-
42
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dibahas proses pengujian terhadap sistem yang
dilakukan pada
jaringan Local Area Network (LAN) di laboratorium BS-10 Fakultas
Teknik Elektro dan
Komputer Universitas Kristen Satya Wacana. Proses pengujian
hanya dilakukan pada
sepuluh buah komputer dimana jumlah tersebut berbeda dengan
spesifikasi (20 komputer),
karena komputer yang dapat digunakan hanya sepuluh komputer,
sebuah komputer sebagai
server, dan tiga buah Notebook sebagai client dengan jaringan
WIFI. Pengujian meliputi dua
hal, yaitu tahap streaming data video dan streaming live data
video.
4.1. Spesifikasi Alat
Pada proses pengujian digunakan :
1. Sepuluh buah komputer dengan spesifikasi sebagai berikut
:
a. Perangkat Lunak:
- Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 dan Service Pack
3.
- Sistem Operasi Windows Vista menggunakan virtual machine.
b. Perangkat Keras
- Prosesor Pentium® Dual-Core CPU E5400 @2,70 GHz.
- Memory RAM 2093 MB DDR2.
- Video Graphics Adapter Intel® G41Express Chipset.
2. Sebuah komputer untuk server dengan spesifikasi sebagai
berikut :
a. Perangkat Lunak :
- Sistem Operasi Windows Server 2008 Enterprise
b. Perangkat Keras :
- Processor Intel® Core® 2 Duo CPU 2.4 GHz
- Memory RAM 4 GB DDR2
- Video Graphics Adapter Intel Eaglelake Graphics Chip
Accelerated
3. Tiga buah NoteBook dengan spesifikasi sebagai berikut :
Nama Komputer : Krisna
a. Perangkat Lunak :
- Sistem Operasi Windows Service Pack 3.
b. Perangkat Keras :
- Processor AMD Athlon(tm)X2 DualCore QL-66@2,70 GHz.
-
43
- Memory RAM 1024 MB DDR2.
- Video Graphics Adapter ATI Radeon HD 3200 Graphics.
Nama Komputer : Cerian
a. Perangkat Lunak :
- Sistem Operasi Windows Service Pack 3.
- Sistem Operasi Windows 7 Ultimate
b. Perangkat Keras :
- Processor Intel Core I3 2330M
- Memory RAM 2048 MB DDR3.
- Video Graphics Adapter NVidia GeForce GT520M
Nama Komputer : Roy
c. Perangkat Lunak :
- Sistem Operasi Windows Service Pack 3.
- Sistem Operasi Windows 7 Ultimate
d. Perangkat Keras :
- Processor Intel Core I3 2330M
- Memory RAM 2048 MB DDR3.
- Video Graphics Adapter NVidia GeForce GT520M
4.2. Prosedur Pengujian
Pada bagian ini akan menjelaskan langkah – langkah untuk
melakukan pengujian secara
kompatibilitas dan juga pengujian berdasarkan skenario yang
telah dibuat.
4.2.1. Pengujian Kompatibilitas Aplikasi
Pengujian ini dilakukan dalam tahap pengembangan aplikasi.
Pengujian dilakukan
untuk memeriksa bahwa aplikasi dapat berjalan pada semua sistem
operasi dan juga pada
semua jenis komputer. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua
jenis komputer yang
memiliki jaringan yang berbeda, yaitu Personal Computer (PC)
dengan menggunakan
jaringan Local Area Network (LAN) dan Notebook dengan
menggunakan jaringan WIFI.
Pengujian juga dilakukan pada tiga macam browser yang berbeda,
yaitu Google Chrome,
Mozilla Firefox, dan Microsoft Internet Explorer.
Langkah-langkah pengujian yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Nyalakan PC server yang sudah ter-install web server WAMP5
1.9.2, JDK, dan JMF.
2. Jalankan WAMP5 server.
3. Nyalakan sepuluh PC di laboratorium BS-10.
-
44
4. Install-kan web browser,wireshark dan JDK 1.6 ke sepuluh
komputer tersebut.
5. Jika sudah berhasil terinstall, jalankan web browser.
6. Jalankan streaming data video dan streaming live video.
7. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web
browser Mozilla Firefox.
8. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web
browser Microsoft
Internet Explorer.
9. Ulangi langkah nomor 5 dan 6 untuk Notebook dengan web
browser Google Chrome.
Tabel 4.1. Identifikasi dan pelaksanaan pengujian
kompatibiltas
No. Fungsi yang diuji Pemicu Keluaran yang diharapkan
1. Streaming Video pada PC
dan Notebook dengan
menggunakan browser
Google Chrome
User menjalankan
aplikasi streaming
data video
Aplikasi menampilkan
streaming data video
dengan benar
2. Streaming Video pada PC
dan Notebook dengan
menggunakan browser
Mozzila Firefox
User menjalankan
aplikasi streaming
data video
Aplikasi menampilkan
streaming data video
dengan benar
3. Streaming Video pada PC
dan Notebook dengan
menggunakan browser
Internet Explorer
User menjalankan
aplikasi streaming
data video
Aplikasi tidak dapat
menampilkan streaming data
video dengan benar
4. Streaming Video pada PC
dan Notebook dengan
menggunakan browser
Google Chrome
User menjalankan
aplikasi live
streaming data video
Aplikasi menampilkan live
streaming data video
dengan benar
5. Streaming Video pada PC
dan Notebook dengan
menggunakan browser
Mozzila Firefox
User menjalankan
aplikasi live
streaming data video
Aplikasi menampilkan live
streaming data video
dengan benar
6. Streaming Video pada PC
danNotebook dengan
menggunakan browser
Internet Explorer
User menjalankan
aplikasi live
streaming data video
Aplikasi menampilkan live
streaming data video
dengan benar
Berdasarkan hasil pengujian kompatibilitas, dapat dilihat bahwa
pengujian terhadap
sepuluh buah PC dan tiga buah Notebook dengan menggunakan
browser berbeda belum
semuanya mendukung player HTML5 untuk memutar format video
seperti mp4, ogg, dan
juga Webm.
Sedangkan PC yang menggunakan web browser Google Chrome sudah
mendukung
semua fungsi pada aplikasi website ini. Gambar 4.1. menunjukkan
format video dan browser
yang support HTML5.
-
45
Gambar 4.1. Format Video dan Browser yang Support HTML5
4.2.2. Pengujian dengan Skenario
Pada proses pengujian ini, dilakukan penggabungan dari beberapa
pengujian sesuai
dengan spesifikasi yang telah dibuat. Pengujian ini meliputi
:
Pengujian untuk akses
aplikasi website dari komputer client yang terhubung jaringan
Wi-Fi dan Local Area
Network.
Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi Low Quality
(360 x 240) pixel.
Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi Medium
Quality (480 x 320)
pixel.
Pengujian untuk memutar file video dengan resolusi High Quality
(720 x 480) pixel.
Pengujian untuk proses pengiriman data video secara real-time
dengan protokol RTP.
Pengujian untuk menerima dan memutar live streaming data
video.
4.2.2.1. Spesifikasi Pengujian Skenario
Pengujian – pengujian ini digabungkan menjadi sebuah skenario
pengujian yang
dilakukan pada aplikasi ini, aplikasi streaming data video.
Pengujian skenario menggunakan
spesifikasi sebagai berikut :
a. Pengujian dengan menjalankan aplikasi website.
b. Pengujian Live Streaming dengan data sumber video dan suara
external dikirim lewat
USB.
c. Pengujian dengan menggunakan sepuluh komputer yang telah
diinstall web browser
dan JDK untuk mengakses aplikasi website dengan jaringan Local
Area Network.
Pada pengujian ini, komputer client menggunakan IP Address
antara 192.168.1.1
hingga 192.168.1.10.
d. Pengujian dengan menggunakan satu buah komputer yang telah
ter-install web server
WAMP, JDK, dan juga JMF untuk menerima semua request yang
dikirim oleh client.
-
46
Pada pengujian ini alamat komputer dari komputer server adalah
adalah
192.168.61.39.
e. Pengujian dengan menggunakan tiga buah Notebook yang telah
ter-install web
browser dan JDK untuk mengakses aplikasi website dengan
menggunakan jaringan
Wi-Fi. Pada pengujian ini, Notebook client menggunakan IP
Address antara
192.168.1.11 hingga 192.168.1.13.
4.2.2.2. Langkah – Langkah Pengujian Skenario
Langkah – langkah pengujian skenario adalah sebagai berikut
:
1. Nyalakan sepuluh komputer yang telah ter-install web browser
dan JDK untuk aplikasi
website streaming video sisi client yang ada di laboratorium
BS-10
2. Nyalakan tiga buah notebook yang telah ter-install web
browser dan JDK untuk aplikasi
website streaming video sisi client.
3. Nyalakan sebuah PC server yang telah ter-install aplikasi
server.
4. Jalankan aplikasi server pada komputer server.
5. Saat pertama kali aplikasi website dijalankan, belum
ditemukan data video yang
tersimpan didalam database.
6. Admin harus menambahkan data video serta informasi –
informasi yang berkaitan
dengan video, dengan cara menekan tombol “ ”.
7. Masukkan data video yang ingin disediakan pada website. Data
video ini akan dipanggil
pada saat client melakukan request data video pada aplikasi
website streaming data
video.
8. Tekan tombol “ ” jika ingin melakukan perubahan data video
yang sudah tersimpan
pada database.
9. Tekan tombol “ ” jika ingin melakukan penghapusan data video
yang sudah tidak
digunakan pada database.
10. Buka web browser dan jalankan aplikasi website streaming
video komputer client pada
seluruh komputer.
11. Pada saat pertama kali website terbuka, akan ditampilkan
default user interface yaitu
halaman home yang berisi informasi dan tab-tab untuk pilihan
halaman lainnya.
12. Pilih halaman tab record, untuk menikmati aplikasi website
streaming data video. Pada
halaman record akan menampilkan judul-judul video disertai
keterangan yang
menjelaskan video tersebut, selain itu juga terdapat tiga tombol
untuk memilih kualitas
video yang diinginkan.
-
47
13. Pada saat client menekan tombol Low,maka akan muncul player
untuk memutar video
dengan resolusi (320 x 240) pixel.
14. Klik tombol play yang terdapat pada player untuk langsung
memutar data video.
15. Klik tombol maximize yang terdapat pada player untuk
menikmati video secara
fullscreen.
16. Ulangi langkah 12 – 15 dengan mengganti pilihan kualitas
Medium dan High.
17. Ulangi langkah 10 - 16 untuk sembilan buah komputer yang
lain.
18. Ulangi langkah 10 – 16 dengan menggunakan tiga buah
notebook.
19. Untuk melakukan live streaming data video, dibutuhkan
webcamera sebagai sumber
inputan gambar dan suara.
20. Jalankan aplikasi server live streaming pada komputer
server.
21. Pada web browser di sisi client, pilih tab live untuk
melakukan proses live streaming
data video.
22. Pada halaman live akan muncul applet player yang nantinya
akan berfungsi sebagai
player untuk live streaming data video. Sebelum dapat memutar
siaran live, client akan
diminta untuk mengaktifkan plugin java.
23. Setelah plugin java aktif maka siaran live streaming data
video dapat dinikmati secara
real-time oleh client dengan delay + 1 detik.
24. Ulangi langkah 21 – 23 untuk sembilan buah komputer yang
lain.
25. Ulangi langkah 21 - 23 dengan menggunakan tiga buah
notebook.
26. Untuk mengetahui besar delay, jitter, dan lost paket data
pada saat live streaming
digunakan software wireshark.
27. Jalankan software wireshark yang sudah ter-install pada
komputer client.
28. Saat layar menu utama muncul, akan disediakan pilihan
interface.
29. Pilih interface yang terhubung pada komputer server.
30. Setelah memilih interface, tekan pilihan capture yang berada
di tab menu dan tekan
pilihan start.
31. Setelah fungsi capture dijalankan, akan muncul list yang
berisi sumber, tujuan, informasi
serta protocol yang digunakan.
32. Cari dan pilih list dengan IP address sumber dari komputer
server. IP yang digunakan
pada komputer server adalah 192.168.1.39 yang ditujukan pada IP
address broadcast
yaitu pada IP 192.168.1.255.
33. Klik kanan dan tekan pilihan decode as, dan cari pilihan
RTP.
-
48
34. Setelah di-decode maka protocol yang semula UDP berubah
menjadi RTP dan akan
terdapat informasi mengenai format video yang dikirim.
35. Pilih pilihan Telephony pada tab menu, dan didalamnya pilih
pilihan RTP lalu pilih show
all stream.
36. Lihat seberapa besar delta, jitter dan lost paket data
selama live streaming.
Setelah melakukan langkah – langkah pengujian, catat hasil
pengujian yang didapatkan
untuk kemudian dianalisa.
Tabel 4.2. Identifikasi dan Pelaksanaan Pengujian Skenario.
No. Fungsi yang diuji Pemicu Keluaran yang diharapkan
1. Data video masuk ke
dalam database lokal.
Admin memilih pilihan
“ ”
Menambahkan data video dan
tersimpan ke dalam database
lokal.
2. Data video diedit pada
database lokal.
Admin memilih pilihan
“ ”
Mengubah data video dan
tersimpan ke dalam database
lokal.
3. Data video dihapus
pada database lokal.
Admin memilih pilihan
“ ”
Menghapus data video yang
dipilih dari database lokal.
4. Pemutaran data video
dengan kualitas high.
Client memilih pilihan HQ
dan menekan tombol
“play”.
Data video berhasil diputar dengan
resolusi 720 x 480 pixel.
5. Pemutaran data video
dengan kualitas
medium.
Client memilih pilihan MQ
dan menekan tombol
“play”.
Data video berhasil diputar dengan
resolusi 480 x 320 pixel.
6. Pemutaran data video
dengan kualitas low.
Client memilih pilihan LQ
dan menekan tombol
“play” .
Data video berhasil diputar dengan
resolusi 360 x 480 pixel.
5. Live Streaming video
menggunakan codec h-
263 dam codec
ULAW.
Admin menjalankan
program live streaming
dengan masukkan dari
webcamera serta
mengaktifkan program
wireshark.
Live streaming berhasil diputar
dan diterima secara real-time oleh
client, hasil analisa wireshark
menunjukan format encoder h-263
dan ULAW.
6. Kualitas delay, jitter
dan packet loss
Admin menjalankan
program wireshark dan
melakukan capture
pengujian.
Delay yang diterima tidak lebih
dari 1 menit.
-
49
4.2.3. Pengujian Capture Device
Pada proses pengujian ini, dilakukan pengujian dengan
menggunakan beberapa capture
device. Pengujian ini meliputi :
- Pengujian menggunakan ASUS USB 2.0 Webcam.
- Pengujian menggunakan Logitech Webcam 120.
- Pengujian menggunakan USB 2.0 PC Cam.
- Pengujian menggunakan Chicony USB 2.0 Camera.
- Pengujian menggunakan Logitech QuickCam Pro 2000.
- Pengujian menggunakan SONY Cybershot DSC-WX50.
Langkah-langkah pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Nyalakan PC server yang sudah ter-install web server WAMP5
1.9.2, JDK, dan JMF.
2. Koneksikan capture device ke PC server.
3. Install driver capture device.
4. Jalankan aplikasi server untuk melakukan transmitting data
video.
5. Ulangi langkah 2-4 dengan menggunakan lima buah capture
device lainnya.
4.3. Hasil pengujian
Hasil pengujian kompatibilitas dan pengujian dengan skenario
yang telah dibuat
dilakukan dengan cara menghitung banyaknya keberhasilan fungsi –
fungsi yang diuji
berdasarkan tabel identifikasi dan pelakasanaan pengujian (Tabel
4.1. dan Tabel 4.2.).
4.3.1. Hasil pengujian kompatibilitas
Berdasarkan identifikasi dan pelaksanaan pengujian
kompatibilitas (Tabel 4.1.), Tabel
4.3. menunjukkan hasil pengujian kompatibilitas yang telah
dilakukan.
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kompabilitas
Web browser
Nama Atribut
Streaming data video Live streaming video
Google Chrome V V
Mozila Firefox V V
Microsoft Internet Explorer
V
Dari hasil pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa browser yang
dapat melakukan proses
streaming data video dengan baik hanya browser Google Chrome dan
Mozilla Firefox,
sedangkan untuk browser Microsoft Internet Explorer tidak dapat
melakukan proses
-
50
streaming data video. Hal ini dikarenakan pada browser Microsoft
Internet Explorer belum
men-support format mp4 dan css yang digunakan dalam proses
pembuatan web tidak
compatible dengan browser Microsoft Internet Explorer, hal ini
menyebabkan tampilan pada
web jadi error.
Untuk proses live streaming data video, semua browser dapat
memutar live streaming
video dengan baik. Gambar 4.1 hingga Gambar 4.3 mewakili hasil
screenshot dari aplikasi.
Gambar 4.2. Player HTML 5 pada Web Browser Google Chrome.
Gambar 4.2. menunjukkan tampilan player HTML 5 pada web browser
Google
Chrome. Dapat dilihat pada player terdapat fungsi play, pause,
navigation bar, volume,
fullscreen mode, dan juga lamanya waktu video telah
berjalan.
-
51
Gambar 4.3. Player HTML 5 pada Web Browser Mozilla Firefox.
Gambar 4.3. menunjukkan tampilan player HTML 5 pada web browser
Mozilla
Firefox. Dapat dilihat pada player terdapat fungsi play, pause,
navigation bar, volume,
fullscreen mode, dan juga lamanya waktu video telah berjalan.
Berbeda dengan player pada
web browser Google Chrome, pada player Mozilla Firefox tertera
juga durasi lamanya video.
Gambar 4.4. Player HTML 5 pada Web Browser Internet
Explorer.
Gambar 4.4. menujukkan pesan error yang terjadi bila melakukan
streaming data
video dengan menggunakan web browser Microsoft Internet
Explorer. “Your browser does
not support this video format” hal ini menunjukkan bahwa web
browser tidak men-support
format file data video.
-
52
Gambar 4.5. Applet Player Live Streaming Data Video.
Pada saat client ingin melihat siaran live yang sedang
berlangsung, client dapat
langsung memilih tab live pada aplikasi website. Gambar 4.5.
merupakan tampilan applet
player live streaming data video saat client memilih tab live.
Berbeda dengan player
streaming data video, pada applet player live streaming data
video hanya terdapat fungsi play
dan pause serta dilengkapi dengan durasi lamanya client telah
melakukan live streaming.
Karena video bersifat live maka tidak ada pilihan fast forward
dan juga rewind.
4.3.2. Hasil pengujian skenario
Hasil pengujian berdasarkan skenario yang telah dibuat
ditunjukkan dalam beberapa
tabel dan screenshot,
Pengujian pertama dilakukan untuk kondisi website tidak bisa
diakses. Gambar 4.6.
adalah tampilan ketika service tidak dapat diakses oleh
browser.
-
53
Gambar 4.6. Website Tidak Dapat Diakses Melalui Browser.
Website tidak dapat diakses oleh komputer client karena dua
kemungkinan :
1. Komputer server tidak terhubung pada jaringan, sehingga IP
192.168.1.39
merupakan IP kosong.
2. Komputer server terhubung dengan jaringan, tetapi aplikasi
web server tidak
dinyalakan. IP 192.168.1.39 merupakan IP yang bisa diakses,
tetapi port 8081
dari IP tersebut kosong.
Admin dapat melakukan penambahan data video, penghapusan data
video, dan juga
mengubah data video yang sudah ada didalam database lokal yang
dapat dilihat pada Gambar
4.7. hingga Gambar 4.9.
Gambar 4.7. Tampilan Add Data Video.
-
54
Pada Gambar 4.7. menunjukkan tampilan add data video, admin
diminta untuk
memasukkan nama video, lokasi file HQ, lokasi file MQ, lokasi
file LQ, images, dan juga
deskripsi video. Setelah semua terisi tekan tombol input untuk
menambah data video didalam
database lokal.
Gambar 4.8. Tampilan Edit Data Video.
Pada Gambar 4.8. menunjukkan tampilan edit data video, admin
dapat mengubah
nama video, lokasi file HQ, lokasi file MQ, lokasi file LQ,
images, dan juga deskripsi video.
Setelah selesai melakukan edit data tekan tombol edit untuk
menyimpan perubahan didalam
database lokal.
-
55
Gambar 4.9. Tampilan Delete Data Video.
Pada Gambar 4.9. menunjukkan tampilan delete data video, admin
dapat menghapus
file video yang sudah tidak digunakkan lagi didalam database
lokal. Gambar 4.10.
merupakan tampilan aplikasi website saat berhasil mengakses
aplikasi.
-
56
Gambar 4.10. Tampilan Halaman Home Pada Website Streaming
Video.
Pada halaman home terdapat lima buah menu utama yang berada pada
bagian atas
website. Gambar 4.11. menunjukan lima buah menu yang ada pada
aplikasi website.
Gambar 4.11. Tampilan Menu Pada Aplikasi Website.
Pada saat client memilih menu record, maka aplikasi website akan
menampilkan isi
dari halaman record. Didalam menu record terdapat beberapa judul
video dan juga tiga
macam kualitas video yang berbeda yaitu low, medium, dan high.
Pada saat client menekan
salah satu kualitas video maka secara otomatis akan keluar
player pada aplikasi website.
Dapat dilihat pada gambar 4.12. merupakan tampilan halaman
record dan juga gambar 4.13.
merupakan tampilan player saat client memilih salah satu
kualitas.
-
57
Gambar 4.12. Tampilan Halaman Record Pada Aplikasi Website.
-
58
Gambar 4.13. Tampilan Player Saat Client Memilih Salah Satu
Kualitas.
Perbandingan kualitas gambar video high, medium, dan low dapat
dilihat pada
Gambar 4.14. hingga Gambar 4.16.
Gambar 4.14. Video High Quality
-
59
Gambar 4.15. Video Medium Quality
Gambar 4.16. Video Low Quality
Pada saat client memilih menu live, maka akan tampil applet
player sebagai player
pemutar live streaming data video. Pengaktifan applet player
membutuhkan ijin untuk
mengaktifkan java pluggin. Gambar 4.17. merupakan tampilan
applet player pada menu live,
sedang gambar 4.18. merupakan screenshoot permintaan pengaktifan
java plugin.
-
60
Gambar 4.17. Tampilan Applet Player.
.
Gambar 4.18. Permintaan Mengaktifkan Java Plugin Pada Web
Browser.
Untuk melakukan pengujian pengiriman paket data RTP pada
aplikasi website Live
streaming data video, digunakan aplikasi wireshark dimana
aplikasi ini dapat menangkap dan
menganalisa paket-paket data yang terjadi dalam jaringan.
-
61
Gambar 4.19. Screenshot Software Wireshark.
Gambar 4.19. menunjukan paket-paket RTP yang berasal dari IP
192.168.1.39 menuju
IP broadcast 192.168.1.255 dengan informasi data sesuai dengan
hasil kompresi dalam
transmitting visual dan audio. Transmitting visual menggunakan
kompresi h-263
sedangkan transmitting audio menggunakan kompresi
µlaw-G.711.
Gambar 4.20. hingga Gambar 4.19. merupakan screenshot hasil
pengujian mengenai
paket - paket data RTP menggunakan fungsi filter telephony pada
wireshark.
Gambar 4.20. Hasil Analisa Filter Telephony RTP Streams Yang
Ditangkap.
Dari hasil pengujian menggunakan wireshark dapat dilihat
kompresi µlaw-G.711 dan
kompresi h-263 tidak mengalami packet loss pada saat pengiriman
data. Ini dikarenakan
karena proses pengujian berlangsung pada jaringan Local Area
Network, sehingga paket-
paket yang dikirimkan dapat mudah diterima oleh client tanpa
harus kehilangan data.
-
62
Gambar 4.21. Hasil Analisa Paket Data RTP Visual.
Gambar 4.21. merupakan hasil pengujian paket data visual
menggunakan wireshark.
Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman
paket data. Pada pengujian
paket data video, delta maksimal yang didapat pada saat
pengujian sebesar 1277,04 ms yang
terletak pada paket data ke 43227. Delta yang terjadi disebabkan
oleh proses encode, decode,
dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang
digunakan untuk kompresi
visual h-263 adalah algoritma DCT.
-
63
Gambar 4.22. Hasil Analisa Paket Data RTP Audio.
Gambar 4.22. merupakan hasil pengujian paket data audio
menggunakan wireshark.
Pada gambar terlihat delta selalu berubah-ubah setiap pengiriman
paket data. Pada pengujian
paket data audio, delta maksimal yang didapat pada saat
pengujian sebesar 163,06 ms yang
terletak pada paket data ke 77624. Delta yang terjadi disebabkan
oleh proses encode, decode,
dan juga proses pengiriman data melalui jaringan. Algoritma yang
digunakkan untuk
kompresi audio µlaw-G.711 adalah algoritma PCM.
Paket data video dan paket data audio memiliki rata-rata jitter
yang berbeda, yaitu 1,19
ms untuk paket data video dan 38,81 ms untuk paket data audio.
Dimana maksimal jitter
pada paket data video sebesar 29,84 ms dan maksimal jitter pada
paket data audio sebesar
56,64 ms. Jitter diakibatkan oleh antrian yang terjadi di
jaringan. Jitter dapat menyebabkan
sampling disisi penerima menjadi tidak tepat sasaran sehingga
informasi menjadi rusak.
Pengujian delay dilakukan secara manual dengan menggunakan
stopwatch pada tiga
belas client yang terdiri dari sepuluh buah PC yang terhubung ke
server dengan jaringan
Local Area Network dan tiga buah notebook yang terhubung ke
server dengan jaringan
WiFi. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengaksesan
website secara bersamaan
pada halaman website live streaming data video. Hasil pengujian
dapat dilihat pada Tabel 4.4
dan grafik delay dapat dilihat pada Gambar 4.20.
-
64
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Delay Pada Aplikasi Website Live
Streaming Data Video.
No Koneksi Delay (ms)
1 kabel LAN 350
2 kabel LAN 380
3 kabel LAN 510
4 kabel LAN 380
5 kabel LAN 400
6 kabel LAN 410
7 kabel LAN 310
8 kabel LAN 370
9 kabel LAN 440
10 kabel LAN 460
11 WiFi 570
12 WiFi 380
13 WiFi 280
rata-rata (ms) 403,07
Gambar 4.23. Grafik Delay Live Streaming.
Dari hasil pengujian diatas, dapat dilihat pada grafik bahwa
banyaknya client yang
mengakses aplikasi website tidak mempengaruhi delay pada saat
melakukan proses live
streaming video. Delay yang terjadi pada saat melakukan
streaming selalu berubah-ubah
dikarenakan oleh berbagai faktor, seperti delay yang terjadi
karena serialisasi dan karena
faktor penuhnya memory RAM masing-masing komputer client.
Ringkasan hasil pengujian skenario dapat dilihat pada Tabel
4.5.
-
65
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Skenario
No. Fungsi yang diuji Tingkat Keberhasilan
1. Add data ke database lokal. 100 %
2. Edit data ke database lokal. 100 %
3. Delete data dari database lokal. 100 %
4. Mengakses aplikasi website live streaming data
video.
100 %
5. Streaming video dengan kualitas High. 100 %
6. Streaming video dengan kualitas Medium. 100 %
7. Streaming video dengan kualitas Low. 100 %
8. Melakukan transmitting data video live dari
webcamera.
100 %
9. Delay, dan Jitter kurang dari 4 menit. 100 %
Rata – Rata Hasil Pengujian 100 %
Pada pengujian skenario, aplikasi website telah berhasil diuji
dengan persentase
keberhasilan 100%. Angka tersebut diperoleh dengan mengambil
rata-rata hasil pengujian
skenario pada Tabel 4.5.
4.3.3. Hasil Pengujian Capture Device
Dari hasil pengujian enam buah capture device hanya dua buah
capture device yang
dapat melakukan transmitting data video yaitu Logitech QuickCam
Pro 2000 dan Chicony
USB 2.0 Camera. Hal ini disebabkan Java Media Framework hanya
mendukung capture
device tertentu. Beberapa daftar capture device yang didukung
oleh Java Media Framework
dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Capture Device
Capturer JMF Supported
Sun Video
SunVideo Plus
QuickCam VC V
e-cam V
Creative Webcam II V
Miro Video DC30 V
Lomega Plus V
QuickCam Home USB V
Smart Video Recorder III V