39 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Aset Tetap pada PT Patra Jasa Aset tetap berperan sangat penting dalam kehidupan sebuah perusahaan, karena dengan aset tetaplah, hampir semua kegiatan operasional dapat dilakukan. Oleh karena itu pengelolaan dan pencatatan setiap transaksi terkait dengan aset tetap merupakan hal yang penting. Setiap pengelolaan dan pencatatan transaksi tersebut mengarah ke pengambilan keputusan manajemen yang akan mempengaruhi arah perkembangan dan kebijakan perusahaan. PT Patra Jasa merupakan salah satu perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar, karena bergerak di bidang properti dan perhotelan. Penting bagi perusahaan ini untuk mengelola dan melakukan prosedur akuntansi menurut standar PSAK. Aset tetap PT Patra Jasa merupakan bagian terbesar dari keseluruhan aset perusahaan (sekitar 83%). Oleh karena itu akan menjadi suatu masalah jika aset tetap tidak dikelola dan dilakukan prosedur akuntansi yang sesuai standar, apalagi mengingat seluruh kegiatan operasional yang menghasilkan pendapatan bagi PT Patra Jasa berasal dari penggunaan aset tetap. Tentunya PT Patra Jasa harus mempunyai kebijakan akuntansi yang mendukung pencatatan dan pengelolaan serta pengungkapan aset tetap yang sesuai dengan PSAK. Mengenai pencatatan mulai dari perolehan aset tetap, pengeluaran setelah perolehan awal, penyusutan aset tetap, hingga pada penghapusbukuan aset tetap akan dibahas oleh penulis satu per satu.
29
Embed
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Aset Tetap pada PT Patra Jasathesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2009-2-00533-AK Bab 4.pdf · beserta dengan total ... Patra Jasa berupa rumah pompa Hotel
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
39
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Analisis Aset Tetap pada PT Patra Jasa
Aset tetap berperan sangat penting dalam kehidupan sebuah perusahaan, karena
dengan aset tetaplah, hampir semua kegiatan operasional dapat dilakukan. Oleh karena
itu pengelolaan dan pencatatan setiap transaksi terkait dengan aset tetap merupakan hal
yang penting. Setiap pengelolaan dan pencatatan transaksi tersebut mengarah ke
pengambilan keputusan manajemen yang akan mempengaruhi arah perkembangan dan
kebijakan perusahaan.
PT Patra Jasa merupakan salah satu perusahaan yang memiliki aset tetap dalam
jumlah besar, karena bergerak di bidang properti dan perhotelan. Penting bagi
perusahaan ini untuk mengelola dan melakukan prosedur akuntansi menurut standar
PSAK. Aset tetap PT Patra Jasa merupakan bagian terbesar dari keseluruhan aset
perusahaan (sekitar 83%). Oleh karena itu akan menjadi suatu masalah jika aset tetap
tidak dikelola dan dilakukan prosedur akuntansi yang sesuai standar, apalagi mengingat
seluruh kegiatan operasional yang menghasilkan pendapatan bagi PT Patra Jasa berasal
dari penggunaan aset tetap.
Tentunya PT Patra Jasa harus mempunyai kebijakan akuntansi yang mendukung
pencatatan dan pengelolaan serta pengungkapan aset tetap yang sesuai dengan PSAK.
Mengenai pencatatan mulai dari perolehan aset tetap, pengeluaran setelah perolehan
awal, penyusutan aset tetap, hingga pada penghapusbukuan aset tetap akan dibahas oleh
penulis satu per satu.
40
1. Klasifikasi Aset Tetap
Berdasarkan pengamatan dari penulis, aset tetap pada PT Patra Jasa telah
terklasifikasikan dengan baik. Adapun klasifikasi daripada aset tetap dan nilainya
beserta dengan total transaksi penambahan, pengurangan, reklasifikasi, dan akumulasi
penyusutannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel Klasifikasi Aset Tetap
2008
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
4. Terjadinya inkonsistensi dalam pencatatan aset tetap yang sudah habis
terdepresiasi tapi masih dapat dipakai, hal ini melanggar prinsip dasar akuntansi
mengenai konsistensi.
e. Rekomendasi
1. Perlu dilakukan jurnal koreksi dengan terlebih dahulu membenarkan tabel
depresiasi kolam renang JMR 41 sebagai berikut :
Tahun 2003 = 5% x Rp. 130.132.000 x 7/12 = Rp. 3.795.517
Tahun 2004 = 5% x Rp. 130.132.000 = Rp. 6.506.600
Tahun 2005 = 5% x Rp. 130.132.000 = Rp. 6.506.600
Tahun 2006 = 5% x Rp. 130.132.000 = Rp. 6.506.600
Tahun 2007 = 5% x Rp. 130.132.000 = Rp. 6.506.600
Tahun 2008 = 5% x Rp. 130.132.000 = Rp. 6.506.600
Total = Rp. 36.328.517
Terdapat selisih antara Rp. 34.616.667 dan Rp. 36.328.517 yaitu sebesar Rp.
1.711.850. Maka jurnal koreksi yang harus dilakukan adalah
60
Laba ditahan Rp. 1.711.850
Ak. depresiasi Kolam Renang JMR 41 Rp. 1.711.850
Untuk selanjutnya, setiap kali dilakukan pembangunan atas aset tetap maka
segala biaya yang diperlukan harus dianggarkan dan dihitung pada akhir proyek
dan setiap biaya yang berkaitan langsung dengan pembangunan aset tetap
tersebut dimasukkan ke dalam nilai perolehan aset tetap tersebut.
Berikut adalah tabel perhitungan nilai kolam renang JMR 41 pada buku aset :
Tabel 4.8 Tabel Nilai Kolam Renang JMR 41 Pada Buku Aset
Tahun Nilai kolam renang JMR 41 Beban depresiasi Akumulasi depresiasi 2003 Rp 124,000,000 Rp 3,616,667 Rp 3,616,667 2004 Rp 120,383,333 Rp 6,200,000 Rp 9,816,667 2005 Rp 114,183,333 Rp 6,200,000 Rp 16,016,667 2006 Rp 107,983,333 Rp 6,200,000 Rp 22,216,667 2007 Rp 101,783,333 Rp 6,200,000 Rp 28,416,667 2008 Rp 95,583,333 Rp 6,200,000 Rp 34,616,667 2009 Rp 89,383,333
Berikut adalah perhitungan yang seharusnya :
Tabel 4.9 Tabel Nilai Kolam Renang JMR 41 Seharusnya
Tahun Nilai kolam renang JMR 41 Beban depresiasi Akumulasi depresiasi 2003 Rp 130,132,000 Rp 3,795,517 Rp 3,795,517 2004 Rp 126,336,483 Rp 6,506,600 Rp 10,302,117 2005 Rp 119,829,883 Rp 6,506,600 Rp 16,808,717 2006 Rp 113,323,283 Rp 6,506,600 Rp 23,315,317 2007 Rp 106,816,683 Rp 6,506,600 Rp 29,821,917 2008 Rp 100,310,083 Rp 6,506,600 Rp 36,328,516 2009 Rp 93,803,483
Berikut adalah selisih nilai buku dengan yang seharusnya :
61
Tabel 4.10 Tabel Selisih Nilai Kolam Renang JMR 41 Dengan Seharusnya
Tahun Selisih nilai kolam renang JMR 41 Selisih Beban depresiasi Selisih Akumulasi
depresiasi 2003 Rp 6,132,000 Rp 178,850 Rp 178,850 2004 Rp 5,953,150 Rp 306,600 Rp 485,450 2005 Rp 5,646,550 Rp 306,600 Rp 792,050 2006 Rp 5,339,950 Rp 306,600 Rp 1,098,650 2007 Rp 5,033,350 Rp 306,600 Rp 1,405,250 2008 Rp 4,726,750 Rp 306,600 Rp 1,711,850 2009 Rp 4,420,150
Dari tabel sebelumnya dapat dilihat bahwa laporan keuangan pada tahun 2003
sampai pada tahun 2008 tidak mencerminkan nilai aset tetap kolam renang JMR
41 dengan tepat.
2. Menghapuskan aset Pengecatan Yudistira room dari buku aset tetap dengan
menjurnal jurnal koreksi sebagai berikut :
Ak. penyusutan pengecatan Yudistira room Rp 2.500.550
Pengecatan Yudistira room Rp. 1.346.150
Laba ditahan Rp. 1.154.400
Untuk selanjutnya, setiap kali dilakukan aktivitas pengecatan ruangan, maka
harus diklasifikasikan sebagai revenue expenditure. Apabila pengecatan terhadap
ruangan bersifat rutin maka dianggarkan saja dalam beban tahun berjalan.
3. Harus dilakukan pembenahan terhadap pencatatan nilai Kijang LGX B 415 MB
bersangkutan sebagai berikut :
62
Tabel 4.11 Tabel Depresiasi Kijang LGX B 415 MB Seharusnya
No. Tahun Beban Depresiasi /tahun Nilai buku
Feb‐03 143,900,000
1 Des 2003 11/12 x 17,987,500 = 16,488,542 127,411,458
2 Des 2004 17,987,500 109,423,958
3 Tahun 2005 Penambahan nilai Rp. 5,000,000 114,423,958
4 Des 2005 18,809,418 95,614,540
5 Des 2006 18,809,418 76,805,122
6 Des 2007 18,809,418 57,995,704
7 Des 2008 18,809,418 39,186,286
8 Des 2009 18,809,418 20,376,868
9 Des 2010 18,809,418 1,567,450
10 Feb‐11 1/12 x 18,809,418 = 1,567,450 0
Perhitungan untuk beban depresiasi satu tahun sejak tahun 2003 sampai 2004 adalah:
Rp. 143.900.000/ 8 tahun = Rp. 17.987.500
Perhitungan beban depresiasi pada tahun 2003 adalah:
11/12 x Rp. 17.987.500 = Rp. 16.488.542
Hal ini dikarenakan pembelian dilakukan pada bulan Februari sehingga perhitungan
depresiasi untuk tahun 2003 hanya terjadi selama 11 bulan yaitu dari bulan Februari ke
bulan Desember 2003.
Pada tahun 2005 terjadi pengeluaran Capital Expenditure yang mengakibatkan kenaikan
nilai kendaraan sebesar Rp. 5.000.000
Sehingga pada tahun 2005, terjadi perubahan nilai depresiasi juga, dengan perhitungan:
Rp. 5.000.000/ 73 bulan = Rp. 68.439 x 12 bulan = Rp. 821.918
Dan pada Februari 2011, nilai aset tetap tersebut akan terdepresiasi hingga mencapai 0.
63
Berikut adalah perbandingan nilai tercatat Kijang LGX B 415 MB dengan yang
seharusnya yang juga menunjukkan salah saji pada laporan keuangan.
Tabel 4.11 Tabel Depresiasi Kijang LGX B 415 MB Seharusnya
Dari tabel sebelumnya dapat kita lihat bahwa sejak tahun 2005 perhitungan antara nilai
tercatat dan nilai seharusnya mulai berbeda. Hal ini diakibatkan karena kesalahan
pengakuan capital expenditure sebagai revenue expenditure sejumlah Rp. 5.000.000.
Jurnal koreksi yang harus dilakukan pada tahun 2008 adalah untuk mengkoreksi
akumulasi beban terdepresiasi dari tahun sejak reparasi mobil dilakukan yaitu
tahun 2005. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
(Rp. 18,809,418 – Rp. 17,987,500) x 4 tahun = Rp. 1.712.328
Maka perlu dilakukan jurnal koreksi sebagai berikut :
Laba ditahan Rp. 1.712.328
Ak. depresiasi Kijang LGX B 415 MB Rp.
1.712.328
No. Tahun Nilai Tercatat Nilai Seharusnya
Beban Depresiasi /tahun Nilai buku Beban Depresiasi /tahun Nilai buku 3‐Feb 143,900,000 143,900,0001 Des 2003 11/12 x 17,987,500 = 16,488,542 127,411,458 11/12 x 17,987,500 = 16,488,542 127,411,4582 Des 2004 17,987,500 109,423,958 17,987,500 109,423,9583 Tahun 2005 Penambahan nilai Rp. 5,000,000 114,423,9584 Des 2005 17,987,500 91,436,458 18,809,418 95,614,540 5 Des 2006 17,987,500 73,448,958 18,809,418 76,805,122 6 Des 2007 17,987,500 55,461,458 18,809,418 57,995,704 7 Des 2008 17,987,500 37,473,958 18,809,418 39,186,286 8 Des 2009 17,987,500 19,486,458 18,809,418 20,376,868 9 Des 2010 17,987,500 1,498,958 18,809,418 1,567,450 10 11‐Feb 1/12 x 17,987,500 = 1,498,958 0 1/12 x 18,809,418 = 1,567,450 0
64
f. Pengaruh terhadap Laporan Keuangan
Neraca PT Patra Jasa tahun 2008 adalah sebagai berikut :
PT PATRA JASA
NERACA 31 DESEMBER 2008
ASET ASET LANCAR Kas 29.770.113.502 Piutang 16.936.894.131 Piutang lain-lain 1.641.992.387 Persediaan 1.911.962.190 Uang muka pajak 1.666.718.259 Pembayaran dimuka 1.248.924.945 Aktiva lancar lainnya 1.136.648.086JUMLAH ASET LANCAR 54.313.253.500 ASET TETAP Aset pajak tangguhan 11.878.468.867 Penyertaan saham 122.292.252 Aset tetap - bersih 261.510.214.059 Aset lain-lain 20.823.094.106JUMLAH ASET TETAP 294.334.069.284 JUMLAH ASET 348.647.322.783 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Utang Usaha 5.169.179.266 Jaminan Pelanggan 9.220.707.943 Biaya yang masih harus dibayar 11.354.070.003 Utang Pajak 5.076.179.907 Utang uang muka 2.852.096.830 Pendapatan diterima dimuka 9.414.808.849 Utang kepada afilisai 7.567.820.609 Pesangon Pensiun 3.000.000.000 Utang bank 1.160.774.794JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 55.858.636.670
65
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Uang Muka Penjualan tanah 3.276.423.800 Pendapatan diterima dimuka 9.414.808.849 Utang bank 12.415.052.900 Utang afiliasi 7.567.820.609 Pesangon Pensiun 29.850.427.325JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 62.524.533.483 EKUITAS Modal Saham 54.882.000.000 Tambahan modal disetor 652.900.798 Selisih penilaian kembali Aktiva teteap 38.755.362 Laba ditahan 174.690.496.470JUMLAH EKUITAS 230.264.152.630 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 348.647.322.783
Setelah dijurnal koreksi, maka laporan keuangan dan pencatatan pada
buku aset yang seharusnya pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :
PT PATRA JASA NERACA
31 DESEMBER 2008
ASET ASET LANCAR Kas 29.770.113.502 Piutang 16.936.894.131 Piutang lain-lain 1.641.992.387 Persediaan 1.911.962.190 Uang muka pajak 1.666.718.259 Pembayaran dimuka 1.248.924.945 Aktiva lancar lainnya 1.136.648.086JUMLAH ASET LANCAR 54.313.253.500 ASET TETAP Aset pajak tangguhan 11.878.468.867 Penyertaan saham 122.292.252
66
Aset tetap - bersih 261.507.944.281 Aset lain-lain 20.823.094.106JUMLAH ASET TETAP 294.331.799.506 JUMLAH ASET 348.645.053.005 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Utang Usaha 5.169.179.266 Jaminan Pelanggan 9.220.707.943 Biaya yang masih harus dibayar 11.354.070.003 Utang Pajak 5.076.179.907 Utang uang muka 2.852.096.830 Pendapatan diterima dimuka 9.414.808.849 Utang kepada afilisai 7.567.820.609 Pesangon Pensiun 3.000.000.000 Utang bank 1.160.774.794JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 55.858.636.670 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Uang Muka Penjualan tanah 3.276.423.800 Pendapatan diterima dimuka 9.414.808.849 Utang bank 12.415.052.900 Utang afiliasi 7.567.820.609 Pesangon Pensiun 29.850.427.325JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 62.524.533.483 EKUITAS Modal Saham 54.882.000.000 Tambahan modal disetor 652.900.798 Selisih penilaian kembali Aktiva teteap 38.755.362 Laba ditahan 174.688.226.692JUMLAH EKUITAS 230.261.882.852 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 348.645.053.005
Setelah melakukan penelitian, maka penulis menemukan beberapa hal yang
sudah dilakukan dengan baik oleh PT Patra Jasa, yaitu:
67
a. Penggolongan/ Klasifikasi Aset Tetap telah dilakukan dengan baik.
b. Daftar aset tetap telah dibuat dengan menggunakan keterangan lengkap.
Adanya daftar perolehan aset dengan keterangan harga perolehan, waktu
terjadinya pembelian, umur ekonomis, akumulasi depresiasi dan nilai buku
dari aset tetap.
c. Semua transaksi ekonomi yang terjadi terhadap aset tetap telah dicatat.
d. Bukti dan dokumen-dokumen perolehan aset tetap sudah lengkap
Sedangkan kekurangan yang didapati oleh penulis setelah melakukan penelitian
dan pengambilan serta pengolahan data adalah sebagai berikut:
a. Tidak adanya pemeriksaan yang rutin terhadap kondisi aset tetap yang
berdampak pada umur ekonomis aset tersebut.
b. Tidak menjelaskan secara terperinci pengeluaran biaya yang digunakan untuk
setiap aset tetap yang ada.
Dalam pengamatan penulis, juga terdapat hal-hal yang kurang baik, seperti:
a. Pencatatan nilai perolehan yang kurang tepat
b. Dalam melakukan pembelian, perusahaan tidak melakukan analisa terhadap
nilai perolehan aset tetap dan perbandingan terhadap harga pasar.
c. Ada biaya-biaya yang seharusnya menjadi bagian dari nilai perolehan aset
tetap, tetapi tidak dimasukkan ke dalam nilai perolehan aset tetap