107 VIII.1 PENDAHULUAN Produktivitas adalah ukuran untuk mengukur efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan atau suatu negara. Efektivitas adalah ukuran pencapaian atas hasil akhir, sedangkan efisiensi adalah ukuran pemanfaatan sumberdaya untuk menghasilkan produk atau jasa. Produktivitas juga merupakan perbandingan antara efektivitas dengan efisiensi, atau antara nilai total dari keluarkan dengan nilai total dari masukan. Untuk mencapai produktivitas tinggi dicapai dengan meningkatkan nilai tambah dari keluaran dan mengefisienkan pemanfaatan sumberdaya (material, personel, mesin produksi, energi). Pengukuran produktivitas dapat dilakukan secara makro pada tingkat negara, maupun secara mikro dalam lingkup perusahaan. Dalam lingkup perusahaan dapat diukur produktivitas total maupun produktivitas secara perbagian, misalkan produktivitas tenaga kerja, produktivitas modal, produktivitas mesin produksi dan sebagainya. Ukuran produktivitas dapat secara indeks maupun dalam angka perbandingan. Usaha peningkatan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan dua diantaranya, yaitu pendekatan teknik industri dan pendekatan hubungan manusia (organisasi kerja). Pendekatan teknik industri memanfaatkan alat analisis teknik tatacara, metoda kerja atau pengukuran kerja dan sebagainya. Pendekatan hubungan manusia menekankan melalui organisasi, di antaranya dengan cara perubahan organisasi. VIII.2 PENYAJIAN VIII.2.1 PRODUKTIVITAS, EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS Produktivitas adalah ukuran perbandingan antara efektivitas dan efisiensi yang dicapai dalam suatu perusahaan. Efektivitas menunjukkan hasil yang telah dicapai, sedangkan efisiensi adalah pemanfaatan sumberdaya yang dikonsumsi. Konsep produktivitas digunakan secara luas untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi. Ada perusahaan yang efektivitasnya tinggi BAB VIII PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
107
VIII.1 PENDAHULUAN
Produktivitas adalah ukuran untuk mengukur efektivitas dan efisiensi
suatu perusahaan atau suatu negara. Efektivitas adalah ukuran pencapaian
atas hasil akhir, sedangkan efisiensi adalah ukuran pemanfaatan sumberdaya
untuk menghasilkan produk atau jasa. Produktivitas juga merupakan
perbandingan antara efektivitas dengan efisiensi, atau antara nilai total dari
keluarkan dengan nilai total dari masukan. Untuk mencapai produktivitas
tinggi dicapai dengan meningkatkan nilai tambah dari keluaran dan
mengefisienkan pemanfaatan sumberdaya (material, personel, mesin
produksi, energi).
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan secara makro pada tingkat
negara, maupun secara mikro dalam lingkup perusahaan. Dalam lingkup
perusahaan dapat diukur produktivitas total maupun produktivitas secara
perbagian, misalkan produktivitas tenaga kerja, produktivitas modal,
produktivitas mesin produksi dan sebagainya. Ukuran produktivitas dapat
secara indeks maupun dalam angka perbandingan.
Usaha peningkatan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai
pendekatan dua diantaranya, yaitu pendekatan teknik industri dan pendekatan
hubungan manusia (organisasi kerja). Pendekatan teknik industri
memanfaatkan alat analisis teknik tatacara, metoda kerja atau pengukuran
kerja dan sebagainya. Pendekatan hubungan manusia menekankan melalui
organisasi, di antaranya dengan cara perubahan organisasi.
VIII.2 PENYAJIAN
VIII.2.1 PRODUKTIVITAS, EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS
Produktivitas adalah ukuran perbandingan antara efektivitas dan
efisiensi yang dicapai dalam suatu perusahaan. Efektivitas menunjukkan hasil
yang telah dicapai, sedangkan efisiensi adalah pemanfaatan sumberdaya yang
dikonsumsi. Konsep produktivitas digunakan secara luas untuk mengukur
tingkat efektivitas dan efisiensi. Ada perusahaan yang efektivitasnya tinggi
BAB VIII
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
108
namun efisiensinya rendah, dan sebaliknya efisiensinya tinggi sedangkan
kurang efektif, produktivitas rendah.
Efisiensi merupakan perbandingan antara hasil keluaran aktual
terhadap standar yang diharapkan. Misalnya, hal kerja seorang operator
adalah 120 unit/jam, sedangkan laju standrnya adalah 180 unit/jam. Efisiensi
operator dapat dihitung sebesar.
120/180 x 100% = 66,67%
Efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau sasaran
Produktivitas = Masukan
Keluaran
Produktivitas = Efisiensi
sEfektivita
Produktivitas = digunakan yang Sumberdaya
dicapaiyangHarga
Contoh penerapan produktivitas pada kendaraan bermotor, hasil yang
dicapai oleh mobil adalah jarak yang dicapai dalam satuan kilometer,
sedangkan unsur masukan adalah jumlah bensin yang dikonsumsi. Bila jarak
yang dicapai adalah 100 Km, dengan konsumsi bensin 10 liter, maka
produktivitas mobil adalah :
Produktivitasmobil = Masukan
Keluaran =
Ltr 10
Km 100
= 10 Km / liter
Dalam contoh mobil di atas, unsur-unsur yang berpengaruh pada
produktivitas di antaranya kondisi mesin mobil, kinerja mesin, teknik
mengendarai mobil, kondisi jalan dan sebaiknya. Bila unsur di atas
diperhitungkan, hasil produktivitasnya akan tinggi. Dalam lingkup
perusahaan unsur-unsur yang mempengaruhi masukan adalah sumberdaya
yang digunakan (5M + 1) sedangkan hasil yang dicapai adalah nilai tambah
dari produk /jasa yang dihasilkan.
109
Model sistem produksi
Gambar 8.1 Model produksi
Dari model sistem produksi di atas maka dapat dibuat batasan suatu
peroduktivitas dalam lingkup perusahaan adalah :
Produktivitas = MasukanTotal
KeluaranTotal
Produktivitas = E) M(5masukannilaiTotal
n)Prods/d1(ProdtambahnilaiTotal
Dari persamaan di atas maka untuk mencapai peningkatan produktivitas
dicapai dengan menaikkan tambah dari produk, dan dengan cara
mengefisiensi masukan dari sumberdaya (5M + E). Peningkatan nilai tambah
didapat dengan cara menaikkan kualitas produk dan menekan biaya produksi
dengan teknologi, sehingga rupiah/unit semakin rendah. Sedangkan efisiensi
sumberdaya dilakukan dengan cara mengenali sumber-sumber pemborosan
dan berusaha menghilangkan pemborosan tersebut.
Ada tiga jenis dasar produktivitas:
Produktivitas partial: perbandingan hasil keluaran dengan cara satu
masukan. Misalnya produktivitas tenaga kerja, produktivitas modal,
produktivitas bahan baku.
Produktivitas faktor total: perbandingan hasil bersih dengan jumlah
Man (Manusia)
Machine (mesin)
Money (modal)
Method (metoda)
Material (bahan)
Energy (energi)
Proses produksi/ manufaktur
Produk 1
Produk 2 Produk 3 Produk 4
110
tenaga kerja dan modal. Hasil bersih adalah hasil total dikurangi
barang/komponen, jadi dikurangi pelayanan/jasa yang dibeli.
Produktivitas total: perbandingran hasil total dengan jumlah semua
masukan (modal, tenaga kerja, material)
Ketiga jenis produktivitas memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain
Produktivitas partial, memiliki kelebihan mudah dimengerti, mudah
dihitung, datanya mudah diperoleh dengan cepat dapat disampaikan pada
pimpinan, dan merupakan cara mendiagnose indikator yang perlu
diperbaiki.
Sedangkan produktivitas faktor total dan produktivitas total, kelebihannya
memberi gambaran perusahaan secara keseluruhan, dapat memberi cara
perbaikan jika digabungkan dengan produktivitas partial, dan mudah
dianalisis untuk mengetahui kepekaan.
Kelemahan produktivitas partial adalah bisa memberi arah yang salah,
jika tidak digabungkan dengan ukuran produktivitas yang lainnya dan bukan
merupakan alat pendekatan pengendalian keuntungan yang baik. Kelemahan
produktivitas faktor total dan produktivitas total adalah sulit dihitung karena
kesulitan memperoleh data secara lengkap dan akurat, lebih dominan untuk
mengukur faktor tenaga kerja dan modal sehingga hasil perhitungan tidak
tepat, jika porsi biaya material besar.
VIII.2.2 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Pengukuran produktivitas penting peranannya, dengan mengetahui
nilai indek produktivitas manajemen dapat mengukur kinerja perusahaan.
Selanjutnya, manajemen dapat membuat langkah untuk peningkatan
produktivitas.
Produktivitas merupakan nilai total dari seluruh kinerja perusahaan,
termasuk di dalamnya produktivitas tenaga kerja, produktivitas mesin
111
produksi, produktivitas modal kerja dan seterusnya. Produktivitas dapat juga
diukur secara pembagian, misalkan produktivitas tenaga kerja, produktivitas
mesin produksi :
Produktivitas = Efisiensi
sEfektivita
Produktivitas = digunakan yang Sumberdaya
dicapaiyangHarga
Produktivitas parsial (SDM)
Produktivitas = kerjaTenagamasukannilaiTotal
n)Prods/d1(ProdtambahnilaiTotal .
Produktivitas parsial (Modal)
Produktivitas = kerjamodaldarimasukannilaiTotal
n).Prods/d1(ProdtambahnilaiTotal
Produktivitas total
Produktivitas = EILK
O
Dengan : O = Output/ nilai keluaran yang dihasilkan
K = Kapital/ nilai modal yang digunakan
L = Labor/ nilai upah tenaga kerja
I = Intermediate (pembelian material + jasa)
E = Energi / sumber tenaga yang digunakan
Nilai-nilai input harus diubah dalam besaran nilai uang, rupiah atau dollar.
Perbedaan nilai masukan dan nilai keluaran merupakan nilai marjinal kotor
(gross margin). Angka perubahan dari angka marjin kotor dari periode ke
periode berikutnya menyatakan tingkatan produktivitas perusahaan.
Sebagai contoh, pabrik TV menghasilkan 100 TV berwarna dengan
112
mengerahkan 20 pekerja, akan diukur produktivitas tenaga kerjanya sebagai
berikut ini.
Produktivitas = digunakan yang Sumberdaya
dicapaiyangHarga
= Pekerja/TV520
100
Usaha peningkatan produktivitas pekerja dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
memperbaiki metode kerja sehingga 100 TV dapat diselesaikan oleh 14
orang pekerja dalam waktu yang sama, sehingga produktivitasnya
menjadi:
Produktivitas = pekerja14
TV 100 = 6,16 TV / pekerja
dengan menerapkan teknologi produksi baru dan peningkatan ketrampilan
pekerja, sehingga dengan 20 pekerja dapat dihasilkan 130 TV dalam
waktu yang sama;
Produktivitas = pekerja2
TV 130
0 = 6,5 TV / pekerja
Teknik pengukuran di atas dinamakan dengan teknik perbandingan
nilai keluaran dengan nilai masukan. Ada cara lain dalam mengukur
produktivitas, yaitu dengan teknik indeks. Cara indeks banyak dipakai karena
memiliki kelebihan bisa membandingkan indeks produktivitas tahun yang
lalu dan tahun sekarang dengan perbandingan standar. Cara indek juga
banyak digunakan oleh pemerintah (Biro Statistik), sehingga dengan cara
indeks hasil pengukuran produktivitas dapat dbandingkan langsung dengan
organisasi lain.
113
Kriteria yang dipakai dalam pengukuran produktivitas
validitas, data harus benar dan menunjukkan perubahan produktivitas;
harus lengkap, mencakup seluruh data yang relevan baik untuk unsur
keluaran, maupun masukan;
dapat diperbandingkan, pengukuran harus akurat dan hasilnya dapat
dibandingkan dengan periode sebelumnya;
biaya efektivitas, hasil pengukuran dapat digunakan untuk mengadakan
perbaikan dalam organisasi.
Tabel 8.1 Perhitungan perbandingan – indeks
Periode dasar Periode berikut
Besaran
(1)
Indek*)
(2)
Besaran (3) Indek**
(4)
1. Output (unit 50.000, 100 81.900, 163,8
2. Jam kerja 5.000,- 100 6.500, 130,0
3. Gaji / upah Rp 30.000, 100 Rp 42.000 140,8
Perbandingan :
4. Output/jam kerja
(baris 1 + baris 2)
10 100 12,6 126,0
5. Upah/jam kerja
(baris 2 + baris 2)
Rp 6,0 100 Rp 8,5 108,3
6. Upah/output
(baris 5 + baris 4)
Rp 6,0 100 Rp 0,51 86,0
Catatan :
*) indeks 100% diperoleh dari kolom (1) dibagi dirinya sendiri karena
dijadikan periode dasar.
**) indeks 163,8% diperoleh dari {kolom (1) kolom (3)}.
VIII.2.3 Teknik Peningkatan Produktivitas
Produktivitas bisa diukur secara makro (lingkup nasional) maupun
dalam lingkup mikro (perusahaan). Pengukuran secara makro memerlukan
seluruh data yang dihasilkan secara nasional. Ada dua pendekatan dalam
114
teknik peningkatan produktivitas, pertama pendekatan teknik industri dan
ekonomi dan yang kedua pendekatan hubungan manusia.
Menurut survey ada sekitar 50 metode untuk perbaikan produktivitas,
yang diklasifikasikan ke dalam lima jenis dasar yaitu berbasis teknologi,
berbahasis tenaga kerja (orang), berbasis produk, berbasis proses, dan
berbasis material. Teknik berbasis teknoogi memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, contohnya CAD-CAM, robotika, teknik laser,
manajemen perawatan, konservasi energi dan sebagainya.
Teknik berbasis pekerja dilakukan dengan meningkatkan kepuasan
kerja dan memotivasi kerja, misalnya dengan memberikan upah perangsang,
promosi, pengayaan dan perluasan tugas (job enrichment and job
enlargement), perputaran tugas (job ration), peningkatan keahlian, kurva
pengalaman, komunikasi, mutu penyeliaan hukuman/sanksi, dan gugus
kendali mutu.
Perbaikan produktivitas berbasis produk dilakukan melalui peninjauan
kembali terhadap produk seperti rekayasa nilai (value engineering),
diversifikasi produk, standarisasi, peningkatan keandalan, dan promosi
produk terpadu.
Teknik berbasis proses atau pekerjaan yaitu teknik tatacara