35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kalinanas 01 Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian dijabarkan sebagai berikut. 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah siswa yang terdiri dari 25 siswa 9 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan. Letak SD Negeri Kalinanas 01 berada di Kelurahan Kalinanas, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa dan guru SD Negeri Kalinanas 01. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran belum efektif karena pembelajaran yang dibawakan guru masih konvensional. Pembelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas. Berdasarkan observasi hasil belajar IPA di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 sebelum penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 menunjukkan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari data ulangan tengah semester II yang telah berlangsung masih banyak hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA kelas 4 yaitu 70. Data hasil belajar IPA siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini:
34
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kalinanas 01 Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali pada kelas 4 dengan siswa sebanyak 25. Penelitian ini terdiri
dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian dijabarkan sebagai
berikut.
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 Semester II Tahun
Pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah siswa yang terdiri dari 25 siswa 9 siswa laki-
laki dan 16 siswa perempuan. Letak SD Negeri Kalinanas 01 berada di Kelurahan
Kalinanas, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Sebelum melakukan
penelitian, penulis melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh
siswa dan guru SD Negeri Kalinanas 01.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran belum efektif karena pembelajaran yang dibawakan guru masih
konvensional. Pembelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa yang tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas. Berdasarkan observasi hasil
belajar IPA di kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 sebelum penelitian dilaksanakan
pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 menunjukkan hasil belajar siswa yang
kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari data ulangan tengah semester II yang telah
berlangsung masih banyak hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM yang
ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA kelas 4 yaitu 70. Data hasil
belajar IPA siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini:
36
Tabel 4.1
Hasil belajar IPA Siswa Kelas 4
SD Negeri Kalinanas 01
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tuntas ≥70 10 40%
Belum Tuntas < 70 15 60%
Jumlah 25 100%
Rata-rata 64,8
Nilai Minimal 45
Nilai Maksimal 80
KKM 70
Penyebab hasil belajar IPA masih rendah adalah belum maksimalnya strategi
guru dalam menarik perhatian siswa pada pembelajaran, pembelajaran yang
dilakukan belum memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, dan siswa
belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
4.1.2 Deskripsi Tindakan Siklus I
Pada Siklus I diuraikan tentang kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan
penelitian dan observasi, kegiatan refleksi. Pada siklus I dilaksanakan 3 kali
pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Berikut ini langkah-
langkah kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus 1.
4.1.2.1 Perencanaan
Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 akan dilaksanakan dalam 3
pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3. Sebelum perencanaan
tindakan pada siklus I dimulai peneliti berkonsulatsi dengan guru kelas tentang
model pembelajaran PBL. Peneliti juga meminta materi yang akan diajarkan pada
siklus 1.
Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran. Peneliti menetapkan tujuan pembelajaran
37
untuk materi perubahan energi bunyi yang akan disampaikan. Kemudian guru
menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan guru
mempersiapkan sumber belajar serta alat peraga yang dibutuhkan dalam
pelaksanakan pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan lembar kerja siswa yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Peneliti membuat instrumen
observasi guru dan siswa untuk mengamati pencapaian aktivitas pembelajaran.
Peneliti membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada
pertemuan terakhir siklus 1.
Pada pertemuan 1, disampaikan materi pembelajaran IPA dengan pokok
bahasan perubahan energi bunyi. Setelah melalui persetujuan dengan kepala
sekolah dan guru kelas, maka peneliti yang mengajar dan guru kelas sebagai
observer selama dalam pembelajaran. Pertemuan 1, 2, dan 3 membahan tentang
materi perubahan energi bunyi. Selama pertemuan 1, 2, dan 3 siswa dibagi dalam
kelompok untuk mengidentifikasi gambar dan melakukan praktik untuk mencari
sendiri jawaban dari permasalahan yang muncul sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Selain itu siswa juga dituntut untuk
mencari dari berbagai sumber belajar untuk mendukung dalam pemecahan masalah.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada tahap ini akan diuraikan tentang pelaksanaan penelitian sesuai dengan
RPP yang telah dibuat dengan SK memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD menjelaskan perubahan
energi bunyi melalui penggunaan alat musik. Uraian pelaksanaan tindakan dan
observasi adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Siklus 1 dilaksanakan pada minggu kedua April. Sebelum pembelajaran
dilaksanakan, peneliti mempersiapkan media dan materi yang akan diberikan dalam
pertemuan pertama Siklus I. Peneliti mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
seperti lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa, lembar penilaian untuk
membantu siswa dalam memecahkan masalah yang muncul dan buku materi
pembelajaran IPA sebagai sumber belajar. Pelaksanaan pembelajaran pada
38
pertemuan 1 dilakukan 2 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan
pertama dilakukan pada tanggal 10 April 2017 pukul 07.00-08.10.
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan
salam, guru meminta salah satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan
absensi kehadiran siswa dan menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru
memberi apersepsi dengan membunyikan sebuah seruling dan kemudian bertanya
jawab dengan siswa. Pertemuan pertama kegiatan yang dilakukan guru adalah
sesuai dengan RPP pada materi perubahan energi bunyi. Guru bertanya jawab
dengan siswa tentang materi sebelumnya. Kemudian Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara
singkat kepada siswa. Kemudian siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok
dengan anggota 5 orang. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa yang berisi
tabel. Didalam tabel terdapat nama benda dan cara memainkannya. Kemudian guru
menunjukan gambar-gambar alat musik. Guru bertanya kepada siswa bagaimana
benda yang terdapat pada gambar dapat menjadi sumber bunyi. Setiap kelompok
bekerja sama untuk mengidentifikasi gambar. Siswa mencari jawaban dari buku
paket yang mereka bawa. Setelah siswa menjawab permasalahan yang muncul
perwakilan kelompok diminta mempresentasikan didepan kelas hasil diskusi
kelompok mereka.
Selanjutnya, guru menjelaskan menunjukan alat musik berupa seruling,
harmonika, dan gitar. Guru bertaya kepada siswa tentang cara memainkan seruling.
Setiap kelompok dibagikan lember kerja. Didalam lembar kerja terdapat pertanyaan
dan terdapat tabel yang akan diisi oleh siswa. Siswa berdiskusi dengan kelompok
untuk mengerjakan lembar kerja. Dalam menjawab pertanyaan siswa diminta untuk
melakukan praktik dengan memainkan alat musik yang tersedia. Setelah siswa
selasai mengerjakan guru meminta siswa untuk membacakan hasil diskusi
kelompok mereka.
Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab tentang perubahan
energi bunyi yang belum dimengerti oleh siswa. Bersama dengan siswa membuat
39
rangkuman tentang pembelajaran hari ini. Guru dan siswa merefleksi pembelajaran
yang telah berlangsung. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Tahap observasi pertemuan pertama siklus I dilakukan bersamaan dengan
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama ini.
Observasi siklus I dilaksanakan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.
Pelaksanaan observasi ini merupakan pengamatan aktivitas guru dan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Selama pembelajaran, guru kelas menjadi observer yang melakukan
observasi terhadap pelaksaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, apakah
pembelajaran tersebut sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Problem
Basen Learning (PBL) atau belum. Observer memberikan penilaian terhadap
pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk
pembelajaran selanjutnya. Selain mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti, observer juga mengobservasi keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Dalam pertemuan 1 terdapat 18 indikator observasi kegiatan pembelajaran
guru. Pemeberian skor observer adalah dengan memberikan tanda (√) pada tabel
yang telah disediakan. Pertemuan pertama masih menunjukan pembelajaran yang
kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari 18 indikator hanya 15 indikator yang
sudah terpenuhi. Pengajar belum mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan
materi yang lalu. Pengajar juga belum menggali pengetahuan awal siswa untuk
memancing memunculkan suatu masalah. Pengajar juga masih kurang dalam
menganalisis hasil diskusi siswa. Dari kekurangan tersebut dapat menjadikan
pembelajaran pertemuan 2 menjadi lebih baik.
Pada lembar observasi keaktifan siswa terdapat 12 indikator untuk
mengukur keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi dari
keaktifan siswa masih menunjukan kekurangan. Hal tersebut terlihat dari indikator
memperhatikan materi yang disampikan oleh pengajar masih belum maksimal.
Masih banyak siswa yang sibuk sendiri dan mengganggu temannya. Mengambil
keputusan tentang pemecahan suatu masalah juga masih belum terpenuhi. Masih
banyak siswa yang ragu-ragu dengan keputusan mereka. Dan dalam
40
mempresentasikan jawaban di depan kelas masih banyak siswa yang malu untuk
maju dan dalam presentasi suara mereka kurang keras.
2) Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama
yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini sesuai dengan RPP yang
telah disisapkan oleh penulis. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan kedua
dilakukan pada tanggal 11 April 2017 pukul 07.00-08.10. Kegiatan awal
pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah
satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan
menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. dan guru memberi apersepsi dengan
guru meniup seruling dan kemudian bertanya jawab dengan siswa tentang bunyi
seruling yang mereka dengarkan. Pertemuan kedua kegiatan yang dilakukan guru
adalah sesuai dengan RPP pada materi perubahan energi bunyi. Guru bertanya
jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya.
Kemudian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara singkat. Guru
dan siswa bertanya jawab tentang pembelajaran yang telah berlangsung kemarin.
Siswa diminta bergabung dalam kelompoknya masing-masing yang telah
terbentuk. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa. Kemudian guru
membagikan gambar gambar perambatan bunyi. Siswa diminta mengisi lembar
kerja yang telah dibagikan. Kemudian guru memancing siswa dengan pertanyaan
bunyi yang terdengar saat kita menyelam. Kemudian siswa mengisi lembar kerja
dengan berdiskusi dan mencari dari berbagai sumber belajar. Selain mecari dari
berbagai sumber siswa juga diminta melakukan praktik dengan membuat telepon
benang. Mereka diminta memraktikan telepon benang untuk membuktikan bahwa
bunyi merambat pada benda padat. Siswa diminta membuat laporan tentang hasil
diskusi mereka. Setelah menyusun laporan, perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka
Kegiatan akhir/penutup, guru melakukan tanya jawab tentang perubahan
energi bunyi yang belum dimengerti siswa. Guru dan siswa merefleksi
41
pembelajaran yang telah berlangsung. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
salam.
3) Pertemuan 3
Pertemuan kedua dilaksanakan sebagai lanjutan dari pertemuan pertama
yang telah dilakukan. Pelaksanaan pertemuan kedua ini sesuai dengan RPP yang
telah disisapkan oleh penulis. Pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan kedua
dilakukan pada tanggal 12 April 2017 pukul 07.00-08.10. Kegiatan awal
pembelajaran dilaksanakan dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah
satu dari siswa untuk memimpin doa. Guru melakukan absensi kehadiran siswa dan
menanyakan adakah siswa yang tidak hadir. Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang materi sebelumnya.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan kembali materi energi dan
penggunaannya. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi energi dan
penggunaannya. Siswa diminta untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang
energi dan penggunaannya. Setelah siswa mengungkapkan pendapat mereka
tentang perubahan energi bunyi guru meluruskan pendapat dari siswa. Siswa diberi
kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru
memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang sudah disampaikan
untuk memastikan bahwa siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan.
Pada kegiatan akhir/penutup, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Setelah selesai mengerjakan guru
bertanya tentang soal yang dianggap siswa sulit dan soal yang dianggap mudah oleh
siswa. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
Setelah dilaksanakannya kegiatan evaluasi pembelajaran pada akhir
pertemuan 3 dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) hasil evaluasi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada Prasiklus, hasil
belajar IPA siklus I mengalami peningkatan. Hasil belajar IPA yang diperoleh dari
42
29 siswa terdapat 19 siswa yang telah mendapat nilai diatar KKM (≥70) dan
terdapat 10 orang siswa yang belum tuntas .
Dalam menyusun tabel hasil belajar dilakukan dengan tahapan menentukan
jumlah kelas, selanjutnya menentukan panjang tiap interval. Dibawah ini adalah
cara menentukan frekuensi
1. Urutkan data terlebih dahulu
Untuk mempermudah dalam mengolah data menjadi tabel maka data
diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbelsar. Dalam siklus I
didapatkan data yang sudah diurutkan sebagai berikut: