Top Banner
VI -1 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Parameter Penilaian Analisis Statistik deskriptif yang digunakan adalah dengan metoda skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner yang diajukan. Metoda skoring yang digunakan disesuaikan dengan pilihan jawaban yang diberikan. Penilaian ini dilakukan pada tiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner yang diajukan. Dalam analisa skoring diperlukan kriteria penilaian pada variabel-variabel pada 3 aspek dalam penilaian kinerja KIP-K yaitu aspek infrastruktur, perekonomian dan peran serta masyarakat. Penilaian dilakukan antara rentang 1 sampai dengan rentang 3. Penilaian rentang 1 sampai dengan rentang 3 disesuaikan dengan konteks pada masing-masing variabel. Berikut ini adalah penilaian 1 hingga 3; 1 = Lemah 2 = Cukup Kuat 3 = Kuat 6.1.1. Perbaikan Rumah dan Infrastruktur dalam Kampung Pada aspek infrastruktur, penilaian juga dilakukan dengan menggunakan rentang 1-3. Rentang penilaian didasarkan atas kondisi infrastruktur tersebut. 1. Terawat: Masih ada, dalam kondisi baik dan masih terawat. 2. Tidak Terawat: Masih ada, dalam kondisi kurang baik dan kurang terawat 3. Rusak: Kondisi rusak, Tidak ada lagi. Infrastruktur yang dinilai adalah infrastruktur yang diperbaiki di setiap kelurahan yang mendapat program KIP-K. Adapun infrastruktur yang diperbaiki antara lain; Jalan, Jembatan, Saluran Air, Persampahan (perbaikan gerobak sampah, perbaikan bak sampah), Penerangan Jalan, perbaikan MCK, Penghijauan dan Perbaikan Rumah.
21

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

Apr 29, 2019

Download

Documents

phungnhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -1

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Parameter Penilaian

Analisis Statistik deskriptif yang digunakan adalah dengan metoda

skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner yang diajukan.

Metoda skoring yang digunakan disesuaikan dengan pilihan jawaban yang

diberikan. Penilaian ini dilakukan pada tiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner

yang diajukan.

Dalam analisa skoring diperlukan kriteria penilaian pada variabel-variabel

pada 3 aspek dalam penilaian kinerja KIP-K yaitu aspek infrastruktur,

perekonomian dan peran serta masyarakat. Penilaian dilakukan antara rentang 1

sampai dengan rentang 3. Penilaian rentang 1 sampai dengan rentang 3

disesuaikan dengan konteks pada masing-masing variabel. Berikut ini adalah

penilaian 1 hingga 3;

1 = Lemah

2 = Cukup Kuat

3 = Kuat

6.1.1. Perbaikan Rumah dan Infrastruktur dalam Kampung

Pada aspek infrastruktur, penilaian juga dilakukan dengan menggunakan

rentang 1-3. Rentang penilaian didasarkan atas kondisi infrastruktur tersebut.

1. Terawat: Masih ada, dalam kondisi baik dan masih terawat.

2. Tidak Terawat: Masih ada, dalam kondisi kurang baik dan kurang terawat

3. Rusak: Kondisi rusak, Tidak ada lagi.

Infrastruktur yang dinilai adalah infrastruktur yang diperbaiki di setiap

kelurahan yang mendapat program KIP-K. Adapun infrastruktur yang diperbaiki

antara lain; Jalan, Jembatan, Saluran Air, Persampahan (perbaikan gerobak

sampah, perbaikan bak sampah), Penerangan Jalan, perbaikan MCK, Penghijauan

dan Perbaikan Rumah.

Page 2: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -2

6.1.2. Perbaikan Perekonomian Masyarakat Kampung

Penilaian pada asek perekonomian masyarakat kampung, juga dilakukan pada

3 rentang penilaian, yaitu Berkembang, Ada dan Tetap dan Tidak berkembang.

1. Berkembang: Masih ada dana bergulir, dan dananya berkembang

2. Ada dan Tetap: Masih ada, dana tetap tidak berkembang.

3. Tidak Berkembang: Tidak ada dana yang digulirkan.

Yang dimaksud dengan Berkembang adalah jika terdapat kelompok warga

yang secara teratur memanfaatkan sumber dana yang ada dan dana tersebut

berkembang. Ada dan Tetap adalah jika terdapat kelompok warga yang secara

teratur memanfaatkan sumber dana akan tetapi dananya tetap/tidak berkembang.

Tidak Berkembang adalah jika tidak ada dana yang dimanfaatkan.

6.1.3. Peran Masyarakat Kampung

Untuk penilaian peran masyarakat kampung, penilaian dilakukan terhadap

operasionalisasi YK, KSU dan KSW. Penilaian juga dilakukan pada 3 rentang

penilaian, yaitu :

1. Berkembang: Masih ada, dan masih beroperasi.

2. Ada dan Tetap: Masih ada, tapi vakum.

3. Tidak Berkembang: Tidak ada lagi

Berkembang, jika kelembagaan KSU dan KSU serta peran KSW masih tetap

berperan dalam keberlanjutan program, Ada dan tetap, jika kelembagaan tersebut

ada tapi tidah beroperasi lagi. Dan Tidak berkembang, jika tidak ada kelembagaan

kampung yang masih ada dan beroperasi.

6.2. Analisa dan Hasil Survei

6.2.1. Perbaikan Rumah dan Infrastruktur dalam Kampung

Program perbaikan infrastruktur di seluruh kelurahan sudah terlaksana

ketika program KIP-K 2003 berlangsung. Adapun jenis perbaikan pada tiap

kelurahan sangat bervariasi tergantung kebutuhan masyarakat setempat. Jenis

perbaikan yang dilakukan antara lain; perbaikan jalan kampung, perbaikan

jembatan, saluran air, perbaikan dan pembuatan gerobak serta bak sampah,

pembuatan MCK, pembuatan taman, perbaikan rumah, pemasangan air bersih dan

Page 3: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -3

Renovasi Balai kampung. Dan semua kegiatan pembuatan serta perbaikan tersebut

sudah terlaksana pengerjaannya selama program KIP-K berlangsung.

Terkait dengan pelaksanaan KIP-K 2003 yang lalu, maka saat ini perlu

dilakukan suatu penilaian terhadap jenis sarana yang telah diperbaiki. Penilaian

dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat (YK dan Masyarakat

setempat), serta melalui observasi lapangan di seluruh Kelurahan (10 Kelurahan

yang diteliti). Berdasarkan hasil survei, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi

infrastruktur yang mengalami perbaikan masih dalam kondisi terawat. Walaupun

pada beberapa sarana tidak terawat bahkan rusak, seperti pada saluran air, gerobak

sampah, bak sampah, MCK umum dan taman.

Berikut ini adalah gambaran hasil kondisi sarana pasca program KIP-K

lalu.

Tabel 6.1.

Kondisi Infrastruktur Jalan Kampung Pasca Program KIP-K

Kondisi Jaringan Jalan Keterangan

Kelurahan Kupang Krajan

Kondisi Jalan Kampung sangat

terawat, hal ini juga ditunjang

oleh program-program

perbaikan kampung lainnya.

Seperti Program NUSSP,

RSDK dan program lainnya.

Kelurahan Banyu Urip

Kondisi jalan masih baik dan

terawat.

Page 4: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -4

Kondisi Jaringan Jalan Keterangan

Kelurahan Keputih

Kondisi jalan yang terawat dan

sudah dipaving.

Kelurahan Tandes Kidul

Kondisi jalan sudah baik dan

terawat, sudah dipaving. Hal ini

juga ditunjang oleh program-

program baru (NUSSP, PNPM,

dan lainnya) pada rentang 2004

hingga saat ini.

Kelurahan Tandes Lor

Kondisi Jalan sangat baik dan

terawat dan sudah di paving.

Page 5: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -5

Kondisi Jaringan Jalan Keterangan

Kelurahan Pagesangan

Kondisi jalan baik dan terawat,

terlihat papan program KIP-K

2003 masih terpampang jelas,

dengan rincian dana

pembangunan jalan kampung

yang dilakukan bersama-sama

dengan bantuan KIP dan

swadaya masyarakat.

Kelurahan Kenjeran

Kondisi baik dan terawat dan

sudah dipaving

Kelurahan Pegirikan

Kondisi baik dan terawat dan

sudah dipaving

Sumber: Survei Lapangan Oktober 2009

Selanjutnya, adalah hasil observasi lapangan pada kondisi saluran air di

seluruh kelurahan. Berikut ini adalah gambaran kondisi infrastruktur saluran air

kampung pada saat ini.

Page 6: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -6

Tabel 6.2.

Kondisi Infrastruktur Saluran Air Kampung Pasca Program KIP-K

Kondisi Saluran Air Keterangan

Kelurahan Keputih

Kondisi saluran cukup baik,

namun aliran pembuangan

tersumbat akibat adanya

sampah karena kurang terawat.

Kelurahan Tandes Kidul

Kondisi saluran cukup baik dan

sudah ditutupi dengan pot-pot

bunga di atas saluran.

Kelurahan Banyu Urip

Kondisi saluran kurang terawat.

Saluran tersumbat akibat

banyaknya sampah.

Kelurahan Gading

Kondisi saluran baik dan

terawat.

Page 7: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -7

Kondisi Saluran Air Keterangan

Kelurahan Pagesangan

Kondisi saluran sangat baik,

terawat dan sudah ditutupi

dengan pot bunga di atasnya

untuk taman rumah.

Kelurahan Kenjeran

Kondisi saluran cukup baik,

namun kondisi aliran tersumbat

akibat banyaknya sampah.

Kelurahan Kupang Krajan

Saluran cukup baik dan terawat,

aliran air buangan cukup lancar.

Sumber: Survei Lapangan Oktober 2009

Dan penilaian selanjutnya dilakukan pada sarana persampahan yaitu

berupa Gerobak sampah dan bak-bak sampah. Berikut ini adalah hasil observasi

kondisi infrastruktur sarana persampahan dan taman kampung saat ini.

Page 8: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -8

Tabel 6.3.

Kondisi Infrastruktur Sarana Persampahan dan taman Kampung

Pasca Program KIP-K

Kondisi Sarana Penghijauan dan Persampahan Keterangan

Kelurahan Banyu Urip

Sarana persampahan sudah

tersedia dan dengan kondisi

yang cukup baik. Tong

sampah cukup terawat,

walaupun di beberapa

tempat masih ditemui bak-

bak sampah yang rusak.

Kondisi penghijauan cukup

baik. Banyaknya taman-

taman di samping rumah

dan pot-pot yang diletakkan

diatas saluran membuat

kampung terkesan hijau.

Kelurahan Keputih

Kondisi bak sampah cukup

baik dan dirawat, hal ini

terbukti dari dilakukannya

pengecatan rutin agar bak

sampah terlihat bersih dan

indah.

Kelurahan Tandes Kidul

Kondisi gerobak sampah

banyak yang mengalami

kerusakan. Hal ini

disebabkan kurang adanya

usaha untuk pemeliharaan

agar gerobak tetap dalam

kondisi baik.

Page 9: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -9

Kondisi Sarana Penghijauan dan Persampahan Keterangan

Kelurahan Tandes Lor

Bak sampah dan taman

cukup terawat dan

kondisinya sangat baik.

Kelurahan Kenjeran

Tong sampah dan gerobak

sampah kurang terawat,

kondisinya sudah mulai

rusak.

Kelurahan Gading

Taman masih terawat

Kelurahan Kupang Krajan

Bak sampah dan tong

sampah sangat baik. Dengan

pot-pot bunga yang berada

di sepanjang jalan kampung.

Page 10: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -10

Berikut adalah hasil observasi kondisi sarana MCK Umum saat ini;

Tabel 6.4.

Kondisi Infrastruktur Sarana MCK Kampung Pasca Program KIP-K

Kondisi MCK Umum Keterangan

Kelurahan Banyu Urip

Kondisi MCK masih baik,

walaupun kadang gang toilet

sering digunakan untuk tempat

parkir motor.

Kelurahan Kenjeran

WC umum masih cukup

terawat, hal ini dikarenakan

adanya program baru yang

masuk pada rentang waktu

2004-2009, seperti program

NUSSP dan program lainnya.

Sumber: Survei Lapangan Oktober 2009

Page 11: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -11

Kondisi Balai Kampung dan Kantor sekretariat yang mendapat bantuan program

KIP-K 2003

Tabel 6.5.

Kondisi Balai Kampung dan Kantor sekretariat Pasca Program

KIP-K

Kondisi Balai Kampung dan Kantor KSU Keterangan

Kelurahan Banyu Urip

Balai Kampung masih baik dan

terawat.

Kelurahan Tandes Kidul

Kantor KSU Tandes Kidul sudh

tidak ditempati, kodisi tidak

terawat.

Kelurahan Tandes Lor

Kantor KSU masih sangat baik

dan masih beroperasi

Page 12: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -12

Kondisi Balai Kampung dan Kantor KSU Keterangan

Kelurahan Kupang Krajan

Kantor YK dan KSU yang

masih terawat dan masih

operasional.

Sumber: Survei Lapangan Oktober 2009

Berdasarkan hasil observasi lapangan seperti yang telah dijelaskan di atas,

dapat disimpulkan bahwa kondisi sarana cukup terawat, terutama pada kondisi

jalan, saluran air, penghijauan dan perbaikan balai kampung. Sedangkan sebagian

besar sarana yang rusak adalah sarana persampahan. Berikut ini adalah diagram

serta tabulasi kondisi sarana secara umum di seluruh kelurahan.

Penilaian Terhadap Infrastruktur

020406080

100120

Jalan

Jemba

tan

Salur

an Air

Gerob

ak

Bak S

ampa

h

MCK

Peng

hijau

an

Perbaik

an Rum

ah

Prog

ram Air

Reno

vasi Ba

lai

Jenis Infrastruktur

Pro

sen

tas Rusak

Tidak Teraw at

Teraw at

Tidak Menerima

Gambar 6.1

Diagram Kondisi Sarana di Seluruh Kelurahan

Sumber:hasil analisis

Page 13: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -13

Tabel 6.6 Tabulasi Penilaian Kondisi Sarana di Seluruh Kelurahan

Sumber:hasil analisis Keterangan: - Tidak ada perbaikan

No. Kelurahan Jenis Infrastruktur Yang Mengalami Perbaikan

Jalan Jembatan Saluran Air Gerobak Bak

Sampah MCK Penghijauan Perbaikan Rumah Program Air Renovasi

Balai Pembangunan

Sekretariat

1. Keputih Terawat . Rusak Rusak Terawat . Terawat Terawat . . .

2. Tandes Kidul Terawat . Terawat Terawat Rusak . Terawat . . . .

3. Tandes Lor Terawat . Tidak Terawat . Tidak

Terawat . Terawat Terawat . . .

4. Banyu Urip Terawat Terawat Terawat . Rusak Tidak Terawat Terawat . Terawat . .

5. Gading . . Terawat . . . Rusak . . Terawat Terawat

6. Pagesangan Terawat . Tidak Terawat

Tidak Terawat

Tidak Terawat

Tidak Terawat Terawat . . . .

7. Kenjeran Terawat . Terawat Tidak Terawat

Tidak Terawat Terawat Terawat . . . .

8. Pegirikan Terawat . Terawat Tidak Terawat . . . . . . .

Page 14: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -14

6.2.2. Perbaikan Perekonomian Masyarakat Kampung

Analisa program KIP-K pada bidang perekonomian, dapat dinilai dengan

keberadaan usaha dari masyarakat yang mendapat bantuan KIP-K. Berdasarkan

hasil observasi lapangan, diketahui bahwa usaha KSW yang berkembang

mencapai 57%, hal ini menandakan bahwa dana bergulir KIP-K yang diberikan

pada masyarakat sebagian dapat termanfaatkan dan dikembangkan. Sedangkan

35% usaha KSW tidak berkembang, hal ini diakibatkan dana yang digulirkan

tidak bisa termanfaatkan dengan baik, sehingga tidak ada nilai tambah bagi

pengembangan usaha. Berikut ini adalah diagram perkembangan usaha KSW di

seluruh kelurahan, dengan penilaian Tidak berkembang; Ada dan Tetap; serta

Berkembang.

Perkembangan Usaha KSW

35%

8%

57%

Tidak Berkembang

Ada dan Tetap

Berkembang

Gambar 6.2.

Kondisi Perkembangan Usaha KSW

Sumber: Hasil Analisis

Jenis usaha yang berkembang berupa usaha kecil yang dikerjakan di

rumah seperti usaha peracangan, warung, jualan makanan, pengasapan ikan, jual

bakso, usaha petukangan. Berikut ini adalah diagram jenis usaha yang

berkembang di berbagai kelurahan.

Page 15: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -15

Jenis Usaha

11%

17%

17%4%18%

0%7%

14%

4% 4% 4%

CateringJual MakananPeracanganProduksi KerupukToko KelontongWarung Home IndustryRenteniran Servis BengkelJual SepatuJasa Pertukangan

Gambar 6.3.

Jenis Usaha yang Berkembang

Sumber: Survei Oktober 2009

Usaha KSW yang berupa peracangan banyak hampir terdapat pada seluruh

kelurahan, seperti pada kelurahan Pegirikan, Pagesangan, dan Banyu urip.

Gambar 6.4.

Kegiatan Usaha di Kelurahan Pegirikan

Sumber: survei Oktober 2009

Page 16: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -16

Gambar 6.5.

Kegiatan Usaha di Kelurahan Pagesangan

Sumber: Survei Oktober 2009

Gambar 6.6.

Kegiatan Usaha di Kelurahan Banyuurip

Sumber: survei Oktober 2009

Jenis usaha lainnya adalah usaha makanan, seperti kios gorengan, jualan bakso

dan usaha warung makanan, ini seperti yang ada di kelurahan Tandes Lor.

Page 17: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -17

Gambar 6.7.

Kegiatan Usaha di Kelurahan Tandes Lor

Sumber: Survei Oktober 2009

Selain itu usaha yang berkembang lainnya adalah berupa usaha pengasapan ikan

ini banyak terdapat pada kelurahan Kenjeran. Berikut ini adalah gambaran kondisi

usaha saat ini.

Gambar 6.8.

Kegiatan Usaha di Kelurahan Kenjeran

Sumber: Survei Oktober 2009

Page 18: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -18

6.2.3. Peran Masyarakat Kampung

Yayasan Kampung dibentuk bersama Koperasi dalam pelaksanaan KIP

komprehensif dengan tujuan mengelola dana hibah dan dana bergulir yang

diberikan pemerintah. Yayasan Kampung adalah yayasan berbadan hukum di

tingkat Kelurahan, yang dibentuk untuk menerima tanggung jawab dalam hal

pengurusan, pengelolaan dan pelaksanaan program KIP Komprehensif. Agar

keberadaan Yayasan Kampung ini dapat dipertanggungjawabkan serta untuk

memenuhi aspek legalitas, maka yayasan kampung harus berbadan hukum, yang

diperkuat dengan akta pendirian (akta notaris).

Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah lembaga keuangan di tingkat kelurahan

yang berbentuk koperasi yang bertugas mengelola dana program KIP

Komprehensif agar dimanfaatkan secara efektif dan berkelanjutan.

Sejak awal pendirian kedua lembaga ini, konsep partisipasi masyarakat

adalah dengan pelibatan masyarakat secara penuh. Pembentukan Yayasan

Kampung melibatkan PKK Kelurahan setempat serta para ketua RW sebagai

pembina. Para anggota KSU adalah kelompok masyarakat yang tiap kelompok

beranggotakan 6-10 orang, tergabung dalam Kelompok Swadaya Warga (KSW).

Sehingga dapat dilihat bahwa peran masyarakat dalam keberhasilan atau

kegagalan program ini sangat besar.

Secara umum, dari hasil survei di lapangan, Peran Yayasan Kampung (YK)

umumnya berakhir semenjak program berakhir. Sedangkan KSU masih berjalan,

karena masih terdapat dana yang sebagian masih bergulir dari para KSW.Semua

dilaksanakan dan dikelola oleh masyarakat

Peran masyarakat kampung di sepuluh lokasi penelitian dalam hal

operasionalisasi YK dan Koperasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 19: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -19

Tabel 6.7.

Aktifitas Yayasan Kampung dan Koperasi Serba Usaha

Kelurahan Operasionalisasi YK Operasionalisasi KSU Keputih Tidak Berkembang Tidak Berkembang Tandes Kidul Ada dan Tetap Ada dan Tetap Tandes Lor Tidak Berkembang Ada dan Tetap Banyu Urip Ada dan Tetap Tidak Berkembang Gading Tidak Berkembang Tidak Berkembang Pagesangan Ada dan Tetap Ada dan Tetap Kenjeran Tidak Berkembang Tidak Berkembang Pegirian Ada dan Tetap Ada dan Tetap Kupang Krajan Ada dan Tetap Berkembang Sukolilo Tidak Berkembang Tidak Berkembang

Sumber: Survei , Oktober 2009

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan untuk

semakin pasifnya kegiatan YK. Hal ini umumnya disebabkan karena pada awal

program berjalan, YK lebih banyak terlibat dalam hal pembangunan fisik

lingkungan yang mengelola dana hibah. Sehingga sewaktu program berakhir, dana

telah terserap, kegiatan YK juga berakhir. Kepengurusan hanya dalam bentuk

legal, tanpa ada kegiatan aktual. Hal ini sangat disayangkan, karena sebenarnya

dengan manajemen yang baik, yayasan kampung tetap dapat menjadi wadah

penampungan aspirasi masyarakat dalam rencana pembangunan secara swadaya,

dan tidak menutup kemungkinan untuk dapat mengajukan proposal di kemudian

hari kepada pemerintah daerah dalam hal pembangunan di wilayah masing-

masing dengan kekuatan hukum yang lebih sebagai sebuah yayasan formal.

Selain itu, perlu juga diperhatikan sinergi antara kelembagaan Yayasan

Kampung dengan kelembagaan/forum yang telah ada sebelumnya seperti LKMK

atau forum Rembug Kampung. Sinergi yang baik akan mempengaruhi kinerja

dan keberlangsungan Yayasan Kampung. Seperti yang terjadi pada Kelurahan

Tandes Kidul dan Tandes Lor. Pada Kelurahan Tandes Kidul, YK berdiri sendiri

dengan menempati kantor di salah satu perumahan warga, sehingga aktifitas

lanjutannya tidak dapat terpantau secara maksimal. Sedangkan lokasi kantor KSU

dan YK Kelurahan Tandes Lor menempati ruang di area kantor Kelurahan Tandes

Lor, sehingga fungsi koordinasi dapat dilakukan secara maksimal

Page 20: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -20

Operasionalisasi YK

50%50%

Tidak BerkembangAda dan Tetap

Gambar 6.9

Kantor KSU Tandes Lor (kiri) dan kantor YK Tandes Kidul (kanan)

Sumber: Survei Oktober 2009

Dari sepuluh lokasi penelitian, terdapat 5 lokasi dimana aktifitas Yayasan

Kampung tetap ada, namun tidak berkembang, seperti digambarkan dalam pie

chart gambar 6.10 berikut:

Gambar 6.10

Diagram Operasionalisasi YK

Sumber: Survei Oktober 2009

Koperasi Serba Usaha (KSU) mempunyai kecenderungan yang lebih baik

dibandingkan YK, karena aktivitas umumnya masih terus berjalan setelah

program berakhir. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pengelolaan dana bergulir

yang dilaksanakan. Beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi diantaranya:

Page 21: BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Research-12233-194602021976032001... · skoring/pembobotan ditujukan untuk menilai hasil dari kuesioner

VI -21

Operasionalisasi KSU

10%

40%50%

Berkembang Ada dan tetap Tidak berkembang

• banyaknya kredit macet

• kurangnya minat masyarakat sendiri dalam mengajukan pinjaman

• perbaikan, karena merasa dana yang dipinjamkan kurang maksimal.

• pengelolaan yang kurang baik / terbatasnya sumber daya manusia dari

pengurus koperasi

Diagram mengenai aktifitas KSU di sepuluh lokasi penelitian dapat dilihat

pada gambar 6.11 berikut:

Gambar 6.11

Diagram Operasionalisasi KSU

Sumber: Survei Oktober 2009

Optimalisasi peran serta masyarakat dalam KSU dapat dicapai diantaranya

melalui pelatihan oleh dinas terkait masalah manajemen pengelolaan koperasi dan

bimbingan serta pengoptimalan peran kader untuk manajemen koperasi.