Top Banner
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan antar siklus 1 dan siklus 2. Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada subbab siklus 1 dan siklus 2 membahas tentang rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan refleksi. 4.1.1.1. Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Bugel 01 Salatiga pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Sebelum dilaksanakannya penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi saat pembelajaran IPA berlangsung, wawancara dengan guru kelas 5 terkait dengan pembelajaran IPA dan dokumentasi awal untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa hasil belajar IPA rendah disebabkan oleh beberapa hal. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran IPA. Guru hanya menggunakan ceramah dan tanya jawab, sehingga guru sangat mendominasi pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa pasif, siswa belum aktif dalam melakukan penemuan atau inkuiri dalam mempelajari IPA. Permasalahan lain adalah guru belum menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung dalam pembelajaran IPA. Hal ini menjadikan siswa nampak kurang tertarik dengan materi pelajaran IPA. Siswa belum mendapatkan pengalaman belajar nyata atau konkret sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang seharusnya mereka dapatkan saat mempelajari IPA.
51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

Aug 30, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu

kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan antar siklus 1 dan siklus 2.

Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya

hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan penelitian.

Selanjutnya pada subbab siklus 1 dan siklus 2 membahas tentang rencana

tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan refleksi.

4.1.1.1. Kondisi Awal

Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Bugel 01 Salatiga pada

semester II tahun ajaran 2015/2016. Sebelum dilaksanakannya penelitian, terlebih

dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi saat pembelajaran IPA berlangsung,

wawancara dengan guru kelas 5 terkait dengan pembelajaran IPA dan

dokumentasi awal untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa hasil

belajar IPA rendah disebabkan oleh beberapa hal. Guru belum menggunakan

model pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran IPA. Guru hanya

menggunakan ceramah dan tanya jawab, sehingga guru sangat mendominasi

pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa pasif, siswa belum aktif dalam

melakukan penemuan atau inkuiri dalam mempelajari IPA.

Permasalahan lain adalah guru belum menggunakan media pembelajaran

yang dapat mendukung dalam pembelajaran IPA. Hal ini menjadikan siswa

nampak kurang tertarik dengan materi pelajaran IPA. Siswa belum mendapatkan

pengalaman belajar nyata atau konkret sesuai dengan tahap perkembangan siswa

yang seharusnya mereka dapatkan saat mempelajari IPA.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

56

Hasil belajar siswa yang masih rendah ditunjukkan pada perolehan hasil

belajar siswa yang kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran IPA yaitu ≥ 75. Data hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA yang diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester

(UAS) pada semester I tahun ajaran 2015/2016 dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4. 1

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas 5 SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Kondisi Awal

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase(%)

1 45-54 2 12.5

2 55-64 4 25

3 65-74 4 25

4 75-84 4 25

5 85-94 2 12.5

Jumlah 16 100

Nilai Rata-rata 65.69

Nilai Tertinggi 94

Nilai Terendah 45

Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA pada

kondisi awal, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase,

perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah. Dalam distribusi

frekuensi nilai pada kondisi awal, perolehan nilai siswa dibagi ke dalam 5 rentang

nilai.

Pada rentang nilai 55-64, diperoleh oleh 4 siswa (25%). Sedangkan pada

rentang 65-74, juga diperoleh oleh 4 siswa (25%). Selanjutnya, terdapat 4 siswa

(2.5%) yang memperoleh nilai pada rentang 75-84. Pada rentang nilai 85-94

diperoleh oleh 2 siswa (12.5%).

Pada kondisi awal, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 65.69

dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 45. Berdasarkan Tabel 4.1 nilai mata

pelajaran IPA pada kondisi awal maka dapat digambarkan dalam Gambar 4.1.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

57

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas 5 SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Kondisi Awal

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥75) maka dapat

dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas.

Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal dapat disajikan dalam

Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Presentase(%)

1 Tuntas ≥ 75 6 37,50

2 Tidak Tuntas < 75 10 62,50

Jumlah 16 100

Berdasarkan Tabel 4.2 analisis ketuntasan belajar kondisi awal, maka

dapat dianalisis bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 6 siswa atau mencapai

37.50%. Sedangkan untuk siswa yang belum tuntas adalah 10 siswa atau

mencapai 62.50%. Ketuntasan belajar disajikan dalam Gambar 4.2.

0

1

2

3

4

5

45-54 55-64 65-74 75-84 85-94

Jum

lah S

isw

a

Rentang Nilai

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

58

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Bugel 01 Salatiga

Tahun Pelajaran 2015/2016

Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar IPA yang masih rendah, maka peneliti merasa

perlu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model

pembelajaran Group Investigation berbantu media realia. Upaya perbaikan

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui penelitian

tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.

4.1.1.2 Siklus 1

Pada subbab siklus 1, akan diuraikan tentang rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung

selama dua kali 35 menit.

4.1.1.2.1. Rencana Tindakan

Subbab tahap rencana tindakan menjelaskan tentang perencanaan yang

dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator (guru kelas 5) yaitu ibu Puji

Nuryati, S.Pd. Perencanaan tindakan ini dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan

pembelajaran dengan model Group Investigation berbantu media realia.

a. Pertemuan Pertama

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

model Group Investigation berbantu media realia. Penyusunan RPP

37.50%

62.50%Tuntas

Tidak Tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

59

didiskusikan dengan ibu Puji Nuryati, S.Pd selaku guru kelas 5 dan sebagai

guru kolaborator.

Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan

serta penentuan waktu penelitian. Diskusi ini dilakukan untuk kelancaran

penelitian dan penyesuaian dengan kalender akademik sekolah.

Berdasarkan RPP yang telah disusun, materi pembelajaran yang akan

diajarkan pada pertemuan pertama adalah tentang jenis batuan berdasarkan

proses terbentuknya. Jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya yang akan

dipelajari adalah jenis batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran yaitu

media realia yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu jenis-jenis batuan.

Jenis batuan yang digunakan adalah jenis batuan beku (batu granit, apung,

obsidian, andesit dan breksi), jenis batuan sedimen (batu pasir dan batu kapur),

jenis batu malihan (batu marmer dan genes).

Selain media pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan perlengkapan

lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai

dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia. lembar

observasi kegiatan guru dan siswa digunakan untuk memeriksa keterlaksanaan

model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia.

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua adalah tindak lanjut dari

pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada

pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah tentang macam-macam proses

pelapukan batuan yang terdiri dari pelapukan fisika, pelapukan biologi dan

pelapukan kimia.

Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua

peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan tentang penyusunan RPP

dengan menggunakan model Group Investigation berbantu media realia.

Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

60

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan serta

penentuan waktu penelitian.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran yaitu

media realia yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu contoh-contoh

dari hasil pelapukan. Contoh dari pelapukan fisika (batu karang yang terkikis

ombak), pelapukan kimia (batuan yang retak/pecah) dan pelapukan biologi

(batu yang ditumbuhi lumut).

Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru

dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai dengan model Group Investigation

berbantu media realia. Lembar observasi kegiatan dan RPP yang telah

divalidasi kemudian diserahkan kepada guru observer yaitu ibu Budi Peni,

S.Pd.

Peneliti juga menyusun soal evaluasi berupa soal pilihan ganda soal

dengan jumlah 30 soal yang akan diberikan pada siswa pada akhir siklus atau

pertemuan kedua. Soal evaluasi disusun berdasarkan materi yang sudah

dipelajari siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

4.1.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan

Subbab pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang rincian proses

pelaksanaan tindakan dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup. Rincian

pelaksanan tindakan siklus 1 sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Rabu tanggal 6 April 2015 pukul 07.00-08.10 WIB oleh ibu Puji

Nuryati, S.Pd. selaku guru kolaborator dan guru kelas 5. Guru yang ditunjuk

sebagai observer untuk mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Budi

Peni, Amd. Selaku guru kelas 2.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pra pembelajaran yaitu

dimulai dengan guru menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. Siswa

menyiapkan perlengkapan pembelajaran. Setelah itu guru mengatur siswa

menempati tempat duduknya masing-masing.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

61

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan salam pada siswa,

kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa dan

dilanjutkan dengan melakukan presensi atau memeriksa kehadiran siswa. Guru

memeriksa kesiapan belajar siswa dengan bertanya pada siswa dan kembali

memeriksa perlengkapan belajar siswa.

Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi pada siswa dengan bertanya

pada siswa, “Anak-anak, apakah kalian pernah melihat batu? dimana kalian

melihat batu? apakah semua batu itu sama ataukah berbeda?”. Siswa menjawab

pertanyaan guru, beberapa jawaban siswa antara lain pernah melihat batu di

sungai, di sekitar rumah, di sawah dan bentuk batu berbeda-beda.

Setelah menyampaikan apersepsi, guru menjelaskan tentang kegiatan

dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menjelaskan bahwa hari

ini akan mempelajari tentang jenis batuan berdasarkan proses terbentuknya

dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation berbantu

media realia. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

Dalam kegiatan inti, pada tahap 1 (mengidentifikasi topik dan mengatur

murid dalam kelompok), guru memberikan gambaran umum tentang

materi/topik yang akan dipelajari tentang jenis batuan berdasarkan proses

terbentuknya dengan berbantu media realia berupa jenis-jenis batuan beku,

sedimen dan malihan. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang ingin dipelajari oleh

siswa tentang topik yang dipelajari dengan meminta masing-masing siswa

untuk menuliskan pertanyaan pada selembar kertas yang dibagiakan guru.

Siswa menuliskan pertanyaan dan setelah selesai mengumpulkannya ke depan

kelas. Saat menuliskan pertanyaan, beberapa siswa nampak kesulitan.

Kemudian guru membacakan beberapa pertanyaan yang dituliskan oleh

siswa. Setelah itu guru mengelompokkan pertanyaan siswa untuk menentukan

subtopik yang akan dipelajari dan sekaligus menentukan pembagian kelompok.

Setelah itu, guru menuliskan subtopik yang akan dipelajari di papan tulis.

Selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan minat

siswa yang dapat dilihat dari pertanyaan yang ditulis oleh siswa. Siswa di

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

62

dalam kelas dibagi menjadi tiga kelompok dengan tiga subtopik yang berbeda

yaitu tentang jenis batuan beku, jenis batuan sedimen dan jenis batuan malihan.

Siswa berpindah tempat dan duduk sesuai dengan kelompok.

Pada tahap 2 (merencanakan tugas yang akan dipelajari), guru meminta

dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru

membimbing siswa dalam menentukan apa saja yang akan diteliti, sumber

yang akan digunakan dalam penyelidikan dan pembagian tugas kelompok.

Guru meminta setiap kelompok untuk menentukan ketua dan sekretaris.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan dari guru.

Selain itu, guru juga membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan

digunakan yaitu media realia berupa jenis-jenis batuan beku, sedimen dan

malihan dan mempersiapkan media tersebut. Pada kegiatan ini, ada beberapa

siswa yang nampak bingung dan kesulitan dalam mengerjakan tugas.

Pada tahap 3 (melaksanakan investigasi), guru meminta siswa untuk

mulai melakukan penyelidikan dengan menggunakan sumber yang telah

dipilih. Siswa melakukan penyelidikan dengan bimbingan dari guru. Pada

kegiatan ini, ada beberapa siswa yang nampak tidak mau mengerjakan tugas

kelompok.

Setelah selesai melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan

laporan akhir), guru meminta siswa untuk menuliskan hasil penyelidikan dalam

bentuk laporan akhir. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi untuk

menyusun laporan akhir. Pada kegiatan ini, beberapa siswa nampak kesulitan

dalam menuliskan laporan akhir.

Setelah memastikan semua kelompok selesai mengerjakan laporan

kahir, guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. Pada tahap 5

(mempresentasikan laporan akhir), guru meminta setiap perwakilan kelompok

yaitu dua orang untuk melakukan presentasi di depan kelas. Kelompok secara

bergantian melaksanakan presentasi dengan baik.

Di setiap akhir presentasi kelompok, guru memberikan kesempatan

kepada anggota kelompok yang lain untuk megajukan pertanyaan atau

memberi masukan. Pada tahap ini, siswa belum aktif bertanya atau menanggapi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

63

sehingga guru memeriksa kejelasan presentasi siswa dengan mengajukan

beberapa pertanyaan.

Selanjutnya pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab

dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa. Guru menunjuk

beberapa siswa secara bergantian untuk menuliskan ringkasan materi yang

sudah dipelajari di papan tulis. Beberapa siswa secara bergantian maju ke

depan kelas untuk menulis.

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa membaca ringkasan materi

yang sudah dituliskan di papan tulis. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut

berupa tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Kamis tanggal 7 April 2015 pukul 09.00-10.10 WIB oleh ibu Puji

Nuryati, S.Pd. selaku guru kolaborator dan guru kelas 5. Guru yang ditunjuk

sebagai observer untuk mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Budi

Peni, S.Pd. Selaku guru kelas 2.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan pra pembelajaran diawali dengan guru menyiapkan ruang, alat dan

media pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengakapan pembelajaran. Setelah

itu guru mengatur siswa untuk menempati tempat duduknya masing-masing.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam

kepada siswa, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa.

Dilanjutkan dengan guru melakukan presensi untuk memeriksa kehadiran

siswa. Guru berikan motivasi pada siswa dengan mengajak siswa untuk

melakukan “tepuk semangat”.

Selanjutnya pada kegiatan apersepsi, guru meminta siswa untuk

mengamati batuan yang ada disekitar lingkungan sekolah. Siswa melaksanakan

tugas dari guru yaitu keluar dari kelas untuk mengamati batuan yang ada di

sekitar lingkungan sekolah.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

64

Setelah siswa selesai mengamati dan masuk ke kelas, guru bertanya

kepada siswa, “Anak-anak tadi sudah mengamati batuan, apakah batuan itu

dapat hancur? bagaimana cara batuan dapat hancur?”. Siswa menjawab

pertanyaan guru, beberapa jawaban siswa antara lain batuan dapat hancur

karena pecah, batuan dapat hancur karena pelapukan.

Setelah menyampaikan apersepsi, guru menjelaskan tentang kegiatan

dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menyampaikan bahwa hari

ini akan belajar tentang proses pelapukan batuan menjadi tanah dengan

menggunakan model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia.

Pada tahap 1 (mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam

kelompok), guru menyampaikan gambaran umum topik/materi yang akan

dipelajari yaitu tentang proses terbentuknya tanah karena pelapukan dengan

berbantu media realia berupa contoh dari hasil pelapukan fisika, kimia dan

biologi. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

Selanjutnya guru bertanya pada siswa tentang apa saja yang ingin

dipelajari siswa tentang topik yang dipelajari dengan meminta masing-masing

siswa untuk menuliskan pertanyaan pada selembar kertas yang dibagikan guru.

Siswa menuliskan pertanyaan dan setelah selesai mengumpulkannya ke depan

kelas.

Kemudian guru membacakan beberapa pertanyaan yang dituliskan oleh

siswa. Setelah itu, guru mengelompokkan pertanyaan siswa untuk menentukan

subtopik yang akan dipelajari sekaligus menentukan pembagian kelompok.

Kegiatan dilanjutkan dengan guru menjelaskan langkah-langkah model

pembelajaran Group Investigation.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan siswa, guru menuliskan subtopik

yang akan dipelajari di papan tulis. Guru membagi kelompok sesuai dengan

minat siswa yaitu sesuai dengan pertanyaan yang ditulis siswa. Siswa dalam

kelas dibagi menjadi tiga kelompok dengan tiga subtopik berbeda yaitu tentang

subtopik pelapukan fisika, pelapukan biologi dan pelapukan kimia. Siswa

berpindah tempat dan duduk sesuai dengan kelompok.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

65

Pada tahap 2 (merencanakan tugas yang akan dipelajari), guru meminta

dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru

membimbing siswa dalam menentukan apa saja yang akan diteliti, memilih

sumber yanga akan digunakan dalam penyelidikan dan menentukan pembagian

tugas kelompok. Guru meminta setiap kelompok untuk menentukan ketua dan

sekretaris.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan dari guru.

Selain itu, guru membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan

digunakan dalam penyelidikan dengan menyediakan media realia berupa

contoh hasil pelapukan fisika (batu karang), biologi (batu berlumut) dan kimia

(batu yang mengalami peretakan).

Pada tahap 3 (melaksanakan investigasi), guru meminta siswa untuk

memulai melakukan penyelidikan dengan menggunakan sumber yang telah

dipilih. Siswa melakukan penyelidikan dengan bimbingan dari guru. Pada

kegiatan ini, masih ada beberapa siswa yang nampak tidak mau mengerjakan

tugas kelompok.

Guru berkeliling untuk memeriksa kegiatan siswa. Setelah selesai

melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), guru

meminta siswa untuk menuliskan hasil penyelidikan dalam bentuk laporan

akhir. Siswa saling berdiskusi untuk menuliskan laporan akhir. Pada tahap ini,

masih terdapat beberapa siswa yang nampak kesulitan.

Setelah memastikan semua kelompok selesai mengerjakan laporan

akhir, guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. Pada tahap 5

(mempresentasikan laporan akhir), guru meminta setiap perwakilan kelompok

yaitu untuk mempresentasikan laporan akhir di depan kelas. Kelompok secara

bergantian melaksanakan presentasi dengan baik.

Di setiap akhir presentasi kelompok, guru memberikan kesempatan

kepada anggota kelompok yang lain untuk mengajukan pertanyaan atau

memberikan masukan. Pada tahap ini, siswa belum aktif bertanya atau

menanggapi sehingga guru memeriksa kejelasan presentasi siswa dengan

mengajukan beberapa pertanyaan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

66

Selanjutnya pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab

dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa. Guru menunjuk

beberapa siswa secara bergantian untuk menuliskan ringkasan materi yang

sudah dipelajari di papan tulis. Beberapa siswa secara bergantian maju ke

depan kelas untuk menulis.

Setelah itu, guru bersama siswa melaksanakan kegiatan refleksi. Guru

bertanya kepada siswa tentang apa saja pengalaman yang didapat selama

pembelajaran. Guru juga menanyakan tentang kendala atau kesulitan yang

dihadapi siswa. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan pengalaman yang

didapat serta kendala atau kesulitan yang dihadapi.

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa membaca ringkasan materi

yang ada di papan tulis. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut berupa soal

evaluasi. Siswa mengerjakan soal dengan baik sesuai dengan alokasi waktu.

Setelah selesai mengerjakan, guru meminta siswa untuk mengumpulkan ke

depan kelas. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam

penutup.

4.1.1.2.3. Hasil Tindakan

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada siklus 1. Hasil

tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu

media realia serta hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

diberikan pada pertemuan kedua.

a. Hasil Analisis Lembar Observasi

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan

model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia. Pada

pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh teman sejawat dari ibu Puji

Nuryati, S.Pd. yaitu ibu Budi Peni, S.Pd dengan mengisi lembar observasi

kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group

Investigation berbantu media realia.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

67

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan

siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu

media realia secara rinci disajikan dalam tabel 4.3 dan 4.4.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 12 9 3

4 Kegiatan Penutup 4 3 1

Jumlah 25 20 5

Berdasarkan Tabel 4.3 tentang hasil observasi kegiatan guru

pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator

kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau

belum dilakukan oleh guru. Dari keseluruhan 25 butir pengamatan, 20 butir

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 5 butir pengamatan yang tidak

terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran

sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation

berbantu media realia. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang

tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

pada pertemuan pertama.

Kegiatan guru yang belum nampak antara lain terdapat dalam

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan

pendahuluan, hanya terdapat satu kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu

guru tidak menyampaikan motivasi belajar kepada siswa.

Pada kegiatan inti, guru tidak menjelaskan tentang langkah-langkah

kegiatan model pembelajaran Group Investigation. Guru tidak melalukan

kegiatan membimbing siswa dalam menyiapkan laporan akhir dan guru juga

tidak melakukan refleksi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, guru tidak

menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat beberapa

catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (mengidentifikasi topik

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

68

dan mengatur murid dalam kelompok), gambaran umum tentang

topik/materi yang akan dipelajari kurang jelas dan media realia yang

digunakan kurang dapat diamati oleh siswa dengan baik.

Kemudian pada tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), guru hanya

meminta siswa untuk menuliskan laporan akhir. Pada tahap ini, guru belum

memberikan bimbingan yang baik kepada siswa, sehingga beberapa siswa

nampak kesulitan dalam menuliskan laporan akhir.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan

Pendahuluan

7 6 1

3 Kegiatan Inti 12 10 2

4 Kegiatan Penutup 4 3 1

Jumlah 25 21 4

Berdasarkan Tabel 4.4 tentang hasil observasi kegiatan siswa

pertemuan pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator

kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau

belum dilakukan oleh siswa. Dari keseluruhan 25 butir pengamatan, 22 butir

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 4 butir pengamatan yang tidak

terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran

sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation

berbantu media realia. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang

tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

pada pertemuan pertama.

Kegiatan siswa yang belum nampak antara lain adalah pada kegiatan

pendahuluan yaitu siswa tidak disampaikan atau mendapat motivasi belajar.

Pada kegiatan inti, siswa tidak dijelaskan langkah-langkah model

pembelajaran Group Investigation. Siswa bersama guru tidak melakukan

refleksi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan

rencana pembelajaran selanjutnya.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

69

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat

beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1

(mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok), siswa

nampak kesulitan di dalam menyusun atau membuat pertanyaan.

Pada tahap 2 (merencanakan tugas yang akan dipelajari), siswa juga

nampak kesulitan dalam menyusun rencana penyelidikan. Pada tahap 3

(melaksanakan investigasi), beberapa siswa tidak mengerjakan tugas

kelompok. Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), siswa belum

mendapat bimbingan dari guru sehingga nampak kesulitan.

Pada tahap 5 (mempresentasikan laporan akhir), beberapa siswa

nampak sibuk sendiri atau bercanda dengan teman sehingga kurang

memperhatikan presentasi kelompok. Selain itu, siswa juga belum aktif

dalam menanggapi presentasi kelompok ketika diberikan kesempatan oleh

guru disetiap akhir presentasi kelompok.

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh teman

sejawat dari ibu Puji Nuryati, S.Pd. yaitu ibu Budi Peni, S.Pd dengan

mengisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan

model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia. Kegiatan

observasi bertujuan untuk memeriksa keterlaksanaan model pembelajaran.

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan

siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu

media realia secara rinci disajikan dalam Tabel 4.5 dan 4.6.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 12 12 0

4 Kegiatan Penutup 4 4 1

Jumlah 25 23 2

Berdasarkan Tabel 4.5 tentang hasil observasi kegiatan guru

pertemuan kedua, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

70

pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum

dilakukan oleh guru. Dari keseluruhan 25 butir pengamatan, 23 butir

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 2 butir pengamatan yang tidak

terlaksana.

Hasil dari pengamatan kegiatan guru secara umum pembelajaran

sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation

berbantu media realia. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang

tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

pada pertemuan kedua.

Beberapa kegiatan guru yang belum nampak antara lain adalah pada

kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak melakukan kegiatan untuk

memeriksa kesiapan belajar siswa. Pada kegiatan penutup, guru tidak

menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat beberapa

catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1 (mengidentifikasi topik

dan mengatur murid dalam kelompok), gambaran umum tentang

topik/materi yang akan dipelajari sudah baik namun kurang adanya interaksi

media dengan siswa. Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), guru sudah

membimbing namun beberapa siswa masih nampak kesulitan.

Tabel 4.6

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 6 1

3 Kegiatan Inti 12 11 0

4 Kegiatan Penutup 4 3 1

Jumlah 25 23 2

Berdasarkan Tabel 4.6 tentang hasil observasi kegiatan siswa

pertemuan kedua, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak atau belum

dilakukan oleh siswa. Dari keseluruhan 25 butir pengamatan, 23 butir

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 2 butir pengamatan yang tidak

terlaksana.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

71

Hasil dari pengamatan kegiatan siswa secara umum pembelajaran

sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan model Group Investigation

berbantu media realia. Namun masih terdapat beberapa kegiatan guru yang

tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

pada pertemuan kedua.

Beberapa kegiatan siswa yang belum nampak antara lain adalah pada

kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak diperiksa kesiapan belajarnya oleh

guru. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan tentang rencana

pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat

beberapa catatan yang dituliskan oleh observer. Pada tahap 1

(mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok), siswa sudah

lebih baik dalam menyusun atau membuat pertanyaan. Pada tahap 3

(melaksanakan investigasi), masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas

kelompok.

Dalam tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), masih ada siswa yang

nampak kesulitan dalam menulis laporan akhir. Pada tahap 5

(mempresentasikan laporan akhir), beberapa siswa masih ada yang bercanda

dengan teman sehingga kurang memperhatikan presentasi kelompok. Selain

itu, siswa juga belum aktif dalam menanggapi presentasi kelompok.

b. Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

dikerjakan siswa pada pertemuan kedua. Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda

yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor

yang diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis

hasil belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas 5 SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 1

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

1 42-52 1 6.25

2 53-63 1 6.25

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

72

3 64-74 2 12.5

4 75-85 10 62.5

5 86-96 2 12.5

Jumlah 16 100

Nilai Rata-rata 74.37

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 50

Berdasarkan Tabel 4.7 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA pada

siklus 1, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase dan juga

perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah. Dalam

distribusi frekuensi nilai pada siklus 1, perolehan nilai siswa dibagi ke dalam 5

rentang nilai.

Terdapat 1 siswa (6.25%) yang memperoleh nilai pada rentang 42-52,

pada rentang 53-63 juga diperoleh oleh 1 siswa (6.25%). Selanjutnya , terdapat

2 siswa (12.5%) yang memperoleh nilai pada rentang 64-74. Pada rentang nilai

75-85 diperoleh oleh 10 siswa (62.5%) dan 2 siswa (12.5%) yang memperoleh

nilai pada rentang 86-96.

Pada siklus 1, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 74.37 dengan

nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Berdasarkan tabel nilai mata pelajaran

IPA pada siklus 1 maka dapat digambarkan dalam diagram Tabel pada Gambar

4.3.

Gambar 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas 5 SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 1

0

2

4

6

8

10

12

42-52 53-63 64-74 75-85 86-96

Ju

mla

h S

isw

a

Rentang Nilai

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

73

Berdarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥75) maka dapat

dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum

tuntas. Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat disajikan

dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Analasis Ketuntasan Belajar Siklus 1

No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Presentase (%)

1 Tuntas ≥ 75 12 75

2 Tidak Tuntas < 75 4 25

Jumlah 16 100

Berdasarkan Tabel 4.8 analisis ketuntasan belajar siklus 1, maka dapat

dianalisis bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 12 siswa atau mencapai 75%.

Sedangkan untuk siswa yang belum tuntas adalah 6 siswa atau mencapai 25%.

Ketutasan belajar disajikan dalam diagram lingkaran pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 1

4.1.1.2.4. Refleksi Siklus 1

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran siklus 1 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran di siklus 1. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator

aktivitas yang telah ditetapkan.

Melalui kegiatan refleksi, dapat diketahui manfaat bagi guru dan siswa,

kelebihan dan kekurangan dari tindakan menggunakan model group investigaton

75.00%

25.00%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

74

berbantu media realia. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang

dilakukan oleh peneliti, guru kolabolator, guru observer dan beberapa siswa kelas

V.

Dari diskusi yang dilakukan, dapat diketahui manfaat dari pelaksanaan

pembelajaran bagi guru dan siswa. Guru dapat memperoleh pengalaman dan

wawasan baru dalam pembelajaran, guru merasa lebih mudah menyampaikan

materi khususnya dengan menggunakan media realia karena siswa bisa belajar

langsung tentang materi yang dipelajari dan pembelajaran dapat berjalan lebih

efektif.

Selain itu, guru juga merasa dapat memberikan kesempatan bagi siswa

untuk aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan menentukan subtopik, membuat

rencana penyelidikan dan investigasi kelompok. Guru tidak lagi berperan secara

dominan dalam pembelajaran, namun guru berperan menjadi konselor untuk

membimbing siswa dan membantu siswa jika kesulitan dalam mengerjakan

peneyelidikan.

Sedangkan bagi siswa, siswa merasa tertarik dengan materi yang dipelajari

karena guru menggunakan media realia dalam menyampaikan materi. Selain itu,

siswa juga mendapat pengalaman belajar baru melalui investigasi kelompok yang

membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan juga belajar melakukan penelitian

sederhana. Siswa merasa lebih mandiri dalam belajar melalui penyelidikan

kelompok, siswa bebas menentukan apa saja yang ingin diteliti atau dipelajari.

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) pada pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat 12

siswa yang tuntas atau ketuntasan klasikal mencapai 75%. Aritnya hasil dari

tindakan belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar

80%. Berdasarkan hasil analisis, masih terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75).

Rata-rata hasil belajar yang dicapai sudah mengalami peningkatan dari

kondisi awal yaitu 65.69 menjadi 74.37 setelah pelaksanaan tindakan pada siklus

1. Namun rata-rata hasil belajar juga belum memenuhi indikator yang ditentukan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

75

oleh peneliti yaitu meningkat minimal 5 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

≥ 75).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer yaitu ibu Budi

Peni S, Pd. pada pertemuan pertama dan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat

beberapa langkah pembelajaran yang belum nampak dilakukan oleh guru dan

siswa. Namun secara umum pembelajaran sudah berjalan baik sesuai dengan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajara

(RPP).

Pada pertemuan pertama, beberapa kegiatan guru yang belum nampak

antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak menyampaikan

motivasi belajar. Pada kegiatan inti, guru tidak menjelaskan tentang langkah-

langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation,

guru tidak melalukan kegiatan membimbing siswa dalam menyiapkan laporan

akhir dan guru juga tidak melakukan refleksi pembelajaran. Pada kegiatan

penutup, guru tidak menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Pada pertemuan kedua, guru melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik

nampak dari beberapa kegiatan yang tidak dilakukan pada pertemuan pertama

sudah tampak dilakukan pada pertemuan kedua. Kegiatan guru yang belum

nampak antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak melakukan

kegiatan untuk memeriksa kesiapan belajar siswa. Pada kegiatan penutup, guru

tidak menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan siswa dalam pembelajaran sangat dipengaruhi dengan

keterlaksanaan kegiatan guru. Pada pertemuan pertama, kegiatan siswa yang

belum nampak adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak disampaikan

motivasi belajar. Pada kegiatan inti, siswa tidak dijelaskan langkah-langkah model

pembelajaran Group Investigation dan siswa bersama guru tidak melakukan

refleksi pembelajaran. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan rencana

pembelajaran selanjutnya.

Pada pertemuan kedua, kegiatan guru mengalami peningkatan yang

tentunya berpengaruh pada kegiatan siswa. Kegiatan siswa yang belum nampak

antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak diperiksa kesiapan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

76

belajarnya oleh guru. Pada kegiatan penutup, siswa tidak disampaikan tentang

rencana pembelajaran selanjutnya.

Berdasarkan hasil tindakan pada pelaksanaan siklus 1 dapat diketahui

beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penerapan model pembelajaran Group

Investigation berbantu media realia. Kelebihan akan dipertahankan untuk

pelaksanaan siklus 2, sedangkan kekurangan akan diperbaiki untuk pelaksanaan

siklus 2. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:

a. Kelebihan

1. Secara umum pembelajaran sudah terlaksana dengan baik karena sesuai

dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Penggunaan media realia di dalam pembelajaran membuat siswa lebih

tertarik dengan materi pembelajaran karena dapat melihat langsung benda

atau objek yang sedang dipelajari.

3. Siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran yaitu nampak pada kegiatan

siswa dalam menentukan subtopik yang akan dipelajari, menyusun rencana

penyelidikan dan dalam melakukan investigasi kelompok.

4. Siswa dapat belajar secara mandiri melalui penyelidikan kelompok dengan

menentukan sendiri apa saja yang ingin diteliti atau dipelajari sesuai

subtopik yang dipilih.

5. Melalui investigasi kelompok, siswa belajar untuk melakukan penyelidikan

atau penelitian sederhana sesuai dengan minatnya terhadap subtopik yang

dipilih.

6. Dengan mengoptimalkan penggunaan media realia, guru merasa lebih

mudah dalam menyampaikan materi kepada siswa sehingga pembelajaran

berjalan lebih efektif.

7. Peran guru yang semula sangat dominan dengan menggunakan ceramah dan

tanya jawab, kini guru mulai tidak mendominasi pelajaran dengan berperan

sebagai konselor bagi siswa dengan membimbing siswa dan membantu

siswa jika merasa kesulitan.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

77

8. Kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan alokasi waktu yang

ditentukan.

b. Kekurangan

1. Penerapan model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia

belum terbiasa dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pertemuan pertama

guru lupa menyampaikan langkah-langkah kegiatan sehingga siswa nampak

kebingungan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2. Guru kolaborator kurang jelas saat menyampaikan gambaran umum tentang

topik/materi yang akan dipelajari dengan berbantu media realia. Media

realia yang digunakan kurang jelas dilihat oleh siswa dan kurangnya

interaksi antara media realia dengan siswa.

3. Beberapa siswa belum bekerjasama dengan baik saat mengerjakan tugas

kelompok dan saat presentasi kelompok, ada beberapa siswa yang justru

bermain atau bergurau dengan temannya dan siswa juga belum aktif

bertanya atau menganggapi presentasi kelompok.

4. Guru kurang melakukan bimbingan pada siswa pada beberapa kegiatan,

yaitu pada kegiatan siswa untuk menuliskan pertanyaan dalam menentukan

subtopik, menyusun rencana penelitian dan menuliskan laporan akhir.

5. Terdapat beberapa kegiatan yang belum nampak dilakukan oleh guru.

Berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus 1, maka peneliti

menganalisis dan berkonsultasi dengan guru kolaborator untuk menyusun

rencana perbaikan perbaikan yang akan diterapkan pada siklus 1. Rencana

perbaikan pada Siklus 2 adalah sebagai berikut:

1. Peneliti dan guru kolaborator melakukan diskusi sebelum melaksanakan

pembelajaran mengenai langkah-langkah model pembelajaran Group

Investigation berbantu media realia sehingga dalam pelaksanaan dapat

berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun.

2. Dalam menyampaikan gambaran umum tentang topik/materi yang akan

dipelajari dengan berbantu media realia, guru memberikan ruang kepada

siswa untuk dapat berinteraksi dengan media realia yang digunakan seperti

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

78

meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mengamati media

realia.

3. Guru kolaborator harus lebih memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat

bekerja kelompok dengan baik dan aktif bertanya atau menanggapi presentasi

kelompok. Guru juga dapat mengingatkan secara halus kepada siswa yang

masih bermain atau bercanda saat pembelajaran berlangsung.

4. Guru kolaborator lebih memberikan bimbingan kepada siswa terutama dalam

beberapa kegiatan yaitu pada kegiatan siswa untuk menuliskan pertanyaan

dalam menentukan subtopik, menyusun rencana penelitian dan menuliskan

laporan akhir.

5. Guru kolaborator lebih memahami tentang langkah-langkah pembelajaran

sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

4.1.1.3. Siklus 2

Pada subbab siklus 1, akan diuraikan tentang rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada Siklus 2

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung

selama dua kali 35 menit.

4.1.1.3.1. Rencana Tindakan

Subbab tahap rencana tindakan menjelaskan tentang perencanaan yang

dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator (guru kelas 5) yaitu ibu Puji

Nuryati, S.Pd. sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model Group

Investigation berbantu media realia. Tahapan perencanaan tindakan Siklus 2

merupakan upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus 1.

a. Pertemuan Pertama

Kegiatan perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

model Group Investigation berbantu media realia. Penyusunan RPP

didiskusikan dengan ibu Puji Nuryati, S.Pd selaku guru kelas 5 dan sebagai

guru kolaborator. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang

akan digunakan serta penentuan waktu penelitian.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

79

Berdasarkan RPP yang telah susun, materi pembelajaran yang akan

diajarkan pada pertemuan pertama adalah tentang bagian dari lapisan-lapisan

tanah. Lapisan tanah yang dipelajari terdiri dari lapisan tanah atas, lapisan

tanah tengah, lapisan tanah bawah dan lapisan batuan induk.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran seperti

media realia yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu model atau tiruan

bagian lapisan-lapisan tanah. Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar

observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai dengan

model Group Investigation berbantu media realia.

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua adalah tindak lanjut dari

pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari. Pada

pertemuan kedua materi yang dipelajari adalah tentang jenis-jenis tanah yaitu

jenis tanah humus, tanah liat, tanah berkapur, tanah vulkanik dan tanah

berpasir.

Sama halnya dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua

peneliti bersama guru kolaborator mendiskusikan tentang penyusunan RPP

dengan menggunakan model Group Investigation berbantu media realia.

Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan serta

penentuan waktu penelitian.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perlengkapan pembelajaran seperti

media realia yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu jenis-jenis tanah

yaitu jenis tanah humus, tanah liat, tanah berkapur, tanah vulkanik dan tanah

berpasir. Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi kegiatan

guru dan lembar observasi kegiatan siswa sesuai dengan model Group

Investigation berbantu media realia.

Peneliti juga menyusun soal evaluasi berupa soal pilihan ganda soal

yang akan diteskan pada siswa pada akhir siklus atau pertemuan kedua. Soal

evaluasi disusun berdasarkan materi yang sudah dipelajari siswa pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

80

4.1.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Subbab pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang rincian proses

pelaksanaan tindakan dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup. Rincian

pelaksaan tindakan Siklus 2 sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada Siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Jumat tanggal 15 April 2016 pukul 07.30-08.40 WIB oleh ibu Puji

Nuryati, S.Pd selaku guru kolaborator. Guru yang ditunjuk sebagai observer

untuk mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Budi Peni, S.Pd yang

merupakan teman sejawat dari guru kolaborator.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan pra pembelajaran diawali dengan guru menyiapkan ruang, alat dan

pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran. Setelah itu guru

mengatur siswa untuk menempati tempat duduknya masing-masing.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam

kepada siswa, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan guru melakukan presensi untuk

memeriksa kehadiran siswa.

Selanjutnya adalah guru memeriksa kesiapan belajar siswa dengan

bertanya, “anak-anak, apakah kalian sudah siap belajar?”. Siswa menjawab

pertanyaan guru. Guru juga memeriksa kembali perlengkapan belajar siswa.

Siswa kembali memeriksa perlengkapan belajarnya. Guru memberikan

motivasi pada siswa dengan mengajak siswa untuk melakukan “tepuk hebat”.

Selanjutnya pada kegiatan apersepsi, guru bertanya pada siswa, “anak-

anak, apakah kalian pernah melihat orang menggali tanah?apa yang bisa kalian

amati?apakah lapisan tanah dari atas sampai dengan bawah itu sama ataukah

berbeda?”. Siswa menjawab pertanyaan guru, beberapa jawaban siswa antara

lain lapisan tanah itu berbeda-beda. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang

kegiatan dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

81

Pada tahap 1 (mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam

kelompok), guru menyampaikan gambaran umum topik/materi yang akan

dipelajari yaitu tentang bagian-bagian lapisan tanah berbantu media realia

berupa model atau tiruan lapisan tanah. Pada tahap ini, guru meminta beberapa

siswa maju ke depan kelas untuk mengamati media realia yang ditunjukkan

guru.

Selanjutnya guru bertanya pada siswa tentang apa saja yang ingin

dipelajari siswa tentang topik yang dipelajari dengan meminta masing-masing

siswa untuk menuliskan pertanyaan pada selembar kertas yang dibagikan guru.

Siswa mendapat bimbingan dari guru dalam menuliskan pertanyaan.

Setelah siswa selesai menuliskan pertanyaan, guru meminta siswa untuk

mengumpulkan ke depan kelas.Kemudian guru membacakan beberapa

pertanyaan yang dituliskan oleh siswa. Setelah itu, guru mengelompokkan

pertanyaan siswa untuk menentukan subtopik yang akan dipelajari sekaligus

menentukan pembagian kelompok.

Kegiatan dilajutkan dengan guru menjelaskan langkah-langkah model

pembelajaran Group Investigation. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan

siswa, guru membacakan subtopik yang akan dipelajari. Kegiatan selanjutnya

adalah guru membagi kelompok sesuai dengan minat siswa yaitu sesuai dengan

pertanyaan yang ditulis siswa.

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi empat kelompok dengan empat

subtopik berbeda yaitu tentang subtopik lapisan tanah atas, lapisan tanah

tengah, lapisan tanah bawah dan lapisan batuan induk. Siswa berpindah tempat

dan duduk sesuai dengan kelompoknya.

Pada tahap 2 (merencanakan tugas yang akan dipelajari), guru meminta

dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru

membimbing siswa dala menentukan apa saja yang akan diteliti, memilih

sumber yanga akan digunakan dalam penyelidikan dan menentukan pembagian

tugas kelompok.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan guru. Guru

membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan digunakan dalam

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

82

penyelidikan dengan menyediakan media realia jenis-jenis lapisan tanah. Guru

meminta siswa untuk saling bekerjasama dalam kelompoknya.

Pada tahap 3 (melaksanakan investigasi), guru meminta siswa untuk

melakukan penyelidikan dengan menggunakan sumber yang telah dipilih. Guru

membimbing setiap kelompok dalam melakukan penyelidikan. Pada tahap ini,

sebagian besar siswa sudah bekerjasama dengan baik hanya saja masih terdapat

beberapa siswa yang bergurau dengan temannya.

Guru berkeliling untuk memeriksa kegiatan siswa. Setelah selesai

melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan laporan akhir), guru

meminta dan membimbing siswa untuk menuliskan hasil penyelidikan dalam

bentuk laporan akhir. Siswa menuliskan laporan akhir dengan bimbingan dari

guru.

Setelah memastikan semua kelompok selesai mengerjakan laporan

akhir, guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. Pada tahap 5

(mempresentasikan laporan akhir), guru meminta setiap kelompok untuk

mempresentasikan laporan akhir di depan kelas secara bergantian sesuai

dengan urutan yang ditentukan guru.

Di setiap akhir presentasi kelompok, guru memberikan kesempatan

kepada anggota kelompok yang lain untuk mengajukan pertanyaan atau

memberikan masukan. Beberapa siswa nampak mengajukan pertanyaan. Jika

kelompok tidak bisa menjawab, guru membantu untuk menjawab pertanyaan.

Selanjutnya pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab

dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa. Guru menunjuk

beberapa siswa secara bergantian untuk menuliskan ringkasan materi yang

sudah dipelajari di papan tulis. Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk

menulis.

Setelah itu, guru bersama siswa melaksanakan kegiatan refleksi. Guru

bertanya kepada siswa tentang apa saja pengalaman yang didapat selama

pembelajaran. Guru juga menanyakan tentang kendala atau kesulitan yang

dihadapi siswa. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan pengalaman yang

didapat serta kendala atau kesulitan yang dihadapi.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

83

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa membaca ringkasan materi

yang ada di papan tulis. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas kepada

masing-masing siswa untuk membawa contoh tanah yang di dapat di sekitar

tempat tinggal agar pada pertemuan selanjutnya. Kemudian guru menjelaskan

rencana pembelajaran selanjutnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada Siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 18 April 2016 pukul 09.00-10.10 WIB oleh ibu Puji

Nuryati, S.Pd selaku guru kolaborator. Guru yang ditunjuk sebagai observer

untuk mengamati kegiatan guru dan siswa adalah ibu Budi Peni, S.Pd yang

merupakan teman sejawat dari guru kolaborator.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan pra pembelajaran diawali dengan guru menyiapkan ruang, alat dan

media pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengkapan belajarnya. Setelah itu,

guru mengatur siswa untuk menempati tempat duduknya masing-masing.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam

kepada siswa, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan guru melakukan presensi untuk

memeriksa kehadiran siswa.

Selanjutnya adalah guru memeriksa kesiapan belajar siswa dengan

bertanya, “anak-anak, apakah kalian sudah siap belajar?”. Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.Guru juga memeriksa kembali perlengkapan belajar

siswa. Guru memberikan motivasi pada siswa dengan mengajak siswa untuk

menyanyikan lagu “Siapa yang mau belajar”.

Pada kegiatan apersepsi, guru bertanya pada siswa, “Anak-anak, siapa

saja yang hari ini membawa contoh tanah yang di bawa dari rumah? ayo coba

keluarkan tanah yang kalian bawa. Coba amati tanah yang kalian bawa, apakah

semua jenisya sama ataukah berbeda?”.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

84

Siswa mengeluarkan tanah yang sudah dibawa. Siswa mengamati tanah

yang ia bawa dan juga mengamati tanah yang dibawa oleh teman. Siswa

menjawab pertanyaan guru, beberapa jawaban siswa antara lain jenis-jenis

tanah berbeda beda. Setelah menyampaikan apersepsi, guru menjelaskan

tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

Pada tahap 1 (mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam

kelompok), guru menyampaikan gambaran umum topik/materi yang akan

dipelajari yaitu tentang bagian-bagian lapisan tanah berbantu media realia

berupa jenis tanah humus, liat, vulkanik, berkapur dan berpasir. Pada tahap ini,

guru meminta beberapa siswa maju ke depan kelas untuk mengamati media

realia yang ditunjukkan guru.

Selanjutnya guru bertanya pada siswa tentang apa saja yang ingin

dipelajari siswa tentang topik yang dipelajari dengan meminta masing-masing

siswa untuk menuliskan pertanyaan pada selembar kertas yang dibagikan guru.

Siswa mendapat bimbingan dari guru dalam menuliskan pertanyaan. Setelah

siswa selesai menuliskan pertanyaan, guru meminta siswa untuk

mengumpulkan ke depan kelas.

Kemudian guru membacakan beberapa pertanyaan yang dituliskan oleh

siswa. Setelah itu, guru mengelompokkan pertanyaan siswa untuk menentukan

subtopik yang akan dipelajari sekaligus menentukan pembagian kelompok.

Kegiatan dilajutkan dengan guru menjelaskan langkah-langkah model

pembelajaran Group Investigation.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan siswa, guru membacakan

subtopik yang akan dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah guru membagi

kelompok sesuai dengan minat siswa yaitu sesuai dengan pertanyaan yang

ditulis siswa.

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi empat kelompok dengan empat

subtopik berbeda yaitu tentang subtopik lapisan tanah atas, lapisan tanah

tengah, lapisan tanah bawah dan lapisan batuan induk. Siswa berpindah tempat

dan duduk sesuai dengan kelompoknya.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

85

Pada tahap 2 (merencanakan tugas yang akan dipelajari), guru meminta

dan membimbing siswa untuk menyusun rencana penyelidikan. Guru

membimbing siswa dalam menentukan apa saja yang akan diteliti, memilih

sumber yanga akan digunakan dalam penyelidikan dan menentukan pembagian

tugas kelompok.

Siswa menyusun rencana penyelidikan dengan bimbingan guru. Guru

membantu siswa dalam menentukan sumber yang akan digunakan dalam

penyelidikan dengan menyediakan media realia jenis-jenis tanah (tanah humus,

liat, vulkanik, berkapur dan berpasir). Guru meminta siswa untuk saling

bekerjasama dalam kelompoknya.

Pada tahap 3 (melaksanakan investigasi), guru meminta siswa untuk

melakukan penyelidikan dengan menggunakan sumber yang telah dipilih. Guru

berkeliling untuk memeriksa kegiatan siswa. Siswa melakukan penyelidikan

dengan bimbingan dari guru.

Guru membimbing setiap kelompok dalam melakukan penyelidikan.

Guru juga membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan di luar kelas.

Siswa dengan bimbingan guru melakukan pembuktian tentang ciri-ciri tanah

jika diberikan air.

Setelah selesai melakukan penyelidikan, pada tahap 4 (menyiapkan

laporan akhir), guru meminta dan membimbing siswa untuk menuliskan hasil

penyelidikan dalam bentuk laporan akhir. Siswa menuliskan laporan akhir

dengan bimbingan dari guru. Setelah memastikan semua kelompok selesai

mengerjakan laporan akhir, guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

Pada tahap 5 (mempresentasikan laporan akhir), guru meminta setiap

kelompok untuk mempresentasikan laporan akhir di depan kelas secara

bergantian sesuai dengan urutan yang ditentukan guru. Setiap kelompok secara

bergantian melalukan presentasi.

Di setiap akhir presentasi kelompok, guru memberikan kesempatan

kepada anggota kelompok yang lain untuk mengajukan pertanyaan atau

memberikan masukan. Beberapa siswa nampak aktif dalam mengajukan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

86

pertanyaan. Jika kelompok tidak bisa menjawab, guru membantu untuk

menjawab pertanyaan.

Pada tahap 6 (evaluasi), guru melakukan tanya jawab dengan siswa

tentang apa saja yang sudah dipelajari siswa. Guru menunjuk beberapa siswa

secara bergantian untuk menuliskan ringkasan materi yang sudah dipelajari di

papan tulis. Beberapa siswa maju kedepan kelas untuk menulis.

Setelah itu, guru bersama siswa melaksanakan kegiatan refleksi. Guru

bertanya kepada siswa tentang apa saja pengalaman yang didapat selama

pembelajaran. Guru juga menanyakan tentang kendala atau kesulitan yang

dihadapi siswa. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan pengalaman yang

didapat serta kendala atau kesulitan yang dihadapi.

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa membaca ringkasan materi

yang ada di papan tulis. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut dengan

meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi. Setelah semua siswa selesai

mengerjakan, guru meminta siswa untuk mengumpulakan ke depan kelas.

Kemudian guru menjelaskan rencana pembelajaran selanjutnya. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

4.1.1.3.3. Hasil Tindakan

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada Siklus 2. Hasil

tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu

media realia serta hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

diberikan pada pertemuan kedua.

a. Hasil Analisis Lembar Observasi

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan

model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia. Pada

pertemuan pertama, observasi masih dilakukan oleh teman sejawat dari ibu

Puji Nuryati, S.Pd. yaitu ibu Budi Peni, S.Pd dengan mengisi lembar

observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model

pembelajaran Group Investigation berbantu media realia.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

87

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan

siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu

media realia secara rinci disajikan dalam Tabel 4.9 dan 4.10.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 2 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 7 0

3 Kegiatan Inti 12 12 0

4 Kegiatan Penutup 4 4 0

Jumlah 25 25 0

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil observasi kegiatan guru pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 25 butir pengamatan, semuanya telah

nampak dilakukan oleh guru.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat catatan

yang dituliskan oleh observer yaitu pembelajaran sudah berlangsung dengan

baik. Guru diminta untuk memperhatikan beberapa siswa yang masih belum

mengerjakan tugas kelompok dengan baik. Hal ini nampak dari semua butir

pengamatan pada lembar observasi telah dilakukan oleh guru selama

pembelajaran berlangsung.

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 2 Pertemuan Pertama

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 7 0

3 Kegiatan Inti 12 12 0

4 Kegiatan Penutup 4 4 0

Jumlah 25 25 0

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil observasi kegiatan siswa pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 25 butir pengamatan, semuanya telah

nampak dilakukan oleh siswa.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat catatan

yang dituliskan oleh observer yaitu pembelajaran sudah berlangsung dengan

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

88

baik. Hal ini juga nampak dari semua butir pengamatan pada lembar

observasi telah dilakukan oleh siswa selama pembelajaran berlangsung.

Namun ada beberapa siswa yang belum mengerjakan tugas kelompok

dengan baik.

2) Pertemuan Kedua

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan

model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia. Pada

pertemuan pertama, observasi masih dilakukan oleh teman sejawat dari ibu

Puji Nuryati, S.Pd. yaitu ibu Budi Peni, S.Pd dengan mengisi lembar

observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan model

pembelajaran Group Investigation berbantu media realia.

Hasil dari analisis lembar observasi terhadap kegiatan guru dan

siswa sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation berbantu

media realia secara rinci disajikan dalam Tabel 4.11 dan 4.12.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 2 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 7 0

3 Kegiatan Inti 12 12 0

4 Kegiatan Penutup 4 4 0

Jumlah 26 26 0

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil observasi kegiatan guru pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 25 butir pengamatan, semuanya telah

nampak dilakukan oleh guru.

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat catatan

yang dituliskan oleh observer yaitu pembelajaran sudah berlangsung dengan

sangat baik dan kondusif. Hal ini nampak dari semua butir pengamatan pada

lembar observasi telah dilakukan oleh guru selama pembelajaran

berlangsung.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

89

Tabel 4.12 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 2 Pertemuan Kedua

No Indikator Butir

Pengamatan

Pertemuan Pertama

Ya Tidak

1 Pra Pembelajaran 2 2 0

2 Kegiatan Pendahuluan 7 7 0

3 Kegiatan Inti 12 12 0

4 Kegiatan Penutup 4 4 0

Jumlah 26 26 0

Berdasarkan Tabel 4.12 hasil observasi kegiatan siswa pertemuan

pertama, dapat ditarik analisis bahwa dari empat indikator kegiatan

pembelajaran yang dijabarkan dalam 25 butir pengamatan, semuanya telah

nampak dilakukan oleh siswa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

pembelajaran sudah berjalan dengan baik, siswa telah melakukan semua

kegiatan pembelajaran sesuai yang tertulis dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan siswa, terdapat catatan

yang dituliskan oleh observer yaitu pembelajaran sudah berlangsung dengan

sangat baik dan kondusif. Hal ini juga nampak dari semua butir pengamatan

pada lembar observasi telah dilakukan oleh siswa selama pembelajaran

berlangsung.

b. Hasil Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada Siklus 2 diperoleh dari nilai soal evaluasi yang

dikerjakan siswa pada pertemuan kedua. Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda

yang terdiri dari 20 butir soal. Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor

yang diperoleh kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis

hasil belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas 5 SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 2

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)

1 75-79 4 25

2 80-84 3 18.75

3 85-89 5 31.25

4 90-94 2 12.5

5 95-99 2 12.5

Jumlah 16 100

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

90

Nilai Rata-rata 83.43

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 75

Berdasarkan Tabel 4.13 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA

pada Siklus 2, maka dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi, presentase

dan juga perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah.

Terdapat 4 siswa (25%) yang memperoleh nilai pada rentang 75-79, pada

rentang 80-84 juga diperoleh oleh 3 siswa (18.75%). Selanjutnya , terdapat 5

siswa (31.25%) yang memperoleh nilai pada rentang 85-89. Pada rentang nilai

90-94 diperoleh oleh 2 (12.5%) siswa dan 2 siswa (12.5%) yang memperoleh

nilai pada rentang 95-99.

Pada Siklus 2, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 83.84 dengan nilai

tertinggi 95 dan nilai terendah 75. Berdasarkan tabel nilai mata pelajaran IPA

pada Siklus 2 maka dapat digambarkan dalam diagram tabel pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran IPA

Siswa Kelas 5 SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 2

Berdarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥75) maka dapat

dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum

tuntas. Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 dapat disajikan

dalam Tabel 4.14.

0

1

2

3

4

5

6

75-79 80-84 85-89 90-94 95-99

Ju

mla

h S

isw

a

Rentang Nilai

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

91

Tabel 4.14

Analisis Ketuntasan Belajar Siklus 2

No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Presentase (%)

1 Tuntas ≥ 75 16 100

2 Tidak Tuntas < 75 0 0

Jumlah 16 100

Berdasarkan Tabel 4.14 analisis ketuntasan belajar siklus 2, maka dapat

dianalisis bahwa jumlah siswa yang tuntas mencapai 100% artinya semua

siswa telah tuntas dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75). Ketutasan

belajar disajikan dalam diagram lingkaran pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6

Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas V SD Negeri Bugel 01

Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 2

4.1.1.3.4. Refleksi Siklus 2

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran siklus 2 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran di siklus 2. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator

aktivitas yang telah ditetapkan.

Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang dilakukan oleh

peneliti, guru kolabolator, guru observer dan beberapa siswa kelas 5. Pada

pelaksanaan tindakan siklus 2, peneliti dan guru kolaborator telah melakukan

berbagai upaya perbaikan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1.

Berdasarkan hasil refleksi diketahui bahwa guru kolaborator sudah dapat

menerapkan model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia

100%

Tuntas

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

92

dengan sangat baik. Hal ini nampak pada hasil observasi kegiatan guru dan siswa

yang menunjukkan bahwa seluruh indikator pengamatan kegiatan pembelajaran

sudah dilakukan selama proses pembelajaran.

Pada pertemuan pertama, berdasarkan catatan hasil observasi kegiatan siswa

masih terdapat beberpa siswa yang bergurau dengan teman saat diskusi kelompok.

Namun pada pertemuan kedua, kekurangan tersebut sudah tidak nampak lagi dan

pembelajaran sudah dapat terlaksana dengan sangat baik.

Melalui model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia,

siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan

untuk menentukan subtopik yang akan dipelajari, berdasarkan pertanyaan yang

diajukan siswa. Siswa berperan aktif dalam menyusun rencana penyelidikan dan

melakukan penyelidikan. Selain itu, siswa juga merasa lebih tertarik dengan

materi yang dipelajari dengan bantuan media realia yang dibawa oleh guru.

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan Kriteria Ketuntasan Belajar

(KKM ≥ 75) maka diperoleh data sebanyak 16 siswa dengan presentase 100%

tuntas. Berdasarkan indikator keberhasilan ketuntasan belajar yang telah

ditentukan oleh peneliti yaitu 80%, maka dapat dinyatakan bahwa indikator

keberhasilan telah tercapai karena presentase ketuntasan telah mencapai 100%.

Sedangkan untuk perolehan nilai rata-rata belajar secara klasikal mencapai

83.43. Jika dibandingkan dengan indikator keberhasilan berdasarkan nilai rata-rata

belajar secara klasikal yang sudah ditentukan peneliti yaitu naik minimal 5 dari

Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM ≥ 75), maka dapat dinyatakan bahwa indikator

keberhasilan juga telah tercapai karena nilai rata-rata belajar telah naik lebih dari

5 dari Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM ≥ 75).

Dapat disimpulkan bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul pada

siklus 1 dapat diselesaikan dengan baik melalui upaya yang direncanakan pada

refleksi siklus 1 dan dilakukan pada Siklus 2. Hasil tindakan yang diperoleh pada

Siklus 2 juga telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh

peneliti.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

93

4.2 Hasil Analisis Data

Pada bab analisis data, akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar

dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 01 Salatiga pada

kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Melalui perbandingan belajar dan ketuntasan

hasil belajar pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2, maka dapat diketahui

perbedaan dan peningkatan yang ditemukan. Perbandingan ketuntasan belajar IPA

ditunjukan pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15

Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

No Ketuntasan

Belajar

Nilai Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tuntas ≥ 75 6 37.50 12 75 16 100

2. Tidak Tuntas < 75 10 62.50 4 25 0 0

Jumlah 16 100 16 100 16 100

Nilai Rata-rata 65.69 74.37 83.43

Berdasarkan Tabel 4.15 perbandingan ketuntasan belajar IPA, dapat

diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan

Siklus 2. Pada kondisi awal, siswa yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM ≥ 75) hanya berjumlah 6 siswa (37.50%), sementara siswa yang

belum tuntas berjumlah 10 siswa (62.50%).

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1, nampak peningkatan jumlah

siswa yang tuntas yaitu dengan jumlah 12 siswa (75%), sedangkan siswa yang

belum tuntas berjumlah 4 siswa (25%). Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1,

dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai

indikator keberhasilan yaitu mencapai 80% dari total keseluruhan siswa sehingga

masih diperlukan perbaikan pada Siklus 2.

Setelah pelaksanaan tindakan pada Siklus 2, jumlah siswa yang tuntas

mencapai 100% atau seluruh siswa telah tuntas dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM ≥ 75). Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, dapat diketahui bahwa

ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai atau memenuhi indikator

keberhasilan yang ditetapkan yaitu mencapai 80% dari total keseluruhan siswa.

Perbandingan ketuntasan belajar kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat

dalam diagram tabel pada Gambar 4.7.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

94

Gambar 4.7

Diagam Batang Ketuntasan Belajar IPA

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui bahwa selain ketuntasan hasil

belajar klasikal yang meningkat, nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami

peningkatan. Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD

Negeri Bugel 01 pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2 ditunjukan dalam Tabel

4.16.

Tabel 4.16

Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Beajar IPA

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Hasil Tindakan Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Nilai Rata-rata Hasil

Belajar IPA

65.69 74.37 83.43

Berdasarkan Tabel 4.16 tentang perbandingan nilai rata-rata hasil belajar

siswa, dapat diketahui terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada

kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2. Pada kondisi awal, nilai rata-rata hasil belajar

siswa hanya mencapai 65.69. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, nilai rata-

rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 74.37.

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, dapat diketahui bahwa perolehan

nilai rata-rata hasil belajar siswa juga belum mencapai indikator keberhasilan

yang telah ditentukan yaitu meningkat minimal 5 dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM ≥ 75). Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan melalui

pelaksanaan tindakan pada siklus 2.

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tuntas 6 12 16

Tidak Tuntas 10 4 0

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Jum

lah

Sis

wa

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

95

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 2, diketahui bahwa hasil belajar

IPA semakin mengalami peningkatan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada

Siklus 2 mencapai 83.43. Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa

kelas V SD Negeri Bugel 01 pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2 dilihat

dalam diagram batang pada gambar 4.8 sebagai berikut:

Gambar 4.8

Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar IPA

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

4.3 Pembahasan

Hasil dokumentasi awal menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah

yaitu kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75). Data hasil belajar

siswa yang diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UAS) pada semester I

tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa dari keseluruhan jumlah siswa yaitu

16 siswa terdapat 10 siswa (62.50%) yang belum tuntas dan hanya 6 siswa

(37.50%) yang tuntas.

Untuk mengatasi permasalahan yang telah dikemukakan maka diperlukan

model pembelajaran dan media yang tepat dalam pembelajaran IPA. Menurut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2007), proses pembelajaran IPA

ditekankan pada pemberian pengalaman langsung serta mendorong siswa untuk

melakukan inkuiri atau penemuan agar mendapat pemahaman yang mendalam

serta mengembangkan kompetensi dalam memperlajari alam secara ilmiah.

65.69

74.37

83.43

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

96

Hal yang hampir serupa juga dikemukakan oleh Susanto (2013) bahwa

pembelajaran IPA diharapkan dapat menumbuhkan sikap ilmiah dan dapat

memberikan pengalaman belajar langsung bagi siswa. Budiningsih (2005: 39)

memaparkan bahwa melalui gambaran konkret dapat mengatasi keterbatasan

berpikir anak pada tahap operasional konkret.

Berdasarkan kondisi yang demikian, maka peneliti merasa diperlukan

adanya tindakan perbaikan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

berbantu media realia. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

berbantu media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA.

Dalam artikel “Group Investigation Expands Cooperative Learning” tahun

1989, Yeal Sharan dan Shlomo Sharan menyatakan bahwa kelompok investigasi

menjadi sarana yang efektif untuk mendorong dan membimbing keterlibatan

siswa dalam pembelajaran, yaitu siswa mengambil peran yang penting dalam

merencanakan apa dan bagaimana yang akan dipelajari.

Hal serupa juga diungkapkan Mitchell dkk (2008: 389) bahwa Group

Investigation memungkinkan siswa bukan hanya sebagai penerima namun terlibat

langsung dalam memperoleh pengetahuan. Slavin (dalam Rusman, 2013: 221)

menjelaskan bahwa GI tepat diterapkan dalam pembelajaran biologi (IPA) karena

topik dan desain tugas yang mengarah pada metode penelitian ilmiah.

Melalui group investigation, siswa tidak hanya terlibat secara aktif dalam

pembelajaran melalui proses demokrasi yang diciptakan dalam kelas namun siswa

juga membangun pengetahuannya melalui penemuan dalam proses penyelidikan

kelompok. Hal ini sangatlah tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA yang

membutuhkan keterampilan proses melalui penemuan.

Spycher (dalam Kinard dan Gainer, 2015: 16) mengartikan realia sebagai

objek yang ditemukan di dunia nyata. Wibowo dan Sutijno (2005) menyatakan

bahwa belajar melalui pengalaman dengan media nyata merupakan cara yang

tepat dan bijaksana dilakukan oleh guru. Hal ini dapat membantu guru untuk

mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

97

Media realia dapat membantu siswa untuk mendapat pengalaman langsung

dalam belajar. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan objek atau benda nyata

yang sedang dipelajari. Pengalaman melalui media nyata dapat membantu siswa

untuk mempelajari materi secara lebih konkret sehingga siswa lebih mudah

memahami dan mengingat materi yang dipelajari.

Hasil tindakan pada siklus 1 yang diperoleh dari nilai siswa pada soal

evaluasi siklus 1 menunjukkan ketuntasan belajar telah mengalami peningkatan

dibandingkan dengan kondisi awal. Ketuntasan belajar mencapai 75% atau 12

siswa sudah dinyatakan tuntas dan masih terdapat 4 siswa (25%) yang belum

tuntas. Sedangkan untuk rata-rata hasil belajar mencapai 74.37.

Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar

siswa pada siklus 1 disebabkan perubahan perilaku guru dan siswa saat

menggunakan model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia.

Perilaku guru dan siswa yang muncul pada siklus 1 berbeda jika dibandingkan

dengan perilaku yang muncul pada kondisi awal ketika menggunakan model

ceramah dan tanya jawab serta belum menggunakan media pembelajaran.

Perubahan perilaku guru dipengaruhi oleh model pembelajaran yang

digunakan. Pada pelaksanaan siklus 1, perilaku guru tidak lagi mendominasi

pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab seperti yang muncul pada kondisi

awal. Melalui model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia,

guru hanya berperan sebagai fasilitator atau konselor bagi siswa dalam belajar.

Pada pelaksanaan model pembelajaran Group Investigation berbantu media

realia, masih ditemukan aspek ceramah dan tanya jawab yang dilakukan guru.

Namun perbedaannya adalah ceramah dan tanya jawab yang dilakukan oleh guru

tidak mendominasi seluruh rangkaian pembelajaran dari awal hingga akhir.

Pada salah satu kegiatan guru pada tahap 1, guru memberikan penjelasan

atau gambaran umum tentang materi atau topik yang akan dipelajari dengan

berbantu media realia. Pada kegiatan ini, guru hanya memberikan penjelasan atau

ceramah singkat pada siswa dan bukan merupakan penjelasan atau ceramah yang

mendominasi pembelajaran seperti yang ditemukan pada kondisi awal.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

98

Pada kegiatan presentasi kelompok, guru juga masih menggunakan tanya

jawab sebagai suatu inisiatif untuk memancing siswa dalam menanggapi

presentasi kelompok. Pada tahap evaluasi pembelajaran, guru bertanya jawab

tentang materi yang sudah dipelajari dan pengalaman yang diperoleh siswa selama

proses pembelajaran. Tanya jawab hanya sebagai bentuk interaksi dengan siswa

bukan sebagai kegiatan yang mendominasi pembelajaran.

Perilaku guru juga berubah terkait dengan penggunaan media dalam

pembelajaran. Jika sebelumnya pada kondisi awal guru belum menggunakan

media dalam menyampaikan materi, pada pelaksanaan tindakan siklus 1 ini guru

memanfaatkan media realia. Guru memberikan gambaran tentang topik yang akan

dipelajari dengan menggunakan media realia.

Perubahan perilaku siswa seiring dengan perubahan perilaku guru dalam

melaksanakan pembelajaran. Pada kondisi awal ditemukan bahwa sikap siswa

pasif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan ceramah dari

guru dan sesekali menjawab ketika guru memberikan pertanyaan. Namun setelah

dilakukan tindakan siklus 1, sikap siswa berubah menjadi aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Melalui model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia,

siswa mulai terlibat aktif dalam pembelajaran yang nampak dalam semua tahap

kegiatan Group Investigation. Siswa aktif dalam menentukan subtopik yang akan

dipelajari, menyusun rencana penyelidikan, melaksanakan investigasi, presentasi

kelompok dan evaluasi pembelajaran.

Keterlibatan siswa secara aktif dalam memperoleh pengetahuan melalui

rangkaian kegiatan pembelajaran menjadikan siswa lebih mudah untuk memahami

materi yang sedang dipelajari. Siswa tidak memperoleh informasi tentang materi

secara utuh dari penyampaian guru namun siswa terlibat langsung dalam proses

penyelidikan untuk memperoleh fakta-fakta tentang materi yang dipelajari.

Hal ini dikuatkan dengan beberapa pendapat pakar. Sharan (2014)

menjelaskan bahwa disaat berlangsungnya penelitian yang dilakukan siswa untuk

menjawab masalah, siswa tidak menerima yang diberikan guru kepada mereka,

namun siswa membangun pengetahuan mereka sendiri.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

99

Selain itu Sharan dan Sharan (1987: 17) juga menjelaskan bahwa Group

Investigation merupakan sarana yang efektif untuk mendorong dan membimbing

keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu, Mitchell dkk.

(2008: 389) juga menyatakan bahwa Group Investigation memungkinkan siswa

bukan hanya sebagai penerima namun terlibat langsung dalam memperoleh

pengetahuan.

Rangkaian kegiatan investigasi dapat memunculkan inisiatif siswa dalam

belajar. Siswa belajar untuk membuat pertanyaan tentang topik yang dipelajari,

menyusun rencana penyelidikan untuk kemudian melakukan investigasi atau

penyelidikan dalam kelompoknya.

Kegiatan investigasi kelompok juga dapat menumbuhkan motivasi intrinsik

pada diri siswa. Siswa melakukan penyelidikan sesuai dengan minat terhadap

subtopik tertentu. Pembagian kelompok juga didasarkan pada minat siswa. Hal ini

dapat memunculkan motivasi tersendiri bagi siswa karena dapat belajar sesuai

dengan minatnya.

Hal ini dikuatkan dengan pendapat dari Sharan (2014) yang menyatakan

bahwa proses investigasi menekankan inisiatif siswa yaitu dengan pertanyaan

yang mereka ajukan, sumber-sumber yang mereka temukan serta jawaban yang

mereka rumuskan.

Selain itu, Sharan (2014) juga menjelasakan bahwa motivasi intrinsik

merupakan salah satu komponen utama di dalam investigasi kelompok.

Investigasi kelompok dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam

menentuukan apa yang dipelajari dan bagaimana cara belajar sehingga dapat

mendatangkan motivasi yang kuat dalam proses penyelidikan.

Perilaku siswa juga berubah terkait dengan penggunaan media yang dibawa

oleh guru dalam pembelajaran. Jika sebelumnya pada kondisi awal guru belum

menggunakan media pembelajaran sehingga siswa hanya mendapatkan materi

pembelajaran hanya dari penjelasan guru.

Melalui penggunaan media realia, siswa tertarik dengan media dan juga

mendapat pengalaman belajar langsung dengan menggunakan benda nyata atau

konkret sehingga lebih mudah memahami materi pembelajaran. Melalui media

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

100

realia, siswa mendapat pengalamana belajar langsung tentang materi pembelajaran

yang bersifat abstrak.

Siswa tertarik dengan media realia yang digunakan guru dalam

pembelajaran. Selain itu, media realia memudahkan siswa dalam melakukan

penyelidikan sehingga siswa lebih mudah memahami materi menggunakan benda

konkret secara langsung. Media realia menjadi sarana yang efektif bagi guru

dalam menyampaikan materi sekaligus mencapai tujuan pembelajaran.

Hal ini dikuatkan dengan beberapa pendapat pakar terkait penggunaan

media realia. Burden dan Byrd (1999) menyatakan bahwa media realia mampu

menyampaikan tujuan pengalaman langsung pada siswa sehingga mampu

memberikan makna yang sebenarnya untuk kata-kata yang bersifat abstrak.

Kemp dan Dayton (dalam Susilana dan Riyana, 2011: 9) yang menyatakan

bahwa media dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik. Selain itu,

Wibowo dan Sutijno (2005) juga berpendapat bahwa belajar melalui pengalaman

nyata merupakan cara yang tepat dan bijaksana bagi guru agar pembelajaran dapat

berjalan secara efektif dan efisien.

Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1, menunjukkan bahwa Group

Investigation mampu untuk mengatasi masalah akademik siswa yaitu hasil belajar

yang rendah pada kondisi awal. Keterampilan kognitif siswa meningkat setelah

pelaksanaan siklus 1.

Hal ini dikuatkan dengan pendapat yang dipaparkan oleh Joyce, dkk. (2009)

yang menyatakan bahwa Group Investigation mampu membendung dan

mengatasi semua masalah akademik. Agada di dalam penelitiannya melaporkan

bahwa Group Investigation dapat meningkatkan aspek keterampilan sosial dan

kognitif siswa (Mitchell dkk., 2008).

Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan perilaku guru dan siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation berbantu media

realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

komponen guru dan siswa serta interaksinya dengan metode pembelajaran dan

media pembelajaran dapat berpengaruh terhadap tujuan pembelajaran.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

101

Hal ini dikuatkan dengan pendapat yang dipaparkan oleh Sumiati dan Asra

(2011: 3) bahwa pembelajaran terdiri dari tiga komponen yaitu guru, materi dan

siswa. Ketiga komponen saling berinteraksi dan melibatkan sarana dan prasarana

pembelajaran seperti metode pembelajaran, media pembelajaran dan penataan

lingkungan belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, dapat dikaji beberapa kekurangan terkait

dengan proses pembelajaran yang muncul pada siklus 1. Hal yang dianggap

kurang maksimal dalam pelaksanaan siklus 1 adalah peran guru dalam

pembelajaran. Guru kurang maksimal di dalam memberikan bimbingan kepada

siswa sehingga menimbulkan respon siswa yang kurang baik.

Respon siswa yang muncul saat pembelajaran adalah sebagian besar siswa

bingung dan kesulitan dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru. Beberapa

siswa belum dapat bekerja dengan baik dalam kelompoknya, justru bergurau dan

bermain sendiri. Hal ini tentu berdampak terhadap hasil belajar siswa.

Ketika siswa bingung dan kesulitan dalam mengerjakan tentu hasil yang

diperoleh tidak maksimal. Beberapa siswa yang tidak bekerja dengan baik dalam

kelompoknya menunjukkan bahwa belum adanya interaksi dan kerjasama yang

baik dalam melaksanakan investigasi kelompok.

Kekurangan yang muncul pada siklus 1 menjadi bahan pertimbangan untuk

perbaikan pada siklus 2. Upaya perbaikan yang perlu dilakukan adalah terkait

dengan peran guru dalam memberikan bimbingan pada siswa. Dalam hal ini, guru

memegang peran yang sangat penting demi kelancaran proses pembelajaran.

Kurangnya kemampuan guru dalam membimbing disebabkan karena guru

baru pertama kali menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Guru

belum terbiasa untuk menjadi konselor atau fasilitator dalam melakukan

bimbingan saat kegiatan investigasi kelompok.

Upaya perbaikan untuk siklus 2 diarahkan pada peningkatan kemampuan

guru dalam melakukan bimbingan pada siswa pada setiap tahap kegiatan. Guru

harus lebih memahami langkah-langkah kegiatan dan menguasi materi

pembelajaran sehingga dapat memberikan bimbingan dengan maksimal.

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

102

Hal ini dikuatkan oleh pendapat dari Joyce dkk. (2009) bahwa dalam

pembelajaran investigasi kelompok, guru memiliki peran sebagai konselor,

konsultan dan pemberi kritik yang ramah, guru harus mampu membimbing

kelompok karena mungkin siswa akan kesulitan dalam proses penyelidikan serta

guru juga harus mampu merefleksikan pengalaman yang didapat kelompok dalam

belajar.

Hasil tindakan yang diperoleh pada siklus 2 menunjukan peningkatan hasil

belajar yang signifikan yaitu ketuntasan belajar mencapai 100% atau semua siswa

telah tuntas. Sedangkan untuk rata-rata hasil belajar mencapai 83.43. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil tindakan pada siklus 2 telah mencapai indikator

keberhasilan.

Ketuntasan belajar siswa telah mencapai lebih dari indikator keberhasilan

yaitu 80%. Sedangkan untuk nilai rata-rata hasil belajar siswa juga telah naik

lebih dari 5 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75). Hal ini membuktikan

bahwa model pembelajaran Group Investigation berbantu media realia dapat

meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Bugel 01 semester

II tahun ajaran 2015/2016.

Setelah dilakukan upaya perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus1, hasil

belajar siswa kembali meningkat pada siklus 2 dan bahkan ketuntasan belajar

siswa mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa upaya perbaikan dapat

dilakukan dengan baik oleh guru dan hasil belajar mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditentukan.

Pada pelaksanaan siklus 2, guru dapat melakukan bimbingan dengan baik

pada siswa dalam semua tahapan kegiatan sehingga siswa tidak lagi bingung dan

kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Pola bimbingan yang

dilakukan secara maksimal oleh guru sangat membantu siswa dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Bimbingan yang dilakukan oleh guru dalam berbagai bentuk diantaranya

memberikan pengarahan pada setiap kegiatan yang akan dilakukan siswa,

memberikan contoh agar dapat memudahkan siswa, membantu siswa jika

kesulitan dalam mengerjakan tugas dan memberikan teguran secara halus kepada

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

103

siswa yang sedang bergurau atau tidak memperhatikan agar kembali fokus pada

pelajaran.

Guru membimbing setiap kelompok dalam kegiatan pembelajaran dengan

berkeliling pada masing-masing kelompok untuk menanyakan kesulitan dan

membantu siswa. Selain itu, bentuk bimbingan yang dilakukan oleh guru adalah

memberikan pengarahan pada siswa untuk tetap focus dalam pembelajaran. Guru

menegur siswa secara halus bagi siswa yang bergurau dan tidak memperhatikan

pelajaran.

Melalui bimbingan guru, siswa dalam kelompok juga sudah dapat

bekerjasama dengan baik dalam melaksanakan investigasi kelompok. Sudah

munculnya interaksi yang baik antara siswa dengan siswa dan antara guru dengan

siswa sehingga investigasi kelompok dapat berjalan dengan baik.

Hal ini dikuatkan dengan pendapat dari Joyce dkk. (2009) yang menyatakan

bahwa dalam investigasi kelompok terdapat suatu proses pengasuhan dan

pengarahan yang harus diberikan guru. Guru berperan sebagai fasilitator yang

terlibat langsung dalam proses kelompok sehingga dapat membantu siswa dalam

melakukan kegiatan penyelidikan.

Selain itu, dikuatkan dengan pendapat dari Sharan (2014) yang menjelaskan

tentang pentinya interaksi didalam investigasi kelompok. Pola-pola interaksi

anatara siswa dengan siswa dan antar guru dengan siswa merupakan suatu hal

yang penting dalam keberhasilan investigasi kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan berbantu media realia

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapannya Group Investigation

dan media realia saling melengkapi dan menunjang dalam pembelajaran IPA

sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Group Investigation mampu menjadi sarana yang tepat untuk mendorong

keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan melatih siswa dalam

melakukan inkuiri atau penemuan melalui penyelidikan. Media realia menjadikan

siswa lebih tertarik mudah memahami materi yang dipelajari karena mendapat

pengalaman belajar konkret atau secara langsung dalam belajar.

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

104

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

berbantu media realia dalam penelitian ini selaras dengan hasil penelitian oleh

beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation maupun penggunaan media realia.

Hasil temuan penelitian ini yang berbeda dari penelitian sebelumnya adalah

peran guru sangat penting dalam penerapan Group Investigation berbantu media

realia. Pola bimbingan dan pengarahan guru dalam setiap kegiatan investigasi

kelompok menjadi kunci dari keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Ufuk Simsek (2012) menunjukkan bahwa

melalui penerapan Group Investigation, hasil belajar siswa meningkat yang

ditunjukkan pada peningkatan nilai rata-rata yang mencapai 80,67. Selain itu

penelitian oleh Garonia L Parcment (2009) yang membandingkan penerapan

model jigsaw dan Group Investigation. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

nilai rata-rata untuk kelas Group Investigation adalah yang paling tinggi yaitu

mencapai 90.

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh I Made Astra dkk. (2015)

dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation untuk

meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Hasil penelitiannya menunjukkan

peningkatan proses dan hasil belajar siswa. Peningkatan ditunjukan pada hasil

yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dalam 3 siklus.

Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Bustomi (2009) menunjukkan

peningkatan hasil belajar melalui penerapan model Group Investigation yang

ditunjukkan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa yang mencapai 69.08.

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ratih Puspita Dewi dkk.

(2012) yang menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai

0,59 dan ketuntasan belajar yang mencapai 78,13%.

Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Km Widiantara dkk.

(2014) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar melalui penerapan model

Group Investigation berbantu media realita pada mata pelajaran Matematika yang

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · Subbab kondisi awal membahas tentang kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebelum dilakukannya tindakan

105

ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor hasil belajar mencapai 23,25 atau 77,5%

dengan kategori tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Purnama dkk. (2013) menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar melalui penggunaan media realia pada mata pelajaran

IPA. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata pra tindakan yaitu 68,5 dengan

ketuntasan klasikal 45%, kemudian pada siklus 1 nilai rata-rata meningkat

mencapai 73,9 dengan ketuntasan klasikal mencapai 70%. Pada Siklus 2, nilai

rata-rata kelas meningkat menjadi 84 dengan ketuntasan klasikal mencapai 90%.