Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019 II- 1| Page BAB.II PROFIL DAERAH 2.1 WILAYAH ADMINISTRASI Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas 1.218,30 Km 2 , dengan Ibukota yang terletak di Kecamatan Salak. Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat terletakantara 2 0 15'00'' - 3 0 32'00" Lintang Utara dan 96 0 00'00'' - 98 0 31'00'' Bujur Timur. Adapun batas – batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Dairi Sebelah Selatan : Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Aceh Singkil NAD Sebelah Timur : Kabupaten Toba Samosir Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Singkil NAD Secara Administratif Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 8 Kecamatan, 52 Desa, dan 212 Dusun. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe adalah Kecamatan yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 473,62 Km 2 dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu adalah Kecamatan yang memiliki wilayah terkecil dengan luas wilayah 53,02 Km 2 . Tabel 2.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten PakpakBharat, 2014 No Kecamatan Desa Dusun Luas (Km 2 ) Persentase (%) 1 Salak 6 30 245,57 20,16 2 Sitellu Tali Urang Jehe 10 48 273,62 38,87 3 Pagindar 4 12 75,45 6,19 4 Sitellu Tali Urang Julu 5 19 53,02 4,34 5 Pergetteng-Getteng Sengkut 5 22 66,64 5,47 6 Kerajaan 10 37 147,67 12,12 7 Tinada 6 22 74,03 6,08 8 Siempat Rube 6 22 82,36 6,76 Jumlah 52 212 1.218,30 100.00 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
20
Embed
BAB.II PROFIL DAERAHsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/... · Kecamatan yang memiliki wilayah terkecil dengan luas wilayah 53,02 Km2. Tabel 2.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 1| P a g e
BAB.II PROFIL DAERAH
2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Propinsi
Sumatera Utara. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas 1.218,30 Km2, dengan Ibukota
yang terletak di Kecamatan Salak. Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat
terletakantara 2015'00'' - 3032'00" Lintang Utara dan 96000'00'' - 98031'00'' Bujur Timur.
Adapun batas – batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Dairi
Sebelah Selatan : Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Aceh Singkil
NAD
Sebelah Timur : Kabupaten Toba Samosir
Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Singkil NAD
Secara Administratif Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 8 Kecamatan, 52 Desa, dan
212 Dusun. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe adalah Kecamatan yang memiliki wilayah
terluas dengan luas wilayah 473,62 Km2 dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu adalah
Kecamatan yang memiliki wilayah terkecil dengan luas wilayah 53,02 Km2.
Tabel 2.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten PakpakBharat, 2014
No Kecamatan Desa Dusun Luas (Km2) Persentase (%)
1 Salak 6 30 245,57 20,16 2 Sitellu Tali Urang Jehe 10 48 273,62 38,87 3 Pagindar 4 12 75,45 6,19 4 Sitellu Tali Urang Julu 5 19 53,02 4,34 5 Pergetteng-Getteng Sengkut 5 22 66,64 5,47 6 Kerajaan 10 37 147,67 12,12 7 Tinada 6 22 74,03 6,08 8 Siempat Rube 6 22 82,36 6,76
Jumlah 52 212 1.218,30 100.00 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 2| P a g e
Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Pakpak Bharat
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 3| P a g e
2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki sumber daya alam yang cukup potensial untuk
dikembangkan. Dimana potensi ini dimasa mendatang akan menjadi andalan Kabupaten
Pakpak Bharat.
2.2.1 Pertanian
Dengan topografi yang bervariasi mulai dari daerah datar yang didominasi persawahan,
berbukit sampai dengan pegunungan membuat Kabupaten Pakpak Bharat memiliki
potensi di bidang pertanian pangan. Kondisi ini memiliki peluang pengembangan berbagai
komoditi tanaman pangan dan dianggap berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah
pertanian. Letak Kabupaten Pakpak Bharat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Singkil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dapat menjadikanya sebagai sasaran hasil
produksi pertanian Kabupaten Pakpak Bharat.
Pada tahun 2014 sektorpertanian masih menjadi sector utama pendukung perekonomian
diKabupaten Pakpak Bharat. Dari total7.147 Ha luas areal tanaman pangandan
hortikultura, sebanyak 5.249 Ha(73,44%) merupakan tanaman padi(padi sawah dan padi
ladang).Untuk tahun 2014, luaspanen padi sawah dan padi lading adalah sebesar 4 838
Ha, menurun2,81% dari tahun 2013 yaitu sebesar4.978 Ha. Sedangkan untuk
produksipadi sawah dan padi lading mencapai 18.512,26 ton di tahun2014, meningkat
13,45% dari tahun2013 sebesar 16.317,13 ton.
Tabel 2.2 Luas Lahan, Produksi Padi Menurut Kecamatan
di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan
Padi Sawah Padi Ladang
Luas (Ha) Produksi (Ton)
Luas (Ha) Produksi (Ton)
1 Salak 450 2060,55 288 953,86 2 Sitellu Tali Urang Jehe 147 617,99 464 1344,67 3 Pagindar 21 82,07 125 338,75 4 Sitellu Tali Urang Julu 402 1741,46 232 715,72 5 Pergetteng-Getteng Sengkut 360 1600,20 361 1089,24 6 Kerajaan 544 2563,33 411 1316,43 7 Tinada 399 1724,88 157 477,59 8 Siempat Rube 264 1201.46 213 684,16
Jumlah 2587 11591,94 2251 6920,32 Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 4| P a g e
Tabel 2.3 Luas Lahan dan Produksi Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang Tanah
Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan data diatas komoditi tanaman pangan yang dapat dikembangkan di
Kabupaten Pakpak Bharat selain padi adalah jagung dengan jumlah produksi 6403,41 ton,
ubi kayu dengan jumlah produksi 1387 ton, dan ubi jalar dengan jumlah produksi 651,39
ton
2.2.2 Perkebunan
Salah satu komuditas unggulan dari sektor perkebunan di Kabupaten Pakpak Bharat
adalah tanaman gambir. Pada tahun 2013 luas area tanaman gambir mencapai 1.195,50
Ha, dengan produksi mencapai 1.440 ton. Pada tahun 2014 produksi gambir Kabupaten
Pakpak Bharat mencapai 1.880,50 ton dengan luas area tanaman 1.657 Ha. Selain
tanaman gambir, dikabupaten Pakpak Bharat juga terdapat beberapa komuditas
perkebunan lainnya yang juga sangat berpotensi apabila dikembangkan, seperti kopi,
karet, kemenyan, kelapa, kulit manis, lada, nilam, kelapa sawit, coklat, dan tembakau.
Jika dilihat dari setiap kecamatan, untuk tanaman gambir produksi terbanyak pada tahun
2014 terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu sebesar 1.157 ton, produksi kopi
robusta terbanyak terdapat di Kecamatan Kerajaan sebesar 131 ton, produksi kopi
arabica terbanyak dari Kecamatan Kerajaan sebesar 241 ton, produksi karet terbanyak
terdapatdi Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe sebesar 237 ton, Produksi kelapa terbesar
berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu sebanyak 10,50 ton, produksi
kemenyan terbesar terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu yaitu sebanyak 76 ton.
Produksi kayu manis terbanyak terdapat di Kecamatan Kerajaan sebesar 12 ton, produksi
lada terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe sebanyak 1,2 ton, produksi
nilam terbanyak terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu sebesar 5,3 ton,
produksi kelapa sawit terbanyak terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang yaitu sebesar
521 ton, produksi coklat terbanyak terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu
sebesar 26 ton, produksi tembakau terbanyak terdapat di Kecamatan Kerajaan sebesar
8,5 ton.
No Kecamatan Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah
Jumlah - 57 - 455 Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Micro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Pakpak Bharat
2.2.6 Pertambangan
Berdasarkan kondisi wilayah, sangat memungkinkan Kabupaten Pakpak Bharat memiliki
potensi pertambangan yang saat ini belum tereksploitasi. Bahan galian yang telah
dikembangkan saat ini masih berupa komuditas tambang batuan seperti pasir, batu
cadas, dan kerikil. Bahan komuditas tambang batuan terdapat di Kecamatan Sitellu Tali
Urang Julu, Salak, Pagindar, dan Siempat Rube.
Kabupaten Pakpak Bharat juga memiliki bahan galian tambang timah hitam, batu kapur,
pasir kuarsa dan lain-lain yang umumnya belum dieksplorasi. Kawasan yang diidentifikasi
memiliki tambang batu kapur, marmer dan kuarsa adalah kawasan Deleng Lumut
(Kecamatan Kerajaan). Sementara itu, lokasi tambang timah hitam terdapat di Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe, tepatnya di wilayah Kawasan Sarkea Desa Malum.
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 9| P a g e
2.2.7 Pariwisata
Terdapat beberapa wisata alam yang menarik di Kabupaten Pakpak Bharat, namun pada
umumnya belum dibenahi, dikembangkan, dikembangkan, dan dikelola dengan baik
sehingga belum menjadi aset daerah yang mampu berperan meningkatkan pendapatan
daerah. Diantaranya yang cukup menarik adalah air terjun Lae Une yang ada di
Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut, air terjun tujuh tingkat Lae Mbilulu yang ada di
Kecamatan Tinada,kawasan cagar alam di kawasan Delleng Siranggas, wisata arung
jeram kawasan Lae Ordi, wisata sejarah Benteng Terakhir Sisingamangaraja XII di
kecamatan Siempat Rube.
Hotel yang terdapat di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2014 ada 3 buah hotel non
bintang (hotel melati) dengan jumlah kamar sebanyak 48 kamar.
Tabel 2.13 Daftar Obyek dan Potensi Daerah Tujuan Wisata
di Kabupaten Pakpak Bharat
No Nama Objek Wisata Lokasi Jenis Obyek Wisata Jarak dari Ibukota
Kabupaten
1 Lae Mbilulu/ Sindates
Desa Prangil Kec. Tinada Air Terjun 12
2 Kedabuhen Desa Tanjung Mulia Kec. Sitellu Tali Urang Jehe
Air Terjun 38
3 Liang Tojok Desa Siempat Rube II Kec. Siempat Rube
Gua, Air Terjun 20
4 Eluh Beru Tinambunan
Desa Ulu Merah Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Panorama 13
5 Lae Singgambit Desa Mahala Kec. Tinada Air Terjun 20 6 Kiren Desa Tinada Kec. Tinada Air Terjun 15 7 Liang Karing Desa Mahala Kec. Tinada Gua 11 8 Delleng Sibudun Desa Pardomuan Kec. Sitellu Tali
Urang Julu Gunung, Panorama 33
9 Batu Tettal Desa Siempat Rube I Kec. Siempat Rube
Tempat Perjanjian Leluhur
10
10 Lae Leam Desa Simberuna Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Tempat Pemandian 21
11 Lae Une Desa Kecupak I, Kec. Pergetteng-Getteng Sengkut
Air Terjun 3,5
12 Benteng Terakhir Sisingamangaraja XII
Desa Traju, Kec. Siempat Rube Situs Peninggalan Sejarah
5
13 Rumah Candu Desa Salak I, Kec. Salak Situs Peninggalan Sejarah
0
14 Rumah Jojong Bakota
Desa Salak I, Kec. Salak Rumah Raja-raja 11
15 Jerro Desa Ulu Merah, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Rumah Tempat Gadis Pingitan
10
16 Bale Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Sesepuh Desa 10
17 Sileuh Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Tiga Buah Gua Batu/Aksara
10
18 Kangkung Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali urang Julu
Panorama Alam 10
19 Silingkubang Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Babi Kebal 18
20 Delleng Sindeka Desa Salak I, Kec. Salak Panorama 0 21 Simpurur Desa Mahala, Kec, Tinada Wisata Legenda 11 22 Sibangkang Kulan Desa Lae Langge Namuseng, Kec. Air Terjun 15
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 10| P a g e
No Nama Objek Wisata Lokasi Jenis Obyek Wisata Jarak dari Ibukota
Kabupaten
Sitellu Tali Urang Julu 23 Sampuren Pagindar Desa Pagindar, Kec. Pagindar Air Terjun 115 24 Sicike-cike Desa Siempat Rube II, Kec.
Siempat Rube Danau 20
25 Delleng Siranggas Desa Kecupak, Kec. Pergetteng-Getteng Sengkut
Suaka Alam 4
26 Batu Kelang Simenoto
Kec. Pergetteng-Getteng Sengkut Wisata Legenda 5
27 Lae Silaan Desa Ulu Merah, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Mata Air 8
28 Rumah Raja Johan Berutu
Desa Ulu Merah, Kec Sitellu Tali Urang Julu
Rumah Adat 4
29 Mejan Siraja Berutu Desa Kuta Ujung, Kec. Salak Cagar Budaya 12 30 Mejan Simangmang
Berutu Desa Ulu Merah, Kec Sitellu Tali Urang Julu
Cagar Budaya 12
31 Mejan Persinabul Berutu
Desa Silimakuta, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Cagar Budaya 10
32 Mejan Berutu Kuta Meang
Desa Cikaok, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Cagar Budaya 8
33 Mejan Manik Desa Kecupak, Kec. Pergetteng-Getteng Sengkut
Cagar Budaya 4
34 Mejan Manjita Ratus Sinamo
Dusun Santar, Kec. Tinada Cagar Budaya 3
35 Mejan Raja Miskar Solin
Desa Natam, Kec.Kerajaan Cagar Budaya 4
36 Mejan Tandak Desa Ulu Merah, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Cagar Budaya 12
37 Mejan Bancin Desa Binanga Boang, Kec Salak Cagar Budaya 3 38 Mejan Sinamo Desa Prongil, Kec Tinada Cagar Budaya 4 39 Mejan Cibro Desa Traju, Kec. Siempat Rube Cagar Budaya 3 40 Mejan Padang Dusun Tanjung Pinang, Kec.
Siempat Rube Cagar Budaya 3
41 Mejan Boang Manalu Dusun Kuta Payung, Kec. Salak Cagar Budaya 1 42 Mejan Sinamo Lebbuh Santar, Kec Tinada Cagar Budaya 4 43 Mejan Solin Desa Natam, Kec Tinada Cagar budaya 6 44 Mejan Berutu Desa Lae Langge, Kec. Sitellu Tali
Secara umum Kabupaten Pakpak Bharat Berada pada ketinggian 700 – 1500 mdpl.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Pakpak Bharat berada pada daerah yang
bergelombang hingga berbukit-bukit. Daerah yang memiliki kemiringan relatif datar
dengan kemiringan lereng antara 00 – 80 hanya terdapat sekitar 5,10% dari luas total
Kabupaten Pakpak Bharat, sedangkan kawasan yang memiliki kemiringan terjal (diatas
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 14| P a g e
400) terdapat sekitar 67,02%, sedangkan selebihnya merupakan daerah yang
bergelombang, berombak hingga curam.
Jika dilihat keadaan topografi dan kemiringan terjal terluas terdapat di kecamatan Salak
yaitu 39.706 Ha atau sekitar 83,29% dari luas total kecamatan, sedangkan yang terkecil
terdapat di kecamatan Kerajaan yaitu 18,240 Ha atau sekatar 60% dari luas total
kecamatan.
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 15| P a g e
Gambar 2.2 Gambar Ketinggian Lahan Kabupaten Pakpak Bharat
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 16| P a g e
Gambar 2.3 Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Pakpak Bharat
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 17| P a g e
Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai banyak daerah aliran sungai (DAS) yang
berukuran cukup panjang dan beberapa diantaranya telah dijadikan sumber pembangkit
listrik. Sungai yang berukuran panjang diantaranya adalah Lae Kombih, Lae Gundur, Lae
Sinendang dan Lae Sigarap.
Tabel 2.20 Kondisi Hidrologi di Kabupaten Pakpak Bharat
No. Sungai Panjang
(km) Area
1 Lae Kombih 60 Tinada, Kerajaan, Simepat Rube Sitellu Tali Urang Jehe
2 Lae Gundur 25 Salak 3 Lae Ordi 75 Salak, Sitellu Tali Urang Julu, Pergetteng-Getteng
Sengkut 4 Lae Sinendang 70 Sitellu Tali Urang Jehe, Pagindar 5 Lae Sigarap 25 Salak
Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
Kabupaten Pakpak Bharat yang terletak di garis Khatulistiwa memiliki iklim tropis. Daerah
ini memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan
musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah
hujan pada bulan terjadinya musim. Hari hujan di Kabupaten Pakpak Bharat sepanjang
tahun 2014 rata-rata 23 hari hujan dengan sebesar 311 mm.
Tabel 2.21 Kondisi Curah Hujan di kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Bulan Curah Hujan (mm)
1 Januari 329 2 Februari 149 3 Maret 321 4 April 188 5 Mei 210 6 Juni 165 7 Juli 189 8 Agustus 176 9 September 312 10 Oktober 339 11 November 405 12 Desember 378 311
Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
Dengan melihat pola hujan demikian, dan sesuai dengan pola iklim global, maka wilayah
Kabupaten Pakpak Bharat ini tergolong kepada wilayah tropis iklim basah yang relatif
tanpa musim kering (Humid Tropical Climate with No Dry Season), yg diberi simbol Af
(sesuai dengan kriteria Koppen serta selaras dengan klasifikasi sesuai Schmid dan
Ferguson menurut Oldeman dan Mohr).
Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah yang terletak di dataran tinggi. Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pakpak Bharat,
potensi bencana yang terdapat di Kabupaten Pakpak Bharat ada 4 bencana yaitu :
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 18| P a g e
- Bencana Longsor
Bencana longsor ini sering terjadi karena letak daerah Kabupaten Pakpak Bharat
di daerah yang berbukit-bukit dan struktur tanah yang ada di Kabupaten Pakpak
Bharat sangat labil.
- Bencana Banjir Bandang
Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah banjir bandang
diakibatkan oleh air yang tertahan di atas bukit ketika hujan deras sehingga tanah
tidak mampu membendung air yang makin banyak terkumpul diatas bukit.
Bencana banjir bandang telah terjadi di Kabupaten Pakpak Bharat dan banyak
memakan korban jiwa.
- Bencana Angin Kencang dan Puting Beliung
Kondisi Kabupaten Pakpak Bharat yang berada di daerah dataran tinggi sangat
memungkinkan sering terjadinya angin kencang.
- Bencana Gempa Bumi
Letak Indonesia yang terletak diantara beberapa lempeng tektonik dunia sehingga
sering terjadi gempa bumi, hal ini mengakibatkan Kabupaten Pakpak Bharat rawan
terhadap gempa bumi.
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 19| P a g e
Gambar 2.4 Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Pakpak Bharat
Pekerjaan Bantuan Teknis RPIJM Kabupaten Pakpak Bharat 2015-2019
II- 20| P a g e
Isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya antara lain
a. Bidang Perkembangan Permukiman
Isu strategis terkait permukiman di Kabupaten Pakpak Bharat antara lain:
- Pola permukiman penduduk pada umumnya mengelompok dipersimpangan jalan
membentuk simpul-simpul mengikuti jaringan jalan.
- Kondisi perumahan dan permukiman masih didominasi oleh perumahan dengan
kontruksi semi permanen
- Kondisi fisik kawasan merupakan l;ahan yang relative berbukit dan
bergelopmbang yang membuat daya dukung lingkungan rendah
- Infrastruktur kawasan memerlukan peningkatan
- Sumber air terbatas dan penyediaan sanitasi lingkungan relatif minim
b. Isu strategis yang berkembang terkait PBL di Kabupaten Pakpak Bharat
dikelompokkan dalam tiga cakupan kegiatan yaitu penataaan lingkungan
permukiman, penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara, pemberdayaan
komunitas dalam penanggulangan kemiskinan. Beberapa kawasan telah memiliki
rencana tata bangunan dan lingkungan namun belum disahkan. Selain itu belum
adanya peraturan yang mengatur perlindungan banguanan bersejarah
mengakibatkan rawan terjadinya pembongkaran atau pemugaran yang tidak
mengindahkan kaidah-kaidah konsevasi bangunan bersejarah
c. Isu strategis terkait SPAM antara lain
- Rendahnaya tingkat pelayananan air minum akibat belum seluruh wilayah memiliki
sistem penyediaan air minum baik perdesaan maupun IKK. Secara rata-rata
wilayah administratif cakupan pelayanannya baru 9%
- Kondisi geografis dengan kontur pegunungan dan kepadatan penduduk yang
rendah menyebabkan kegiatan pengembangan SPAM perpipaan membutuhkan
investasi yang besar
- Kegiatan SPAM perdesaan yang dikelola masyarakat terkendala pada aspek
operasional
- Pelayanan air minum yang dikelola UPTD hanya difokuskan di wilayah Ibukota
Kabupaten
- Kondisi pipanisasi belum terbangun merata serta sistem jaringan tidak memenuhi
standard sehingga tingkat kebocoran tinggi.
- Kurangnya kajian mengenai air baku yang berpotensi dapat dimanfaatkan dimasa
depan
d. Isu strategis dibidang Penyehatan Lingkungan Permukiman antara lain:
- Praktek buang air besar sembarangan (BABS) mencapai 36,6% yang disebabkan
masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air
limbah.
- Akses masyarakat terhadap sistem pengelolaan air limbah yang layak
(menggunakan septicktank) baru mencapai 50,3%
- Belum adanya sarana dan prasarana pengelolaan lumpur tinja
- Cakupan layanan pengelolaan sampah masih terbatas
- Kondisi TPA tidak sesuai peraturan yang berlaku (masih open dumping)
- Fasilitas komunal selain jamban umum (simisal IPAL komunal) serta sistem
pengelolaan limbah terpusat (offsite) belum dimiliki oleh Kabupaten Pakpak