BAB III, IV Peramalan dan Anggaran PenjualanDalam menjalankan
usahanya perusahaan biasanya melakukan 2 pendekatan,
pertama,speculative approach dan kedua, calculated risk approach.
Kedua pendekatan ini mengandung kelemahan dan kelebihannya
masing-masing. Peramalan penjualan merupakan pendekatan yang
berbasis dengan memperhitungkan risiko yang mungkin akan terjadi
dimasa yang akan datang. Peramalan penjualan (sales forecasting)
ialah teknik proyeksi daripada permintaan langganan yang potensial
untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Peramalan
penjualan merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan yang
menggambarkan potensi penjualan serta luas pasar yang akan dikuasai
di masa yang akan datang. Pengukuran peramalan penjualan dapat
berbentuk model kualitatif (pendapat/judgment) yang dikenal dengan
judgment method, dan bisa pula berbentuk model kualitatif
(statistik).
Model Analisis Data Peramalan Penjualan
Model peramalan penjualan dengan alat statistik dapat
dikatagorikan menjadi 2: analisis trend-linear dan analisis
rata-rata bergerak (moving average). 2.1 TREND-LINEAR MODEL Model
trend dapat berbentuk trend bebas dimana dari yang diperoleh dapat
ditarik garis trend dengan begitu saja sehingga subjektivitasnya
sangat tinggi, berbeda dengan penggunaan model kuantitatif maka
unsur subjektivitas dihilangkan.
a. Metode Setengah Rata-Rata
Y = a + b.x1
Contoh Penerapan Garis Trend dengan Setengah Rata-Rata Sebuah
perusahaan tekstil ingin membuat peramalan penjualan tekstil di
Pulau Jawa beberapa tahun mendatang dengan menggambarkan garis
trendnya. Data selama beberapa tahun terakhir adalah:
1 Maka a dan b dapat dihitung dengan terlebih dahulu membagi
data menjadi kelompok I dan kelompok II.
sehingga :
a = 1.912,5 b = ( 2.012,5 - 1.912,5 ) /4 = 25 1 tahun bernilai 2
Sehingga nilai b = 25 : 2 -------- b = 12,5
Persamaan garis trend : Y = 1.912,5 + 12,5 x Y2006 = 1.912,5 +
12,5 (13) = 2.075
2
Untuk menggambarkan garis trend secara tepat serta garis-garis
yang menunjukkan fluktuasi penjualan secara lengkap, perlu dihitung
nilai trend pada masing-masing tahun. Persamaan trend:
Y = ao + b.xdimana : Y = nilai trend pada tahun tertentu
ao = nilai trend periode dasarb x = X2 - X1 / n = jumlah tahun
dihitung dari periode dasar.
Pada kelompok I : a = 1.912,5 b = 25 ----- 25 : 2 = 12,5 (1
tahun nilai 2) Sehingga: Nilai trend tahun 2000 Nilai trend tahun
1999 Nilai trend tahun 1998 Nilai trend tahun 2001 Pada kelompok II
: Nilai trend tahun 2004 Nilai trend tahun 2003 Nilai trend tahun
2002 Nilai trend tahun 2005 Y = 2.012,5 + 12,5 (+1) = 2.025,0 Y =
2.012,5 + 12,5 (-1) = 2.000,0 Y' = 2.012,5 + 12,5 (-3) = 1.975,0 Y'
= 2.012.5 + 12,5 (+3) = 1.050,0 Y = 1.912,5 + 12,5 (+1) = 1.925,0 Y
= 1.912,5 + 12,5 (-1) = 1.900,0 Y = 1.912,5 + 12,5 (-3) = 1.875,0 Y
= 1.912.5 + 12,5 (+3) = 1.950,0
b. Metode Moment (1)Hubungan antara berbagai faktor dapat
digambarkan dengan persamaan trend:
Y = a + b.x.3
Untuk memproyeksikan garis trend ini akan digunakan metode
statistik, dengan rumus-rumus sebagai berikut: 1. Y = n.a + b X 2.
XY = a.X + bX2 dimana : Y = Jumlah data historis n = Banyaknya
waktu data x a b = Nilai pada setiap periode waktu = Nilai Y pada
titik 0 = Lereng garis lurus.
Tekstil Bintang Timur mempunyai data tentang volume penjualan
selama 5 tahun terakhir sebagai berikut :
Sehingga apabila diadakan peramalan penjualan dengan menggunakan
metode moment dapat dihitung
1. Y = n.a + b X
= Sigma
359.227 = 5a + 10b
...........................................................(1) 2.
XY = aX + bX2
862.823 = 10a + 30b
.........................................................(2) Dari
persamaan (1) dan (2) kemudian akan diperoleh : a = 42.971,6 b =
14.436,9 sehingga persamaan trend Y = 42.971,6 + 14.436,9 x 4
Dengan menggunakan persamaan di atas, maka dapat dihitung
proyeksi penjualan dalam unit untuk tahun 2006, yakni sebesar
115.156 pieces.
c. Metode Moment (2)Rumus-rumus dasar dengan pendekatan
matematis yang digunakan di sini: Y = a + b.X 1. Yi = n.a + b
Xi2
2. XiYi = aXi + b Xi
Bila digunakan metode moment, maka disusun tabel lanjutan
sebagai berikut:
Yi 760
= n.a + b Xi = 5a + 10b ------------ (1)2
XiYi = aXi + b Xi
1.620 = 10 a + 30 b ----------- (2)
5
(1)
5a + 10b =
760 x 2
(2) 10a + 30b = 1.620 x 1 ---- 10a + 20b = 1.520 10a + 30b =
1.620 -----------------------10b = 100 b = 10 ---- 5a + 10b = 760
5a + 100 = 760 5a = 660 a = 132 Sehingga persamaan trend : Y = 132
+ 10x
d. Metode Least SquareMetode ini sedikit berbeda dengan metode
moment. Bagaimana perbedaan tersebut akan lebih jelas pada
pemecahan masalah di bawah ini. (Perhitungan peramalan penjualan
susu bayi).
dengan persamaan trend : Y = a + b.x di mana : 1. a = Y / n 2. b
= XY / X2
sehingga : 1. a = 760 / 5 = 152 2. b = 100/10 = 10 6
Analisis Kolerasi Analisis ini digunakan untuk menggali hubungan
sebab akibat antara beberapa variabel. Perubahan tingkat penjualan
yang akan terjadi, tidak hanya ditentukan oleh pola penjualan yang
telah terjadi tetapi ditentukan juga oleh faktor-faktor yang lain,
misalnya: permintaan beras ditentukan oleh faktor-faktor jumlah
penduduk dan pendapatan perkapita. Permintaan akan susu ditentukan
oleh faktorfaktor jumlah penduduk, tingkat kelahiran, dan
sebagainya. Apabila produk yang dijual dipengaruhi oleh variabel
yang lain, maka dapat digunakan formula regresi dan test (analisis)
kolerasi. Dengan menggunakan data penjualan susu di atas, maka ada
2 variabel yang berhubungan yaitu Y adalah penjualan susu dan x
adalah tingkat kelahiran, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Yp = a + b.xDimana : a = jumlah pasang observasi b = koefisien
regresi
Besarnya a dan b dapat dihitung dengan bantuan rumus:
Perhitungan peramalan penjualan susu bayi sebagai akibat
perubahan tingkat kelahiran.
7
Persamaan regresinya: Yp = 102 + 10x Untuk menghitung koefisien
kolerasi (r) adalah sebagai berikut:
Jika koefisien korelasi bernilai 1 atau mendekati 1 berarti
pengaruh x terhadap Y adalah besar, baik positif ataupun negatif,
tetapi jika angka koefisien mendekati nol maka pengaruh yang
ditimbulkan tersebut kecil sekali, dan jika bernilai nol berarti
tidak berpengaruh sama sekali. Dengan mengacu data di atas maka
besaran r :
Dengan angka r = 0,985 berarti bahwa tingkat kelahiran sangat
besar dan positif terhadap tingkat permintaan susu bayi. Jika
tingkat kelahiran meningkat maka permintaan akan susu bayi
meningkat, sebaliknya jika tingkat kelahiran menurun maka
permintaan terhadap susu bayi menurun pula.
8
Soal-soal latihan Peramalan Penjualan1. PT. Cahaya Abadi adalah
perusahaan yang bergerak dibidang bola lampu. Perusahaan ini
memproduksi dan sekaligus memasarkan 2 (dua) jenis produk yang
masing-masing produk itu adalah Peru 1 (PI) dan Peru 2 (P2). Data
penjualan perusahaan tersebut pada waktu-waktu yang lalu adalah
sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut ini. PT.Cahaya
Cemerlang Abadi Data Penjualan Tahun 2003-2010 (dalam unit) Tahun
Peru 1 (P1) Peru 2 (P2) 2003 10.000 15.000 2004 10.100 16.000 2005
10.200 17.000 2006 10.300 18.000 2007 10.400 19.500 2008 10.400
19.000 2009 10.500 20.000 2010 10.600 20.400
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Diminta : a. Berdasarkan data-data di atas tentukan ramalan
pejualan tahun 2011, 2012 dan 2013 dengan menggunakan metode : -
Trend Least Square - Trend Setengah rata-rata - Trend Kuadratic b.
Hitunglah besarnya standar kesalahan peramalan (SKP). Dengan cara
ini tentunya manajemen perusahaan yang bersangkutan akan mernilih
metode peramalan yang mempunyai nilai SKP terkecil diantara metode
peramalan yang ada. Nilai SKP yang kecil akan menunjukan bahwa
peramalan yang disusun tersebut mendekati kenyataan yang ada.
Adapun besarnya nilai SKP ini akan dapat dicari dengan
mempergunakan rumus berikut ini : SKP = {(Y-Y)2 : n } Dimana: Y =
Penjualan Riil/nyata Y = Peramalan Penjualan n = Banyaknya data c.
Buatlah Budget Penjualan berdasarkan metode permalan penjualan yang
mempunyai SKP terkecil jika diketahui harga jual produk P1 =
Rp.50.000,-/unit dan Produk P2 = Rp. 45.000,-/unit.
9
2. PT ABC yang usahanya memproduksi kemeja, saat ini sedang
memikirkan penyusunan Budget Penjualan untuk tahun 2011. Dari
pengalaman tahun-tahun sebelumnya diketahui bahwa ada hubungan
antara peningkatan biaya promosi dengan volume penjualan , sehingga
pimpinan perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk menambah biaya
promosi tahun 2011 sebesar 10% dari biaya promosi tahun 2010.
Data-data tersedia dan yang telah direncanakan adalah sebagai
berikut i. Data biaya promosi dan jumlah penjualan selama 5 tahun
terakhir Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Biaya Promosi (000) Rp.
300,Rp. 400,Rp. 450,Rp. 500,Rp. 650,Volume penjualan (000) 70 unit
80 unit 95 unit 125 unit 140it
ii. Perusahaan memproduksi satu jenis produk dan memasarkan
produk nya 40% di Jawa Timur dengan harga Rp. 15.000,-/unit, 35% di
Jawa Tengah dengan harga Rp. 16.000,/unit dan 25% di Jawa Barat
dengan harga Rp. 17.000,-/unit. iii. Rencana komposisi penjualan
tiap-tiap bulan pada tahun 2011 sebagai berikut. Bulan % Penjualan
Bulan % Penjualan Januari 10% Juli 10% Februari 5% Agustus 15%
Maret 5% September 10% April 10% Oktober 10% Mei 5% Nopember 5%
Juni 5% Desember 10% Diminta : a. Tentukan ramalan penjualan tahun
2011 dengan menggunakan regresi linear b. Susunlah budget penjualan
tahun 2011 secara terperinci menurut pembagian daerah dan pembagian
waktu
10