-
45
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari dua bagian yaitu analisis dan pembahasan.
Pada bagian
analisis akan disajikan temuan-temuan yang diperoleh dari data
penelitian dimana
temuan-temuan tersebut akan kemudian dibahas dalam bagian
pembahasan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1Perbandingan kemampuanmultirepresentasi siswa dalam
memecahkan
masalah pada jenis soal uraian terstrukturdan uraian
terbatas
4.1.1.1 Pertemuan Pertama
Tabel perolehan skor siswa untuk jenis soal tes uraian
terstruktur dan jenis
tes uraian terbatas pada materi bunyi secara keseluruhan
tercantum pada lampiran.
Perolehan skor siswa dari dua kelompok pada tes uraian struktur
dan tes uraian
terbatasdiolah menggunakan analisis deskriptif menggunakan SPSS
17.0 for
windows programdengan hasil sebagai berikut:
-
46
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.1
Analisis Data secara Deskriptif pada Pertemuan Pertama
Statistic Std. Error
uraian
terstruktur
Mean 61.13 3.05
Median 59.00
Variance 139.55
Std. Deviation 11.81
Minimum 47.00
Maximum 84.00
Uraian
terbatas
Mean 51.00 2.39
Median 51.00
Variance 86.00
Std. Deviation 9.27
Minimum 39.00
Maximum 69.00
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dari
siswa yang
mengerjakan soal berbentuk uraian terstruktur adalah 61.13
sedangkan nilai rata-
rata dari siswa yang mengerjakan soal berbentuk uraian terbatas
adalah 51.00.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengerjakan soal
berbentuk
uraian terstruktur memperoleh nilai lebih tinggi dari siswa yang
mengerjakan soal
berbentuk uraian terbatas.
Untuk mengukur apakah perbedaan tersebut signifikan atau
tidak,
dilakukan uji U Mann Whitney. Uji U Mann Whitney digunakan
karena sampel
data yang diambil kurang dari tiga puluh, sehingga dapat
dinyatakan bahwa
sebaran data tersebut tidak berdistribusi normal. Penggunaan uji
U untuk
-
47
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
pengujian data pada penelitian ini sejalan dengan yang
diungkapkan oleh
Sugiyono (2007), bahwa untuk mengukur signifikansi perbedaan dua
kelompok
dengan data yang tidak berdistribusi normal, dapat digunakan uji
U. Dalam
pengujian data yang berdistribusi normal, uji U memiliki fungsi
yang sama
dengan uji t (uji independen).
Untuk uji U, digunakan hipotesis sebagai berikut,
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai
tes materi
bunyi menggunakan jenis tes soal uraian terbatas dengan
rata-rata nilai
tes materi bunyi menggunakan jenis tes soal uraian
terstruktur.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai
tes materi
bunyi menggunakan jenis tes soal uraian terbatas dengan
rata-rata nilai
tes materi bunyi menggunakan jenis tes soal uraian
terstruktur.
Setelah dilakukan uji U dengan menggunakan SPSS 17.0 for
windows
program diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2 berikut,
Tabel 4.2
Uji Mann-Whitney pada Data Materi Bunyi Pertemuan Pertama
Output pengujian data melalui U test menunjukan Asymp. Sig.
(2-tailed)
.018. Dikarenakan tes tersebut merupakan 2-tailed test, maka
0,018 dikalikan dua
menjadi 0,036. Pada level signifikansi 5%, 0,036 lebih kecil
dari 0,5, sehingga Ho
gabungan
Mann-Whitney U 55.500
Wilcoxon W 175.500
Z -2.367
Asymp. Sig. (2-tailed) .018
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a
-
48
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
ditolak. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan
rata-rata yang signifikan antara soal uraian terstruktur dengan
soal uraian terbatas.
Soal uraian terstruktur memiliki nilai rata-rata lebih baik
dibandingkan dengan
nilai rata-rata soal uraian terbatas.
4.1.1.2Pertemuan Kedua
Dengan menggunakan analisis deskriptif diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 4.3
Analisis Data secara Deskriptif pada Pertemuan Kedua
Statistic Std. Error
uraian
terstruktur
Mean 51.40 3.21
Median 52.00
Variance 155.40
Std. Deviation 12.46
Minimum 32.00
Maximum 73.00
uraian
terbatas
Mean 41.60 2.45
Median 44.00
Variance 90.68
Std. Deviation 9.52
Minimum 21.00
Maximum 54.00
Tabel 4.3 menujukan nilai rata-rata dari siswa yang mengerjakan
soal
uraian terstruktur adalah 51,40 sedangkan nilai rata-rata dari
siswa yang
mengerjakan soal uraian terbatas adalah 41,60, sehingga dapat
disimpulkan bahwa
-
49
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
perolehan skor multirepresentasiberdasarkan kriteria Multiple
Ways pada siswa
yang mengerjakan soal uraian terstruktur lebih tinggi dari siswa
yang
mengerjakan soal uraian terbatas.
Untuk mengukur taraf signifikansi dari perbedaan nilai rata-rata
dari kedua
kelompok, maka kembali dilakukan uji U. Hasil pengujian uji U
dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
Uji Mann-Whitney pada Pertemuan Kedua
gabungan
Mann-Whitney U 63.500
Wilcoxon W 183.500
Z -2.035
Asymp. Sig. (2-tailed) .042
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .041a
Hasil uji U di atas menunjukan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,042.
Nilai
signifikansi 0,042 tersebut kembali dikalikan dua menjadi 0,084.
Pada taraf
signifikansi 5%, 0,084 lebih besar dari 0,05, sehingga Ho
diterima. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat
perbedaan rata-rata yang
signifikan antara soal uraian terstruktur dengan soal uraian
terbatas.
4.1.2 Profil kemampuan multirepresentasi siswa dalam
memecahkan
masalah antara jenis soal uraian terbatas dan uraian
terstruktur
Terdapat Sembilan kriteria Multiple Ways yang tersebar dalam
soal-soal tes uraian terstruktur maupun soal tes uraian terbatas
yaitu
-
50
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
memformulasikan informasi, membuat representasi baru,
mengevaluasi
secara konsisten, memecahkan masalah dengan representasi,
membuat
gambar, membuat grafik, membuat arah diagram getar,
memberikan
penjelasan secara verbal serta mengerjakan pemecahan secara
matematik.
Kriteria-kriteria Multiple Ways tersebut tidak digunakan dalam
setiap soal
dan disesuaikan dengan kebutuhan dari bentuk soal itu
sendiri.Teknik
penskoran mengggunakan rentang 0-4 dengan mengacu pada
rubricMultiple Waysyang dikembangkan oleh Rosengrant
(2007).Tes
kemampuan multirepresentasi ini dibagi menjadi dua pertemuan,
seperti
dijelaskan dibawah ini.
4.1.2.1 Pertemuan I
1. Jenis Soal Uraian Terstruktur
Persentase perolehan skor berdasarkan Multiple Ways dengan
soal
uraian terstruktur pada pertemuan pertama dapat dilihat pada
tabel 4.5
Tabel 4.5
Persentase Skor Multiple WaysSoal Uraian Terstruktur
Pertemuan
Pertama
Kriteria Multiple Ways Skor Rata-
Rata Persentase
(%) Memformulasikan informasi 2,35 58,67
Membuat Representasi Baru 1,79 44,67
Konsistensi 1,75 43,67
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,15 67,08
Gambar 2,38 59,44
Mattematis 2,27 56,67
Verbal 1,42 35,42
Grafik 2,67 66,67
Diagram 1,83 45,83
-
51
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabeldi atas, agar mudah dilihat perbandingan
persentase skor jawaban siswa pada setiap kriteria Multiple Ways
maka
dibuat sebuah diagram batang berikut,
Diagram 4.1
Persentase Perolehan Skor berdasarkan Multiple Ways pada
Uraian
Terstruktur
Dapat dilihat dari data di atas bahwa kriteria Multiple Ways
pada
memecahkan masalah dengan multirepresentasi mendapatkan
persentase paling tinggi yaitu 67.08% dan kriteria verbal
memiliki
persentase paling rendah yaitu 35.41%.
2. Jenis Soal Uraian Terbatas
Persentase perolehan skor berdasarkan Multiple Ways dengan
soal
uraian terbatas pada pertemuan pertama dapat dilihat pada
tabel
dibawah ini.
58,6744,67 43,67
67,0859,44 56,67
35,4145,83
66,67
0102030405060708090
100
per
sen
tase
(%
)
Multiple Ways
persentasi per kriteria
-
52
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.6
Persentase Skor Multiple WaysSoal Uraian TerbatasPertemuan
Pertama
KriteriaMultiple Ways Skor Rata-Rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 1,68 42
Membuat Representasi Baru 1,56 39
Konsistensi 1,47 36,67
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,03 63,33
Gambar 1,98 49,44
Matematis 2,47 61,67
Verbal 1,3 32,5
Grafik 1,4 35
Diagram 1,37 34,17
Data tabel di atas dibuat ke dalam bentuk diagram batang
seperti
dibawah ini,
Diagram 4.2
Persentase Perolehan Skor Berdasarkan Multiple Ways pada
Uraian
Terbatas
42 39 36,67
63,3349,44
61,67
32,5 34,17 35
0102030405060708090
100
per
sen
tase
(%
)
Multiple Ways
Persentase per kriteria
-
53
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan data di atas bahwa kriteria memecahkan masalah
mendapatkan persentase paling tinggi yatu 63.33% dan kriteria
verbal
mendapatkan persentase terendah yaitu 32.5%.
Pada pertemuan pertama ini pada tes uraian terbatas maupun
tes
uraian terstruktur kriteria memecahkan masalah dengan
multirepresentasi
sama-sama mendapatkan persentase tertinggi begitupun dengan
kriteria
verbal yang mendapatkan persentase terendah. Hampir semua
kriteria pada
tes uraian terstruktur mendapatkan persentase lebih tinggi
daripada pada
tes uraian terbatas dan hanya pada kriteria matematis tes uraian
terstruktur
mendapatkan persentase lebih rendah daripada tes uraian terbatas
yaitu
pada tes uraian terstruktur mendapatkan 56,67% dan pada tes
uraian
terbatas mendapatkan 61,67%.
4.1.2.2 Materi Bunyi Pertemuan II
1. Jenis Soal Uraian Terstruktur
Persentase perolehan skor berdasarkan Multiple Ways dengan
soal
uraian terstruktur pada pertemuan kedua dapat dilihat pada
tabel
dibawah ini.
Tabel 4.7
Persentase Skor Multiple Wayspada Soal Terstruktur Pertemuan
Kedua
KriteriaMultiple Ways Skor Rata-
Rata Persentase
(%)
Memformulasikan informasi 1,79 44,67
Membuat Representasi Baru 1,68 42
Konsistensi 1,65 41,33
Memecahkan Masalah Menggunakan Representasi
3,2 80
-
54
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
KriteriaMultiple Ways Skor Rata-
Rata Persentase
(%)
Gambar 1,2 45
Mattematis 1,93 48,33
Verbal 1,33 33,33
Grafik 1,33 33,33
Diagram 1,7 42,5
Berdasarkan tabeldi atas, agar mudah dilihat perbandingan
persentase
skor jawaban siswa pada setiap kriteria Multiple Ways maka
dibuatkan
sebuah diagram batang sebagai berikut,
Diagram 4.3
Persentase Perolehan Skor berdasarkan Multiple Ways
padaUraian Terstruktur
Dapat dilihat dari data diatas bahwa kriteria Multiple Ways
pada
memecahkan masalah dengan multirepresentasi mendapatkan
persentase paling tinggi yaitu 80%.Kriteria verbal dan grafik
memiliki
persentase paling rendah yaitu sama-sama mendapatkan 33.33%.
44,67 42 41,33
80
45 48,33
33,3342,5
33,33
0102030405060708090
100
pe
rse
nta
se (
%)
Multiple Ways
persentase uraian terbatas
-
55
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
2. Jenis Soal Uraian Terbatas
Persentase perolehan skor berdasarkan Multiple Ways dengan
soal
uraian terbatas pada pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel
dibawah
ini.
Tabel 4.8
Persentase Skor Multiple Wayspada Soal Uraian
TerbatasPertemuan Kedua
KriteriaMultiple Ways Skor Rata-
Rata Persentase
(%)
Memformulasikan informasi
1,37 34,33
Membuat Representasi Baru
1,52 38
Konsistensi 1,44 36
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
1,64 68,33
Gambar 0,89 33,33
Mattematis 1,5 37,5
Verbal 1,47 24,44
Grafik 1,2 30
Diagram 0,8 20
Berdasarkan table diatas, agar mudah dilihat perbandingan
persentase skor jawaban siswa pada setiap kriteria Multiple Ways
maka
dibuatkan sebuah diagram batang sebagai berikut,
-
56
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Diagram 4.4
Persentase Perolehan Skor berdasarkan Multiple Ways pada
Uraian Terbatas
Dapat dilihat dari data di atas bahwa kriteria Multiple Ways
pada
memecahkan masalah dengan multirepresentasi mendapatkan
persentase
paling tinggi yaitu 68.33% dan kriteria diagram memiliki
persentase paling
rendah yaitu 20%.
4.1.3 Profil kemampuan multirepresentasi siswa dalam
memecahkan
masalah uraian terbatas dan uraian terstruktur per label
konsep
Setelah dilakukan pengujian secara keseluruhan diperoleh hasil
bahwa
siswa yang mendapatkan soal uraian terstruktur mendapatkan
skor
multirepresentasi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
mengerjakan soal
uraian terbatas baik pada materi Bunyi Pertemuan Pertama maupun
2. Untuk lebih
jelas, maka dilakukan perbandingan perolehan skor
multirepresentasi berdasarkan
34,33 38 36
68,33
33,3337,524,44 20
30
0102030405060708090
100
pe
rse
nta
se (
%)
Multiple Ways
Persentase per kriteria
-
57
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
kriteria Multiple Ways siswa pada setiap soal. Setelah dilakukan
uji deskriptif
maka diperoleh skor rata-rata dari setiap kelompok pada setiap
soal materi 1 dan 2
sebagai berikut.
Tabel 4.9
Skor Rata-rata Kelompok Uraian Terbatas dan Uraian
Terstruktur
per Label Konsep
N
O Label Konsep
Mean Materi Bunyi
Pertemuan Pertama Label Konsep
Mean Materi Bunyi 2
Uraian
terstruktur
Uraian
terbatas
Uraian
terstruktur
Uraian
terbatas
1 Penyebab
timbulnya bunyi 12.20 11.86
Hubungan
frekuensi
dengan tinggi
rendahnya
bunyi
6.53 5.40
2
Karakteristik
gelombang
bunyi
13.67 11.40 Resonansi 12.00 9.46
3
Proses
terdengarnya
bunyi
13.00 9.60
Resonansi
pada alat
musik
9.93 8.73
4
Menentukan
cepat rambat
bunyi dari pola
gelombang
9.93 10.73 Pemantulan
bunyi 11.13 8.33
5
Hubungan
amplitude
dengan kuat
lemahnya bunyi
12.33 7.40
Pemanfaatan
pemantulan
bunyi pada
kehidupan
sehari-hari
11.80 9.66
Dari data yang disajikan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada
materi
Bunyi Pertemuan Pertama, perolehan skor rata-rata dari nomor 1,
2, 3, dan 5,
siswa yang memperoleh soal uraian terstruktur mendapat skor
rata-rata lebih
tinggi dari siswa yang mengerjakan soal uraian terbatas.
Sedangkan pada nomor
-
58
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
4, siswa yang memperoleh soal berbentuk uraian terbatas mendapat
skor rata-rata
lebih tinggi dari siswa yang mengerjakan soal uraian
terstruktur. Pada materi 2,
skor rata-rata dari nomor 1 sampai 5, siswa yang mendapatkan
soal uraian
terstruktur memperoleh skor rata-rata lebih tinggi dari siswa
yang mengerjakan
soal uraian terbatas. Secara keseluruhan, siswa yang mendapatkan
soal berbentuk
uraian terstruktur mendapatkan skor multirepresentasi rata-rata
lebih tinggi dari
siswa yang mengerjakan soal berbentuk uraian terbatas.
Untuk mengetahui perbedaan persentase antar label konsep pada
tes uraian
terstruktur dan uraian terbatas maka dibuat diagram batang.
Diagram batang pada
materi Bunyi Pertemuan Pertama adalah sebagai berikut,
Diagram 4.5
Persentase Perolehan Skor berdasarkan Multiple Waysper
Label Konsep
Persentase Uraian terbatas
-
59
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dan diagram batang pada materi bunyi pertemuan kedua adalah
sebagai
berikut,
Diagram 4.6
Persentase Perolehan Skor berdasarkan Multiple Waysper
Label Konsep
Dibawah ini akan di paparkan hasil dari tes kemampuan
multirepresentasi
berdasarkan kriteria Multiple Ways pada tiap label konsep.
1. Penyebab Timbulnya Bunyi
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
penyebab
timbulnya bunyi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Table 4.10
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Penyebab
Timbulnya Bunyi
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 2,27 56,67 1,87 46,67
Membuat Representasi Baru 1,27 31,67 1,2 30
Konsistensi 1,67 41,67 1,47 36,67
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
1,93 48,33 2,13 53,33
0
10
20
30
40
50
60
70
80
konsep 1 konsep 2 konsep 3 konsep 4 konsep 5
pe
rse
nta
se (
%)
Persentase Uraian Bebas
persentase uraian terstruktur
persentase Uraian Terbatas
-
60
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Gambar 2,27 56,67 2,2 55
Diagram Arah Getar 2 50 1,4 35
Verbal 1 25 1,6 40
Untuk mempermudah melihat perbandingan tiap kriteria Multiple
Ways
maka dibuat diagram batang seperti di bawah ini.
Diagram 4.7
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Penyebab
Timbulnya Bunyi
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
penyebab
timbulnya bunyi, secara dominan uraian terstruktur memiliki
persentase lebih
tinggi dibandingkan dengan uraian terbatas pada lima kriteria
Multiple Ways.
Namun pada kriteria memecahkan masalah menggunakan representasi
dan verbal
menunjukkan bahwa persentase uraian terbatas lebih tinggi
dibandingkan uraian
terstruktur yakni 48,33% berbanding 53,33% dan 25 berbanding 40
untuk rata-
ratanya.
uraian terbatas
-
61
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
2. Karakteristik gelombang bunyi
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
karakteristik
timbulnya bunyi dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
Table 4.11
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
KarakteristikgelombangBunyi
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 1,87 46,67 1,4 35
Membuat Representasi Baru 1,87 46,67 1,53 38,33
Konsistensi 1,73 43,33 1,53 38,33
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,4 60 2,2 55
Gambar 2,2 55 1,87 46,67
Diagram Arah Getar 1,67 41,67 1,33 33,33
Verbal 1,93 48,33 1,53 38,33
Berdasarkan tabel di atas, untuk lebih mudah melihat
perbandingan tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Diagram 4.8
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
Karakteristik
gelombangBunyi
uraian terbatas
-
62
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
karakteristik
timbulnya bunyi, uraian terstruktur memiliki persentase lebih
tinggi dibandingkan
dengan uraian terbatas dari semua kriteria Multiple Ways. Dimana
persentase
tertinggi untuk uraian terstruktur terdapat pada kriteria verbal
yakni sebesar
48,33% dengan rata-rata sebesar 1,93 dan untuk uraian terbatas
terdapat pada
kriteria gambar dengan persentase sebesar 55% dengan rata-rata
sebesar 2,2.
3. Proses terdengarnya bunyi
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep proses
terdengarnya
bunyi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel4.12
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Proses
Terdengarnya
Bunyi
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-Rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 2,87 71,67 2,4 60
Membuat Representasi Baru 1,93 48,33 1,27 31,67
Konsistensi 2,13 53,33 1,2 30
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,2 55 1,87 46,67
Gambar 2,67 66,67 1,87 46,67
Verbal 1,2 30 1 25
-
63
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan tiap kriteria Multiple
Ways dibuat
ke dalam diagram batang di bawah ini.
Diagram 4.9
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Proses
Terdengarnya Bunyi
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
proses
terdengarnya bunyi, uraian terstruktur memiliki persentase lebih
tinggi
dibandingkan dengan uraian terbatas dari semua kriteria Multiple
Ways. Dimana
persentase tertinggi untuk uraian terstruktur dan uraian
terbatas terdapat pada
kriteria memformulasikan yakni sebesar 71,67% dengan rata-rata
sebesar 2,87
untuk uraian terstruktur dan 60% dengan rata-rata sebesar 2,4
untuk uraian
terbatas.
uraian terbatas
-
64
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
4. Menentukan cepat rambat bunyi dari pola gelombang
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
menentukan cepat
rambat bunyi dari pola gelombang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel4.13
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
Menentukan
Cepat Rambat Bunyi pada Pola Gelombang
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 2,07 51,67 1,3 33,33
Membuat Representasi Baru 1,8 45 2,4 60
Konsistensi 1,73 43,33 2,13 53,33
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,07 51,67 2,4 60
Matematis 2,27 56,67 2,47 61,67
Berdasarkan tabel di atas untuk lebih mudah melihat perbandingan
tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Tabel4.10
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
Menentukan
Cepat Rambat Bunyi pada Pola Gelombang
uraian terbatas
-
65
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
menentukan
cepat rambat bunyi dari pola gelombang, uraian terbatas
mendominasi persentase
tertinggi pada empat kriteria Multiple Ways.Persentaseuraian
terstruktur lebih
tinggi dari pada uraian terbatas hanya terdapat pada kriteria
memformulasikan
informasi yakni 51,67% dengan rata-rata 2,07 untuk uraian
terstruktur dan
33,33% dengan rata-rata 1,3 untuk uraian terbatas. Persentase
tertinggi untuk
uraian terstruktur dan uraian terbatas terdapat pada kriteria
matematisyakni
sebesar 56,67% dengan rata-rata sebesar 2,27 untuk uraian
terstruktur dan 61,67%
dengan rata-rata sebesar 2,47 untuk uraian terbatas.
5. Hubungan amplitudo dengan kuat lemahnya bunyi
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep hubungan
amplitudo
dengan kuat lemahnya bunyidapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel4.14
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Hubungan
Amplitude dengan Kuat Lemahnya Bunyi
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-Rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 2,67 66,67 1,4 35
Membuat Representasi Baru 2,07 51,67 1,4 35
Konsistensi 1,47 36,67 1 25
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,13 53,33 1,53 38,33
grafik 2,67 66,67 1,4 35
Verbal 1,53 38,33 1,07 26,67
-
66
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabel di atas untuk lebih mudah melihat perbandingan
tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Diagram4.11
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Hubungan
Amplitudo dengan Kuat Lemahnya Bunyi
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
hubungan
amplitudo dengan kuat lemahnya bunyi, uraian terstruktur
mendominasi
persentase tertinggi untuk semua kriteria Multiple Ways. Dimana
persentase
tertinggi untuk uraian terstruktur terdapat pada kriteria
memformulasikan
informasi dan kriteria gambaryakni sebesar 66,67% dengan
rata-rata sebesar 2,67
dan untuk uraian terbatas terdapat pada kriteria memecahkan
masalah
menggunakan representasi dengan persentase sebesar 38,33% dengan
rata-rata
sebesar 1,53.
uraian terbatas
-
67
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
6. Hubungan frekuensi dengan tinggi rendahnya bunyi
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
hubunganfrekuensi
dengan tinggi rendahnya bunyidapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel4.15
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Hubungan
Frekuensi dengan Tinggi Rendahnya Bunyi
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 1,4 35 1,2 30
Membuat Representasi Baru 1,07 26,67 1 25
Konsistensi 1,4 35 1,2 30
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
0,8 20 0,53 13,33
Grafik 1,33 33,33 1,2 30
Verbal 0,53 13,33 0,27 6,67
Berdasarkan tabel di atas untuk lebih mudah melihat perbandingan
tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Diagram4.12
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Hubungan
Frekuensi dengan Tinggi Rendahnya Bunyi
uraian terbatas
-
68
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
hubunganfrekuensi dengan tinggi rendahnya bunyi, uraian
terstruktur memiliki
persentase lebih tinggi dibandingkan dengan uraian terbatas dari
semua kriteria
Multiple Ways. Dimana persentase tertinggi untuk uraian
terstruktur dan uraian
terbatas terdapat pada dua kriteria yang sama yakni kriteria
memformulasikan
informasi dan kriteria konsistensi. Untuk uraian terstruktur
pesentase terbesar
35% dengan rata-rata sebesar 1,4 dan persentase terbesar untuk
uraian terbatas
adalah 30% dengan rata-rata sebesar 1,2.
7. Resonansi
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
resonansi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel4.16
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
Resonansi
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 1,67 41,67 1,13 28,33
Membuat Representasi Baru 1,93 48,33 1,73 43,33
Konsistensi 2,13 53,33 1,73 43,33
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,27 56,67 1,87 46,67
Gambar 1,67 41,67 1,13 27,33
Verbal 2,33 58,33 1,87 46,67
-
69
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
010203040506070
pe
rse
nta
se (
%)
uraian terstruktur
uraian bebas
Berdasarkan tabel di atas untuk lebih mudah melihat perbandingan
tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Diagram4.13
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
Resonansi
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
resonansi,
uraian terstruktur memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan
dengan uraian
terbatas dari semua kriteria Multiple Ways. Dimana persentase
tertinggi untuk
uraian terstruktur terdapat pada kriteria verbal yakni sebesar
58,33% dengan rata-
rata sebesar 2,33 dan untuk uraian terbatas terdapat pada
kriteria memecahkan
masalah menggunakan representasi dan kriteria verbal dengan
persentase sebesar
46,67% dengan rata-rata sebesar 1,87.
uraian terbatas
-
70
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
0
10
20
30
40
50
60
pe
rse
nta
se (
%)
uraian terstruktur
uraian bebas
8. Resonansi pada alat musik
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
resonansi pada alat
musik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel4.17
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Resonansi
pada
Alat Musik
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 1,93 48,33 1,73 43,33
Membuat Representasi Baru 1,87 46,67 1,73 43,33
Konsistensi 1,13 28,33 1,13 28,33
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
1,93 48,33 1,8 45
Gambar 1,93 48,33 1,53 38,33
Verbal 1,13 28,33 0,8 20
Berdasarkan tabel di atas untuk lebih mudah melihat perbandingan
tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Diagram4.14
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Resonansi
pada
Alat Musik
uraian terbatas
-
71
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
resonansi pada
alat musik, uraian terstruktur memiliki persentase lebih tinggi
dibandingkan
dengan uraian terbatas dari semua kriteria Multiple Ways. Dimana
persentase
tertinggi untuk uraian terstruktur terdapat pada kriteria
memformulasikan
informasi, memecahkan masalah menggunakan reppresentasi dan
gambar yakni
sebesar 48,33% dengan rata-rata sebesar 1,93 dan untuk uraian
terbatas terdapat
pada kriteria memformulasikan informasi dan kriteria membuat
representsai baru
dengan persentase sebesar 48,33% dengan rata-rata sebesar
1,73.
9. Pemantulan bunyi
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
pemantulan bunyi
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel4.18
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Pemantulan
Bunyi
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 1,87 46,67 1,13 28,33
Membuat Representasi Baru 1,67 41,67 1,47 36,67
Konsistensi 1,73 43,33 1,47 36,67
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,33 58,33 1,93 48,33
Matematis 1,73 43,33 1,2 30
Diagram 1,8 45 1,13 28,33
-
72
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
010203040506070
pe
rse
nta
se (
%)
uraian terstruktur
uraian bebas
Berdasarkan tabel di atas untuk lebih mudah melihat perbandingan
tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Diagram4.15
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep Pemantulan
Bunyi
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
pemantulan
bunyi, uraian terstruktur memiliki persentase lebih tinggi
dibandingkan dengan
uraian terbatas dari semua kriteria Multiple Ways. Dimana
persentase tertinggi
untuk uraian terstruktur dan uraian terbatas terdapat pada
kriteria memecahkan
masalah menggunakan representasi yakni sebesar 58,33% dengan
rata-rata sebesar
2,33 untuk uraian terstruktur dan 48,33% dengan rata-rata
sebesar 1,93 untuk
uraian terbatas
uraian terbatas
-
73
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
10. Pemanfaatan pemantulan bunyi pada kehidupann sehari-hari
Persentase tiap kriteria Multiple Wayspada label konsep
pemanfaatan
pemantulan bunyi pada kehidupann sehari-hari dapat dilihat pada
tabel dibawah
ini.
Tabel4.19
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
Pemanfaatan
Pemantulan Bunyi pada Kehidupan Sehari-Hari
Kriteria Multiple Ways Uraian terstruktur Uraian terbatas
Rata-Rata Persentase
(%) Rata-rata
Persentase (%)
Memformulasikan informasi 2,07 51,67 1,67 41,67
Membuat Representasi Baru 1,87 46,67 1,67 41,67
Konsistensi 1,87 46,67 1,67 41,67
Memecahkan Masalah Menggunakan representasi
2,27 56,67 2,07 51,67
Matematis 2,13 53,33 1,8 45
Diagram 1,6 40 0,8 20
Berdasarkan tabel di atas untuk lebih mudah melihat perbandingan
tiap
kriteria Multiple Ways maka dibuat diagram batang seperti di
bawah ini.
Diagram 4.16
Persentase Kriteria Multiple Ways pada Label Konsep
Pemanfaatan
Pemantulan Bunyi pada Kehidupan Sehari-Hari
0
10
20
30
40
50
60
pe
rse
nta
se (
%)
uraian terstruktur
uraian bebasuraian terbatas
-
74
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa pada label konsep
pemanfaatan
pemantulan bunyi pada kehidupann sehari-hari, uraian terstruktur
memiliki
persentase lebih tinggi dibandingkan dengan uraian terbatas dari
semua kriteria
Multiple Ways. Persentase tertinggi untuk uraian terstruktur dan
uraian terbatas
terdapat pada kriteria memecahkan masalah menggunakan
representasi yakni
sebesar 56,67% dengan rata-rata sebesar 2,27 untuk uraian
terstruktur dan 51,67%
dengan rata-rata sebesar 2,07 untuk uraian terbatas.
-
75
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbandingan kemampuanmultirepresentasi siswa dalam
memecahkan masalah pada jenis soal uraian terstruktur dan
uraian terbatas
Setelah menganalisis perbandingan perolehan skor siswa baik
pada
analisis berdasarkan kriteria Multiple Ways maupun skor
rata-rata, kelompok
yang mendapatkan soal berbentuk uraian terstruktur memperoleh
skor lebih
tinggi secara umum.
Setelah dilakukan uji U pada kedua materi, diperoleh hasil
bahwa
kelompok yang mengerjakan soal berbentuk uraian terstruktur
memperoleh skor
rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang
mengerjakan soal
berbentuk uraian terbatas pada materi Bunyi Pertemuan Pertama.
Sedangkan
pada materi bunyi pertemuan kedua, kelompok yang mengerjakan
soal uraian
terstruktur memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dari siswa
yang mengerjakan
soal berbentuk uraian terbatas sekalipun tidak signifikan.
Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa kemampuan multirepresentasi siswa
dalam
memecahkan masalah uraian terstruktur lebih baik daripada
masalah uraian
terbatas. Hal ini dimungkinkan terjadi karena pada soal
berbentuk uraian
terstruktur siswa seolah-olah dituntun untuk menjawab dengan
multirepresentasi
yang diperlukan. Dengan dituntun untuk membuat multirepresentasi
yang
diperlukan, maka siswa akan terbangun pemahamannya serta
dibatasi
interpretasinya agar terhindar dari kesalahan menginterpretasi
masalah. Hal ini
sesuai dengan fungsi utama multirepresentasi yang dinyatakan
Ainsworth
-
76
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
(1999), bahwa fungsi utama multirepresentasi ada tiga yaitu
sebagai pelengkap,
pembatas interpretasi, serta pembangun konsep. Setelah dilakukan
analisis,
perolehan skor siswa saat mendapatkan soal uraian terbatas dan
uraian
terstruktur berbeda.
4.2.2 Profil kemampuan multirepresentasi siswa dalam
memecahkan
masalah antara jenis soal uraian terbatas dan uraian
terstruktur
Berdasarkan kriteria Multiple Ways pada perolehan skor
secara
keseluruhan, pada materiBunyi Pertemuan Pertamaperolehan skor
siswa yang
mengerjakan soal secara uraian terstruktur lebih unggul dalam
tujuh kriteria yaitu
pada kriteria kemampuan memformulasikan informasi, kriteria
kemampuan
menyusun representasi baru, kriteria kemampuan mengevaluasi
secara konsisten,
kriteria kemampuan memecahkan masalah berdasarkan representasi,
kriteria
kemampuan membuat gambar, kriteria kemampuan membuat grafik,
kriteria
kemampuan membuat diagram, serta kriteria kemampuan dalam
menjelaskan
secara verbal. Sedangkan kelompok yang mengerjakan soal dalam
bentuk uraian
terbatas lebih unggul pada kriteria menyelesaikan masalah secara
matematis.
Pada materi bunyi pertemuan kedua, kelompok yang mengerjakan
soal berbentuk
uraian terstruktur memperoleh skor lebih tinggi pada semua
kriteria.
Kemampuan multirepresentasi pada siswa saat memecahkan
masalah
berbentuk uraian terstruktur lebih baik dalam memformulasikan
informasi,
menyusun representasi baru, mengevaluasi secara konsisten,
memecahkan
masalah dengan bantuan representasi, membuat gambar, grafik, dan
diagram
-
77
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
dapat disebabkan oleh karakter soal. Soal berbentuk uraian
terstruktur akan
menuntun siswa untuk memformulasikan informasi yang diperoleh ke
dalam
bentuk representasi yang diperlukan. Sedangkan pada soal uraian
terbatas siswa
akan cenderung langsung menjawab permasalahan karena diberi
keterbatasan.
Padahal sejatinya kemampuan untuk memecahkan masalah dan
mengaplikasikan
pengetahuan yang berarti harus didahului oleh sikap positif dan
usaha untuk
memahami konsep masalah tersebut. Seperti dikemukakan oleh Simon
(1996:94)
“Effort to solve problem and apply meaningful knowedge must
bepreceded by
positive attitude and effort to understand it”.
Kemampuan multirepresentasi siswa dalam memecahkan berbentuk
uraian
terbatas lebih baik dalam kriteria matematis. Hal ini dapat
disebabkan
kecenderungan siswa yang sehari-hari memecahkan masalah secara
matematis
sehingga ketika diberi keterbatasan mereka akan cenderung
langsung menjawab
secara matematis.
4.2.3 Profil kemampuan multirepresentasi siswa dalam
memecahkan
masalah antara jenis soal uraian terbatas dan uraian
terstruktur
berdasarkan label konsep
setelah dilakukan analisis, diperoleh hasil bahwa pada soal
nomor 4 pada
konsep menentukan cepat rambat bunyi pada gelombang, kelompok
yang
mengerjakan soal berbentuk uraian terbatas memperoleh skor lebih
tinggi dari
kelompok yang mengerjakan soal berbentuk uraian terstruktur.
-
78
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Soal nomor 4 dengan konsep menentukan cepat rambat bunyi
pada
gelombang merupakan soal dalam kategori mudah. Pada soal yang
mudah, siswa
cenderung memecahkan masalah secara langsung tanpa membuat
representasi
untuk membantu memecahkan masalah. Sehingga, baik dalam
permasalahan
berbentuk uraian terbatas maupun uraian terstruktur, maka cara
siswa menjawab
akan cenderung sama. Dalam hal ini, kelompok yang mengerjakan
permasalahan
multirepresentasi uraian terbatas memperoleh skor lebih unggul,
hal ini
dimungkinkan karena sekalipun soal tersebut berbentuk uraian
terbatas namun
soal tersebut berada pada kategori mudah dan pada usia SMP siswa
sudah
mampu berpikir secara abstrak.
Untuk soal nomor 1, 2, 3, 5 materi Bunyi Pertemuan Pertama dan
soal
nomor 1, 2, 3, 4, 5 materi bunyi pertemuan kedua, kelompok yang
memecahkan
masalah multirepresentasi uraian terstruktur memperoleh skor
rata-rata lebih
tinggi. Soal nomor 1, 2, 3, 5 materi Bunyi Pertemuan Pertama dan
soal 1, 2, 4, 5
materi bunyi pertemuan kedua merupakan soal dalam kategori
sedang.
Sedangkan soal nomor 3 materi bunyi pertemua kedua merupakan
soal pada
kategori sulit. Pada soal dengan tingkat kesukaran sedang dan
sulit tersebut,
diperoleh hasil bahwa siswa menjawab dengan lebih baik jika
diberikan
permasalahan berbentuk uraian terstruktur. Hal ini dapat
disebabkan pada
permasalahan multirepresentasi uraian terstruktur siswa diberi
petunjuk untuk
melakukan langkah-langkah yang diperlukan yang akan membantu
siswa dalam
memecahkan masalah.
-
79
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan kemampuan
multirepresentasi
siswa dalam memecahkan masalah sulit akan lebih baik dengan
pemberian soal
terstruktur, sedangkan kemampuan multirepresentasi siswa pada
soal mudah
akan lebih baik ketika diberikan soal berbentuk terbatas. Hal
ini relevan dengan
pernyataan Rosengrant (2007) bahwa pendekatan multi representasi
secara tes
uraian terstruktur lebih efektif dan sukses untuk menyelesaikan
soal yang
tergolong sulit, sedangkan soal yang tergolong pendek akan lebih
efektif dan
sukses dipecahkan dengan menggunakan pendekatan multi
representasi tes
uraian terbatas.
Dibawah ini adalah bentuk pola pada profil persentase tes
uraian
terstruktur dan tes uraian terbatas per label konsep. Pada
materi Bunyi Pertemuan
Pertama dipaparkan dalam grafik seperti dibawah ini,
Grafik 4.1
Pola pada Profil Persentase Tes Uraian Terbatas dan Uraian
TerstrukturMateri Bunyi Pertemuan Pertama
01020304050607080
pe
rse
nta
se (
%)
uraian bebas
uraian terstruktur
uraian terbatas
-
80
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Pada materi bunyi pertemuan kedua dipaparkan dalam grafik
seperti
dibawah ini,
Grafik 4.2
Pola pada Profil Persentase Tes Uraian Terbatas dan Uraian
TerstrukturMateri Bunyi Pertemuan Kedua
Diagram persentase diatas menunjukan bahwa kedua bentuk tes
memiliki
pola yang sama tetapi tes uraian terstruktur cenderung memiliki
persentase lebih
tinggi daripada tes uraian terbatas.
Secara keseluruhan, hasil dari penelitian menunjukan bahwa siswa
mampu
memecahkan masalah multirepresentasi dengan lebih baik dalam
bentuk uraian
terstruktur. Selain itu, tingkat kesukaran dari permasalahan
multirepresentasi
yang diberikan dapat memengaruhi cara siswa dalam memecahkan
permasalahan
tersebut.
0102030405060708090
pe
rse
nta
se (
%)
persentase uraian bebas
persentase uraian terstruktur
persentase uraian terbatas
-
81
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Dibawah ini akan dibahas kemampuan multirepresentasi pada tiap
label
konsep.
1. Penyebab Timbulnya Bunyi
Berdasarkan kriteria Multiple Ways, pada label konsep
penyebab
timbulnya bunyi, kelompok uraian terstruktur unggul pada
kriteria 1
(memformulasikan informasi), 2 (membuat representasi baru),
3
(konsistensi dalam mengevaluasi), 5 (gambar), dan 6 (diagram
arah getar).
Sedangkan kelompok uraian terbatas unggul pada kriteria 4
(memecahkan
masalah) dan 7 (verbal).
Maka dapat diasumsikan bahwa kemampuan multirepresentasi
siswa yang mendapat masalah berbentuk uraian terstruktur lebih
baik
dalam memformulasikan informasi, membuat representasi baru,
konsistensi dalam mengevaluasi, gambar, dan diagram arah
getar.
Sedangkan kelompok uraian terbatas unggul pada kriteria
memecahkan
masalah, dan verbal.
Soal ini mengharapkan siswa untuk memecahkan masalah
timbulnya bunyi saat ujung sedotan diruncingkan. Pada soal ini,
soal
berbentuk terstruktur memberi arahan pada siswa untuk
menggambarkan
terlebih dahulu proses terjadinya bunyi tersebut, sehingga
memungkinkan
siswa untuk memformulasikan informasi menjadi representasi
dan
membuat representasi baru. Dengan demikian, kemampuan siswa
dalam
mengevaluasi multirepresentasi, membuat gambar, dan diagram arah
getar
-
82
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
pun akan terpengaruh. Sedangkan siswa yang mendapat soal
berbentuk
terbatas lebih baik dalam memecahkan masalah dan menjawab
secara
verbal. Hal ini dapat disebabkan karena karakter soal yang cukup
pendek
sehingga saat diterbataskan siswa akan langsung memecahkan
masalah
berdasarkan hafalan.
2. Karakteristik Gelombang Bunyi
Berdasarkan kriteria Multiple Ways, siswa yang mengerjakan
soal
berbentuk uraian terstruktur lebih unggul pada keseluruhan
kriteria pada
soal ini. Hal ini dapat dilihat pada diagram batang 4.2, skor
perolehan
multirepresentasi siswa pada kelompok tersebut lebih tinggi
dalam
memformulasikan informasi, membuat representasi baru,
mengevaluasi
secara konsisten, membuat gambar, membuat diagram arah getar,
serta
menjelaskan secara verbal.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan soal berbentuk
terbatas
hanya menuntut siswa untuk menjelaskan bagaimana perilaku
partikel saat
berada dihadapat speaker yang aktif tanpa menggambarkannya.
Dengan
demikian, siswa cenderung akan menjawab dengan apa yang mereka
hafal
tanpa menyadari perlunya memformulasikan informasi menjadi
representasi dalam mengerjakan soal tersebut. Jikapun ada, maka
siswa
akan mengerjakan sekedarnya karena tidak ada tuntutan. Berbeda
dengan
soal berbentuk terstruktur, soal tersebut menuntut siswa
untuk
menggambarkan terlebih dahulu sebelum menjelaskan secara
verbal.
-
83
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Pembuatan gambar yang mengharapkan keberadaan diagram arah
getar
akan membantu siswa saat memahami konsep yang terjadi pada
partikel
saat berada di hadapan speaker aktif. Dengan demikian,
ketika
menjelaskan secara verbal, siswa mampu menjelaskannya dengan
lebih
baik.
3. Proses Terdengarnya Bunyi
Pada soal nomor tiga materi bunyi satu, kelompok yang
mengerjakan soal uraian terstruktur memperoleh skor lebih tinggi
pada
semua kriteria, yaitu memformulasikan informasi, membuat
representasi
baru, mengevaluasi secara konsisten, membuat gambar, serta
memberikan
penjelasan secara verbal.
Soal nomor tiga merupakan soal yang terjadi dalam kejadian
sehari-hari yang dekat dengan siswa, yaitu bagaiman sumber bunyi
sampai
kepada pendengar. Pada soal ini, seperti digambarkan dalam
diagram
batang 4.3, siswa yang mengerjakan soal dalam bentuk uraian
terstruktur
lebih baik dalam semua aspek. Aspek-aspek tersebut adalah
memformulasikan informasi, membuat representasi baru,
mengevaluasi
secara konsisten, membuat gambar, serta memberikan penjelasan
secara
verbal.
-
84
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Permintaan soal uraian terstruktur untuk membentuk rapatan
dan
renggangan membantu siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini
dapat
terlihat pada diagram 4.3, kemampuan memecahkan masalah
berdasarkan
representasi merupakan aspek kedua tertinggi pada siswa yang
mengerjakan soal uraian terstruktur. Sedangkan permintaan
untuk
menggambarkan proses sampainya bunyi kepada pendengar
membantu
siswa dalam memformulasikan informasi dan membuat gambar,
sehingga
skor pada kedua aspek tersebut tinggi.
Namun, karena soal ini dekat dengan kejadian sehari-hari,
maka
siswa yang mendapat soal uraian terbataspun sebagian besar
mampu
memformulasikan informasi menjadi representasi untuk
membantu
memecahkan masalah. Hal ini terlihat dari perolehan skor
Multiple Ways
tertinggi pada siswa yang mengerjakan soal uraian terbatas
berada pada
kriteria memformulasikan informasi.
4. Menentukan Cepat Rambat Bunyi Pada Gelombang
Kelompok yang mengerjakan soal uraian terbatas lebih unggul
pada kriteria 2 (membuat representasi baru), kriteria 3
(mengevaluasi
secara konsisten), kriteria 4 (menjawab berdasarkan
representasi), dan
kriteria 5 (menyelesaikan masalah matematis). Sedangkan kelompok
yang
mengerjakansoal uraian terstruktur lebih unggul pada kriteria 1
yaitu
memformulasikan informasi menjadi sebuah representasi.
-
85
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan kriteria Multiple Ways, kemampuan
multirepresentasi
siswa yang mendapat uraian terstruktur lebih tinggi dalam
memformulasikan informasi. Sedangkan kemampuan
multirepresentasi
siswa yang mendapat soal uraian terbatas lebih tinggi dalam
membuat
representasi baru, mengevaluasi secara konsisten, menjawab
berdasarkan
representasi, danmenyelesaikan masalah matematis.
Soal ini merupakan soal yang menuntut pengerjaan matematis
yang
dikategorikan mudah. Siswa yang mendapat soal uraian terbatas
memiliki
berbagai pilihan dalam mengerjakan soal tersebut tanpa terikat
oleh
rincian yang dituntut oleh soal. Selain itu, dalam pengerjaan
sehari-hari
siswa sudah terbiasa dengan pengerjaan matematis. Sehingga,
siswa yang
mengerjakan uraian terbatas lebih baik dalam empat dari lima
aspek
penilaian. Sedangkan siswa yang mengerjakan uraian terstruktur,
akan
terikat pada tuntutan untuk mencari periode dan panjang
gelombang yang
sebenarnya sudah tersedia dalam soal. Hal ini memungkinkan
memunculkan kebingungan pada siswa saat mengerjakan masalah
yang
mudah. Ini sesuai dengan pernyataan Ainsworth (1999) bahwa
multirepresentasi merupakan cara yang sangat berguna tetapi
seperti
semua alat yang sangat berguna mereka memerlukan penanganan
yang
hati-hati agar peserta didik dapat menggunakannya dengan
sebaik
mungkin.
-
86
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
5. Hubungan Amplitudo Dengan Kuat Lemahnya Bunyi
Kelompok yang mengerjakan soal uraian terstruktur memperoleh
skor lebih tinggi pada semua kriteria. Maka dapat disimpulkan,
pada soal
nomor 5 materi Bunyi Pertemuan Pertama, kelompok yang
mengerjakan
soal uraian terstruktur lebih baik dalam memformulasikan
informasi,
membuat representasi baru, mengevaluasi secara konsisten,
memecahkan
masalah berdasarkan representasi, membuat grafik gelombang,
serta
menjelaskan secara verbal.
Pada soal ini, kelompok yang mengerjakan soal uraian
terstruktur
lebih baik dalam memformulasikan informasi, membuat representasi
baru,
mengevaluasi secara konsisten, memecahkan masalah
berdasarkan
informasi, membuat grafik gelombang, serta menjelaskan secara
verbal.
Kelompok yang mengerjakan uraian terbatas cenderung langsung
menjelaskan secara verbal bagaimana pola gelombang yang tampak
pada
osiloskop saat senar ditarik lebih keras sesuai dengan konsep
yang mereka
pahami. Sehingga sebagian besar tidak melibatkan representasi
gambar
secara sunggu-sungguh dan mengabaikan pengaruh amplitudo.
Sehingga
beberapa jawaban verbal sama sekali tidak berhubungan dengan
jawaban
yang diharapkan. Sedangkan untuk uraian terstruktur, karena
siswa
dituntut untuk menggambarkan terlebih dahulu, maka saat
menjelaskan
secara verbal, sekalipun gelombang adalah sesuatu yang abstrak,
maka
-
87
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
mereka setidaknya akan memikirkan pengaruh amplitudo pada
soal
tersebut. Sehingga penjelasan secara verbal pun tidak terlalu
melenceng.
6. Hubungan Frekuensi Dengan Tinggi Rendahnya Bunyi
Kelompok yang mengerjakan soal uraian terstruktur lebih
unggul
dari kelompok yang mengerjakan soal uraian terbataspada semua
kriteria.
Dapat disimpulkan bahwa kelompok yang mengerjakan soal
berbentuk
uraian terstruktur lebih baik dalam memformulasikan informasi,
membuat
representasi baru, mengevaluasi secara konsisten, memecahkan
masalah
berdasarkan representasi, membuat grafik gelombang, serta
menjawab
secara verbal.
Soal ini mencoba mengungkapkan kemampuan multirepresentasi
siswa dalam mengungkapkan hubungan frekuensi dengan tinggi
rendahnya nada. Tingkat kesukaran dan tipe soal ini serupa
dengan soal
nomor lima materi bunyi satu. Sekalipun kelompok siswa yang
mengerjakan soal uraian terstruktur dan terbatas ditukar,
ternyata hasil
yang diperoleh sama yaitu kelompok yang mengerjakan soal
uraian
terstruktur memperoleh skor lebih tinggi di semua aspek Multiple
Ways.
Pada soal ini, kemungkinan siswa yang mengerjakan soal
uraian
terstruktur lebih tinggi di semua aspek dapat disebabkan oleh
karakter soal
yang menuntun siswa dalam memecahkan masalah. Soal ini
merupakan
soal yang membutuhkan pemahaman konsep tanpa melibatkan
perhitungan matematis. Sehingga siswa yang mendapat soal
uraian
-
88
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
terbatas akan langsung menjawab secara verbal sesuai dengan
pemahaman
atau hafalan walaupun ada beberapa siswa yang menggambarkan
gelombang untuk membantu memecahkan masalah. Namun, jawaban
verbal dari siswa yang mengerjakan soal berbentuk uraian
terbatas tidak
lebih tinggi dari kelompok yang mengerjakan soal uraian
terbatas. Hal ini
dikarenakan pada siswa yang mengerjakan uraian terstruktur
dituntut
untuk menggambarkan terlebih dahulu tampilan gelombang pada
osiloskop. Proses penggambaran tersebut memengaruhi pemikiran
siswa
sebelum menjawab secara verbal. Dengan demikian pemahaman
konsep
pun terbangun.
7. Resonansi
Kelompok yang mengerjakan soal uraian terstruktur memperoleh
skor lebih tinggi pada semua kriteria. Kriteria tersebut
dijabarkan sebagai
memformulasikan informasi, membuat representasi baru,
mengevaluasi
secara konsisten, memecahkan masalah berdasarkan
representasi,
membuat gambar, serta menjelaskan secara verbal.
Berdasarkan penilaian Multiple Ways, siswa yang mengerjakan
soal
uraian terstruktur memperoleh skor yang lebih tinggi pada semua
kriteria
penilaian. Hal ini dapat dilihat pada diagram batang 4.12.
Pada soal ini siswa dihadapkan pada sebuah gambar yang
menunjukan tiga buah bandul yaitu A, B, dan C yang
menggantung
sejajar. Panjang tali A dan C sama. Pertanyaan yang diberikan
adalah
-
89
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
bagaimana keadaan bandul B dan C jika digerakan dengan arah
sejajar
bandul B dan C. Sebagian besar siswa yang menjawab soal uraian
terbatas
cenderung langsung menjawab secara verbal. Sedangkan kelompok
yang
menjawab soal uraian terstruktur menggambarkan terlebih
dahulu.
Sekalipun beberapa siswa menggambarkan arah gerakan bandul C
tidak
persis dengan yang diharapkan, namun jawaban secara verbal
sebagian
besar benar.
8. Resonansi Pada Alat Musik
Kelompok yang mengerjakan soal uraian terstruktur memperoleh
skor lebih tinggi pada kriteria 1 (memformulasikan informasi),
2
(membuat representasi baru), 4 (memecahkan masalah
berdasarkan
representasi), 5 (membuat gambar), dan 6 (menjelaskan secara
verbal).
Sedangkan pada kriteria 3 (konsistensi dalam mengevaluasi),
kedua
kelompok memperoleh skor yang sama.
Soal nomor tiga menunjukan bahwa kelompok yang mengerjakan
soal berbentuk uraian terstruktur memperoleh skor lebih tinggi
pada
kriteria memformulasikan informasi, membuat representasi
baru,
memecahkan masalah berdasarkan representasi, membuat gambar,
dan
menjelaskan secara verbal. Sedangkan pada kriteria konsistensi
dalam
mengevaluasi keduanya memperoleh skor yang sama.
Tujuan dari soal ini adalah untuk mengetahui pemahaman siswa
dalam peristiwa resonansi. Baik siswa yang mengerjakan soal
uraian
-
90
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
terbatas maupun terstruktur sebagian besar menjawab disertai
representasi
untuk membantu memecahkan masalah. Hanya saja, siswa yang
mengerjakan uraian terstruktur lebih lengkap dalam
menggambarkan,
yaitu disertai oleh rapatan dan regangan pada pola partikel
sedangkan pada
siswa yang menjawab uraian terbatas tidak. Hal ini bisa
disebabkan oleh
karakter soal uraian terstruktur yang menuntut siswa untuk
menggambarkan pola partikel.
Siswa yang menjawab uraian terstruktur unggul dalam empat
aspek, namun pada perolehan skor pada kriteria konsistensi
dalam
mengevaluasi memperoleh skor yang setara. Ini dikarenakan baik
siswa
yang mengerjakan uraian terbatas maupun terbatas cenderung
menjawab
disertai representasi. Sehingga siswa konsisten untuk menjawab
sesuai
dengan representasi yang dibuat.
Kecenderungan siswa yang menjawab dengan terlebih dahulu
membuat representasi dapat dilihat dari perolehan skor siswa
pada aspek
menciptakan representasi baru yang hanya berbeda tipis, yaitu
dua poin.
Kecenderungan siswa yang menjawab disertai representasi baik
pada
siswa yang menjawab uraian terbatas maupun terbatas dapat
dipengaruhi
oleh bobot soal yang dikategorikan sulit. Pada soal sulit, siswa
cenderung
untuk membuat multirepresentasi untuk membantu membangun
konsep
dalam memecahkan masalah. Hal tersebut sesuai dengan fungsi
representasi sebagai pembangun konsep. Selain itu, hal tersebut
juga
sejalan dengan argumen Hudiono (2010) yang menyatakan bahwa
-
91
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
pemanfaatan strategi dan representasi yang sesuai akan
menyederhanakan
masalah yang dianggap rumit.
9. Pemantulan Bunyi
Skor yang diperoleh kelompok yang mendapat soal berbentuk
uraian terstruktur pada konsep pemantulan Bunyi lebih tinggi
pada semua
kriteria dibandingkan dengan kelompok yang mengerjakan soal yang
sama
dalam bentuk uraian terbatas. Kriteria-kriteria tersebut
adalah
memformulasikan informasi, membuat representasi baru,
mengevaluasi
secara konsisten, memecahkan masalah sesuai representasi,
menyelesaikan
secara matematis, dan menggambarkan diagram pemantulan
bunyi.
Pada soal nomor empat, siswa dihadapkan pada pertanyaan
mengenai sudut pantul yang diciptakan gelombang bunyi yang
mengenai
tembok. Sesuai dengan diagram 4.9, perolehan skor siswa yang
menjawab
uraian terstruktur pada soal ini pada semua kriteria. Lebih
jelasnya pada
pada kriteria memformulasikan informasi, membuat representasi
baru,
mengevaluasi secara konsisten, memecahkan masalah sesuai
representasi,
menyelesaikan secara matematis, dan menggambarkan diagram
pemantulan bunyi.
Untuk memperoleh sudut pantul, siswa dapat menjawab dengan
bantuan matematis maupun diagram pemantulan bunyi. Karena
dalam
pembelajaran sehari-hari siswa akrab dengan hitungan matematis,
maka
siswa yang mendapat soal uraian terbatas langsung menjawab
secara
-
92
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
matematis tanpa diagram. Bahkan beberapa siswa menjawab
tanpa
menyertakan proses perhitungan matematis. Hal ini dapat
disebabkan oleh
rumus yang sederhana yang dapat dilakukan diluar kepala.
Sedangkan
siswa yang memperoleh soal uraian terstruktur cenderung
menjawab
disertai diagram walaupun beberapa siswa dalam menjawab tidak
disertai
tahapan-tahapan matematis yang lengkap.
Pada soal ini, penggambaran diagram pemantulan bunyi
dianggap
penting karena dapat menghindarkan siswa dari salah menjawab
ketika
lupa rumus yang diperlukan. Hal ini dapat terlihat dari
kemampuan
memecahkan masalah berdasarkan representasi yang selisihnya
cukup
besar antara kelompok uraian terstruktur dan kelompok uraian
terbatas,
yaitu enam poin. Ini sesuai dengan salah satu manfaat
multirepresentasi
dalam memecahkan masalah yaitu membatasi interpretasi agar
tidak
terjadi salah interpretasi. Selain itu, penggambaran diagram
bunyi dapat
pula membantu guru menilai pemahaman siswa. Hal tersebut
disebabkan
karena pada beberapa jawaban siswa dapat ditemui penggambaran
arah
pemantulan bunyi belum tepat yang artinya siswa tersebut
belum
menguasai konsep arah pemantulan bunyi. Ini sesuai dengan
yang
dinyatakan Izak dan sherin (2003) bahwa representasi memberi
peluang
kepada guru untuk dapat menilai pemikiran siswa yang kemudian
dapat
memberi peluang guru untuk menggunakan teknik pedagogik yang
baru.
-
93
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
10. Pemanfaatan Pemantulan Bunyi pada Kehidupan Sehari-hari
Kelompok yang mengerjakan soal dalam bentuk uraian
terstruktur
memperoleh skor lebih tinggi pada semua kriteria. Maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok yang mengerjakan soal dalam bentuk
uraian
terstruktur lebih baik dalam memformulasikan informasi,
membuat
representasi baru, mengevaluasi secara konsisten, memecahkan
masalah
dengan bantuan representasi, memecahkan masalah secara
matematis,
serta membuat diagram arah pemantulan bunyi.
Setelah dilakukan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa pada
soal
nomor lima materi bunyi dua, kelompok yang mengerjakan soal
dalam
bentuk uraian terstruktur lebih baik dalam memformulasikan
informasi,
membuat representasi baru, mengevaluasi secara konsisten,
memecahkan
masalah dengan bantuan representasi, memecahkan masalah
secara
matematis, serta membuat diagram pemantulan bunyi.
Pada soal ini, siswa diharapkan mampu memahami pemanfaatan
pemantulan bunyi terhadap kehidupan sehari-hari. Manfaat yang
bisa
diperoleh adalah mengetahui jarak berdasarkan waktu pantulan
bunyi.
Dalam mengerjakan soal ini, siswa yang mengerjakan uraian
terbatas langsung mengerjakan perhitungan matematis tanpa
membuat
representasi gelombang bunyi. Siswa yang mengerjakan soal
uraian
terstruktur terlebih dahulu membuat representasi gelombang
bunyi.
Pengerjaan representasi dan arahan dalam pengerjaan soal untuk
mencari
-
94
Sidik Nulhaq,2013
Analisis Profil Kemampuan Multirepresentasi Siswa Berdasarkan
Hasil Tes Uraian Terbatas Dan Tes Uraian
Terstruktur Pada Materi Bunyi Di Smp Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu
jarak per waktu yang berbeda memberi pemahaman pada siswa
bahwa
perbedaan waktu menciptakan perbedaan jarak. Hal tersebut
menyebabkan
jarak antar karang adalah penjumlahan dari jarak hasil
perhitungan dua
waktu yang berbeda, bukan perkalian dari salah satu waktu.
Dengan
demikian, selain lebih rinci, jawaban pada siswa yang
mengerjakan soal
uraian terstruktur cenderung lebih tepat dan lengkap.
Mahasiswa yang terampil akan cenderung mengerjakan
representasi non-matematis sedangkan siswa yang kurang
terampil
cenderung akan langsung akan menggunakan representasi
matematis
dalam memecahkan masalah fisika (Glaser & Rees, 1992;
Larkin, 1983
dalam Kohl, Rosengrant & Finkelstein, 2007). Namun
ternyata,
berdasarkan analisis jawaban siswa nomor lima materi bunyi dua
dapat
diketahui bahwa kecenderungan siswa menjawab soal langsung
secara
matematis maupun non-matematis dapat dipengaruhi oleh bentuk
soal
yang diberikan.