Top Banner
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asal Usul Kerajaan Jailolo dan Senioritas Kerajaan di Maluku Francoise Valentijn dalam (Adnan Amal, 2007: 26) mengatakan bahwa kerajaan Jailolo berasal dari sebuah kampong (kampung atau desa), dan kerajaan yang berdiri di desa itu kemudian diberi nama yang sama. Hal ini, sejalan dengan cerita rakyat dari Desa Porniti yang mengatakan di wilayah jazirah tersebut awalnya terdiri dari beberapa kampung yaitu, kampong Jailolo, kampong Porniti, kampong Gufasa. Menurut sumber Nagarakartagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca, mengatakan bahwa kemungkinan Kolano pertama Jailolo adalah seorang perempuan yang berkuasa secara tiran dan memerintah dengan tangan besi. Wilayah kekuasaaan kerajaan Jailolo pada masa awal berdiri sebagai sebuah kerajaan yang juga tercatat dalam kitab Nagarakartagama wilayahnya belum mencakup Halmahera secara keseluruhan khususnya bagian utara sebelah barat, karena di sana terdapat Kerajaan Loloda (Paramitha, 1978: 164). Berdirinya kerajaan Jailolo belum dapat dipastikan kapan, yang dapat dicatat hanyalah peristiwa kesejarahan bahwa pada masa awal ada seorang raja perempuannya yang kawin dengan Raja Loloda, sebuah kerajaan di bagian utara pulau Halmahera mungkin merupakan kerajaan yang lebih tua dari Jailolo. Menurut cerita rakyat di daerah ini, perkawinan antara Ratu Jailolo dengan Raja 28
36

BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Nov 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Asal Usul Kerajaan Jailolo dan Senioritas Kerajaan di Maluku

Francoise Valentijn dalam (Adnan Amal, 2007: 26) mengatakan bahwa

kerajaan Jailolo berasal dari sebuah kampong (kampung atau desa), dan kerajaan

yang berdiri di desa itu kemudian diberi nama yang sama. Hal ini, sejalan dengan

cerita rakyat dari Desa Porniti yang mengatakan di wilayah jazirah tersebut

awalnya terdiri dari beberapa kampung yaitu, kampong Jailolo, kampong Porniti,

kampong Gufasa.

Menurut sumber Nagarakartagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca,

mengatakan bahwa kemungkinan Kolano pertama Jailolo adalah seorang

perempuan yang berkuasa secara tiran dan memerintah dengan tangan besi.

Wilayah kekuasaaan kerajaan Jailolo pada masa awal berdiri sebagai sebuah

kerajaan yang juga tercatat dalam kitab Nagarakartagama wilayahnya belum

mencakup Halmahera secara keseluruhan khususnya bagian utara sebelah barat,

karena di sana terdapat Kerajaan Loloda (Paramitha, 1978: 164).

Berdirinya kerajaan Jailolo belum dapat dipastikan kapan, yang dapat

dicatat hanyalah peristiwa kesejarahan bahwa pada masa awal ada seorang raja

perempuannya yang kawin dengan Raja Loloda, sebuah kerajaan di bagian utara

pulau Halmahera mungkin merupakan kerajaan yang lebih tua dari Jailolo.

Menurut cerita rakyat di daerah ini, perkawinan antara Ratu Jailolo dengan Raja

28

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Loloda merupakan perkawinan politik untuk memberikan akses kepada

Jailolo menguasai seluruh Halmahera. Politik Jailolo berhasil, sebab sebelum

tahun 1250 teritorial Kerajaan Jailolo telah meliputi hampir seluruh Halmahera

termasuk Loloda (Adnan Amal, 2007: 26).

Karena memerintah dengan tangan besi, terjadi perlawanan dan

pembangkangan terhadap Kolano Jailolo, yang diikuti dengan eksodus para

pembangkang politik ke pulau-pulau kecil disekitar Halmahera: Ternate, Tidore,

Moti, dan Makian. Di pulau-pulau inilah para pemberontak Jailolo mendirikan

kerajaan-kerajaan salah satu di antaranya yang terbesar dan terkuat adalah

Ternate. Akhirnya dapat merongrong dan bahkan mengakhiri eksistensi Kerajaan

Jailolo.

Katarabumi menjadi Kolano (raja) Jailolo pada tahun 1534. Adnan Amal

(2007: 30) menulis bahwa Katarabumi berasal dari keluarga bangsawan tinggi.

Pemaknaan gelar sebagai “bangsawan tinggi” menjadi catatan yang sangat

penting. Arti kata “bangsawan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008),

mengandung arti sebagai keturunan orang mulia, terutama raja dan kerabatnya

(keturunan ningrat) atau juga sering disebut sebagai keturunan darah biru,

sehingga dapat disimpulkan bahwa katarabumi merupakan keturunan raja-raja

Jailolo sebelumnya.

Katarabumi diangkat menjadi Jogugu (Perdana Menteri atau

Mangkubumi) Jailolo pada tahun 1529. Pengangkatan itu terjadi, karena Sultan

Jusuf yang berkuasa saat itu sudah sakit-sakitan dan putranya Sultan Fairuz

29

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Alaudin masih kecil, sehingga pengangkatan itu bertujuan agar dapat menjalankan

roda pemerintahan. Setelah menjadi Jogugu karena beberapa prestasi yang dicapai

salah satunya adalah dapat menahan serangan-serangan yang dilakukan oleh

kerajaan Ternate yang sangat ingin menguasai Kerajaan Jaiolo. Katarabumi

mendapat kepercayaan rakyat dan juga berbagai usaha yang dilakukan dengan

mengadakan kerjasama dengan Portugis yang akhirnya menjadi Kolano Jailolo

pada tahun 1534 Adnan Amal (2007:30)

4.2 Letak dan Geografi Jailolo (Halmahera)

Jailolo pada masa kejayaannya menguasai hampir keseluruhan pulau

Halmahera seperti yang telah dijelaskan pada bagian awal. Oleh karena itu, perlu

untuk membahas secara tata letak dan secara geografi terkait dengan pulau

Halmahera.

Halmahera adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur Pulau

Sulawesi dengan batas laut Maluku di sebelah barat, di sebelah utara dan timur

dengan samudera pasifik dan di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Obi.

Pulau ini merupakan yang terbesar di Maluku Utara dan dikelilingi

berbagai pulau kecil lainnya yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni.

Secara etimologi Halmahera terdiri dari dua kata yaitu: Hale artinya sebagai tanah

dan Ma-hera sebagai asal-usul, sehingga keseluruhannya secara secara harfiah

menjadi “tanah asal dari tanah-tanah yang lainnya”, pengertian seperti ini juga

terdapat di Maluku Tengah untuk pulau Seram, yaitu nusa-ina (pulau ibu), karena

30

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

pulau itu juga dikelilingi berbagai pulau kecil lainnya dan dianggap sebagai

tempat asal penduduk pulau-pulau itu (Kutoyo dan Kartadarmadja, 1977: 7).

Pulau Halmahera berbentuk empat jazirah yang seolah-olah empat pulau

yang terpisah yang dihubungkan pada satu wilayah tertentu. Masing-masing

jazirah disebut sesuai dengan letaknya, yaitu Jazirah Utara, Jazirah Timur Laut,

Jazirah Tenggara, dan Jazirah Selatan. Keempat jazirah tersebut di selingi oleh

tiga teluk, yaitu: pertama adalah Teluk Kau di utara diantara Jazirah Utara dan

Jazirah Timur Laut, kedua adalah Teluk Buli antara Jazirah Timur Laut dan

Jazirah Tenggara, dan ketiga adalah teluk Weda antara Jazirah Tenggara dan

Jazirah Selatan (Leirissa, 1990: 6).

Keempat jazirah tersebut diliputi oleh suatu rangkaian pegunungan dengan

ketinggian sekitar 1000 sampai 2000 meter dari permukaan laut. Di antaranya

terdapat pegunungan vulkanik yang membentang dari gunung Tolo di wilayah

Tobelo sampai daerah Loloda di bagian selatan dan yang menyambung dengan

rangkaian gunung api di pulau-pulau kecil lainnya di sekitarnya, sperti gunung

Gamalama di pulau Ternate dan juga yang lainya.

Pulau Halmahera di selimuti oleh hutan-hutan lebat terutama dipedalaman,

jenis hutan tropis tersebut ditumbuhi oleh pohon-pohon yang tinggi dan barbagai

jenis rotan. Hutan di Halmahera seperti juga dengan daerah yang lainnya

merupakan hutan tropis, dan di daerah pesisir ditumbuhi hutan bakau. Dari semua

tumbuhan yang tumbuh di hutan Halmahera, ada tumbuhan endemik yang tumbuh

31

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

liar di hutan Halmahera yaitu tanaman cengkeh, pala, dan juga guraka mera (jahe

merah).

Tumbuhan cengkeh banyak tumbuh di daerah bagian barat Halmahera

khusus di daerah Gunung Jailolo dan daerah Tamo (bagian dari pengunanan

Sembilan), bahkan sebelum tahun 2000, sebelum konflik SARA yang terjadi di

Halmahera masyarakat sering pergi mengambil cengkeh di hutan, kemudian

dijemur sampai kering dan dijual ke pedagang.

Sedangkan tanaman pala itu berasal dari Halmahera bagian Timur tepatnya

daerah Maba dan sekitarnya. Pala yang semula hanya ada di Halmahera, tetapi

mempunyai nilai jual yang tinggi pada waktu jaman perdagangan membuat

tanaman ini mulau dibudidayakan oleh masyarakat dan akhirnya tersebar ke

daerah lain.

Tanaman yang satu ini yaitu guraka merah, bagi masyarakat daerah Jailolo

mengatakan adalah tanaman endemik Halmahera, karena disalah satu gunung,

antara Jailolo dan Kecamatan Kao terdapat sebuah gunung yang penuh ditumbuhi

oleh guraka merah. Sehingga gunung tersebut dinamai gunung Guraka.

Hasil rempah-rempah berupa buah cengkeh, pala dan juga guraka inilah

yang menjadi daya tarik bangsa luar. Masyarakat awalnya hanya menggunakan

rempah-rempah tersebut sebagai obat-obatan dan bumbu masakan. Khasiatnya

yang begitu banyak sehingga tersebar sampai ke daerah lain, para pedagang dari

Indonesia seperti Jawa, Bugis, Makasar. Kemudian tersebar sampai ke pedagang

Arab dan Tionghoa. Setelah itu pedagang Arab dan Tioghoa mulai berlayar ke

32

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Maluku untuk mencari rempah-rempah, bahkan kemungkinan pedagang Tionghoa

sudah hadir lebih duluan dari pedagang yang lain. Hal ini searah dengan apa yang

dijelaskan dalam buku Sartono Kartodirjo (1987: 10) bahwa Maluku menjadi

pelabuhan terakhir antara perdagangan Barat dan Timur.

Pedagang China dan Arab bahkan juga dari Persia yang membawa

Rempah-rempah tersebut ke daerah Eropa. Perdagangan mulai berubah setelah

terjadi perang Salib, dan rempah-rempah dari dunia Timur menjadi tidak mudah

diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh

bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

rempah-rempah langsung ke daerah asalnya, membuat kedua bangsa ini tiba di

Maluku.

4.3 Asal Usul Katarabumi

Katarabumi menjadi Kolano (raja) Jailolo pada tahun 1534. Adnan Amal

(2007: 30) menulis bahwa Katarabumi berasal dari keluarga bangsawan tinggi.

Pemaknaan gelar sebagai “bangsawan tinggi” menjadi catatan yang sangat

penting. Arti kata “bangsawan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008),

mengandung arti sebagai keturunan orang mulia, terutama raja dan kerabatnya

(keturunan ningrat) atau juga sering disebut sebagai keturunan darah biru,

sehingga dapat disimpulkan bahwa katarabumi merupakan keturunan raja-raja

Jailolo sebelumnya.

Katarabumi diangkat menjadi Jogugu (Perdana Menteri atau

Mangkubumi) Jailolo pada tahun 1529. Pengangkatan itu terjadi, karena Sultan

33

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Jusuf yang berkuasa saat itu sudah sakit-sakitan dan putranya Sultan Fairuz

Alaudin masih kecil, sehingga pengangkatan itu bertujuan agar dapat menjalankan

roda pemerintahan. Setelah menjadi Jogugu karena beberapa prestasi yang dicapai

salah satunya adalah dapat menahan serangan-serangan yang dilakukan oleh

kerajaan Ternate yang sangat ingin menguasai Kerajaan Jaiolo. Katarabumi

mendapat kepercayaan rakyat dan juga berbagai usaha yang dilakukan dengan

mengadakan kerjasama dengan Portugis yang akhirnya menjadi Kolano Jailolo

pada tahun 1534 Adnan Amal (2007:30)

Sesuatu hal yang menarik terkait dengan asal-usul, patut ditelusuri adalah

nama Katarabumi. Nama ini bukan nama asli Jailolo (Halmahera), tetapi nama

Sansekerta yang biasanya dipakai keraajaan-kerajaan yang berada dibawah

pengaruh Hindu dan Budha yang akan dibahas pada subbagian berikut ini.

Nama Katarabumi memang menjadi misteri, karena sulit untuk mencari

hubungan antara nama Sansekerta dengan bukti-bukti sejarah terkait dengan

Hindu-Budha yang ada sekarang. Tetapi terkait dengan nama tersebut, bisa dibuat

dua perkiraan yang dinalar berdasar logika yaitu kerajaan Jailolo timbul

bersamaan dengan perdagangan :

a. Kerajaan Jailolo sudah ada sejak jaman perdagangan yang dibawa oleh

orang India/Gujarat yang kemudian mendirikan Kerajaan.

Pendapat ini dikemukakan karena di kerajaan Jailolo,

terdapat sebuah prasasti yang berada di pedalaman Jailolo.

Masyarakat menamakan sebagai Batu Tulis yang terdapat di Sungai

34

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Porniti. Berdasarkan wawancara dengan Arnol Kapong dan

Lambertus Lahopang yang pernah melihat prasasti tersebut, bahwa

tulisan tersebut bukan menggunakan huruf latin tetapi huruf

menyerupai paku. Bila ditelusuri huruf paku berarti hampir

menyerupai aksara Kaganga yang pernah ditemukan di Sumatera

dengan Surat Ulu. Seandainya hal itu benar, berarti pedagang dari

India sudah mulai masuk sejak abad pertama seperti juga dengan

daerah yang lain, dan membentuk kerajaan, seperti Kutai dan

Sriwijaya.

Van den Berg (1954: 205) mengatakan bahwa perdagangan

cengkeh sudah terjadi di Maluku sekitar tahun 650. Perdagangan ini

memberikan informasi bahwa peradaban di Jailolo sudah tersusun

dengan baik, sehingga perdagangan bisa berlangsung dan kerajaan

Jailolo bisa berkembang dengan baik, dapat dikatakan bahwa Jailolo

bukan kerajaan yang kecil, dan sudah terkenal oleh sebab itu Mpu

Prapanca menulis Jailolo sebagai kerajaan di Halmahera dalam kitab

Nagarakartagama.

Perjalanan waktu yang panjang sampai pada Katarabumi

yang mulai terkenal pada tahun 1534, nama ini terdengar asing

karena Jailolo sudah dipimpin oleh Sultan Jusuf yang beragama

Islam. Van den Berg (1954: 207) juga mengatakan bahwa Islam

masuk di Maluku sekitar tahun 1400 di Kerajaan Ternate, dan

35

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

kemudian menyebar ke Kerajaan yang lainnya seperti Tidore, Jailolo

dan Bacan. Tetapi disini Islam adalah kepercayaan yang dibawa oleh

pedagang Arab.

Menarik untuk disimak, karena Katarabumi masih berada

dalam keluarga kerajaan tetapi tidak menjadi muslim, karena para

Raja di Maluku menjadi Islam harus mengganti nama sesuai dengan

nama Arab. Hal ini juga bisa di interpretasikan bahwa tidak semua

kerabat raja di Kerajaan Jailolo yang menjadi muslim. Salah satunya

adalah Katarabumi dan juga yang lainnya. Dalam kondisi ini pasti

terjadi pro dan kontra terkait dengan agama baru yang harus dianut.

Dapat dikatakan Katarabumi berada di kelompok yang menolak

Islam di Jailolo. Kondisi ini diperjelas dengan usaha Katarabumi dan

pengikutnya untuk mengkudeta kerajaan Jailolo dengan bantuan

Portugis, yang akan dibahas di bagian selanjutnya. Katarabumi tetap

mempertahankan dirinya adalah Kolano Jailolo dan bukan Sultan

Jailolo.

Penggunaan gelar Kolano dan tidak menggunakan Sultan

sangat jelas menujukan kepercayaan dan pemahaman yang dianut

bukan Islam, dan masa akhir hidupnya di akhiri dengan bertapa, yang

juga akan dibahas pada bagian berikutnya.

b. Kerajaan Jailolo melakukan kerjasama dengan Kerajaan Majapahit lewat

perdagangan rempah-rempah.

36

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Alasan ini, dipakai karena terkait Katarabumi adalah nama

Sansekerta. Dapat juga di perkirakan dengan perdagangan sudah

ramai terjadi antara Maluku dan kerajaan Majapahit yang terjadi

berdasarkan catatan Marco Polo pada tahun 1292, rempah-rempah

dari Maluku diangkut ke Jawa bagian timur yang kemudian diangkur

ke Malabar, India (Van den Berg, 1954: 207). Perdagangan rempah

membuat transfer pengetahuan dan juga kepercayaan sangat besar

terjadi. Hubungan ini juga bisa dinalar sebagai adanya nama

Katarabumi di Halmahera.

Majapahit dengan Gajah Mada sangat terkenal, bisa juga

perluasan Majapahit sampai di Maluku sehingga membentuk

kerajaan taklukan dan pengaruh kepercayaan dan budaya mulai

berkembang di Jailolo. Sehingga nama-nama tersebut masih

digunakan sampai 2000 tahun kemudian. Tetapi hipotesis ini

mungkin akan ditolak, karena di kitab Nagarakertagama yang

membahas Kerajaan Jailolo, hanya menulis kalau kerajaan Jailolo

awalnya dipimpin oleh seorang wanita yang memerintah dengan

tangan besi, dan kekuasaaan Jailolo belum dapat menguasai

Halmahera seutuhnya. Tidak membahas sama sekali Patih Gajah

Mada atau yang lainnya menaklukan Jailolo. Jadi terkait Majapahit

mempunyai perluasan sampai di Maluku dapat ditolak. Adnan Amal

37

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

(2007: 14) juga meragukan kalau Kerajaan Majapahit yang besar itu

pernah menanamkan pengaruhnya di Maluku.

Majapahit berdiri pada tahun 1294 mulai berkembang dan

mulai melakukan perluasan (Muljana, 1968: 16). Sedangkan

perdagangan yang terjadi di Maluku atau Jailolo sejak abad ke enam.

Bahkan pada sumber Dinasti Tang sudah mencatat perdagangan

Cengkeh di Maluku dengan bangsa Cina (Leirissa, 1975: 2). Hal ini

dapat diperkirakan pengaruh Majapahit datangnya belakangan dalam

jejaring perdagangan yang dibangun oleh bangsa Jawa dengan

Maluku.

4.4 Pengaruh Bangsa Luar di Kerajaan Jailolo.

Kedua pendapat tentang misteri nama Katarabumi, terkait dengan kerajaan

Jailolo dapat ditepis dengan belum adanya bukti sampai saat ini. Tetapi perlu

ditegaskan bahwa “belum ada bukti” bukan “tidak adanya bukti”, itu berarti masih

ada kemungkinan bahwa akan ditemukan bukti yang menghubungkan semua itu.

Alasan logis yang dapat dikemukakan terkait dua pendapat di atas adalah,

akan sulit kalau masyarakat lokal dapat dengan sendirinya membentuk kerajaan

kalau tanpa pengaruh dari luar seperti yang terjadi bagi seluruh kerajaan yang ada

di Indonesia dan sekitarnya. Alasan yang lain sudah disinggung sebelumnya, yaitu

nama Katarabumi. Nama ini merupakan bukti yang sangat jelas bahwa pengaruh

Hindu-Budha masuk sampai ke Halmahera.

38

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Bukti terkait candi atau situs lain selain Batu Tulis mungkin sukar

ditemukan. Tidak ditemukan situs dapat terjadi karena dua kejadian yaitu:

a) Situs atau peninggalan terebut hancur akibat bencana alam. Tulisan dari

Stampa Leopoldo (1992: 63) yang mengatakan bahwa pada masa

pemerintahan Katarabumi yang sedang menghadapi peperangan dengan

Purtugis dan dibantu Ternate, Gunung Jailolo meletus dan debu vulkanik

dan hujan batu menutupi benteng dan istana Katarabumi sehingga terpaksa

ia harus menyerah, oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa situs-situs

tersebut terkubur dalam bumi. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=

%2C%20espanoles (Diunduh Pada 2 September 2013)

b) Kajadian yang lain, adalah dihancurkan. Sangat mungkin kalau situs-situs

tersebut dihancurkan, karena sekian ribu tahun daerah ini dikuasai oleh

Kesultan Ternate yang beragama muslim. Hal ini juga terjadi dengan

Kerajaan Loloda sebuah kerajaan tua di sebelah utara bagian barat

Halmahera yang istana dan situs-situsnya dihancurkan oleh kesultanan

Ternate.

Bangsa Cina lebih dulu mengenal hirarki masyarakat dengan membentuk

Kerajaan yang jauh lebih dulu dari bangsa Indonesia. Berdasarkan sejarah yang

tercatat bangsa Cina yang pertama melakukan perdagangan cengkeh di Maluku

sehingga ada kemungkinan juga peradaban di Jailolo sebagai kerajaan tertua di

Maluku adalah pengaruh dari Cina. Perjanjian Moti dilakukan untuk meredakan

berbagai kemelut yang terjadi di Maluku. Pertemuan yang diselenggarakan di

39

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Moti pada 1322. Agenda pertemuan membahas upaya perdamaian sekaligus

meredam ketegangan antar kerajaan Maluku, penyeragaman bentuk-bentuk

kelembagaan kerajaan, serta penentuan peringkat dan senioritas peserta

musyawarah. Delegasi Jailolo dipimpin seorang perempuan (tak jelas nama dan

posisinya), Bacan dipimpin Muhammad Hasan, Ternate dipimpin Sida Arif dan

Tidore dipimpin Kolano Sele. Loloda juga mengirim rajanya, tetapi karena

dilanda topan, perahunya terpaksa mendarat di Dufa-dufa Ternate Adnan Amal

(2007: 519)

Musyawarah akhirnya menyepakati seluruh agenda pertemuan, kecuali

tentang penentuan peringkat. Bacan menuntut agar dirinya ditetapkan sebagai

peringkat pertama berdasarkan alasan kesejarahan: Raja Bacan berasal dari

keturunan Buka, putera tertua Jafar Sadek dan Nur Sifa. Alasan ini ditolak peserta

lain, dengan alasan bahwa tidak dapat disangkal sebelum kerajaan- kerajaan

Ternate, Tidore, dan Bacan berdiri, Jailolo telah lebih dulu eksis. Karena itu,

Jailolo harus dipandang sebagai kerajaan paling tua dan paling senior.

Kerajaan Ternate tercatat pertama dipimpin oleh Kolano Ciko atau

Mashur Malamo pada tahun 1257-1277, kolano ini memimpin sebelum masuknya

Islam di Ternate (Adnan Amal, 2007: 520). Pengakuan pada Perjanjian Moti

sangat jelas akan berdirinya kerajaan Jailolo. Berarti Kerajaan Jailolo sudah

berdiri dan eksis jauh dari kerajaan-kerajaan lainnya di Maluku. Sehingga bisa

juga ada kemungkinan Kerajaan Jailolo berdiri dengan pengaruh bangsa Cina

yang datang dan mengajari bagaimana membentuk sebuah kekuasaan.

40

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Kedatangan bangsa Cina ke Maluku tidak melalui Jawa, kerena meraka telah

menemukan rute tersendiri dari Philipina melalui Pulau Mindanau dan kemudian

ke Maluku dan itu merupakan rute terdekat, sehingga pengaruhnya sudah lebih

dulu sampai ke Maluku dari pada pengaruh yang datang dari bangsa Jawa.

4.5 Aspek Politik dan Kekuasaan

Aspek ini akan membahas bagaimana Katarabumi melakukan konspirasi

untuk dapat mengambil kekuasaan tertinggi di Kerajaan Jailolo. Kemudian juga

dibahas hubungan dengan kerajaan lain, serta dengan berbagai upaya yang

dilakukan untuk memperluas kekuasaannya sehingga diangap sebagai Kolano

Jailolo yang tebesar.

4.5.1 Jogugu Menuju Kolano

Tahun 1529 Katarabumi diangkat menjadi Jogugu Jailolo. Katarabumi

yang berasal dari keluarga bangsawan sangat berpeluang untuk menjadi raja

Jailolo. Kesempatan ini tentunya sangat berharga bagi Katarabumi yang kemudian

merencanakan untuk mendapatkan singgasana yang saat itu masih dipimpin oleh

Sultan Jusuf yang sudah berumur dan sedang sakit-sakitan.

Sultan Fairuz Alauidin menjadi sultan Jailolo pada tahun 1533

menggantikan ayahnya Sultan Jusuf yang meninggal dunia. Walaupun pimpinan

kerajaan di pegang oleh orang lain, Katarabumi tetap memainkan perannya

sebagai Jogugu untuk menjalankan roda pemerintahan kerana sang sultan masih

dibawah umur dan sering sakit-sakitan. Keadaan ini semakin mempermudah

41

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

posisi Katarabumi untuk menyusun strategi yang kemudian dapat mengantarkan

sang Jogugu untuk menjadi Kolano di Jailolo.

Kelemahan yang ada pada Sultan Fairuz dimanfaatkan oleh Katarabumi

dengan melakukan konspirasi dengan Portugis. Konspirasi ini menjadi hal ini

sangat menarik untuk disimak. Menarik karena bekerja sama dengan Portugis,

bukan dengan Spanyol yang sudah menjadi kongsi dari kerajaan Jailolo dan

Tidore. Strategi dari Katarabumi cukup baik, karena Spanyol akan mendukung

Sultan Fairuz dan pengikutnya, sedangkan Purtugis ada di pihak Ternate yang

selalu menginginkan hasil rempah-rempah dari Jailolo yang pasti akan juga mau

mengambil untung dari konspirasi ini.

Gambar 4. Benteng Gamlamo di Ternate.

Konspirasi berjalan dengan baik, Gubernur d’Ataide di Ternante mulai

melakukan apa yang telah direncanakan dengan menuduh orang Spanyol di

Jailolo telah memberikan perlindungan pada 4 sampai 5 negeri yang dahulu

berada dibawah kekuasaan Portugis. Alasan tersebut membuat sang Gubernur

mengerahkan pasukannya untuk menyerang Jailolo. Tuduhan ini mungkin sangat

42

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

mudah untuk ditantang Katarabumi sebagai Jogugu dan menantang kembali

sebagaimana biasanya, tetapi itu tidak dilakukan. Tentara Portugis mengepung

Jailolo dan memerintahkan untuk Jailolo untuk menyerah. Penyerangan tersebut

dapat berjalan dengan baik, dan Sultan Fairuz yang masih kecil dan sedang sakit

dibawa ke Benteng Gamlamo di Ternate untuk “berobat”.

De Argensola (1708: 48), mengatakan setelah Sultan Fairuz berada di

Ternate dan dirawat, akhirnya sang sultan tersebut meninggal karena diracun oleh

orang-orang suruhan Katarabumi. Setelah Sultan Fairuz meninggal, kemudian

Jogugu mengambil alih Kesultanan Jailolo pada tahun 1534. Sewaktu menjadi

Kolano, Katarabumi memproklamasikan bahwa dirinya memerintah Jailolo atas

nama Raja Portugis. Bahkan mengatakan bahwa Katarabumi sebagai Raja

pertama yang memberikan kevasalannya atau menjadi daerah taklukan Portugis

http://books.google.co.id/books?id=rEkxAAAAMAAJ&pg Diakses Pada 21

Februari 2013

Konspirasi terebut mulai diketahui semenjak hadiah yang diterima oleh

Katarabumi dari Gubernur d’Ataide terlalu berlebihan, berupa pakaian dengan

jumlah yang besar dan sebuah payung emas diketahui umum (Adnan Amal, 2007:

30-31).

4.5.2 Hubungan dengan Kerajaan Lain di Indonesia

Sebelum pemerintahan Katarabumi, Kerajaan Jailolo sudah mempunyai

hubungan dengan Kerajaan lain di Indonesia. Perdagangan merupakan indikator

yang paling utama sehingga membuka pintu untuk bekerja sama dengan kerajaan

43

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

di Maluku Utara atau juga dengan kerajaan yang lain, seperti kerajaan Majapahit.

Kitab Nagarakartagama adalah bukti jelas yang menulis Jailolo sebagai kerajaan

di Halamahera.

Pengakuan akan Jailolo sebagai kerajaan tertua, secara tertulis diakui oleh

kerajaan-kerajaan yang lain pada Perjanjian Moti pada tahun 1322 yang lebih

dikenal dengan atau Motir Verbond (Adnan Amal, 2007: 28). Katarabumi

melanjutkan apa yang telah disepakati dalam perjanjian sebelumnya, tetapi

seiring berjalan waktu Ternate paling sering melanggar perjanjian tersebut dan

sering untuk menyerang Jailolo walaupun sangat sulit untuk mendapatkan

keinginannya.

Hubungan yang dibangun oleh Katarabumi dengan kerajaan Maluku

lainnya itu dipicu dengan kebiasaan perkawinan antar tiap kerajaan yang sebagai

upaya penguasaan. Kedatangan bangsa luar seperti Portugis dan Spanyol

membuat persaingan tiap kerajaan Maluku semakin tajam. Portugis yang

berkongsi dengan Ternate, sedangkan Spanyol yang bekerja sama dengan

Kerajaan Tidore dan Jailolo. Kedekatan ini membuat Jailolo lebih dekat dengan

kerajaan Tidore dibandingkan dengan Ternate. Bahkan pada saat Katarabumi

masih menjadi Jogugu Jailolo, kerajaan Tidore membantu untuk menangkis

semua serbuan kerajaan Ternate yang dibantu Portugis (Adnan Amal, 2007: 30)

Perlawanan dengan kerajaan Maluku lain, tidak bersifat mutlak, bahkan

Hairun yang sangat menginginkan kerajaan Moro di utara Halmahera sebagai

vasalnya dengan mendukung Portugis untuk mengembangkan agama kristen di

44

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Moro. Perkembangan misi Jesuit berjalan dengan pesat yang kemudian

mempersulit Ternate untuk mewujutkan misinya. Kelicikan Hairun yang mencoba

untuk menghancurkan kerajaan Moro dengan mempengaruhi kerajaan Maluku

lainnya. Valentijn (1724: 203) menulis bahwa pertemuan tersebut menghasilkan

kesepakatan untuk mengenyahkan orang-orang kristen di Maluku. Hasil yang lain

dari pertemuan itu, Katarabumi dan militernya yang terkuat bertugas untuk

penyerangan dan Sultan Khairun yang menangani sisi kesepakatan politik. http://

books.google.co.id/books?id=66VJAAAAcAAJ&pg=RA1 diakses Pada 3

September 2013

4.5.3 Hubungan dengan Bangsa Spanyol dan Portugis

  Kerjasama  kerajaan  Jailolo  dengan  bangsa  Spanyol  sudah  berlangsung  

sejak   pemerintahan   Sultan   Zainal   Abidin   pada   tahun   1527.   Pemerintahan  

Katarabumi  melanjutkan  hubungan  yang  telah  dibangun  oleh  pendahulunya.  

Selain   berdagang   bangsa   Spanyol   juga   mengajari   pasukan   Jailolo   untuk  

berperang   dengan  memberikan   dan   melatih   pasukan   Jailolo   menggunakan  

senjata,   sehingga   dapat   mempertahankan   diri.   Bangsa Spanyol juga

membenahi benteng Jailolo dan menempatkan persenjataan artileri untuk

memperkuat pertahanan dan meningkatkan kemampuan bela diri terhadap

berbagai gangguan keamanan (Paramitha, 1978: 45).

45

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Gambar 5. Salah satu dinding Benteng Saboga peninggalan Spanyol di Jailolo (Sumber: http://

jailolotrip.blogspot.com)

Kerjasama yang sudah berlangsung lama, sehingga sangat mungkin juga

kalau Katarabumi lahir dan berkembang dengan masa Spanyol yang berada di

Jailolo. Tercatat Spanyol membantu Katarabumi untuk menahan serangan dari

Ternate dan Portugis sampai masa akhir Katarabumi (Stampa Leopoldo, 1967:

23).

Salah satu peninggalan bangsa Spanyol di wilayah Kerajaan Jailolo yang

masih ada sampai sekarang adalah Benteng Saboga yang terletak dekat desa

Gamtala di perpotongan dua sungai besar Jailolo yaitu Sungai Akelamo dan

Sungai Akediri. Perpotongan dua sungai itu tepatnya di muara, jadi sangat

strategis sebagai pos penjagaan rute rempah-rempah dari pedalaman hutan Jailolo.

Selain Spanyol, Portugis juga punya hubungan yang khusus dengan

Katarabumi. Portugis sangat mendukung Katarabumi untuk menjadi Raja Jailolo,

sudah tentu akan mempermudah Portugis untuk mengusai perdagangan cengkeh

di Halmahera. Usaha yang dibangun dengan konspirasi besar agar Portugis dapat

46

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

menguasai daerah barat Halmahera tersebut yang mempunyai tanaman yang

tumbuh secara alami di hutan yaitu cengkeh dan pala. Oleh karena itu, upaya yang

dilakukan Katarabumi untuk menjadi Kolano sepenuhnya didukung oleh Portugis.

Adnan Amal (2007: 30) mengatakan sewaktu Katarbumi menjadi Kolano

Jailolo, ia memakai jubah kebesaran pemberian Gubernur de’Ataide yang berada

di Ternate. Katarabumi juga mengakui bahwa Kerajaan Jailolo adalah vasalnya

Portugis. Hubungan Portugis dengan Katarabumi tidak berlangsung lama.

Portugis sangat marah karena Katarabumi dan pasukannya menyerang dan

membunuh orang-orang Kristen di Kerajaan Moro. Setelah penyerangan tersebut,

Katarabumi menjadi incaran Portugis sebagai target yang harus dimusnahkan.

4.5.4 Penyerangan ke Kerajaan Moro

De Argensola (1708: 72), menerangkan penyerangan Katarabumi dan

pasukannya besarnya menyerang kerajaan Moro di Halmahera bagian utara pada

Tahun 1536. Penyerangan di pesisir Moritia, dan kampung Sugala berhasil

ditaklukan. Pernyerangan tersebut membuat Pastor Alvares kabur ke Ternate,

tetapi ditangkap oleh armada Jailolo. Negosiasi yang membuat pasukan

Katarabumi kemudian meloloskannya ke Ternate http://books.google.co.id/books?

id=rEkxAAAAMAAJ&pg diakses Pada 21 Februari 2013.

Kejadian yang mengarikan dalam penyerangan tersebut adalah malam

sebelum penyerahan diri, Raja Moro Tioliza yang mengkonversi agamanya dan

mengganti nama menjadi Don Joao membunuh sendiri istri dan anak-anaknya

agar tidak tertawan atau jatuh ke tangan musuh. Don Joao alias Tioliza bermaksud

47

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

melakukan bunuh diri, tetapi sempat dicegah oleh anak buahnya. Keesokan

harinya, Tioliza menyerahkan diri kepada Katarabumi. Atas permohonan kaum

kerabatnya, Raja Moro itu tidak dibunuh (Adnan Amal, 2007: 30)

Penyerangan Katarabumi dan pasukannya berlanjut ke Tolo (sekarang

sekitar Tobelo). Penyerangan ini agak tertahan karena Portugis sudah mengirim

pasukannya ke Tolo, dan terjadi pertempuran sengit. Portugis berhasil mengusir

Katarabumi dan pasukannya kembali ke Jailolo. Setelah penyerangan ini, Portugis

mulai berencana untuk melakukan penyerangan balasan ke Jailolo.

4.5.5 Menjadi Kolano Terbesar Jailolo

Pengangkatan Katarabumi menjadi Jojogu yang kemudian menjadi Kolano

membuat Ternate mengalami kesulitan dalam melakukan ambisi politiknya untuk

menguasai Jailolo yang sudah menjadi incarannya sejak lama. Selama berkuasa,

Katarabumi berhasil membebaskan seluruh wilayah Kesultanan Jailolo yang

diduduki Kerajaan Ternate.

Katarabumi memiliki kekuatan perang yang sangat menakutkan bagi

kerajaan Maluku yang lain. Ternate sangat tau akan kekuatan itu, makanya

Khairun memanfaatkan kekuatan Katarabumi untuk menumpas Kerajaan Moro

yang rajanya Don Joao de Mamuya serta rakyatnya yang sudah menjadi Kristen.

Keberhasilan Katarabumi karena didukung oleh pasukannya yang kuat dalam

berperang. Repuatasi pasukan ini sangat ditakuti oleh Portugis. Pasukan Alifuru

Jailolo memiliki reputasi perang hutan yang sangat menakutkan dan pasukan ini

sewaktu-waktu dapat menghilang dan tidak diketahui jejaknya.

48

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Gambar 6. Pasuakan Alifuru dari Kerajaan Jailolo (Alfuros of Gilolo), (Sumber: Ebay London)

Kerajaan Jailolo berada di pulau yang besar dan dikelilingi oleh kerjaan-

kerajaan yang berada di pulau kecil yang berhadapan langsung dengan Pulau

Halmahera. Pasukan Katarabumi juga mempunyai pasukan laut yang tangguh.

Kekuatan dari pasukan katarabumi di lautan begitu kuat sehingga Kerajaan Jailolo

sering disebut sebagai Jiko ma Kolano atau penguasa teluk (Andaya, 1993: 51).

Kekuatan Katarabumi mencapai kesuksesan yang tinggi karena dapat

mengamankan seluruh daerah kekuasaan Jailolo yang sebelumnya sering di jajah

oleh Kesultanan Ternate. Katarabumi juga dapat memperluas wilayahnya sampai

Halmahera bagian utara dan juga pulau Morotai yang berada sebelah utara dari

Pulau Halmahera yang dikuasai oleh Kerajaan Moro sebelumnya. Kekuatan ini

mengherankan Portugis, karena tidak menyangka kekuatan Katarabumi menjadi

tangguh dan sangat disegani di seluruh kawasan Maluku. Pihak Portugis menilai

Katarabumi sangat tangguh dalam militer. hal ini terbukti ketika Purtigis harus

mengusir pasukan Jailolo dari Morotia membutuhkan pasukan dalam jumlah yang

sangat besar dan membutuhkan waktu sampai tiga bulan (Adnan Amal, 2007: 31).

49

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

4.6 Aspek Sosial dan Ekonomi

Bagian ini membahas aspek sosial meliputi sistem politik pemerintahan

yang dibangun oleh Katarabumi dan juga melihat masyarakat Jailolo dari sisi

kesukuan dan mata pencaharian. Sedangkan pada aspek ekonomi melihat

perdagangan yang terjadi pada masa Katarabumi dan hasil bumi berupa rempah-

rempah dan tanaman yang lainnya.

4.6.1 Aspek Sosial dan Pemerintahan Katarabumi

Pemerintahan Kerajaan Jailolo yang dipimpin oleh Katarabumi menganut

sistem pemerintahn monarki yang dielaborasi dengan unsur-unsur tradisi dan

adat. Raja dalam hal ini Katarabumi yang memegang kekuasaan yang paling

tinggi, dan pengambil keputusan akhir dari semua urusan pemerintahan maupun

kerajaan. Pola pemerintahan yang dilakukan seperti dengan bentuk piramida

kekuasaan yang ditunjukkan pada Gambar 2. Pada puncak piramida kekuasaan

berada di tangan raja yaitu Katarabumi yang memainkan peran tersebut.

Berikutnya adalah kaum bangsawan yang mempunyai keturunan raja, baik

keturunan Katarabumi itu sendiri, maupun dari kerabat-kerabat terdekat ataupun

kerabat yang jauh. Selanjutnya orang pekerja pemerintah seperti Bobato

(semacam menteri) yang dikepalai oleh seorang Jogugu yang selalu dijabat oleh

orang kepercayaan raja. Pimpinan militer dipegang seorang Kapita Laut

(Panglima Laut) yang selalu dijabat oleh putra mahkota atau putra raja lainnya.

Wilayah kerajaan yang begitu besar sehingga sering kerajaan terbagi menjadi

beberapa jiko (semacam distrik) yang dipimpin oleh Jiko Ma Kolano (Kepala

50

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Pemerintahan Wilayah) yang membawahi sejumlah Soa (komunitasi setingkat

desa) yang dikepalai seorang Kimalaha. Selain itu kadang ada seorang Utusang

sebagai wakil pribadi raja untuk mengurus kepentingan kerajaan, seperti

mengumpulkan upeti dan tugas-tugas khusus lainnya. Pada daerah taklukan yang

bukan kerajaan, raja menggangkat seorang Salahakan (Gubernur), sementara

daerah taklukan yang sudah ada rajanya maka raja tersebut tetap memegang

kekuasaan dan daerah vasal (Adan Amal, 2007: 11-12).

tipe oligarki yang ada di pemerintahan Katarabumi adalah para Jiko Ma

Kolano atau juga para Kimalaha dan juga Utusang. Jabatan ini masih memiliki

pemisahan yang tegas, namun terbuka kesempatan bagi warga biasa untuk

memperoleh jabatan dan kekuasaan tersebut. Dalam hal ini, bila para prajurit

memiliki derajat lebih tinggi dari masyarakat biasa.

Penduduk di Kerajaan Jailolo, umumnya adalah suku Wayoli, Tobaru, dan

sebagian Suku Loloda. Bahkan Van Fraassen (1980), mengatakan suku Wayoli

dan Tobaru merupakan yang sudah eksis sejak zaman kerajaan Jailolo. Kedua

suku ini menjadi suku besar di Halmahera. Suku Wayoli menduduki di daerah

selatan dan Suku Tobaru dan Suku Loloda menempati daerah utara Halmahera.

Ketiga suku ini mempunyai bermata pencarian sebagai nelayan dan petani, karena

keadaan geografis sangat memukinkan untuk dapat melakukan kedua profesi

tersebut.

Khusus suku Wayoli setelah kejatuhan Katarabumi, membuat suku ini

terpecah. Sebagian memilih keluar dari Jailolo karena daerah tersebut dikuasai

51

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

oleh Ternate dan tidak mau tunduk pada Ternate. Sedangkan sebagian lainnya

menetap dan memilih mengikuti penguasa yang baru dan dijadikan distrik Ternate

yang kemudian dinamakan suku Sahu yang berasal dari kata “Sahur” karena

kapitanya menghadap sultan pada saat sultan sedang sahur, dan memrintahkan

daerah yang baru dinakaman demikian.

Suku-suku inilah yang sering disebut sebagai orang Alifuru (Al-furos)

yang reputasi perang hutan sangat ditakutkan. Tetapi pemaknaan orang Alifuru itu

kadang diartikan sebagai orang yang hidup di hutan, orang kampung, orang

tertinggal. Penamaan itu diberikan oleh orang Ternate terhadap orang-orang dari

Halmahera. Istilah tersebut sampai sekarang masih digunakan.

4.3.2 Aspek Ekonomi

Sebelum kedatangan bangsa Barat, Maluku telah lama dikunjungi oleh

bangsa Cina. Leirissa (1975: 2) mengatakan cengkeh telah dikenal sejak abad ke

tujuh yang tercatat dalam sejarah Dinasti Tang. Orang Cina telah menemukan

jalan laut ke kepulauan rempah-rempah. Setelah itu mulai berdatangan pedagang

Cina ke Maluku melalui Philipina, kemudian kebutuhan akan cengkeh mulai

meninggakat dan informasinya tersebar luas dan sampai di Eropa melalui jalur

darat.

Schrieke (1960: 11) menerangkan perjalanan cengkeh yang bukan melalui

jalur Cina, tetapi melalui Malaka yang diambil dari pedagang Jawa dan Melayu

yang mengambil cengkeh di Maluku. Dari Malaka kemudian di angkut ke kota-

52

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

kota India. Selanjutnya sampailah rempah-rempah ke Eropa melalui Aden dan

Hormuz.

Hasil bumi berupa remapah-rempah terutama cengkeh menjadi komoditi

utama bagi kerjaan Jailolo. Kedekatan Katarabumi dengan Portugis juga

membawa proses perdagangan dapat berjalan dengan baik dan sangat

menguntungkan Portugis terutama dapat hasil yang melimpah dari Jailolo dan

Ternate sebagai dua kerajaan di Maluku Utara. Kelimpahan ini sampai Portugis

harus menjadwalkan tiga rute perjalanan kapal-kapalnya untuk menggangkat

rempah dari Maluku.

Arnold Van Wickeren (2009) menjelaskan tiga rute perjalanan rempah-

rempah dari Maluku oleh Portugis. Rute yang pertama melalui kepulauan Banda

ke Malaka biasanya dilakukan pada bulan Januari dan Februari tiba di Banda

kemudian berlayar lagi pada bulan Mei dan Juli yang ditempuh dalam waktu 19

sampai 20 bulan. Rute ini sering kali digunakan oleh Portugis walaupun lebih

lama dengan rute yang lain. Karena rute ini dapat memperoleh tanaman Pala, Fuli

dan sedikit Cengkeh di Banda.

Sedangkan rute kedua dilakukan dari Maluku melalui rute Borneo

(Kalimantan) yang kemudian ke Malaka. Jadwal tiba kapal ini dari Malaka di

perairan Maluku sekitar pertengahan Agustus dan kembali lagi ke Malaka pada

akhir Oktober. Rute ini lebih cepat karena hanya membutuhkan waktu sekitar

sepuluh bulan 15 hari. Tetapi rute ini jarang dilakukan, kerena tidak melalui

Banda, sehingga pala dan fuli tidak diperoleh.

53

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Rute yang ketiga yang langsung membawa rempah-rempah dari kepulauan

Maluku tanpa mampir di Banda ataupun di Borneo. Kapal-kapal yang berangkat

dari Goa pada pertengahan bulan April atau akhir bulan April dari Cochin. Kapal

tersebut tiba di Malaka pada akhir Mei dan tiba di Maluku pada Akhir bulan

Oktober. Setelah mendapatkan rempah-rempah maka kapal-kapal tersebut

meninggalkan Maluku pada pertengahan bulan Fubruari dan tiba di Malaka pada

pertengahan November, kemudian tiba di Cochin pada awal Januari atau

Pertengahan Maret di Goa.

Gambar 7. Pohon Cengkeh dan seorang serdadu Alifuru (Sumber: Steven, 1780: 8)

http:books.google.co.id/books?id

Selain cengkeh, Kerajaan Jailolo menjadi penghasil bumi bagi Kerajaan

Maluku lainnya seperti Ternate dan juga Kerajaan Tidore. Hubungan ini terjadi

karena kedua kerajaan ini hanya berada di pulau yang kecil, dan tidak dapat

mencukupi kebutuhan dari masyaraktnya. Kerajaan Jailolo yang berada di

54

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Halmahera yang mempunyai tanah subur, membuat tumbuhan seperti sagu,

pisang, batatas (ubi jalar), bete (tales), dan kasbi (singkong) sebagai tumbuhan

penghasil karbohidrat yang sangat diminati. Hasil bumi menjadi sumber

pendapatan yang memadai bagi Kerajaan Jailolo.

4.7 Aspek Kepercayaan dan Budaya

Masa pemerintahan Katarabumi terjadi setelah Islam sudah masuk di

Kerajaan Jailolo, tetapi Islam masih dalam ketegori agama dari orang-orang

kerajaan. Hal ini terbukti setelah pasca Katarabumi orang-orang Jailolo sering

disebut “kafir” oleh orang Ternate. Pemanggilan ini menujukkan kalau

masyarakat Jailolo tidak memilih Islam sebagai agamanya, ataupun kalau

memeluk agama Islam hanya sedikit. Penggunaan kata Kafir, dapat juga diartikan

sebagai orang yang bukan memeluk Islam sebagai kepercayaanya, misalnya yang

beragama Kristen (katolik).

Terkait dengan penyebaran Islam di Jailolo, peristiwa penting pernah

terjadi pada masa Kesultanan Babulah (anak dari Sultan Khairun) yang

memerintah Ternate menggantikan ayahnya karena dibunuh oleh Portugis.

Babulah membalas kematian ayahnya dengan membunuh ribuan orang Kristen di

Halmahera. Peritiwa itu disebut sebagai “Vesper Maluku” (malam Maluku),

ribuan orang yang tidak dibunuh dipaksa masuk muslim atau kembali ke agama

suku. Tetapi kebanyakan orang yang tidak dibunuh lebih memilih kembali ke

agama suku dari pada memilih agama muslim. Kejadian ini semakin memperkuat

55

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

istilah kafir bagi orang Halmahera (Jailolo) karena tidak memilih Islam menjadi

agama (Schuurman, 1994: 11).

Peristiwa Vesper Maluku menjadi catatan penting, karena orang Kriten di

Halmahera sudah ada. Selain di Kerjaan Moro yang merupakan pusat Kristen oleh

Portugis, tentu juga di Jailolo sudah terdapat orang Kristen. Bangsa Spanyol ada

di Jailolo dengan waktu yang cukup lama, kedatangan bangsa ini dengan salah

satu tujuan adalah menyebarkan agama Kristen, sangat tidak mungkin upaya

penyebaran agama Kristen tidak dilakukan di Jailolo oleh Spanyol.

Hal ini masih dapat dianggap benar karena masyarakat Jailolo khususnya

suku Wayoli yang kemudian terbentuk suku yang baru adalah Sahu, juga suku

Tobaru yang adalah orang-orang yang menjadi Pasukan Alifuru tidak memilih

menjadi Muslim walaupun daerah tersebut adalah jajahan kesultanan Ternate yang

adalah kerajaan Muslim besar di Maluku. Kesetiaan orang-orang Jailolo itu masih

tertahan sampai kedatangan Belanda dan kemudian memilih menjadi Kristen

(Protestan). Penjelasan terkait agama akan lebih baik dengan penelitian tersendiri,

sehingga akan lebih tepat dengan melihat beberapa aspek yang lain yang juga ikut

mempengaruhi sehingga mereka tidak memilih Islam sebagai agamanya.

Pelayaran bangsa Spanyol dan Portugis juga mempunyai salah satu misi

yaitu menyebarkan agama Kristen, karena itulah mereka diberikan ijin oleh Paus

untuk berlayar ke dunia timur. Sekali lagi sangat tidak mungkin bangsa Spanyol

tidak melakukan sesuatu seperti apa yang dititahkan Paus kepada mereka.

Sewaktu di Maluku bangsa Spanyol berada di Tidore dan Jailolo, Tidore pulau

56

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

yang kecil dan pengembangannya agak sulit, yang mungkin adalah Kerajaan

Jailolo. Hanya saja penyebaran agama Kristen di Jailolo tidak seheboh dengan apa

yang dilakukan oleh Portugis di Ternate dan Kerajaan Moro.

Terkait dengan penyebaran Kristen di Jailolo, dapat dikatakan kalau

bangsa Spanyol memiliki cara yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh

Portugis. Spanyol lebih melihat kekristenan dari sisi kualitas (nilai) yaitu

bagaimana menjadi orang Kristen terkait dengan perbuatan dan sikap, dan bukan

hanya pada sisi kuantitas yang sering digunakan Portugis, misalnya berapa banyak

orang yang menjadi Kristen, ada berapa banyak Gereja yang didirikan, dan

sebagainya.

Gambar 8. Salah satu Sasadu di Jailolo (Sumber: http://www.wego.co.id/berita/pesta-makan-adat-

di-jailolo/)

Selain kekristenan, masyarakat Jailolo tentunya mempunyai kepercayaan

terhaap berhala. Hal ini terlihat dari Pasukan Alifuro (Alfuros Soldier) dapat

57

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

menghilang sewaktu-waktu dan dapat muncul kembali. Kekuatan ini sudah tentu

merupakan kebiasaan dari kepercayaan animisme yang ada pada saat itu.

Kebudayaan yang berkembang pada jaman Katarabumi tidak tercatat,

tetapi dapat terekspresikan saat ini. Kebudayaan yang berkembang di wilayah

Jailolo menjukan peradaban yang telah ada dan berkembang. Kebiasaan ini

terkespresikan di daerah Suku Wayoli yang kemudian menjadi Sahu sekarang ini,

untuk setiap kelompok masyarakat (sekarang kampung) selalu ada Sasadu

(Rumah Adat) yang selalu di pakai untuk musyawarah, upacara adat, acara

syukuran akan panen hasil bumi. Sasadu dapat dilihat pada Gambar 9. Adanya

Sasadu menujukan budaya dan peradaban yang dapat dikatakan lebih maju dari

berbagai suku lainnya yang ada di Halmahera.

Proses pembuatan yang sangat rumit geometrisnya dan berbentuk persegi

panjang dan atapnya terbuat dari daun pohon sagu dan tiangnya dari kayu besi

atau kayu gufasa, dalam acara yang dilakaukan di Sasadu biasanya diiringi oleh

musik dan tarian-tarian. Banyak tarian yang ada yaitu, tarian Legu Salai yang

sering dilakukan untuk penyambutan, Cakalele untuk tarian perang dan juga yang

lainnya.

Dahulu ada tarian Waleng kadang disebut sebagai Waleng-Waleng

merupakan jenis tarian yang memanggil arwah-arwah nenek moyang yang

kemudian diikuti dangan musik dan orang yang kerasukan mulai melakukan

tarian. Tarian ini berangsur hilang dengan mulai berkembang Protestan yang

mengharuskan meninggalkan kepercayaan berhala.

58

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

Alat-alat musik yang digunakan pada upacara adat terlihat pada Gambar

10, tampak gong, gendang dan lainnya sama dengan daerah-daerah di Indonesia.

Hanya saja gendang yang di Sasadu sangat panjang, ukurannya kurang lebih 2-5

meter. Gendang tersebut dinamakan Kakabelu, yang terbuat dari pohon sagu atau

pohon pinang yang tumbuh liar di hutan Jailolo. Kakabelu dapat dilihat pada

Gambar 10.

Gambar 9. Kakabelu menjadi alat musik wajib di Sasadu (Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/254837)

4.8 Berakhirnya Kekuasaan Katarabumi

Bagian ini membahas tentang penyerangan Portugis yang didalangai oleh

Sultan Khairun ke Jailolo, yang selanjutnya membuat kejatuhan Jailolo sebagai

kerajaan terbesar. Pada bagian selajutnya membahas strategi Khairun untuk

menguasai Jailolo, sebagai keinginan turun-temuran dari Ternate.

4.8.1 Penyerangan Portugis dan Ternate ke Jailolo

Serbuan Katarabumi ke Moro, dukungannya kepada Deyalo, berikut

pernyataan- pernyataannya yang kontroversial tentang hubungan Portugis-Jailolo,

59

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

telah menimbulkan kesan Portugis bahwa Katarabumi adalah pribadi yang sukar

dipercaya dan, karena itu, harus disisihkan dari percaturan politik dan militer di

Maluku. Sebagai balasan atas aksi-aksi Katarabumi, Bernaldin de Sousa yang

diangkat sebagai Gubernur untuk kedua kalinya berencana memberi “pelajaran”

kepada Katarabumi dengan menyerbu Jailolo pada 1551. Walaupun perang ini

diprakarsai Portugis sendiri, tetapi label yang diberikan kepadanya adalah

“serbuan Ternate dengan bantuan Portugis” (Adnan Amal, 2007: 35)

Stampa Leopoldo (1867) mengatakan bahwa kejatuhan Katarabumi bukan

hanya semata-mata karena penyerangan Portugis yang didalangi Khairun. Tetapi

dengan bersamaan itu Gunung Jailolo melutus dan terjadi hujan batu dan

menutupi istana dan benteng Jailolo. Logistik yang berkurang, sehingga

memaksakan Katarabumi untuk menyerah dan turun dari singasana Kerjaan

Jailolo.

Penyerahan Katarabumi dilakukan dan setelah itu, dan Portugis

memerintahkan pintu benteng dibuka untuk memperlihatkan volume persenjataan

dan posisi pertahanan benteng selama beberapa hari. Andaya (1993: 130)

mengatakan dalam penyerahan Katarabumi menolak menyaksikan penyerahan

Jailolo. Dengan mengenakan jubah pemberian Gubernur d’Ataide, Sultan Jailolo

itu menghilang pada suatu malam yang gelap dan masuk hutan. Ia menjalani

hidup sebagai seorang pertapa.

Pada saat-saat terakhir, Untuk menghindari penyerangan Portugis

Katarabumi ingin mengonversi agamanya menjadi Kristen Katolik. Ketika akan

60

Page 34: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

dibaptis dan para pastor telah siap di depannya, mereka meminta agar sebelum

dibaptis Katarabumi harus menceraikan istri-istrinya dan menyisakan satu orang

saja. Katarabumi menolak permintaan ini, sehingga pembaptisan gagal dilakukan.

Beberapa hari kemudian, masih dalam tahun 1551, Katarabumi wafat karena

minum racun (Stampa Leopoldo: 1867).

Sepeninggal Katarabumi, Jailolo kehilangan dinamika dan kekuatannya

sebagai sebuah kerajaan. Putra Kolano Katarabumi, yaitu Cachil Guzarate (baca:

kacil Guzarate) dan yang mengantikan ayahnya ditangkap oleh Khairun besertai

ibu dari Guzarate dibawa ke Ternate dan dibujuk untuk bekerja sama dengan

Ternate, tetapi mereka menolak dan memilih lebih baik mati dari pada menjalin

hubungan dengan Ternate (Van Wickeren: 2009).

Katarabumi hanya meninggalkan nama dan identitas sebagai bekas sebuah

kerajaan tertua dan terbesar pada masa awal kelahiran kerajaan-kerajaan Maluku.

Jailolo juga telah meninggalkan identitasnya sebagai salah satu dari empat pilar

kerajaan Maluku yakni: Jailolo, Ternate, Tidore, dan Bacan yang dikenal sebagai

Moloku Kie Raha.

Menurut para pengamat sejarah Maluku, kerjasama yang dijalin Jailolo di

bawah Katarabumi dengan kerajaan-kerajaan Maluku lainnya telah memperkuat

posisi Sultan Khairun dari Ternate dalam menghadapi Portugis maupun Misi

Jesuit yang memboncenginya, terutama dengan Gubernur Jordao de Freitas.

61

Page 35: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

4.8.2 Strategi Kerajaan Ternate Menguasai Jailolo

  Ancaman Ternate terhadap Jailolo dimulai pada 1284, ketika Siale Kolano

Ternate ketiga menyerang beberapa desa Kerajaan Jailolo dan mendudukinya.

Pada 1304, Kolano Ternate lainnya, Ngara Malamo, menyerang Jailolo dan

menduduki untuk waktu yang lama beberapa desa di Batu Cina, di bagian selatan

Jailolo.

Sekalipun dalam Pertemuan Moti, yang Jailolo diakui sebagai kerajaan

peringkat pertama dari tiga kerajaan lain (Ternate, Tidore, Bacan) dalam hal

senioritasnya, tetapi hal ini tidak mengakhiri ambisi Ternate untuk mencaplok

Jailolo. Pada 1343, Kolano Ternate, Tulu Malamo, tidak lagi mengakui keputusan

Motir Verbond, dan menyerang serta menduduki Jailolo. Raja Jailolo ketika itu

tidak dapat berbuat sesuatupun, walaupun tindakan Tulu Malamo menuai reaksi

keras dari Kolano Tidore dan Bacan.

Sekalipun serbuan Tulu Malamo atas Jailolo telah menuai reaksi keras dari

kerajaan-kerajaan lainnya di Maluku, pada 1359 Kolano Ternate, Gapi Malamo,

kembali menyatakan tantangannya terhadap Jailolo. Kali ini agresi yang

dilancarkan Ternate tidak berhasil. Bala tentara Jailolo dapat menghalau tentara

Ternate keluar dari wilayahnya.

Sejarah panjang terkait keinginan Ternate akan Jailolo. Khairun yang

menjadi dalang dari skenario yang disiapkannya untuk menjatuhkan Katarabumi.

Awalnya Katarabumi lebih menyukai Sultan Deyalo untuk menguasai Ternate

ketimbang Khairun. Tetapi tahta dikuasai Ternate Khairun. Khairun sangat tahu

62

Page 36: BAB IV PEMBAHASAN · 2015. 1. 9. · diperoleh. Hal inilah yang membuat pelayaran besar-besaran yang diawali oleh bangsa Portugis dan Spanyol ke dunia timur. Keinginan untuk mendapatkan

kalau tentaranya tidak mampu untuk mengalahkan Jailolo. Oleh karena itu,

diadakan pertemuan dengan mengadakan pertemuan Maluku dan meminta

Katarabumi yang melakukan peperangan melawan Kerajaan Moro. Disisi ini,

pasukan Jailolo akan berkurang akibat peperangan yang panjang. Setelah itu ia

manghasut Portugis dan kemudian membantu Portugis untuk menyerang Jailolo.

Kelicikan Khairun memang sangat hebat, karena mampu memperdayai Jailolo dan

Portugis.

Tetapi menjadi catatan penting yang terabaikan oleh pakar sejarah adalah

kematian Khairun di Benteng Gamlamo yang menurut anggapan sejarawan

Portugis sepenuhnya berada dipihak yang salah. Mereka tidak memperhatikan

kejadian sebelumnya yang diatur Khairun untuk mengadu domba antara

Katarabumi dan Portugis, dan Ternate yang mendapatkan keuntungan yang besar.

Kematian Khairun, mungkin ada kaitan dengan kemarahan Portugis terkait

dengan Katarabumi. Karena setelah itu anak dari Katarabumi (Kachil Gizarate)

dan istrinya di tangkap oleh Khairun dan dibawa ke Ternate. Tetapi dari mereka

lebih memilih untuk mati dari pada bekerja sama dengan Ternate. Setelah

Katarabumi Wafat, sebagian penduduk Jailolo terutama suku Wayoli keluar dari

wilayah Jailolo dan daerah yang ditinggal kemudian dilakukan oksodus besar-

besaran dari penduduk Ternate yang berpindah ke Jailolo yang diperintahkan oleh

Ternate.

63