37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan. Sekolah ini terletak di kaki gunung Merbabu. Walaupun sekolah ini berada di daerah pedesaan, akses untuk menuju sekolah ini sangat mudah, karena lokasi sekolah ini berada tepat di tepi jalan raya Kopeng. Suasana di sekolah ini seperti keadaan di daerah pegunungan pada umumnya yaitu memiliki suhu udara yang dingin. Sekolah ini terletak di antara dua dusun yaitu di sebelah utara sekolah ini adalah dusun Kenteng dan di sebelah selatan sekolah ini adalah dusun Bumiayu yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. SMU N 1 Getasan merupakan sekolah yang memiliki kualitas baik, karena sekolah ini sudah memiliki akreditasi A. Lingkungan sekolah ini cukup bersih, fasilitas di sekolah ini sendiri di antaranya adalah, lapangan basket, lapangan voli dan perpustakaan. Untuk lapangan basket itu sendiri memiliki multi fungsi, selain digunakan untuk bermain basket, lapangan ini juga bisa digunakan untuk bermain futsal karena disebelah ring basket tersedia juga dua gawang sepakbola kecil yang berukuran 1 X 0,5 meter, dan lapangan basket ini juga biasa digunakan untuk melaksanakan upacara Bendera setiap hari senin.
20
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Orientasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6734/4/T1_802005056_BAB IV.pdf · digunakan untuk melaksanakan upacara Bendera setiap hari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah Penelitian
SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di
Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl.
Raya Kopeng KM. 08 Getasan. Sekolah ini terletak di kaki
gunung Merbabu. Walaupun sekolah ini berada di daerah
pedesaan, akses untuk menuju sekolah ini sangat mudah, karena
lokasi sekolah ini berada tepat di tepi jalan raya Kopeng.
Suasana di sekolah ini seperti keadaan di daerah pegunungan
pada umumnya yaitu memiliki suhu udara yang dingin. Sekolah
ini terletak di antara dua dusun yaitu di sebelah utara sekolah
ini adalah dusun Kenteng dan di sebelah selatan sekolah ini
adalah dusun Bumiayu yang mayoritas penduduknya berprofesi
sebagai petani.
SMU N 1 Getasan merupakan sekolah yang memiliki
kualitas baik, karena sekolah ini sudah memiliki akreditasi A.
Lingkungan sekolah ini cukup bersih, fasilitas di sekolah ini
sendiri di antaranya adalah, lapangan basket, lapangan voli dan
perpustakaan. Untuk lapangan basket itu sendiri memiliki multi
fungsi, selain digunakan untuk bermain basket, lapangan ini
juga bisa digunakan untuk bermain futsal karena disebelah ring
basket tersedia juga dua gawang sepakbola kecil yang
berukuran 1 X 0,5 meter, dan lapangan basket ini juga biasa
digunakan untuk melaksanakan upacara Bendera setiap hari
senin.
38
Kegiatan-kegiatan organisasi yang diadakan di SMU
Negeri 1 Getasan antara lain, Osis dan Bantara untuk kegiatan
ekstrakulikuler antara lain, futsal, voli, basket, dan karate.
Siswa-siswa yang bersekolah di SMU Negeri 1 Getasan
ini sebagian berasal dari sekitar daerah Kecamatan Getasan dan
sebagian berasal dari Kota Salatiga. Berdasarkan data yang
peneliti peroleh dari penulisan biodata di skala siswa-siswa
SMU Negeri 1 Getasan kelas X, subjek berusia 15 sampai 17
tahun atau bisa dikatakan dalam masa remaja tengah.
B. Persiapan Penelitian
1. Perijinan Penelitian
Persiapan penelitian ini meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengurusan surat permohonan izin pengambilan data
dari fakultas untuk melaksanakan penelitian di SMU
Negeri 1 Getasan.
b. Menghubungi Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan
SMU Negeri 1 Getasan untuk menjajagi kemungkinan
pelaksanaan penelitian dengan membawa surat
pengantar dari fakultas dan contoh skala yang akan
digunakan dalam penelitian. Surat pengantar dari
fakultas itu kemudian peneliti berikan kepada Wakil
Kepala Sekolah bagian Kesiswaan untuk disampaikan
kepada Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Getasan.
c. Mendiskusikan dengan Wakil Kepala Sekolah bidang
Kesiswaan mengenai waktu yang tepat dan tata cara
pelaksanaan penelitian.
39
Berdasarkan surat pengantar dari fakultas Psikologi
Universitas Kristen Satya Wacana dengan Nomor 49PU-
F.Psi/VII/2012 yang ditujukan kepada Kepala Sekolah
SMU Negeri 1 Getasan, maka penulis bertemu dengan
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan agar diijinkan
untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
Penelitian yang dilakukan di SMU Negeri 1 Getasan
ini memiliki siswa atau subjek penelitian kurang lebih
sebesar 364 orang. Subjek yang digunakan dalam penelitian
ini adalah siswa kelas 1 SMU berjumlah 40 orang dengan
usia 15 sampai 17 tahun.
2. Penyusunan Alat Ukur
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat
penelitian berupa skala. Skala tersebut terdiri dari
pernyataan tertulis yang berasal dari aspek-aspek yang
hendak diukur, yang akan diberikan kepada subjek untuk
dijawab. Dalam penelitian ini skala yang akan digunakan
adalah skala tertutup, dimana jawaban sudah ditentukan
sehingga subjek tidak dapat memberikan jawaban di luar
dari pilihan yang telah ditentukan oleh penulis. Alat ukur
tersebut di buat untuk mengukur Kematangan Emosi dan
kompetensi interpersonal pada remaja tengah.
Skala Kematangan Emosi terdiri dari 30 item
pernyataan yang disusun berdasarkan aspek-aspek variabel
kematangan emosi yaitu, dapat menerima keadaan diri
sendiri maupun orang lain, tidak bersifat impulsif, memiliki
kontrol emosi dan ekspresi emosi secara baik, berpikir
obyektif, memiliki tanggung jawab.
40
Tabel 4.1
Komposisi Aspek dan Nomor Item pada Skala Kematangan Emosi
Aspek Kematangan Emosi Favorable Unfavorable
Dapat menerima keadaan diri
sendiri maupun orang lain 1, 2, 3 16, 17, 18
Tidak bersifat impulsif 7, 8, 9 19, 20, 21
Memiliki kontrol emosi dan
ekspresi emosi secara baik 13, 14, 15 25, 26, 27
Berpikir obyektif 22, 23, 24 10, 11, 12
Memiliki tanggung jawab 28, 29, 30 4, 5, 6
Dalam melakukan penskoringan untuk item-item
pernyataan dalam skala Kematangan Emosi, digunakan
empat alternatif pilihan jawaban, yaitu pada item favorable,
skor untuk pilihan sangat setuju 4, setuju 3, tidak setuju 2,
sangat tidak setuju 1. Sedangkan untuk penskoringan
pilihan jawaban pada item unfavorable, skor untuk pilihan
sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju 3, sangat tidak setuju
4.
Skala Kompetensi Interpersonal terdiri dari 30 item
pernyataan yang disusun berdasarkan aspek-aspek variabel
kompetensi interpersonal yaitu, kemampuan berinisiatif,
kemampuan untuk bersikap terbuka (self disclosure),
kemampuan untuk bersikap asertif, kemampuan
memberikan dukungan emosional, kemampuan dalam
mengatasi konflik.
41
Tabel 4.2
Komposisi Aspek dan Nomor Item pada Skala Kompetensi
Interpersonal
Aspek Kematangan Emosi Favorable Unfavorable
kemampuan berinisiatif 1, 2, 3 16, 17, 18
kemampuan untuk
bersikap terbuka (self
disclosure)
7, 8, 9 25, 26, 27
kemampuan untuk
bersikap asertif 10, 11, 12 28, 29, 30
Kemampuan memberikan
dukungan emosional 19, 20, 21 13, 14, 15
kemampuan dalam
mengatasi konflik 22, 23, 24 4, 5, 6
Dalam melakukan penskoringan untuk item-item
pernyataan dalam skala Kompetensi Interpersonal
digunakan empat alternatif pilihan jawaban, yaitu pada item
favorable, skor untuk pilihan sangat setuju 4, setuju 3, tidak
setuju 2, sangat tidak setuju 1. Sedangkan untuk
penskoringan pilihan jawaban pada item unfavorable, skor
untuk pilihan sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju 3, sangat
tidak setuju 4.
3. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur bertujuan untuk menguji validitas
dan reliabilitas skala sehingga hasil pengukurannya yang
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Uji coba
42
dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2012 dengan
menggunakan try out terpakai. Uji coba terpakai adalah
subjek yang digunakan untuk uji coba digunakan sekaligus
untuk penelitian, guna lebih menghemat waktu, tenaga dan
biaya ( Hadi, 1992)
4. Tahap Pengambilan Data
Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 9
Agustus 2012 pukul 09.00 WIB pagi. Pada saat itu SMU
Negeri 1 Getasan untuk siswa-siswa kelas X sedang
diadakan pembuatan kartu pelajar sehingga siswa-siswa
kelas X waktu itu pelajarannya dikosongkan selama 2 jam
pelajaran (90 menit) oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kesiswaan dan waktu inilah yang digunakan peneliti untuk
melakukan pengambilan data.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh
peneliti adalah incidental sampling. Menurut Supramono
(1993) teknik sampling insidental yaitu pemilihan sampel
yang terjadi secara kebetulan pada saat diadakan
pengumpulan data. Cara pengambilan data yang peneliti
gunakan adalah dengan memberikan skala kepada siswa-
siswa yang peneliti jumpai secara kebetulan di kelas-kelas
yang sedang menunggu giliran untuk membuat kartu
pelajar.
Peneliti dalam menyebarkan skala dibantu oleh
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, peneliti saat itu
membagikan skala di kelas X.2 dan peneliti menunggu
siswa-siswa X.2 pada saat mengisi skala hingga pengisian
skala selesai, dan skala yang lain peneliti berikan kepada
43
wakil kepala sekolah yang juga ikut membantu peneliti
dalam menyebarkan skala di kelas lain.
Di dalam kelas yang peneliti tunggu jumlah
siswanya sekitar 15 siswa. Setelah para siswa kelas X.2
selesai mengisi skala, peneliti kemudian menyebarkan skala
di kelas X.1 dan pada saat itu Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kesiswaan kembali mendatangi peneliti untuk meminta
skala lagi, kemudian peneliti memberikan sejumlah skala
kepada bapak wakil kepala sekolah bidang kesiswaan untuk
disebarkan kepada siswa-siswa kelas X di ruangan yang
lain, sementara peneliti tetap menunggui siswa-ssiwa kelas
X.1 mengisi skala hingga selesai.
Saat seluruh siswa-siswa kelas X.1 selesai mengisi
skala, bapak Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
datang beberapa saat kemudian dengan membawa skala-
skala yang telah terisi, kemudian peneliti ditanya oleh bapak
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan apakah skala yang
terkumpul sudah cukup untuk data penelitiannya, dan
peneliti menjawab sudah cukup, waktu yang digunakan
peneliti untuk melakukan pengambilan data kurang lebih
selama 90 menit. Seluruh skala yang peneliti sebarkan
sekitar 60 skala dan yang dikembalikan kepada peneliti
berjumlah 42 skala dengan 2 skala yang tidak peneliti
gunakan hal ini dikarenakan ke dua skala tersebut tidak diisi
secara lengkap atau ada item-item yang terlewati. Dari
pengambilan data yang telah diperoleh peneliti, maka data
yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berjumlah
40 skala.
44
C. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Pengukuran validitas dan reliabilitas menggunakan
program komputer SPSS 17.0 for Windows. Untuk uji
validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment,
sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan teknik alpha
Cronbach. Item pada skala pengukuran dapat dikatakan
memiliki validitas baik apabila mempunyai koefisien
korelasi item total r ≥ 0,25 (dalam Azwar, 1999)
a. Skala Kematangan Emosi
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas item
total correlation dengan menggunakan metode korelasi
Pearson Product Moment, diperoleh hasil bahwa skala
kematangan emosi yang terdiri dari 30 item, pada
penghitungan uji validitas yang pertama menunjukkan
terdapat 12 item soal yang gugur, sehingga 18 item soal
lainnya dinyatakan valid. Item-item yang gugur adalah
nomor 1, 2, 3, 7, 8, 9, 12, 17, 19, 23, 24, dan 30.
Kemudian dilakukan penghitungan uji validitas yang
kedua dengan membuang item yang gugur. Hasilnya di
pengujian yang kedua ini sudah tidak ada lagi item yang
gugur. Jadi item yang valid pada skala ini berjumlah 18
item, dan memiliki koefisien validitas yang bergerak
antara 0,266 hingga 0,564.
45
Tabel 4.3
Komposisi Aspek dan Nomor Item yang Valid dan Gugur pada
Skala Kematangan Emosi
Aspek Kematangan
Emosi Favorable Unfavorable
Item
valid
Dapat menerima keadaan
diri sendiri maupun orang
lain
1*, 2*, 3* 16, 17*, 18 2
Tidak bersifat impulsif 7*, 8*, 9* 19*, 20, 21 2
Memiliki kontrol emosi
dan ekspresi emosi secara
baik
13, 14, 15 25, 26, 27 6
Berpikir obyektif 22, 23*, 24* 10, 11, 12* 3
Memiliki tanggung jawab 28, 29, 30* 4, 5, 6 5
Total item valid 6 12 18
* : item yang gugur
Setelah itu dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan analisis teknik Alpha Cronbach. Dari
perhitungan tersebut diperoleh koefisien reliabilitas
pada Kematangan Emosi sebesar α = 0,815 yang berarti
bahwa dalam penghitungan uji reliabilitasnya skala
Kematangan Emosi termasuk dalam kategori sangat
memuaskan (Azwar,1999). Item yang valid dan gugur
pada skala Kematangan Emosi dapat dilihat pada tabel
4.3 di atas dan untuk melihat hasil selengkapnya dapat
dilihat di lampiran C.
46
b. Skala Kompetensi Interpersonal
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas item
total correlation dengan menggunakan metode korelasi
Pearson Product Moment, diperoleh hasil bahwa skala
kompetensi interpersonal yang terdiri dari 30 item, pada
penghitungan uji validitas yang pertama menunjukkan
terdapat 15 item soal yang gugur, sehingga 15 item soal
lainnya dinyatakan valid. Item-item yang gugur adalah
nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 16, 22, 23, 25, 26, 28, 29 dan
30. Kemudian dilakukan penghitungan uji validitas yang
kedua dengan membuang item yang gugur. Hasilnya di
pengujian yang kedua ini sudah tidak ada lagi item yang
gugur. Jadi item yang valid pada skala ini berjumlah 15
item, dan memiliki koefisien validitas yang bergerak
antara 0,258 hingga 0,635.
Tabel 4.4
Komposisi Aspek dan Nomor Item yang Valid dan Gugur pada