74 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan tindakan asuhan keperawatan pada Ny. C (43 tahun) post histerektomi 3 jam atas indikasi mioma uteri diruang alamanda – B RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan asuhan keperawatan sebagai berikut: Pengkajian, pada tehan pengkajian pada Ny. C keluhan utama pasien yaitu nyeri. Pasien mengeluh nyeri didaerah luka post operasi, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, Nyeri bertambah apabila bergerak, dan berkurang ketika istirahat, skala nyeri 3 (0-10) dan nyeri dirasakan hilang timbul. Sebagian besar kesesuaian antara teori dengan yang ditemukan dilapangan adalah sama. Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan setelah penulis menyusun analisis dari data – data yang telah dikumpulkan pada tahap pengkajian, dan yang penulis dapatkan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang seksualitas, resiko disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan pembedahan, dan resiko infeksi berubungan dengan prosedur invasive. Perencanaaan keperawatan, pada tahap ini penulis tidak menemukan hambatan dan kesenjangan yang berarti sehingga menyusun rencana tindakan keperawatan yang ada berdasarkan teori disesuaikan dengan respon dan data – data yang muncul pada pasien dibantu oleh bimbingan dari dosen.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
74
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan tindakan asuhan keperawatan pada Ny. C (43 tahun)
post histerektomi 3 jam atas indikasi mioma uteri diruang alamanda – B RSUP
dr. Hasan Sadikin Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan asuhan
keperawatan sebagai berikut:
Pengkajian, pada tehan pengkajian pada Ny. C keluhan utama pasien yaitu
nyeri. Pasien mengeluh nyeri didaerah luka post operasi, nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk, Nyeri bertambah apabila bergerak, dan berkurang ketika
istirahat, skala nyeri 3 (0-10) dan nyeri dirasakan hilang timbul. Sebagian besar
kesesuaian antara teori dengan yang ditemukan dilapangan adalah sama.
Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan setelah penulis menyusun
analisis dari data – data yang telah dikumpulkan pada tahap pengkajian, dan
yang penulis dapatkan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisik, deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
tentang seksualitas, resiko disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan
dengan pembedahan, dan resiko infeksi berubungan dengan prosedur invasive.
Perencanaaan keperawatan, pada tahap ini penulis tidak menemukan
hambatan dan kesenjangan yang berarti sehingga menyusun rencana tindakan
keperawatan yang ada berdasarkan teori disesuaikan dengan respon dan data –
data yang muncul pada pasien dibantu oleh bimbingan dari dosen.
75
Pelaksanaan keperawatan sesuai dengan yang telah ditetapkan, baik
tindakan mandiri atau kolaborasi dengan tenaga medis lainnya. Penulis telah
melaksanakan tindakan keperawatan dengan melibatkan keluarga pasien.
Evaluasi keperawatan, setelah penulis melakukan asuhan keperawatan
pada Ny. C selama 1 hari keempat diagnosa keperawatan ada 2 dianosa yang
sudah tercapai dan didapatkan data bahwa nyeri pasien berkurang dari 3
menjadi 2, tidak terdapat tanda – tanda infeksi pada luka pasien.
B. Saran
Setelah penulis melakukan tindakan asuhan keperawatan pada Ny. C (43
tahun) post histerektomi jam ke - 3 atas indikasi mioma uteri diruang alamanda
– B RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yang ingin penulis sampaikan yaitu:
1. Bagi Institusi Pendidikan
Memfasilitasi dan menyediakan sumber – sumber terkini untuk mahasiswa,
diharapkan supaya mempermudah mahasiswa mencari sumber referensi
untuk bahan karya tulis ilmiah
2. Bagi penulis
Dalam penulisan asuhan keperawatan diharapkan penulis dapat lebih
memahami dan teliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini Y, 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Alexandra, O. 2015. Pencegahan Infeksi Dalam Pelayanan Keluarga Berencana
(Manual Rujukan Berdasarkan Pemecahan Masalah). Jakarta: PKM
Arifint, H., Wagey, F., M Tendean, H. M., Ratulangi Manado, S., & Obstetri dan
Ginekologi RSUP R D Kandou Manado, B. D. (2019). Karakteristik
Penderita Mioma Uteri Di Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal
Medik Dan Rehabilitasi (JMR), 1(3), 1–6.
Armantius. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Mioma Uteri Di Ruang
Ginekologi Kebidanan Rsup. Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017. 124.
Aspiani, (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: TIM
Bahtiar H. 2013. Hubungan Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan Protap Perawatan
Luka Post SC Dengan Kejadian Infeksi Luka Post Sectio Caesarea Di Ruang
Melati RSUP NTB. Jurnal: Universitas NTB (No.1. Vol.16. April 2013).
Batti, Alfrida, hasmawati dan hariani. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan proses penyembuhan luka post op sectio caesarea. Jurnal Ilmiah
Budiyanto, T., Ma’rifah, A., & Susanti, P. (2015). Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Ca Mammae Di Rsud Prof Dr