BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Kerangka Teori dan Literatur Dalam penelitian ini, terkait dengan beberapa referensi dari para ahli dan penelitian sebelumnya mengenai beberapa teori yang digunakan sebagai dasar acuan penelitian. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kerangka teori dan literatur dalam penelitian ini. 2.1.1. Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Sutrisno (2009 : 53), kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Fahmi (2011 : 2), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan 16
38
Embed
thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2012-2-00499-AK Bab2001.doc · Web viewBerdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Kerangka Teori dan Literatur
Dalam penelitian ini, terkait dengan beberapa referensi dari para ahli dan
penelitian sebelumnya mengenai beberapa teori yang digunakan sebagai dasar acuan
penelitian. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kerangka teori dan literatur
dalam penelitian ini.
2.1.1. Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut Sutrisno (2009 : 53), kinerja keuangan perusahaan merupakan
prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
tingkat kesehatan perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Fahmi (2011 : 2), kinerja keuangan adalah suatu analisis
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Dari beberapa definisi tentang kinerja yang dipaparkan oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis atau indikator mengenai
baik atau buruknya keputusan suatu organisasi yang dapat mencerminkan prestasi
yang dicapai suatu perusahaan yang dibuat secara berkala dari gambaran mengenai
hasil operasi perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan
yangmencakup aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana, aspek
teknologi danaspek sumber daya manusia.
16
2.1.2. Analisis Laporan Keuangan
Analisis Rasio Keuangan merupakan perhitungan yang telah dirancang untuk
membantu laporan keuangan. Teknik dengan menggunakan rasio ini merupakan cara
yang saat ini masih efektif dalam mengukur tingkat kinerja serta prestasi keuangan
perusahaan.
Menurut Harahap (2009 : 190), analisis laporan keuangan berarti
menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Menurut Munawir (2010 : 35), analisis laporan keuangan adalah analisis
laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan
dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan
hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari informasi keuangan
yang timbul akibat adanya transaksi-transaksi yang kemudian dianalisa, diklasifikasi,
dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan agar dapat dipahami dengan mudah
untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu
perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta
kecenderungannya dalam suatu laporan keuangan. Sehingga analisis laporan
keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas
dari peranan rasio-rasio keuangan. Dengan adanya analisa terhadap rasio-rasio,
17
perusahaan dapat mengetahui perubahan yang telah dilakukan oleh perusahaan dan
menggambarkan kecenderungan yang timbul dalam perusahaan pada suatu periode.
2.1.3. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2010 : 92), secara umum dikatakan bahwa tujuan dan
manfaat dari analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke
depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran
atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang
hasil yang mereka capai.
2.1.4. Pengertian Rasio Keuangan
Menurut Van Home (2012) dalam buku terjemahannya yang berjudul
“Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi 13”, rasio keuangan merupakan indeks
yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu
angka dengan angka lainnya.
18
Sedangkan menurut Kasmir (2010: 93), rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainnya.
Dari pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu
angka atau presentase yang digunakan untuk menilai serta memberikan gambaran
mengenai kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu.
2.1.5. Jenis - Jenis Rasio Keuangan
Mengacu pada pendapat Munawir (2010), rasio merupakan suatu hubungan
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dengan menggunakan alat analisis
berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada
penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan
terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding
yang digunakan sebagai standar.
Analisis rasio keuangan melibatkan dua data yakni data dari neraca dan data
dari laporan laba rugi dan dengan rasio ini dapat diketahui tingkat likuiditas, tingkat
solvabilitas, tingkat aktivitas, dan tingkat profitabilitas, serta tingkat pertumbuhan
dan juga penilaian perusahaan. Melalui analisis yang dilakukan maka akan diperoleh
gambaran mengenai kinerja perusahaan yang akan memberikan penilaian terhadap
perusahaan dan juga dalam pengambilan keputusan serta mempertahankan
perusahaan.
Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai berbagai jenis rasio
keuangan yakni sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas atau Modal Kerja
19
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi
keuangan jangka pendek, dan sangat membantu bagi manajemen untuk mengecek
efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Para pengguna laporan
keuangan yang tertarik pada investasi jangka pendek akan menggunakan rasio ini
sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
Menurut Sutrisno (2009 : 215), mendefinisikan likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban - kewajibannya yang harus segera dipenuhi.
Sedangkan menurut Fahmi (2012 : 59), mengemukakan bahwa rasio likuiditas
(liquidity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu.
Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan rasio likuiditas merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
aktiva lancar yang tersedia.
Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai rasio likuiditas, antara lain :
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio yang sering umum digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja
suatuperusahaan adalah Current Ratio yaitu perbandingan atara jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar.
Menurut Sutrisno (2009 : 216), menjelaskan Current ratio adalah rasio yang
membandingkan antara antara aktiva yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka
pendek. Sedangkan menurut Athanasius (2012 : 69), rasio lancar merupakan yang
paling umum dalam mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Semakin tinggi
rasio lancar ini, maka perusahaan dianggap semakin mampu untuk melunasi
kewajiban lancarnya. Rumus Current Ratio adalah :
20
Aktiva Lancar
Current Ratio = x 100%
Hutang Lancar
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat atau Quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar
dikurangi persediaan dengan hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Acid Test
Ratio berguna untuk mengukur seberapa baik perusahaan dapat memenuhi
kewajibannya, tanpa harus melikuidasi persediaan yang dimiliki.
Menurut Sutrisno (2009 : 216), menjelaskan quick ratio merupakan rasio
antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Sedangkan
menurut Athanasius (2012 : 69), rasio cepat merupakan sarana untuk mengukur
apakah perusahaan memiliki dana kas atau setara kas untuk dapat memenuhi
kewajiban lancarnya.
Rasio ini menunjukkanbesarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa
digunakan untuk melunasi hutang lancar. Semakin kecil nilai Quick Ratio maka akan
semakin baik bagi perusahaan. Rumus Quick Ratio adalah :
Aktiva Lancar – Persediaan
Quick Ratio= x 100%
Hutang Lancar
b. Rasio Aktivitas
Menurut Kasmir (2010 : 113), rasio aktivitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya.
21
Berdasarkan dari pengertian diatas, maka rasio aktivitas merupakan rasio
yang menunjukkan sejauh mana tingkat efektifitas suatu perusahaan dalam
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan pendayagunaan aktiva / asset dengan
tujuan memperoleh penjualannya. Rasio ini juga mengukur bagaimana pengelolaan /
pemanfaatan sumber daya yang ada dalam perusahaan secara optimal.
Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai rasio aktivitas :
1. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over)
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua
aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang
dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
rupiah aktiva. Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana tingkat efektivitas
perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba. Tingkat perputaran ini juga ditentukan oleh perputaran elemen
aktiva itu sendiri. Rumus Total Asset Turn Over adalah :