Top Banner
BABY BLUES SYNDROME atau POSTPARTUM BLUES OLEH KELOMPOK 4
15
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Baby Blues Syndrome

BABY BLUES SYNDROME

atau POSTPARTUM BLUES

OLEHKELOMPOK 4

Page 2: Baby Blues Syndrome

ANGGOTA KELOMPOK

Moh Nur wahid P 1301460005

Eliza Dyah A 1301460009

Nizar Fauziah 1301460015

Balqis Istiqomah 1301460020

Ni Putu Ardiyani 1301460024

Muhammad Imron R 1301460028

Aprilia Surya A 1301460032

Rizka Dwi Ardhiyanti 1301460036

Iftitachul Disca A 1301460040

Alfian Muhammad 1301460044

Dyah Ayu Retno P 1301460048

Vera Rizki Febriana 1301460052

Ajeng Tri wardah 1301460060

Okti Saputri 1301460061

Danang Widyanata A 1301460063

Page 3: Baby Blues Syndrome

POKOK BAHASAN

Pengertian Etiologi Patofisiologi Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan

Page 4: Baby Blues Syndrome

PENGERTIAN

Baby Blues Syndrome adalah tekanan atau stress yang dialami oleh seorang wanita pasca melahirkan karena beranggapan bahwa kehadiran bayi akan mengganggu atau merusak suatu hal dalam hidupnya seperti: karir, penampilan dan aktifitas rutin yang dianggap penting dalam hidupnya.

Page 5: Baby Blues Syndrome

ETIOLOGI

Etiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya postpartum blues seperti:

Page 6: Baby Blues Syndrome

Faktor hormonal

Faktor demografi yaitu umur

Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.

Latar belakang psikososial keluarga atau ibu

Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.

Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si ibu.

Kurangnya dukungan dan perhatian dari keluarga maupun suami.

Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan

Cemas terhadap kemampuan merawat bayinya

Page 7: Baby Blues Syndrome

PATOFISIOLIGI

Page 8: Baby Blues Syndrome

PENATALAKSANAAN

Penanganan gangguan mental pasca-salin pada prinsipnya tidak berbeda dengan penanganan gangguan mental pada momen-momen lainya.

Para ibu ini membutuhkan dukungan psikologis seperti juga kebutuhan fisik lainnya yang harus juga dipenuhi.

Page 9: Baby Blues Syndrome

Post-partum blues juga dapat dikurangi dengan cara belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi, tidur ketika bayi tidur, berolahraga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu, tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi, membicarakan rasa cemas dan mengkomunikasikannya, bersikap fleksibel, bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru.

Dalam penanganan para ibu yang mengalami post-partum blues dibutuhkan pendekatan menyeluruh/holistik.

Page 10: Baby Blues Syndrome

Pengobatan medis, konseling emosional, bantuan-bantuan praktis dan pemahaman secara intelektual tentang pengalaman dan harapan-harapan mereka mungkin pada saat-saat tertentu.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di tingkat perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara bersama-sama, dengan melibatkan lingkungannya, yaitu: suami, keluarga dan juga teman dekatnya.

Page 11: Baby Blues Syndrome

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian pada pasien post partum blues menurut Bobak ( 2004 ) dapat dilakukan pada pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua baru. Pengkajiannya meliputi ; 1. Identitas klien

2. Dampak Pengalaman melahirkan

3. Citra diri ibu

4. Interaksi bayi dengan orang tua

5. Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif

6. Struktur dan fungsi keluarga

Page 12: Baby Blues Syndrome

B. Diagnosa KeperawatanMenurut NANDA 2009-2011 :

Ketidakefektifan koping individu

Ansietas

Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua

Ketiakmampuan menjadi orang tua

Defisiensi pengetahuan

Risiko cedera pada bayi

Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

Risiko keterlambatan perkembangan

Page 13: Baby Blues Syndrome

Diagnosa keperawatan pada pasien postpartum blues menurut Marilynn E.Doenges ( 2001 ) Adalah :

Nyeri akut / ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanis edema / pembesaran jaringan atau distensi, efek-efek hormonal.

Kelelahan berhubungan dengan ansietas ditandai dengan perubahan biologis dan lahirnya seorang anak.

Resiko terhadap perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan pengaruh komplikasi fisik dan emosional.

Page 14: Baby Blues Syndrome

Resiko perubahan emosional yang tidak stabil pada ibu berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu

Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal dan psikologis ( sangat gembira, ansietas, kegirangan ), nyeri / ketidaknyamanan, proses persalinan dan kelahiran melelahkan.

Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan perawatan bayi berhubungan dengan kurang paparan informasi, kesalahan interprestasi, tidak mengenal sumber-sumber.

Potensial terhadap pertumbuhan koping keluarga berhubungan dengan kecukupan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu dan tugas-tugas adaptif memungkinkan tujuan aktualisasi diri muncul ke permukaan.

Page 15: Baby Blues Syndrome

PERENCENAAN