Top Banner
1. BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager 1.1. Pengantar User Manager User Manager merupakan disediakan oleh mikrotik memiliki AAA, AAA sendiri memilik kepanjangan (Authentication, Authorization, dan Accounting). Dimana user manager memiliki database tersendiri yang dapat digunakan untuk melakukan proses authentication user sebelum dapat menikmati akses internet. Fitur user manager cukup banyak mulai dari limitasi user berdasarkan waktu, tersedia profil yang fleksibel, limitasi bandwidth, perhitungan kalkulasi pemakaian, perhitungan jumlah pembiayaan, fitur pembayaran, dan masih banyak lagi. 1.2. Cara Kerja User Manager User manager pada intinya merupakan sebuah fitur yang disediakan oleh mikrotik untuk dapat memanajemen user lebih mudah dan terpusat, dan untuk menikmati layanan tersebut diharuskan untuk melakukan proses instalasi paket terlebih dulu. Paket user manager dapat di download pada situs : www.routeros.co.id. RouterOS mikrotik yang digunakan diharuskan untuk menggunakan versi dari user manager yang sama karena jika versi dari user manager dan routeros yang berbeda, kemungkinan user manager tidak akan berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Fitur Hotspot pada mikrotik akan menutup semua akses internet dan akan mengalihkan user kehalaman login hotspot, disesuaikan dengan interface yang diaktifkan fitur hotspotnya dan jika user sudah berhasil login baru user dapat menikmati akses internet. Pada fitur hotspot, user mikrotik dapat dibuat pada bagian hotspot user dan dapat melakukan proses penambahan user secara manual. Sehingga jika jumlah mikrotik hanya satu kemungkinan cara ini cukup efektif, namun jika jumlah dari mikrotik router yang difungsikan sebagai hotspot cukup banyak, hal ini sudah tidak efektif dan efisien lagi, karena harus menginputkan user secara berulang diseluruh mikrotik yang ada. Oleh karena itu tersedialah fitur user manager dengan memanfaatkan fitur radius pada mikrotik, sehingga dengan demikian cukup satu mikrotik yang difungsikan sebagai radius server dan mikrotik yang difungsikan sebagai hotspot dapat mengambil user ke mikrotik yang difungsikan sebagai radius. Dengan fitur tersebut dipastikan seluruh user mikrotik sudah tidak berada lagi pada mikrotik yang difungsikan sebagai hotspot melainkan sudah terpusat pada satu mikrotik yang difungsikan sebagai radius server.
20

BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

May 06, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

1. BAB VI

Manajemen User Hotspot dengan User Manager

1.1. Pengantar User Manager

User Manager merupakan disediakan oleh mikrotik memiliki AAA, AAA sendiri memilik

kepanjangan (Authentication, Authorization, dan Accounting). Dimana user manager memiliki

database tersendiri yang dapat digunakan untuk melakukan proses authentication user sebelum

dapat menikmati akses internet. Fitur user manager cukup banyak mulai dari limitasi user

berdasarkan waktu, tersedia profil yang fleksibel, limitasi bandwidth, perhitungan kalkulasi

pemakaian, perhitungan jumlah pembiayaan, fitur pembayaran, dan masih banyak lagi.

1.2. Cara Kerja User Manager

User manager pada intinya merupakan sebuah fitur yang disediakan oleh mikrotik untuk

dapat memanajemen user lebih mudah dan terpusat, dan untuk menikmati layanan tersebut

diharuskan untuk melakukan proses instalasi paket terlebih dulu. Paket user manager dapat di

download pada situs : www.routeros.co.id. RouterOS mikrotik yang digunakan diharuskan untuk

menggunakan versi dari user manager yang sama karena jika versi dari user manager dan routeros

yang berbeda, kemungkinan user manager tidak akan berjalan dengan baik sesuai dengan harapan.

Fitur Hotspot pada mikrotik akan menutup semua akses internet dan akan mengalihkan user

kehalaman login hotspot, disesuaikan dengan interface yang diaktifkan fitur hotspotnya dan jika

user sudah berhasil login baru user dapat menikmati akses internet. Pada fitur hotspot, user

mikrotik dapat dibuat pada bagian hotspot user dan dapat melakukan proses penambahan user

secara manual. Sehingga jika jumlah mikrotik hanya satu kemungkinan cara ini cukup efektif, namun

jika jumlah dari mikrotik router yang difungsikan sebagai hotspot cukup banyak, hal ini sudah tidak

efektif dan efisien lagi, karena harus menginputkan user secara berulang diseluruh mikrotik yang

ada. Oleh karena itu tersedialah fitur user manager dengan memanfaatkan fitur radius pada

mikrotik, sehingga dengan demikian cukup satu mikrotik yang difungsikan sebagai radius server dan

mikrotik yang difungsikan sebagai hotspot dapat mengambil user ke mikrotik yang difungsikan

sebagai radius. Dengan fitur tersebut dipastikan seluruh user mikrotik sudah tidak berada lagi pada

mikrotik yang difungsikan sebagai hotspot melainkan sudah terpusat pada satu mikrotik yang

difungsikan sebagai radius server.

Page 2: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 1

1.3. Topologi Penerapan User Manager Mikrotik

Untuk dapat memahami dan mengimplementasi user manager agar mudah dipahami dapat

dilakukan melalui topologi berikut :

Internet

Rauter Radius

.233Ether1

Jaringan dari ISP ------------------------------------------------Alamat Subnet : 172.16.16.225/27Subnet : 255.255.255.224Gateway : 172.16.16.226

AP Hotspot

Laptop 1

Laptop 2

Laptop 3

Jaringan Wireless Hotspot------------------------------------------Alamat Network : 192.168.200.0/24Subnetmask : 255.255.255.0Gateway : 192.168.100.1DNS : 8.8.8.8, 8.8.4.4

.1

wlan

Tablet1

Gambar 1.1 Topologi Sederhana Radius Hotspot

Pada topologi diatas mikrotik yang difungsikan sebagai radius server masih berjalan pada

mikrotik itu sendiri, karena untuk kebutuhan dasar agar memahami konsep dari user manager

mikrotik. Untuk topologi yang menggunakan lebih dari satu router mikrotik akan dibahas setelah

pembahasan ini selesai.

Page 3: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 2

1.4. Step by Step konfigurasi Hotspot

a. Silahkan lakukan konfigurasi IP address pada interface ether1 dan wlan1 :

b. Pada interface ether1 alokasi ip yang diberikan merupakan alamat ip lokal, bukan ip public

namun penulis menganalogikan bahwa ip tersebut adalah ip public yang nantinya akan

diberikan oleh ISP, oleh karena itu sebaiknya dilakukan proses verifikasi apakah sudah

terhubung ke gateway dengan perintah ping :

c. Melakukan konfigurasi DNS server pada router mikrotik dengna menggunakan server DNS

google.com : 8.8.8.8,8.8.4.4 :

d. Melakukan konfigurasi default route pada router yang difungsikan sebagai radius server :

Page 4: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 3

e. Melakukan pengaktifan pada interface wireless :

f. Melakukan konfigurasi wireless dengan nama SSID : AP hotspot dengan band : 2Ghz-B/G/N,

channel width : 20Mhz, dan Frekuensi : 2324, pilih apply dan ok :

Page 5: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 4

g. Melakukan konfigurasi setup hotspot pada interface wlan1 yang difungsikan sebagai hotspot :

Page 6: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 5

h. Melakukan verifikasi dengan konesi pada akses point : AP Hotspot

i. Lakukan proses authentication pada halaman browser untuk dapat menikmati layanan akses

internet :

j. Silahkan inputkan use login dan password login yang sudah dibuat pada saat proses konfigurasi

hotspot, dengan user dan password : admin :

User sudah berhasil login akan tampil seperti notifikasi diatas.

Page 7: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 6

k. Tunggu beberapa saat mikrotik akan melakukan redirect akses ke alamat website yang dituju

sebelumnya :

l. Ubah pengaturan konfigurasi pada server hotspot profil agar tidak menggunakan login cookie,

karena akan menyimpan informasi login pada mikrotik tanpa menginputkan user dan password

kembali :

m. Hasil ping yang dilakukan pada client hotspot :

Page 8: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 7

1.5. Step by Step Instalasi User Manager

1. Sebelum melakukan proses instalasi paket dari user manager, perlu diperhatikan untuk versi

dari routeos pada mikrotik dan disarankan untuk melakukan instalasi user manager dengan

versi yang sama:

2. Pada versi mikrotik routeros diatas menggunakan version 6.29, maka lakukan proses instalasi

paket user manager version 6.29, dan file dapat didownload pada alamat situs :

www.routeros.co.id dengan memilih version 6.29 :

3. Setelah proses download sudah berhasil maka file dapat langsung extract dan yang dibutuhkan

adalah file user-manager-6.29-mipsbe.npk :

4. Kemudian lakukan koneksi ke router mikrotik dengan menggunakan winbox, dan pastikan

halaman windows explorer sudah berada pada lokasi dimana file user manager tersimpan

seperti pada tahap sebelumnya. Sejajarkan windows dengan winbox seperti pada gambar di

bawah ini, kemudian lakukan drug and drop dengan cara klik kiri dan tahan file user-manager-

6.29-mipsb.npk, selanjutnya gerakan mouse kearah lokasi dari winbox dan lepas pada halaman

winbox, tunggu proses upload berlangsung. Agar lebih stabil pastikan winbox terhubung dengan

menggunakan alamat IP. Biasanya jika menggunakan alamat MAC untuk melakukan proses

upload sering tidak stabil dan terkadan error.

Page 9: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 8

Berikut adalah hasil jika user manager sudah berhasil diupload pada mikrotik, file tersebut dapat

dilihat pada menu files. Untuk file user-manager-6.29-mipsbe.npk dapat dilihat hasilnya pada

bagian paling bawah file.

Page 10: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 9

5. Jika sudah berhasil di upload file user-manager-6.29-mipsbe.npk, maka fitur user manager

belum sepenuhnya dapat digunakan sebelum melakukan proses restart terlebih dahulu, untuk

itu lakukan proses restart pada mikrotik dengan menggunakan perintah :

6. Setelah router di reboot maka otomatis aplikasi winbox yang digunakan untuk melakukan

remote ke winbox akan disconnected :

7. Agar router mikrotik dapat terhubung dengan radius server yang sudah kita buat, maka

diperlukan beberapa konfigurasi pada router mikrotik yaitu pengaturan radius server dan

pengaturan pengaktifan radius pada profile hotspot :

Page 11: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 10

Pada gambar diatas klik menu radius dan tambahkan radius server dengan mengklik ,

kemudian akan tampil window untuk melakukan konfigurasi radius, pilih tab general dan pada

menu service silahkan checklist pada pilihan hotspot. Pada inputan form Address di fungsikan

untuk menambahkan alamat dari server radius, karena server radius ada pada router itu sendiri

maka di inputkan alamat yang mengacu ke diri sendiri yaitu : 127.0.0.1. Pada inputan form

secret difungsikan untuk menambahkan password yang nantinya digunakan untuk

menghubungi radius server. Jika sudah lengkap jangan lupa untuk melakukan proses

penyimpanan konfigurasi dengan mengklik apply dan ok.

8. Selanjutnya aktifkan fitur radius untuk menjalankan proses authentication pada server radius.

Pada gambar diatas pilih menu IP Hotspot Server Profiles pilih tab RADIUS Centang

pada pilihan kemudian OK. Pada langkah tersebut konfigurasi hotspot agar bisa

singkron dengan user manager sudah aktif.

Page 12: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 11

9. Pada langkah selanjutnya kita akan mengaktifkan agar user manager dapat diakses dari hotspot,

dengan mengubah port pada service www, agar tidak bentrok dengan service webfig pada

mikrotik. Service www dapat diganti dengan port 81 seperti pada gambar berikut :

Untuk melakukan perubahan port pilih menu IP Services Klik 2x pada service www ubah

port dengan nilai port 81 OK.

10. Ok untuk konfigurasi pada route mikrotik sudah selesai, selanjutnya kita akan melakukan

konfigurasi pada user manager. Pada aplikasi user manager di konfigurasi dengan menggunakan

interface web, dengan mengiputkan alamat IP : 192.168.100.1:81/userman, seperti pada

halaman berikut :

Page 13: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 12

Halaman login user manager seperti pada gambar diatas pada input login, user yang

digunakan secara default adalah admin dan password tanpa password.

11. Jika login sukses maka akan langsung diarahkan pada halaman utama dari user manager.

Silahkan lakukan konfigurasi untuk menambahkan router baru, dengan memilih Router add

New.

12. Inputkan informasi yang dibutuhkan agar user manager dapat singkronisasi dengan hotspot,

seperti pada gambar berikut :

13. Jika sudah berhasil akan tampil informasi seperti gambar berikut ini :

14. Pada tahap selanjutnya kita akan menambahkan profile dan limitasi pada user manager. Profile

pada user manager digunakan sebagai group terhadap limitasi yang nantinya diterapkan,

Page 14: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 13

sehingga setiap user akan memiliki group profile sendiri sesuai dengan limitasi yang nantinya

akan diberikan. Untuk melakukan pembuatan limitasi silahkan klik menu profile limitation

new.

15. Pada kesempatan studi kasus saat ini kita akan menambahakan beberapa profile sesuai dengan

limitasi baik itu dalam bentuk limitasi waktu, dan limitasi bandwidth. Untuk lebih jelasnya

seperti tabel berikut ini :

Nama Profile Limitasi Waktu Limitasi Bandwidth

Harian 1 Hari 512 Kbps/ 512 Kbps

2 Hari 2 Hari 768 Kbps/ 768 Kbps

Mingguan 1 Minggu 1 Mbps/ 1 Mbps

16. Silahkan inputkan limitasi seperti pada gambar diatas :

Limitasi untuk harian dengan uptime : 1d dan rate limit : 512K.

Page 15: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 14

Hasil limitasi untuk 2 hari, dengan uptime : 2d dan bandwidth yang diberikan sebesar

768Kbps.

Hasil limitasi untuk mingguan, dengan uptime : 1w (satu minggu) dan diberikan bandwidth

sebesar 1 Mbps, baik yang download maupun upload.

17. Setelah berhasil membuat limitasi harian, 2 hari, dan mingguan. Pada tahap selanjutnya ada

membuat profile sesuai dengan limitasi yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Caranya

pilih menu profiles tab profiles add.

Page 16: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 15

18. Tambahkan profile baru untuk nama profile harian seperti pada gambar berikut :

19. Setelah profile berhasil dibuat selanjutnya adalah menambahkan limitasi sesuai dengan nama

profile yang sudah dibuat, pilih add new untuk menambahkan limitasi baru :

20. Pilih limitasi harian yang sesuai dengan profile harian yang akan dibuat dengan melakukan

seleksi pada limitasi harian.

Page 17: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 16

21. Setelah klik tombol add limit dengan nama harian, dan jangan lupa untuk melakukan proses

penyimpanan dengan klik tombol save profile, seperti pada gambar berikut ini :

Lakukan cara yang sama untuk melakukan penambahan profile 2 hari dan mingguan, seperti

step diatas.

22. Pada tahap selanjutnya adalah melakukan proses penambahan user baru, dengan cara memilih

menu users add metode menambahkan user. Pada menu menambahkan user dengan

cara one merupakan menambahkan dengan cara satu persatu per user, sedangkan dengan

menggunakan batch yaitu menambahkan user secara simultan/ multiuser (banyak sekaligus).

23. Untuk yang pertama kita akan menambahkan user dengan cara satu per satu, silahkan klik add

One. Pada contoh kali ini kita coba untuk menginputkan user dengan username dan

password “pande”, setelah inputan username, password dan memilih profile pada user, jangan

lupa untuk mengklik tombol add untuk persetujuan data tersebut ditambahkan. Seperti pada

gambar berikut ini :

Page 18: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 17

24. Jika data username, password, dan profile sudah benar di inputkan, maka user tersebut akan

sukses terbuat.

25. Selanjutnya kita akan mencoba cara yang kedua yaitu menginputkan user dengan cara simultan

(banyak sekaligus) dengan cara memilih menu users add batch.

26. Untuk menambahkan user dengan metode batch diperlukan beberapa inputan yang harus

dilengkapi antara lain :

Number Of User : merupakan jumlah user yang akan dibuat.

Username prefix : merupakan awalan dari user yang akan dibuat.

Username Length : merupakan jumlah character dari user yang akan dibuat.

Pwd same as Login : user dan password disamakan.

Password Length : merupakan jumlah character dari password yang akan dibuat.

Page 19: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 18

Silahkan klik add jika sudah lengkap inputan yang diminta untuk dapat melakukan pembuatan

user secara batch.

27. Pada menu batch, user manager akan segera melakukan proses pembutan user sebanyak 10

user seperti pada tahap sebelumnya.

28. Proses testing terhadap user yang sudah dibuat dengan cara melakukan login kehalaman login

hotspot. Silahkan login ke SSID “Ap Hotspot”.

Page 20: BAB VI Manajemen User Hotspot dengan User Manager

Mikrotik RouterOS

Pande Putu Ariangga | STMIK Bumigora Mataram | 2015 Halaman 19

29. Buka browser jika automatic redirect tidak berjalan dengan baik, kemudian inputkan alamat

www.stmikbumigora.ac.id atau www.detik.com. Selanjutnya inputkan login dan password

“pande” yang sudah kita buat pada user manager.

30. Hasil setelah user pande berhasil login ke hotspot, dengan bantuan user manager sebagai

manajemen user hotspot.

31. Hasil pada router mikrotik, pada menu IP hotspot active :

User dengan nama pande sudah berhasil login, dan di limit selama 24 jam atau 1 hari.