasi pembangunan fasilitas
wisata sebagian sudah masuk dalam kategori evaluasi dan tambahan
untuk menjadi lebih maksimal dalam pelayanan wisata misal
keberadaan fasilitas hotel, restoran, sarana shoping Center,
telekomunikasi, perbankan, transportasi, pusat informasi layanan
wisata dan lain-lain. Konsentrasi Kawasan I daerah perkotaan atau
pantai yang berdampingan langsung dengan pusat kota. Sesuai rencana
BPKS lokasi Kawasan ini akan Menjadi Pusat Utama pengembangan,
Namun pada Kawasan ini diperlukan koordinasi, kerjasama yang baik
antar BPKS dengan Kota Sabang dalam pengembangan karena harapannya
pada Kawasan satu ini menjadi bagian tugas pokok Dinas Pariwisata
Kota Sabang. Menurut hasil survei sementara dengan data yang ada
maka pada Kawasan I layak dilakukan pengembangan obyek wisata
terkait sebagai berikut:
- Peningkatan layanan Pusat Informasi wisata Sabang di kota dan
pelabuhan
pendaratan.
- Peningkatan layanan dan fasilitas hotel Dengan berbagai
Pilihan.
- Merehabilitasi Pantai Paradiso agar lebih baik dan indah.
- Merehabilitasi pantai Kasih sesuai kebutuhan fasilitas dan
lahan.
- Penataan kembali Pantai Ie meule, Desa Ujong kareung, Desa
Aneuk Laot sesuai kebutuhan dan ketersediaan lahan.
- Penataan Kembali desa Krueng Raya sesuai kebutuhan.
- Pengalian dan penataan kembali wisata gua Jepang plus lengkap
pengelolaan.
- Mendatangkan kapal Cruise dengan pada event internasional.
- Revitalisasi obyek Wisata Archeologi (gua Jepang)kota
lama.
3) Studi Pembuatan Detail Desain Lokasi Wisata Sabang Kawasan
II.
Kawasan II ini merupakan pusat pengembangan pariwisata Bahari
sebagaimana yang direncanakan oleh BPKS, Untuk Evaluasi bahwa
lokasi Iboih bukan hanya wisata bahari tetapi juga bisa
dikembangkan menjadi daerah wisata atraktif atau beberapa wisata
alternative pendamping agar tidak monoton, misalnya adventure,
Ekowisata Hutan daratan, olah raga Triatlon, Rafling, trekking
mountenering, Wisata rumah pendidikan kehutanan daratan, rumah
pendidikan Hutan pesisir atau mangrove, Rumah pendidikan wisata
Ekosistem laut. Untuk wisata bahari pada Kawasan ini layak
dikembangkan, Diving, Kursus Diving, Diving Rekayasa, Snorkling,
Fishing, Fishing Boat, Fishing rekayasa, Banana boat, Jet ski,
kanowing , Event Dragon Boat (Jalo Meusekop Bot), Event Fin
Swimming, Event OBA (orientasi bawah air) yaitu penyelaman yang di
perlombakan Event Diving Konservasi. Menurut hasil survei sementara
dengan data terbatas maka pada Kawasan II layak ada pengembangan
obyek wisata terkait sebagai berikut:- Penataan obyek akomodasi ,
dan pantai milik pemerintah.
- Penataan obyek desa wisata iboih dan gapang (sesuai Detail
Desain).
- Pembuatan sentra shoping mini mal (sesuai Detail Desain)
mengikuti MICE.
- Perlu dibuat pusat informasi layanan wisata.
- Penataan jalur tembus trekking mountenerin
- Penataan jalur refling
- Penataan obyek wisata buka tutup Km 0 (sesuai Detail
Desain)
- Pembuatan Titik star paralayang/ gantole
- Pembuatan titik pendaratan gantole
- Pembuatan titik star parasiling
- Pembuatan area titik star triatlon
- Pembuatan kolam renang ramah lingkungan kursus diving
- Pembuatan rumah wisata pendidikan kelautan (Sesuai Detail
Desain underwater seaword)
- Rekayasa Ekosistem Snorkeling dan Diving dengan terumbu karang
(sesuai Detail Desain)
- Pembuatan Rumah Pentas seni Budaya Aceh (Hiburan Malam)
4) Studi Pembuatan Detail Desain Lokasi Wisata Sabang Kawasan
III.
Studi Pembuatan Detail Desain Kawasan ini diperlukan agar DED
dan Site plan perencanaan pada lokasi tersebut bisa terwujud dengan
benar tidak mengalami benturan dalam pemanfaatan lahan di kawasan
III mengingat Kawasan III sebagian Besar lokasi akan digunakan
untuk Kepentingan Industri. Kawasan ini selain berkembang ke wisata
pantai pagi hari juga akan berkembang ke wisata pendidikan apabila
Industri sudah terbangun :- Pembangunan trek haking pendek sun
rise
- Pembangunan Pos fishing Beach
- Pembangunan pos gardu pandang sun rise
- Penyusunan paket wisata pendidikan industry
- Revitalisasi wisata Archeologi Balohan dan Ano Itam
- Pengadaan boot diving katir sederhana 25 person
- Pengadaan speed bood 25 person
- Pengadaan speed bood 50 person
5) Studi Pembuatan Detail Desain Lokasi Wisata Sabang Kawasan
IV.
Studi pembuatan Detail Desain Kawasan IV sangat diperlukan
mengingat Obyek Wisata utama yang didapatkan pada kawasan ini tidak
dimiliki oleh kelima Kawasan lain. Agar DED dan Site plan singkrong
dengan lahan yang dimiliki oleh BPKS sesuai Zonasi. Menurut
Analisis adapun Obyek Wisata yang layak di kembangkan pada lokasi
Ini adalah sebagai berikut :
- Hutan Came Jambore Bahari International
- Agro wisata Desa Jaboi
- Pembuatan sentra shoping Buah - buahan
- Perlu dibuat pusat informasi layanan wisata
- Penataan jalur tembus trekking mountenering menuju Iboih dan
kilo meter nol dan beberapa jalur lain yang unik
- Pembuatan Jalur Haking dan Refling
- Pembuatan Lapangan Golf terpadu Event Nasional dan
International
- Pembangunan sarana Akomodasi Rumah Reflexi Air panas Bumi
keuneukai
- Penataan Pantai Untuk Wisata keluarga
- Pembuatan Hutan Mini Taman Safari
6) Studi Pembuatan Detail Desain lokasi Wisata Pulo Aceh Kawasan
V.
Pembuatan Detail Desain Pulo Aceh sebagai kawasan V sangatlah
penting karena jumlah pantai di Pulo Aceh lebih banyak di
bandingkan dengan Pulo Weh. Pantai Pulo Aceh sangat indah
menyerupai Thailand dan Vietnam. Sekilas terlihat menurut garis
pantai yang berpasir, Pulo Aceh memiliki 35 titik pantai berpasir
putih, Sebagian pantai Pulo Aceh belum berpenghuni .Dengan tidak
berpenghuni pantai
tersebut maka akan lebih mudah dalam mendesain sesuai kondisi
alam dan kebutuhan wisata .Untuk pembuatan DED dan Site Plan
mengikuti Detail Desain. Sebagai catatan dalam mendesain pantai
Pulo Aceh beberapa titik sangatlah perlu mengadopsi moto bebas
polusi manusia,bebas polusi suara ,bebas polusi sampah .Menurut
analisis adapun rencana pengembangan obyek Wisata yang perlu
dilakukan BPKS Kawasan V Pulo Aceh Sebagai berikut :
- Pembangunan Resort International pantai Nipah ,Pulau Breuh
Utara
- Wisata hutan Safari binatang alami (Rusa DLL)
- Wisata Pantai Sun Buthing
- Pembangunan restoran/ gardu pandang lokasi tertinggi yang di
lewati jalan
- Pembuatan area dan trek Kano wing, Selancar dan Wind
Surving
- Penataan Pantai transit dan Pos Singgah ,Group
diving,fiihing
- Pemetaan dan pembuatan seluruh trek Diving berdasarkan level
atau kelas sertifikasi
- Pemetaan dan pembuatan Trek fisihing alami dan Rekayasa
Ekosistem
- Pembangunan resort kelas menegah ,dan ekonomi bungalow
- Pembuatan sentra shoping Buah buahan Lokal
- Perlu dibuat pusat informasi layanan wisata
- Penataan jalur tembus trekking mountenering
- Bantuan Pasar Kuliner khas sefoot Pulo Aceh
- Bantuan sarana olah raga perahu naga, kayak, kano
(mempersiapkan bibit atlit untuk bartarung ajang event
internasional)
- Studi Pemanfaatan Arus laut sebagai sumber energy listrik di
selat lampuyang dan selat deudap
4) Sektor Perikanan;
Dalam pembangunan sektor perikanan, BPKS akan mendorong
sinergisasi antar kawasan perikanan yang ada (Samudera Lampula,
Pulo Aceh, dan Sabang) sebagai sebuah kesatuan yang utuh.
Program-program yang berkaitan dengan promosi bagi calon investor
potensial untuk mengambil peran yang lebih besar dalam pengembangan
industri perikanan akan diwujudkan dengan penyediaan infrastruktur
yang berkualitas. BPKS akan menyiapkan berbagai program yang
berkaitan dengan peningkatan kapasitas dalam proses pelayanan
termasuk perizinan serta menyelenggarakan program sertifikasi bagi
masyarakat dalam sektor perikanan.
Pembangunan berbagai fasilitas pelabuhan perikanan di baik skala
pendaratan akan diimbangi dengan peningkatan kapasitas hingga
menuju ke skala nusantara hingga Samudera. Selain itu di setiap
kawasan perikanan prioritas akan disediakan berbagai utilitas
pendukung seperti TPI (tempat pelelangan ikan), mini pabrik es,
fasilitas SPDN (solar package dealer), konter peralatan perikanan,
hingga fasilitas docking perbaikan kapal nelayan.
Kawasan utama yang akan ditumbuh kembangkan dalam sektor
perikanan ini antara lain berada di Lampuyang, Krueng Raya, Ie
Meule, Jaboi, Lapeng, dan Meulingge. Selain itu kawasan Lhok Lehen
Bale akan didorong sebagai Kawasan Budi daya dan Balai Benih
Perikanan Samudera
5) Sektor Kelembagaan;
Sebagai sebuah organisasi yang tumbuh dan berkembang, BPKS terus
berupaya untuk meningkatkan kualitas kelembagaannya. Berbagai
peraturan (khusus nya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
83 Tahun 2010 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemerintah Kepada Dewan
Kawasan Sabang) telah mendorong modeling organisasi dan kelembagaan
yang lebih tegas bagi BPKS. Saat ini secara kelembagaan, BPKS
merupakan perpanjangan tangan DKS (Dewan Kawasan Sabang).
Berdasarkan PP tersebut, susunan nama jabatan BPKS perlu
disesuaikan kepada karena PP tersebut menetapkan susunan nama
jabatan sebagai berikut (1) Kepala BPKS, (2) Wakil Kepala BPKS, (3)
Anggota, (4) Unit
Pelaksana Pulo Aceh, (5) Unit Pelaksana Teknis Lain, (6) Unit
Usaha, dan (7) Kantor Perwakilan. Anggota BPKS sebagaimana dimaksud
di atas, terdiri dari:
- Anggota Bidang Umum;
- Anggota Bidang Pengawasan;
- Anggota Bidang Teknik, Pengembangan dan Tata Ruang; dan
- Anggota Bidang Komersial dan Investasi.
Hal ini mendorong BPKS perlu menyiapkan beberapa tindakan
strategis dalam penataan organisasinya. BPKS ke depan akan
mendorong terbentuknya unit usaha dan unit layanan strategis dengan
mendorong ketersediaan SDM yang berkualitas. Berbagai pedoman dan
prosedur penyelenggaraan manajemen SDM akan dilahirkan pada periode
waktu ini sebagai acuan dalam pengelolaan kelembagaan. Proses
selektivitas, kompetensi, Performance indikator, serta serangkaian
peningkatan kapasitas berkelanjutan bagi SDM nya disadari akan
mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan BPKS kepada para
pengguna jasa nya. Sebagai organisasi modern, susunan dan komposisi
personalianya didorong berbasis fungsi.
6) Sektor Infrastruktur.
Ketersediaan dan sinkronisasi berbagai sarana prasarana
pembangunan seperti air bersih, listrik, telekomunikasi, hingga
fasilitas sosial dan fasilitas umum akan diselenggarakan sebagai
bagian integral dari pembangunan kawasan Sabang bersama berbagai
pihak. Dukungan akan ketersediaan jalan dan jembatan yang
berkualitas disadari sepenuhnya akan mampu meningkatkan berbagai
layanan, program, hingga investasi di kawasan Sabang.
Kebutuhan energi hingga skala 120 MW terpasang akan terus
didorong untuk dapat terwujud di kawasan Sabang dengan asumsi waktu
akan selesai di tahun 2021 nanti. Hal yang sama juga terjadi pada
fasilitas telekomunikasi di mana, BPKS mendorong ketersediaan SST
hingga 75.000 SST di kawasan Sabang yang tentu saja akan memberikan
dampak turunan bagi pembangunan kawasan dan layanan publik.Air
bersih dan ketersediaannya menjadi salah satu isu krusial di
kawasan Sabang, sehingga berbagai strategi seperti pembangunan,
pemeliharaan, hingga optimalisasi waduk dan sumber air bersih akan
ditindak lanjuti dengan pembangunan instalasi air bersih di seluruh
kawasan Sabang. Selain itu juga BPKS, mendorong ketersediaan TPA
(tempat pembuangan akhir) sebagai wujud komitmen penataan kawasan
dan sanitasi yang bertanggung jawab. Hal ini juga akan
disinergiskan dengan strategi pembangunan berbagai kawasan khusus
dan pelabuhan. Komitmen akan penataan lingkungan yang bertanggung
jawab akan menjadi salah satu semangat bagi seluruh sumber daya
BPKS (eco living). Sarana angkutan umum, bandar udara (khusus dan
Bandar Udara Maimun Saleh) dan pembangunan perumahan juga akan
dijadikan wilayah intervensi BPKS dalam 5 (lima) tahun ke depan.
Hal ini untuk memastikan kebermanfaatan berbagai infrastruktur yang
telah dikembangkan nya selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
di kawasan Sabang. Dukungan penguatan berbagai sarana tersebut akan
dilaksanakan bersama para pihak.
E. RENCANA DAN KINERJABadan Pengusahaan Kawasan Sabang telah
menyiapkan Rencana Kinerja yang telah dijabarkan dalam berbagai
Program Kegiatan BPKS Tahun 2011, yaitu:
1. Rencana Kerja Sektor Prioritas 1: Jasa Kepelabuhanan
Pembangunan Dermaga CT III Pelabuhan Internasional Hub Teluk
Sabang Tahap V Pembangunan Pagar Dermaga CT I Pengawasan
Pembangunan Pelabuhan Laut dan Bandara di Kota Sabang Pembangunan
Pelabuhan Ikan Gugop Lampuyang
Pengawasan Pembangunan Pelabuhan Gugop Lampuyang
Perbaikan KM Deudap (lanjutan)
Pengawasan Perbaikan KM Deudap (lanjutan)
DED Peningkatan Dolphin & Jalan Khusus Penumpang Dermaga
Ferry Balohan
Perpanjangan Sertifikat SoCF Tahap 2 (lanjutan)
2. Rencana Kerja Sektor Prioritas 2 : Perdagangan dan
Industri
Pengadaan Ruang Toko Bebas Cukai di Gedung Sabang Plaza
Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis dan Investasi Kawasan
Balohan
Pelaksanaan Kegiatan Kerjasama Perdagangan Luar Negeri di
Kawasan PBPB Sabang3. Rencana Kerja Sektor Prioritas 3:
Kepariwisataan
Pembangunan Fasilitas Sanitasi Kawasan Gapang Iboih
Pengadaan Lampu Taman Kawasan Wisata Kota Sabang
Pembangunan Sarana dan Prasarana di Kota Sabang
Pengadaan Bus Pariwisata
Penyusunan Rencana Promosi Nasional dan Internasional Kawasan
Sabang
Pelaksanaan Promosi Kawasan Sabang
Pelaksanaan Kegiatan Internasional Sabang Regata 2011
Pelaksanaan Kegiatan Promosi Pariwisata Kawasan Sabang
Pelaksanaan Kegiatan Pariwisata BASAJAN (Banda Aceh, Sabang dan
Jantho) 20114. Rencana Kerja Sektor Prioritas 4: Perikanan
Peningkatan Kawasan Perikanan Pasiran
Rencana Teknis Peningkatan Kawasan Perikanan Pasiran5. Rencana
Kerja Sektor Andalan 1: Kelembagaan
Administrasi Perkantoran
Penyelenggaraan Operasional dan Perkantoran
Penyusunan RPP Pola Keuangan Kawasan PBPB Sabang
Penyusunan SOP BPKS Berdasarkan RPP Pemutakhiran Database, Data
Warehouse dan Uplink Data Website
Pelatihan Aplikasi Perpres No.54/2010 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah
Pelatihan Penyusunan Aplikasi Renstra dan RKA BPKS
Pelatihan Satuan Pengamanan Kantor
Pelatihan Aplikasi PP No.83 tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemerintah kepada DKS
Pelatihan Pengelolaab Data-data Spasial Digital
Pelatihan Industri Rekondisi Otomotif
Pengadaan Peralatan Geospatial
Pengadaan Peralatan PABX dan Komunikasi Kantor Pusat BPKS
Pengadaan Jaringan LAN Kantor Pusat BPKS
Pengadaan Kendaraan Roda 2 (Trail)
Aplikasi Sistim Kelembagaan BPKS Sesuai PP 83/2010 tentang
Pelimpahan Kewenangan Pemerintah kepada DKS
Aplikasi Sistim Informasi Manajemen BPKS
Konsultan Manajemen Perencanaan Pembangunan Pengembangan Kawasan
Sabang
Sosialisasi Kebijakan Program dan Kegiatan BPKS Penyusunan
Renstra BPKS 2011 s/d 2015 & Review Master Plan dan Bisnis
Plan
Diseminasi Pengelolaan Keuangan Negara dan Percepatan Penyerapan
Realisasi Anggaran DIPA TA 2011
Pelaksanaan Seminar dan Rapat Koordinasi
Kerjasama BPKS dan Kajari Sabang
Kerjasama Pemetaan dan Legalisasi Tanah BPKS Kantor Pertanahan
Sabang
Kerjasama Pemetaan dan Legalisasi Tanah KBPS Kantor Pertanahan
Aceh Besar
Kerjasama BPKS BPKP Aceh
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Pembentukan Tim Penertiban Barang Milik Negara
Pembentukan Tim Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan Kawasan PBPB Sabang
Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Pabean Karantina dan
Keimigrasian
Pembentukan Tim Penyusunan dan Evaluasi Penyusunan Anggaran
6. Rencana Kerja Sektor Andalan 2: Infrastruktur
Pembangunan Jalan & Jembatan Kawasan Industri STA 0 + 300
s/d 0 + 850
Pembangunan Jalan Pemukiman Balohan STA 0 + 000 s/d 1 + 943
Pengawasan Pembangunan Jalan & Jembatan di Kota Sabang
Pembangunan Jalan Bango - Lheung Angeun STA 15 + 650 s/d 18 +
250
Pembangunan Jalan Balohan Anoi Itam Ie Meuleu STA 5 + 142 s/d 12
+ 200
Pembangunan Jalan Lamteng Pasi Janeng STA 4 + 000 s/d 7 +
800
Pembangunan Jalan Lamteng Deudap STA 2 + 132 s/d 7 + 700
Pembangunan Jalan dan Jembatan Gugop Lhuen Balle STA 2 + 000 s/d
13 + 450
Pembangunan Jalan Rinon - Melingge STA 0 + 000 s/d 4 + 900
Pengawasan Pembangunan Jalan dan Jembatan di Pulo Aceh
Rehabilitasi Instalasi Air Bersih Guest House & Rumah Dinas
DED Pembangunan Nursery dan Pemetaan Taman Sabang Fair & Kantor
Pusat BPKS
DED Balai Serba Guna di Gugop
Pengadaan Tanah untuk Jalan dan Infrastruktur
Pembayaran Hutang untuk Biaya Operasional Pengadaan Tanah Tahun
2010
Pembayaran Hutang untuk Biaya Saksi Pengadaan Tanah 2009
Indikator keberhasilan pencapaiaan dari pelaksanaan kinerja 4
Sektor Prioritas dan 2 Sektor Andalan, secara prosentase dan
keuangan adalah sebesar 96,54 % atau sebesar Rp.409.824.940.480,-
dari dana sebesar Rp. 424.894.700.000,- BAB IIIAKUNTABILITAS
KINERJA
A. GAMBARAN UMUMAkuntabilitas kinerja merupakan kewajiban untuk
menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan
kinerja atau tindakan perorang/ badan hukum/ pimpinan kolektif
organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian
sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang
menerima laporan.
Kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sabang (BPKS) sebagai Badan Pengelola dan Pengembanga Kawasan
Sabang, dalam memberikan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas pokok yang diberikan, diwajibkan untuk membuat
laporan terhadap kinerjanya secara akuntabel dan
transparan.B.PENGUKURAN KINERJA1.Indikator Kinerja Kegiatan
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator
kinerja kegiatan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja
lazimnya dapat diperoleh melalui dua (2) sumber yaitu data internal
berasal dari system informasi yang diterapkan pada instansi dan
data eksternal berasal dari luar instansi baik data primer maupun
data skunder.
Selain penetapan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2010, ditetapkan juga indikator kinerja kegiatan dan
target-targetnya.
Indikator kinerja kegiatan adalah ukuran kualitatif dan
kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan
yang telah ditetapkan dengan kategori pengelompokan sebagai berikut
:
a. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang
dibutuhkaan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk
menghasilkan output.
b. Indikator keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa
produk/jasa sebagai hasil langsung dari pelaksana suatu kegiatan
dan program berdasarkan masukan (input)2. Indikator Kinerja
SasaranUntuk menjaga kelancaran pelaksanaan kegiatan dan program
yang direncanakan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang menggunakan
indikator kinerja sasaran, diantaranya :
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
b. Dana
c. Pedoman Kerja
d. Sarana Kerja
Sesuai dengan capaian kinerja tersebut di atas pelaksanaan
kegiatan BPKS direncanakan dapat memberikan hasil sebagai
pencerminan berfungsinya output. Sedangkan melalui capaian kinerja
sasaran diharapaan dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan,
yaitu:
1. Meningkatkan kapasitas pelayanan masyarakat guna menunjang
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
2. Meningkatkan sistem kelembagaan guna mewujudkan kinerja
instansi/lembaga.
Kedua tujuan tersebut di atas merupakan wujud pembinaan dan
pengembangan organisasi serta pelayanan masyarakat dalam rangka
meningkatakan kapasitas dan akuntabilitas BPKS sebagai misi yang
diemban yang pada gilirannya diharapkan mencapai apa yang
diharapkan. Pelaksanaan kegiatan tersebut belum sepenuhnya dapat
dijabarkan dalam program dan kebijakan, hal ini disebabkan oleh
faktor internal maupun eksternal. Untuk mengatasi hal tersebut
diupayakan langkah-langkah antara lain :
a. Meningkatkan koordinasi antara berbagai instansi maupun unit
kerja.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.c. Berupaya
semaksimal mungkin dalam pelaksanaan tugasnya.d. Peningkatan sumber
dana dari berbagai sektor yang terkait..
C.EVALUASI KINERJA
Sesuai dengan hasil pengukuran tersebut di atas terindikasi
bahwa secara umum BPKS telah melaksanakan kegiatan secara maksimal
dari seluruh kegiatan yang telah diprogramkan dalam Rencana Kerja
Tahun 2011. Penetapan capaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui
dan menilai capaian indikator atas pelaksanaan kegiatan baik
internal maupun eksternal. Penetapan indikator kinerja merupakan
proses indifikasi dan klasifikasi indikator kinerja melalui sistem
pengumpulan dan penyusunan data/informasi untuk menentukan kinerja
kegiatan program dan kebijakan BPKS.D.ASPEK KEUANGANAlokasi
anggaran pada suatu organisasi sangat menentukan terhadap
kelancaran tugas dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Kantor BPKS Sabang, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
mengemban alokasi APBN sesuai DIPA T.A 2011 sebesar Rp.
392.200.000.000,- dan setelah di revisi (APBN-P) menjadi sebesar
Rp. 424.894.700.000,-, dengan rincian :-Belanja tidak Langsung
sebesar Rp. 407.581.496.000,--Belanja Langsung sebesar Rp.
17.313.204.000,-Penggunaan anggaran dalam pembiayaan kegiatan tugas
pokok dan fungsi sudah mengacu pada pada DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran). Adapun Alokasi APBD yang didapatkan adalah sebesar Rp.
587.720.000,- dengan rincian :-Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp.
563.720.000,-
-Belanja Modal sebesar Rp. 24.000.000,-
E. ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KINERJA
Hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan BPKS sesuai
dengan program dan kinerja yang telah ditetapkan guna memberikan
konstribusi terhadap pencapaian sasaran, yaitu:
Meningkatkan kebutuhan fasilitas dan sarana
Mempercepat kebutuhan fasilitas pelabuhan, antara lain : Hak
Pengelolaan Pelabuhan Mempercepat penyelesaian Peraturan Pemerintah
pendukung lainnya. Meningkatkan perdagangan dan jasa
Mempercepat pertumbuhan industri
Menggalakkan kunjungan wisatawan dalam negeri dan luar
negeri
Memberikan kemudahan bagi investor untuk mau berinvestasi di
Kawasan Sabang
Tujuan tersebut di atas merupakan wujud pembinaan dan
pengembangan serta pelayanan masyarakat dalam upaya peningkatan
kapasitas dan akuntabilitas BPKS melalui Misi yang diembannya.
Dalam keterangan tersebut di atas harus diakui bahwa pelaksanaan
kegiatan Tahun 2011 belum sepenuhnya dapat menjawab terhadap
tentang kebutuhan dalam pengembangan Kawasan Sabang, untuk
mengatasi hal tersebut BPKS telah melakukan langkah-langkah
meningkatkan koordinasi dengan berbagai Instansi pusat maupun
daerah dan juga meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai
aparatur pelaksana kegiatan tersebut.F.IDENTIFIKASI
PERMASALAHANBeberapa permasalahan yang berkaitan dengan
pengembangan Sektor Prioritas dan Sektor Andalan dalam Kawasan
Sabang adalah:
1. Sektor Prioritas 1 : Kepelabuhanan
Jika dilihat dari prasarana dan sarana infrastruktur pelabuhan
yang ada pada saat ini memang belum memadai untuk dikembangkan
sebagai Pelabuhan Internasional Hub, dibandingkan dengan
pelabuhan-pelabuhan internasional lainnya.
Beberapa permasalahan yang menjadi kendala, yaitu:
belum adanya komitmen pemerintah dengan penciptaan iklim
investasi yang kondusif
belum adanya kerjasama sinergi antar berbagai sektor sehingga
skenario pengusahaan pelabuhan bebas dapat terwujud
belum terbentuknya badan usaha yang mengurus masalah pelabuhan
bebas Sabang secara profesional
belum terwujudnya standar pelayanan prima, juga belum
dimilikinya Hak Pengelolaan Kepelabuhanan2. Sektor Prioritas 2 :
Perdagangan dan Industri
minimnya pelaku bisnis dalam melakukan aktivitas perdagangan dan
industri
pelaku bisnis masih berskala kecil yang melakukan transaksi
dagang pada produk yang bersifat homogen
hampir tidak ada aktivitas industri berskala besar, kecuali
beberapa home industry kurangnya minat investor untuk berinvestasi
di sektor perdagangan dan industri
kerjasama yang belum optimal dengan pihak pengusaha/investor
lokal dan asing 3. Sektor Prioritas 3 : Pariwisata
kurangnya minat investor untuk berinvestasi di sektor
pariwisata
fasilitas pariwisata yang masih terbatas
belum optimalnya promosi potensi pariwisata Kawasan Sabang ke
dunia luar
perlunya membangun infrastruktur yang berpola Triple T
Revolution (Tourism, Telecomunication and Transportation)
kurangnya pengembangan dan pemberdayaan wisata bahari atau
wisata pantai (krn Sabang dikelilingi laut atau pantai)
perlunya peningkatan SDM yang bergerak di sektor pariwisata4.
Sektor Prioritas 4 : Perikanan
keterbatasan sarana dan prasarana penangkapan
rendahnya kemampuan nelayan untuk menangkap ikan di zona
penangkapan
pengaruh musim pada mobilitas ikan tangkapan sehingga ada
musim-musim yang produksi tangkapan tinggi dan rendah5. Sektor
Andalan 1: Kelembagaan
pengelolaan Kawasan Sabang belum dilakukan secara optimal,
terpadu antar pelaku (lintas sektor pusat dan daerah, lintas usaha
dan lintas daerah) dan berkelanjutan
peran BPKS dalam Kawasan Sabang belum optimal dalam membangun
jaringan kerjasama pemerintah-swasta
organisasi BPKS saat ini belum mencapai bentuk optimal sebagai
organisasi bisnis
belum adanya aspek kompetensi kelembagaan yang dituntut
berkembang dalam waktu yang sangat singkat
belum adanya ukuran kinerja yang baik, terutama tuntutan sebagai
suatu badan usaha yang akan dikelola secara profesional dan
mengikuti peraturan good corporate governance masih perlu dilakukan
terus perbaikan dalam hal bentuk pelayanan pemerintah kepada
publik
masih terbatasnya kemampuan profesionalisme dan komitmen para
kaeryawan bagi terwujudnya reinventing government melalui
pengembangan kapabilitas kelembagaan pengelola Kawasan Sabang
belum adanya sistem informasi yang canggih dan terpadu untuk
mendukung pelayanan lembaga pengelolaan Kawasan Sabang
6Sektor Andalan 2 : Infrastruktur
masih terbatasnya sarana dan prasarana yang ada (belum bertaraf
internasional)
kurang lancarnya arus lalu lintas orang, barang dan jasa
penyebaran fasos/fasum yang tidak merata
kurangnya perhatian terhadap masalah sumber daya alam terutama
yang terkait dengan konservasi hutan lindung dan pemanfaatan sumber
air tanah baku
BAB IV
PENUTUPA. KESIMPULAN1. Dalam Penyusunan Laporan Tahunan BPKS
berpedoman pada Keputusan Dewan Kawasan Nomor 510/289/2009 Tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengusahaan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.
2. Ketentuan tersebut di atas, menunjukkan bahwa Laporan Tahunan
merupakan laporan pertanggung jawaban berkala atas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi. 3. Ditemui beberapa kendala dan hambatan
yang merupakan masalah-masalah yang selalu ada pada berbagai bidang
kegiatan yang berpengaruh pada kelancaran pelaksanaannya. Namun
semaksimal mungkin dengan kekuatan dan peluang yang ada, untuk
meminimalisir kendala yang timbul demi kelangsungan pelaksanaan
program kegiatan dimaksud. Sampai dengan saat ini capaian realisasi
kinerja secara umum tercapai, salah satu hambatan/kendala dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPKS yaitu, masih terbatasnya
alokasi dana yang diperoleh.
B. SARAN1. Diharapkan kepada Dewan Kawasan Sabang (DKS) agar
mendorong pihak Kementrian terkait untuk mempercepat penyelesaian
Norma, Standar, Prosedur dan Kebijakan (NSPK) yang merupakan
peralatan kerja BPKS dalam rangka mempercepat pencapaian Visi dan
Misi kedepan2. Pemberdayaan terhadap Sekretariat DKS untuk
mempercepat perumusan Kebijakan Umum yang ditetapkan oleh DKS di
setiap awal tahun anggaran, sebagai pedoman bagi BPKS untuk
melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan.3. Mendorong Pemerintah
Aceh, Kota Sabang dan Kabupaten Aceh Besar untuk melimpahkan
kewenangan sesuai dengan amanah Undang-undang 37 tahun
2000,Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 83 Tahun 2010 yang akan menjadi acuan dalam menjalankan
aktivitas dibidang perizinan bersamaan dengan kewenangan yang
dilimpahkan pemerintah..4. Agar dalam alokasi APBA Tahun 2012
Pemerintah Aceh mengalokasikan dana untuk Investasi terutama dalam
hal pengadaan lahan dan konstruksi.TABEL 1
REALISASI ANGGARAN SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERDAGANGAN
BEBAS
DAN PELABUHAN BEBAS SABANG s/d 31 DESEMBER 2011
KODEPROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/
KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETILREALISASISISA DANA
PLAFOND DIPA
(Rp)(Rp)%(Rp)%
(1)(2) (3) (4) (5) (4) (5)
999.08.12Program Pengelolaan Belanja Lainnya 424.894.700.000
4070,03Administrasi Perkantoran 3.393.674.000
2.096.598.1650,51.297.075.8350,3
4070,04Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
13.919.530.000 11.573.696.9192,72.345.833.0810,6
4070,05Peningkatan Kualitas SDM dan Tata Laksana 820.000.000
374.382.4000,1445.617.6000,1
4070,07Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana
396.309.156.000 391.653748.23492,24.655.407.7661,1
4070.16Pengusahaan Kawasan 10.452.340.000
5.298.849.7621,25.153.490.2381,2
JUMLAH424.894.700.000410.997.275.48096,5413.897.424.5203,46
TABEL 2
ANGGARAN SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERDAGANGAN
DAN PELABUHAN BEBAS SABANG SESUAI PROGRAM KERJA TA 2011
KODEPROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/
KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL
PLAFOND DIPAPROSENTASEKET.
(Rp)(%)
(1)(2) (3) (4) (5)
999.08.12Program Pengelolaan Belanja Lainnya 424.894.700.000
1,00
Indikator Kinerja Utama Program :
01Terkelolanya Dana Belanja Lainnya yang Efektif dan
Akuntabel
02Penatausahaan Transaksi Belanja Lainnya yang Tertib
4070Pengelolaan Dan Penyusunan Laporan Anggaran Lainnya
424.894.700.000 1
00Indikator Kinerja Kegiatan :
4070,03ADMINISTRASI PERKANTORAN 3.393.674.000 0,008
Lokasi : Kota Sabang
4070.03.001KANTOR PUSAT BPKS 2.393.720.000 0,702
011ADMINISTRASI KEGIATAN 383.720.000
012PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI 1.608.000.000
013LANGGANAN DAYA DAN JASA LISTRIK, TELEPON, GAS DAN AIR(LTGA)
270.000.000
014SEWA MENYEWA 120.000.000
4070.03.002KANTOR PERWAKILAN BPKS DI BANDA ACEH 432.160.000
0,127
011ADMINISTRASI KEGIATAN 82.460.000
012PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI 187.700.000
013LANGGANAN DAYA DAN JASA LISTRIK, TELEPON, GAS DAN AIR(LTGA)
90.000.000
014SEWA MENYEWA 72.000.000
4070.03.003KANTOR UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PEMBANGUNAN P.ACEH
64.130.000 0,019
011ADMINISTRASI KEGIATAN 43.970.000
012PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI 14.160.000
013LANGGANAN DAYA DAN JASA LISTRIK, TELEPON, GAS DAN AIR(LTGA)
6.000.000
4070.03.004KANTOR UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PELABUHAN ISPS
CODE DI SABANG 132.100.000 0,039
011ADMINISTRASI KEGIATAN 45.940.000
012PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI 14.160.000
013LANGGANAN DAYA DAN JASA LISTRIK, TELEPON, GAS DAN AIR(LTGA)
72.000.000
4070.03.005KANTOR PERWAKILAN BPKS DI JAKARTA 383.564.000
0,113
011ADMINISTRASI KEGIATAN 57.524.000
012PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI 44.040.000
013LANGGANAN DAYA DAN JASA LISTRIK, TELEPON, GAS DAN AIR(LTGA)
60.000.000
014SEWA MENYEWA 222.000.000
4070,04PENYELENGARAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
13.919.530.000 0,033
Lokasi : Kota Sabang
4070.04.001KANTOR PUSAT BPKS 10.410.145.000 0,748
011GAJI DAN TUNJANGAN 7.818.600.000
012HONORARIUM VAKASI DAN LAINNYA 603.665.000
013UANG MAKAN PEGAWAI 582.120.000
014PEMELIHARAAN GEDUNG, INVENTARIS KANTOR DAN 1.405.760.000
PEMELIHARAAN LAINNYA
4070.04.002KANTOR PERWAKILAN BPKS DI BANDA ACEH 1.132.175.000
0,081
011GAJI DAN TUNJANGAN 909.000.000
013UANG MAKAN PEGAWAI 83.160.000
014PEMELIHARAAN GEDUNG, INVENTARIS KANTOR DAN 140.015.000
PEMELIHARAAN LAINNYA
4070.04.003KANTOR UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PEMBANGUNAN P.
ACEH 575.370.000 0,041
011GAJI DAN TUNJANGAN 448.200.000
013UANG MAKAN PEGAWAI 27.720.000
014PEMELIHARAAN GEDUNG, INVENTARIS KANTOR DAN 99.450.000
4070.04.004KANTOR UNIT PELAKSANA (UPT) PELABUHAN ISPS CODE DI
SABANG 1.017.890.000 0,073
011GAJI DAN TUNJANGAN 951.600.000
013UANG MAKAN PEGAWAI 55.440.000
014PEMELIHARAAN GEDUNG, INVENTARIS KANTOR DAN 10.850.000
PEMELIHARAAN LAINNYA
4070.04.005KANTOR PERWAKILAN BPKS DI JAKARTA 783.950.000
0,056
011GAJI DAN TUNJANGAN 697.800.000
013UANG MAKAN PEGAWAI 51.480.000
014PEMELIHARAAN GEDUNG, INVENTARIS KANTOR DAN 34.670.000
PEMELIHARAAN LAINNYA
4070,05PENINGKATAN KUALITAS SDM DAN TATA LAKSANA 820.000.000
0,002
Lokasi : Kota Sabang
011PENDIDIKAN DAN LATIHAN TEKNIS 820.000.000 1
4070,07PEMBANGUNAN/PENGADAAN/PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
396.309.156.000 0,933
Lokasi : Kota Sabang
011PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS DAN DETAIL DESAIN 1.221.289.000
0,003
012PENGAWASAN/SUPERVISI KONSTRUKSI 3.555.000.000 0,009
013PEMBANGUNAN RUMAH NEGARA 100.000.000 0,000
014PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA 1.350.000.000 0,003
015PEMBANGUNAN OPERASIONAL PELABUHAN DAN PERIKANAN
292.110.200.000 0,737
016PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR RODA-2 70.000.000 0,000
017PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 4/6/10 600.000.000
0,002
018PENGADAAN TANAH 15.439.785.500 0,039
019PENGADAAN PERALATAN PENUNJANG OPERASIONAL KANTOR 400.000.000
0,001
020PENGADAAN KAPAL PERINTIS 5.000.000.000 0,013
021PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN KOLEKTORAL 76.462.881.500
0,193
4070.16PENGUSAHAAN KAWASAN 10.452.340.000 0,03
Lokasi : Kota Sabang
011STUDI KELAYAKAN DAN PERENCANAAN UMUM 1.135.000.000 0,109
012PROMOSI DAGANG, INDUSTRI DAN INVESTASI 3.766.840.000
0,360
013SINKRONISASI RENCANA DAN PROGRAM 3.050.000.000 0,292
014MONITORING RENCANA DAN PROGRAM 1.750.500.000 0,167
015PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN OTORITA
750.000.000 0,072
JUMLAH 424.894.700.000 1,0
TABEL 3LAPORAN PENDAPATAN BULAN JANUARI s/d DESEMBER 2011
Jan. s/d Sept. 2011 Oktober 2011November 2011Desember
2011Akumulasi
IAktifitas Pelabuhan
-Biaya Labuh Rp 59.478.165 Rp 1.481.001 Rp - Rp 2.802.841 Rp
4.283.842
-Biaya Tambat Rp 21.996.809 Rp 2.542.000 Rp 384.813 Rp 3.752.100
Rp 6.678.913
-Pengisian Air Rp 13.364.000 Rp - Rp - Rp 1.261.000 Rp
1.261.000
-Sewa Peralatan Rp 26.610.000 Rp 4.908.600 Rp 22.517.800 Rp - Rp
27.426.400
-Dermaga Rp 8.890.304 Rp 204.805 Rp - Rp 529.529 Rp 734.334
-Retribusi Rp 460.227 Rp 77.500 Rp - Rp 205.000 Rp 282.500
-PPn Rp 15.446.289 Rp - Rp - Rp - Rp -
-Kurang Setor Rp -6.950.983 Rp - Rp - Rp - Rp -
Total Pendapatan dari Aktifitas Pelabuhan Rp 139.294.811 Rp
9.213.906 Rp 22.902.613 Rp 8.550.470 Rp 40.666.989
IIAktifitas Jasa Pelayanan
-Jasa Pelayanan Kendaraan Bermotor Rp 62.780.890 Rp - Rp - Rp -
Rp -
-Jasa Pelayanan Impor Gula Rp 51.256.220 Rp 5.347.914 Rp - Rp -
Rp 5.347.914
-Jasa Pelayanan Impor Beras Rp 3.244.346 Rp 4.552.537 Rp - Rp -
Rp 4.552.537
-Jasa Pelayanan Impor Aspal Rp 28.034.494 Rp - Rp - Rp
30.729.119 Rp 30.729.119
-Jasa Impor Lainnya Rp 10.823.210 Rp 1.307.262 Rp - Rp - Rp
1.307.262
Total Pendapatan Jasa Pelayanan Impor Rp 156.139.160 Rp
11.207.713 Rp 30.729.119 Rp 41.936.832
IIIAktifitas Pemanfaatan Asset
-Sewa Bangunan Ex. Pelindo Rp - Rp - Rp - Rp - -
-Sewa Tanah (PT. Pertamina) untuk thn. 2010 Rp 80.305.000 Rp -
Rp - Rp 88.335.500 Rp 88.335.500
IVAktifitas Lainnya
-Jasa Giro Bank 110.01.05.900117-4 Rp 1.560.579 Rp 464.102 Rp
215.925 Rp - Rp 680.027
-Jasa Giro Bank 110.02.03.900137-1 Rp 171.291 Rp 20.167 Rp
20.174 Rp - Rp 40.341
-Jasa Giro Bank BRI ( Pelabuhan ) Rp 2.144.533 Rp 468.679 Rp
459.010 Rp - Rp 927.689
Total Pendapatan Jasa Giro Bank Rp 3.876.403 Rp 952.948 Rp
695.109 Rp - Rp 1.648.057
Total Pendapatan Bulan Jan. s/d Desember 2011 Rp 379.615.374 Rp
21.374.567 Rp 23.597.722 Rp127.615.089 Rp 172.587.378
Note :
Bulan Agustus tidak ada pemasukan dari jasa impor
Bulan November tidak ada pemasukan dari jasa impor
TABEL - 4LAPORAN PENGISIAN AIR KE KAPAL
DI PELABUHAN TELUK SABANG s/d BULAN DESEMBER 2011
NONAMA KAPALBENDERATANGGALJUMLAH (TON) KETERANGAN
123457
1TB. MARIANAINDONESIA02/02/201110-
2MV. SHINPINCOMONGOLIA07/03/201180-
3TB. PELITA HILAINDONESIA12/03/201117-
4TB. PELITA HILAINDONESIA18/03/201118-
5TB. PELITA HILAINDONESIA25/03/201118-
6TB. PELITA HILAINDONESIA01/04/201120-
7TB. PELITA HILAINDONESIA05/04/201114-
8TB. PELITA HILAINDONESIA11/04/201117-
9TB. PELITA HILAINDONESIA16/04/201116-
10TB. PELITA HILAINDONESIA24/04/201115-
11TK. P.HILA/TB.RIMBA LINDONESIA01/05/201115-
12TB.MARIANA IINDONESIA18/05/201110-
13TB. MARIANA/TK. ACEH RAYAINDONESIA26/05/201130-
14TK. P.HILA/TB.RIMBA LINDONESIA01/05/201115-
15TB.MARIANA IINDONESIA18/05/201110-
16TB. MARIANA/TK. ACEH RAYAINDONESIA26/05/201130-
17KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA10-Jun-1110-
18KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA15-Jun-1122-
19KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA20-Jun-1110-
20TB. PELITA HILAINDONESIA25-Jun-1115-
21KM. SAMUDERA SEJAHTERAINDONESIA25-Jun-1110-
22TB. MARIANAINDONESIA25-Jun-1110-
23TB. BPAINDONESIA27-Jun-1110-
24TK. PELITA JIHUINDONESIA27-Jun-1140-
25KN. BASARNASINDONESIA29-Jun-1110-
26TB. PELITA HILAINDONESIA29-Jun-1111-
27KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA01-Jul-1110-
28TB. MARIANAINDONESIA03-Jul-1110-
29KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA06-Jul-1110-
30KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA11-Jul-1110-
31KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA15-Jul-1110-
32KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA22-Jul-1110-
33KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA27-Jul-1110-
34KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA01-Agust-1110-
35KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA07-Agust-1110-
36TB. PELITA TAREKINDONESIA08-Agust-1135-
37GIO MERIN IINDONESIA12-Agust-1120-
38KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA12-Agust-1110-
39GIO MERIN IINDONESIA16-Agust-1117-
40TB. PELITA HILAINDONESIA16-Agust-1119-
41KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA20-Agust-1120-
42KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA27-Agust-1127-
43TK.ACEH RAYAINDONESIA10-Sep-1121-
44TK.ACEH RAYAINDONESIA12-Sep-1122-
45GM.GALLANINDONESIA13-Sep-1112-
46
TB.ESA IIIINDONESIA15-Sep-1117-
47KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA04-Sep-1114-
48KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA10-Sep-1127-
49TB. PELITA HILAINDONESIA12-Sep-1118-
50KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA17-Sep-1121-
51KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA25-Sep-1117-
52GM.GALLANSINGAPORE30-Sep-119-
53
TB. PELITA HILAINDONESIA02-Okt-1113-
54
KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA09-Okt-1125-
55
TB. PELITA HILAINDONESIA15-Okt-1118-
56
KP. ANTAREJA (Polisi)INDONESIA16-Okt-1120-
57
TB. PELITA HILAINDONESIA24-Okt-1116-
58
KM. CAHAYA BARUINDONESIA27-Okt-1110-
59
KMP.TELUK SINGKILINDONESIA29-Okt-1133-
60
KMP.TELUK SINGKILINDONESIA30-Okt-1121-
61
TB. PELITA HILAINDONESIA31-Okt-1114-
62
KMP.TELUK SINGKILINDONESIA03-Nop-1121-
63
TB. PELITA TAREKINDONESIA03-Nop-1113-
64
TB. PELITA HILAINDONESIA10-Nop-1115-
65
TB. PELITA TAREKINDONESIA10-Nop-1117-
66
KMP.TELUK SINGKILINDONESIA16-Nop-1125-
67
TB. PELITA HILAINDONESIA16-Nop-1117-
68
KM. CAHAYA BARUINDONESIA17-Okt-1110-
69
KP. GATOT KACA 511 (Polisi)INDONESIA21-Des-1110-
J U M L A H 1.197-
TABEL - 5LAPORAN KUNJUNGAN KAPAL DAN KEGIATAN LAINNYA DI
PELABUHAN TELUK SABANG
s/d DESEMBER 2011
NO.NAMA KAPAL / KEGIATAN LAINNYAT A N G G A L / J A MA G E N
BENDERAMUATAN GRT NOMOR NOTA KET.
TIBAMERAPATBERANGKAT
1234567891112
1.MT. SOECHI CHEMICAL03-Jan-1103-Jan-1103-Jan-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 3.482 BPKS.PKB.2011-A0000087Bongkar BBM
07.42 wib07.42 wib15.30 wib
2.MT. PRIBUMI08-Jan-1108-Jan-1109-Jan-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 2.682 BPKS.PKB.2011-A0000089Bongkar BBM
13.00 wib13.00 wib09.00 wib
3.TB. MARINA 2020-Jan-1120-Jan-1121-Jan-11PT. Kincir
MasIndonesiaNIHIL - BPKS.PKB.2011-A0000085Muat Pasir Besi
22.00 wib22.00 wib19.00 wib
4.MV. AMADEA24-Jan-1124-Jan-1124-Jan-11PT. PelniIndonesiaT U R I
S 29.008 BPKS.PKB.2011-A0000084Turis
07.30 wib07.30 wib14.00 wib
5.MT. PRIBUMI02-Mar-1102-Mar-1103-Mar-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 2.628 BPKS.PKB.2011-A0000087Bongkar BBM
13.24 wib14.00 wib08.00 wib
6.MV. SHIPINCO06-Mar-1107-Mar-11PT. PelniMongolia- 9.055
BPKS.PKB.2011-A0000092Emergency (Tambah Air)
12.00 wib22.00 wib
7.TB. PELITA HILA12-Mar-1112-Mar-1113-Mar-11PT. Kincir
MasIndonesiaBatu Split 1.151 BPKS.PKB.2011-A0000100Bongkar batu
split CT III
17.00 wib17.00 wib21.00 wib
8.MT. KLASOGUN16-Mar-1116-Mar-1116-Mar-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 5.263 BPKS.PKB.2011-A0000094Bongkar BBM
12.30 wib13.00 wib22.00 wib
9.TB. PELITA HILA16-Mar-1116-Mar-1118-Mar-11PT. Kincir
MasIndonesiaBatu Split 1.151 BPKS.PKB.2011-A0000100Bongkar batu
split CT III
17.00 wib17.00 wib20.00 wib
10.TB. PELITA HILA23-Mar-1123-Mar-1126-Mar-11PT. Kincir
MasIndonesiaBatu Split 1.151 BPKS.PKB.2011-A0000100Bongkar batu
split CT III
12.00 wib12.00 wib10.00 wib
11.MY. SALUZI26-Mar-1126-Mar-1126-Mar-11PT. PelniCayman Island-
1.739 BPKS.PKB.2011-A000095Emergency (Tambah BBM)
10.30 wib10.30 wib16.00 wib
12.MT. KATOMAS30-Mar-1130-Mar-1130-Mar-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 5.227 BPKS.PKB.2011-A000097Bongkar BBM
08.00 wib08.00 wib19.00 wib
13.MV. ALBATROS01-Apr-1101-Apr-1101-Apr-11PT. PelniBahamasTuris
28.518 BPKS.PKB.2011-A0000098
07.30 wib07.30 wib14.00 wib
14.TB.TB. PELITA HILA01-Apr-1101-Apr-1104-Apr-11PT. Kincir
MasIndonesiaBatu Spilit 1.135 BPKS.PKB.2011-A0000100CT3
07.30 wib07.30 wib20.00
15TB.PELITA HILA05-Apr-1105-Apr-1109-Apr-11PT. Kincir
MasIndonesiaBatu Spilit 1.135 BPKS.PKB.2011-A0000107CT3
09.00 wib09.00 wib21.00 wib
16.MT.PRIBUMI12-Apr-1112-Apr-1113-Apr-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 2.682 BPKS.PKB.2011-A0000101BONGKAR BBM
09.00 wib09.00 wib08.00 wib
17.TB.ESA III12-Apr-11 - DOKING
18.TB.PELITA HILA15-Apr-1115-Apr-1119-Apr-11PT. Kincir
MasIndonesiaBatu Spilit 1.135 BPKS.PKB.2011-A0000107CT3
07.00 wib07.00 wib20.00 wib
19.KLM.SURYA INDAH18-Apr-1118-Apr-1119-Apr-11PT. Kali
AcehIndonesiaGNRL CARGO 98 BPKS.PKB.2011-A0000102
07.00 wib08.00 wib03.30 wib
20.TB.PELITA HILA24-Apr-1124-Apr-1127-Apr-11PT. Kincir
MasIndonesiaBatu Spilit 1.135 BPKS.PKB.2011-A0000107CT3
08.30 wib08.30 wib08.00 wib
21.TM.KLASOGUN30-Apr-1130-Apr-1101-Mei-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 5.263 BPKS.PKB.2011-A0000108BONGKAR BBM
16.00 wib16.00 wib08.00 wib
22.TB.TK. PELITA HILA01-Mei-1101-Mei-1113-Mei-11PT.Kincir
MasIndonesiaBATU SPILIT 1.135 BPKS.PKB.2011-A0000107CT3
17.00 wib17.00 wib07.00 wib
23.FORKLIF11, 12 & 15 Mei 2011PT. Budi Perkasa
AlamBPKS.PKB.2011-A0000109Pemindahan Peralatan Kerja
24.TB.MARIANA18-Mei-1118-Mei-1120-Mei-11PT.Pandu
BuanaIndonesiaCRAIN 206 CT3
04.00wib04.00wib18.00
25.TM.KLASOGUN27-Mei-1127-Mei-1128-Mei-11PT.PertaminaIndonesiaBBM
5.263 Bongkar BBM
14.00 wib14.00 wib08.00 wib
26.KM.SURYA INDAH28-Mei-1128-Mei-1101-Jun-11PT.Kali
AcehIndonesiaSesuai Manifes 98
27
KP. Gatot Kaca. 51110-Jun-1110-Jun-1122-Jun-11-Indonesia- -
Patroli
28KN. Basarnas18-Jun-1118-Jun-1129-Jun-11-Indonesia- -
Docking
29TB. Pelita Hila/BG. Mulia Makmur
210223-Jun-1123-Jun-1130-Jun-11PT. Kincir MasIndonesiaBatu Spilit
1.151 CT 3
30KM. Samudera Sejahtera23-Jun-1123-Jun-1101-Jul-11PT. Kali
AcehIndonesiaGeneral Gargo 233
31ForklifBPAPemindahan Precest tgl 24,25 &26 Juni 2011 di
dermaga CT 3
32ForklifBPAAngkat bom crain tgl 28 juni 2011, 2 jam di dermaga
CT 1
33TB. Mariana I/TK. P. Jihu26-Jun-1126-Jun-11-PT. Pandu Buana
IndonesiaCrain 386 CT 3
34TB. BPA26-Jun-1126-Jun-11-PT. Pandu Buana Indonesia-
35TB. Ujung Pacu/ MBW. Batuphat27-Jun-1127-Jun-11-PT. Sea Asih
LinesIndonesia- 585 Docking
36KP. Gatot Kaca. 51101 Juli 2011 14.0001 Juli 2011
14.00--Indonesia- - Patroli
37Forklif16 Juli 2011 09.00 s/d 09.00--BPAIndonesia--Pemindahan
Tangki BBM dan lain-lainnya
38KM. Surya Indah II19 Juli 2011 12.3019 Juli 2011 12.30-PT.
Kali AcehIndonesiaSesuai Manifes 98 General Cargo
49TK. Rimba Lestari TB. Pelita Tarik21 Juli 2011 17.0021 Juli
2011 17.0025 Juli 2011 18.00PT. Kincir MasIndonesiaPrecest / Sesuai
Manifes 1.035 Bongkar Precest CT III
40MT. Pribumi22 Juli 2011 15.0022 Juli 2011 15.0023 Juli 2011
11.00PT. PertaminaIndonesiaBBM 2.682 Bongkar BBM
41KP. Antareja. 51003-Agust-1103-Agust-11--Indonesia- -
Patroli
42MT. Klasogun04-Agust-1104-Agust-1105-Agust-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 5.263 Dermaga Pertamina
43TB. Pelita Hila/BG. Mulia Makmur
12-Agust-1112-Agust-1117-Agust-11PT. Kincir MasIndonesiaPreceast
1.151 untuk CT 3
44MT. Klasogun17-Agust-1117-Agust-1118-Agust-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 5.263 Dermaga Pertamina
45ForklifBPAPemindahan Precest tgl 08 ,09, 10, 15, 16 & 18
Agustus 2011 di dermaga CT 3
46
KM. Hakiki17-Sep-1117-Sep-1123-Sep-11PT. Kali AcehIndonesiaCargo
196
47
TB. Mariana I18-Sep-1118-Sep-11-PT. Kincir MasIndonesia- 49
47
TB. Pelita Hila/BG. Mulia Makmur 19-Sep-1119-Sep-11-PT. Kincir
MasIndonesiaPrecest 1.151 untuk CT 3
49
KMT. Klasogun28-Sep-1128-Sep-1129-Sep-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM 5.263 Dermaga Pertamina
50
TB. P. Hila / BG. M. Makmur29-Sep-1129-Sep-11-PT. Kincir
MasIndonesiaPasir 1.135
51
TB. Gallant12-Sep-1112-Sep-1102-Okt-11PT. Pandu Buana
NusantaraSingaporeCrawler Crane & Accessories 91
52
Langsir Precast dan lainnya - ForklifBPAPemindahan Precest tgl
01Okt s/d 31 Okt 2011 di dermaga CT 1Langsir Precast dan lainnya -
Forklif
53
KMP. Teluk Singkil03-Okt-1103-Okt-11PT. ASDPIndonesiaDockingKMP.
Teluk Singkil
54
TB. Pelita Hila/BG. Mulia Makmur
210213-Okt-1114-Okt-1118-Okt-11PT. Kincir Mas
IndonesiaPrecest75/1.060 Untuk CT 3TB. Pelita Hila/BG. Mulia Makmur
2102
55
KM. Cahaya Baru II19-Okt-1119-Okt-11PT. Kincir
MasIndonesia647Docking tgl 29-10-11KM. Cahaya Baru II
56
MT. Klasogun23-Okt-1123-Okt-1124-Okt-11PT.
PertaminaIndonesiaBBM5263MT. Klasogun
57
TB. Pelita Hila / BG. Mulia Makmur
210222-Okt-1128-Okt-1125-Okt-11PT. Kincir MasIndonesiaSertu75/1.060
Untuk CT 3TB. Pelita Hila / BG. Mulia Makmur 2102
58
TB. P. Hila / BG. Mulia Makmur 210228-Okt-1130-Okt-11PT. Kincir
MasIndonesiaPasir75/1.060 Untuk CT 3TB. P. Hila / BG. Mulia Makmur
2102
59
Kapal Layar Marverick II30-Okt-11ADPELMarshall Island354Bantuan
SosialKapal Layar Marverick II
60
Langsir Precast dan lainnya - ForklifBPAPemindahan Precest tgl
01Nop s/d 30 Nop 2011 di dermaga CT 1Langsir Precast dan lainnya -
Forklif
61
BG. Rimba Lestari TB. Pelita Tarik02-Nop-1102-Nop-1112-Nop-11PT.
Kincir MasIndonesiaPrecest / Sesuai Manifes 1.151 Bongkar Precest
CT IIIBG. Rimba Lestari TB. Pelita Tarik
62