Top Banner
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja ini dilakukan di SMAN 15 Semarang yang beralamat di Jl. Kedungmundu Raya No. 34 Semarang pada tanggal 21 September 2013. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 57 siswa yang terdiri dari kelas X sebanyak 21 siswa, kelas XI sebanyak 18 siswa dan kelas XII sebanyak 18 siswa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menyajikan hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja di SMAN 15 Semarang. 2. Karakteristik Responden a. Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dalam penelitian ini berkisar antara 14-17 tahun dengan rata-rata umur responden 16 ± 0.881 dengan umur terendah responden yaitu 14 tahun dan umur tertinggi responden yaitu 17 tahun. b. Jenis kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini yaitu responden berjenis kelamin laki-laki 23 orang (40,4%) dan berjenis kelamin perempuan 34 (59,6%). Jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

Apr 04, 2019

Download

Documents

dangkiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan

hipertensi pada remaja ini dilakukan di SMAN 15 Semarang yang beralamat

di Jl. Kedungmundu Raya No. 34 Semarang pada tanggal 21 September 2013.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan

kuesioner yang diberikan kepada 57 siswa yang terdiri dari kelas X sebanyak

21 siswa, kelas XI sebanyak 18 siswa dan kelas XII sebanyak 18 siswa. Hasil

yang diperoleh dalam penelitian ini menyajikan hubungan antara pengetahuan

dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja di SMAN 15

Semarang.

2. Karakteristik Responden

a. Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dalam penelitian ini

berkisar antara 14-17 tahun dengan rata-rata umur responden 16 ± 0.881

dengan umur terendah responden yaitu 14 tahun dan umur tertinggi

responden yaitu 17 tahun.

b. Jenis kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian

ini yaitu responden berjenis kelamin laki-laki 23 orang (40,4%) dan

berjenis kelamin perempuan 34 (59,6%). Jenis kelamin responden dapat

dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

Tabel 4.1Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SMAN 15

Semarang September 2013 (n = 57)Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)

Laki-Laki 23 40.4Perempuan 34 59,6

Total 57 100

c. Strata pendidikan

Jumlah responden terbanyak dari kelas X sejumlah 21 responden

(36,8%) sedangkan untuk jumlah responden dari kelas XI berjumlah 18

responden (31,6%) dan kelas XII berjumlah 18 responden (31,6%). Strata

pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2Distribusi Responden Berdasarkan Strata Pendidikan di SMAN 15

Semarang September 2013 (n = 57)

Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)

Kelas X 21 36,8Kelas XI 18 31,6Kelas XII 18 31,6

Total 57 100

d. Tekanan darah

Tekanan darah sistolik dalam penelitian ini berkisar antara 100-120

mmHg dengan rata-rata tekanan sistolik 115.61 ± 5.981 dengan tekanan

sistolik terendah adalah 100 mmHg dan tekanan sistolik tertinggi adalah

120 mmHg. Tekanan darah diastolik dalam penelitian ini berkisar antara

60-90 mmHg dengan rata-rata tekanan diastolik 77.54 ± 7.387 dengan

tekanan diastolik terendah adalah 60 mmHg dan tekanan diastolik

tertinggi adalah 90 mmHg.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

3. Pengetahuan Remaja Tentang Hipertensi

Pengetahuan remaja tentang hipertensi dapat dilihat dari aspek defenisi,

penyebab, faktor penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, pengobatan dan

pencegahan hipertensi. Adapun distribusi frekuensi jawaban remaja dapat

dilihat pada Tabel dibawah ini.

a. Pengetahuan responden berdasarkan aspek pengertian hipertensi

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel pengetahuan

Aspek Pengertian Hipertensi

No. Aspek Pengertian Benarn %

Salahn %

1 Tekanan darah disebut normal jikatekanan darah 120/80 mmHg

31 54.4 26 45.6

2 Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg disebut tekanan darah tinggi

32 56.1 25 43.9

Tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa 31 responden (54.4%) menjawab

benar tentang tekanan darah disebut normal jika tekanan darah 120/80

mmHg dan 32 responden (56.1%) menjawab benar tentang tekanan darah

≥ 140/90 mmHg disebut tekanan darah tinggi. Hal ini menunjukan bahwa

pengetahuan remaja tentang defenisi hipertensi termasuk kategori baik.

b. Pengetahuan responden berdasarkan aspek penyebab

Tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa sebanyak 30 responden (52.6%)

menjawab benar tentang penyebab tekanan darah tinggi adalah kecuali

menghindari stres dan sebanyak 30 responden (52.6%) menjawab salah

tentang salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah gaya hidup

seseorang seperti mengkonsumsi makanan siap saji.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel pengetahuan

Aspek Penyebab Hipertensi

No. Aspek Penyebab Benarn %

Salahn %

1. Penyebab tekanan darah tinggi adalahkecuali menghindari stres

30 52.6 27 43.9

2. Salah satu penyebab tekanan darahtinggi adalah gaya hidup seseorangseperti mengkonsumsi makanan siap saji

27 47.4 30 52.6

c. Pengetahuan responden berdasarkan aspek faktor penyebab hipertensi

Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Pengetahuan

Aspek Faktor Penyebab Hipertensi

No. Aspek Faktor Penyebab Hipertensi Benarn %

Salahn %

1. Faktor penyebab tekanan darah tinggiyang bisa dirubah adalah kecualifaktor keturunan (riwayat hipertensi)

22 38.6 35 61.4

2. Faktor penyebab tekanan darah tinggiyang tidak dapat dirubah adalah umurdan jenis kelamin

29 50.9 28 49.1

3. Faktor penyebab tekanan darah tinggiyang dapat diubah adalah obesitas danstres

28 49.1 29 50.9

4. Salah satu penyebab tekanan darahtinggi adalah obesitas ataukegemukan. Cara untuk mencegahobesitas/ kegemukan adalah kecualimengkonsumsi makanan yangmengandung lemak

23 40.4 34 59.6

Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa sebanyak 35 responden (61.4%)

menjawab salah tentang faktor penyebab tekanan darah tinggi yang bisa

dirubah adalah kecuali faktor keturunan (riwayat hipertensi), 29 responden

(50.9%) menjawab benar tentang faktor penyebab tekanan darah tinggi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

yang tidak dapat diubah adalah umur dan jenis kelamin, 29 responden

(50.9%) menjawab salah tentang faktor penyebab tekanan darah tinggi

yang dapat diubah adalah obesitas dan stress dan 34 responden (59.6%)

responden menjawab salah tentang salah satu penyebab tekanan darah

tinggi adalah obesitas/kegemukan. Cara untuk mencegah obesitas adalah

kecuali mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak.

d. Pengetahuan responden berdasarkan aspek tanda dan gejala hipertensi

Tabel 4.6Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Pengetahuan

Aspek Tanda dan Gejala Hipertensi

Aspek Tanda dan Gejala Benarn %

Salahn %

Tanda dan gejala tekanan darah tinggi adalahsakit kepala, perdarahan hidung, mual danmuntah

20 35.1 37 64.9

Tabel 4.6 diperoleh hasil bahwa sebanyak 37 responden (64.9%)

menjawab salah tentang tanda dan gejala tekanan darah tinggi adalah sakit

kepala, perdarahan hidung, mual dan muntah.

e. Pengetahuan responden berdasarkan aspek komplikasi hipertensi

Tabel 4.7Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Pengetahuan

Aspek Komplikasi Hipertensi

No. Aspek komplikasi Benarn %

Salahn %

1. Tekanan darah tinggi adalah faktorpenyebab utama terjadinya stroke

26 45.6 18 31.6

2. Tekanan darah tinggi dapatmenyebabkan berbagai komplikasisalah satunya adalah gagal ginjal

31 54.4 39 68.4

Tabel 4.7 diperoleh hasil bahwa sebanyak 26 responden (45.6%)

menjawab benar tentang tekanan darah tinggi adalah faktor penyebab

utama terjadinya stroke dan 39 responden (68.4%) menjawab salah

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

tentang tekanan darah tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi

salah satunya adalah gagal ginjal.

f. Pengetahuan responden berdasarkan aspek pengobatan hipertensi

Tabel 4.8Distribusi Frekuensi Jawaban Lansia pada Variabel Pengetahuan

Aspek Pengobatan Hipertensi

No. Aspek Pengobatan Benarn %

Salahn %

1. Penanganan yang dianjurkan bagi penderitaobesitas atau kegemukan adalah denganmenerapkan gaya hidup sehat kecualimenghindari aktivitas fisik/olahraga

26 45.6 31 54.4

2. Cara untuk mengurangi asupan garamadalah kecuali menambah garam jikamakanan kurang asin

24 42.1 33 54.4

3. Penanganan tekanan darah tinggi dapatdilakukan dengan cara mengkonsumsi obatanti tekanan darah tinggi

34 59.6 23 40.4

Tabel 4.8 diperoleh hasil bahwa sebanyak 31 responden (54.4%)

menjawab salah tentang penanganan yang dianjurkan bagi penderita

obesitas atau kegemukan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat

kecuali menghindari aktivitas fisik/olahraga, 33 responden (54.4%)

menjawab salah tentang cara untuk mengurangi asupan garam adalah

kecuali dengan menambahkan garam jika makanan kurang asin, dan 34

responden (59.6%) menjawab benar tentang penanganan tekanan darah

tinggi dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat anti tekanan darah

tinggi.

g. Pengetahuan responden berdasarkan aspek pencegahan hipertensi

Tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa sebanyak 29 responden (50.9%)

menjawab benar tentang pencegahan tekanan darah tinggi dapat dilakukan

dengan diet rendah garam dan 30 responden (52.6%) menjawab salah

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

tentang batasan dalam konsumsi natrium/garam yang dianjurkan dalam

sehari yaitu sekitar 1 sendok teh.

Tabel 4.9Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Pengetahuan

Aspek Pencegahan Hipertensi

No. Aspek Pencegahan Benarn %

Salahn %

1. Pencegahan tekanan darah tinggi dapatdilakukan dengan diet. Diet yangdianjurkan bagi penderita tekanan darahtinggi adalah diet rendah garam

29 50.9 28 49.1

2. Batasan dalam konsumsinatrium/garam yang dianjurkan dalamsehari yaitu sekitar 1 sendok teh

27 47.4 30 52.6

Pengetahuan responden dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu baik,

cukup dan kurang, yang dapat dilihat pada Tabel 4.10 dibawah ini.

Tabel 4.10Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Hipertensi pada Remaja

di SMAN 15 Semarang September 2013 (n=57)

Kategori Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)

Baik 31 54.4Cukup 17 29.8Kurang 9 15.8Total 57 100

Tabel 4.10 diperoleh hasil bahwa responden yang menjawab baik

sebanyak 31 responden (54,4%), responden yang menjawab cukup sebanyak

17 responden (29,8%) dan responden yang menjawab kurang sebanyak 9

responden (15.8%).

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi

Sikap remaja tentang pencegahan hipertensi dapat dilihat pada aspek

menerma (receiving), aspek menanggapi (responding), aspek menghargai

(valuing), dan aspek bertanggung jawab (responsible). Adapun distribusi

jawaban remaja dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

a. Sikap responden berdasarkan aspek menerima (receiving)

Tabel 4.11Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Sikap

Aspek Menerima (receiving)

No. Aspek Menerima (Receiving) Setujun %

Tidak Setujun %

1. Merokok tidak akan menyebabkantekanan darah tinggi

29 50.9 28 49.1

2. Perlu menjaga berat badan agartetap ideal dan tidak terjadiobesitas/ kegemukan

35 61.4 22 38.6

3. Perlu membaca informasi tentangpencegahan tekanan darah tinggiagar dapat terhindar dari penyakittekanan darah tinggi

33 57.9 24 42.1

4. Harus relaksasi setiap kali stres 32 56.1 25 43.9

Tabel 4.11 diperoleh hasil bahwa aspek menerima untuk jawaban

setuju lebih tinggi. Sebanyak 29 responden (50.9%) setuju bahwa

merokok menyebabkan tekanan darah tinggi, 35 responden (61.4%) setuju

untuk perlu menjaga berat badan agar tetap ideal dan tidak terjadi

obesitas/kegemukan, 33 responden (57.9%) setuju untuk perlu membaca

informasi tentang pencegahan hipertensi, 32 responden (56.1%) setuju

untuk harus relaksasi setiap kali stres.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

b. Sikap responden berdasarkan aspek menanggapi (responding)

Tabel 4.12Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Sikap

Aspek Menanggapi (Responding)No. Aspek Menanggapi

(Responding)Setuju

n %Tidak Setujun %

1. Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg disebut sebagai tekanan darahtinggi

29 50.9 28 49.1

2. Riwayat tekanan darah tinggipada keluarga sangat mendukungterjadinya tekanan darah tinggi

27 47.4 30 52.6

3. Tidak harus menghindarimakanan berlemak untukmencegah peningkatan kolesterol

28 49.1 29 50.9

4. Melakukan kontrol kesehatanuntuk mengontrol tekanan darah

37 64.9 20 35.1

5. Menghentikan kebiasaanmerokok untuk mencegah risikotekanan darah tinggi

32 56.1 25 43.9

Tabel 4.12 diperoleh hasil bahwa 29 responden (50.9%) setuju bila

tekanan darah ≥ 140/90 mmHg disebut tekanan darah tinggi. 30 responden

(52.6%) tidak setuju bila riwayat tekanan darah tinggi pada keluarga

sangat mendukung terjadinya tekanan darah tinggi. 29 responden (50.9%)

tidak setuju bila tidak harus menghindari makanan berlemak untuk

mencegah peningkatan kolesterol. 37 responden (64.9%) setuju untuk

melakukan kontrol kesehatan untuk mengontrol tekanan darah. 32

responden (56.1%) setuju harus menghentikan kebiasaan merokok untuk

mencegah risiko tekanan daraqh tinggi.

c. Sikap responden berdasarkan aspek bertanggung jawab (responsible)

Tabel 4.13 diperoleh hasil bahwa yang menjawab setuju lebih tinggi

dari pada yang tidak setuju. 32 responden (56.1%) menjawab setuju kalau

tekanan darah tinggi tidak akan menyebabkan gangguan pada mata, ginjal,

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

jantung dan otak. 29 responden (50.9%) setuju kalau tidak harus

menghindari minuman beralkohol untuk mencegah risiko tekanan darah

tinggi. 31 responden (54.4%) setuju untuk perlu meningkatkan aktivitas

fisik antara 30-45 menit sebanyak >3x/minggu. 28 responden (49.1%)

setuju kalau diet rendah garam dapat mencegah terjadinya peningkatan

tekanan darah. 35 responden (61.4%) setuju untuk perlu menghindari

makanan siap saji/instan agar dapat terhindar dari penyakit tekanan darah

tinggi.

Tabel 4.13Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Sikap

Aspek Bertanggung Jawab (Responsible)

No. Aspek Bertanggung Jawab(Responsible)

Setujun %

Tidak setujun %

1. Tekanan darah tinggi tidak akanmenyebabkan gangguan pada mata,ginjal, jantung dan otak

32 56.1 25 43.9

2. Tidak harus menghindari minumanberalkohol untuk mencegah risikotekanan darah tinggi

29 50.9 28 49.1

3. Meningkatkan aktivitas fisik antara30-45 menit sebanyak >3x/minggu

Diet rendah garam dapat mencegahterjadinya peningkatan tekanandarah

Menghindari makanan siap saji/instan agar saya terhindar daripenyakit tekanan darah tinggi

31 54.4

28 49.1

35 61.4

26 45.6

29 50.9

22 38.6

4.

5.

d. Sikap responden berdasarkan aspek menghargai (valuing)

Tabel 4.14 diperoleh hasil bahwa 33 responden (57.9%) setuju

bahwa informasi tentang pencegahan tekanan darah sangat penting. 36

responden (63.2%) tidak setuju kalau olahraga dapat membakar lemak di

dalam tubuh.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

Tabel 4.14Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Sikap

Aspek Menghargai (Valuing)

No. Aspek Menghargai (Valuing) Setujun %

Tidak Setujun %

1. Informasi tentang pencegahantekanan darah tinggi sangat penting

33 57.9 24 42.1

2. Olahraga tidak dapat membakarlemak di dalam tubuh

21 36.8 36 63.2

Sikap responden dapat dikategorikan menjadi dua kategori yaitu

mendukung dan tidak mendukung, yang dapat dilihat pada Tabel 4.15

dibawah ini.

Tabel 4.15Distribusi Sikap Responden Tentang Pencegahan Hipertensi pada

Remaja di SMAN 15 Semarang September 2013 (N=57)

Tabel 4.15 diperoleh hasil bahwa responden yang mendukung sebanyak

30 responden (53%) dan tidak mendukung sebanyak 27 responden (47%).

5. Praktik Remaja Dalam Pencegahan Hipertensi

Praktik remaja dalam pencegahan hipertensi dapat dilihat pada aspek

tindakan terpimpin, aspek tindakan secara mekanisme, dan aspek adopsi.

Adapun distribusi jawaban remaja dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

a. Praktik responden berdasarkan aspek tindakan terpimpin

Tabel 4.16 diperoleh hasil bahwa sebanyak 35 responden (61.4%)

menjawab ya untuk berolahraga untuk menjaga berat badan agar tidak

obesitas/gemuk, 31 responden (54.4%) menjawab tidak untuk kurangi

konsumsi garam dalam makanan, 29 responden (50.9%) menjawab tidak

Kategori Sikap Frekuensi (n) Persentase (%)

Mendukung 30 53

Tidak Mendukung 27 47

Total 57 100

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

untuk menjaga tekanan darah dengan merokok, dan 38 responden (66.7%)

menjawab tidak untuk perbanyak konsumsi kopi karena dapat

menurunkan tekanan darah.

Tabel 4.16Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Sikap

Aspek Tindakan Terpimpin

No. Aspek Tindakan Terpimpin Yan %

Tidakn %

1. Olahraga untuk menjaga berat badan agartidak obesitas/gemuk

35 61.4 22 38.6

2. Kurangi konsumsi garam dalam makanan 26 45.6 31 54.4

3. Menjaga tekanan darah dengan merokok 28 49.1 29 50.9

4. Perbanyak konsumsi caffein/kopi karenadapat menurunkan tekanan darah

19 33.3 38 66.7

b. Praktik responden berdasarkan aspek tindakan secara mekanisme

Tabel 4.17Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Sikap

Aspek Tindakan Secara Mekanisme

No. Aspek Tindakan Secara Mekanisme Ya

n %

Tidak

n %

1. Kurangi konsunsi makanan siapsaji/instan karena dapat meningkatkankolesterol

25 43.9 32 56.1

2. Melakukan kontrol kesehatan untukmenjaga tekanan darah

32 56.1 25 43.9

3. Mengkonsumsi gorengan dan makananbersantan karena baik untuk kesehatan

22 38.6 35 61.4

4. Setiap berbelanja, memilih produk dengannatrium/kadar garam rendah

29 50.9 28 49.1

Tabel 4.17 diperoleh hasil bahwa sebanyak 32 responden (56.1%)

menjawab tidak untuk mengurangi konsumsi makanan siap saji/instan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

karena dapat meningkatkan kolesterol, 32 responden (56.1%) menjawab

ya untuk melakukan kontrol kesehatan untuk menjaga tekanan darah, 35

responden (61.4%) menjawab tidak untuk mengkonsumsi gorengan dan

makanan bersantan karena baik untuk kesehatan, 29 responden (50.9%)

menjawab ya untuk setiap berbelanja memilih produk dengan kadar garam

rendah.

c. Praktik responden berdasarkan aspek adopsi

Tabel 4.18Distribusi Frekuensi Jawaban Remaja pada Variabel Sikap

Aspek Adopsi

No. Aspek Adopsi Yan %

Tidakn %

1. Mengatur pola makan agar beratbadan tetap ideal

39 68.4 18 31.6

2. Melakukan relaksasi setiap kali stres 27 47.4 30 52.6

3. Mengkonsumsi makanan yangmengandung lemak karena tidak dapatmenyebabkan obesitas/kegemukan

29 50.9 28 49.1

4. Memperbanyak konsumsi buah dansayuran karena banyak mengandungserat dan mineral

30 52.6 27 47.4

5. Menghindari stres dengan tidak marah 39 68.4 18 31.6

6. Olahraga setiap kali ada waktusenggang untuk meningkatkan dayatahan tubuh

40 70.2 17 29.8

7. Makan secukupnya dan tidakberlebihan untuk menjaga berat badantetap ideal

37 64.9 20 35.1

Tabel 4.18 diperoleh hasil bahwa yang menjawab ya lebih tinggi

yaitu sebanyak 39 responden (68.4%) mengatur pola makan agar berat

badan tetap ideal, 27 responden (47.4%) melakukan relaksasi setiap kali

stres, 29 responden (50.9%) mengkonsumsi makanan yang mengandung

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

lemak karena tidak dapat menyebabkan obesitas/kegemukan, 30

responden (52.6%) memperbanyak konsumsi buah dan sayur karena

banyak mengandung serat dan mineral, 39 responden (68.4%)

menghindari stres dengan tidak marah, 40 responden (70.2%) berolahraga

setiap kali ada waktu senggang untuk meningkatkan daya tahan tubuh, 37

responden (64.9%) makan secukupnya dan tidak berlebihan untuk

menjaga berat badan tetap ideal.

Praktik responden dikategorikan menjadi dua kategorik yaitu baik dan

buruk, yang dapat dilihat pada Tabel 4.19 dibawah ini.

Tabel 4.19Distribusi Praktik Responden Tentang Pencegahan Hipertensi pada

remajadi SMAN 15 Semarang September 2013 (n=57)

Kategorik Praktik Frekuensi (n) Persentase (%)

Baik 38 67

Buruk 19 33

Total 57 100

Tabel 4.19 diperoleh hasil bahwa responden yang memiliki praktik baik

sebanyak 38 responden (67%) dan responden yang memiliki praktik buruk

sebanyak 19 responden (33%).

6. Hubungan Pengetahuan Terhadap Praktik Pencegahan Hipertensi

Gambar 4.1 menunjukan bahwa ada kecenderungan semakin baik

pengetahuan tentang hipertensi, diikuti semakin baik pula praktik pencegahan

hipertensi. Hal ini juga didukung dengan uji statistik nonparametrik rank

spearman didapatkan nilai p 0.000 artinya hubungan antara pengetahuan

terhadap praktik pencegahan hipertensi dengan tingkat korelasi yang sedang (r

= 0.528).

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

Gambar 4.1

Hubungan Pengetahuan Terhadap Praktik Pencegahan Hipertensi Pada

Remaja di SMAN 15 Semarang September 2013 (n = 57)

7. Hubungan Sikap Terhadap Praktik Pencegahan Hipertensi

Gambar 4.2 menunjukan bahwa ada kecenderungan semakin

mendukung sikap remaja dalam pencegahan hipertensi, diikuti semakin baik

pula praktik pencegahan hipertensi pada remaja. Hal ini juga didukung

dengan hasil uji statistik nonparametrik rank spearman didapatkan nilai p

0.000 artinya ada hubungan antara sikap terhadap praktik pencegahan

hipertensi dengan tingkat korelasi sedang (r = 0.562).

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

Gambar 4.2

Hubungan Sikap Terhadap Praktik Pencegahan Hipertensi pada

Remaja di SMAN 15 Semarang September 2013 (n = 57)

B. Pembahasan

1. Pengetahuan Remaja Tentang Hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai terendah

pengetahuan adalah 16 dan yang tertinggi adalah 31 dengan rata-rata 23.47 ±

4.425. berdasarkan hasil kategori pengetahuan remaja tentang hipertensi,

remaja yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 31 responden (54.4%),

pengetahuan cukup sebanyak 17 responden (29.8%) dan pengetahuan kurang

sebanyak 9 responden (15.8%), sehingga dapat disimpulkan jumlah remaja

yang memiliki pengetahuan baik lebih besar dari pada remaja yang memiliki

pengetahuan cukup dan kurang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Ginting (2006) tentang hubungan antara pengetahuan

dengan cara pencegahan hipertensi pada lansia, yang diperoleh hasil jumlah

lansia yang berpengetahuan baik sebesar 63.9%. Pengetahuan akan mendasari

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

kepercayaan tentang suatu objek dan akan membentuk suatu kebiasaan, hal

inilah yang kemudian akan memunculkan kemauan yang dimunculkan dalam

sikap dan perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan tentang pencegahan hipertensi yang baik pada remaja

terbanyak pada aspek defenisi tekanan darah ≥ 140/90 mmHg disebut tekanan

darah tinggi sebanyak 32 responden (56.1%), aspek penyebab tekanan darah

tinggi adalah kecuali menghindari stres sebanyak 30 responden (52.6%),

aspek pengobatan hipertensi yaitu penanganan tekanan darah tinggi dapat

dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat anti tekanan darah tinggi sebanyak

34 responden (59.6%). Ada remaja yang mempunyai pengetahuan cukup dan

kurang disebabkan karena kurangnya informasi yang didapatkan oleh remaja

tentang hipertensi. Menurut Notoatmodjo (2007) faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain sumber informasi, sosial

budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia.

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor salah satunya adalah tingkat pendidikan. Pendidikan

dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, maka dia akan lebih mudah menerima hal-hal baru

yang pada akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang mereka miliki.

Sebaliknya jika tingkat pendidikan rendah maka akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai

yang baru diperkenalkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

menyatakan siswa yang pengetahuannya baik pada kelas XII sebanyak 11

siswa (61.1%), kelas XI sebanyak 12 siswa (66.7%) dan kelas X sebanyak 8

siswa (38.1%).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui panca

indera seseorang (penginderaan) terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari

pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

2. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai terendah sikap

adalah 16 dan yang tertinggi adalah 32 dengan rata-rata 24.65 ± 3.917.

Berdasarkan hasil kategori sikap remaja terhadap pencegahan hipertensi,

remaja yang mendukung terhadap pencegahan hipertensi sebanyak 30

responden (53%) dan remaja yang tidak mendukung terhadap pencegahan

hipertensi sebanyak 27 responden (47%), sehingga dapat disimpulkan bahwa

jumlah remaja yang memiliki sikap mendukung lebih tinggi dari pada remaja

yang memiliki sikap yang tidak mendukung. Hasil penelitian ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosidi (2010) tentang hubungan

tingkat pengetahuan dan sikap keluarga dengan perilaku perawatan pada

penderita hipertensi yang mengatakan bahwa jumlah responden yang

memiliki sikap tidak mendukung lebih tinggi dibandingkan responden yang

memiliki sikap mendukung.

Sikap terhadap pencegahan hipertensi yang mendukung pada remaja

terbanyak pada aspek menerima (receiving) sebanyak 35 responden (61.4%)

perlu menjaga berat badan agar tetap ideal dan tidak terjadi

obesitas/kegemukan. Aspek menanggapi (responding) sebanyak 37 responden

(64.9%) perlu melakukan kontrol kesehatan untuk mengontrol tekanan darah.

Aspek menghargai (valuing) sebanyak 33 responden (57.9%) merasa

informasi tentang pencegahan tekanan darah sangat penting. Aspek

bertanggung jawab (responsible) 35 responden (61.4%) perlu menghindari

makanan siap saji/instan agar terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi.

Menurut WHO dalam Notoatmodjo (2007) bahwa sikap

menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek. Sikap

positif seseorang terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

tindakan nyata. Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap

seseorang akan dipengaruhi oleh kepercayaan, keyakinan, kehidupan

emosional, dan kecenderungan untuk berperilaku yang semua itu adalah

komponen dari sikap.

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Menifestasi sikap tidak dapat secara langsung

dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

tertutup. Sikap juga merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulus sosial (Notoatmodjo, 2003).

3. Praktik Remaja Dalam Pencegahan Hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai terendah praktik

adalah 15 dan yang tertinggi adalah 30 dengan rata-rata 23.60 ± 4.250.

Berdasarkan hasil kategori praktik pencegahan hipertensi, remaja yang

mempunyai praktik baik terhadap pencegahan hipertensi sebanyak 38

responden (67%) dan remaja yang mempunyai praktik buruk terhadap

pencegahan hipertensi sebanyak 19 responden (33%), sehingga dapat

disimpulkan bahwa jumlah remaja yang memiliki praktik baik lebih tinggi

dari pada remaja yang memiliki praktik buruk terhadap pencegahan

hipertensi.

Praktik terhadap pencegahan hipertensi yang baik pada remaja terbanyak

pada aspek tindakan terpimpin sebanyak 35 responden (61.4%) berolahraga

untuk menjaga berat badan agar tidak obesitas. Aspek tindakan secara

mekanisme sebanyak 32 responden (56.1%) melakukan kontrol kesehatan

untuk menjaga tekanan darah. Aspek adopsi sebanyak 40 responden (70.2%)

berolahraga setiap kali ada waktu senggang untuk meningkatkan daya tahan

tubuh.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ginting (2006) tentang hubungan antara pengetahuan dengan cara pencegahan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

hipertensi pada lansia diperoleh hasil sebanyak 75% lansia mempunyai

tindakan yang baik terhadap pencegahan hipertensi. Menurut Notoatmodjo

(2007) terbentuknya perilaku dimulai pada domain kognitif (pengetahuan).

Jika pengetahuan remaja tentang hipertensi baik maka secara otomatis praktik

yang dilakukan untuk mencegah hipertensi itu akan baik pula dan begitupun

sebaliknya jika pengetahuan tentang hipertensi kurang maka praktik yang

dilakukan akan kurang maksimal.

Praktik remaja dalam pencegahan hipertensi ini sesuai dengan pendapat

Becker (dalam Notoatmodjo, 2003) yang menyatakan bahwa perilaku

kesehatan adalah hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan

seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Termasuk

didalamnya adalah untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih

makanan, sanitasi dan sebagainya.

4. Hubungan Pengetahuan Terhadap Praktik Pencegahan Hipertensi

Analisis hasil penelitian antara pengetahuan remaja dengan praktik

pencegahan hipertensi menunjukan bahwa nilai koefesien korelasi spearman

rho = 0, 814 dan p value = 0.000 < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik

pencegahan hipertensi pada remaja. Grafik hubungan pengetahuan remaja

terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja menggambarkan garis

linear positif yang berarti semakin baik pengetahuan semakin baik pula

praktik pencegahan hipertensi. Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo (2003)

bahwa pengetahuan adalah faktor penting yang mempengaruhi perilaku dan

sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosidi (2012) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga

dengan perilaku perawatan pada penderita hipertensi.

Menurut Notoatmodjo (2010) faktor yang mempermudah atau

mempredisposisi terjadinya perilaku salah satunya adalah pengetahuan. Jika

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

seseorang mempunyai pengetahuan yang baik tentang hipertensi maka dia

akan dapat mempraktikkan apa yang diketahui atau dinilai baik tersebut. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andrian (2011)

yang menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang

komplikasi hipertensi dengan perilaku pencegahan stroke.

5. Hubungan Sikap Terhadap Praktik Pencegahan Hipertensi

Analisis hasil penelitian hubungan sikap terhadap praktik pencegahan

hipertensi pada remaja menunjukan bahwa nilai koefesien korelasi spearman

rho 0.838 dan hasil p value 0.000 < 0.05 yang berarti bahwa ada hubungan

yang signifikan antara sikap dengan praktik pencegahan hipertensi pada

remaja. Grafik hubungan sikap dengan praktik pencegahan hipertensi

menggambarkan garis linear positif yang menandakan bahwa semakin baik

sikap remaja semakin baik pula praktik pencegahan hipertensi pada remaja.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosidi (2011) tentang

hubungan tingkat pengetahuan dan sikap keluarga dengan perilaku perawatan

pada penderita hipertensi. Hasil yang didapatkan bahwa ada hubungan antara

sikap keluarga dengan perilaku perawatan pada penderita hipertensi.

Sikap menunjukan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus yang

merupakan reaksi yang emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo,

2003). Hasil penelitian yang menunjukan adanya hubungan antara sikap

remaja dengan praktik pencegahan hipertensi, hal ini menunjukan bahwa

responden memiliki sikap mendukung yang dipengaruhi oleh pengetahuan,

dimana sikap dapat ditunjukan oleh seseorang tentang adanya kesesuaian

reaksi terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Sikap

merupakan reaksi yang bersifat emosionel terhadap stimulus sosial.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-muthiahabi... · 4. Sikap Remaja Tentang Pencegahan Hipertensi Sikap remaja

C. Implikasi Keperawatan

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan lebih

memahami tentang pentingnya pencegahan hipertensi sejak dini serta diharapkan

lebih aktif dalam melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya hipertensi

tidak hanya dikalangan usia dewasa maupun lansia tetapi juga remaja. Dari hasil

penelitian terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap praktik pencegahan

hipertensi pada remaja. Oleh karena itu, diharapkan tenaga kesehatan terutama

perawat lebih aktif dalam melakukan penyuluhan guna meningkatkan

pengetahuan masyarakat khususnya remaja dalam melakukan pencegahan

hipertensi.

Perawat diharapkan khususnya perawat yang ada di komunitas bisa

mengaplikasikan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan hasil penelitian

dengan meningkatkan pengetahuan remaja. Pada sikap perlu diperbaiki

pandangan remaja dalam pencegahan hipertensi bahwa dengan pencegahan

hipertensi maka dapat mencegah terjadinya komplikasi seperti stroke, gagal

ginjal, dan lain-lain. Dalam hal ini perawat berperan penting dalam usaha promosi

kesehatan baik di lingkungan masyarakat maupun disekolah-sekolah untuk

meningkatkan pengetahuan remaja tentang pentingnya melakukan pencegahan

hipertensi sejak dini.

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Peneliti tidak secara langsung melakukan observasi dan wawancara mendalam

untuk menggali informasi lebih dalam mengenai praktik remaja dalam

pencegahan hipertensi. Peneliti mengukur praktik pencegahan hipertensi

berdasarkan kuesioner tertutup.

2. Penelitian ini hanya dilaksanakan di 1 SMA saja yaitu SMAN 15 Semarang,

sehingga tidak dapat mewakili seluruh remaja yang ada di semarang.