Halaman | 15 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Database Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Secara umum Pengertian database adalah : 1) Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 2) Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula. 3) Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan olehpara pengguna. 4) Database adalah kumpulan informasi yang disusun berdasarkan cara tertentu dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dengan sistem
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Halaman | 15
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Database
Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan
dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada
banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur
database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang
umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah
yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling
berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang
sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini,
hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar
tabel. Secara umum Pengertian database adalah :
1) Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan
disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
2) Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada
suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.
3) Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu
organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu
memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan olehpara pengguna.
4) Database adalah kumpulan informasi yang disusun berdasarkan cara
tertentu dan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dengan sistem
Halaman | 16
tersebut data yang terhimpun dalam suatu database dapat
menghasilkan informasi yang berguna.
Sedangkan manfaat dari penyusunan database adalah :
1) Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
2) Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan,
sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkanya.
3) Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
4) Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
5) Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
6) Menyusun format yang standar dari sebuah data.
7) Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa
dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna
(multiuser).
8) Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa
diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan
memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
9) Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari
data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna
dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan
yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan
administratornya.
Halaman | 17
2.2. Konsep Permukiman
Pengertian dasar permukiman dalam Undang-Undang No.1 tahun
2011 adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan. Menurut Koestoer (1995) batasan permukiman adalah
terkait erat dengan konsep lingkungan hidup dan penataan ruang.
Permukiman adalah area tanah yang digunakan sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri
kehidupan dan merupakan bagian dari lingkungan hidup di luar kawasaan
lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan.
Parwata (2004) menyatakan bahwa permukiman adalah suatu tempat
bermukim manusia yang telah disiapkan secara matang dan menunjukkan
suatu tujuan yang jelas, sehingga memberikan kenyamanan kepada
penghuninya. Permukiman (Settlement) merupakan suatu proses
seseorang mencapai dan menetap pada suatu daerah (Van der Zee 1986).
Kegunaan dari sebuah permukiman adalah tidak hanya untuk menyediakan
tempat tinggal dan melindungi tempat bekerja tetapi juga menyediakan
fasilitas untuk pelayanan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi.
2.3. Bentuk-Bentuk Permukiman
Sebuah permukiman terbentuk dari komponen-komponen dasar
yaitu: (1) rumah-rumah dan tanah beserta rumah; (2) tanah kapling rumah
dan ruang tanah beserta rumah; dan (3) tapak rumah dan perkarangan
rumah (Gambar 2.1). Perkarangan rumah atau tempat-tempat rumah
Halaman | 18
biasanya disusun dalam kelompok-kelompok yang homogen dalam segi
bentuk, fungsi, ukuran, asal mula dan susunan spasial. Dua atau lebih
kelompok-kelompok dapat membentuk sebuah komplek. Bentuk dari
permukiman dinyatakan dalam bentuk tempat dan bentuk perencanaan
tanah. Perencanaan tanah dibentuk oleh kelompok-kelompok dan komplek-
komplek dari tempat rumah dan perkarangan rumah.
Perkarangan rumah atau tempat-tempat rumah biasanya disusun
dalam kelompok-kelompok yang homogen dalam segi bentuk, fungsi,
ukuran, asal mula dan susunan spasial. Dua atau lebih kelompok-kelompok
dapat membentuk sebuah komplek (Gambar 2.2). Bentuk dari permukiman
dinyatakan dalam bentuk tempat dan bentuk perencanaan tanah.
Perencanaan tanah dibentuk oleh kelompok-kelompok dan komplek-
komplek dari tempat rumah dan perkarangan rumah.
Halaman | 19
2.4. Pola Penyebaran Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Pola penyebaran pembangunan perumahan dan permukiman di
wilayah desa kota menurut Koestoer (1995), pembentukannya berakar dari
pola campuran antara ciri perkotaan dan perdesaan. Ada perbedaan
mendasar pola pembangunan permukiman di perkotaan dan perdesaan.
Wilayah permukiman di perkotaan sering disebut sebagai daerah
perumahan, memiliki keteraturan bentuk secara fisik. Artinya sebagian
besar rumah menghadap secara teratur ke arah kerangka jalan yang ada
dan sebagian besar terdiri dari bangunan permanen, berdinding tembok
dan dilengkapi dengan penerangan listrik. Kerangka jalannya pun ditata
secara bertingkat mulai dari jalan raya, penghubung hingga jalan
lingkungan atau lokal.
Karakteristik kawasan permukiman penduduk perdesaan ditandai
terutama oleh ketidakteraturan bentuk fisik rumah. Pola permukimannya
cenderung berkelompok membentuk perkampungan yang letaknya tidak
Halaman | 20
jauh dari sumber air, misalnya sungai. Pola permukiman perdesaan masih
sangat tradisional banyak mengikuti pola bentuk sungai, karena sungai
disamping sebagai sumber kehidupan sehari-hari juga berfungsi sebagai
jalur transportasi antar wilayah. Perumahan di tepi kota (desa dekat
dengan kota) membentuk pola yang spesifik di wilayah desa kota. Pada
saat pengaruh perumahan kota menjangkau wilayah ini, pola permukiman
cenderung lebih teratur dari pola sebelumnya.
Selanjutnya pembangunan jalan di wilayah perbatasan kota banyak
mempengaruhi perubahan pola penggunaan lahan dan pada gilirannya
permukiman perdesaan berubah menjadi pola campuran. Ada bagian
kelompok perumahan yang tertata baik menurut kerangka jalan baru yang
terbentuk, tetapi dibagian lain masih ada pula yang tetap berpola seperti
sediakala yang tidak teratur dengan bangunan semi permanen.
2.5. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Permukiman
Perumahan dan Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Permasalahan yang dihadapi sesungguhnya tidak terlepas dari aspek yang
berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat maupun kebijakan
pemerintah dalam mengelola persoalan yang ada. Dalam mengatasi
permasalahan perumahan dan permukiman, setiap prosesnya dilaksanakan
secara bertahap yakni melalui tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan. Pembangunan
perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi
sektor, Hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar
masyarakat , juga pendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sejak
Halaman | 21
awal, pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia telah
diselenggarakan berdasarkan prinsip:
a. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas dan
tanggung jawab masyarakat sendiri.
b. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan
masyarakat mandiri dalam mencukupi kebutuhannya akan rumah layak.
Dukungan diberikan melalui penyediaan prasarana dan sarana,
perbaikan lingkungan permukiman, peraturan, perundangan yang
bersifat memayungi, layanan kemudahan dalam perijinan bagi kelompok
masyarakat berpenghasilan rendah dll.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, Kawasan
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan
wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana,
menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang.
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman dilaksanakan melalui:
1) Pengembangan pada permukiman yang telah ada;
2) Pembangunan permukiman baru; dan
3) Pembangunan kembali pada permukiman yang telah menurun
kualitasnya.
Halaman | 22
Dalam kerangka itu penyelenggaraan perumahan dan permukiman
ingin menggarisbawahi bahwa permasalahannya selain menyangkut fisik
perumahan dan permukiman juga terkait dengan penataan ruang. Di
dalamnya termasuk pengadaan prasarana dan sarana lingkungan, serta
utilitas umum untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Hal
ini diperlukan agar dapat mendorong terwujudnya keseimbangan antara
pembangunan di perkotaan dan perdesaan, serta perkembangan yang
terjadi dapat tumbuh secara selaras dan saling mendukung. Dengan
keseimbangan tersebut diharapkan perkembangan ruang-ruang
permukiman responsif yang ada akan dapat ikut mengendalikan terjadinya
migrasi penduduk.
Lokasi perumahan sangat dipengaruhi oleh fasilitas pelayanan kota
yang ada dengan memanfaatkan akses transportasi. Dengan demikian
bahwa tumbuhnya perumahan dan permukiman selalu memperhitungkan
jarak yakni menuju dan dari lokasi/kawasan sehingga dapat bernilai
keuntungan.
Pembangunan perumahan dan permukiman, yang memanfaatkan
ruang terbesar dari kawasan baik di perkotaan maupun di perdesaan,
merupakan kegiatan yang bersifat menerus. Karenanya pengelolaan
pembangunan perumahan dan permukiman harus senantiasa
memperhatikan ketersediaan sumber daya pendukung serta dampak akibat
pembangunan tersebut.
Adapun kebijakan pengembangan permukiman di Indonesia antara
lain :
1) Pengembangan Permukiman Baru :
Perkotaan : Kasiba & Lisiba BS dan kawasan permukiman baru lainnya