20 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Deskripsi Masalah Pada tahapan ini permasalahan yang terjadi pada Posyandu Mawar ini adalah pemberian makanan tambahan pemulihan untuk balita kurang gizi usia 6 – 59 bulan yang seharusnya sasaran prioritas utama merupakan keluarga miskin tetapi tidak tepat sasaran dan belum merata. Pada kenyataannya, keluarga yang tingkatan ekonomi kelas menengah keataspun yang seharusnya bisa memenuhi PMT Pemulihan untuk balita nya tetapi masih bisa mendapat bantuan PMT Pemulihan. Selain itu dari hasil penelitian dan wawancara penulis dengan Kader Posyandu, masih banyaknya orang tua balita yang tidak menyadari pentingnya datang ke Posyandu untuk menimbangkan balita nya, sehingga para Kader Posyandu kesulitan untuk mendapatkan data balita yang layak dan tidak nya untuk menerima bantuan PMT Pemulihan. Kenyataan yang ada selama ini, Kader Posyandu hanya mengajukan data balita kurang gizi yang aktif datang ke Posyandu dan hal ini tentunya belum sesuai dengan panduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita kurang gizi dan gizi buruk. 4.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Adapun tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan ini adalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan balita usia 6 – 59 bulan untuk menerima bantuan PMT Pemulihan sehingga akan lebih efektif dan tepat sasaran. 4.3 Pengguna Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan penerima bantuan PMT Pemulihan ini digunakan oleh Kader Posyandu. 4.4 Variabel – Variabel Keputusan / Kriteria – kriteria Kriteria – kriteria dalam perancangan sistem pendukung keputusan penerima bantuan PMT Pemulihan untuk balita yaitu : 1. Data Balita usia 6 – 59 bulan 2. Data Kader Posyandu 3. Status Gizi Balita 4. Penghasilan Orangtua
40
Embed
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4 · (BOK). E k s t a k s i Basis Basis model spk Sistem model basis data Sistem model spk METODE Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dialog interface
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
20
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM
4.1 Deskripsi Masalah
Pada tahapan ini permasalahan yang terjadi pada Posyandu Mawar ini
adalah pemberian makanan tambahan pemulihan untuk balita kurang gizi usia
6 – 59 bulan yang seharusnya sasaran prioritas utama merupakan keluarga
miskin tetapi tidak tepat sasaran dan belum merata. Pada kenyataannya,
keluarga yang tingkatan ekonomi kelas menengah keataspun yang seharusnya
bisa memenuhi PMT Pemulihan untuk balita nya tetapi masih bisa mendapat
bantuan PMT Pemulihan. Selain itu dari hasil penelitian dan wawancara
penulis dengan Kader Posyandu, masih banyaknya orang tua balita yang tidak
menyadari pentingnya datang ke Posyandu untuk menimbangkan balita nya,
sehingga para Kader Posyandu kesulitan untuk mendapatkan data balita yang
layak dan tidak nya untuk menerima bantuan PMT Pemulihan. Kenyataan
yang ada selama ini, Kader Posyandu hanya mengajukan data balita kurang
gizi yang aktif datang ke Posyandu dan hal ini tentunya belum sesuai dengan
panduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi
balita kurang gizi dan gizi buruk.
4.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Adapun tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan ini adalah
untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan balita
usia 6 – 59 bulan untuk menerima bantuan PMT Pemulihan sehingga akan
lebih efektif dan tepat sasaran.
4.3 Pengguna Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan penerima bantuan PMT Pemulihan ini
digunakan oleh Kader Posyandu.
4.4 Variabel – Variabel Keputusan / Kriteria – kriteria
Kriteria – kriteria dalam perancangan sistem pendukung keputusan
penerima bantuan PMT Pemulihan untuk balita yaitu :
1. Data Balita usia 6 – 59 bulan
2. Data Kader Posyandu
3. Status Gizi Balita
4. Penghasilan Orangtua
21
5. Jumlah Tanggungan Anak
6. Rekening Pembayaran Listrik
4.5 Diagram / Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
a. Data Eksternal :
Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011
mengenai anggaran untuk kegiatan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemulihan melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
b. Alternatif
Data Balita
c. Data Internal
1. Data Balita usia 6 – 59 bulan
2. Data Kader Posyandu
3. Status Gizi Balita
4. Penghasilan Orangtua
5. Tanggungan Anak
6. Biaya Pembayaran Listrik
22
d. Diagram Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
Gambar 4.1 Diagram Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan
PMT Pemulihan Untuk Balita Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Data Internal :
1. Data Balita
2. Data Kader
Posyandu
3. Status Gizi Balita
4. Penghasilan
Orangtua
5. Tanggungan Anak
6. Biaya Pembayaran
Listrik
Data Eksternal :
Peraturan Kementerian
Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2011
mengenai anggaran
untuk kegiatan
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Penyuluhan dan
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Pemulihan melalui
dana Bantuan
Operasional Kesehatan
(BOK).
E
k
s
t
r
a
k
s
i
Basis
data spk Basis
model spk
Sistem model basis
data
Sistem model spk
METODE
Metode Simple
Additive Weighting
(SAW)
Dialog interface :
Menu login.
Form menu utama.
Form menu input, edit dan delete data ibu.
Form menu input, edit dan delete data
balita.
Form perhitungan SAW.
Form laporan hasil keputusan balita untuk
menerima bantuan PMT Pemulihan.
Form cetak data
Form logout
User Komputer
23
4.6 Metode Simple Additive Weighting (SAW) Digunakan Untuk
Menentukan Penerima PMT Pemulihan Balita
Penentuan balita dalam mendapat bantuan PMT Pemulihan pada
Posyandu Mawar berdasarkan penelitian dan wawancara yang telah penulis
lakukan, didapatkan data kriteria berserta bobot persentasenya dan data
parameter beserta nilainya. Oleh karena itu, penulis akan menggunakan
kriteria penentuan balita untuk mendapat bantuan PMT Pemulihan adalah
sebagai berikut :
1. Status Gizi Balita usia 6 – 59 bulan (sesuai KMS)
2. Penghasilan Orangtua
3. Tanggungan Anak
4. Biaya Pembayaran Listrik
4.7 Perhitungan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
4.7.1 Pemberian Bobot Persentase
Langkah awal metode Simple additive Weighting (SAW) adalah
pemberian nilai bobot di setiap kriteria. Berikut keempat kriteria dalam
penentuan balita untuk mendapatkan bantuan PMT Pemulihan :
Tabel 4.1 Tabel Kriteria dan Pembobotan
Nama Kriteria Nilai Bobot (%)
C1 Status Gizi Balita (sesuai KMS) 40
C2 Penghasilan per bulan 25
C3 Tanggungan anak 20
C4 Biaya listrik per bulan 15
4.7.2 Pemberian Nilai Crips Pada Tiap Parameter
Dari kriteria di atas, dibuat suatu tingkatan parameter yang telah
ditentukan ke dalam nilai crips. Rating kecocokan pada parameter setiap
kriteria seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Nilai Crips Pada Kriteria Status Gizi
Kriteria Parameter Nilai Crips
Status Gizi Balita (sesuai
KMS)
Gizi Lebih 25
Gizi Normal 50
Gizi Kurang 75
24
Kriteria Parameter Nilai Crips
Gizi Buruk 100
Tabel 4.3 Nilai Crips Pada Kriteria Penghasilan per Bulan
Kriteria Parameter Nilai Crips
Penghasilan per bulan
> 3.000.000 25
2.000.000 s/d 3.000.000 50
1.000.000 s/d < 2.000.000 75
< 1.000.000 100
Tabel 4.4 Nilai Crips Pada Kriteria Tanggungan Anak
Kriteria Parameter Nilai Crips
Tanggungan Anak
(Disertakan Kartu
Keluarga)
1 Anak 25
2 Anak 50
3 Anak 75
>= 4 anak 100
Tabel 4.5 Nilai Crips Pada Kriteria Biaya Listrik per Bulan
Kriteria Parameter Nilai Crips
Biaya Listrik per Bulan
> 250.000 25
100.000 s/d < 250.000 50
50.000 s/d < 100.000 75
< 50.000 100
4.7.3 Penjabaran Alternatif Pada Setiap Kriteria
Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap
kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya penjabaran alternatif pada setiap
kriteria yang telah dikonversikan dengan nilai crips. Berikut perhitungan
berdasarkan contoh kasus. Sepuluh balita calon penerima bantuan PMT
Pemulihan memiliki data sebagai berikut :
25
4.6 Tabel Balita Calon Penerima Bantuan
Alternatif
Kriteria
Status Gizi Penghasilan
/bulan
Tanggungan
Anak Biaya Listrik/bulan
Sinta Gizi Kurang 900.000 1 anak < 50.000
Selvi Gizi Buruk 1.000.000 2 anak < 50.000
Latifa Gizi Kurang 1.200.000 1 anak 50.000 s/d < 100.000
Aini Gizi Kurang 1.000.000 2 anak 50.000 s/d < 100.000
Anugrah Gizi Buruk 1.500.000 2 anak 50.000 s/d < 100.000
Affan Gizi Buruk 900.000 2 anak < 50.000
Rija Gizi Kurang 750.000 1 anak < 50.000
Shafira Gizi Buruk 1.200.000 4 anak 50.000 s/d < 100.000
Ahmad Gizi Kurang 1.000.000 1 anak 50.000 s/d < 100.000
Citra Gizi Buruk 900.000 2 anak < 50.000
Berdasarkan data calon balita penerima bantuan PMT Pemulihan diatas
dapat dibentuk matriks keputusan dengan label [X] yang dikonversikan
dengan nilai crips sebagai berikut :
Tabel 4.7 Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4
Sinta 75 100 25 100
Selvi 100 75 50 100
Latifa 75 75 25 75
Aini 75 75 50 75
Anugrah 100 75 50 75
Affan 100 100 50 100
Rija 75 100 25 100
Shafira 100 75 100 75
Ahmad 75 75 25 75
Citra 100 100 50 100
26
Bobot pada tiap-tiap kriteria diatas adalah sebagai berikut : C1=40% ;
C2=25% ; C3=20% dan C4=15% , maka penyelesaiannya adalah sebagai
berikut :
Vektor bobot [W]={40,25,20,15} membuat matriks keputusan X, dibuat
dari tabel kecocokan sebagai berikut :
75 100 25 100
100 75 50 100
75 75 25 75
75 75 50 75
X = 100 75 50 75
100 100 50 100
75 100 25 100
100 75 100 75
75 75 25 75
100 100 50 100
Kemudian melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai
rating kinerja ternormalisasi (Rij) dari alternatif Ai pada atribut Cj, dengan
menerapkan rumus dibawah ini :
Rij =
Perhitungan :
R11 =
=
= 0,75
R12 =
=
= 1
R13 =
=
= 0,25
R14 =
=
= 1
R21 =
=
= 1
R22 =
=
= 0,75
27
R23 =
=
= 0,5
R24 =
=
= 1
R31 =
=
= 0,75
R32 =
=
= 0,75
R33 =
=
= 0,25
R34 =
=
= 0,75
R41 =
=
= 0,75
R42 =
=
= 0,75
R43 =
=
= 0,5
R44 =
=
= 0,75
R51 =
=
= 1
R52 =
=
= 0,75
R53 =
=
= 0,5
R54 =
=
= 0,75
R61 =
=
= 1
R62 =
=
= 1
R63 =
=
= 0,5
R64 =
=
= 1
R71 =
=
= 0,75
R72 =
=
= 1
28
R73 =
=
= 0,25
R74 =
=
= 1
R81 =
=
= 1
R82 =
=
= 0,75
R83 =
=
= 1
R84 =
=
= 0,75
R91 =
=
= 0,75
R92 =
=
= 0,75
R93 =
=
= 0,25
R94 =
=
= 0,75
R101 =
=
= 1
R102 =
=
= 1
R103 =
=
= 0,5
R104 =
=
= 1
Melakukan proses penilaian dengan cara mengalikan matriks
ternormalisasi (R) dengan bobot (W) adalah sebagai berikut :
29
0,75 1 0,25 1
1 0,75 0,5 1
0,75 0,75 0,25 0,75
0,75 0,75 0,5 0,75
R = 1 0,75 0,5 0,75
1 1 0,5 1
0,75 1 0,25 1
1 0,75 1 0,75
0,75 0,75 0,25 0,75
1 1 0,5 1
Terakhir menentukan nilai preverensi untuk setiap alternatif (Vi)
dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R)
dengan nilai bobot (W). Penjumlahan hasil kali matriks ternormalisasi