Top Banner

of 40

Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

Oct 11, 2015

Download

Documents

Sarju Kesumo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    1/40

    Spesifikasi Teknis 1

    BBAABBXXIIIISSPPEESSIIFFIIKKAASSIITTEEKKNNIISS

    PEKERJAAN PENDAHULUAN

    a. Lingkup PekerjaanMeliputi : Pekerja-pekerja, tenaga ahli, bahan, peralatan, dan kegiatan-kegiatan yang diperlukanuntuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar.Pekerjaan PengukuranPenentuan lokasi bangunan, jalan, lanscaping dan lain-lain.Penentuan duga.

    b. PersyaratanPengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan berpengalaman.Pemeriksaan hasil pengukuran harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik dan dimintakan persetujuannya.Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik juga akan menentukan patokan utamasebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.

    c. MaterialTheodolite, waterpass serta peralatannya dan patok-patok yang kuat diperlukan dalam pengukuran.Semua peralatan ini harus dimiliki Kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktumemerlukan pemeriksaan.

    d. PelaksanaanLokasi, ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalamgambar. Jika terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik.Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harusdilaporkan kepada Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik untuk dimintakan

    keputusannya segera.Pekerjaan pengukuran sepenuhnya dilakukan pemborong disaksikan oleh Direksi atau Pengawas.Pengukuran yang dilakukan tanpa disaksikan / sepengetahuan Pengawas / direksi dianggap tidaksah dan diulang kembali.Pekerjaan pengukuran harus dilakukan dengan cermat / teliti dengan mempergunakan alat ukur,agar sudut-sudut betul-betul benar sesuai yang diminta.Patok profil / bouwplank ditanam dengan kuat agar tidak hilang / berubah dari tempatnya serta dicat / diberi tanda yang jelas.2. Pekerjaan Papan Bangunan (Bouwplank)

    Bahan papan bangunan harus dibuat dari kayu kelas IV ukuran 3/20 yang kering dan kuatdengan tiang-tiang ukuran 5/7 dari kayu sejenis setiap 1 m. Papan harus diketam dahulu bagianatasnya dan tiangnya harus benar-benar kuat.

    3. Cara PemasanganPapan ini harus benar-benar rata (waterpass) dan saling tegak lurus, dalam hal ini harus dibantudengan alat ukur.Selama pekerjaan masih berlangsung papan bangunan ini harus dijaga dan dipelihara jangansampai berubah letak maupun tingginya.Papan harus menunjukkan tinggi 0,00 serta sumbu-sumbu dinding.

    PEKERJAAN TANAH1. U m u m

    Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan, kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan : clearing, stripping, grubbing,

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    2/40

    Spesifikasi Teknis 2

    penggalian, pengurugan, perataan, pemadatan, termasuk pembongkaran dan lain-lain sesuaidengan RKS dan gambar-gambar.b.Pekerjaan pada seksi lain yang berhubungan dengan hal ini antara lain pekerjaan tanah untukpekerjaan konstruksi.

    2. Persyaratana. Standar Pengujian Tanah : laporan mengenai hal ini dapat diperoleh di kantor Konsultan

    Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik atau Pemberi Tugas.b.

    Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi dan bahan-bahan yang akan dikerjakansebelum memulai pekerjaan.

    c. Pemeriksaan dan pengujian pekerjaan tanah yang dilakukan akan diperiksa dan diuji padalaboratorium Penyelidikan Tanah yang dipilih oleh Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik.

    d. Jasa-jasa laboratorium akan meliputi :

    - Pengawasan pekerjaan pengurugan.

    - Pengujian pekerjaan pemadatan tanah.

    - Penyerahan laporan pengujian kepada Konsultan Pengawas.

    - Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan spesifikasi.

    e.

    Biaya Pengujianf. Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil pengujian tidakmemenuhi syarat yang ditentukan maka Kontraktor harus menggali, mengurug danmemadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang ditentukan atas biaya Kontraktorsendiri.

    g. Prosedur Pengujianh.

    Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan prosentase relatif dari densitymaksimum yang dihasilkan oleh pekerjaan pemadatan yang dibandingkan dengan test-testlaboratorium sebelumnya atau density kering secara teoritis.

    i. Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui KonsultanPengawas/pengawas lapangan/direksi teknik & Pengelola Proyek.

    3. M a t e r i a lBahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknikdan Pengelola Proyek yang ditentukan sebagai berikut :a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.b.

    Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah yang berbutir kasar,tidak mengembang dan bebas sampah-sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.

    c. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki butir-butir yang lebih besar dari 3cm.

    4. Pelaksanaana. Pengertian Clearing, Stripping dan Grubbing :

    Clearing : membersihkan semua sampah-sampah dan barang-barang yang tidak perlu.

    Stripping : memapras semua rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya kecuali pohon-pohonyang memang dipertahankan.

    Grubbing : menyingkirkan dan membuang semua sampah dari tempat kerja.b. Pengupasan tanah bagian atas :

    Semua area bangunan, sesudah stripping dan grubbing diselesaikan, buang lapisan tanahsetebal 20 cm. Tanah lapisan atas ini dapat dipakai untuk bahan urugan halaman.

    c. Pemadatan area bangunan (dengan tanah) sampai 1 meter diluar tembok dan kolom harusdipakai paling sedikit mencapai 90% dari pemadatan maksimum dan dilakukan lapis demilapis dengan tebal maksimum 30 cm.

    d. Pemadatan yang bukan area bangunanTanah urug ini harus dipadatkan paling sedikit mencapai 60% dari pemadatan maksimum.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    3/40

    Spesifikasi Teknis 3

    e. Pemadatan area jalanDi daerah yang akan dibuat jalan tanahnya harus dipadatkan sampai 95% dari pemadatanmaksimum.

    f. Finish Grading :Tanah di bawah plat beton dan jalan tanahnya harus dengan baik dan elevasinya tidak bolehberada lebih dari 1,5 cm dengan elevasi yang tercantum dalam gambar.Di daerah untuk lanscaping, elevasinya tidak boleh berbeda lebih dari 3 cm dengan elevasi

    yang tercantum dalam gambar.g. Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi kerusakan :

    Kontrol air di permukaan dan dibawah tanah selama masa pembangunan dan masapemeliharaan dengan jaminan, lindungilah seluruh lapangan terhadap air yang menggenang,yang dapat menimbulkan erosi.Hal ini meliputi pembuatan tanggul-tanggul, selokan-selokan sementara, sumur-sumur, alat-alat pompa dan lain-lain guna mencegah kerusakan atau dibawah tanah tempat yangberdekatan.Perpanjangan jangka waktu kontrak yang disebabkan lapangan basah tidak akandipertimbangkan, kecuali bila Kontraktor telah melakukan semua usaha-usaha perlindunganyang mungkin.Semua pekerjaan galian/urugan tanah dikerjakan sesuai dengan letak, elevasi, kemiringan

    dan penampang yang diminta dalam gambar, dengan memperhitungkan ruang kerja untukukuran bangunan. Tanah galian yang memenuhi syarat untuk urugan, setelah memperolehpersetujuan Konsultan Pengawas dapat dipakai sebagai tanah urug dan pelaksanaanpengurugan harus dilakukan secepat mungkin sehingga tidak mengganggu lingkungan.Tanah yang tidak terpakai untuk mengurug harus dikeluarkan dari lokasi.Semua material galian dan bongkaran yang tidak dipergunakan untuk pengurugan kembaliharus dikeluarkan dari lokasi.Pembuangan material tidak boleh mengganggu lingkungan sekitarnya. Kontraktorbertanggung jawab sepenuhnya atas tuntutan dari pihak manapun, yang diakibatkan haltersebut.Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik masyarakat atau pribadi yang disebabkanpelaksanaan Kontraktor dalam pembersihan, harus diperbaiki atau diganti atas biayaKontraktor.Jika material hasil pembersihan akan dibakar, Kontraktor harus mendapatkan izinKonsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan menempatkan orang untukmengawasinya dari kemungkinan bahaya kebakaran lingkungan alam maupun harta benda.Bekas pembakaran harus dirapikan sehingga tidak mengganggu lingkungan.

    5. Pengukuran Elevasi TanahUntuk memulai penggalian, Kontraktor harus mengukur elevasi tanah asli dengan disaksikandan disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.Pekerjaan ini meliputi pengukuran untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang batas-batasgalian, kontour, dan volume pekerjaan galian/urugan.Kontraktor akan diminta untuk melaksanakan pembersihan sebelum pelaksanaan konstruksilainnya.

    6. StrippingSebelum pekerjaan stripping dilakukan, ketinggian permukaan tanah asli harus ditetapkan dandisepakati secara tertulis terlebih dahulu Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik, Kontraktor dan Pemberi Tugas berdasarkan hasil pengukuran.Permukaan tanah / dasar yang akan diurug tanah padat untuk keperluan konstruksi harus

    distripping atau dibuang lapisan tanah atas (humus) setebal 15 cm atau seperti ditetapkanKonsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    4/40

    Spesifikasi Teknis 4

    Material hasil pekerjaan stripping harus dikeluarkan dari lokasi galian tanah. Elevasi galianditunjukkan dalam gambar atau diberitahukan kepada Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, patok tanda galian (bouwplank)harus dipasang dengan teliti, dan elevasinya diukur serta disetujui oleh KonsultanPengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Pada bouwplank ini dituliskan elevasi-elevasi yangperlu serta titik as galian.

    7. Pasangan TurapApabila diperlukan, Kontraktor harus menurap dan mempergunakan penyokong-penyokonguntuk mencegah longsornya tanah. Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik jugaakan minta gambar konstruksi penurapan yang dipandang perlu. Biaya untuk pembuatangambar semacam ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    8. Perataan Tanah dan PemadatanUntuk pemadatan urugan dan galian pondasi perlu dilakukan pemadatan yang diinginkan,persyaratan dan pemadatan tanah ini akan diberikan setelah didapat hasil dari LaboratoriumPenyelidikan Tanah atau ditentukan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksiteknik. Pada pekerjaan bangunan sederhana dimana pemadatan tidak memerlukan test ujilaboratorium, maka Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik harus memberi

    petunjuk kepada Kontraktor untuk dapat melaksanakan pemadatan. Petunjuk ini tidakmengurangi tanggung jawab Kontraktor atas hasil pemadatan yang dilakukan.

    9. Pembongkaran Bangunan EksistingLingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantulainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan bongkaran.PelaksanaanDimana ditunjukkan pada gambar, bangunan-bangunan yang ada harus dibongkar, Kontraktorharus membongkar bangunan tersebut.Sebelum dilakukan pembongkaran, Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dariPemberi Tugas/Pimpro. Tanpa persetujuan ini, walaupun gambar rencana menunjukkan perludibongkar, pembongkaran tidak boleh dilaksanakan.Segala perijinan yang diperlukan untuk pembongkaran ini, pengurusannya merupakankewajiban Kontraktor.Pembongkaran harus dilaksanakan hingga ke pondasi bangunan segala sisa bongkaran harusdikeluarkan dari tapak kecuali Pimpro/Pemberi Tugas menentukan lain.Pemutusan sementara sambungan listrik dan telepon, pengurusannya merupakan kewajibanKontraktor.

    10. Pekerjaan Tanah Untuk Pekerjaan KonstruksiA. U m u m

    a. Meliputi : Pekerja-pekerja, peralatan-peralatan, bahan-bahan yang sehubungan dengangalian dan urugan untuk pekerjaan kontruksi seperti yang tercantum dalam spesifikasidan gambar-gambar.

    b. Pekerjaan ini berhubungan dengan :1. Penyiapan lahan.2. Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan seksi ini.

    B. Persyaratana. Standar pengujian seperti tercantum pada bagian Penyiapan Lahan.b. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini dapat dilihat di kantor

    Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik atau Pemberi Tugas.c. Syarat - syarat sama seperti yang tercantum pada bagian Penyiapan Lahan.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    5/40

    Spesifikasi Teknis 5

    C. MaterialMaterial sama seperti yang tercantum bagian Penyiapan Lahan.

    D. PelaksanaanPada umumnya pekerjaan urugan, perataan dan pemadatan tanah untuk pada bagianPenyiapan Lahan harus telah selesai dikerjakan sebelum pekerjaan pada bagian ini dimulai.Semua pekerjaan pada bagian ini harus mengikuti persyaratan sesuai dengan persyaratan

    pada bagian Penyiapan Lahan dan dengan persyaratan lain sebagai berikut :Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik memeriksa dan menyetujui semuapermukaan sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai.Semua sisa tanah yang berasal dari galian harus dibuang seluruhnya hingga bersih.Jika galian tanah vertikal selalu runtuh maka alternatif ini tidak diijinkan.Galian tanah vertikal ini jika memenuhi syarat 1,2 dan 3 diatas juga pada masing-masingsisinya lebih besar 2,5 cm dari pada yang ditunjukan dalam gambar.Pada galian tanah yang lebih tinggi dari 2 meter Kontraktor wajib menyiapkan tindakanpengamanan berupa sheet pile atau dolken-dolken dengan biaya merupakan tanggunganKontraktor.Bila galian tanah dibuat terlalu dalam tanpa persetujuan Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik terlebih dahulu kelebihan galian ini tidak boleh diurug kembali

    dengan tanah, tetapi harus diisi dengan pasir urug atau beton tergantung dari jenispondasinya.

    PEKERJAAN STRUKTUR

    Yang dimaksud dengan Pekerjaan Struktur adalah :Seluruh pekerjaan konstruksi kerangka bangunan maupun atap yang terbuat dari beton bertulang danbaja, yang pelaksanaannya sesuai dengan gambar rancang maupun penjelasan-penjelasan lainnya.

    1. PEKERJAAN PONDASI1.1. PEKERJAAN PERSIAPAN PONDASI

    Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian,pengisian/pengurugan dan pembuatan pondasi.Sifat PekerjaanSelama masa pelelangan, semua rekanan harus memahami secara tepat mengenai sifatpenggalian dan pengurugan yang diharuskan, sehingga harga-harga penawarannya telahmemungkinkan bagi pekerjaan tersebut.

    1.2. PENGGALIAN TANAHSyarat-Syarat Pelaksanaan.Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang ditentukan

    menurut keperluan.Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapatakar-akar atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkankembali dasar yang waterpass.

    Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian maupunpada waktu pekerjaan pondasi, harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yangjika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air padadasar galian.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    6/40

    Spesifikasi Teknis 6

    Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidaklongsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara ataulereng yang cukup.Kepada Kontraktor juga diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadapbangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikanpenunjang sementara pada bangunan tersebut, sehingga dapat dijamin bangunan tersebuttidak akan mengalami kerusakan.

    Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlahtertentu, yaitu sampai mencapai ketinggian tanah asli semula, harus segera disingkirkandari halaman pekerjaan.Material bekas bongkaran (puing) pondasi harus dikeluarkan dari lokasi proyek dantidak diperkenankan untuk dipakai sebagai tanah urug peninggian peil.

    1.3. PENGURUGAN TANAH1. Jenis Urugan.

    Pengurugan dilakukan untuk :Untuk peninggian guna mencapai suatu level halaman atau konstruksi denganketebalan sesuai dengan gambar.

    Urugan kembali pada akhir pekerjaan pondasi untuk pengisian dan leveling disekitarkonstruksi pondasi.

    2. Bahan-bahanBila tidak dicantumkan dalam gambar-gambar detail, maka pada bagian atas urugan, dibawah pelat-pelat beton bertulang, beton rabat dan pondasi-pondasi harus terdiri dariurugan pasir setebal 10 cm padat.Kontraktor wajib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari mutu bahanyang terbaik.

    3. KonstruksiUrugan tersebut harus dipadatkan lapis demi lapis. Ketebalan setiap lapis tidaklebih dari 20 cm (padat). Kepadatannya yang dicapai harus 95 % dari kepadatanstandart proctor pada kadar air 2% dari kadar air optimum atau mencapai CBR 5%.Pemadatan harus menggunakan vibro stamper untuk lokasi di dalam gedung danroller untuk lokasi yang berada di luar gedung.Terhadap hasil pemadatan yang dilaksanakan, Kontraktor harus mengadakan densitytest (sand cone). Pengetesan sand cone dilakukan setiap lapisan tanah 20 cm padat,setiap luas maksimum 400 m2. Kontraktor harus mengadakan penelitian minimal satukali untuk setiap jenis tanah yang dijumpai di lapangan.Contoh tanah tersebut harus disimpan dalam tabung gelas atau plastik untuk buktipenunjukkan/referensi dan diberi label yang berisi nomor contoh, kepadatan keringmaksimum dan kadar air optimumnya. Penelitian harus mengikuti prosedur yangumum dipakai yaitu ASTM D-1556-64 atau PB-0103-76.Bila material urugan apapun yang digunakan menjadi lapuk/rusak atau bila uruganapapun yang telah dipadatkan menjadi terganggu, maka bahan tersebut harus digalikeluar dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat serta dipadatkan kembali,sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, tanpaadanya biaya tambahan.Sebelum dilaksanakan pengurugan, lapisan humus tanaman harus dikupas terlebihdahulu, sedemikian hingga lapisan dasar bebas dari lapisan humus dan segala materialyang dikemudian hari dapat melapuk.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    7/40

    Spesifikasi Teknis 7

    1.4 PEKERJAAN PASANGAN BATU GUNUNG/KALI/BELAHA. UMUM

    Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya, menyiapkantempat yang akan dipasang pasangan batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan batu kali itusendiri di tempat, satu dan lain hal sesuai dengan gambar-gambar daerah denah sertapotongan.

    B. PERSYARATANTempat yang akan dipasang harus dipersiapkan dengan teliti (ketebalan dasar danpuncak, tinggi serta panjangnya) bersih dari segala macam kotoran (bekas-bekastumbuhan dan akar-akar) bersih dari lumpur dan sebagainya. Sebelum memulaipemasangan, seyogyanya Kontraktor harus memberitahukan dulu kepada KonsultanPengawas akan tindakannya.

    C. MATERIALBahan yang harus disediakan antara lain :Batu kali pecah / belah yang keras, ukurannya rata-rata sama, satu dan lain hal sesuaidengan NI-3 Pasal 9.Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan

    yang tersebut dalam NI-8, satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untukpekerjaan beton dan pasangan batu bata.Pasir yang digunakan dalam persyaratan ini jenis pasir pasang, yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 Pasal 14 ayat 2.Satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan beton.Air untuk mengaduk semen dan pasir tersebut di atas harus bersih, satu dan lain halsesuai dengan NI-3 Pasal 10.

    D. PELAKSANAANPelaksanaan pasangan batu kali ini seperti lazimnya :Kontraktor harus terlebih dahulu melakukan pengukuran (uit-zet) secara teliti (sepertisudah dijelaskan di atas) sesuai dengan gambar.Batu kali harus bersih dari tanah dan lumpur.Adukan yang dipakai adalah campuran 1 semen : 5 pasir adukan harus selalu baru.Adukan yang tidak habis, tidak dibenarkan untuk dipakai keesokan harinya.

    1.5. PEKERJAAN SLOOF/TIE BEAMA. PEKERJAAN PERSIAPAN

    Tanah dibawah areal sloof harus diperbaiki sehingga memenuhi persyaratankepadatan tanah dasar.Setelah lapisan tanah dasar memenuhi persyaratan, diatasnya diberi lapisan pasirsetebal 5-10 cm padat dan diatasnya lagi diberi lapisan lantai kerja setebal 5 cm dengancampuran 1 pc : 3 pasir : 5 kerikil.

    B. PEKERJAAN BEKISTINGSebelum dimulai pekerjaan bekisting Kontraktor harus terlebih dulu mengajukan shopdrawing tentang pekerjaan yang bersangkutan dan bila telah disetujui oleh KonsultanPengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, maka pekerjaan dapat dilanjutkan.Persyaratan pekerjaan bekisting harus disesuaikan dengan persyaratan bekisting untukpekerjaan struktur atas.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    8/40

    Spesifikasi Teknis 8

    C. PEKERJAAN PEMBESIANPembesian harus dipasang sesuai dengan gambar atau atas petunjuk dari Konsultan

    Pengawas. Mutu besi tulangan yang dipakai adalah BJTD 40 >12 mm dan BJTP 24

    12 mm.

    D. PEKERJAAN BETONSebelum pelaksanaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus mengajukan

    permohonan pengecoran ke Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.Dalam permohonan pengecoran ini harus dicantumkam berbagai hal yang akanberpengaruh terhadap konstruksi. Permohonan pengecoran ini akan digunakan olehKonsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik untuk mengecek persiapan kelokasi yang akan dicor. Mutu beton untuk pondasi, plat lantai plat dak adalah K-225.

    2. PEKERJAAN BETON2.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan danmendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlianlain yang ada hubungannya dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikanatau sebagaimana diperlukan.

    2.2. PERATURAN-PERATURANPeraturan yang yang mengikat untuk pekerjaan beton adalah :

    - PBI 1971 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia) / NI-2.

    - ACI 1983 (Association Concrete International)

    - SII (Standar Industri Indonesia)

    - SKBI-2.3.53.1987.

    - NI-8 (Peraturan Portland Cement Indonesia ) 1972

    - PPKI 1961 (NI-5)

    - Petunjuk Perencanaan Beton 1987

    - Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 & 1987

    - Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat

    - Peraturan Bangunan Nasional tahun 1987

    - Standar Besi Beton SII No. 0136 84

    - Standar Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 19892.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Sebelum melaksanakan pekerjaan beton Kontraktor diwajibkan memeriksa seluruhperhitungan konstruksi beton yang dibuat oleh Konsultan Perencana. Jika ternyata terdapatkesalahan pada bagian perhitungan tersebut, Kontraktor diwajibkan melapor kepadaDireksi yang akan diteruskan ke Perencana. Sebelum ada keputusan mengenaiperhitungan tersebut Kontraktor tidak diperbolehkan untuk mulai melaksanakan sebagianpekerjaan tersebut.

    Sebelum melaksanakan pekerjaan beton diwajibkan membuat Shop Drawing untukmendapat persetujuan dan keputusan dari Pemberi Tugas sekurang-kurangnya 3 harisebelum pengecoran pertama, Kontraktor sudah menyerahkan Mix Design untuk mutubeton K 225 dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan BarangTeknik atau Direktorat Penyelidikan masalah bangunan yang tentunya sebelumnyamenyerahkan contoh bahan yang akan dipergunakan. Sebagian contoh yang ditestkandisimpan oleh Pemberi Tugas untuk pengecekan bahan pada waktu pengecoran.Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan penyelesaiannya. Khususuntuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung di atas tanah harus dibuatkan lantaikerja beton ringan dengan campuran semen : pasir : koral =1 : 3 : 5. Semua pekerjaan

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    9/40

    Spesifikasi Teknis 9

    yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan standar umum yangberlaku. Apabila Pemberi Tugas memandang perlu, Kontraktor dapat meminta nasehat-nasehat dari tenaga ahli yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas atas beban Kontraktor.

    2.4. JENIS KETEGUHAN BETONUntuk beton bertulang , mutu beton yang digunakan adalah sesuai analisa bahan betondalam BQ.

    Mutu beton ini digunakan pada semua pekerjaan beton bertulang konstruksi atas, kecualidisebut lain.

    2.5. BAHAN-BAHANSesuai dengan persyaratan dalam PBI 1991 dan Buku Pedoman Perencanaan untukStruktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untukdiadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan padalembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui KonsultanPengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan denganpengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.Jika karena keadaan pasaran besi tulangan perlu diganti guna kelangsungan pelaksanaan,

    maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan memperhatikan syarat-syaratlainnya yang termuat dalam PBI - 1991. Dalam hal ini harus mendapatkan persetujuanKonsultan Pengawas.

    1. Portland CementDigunakan Portland Cement type jenis I menurut SII.13 1977 menurut ASTM danmemenuhi S.400 menurut standar portland cement yang digariskan oleh AsosiasiSemen Indonesia atau setara, berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam NI-8.Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali denganpersetujuan tertulis dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan dalamkeadaan :Tidak adanya persediaan di pasaran dari merk yang tersebut di atasKontraktor memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa mutu semenpenggantinya setara dengan mutu semen tersebut di atas.Kontraktor diharuskan mengadakan pengujian/pengetesan laboratorium, dari kualitassemen yang akan digunakan dan Kontraktor wajib memberikan hasil pengujiantersebut kepada Direksi Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan dan untuk ini tidakada penambahan biaya.Kantong-kantong PC yang rusak jahitannya atau ada dalam keadaan robek-robek atausetelah dilakukan penimbangan ternyata volume/beratnya tidak sesuai dengan yangtercantum dalam kemasan, tidak boleh dipergunakan.PC yang sebagian sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untukdipergunakan.Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40 cmdari tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.

    2.

    AgregatKualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus berupakoral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syaratkekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak bolehmelebihi dari 40% berat.Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari seperempat dimensi beton yangterkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    10/40

    Spesifikasi Teknis 1

    Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan bebas dari bahan-bahanorganis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan,tekanan hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras.2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudahmengambil sampelnya dengan ukuran tertentu dan type tertentu untuk dites sesuaidengan percobaan-percobaan yang tercantum dalam PBI 1971 dan dari hasil ini

    Kontraktor mengambil 2 (dua) buah contoh yang representatif untuk diambil gradinganalisisnya. Percobaan-percobaan selanjutnya harus dilakukan untuk setiap pengirimansebanyak 50 (lima puluh) ton atau sewaktu-waktu diperintahkan oleh Direksi lapangan.Kontraktor harus hanya menggunakan satu sumber untuk setiap agregate yang telahdisetujui oleh Direksi Pelaksana dan hal ini dimaksudkan untuk menjamin kesamaankualitas dan grading selama masa pelaksanaan.

    3. AirAir yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan hasiltes tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.

    Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratoriummenjadi tanggungan Kontraktor.

    4. Besi BetonKecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis U24 (polos) untukbesi berdiameter 12 mm ke bawah, untuk besi berdiameter 13 mm ke atas memakaiU39 (ulir).Besi beton yang harus digunakan harus diterima dalam keadaan baru, tidak boleh cacat/ terdapat serpih-serpih, retak, gelembung, lipatan atau tanda-tanda yang menunjukkankelemahan dari material tersebut. Pada percobaan lengkung 180 tidak terlihat adanyatanda-tanda seperti getas.Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak, karat lepas atau yang lainnya yang dapatmempengaruhi perlekatan beton dengan besinya.Kawat beton/ikat harus berkualitas besi lunak yang telah dipijarkan berdiameter 1 mmdan tidak disepuh sengPerlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengaturjarak tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya.Sambungan tulangan dan pengangkaran harus dilaksanakan sesuai persyaratan untukitu yang tercantum dalam PBI 1971.Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanyasertifikat dari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikat dari laboratorium apabilatidak ada maka secara periodik minimum masing-masing 2 (dua) contoh percobaan(stress-strain) dan perlengkapan untuk setiap 20 ton besi. Pengetesan dilakukan untuklaboratorium-laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pelaksana.Semua standar bar (stek-stek tulangan) dari kolom dan dinding harus diperpanjangsampai dengan 40 D di atas tarap (peil) dari yang ditentukan dalam gambar, kecualiditentukan lain oleh Pemberi Tugas.

    5.

    AdmixturePada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara pengecoran yangcermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixturemasih dianggap perlu dengan mempertimbangkan kondisi site, cuaca dan lain-lain.Kontraktor diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pengawas/Direksimengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    11/40

    Spesifikasi Teknis 11

    perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan,nama pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan lain yang dianggap perlu.Bila diputuskan untuk mempergunakan bahan admixture, Kontraktor harusmemberikan hasil-hasil percobaan, perbandingan berat dan W/C ratio serta crushingtest kubus-kubus beton berumur 7, 14, 21 dan 28 hari dari beton yangmempergunakan bahan-bahan admixture itu.

    6.

    PenyimpananPengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktudan urutan pelaksanaannya.Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekuranganberat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan dan disimpan dalamgudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantaiyang bebas dari tanah. Semen masih harus dalam keadaan fresf/belum mulai mengeras,bagian tersebut masih dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) danjumlah tidak lebih dari 10%. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengantangan bebas, maka jumlah tidak boleh melebihi 5% berat dan kepada campurantersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan

    catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap terjamin.Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya minyak danlain-lain) dan tidak diperkenankan penyimpanan besi beton melebihi waktu yang lama,maximum 1 minggu, lebih dari jangka waktu tersebut, tidak diizinkan untukdipergunakan.Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dangradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnyadengan tanah.

    2.6. ADUKANUntuk mendapatkan beton sesuai dengan persyaratan, maka Kontraktor harusmengadakan Trial Mix adukan beton sebelumnya dan disamping itu mutu beton harussesuai dengan standar dalam PBI-1991. Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diperiksadan disetujui Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik mengenai kekuatan/kebersihannya. Semua biaya pengujian tersebut menjadi beban Kontraktor

    2.7. PENGUJIAN / PEMERIKSAAN MUTU BETONPengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji kubus beton 15 x15 x 15 cm sesuai standar dalam PBI 1991 Bab 4 Pasal 4.1.2. Pengujian kubus percobaanharus dilakukan di Laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Kontraktorharus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini denganmemperhatikan data-data pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial mix dilaboratorium yang ditunjuk.Kontraktor harus membuat laporan tertulis, atas data-data kualitas beton yang dibuatdengan disahkan oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan laporantersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan harus disertai sertifikatdari laboratorium yang bersangkutan. Kekentalan adukan beton diperiksa denganpengujian slump, dimana nilai slump harus dalam batas-batas yang disyaratkan dalamPBI - 1971 Bab 4 Pasal 4.4. Jumlah kubus beton dan slam akan ditentukan kemudian tebalpenutup beton minimal bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton harus sesuai denganpersyaratan PBI - 1991 Bab 7 Pasal 7.2.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    12/40

    Spesifikasi Teknis 12

    Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itutulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu palingsedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.Penahan-penahan jarak untuk keperluan penutup beton dapat berbentuk blok-blokpersegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimal 4 (empat) buah setiapmeter persegi cetakan. Penahan-penahan jarak tersebut harus tersebar merata dan harusdapat berfungsi dengan tepat.

    Selama pelaksanaan pembetonan harus ada pengujian slump, minimum 7 cm danamaximum 12 cm. Cara pengujian slump adalah mengikuti cara-cara slump test sebagaiberikut :Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton (bekisting).Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu atau plat beton. Cetakan diisisampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut ditusuk - tusuk 25 kalidengan besi berdiameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru).Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapisanditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang di bawahnya.Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukurpenurunannya (nilai slumpnya).Seluruh pekerjaan beton, baik dalam pembuatan mix design maupun pada pekerjaan

    fisiknya, campuran beton harus berdasarkan perbandingan berat, satu dan lain hal harusmemenuhi prosedur dalam PBI 1971.Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak tergenang air,selama 7 hari berturut-turut dan selanjutnya dalam udara terbuka. Satu dan lain hal harusmemenuhi prosedur perawatan khusus berdasarkan PBI 71 pasal 4.9 seluruh ayat.Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur 7 haridengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada28 hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yangdiminta, maka harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti halnyaditetapkan dalam PBI 1971 dengan tidak menambah biaya bagi Pemberi Tugas.

    2.8. PERAWATAN BETONSecara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI - 1991, NI -2 pasal 6.6. Betonsetelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnya dengancara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhuyang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hidrasi semen sertapengerasan beton.Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harusberlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak ditentukan

    lain. Suhu Beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak melebihi 30C.Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus tetap dalam keadaanbasah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan makaselama sisa waktu tersebut, pelaksanaan perawatan tetap dilakukan dengan membasahi

    permukaan beton terus menerus dengan menutupinya dengan karung-karung basah ataudengan cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.Beton harus dibasahi paling sedikit 7 hari berturut-turut setelah pengecoran dan harusdipersiapkan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.

    2.9. PENGECORAN BETONSebelum melaksanakan pekerjaan beton Kontraktor diwajibkan memeriksa seluruhperhitungan konstruksi beton yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika ternyata terdapatkesalahan pada bagian perhitungan tersebut Kontraktor diwajibkan melapor kepadaDireksi yang akan diteruskan ke Perencana sebelum ada keputusan mengenaiperhitungan tersebur Kontraktor tidak diperbolehkan untuk mulai melaksanakan sebagian

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    13/40

    Spesifikasi Teknis 1

    pekerjaan tersebut. Sebelum melaksanakan pengecoran beton, Kontraktor harusmemberitahukan terlebih dahulu ke Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksiteknik dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas pengecoran beton baru dapatdilaksanakan. Kontraktor dapat diperintahkan untuk membongkar beton yang dicor tanpapersetujuan Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik atas biaya Kontraktorsendiri. Sebelum pengecoran dimulai, maka semua tempat - tempat yang akan dicorterlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran (misalnya: potongan kayu, batu, sisa

    beton, tanah, dll) dan dibasahi dengan air semen. Pada pengecoran baru (sambunganantara beton lama dan beton baru) maka permukaan beton lama terlebih dahulu harusdibersihkan dan dikasarkan dengan sikat besi sampai agregat kasar tampak, kemudiandisiram dengan air semen atau bahan lain yang disetujui oleh KonsultanPengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan,harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.Tinggi jatuh dari beton yang akan dicor jangan lebih 2 m bila disebutkan lain atau disetujuiDireksi / Konsultan Pengawas.

    2.10. PEMADATAN BETONKontraktor harus menyiapkan vibrator tanpa adanya penundaan pada saat pengecoranberlangsung. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan beberapa vibrator cadangan yang

    siap pakai.Vibrator yang dipakai harus dari type rotary out of balance dengan frekwensi tidakkurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan 6 g padabeton setelah kontak dengan beton.Harus dihindarkan pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkanpengendapan agregat, kebocoran melalui bekisting, dll.

    2.11. LAIN-LAINSemua konstruksi beton yang berlubang harus diberi tambahan tulangan diagonal seluastulangan yang dipotong.Semua anchor yang ada, bila tidak terpasang harus diganti dengan anchor bolt dengantanpa penambahan biaya.Bila tidak disebutkan lain atau persetujuan Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksiteknik, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidak boleh lebih dari 2.00 m.Kontraktor harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tercantum dalamgambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis besar.Ukuran- ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran antarakedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku harus dikonsultasikan terlebihdahulu dengan Konsultan Perencana untuk mendapatkan ukuran sesungguhnya.

    2.12. BEKISTINGKontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan gambar rancangancetakan dan acuan untuk mendapatkan persetujuan Direksi sebelum pekerjaan tersebutdilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut harus secara jelas terlihat Konstruksicetakan/acuan, sambungan-sambungan serta kedudukan dari sistem rangkanya.Bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran danbatas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar-gambar rencana. Bekistingharus kokoh dan rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan. Bekisting harus diberiperkuatan-perkuatan secukupnya, dapat terjamin kedudukan dan bentuknya yang tetap.Bekisting harus terbuat dari bahan yang baik yang tidak mudah meresap air dan

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    14/40

    Spesifikasi Teknis 1

    direncanakan sedemikian rupa hingga mudah dapat dilepaskan dari beton tanpamenyebabkan kerusakan pada beton.

    Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lain pekerjaan beton harus mempergunakanplywood ketebalan minimal 15 mm type I (WBP) atau plat baja ketebalan minimal 1 mm,balok 5/7, 6/10, dolken 8-12 cm atau bahan-bahan lain yang disetujui oleh Direksi.Bekisting kolom, dinding dan listplang harus diadakan perlengkapan-perlengkapan untuk

    menyingkirkan kotoran-kotoran serbuk gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dll.Bekisting untuk beton harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 NI-2.Bekisting yang harus memikul beban-beban yang besar dan/atau harus mengatasi bentang-bentang yang besar, maka harus dibuat perhitungan dan gambar-gambar kerja khusus.Dalam perencanaan harus ditinjau hal-hal berikut :Kecepatan dan cara pengecoran.Beban-beban pelaksanaan, termasuk beban-beban vertikal, horizontal dan beban kejut.Disamping kekuatan dan kekakuan dari bekisting juga stabilitas perlu diperhitungkandengan baik.Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harusmudah dapat disetel dengan baji. T iang-tiang bekisting tersebut harus tidak bolehmempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping. Bambu tidak

    boleh digunakan sebagai tiang bekisting.Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistimbekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul beratsendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan ini harusditunjukkan dengan pemeriksaan benda uji yang disebut dalam PBI-71 pasal 4.7 ayat (5)dan dengan perhitungan-perhitungan. Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksiteknik akan memberikan persetujuan pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa hasil-hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila untukmenentukan saat pembongkaran bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila tidakditentukan lain, bekisting baru boleh dibongkar setelah beton berumur 3 minggu.Cetakan samping dari balok kolom dan dinding boleh dibongkar setelah beton berumur 3x 24 jam.

    2.13. PEKERJAAN PERANCAH1. Definisi

    Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum mengeras.Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar perancah tersebutuntuk disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala biaya yang perlu sehubungan denganperancangan perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam perhitunganbiaya untuk harga satuan perancah.

    2. PelaksanaanPerancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar daribahaya pengerusan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus kokohterhadap pembebanan yang akan mungkin ada. Kontraktor harus memperhitungkandan membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutanperancah akib.

    2.14. BETON KOLOM1. Pembesian

    Sebelum melaksanakan pekerjaan pembesian kolom, Kontraktor harus mengajukanshop drawing untuk disetujui Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.Setelah ada persetujuan dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik,

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    15/40

    Spesifikasi Teknis 1

    pembesian kolom baru dapat dimulai. Sambungan-sambungan kolom harus mengikutigambar rencana atau atas petunjuk dari Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik. Sambungan-sambungan las tidak diperkenankan.Pembengkokan pada daerah yang mengalami pengecilan harus linear mulai daripermukaan bawah balok bersangkutan hingga permukaan atasnya. Mutu besi tulangan

    yang digunakan adalah BJTD 40 >12 mm dan BJTP 2412 mm.2. Bekisting

    Dalam pemasangan bekisting kolom, harus diperhatikan dimensi-dimensinya dan jugaposisi vertikalnya. Unting-unting harus selalu dipasang pada dua sisinya dan harusmudah dicek oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Pada as-askolom harus diberi tanda untuk memudahkan pengecekan terhadap pengukuranhorizontal maupun vertikal. Tanda-tanda dapat dibuat dari cat dengan warna yangkontras.Mutu betonMutu beton yang digunakan untuk semua kolom adalah adalah sesuai dengan analisabahan pekerjaan pembetonan.

    3. PengecoranKegiatan pengecoran tidak boleh mengganggu stabilitas bekisting dan pembesiankolom. Bila hal ini terjadi, Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik

    dapat menghentikan pengecoran dan Kontraktor harus memperbaikinya tanpa adatambahan biaya.

    2.15. BETON BALOK1. Pembesian

    Sebelum melaksanakan pekerjaan pembesian balok, Kontraktor harus mengajukanshop drawing untuk disetujui Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.Setelah ada persetujuan dari Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksiteknik, pembesian balok baru dapat dimulai. Sambungan-sambungan balok harusmengikuti gambar rencana atau atas petunjuk dari Konsultan Pengawas. Sambungan-sambungan las tidak diperkenankan. Mutu besi tulangan yang digunakan adalah

    BJTD 40 >12 mm dan BJTP 2412 mm.

    2. Bekisting Dalam pemasangan bekisting balok, harus diperhatikan dimensi-dimensinya dan juga

    posisi horizontalnya.Mutu beton.Mutu beton yang digunakan untuk semua balok adalah sesuai dengan analisa bahanpekerjaan pembetonan.

    3. Pengecoran.Kegiatan pengecoran tidak boleh mengganggu stabilitas bekisting dan pembesianbalok. Bila hal ini terjadi, Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat

    menghentikan pengecoran dan Kontraktor harus memperbaikinya tanpa adatambahan biaya.

    2.16. CACAT-CACAT PEKERJAANKonstruksi beton yang berporos, konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata sepertidirencanakan atau posisinya tidak sesuai dengan gambar. Konstruksi beton yang berisikankayu atau benda lain. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahliandalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yangtercantum dalam Persyaratan Teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkansebagai cacat pekerjaan, misalnya susunan yang tidak teratur, pecah, retak, ada gelembungudara, keropos, berlubang, benjolan dan yang lain yang tidak sesuai dengan bentuk yang

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    16/40

    Spesifikasi Teknis 1

    diharapkan/diinginkan. Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dandiganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yangdigolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul akibat hal itu seluruhnya menjadibeban Kontraktor.

    2.17. SIAR-SIAR KONSTRUKSI DAN PEMBONGKARAN ACUAN

    Pembongkaran acuan dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukanlain dari gambar, harus mengikuti pasal 5.8. dan 6.4. dari PBI 1971. Siar-siar tersebut harusdibasahi lebih dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letaksiar-siar tersebut harus disetujui oleh Direksi Pelaksana.

    2.18 . PENGGANTIAN BESIKontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa yangtertera pada gambar.Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya terdapatkekeliruan atau kekurangan yang memerlukan penyempurnaan pekerjaan pembesian yangada, maka :Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertara

    dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk sekedarinformasi.Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai pekerjaan lebih, makapenambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dariPerencana Konstruksi.Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut hanya dapatdijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul dalamrangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter yang sesuai dengan yang ditetapkandalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yangterdekat dan lebih besar, dengan catatan :Harus ada persetujuan dari DireksiJumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dariyang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas)Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di tempat tersebutatau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaianpenggetar.

    Toleransi Besi

    Diameter, ukuran sisi jarak antaradua permukaan yang berlawanan)

    Variasi dalam berat yangdiperbolehkan

    Toleransi diameter

    Di bawah 10 mm +/- 7% +/- 0,4 mm

    10 mm sampai 16 mm (tapi tidaktermasuk 16 mm)

    +/- 5% +/- 0,4 mm

    16 mm sampai 28 mm tidaktermasuk 28 mm)

    +/- 4% +/- 0,5 mm

    2.19. KUALITAS DAN PENGUJIAN BETONKecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton mengacu pada analisa yangdigunakan dengan didahului mix design. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakanketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    17/40

    Spesifikasi Teknis 1

    Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton inidengan memperhatikan data-data pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan trial-mixed di laboratorium yang ditunjuk.Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan yangdisebut dalam pasal 4.7. dan 4.9 dari PBI 1971, mengingat bahwa w/c faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0,52 -0,55 maka pemasukan adukan ke dalam cetakan benda ujidilakukan menurut pasal 4.9 ayat 3 PBI tanpa menggunakan penggetar. Pada masa-masa

    percobaan pendahuluan harus dibuat 1 benda uji tiap 3 m3 beton. Pengambilan benda ujiharus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuatdengan disyahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilaikarakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium harusdengan persetujuan Direksi Pelaksana.

    2.20. PERBAIKAN PERMUKAAN BETONa.

    Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran adukansemen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelahmendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi.

    b. Jika ketidaksempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan permukaan

    yang diharapkan dan diterima oleh Direksi Lapangan, maka harus dibongkar dandiganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya Kontraktor.

    c. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah/retak adagelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan lain-lain yang tidak sesuai denganbentuk yang diharapkan/diinginkan.

    2.21. PEMASANGAN PIPA, SALURAN LISTRIK DAN LAIN-LAIN YANG AKANTERTANAM DI DALAM BETONPenempatan saluran / pemipaan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengurangikekuatan struktur dengan memperhatikan persyaratan PBI 1971 Bab 5.7Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain di dalam bagian-bagian strukturbeton bila tidak ditunjukkan secara detail di dalam gambar. Di dalam beton perlu dipasangselongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak dibenarkanuntuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.Apabila di dalam pemasangan pipa, saluran listrik bagian-bagian yang tertanam dalambeton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka Kontraktorharus segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi.Tidak dibenarkan untuk membengkokan atau menggeser/memindahkan baja tulangantersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebuttanpa izin tertulis dari Direksi.

    2.22. BENDA-BENDA YANG DITANAM DALAM BETONSemua bagian-bagian/peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur, kait danpekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton harus sudah dipasangsebelum pengecoran beton dilaksanakan.Bagian-bagian/peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya dandiusahakan agar tidak bergeser selama pengecoran beton dilaksanakan.Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasiKontraktor Utama harus memberitahukan serta memberikan kesempatan kepada pihaklain untuk memasang bagian-bagian/peralatan tersebut sebelum pelaksanaan pengecoranbeton.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    18/40

    Spesifikasi Teknis 1

    2.23. PEMBERSIHANJangan dibiarkan puing-puing, sampah, sampai tertimbun, pembersihan harus dilakukansecara baik dan teratur.

    2.24. CONTOH-CONTOH YANG HARUS DISEDIAKANSebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh material : koral,split, pasir, besi beton, PC untuk mendapat persetujuan Direksi.

    Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai standar/pedomanuntuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telahdisetujui di bangsal Direksi Pelaksana.

    PEKERJAAN ARSITEKTUR

    1. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

    1.1 LINGKUP PEKERJAANMenyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakanpekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan sempurna.Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunanyang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan dan semuapekerjaan beton yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

    1.2. PERSYARATAN BAHAN1. Semen Portland

    Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merek atas persetujuan Pemberi Tugasdan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian /seluruhnya tidakdibenarkan untuk digunakan.Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas darikelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukkan sesuaidengan syarat penumpukan semen.

    2. Pasir BetonPasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yangdicantumkan dalam PBI 1971, PBI 1991.

    3. Koral Beton / SplitDigunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasikekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan / penimbunan pasir koral

    beton harus dipisahkan satu dari yang lain, sehingga kedua bahan tersebut dijaminmendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.

    4. AirAir yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,alkali dan bahan-bahan organisir/bahan lain yang dapat merusak beton dan harusmemenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Pemberi Tugas dapat memintakepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium pemeriksaanbahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    19/40

    Spesifikasi Teknis 1

    5. Besi BetonDigunakan mutu U 24. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas daricacat seperti serpih-serpih. Panampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila dipandang perlu kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besibeton ke Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya kontraktor.Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :

    - Peraturan-peraturan/standard setempat yang biasa dipakai

    -Peraturan SKSNI Tentang Peraturan Beton Bertulang SKSNI01991-03

    - Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2

    - Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5

    - Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8

    - Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat

    - Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Umum (AV)No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 1457.

    - Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikanPemberi Tugas/Konsultan

    - Standard Normalisasi Jerman (DIN)

    - American Society for Testing and Material (ASTM)

    -American Concrete Institute (ACI)

    1.5. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN1. Mutu Beton

    Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang harus sesuai dengan analisabahan pekerjaan beton dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI1971.

    2. PembesianPembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungankait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai PBI 1971.Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambarkonstruksiTulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidakberubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerjadengan memasang selimut beton sesuai ketentuan dalam PBI 1971.Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerjadalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Pemberi Tugas / Konsultan.

    3. Cara PengadukanCara pengadukan harus menggunakan beton molenTakaran untuk semen portland dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh Pemberi

    Tugas / KonsultanSelama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksaslump pada setiap campuran baru. Pengujian slump minimum 5 cm dan maksimum 10cm.

    4. Pengecoran BetonKontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan danmenyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanyadapat dilaksanakan atas persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    20/40

    Spesifikasi Teknis 2

    Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alatpenggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacatpada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang memperlemah konstruksi.Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, makatempat pemberhentian tersebut harus disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan.

    5. Pekerjaan Acian / Bekisting

    Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan /diperlukan dalam gambar.Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehingga cukupkokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecorandilakukan.Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran (tahigergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukanharus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split, pasir dansemen portland) kepada Pemberi Tugas / Konsultan untuk mendapatkan persetujuansebelum pekerjaan dilakukan.Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman,

    sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetepa terjamin sesuai persyaratan.Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng,diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besibeton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun1971)Beton harus dilingdungi dari pengarus panas, sehingga tidak terjadi penguapan cepat.Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah pengecoran.Contoh BahanSebelum pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus memberikan contoh-contoh materialmisalnya : besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas /KonsultanContoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan, akan dipakaisebagai standard/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim olehKontraktor ke site.

    6.

    Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan BahanBahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya yang masihtersegel dan berlebel pabriknya.Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup tidak lembab dan bersihsesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai denganjenisnya.Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman danpenyimpanan. Bila ada kerusakan Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor.

    7. Pengujian Mutu PekerjaanSebelum dilaksanakan pemasangan Kontraktor diwajibkan untuk memberikan padaPemberi Tugas / Konsultan Certificate Test bahan dari produsen/ pabrik.Bila tidak ada Certificate Test maka Kontraktor harus melakukan pengujian atasbesi/kubus beton di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil benda ujiberupa kubus/slinder yang ukurannya sesuai dengan syarat-syarat / ketentuan dalam PBI

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    21/40

    Spesifikasi Teknis 21

    1971. Pembuatannya harus disaksikan oleh Pemberi Tugas / Konsultan. Jumlah danfrekwensi pembuatan kubus beton serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI 1971.Kontraktor diwajibkan membuat Trial Mix terlebih dahulu, sebelum memulaipekerjaan beton.Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Pemberi Tugas / Konsultansecepatnya.

    8.

    Syarat-syarat Pengamanan PekerjaanBeton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelahpengecoranBeton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaanlain.Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidakmengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawabKontraktor.Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan airterus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI 1971)

    2. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

    2.1. UMUMLingkup pekerjaan dalam pasal ini meliputi :Penyediaan bahan untuk pasangan bata.Penyiapan tempat yang akan didirikan dinding.Melaksanakan pekerjaan pasangan bata untuk pembuatan dinding atau lainnya, sesuaidengan yang tertera dalam gambar denah dan gambar potongan.

    2.2. PERSYARATAN1.Pasangan kedap air

    Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air denganperbandingan 1 semen : 2 pasir (1 sm : 2 ps) dimulai dari sloof sampai 30 cm diataslantai.Untuk dinding-dinding pantry, lavatory, dll pasangan kedap air minimum setinggi 1.6 mdari lantai dan sesuai dengan gambar denah dan potongan.Pasangan biasa dengan adukan 1 semen : 4 pasir, berada di atas pasangan kedap airtersebut.Untuk pasangan setengah batu, tebal tembok jadi adalah 14 cm ( termasuk dindingkeramik, mozaik dan lain-lain ), satu dan lain hal sesuai dengan gambar denah danpotongan.

    2.Adukan untuk tembokAdukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang besarnyamemenuhi syarat, Mencampurnya semen dan pasir harus dalam keadaan kering yangkemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis.Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.Dalam satu hari pasangan tidak boleh tinggi dari satu meter, dari pengakhiran pasanganpada satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untukmenghindari retak dikemudian hari.Semua pasangan baru harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung denganmenutupnya memakai karung basah.Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan menyumbatmemakai batang pisang diameter besar atau bambu untuk diameter lebih kecil.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    22/40

    Spesifikasi Teknis 22

    2.3. MATERIALBahan-bahan yang harus disediakan antara lain :1.Bata

    Bila direndam dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran bata dapatdisesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam gambar. Olehkarena itu Kontraktor wajib memberikan contoh pada Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik sebelumnya, untuk diperiksa kualitasnya.

    Apabila bahan-bahan yang datang oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksiteknik dianggap tidak memenuhi syarat maka Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajibmengangkutnya keluar kompleks pembangunan.

    2.Semen/Portland Cement ( P.C )Sama dengan P.C yang digunakan untuk konstruksi beton type I.Semen yang datang di pekerjaan dan menunggu pemakaian, harus disimpan di dalamgudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah / lantaisekitarnya.Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, makasemen tersebut harus disingkirkan keluar kompleks pembangunan dan tidak boleh

    dipergunakan. Supplier / pedagang yang mengirimkan semen ke pekerjaan, hendaknyadapat menunjukan sertifikat dari pabriknya. Semen yang sudah lembab ataumenunjukan gejala membantu akan ditolak.Semua semen yang ditolak, selekasnya harus dikeluarkan dari lapangan untukmenghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    3.

    Pasir Pasang Sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus

    bersih, pasir asli dan bebas dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu danlain hal sesuai dengan NI - 3 Pasal 14 ayat 2.Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, KonsultanPengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk mencucipasirnya, melihat hasilnya, sampai dapat persetujuan.Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus, atau pasir beton yangdisaring.

    2.4. PELAKSANAANKontraktor wajib mengerjakan pengukuran bangunan (uit-set) secara teliti dan sesuaidengan gambar, dimana dinding-dinding bangunan akan dipasang. Dalam satu haripasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari satu meter pasangan dan pengakhiran satuhari pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak tinggi, untuk menghindariretaknya dikemudian hari.Pemasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm di atas pasangan dibawahnya. Padasemua pasangan bata setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikatan yangsempurna.Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali yang satudengan lapisan yang lain di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangansatu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun secara ikatan vlaams dan sesuai denganperaturan seharusnya.Pada tiap-tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pasangan yang sempurna, kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai. Semuapertemuan tegak lurus benar-benar harus bersudut 90 derajat.Sebelum dimulai pemasangan maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di dalamair selama setengah jam dan permukaan yang akan dipasang harus juga basah. Tebalnya

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    23/40

    Spesifikasi Teknis 2

    siar bata tidak boleh kurang dari 1 cm ( 10 mm ) dan siarnya harus benar-benar padatadukannya.Semua pasangan batu, harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dan kontraktorberkewajiban menyediakan karung-karung sisa basah yang digunakan untuk menutuppasangan termaksud.Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus dikerok sedalam 0,5 cm sehinggaadukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang.

    Bilamana di dalam pasangan ternyata terdapat bata yang cacat atau tidak sempurna, makaini diganti yang baik, atas biaya Kontraktor.Di tempat yang terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, pasangan batahendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen selesai dan dipasang di tempat yang tepat.Semua rangka kosen harus dipasang terlebih dahulu untuk melanjutkan pekerjaanpasangan. Semua siar antara rangka kusen harus diisi dengan adukan sekurang-kurangnya tebal 1 cm ( adukan sesuai dengan tujuannya atau dengan tambahan plasticiser )Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa :Dimana diperlukan pasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam dalam dinding,maka harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata ( sebelum diplester ).Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yangdilaksanakan secara sempurna, dikeringkan bersama-sama dengan plesteran seluruh yang

    dilaksakan bersama - sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

    3. PEKERJAAN PELAPIS DINDING3.1. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

    3.1.1. Lingkup PekerjaanTermasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukanuntuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaanyang bermutu baik.Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam danluar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

    3.1.2. Persyaratan BahanSemen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruhpekerjaan)Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2Air harus memenuhi NI-3 pasal 10Penggunaan adukan plesteran :Adukan 1 PC : 2 pasir dipakai untuk plesteran rapat airAdukan 1 PC : 4 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnyaSeluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC

    3.1.3. Syarat-Syarat PelaksanaanPlesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuaipetunjuk dan persetujuan Pemberi Tugas / Konsultan dan persyaratan tertulis dalamuraian dan syarat pekerjaan.Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton ataupasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan sesuaiuraian dan syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku iniDalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambararsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukurantebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    24/40

    Spesifikasi Teknis 2

    Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, carapembuatannya mengunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratansebagai berikut :Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungandengan udara luar dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah sampaiketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untukkamar mandi. WC, Toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 2

    pasir.Untuk aduk kedap air harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1bagian PC : 1 bagian Daily BondUntuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC : 5 pasirPlesteran halus Acian dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkancampuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari(kering benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan additiveplemix dengan dosis 200-250 gram plamix untuk setiap 40 Kg semen.Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehinggaselalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktupercampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menitterutama untuk adukan kedap air.

    Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasanganinstalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunanUntuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisabekisting dan kemudian diketrek (serath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubangbekas pengkat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinishdengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya)Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesikedap air.Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberialur-alur garis horizontal atau diketrek (serath) untuk memberi ikatan yang lebih baikterhadap bahan finishing, kecuali untuk yang menerima cat.Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M dipasang tegak dan menggunakankeping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan keratan bidang.Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yangdinyatakan dalam gambar atau sesuai peil-peil yang diminta gambar.Tebal plesteran minimum 1,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawatayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagianpekerjaan yang diizinkan Pemberi Tugas / KonsultanUntuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satubidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembungbidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi kontraktorberkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor.Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidakterlalu tiba-tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat keringdan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisamencegah penguapan air cepat.Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harusdibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh PemberiTugas / Konsultan dengan biaya tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) harisetelah pengacian selesai Konraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuhsekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    25/40

    Spesifikasi Teknis 2

    Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktorwajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoranbahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor danwajib diperbaiki.Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteranberumur lebih dari 2 (dua) minggu.

    3.2. PEKERJAAN PELAPIS DINDING KERAMIK1.

    Lingkup PekerjaanPekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantuyang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yangbaik.Pekerjaan pelapis dinding keramik ini meliputi ruang dinding toilet, pantry reservoir,dan pada tempat-tempat sesuai detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atausesuai petunjuk Pemberi Tugas / Konsultan.

    2. Persyaratan Bahan DindingKM/WC1. Jenis : Keramik Tile setara kw 12. Finishing Permukaan :-

    3. Bahan pengisi siar : grout semen berwarna4. Bahan perekat : Adukan 1 PC : 2 pasir5. Warna/texture : Ditentukan kemudian6. Ukuran : 20 x 25 atau seperti tertera dalam gambar

    Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM.Peraturan Keramik Indonesia (NI-9), PVBB 1970 dan PVBI 1982.Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / KonsultanPerencana.Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis-operatif daripabrik sebagai informasi bagi Pemberi Tugas / Konsultan Perencana.Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untukpenyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik darijenis dan harus disetujui Pemberi Tugas / Konsultan Perencana.

    3.

    Syarat-Syarat PelaksanaanPada permukaan dinding beton / bata merah yang ada, keramik dapat langsungdiletakkan dengan menggunakan perekat, campuran khusus untuk pemasangankeramik adalah 1 bagian air : 3 bagian perekat, aduk merata sampai terbentuk pastatunggu 5 10 menit kemudian diaduk kembali sebelum digunakan, tebal adukan 1 cm.Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiapkeramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuaipetunjuk pabrik.Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akanterpasang didinding : Exhaust fan, panel, stop kontak, lemari gantung dan lain-lain yangtertera di dalam gambar.

    4. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambarAwal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Pemberi Tugas / Konsultan sebelumpekerjaan pemasangan dimulai.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    26/40

    Spesifikasi Teknis 2

    Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benarlurus, siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harusmerupakan garis lurus.

    4. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI4.1. PEKERJAAN SUB-LANTAI / RABAT PLESTERAN

    1.

    Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan danalat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga diperolehhasil pekerjaan yang baik.Pekerjaan Sub lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalamgambar sebagai alas lantai finishing.

    2. Persyaratan BahanPengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI 1971 (NI-2),PVBB 1956 dan NI -8Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contoh kepada Pemberi Tugas/Konsultan untuk disetujui.

    4.

    Syarat-Syarat PelaksanaanUntuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub lantai harusdipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga diperolehdaya dukung tanah yang maksimum, pemadatan dipergunakan alat timbris.Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras,bersih dan bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya yang dapat mengurangimutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan minimum 10 cm atau sesuaigambar, disiram air dan ditimbris sehingga diperoleh kepadatan yang maksimal.Di atas pasir urug dilakukan pekerjaan sub lantai setebal 5 cm atau sesuai yangditunjukkan dalam gambar detail dengan campuran 1 PC : 4 pasir Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1PC : 3 pasir setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai,terutama di daerah basah dan teras.Sub lantai plesteran di atas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar-benar rata,dengan memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah dan teras.

    4.2. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK1. Umum

    Pekerjaan lantai keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan dalamgambar atau petunjuk Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.

    2. PersyaratanSeluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam :ASTMKeramik Indonesia (NI-19)PUBI 1982

    3.

    Persyaratan bahan-bahanKeramik seperti tersebut pada analisa, KW 1.Semen Portland harus memenuhi NI - 8Pasir dan air harus memenuhi PVBB-1970 (NI-3) dan PBI 1971 & ASTM

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    27/40

    Spesifikasi Teknis 2

    Sebelum dipasang, bahan-bahan yang akan dipakai harus diserahkan contoh-contohnyakepada Pemberi Tugas setelah diperiksa oleh Pengawas/Perencana untuk mendapatpersetujuan.Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatifdari pabrik pembuat sebagai informasi bagi Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik.Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk

    penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru dan jenis darikualitas terbaik serta disetujui Pimpro setelah diperiksa oleh KonsultanPengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.

    4. PelaksanaanSebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat Shop Drawing padakeramikKeramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan ternodaAlas dari lantai keramik adalah lantai beton tumbuk dengan ketebalan 5 cm atau lebihsesuai dengan gambar.Adukan pengikat dengan campuran 1 Pc : 3 pasang ditambah bahan perekat, sepertiyang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan

    perekat.Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata, tidak bergelombangdengan memperhatikan kemiringan lantai sesuai gambar untuk memudahkanpengaliran pada daerah basah dan teras.Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar dan pada tiap-tiap ruanganterpasang plint atau sesuai petunjuk Pengawas.Lebar siar-siar harus sama lebarnya maksimal 3 mm membentuk garis lurus atau sesuaidengan gambar atau petunjuk Pengawas. Siar-siar harus diisi bahan pengisi berwarna(grout semen berwarna) yang sesuai dengan warna keramik (satu warna keramik).Pemotongan keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai denganpetunjuk pabrik.Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air hingga jenuh.Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yangmelekat, sehingga benar-benar bersih, warna keramik tidak kusam/buram.Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dandilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.Keramik plint terpasang siku terhadap lantai dengan memperhatikan siar-siarnyabertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan denganpekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebutharus mengganti tanpa biaya tambahan.

    5. Pengujian Mutu PekerjaanSebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor wajib memberikan 'Certificate test'kepada Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik mengenai bahankeramik dari Produsen.Bila tidak ada sertifikat itu, Kontraktor harus melakukan pengujian atas bahan keramikdi laboratorium diserahkan kepada Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksiteknik secepatnya.Hasil pengujian dari lavoratorium diserahkan kepada Konsultan Pengawas/pengawaslapangan/direksi teknik.Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut menjadi tanggunganKontraktor.

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    28/40

    Spesifikasi Teknis 2

    Hasil akhir yang diinginkan, harus terpasang dengan rata, kuat, menarik, baik, dansempurna.

    PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

    1. Lingkup pekerjaan, meliputi :Penyediaan bahan-bahan dan pembuatan kusen pintu dan jendela, bisa dengan bahan kayumaupun dengan bahan aluminium, lengkap dengan aksesoris. (sesuaikan dengan gambarrencana)

    2. Perancangan dan bahan-bahanBahan bahan yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar perancangan atau bila belumditentukan harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas dalam bentuk dan warnanya, selanjutnyadipakai sebagai standar dalam pekerjaan.-Untuk kusen aluminium, bahan yang digunakan adalah bahan aluminium berbentuk canal yangdisatukan dengan skrup dan atau revet.- Untuk kusen kayu, bahan yang dipakai adalah kayu segi ukuran 5/14 (ukuran jadi) den gankualitas kayu kelas II yang kering.

    3. Pelaksanaan.Pemasangan kusen harus tegak lurus ( diloot ) dan sifat datar ( water pass ). Perlengkapan danalat penyambung pengikat harus dari bahan dan finish yang sama dengan induknyaSebelum dipakai semua bahan terlebih dahulu diperiksa dan diterima baik olehdireksi/pengawas, apabila ada pemakaian las harus diratakan terlebih dahulu

    - Untuk kusen aluminium :Pengikat yang lain seperti klip, keling yang tampak, warnanya harus sama dengan bahan yangdiikatnya. Paku keling harus dari aluminium untuk bahan dari aluminium,Lubang-lubang untuk sekrup dan baut harus diborHubungan yang langsung berhubungan dengan udara luar harus dibentuk sedemikian rupa agar

    tidak menampung air.Angker ke dalam tembok/kolom praktis dan ring balok untuk aluminium, harus dari baja tidakberkarat (stainless stel), untuk pemasangannya mengikuti gambar bestek

    - Untuk kusen kayu :Pengikat menggunakan paku besi ukuran dari 2-5.Hubungan yang langsung berhubungan dengan udara luar harus dibentuk sedemikian rupa agartidak menampung air.Angker ke dalam tembok/kolom praktis dan ring balok, dibuat dari besi behel dan atau pakuukuran 5, untuk pemasangannya mengikuti gambar bestek.

    PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA

    1. PelaksanaanLakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan, laporkan kelainan-kelainan yangterjadi kepada Pemberi Tugas agar mendapat petunjuk lanjutan dan persetujuannya sebelumpemasangan

    2. Pemasangana. Daun Jendela

    Daun jendela harus mempunyai kerenggangan terhadap kusen dalam batas-batas sebagaiberikut :Tunggal Ganda

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    29/40

    Spesifikasi Teknis 2

    Sisi engsel 1,5 2 mm 1,5 2 mmSisi kunci 1,5 2 mm 2,5 mmAmbang Atas 1,5 mm 1,5 mmAmbang bawah 2 mm 2 mmAksesoris : Handel Ex Lokal

    Engsel Ex LokalKait Angin Ex Lokal

    Grendel Ex Lokal

    b. Daun PintuDaun pintu menggunakan bahan-bahan sebagai berikut :Daun pintu panel kayuAksesoris : Handel

    Engsel Ex LokalKunci Door closser

    PEKERJAAN KACA

    12.1 LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantulainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaanyang bermutu baik dan sempurna.

    Pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan kaca, cermin dan pintu jendela kaca yangdilaksanakan untuk :

    Kaca daun jendela dengan ketebalan 5mm

    Tempat-tempat lain sesuai gambar

    12.2 PERSYARATAN BAHAN

    Kaca yang digunakan dari mutu AA serta harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal63 dan SII 0189 78Ukuran pemotongan kaca dan tempat pemasangan seperti yang ditunjukan dalam detail gambar.Permukaan cermin harus bebas dari noda dan bebas cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercakatau kerusakan pada lapis peraknya. Dipasang pada saluran detail yang ditunjuk/disebutkandalam gambar.

    a. ToleransiPanjang dan LebarUntuk ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diizinkan kira-kira 2,0 mm

    b. KesikuanPemotongan kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta

    tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum 1,5 mm per meter panjang.Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh lebih dari 0,3 mmKaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas terdapat padakaca) bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan, bebas dari keretakan(garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca) bebas dari gumpilan tepi(tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah keluar / masuk) bebas dari benang (string) dangelombang (wave), benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombangadalah permukaan kaca yang beroleh dan mengganggu pandangan, bebas dari bintik-bintik(spots) awan (cloud) dan goresan. Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelaliankebeningan) bebas goresan (luka garis pada ermukaan kaca) bebas lengkungan (lembarankaca yang bengkok)

  • 5/20/2018 Bab Xii-spesifikasi Teknis Pemb Rph

    30/40

    Spesifikasi Teknis 3

    12.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAANSemua bahan sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas /Konsutan.Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan harus digurinda /dihaluskan.Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dansyarat-syarat dalam pekerjaan.

    Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga yang mempunyai pengalaman dan keahlian khususdalam bidangnya.Bahan yang telah dipasang