44 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian 1. Profil Kepala Sekolah Bapak Drs. Lili Kusmaya adalah pimpinan kepala SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang yang ke- 4 (empat) beliau lahir di Bandung, 30 Juni 1962, sekarang berdomisili di perumahan Cipondoh Kota Tangerang. Pendidikan terakhir beliau adalah Sarjana (S1) IKIP Bandung Jurusan Pendidikan Sejarah pada tahun 1987. Karier beliau sebagai guru ketika beliau diangkat menjadi guru pada tahun 1989 di SMAN 3 Ciledug Kota Tangerang. Drs. Lili Kusmaya merupakan seorang yang memiliki kemampuan dalam memimpin khususnya di bidang pendidikan, maka pada tahun 2004/2005 beliau diangkat menjadi kepala sekolah di SMAN 9 Pinang Kota Tangerang, walaupun pada saat itu beliau belum mendapatkan surat keputusan (SK) dari pemerintah sebagai kepala sekolah. Drs. Lili Kusmaya mendapatkan (SK) kepala sekolah (No. 421/KEP.128-BKD/2008 pada tanggal 2 Juli 2008). Pada tahun 2008 ini pula beliau di pindah tugaskan untuk menjadi kepala sekolah di SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang sampai sekarang, dengan nomor kartu pegawai (E. 566243) dan pangkat / golongan sebagai Pembina / IV.a.
31
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21598/4/MOH.AMIN...Kota Tangerang yang ke- 4 (empat) ... IKIP Bandung Jurusan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
44
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Hasil Penelitian
1. Profil Kepala Sekolah
Bapak Drs. Lili Kusmaya adalah pimpinan kepala SMAN 10 Cipondoh
Kota Tangerang yang ke- 4 (empat) beliau lahir di Bandung, 30 Juni 1962,
sekarang berdomisili di perumahan Cipondoh Kota Tangerang.
Pendidikan terakhir beliau adalah Sarjana (S1) IKIP Bandung Jurusan
Pendidikan Sejarah pada tahun 1987. Karier beliau sebagai guru ketika
beliau diangkat menjadi guru pada tahun 1989 di SMAN 3 Ciledug Kota
Tangerang.
Drs. Lili Kusmaya merupakan seorang yang memiliki kemampuan dalam
memimpin khususnya di bidang pendidikan, maka pada tahun 2004/2005
beliau diangkat menjadi kepala sekolah di SMAN 9 Pinang Kota Tangerang,
walaupun pada saat itu beliau belum mendapatkan surat keputusan (SK) dari
pemerintah sebagai kepala sekolah. Drs. Lili Kusmaya mendapatkan (SK)
kepala sekolah (No. 421/KEP.128-BKD/2008 pada tanggal 2 Juli 2008).
Pada tahun 2008 ini pula beliau di pindah tugaskan untuk menjadi kepala
sekolah di SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang sampai sekarang, dengan
nomor kartu pegawai (E. 566243) dan pangkat / golongan sebagai Pembina
/ IV.a.
45
2. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang
SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang berdiri di atas tanah seluas 5600 m2
dengan luas bangunan 1584 m2. Bangunan utama 2 lantai yang dilengkapi
sarana dan prasaran sesuai dengan kebutuhan pendidikan, yang mana
bangunan tersebut terdiri dari beberapa ruangan yaitu: 12 Ruang Belajar, 3
Ruang Laboratorium, 1 Ruang Perpustakaan,1 Ruang Guru, 1 Ruang
BP/BK, 1 Ruang TU, 1 Ruang Kepsek. SMAN 10 ini berlokasi di JL. KH
Hasyim Ashari Kp. Sasak Cipondoh Kota Tangerang BATEN.
SMAN 10 memiliki SK Pendirian Sekolah dari Wali Kota Tangerang
dengan nomor 420/Kep.74.A- P&K/2003, dan Nomor Statistik Sekolah:
(301287102062). Adapun jenjang akreditasinya yaitu TERAKREDITASI
“A”, pada tanggal 14 desember 2007.
Pada awal berdirinya SMAN 10 masih berada (numpang) di SMAN 2
Kota Tangerang pada tahun 2003 / 2004. Pada tahun 2004 / 2005 SMAN 10
memiliki gedung sendiri yang berolakasi di Cipondoh Kota Tangerang.
Dimana pada saat itu pimpinannya yang pertama adalah bapak Drs. Jusdi.
Setelah pindah dari SMAN 2 pada tahun 2004 /2005 SMAN 10 dipimpin
oleh Drs. H. Sudiyono. Sejak SMAN 10 Memiliki gedung sendiri di
Cipondoh Kota Tangerang telah terjadi tiga (3) kali pergantian kepala
sekolah yaitu: Pertama, Drs. H. Sudiyono (2004 - 2006), kedua, Drs. H.
Tatang M. H. M.Si (2006 - 2008), ketiga, Drs. Lili Kusmaya (2008 - 2010).
3. Visi dan Misi SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang
a. Visi
Menciptakan pribadi unggul, menguasai IT, berwawasan global yang
dilandasi dengan akhlak yang mulia.
b. Misi
1. Mengupayakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Meningkatkan kemampuan penguasaan TOEFEL Bahasa Inggris
3. Mengantarkan siswa/i ke perguruan tingggi negeri (PTN) dan
perguruan tinggi swasta (PTS) favorit
46
4. Mengupayakan terbentuknya masyarakat sekolah yang religius dengan
kemampuan baca dan tulis al-Qura'an.
5. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu baik secara moral
maupun social sehingga mampu menyiapkan dan mengembangkan
SDM.
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah di tentukan dalam suatu
kegiatan belajar mengajar haruslah ditunjang dengan beberapa unsure yang
saling berkaitan di antaranya guru, karyawan, dan siswa.
a. Guru
Guru adalah pendidik, yang menjadi panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya.1 Oleh karena itu peran dan
fungsinya sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
Di SMAN 10 jumlah guru seluruhnya 50 orang baik laki-laki maupun
perempuan yang terbagi atas guru pagi hari dan siang hari dengan latar
belakang pendidikan yang berbeda-beda dan lulusan perguruan tinggi.
b. Karyawan
Mengenai karyawan yang bekerja di SMAN 10 terdiri dari 12 orang
yang bekerja sesuai dengan kemampuannya. Keadaan karyawan tersebut
sangat membantu dalam menyelesaikan hal-hal yang berkenaan dengan
tugas administrasi dan operasional yang di perlukan siswa dan guru. Data
tentang karyawan di SMAN 10 Cipondoh Kota Tangerang dapat di lihat
pada tabel berikut:
1 E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2008), h.
37.
47
Tabel 1.4
Data Karyawan
No. Nama Karyawan Jabatan 1 Semi Syarif Kord. Pelaks. TU 2 Nani Handriyani Staf TU 3 Fahruroji Staf TU 4 Abdul Aziz Staf TU 5 Johny Sumanto, SE Staf TU 6 Selamet Triyadi Staf TU 7 Vivi Rosmaladewi, A.Md Staf TU 8 Engkos Kosasih Pesuruh 9 Satijan Pesuruh 10 Paino Pesuruh 11 Anjar Keamanan 12 Wawan Lesmana Keamanan
c. Siswa
Untuk Jumlah siswa SMA Negeri 10 Cipondoh Kota Tangerang
Tahun 2009-2010 berjumlah 938 siswa, dengan perincian diantaranya
kelas X, XI, dan XII. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1.5
Data Siswa
SMA
KELAS X
KELAS XI
KELAS XII
JML.
KELAS
X, XI, XII L P JML L P JML L P JML
SMA 170 185 355 - - - - - - 355
PROG. - - - - - - -
BHS. - - - - - - -
IPA 56 96 152 54 106 160 312
IPS 57 49 106 95 70 165 271
938
48
d. Keadaan Sarana dan Prasarana
Dalam suatu lembaga pendidikan formal maupun nonformal, sarana
dan prasarana berperan penting dalam proses belajar mengajar, karena
sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer bagi lembaga
pendidikan, bahkan sarana dan prasarana merupakan salah satu dari
komponen proses belajar mengajar yang turut menentukan tercapainya
tujuan pendidikan.
Berikut ini adalah keadaan sarana dan prasarana di SMAN 10
Cipondoh Kota Tangerang yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.6
Keadaan Sarana dan Prasarana
No. Ruangan Jumlah Ket. 1 Ruang Belajar 12 Baik 2 Ruang Guru 1 Baik 3 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik 4 Ruang Tata Usaha 1 Baik 5 Ruang Perpustakaan 1 Baik 6 Ruang Serba Guna 1 Baik 7 Ruang BK / BP 1 Baik 8 Ruang UKS / PMR 1 Baik 9 Ruang Kesenian 1 Baik 10 Ruang OSIS / Pramuka 1 Baik 11 Ruang Laboratorium 3 Baik 12 Ruang Komputer 1 Baik 13 Ruang Ibadah / Masjid 1 Baik 14 Pos Satpam 1 Baik 15 Kantin / Koperasi Sekolah 1 Baik 16 WC Guru / Kepala Sekolah 4 Baik 17 WC Siswa 8 Baik
49
e. Struktur Organisasi
50
B. Analisis Data
Untuk memudahkan menganalisis data hasil penelitian, maka setiap data
yang di kumpulkan melalui angket diolah ke dalam distribusi frekuensi
prosentase. Setiap item pernyataan dibuatkan satu tabulasi yang sesuai
dengan teknik analisa data sehingga dapat di tarik kesimpulan masalah yang
di teliti. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.7 1. Kepala sekolah mampu menyusun perencanaan sekolah dengan baik
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
25
23
2
0
0
50
46
4
0
0
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 25 responden (50%), adapun yang menjawab
setuju 23 responden (46%), dan yang menjawab ragu-ragu 2 responden
(4%), sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%).
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa kepala sekolah sangat mampu
dalam menyusun perencanaan sekolah yang ia pimpin dengan baik. Hal ini
diperkuat dari hasil wawancara dengan WAKASEK, dimana kepala
sekolah dalam menjalankan perencanaan sekolah terkait dengan visi dan
misi selalu melalui musyawarah.
51
Tabel 1.8
2. Kepala sekolah dapat menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan
sekolah
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
23
21
6
0
0
46
42
12
0
0
Jumlah 50 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa reponden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 23 responden (46%), kemudian 21 responden (42%)
menjawab setuju, dan yang menjawab ragu-ragu 6 responden (12%),
sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada
(0%). Hal ini menunjukkan bahwa Kepala SMAN 10 Cipondoh Kota
Tangerang mampu menggerakan bawahannya untuk mencapai tujuan
sekolah yang ia pimpin.
Tabel 1.9
3. Kepala sekolah telah melakukan kepemimpinan sesuai dengan harapan
bawahan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1. Sangat setuju 18 36
52
2.
3.
4.
5.
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
17
13
2
0
34
26
4
0
Jumlah 50 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 18 responden (36%) menjawab
sangat setuju, 17 responden (34%) menjawab setuju, sedangkan 13
responden (26%) menjawab ragu-ragu, 2 responden (4%) menjawab tidak
setuju, dan yang menjawab sangat tidak setuju (0%). Maka dapat di
simpulkan bahwa kepala sekolah selaku pimpinan para bawahannya telah
melakukan kepemimpinan sesuai dengan harapan bawahannya.
Tabel 2.0
4. Kepala sekolah tidak otoriter dalam memimpin
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
17
25
5
3
0
34
50
10
6
0
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa 17 responden (34%) menjawab
sangat setuju, dan 25 responden (50%) menjawab setuju, kemudian yang
menjawab ragu-ragu 5 responden (10%), sedangkan yang menjawab tidak
53
setuju 3 responden (6%), dan 0 responden (0%) yang menjawab sangat
tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
tidak otoriter dalam memimpin, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
responden yang menjawab setuju bahwa pimpinan mereka (kepala
sekolah) tidak otoriter dalam memimpin.
Tabel 2.1
5. Kepala sekolah tidak membahas hasil pengawasan kepada bawahan yang
bersangkutan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
4
10
30
6
0
8
20
60
12
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa kepala sekolah mampu
bekerjasama baik dengan bawahan maupun dengan masyarakat. Hal ini
dapat di lihat dari jawaban responden yang menjawab tentang pernyataan
bahwa kepala sekolah tidak mampu bekerjasama dengan bawahan dan
masyarakat. Dimana yang menjawab sangat setuju 0%, setuju 8%, ragu-
ragu 20%, tidak setuju 60%, dan sangat tidak setuju 12%. Hal ini juga
sesuai dengan wawancara peneliti dengan wakil kepala sekolah terkait
upaya kepala sekolah mengatasi masalah-masalah / hambatan-hambatan
yang di hadapinya. Dimana kepala sekolah mampu bekerjasama baik
54
dengan bawahan maupun masyarakat, hal ini bisa di lihat dari cara kepala
sekolah menyelesaikan permasalahan / hambatan tersebut. Jika masalah
tersebut bersifat intern, beliau memanggil orang tersebut untuk di
klarifikasi, sedangkan yang sifatnya umum di selesaikan di forum rapat,
adapun yang sifatnya khusus beliau selesaikan secara face to face. Hal ini
menandakan bahwa kepala sekolah mampu bekerja sama baik dengan
bawahan maupun dengan masyarakat.
Tabel 2.2
6. Kepala sekolah mampu berkomunikasi dengan baik terhadap para
bawahan dalam pengambilan keputusan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
13
26
8
3
0
26
52
16
6
0
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, manunjukkan bahwa 13 responden (26%),
menjawab sangat setuju, kemudian 26 responden (52%), sedangkan 8
responden (16%) menjawab ragu-ragu, dan yang menjawab tidak setuju 3
responden (6%), adapun yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada
(0%). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa kepala sekolah
55
memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik terhadap para
bawahannya dalam pengambilan keputusan.
Hal ini di perkuat dari hasil wawancara dengan WAKASEK, yang
menyatakan bahwa kepala sekolah selalu mensejajarkan posisinya dengan
para guru, dan staf dalam memimpin organisasinya. Dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya kepala sekolah melakukan komunikasi
antarpribadi yang baik. Beliau selalu menjaga hubungan yang baik dengan
menanamkan rasa kekeluargaan melalui komunikasi yang di jalin dengan
baik pula, sehingga tercipta sikap saling menghargai satu dan yang
lainnya.
Tabel 2.3
7. Kepala sekolah mampu menggerakkan pegawai TU untuk memberi
pelayanan yang lebih baik
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
23
21
3
3
0
46
42
6
6
0
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, sebagian besar para responden mengatakan sangat
setuju bahwa kepala sekolah mampu menggerakkan pegawai TU untuk
memberi pelayanan yang lebih baik sebanyak 23 responden (46%). Dan
yang menjawab setuju 21 responden (42%), sedangkan yang menjawab
56
ragu-ragu 3 responden (6%), dan yang menjawab tidak setuju 3 responden
(6%), adapun yang menjawab sangat tidak setuju 0 responden (0%).
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa kepala sekolah memiliki
kemampuan lebih dalam menggerakkan pegawai TU untuk memberi
pelayanan yang lebih baik.
Tabel 2.4
8. Kepala sekolah tidak mampu mengarahkan bawahan untuk bekerja lebih
baik
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
7
8
30
5
0
14
16
60
10
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa yang menjawab sangat setuju
0 responden (0%), dan yang menjawab setuju 7 responden (14%),
sedangkan yang menjawab ragu-ragu 8 responden (16%), dan yang
menjawab tidak setuju sangat banyak yaitu 30 responden (60%), dan 5
responden (10%) menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa kepala sekolah mampu mengarahkan bawahannya untuk
bekerja lebih baik. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya responden yang
menjawab tidak setuju akan pernyataan bahwa kepala sekolah tidak
mampu mengarahkan bawahannya untuk bekerja lebih baik.
57
Tabel 2.5
9. Kepala sekolah menjadi panutan bagi bawahan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
19
20
10
1
0
38
40
20
2
0
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa 19 responden (38%) menjawab
sangat setuju, dan yang setuju 20 responden (40%), kemudian yang
menjawab ragu-ragu 10 responden (20%), sedangkan yang menjawab
tidak setuju 1 responden (2%), dan 0 responden (0%) yang menjawab
sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa kepala
sekolah telah menjadi panutan bagi bahawannya.
Tabel 2.6
10. Kepala sekolah memberi penghargaan bagi bawahan yang berprestasi
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
21
23
5
42
46
10
58
4.
5.
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
0
2
0
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa 21 responden (42%) menjawab
sangat setuju, dan 23 responden (46%) menjawab setuju, sedangkan yang
menjawab ragu-ragu 5 responden (10%), dan yang menjawab tidak setuju
1 responden (2%), dan 0 responden (0%) yang menjawab sangat tidak
setuju. Hal ini dapat di simpulkan bahwa kepala sekolah suka memberikan
penghargaan bagi bawahannya yang berprestasi.
Terkait dengan kepala sekolah suka memberikan perhargaan atau
apresiasi kepada bawahannya yang berprestasi. Hal ini diperkuat dari
wawancara dengan WAKASEK, bahwa kepala sekolah dalam menghargai
bawahannya yang memiliki kinerja yang tinggi atau berprestasi beliau
selalu memberikan apresiasi ataupun penghargaan yang tinggi kepada para
bawahannya.
Tabel 2.7
11. Kepala sekolah mampu mendokumentasikan kegiatan organisasi dengan
baik
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
14
31
3
2
28
62
6
4
59
5. Sangat tidak setuju 0 0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden yang
menjawab sangat setuju 14 responden (28%), dan 31 reponden (62%)
menjawab setuju, kemudian yang menjawab ragu-ragu 3 responden (6%),
sedangkan 2 responden (4%) menjawab tidak setuju, dan yang menjawab
sangat tidak setuju tidak ada (0%). Hal ini menunjukkan bahwa kepala
sekolah memiliki kemampuan dalam mendokumentasikan kegiatan-
kegiatan organisasi dengan baik.
Tabel 2.8
12. Kepala sekolah mampu mengelola kurikulum berdasarkan ketentuan-
ketentuan yang telah di tetapkan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
23
23
3
2
0
46
44
6
4
0
Jumlah 50 100
Dari tebel di atas, menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mampu
mengelola kurikulum dengan baik berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
telah di tetapkan. Hal ini dapat di lihat dari jawaban responden yang
60
menyatakan sangat setuju sebanyak 23 responden (46%), setuju 22
responden (44%), ragu-ragu 3 responden (6%), tidak setuju 2 responden
(4%), dan sangat tidak setuju 0 responden (0%).
Tabel 2.9
13. Kepala sekolah mampu mengelola keuangan sekolah secara trasparan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
14
12
15
9
0
28
24
30
18
0
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa 14 responden (28%),
menjawab sangat setuju, dan yang menjawab setuju 12 responden (24%),
kemudian yang menjawab ragu-ragu 15 reponden (30%), sedangkan yang
menjawab tidak setuju 9 responden (18%), dan yang menjawab sangat
tidak setuju tidak ada (0%). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
kepala sekolah belum maksimal dalam mengelola keuangan sekolah secara
transparan.
61
Tabel 3.0
14. Kepala sekolah tidak mengurusi sarana prasarana sekolah
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
8
14
8
16
4
16
28
16
32
8
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden yang
menjawab sangat setuju 8 responden (16%), dan 14 responden (28%)
menjawab setuju, kemudian yang menjawab ragu-ragu 8 responden (16%),
sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 16 responden (32%),
dan 4 responden (8%) menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian
dapat di simpulkan bahwa kepala sekolah masih mampu mengurusi sarana
prasarana sekolah, hal ini dapat di lihat dari banyaknya responden yang
menjawab tidak setuju akan pernyataan bahwa kepala sekolah tidak
mengurusi sarana dan prasarana sekolah.
Tabel 3.1
15. Kepala sekolah mampu memberikan saran dan kritik yang membangun
ketika mengadakan pengawasan kepada bawahan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1. Sangat setuju 20 40
62
2.
3.
4.
5.
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
22
5
2
0
44
10
4
0
Jumlah 50 100
Dari tabel di atas, dapat di lihat bahwa responden yang menjawab
sangat setuju 20 responden (40%), dan 22 responden (44%) menjawab
setuju, kemudian 5 responden (10%) menjawab ragu-ragu, sedangkan
yang menjawab tidak setuju 2 responden (4%), dan yang menjawab sangat
tidak setuju tidak ada (0%). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
kepala sekolah memiliki kemampuan dalam memberikan saran dan kritik
yang membangun ketika mengadakan pengawasan kepada bawahannya.
Tabel 3.2
16. Kepala sekolah tidak membahas hasil pengawasan kepada bawahan yang
bersangkutan
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
1
16
12
17
4
2
32
24
34
8
Jumlah 50 100
63
Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat dari responden yang
menjawab sangat setuju 1 responden (2%), dan 16 responden (32%)
menjawab setuju, sedangkan yang menjawab ragu-ragu 12 responden
(24%), dan yang menjawab tidak setuju 17 responden (34%), adapun yang
menjawab sangat tidak setuju 4 responden (8%). Dengan demikian dapat
di simpulkan dari banyaknya responden yang menjawab tidak setuju akan
pernyataan bahwa kepala sekolah tidak membahas hasil pengawasan
kepada bawahan yang bersangkutan. Maka, dengan demikian kepala
sekolah membahas hasil dari pengawasannya kepada bawahan yang
bersangkutan.
Tabel 3.3
17. Kepala sekolah melakukan supervisi secara rutin
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
11
24
10
5
0
22
48
20
10
0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas dapat di katakan bahwa kepala sekolah telah
melakukan supervisi secara rutin. Hal ini dapat di lihat dari jawaban
responden yang menjawab sangat setuju sebesar (22%) dan setuju (48%),
sedangkan yang ragu-ragu (10%), tidak setuju dan sangat tidak setuju
(0%).
64
Tabel 3.4
18. Kepala sekolah tidak pernah mengontrol kelas untuk mengetahui keadaan
kelas pada jam belajar
No Alternatif jawaban Frekuensi Presentase(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
3
3
26
14
8
6
6
52
28
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas yang sebagian besar para responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju dari pada jawaban ragu-
ragu, setuju dan sangat setuju bahwa kepala sekolah tidak pernah
mengontrol kelas. Hal ini dapat di lihat dari jawaban responden yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 14 responden (28%), tidak setuju