68 BAB IV PENYAJIAN DAN ANLISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Latar Belakang Pembuatan Film Habibie & Ainun a) Biografi Bachruddin Jusuf Habibie Nama :Prof.Dr.- Ing.H.Bacharuddin Jusuf Habibie Lahir : Parepare, 25 Juni 1936 Agama : Islam Istri : Hasri Ainun Habibie Karir : MENRISTEK Ke-1, Presiden RI Ke-3 Anak : Ilham Akbar & Tareq Kemal Almamater : ITB, Rheinisch- Westfalische Technische, Hoschschule Aachen. Prof. DR. Ing. H. Bacharuddin Jusuf adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. 1 1 Bacharuddin Jusuf Habibie, Habibie & Ainun, (Jakarta : THC Mandiri, 2010), h.183
59
Embed
BAB IV PENYAJIAN DAN ANLISIS DATA Deskripsi Obyek ...digilib.uinsby.ac.id/2069/8/Bab 4.pdf · • Habibie dan Ainun , The Habibie Center Mandiri, 2009 (memori tentang Ainun Habibie)5
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
68
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANLISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Latar Belakang Pembuatan Film Habibie & Ainun
a) Biografi Bachruddin Jusuf Habibie
Nama :Prof.Dr.-
Ing.H.Bacharuddin Jusuf Habibie
Lahir : Parepare, 25 Juni 1936
Agama : Islam
Istri : Hasri Ainun Habibie
Karir : MENRISTEK Ke-1,
Presiden RI Ke-3
Anak : Ilham Akbar & Tareq
Kemal
Almamater : ITB, Rheinisch-
Westfalische Technische,
Hoschschule Aachen.
Prof. DR. Ing. H.
Bacharuddin Jusuf adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia
menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden
pada tanggal 21 Mei1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman
Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober1999
Artinya : “Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya”.
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkan sebuah
hadits dari Abu Hurairah ra. Yang menceritakan, bahwa pada suatu haru
Rasulullah SAW. Berkhutbah dihadapan kami. Kemudian beliau
menyebut-nyebut masalah penggelapan dan kadar dosanya yang besar.
Artinya : “Ingatlah, mudah-mudahan aku tidak menjumpai seseorang diantara kamu di hari kiamat kelak, yang lehernya tergantung
14Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK......, h.75 15Ahmad Mustofa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, terjemahan Anshori Umar Sitanggal, dkk, (Semarang:PT. Karya Toha Putra, 1993), hh. 208-209
113
seekor unta yang bersuara, kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, tolonglah aku.’ Akan aku jawab ‘Aku tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan Allah untukmu,’ karena aku telah menyampaikan padamu (tentang haramnya hal tersebut). Mudah-mudahan aku tidak menjumpai seorang pun diantara kamu di hari kiamat kelak dengan lehernya terdapat seekor kuda yang meringkik. Kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, tolonglah aku.’ Akan aku jawab ‘Aku tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan Allah untukmu,’ karena aku telah menyampaikan padamu,’ Semoga aku tidak berjumpa dengan seorang pun diantara kalian, kelak di hari kiamat datang dengan lehernya bergelayutan pakaian-pakaian (kain-kain) yang berkibar-kibar. Kemudian ia mengatakan, ‘ Wahai Rasulullah, tolonglah aku,’ jawabku, ‘Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah,’ karena telah aku sampaikan padamu. ‘ Aku berharap tidak menjumpai seorang pun diantara kalian pada hari kiamat dengan harta diam (emas dan perak) bergelantungan dilehernya. Kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, tolonglah aku,’ Aku jawab,’ Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah sebab aku telah menyampaikan padamu.’ ”16
Sebagian Ulama memahami makna hadist itu sebagai suatu
perumpamaan. Artinya, orang yang melakukan penggelapan atau korupsi
itu, keadaannya di hari kiamat kelak diserupakan dengan keadaan
seseorang yang memanggul-manggul hal-hal yang digelapkannya itu. Ia
merasakan kepayahan lantaran beban dosa-dosanya terbuka, dan tidak
seorang pun mau menolong dan menyelamatkannya. Kemudian ia menuju
seseorang yang diharapkan mampu menolongnya, tetapi yang terjadi
justru sebaliknya, ia pun menghina dan tidak mau menolong atau
menyelamatkannya.17
16Ahmad Mustofa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, terjemahan Anshori Umar Sitanggal, dkk, (Semarang:PT. Karya Toha Putra, 1993), hh. 208-209 17Ahmad Mustofa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi....., h. 209
114
Dari pemaparan surat Ali Imran ayat 161 dan sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dapat ditarik kesimpulan bahwa,
bagaimanapun alasannya penggelapan atau korupsi merupakan perbuatan
dosa dan di hari kiamat kelak akan di beri azab oleh Allah tentang semua
perbuatan yang dilakukan ketika di dunia.
Dalam Al Qur’an dan Hadits sudah jelas terdapat larangan untuk
melakukan penggelapan atau korupsi, tidak hanya itu hukum yang berlaku
di Indonesia pun juga melarang adanya praktek korupsi dan semua
kegiatan yang termasuk kategori korupsi yang tentunya merugikan banyak
pihak. Hal ini sudah jelas tertera dalam Undang – Undang RI Nomor 31
Tahun 1999 Juncto Undang – Undang RI Nomor 20 Tahun 2001.
Adapun Habibie & Ainun adalah sebuah kisah nyata atau biografi
dari seorang BJ. Habibie. Mulai dari menempuh pendidikan sekolah di
tingkat menengah atas sampai dengan mendapat gelar S3, tidak sampai
disitu saja melainkan dilanjutkan dengan kisah dimana ketika beliau
menjadi seorang menteri di Indonesia dan kemudian menjadi presiden
Indonesia. Semua itu terangkum nyata di dalam film Habibie & Ainun ini.
Dengan semua intrik politik hingga tidak pidana korupsi yang dibumbui
dengan cerita romantis perjalanan Habibe & Ainun dalam mengarungi
kehidupan. Inilah yang membuat film Habibie & Ainun mampu menyedot
perhatian para penonton. Film ini berbeda dengan film drama romantis
lainnya. Dalam film ini tidak hanya menyuguhkan atau menonjolkan sisi
keromantisannya saja. Melainkan baanyak pelajaran yang tersimpan
115
dalam film ini, yaitu pesan “anti korupsi”. Hal ini ditunjukkan dengan
sikap tegas Habibie ketika menolak semua hadiah dari Sumohadi yang
merupakan Gratifikasi. Ketegasan Habibie sudah tentu harus
dilaksanakannya. Karena beliau amanah dan bertanggung jawab atas tugas
negara yang sedang diembannya.
Kegiatan dakwah seharusnya dilakukan secara proaktif oleh semua
umat Islam. Baik secara perorangan ataupun kelompok. Dakwah
merupakan proses untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini
dimaksudkan untuk memberikan arahan, pemahaman seseorang untuk
menuju keridhaan Allah.18
Sikap yang ditujukkan oleh Habibie adalah sikap proaktif secara
perorangan dalam berdakwah dalam menolak adanya kemungkaran yaitu
praktek korupsi. Dan memberikan pemahaman bahwa praktek korupsi itu
jelas melanggar peraturan agama dan negara.
3) Korelasi Teori & Temuan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Analisis
Semiotik. Kata Semiotika sendiri berasal dari bahasa yunani, semeion yang
artinya tanda atau seme , yang berarti “penafsir tanda”. Semiotik adalah
ilmu ilmu secara sistematik yantg mempelajari tanda – tanda, lambang –
lambang, sistem – sistemnya dan proses perlambangan. Jika diterapkan
dalam tanda – tanda bahasa, maka huruf, kata, kalimat tidak memiliki arti
pada dirinya sendiri. Tanda – tanda itu hanya mengemban arti (Significant)
18Samsul Munir, Ilmu Dakwah.....,h. 58
116
dalam kaitannya dengan pembacanya.19 Sedangkan secara istilah, semiotik
dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek –
objek, peristiwa – peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Pembaca
itulah yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan sesuai
dengan konvensi dalam sistem bahasa yang bersangkutan. Lebih jelas
dikemukakan Preminger , Semiotik adalah ilmu tentang tanda – tanda. Ilmu
ini menganggap bahwa fenomena social / masayarakat atau kebudayaan itu
merupakan tanda – tanda . Semiotik itu mempelajari sistem – sistem, aturan
konvensi – konvensi yang memungkinkan tanda – tanda tersebut
mempunyai arti.20
Menurut Peirce, sebuah tanda itu mengacu pada suatu acuan, dan
representasi adalah fungsi utamanya. Hal ini sesuai dengan definisi dari
tanda itu sendiri, yaitu sebgaia sesuatu yang meiliki bentuk fisik, dan harus
merujuk pada sesuatu yang lain tanda tersebut. Dalam pengertian semiotik,
termasuk tanda adalah kata – kata , citra, suara, bahasa tubuh atau gesture
dan juga objek.
Semiotik sosial ada tiga unsur yang menjadi pusat perhatian
penafsiran teks secara kontekstual yaitu : Medan Wacana (apa yang
dibicarakan) : Dalam unsur ini menunjukkan pada hal yang sedang terjadi :
apa yang dijadikan wacana oleh pelaku dakam Film Habibie & Ainun
tentang sesuatu yang terjadi di lapangan. Penyampai Wacana (Siapa yang
berbicara) : Dalam unsur ini menunjukkan pada orang – orang yang
19 Alex, Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung PT. Remaja Rosdakarya cet. 3, 2006), hh. 16-17 20 Alex, Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 96
117
dicantumkan dalam teks atau dialog dalam Film Habibie & Ainun; sifat
orang tersebut, kedudukan dan peranan mereka. Dengan kata lain, siapa
saja yang berbicara dan bagaimana sumber itu digambarkan sifatnya. Mode
Wacana (peranan bahasa yang digunakan) : Dalam unsur ini menunjuk
pada bagian yang diperankan oleh bahasa; bagaimana seorang komunikator
dalam Film Habibie & Ainun menggunakan gaya bahasa untuk
menggambarkan medan atau situasi dan perlibat (orang – orang yang
dibicarakan); apakah mengunakan bahasa yang diperhalus atau hiperbolik,
eufimistik, vulgar. 21Dari ketiga unsur dalam semiotik sosial peneliti dapat
menjawab unit analisis yang diajukan oleh peneliti.
a. Medan Wacana (Apa yang dibicarakan) : Dalam hal yang dibicarakan
oleh peneliti adalah film drama yang berjudul Habibie & Ainun yang
menceritakan tentang perjalanan seorang BJ. Habibie yang penuh
dengan lika – liku baik dalam asmara, keluarga, dan pekerjaan.
Dimana peneliti fokus pada masalah anti korupsi yang ditonjolkan
pada beberapa adegan dalam film Habibie & Ainun. Dimana ketika
Habibie menjabat sebagai seorang MENRISTEK, beliua mendapat
ujian dari Allah yang berupa godaan duniawi. Godaan tersebut sangat
kencang menerpa perjalanan karir Habibie sebagai seorang menteri.
Akan tetapi godaan tersebut berhasil di tolak oleh Habibie. Penolakan
yang dilakukan Habibie menunjukkan bahwa Habibie tidak
mendukung adanya praktek korupsi.
21Alex Sobur, Analisis Teks Media......., h. 148
118
b. Penyampai Wacana (Siapa yang berbicara) : Yang selalu berulang kali
mengatakan dalam dialog anti korupsi adalah Habibie, seorang pejabat
negara yang di kala itu menjabat sebagai MENRISTEK yang memiliki
sifat tanggung jawab, amanah serta berani dalam menegakkan suatu
kebenaran. Serta Ainun sorang istri yang senantiasa setia
mendampingi Habibie dalam keadaan begaimanapun serta
memberikan dukungan, saran yang posotif yang sangat membantu
ketika Habibie akan menetukan sebuah keputusan.
c. Mode Wacana (Peranan bahasa yang digunakan) : penggunaan bahasa
dalm Film Habibie & Ainun ini Melodrama yang mengharu biru dan
pengguanaan dilaog khas puisi cinta dan Ketegasan dalam berbicara.
Keduanya tergambar pada dialog yang menghiasi sepanjang hampir 2
jam durasi film.
Peneliti menemukan kekuatan dalam dialog “anti korupsi” didalam
film Habibie & Ainun yaitu ketegasan sikap Habibie dalam menghadapi
godaan yang berupa materi disebut dengan gratifikasi (pemberian hadiah
terhadap seorang pegawai negeri dengan maksud tertentu), dimana
gratifikasi termasuk dalam tindak pidana korupsi yang diatur dalam
Undang – Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang – Undang RI
Nomor 20 Tahun 2001 pasal 12 B.22
Habibie & Ainun adalah sebuah kisah nyata atau biografi dari
seorang BJ. Habibie. Mulai dari menempuh pendidikan sekolah di tingkat
22Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK...., h.75
119
menengah atas sampai dengan mendapat elar S3, tidak samapai disitu saja
melainkan dilanjutkan dengan kisah dimana ketika beliau menjadi seorang
menteri di Indonesia dan kemudian menjadi presiden Indonesia. Semua itu
terangkum nyata ddalam film Habibie & Ainun ini. Dengan semua intrik
politik hingga tidak pidana korupsi yang dibumbui dengan cerita romantis
perjalanan Habibe & Ainun dalam mengarungi kehidupan. Inilah yang
membuat film Habibie & Ainun mampu menyedot perhatian para
penonton. Film ini berbeda dengan film drama romantis lainnya. Dalam
film ini tidak hanya menyuguhkan atau menonjolkan sisi keromantisannya
saja. Melainkan baanyak pelajaran yang tersimpan dalam film ini, yaitu
pesan “anti korupsi”. Hal ini ditunjukkan dengan sikap tegas Habibie
ketika menolak semua hadiah dari Sumohadi yang merupakan Gratifikasi.
Pada film drama ini sangat bagus dan film ini fakta yang terjadi
pada kehidupan manusia, serta ada yang menjadi singgungan karena
adanya anti korupsi didalamnya, dimana seorang pejabat negara yang
dengan berani dan tegas menolak gratifikasi yang datang kepadanya. Bagi
penulis tindak pidana korupsi adalah suatu tindakan hina yang berdampak
luas bagi tatanan kehidupan dan ekonomi suatu negara. Hanya satu orang
yang melakukan tindakan tersebut akan tetapi dampaknya bisa dirasakan
oleh semua masyarakat, masyarakat menjadi dirugikan dengan adanya
tindakan tersebut. Cerita dalam film ini dapat menjadi sebuah pelajaran
kepada semua pejabat negara yang ada di Indonesia, agar tidak melakukan
tindakan korupsi. Jika dalam film ini adalah peringatan kepada sorang
120
pejabat agar tidak sekali – kali menerima hadiah (gratifikasi) dari pihak
manapaun. karena dapat menimbulkan kerugian bagi suatu negara.
Untuk menghadapi berbagai tantangan umat Islam dewasa ini,
dakwah merupakan suatu yang sangat relevan untuk dikembangkan di era
informasi ini adalah pers Islam atau berbagai tayangan yang penuh dengan
pesan dakwah didalamnya. Pemanfaatan berbagai teknologi untuk misi
dakwah sangatlah efektif jika di lakukan di era globalisasi ini. Melalui
media TV, cetak, internet serta film.Di Indonesia, KH. Abdurrahman
Wahid, dan juga tokoh-tokoh lainnya saat ini menggunakan media massa,
internet, film untuk menyebarkan informasi gagasannya yang penuh
dengan nilai Islami.23
Usaha Dakwah Islamiyyah yang mencakup segi yang sangatlah
luas, hal tersebut dapat berlagsung dengan efektif dan efisien, apabila
sebelumnya sudah dilakukan dengan tindakan-tindakan persiapan dan
perencanaan secara matang serta dengan menggunakan metode dan media
dakwah yang dapat mengena di hati para Mad’u.24 Tugas umat Islam untuk
senantiasa berdakwah yaitu dengan beramar ma’ruf nahi munkar secara
mutlak harus dilaksanakan oleh umat Islam baik secara perorangan ataupun
kelompok. Baik dengan media ceramah ataupun berupa tayangan film yang
mengandung nilai dakwah. Seperti dalam film Habibie & Ainun ini. Yang
menolak adanya tindakan korupsi dalam hal ini adalah gratifikasi, ini
menunjukkan sikap yang beramar ma’ruf nahi munkar. 23Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah,(Jakarta : Amzah, 2009), h. 18 24Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah...., h. 19
121
Terkait dengan hal tersebut, bahwa tindakan korupsi dalam hal ini
adalah gratifikasi adalah sebuah momok bagi pejabat. Karena iming –
iming berupa materi yang jumlahnya sangatlah besar. Secara logika, siapa
yang bisa menolak godaan yang burupa materi melimpah. Jika seorang
pejabat tidak memiliki iman dan taqwa yang kuat maka sangatlah mudah
untuk tergoda. Tetapi jika seorang pejabat tersebut mempunyai iman dan
taqwa yang kuat, maka godaan sebesar apapun akan mampu dilewatinya.
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi sangatlah
dibutuhkan, karena tindakan korupsi merusak tatanan kehidupan manusia.
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera
perlu secara terus – menerus ditingkatkan usaha – usaha pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pada umumnya serta tindak pidana korupsi
pada umumnya.
Pembuatan film yang didalamnya mengandung makna dakwah anti
korupsi juga merupakan salah satu peran masyarakat dalam usaha
pemberantasan korupsi. Menyuguhkan tayangan yang penuh dengan pesan
dakwah adalah usaha untuk menginformasikan masyarakat bahwa tindakan
yang tidak baik seperti korupsi haruslah diperangi mulai dari diri kita
sendiri atau peorangan. Karena pada dasarnya tugas umat Islam adalah
menyeru kepada kebajikan dan mencegah yang munkar. Jika dalam tiap
individu umat Islam sudah tertanam sikap untuk senantiasa beramar ma’ruf
nahi munkar dan iman taqwa yang kuat maka dari usaha pencegahan
perorangan tersebut akan menjadi sekumpulan orang yang beramar ma’ruf
122
nahi munkar juga. Maka akan tercipta umat muslim yang akan berada di
jalan Allah yaitu selamat di dunia dan di akhirat.
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
korupsi telah cukup banyak perundang – undang yang mengatur tentang
pencegahan dan pemberantasan korupsi diantaranya diatur dalam Undang –
Undang Nomor 31 Tahun 1999 dan Undang – Undang Nomor 20 tahun
2001.25 Disamping itu kepribadian serta keimanan seorang pejabat juga
menentukan kuat atau tidaknya dalam menghadapi godaan berupa materi
yang datang.
Dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan pemerentah Nomor 71 Tahun
2000 menyatakan bahwa : “Peran serta masyarakat adalah peran aktif
perorangan, Organisasi Masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat
dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi”. 26 Dari
pengertian tersebut bahwa untuk mencegah tindak pidana korupsi tidak
perlu menunggu masa yang banyak untuk melakukan pencegahan,
melainkan jika menemui atau menerima serta meliahat tindak pidana
korupsi dimana dalam film Habibie & Ainun adalaah dalam konteks
gratifikasi, maka sikap Habibie secara perorangan yang berperan aktif
dalam pemberantasan korupsi patutlah menjadi contoh bagi pejabat negara
saat ini.
Pandangan islam terhadap Pemberian hadiah pada Pejabat.
Pada dasarnya, seseorang memberikan hadiah atau parsel kepada
25Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK ....., h. 98 26Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK ....., h. 235
123
saudaranya seislam merupakan perbuatan terpuji dan dianjurkan oleh
syariat. Apalagi jika diniatkan untuk menyambung silaturahim, kasih
sayang dan rasa cinta, atau dalam rangka membalas budi dan kebaikan
orang lain dengan hal yang semisal atau lebih baik darinya.
Rasulullah Muhammad SAW amat melarang bagi seseorang
memberikan hadiah jika hadiah tersebut mengandung hajat dan pamrih
nabi melarang keras bagi pejabat (hakim) menerima uang (hadiah) dalam
bentuk sogokkan.27
Para ulama’ fiqih pun menegaskan bahwa hadiah yang di terima
kepada pejabat atau pegawai sesungguhnya adalah suap jika sampai
menerima berarti ia telah menghiyanati kepercayaan dan mandat Allah dan
apa yang di ambilnya adalah uang haram dan termasuk penghiyanatan
jabatan. Praktik pemberian hadiah dan bingkisan kepada pejabat yang
terbukti menerima hadiah-pun harus di hukum dan dicopot jabatanya.28
Dalam konteks ini sekali lagi dipaparkan kisah Rasulullah Saw.
Bersama seorang pejabat Zakat yang beliau angkat. Diriwayatkan oleh Al-
Bukhari Muslim dan Abu Daud dari Abu Hamid As-Sya’id ra. Tuturnya:
Nabi Saw. Menunjuk seorang laki-laki yang dipanggil Ibnu Al-Latbiyyah
untuk menarik sedekah (sedekah) saat datang ia melapor: ini untuk anda
dan ini dihadiahkan khusus untuk saya”. Nabi Saw langsung bangkit
seraya bertahmid memuji Allah Swt untuk kemudian berseru ammaba’ad,
sesungguhnya telah aku tunjuk seorang laki-laki untuk mengurus suatu
27Abdullah Lam Ibrahim, fiqih finansial (Solo: Inter media. 2005), h. 200 28Husain Syahata, suap dan korupsi. (Jakarta : Amzah.2005), h. 11
124
pekerjaan yang di pasrahkan oleh Allah kepadaku, lalu ia datang dan
berkata: ini untuk anda dan ini adalah hadiah yang dihadiahkan khusus
kepada saya, Demi Allah tidak ada salah seorang dari kalian yang
mengambil suatu tanpa hak apa pun kecuali ia akan menghadap Allah
sambil memanggulnya (sebagai belenggu) pada hari kiamat kelak. 29
Rasulullah Saw, juga memberi peringatan tegas kepada pejabat dan
para pegawai agar jangan sekali-kali menerima suap yang berkedok hadiah
atau bingkisan beliau bersabda: “barang siapa diantara kalian yang telah
kami tunjuk untuk mengurus suatu pekerjaan lalu ia menyembunyikan
sehelai benang atau lebih maka ia akan menjadi rantai belenggu yang akan
di datangkan bersamanya kelah dihari kiamat (HR. Muslim)
Dari hadis di atas para fuqoha berkesimpulan bahwa hadiah-hadiah
yang di berikan para pejabat dan pegawai adalah suap, uang haram dan
penyelewengan jabatan, islam mengharamkan suap dalam bentuk dan nama
apa pun (hadiah) oleh karna itu dengan nama tidak akan dapat
mengeluarkannya dari haram menjadi halal.30
Namun terkadang pula, hadiah bisa menjadi haram atau perantara
menuju perkara yang haram jika hadiah tersebut untuk tujuan yang
melanggar aturan syariat, seperti bertujuan menyuap orang yang
menerimanya agar memberikan sesuatu yang bukan haknya, atau
membebaskannya dari hukuman yang mesti menimpanya, membatilkan
yang hak, atau sebaliknya. Dengan demikian, hukum memberikan hadiah 29Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-lu’lu’ wal marjan ( Surabaya : PT Bina Ilmu Offset, 1993) , h. 711 30Ibrahim Lubis, Kumpulan Hadis-hadis(Jakarta : Galia Indonesia, 1984) , h. 371
125
itu berbeda-beda sesuai dengan tujuan pemberinya dan seberapa jauh
dampak dan kerusakan yang ditimbulkan dari pemberian tersebut.
Dalam ayat Al – Qur’an surat Ali Imran ayat 161, menjelaskan
tentang diharamkan bagi semua orang untuk menikamati harta yang bukan
Artinya : “Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.”
Seperti halnya yang dialami oleh Habibie, dimana ketika beliau
menjabat sebagai seorang menteri, banyak godaan yang menghampirinya.
Dan jika beliau menerimanya. Maka akan menimbulkan berbagai masalah
lain. Serta melanggar aturan agama dan pemerintah. Karena perbuatan
gratifikasi tersebut merupakan salah satu tindak pidana korupsi.
Film ini juga merupakan salah satu cerminan untuk masyarakat
luas. Bahwasannya dalam film ini mengangkat kisah atau realita dalam
kehidupan nyata dan memberikan pelajaran untuk masyarakat juga jika di
dunia ini praktek korupsi dalam hal ini gratifikasi masih sangatlah marak.
Sebagai manusia haruslah beramar ma’ruf nahi munkar dengan berperan
aktif baik secara perorangan ataupun kelompok dalam memberantas adanya
tindak pidana korupsi. Tindak pidana korupsi dalam hal ini adalah
126
gratifikasi adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah yang sudah
dijelaskan dalam Al – Qur’an serta dilarang oleh pemerintah yang sudah
diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang – Undang RI
Nomor 20 Tahun 2001 pasal 12 B.
Hidup tanpa didasari oleh agama yang menjadikan pilar dalam
kehidupan, bagaikan hidup tanpa pegangan seperti rumah tak bertiang,
sedangkan hidup tanpa masalah bukanlah suatu kehidupan oleh karena itu
agama merupakan air penyejuk di dalam suatu kehidupan. Dan agama juga
merupakan penerang dalam kehidupan, karena dengan agama kita dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan dalam
kehidupan sehari – hari. Akan tetapi, kebanyakan manusia tetap melanggar
larangan yang sudah dilarang oleh agama. Dari agama terdapat dua
pedoman yaitu Al – Qur’an dan Hadits, untuk menjalankan atau melakukan
hidup mereka dengan jalan yang diberikan oleh Allah. Akan tetapi semua
itu telah diselewengkan oleh manusia pada jaman sekarang.