BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Skema Kerangka Konseptual Pola Penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker pada Pasien Stroke Iskemik Etiologi CEREBROVASCULAR ATTACK - Sumbatan pembuluh
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Skema Kerangka Konseptual Pola Penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker pada Pasien Stroke Iskemik
Etiologi
CEREBROVASCULAR ATTACK
-
Sumbatan pembuluh
(STROKE)
darah otak
-
Perdarahan Intrakranial
Faktor Risiko :
Riwayat penyakit keluarga, ras, umur
2.
Penyakit: Hipertensi,
Stroke Iskemik :
Stroke Hemoragik :
diabetes melitus
1.
Trombus
a.
Subarachnoid hemoragik
3.
Gaya Hidup: Merokok,
2.
Emboli
b.
Intraserebral hemoragik
obesitas
Terapi Farmakologi :
Terapi Non Farmakologi
Terapi Farmakologi :
-
Neuroprotektan
-
Diuretik
-
Perubahan
-
Alteplase
-
B-blocker
gaya hidup
-
Antiplatelet
terapeutik
-
Antikoagulan
-
CCB
-
Aktivitas fisik
-
Neuroprotektan
-
ARB
-
B-blocker
-
ACE-inhibitor
-
ACE inhibitor
-
ARB
-
CCB
-
Diuretik
ARB bertindak sebagai antagonis reseptor angiotensin II dengan cara memblok reseptor angiotensin II tipe 1 (AT1).
ARB sangat efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi seperti hipertensi renovaskular dan hipertensi genetik, tapi kurang efektif pada hipertensi dengan aktivitas renin yang rendah.
ARB mempunyai kurva dosis-respon yang datar, berarti menaikkan dosis diatas dosis rendah atau sedang tidak akan menurunkan tekanan darah yang drastis.
Studi Penggunaan Obat
Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual
56
Pasien Stroke Iskemik di Instalasi Rawat Inap
Periode Januari 2013 – Juni 2013
RMK Pasien
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
RMK lengkap
RMK tidak lengkap
(ada data tekanan darah)
(tidak ada data tekanan darah)
Pencatatan :
Data klinik dan data laboratorium
Terapi obat pada pasien stroke iskemik
Analisis Data
Studi Penggunaan Obat
Dosis
Cara/ aturan penggunaan
Frekuensi pemberian
Interval pemberian
Lama pemberian
Gambar 3.2 Skema Kerangka Operasional
Ket :
Yang diteliti
Yang tidak diteliti
57
Metode Penelitian 3.3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap sampel. Rancangan penelitian secara deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan metode consecutive sampling yaitu pengambilan sampel dengan tujuan dan pertimbangan tertentu. Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang pola penggunaan obat golongan ARB (Angiotensin Receptor Blocker) pada pasien stroke iskemik. Penelitian retrospektif karena dilakukan dengan mengolah data rekam medik kesehatan (RMK) pasien stroke iskemik periode Januari 2013 sampai Juni 2013.
Populasi
Populasi pasien ini adalah seluruh pasien yang dengan diagnosis penyakit stroke iskemik. Pasien yang melakukan pengobatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2013 sampai Juni 2013.
3.5 Sampel
Jumlah sampel meliputi semua pasien yang didiagnosis penyakit stroke iskemik yang diterapi dengan obat golongan ARB (Angiotensin Receptor Blocker) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2013 sampai Juni 2013.
3.6 Kriteria Inklusi
Kriteria data inklusi meliputi pasien dengan diagnosis penyakit stroke iskemik di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap meliputi data terapi obat
58
golongan ARB (Angiotensin Receptor Blocker) dan obat lain yang
menyertai.
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi meliputi :
Pasien dengan diagnosis penyakit stroke iskemik di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) tidak lengkap.
Pasien pulang paksa kurang dari tiga hari.
Pasien meninggal kurang dari tiga hari.
Pasien mendapat terapi obat ARB (Angiotensin Receptor Blocker) kurang dari tiga hari.
Bahan Penelitian
Sebagai bahan penelitian adalah RMK pasien dengan diagnosis penyakit stroke iskemik di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang, dan lembar observasi harian pasien pada periode Januari 2013 sampai Juni 2013.
Menurut pasal 13 Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MENKES/PER/III/2008 menyebutkan bahwa: Rekam Medis dapat digunakan sebagai:
Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi.
Keperluan penelitian pendidikan
Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan dan
Data statistik kesehatan
59
3.9 Instrumen Penelitian
Lembar pengumpul data, tabel induk, lembar data klinik dan data
laboratorium.
Definisi Operasional
Pasien stroke adalah pasien dengan tanda dan atau gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian dan telah didiagnosis oleh klinisi yang merawat.
Pasien stroke iskemik merupakan pasien dan tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak dan telah didiagnosis oleh klinisi yang merawat.
Rekam Medik Kesehatan adalah data demografi pasien, riwayat penyakit, diagnosis, data klinik dan data laboratorium terkait serta terapi yang diperoleh pasien yang ditunjukkan pada tabel hasil penelitian.
Data klinik adalah data yang berhubungan dengan tanda klinik yang ditunjukkan pasien meliputi GCS, tekanan darah, denyut nadi, dan respiratory rate serta suhu tubuh.
Data laboratorium adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium pasien seperti pemeriksaan kimia darah dan pemeriksaan darah lengkap.
Data demografi adalah data pasien yang meliputi jenis kelamin, usia, status pasien, riwayat penyakit pasien, riwayat life style, dan riwayat pengobatan.
Obat yang disebutkan dalam penelitian ini adalah semua obat yang termasuk golongan ARB (Angiotensin Receptor Blocker) yang
60
digunakan untuk terapi pada pasien stroke yang terdiri dari
berbagai jenis nama dagang dan generik.
Dosis obat adalah takaran obat yang diberikan pada satu kali pemberian.
Rute pemberian adalah jalur di mana terapi obat stroke iskemik diberikan ke penderita.
Frekuensi adalah banyaknya obat yang diberikan pada pasien setiap harinya.
Interval adalah selang waktu pemberian obat dengan pemberian obat pada jenis obat yang sama.
Lama pemberian adalah waktu pemberian obat dihitung dari hari pertama pemberian sampai hari terakhir pemberian.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Dilakukan semua identifikasi pada semua data pasien stroke di instalasi rawat inap periode Januari 2013 sampai Juni 2013.
Dari RMK pasien dilakukan pemindahan data dimasukkan dalam lembar pengumpul data (LPD).
Direkapitulasi pada tabel induk yang memuat :
Data demografi pasien (nama, usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan)
Riwayat penyakit pasien
Diagnosa, data laboratorium, dan data klinik
Terapi obat ARB (Angiotensin Receptor Blocker) yang diterima pasien (macam dan kombinasi obat, dosis, rute pemberian, interval pemberian, frekuensi, dan lama pemberian)
61
3.12 Analisis Data
Mengolah data yang didapatkan untuk mengetahui :
Keterkaitan data laboratorium, data klinik, dan tujuan terapi stroke iskemik.
Identifikasi dosis, rute pemberian, interval pemberian, frekuensi, lama pemberian terapi stroke iskemik.
Data mengenai pola penggunaan obat golongan ARB (Angiotensin Receptor Blocker) yang disajikan dalam bentuk tabel, presentase, dan diagram.
62