59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas 4 SD Negeri Ngrambitan adalah 23 siswa, dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak 14siswasedangkan untuk jumlah siswa perempuannya terdapatsebanyak 9siswi. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Kondisi Pra Siklus Kondisi sebelum tindakan adalah kondisi dimana pembelajaran IPA dengan materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan belum menggunakanatau belum diterapkannyamodel Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL), guru masih menggunakan metode ceramah. Pada kondisi sebelum tindakan ini, diketahui bahwa keaktifan siswa sebesar 60,15% dari seluruh siswa, sedangkan hasil pembelajaran IPA pada materi perubahan kenampakan bumi masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan kelas atau KKM ( ≥ 65), di mana dari total siswa yaitu 23 siswa, terdapat 10 siswa (43,5%) yang dinyatakan belum tuntas dalam pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi, dan sebanyak 13 siswa (56,5%) yang dinyatakan tuntas atau telah memenuhi KKM dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada kondisi awal Nilai rata-rata kelas sebesar 62,5. Berdasarkan batasan ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu ≥ 65, maka siswa yang tuntas dan yang belum tuntas belajarnya pada pelajaran IPA sebelum tindakan disajikan dalam tabel berikut ini:
34
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10939/4/T1_292012144_BAB IV... · diterapkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan
Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas 4 SD Negeri
Ngrambitan adalah 23 siswa, dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak
14siswasedangkan untuk jumlah siswa perempuannya terdapatsebanyak 9siswi.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Kondisi Pra Siklus
Kondisi sebelum tindakan adalah kondisi dimana pembelajaran IPA
dengan materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SD Negeri
Ngrambitan belum menggunakanatau belum diterapkannyamodel Pembelajaran
Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL), guru masih menggunakan
metode ceramah. Pada kondisi sebelum tindakan ini, diketahui bahwa keaktifan
siswa sebesar 60,15% dari seluruh siswa, sedangkan hasil pembelajaran IPA pada
materi perubahan kenampakan bumi masih banyak siswa yang belum memenuhi
kriteria ketuntasan kelas atau KKM ( ≥ 65), di mana dari total siswa yaitu 23
siswa, terdapat 10 siswa (43,5%) yang dinyatakan belum tuntas dalam
pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi, dan sebanyak 13 siswa
(56,5%) yang dinyatakan tuntas atau telah memenuhi KKM dalam pembelajaran
IPA di kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada
Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada kondisi awal Nilai rata-rata kelas
sebesar 62,5.
Berdasarkan batasan ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah
yaitu ≥ 65, maka siswa yang tuntas dan yang belum tuntas belajarnya pada
pelajaran IPA sebelum tindakan disajikan dalam tabel berikut ini:
60
Tabel 4.1
Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4SD Negeri Ngrambitan
Pra Siklus atau Sebeleum Tindakan
No Perolehan Nilai Sebelum Tindakan Keterangan
Jumlah (%)
1 < 65 10 43,5 Belum tuntas
2 ≥ 65 13 56,5 Tuntas
Total 23 100
Berdasarkan data dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang
belum tuntas hasil belajarnya atau belum tuntas terdapat sebanyak10 siswa
(43,5%) dari total jumlah siswa, dan siswa yang telah tuntas hasil belajarnya
sebanyak13 siswa (56,5%) dari total jumlah siswa.Data hasil belajar IPA dari
siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan secara terperinci dapat dilihat dalam
lampiran 1. Berdasarkan pada kondisi tersebut maka dibutuhkan suatu tindakan
perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas 4 SD
Negeri Ngrambitan, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Berbasis
Proyek atau Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran IPA materi
perubahan kenampakan bumi kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Semester II Tahun
Pelajaran 2015/2016.
4.2.2 Pelaksanaan Siklus I
a. Pertemuan I
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, maka perludidesain sebuah
perencanaan yang nantinya diimplementasikan dalam tindakan. Terkait
dengan penelitian ini, maka pada pertemuan I siklus I perencanaan dipilah
dalam beberapa tahapan, yaitu:
a) Melakukan diskusi dengan guru kelas, terkait dengan permasalahan
pembelajaran di kelas pada pelajaran IPA, dan pengajuan solusi
bersama yaitu pengajuan penerapan model pembelajaran yang perlu
diterapkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
b) Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan
modelpembelajaran yang hendak diterapkan yaitu model Project Based
61
Learning (PjBL), menyiapkan media pembelajaran danalat peraga yang
akan digunakan terkait dengan materi pembelajaran yang akan
diberikan, termasuk merancang lembar observasi pembelajaran, serta
lembar keaktifan siswa.
c) Mendiskusikan pada guru kelas tentang RPP, media dan alat peraga
maupun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati
berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model
Project Based Learning (PjBL).
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada kegiatan pendahuluan, langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut: mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan
keyakinannya, melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa,
melakukan apersepsi melalui pertanyaan mengenai kenampakan bumi.
Setelah siswa menjawab pertanyaan apersepsi, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu, dan menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran dengan model Project Based Learning
(PjBL).
Guru menyampaikan secara garis besar materi pelajaran dengan SK
memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit dan KD
mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Setelah pemaparan garis
besar materi dengan berbantuan media powerpoint kemudian guru
menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa sesuai
dengan langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL).
Kemudian guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan
setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok dibagi secara
heterogen. Kelompok dibentuk menjadi 5 kelompok, karena jumlah
siswa adalah 23 orang, maka terdapattiga kelompok yang beranggotakan
lima siswa, sementara dua yang lain masing-masing beranggotakan
empat siswa. Selanjutnya, guru memberi nama pada masing-masing
kelompok.Setelah pemberian nama kelompok guru membagikan lembar
kerja kelompok dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan dalam
62
kelompok yakni kegiatan membuat mading atau poster dengan tema
perubahan kenampakan bumidengan sub tema faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan kenampakan bumi.Siswa diberi waktu untuk
berdiskusi dan menyelesaikan project yang diberikan guru, setelah waktu
berdiskusi selesai setiap kelompok diminta untuk menunjukan project
yang telah dibuat. Setelah semua kelompok selesai menunjukkan hasil
dari projectnya, guru memberi kesempatan pada siswa untuk
menhgajukkan pertanyaan.
Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan dan memberikan penguatan. Setelah memberikan penguatan,
guru mengakhiri pelajaran, dengan memberikan tugas untuk dikerjakan
secara individual, mengucapkan salam penutup dan mengakhiri
pelajaran.
3. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, juga dilakukan
pengamatan, baik pengamatan terhadap guru dalam menerapkan model
Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan
kenampakan bumi, serta melakukan pengamatan terhadap keaktifan
siswa selama proses pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan
bumi berlangsung.
a) Observasi Terhadap Guru
Pengamatan yang dilakukan terhadap guru berupa aktivitas guru
dalam pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning
(PjBL) dalam pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi sub
tema faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kenampakan bumi
pada pertemuan pertama. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada
siklus I pertemuan I disajikan dalam tabel berikut ini:
63
Tabel 4. 2
Hasil Observasi Guru Dalam Menerapkan Model Project Based Learning
(PjBL) Siklus I Pertemuan 1
No. Aspek yang diamati Skor
YA TIDAK
1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √
2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-
masing. √
3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan
menyuruh siswa mengeluarkan alat tulisnya. √
4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √
5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan mengabsen siswa. √
6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa
mengenai perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √
9.
Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni
perubahan kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan
media powerpoint.
√
10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √
11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √
12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang
akan dilakukan √
13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa
untuk memmbuat project. √
14.
Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta
membuat mading/ poster mengenai perubahan bumi dan benda
langit.
√
15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang
diberikan √
16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari
project yang telah dikerjakan √
17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan
kegiatan diskusi bersama. √
18.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan
yang telah dilakukan
√
19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami
siswa √
20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. √
21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √
22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau
meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √
Total Skor 15
Nilai Observasi 68
64
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa penilaian terhadap
kemampuan guru dalam mengajar mendapat nilai sebesar 68.Nilai
observasi tersebut diperoleh dari rumus jumlah skor yang diperoleh
dibagi jumlah skor maksimal kemudian dikalikan 100%.Dari hasil
perhitungan pada lembar observasi diperoleh skor 15, kemudian skor
tersebut dibagi dengan jumlah skor maksimal yang dihitung dari jumlah
aspek yang diamati sebanyak 22 dikalikan 1 (kategori maksimal) maka
diperoleh hasil 22. Sesuai dengan rumus yang digunakan maka jumlah
skor perolehan sebesar 15 dibagi dengan jumlah skor maksimal yakni 22
dikalikan 100% sehingga diperoleh hasil 68%.
Pada tabel 4.2 dapat diketahui pemberian tiap-tiap skor pada
pertemuan I siklus I. Pada siklus I pertemuan I, masih terdapat beberapa
langkah pembelajaran yang terlewatkan oleh guru seperti penyampaian
tujuan dan pemberian motivasi, guru belum memberikan bimbingan saat
siswa melakukan kegiatan presentasi serta guru tidak melakukan kegiatan
evaluasi untuk membahas kegiatan kelompok. Belum terlaksananya
seluruh rencana pembelajaran yang telah disusun dikarenakan guru
belum terbiasa dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL)
dalam pembelajaran. Setelah dihitung dan diperoleh nilai observasi maka
dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada pertemuan I siklus I masih diperlukan perbaikan.Hal tersebut
dikarenakan guru masih merasa canggung saat menerapkan model
Project Based Learning (PjBL). Hasil observasi guru dalam menerapkan
model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan 1 secara
terperinci dapat dilihat dalam lampiran 2.
b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa
Saat pembelajaran berlangsung, juga dilakukan pengamatan
terhadap siswa, dalam hal ini yang diamati adalah kesiapan siswa, respon
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan modelProject
Based Learning (PjBL). Aktivitassiswa yang diamati adalah tingkah laku
siswa pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2.Observasi
65
terhadapkeaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran pada dua pertemuan
ini, masing-masing disajikan berikut ini.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan
Model Project Based Learning (PjBL) Siklus I Pertemuan 1
No Aspek yang diamati Jumlah
Siswa Prosentase
1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 15 65.22
2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan absen
dari guru. 20
86.96
3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru 18
78.26
4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru
melaui media powerpoint. 20
86.96
5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 6 26.09
6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari guru 15 65.22
7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru
mengenai kegiatan kelompok yang akan dilakukan. 10
43.48
8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk
untuk menyelesaikan project yang diberikan. 16
69.57
9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah
dikerjakan. 19
82.61
10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas kegiatan
yang telah dilakukan. 12
52.17
11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat terkait kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. 8
34.78
12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 17 73.91
Rata-Rata 63.77
Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa
selama pembelajaran pada siklus I pertemuan I. Berdasarkan hasil
perhitungan pada lembar observasi, nilai observasi terhadap rata-rata
keaktifan siswa yang diperoleh adalah sebesar 63,77% dari seluruh siswa.
Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa keaktifan terendah terdapat pada
aspek siswa menjawab pertanyaan dari guru yakni sebesar 26.09%. Hal
tersebut dikarenakan, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran PjBL
berbantuan powerpoint, siswa masih terbiasa dengan pola pembelajaran
konvensional yang mengkondisikan siswa menjadi pendengar. Oleh
karena itu, untuk mengatasi kondisi tersebut, guru perlu memotivasi
siswa baik dengan pujian atau dengan memberi penghargaan berupa poin
66
belajar bagi siswa. Aspek lainnya yang mendapat skor rendah adalah
pada aspek siswa mengajukkan pertanyaan dan mengemukakan pendapat
yakni dengan skor 34.78% dari seluruh siswa. Aspek tersebut, bila
dicermati memiliki kesamaan yakni tentang bagaimana siswa berani
menanggapi guru. Oleh karena itu, guru perlu memberi motivasi dan
membimbing siswa sehingga siswa terbiasa dengan kondisi belajar yang
mengharuskan siswa untuk berpendapat. Hasil observasi siswa dalam
mengikuti model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan
1 secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran 3.
4. Refleksi
Refleksi merupakan evaluasi untuk menilai keseluruhan proses
pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL). Adapun yang dapat direfleksikan dari kegiatan
pembelajaran ini beberapa hal yakni(1) secara keseluruhan pembelajaran
yang dilakukan dengan menerapkan PjBL sudah berjalan dengan
baik,namun masih terdapat beberapa langkah pembelajaran yang
terlewatkan oleh guru guru seperti guru belum menyampaikan tujuan
pembelajaran dan belum memberi motivasi pada siswa, guru juga tidak
memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan kegiatan presentasi;
(2)kendala yang dialami guru tersebut berdampak pada keaktifan siswa,
pada saat guru menjelaskan materi masih banyak siswa yang terlihat
sibuk sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru, saat diberi
kesempatan untuk bertanya, hanya beberapa siswa saja yang berani
bertanya sedangkan siswa lainnya cenderung diam, selain itu seluruh
anggota kelompok belum terlibat aktif saat mengerjakan tugas kelompok.
Refleksi pada kondisi tersebut menjadi masukan untuk dilakukan
perbaikan pada siklus I pertemuan yang ke II.
67
b. Pertemuan II
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I pertemuan ke II, maka
perlu didesain sebuah perencanaan yang nantinya diimplementasikan dalam
tindakan, maka perencanaan dipilah dalam beberapa tahapan, yaitu:
a) Melakukan diskusidan merancang solusi dengan guru kelas, terkait
dengan kendala yang dihadapi pada siklus I pertemuan I.
b) Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan
model pembelajaran yang hendak diterapkan yaitu model Project Based