68 BAB VI ANALISA Memasuki bab VI peniliti akan menguraikan penelitian melalui wawancara mendalam (in depth interview) dengan 2 staff Public Relations PT. Sido Muncul (bulan Mei 2011) mengenai strategi-strategi dalam usaha membina hubungan baik dengan komunitas sekitar (community relations) melalui program Corporate Social Responsibility, dengan memberikan teori-teori yang terkait. Dan juga pendapat dari beberapa warga dan tokoh masyarakat di sekitar perusahaan. 6.1 Kedudukan dan Peran Divisi Public Relations PT. Sido Muncul Isu-isu penting yang dihadapi para spesialis Public Relations yang bekerja dalam organisasi dapat diselesaikan dengan memahami model-model strategi dan memikirkan manajemen sumber daya manusia (Oliver, 2001 : 61). Begitu pula dengan manajemen Public Relations perusahaan swasta dalam menjalin hubungan baik dengan komunitas masyarakat sekitar. Public Relations suatu perusahaan adalah divisi khusus yang menjadi essensi perusahaan dalam menjalin hubungan yang baik dengan komunitasnya. Hubungan baik yang timbul akan serta merta menciptakan citra positif perusahaan sehingga perusahaan akan mencapai sukses dalam jangka panjang. Citra timbul dari penilaian masyarakat mengenai kinerja dan keseluruhan system perusahaan. citra positif menjadi tujuan korporasi yang didasarkan pada loyalitas komunitas kepada perusahaan. komponen terciptanya hubungan yang baik dengan komunitas adalah hubungan saling ketergantungan, saling membutuhkan, serta adanya pengakuan komunitas. Hubungan timbal balik perusahaan dengan masyarakatnya juga dipengaruhi oleh persepsi masyarakat tentang kehadiran perusahaan. persepsi antara lain dibentuk oleh latar belakang historis yang tidak mudah dihapus begitu saja. (Kasali, 2003 : 137) Public Relations PT. Sido Muncul secara dinamis menjalin komunikasi dua arah dengan komunitas dalam rangka melakukan proses pemantauan mengenai keinginan komunitas. Public Relations PT. Sido Muncul dalam pelaksanaan berbagai program didukung oleh pihak-pihak yang mempunyai relevansi dengan program yang akan
18
Embed
BAB VI ANALISA - Institutional Repository | Satya Wacana …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8415/7/T1... · · 2016-09-06komunitas kepada perusahaan. komponen terciptanya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
68
BAB VI
ANALISAMemasuki bab VI peniliti akan menguraikan penelitian melalui wawancara
mendalam (in depth interview) dengan 2 staff Public Relations PT. Sido Muncul (bulan
Mei 2011) mengenai strategi-strategi dalam usaha membina hubungan baik dengan
komunitas sekitar (community relations) melalui program Corporate Social
Responsibility, dengan memberikan teori-teori yang terkait. Dan juga pendapat dari
beberapa warga dan tokoh masyarakat di sekitar perusahaan.
6.1 Kedudukan dan Peran Divisi Public Relations PT. Sido Muncul
Isu-isu penting yang dihadapi para spesialis Public Relations yang bekerja dalam
organisasi dapat diselesaikan dengan memahami model-model strategi dan memikirkan
manajemen sumber daya manusia (Oliver, 2001 : 61).
Begitu pula dengan manajemen Public Relations perusahaan swasta dalam
menjalin hubungan baik dengan komunitas masyarakat sekitar. Public Relations suatu
perusahaan adalah divisi khusus yang menjadi essensi perusahaan dalam menjalin
hubungan yang baik dengan komunitasnya. Hubungan baik yang timbul akan serta merta
menciptakan citra positif perusahaan sehingga perusahaan akan mencapai sukses dalam
jangka panjang. Citra timbul dari penilaian masyarakat mengenai kinerja dan keseluruhan
system perusahaan. citra positif menjadi tujuan korporasi yang didasarkan pada loyalitas
komunitas kepada perusahaan. komponen terciptanya hubungan yang baik dengan
komunitas adalah hubungan saling ketergantungan, saling membutuhkan, serta adanya
pengakuan komunitas. Hubungan timbal balik perusahaan dengan masyarakatnya juga
dipengaruhi oleh persepsi masyarakat tentang kehadiran perusahaan. persepsi antara lain
dibentuk oleh latar belakang historis yang tidak mudah dihapus begitu saja. (Kasali, 2003
: 137)
Public Relations PT. Sido Muncul secara dinamis menjalin komunikasi dua arah
dengan komunitas dalam rangka melakukan proses pemantauan mengenai keinginan
komunitas. Public Relations PT. Sido Muncul dalam pelaksanaan berbagai program
didukung oleh pihak-pihak yang mempunyai relevansi dengan program yang akan
69
diselenggarakn. Divisi yang terkait bertanggung jawab penuh dalam pembagian tugas
yang diberikan. Kerja sama antar divisi tersebut bertujuan agar informasi yang akan
disampaikan melalui acara yang diselenggarakan dapat dicerna dengan lebih baik oleh
komunitas karena ditangani oleh pihak-pihak yang memiliki kompetensi tinggi dalam
bidang tersebut. Public Relations Officer yang kuat dan berpengaruh, didukung oleh tim
yang kompeten, adalah saluran komunikasi untuk memfasilitasi dan menyampaikan arti
serta pesan kepada CEO. (Oliver, 2001 :68). CEO memberikan tugas kepada divisi Public
Relations sebagai negosiator antara perusahaan dengan komunitas. Dari negosiasi akan
diketahui keinginan kedua belah pihak. Namun tidak semua keinginan kedua belah pihak
dapat terpenuhi karena adanya kultur budaya yang berbeda.
1.6.1.1 Kendala Public Relations PT. Sido Muncul dalam Membina
Hubungan Baik Perusahaan dan Komunitas
Setiap komunitas mempunyai karakter yang berbeda-beda. Penduduk yang terletak
di satu daerah juga berbeda-beda. Mereka yang bermukim di daerah pesisir pantai dan
pegunungan juga berbeda. Sub-sub kultur, keadaan alam, ketersediaan sumner daya,
peristiwa politik ,masa lalu, semuanya membentuk karakter. Karakter komunitas PT. Sido
Muncul berbeda dengan system kerja yang diterapkan pada perusahaan. karakter mengacu
pada kultur budaya setempat. Ketika memasuki suatu daerah, perusahaan umumnya hanya
mengenal karakter daerah tersebut secara umum. Ketidaksesuian penanganan perusahaan
terhadap komunitasnya sejak pertama kali perusahaan hadir menimbulkan kesalahan yang
bisa berakibat panjang. (Kasali, 2003 : 137)
Untuk menghindari timbulnya konflik diselenggarakan berbagai program guna
mendukung strategi membina hubungan yang harmonis dengan komunitas.
Program-program yang diselenggarakan adalah taktik dari strategi tersebut. Program
dilaksanakan terus-menerus, periodesasi tersebut akan memicu interaksi antara komunitas
dengan perusahaan. interaksi secara berkala akan berdampak pada tumbuhnya hubungan
saling memiliki dan membutuhkan. Prinsip kegiatan Public Relations adalah
mengharmonisasikan hubungan antara perusahaan beserta manajer dan karyawannya
dengan masyarakat di sekitar perusahaan. Hubungan timbal balik dengan rasa memiliki
70
dibutuhkan oleh perusahaan agar perusahaan memperoleh dukungan komunitas. (Kasali,
2003 : 131)
1.6.1.2 Strategi Public Relations PT. Sido Muncul dalam Membina
Hubungan Baik dengan Komunitas Sekitar melalui program Corporate
Social Responsibility.
Realisasi strategi Public Relations PT. Sido Muncul dalam membina hubungan
baik dengan komunitas adalah melalui program-program Corporate Social Responsibility
(CSR) serta berpartisipasi dengan pemberian sponsorship. Keberlanjutan perusahaan akan
terjamin jika perusahaan memperhatikan dimensi social dan lingkungan hidup. (Ima,
2006 : 27)
Kata kunci untuk memahami CSR adalah komitmen, pembangunan berkelanjutan,
kesukarelaan, tidak terbatas hanya untuk pemenuhan hukum/ peraturan dan bukan hanya
karitatif serta kewajiban etika, moral, dan sosial. Secara teori Corporate Social
Responsibility merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan diperolehnya laba, perusahaan dapat
memberikan deviden bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagian laba yang
diperoleh guna membiayai pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan, serta
membayar pajak kepada pemerintah dan melaksanakan program CSR demi kesejahteraan
masyarakat. (Susanto, 2007:26)
Program-program Public Relations melalui program Corporate Social
Responsibility yang diselenggarakan sebagai strategi membina hubungan baik dengan
komunitas tersebut selalu melalui 4 tahapan, yaitu tahap pengumpulan data (fact finding),
perencanaan (planning), pelaksanaan dan komunikasi (taking action and communicating),
serta evaluasi (evaluating). Proses Public Relations selalu dimulai dan diakhiri dengan
penelitian (Kasali, 2003 : 82).
Pengumpulan data (fact finding)
Pada tahap awal penelitian dilakukan proses penghimpunan data-data factual
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dari data tersebut akan
diperoleh pokok permasalahan sehingga dapat ditentukan program yang tepat untuk
71
diselenggarakan, waktu penyelenggaraan, tempat penyelenggaraan, estimasi
anggaran, khalayak sasaran, serta tingkat keberhasilan dari tujuan utama
penyelenggaraan program. Dari pengertian data di atas dapat disimpulkan bahwa
data merupakan sesuatu yang belum memiliki arti maupun nilai karena belum
diolah sedemikian rupa agar menghasilkan suatu nilai. Data juga merupakan
komponen yang paling penting, data yang memiliki kualitas bagus akan
menghasilkan output yang berguna sedangkan data yang tidak memiliki kualitas
yang bagus akan menghasilkan output yang tidak berguna.
Perencanaan (planning)
Tahap selanjutnya adalah perencanaan segala sesuatu hingga program