PERKULIAHAN XI, XII DAN XIII TIK : Mahasiswa dapat menghitung biaya pengadaan dan penggunaaan alat berat. Pokok Bahasan : Perhitungan Biaya Peralatan. Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Akan dibahas jenis dan fungsi alat berat, perhitungan kapasitas dan biaya peralatan serta manajemen peralatan untuk pekerjaan konstruksi. I. Bahan Bacaan 1. Anonim : Tim Penyusun, Pemindahan Tanah Mekanik, Bagian Penerbit Institut Teknologi Nasional Malang, 1998 2. Anonim: Data Peralatan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Penerbit BP PU 3. Partanto Prodjosumarto, Ir. Diktat Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan ITB Bandung 1993 4. Rochmanhadi, Ir. Alat Berat dan Penggunaannya, penerbit Badan Penerbit PU 5. Rochmanhadi, Ir. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Menggunakan Alat Berat, penerbit Badan Penerbit PU, 1994 6. Susy Fatena Rostiyanti, Ir.M.Sc. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi, penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2002. II. Pertanyaan Kunci/Tugas 1. Jelaskan langkah-langkah perhitungan biaya pengadaan dan penggunaan alat berat. 2. Hitung biaya pengadaan dan penggunaan masing-masing alat berat. III. Tugas : Kerjakan soal-soal uji kompetensi dan tugas kelompok pada bagian akhir bab VI dan jawaban dikumpul sebelum perkuliahan berikutnya. VI - 0
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERKULIAHAN XI, XII DAN XIII TIK : Mahasiswa dapat menghitung biaya pengadaan dan penggunaaan alat berat. Pokok Bahasan : Perhitungan Biaya Peralatan. Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Akan dibahas jenis dan fungsi alat berat, perhitungan kapasitas dan biaya
peralatan serta manajemen peralatan untuk pekerjaan konstruksi.
I. Bahan Bacaan 1. Anonim : Tim Penyusun, Pemindahan Tanah Mekanik, Bagian Penerbit
Institut Teknologi Nasional Malang, 1998 2. Anonim: Data Peralatan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum,
Penerbit BP PU 3. Partanto Prodjosumarto, Ir. Diktat Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan
Teknik Pertambangan ITB Bandung 1993 4. Rochmanhadi, Ir. Alat Berat dan Penggunaannya, penerbit Badan
Penerbit PU 5. Rochmanhadi, Ir. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan
Menggunakan Alat Berat, penerbit Badan Penerbit PU, 1994 6. Susy Fatena Rostiyanti, Ir.M.Sc. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi,
penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2002.
II. Pertanyaan Kunci/Tugas
1. Jelaskan langkah-langkah perhitungan biaya pengadaan dan
penggunaan alat berat.
2. Hitung biaya pengadaan dan penggunaan masing-masing alat berat. III. Tugas :
Kerjakan soal-soal uji kompetensi dan tugas kelompok pada bagian akhir
bab VI dan jawaban dikumpul sebelum perkuliahan berikutnya.
VI - 0
BAB VI
PERHITUNGAN BIAYA PERALATAN.
A. PENDAHULUAN
Prasyarat :
Lulus Semester II Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Standar Kompetensi :
Mampu menghitung kapasitas produksi alat berat.
Kompetensi Dasar :
1. Mampu menjelaskan langkah-langkah perhitungan biaya pengadaan dan
penggunaan alat berat.
2. Mampu menghitung biaya pengadaan dan penggunaan masing-masing
alat berat.
B. PENYAJIAN
Biaya-biaya Penggunaan Peralatan adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk pelaksanaan operasional termasuk sewa peralatan. Untuk
memperinci biaya-biaya penggunaan peralatan, maka akan dianalisa
sebagai berikut :
- Biaya pemilikan (termasuk asuransi
- Biaya operasi
- Biaya tak langsung
- Biaya mobilisasi dan demobilisasi
- Biaya pajak dan besarnya keuntungan.
VI - 1
6.1. BIAYA PEMILIKAN
Biaya Pemilikan adalah biaya yang dikeluarkan untuk dapat memiliki
peralatan.
Ada beberapa komponen harga didalam biaya pemilikan yang meliputi :
1. Harga pokok peralatan.
Harga pokok peralatan dalam pengadaan peralatan ada bebrapa istilah
mengenai harga pemilikan peralatan diantaranya adalah :
a. Harga FOB (Free on Board).
Adalah harga barang yang dibeli dari negara lain yang merupakan
harga barang dipabrik pembuatannya; Ditambah biaya-biaya
1 Drag line 50 s/d 80 Untuk peralatan yang 2 Shovel dan Hoe 60 s/d 100 menggunakan ban 3 Tactors 90 s/d 100 atau pipa-pia, maka 4 Grader 70 s/d 100 prosentase tersebut 5 Scraper 80 s/d 100 adalah terhdap harga
6 Truck 40 s/d 70 pokok dikurangi harga
7 Crane 40 s/d 60 ban atau pipa-pipa. 8 Dredger 60 s/d 100
Catatan : Makin berat kondisi medan/lapangan makin besar prosentase
yang harus dialokasikan.
Seperti diketahui bawha selama tahun-tahun pertama dari umur peralatan,
biaya peralatan dan perbaikan adalah lebih kecil jika dibandingkan dengan
tahun selanjutnya sehingga untuk menentukan biaya perbaikan dapat
dipergunakan cara “Sum of the years digits “ karena cara ini mendekati
kenyataan.
VI - 13
Dengan demikian di contoh-contoh perkiraan biaya perbaikan (repair)
pertahun, yang masing-masing sangat tergantung dengan jumlah jam kerja
per tahun dan umur ekonomis dari peralatan tersebut.
Contoh-contoh perhitungan kebutuhan biaya suku cadang peralatan.
1. Untuk peralatan umur ekonomis 2 (dua) tahun (4.000 jam operasi)
Besarnya biaya suku cadang
Tahun I 1
Tahun II 2
3
a. Besarnya biaya untuk peralatan yang mempunyai umur ekonomis 2
(dua) tahun (4.000 jam operasi) dengan biaya 90 % dari harga pokok
peralata, maka menyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/3 x 90% = 30,00% dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/3 x 90% = 60,00% dari harga pokok peralatan.
b. Apabila dengan biaya 65% dari harga pokok peralatan, maka
penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/3 x 65% = 21,66% dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/3 x 65% = 43,32% dari harga pokok peralatan.
2. Untuk peralatan umur ekonomis 3 (tiga) tahun (6.000 jam operasi).
Besarnya biaya suku cadang
Tahun I 1
Tahun II 2
Tahun III 3 .
6
VI - 14
a. Besarnya biaya untuk peralatan yang mempunyai umur ekonomis 3
( tiga ) tahun ( 6.000 jam operasi) dengan biaya 90 % dari harga
pokok peralatan, maka penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/6 x 90 % = 15 % dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/6 x 90 % = 30 % dari harga pokok peralatan
- Tahun III = 3/6 x 90 % = 45 % dari harga pokok peralatan
b. Apabila dengan biaya 65 % dari Harga Pokok Peralatan, maka
penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/6 x 65 % = 10,83 % dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/6 x 65 % = 21,66 % dari harga pokok peralatan
- Tahun III = 3/6 x 65 % = 32,49 % dari harga pokok peralatan
3. Untuk peralatan umur ekonomis 4 (empat) tahun (8.000 jam operasi)
dengan biaya 90 % dari harga pokok peralatan, maka penyediaan biaya
kebutuhan suku cadang sebagai berikut :
Besarnya biaya suku cadang
Tahun I 1
Tahun II 2
Tahun III 5
Tahun IV 2 .
10
a. Besarnya biaya untuk peralatan yang mempunyai umur ekonomis 4 (
empat ) tahun ( 8.000 jam operasi ) dengan biaya 90 % dari harga
pokok peralatan, maka penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/10 x 90 % = 9 % dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/10 x 90 % = 18 % dari harga pokok peralatan
VI - 15
- Tahun III = 5/10 x 90 % = 45 % dari harga pokok peralatan
- Tahun IV = 2/10 x 90 % = 18 % dari garga pokok peralatan
b. Apabila dengan biaya 65 % dari harga pokok peralatan, maka
penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/10 x 65 % = 6,5 % dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/10 x 65 % = 13 % dari harga pokok peralatan
- Tahun III = 5/10 x 65 % = 32,5 % dari harga pokok peralatan
- Tahun IV = 2/20 x 65 % = 13 % dari harga pokok peralatan
4. Untuk peralatan umum ekonomis 5 (lima) tahun ( 10.000 jam operasi )
dengan biaya 90 % dari harga pokok peralatan, maka penyediaan biaya
kebutuhan suku cadang sebagai berikut :
Besarnya biaya suku cadang
Tahun I 1
Tahun II 2
Tahun III (akhir tahun ke 3 over haul) 3
4
Tahun IV 2
Tahun V 3 .
15
a. Besarnya biaya untuk peralatan yang mempunyai umur ekonomis 5
(lima) tahun (10.000 jam operasi) dengan biaya 90 % dari harga
pokok peralatan, maka penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/15 x 90 % = 6 % dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/15 x 90 % = 12 % dari harga pokok peralatan
- Tahun III = 7/15 x 90 % = 42 % dari harga pokok peralatan
- Tahun IV = 2/15 x 90 % = 24 % dari harga pokok peralatan
VI - 16
- Tahun V = 3/15 x 90 % = 18 % dari harga pokok peralatan
b. Apabila dengan biaya 60 % dari harga pokok peralatan, maka
penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/15 x 65% = 4,33% dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/15 x 65% = 8.66% dari harga pokok peralatan
- Tahun III = 7/15 x 65% = 30,31% dari harga pokok peralatan
- Tahun IV = 2/15 x 65% = 8,66% dari harga pokok peralatan
- Tahun V = 3/15 x 65% = 12,99% dari harga pokok peralatan
5. Untuk kebutuhan ekonomis 6 (enam) tahun (12.000 jam operasi) dengan
biaya 90 % dari harga pokok peralatan, maka penyediaan biaya
kebutuhan suku cadang sebagai berikut :
Besarnya biaya suku cadang
Tahun I 1
Tahun II 2
Tahun III (akhir tahun ke III awal tahun ke IV) 3
Tahun IV 7
Tahun V 3
Tahun VI 4 .
20
a. Besarnya biaya untuk peralatan yang mempunyai umur ekonomis 6
(enam) tahun ( 12.000 jam operasi) dengan biaya 90 % dari harga
pokok peralatan, maka penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/20 x 90% = 4,5% dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/20 x 90% = 9% dari harga pokok peralatan
- Tahun III = 3/20 x 90% = 13,5% dari harga pokok peralatan
- Tahun IV = 7/20 x 90% = 31,5% dari harga pokok peralatan
VI - 17
- Tahun V = 3/20 x 90% = 9% dari harga pokok peralatan
- Tahun VI = 4/20 x 90% = 18% dari harga pokok peralatan
b. Apabila dengan biaya 65 % dari harga pokok peralatan maka
penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
- Tahun I = 1/20 x 65% = 3.25 % dari harga pokok peralatan
- Tahun II = 2/20 x 65% = 6,50% dari harga pokok peralatan
- Tahun III = 3/20 x 65% = 9,75% dari harga pokok peralatan
- Tahun IV = 7/20 x 65% = 22,75% dari harga pokok peralatan
- Tahun V = 3/20 x 65% = 9,75% dari harga pokok peralatan
- Tahun VI = 4/20 x 65% = 13% dari harga pokok peralatan
Untuk peralatan yang mempunyai umur ekonomi lebih dari 6 (enam) tahun
dapat dihitung secara periadik 5 tahun atau 6 tahun.
Dalam penyediaan biaya kebutuhan suku cadang ini, tidak termasuk
komponen. Komponen atau bahan penggantinya pada saat tertentu dengan
jumlah biaya yang besar seperti :
1. Pipa-pipa dan replating badan kapal keruk
2. Ban (luar + dalam) peralatan beoda dua
3. Jaw stone – Chrusher
Biaya perbaikan ini adalah termasuk semua biaya suku cadang dan mekanik
(labour cost), dimana menurut pengalaman besarnya perbandingan antara
biaya suku cadang dan biaya mekanik adalah berbanding 2 : 1 .
VI - 18
6.4. BIAYA TIDAK LANGSUNG
Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk keperluan
overhead, biaya pengawasan pemborong, biaya gudang/pooling, force
majeure dan sebagainya 5 % sampai 15 % dari biaya langsung.
6.5. KEUNTUNGAN DAN PAJAK
Biaya keuntungan dan pajak ini muncul, jika pekerjaan tersebut
dilaksanakan dengan cara diborongkan, dimana besarnya keuntungan
menurut ketentuan pada waktu ini adalah 10 % dari jumlah biaya-biaya
langsung dan tidak langsung.
Demikianlah pula pajak pendapatan yang besarnya pada waktu ini
adalah 1,5 % dari jumlah biaya langsung, tidak langsung dan keuntungan.
C. Penutup
Soal-soal latihan uji kompetensi :
1. Jelaskan langkah-langkah perhitungan biaya pengadaan dan
penggunaan alat berat.
2. Hitung biaya pengadaan dan penggunaan masing-masing alat alat
berat yang digunakan pada pekerjaan berikut ini :
- Pekerjaan timbunan tanggul untuk bendung
- Pekerjaan perkerasan jalan
- Pekerjaan beton untuk gedung bertingkat
Tugas Kelompok:
Jawaban soal di atas didiskusikan dalam kelas dipandu oleh pengajar.