5/17/2018 BADAKBERCULASATU-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/badak-bercula-satu-55b07e34e1b62 1/5 BADAK BERCULA SATU (BADAK JAWA) Badak jawa atau javan Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) adalah binatang terbesar di Jawa. Beratnya bisa mencapai 1,5 ton, berkulit pucat. Badak Jawa pernah tersebar di hampir seluruh wilayah gunung di Jawa Barat, seperti gunung Gede-Pangrango, Gunung salak, Gn. Tangkuban Perahu dan gunun Ciremei. Nama sebutan Badak Jawa agaknya kurang tepat karena distribusi alaminya, sejauh yang bisa dipastikan, pernah mencapai kawasan Sungai Brahmaputra di Bangladesh sampai Vietnam serta ke sebelah barat daya Cina, dan deskripsi badak pertama berasal dari spesimen yang ditemukan di Sumatera. Distribusi aslinya secara menyeluruh tidak akan pernah dapat diketahui, karena pada suatu waktu yang berbeda dan pada suatu tempat yang berbeda badak Jawa ini pernah dikacaukan dengan badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis dan badak India/bercula satu Rhinoceros unicornis. berikut ciri-ciri Fisik Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus)Warna tubuh abu-abu kehitam-hitaman. Memiliki satu cula, dengan panjang ± 25 cm (pada betina ada kemungkinan tidak tumbuh/ kecil sekali) Berat badan mencapai 900 – 2300 kg, panjang tubuh ±2 – 4 m dan tinggi dapat mencapai hampir 1,7 m. Kulitnya memiliki semacam lipatan sehingga tampak seperti memakai tameng baja. Rupa mirip dengan badak India namun tubuh dan kepalanya lebih kecil dengan jumlah lipatan lebih sedikit. Bibir atas lebih menonjol berfungsi untuk meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Merak adalah tiga spesies burung dalam genus Pavo dan Afropavo dari familia ayam hutan( pheasant ), Phasianidae. Burung jantannya memiliki bulu ekor yang indah yang dapat
dikembangkan untuk menarik perhatian merak betina.
Buah biwa (loquat) atau nama latinnya Eriobotrya Japonica adalah tanaman buah dari
keluarga Rosaceae, yang berasal dari dataran tinggi China. Menurut sejarah, tanaman ini telah
diperkenalkan ke Jepang lebih dari 1000 tahun yang lalu. Tanaman Biwa ini sangat cocok
tumbuh di daerah dataran tinggi salah satunya di Tanah Karo. Hingga kini Jepang merupakan
negara produsen terbesar dari buah biwa iniPada Saat ini Sumatera Utara memiliki kebun
tanaman Biwa (Loquat) yang terluas di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, kesemuanya berada
di Taman Simalem Resort, Tanah Karo. Pada saat mengikuti Agrowisata ke Kebun tanamanBiwa di Taman Simalem Resort, kami diajak untuk melihat dan mengelilingi kebun yang
seluas 5 Ha ditanami dengan biwa dengan 1.722 populasi pohon. Tanaman Biwa ini
sebenarnya sudah tidak asing bagi masyarakat di Kabupaten Karo karena banyak penduduk
menanam tanaman biwa di halaman rumah, tidak ada data yang pasti kapan sebenarnya tanaman
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi
rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm.[1]
Umumnya berbuah sekali
dalam setahun.[1]
Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulankemudian.
[1] Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah
hingga ketinggian ± 1200 m dpl.[1]
Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering(tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.[1] Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).[1]
Matoa juga
terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea.[2]
Buah matoamemiliki rasa yang manis.[2]
Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda.[1]
Ciri yangmembedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh
daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji
1,25-1,40 cm.[1]
Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek danlengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm.[1] Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas
maupun dingin.[2]
Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.