BAB VIII PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PROYEK A. Tinjauan Umum Pekerjaan pengendalian pada tiap-tiap unit pekerjaan dalam suatu proyek dimaksudkan untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan dan persyaratan yang telah ditentukan. Proses pengendalian tersebut dilakukan oleh owner dan kontraktor, owner dalam hal ini diwakili konsultan supervisi. Mengendalikan atas biaya waktu, dan kualitas pekerjaan serta pengendalian pelaksanaan di lapangan. Pengendalian didasarkan pada gambar rencana dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) berupa pengawasan atau pengujian terhadap semua pekerjan yang meliputi bahan dan kualitas pekerjaannya, hasilnya digunakan sebagai kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan yang 81
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB VIII
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PROYEK
A. Tinjauan Umum
Pekerjaan pengendalian pada tiap-tiap unit pekerjaan dalam suatu proyek
dimaksudkan untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan
dan persyaratan yang telah ditentukan. Proses pengendalian tersebut dilakukan
oleh owner dan kontraktor, owner dalam hal ini diwakili konsultan supervisi.
Mengendalikan atas biaya waktu, dan kualitas pekerjaan serta pengendalian
pelaksanaan di lapangan. Pengendalian didasarkan pada gambar rencana dan RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat) berupa pengawasan atau pengujian terhadap
semua pekerjan yang meliputi bahan dan kualitas pekerjaannya, hasilnya
digunakan sebagai kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan yang dilakukan olek
kontraktor dan laporan kepada pemilik proyek.
Tindakan pengendalian yang dilakukan dalam proyek pembangunan hotel
mendut meliputi:
1. pengendalian mutu,
2. pengendalian waktu,
3. pengendalian biaya,
4. pengendalian logistik,
5. pengendalian tenaga kerja,
6. pelaporan pelaksanaaan.
81
82
B. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu tujuannya agar hasil pekerjaan mempunyai mutu sesuai
dengan yang telah direncanakan. Pengendalian mutu dilakukan baik terhadap
bahan konstruksi maupun kualitas hasil pekerjaan, serta cara pelaksanaan
pekerjaan. Hasil konstruksi yang baik dibuat dari bahan-bahan yang telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan. Bahan-bahan yang akan digunakan pada
suatu proyek harus diuji secara visual dan tes laboratorium dengan sepengetahuan
pengawas lapangan/konsultan supervisi dan harus memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan.
Pedoman dalam pengendalian mutu adalah spesifikasi bahan dan alat serta
pedoman pelaksanaan. Pengendalian mutu ini meliputi beberapa hal:
a. Pemeriksaan mutu bahan serta pemeriksaan apakah material yang digunakan
pada pelaksanaan sama dengan material yang diuji,
b. Pemeriksaan kuantitas, apakah jumlahnya telah sesuai dengan yang
direncanakan atau tidak,
c. Cara penyimpanan bahan bangunan,
d. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
Pengendalian kualitas bahan dilakukan dengan melakukan pengawasan.
83
1. Pengujian mutu baja tulangan
Pengendalian mutu baja tulangan dilakukan dengan pengujian kuat tarik
baja.
Beton Besi (steel reinforcement).
a) Kecuali dalam gambar ditentukan lain, untuk besi beton Ǿ6, Ǿ8, Ǿ10,
dan Ǿ12 memakai besi polos dengan jenis U24, sedangkan untuk besi
tulangan Ǿ13, Ǿ16, Ǿ19, Ǿ22 dan Ǿ25 menggunakan tulangan deform
(ulir) mutu BJTD 40 dengan batas ukur minimum 40 kgf/mm2 dan kuat
tarik minimum 57 kgf/mm2 (setaraf dengan U-39).
b) Kondisi fisik besi tulangan harus baru dan belum dibengkok, berwarna
abu-abu, tidak berkarat
c) Mempunyai penampang yang sama rata.
d) Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka
harus ada sertifikat dari laboratorium saat pemesanan maupun secara
periodek, minimum 2 contoh percobaan (stress strain) dan harus
ditentukan dari rumus :
D = 4,029 √ B, atau d = 12,735 √ G
Dimana :
D = diameter pengenal dalam mm
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m
84
Toleransi berat batang contoh yang diijinkan adalah sebagai berikut :
DIAMETER TULANGAN
BAJA TULANGAN
TOLERANSI BERAT
YANG DIIJINKAN
Ø < 10 mm ± 7 %
10 mm < Ø < 16 mm ± 6 %
16 mm < Ø < 28 mm ± 5 %
Ø > 28 mm ± 4 %
2. Pengujian mutu beton
Pengujian mutu beton dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
mutu beton yang dihasilkan telah sesuai dengan yang disyaratkan dan untuk
menilai apakah beton sudah cukup keras sehingga dapat dilakukan pemberian
beban-beban pada bidang beton tersebut. Pengujian mutu beton ini hanya
dilakukan terhadap beton ready mix. Beton ready mix yang diguunakan pada
proyek ini diproduksi oleh PT. Karya beton. Pengujian beton ready mix ini
meliputi:
a. Pengujian nilai slump adukan beton
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekentalan (konsistensi)
adukan beton. Kekentalan adukan beton harus disesuaikan dengan cara
transport, cara pemadatan, jenis konstruksi yang bersangkutan dan kerapatan
tulangan. Kekentalan tersebut bergantung dari berbagai hal antara lain jumlah
dan jenis semen, nilai faktor air semen, jenis dan susunan butiran agregat serta
penggunaan bahan-bahan tambahan (aditive). Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan kerucut abrams sebagai cetakan dan tongkat baja sebagai
pemadatnya. Kerucut abrams ini merupakan kerucut terpacung yang terbuat
85
dari bahan baja yang berlubang pada kedua ujungnya dengan diameter atasnya
10 cm dan diameter bawahnya 20 cm dengan tinggi 30 cm dan pemadatnya
terbuat dari batang baja yang mempunyai diameter 16 mm dengan panjang 60
cm. Pengujian nilai slump ini dilakukan pada setiap concrete mixer truck yang