1 APA ITU KUALITAS ? DEFINISI: Absolut = baik, indah, benar. Relatif = *diukur menurut kriteria/ standard Menurut standard Produk / Jasa:( Sallis p.16) Conformance to specification Fitness for purpose or use Zero defects Right first time, every time Menurut standard Pelanggan ( Customer) Customer Satisfaction Exceeding customer expectations Delighting the Customer
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
APA ITU KUALITAS ?
DEFINISI: Absolut = baik, indah, benar.Relatif = *diukur menurut kriteria/
standard
Menurut standard Produk / Jasa:( Sallis p.16)
Conformance to specification
Fitness for purpose or useZero defects
Right first time, every time
Menurut standard Pelanggan ( Customer)Customer Satisfaction
Exceeding customer expectations
Delighting the Customer
2
Definisi RELATIF dari kualitas
• BAGI PRODUK/JASA: sesuai spesifikasi atau standar;
tidak cacat; cocok untuk tujuan, untuk digunakan; baik dari permulaan hingga akhir.
* BAGI PELANGGAN:Memuaskan pelanggan;melampaui harapan pelanggan;menyenangkan pelanggan.
3
Difference between service and manufacturing sector
-----------------------------------------------------------------------------------------------------Sr. Characteristic Service ManufacturingNo.________________________________________________________________1. Customer contact Direct Through channels2. Machine/ instrument Limited Extensive control3. Transaction Large volume of Small volume of paper work involving paper work involving low amount of high amount of money money4. Scope of making errors More Less5. Tangibility Mostly intangible Tangible6. Customer preparation Customer doesn’t Detailed specific- prepare any former ations are prepared specifications7. Customer involvement Direct, Dynamic Indirect8. Focus Human factor Product quality9. Indicators of Quality Customer complaints/ Quality standards declining sales specifications 10. Quality Improvement Short term, related Long term, structured Approach to day-to-day pro- strategic blem solvin
Mohanty and Larhe, Handbook of Total Quality Management, p.155
4
DEFINISI KUALITAS. (Mohanty &Larkhe,p.2).
1. Quality is fitness for use. (Juran, 1974).
2. Quality is conformance to requirements. (Crossby, 1974).
3. Quality means best for certain customer conditions.These conditions are : The actual use and the selling price of the
product. (Feigenbaum, 1961).
4. Quality is the capability of products or services to knowingly satisfy those preconceived composite wants of the user(s) that are intelligently related to the characteristics of performance, and do not cause major overt or covert actions by other people. (Johnson, 1987).
5. The totality of features and characteristics of products or services that bears on its ability to satisfy given needs. (ANSI & ASAC, 1978).
5
HIERARHI DARI KONSEP KUALITAS
Quality control (Pengawasan Kualitas): konsep lama: menunjuk kepada menemukan dan menyingkirkan/ mengeluarkan komponen-komponen akhir produk yang tidak memenuhi standard.
Quality assurance (Penjaminan Kualitas): Penjaminan kualitas sebelum dan selama proses berlangsung, untuk mencegah terjadinya kesalahan-- Zero defects.
Total quality management (TQM=MMT=Manajemen Mutu Total): penjaminan mutu yang dipertahankan dan dikembangkan—dengan perbaikan berkesinambungan, sehingga menjadi budaya mutu (quality culture); dan terjadi respon semua staf, semua proses, semua fasilitas, semua produk atau jasa layanan yang memenuhi kebutuhan, bahkan melampaui keinginan pelanggan.
6
Hierarhi Konsep Kualitas (The hierarchy of quality concepts)
Inspection/inspeksi
Quality control
Detection/ menemukan
Quality assurance
Prevention/ mencegah
Total Quality Management
continuous improvement/ perbaikan berkelanjutan
7
PENDIDIKAN DAN CUSTOMERNYA
Pendidikan adalah layanan jasa bagi pelanggannya.
Pembelajar = Pelanggan / Klien Primer eksternal
Orangtua, Pengguna = Pelanggan sekunder eksternal
Lapangan Kerja, Pemerintah , Masyarakat = Pelanggan tertier eksternal.
Para Guru/Dosen dan Tenaga Administrasi = Pelanggan Internal.
8
SOURCE: LEWIS, Total Quality in Higher Education, p. 7
Management System
Social System
TQM
Technical System
Cus
tom
er
sati
sfac
tio
n
Co
nti
nu
ou
s Im
pro
vem
ent
Sp
eaki
ng
w
ith
Fac
ts
Res
pec
t fo
r P
eop
le
MANAGEMENT
STRATEGY PROCESS PROJECT INDIV.TAS
PLANNING
STRATEGY PROCESS PROJECT QUALITY
9
Rumah Kualitas (House of Quality)
• Terdiri dari 3 (tiga) bagian: atap, tonggak penopang, serta fundasi dan batu penjuru
• Atap dibentuk oleh TQM yang diapit oleh 3 (tiga) sistem, yaitu sistem manajemen, sistem sosial, dan sistem teknik
Tonggak penopang ( pilar ) terdiri dari: kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, berbicara dengan fakta, dan menghargai manusia/ staf/karyawan
Fundasi dan batu penjuru: terdiri dari manajemen/ perencanaan (M/P) strategy, M/P proses, M/P projek , dan M/P tugas masing-masing
Pada akhirnya kualitas tergantung dari pelaksanaan tugas masing-masing.
10
BEBERAPA SALAH PAHAM TENTANG TQM/MMT
• TQM bukan sesuatu yang dipaksakan dari luar.
• Tidak bekerja untuk agenda orang lain.
• Bukan hanya manajer senior yang melaksanakannya.
• Tidak perlu menggunakan titel TQM saja, banyak nama lain. Untuk sekolah mungkin ‘Murid Yang Utama’ atau ‘Program Peningkatan Sekolah’.
11
SISTEM PNDIDIKAN
Komponen Komponennya
Main
InputProcess Output Outcome
Resources Input
Enviromental
Input
Feed back
Learners Lulusan Bekerja/
Melanjut
kan
Resources Input: SDM, Kurikulum, Sarana/prasarana, Dana, Manajemen.
Envir.Input:POLEKSOSBUD< Teknologi.
12
Sistem Pendidikan dan Komponennya
• Sistem Pendidikan terdiri dari:1. Input, terbagi ke dalam input utama, yaitu peserta didik, input sumberdaya yang terdiri dari tenaga,
kurikulum, sarana-prasarana, dana, dan pengelolaan, serta
input lingkungan, terdiri dari EPOLEKSOSBUD Teknologi.
2 Proses pembelajaran, dan evaluasi
3 Output: lulusan dan mungkin ada yang Dropout4 Outcome: melanjutkan atau bekerja, serta5 Feedback
13
Standard (minimal) Pendidikan
• Badan Standarisasi Nasional Pendidikan telah menetapkan 8 (delapan) standar nasional Pendidikan, yakni:
Standar kompetensi lulusan, standar tenaga, standar isi (kurikulum) standar sarana-prasarana, standar dana/ pembiayaan), standar pengelolaan, standar proses, dan standar evaluasi.
Kalau kita memperhatikan standar-standar itu, maka itu sama dengan komponen – koponen dari sistem pendidikan: yaitu komponen output, komponen-komponen input sumberdaya, dan komponen proses dan evaluasi. Belum ada standar tentang input utama, input lingkungan dan standar outcome
14
ORGANISASIInstitutional Life Cycle Theory: Birth and Developent Phase, Growth and Expansion Phase, Maturity Phase, Resurgence and Revitalization or Decline phase.
ORGANISASI
Lembaga Kualitas & Lembaga BiasaFokus pd Pelanggan Fokus pd Kebutuhan internal
Fokus mencegah masalah Fokus menemukan masalah
Investasi pada Manusia Tidak sistematik dlm
pemberdayaan staf
Punya strategi utk kualitas Tidak punya strategi kualitas
Komplain adalah peluang utk Komplain adalah gangguan
belajar
Menentukan karakteristik Kua- Samar-samar tt standar
litas utk seluruh organisasi Kualitas
Punya kebijakan & rencana Tidak punya
kualitas
15
Organisasi Lembaga Kualitas dan Lembaga Biasa (lanjutan)
Manajemen puncak memimpin kua. Peran Manajemen sbg pengawas
Proses peningkatan melibatkan se- Yang terlibat hanya team Mana-
mua jemen
Fasilitator Kua. Memimpin proses Tidak ada Fasilitator Kua.
Manusia dipandang penghasil kua. Prosedur dan aturan adalah
kreativitas didorong yang terpenting
Jelas tt peran & tanggungjawab Tidak jelas tt peran&tanggungj.
Strategi evaluasi jelas Strategi evaluasi tak jelas
Kua.= alat peningkat kepuasan P. Kua. = mengurangi biaya
Rencana jangka panjang Rencana jangka pendek
Kua. = bagian Budaya Kua. Inisiatif yang mengganggu
Meningkatkan Kua. Keharusan/ Kua. demi permintaan pihak
sesuai strategi luar
Punya misi khusus/ tertentu Tidak punya misi khusus.
16
‘GURU’ DEMING
‘Seven Deadly Diseases’ :• (Special in USA): 1&2, biaya pengobatan tinggi dan biaya yang nir-
produktif dari litigasi
• 3.tujuan yang kurang konstan
• 4.pemikiran jangka pendek
• 5.evaluasi kinerja orang dengan peringkat dan reviu tahunan
• 6.pindah-pindah pekerjaan (job-hopping)
• 7.manajemen dengan menggunakan angka-angka nyata.
Deming on Quality Failure:1. Common causes of failure are those that are attributable to
systems failure; problems which are internal to the processes of the institution;
2. Special or assignable causes; the causes which are external.
‘Gurus’ Joseph Juran & Philip CrosbyJuran’s Quality Control Handbook (1950s), Juran on Planning for Quality, Juran on Leadership for Quality.
Juran’s phrase “fitness for use or purpose”; the idea is that the product or service can meet its specification and yet not be fit for its purpose.
The 80/20 rule ( Pareto Principle) : 80% of problems lie with management, as they have control of 80 per cent of the systems in an organization. 20% of the processes cause 80% of the problems.
STRATEGIC QUALITY MANAGEMENT (SQM); quality should be planned: Senior management has the strategic view of the organization, middle managers take the operational view of the quality, while the workforce is responsible for quality control.
Philip Crosby’s “QUALITY IS FREE.”= savings from quality programs pay for themselves.
ZERO DEFECT: things are always done in the right way first time and every time.
Crosby’s 14 steps Improvement Program:1)Management Commitment; 2)Quality Improvement Team; 3)Quality Measurement; 4)The Cost of Quality; 5)Quality Awareness; 6)Corrective Action; 7)Zero Defects Planning ; 8)Supervisor Training; 9)Zero Defects Day; 10)Goal Setting; 11)Error- Cause Removal; 12)Recognition; 13)Quality Councils; 14)Do It Over Again.
18
Gurus Tom Peters & Kaoru Ishikawa
Tom Peters books: In Search of Excellence (1982); A Passion for Excellence (1985); Thriving on Chaos (1987) and Liberation Management (1992).
‘Leadership is central to quality improvement’. Hand-on leadership styles: the characteristics: Managing By Walking About (MBWA): -listening to staff, which shows that he/she cares; -teaching and transmitting values; - Facilitating and giving on-the-spot help and advice.
12 Attributes, or traits, of the quality revolution that all organizations need to pursue: 1)a management obsession with quality, 2) Passionate system, 3)measurement of quality, 4) quality is rewarded, 5)everyone is trained for quality, 6)multi-function teams, 7)Small is beautiful, 8)create endless ‘Hawthorn effects’, 9)parallel org.structure devoted to qua. Im-provement,10)everyone is involved, 11)when qua. goes up, costs go down, and 12)qua. Improvement is a never ending journey.
Kaoru Ishikawa’s book: What is Total Quality Control? The Japanese Way (1985). He is famous for his ‘Quality Circle’.
19
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
ATTRIBUT SEORANG PEMIMPIN PENDIDIKAN, mnurut Tom Peters, adalah:
• Memiliki Visi dan Simbol
• Manajemen dengan Berjalan Keliling.Management By Walking About (MBWA)
• “Untuk Anak/ Siswa’
• Otonomi, eksperimen, dan bantuan bagi kegagalan
• Membangun rasa ‘kekeluargaan’
• Rasa kebersamaan/keutuhan, ritme,pengorbanan, intensitas, dan antusiasme.
Komitmen terhadap kualitas haruslah menjadi peran utama dari setiap pemimpin. Keberhasilan dalam TQM pendidikan membutuhkan kepemimpinan yang kuat dengan tujuan yang mantap.
Biasanya manajer pada org.non-TQM menghabiskan 30% waktunya untuk mengurus kegagalan sistem, keluhan-keluhan, dan ‘fire-fighting’. Waktu itu dapat digunakan manajer pd org.TQM utk memimpin, merencanakan, membangun idea baru, serta bekerja lebih dekat dengan pelanggan.
20
PERAN PEMIMPIN DALAM MEMBANGUN BUDAYA KUALITASTidak ada daftar yang lengkap seluruhnya, tetapi attribut berikut ini seharusnya dilaksanakan oleh setiap pemimpin , yaitu::
• punya suatu visi untuk institusi
• komitmen yang jelas terhadap peningkatan kualitas
• kesanggupan mensosialisasikan pesan kualitas
• memenuhi kebutuhan pelanggan
• menjamin didengarnya kebutuhan pelanggan
• memimpin pembangunan staf
• budaya ‘tidak-menyalahkan’
• memimpin inovasi
• menjamin adanya keseimbangan tanggungjawab dan hak
kegiatan, dan kegunaan.• Definisi: benchmarking menjembatani gap antara di mana kita
sekarang dan ke mana kita ingin.• Tujuan : untuk belajar pelajaran orang lain dan menggunakannya
untuk peningkatan organisasi sendiri. • Intisari: bukan menyalin, bukan memata-matai, tetapi belajar dan
melamppaui yang terbaik, menutupi kesenjangan, mencari pendekatan baru/ inovasi.
• Macam: B. Internal, B fungsional/ competitif, study tour, dan B.generic.• Perencanaan: mencari partner B., menganalisis proses dan praktek-
praktek Partner B., sesuaikan proses sendiri untuk menjadi yang terbaik, reviu sukses kegiatan.
• Menyusun Kegiatan: Cari partner yang ekselen, dalam bidang apa?, gap apa dengan kinerja kita, bagaimana kita belajar sampai menjadi yang terbaik.
• Kegunaan: Mengerfti dengan baik keadaan kita sekarang, menggiatkan innovasi budaya, menetapkan action plan yang realistik, mendorong ke arah yang terbaik.
25
PENGUKURAN (MEASUREMENT)
• AN INSTRUMENT FOR SELF-AUDITING (SELF-ASSESSING EDCATIONAL INSTITUTONS)