29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Data Lokasi Penelitian ini adalah sebagai berikut : A. Identitas Sekolah Nama sekolah tempat penelitian SDIT Cahaya Insani Temanggung memiliki NSS 104032303092 dan NPSN 20321386. SDIT Cahaya Insani Temanggung dengan Nomor Surat Ijin Pendirian 421.2/4332/2004 di bawah naungan Yayasan Fi Ahsani Taqwim dengan Ketua Yayasan dr. Retnaning yang beralamatkan di Jl. Dewi Sartika 5C Temanggung. Program Sekolah yang akan dijalankan perlu adanya Visi dan Misi sekolah sehingga tujuan dari sekolah dapat terwujud. Untuk mewujudkan Visi dan Misi sekolah,yayasan mempercayakan SDIT Cahaya Insani Temanggung dipimpin oleh Maleka Faozan Ashari, S. Pd.SD. B. Visi, Misi dan Tujuan SDIT Cahaya Insani Temanggung 1. Visi Menjadikan sekolah rujukan dalam pembentukan generasi Islam yang cerdas dan berkepribadian Islam. Visi SDIT Cahaya Insani adalah : Sholeh, cerdas, berprestasi. 2. Misi
23
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · Nama sekolah tempat penelitian SDIT Cahaya . Insani. Temanggung memiliki NSS 104032303092 dan NPSN 20321386. SDIT Cahaya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Data Lokasi Penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Identitas Sekolah
Nama sekolah tempat penelitian SDIT Cahaya Insani
Temanggung memiliki NSS 104032303092 dan
NPSN 20321386. SDIT Cahaya Insani Temanggung
dengan Nomor Surat Ijin Pendirian
421.2/4332/2004 di bawah naungan Yayasan Fi
Ahsani Taqwim dengan Ketua Yayasan dr. Retnaning
yang beralamatkan di Jl. Dewi Sartika 5C
Temanggung. Program Sekolah yang akan
dijalankan perlu adanya Visi dan Misi sekolah
sehingga tujuan dari sekolah dapat terwujud. Untuk
mewujudkan Visi dan Misi sekolah,yayasan
mempercayakan SDIT Cahaya Insani Temanggung
dipimpin oleh Maleka Faozan Ashari, S. Pd.SD.
B. Visi, Misi dan Tujuan SDIT Cahaya Insani
Temanggung
1. Visi
Menjadikan sekolah rujukan dalam
pembentukan generasi Islam yang cerdas dan
berkepribadian Islam.
Visi SDIT Cahaya Insani adalah : Sholeh,
cerdas, berprestasi.
2. Misi
30
a. Selalu bersemangat, gigih, pantang
menyerah, dalam menghadapi
tantangan dan perubahan jaman.
b. Menyelenggarakan pendidikan dengan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
agar terbentuk pribadi yang unggul dan
siap menghadapi tantangan.
c. Memadukan konsep ilmu pengetahuan
yang selaras antara imtaq dan iptek,
ilmu dan amal yang sesuai dengan
pesan – pesan ke-Tuhanan, serta
memiliki siswa dengan skill dan prinsip
yang kuat untuk bekal hidup.
3. Tujuan
Tujuan pendidikan di SDIT Cahaya Insani
senantiasa mengacu kepada Visi dan Misi
yang ada dan dalam rangka mensukseskan
tujuan pendidikan dasar dan tujuan
pendidikan nasional yaitu :
1. Keamanan, keikhlasan, dan syukur
2. Niat untuk berbuat baik
3. Menghormati, menyayangi dan berbakti
4. Mandiri, hemat, dan cermat
5. Tumbuh rasa ingin tahu
6. Bersih, sehat, kuat, dan berpenampilan
rapi
7. Bersungguh-sungguh dalam beraktifitas
8. Rencana kegiatan tertata rapi
9. Tepat waktu, rutinitas terjaga
10. Suka membantu, berbuat baik
11.
31
C. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
D. Data Peserta Didik
No Kelas Banyak Rombel
Jumlah siswa
L P Jumlah
1 I 3 40 36 76
2 II 3 36 41 77
3 III 3 46 40 86
4 IV 3 39 43 82
5 V 3 41 41 82
6 VI 3 44 30 74
Jumlah
Keseluruhan 477
E. Data Sarana dan Pra Sarana
a. Ruang kelas = 18 lokal
b. Ruang lainnya = 9 lokal
Jumlah = 27 lokal
No Jabatan L P Jumlah
1 Guru kelas 4 14 18
2 Guru mapel 8 8 16
3 OB/Dapur 3 2 5
4 Teknisi 1 0 1
5 Tenaga Perpustakaan
0 1 1
6 Staff TU 1 6 7
7 Tenaga UKS 0 1 1
Jumlah 49
32
4.1.1 Deskripsi Tindakan / Siklus I
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan guru
kepala sekolah harus mampu menumbuhkan disiplin
pada tenaga pendidik dan kependidikan. Tindakan yang
dilakukan kepala sekolah adalah dengan
pembimbingan berkala, briefing dan rapat tekanan.
Selain itu Kepala Sekolah juga melakukan koordinasi
bulanan, kegiatan mega outbound yang melibatkan
guru dan siswa. Latihan kepemimpinan yang diikuti
seluruh guru laki-laki dan persami yang diikuti oleh
guru yang diberi tambahan menjadi pembina pramuka.
Berdasarkan dokumentasi untuk meningkatkan
kedisiplinan guru dalam pembelajaran maka kepala
sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka,
melakukan pembinaan untuk meningkatkan disiplin
guru di SDIT Cahaya Insani Temanggung.
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah
tentang disiplin waktu untuk melakukan kegiatan yang
dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka,
apabila guru sudah terbiasa berperilaku disiplin
diharapkan akan disiplin dalam melaksanakan tugas
sehari hari. Data tentang pelaksanaan kegiatan
dipaparkan pada refleksi setiap siklusnya.
Adapun pelaksanaan pembinaan berlangsung dalam 2
siklus, setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu :
1. Perencanaan Tindakan
2. Hasil Pengamatan
3. Refleksi
33
Berikut adalah pelaksanaan pembinaan guru siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pembinaan kepala sekolah pada
kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu
persami (perkemahan sabtu malam minggu).
Tujuan yang diharapkan pada pertemuan
pertama dalam pembinaan guru melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah
peningkatan disiplin guru yang akan
berdampak pada peningkatan disiplin dalam
pengelolaan pembelajaran di kelas dan pada
kegiatan ekstrakulikuler pramuka.
Agar tujuan tercapai dengan baik maka
kepala sekolah melakukan langkah-langkah :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini
dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2
kali pertemuan. Pertemuan siklus 1 tanggal 7
maret 2014 dan pertemuan siklus ke II pada
tanggal 25 April 2015.
Tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan
rencana kegiatan yang sudah ditentukan.
Berikut pembinaan Kepala Sekolah melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
34
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini kepala sekolah
menentukan waktu kegiatan yaitu
tanggal 7 Maret hari Sabtu. Kegiatan
dimulai pukul 13.30 dan diakhiri
pukul 08.00 hari Minggu. Peserta
adalah bapak ibu guru yang menjadi
pembina pramuka di SDIT Cahaya
Insani Temanggung sebanyak 8
orang.
2. Pelaksanaan
Kegiatan dimulai hari Sabtu jam
13.30 diisi materi yang
mengedepankan hubungan dengan
Tuhan untuk membentuk karakter
disiplin, adapun materi kegiatannya
adalah Disiplin waktu menjalankan
sholat.
Sholat merupakan kewajiban orang
Islam yang harus dijalankan 5 waktu
dalam sehari semalam, dalam
mengerjakan sholat hendaknya tepat
waktu sesuai dengan jadwal agar
terbentuk pribadi yang disiplin,
jangan menunda nunda sholat
sampai batas waktu habis. Karena
sholat adalah merupakan tiang
agama bagi siapa yang melaksanakan
berarti mendirikan agamanya dan
barang siapa yang meninggalkan
35
berarti merobohkan agamanya.
Kedisiplinan waktu dalam
melaksanakan sholat fardhu akan
membuat perilaku disiplin pada
kesehariannya.
kemudian jam 18.00 istirahat untuk
menjalankan sholat maghrib dan
makan malam.
Acara dilanjutkan jam 20.00 pentas
seni berkelompok. Jam 22.00 sampai
jam 22.30 api unggun kemudian
istirahat malam. Jam 02.00 bangun
untuk kegiatan renungan malam,
sholat tahajud dilanjukan sholat
shubuh.
Acara pagi adalah senam, mencari
jejak, makan pagi kemudian jam
08.00 pulang.
3. Evaluasi
Pada tahap ini dibahas tentang
evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan. Pada kegiatan persami
untuk menentukan kegiatan
selanjutnya. Kepala sekolah
mengumpulkan temuan-temuan
pada kegiatan persami sebagai bekal
dalam upaya pembinaan guru
selanjutnya.
36
3. Hasil Pengamatan
Dalam pelaksanaan persami yang sudah
dilaksanakan ada beberapa guru yang belum
maksimal menjalankan kegiatan yang sudah
ditentukan yaitu kegiatan renungan malam
dirasa paling berat dilaksanakan disaat
sedang tidur lelap harus bangun di tengah
malam jam 02.00 sehingga kegiatan ini
belum berjalan sesuai yang diharapkan.
Kepala Sekolah perlu memberi pembinaan
kepada guru yang belum menjalankan
kegiatan sesuai yang direncanakan.
4. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan pembinaan yang
sudah dilaksanakan oleh bapak ibu guru,
maka dapat dikatakan sebagai berikut :
a. Ada 2 guru yang belum dapat
menjalankan kegiatan renungan malam
sesuai waktu yang ditentukan sehingga
tertinggal pada kegiatan tersebut.
b. Tidak semua guru dapat mengikuti
senam pagi secara bersama, ada yang
terlambat karena aktivitas lain di pagi
hari.
c. Tidak semua guru memahami materi
yang disampaikan oleh kepala sekolah
dalam rangka pembinaan disiplin.
d. Guru lebih suka pada kegiatan yang
menyenangkan dan menghibur yaitu api
unggun dan mencari jejak.
37
4.1.2 Diskripsi tindakan Siklus II
Pembinaan Kepala Sekolah untuk
meningkatkan guru pada kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.
1. Perencanaan Tindakan
Kepala sekolah dalam membina guru masih
menggunakan model persami untuk
meningkatkan disiplin guru.
Tujuan yang diharapkan pada pertemuan
kedua dalam pembinaan guru melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan
dapat melaksanakan kegiatan yang sudah
direncanakan dalam persami tepat waktu.
Kepala Sekolah melakukan langkah-langkah
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan pada tanggal 25 April 2015,
tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana
kegiatan yang ditentukan.
Berikut adalah pelaksanaan pembinaan guru
siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini kepala sekolah
merencanakan waktu pelaksanaan
kegiatan yaitu tanggal 25 April 2015.
38
Tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang sudah ditentukan .
Kegiatan dimulai hari Sabtu pukul 13.30
dan diakhiri hari Minggu pukul 08.00.
Peserta adalah bapak ibu guru yang
menjadi pembina pramuka di SDIT Cahaya
Insani Temanggung sebanyak 8 orang dan
yang menjadi fokus penelitian adalah 4
orang.
b. Pelaksanaan
Kegiatan Persami dimulai hari Sabtu
pukul 13.30 dengan diawali pendirian
tendadi halaman SDIT Cahaya Insani
Temanggung. Kegiatan dilanjutkan dengan
materi pembinaan tentang lingkungan
hidup.
Pukul 18.00 istirahat untuk sholat maghrib
kemudian makan malam dan dilanjutkan
dengan sholat isya.
Pukul 20.00 Pentas seni berkelompok
dengan menampilkan akustik gitar. Pukul
22.00 sampai pukul 22.30 api unggun
kemudian istirahat malam. Pukul 02.00
kegiatan renungan malamdengan tema “
Hakikat Api dalam Kehidupan” kemudian
sholat tahajud dilanjutkan sholat shubuh.
Pukul 06.00 senam pagi di lanjutkan
makan pagi kemudian mencari jejak di
daerah Tegalsari kemudian pulang.
39
c. Evaluasi
Pada tahap ini peneliti mengevaluasi
kegiatan yang sudah d ilaksanakan pada
kegiatan persami untuk mencari data yang
diperlukan sebagai bahan untuk
mengetahui keberhasilan pembinaan
terhadap guru. Kepala sekolah berusaha
membantu mengembangkan pola
perilakunya dengan menggunakan aturan-
aturan sebagai alat untuk menumbuhkan
disiplin.
3. Hasil Pengamatan
Persami yang telah dilaksanakan tanggal
25 April 2015 sudah ada peningkatan hampir
semua kegiatan sudah dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Berbagai cara pembinaan kepala sekolah
sudah dilakukan. Dengan bermacam-macam
model pembinaan. Dilakukan secara klasikal,
kelompok maupun individual.
4. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan persami yang
sudah dilaksanakan oleh bapak ibu guru
maka dapat dikatakan sebagai berikut :
1) Semua guru sudah dapat menjalankan
kegiatan sesuai yang direncanakan
2) Semua guru sudah menjalankan kegiatan
sesuai waktu yang telah ditentukan
3) Sebagian besar guru sudah memahami
materi pembinaan yang diberikan oleh
kepala sekolah terutama menyangkut
40
disiplin waktu dalam menjalankan ibadah
sholat fardhu yang diharapkan dapat
berdampak pada penerapan kedisiplinan
waktu pada kegiatan belajar mengajar dan
ekstrakulikuler.
4) Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh kepala
sekolah secara rutin karena merupakan
salah satu cara untuk membina guru
dalam meningkatkan disiplin di SDIT
Cahaya Insani Temanggung.
4.2 Pembahasan
Kepala sekolah dalam membina guru untuk
meningkatkan kedisiplinan dengan mencoba praktek
baru untuk mendapatkan dampak yang berbeda
dengan cara lain yang pernah dilakukan. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya
kepala sekolah mencoba praktek baru dengan
pembinaan disipln guru lewat ekstrakurikuler
pramuka.
Strategi untuk membina disiplin dengan konsep
diri bahwa penekanan konsep konsep diri setiap
individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku
individu untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik.
Kepala sekolah dalam menggabungkan harapan yang
diinginkan dengan adanya kekhawatiran yang terjadi
ketika melaksanakan metode, cara atau strategi dengan
41
konsekuensi logis dan alami perilaku perilaku yang
salah terjadi karena guru telah mengembangkan
kepercayaan yang salah terhadap dirinya maka
ketrampilan berkomunikasi seorang pemimpin sangat
diperlukan.
Pemimpin harus menerima semua perasaan guru
dengan teknik komunikasi yang dapat menimbulkan
kepatuhan dari dirinya. Kepatuhan yang timbul dari
masing masing guru atas kesadaraan dan bukan
karena keterpaksaan.Klarifiakasi nilai merupakan
strategi yang dilakukan untuk membantu pegawai
dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilai
dan membentuk sistem nilainya sendiri.
Seorang guru harus meningkatkan
kemampuannya dengan latihan keefektifan pemimpin,
metode ini bertujuan untuk menghilangkan metode
represif dan kekuasaan karena yang diharapkan guru
dari seorang pemimpin adalah kearifan bukan
otoriternya, dengan terapi realitas pemimpin perlu
bersikap positif dan bertanggung jawab, kepala sekolah
memberdayakan guru melalui kerjasama memberi
kesempatan meningkatkan profesinya dan mendorong
keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan yang
menunjang kegiatan program sekolah.
42
Dari pembinaan yang dilakukan kepala sekolah
terhadap guru dalam melacak reaksi perubahan
tingkah laku guru maka kepala sekolah mengumpulkan
data secara teratur kemudian mengecek maksud dan
arti dari data yang telah dikumpulkan untuk analisa
guna memperoleh data yang valid. Cara alternatif yang
dilakukan adalah, merefleksi kegiatan yang telah
dilakukan, kemudian dievaluasi tentang keberhasilan
kegiatan. Apabila belum berhasil dengan beaik maka
mencoba praktek baru yang lain, caranya dengan
mengikuti siklus yang dimulai dari tahap satu agar
lebih efektif, revisi dilakukan dalam bentuk praktek