Top Banner
JULI-AGUSTUS 2011 I BACKPACKIN Fun | Relax | Low Budget Juli-Agustus 2011 Pulau seluas 877 hektar ini punya keindahan dan kaya keragaman flora fauna KEINDAHAN TERSEMBUNYI PULAU SEMPU BULOK TARIAN DAERAH KOMUNITAS ODONG-ODONG TRAVELLER PROFIL DINA DUARANSEL.COM FREE Magazine
60
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

Fu

n |

Re

lax

| L

ow

Bu

dg

et

Ju

li-A

gu

stu

s 2

011

Pulau seluas 877 hektar ini punya keindahan dan kaya keragaman flora fauna

KEINDAHANTERSEMBUNYIPULAU SEMPU

BULOKtARiAn dAeRAhKOMUNITAS odong-odong tRAVeLLeRPROFILdinA duARAnseL.com

FREE

Magazine

Page 2: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 11

15

3

ORDINAT3 KEINDAHAN TERSEMBUNYI

adalah tepat ketika pada tahun 1928 pemerintahan belanda menyematkan gelar cagar alam pada pulau ini.

PANDU13 MENUJU PULAU SEMPU

Malang – Turen (45 km)Bus dari terminal Hamid Rusdi, jurusan Malang - Dampit – Lumajang, turun di Turen. Harga Rp 4.000,00

CATPER19 KETIKA BERTEMU HARIMAU

Sempu tidak ada dalam rencana kami. Mendengar namanya pun belum per-nah. Tujuan kami ke malang ini adalah untuk ke bromo. Kami pergi berempat.

GALERI27 PULAU SEMPU

BULOK29 TARIAN DAERAH

Indonesia kaya dengan keindahan alam dan beragam bahasa daerah. Juga punya banyak tarian daerah.

KOMUNITAS35 ODONG=ODONG TRAVELLER

PROFIL39 DINA DUARANSEL.COM

33

Daftar Isi

Page 3: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

PIMPINAN UMUMKhemal Nugroho

[email protected]

PIMPINAN REDAKSIambar arum

[email protected]

EDITORMuhammad Iqbal

Ghamal Satya Mohammad

TIM REDAKSI annisa M.F. Harahap

Soekarno Ibrahim

TIM ARTISTIKGalih Permadi

Kibar Desain Salman

WEBMASTERKurniawan aji Saputra

WEBSITEwww.backpackinmagazine.com

[email protected]

Redaksi menerima saran, kritik,dan artikel dari BM Readers

yang bisa dikirim melaluialamat email kami.

Salam Ransel,

Manusia tidak pernah luput dari kekurangan, be-

gitupun kami dari redaksi Backpackin Magazine. Mohon

maaf atas keterlambatan kami menerbitkan kembali

majalah online ini. Tentu selanjutnya kamipun berharap

tidak akan terulang lagi.

Kali ini kami sajikan Cagar alam Pulau Sempu

untuk menu utama destinasi kita. Kenapa Sempu? Kare-

na pulau ini unik dan menantang. Datang sekali rasanya

belum cukup. Jangan lewatkan catper kali ini, dijamin

berbeda dengan segala macam kisah yang pernah kamu

dengar tentang Sempu!

Selamat berpetualang!

REDAKSI

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 2

Dari Redaksi

RESENSI43 MENGINTTIP KEINDAHAN INDONESIA

TIPS45 MERAWAT KAMERA UNDERWATER

AKSESORIS49 PERALATAN SNORKELING

PENGANAN51 CIRENG CIPAGANTI

KONTRIBUTOR53 BM EDISI 9

INTERAKSI56 DIKERJAIN!! KENA DEH!!

EDISI DEPAN57 DIENG

Foto Cover: Flickr.com/Highground, Foto advertorial : Niko Wazir

Page 4: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

ORDINAT

pULaU SEMpUAdalah tepat ketika pada tahun

1928 pemerintahan belanda

menyematkan gelar cagar alam

pada pulau ini.

K E i n D a H a n T E R S E M b U n Y i

Page 5: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

pULaU SEMpUK E i n D a H a n T E R S E M b U n Y i

Page 6: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

YA, PULAU SELUAS 877 hektar di selatan

pulau Jawa ini memiliki keindahan dan ker-

agaman flora fauna yang terlalu kaya untuk

sekedar dinikmati sebagai tempat wisata

semata. Terlebih dengan perilaku wisatawan

kebanyakan yang abai menjaga keutuhan

alam.

ORDINAT

Oleh : Ambar Arum

Foto: Ika Soewadji, Rahmanul Alianta, Galih Permadi, Flickr.com

Lebih dari itu, pulau ini selayaknya

menjadi tempat untuk penelitian dan ilmu

pengetahuan, seperti diamanatkan dalam

SK. GB No. 46 Stbl. 1928 No. 69 tahun 1928.

Bahkan sejak Indonesia belum merdeka,

pulau ini sudah mendapat pengakuan akan

kekayaan hayatinya.

Namun ada baiknya terlebih dulu

mengurus surat izin masuk kawasan kon-

servasi (SIMaKSI) cagar alam Pulau Sempu

yang bisa diperoleh di tiga tempat yaitu :

1. Jl.Bandara Juanda Surabaya.

2. Bidang KSDa Wilayah III, di Jl.Jawa No.36

Jember.

5

Page 7: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 6

Page 8: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 17

ORDINAT

Page 9: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

3. Seksi Konservasi Wilayah VI, di Jl.Mastrip

No.88 Probolinggo.

Di Sendang Biru, pantai terdekat

menuju Pulau Sempu, memang ada Resort

Konservasi Wilayah Pulau Sempu, namun

fungsinya hanya sebatas pos penjagaan,

bukan pos perijinan, jadi tidak dapat mengu-

rus SIMaKSI disini. Namun sebelum menye-

berang, kita perlu lapor sambil membawa

SIMaKSI ke pos ini.

8

SENDaNG BIRU, PaNTaI TER-DEKaT MENUJU PULaU SEM-PU. aDa RESORT KONSERVaSI WILaYaH PULaU SEMPU, Na-MUN FUNGSINYa HaNYa SE-BaTaS POS PENJaGaaN

Page 10: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

ORDINAT

Awal Perjalanan

Pulau Sempu berlokasi di Kabu-

paten Malang, tepatnya di Dusun Sendang

Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbar

Manjing Wetan. Menuju kesini paling mudah

adalah dengan jalur Malang – Turen – Sen-

dang Biru – Sempu. Dari Malang hingga

Sendang Biru dapat ditempuh dengan

kendaraan umum. Sampai di Sendang Biru,

sudah terhampar kapal-kapal nelayan yang

siap disewa untuk mengangkut kita ke Pulau

Sempu.

Belum sampai mulut menguap,

bahkan mungkin belum sempat kita duduk

berlama-lama dikapal, tiba-tiba kita akan

disuruh turun ditengah-tengah laut, tepatnya

sekitar 50 meter dari teluk Semut, sebe-

lah barat Pulau Sempu. Kapal tidak dapat

9

Page 11: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

merapat, kapten! Kita harus mencebur diri

hingga kira-kira sepinggang, tergantung

tinggi badan kita tentunya. Kemudian berja-

lan semenit, sampailah kita di Sempu!

Ketika sampai di bibir pantai Pulau

Sempu, ekosistem hutan pantai sedang

berjejer manis dihadapan kita. Seandainya

mereka bisa bergerak seperti manusia,

barangkali mereka sudah melakukan tar-

ian ritual penyambut tamu. Tapi untungnya

mereka tidak bisa.

Menuju Segara Anakan Danau Segara anakan menjadi

tujuan kebanyakan pengunjung. Setidaknya

ada dua tempat lain yang memiliki nama

serupa. Segara anakan di Cilacap (Nusa

Kambangan) dan Segara anak di kawasan

Gunung Rinjani, Lombok.

Danau Segara anakan yang di Sempu

ini, konon banyak yang bilang serupa atau

bahkan lebih indah daripada Phi Phi Island di

Thailand, tempat Leonardo Dicaprio syuting

The Beach. ah, terserah mau dibilang mirip

siapa, yang jelas tempat ini memang luar

biasa indah.

Dari bibir pantai, berjalan masuk

semakin dalam, jalur berlumpur langsung

terhidang. Siap-siap saja beli sandal baru

sepulang dari sini. Kalau cuaca buruk, jarang

ada sandal yang selamat sampai tujuan,

sekalipun sandal gunung merek beken.

10

Page 12: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 111

Sepatu lebih aman, tapi juga akan berubah

warna jadi coklat lumpur. Siap-siap nyuci!

Tapi jalurnya jelas. Pandai-pandailah

mengatur waktu kunjungan kesini. Kalau

cuaca sedang cerah, perjalanan tidak akan

terlalu sulit. Yang paling penting kalau mau

kesini adalah : bawa air banyak-banyak!

apalagi kalau niat mau kemping disini,

karena danau Segara anak bukan danau air

tawar.

Dalam kurun waktu sejam hingga

satu setengah jam, kita akan tiba di Danau

Segara anakan. Sampai disini umumnya kita

terserang amnesia ringan, lupa dengan jalur

panjang dan melelahkan yang baru saja kita

lalui. Capek? Sudah lupa tuh!

Di antara karang-karang itu, ada

lubang tempat masuknya air dari laut lepas.

Tempat kamu berdiri merupakan hamparan

pasir putih yang masih sangat bersih. Itulah

Segara anakan!

Danau air asin ini terbentuk karena

ada karang-karang yang melingkar terse-

but. air dari laut yang masuk ke dalamnya

melalui lubang (Karang Bolong), terjebak

di dalam ‘lingkaran’ karang-karang tersebut

sehingga membentuk danau dengan air yang

tenang.

Page 13: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i nM a R E T - a P R I L 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 12

Page 14: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 113

PANDU

1. Malang – Turen (45 km)

Bus dari terminal Hamid Rusdi, jurusan Malang - Dampit – Lumajang-Turen.

Harga Rp 4.000,00

2. Turen – Sendang Biru (45 km)

angkutan kota jurusan Turen – Sumbermajingwetan – Sendang Biru.

Harga Rp 12.000,00

menuJu sendAng BiRu

Page 15: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

DARI SEGARA ANAKAN, berbeloklah

sedikit ke sebelah kiri, panjat karang-ka-

rangnya, kemudian ganasnya debur ombak

Samudra Hindia akan menyambut. Inilah

Pantai Kembar. Mari dinikmati barang se-

jenak, sambil menutup mata dan membuka

tangan lebar. Biarkan anginnya mengacau-

kan rambut kita.

Tapi jangan sampai tertidur. Sempu

masih luas, kawan! Mari beranjak! Teruslah

melangkah menyusuri pinggir pulau, setelah

Pantai Kembar, trekking sebentar, kita akan

sampai ke Pantai Pasir Panjang. Pantai ini

luas dan kadang menjadi pilihan untuk

membangun tenda selain di Segara anakan.

Belum cukup dengan itu? Sempu

juga memiliki setidaknya dua goa, yaitu Goa

air Tawar dan Goa Macan. Namun tempat-

tempat itu memang jarang dikunjungi,

karenanya jalurnya menjadi kurang jelas.

Sebaiknya minta bantuan penduduk lokal

kalau memang mau kesana.

SUDUT LAINPULAU SEMPU

Sendang Biru – Pulau Sempu (0,8 km)

Kapal nelayan, sampai Teluk

Semut kemudian lanjut trekking. Harga

Rp 100.000 (pp), bisa menampung 10-12

orang.

menuJu semPu

M a R E T - a P R I L 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 14

Page 16: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1b a c K p a c K i n I M E I - a P R I L 2 0 1 115

PANDU

1. Sewa kapal

Rp 100.000,00

2. Sewa porter

Rp 150.000,00

3. Sewa guide

Rp 100.000,00

seWA

1. Tiket masuk Sendang Biru

Rp 5.500,00

2. Tiket masuk Pulau Sempu

Rp 20.000,00

tiKet mAsuK

Page 17: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i nM a R E T - a P R I L 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 16

Polisi Hutan Sendang Biru

1. Setyadi

(085233468545)

2. Ardiyanto

(085233104008)

KontAK Penting

1. Uruslah dulu SIMaKSI (Surat Ijin Masuk

Kawasan Konservasi) di :

o Kantor Balai Besar KSDa Jawa Timur di

Jl.Bandara Juanda Surabaya.

o Kantor Bidang KSDa Wilayah III, di

Jl.Jawa No.36 Jember.

tiPs

o Kantor Seksi Konservasi Wilayah VI, di

Jl.Mastrip No.88 Probolinggo.

2. Hindari ke tempat ini saat musim hujan,

trek jadi sangat licin dan berbahaya.

3. Perhatikan jam masuk ke Pulau Sempu:

o Bagi yang tidak bermalam: jam: 06.00

s/d 12.00. (diatas jam:12.00 dilarang ma-

suk)

o Bagi yang akan bermalam: jam: 06.00 s/d

16.00. (diatas jam:16.00 dilarang masuk)

4. Bawa air yang banyak karena di Segara

anakan tidak ada air tawar

5. Kalau mau kemping, jangan pasang ten-

da terlalu dekat dengan laut, karena malam

hari laut pasang.

Page 18: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

CATPER

b a c K p a c K i n I M E I - a P R I L 2 0 1 117

Page 19: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 18

Ketika Bertemu HarimauPULAU SEMPU

SEMPU TIDAK ADA dalam rencana kami. Mendengar namanya pun belum pernah.

Tujuan kami ke Malang ini adalah untuk ke Bromo. Kami pergi berempat. Saya Ghamal,

bersama tiga sahabat dekat saya, Khemal, alfi dan akbar. Oleh: Ghamal-Khemal-ali-akbar | Foto: Ghamal-Khemal-ali-akbar, Rahmanul alianta & Erlangga Mahardika

M a R E T - a P R I L 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 18

Page 20: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 119

Foto: Kakaban Tour

CATPER

Page 21: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 20

Kami dari Jakarta naik Matarmaja

menuju Malang. Di Malang kami mampir ke

rumah Budhe saya di daerah Dinoyo. Disini-

lah kata Sempu pertama kali terdengar dari

mulut Budhe saya.

“Ini nih dia abis dari Sempu (sambil

menunjuk saudara saya). Bagus tuh. Ad-

anya di selatan, deket kok dari sini tinggal

turun kebawah aja.”

Katanya juga Pulau Sempu itu

sebenernya cagar alam, tempat biasa TNI

latihan. Wah, ada ya tempat kayak gitu.

Dari cerita dia, sepertinya mudah sekali

mencapai Sempu. Tak ada salahnya kesana.

Maka setelah dari Bromo, kami naik

bus menuju Sendang Biru. Sebelumnya kami

bertanya dulu ke sang kenek, apakah bus

ini lewat Sendang Biru. “Oh ya, lewat dek,

lewat, ayo naik, naik cepetan!”

Beberapa jam kemudian kami ditu-

runkan. Katanya tinggal jalan lurus. Namun

setelah jauh kami berjalan tak ada tanda-

tanda yang menunjukkan kami di Sendang

Biru. Kami mulai merasa aneh. Sampai

akhirnya kami bertemu petugas Koramil lalu

bertanya sambil kasih lihat peta.

“Pak, kita mau kesini, namanya

Sendang Biru,” “Kalau di deket sini adanya

Banyu Biru.” “Hah?! Ini, Pak, Sendang Biru

yang ada di selatan sini lho.” “Lah ini ka-

lian ada di utara.” (sambil menunjuk peta)

HAH!! Jauh gila!! Ini mah kita udah salah

arah dari awal!

Akhirnya kami oper-oper bus, hari

semakin gelap. Lalu kami dioper ke mobil

bak terbuka yang kebetulan lewat.

Kemudian salah satu bapak men-

gajak kami bicara, “Kalian mau kemana?”

“Sendang Biru, pak.” Dia diam sejenak,

“hmm, kalian menginap di rumah saya aja

kalau begitu.” Namanya Pak Slamet. Kami

diajak makan, kemudian dibawa kerumahn-

ya. Rumahnya di dekat pasar Turen.

Pagi-pagi kami bangun. Setelah ngo-

brol dengan Pak Slamet, kamipun pamit dan

berangkat menuju Sendang Biru. Sampai

disana sekitar jam 2 siang. Setelah tanya-

tanya informasi tentang kapal dan segala

macamnya, tiba-tiba ada yang menyahut,

“kalau mau nyebrang harus ada ijin dari Di-

nas Kehutanan, mas.” Waduh, apa pula itu!

Kamipun ke pos penjagaan, ditanya

macam-macam oleh polisi hutan, untung

orangnya baik dan ramah. Polisi hutan

PULaU SEMPU ITU SEBEN-ERNYa CaGaR aLaM, TEMPaT BIaSa TNI LaTIHaN

Foto

: Gha

mal

-Khe

mal

-alfi

-akb

ar

Foto: Ghamal-Khemal-alfi-akbar

Page 22: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 121

CATPER

Foto: Ghamal-Khemal-alfi-akbar

itu sekali lagi bilang kalau mau ke Sempu

harus ada surat ijin karena Sempu termasuk

kawasan cagar alam, masih banyak bina-

tang buas disana. Saya ingat betul polisi itu

menyebut macan. Macan dan buaya.

Akhirnya kami dibantu dicarikan

nelayan yang mau mengantar kami menye-

brang. Setelah menyebrang, kami berenang

sedikit untuk mencapai bibir pulau Sempu.

Plang besar ‘Cagar Alam Pulau Sempu,’ pun

terlihat. Kata si nelayan tinggal jalan lurus

aja. Oke, dimulailah petualangan kami di

Pulau Sempu.

Banyak binatang ajaib yang kami

lihat. Pertama Alfi melihat burung besar

terbang di atas kita. Lalu setelah masuk

sedikit, Khemal melihat monyet hitam be-

sar. Saya juga lihat burung besar, namanya

burung Rangkok, sama Elang Jawa juga.

Tapi kami tidak bahas itu selama disana dan

terus jalan masuk.

Foto: Ghamal-Khemal-alfi-akbar

Page 23: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 22

Foto: Ghamal-Khemal-alfi-akbar

Foto

: Gha

mal

-Khe

mal

-alfi

-akb

ar

Semakin masuk kedalam, kami men-

dengar suara aneh. “Oakk.. Oakk..” Suaran-

ya kencang dan seperti dekat dengan kami!

Tidak terbayang apakah ini suara monyet,

atau burung, atau apa. Perasaan saya mulai

tidak enak, langkah kami perlambat.

Saya coba cek suara apa itu se-

benarnya. Saya dan Akbar maju perlahan,

sedang Alfi dan Khemal menunggu. Saat

inilah saya dengar suara yang lebih mena-

kutkan lagi, “Rrrr...” Langsung saya diam!

Oak oak nya masih ada. Kemudian sekali

lagi, “Rrrr…”

Tiba-tiba Alfi berbisik setengah

teriak, “Gham! Gham!! Ada Macan!!!”

Sedangkan muka Khemal sudah pucat pasi.

Page 24: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 123

CATPER

Foto: Ghamal-Khemal-alfi-akbar

Foto

: Gha

mal

-Khe

mal

-alfi

-akb

ar

Foto

: Erla

ngga

Mah

ardi

kaFo

to: E

rlang

ga M

ahar

dika

Saya dan Akbar kaget. Lalu tanpa instruksi

kami mundur pelan-pelan. Saya bilang ke

teman-teman untuk tidak lari. Suara “rrr”

itu masih terus mengiringi.

Sudah semakin jauh kami mundur,

lama-lama suara oak dan ‘Rrrr’ itu akhirnya

menghilang. Kami terus mundur sampai

kembali ke pantai tempat kami turun dari

kapal. Disini kami bertemu tiga orang yang

membawa celurit. Kami cukup tenang

melihat ada yang megang senjata, karena

kami tidak bawa apa-apa selain kamera dan

tripod.

Alfi dan Khemal cerita tentang

macan yang mereka lihat, saya ingat salah

satu bapak jawab begini, “oh ada macan?

Dimana? Gapapa, disini emang rumahnya,

paling itu mau cari makan.” Datar banget

ngomongnya! Bapak-bapak ini memang

penduduk lokal Sendang Biru yang mau

cari kayu bakar. Mereka tidak pernah lihat

macan, tapi mereka tahu kalau di Sempu

memang banyak macan.

Kami kembali masuk ditemani

bapak-bapak itu. Kemudian belum sampai

Segara Anakan, mereka pamit memisahkan

diri dari kami. Mereka keluar jalur, belok ke

kiri, entah kemana, kami ditinggal begitu

saja. Kami sudah cukup tenang. Perjalanan

pun kami lanjutkan.

Page 25: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

Foto

: Gha

mal

-Khe

mal

-alfi

-akb

ar

Page 26: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 125

CATPER

Foto

: Rah

man

ul a

liant

a

Page 27: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 26

Foto

: Gha

mal

-Khe

mal

-alfi

-akb

ar

Kami terus maju kedepan sampai

akhirnya kami melihat semacam danau,

jauh di depan. Langkah kami percepat

hingga menyentuh pasir putih. Ah, ini dia

Segara Anakan!

Puas main-main, foto-foto, lompat-

lompat, selanjutnya kami naik ke karang

dan berjumpa dengan Samudra Hindia.

Waaaaww.. Keren! Kami senang banget!

Sampai juga kami kesini setelah banyak

peristiwa yang kami alami. Fuhh..

Beberapa puluh menit kami

memuaskan diri disana. Lalu mengingat

kami janjian dengan nelayan untuk kembali,

maka bergegaslah kami kembali ke bibir

pantai Sempu. Alhamdulillah tidak ada apa-

apa disepanjang perjalanan pulang kami.

Sampai kembali ke bibir pulau, tak

lama kemudian kapal nelayan yang men-

gantar kami datang, kembalilah kami ke

Sendang Biru. Bertemu lagi dengan polisi

hutan dan kami ceritakan pengalaman kami,

termasuk pertemuan kami dengan macan.

Dikira akan heboh, ternyata mereka hanya

tertawa-tawa mendengar cerita kami. Pa-

dahal waktu itu serasa mau mati rasanya!

Huff..

Saya ingat satu kutipan yang bisa

menggambarkan pengalaman tak terlu-

pakan ini : It’s not about the destination, it’s

about the journey! Bukan Sempunya yang

luar biasa, namun perjalanan kami menuju

dan selama disana, itulah yang luar biasa!

Page 28: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 127

GALERI

DEBURaN SaMUDERaFOTO : RAHMANUL ALIANTA

Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi Backpackin Magazine melalui email kami [email protected]

Page 29: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 28

SUNRISEFOTO : GALIH PERMADI

MEN

IKM

aT

I Ka

RaN

G B

OLO

NG

FOT

O : M

OH

AM

AD

“EB

IET

” HA

BIB

IE

Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi Backpackin Magazine melalui email kami [email protected]

Page 30: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 129

BULOK

M E n G U n G K a p n i L a iK E H i D U p a n D i D a L a M n Y a

Indonesia tidak hanya kaya dengan keindahan

alam dan beragam bahasa daerah. Namun

juga memiliki banyak sekali tarian daerah.

Bahkan, tarian di Indonesia memiliki unsur

yang berbeda di tiap daerahnya.

Oleh : Ilma Dityaningrum | Foto: Berbagai Sumber

Page 31: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 30

Page 32: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 131

TIDAK HANYA SOAL gerakan dan kelu-

wesan saja, namun tarian-tarian daerah di

Indonesia juga bercerita banyak mengenai

nilai-nilai kehidupan. Dengan landasan bu-

daya agraris, sejak lama suku-suku bangsa

di seluruh tanah air melakukan olah cipta

tari, seperti juga seni-seni lainnya, secara

komunal, baik untuk keperluan hiburan, upa-

cara ritual, ataupun kegiatan sosio-kultural.

Dalam tata kehidupan seperti itu, rasa dan

semangat kebersamaan menjadi titik pusat

dari sebuah nilai tarian.

Pesta-pesta yang melibatkan tari ses-

ungguhnya banyak terdapat di sekitar kita,

dan di seluruh dunia serta dalam berbagai

peristiwa –baik yang bernuansa tradisi mau-

pun yang baru. Seperti pada adat Minangk-

abau, umpamanya alek nagari (pesta desa),

penobatan penghulu, pernikahan dan lain-

lain, selalu menyertakan tari. atau di wilayah

budaya Batak, Sumatera Utara, hampir

BULOK

Page 33: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

semua peristiwa adat menyertakan tari (isti-

lah umumnya, tortor).

Bahkan, di daerah Sulawesi Tenggara

contohnya, di desa Kalesusu, Buton, tarian

hadir pada hampir di semua aktivitas ke-

hidupan, mulai dari dalam kandungan hingga

meninggal dunia, sehingga sebagian orang

luar menamai mereka sebagai suku penari.

Di Bali, jelas sekali tari bukan hanya

hadir dalam segala peristiwa, melainkan

menjadi bagian dari totalitas kehidupan.

Demikian juga di banyak wilayah lainnya,

seperti di Sumba, Timor, Sulawesi, Kaliman-

tan, Papua, Jawa, dan lain-lain, tarian ban-

yak hadir dalam peristiwa kemasyarakatan,

bukan hanya sebagai tontonan pangung.

Tari juga merupakan perwujudan

ekspresi budaya karena perwujudannya

melibatkan partisipasi banyak orang. Karena

itu pula, dalam setiap tarian akan tercermin

nilai-nilai budaya, yang dimiliki oleh ma-

syarakat dari mana tarian itu berasal. Tarian

dapat dikatakan sebagai perwujudan ekspre-

si kultural, termasuk keberagaman etnisitas

yang ada di dalam lingkup sosialnya.

Contohnya seperti Tortor Batak Toba

di Silaen, Tapanuli Utara, Sumatera Utara,

pada suatu upacara ‘Parmalim’ menun-

jukkan bahwa menari sebagai ekspresi

personal, kultural dan keagamaan. Fungsi

tarian terlebih suatu tarian komunal (tarian

kelompok) pada umumnya untuk keperluan

32

Page 34: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 133

BULOK

PERWUJUDaN DaRI UNGKa-PaN RaSa TERIMaKaSIH aTaS SEGaLa LIMPaHaN NIKMaT YaNG TELaH DIBERIKaN OLEH MaHa PENCIPTa.

spiritual, sosial ,dan kultural dari masyara-

kat setempat. Tidak hanya upacara, namun

juga sebagai hiburan. Mungkin hal ini terjadi

karena ada pergeseran fungsi tari.

Di Jawa misalnya, dalam tayuban

umumnya ronggeng (penari perempuan)

menjadi target hiburan bagi kaum laki-laki.

Tarian sejenis tayuban Jawa itujuga terdapat

di berbagai wilayah, di Bali disebut Joged

bumbung; orang Bugis memiliki tari-tarian

sejenis yang disebut pojoge (ditarikan oleh

perempuan) dan pojoge angkong (ditarikan

oleh waria atau banci); masyarakat Melayu

memiliki ronggeng Melayu, sedang Betawi

memiliki tradisi cokek, dan sebagainya.

Di Indonesia, hingga saat ini masih

terasa adanya sesuatu yang mewarnai gaya

hidup sebagian besar dari warganya. Keber-

hasilan usaha pertanian pada masa panen

atau keberhasilan dalam hasil laut, merupak-

an saat-saat yang menggembirakan. Untuk

mensyukuri karunia dan untuk menunjuk-

kan rasa suka cita, banyak masyarakat yang

mengadakan pertunjukkan tarian, atau jenis-

jenis kesenian lainnya.

Pada peristiwa ini, seseorang atau

sekelompok masyarakat melakukan komu-

nikasi, baik antara sesama manusia maupun

Page 35: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 34

dengan para leluhur dan Tuhan. Tarian-tarian

dengan segala ritualnya ini merupakan

perwujudan dari ungkapan rasa terimaka-

sih atas segala limpahan nikmat yang telah

diberikan oleh Maha Pencipta.

Maka, tarian bukan hanya sebuah

hiburan semata namun juga memiliki nilai

kehidupan yang arif. Semoga kita sebagai

bangsa Indonesia dapat terus melestarikan

tarian-tarian daerah, bukan hanya sebagai

buah dari seni namun juga bagian dari keari-

fan lokal yang perlu dipelajari demi kehidu-

pan yang lebih baik. Salam budaya!

Page 36: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 135

KOMUNITAS

Odong-OdongTravellerP E R J A L A N A N S E R U T I D A K H A R U S M A H A L

Namanya odong-odong traveller (oot). Ya, mainan anak-anak itu, secara tidak

sengaja dinobatkan sebagai nama komunitas ini.

Oleh : Ambar Arum | Foto: OOT doc.

Page 37: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

Page 38: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

KOMUNITAS

LATHIFUL AMRI, KEPALA suku atau

pu’un komunitas ini mendongengkan asal-

usul OOT : “Waktu itu sehabis dari Baduy,

sambil nongkrong kita ngomongin tentang

ide bikin komunitas jalan-jalan, eh ujug-ujug

ada odong-odong nongol, salah satu dari

kami nyeletuk, ‘namanya odong-odong aja!

Kayak lu pada, odong semua, hahaha’”

Celetukan itu menjadi serius, karena

setelah dilihat, diraba, dan ditrawang, ternya-

ta odong-odong memiliki nilai dan karakter

yang sama dengan komunitas ini. Maka,

tanggal 11 Juni 2010, komunitas Odong-

Odong Traveller hadir.

Seperti kelompok backpacker umum-

nya, tiap kali trip selalu diberlakukan hukum

sharing cost, sharing fun, sharing pain. Po-

koknya semua ditanggung bersama. Itulah,

setiap trip selalu berkesan, walaupun tidak

semua trip dapat dikatakan berhasil.

SETIaP KaLI TRIP SELaLU DIBERLaKUKaN HUKUM SHaRING COST, SHaRING FUN, SHaRING PaIN

37

Page 39: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 38M a R E T - a P R I L 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

OOT pernah melakukan perjalanan ke

Pulau Sempu, itinerary jauh dari kenyataan.

Perjalanan ngaret total, sampai Sendang Biru

terlalu malam, medan menuju Pulau Sempu

sedang licin-licinnya sehingga ada yang

cedera, rencana menyambangi sudut-sudut

lain di Sempu pun tidak dapat terlaksana.

Juga pernah gagal menggapai puncak

Gunung Slamet dikarenakan badai. Namun

dibalik kegagalan-kegagalan itu, mereka

justru jadi makin kompak, makin kenal satu

sama lain dan belajar menghadapi situasi

sulit yang bisa terjadi kapan saja.

Tidak heran, melakukan perjalanan

dengan mereka selalu bikin nagih. Setiap kali

dibuka trip, selalu ramai peminatnya. Namun

tetap ada batasan kuota. “Kalau terlalu ramai

jadinya repot, nanti malah nggak enjoy jalan-

jalannya,” ujar amri lagi.

Siapa aja boleh gabung, asal mau

berbaur dan berbagi suka-duka bersama.

Sampai detik ini anggotanya di grup face-

book sudah mencapai 600 dan yang cukup

aktif mencapai 120. Persebarannya pun luas,

ada yang di Jawa Timur, Kalimantan, bahkan

Lombok.

1. Permainan yang paling dinantikan anak

kecil.

2. Murah meriah (1000 untuk 2 lagu) dan

sangat terjangkau oleh orang tua.

3. abang odong-odong dengan senyum

ikhlasnya. mengayuh pedal demi melihat

senyum- senyum anak kecil yang kegiran-

gan.

4. Membuat addicted, setiap anak kecil

yang naik odong- odong pasti gak mau tu-

run dan ketagihan.

Filosofi dasar diatas diterapkan juga

dalam traveling, yaitu untuk membuat per-

jalanan yang seru tidak harus mahal, cukup

dengan sharing cost bersama, melangkah

bersama, bahagia bersama. Traveling ber-

sama OOTers (odong- odong travelers)

selalu dinantikan dan setiap pulang ngetrip

selalu membuat ketagihan.

FiLosoFi

Page 40: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 139 b a c K p a c K i n I M a R E T - a P R I L 2 0 1 1

Jadi nomad kayak gini, idenya darimana

sih?

awalnya kami backpacking setahun

tapi rencananya nggak sambil kerja, tapi

sekarang ternyata kami traveling-nya sambil

kerja. Jadi dari segi keuangan kamiaman,

nggak harus stop, keterusan deh. Sekarang

sudah dua tahun masih sanggup mendanai.

Terus kamimikir, kenapa nggak jadi nomad

sekalian aja.

Selama tinggal nomaden gitu, kesulitan apa

sih yang paling sering dialami?

Internet mungkin ya. Nggak semua

tempat jaringan internetnya bagus. Kami

butuh internet banget. Ryan kan harus aktif

kerja. Kalau internet nggak ada, Ryan nggak

bisa kerja. Kalau masalah lain kayaknya ng-

gak ada yang benar-benar menghalangi.

Dina duaransel.com

INDONESIA,CANTIK LUAR BIASAPASANGAN YANG HIDUP NOMADEN keliling dunia ini, sejak pertengahan Juli 2011 kemarin

ada di Indonesia dan mengadakan pertemuan di Jakarta, Bandung dan Jogja. adhadi Praja me-

nyempatkan diri untuk wawancara sejenak dengan Mba Dina.

Oleh : Adhadi Praja | Foto: duaransel.com doc.

PROFIL

Page 41: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

Karena nggak ada rumah, mau gak

mau ransel pasti jadi andalan, ya.. Ransel ka-

lian kayak gimana sih? Terus, barang-barang

apa aja yang bagi kalian wajib ada di ransel?

Ransel kami sekarang ini ukurannya

60 liter. Nggak terlalu berat, tapi cukup besar

untuk menampung segala macam kebutu-

han kamiselama dua tahun ini. Kamiberan-

aWaLNYa KaMI BaCK-PaCKING SETaHUN TaPI

RENCaNaNYa NGGaK SaMBIL KERJa, TaPI

SEKaRaNG TERNYaTa KaMI TRaVELING-NYa

SaMBIL KERJa.

40

Page 42: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 141

PROFIL

Page 43: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

“INDONESIa ITU CaNTIKNYa

LUaR BIaSa. CUMa SUSaHNYa DI INDONESIa ITU SaRaNa

DaN FaSILITaSNYa.-Dina duaransel.com-

gan-angan untuk menurunkan volume ransel

ini. Kami wajib bawa laptop, pakaian gak

usah banyak-banyak, dan dokumen-doku-

men penting.

Gimana pendapat Mba Dina tentang po-

tensi pariwisata di Indonesia?

Indonesia itu cantiknya luar biasa.

Cuma susahnya di Indonesia itu sarana dan

fasilitasnya. Misalnya kalau mau ke Raja

ampat itu lebih mahal daripada travel-

ing ke luar negeri. Terus bagi orang asing,

masuk Indonesia itu sangat ribet dengan

birokrasinya. Kalau negara Southeast asia

lain, kata mereka lebih gampang, ke Thailand

atau Malaysia misalnya. Jadi perlu diperbaiki

sarana transportasi dan fasilitasnya.

Apa sih pandangan teman-teman Mba Dina

yang bule tentang Indonesia?

Bagi mereka Indonesia itu cantik,

eksotik, tropik, mistik. Kebanyakan mereka

paling tahu Bali ya. Terutama yang sukanya

hura-hura. Tapi kalau backpacker yang

serius, mereka sudah jelajah ke pulau-pulau

kayak Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa

Tenggara. Saya pernah malu ketemu back-

packer dari australia yang udah keliling

Indonesia. Dia lebih tahu tentang Indonesia

daripada saya. Saya tahunya paling Bromo.

Hahaha..

Udah ada rencana mau bikin buku ya? Wah,

keren! Kira-kira kapan terbit?

Semoga akhir tahun ini atau awal

tahun depan. Doain yaa!

42

Page 44: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 143

RESENSI

MengintipKeindahan indonesia

K i S a H T E n T a n G a n a K n E G E R iM E n j E L a j a H i E K S o T i S M E i n D o n E S i a

Buku ini berkisah tentang anak negeri

pemenang program Aku Cinta Indonesia yang

diselenggarakan detik.com. Mereka berkeliling

menjelajahi eksotisme Indonesia mulai dari

kepulauan, gunung, budaya, dan sejarahnya.

Oleh : Ayu N Surya | Foto: ACI.doc

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

Page 45: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 44

Judul Buku

aku Cinta Indonesia :

Jelajah Eksotisme Negeri

Penerbit

B First

Penyusun

Tim detik.com

MUNGKIN LEONARDO DI-

CAPRIO tercengang saat melihat pantai Koh

Phangan di Thailand, tp Indonesia memiliki

Pulau Bereuh yang memiliki keindahan alam

yang lebih dahsyat hingga membuat bulu

kuduk merinding, dan juga memiliki danau

air tawar tertinggi di asia Tenggara.

Indonesia memiliki spot diving ter-

baik didunia dengan beraneka ragam terum-

bu karang dan biota lautnya, serta bawah

lautnya yang memiliki sistem cave dive, dan

wall dive. Indonesia memiliki Danau Pulau

Kakaban yang menjadi keajaiban perairan

dunia karena memiliki spesies ubur-ubur tdk

beracun.

Bukan hanya kepulauan, Indonesia

pun dikelilingi dengan gunung-gunung bera-

pi, bahkan salah satunya pernah meletus dan

menjadi bencana alam terdahsyat di dunia,

memiliki gunung terindah se-asia Tenggara.

Dan perang dunia ke-2 pun pernah

menyisakan sejarahnya yg menyatu dgn

keindahan alamnya di bibir pasifik. ahh,

mungkin Tuhan sedang bersenang hati saat

menciptakan Indonesia, menciptakan secuil

surga dibumi. Namun semua itu masih sulit

dijangkau, kurangnya sarana dan transporta-

si, dan mulai terancam dengan pencemaran

laut, reboisasi hutan.

BUKU INI BERKISaH TENTaNG aNaK

NEGERI PEMENaNG PROGRaM aKU CINTa

INDONESIa YaNG DISELENGGaRaKaN

DETIK.COM. MEREKa BERKELILING

MENJELaJaHI EKSOTISME

INDONESIa MULaI DaRI KEPULaUaN,

GUNUNG, BUDaYa, DaN SEJaRaHNYa.

Page 46: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 145

TIPS

T i p S D a R i E R L a n G G a M a H a R D i K a

Merawat Kamera Underwater

Page 47: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 46

PROSES PEMBERSIHAN

a. Proses awal

1. Selesai aktivitas, langsung siram kamera

dengan air keran mengalir deras. arahkan

di bagian lensa dan bagian-bagian di sela

tombol atau lubang tombol (5 menit), untuk

membersihkan pasir-pasir yang terjebak

2. Rendam minimal setengah jam dalam

baskom berisi air (lebih lama lebih baik)

3. angkat dan keringkan, lalu angin-angin

kan, jangan kena matahari langsung. Dan

diamkan setengah jam (hingga kering).

CARA PERAWATAN CHASING

a. Penyimpanan

1. Taruh di tempat kering (jangan lembab)

2. Masukkan silica gel ke dalamnya

3. Bungkus dengan soft case agar LCD tidak

tergores

B. Pada saat Pemakaian

1. Sebelum dan sesudah pemakaian pakailah

oil lubricants.

2. Sebelum Pemakaian, untuk mencegah ba-

gian lensa berembun gunakan cairan anti-fog

3. Setelah Pemakaian ,

- Selesai aktivitas, siram casing nya dengan

air keran yang mengalir deras. arahkan di

bagian lensa dan sela tombol atau lubang

tombol (5 menit), untuk bersihkan pasir

yang terjebak.

- Rendam minimal setengah jam di dalam

baskom berisi air keran (lebih lama lebih

baik)

- angkat dan keringkan, lalu angin-angin kan.

Jangan kena matahari langsung. Diamkan

setengah jam (hingga kering)

B. Proses akhir

1. Gunakan blower untuk membersihkan

sela-sela , sudut-sudut , bagian-bagian yang

berlubang, lensa , lubang-lubang tombol

2. Buka bagian batere dan usb , lalu bersih-

kan bagian karetnya (bagian dinding-dinding

karetnya) dengan cutton bud kering. Kalau

tidak dibersihkan nanti bisa tercipta embun

dan berlumut atau karat

3. Lakukan hal yang sama pada tulosan ,

sela-sela , sudut-sudut , dengan cutton bud

basah kemudian dengan cutton but ker-

ing. Lalu di-lap dengan kain lap untuk lensa

disemua bagian

Page 48: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

FACEBOOK.TWITTER.ISSUU

Page 49: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

FACEBOOK.TWITTER.ISSUU

j o i n w i T H U S :w w w . i s s u u . c O m /

b a c k p a c k i n m a g a z i n e

b a c k p a c k i n m a g zb a c k p a c k i n ’ e - m a g a z i n e

@ b a c k p a c k i n _ m a g z

Page 50: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 149

AKSESORIS

pERaLaTan SnoRKELinG

PIPA SNORKEL TEKNOLOGI “DRY

PIPE” / PIPA KERING

Kenapa disebut dry pipe ?

(a) Karena air tidak dapat masuk pada

saat kamu dive ke bawah (teknik duck

dive)

(b) Karena ada bandul pemberat yang

otomatis menutup lubang udara

o L E H : E R L a n G G a M a H a R D i K a

PIPA SNORKEL

PERAWATAN :

1. PENYIMPANAN

(a) simpan di tempat yang kering [ jangan lembab ]

(b) lebih baik gunakan soft case

2. PEMAKAIAN

ada 2 bagian yang rentan rusak

yaitu mouth piece & purge valve.

(a) Mouth piece

Bisa diganti (dicopot)

sehingga mudah terkoyak

apalagi bagi orang yang

mudah panik. Kalau su-

dah terkoyak, air mudah

masuk ke mulut.

(b) Purge valves

(katup udara) pintu keluar masuknya air dari bagain bawah. Bila kemasukan pasir atau

tergores benda tajam dapat menyebabkan kebocoran.

Page 51: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 50

3. PERAWATAN

(a) Bagian atas pipa snorkel jangan sampai kena benturan

4. REKOMENDASI MEREK

(a) Oceanic

(b) Harga -/ Rp. 500.000,-

MASKER / GOGLE

1. PENYIMPANAN

(a) Simpan di tempat kering

2. PEMAKAIAN

(a) Pastikan tidak ada rambut terselip.

(b) Pastikan hidung anda tidak terjepit

masker, agar mampu melakukan kegiatan

pembersihan masker atau mask clearing

(c) Pastikan tali masker tidak menjepit

telinga, dan tidak terlipat di bagian rambut.

Idealnya diatas telinga dan bagian belakang

tali carilah yang jenisnya ada bantalan em-

puk agar licin dan empuk di rambut

(d) Sebelum pemakaian pakailah cairan anti-

fog pada bagian kacanya atau bisa pake odol

dioleskan sedikit lalu dibilas (biar kinclong)

TIPS PILIH MASKER

Cari masker sesuai bentuk muka

dengan cara menempelkan masker ke muka

(cukup menempel sekedarnya saja) tanpa

mengikatkannya di kepala. Lalu tahan nafas

dalam-dalam , semakin masker tersebut ti-

dak jatuh maka masker tersebut pas dengan

bentuk muka dan cocok untuk anda.

SETELAH PEMAKAIAN :

Baik itu masker, pipa udara, dan fins

(a) siram dengan air keran mengalir.

(b) rendam dalam ember setengah jam

(c) keringkan, angin-angin kan

(d) Khusus masker keringkan menggu-

nakan lab bersih semacam kanebon.

Page 52: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 151

PENGANANPENGANAN

CIRENG ATAU ACI DIGORENG, makanan ini

mungkin sudah tidak asing lagi untuk seba-

gian orang khususnya orang Bandung. Berjalan

menyusurusi jalan Cipaganti, kita akan men-

emukan sebuah gerobak penjual cireng isi yang

cukup legendaris, Cireng Cipaganti namanya

D a R i c E R i T a a D H a D i p R a j a

cireng Sambel Kacang cipaganti

Page 53: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 52

Tepatnya ada di Jalan Cemara (di

depan pom bensin Cipaganti), cireng ini

menurut saya adalah salah satu cireng pal-

ing enak yang pernah saya cicipi dan highly

recommended! Cireng ini sudah cukup

dikenal dikalangan masyarakat kota Band-

ung karena cireng ini menjadi pioneer bagi

perkembangan cireng isi di kota Bandung.

Cireng Cipaganti terkenal dengan ci-

reng isi sambel kacangnya. Paduan renyahn-

ya cireng dan sambel kacangnya membuat

cireng ini tidak cukup dinikmati satu saja.

Tekstur cirengnya agak keras namun renyah

sehingga sensasi kriuk-kriuk-nya seperti

sedang menikmati kerupuk aci. Cireng Ci-

paganti memiliki tingkat kerenyahan paling

tinggi dibandingkan dengan cireng lain yang

umumnya lebih alot.

Selain renyah, yang membuat cireng

ini digandrungi banyak orang adalah sambel

kacang sebagai isiannya. Sambel kacang ini

merupakan kacang tanah yang dihaluskan

dan kemudian ditambahi bumbu rahasia

yang membuat sambel kacang ini nendang

banget!!. Ini merupakan cireng khas dari

Cipaganti.

awalnya adalah cireng mentah digo-

reng hingga kering, kemudian ditiriskan lalu

dibelah dan diisi sambel kacang. Menikmati

cireng ini selagi hangat akan membuat lidah

ketagihan. Hanya dengan 1000 rupiah kita

bisa menikmati satu buah cireng ini.

SaMBEL KaCaNG INI MERU-PaKaN KaCaNG TaNaH YaNG DIHaLUSKaN DaN KEMUDIaN DITaMBaHI BUMBU RaHaSIa YaNG MEMBUaT SaMBEL Ka-CaNG INI NENDaNG BaNGET!!

Page 54: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

KONTRIBUTOR

1.ADHADI PRAJA pemuda Garut ini sesajennya kuat, bisa lolos

seleksi ACI 2010 dan jungkir balik keliling Palu gratis. 2.AYU N

SURYA biar hitam, gadis yang juga kurus ini selalu bangga “Ku-

lit gue kayak Indonesia, eksotis,” ujarnya. 3.ERLANGGA MAHAR-

DIKA bicara tentang snorkeling, diving, pantai, paling nggak bisa

lepas dari bocah tengil yang satu ini. 4.ILMA DITYANINGRUM

pendiri komunitas Backpacker Indonesia yang sedang mengasing

ke Pare ini kerap berbinar ketika bicara budaya Indonesia. 5.IKA

SOEWADJI lebih suka main bareng anak gimbal di Dieng, atau bikin

api unggun di gunung. 6.MOHAMAD “EBIET” HABIBI cowok yang

satu ini udah pernah ke Sempu, foto-fotonya pun nempel di edisi

kali ini. 7.GHAMAL-KHEMAL-ALFI-AKBAR adalah empat sekawan

dari SD yang sudah solmet banget. 8.RAHMANUL ALIANTA suka

dan hobi banget motret, temen-temennya nyebut dia “nona lincah”.

1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8.

53

Page 55: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n

VISIT OUR SITE.COM

WWW.BACKPACKINMAGAZINE.COM

FIND THE BEAUTY OF INDONESIA

“THE LOST ATLANTIS”

ON OUR SITE

Page 56: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

DON’T BE SHY

PUT YOUR ADS HERE

Page 57: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 56

INTERAKSI

ANDIN RAHAYU. SURABAYA. Selesai

liburan dari Jogja, aku bareng dua orang

harus balik ke Surabaya. Temenku ngajak

naik kereta bisnis. awalnya ogah, masa naik

kereta mahal. Tapi temenku yang satu itu

anaknya pegawai Ka, dia kemana-mana

gratis. Dia bilang kita juga bisa naik kereta

bisnis gratis, dia kenal sama orang-orangnya.

Hm, kapan lagi bisa naik kereta bagus gratis.

Tapi ternyata itu gak mempan. kita diturunin

di Solo dan melanjutkan perjalanan dengan

kereta ekonomi ke Surabaya. Huh.

SUCI RIFANI. JAKARTA. Waktu trip KIT

ke Sawarna gue bawa handycam dan jadi

kameramen selama trip. Pas mau pulang,

skenario yang dibikin itu : setelah closing,

ceritanya temen-temen gue akan berlari me-

nyusuri jembatan. Nah pas action, mereka

lari dengan cepat trus ampe ke parkiran dan

gak balik-balik ninggalin gw sendirian den-

gan kamera yang terus merekam dan barang

bawaan gue. Butuh beberapa menit untuk

menyadari bahwa mereka bertiga emang

ninggalin gue. Damn!

p E n G a L a M a n D i K E R j a i n T E M a n S E p E R j a L a n a n

D i k e r j a i n , K e n a D e h ! !PUT YOUR ADS HERE

Page 58: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 157

Jangan Lewatkanulasan Dieng dibackpackin’ magazine edisi 10

EDISI DEPAN

Page 59: Backpackin Magazine Edisi 9

J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1 I b a c K p a c K i n 58

Foto : Komplek candi Arjuna, dieng

Page 60: Backpackin Magazine Edisi 9

b a c K p a c K i n I J U L I - a G U S T U S 2 0 1 1

Bangsa yang Besar Adalah Bangsa yang Menghargai

Budayanya Sendiri