46 BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN 4.1. HASIL PENGUKURAN PARAMETER ANTENA Pada proses simulasi dengan menggunakan perangkat lunak AWR Microwave Office 2004, yang dibahas pada bab tiga sebelumnya, telah diperoleh dua buah rancangan yaitu antena elemen tunggal dan antena planar array 4 elemen. Selanjutnya, kedua rancangan antena tersebut difabrikasi dan diukur pada ruang anechoic chamber (ruang anti gema) dengan metode pengukuran seperti yang dijelaskan pada sub-bab 3.5. Ada 6 parameter antena yang diukur pada penelitian ini, yaitu return loss, VSWR, impedansi masukan, pola radiasi, axial ratio, dan gain. Keenam parameter tersebut dibagi ke dalam 3 kelompok pengukuran, yaitu pengukuran port tunggal (untuk mengukur return loss, VSWR, dan impedansi masukan), pengukuran port ganda (untuk mengukur pola radiasi dan axial ratio), dan pengukuran gain dengan metoda 3 antena. 4.1.1. Pengukuran Port Tunggal Pada penelitian ini, pengukuran port tunggal dilakukan pada port 2 network analyzer dengan format S22. Format S22 ini merupakan perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan, dimana tegangan tersebut masuk melalui port 2 dan keluar juga melalui port 2. Antena hasil fabrikasi dihubungkan dengan port 2 melalui konektor SMA. 4.1.1.1. Hasil Pengukuran Port Tunggal Antena Elemen Tunggal Hasil pengukuran port tunggal terhadap antena elemen tunggal berupa grafik return loss, VSWR, dan Smith Chart impedansi masukan dapat dilihat pada Gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 secara berurutan. Rancang bangun..., Ali Hanafiah Rambe, FT UI, 2008
19
Embed
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURANlontar.ui.ac.id/file?file=digital/116740-T 23541-Rancang bangun... · HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN 4.1. HASIL
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
46
BAB IV
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL
PENGUKURAN
4.1. HASIL PENGUKURAN PARAMETER ANTENA
Pada proses simulasi dengan menggunakan perangkat lunak AWR
Microwave Office 2004, yang dibahas pada bab tiga sebelumnya, telah diperoleh
dua buah rancangan yaitu antena elemen tunggal dan antena planar array 4
elemen. Selanjutnya, kedua rancangan antena tersebut difabrikasi dan diukur pada
ruang anechoic chamber (ruang anti gema) dengan metode pengukuran seperti
yang dijelaskan pada sub-bab 3.5. Ada 6 parameter antena yang diukur pada
penelitian ini, yaitu return loss, VSWR, impedansi masukan, pola radiasi, axial
ratio, dan gain. Keenam parameter tersebut dibagi ke dalam 3 kelompok
pengukuran, yaitu pengukuran port tunggal (untuk mengukur return loss, VSWR,
dan impedansi masukan), pengukuran port ganda (untuk mengukur pola radiasi
dan axial ratio), dan pengukuran gain dengan metoda 3 antena.
4.1.1. Pengukuran Port Tunggal
Pada penelitian ini, pengukuran port tunggal dilakukan pada port 2
network analyzer dengan format S22. Format S22 ini merupakan perbandingan
antara tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan, dimana
tegangan tersebut masuk melalui port 2 dan keluar juga melalui port 2. Antena
hasil fabrikasi dihubungkan dengan port 2 melalui konektor SMA.
4.1.1.1. Hasil Pengukuran Port Tunggal Antena Elemen Tunggal
Hasil pengukuran port tunggal terhadap antena elemen tunggal berupa
grafik return loss, VSWR, dan Smith Chart impedansi masukan dapat dilihat pada
Gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 secara berurutan.
Rancang bangun..., Ali Hanafiah Rambe, FT UI, 2008
47
Gambar 4.1. Grafik return loss hasil pengukuran antena elemen tunggal
Gambar 4.2. Grafik VSWR hasil pengukuran antena elemen tunggal
Rancang bangun..., Ali Hanafiah Rambe, FT UI, 2008
48
Gambar 4.3. Grafik impedansi masukan hasil pengukuran elemen tunggal
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa nilai return loss yang diperoleh
pada frekuensi 2,3 GHz dan 2,4 GHz masing-masing adalah -23,758 dB dan -
18,228 dB. Nilai return loss terendah yang diperoleh adalah -33,658 dB pada
frekuensi 2,33 GHz. Sedangkan nilai VSWR yang diperoleh pada frekuensi 2,3
GHz dan 2,4 GHz (Gambar 4.2), masing-masing adalah 1,15 dan 1,28. Nilai
VSWR terendah mencapai 1,042 pada frekuensi 2,33. Impedansi masukan antena
(Gambar 4.3) pada rentang frekuensi 2,3-2,4 GHz berkisar 43,58 hingga
60,38 . Dari hasil pengukuran ini dapat diketahui bahwa pada rentang frekuensi
2,3-2,4 GHz, antena yang telah dihasilkan mampu bekerja pada nilai VSWR
1,28 dengan bandwidth:
(VSWR 1,28)2,4 2, 28 x100% 5,11% (120 MHz)
2,35bandwidth ≤
−= =
Adapun bandwidth yang dicapai pada nilai VSWR 1,5 adalah:
(VSWR 1,5)2,45 2, 23 100% 9,4% (220 )
2,35bandwidth MHz≤
−= × =
Rancang bangun..., Ali Hanafiah Rambe, FT UI, 2008
49
4.1.1.2. Hasil Pengukuran Port Tunggal Antena 4 Elemen
Hasil pengukuran port tunggal terhadap antena planar array 4 elemen
berupa grafik return loss, VSWR, dan Smith Chart impedansi masukan dapat
dilihat pada Gambar 4.4, 4.5, dan 4.6 secara berurutan.
Gambar 4.4. Grafik return loss hasil pengukuran antena 4 elemen
Gambar 4.5. Grafik VSWR hasil pengukuran antena 4 elemen
Rancang bangun..., Ali Hanafiah Rambe, FT UI, 2008
50
Gambar 4.6. Grafik impedansi masukan hasil pengukuran antena 4 elemen
Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa nilai return loss yang diperoleh
pada frekuensi 2,3 GHz dan 2,4 GHz masing-masing adalah -20,08 dB dan -
16,285 dB. Nilai return loss terendah yang diperoleh adalah -25,608 dB pada
frekuensi 2,35 GHz. Sedangkan nilai VSWR yang diperoleh pada frekuensi 2,3
GHz dan 2,4 GHz (Gambar 4.5) masing-masing adalah 1,22 dan 1,36 dengan nilai
VSWR terendah yang dicapai adalah 1,11 pada frekuensi 2,35 GHz. Impedansi
masukan antena (Gambar 4.6) pada rentang frekuensi 2,3-2,4 GHz berkisar
41,23 hingga 56,36 . Dari hasil pengukuran ini dapat diketahui bahwa pada
rentang frekuensi 2,3-2,4 GHz, antena yang telah dihasilkan mampu bekerja pada
nilai VSWR 1,36 dengan bandwidth:
(VSWR 1,28)2,4 2, 27 x100% 5,53% (130 MHz)
2,35bandwidth ≤
−= =
Adapun bandwidth yang dicapai pada nilai VSWR 1,5 adalah:
(VSWR 1,5)2,41 2,11 100% 12,77% (300 )
2,35bandwidth MHz≤
−= × =
Hasil pengukuran port tunggal ini dituliskan kembali pada Tabel 4.1.
Rancang bangun..., Ali Hanafiah Rambe, FT UI, 2008