BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini memberikan pengetahuan bahwa film Warkop sebagai film komedi yang mampu menjadi media untuk menyalurkan kritikan terhadap kehidupan sosial masa itu, di mana kritikan yang memuat nilai intelektualitas baik secara eksplisit maupun implisist. Intelektualitas secara eksplisit dapat ditemukan melalui dialog dan didukung oleh aspek mise en scene (akting dan kostum serta tata rias). Intelektualitas secara implisit dapat dipahami dari metafora-metafora yang harus dimaknai secara mendalam. Teori semiotika Roland Barthes yang memiliki dua tingkatan yaitu denotasi, konotasi yang kemudian memunculkan mitos ini mampu membongkar tanda yang ada dalam film Setan Kredit. Film Setan Kredit ini bergenre drama komedi horor. Komedi dalam Setan Kredit lebih banyak tentang komedi satir, terlihat dari dialog dan didukung oleh mise en scene. Komedi satir ini menunjukkan intelektualitas ketiga tokoh dalam melakukan lawakannya.Intelektualitas pada film Setan Kredit ini bukan karena tokoh memakai baju formal khas kaum eksekutif, mengendarai mobil mahal ataupun tinggal di rumah mewah. Intelektualitas terlihat dari kemampuan menangkap ide-ide dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar dan merespon ide-ide tersebut menjadi tindakan yang berfungsi secara sosial.Topik-topik sensitif dikemas dalam sebuah cerita yang disatirkan menjadi sesuatu lawakan lucu namun serat akan makna. Dialog yang bagus terlihat dari pilihan diksi memberikan teka teki makna dibaliknya. Kontrol ketat yang dilakukan Orde Baru terhadap semua budaya popular tidak menyurutkan Warkop untuk tetap menungankan aspirasinya kedalam setiap karyanya.Warkop DKI memahami bahwa film merupakan media perubahan (agent of change). Film Setan Kredit digunakan sebagai media untuk mengubah dan menginformasikan kepada penonton terhadap UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
7
Embed
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan - digilib.isi.ac.iddigilib.isi.ac.id/2034/5/BAB V.pdf · dan perkembangan psikososial anak remaja yang kurang berprestasi di DIY. Yogyakarta: Fakultas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini memberikan pengetahuan bahwa film Warkop sebagai
film komedi yang mampu menjadi media untuk menyalurkan kritikan terhadap
kehidupan sosial masa itu, di mana kritikan yang memuat nilai intelektualitas
baik secara eksplisit maupun implisist. Intelektualitas secara eksplisit dapat
ditemukan melalui dialog dan didukung oleh aspek mise en scene (akting dan
kostum serta tata rias). Intelektualitas secara implisit dapat dipahami dari
metafora-metafora yang harus dimaknai secara mendalam. Teori semiotika
Roland Barthes yang memiliki dua tingkatan yaitu denotasi, konotasi yang
kemudian memunculkan mitos ini mampu membongkar tanda yang ada dalam
film Setan Kredit.
Film Setan Kredit ini bergenre drama komedi horor. Komedi dalam
Setan Kredit lebih banyak tentang komedi satir, terlihat dari dialog dan
didukung oleh mise en scene. Komedi satir ini menunjukkan intelektualitas
ketiga tokoh dalam melakukan lawakannya.Intelektualitas pada film Setan
Kredit ini bukan karena tokoh memakai baju formal khas kaum eksekutif,
mengendarai mobil mahal ataupun tinggal di rumah mewah. Intelektualitas
terlihat dari kemampuan menangkap ide-ide dari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di sekitar dan merespon ide-ide tersebut menjadi tindakan yang
berfungsi secara sosial.Topik-topik sensitif dikemas dalam sebuah cerita yang
disatirkan menjadi sesuatu lawakan lucu namun serat akan makna.
Dialog yang bagus terlihat dari pilihan diksi memberikan teka teki makna
dibaliknya. Kontrol ketat yang dilakukan Orde Baru terhadap semua budaya
popular tidak menyurutkan Warkop untuk tetap menungankan aspirasinya
kedalam setiap karyanya.Warkop DKI memahami bahwa film merupakan
media perubahan (agent of change). Film Setan Kredit digunakan sebagai
media untuk mengubah dan menginformasikan kepada penonton terhadap
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
128
realitas yang ditangkap oleh Dono, Kasino dan Indro di masa Orde Baru.
Makna intelektualitas yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Kemampuan anggota masyarakat yang mengabdikan diri kepada
pengembangan gagasan orisinal dan terlibat dalam usaha-usaha
intelektual kreatif.
2. Menalar dan menilai
3. Menyeluruh
4. Mencipta dan merumuskan arah berfikir spesifik
5. Menyesuaikan fikiran pada pencapaian hasil akhir
6. Memiliki kemampuan mengeritik
7. Potensi intelektual yang memiliki fungsi sosial.
B. Saran
Semoga kedepannya semakin banyak penelitian mengenai film Indonesia
khususnya genre komedi, karena Indonesia memiliki banyak komedian yang
berbakat dan sangat layak untuk diteliti. Kedepanya peneliti dapat melihat dari
perspektif yang berbeda tidak hanya melalui teori semiotika. Bagi calon
peneliti lainnya dapat menangkap fenomena dan perkembangan budaya yang
lain sebagai objek penelitian agar fenomena dan budaya tersebut tidak ditulis
oleh bangsa luar. Keterbatasan materi dalam penelitian seperti rekaman film
dengan resolusi tinggi menjadi hambatan bagi peneliti, oleh karena itu
banyaknya literatur sangat membantu dalam proses analisis.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Dari Buku
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.