Proses Keputusan Teknik Riset Operasi- GRR Page 68 BAB IX PROSES KEPUTUSAN Lingkungan di mana keputusan dibuat sering digolongkan kedalam empat keadaan: certainty, risk, uncertainty, dan conflict. Decision theory terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam keadaan risk dan uncertainty. Theory of games berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam suasana conflict. Baik decision theory maupun games theory membantu pembuat keputusan dalam menganalisa masalah-masalah dengan bermacam- macam pilihan tindakan-konsekuensi dan kemudian mengidendifikasi tindakan yang terbaik. Suatu keadaan certainty terjadi jika semua informasi yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan diketahui dan tersedia (sering dinamakan perfect information). Dalam LP, model diformulasikan dan dipecahkan dalam keadaan yang diasumsikan certainty. Misalnya tentang jumlah yang pasti akan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang, sumber daya yang tersedia, dan keuntungan per unit semuanya diasumsikan diketahui dengan certainty. Kondisi certainty juga ditemui dalam masalah transportasi, non linear programming, dan deterministic dynamic programming. Asumsi certainty untuk suatu masalah di mana informasi tak diketahui dengan certainty sering memberikan suatu pendekatan solusi optimum yang beralasan. Keadaan ris k terdapat jika informasi sempurna tak tersedia tetapi proba- bilitas bahwa hasil (outcomes) tertentu akan terjadi dapat diperkirakan. Sehingga, untuk masalah keputusan dalam suasana risk, teori probabilitas merupakan komponen penting. Keadaan uncertainty menunjukkan suatu keadaan di mana probabilitas kejadian dalam suatu situasi keputusan tak diketahui. Dalam suasana risk, outcomes dari suatu situasi keputusan didefinisikan melalu suatu distribusi probabilitas. Sementara dalam uncertainty fungsi probabilitas tidak dapat
12
Embed
BAB IX PROSES KEPUTUSAN - galihrakacita.staff.gunadarma.ac.idgalihrakacita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/46146/BAB+IX.pdfProses Keputusan Teknik Riset Operasi- GRR Page 70
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 68
BAB IX
PROSES KEPUTUSAN
Lingkungan di mana keputusan dibuat sering digolongkan kedalam empat
keadaan: certainty, risk, uncertainty, dan conflict. Decision theory terutama
berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam keadaan risk dan
uncertainty. Theory of games berhubungan dengan pengambilan keputusan
dalam suasana conflict. Baik decision theory maupun games theory membantu
pembuat keputusan dalam menganalisa masalah-masalah dengan bermacam- macam
pilihan tindakan-konsekuensi dan kemudian mengidendifikasi tindakan yang
terbaik.
Suatu keadaan certainty terjadi jika semua informasi yang diperlukan
untuk membuat suatu keputusan diketahui dan tersedia (sering dinamakan
perfect information). Dalam LP, model diformulasikan dan dipecahkan dalam
keadaan yang diasumsikan certainty. Misalnya tentang jumlah yang pasti akan
sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang, sumber daya
yang tersedia, dan keuntungan per unit semuanya diasumsikan diketahui dengan
certainty. Kondisi certainty juga ditemui dalam masalah transportasi, non linear
programming, dan deterministic dynamic programming. Asumsi certainty untuk
suatu masalah di mana informasi tak diketahui dengan certainty sering
memberikan suatu pendekatan solusi optimum yang beralasan.
Keadaan ris k terdapat jika informasi sempurna tak tersedia tetapi proba-
bilitas bahwa hasil (outcomes) tertentu akan terjadi dapat diperkirakan. Sehingga,
untuk masalah keputusan dalam suasana risk, teori probabilitas merupakan
komponen penting.
Keadaan uncertainty menunjukkan suatu keadaan di mana probabilitas
kejadian dalam suatu situasi keputusan tak diketahui. Dalam suasana risk,
outcomes dari suatu situasi keputusan didefinisikan melalu suatu distribusi
probabilitas. Sementara dalam uncertainty fungsi probabilitas tidak dapat
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 69
ditentukan. Sehingga suasana certainty dan uncertainty menunjukkan dua ekstrim
yang mewakili tersedianya informasi sementara suasana resiko adalah titik
antaranya.
Kondisi conflict ada jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan
berada dalam persaingan. Pengambil keputusan tidak hanya tertarik pada
tindakan mereka, tetapi juga pada tindakan pengambil keputusan yang lain.
A. Keputusan Dalam Suasana Resiko
Membahas pengambilan keputusan dalam suasana resiko, harus diawali dengan
mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak. Kemudian,
peristiwa-peristiwa yang mungkin probabilitas terjadinya harus diduga. Ketiga, pay
off untuk suatu peristiwa tertentu ditentukan. Bukan hal mudah untuk membuat
monetary pay off kombinasi tindakan-peristiwa secara tepat. Namun, pengalaman
yang banyak dan atau catatan masa lalu memberikan dugaan pay off yang relatif
tepat. Untuk mendemonstrasikan langkah-langkah ini dalam pengambilan
keputusan pada suasana resiko, ikuti contoh berikut.
Contoh : Masalah Investasi
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua alternatif investasi, A dan B,
yang memiliki dua kondisi finansial yang berbeda. Setiap kondisi memiliki
probabilita kejadian yang sama (pI = 0,5 dan p2= 0,5). Pay off matriks masalah ini
ditunjukkan pada tabel berikut.
Alternatif
investasi
Peristiwa kondisi 1
p1=0,5
kondisi 2
p2=0,5
A -1.000.000 1.060.000
B 20.000 30.000
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 70
Kriteria yang paling sering digunakan dalam pengambilan keputusan adalah
expected value. Expected value untuk suatu tindakan adalah rata-rata tertimbang
pay off, yaitu jumlah dari pay off untuk setiap tindakan dikalikan probabilitas
peristiwa yang bersangkutan. Alternatif yang logis adalah yang memiliki expected
value terbesar. Expected value (nilai harapan) kedua rencana investasi adalah :
E (A) = -1.000.000 (0,5) + 1.060.000 (0,5) = 30.000
E (B) = 20.000 (0,5) + 30.000 (0,5) = 25.000
Meskipun nilai harapan rencana A lebih besar dari pada rencana B ,
pengambil keputusan bisa saja lebih memilih B dari pada A. Dalam kasus ini,
pengambil keputusan mungkin meletakkan prioritas yang lebih tinggi dalam
mencegah kerugian potensial yang berkaitan dengan kombinasi kondisi 1 dan
inv estasi A dari pada pay off rata-rata jangka panjang.
B. Expected Opport Unity Loss
Suatu kriteria alternatif untuk mengevaluasi keputusan dalam suasana risk
dinamakan e x pe c t e d oppo r tu n i t y l o ss (EOL). Prinsip dasar EOL adalah
meminimumkan kerugian yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan
tertentu. Konsep EOL didemonstrasikan pada contoh berikut.
Misalkan sebuah perusahaan memiliki tiga alternatif investasi A, B , dan C
dan dua peristiwa yang mencerminkan kondisi pasar yang berlainan. Komponen-
komponen situasi keputusan itu disajikan pada tabel berikut.
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 71
Alternatif
investasi
Peristiwa kondisi 1
p1=0,4
kondisi 2
p2=0,6 A 50.000 -10.000
B 15.000 60.000
C 100.000 10.000
O ppo r t u n i t y l o ss dihitung untuk setiap peristiwa dengan pertama kali
mengidentifikasikan tindakan terbaik untuk setiap peristiwa. Bagi kondisi pasar 1,
inv estasi C adalah keputusan terbaik. Opportunity loss karena pemilihan
inv estasi A atau B dihitung dengan mengurangkan pay off mereka dari pay off
inv estasi C. Sehingga opportunity loss untuk investasi A adalah 50.000 (=
100.000 - 50.000) dan untuk investasi B adalah 85.000 (= 100.000 - 15.000).
Jika kondisi pasar 2 dikatakan diketahui dengan pasti, opportunity loss
untuk setiap alternatif tindakan dapat dihitung dengan cara yang sama seperti
kondisi pasar 1. Dalam hal ini investasi B adalah alternatif terbaik. Opportunity
loss untuk semua alternatif investasi dengan kondisi pasar tertentu ditunjukkan
pada tabel berikut.
Alternatif
investasi
Peristiwa kondisi 1
p1=0,4
kondisi 2
p2=0,6
A 50.000 70.000
B 85.000 0
C 0 50.000
EOL, yang memasukkan probabilitas masing-masing kondisi pasar,
dihitung dengan menentukan nilai harapan untuk setiap tindakan. Sehingga :
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 72
EOLA = 0,4 (50.000) + 0,6 (70.000) = 62.000
EOLB = 0,4 (85.000) + 0,6 ( 0) = 34.000
EOLC = 0,4 ( 0) + 0,6 (50.000) = 30.000
Dapat dilihat bahwa alternatif terbaik adalah investasi C, karena minimumkan
EOL. Dengan kriteria expected value juga akan disarankan untuk memilih
inv estasi C. Kedua kriteria akan selalu memberikan kesimpulan yang sama.
Konsekuensinya, cukup salah satu dari kedua kriteria diterapkan untuk mencapai
suatu keputusan.
C. Expected Value Of Perfect Information
Suatu perluasan dari kriteria expected value (EV) dan EOA expected value of
perfect information (EVPI). Dalam pembuatan keputusan pada suasana risk,
informasi yang tersedia kurang banyak dibanding keputusan dalam suasana certainty.
Dalam hubungannya dengan teori keputusan, hal ini ditafsirkan sebagai
selisih antara hasil yang berhubungan dengan probabilitas (yaitu risk) dan
pengetahuan pasti di mana hasil akan terjadi. Jika informasi yang diperoleh
pengambil keputusan dapat mengubah kondisi risk menjadi pasti, informasi itu
dikatakan menjadi informasi sempurna.
Pikirkan kembali contoh yang lalu, expected value dalam suasana certainty
adalah :
EV = 0,4 (100.000) + 0,6 (60.000) =
76.000.
Sementara expected value dengan informasi tak sempurna yang terbesar adalah
inv estasi C sebesar :
EVc = 0,4 (100.000) + 0,6 (10.000) = 46.000.
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 73
Membandingkan hasil investasi yang diharapkan dengan informasi sem-
purna (76.000) dengan hasil yang diharapkan tanpa informasi sempurna (46.000)
menghasilkan EVPI. Sehingga :
EVPI = 76.000 - 46.000 = 30.000.
EVPI, 30.000, adalah jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh pengambil
keputusan untuk mendapatkan informasi sempurna. Perhatikan bahwa EVPI juga
sama dengan EOL minimum atau EOL untuk alternatif terbaik. Ini karena EOL
mengukur selisih EV terbaik keputusan dalam suasana risk dan certainty.
Pengambil keputusan tidak selalu memilih alternatif yang
memaksimumkan expected monetary value dalam suatu keputusannya. Ini terjadi
karena beberapa sebab. Pertama, orang tidak selalu bersedia menerima
kerugian potensial pada saat ini untuk merealisasikan keuntungan potensial
dalam jangka panjang. Orang-orang ini dapat digambarkan sebagai risk avoiders.
Di lain pihak, ada risk takers yang bersedia berjudi untuk jumlah uang yang lebih
besar dari pada harapan hasil sekarang yang dijamin.
Kedua, berkaitan dengan prosedur pembayaran premi asuransi. Terdapat
banyak orang yang membayar premi untuk menutup kerugian rumah, mobil dan
asuransi jiwa. Namun, harapan hasilnya negatif karena perusahaan asuransi
menetapkan premi yang menjamin adanya keuntungan bagi asuransi. Orang
membayar premi untuk mencegah kemungkinan kerugian potensial yang besar.
Tingkah laku itu dapat diterangkan dengan konsep utility yang didefinisikan
sebagai suatu ukuran preferensi individu akan uang (yang dihadapkan terhadap
pencegahan resiko). Von Neuman dan Morgenstern mengembangkan suatu
kriteria keputusan di mana utility dapat diukur. Sesuai dengan utility mereka,
dalam suatu keputusan, seseorang akan memilih alternatif yang me-
maksimumkan expected utility nya.
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 74
Konsep utility Von Neuman dan Morgenstern diukur pada suatu skala
cardinal dalam satuan yang dinamakan utiles. Utility diukur dengan meneliti suatu
pola keputusan pengambil keputusan dalam suasana resiko.
Kesulitan penggunaan kriteria utility adalah menentukan nilai utility. Utility
secara mekanik serupa dengan penetapan expected monetary. Kurva utility
adalah garis yang menghubungkan titik kombinasi utility dan uang. Dasar untuk
memperoleh kurva demikian biasanya dengan menempatkan pengambil keputusan
dalam bermacam-macam suasana keputusan hipotetik dan memplot pola pilihan
pengambil keputusan dalam hal resiko dan utility. Gambar 8.1 menunjukkan
bermacam-macam kurva utility dan ferensi resiko yang berhubungan.
D. Keputusan Dalam Ketidakpastian
Pengambilan keputusan dalam ketidak pastian menunjukkan suasana keputusan
di mana probabilitas hasil-hasil potensial tak diketahui (tak diperkirakan). Dalam
suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif
dalam bermacam-macam peristiwa seperti pada situasi resiko. Namun, pengambil
keputusan tak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.
Sebagai suatu contoh, misalkan pengambil keputusan memiliki Rp 100.000
untuk diinvestasikan pada salah satu dari tiga rencana investasi saham, obligasi
Proses Keputusan
Teknik Riset Operasi- GRR Page 75
atau menabung. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan bersedia menginves-
tasikan semua dana pada salah satu rencana. Pay off dari ketiga investasi
didasarkan pada tiga kondisi ekonomi potensial : dipercepat, normal, tumbuh
lambat. Matriks pay off situasi keputusan ini dibentuk dengan cara yang sama
seperti pada situasi resiko, yaitu:
Alternatif
investasi
Kondisi ekonomi Dipercepat Normal Lambat
Saham 10.000 6.500 - 4.000
Obligasi 8.000 6.000 1.000
Tabungan 5.000 5.000 5.000
Terdapat beberapa kriteria pengambilan keputusan dalam ketidakpastian.
Beberapa kriteria yang menonjol akan ditunjukkan melalui contoh investasi ini.
E. Kriteria Laplace
Kriteria Laplace menyarankan bahwa karena probabilitas peristiwa tak diketahui,
seharusnya diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang
sama untuk terjadi. Dengan kata lain, setiap peristiwa ditetapkan memiliki
probabilitas sama, dalam kasus ini sebesar 1/3. Sebingga nilai harapan untuk