70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka Model Teoritis Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media video tutorial mengenai cara mengelola emosi marah yang ditujukan kepada remaja khususnya pada peserta didik kelas X di SMK Cipta Karya Jakarta. Penelitian ini dilakukan guna membantu peserta didik dalam mengenali treatment mengelola emosi kemarahan dengan baik tanpa melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun psikis. Pengembangan media ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap analisis, desain, dan pengembangan. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap pengembangan karena keterbatasan waktu yang ada. Berdasarkan data yang diperoleh selama melakukan penelitian, maka langkah-langkah modifikasi ADDIE (analisis sampai pada tahap pengembangan) adalah sebagai berikut: 1. Analisis a. Kesenjangan Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan kepada peserta didik dengan mengumpulkan informasi melalui angket dan wawancara. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat kesenjangan dengan keadaan yang seharusnya.
47
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka …repository.unj.ac.id/2545/8/13. BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka Model Teoritis Penelitian ini
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kerangka Model Teoritis
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media
video tutorial mengenai cara mengelola emosi marah yang ditujukan
kepada remaja khususnya pada peserta didik kelas X di SMK Cipta
Karya Jakarta. Penelitian ini dilakukan guna membantu peserta didik
dalam mengenali treatment mengelola emosi kemarahan dengan baik
tanpa melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun psikis.
Pengembangan media ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
tahap analisis, desain, dan pengembangan. Penelitian ini dilakukan
hanya sampai pada tahap pengembangan karena keterbatasan waktu
yang ada. Berdasarkan data yang diperoleh selama melakukan
penelitian, maka langkah-langkah modifikasi ADDIE (analisis sampai
pada tahap pengembangan) adalah sebagai berikut:
1. Analisis
a. Kesenjangan
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan
kepada peserta didik dengan mengumpulkan informasi melalui
angket dan wawancara. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat
kesenjangan dengan keadaan yang seharusnya.
71
Salah satu tugas perkembangan remaja adalah memiliki
kematangan diri secara emosional, yaitu dengan mengetahui
emosi marah dan cara mengelolanya. Remaja yang memiliki
kematangan emosi dengan baik akan mampu mengekspresikan
emosi marahnya dengan cara yang tepat tanpa menimbulkan
konsekuensi negatif.
Namun, hasil dari angket dan wawancara yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa peserta didik di SMK Cipta
Karya belum mampu mengelola emosi marahnya dengan baik.
Hampir seluruh (88%) peserta didik merasa bahwa emosinya
meluap-luap dan tidak terkendali ketika marah, lalu sebagian
besar (69%) peserta didik akan berteriak, memukul, atau
melakukan tindak kekerasan lain ketika sedang marah. Selain
itu, hasil dari wawancara dengan guru BK juga menyatakan
bahwa sebagian besar dari peserta didik belum memahami
bagaimana cara mengelola emosi marah dengan baik.
Pernyataan tersebut didukung dengan adanya kasus emosi
kemarahan yang terjadi pada peserta didik di SMK Cipta Karya.
Masa remaja merupakan periode peralihan dimana
mereka akan mengalami perubahan seperti meningginya emosi
yang intensitasnya bergantung pada perubahan fisik dan
psikologis. Kematangan emosi merupakan hal mendasar yang
72
perlu dimiliki oleh remaja. Hal ini dikarenakan apabila remaja
tidak memiliki kematangan emosi dengan baik, mereka
cenderung akan mengekspresikan emosi marahnya dengan
melakukan hal-hal yang memiliki konsekuensi negatif terhadap
diri sendiri atau lingkungan sekitar. Hasil dari angket juga
menunjukkan bahwa sebagian besar (51%) dari peserta didik
merasa bahwa kemampuan mengelola emosi yang buruk
membuat dirinya menjadi orang yang mudah marah dan tidak
disukai teman. Oleh karena itu, informasi mengenai emosi
marah dan cara mengelolanya sangat dibutuhkan bagi peserta
didik. Namun, informasi tersebut belum diberikan oleh guru BK
karena terbatasnya sumber dan media yang ada.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa peserta didik tidak memahami secara
menyeluruh materi mengenai emosi kemarahan. Mereka hanya
diberikan materi dasar mengenai emosi kemarahan. Pernyataan
ini sejalan dengan hasil angket yang diberikan, bahwa hanya
hampir setengah peserta didik (40%) yang memahami materi
mengenai emosi marah dan cara mengelolanya. Sedangkan
sebagian besar (60%) dari sisanya merasa materi emosi yang
diberikan oleh guru BK tidak dapat mereka pahami secara
menyeluruh. Pernyataan tersebut terjadi mungkin karena guru
73
BK belum dapat menggunakan media yang menarik sehingga
kurangnya ketertarikan atau minat peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran.
Selanjutnya, hasil analisis dari angket menyatakan
bahwa hampir seluruh (89%) peserta didik kelas X di SMK Cipta
Karya Jakarta membutuhkan cara-cara untuk dapat mengelola
emosi marah dengan media pembelajaran yang menarik agar
mudah dipahami dan dapat di praktikkan dalam kehidupan
mereka. Video tutorial merupakan media pembelajaran yang
tepat dan menarik bagi remaja untuk dapat meningkatkan
kemampuan mengelola emosi kemarahan. Media ini dipilih
karena hampir seluruh (94%) peserta didik merasa bahwa video
tutorial merupakan media yang menarik dan mudah dipahami
sebagai media pembelajaran dalam mengelola emosi marah
ketimbang melalui buku bacaan. Namun sangat disayangkan
karena guru BK belum dapat menggunakannya. Hal ini
dikarenakan sumber pembelajaran dan media mengenai cara
mengelola emosi marah kurang memadai.
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara kepada
guru BK di sekolah. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru
BK sangat tertarik apabila pembelajaran disampaikan melalui
media video tutorial. Hal ini dikarenakan peserta didik akan
74
lebih tertarik dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga materi akan mudah dipahami oleh peserta didik.
Berdasarkan data tersebut, maka peneliti menyiapkan
alat bantu berupa video tutorial yang dapat menjadi media
pendukung dalam pemberian informasi mengenai emosi marah
dan cara mengelolanya pada saat layanan bimbingan klasikal
dilakukan.
b. Tujuan
Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:
1) Peserta didik dapat memahami secara menyeluruh
mengenai emosi marah dan cara mengelolanya.
2) Peserta didik dapat termotivasi dalam mengelola emosi
marah dengan baik.
c. Karakteristik Pengguna
Karakteristik pengguna dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas X di SMK Cipta Karya Jakarta. Hal ini
dikarenakan sebagian besar (60%) peserta didik merasa materi
emosi yang diberikan oleh guru BK tidak dapat mereka pahami
secara menyeluruh dan hampir seluruh (94%) peserta didik
merasa bahwa video tutorial merupakan media pembelajaran
yang menarik dalam menyampaikan materi cara mengelola
emosi kemarahan.
75
d. Sumber
Sumber pendukung dalam penelitian ini adalah:
1) Kamera dan alat pendukungnya seperti lighting, perekam
suara, dll.
2) Aktor utama dan aktor peraga.
3) Laptop.
4) Aplikasi untuk mengedit video, yaitu after effects dan
premiere pro.
5) Aplikasi untuk membuat buku pendamping, yaitu canva.
2. Desain
Pada tahap ini, peneliti menyusun tujuan yang ingin dicapai
dan membuat konten yang akan dimasukan ke dalam media video
tutorial.
a. Melakukan Inventarisasi Tugas
1) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan cara
mengelola emosi marah. Hal ini sesuai dengan tugas
perkembangan yang harus dipenuhi berdasarkan Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) SMK
dengan aspek perkembangan kematangan emosi, yaitu
mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang
lain. Tujuan tersebut akan didukung dengan materi yang ada
76
di dalam video tutorial dan buku pendamping peserta didik
selama menonton video tutorial yang telah dikembangkan.
2) Peserta didik dapat termotivasi dalam mengelola emosi
marah dengan baik. Tujuan tersebut akan didukung dari
pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam video tutorial dan
buku pendamping peserta didik.
b. Menyebutkan Tujuan Kinerja
Untuk mengukur ketercapaian tujuan dari layanan
bimbingan klasikal, maka peneliti menyiapkan buku
pendamping selama menonton video tutorial. Buku pendamping
juga dapat menjadi indikasi keterlibatan audiens/peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran video tutorial. Semakin banyak
lembar kerja yang diisi untuk audiens/peserta didik, semakin
besar kemungkinan keterlibatan dalam video tutorial. Buku
tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi
mengelola emosi marah, seperti:
1) Apa yang kamu lakukan ketika marah?
2) Tuliskan alasan yang membuatmu harus mengontrol emosi
marahmu!
3) Bagaimana emosi marahmu memberi pengaruh dalam
hidupmu? Tuliskan hal-hal yang terjadi dalam hidupmu
karena emosi marahmu yang tidak terkontrol.
77
4) Jika emosi marahmu tidak kamu perjuangkan untuk bisa
kamu kontrol, menurutmu apa yang akan terjadi dalam
hidupmu?
5) Tuliskan kapan terakhir kamu marah, apa penyebabnya, dan
bagaimana kamu mengekspresikan kemarahanmu tersebut?
6) Bagaimana reaksi tubuh yang kamu rasakan ketika sedang
marah?
7) Apa dampak emosi marah yang kamu rasakan terhadap
dirimu? Apakah positif atau negatif? Jelaskan dengan rinci!
8) Tulislah kejadian yang membuat kamu marah (waktu, apa
yang terjadi, apa yang kamu lakukan, apa konsekuensinya).
Selain pertanyaan dalam buku pendamping, peserta didik
juga diberikan pertanyaan berupa pilihan ganda. Pertanyaan ini
bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik dari
materi mengelola emosi marah yang telah diberikan melalui
video tutorial. Berikut pertanyaan yang diberikan:
1) Tiga istilah penting kemarahan yang perlu diketahui
adalah…
a. Penyebab kemarahan, dampak kemarahan, tindakan
kemarahan.
78
b. Dampak kemarahan, cara mengelola marah, ekspresi
kemarahan.
c. Penyebab kemarahan, reaksi tubuh saat marah, ekspresi
kemarahan.
d. Reaksi tubuh saat marah, dampak kemarahan, ekspresi
kemarahan.
2) Berikut ini merupakan ciri-ciri dari reaksi tubuh saat marah,
kecuali…
a. Menggertakan gigi.
b. Jantung berdetak lebih keras.
c. Bernapas lebih cepat.
d. Berteriak.
3) Thought stopping merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengontrol emosi marah menjadi lebih baik
Istilah dari thought stopping adalah…
a. Cara untuk mengubah proses berpikir menjadi lebih baik.
b. Cara untuk mengubah kalimat kemarahan menjadi kata
“stop”.
c. Cara untuk mengubah emosi kemarahan menjadi lebih
baik.
d. Cara untuk mengekspresikan kemarahan.
79
4) Salah satu cara yang dapat kamu lakukan ketika marah
adalah…
a. Mengetahui penyebab kemarahan, mengekspresikan
kemarahan secara langsung, melakukan relaksasi.
b. Berdiam diri, mengekspresikan kemarahan dengan orang
sekitar, melakukan relaksasi.
c. Melakukan relaksasi, melakukan teknik
penghindaran/pencegahan/melepaskan diri, berlatih
thought stopping.
d. Mengetahui penyebab kemarahan dan membiarkannya.
5) Berikut ini terdapat langkah-langkah dalam melakukan
relaksasi.
(1) Memilih tempat yang tenang dan nyaman.
(2) Bukalah matamu secara perlahan, rasakan betapa
leganya pikiranmu bahwa kamu telah berhasil
membuang semua memori kemarahan yang tidak
terkontrol dalam dirimu.
(3) Mencari musik khusus dalam melakukan relaksasi.
(4) Pejamkan mata dan bayangkan situasi emosi kemarahan
dalam dirimu.
80
(5) Tarik napas lalu buang perlahan sambil menghapus
memori emosi kemarahan dalam dirimu yang tidak
terkontrol.
Urutkanlah langkah-langkah relaksasi tersebut
dengan benar!
a. 3, 1, 5, 4, 2.
b. 4, 5, 1, 3, 2.
c. 3, 1, 4, 5, 2.
d. 1, 3, 4, 5, 2.
c. Menghasilkan Strategi Pengujian
Jawaban yang diperlukan dalam menjawab soal-soal
pada tujuan kinerja mengenai peserta didik dapat memahami
secara menyeluruh mengenai emosi marah dan cara
mengelolanya adalah sebagai berikut:
1) C. Penyebab kemarahan, reaksi tubuh saat marah, ekspresi
kemarahan.
2) D. Berteriak.
3) A. Cara untuk mengubah proses berpikir menjadi lebih baik.
4) C. Melakukan relaksasi, melakukan teknik penghindaran
/pencegahan/melepaskan diri, berlatih thought stopping.
5) D. 1, 3, 4, 5, 2.
81
Sedangkan jawaban yang diperlukan dalam menjawab
soal-soal pada tujuan kinerja mengenai peserta didik dapat
termotivasi dalam mengelola emosi marah dengan baik adalah
kejujuran dan hasil refleksi terhadap diri sendiri. Tidak ada
jawaban benar ataupun salah dalam menjawab soal yang
tersedia.
3. Pengembangan
a. Menghasilkan Konten
1) Video tutorial dengan judul: Yuk ubah emosi marahmu
menjadi lebih baik!
2) Skrip video tutorial mengenai tahapan mengelola emosi
marah menurut Feindler.
a) Video Pertama
Prolog: video tutorial ini dibuat karena banyaknya
kasus emosi kemarahan pada remaja yang tidak
terkontrol. Kita bisa melihat kasus tersebut melalui berita
online, televisi, media cetak, media sosial, dan lain
sebagainya. Salah satu contoh kasus yang viral pada
pertengahan tahun 2018 lalu adalah seorang siswa yang
tega memukul guru keseniannya hingga tewas. Hal ini ia
lakukan lantaran dirinya merasa tidak suka saat guru
keseniannya tersebut menegurnya dengan cara
82
mencoret pipinya menggunakan cat lukis. Padahal guru
tersebut menegurnya karena ia tidak mengikuti pelajaran
dengan baik bahkan sampai menganggu temannya di
kelas.
Dalam video ini kamu akan belajar bagaimana
cara untuk mengelola emosi marahmu dengan baik.
Sebelum melanjutkan pada tahap berikutnya, kamu
harus menyiapkan alat tulis untuk mengisi lembar “self
reflection” yang telah tersedia. Lembar “self reflection” ini
akan membantu untuk mengenali dan mengontrol emosi
marahmu. Yuk tonton video ini!
Semua orang memiliki emosi marah. Saya dan
kamu juga kan? Hei, ini adalah bagian normal dari
kehidupan. Situasi ini menjadi buruk ketika kita tidak
menangani kemarahan kita dengan baik. Sesuatu
mungkin bisa lepas kendali dan hal itu bisa membuat
kemarahan tampak cukup membingungkan serta
membuat frustrasi bahkan agak menyeramkan. Sesuatu
yang lebih buruk lagi adalah bagaimana reaksimu saat
kamu marah yang dapat menyebabkan konsekuensi
negatif.
83
Hei, tapi jangan khawatir! Saya akan
membantumu untuk mengetahui apa yang dapat kamu
lakukan ketika marah. Ada tiga istilah penting yang harus
kamu pahami untuk membantu mengelola kemarahanmu
dengan baik, pertama penyebab kemarahan, kedua
adalah reaksi tubuh saat marah, dan ketiga adalah
ekspresi kemarahan.
Pertama, saya akan membahas mengenai
penyebab kemarahan. Disini saya akan menunjukkan
bagaimana seseorang marah dengan berbagai hal yang
berbeda (ada 6 orang mengatakan penyebab
kemarahannya).
TAKE 1 (memberitahu apa penyebab kemarahannya)
AJ, BT, MG, RA, LR, NF.
Tapi, apa yang membuatmu marah mungkin tidak
terlalu berarti bagi orang lain. Lihat? Setiap orang
memiliki penyebab kemarahan yang berbeda.
Tapi, inilah masalahnya, jika kamu mengetahui
penyebab kemarahanmu, kamu bisa mencoba
menghindarinya atau belajar untuk menghadapinya
secara langsung, dengan percaya diri.
84
Baiklah, jadi, tidak apa-apa marah. Suasana
hatimu bisa terpengaruh oleh banyak hal yang tidak
dapat kamu kendalikan: teman, keluarga, bahkan situasi
atau kondisinya.
Bila kamu marah, kamu akan melampiaskan
kemarahanmu. Tapi, bagaimana kamu bertindak
sepenuhnya itu ada di tanganmu. Kamu tidak ingin
kehilangan kendali saat marah, karena hal itu tidak akan
menyelesaikan apapun dan perilaku dari emosi marahmu
akan mempengaruhi cara orang berpikir tentangmu dan
bersikap terhadap kamu.
Setelah kamu mengetahui mengenai penyebab
kemarahan, langkah kedua adalah kamu harus
mengenali reaksi tubuhmu saat marah. Perubahan fisik
yang dialami tubuhmu membuat kamu tahu bahwa kamu
sedang marah. Apa saja sih gejala fisiknya? Kamu akan
bernapas lebih cepat, menggertakkan gigi, otot
menegang, berbicara lebih cepat dan lebih keras dari
biasanya, jantung berdetak lebih cepat, serta wajah yang
semakin memerah. Hal terbaik yang dapat kamu lakukan
adalah mengetahui dan memahami saat tubuhmu
memberitahu bahwa kamu mulai marah.
85
Lalu ketiga, saya akan menunjukkan bagaimana
ekspresi orang yang berbeda saat mereka marah.
TAKE 2 (memberitahu apa yang dilakukan ketika marah)
AJ, BT, MG, RA, LR, NF.
Saya juga akan memberi kamu kesempatan untuk
mendeskripsikan pada lembar “self reflection”, kira-kira
apa sih yang kamu lakukan ketika marah?
Oke, sekarang kita akan masuk kedalam tahapan
mengelola emosi marah. Bagian ini sangat penting agar
kamu dapat siap mengendalikan kemarahanmu sebelum
kemarahan mengendalikan dirimu!
Mempersiapkan perubahan (tulisan dalam video).
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah
ambillah lembar “self reflection” dan siapkan alat tulismu.
Setelah itu, jawablah tiga pertanyaan yang
tersedia. Tiga pertanyaan tersebut adalah pertanyaan-
pertanyaan yang akan membantumu untuk mengenali
alasan yang kuat untuk mengontrol emosi marahmu.
Mari mulai menjawabnya dan kenalilah motivasi
terkait untuk mengontrol emosi marahmu! (waktunya 7
menit).
86
Tabel 4.1 Pertanyaan Wawancara Motivasi
Apakah kamu bisa menjawab keseluruhan
pertanyaan dengan baik? Ketika kamu sudah
menjawabnya sesuai dengan dirimu, saya yakin kamu
dapat membuat komitmen dalam dirimu untuk mengubah
emosi marahmu menjadi lebih baik. Kamu harus ingat
bahwa semua perubahan ada di dirimu! Saya hanya
membantumu. Kalau tidak sekarang untuk berubah,
kapan lagi?
Sesi review episode kemarahan (tulis di dalam
video). Selanjutnya, kita akan mereview atau melihat
kembali episode kemarahan dalam hidupmu. Pada sesi
ini saya ingin mengajakmu berpikir sejenak mengenai
No. Pertanyaan Jawab
1. Tuliskan alasan yang membuatmu harus mengontrol emosi marahmu!
2.
Bagaimana emosi marahmu memberi pengaruh dalam hidupmu? Tuliskan hal-hal yang terjadi dalam hidupmu karena emosi marahmu yang tidak terkontrol.
3.
Jika emosi marahmu tidak kamu perjuangkan untuk bisa kamu kontrol, menurutmu apa yang akan terjadi dalam hidupmu?
87
emosi marahmu. Tetap tenang dan fokus, kamu boleh
menggambarkan perasaan marahmu pada lembar kerja
yang telah tersedia. Ketika kamu marah, tindakan apa