-
�
�"�
�
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Sekolah Dasar Negeri Kopeng 01 berada di Kecamatan Getasan
Kabupaten
Semarang, terletak di Jalan Merbabu Raya Km. 13 Kopeng, Getasan
50774. Kepala
Sekolah dari SD Negeri Kopeng 01 adalah Kuwat, S.Pd SD.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengambil kelas V
sebagai subjek
penelitian. Kelas V terdiri dari 22 siswa, yaitu 11 siswa putra
dan 11 siswa putri.
4.2 Pelaksanaan Tindakan
Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan
Januari hingga
bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap
siklus terdiri dari tiga kali
pertemuan. Pertemuan I dan II pada masing-masing siklus
mempunyai alokasi waktu 2 x
35 menit, sedangkan pada pertemuan III tiap siklus mempunyai
alokasi waktu 35 menit
untuk pelaksanaan evaluasi.
4.2.1 Kondisi Awal
Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan
kelas
dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan di
kelas V SD Negeri Kopeng
01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 22 siswa
pada pembelajaran
IPA, terlihat bahwa hasil belajar beberapa siswa masih rendah.
Hal ini bisa terlihat dari
nilai ulangan harian yang dilakukan oleh guru pada awal semester
II pada mata pelajaran
IPA dengan pokok bahasan Pesawat Sederhana di mana sebagian
besar siswa
memperoleh nilai di bawah KKM 70 (lampiran H). Dengan demikian,
data hasil belajar
siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian dapat dilihat pada
tabel 4.1 berikut ini:
-
�
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
No. Nilai
1. < 70
2. � 70
Jumlah
Rata-rata
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingan siswa yang
mendapatkan nilai
di atas KKM adalah sebanyak 6 siswa (27,27%) sedangkan siswa
yang mendapatkan nilai
di bawah KKM adalah sebanyak 16 siswa (72,73%), dengan nilai
tertinggi adalah 75 dan
nilai terendah adalah 40.
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat
diagram seperti pad
gambar 4.1.
Gambar 4.1. Diagram Lingkaran Nilai Ulangan Harian IPA
Tahun Pelajaran 2011/2012
#�-#�1
�
Tabel 4.1
Hasil Ulangan Harian IPA
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Ketuntasan Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa Persentase
Tidak Tuntas 16 72.73%
Tuntas 6 27,27%
Jumlah 22 100%
rata 58,40
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingan siswa yang
mendapatkan nilai
sebanyak 6 siswa (27,27%) sedangkan siswa yang mendapatkan
nilai
di bawah KKM adalah sebanyak 16 siswa (72,73%), dengan nilai
tertinggi adalah 75 dan
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat
diagram seperti pad
Gambar 4.1. Diagram Lingkaran Nilai Ulangan Harian IPA
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
�#-�#1
#�-#�1
�����
�����������
�#�
Persentase
72.73%
27,27%
100%
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingan siswa yang
mendapatkan nilai
sebanyak 6 siswa (27,27%) sedangkan siswa yang mendapatkan
nilai
di bawah KKM adalah sebanyak 16 siswa (72,73%), dengan nilai
tertinggi adalah 75 dan
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat
diagram seperti pada
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
�����
�����������
-
�
Sedangkan sebaran nilai ulangan harian siswa dapat dilihat pada
gambar 4.2
berikut ini:
Gambar 4.2. Diagram Batang Sebaran Nilai Ulangan Harian IPA
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Setelah diobservasi lebih lanjut, ternyata banyaknya siswa yang
mendapat nilai di
bawah KKM memiliki kekurangan dalam
disampaikan oleh guru yang selama ini selalu menggunakan metode
konvensional, yaitu
ceramah. Siswa hanya disuruh untuk melihat buku paket dan
menghafalkan materi yang
diajarkan oleh guru. Hal ini membuat siswa tidak terta
sendiri di dalam kelas selama proses belajar mengajar. Siswa
juga tidak antusias dan takut
menjawab jika diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang
diajarkan karena tidak
adanya media pembelajaran yang nyata, siswa ha
Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II
tahun pelajaran
2011/2012 sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa
sebanyak 16 siswa
(72,73%) mendapatkan nilai dibawah KKM 70, sedangkan hanya 6
siswa (27,27%)
mendapatkan nilai memenuhi KKM.
Dengan diperolehnya data hasil belajar sebagian besar siswa yang
masih rendah
dari siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun
pelajaran 2011/2012, maka
peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Dalam
Negeri Kopeng 01 ini, peneliti bekerja sama dengan guru mata
pelajaran IPA kelas V
menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SD
&
�
"
$/��!��
���$�
�
Sedangkan sebaran nilai ulangan harian siswa dapat dilihat pada
gambar 4.2
Diagram Batang Sebaran Nilai Ulangan Harian IPA
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Setelah diobservasi lebih lanjut, ternyata banyaknya siswa yang
mendapat nilai di
bawah KKM memiliki kekurangan dalam memahami materi pembelajaran
yang
disampaikan oleh guru yang selama ini selalu menggunakan metode
konvensional, yaitu
ceramah. Siswa hanya disuruh untuk melihat buku paket dan
menghafalkan materi yang
diajarkan oleh guru. Hal ini membuat siswa tidak tertarik,
bosan, mengantuk dan bermain
sendiri di dalam kelas selama proses belajar mengajar. Siswa
juga tidak antusias dan takut
menjawab jika diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang
diajarkan karena tidak
adanya media pembelajaran yang nyata, siswa hanya dapat
membayangkan.
Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II
tahun pelajaran
2011/2012 sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa
sebanyak 16 siswa
(72,73%) mendapatkan nilai dibawah KKM 70, sedangkan hanya 6
siswa (27,27%)
ndapatkan nilai memenuhi KKM.
Dengan diperolehnya data hasil belajar sebagian besar siswa yang
masih rendah
dari siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun
pelajaran 2011/2012, maka
peneliti melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
penelitian di SD
Negeri Kopeng 01 ini, peneliti bekerja sama dengan guru mata
pelajaran IPA kelas V
menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SD
��� ����!��
�$�
Sedangkan sebaran nilai ulangan harian siswa dapat dilihat pada
gambar 4.2
Diagram Batang Sebaran Nilai Ulangan Harian IPA
Setelah diobservasi lebih lanjut, ternyata banyaknya siswa yang
mendapat nilai di
memahami materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru yang selama ini selalu menggunakan metode
konvensional, yaitu
ceramah. Siswa hanya disuruh untuk melihat buku paket dan
menghafalkan materi yang
rik, bosan, mengantuk dan bermain
sendiri di dalam kelas selama proses belajar mengajar. Siswa
juga tidak antusias dan takut
menjawab jika diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang
diajarkan karena tidak
Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II
tahun pelajaran
2011/2012 sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa
sebanyak 16 siswa
(72,73%) mendapatkan nilai dibawah KKM 70, sedangkan hanya 6
siswa (27,27%)
Dengan diperolehnya data hasil belajar sebagian besar siswa yang
masih rendah
dari siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 semester II tahun
pelajaran 2011/2012, maka
penelitian di SD
Negeri Kopeng 01 ini, peneliti bekerja sama dengan guru mata
pelajaran IPA kelas V
menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SD
-
�%�
�
�
�
Negeri Kopeng 01 Kec. Getasan Kab. Semarang semester II tahun
pelajaran 2011/2012.
Peneliti melakukan penelitian ini dalam dua siklus dengan
menggunakan metode
demonstrasi daalm setiap pembelajarannya.
4.2.2 Siklus I
Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi
selama dua kali pertemuan dengan pokok bahasan sifat-sifat
cahaya yang dapat merambat
lurus, menembus benda bening, dan sifat-sifat cermin.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I
dilakukan 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Materi yang disampaikan dalam siklus I adalah tentang
sifat-sifat cahaya dapat
merambar lurus, dapat menembus benda bening, dan sifat-sifat
cermin. Tujuan
pembelajarannya ialah dengan melakukan pengamatan dan
demonstrasi siswa dapat
menunjukkan sifat-sifat cahaya dapat merambat lurus, dapat
menembus benda bening,
dan mengetahui sifat-sifat cermin dengan benar. Melalui
demonstrasi dan pengamatan
siswa dapat menunjukkan sifat cahaya merambat lurus, dapat
menembus benda bening,
serta mengetahui sifat-sifat pada cermin datar, cermin cekung,
dan cermin cembung.
b. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran
siklus I
adalah 5 x 35 menit (3 x pertemuan).
c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Peneliti membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk materi
sifat-sifat
cahaya yang dapat menembus benda bening, cahaya merambat lurus,
dan sifat-sifat
cermin. LKPD dikerjakan berkelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 5 – 6 siswa.
d. Menyiapkan Alat Peraga
Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan demonstrasi siswa
yaitu:
• Kegiatan I
-
�&�
�
�
�
Tiga buah lembar karton berukuran 15 cm x 15 cm, 6 buah
penjepit,
lilin,korek api.
• Kegiatan II
Kaca bening, kardus, gelas bening, plastik, karton hitam, batu
bata,
buku, meja.
• Kegiatan III
Sendok sayur stainless steel, cermin datar ukuran 20 x 30 cm,
kaca
spion motor, pensil.
e. Menyusun Lembar Evaluasi
Peneliti membuat soal-soal evaluasi siklus I berupa 10 soal
pilihan ganda
dan 5 soal isian. Soal evaluasi dikerjakan secara individu
dengan alokasi waktu 35
menit. Soal evaluasi dikerjakan oleh siswa setiap berakhirnya
siklus
2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini terdiri dari tiga
pertemuan, yaitu
pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Pertemuan I dan II
dilaksanakan
pada 21-22 Maret 2012, sedangkan pertemuan III dilaksanakan pada
23 Maret
2012 yang merupakan pelaksanaan evaluasi siswa.
a) Pertemuan I ( 2 x 35 menit)
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21
Maret 2012.
• Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan I dengan
berdoa
dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu, guru
menyampaikan
appersepsi dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang sifat-sifat
cahaya.
• Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Guru mengeksplorasi
pengetahuan siswa
dengan bertanya tentang bagaimana cahaya dapat masuk sampai ke
kelas. Guru
juga bertanya jawab dengan siswa tentang benda yang tembus
cahaya dan benda
yang tidak tembus cahaya.
Pada kegiatan elaborasi guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
(5-6
siswa per kelompok). Kemudian guru mengajak siswa untuk
melakukan
-
���
�
�
�
demonstrasi untuk menunjukkan bagaimana cahaya merambat dan
seperti apakah
benda yang tembus cahaya dan benda yang tidak tembus cahaya.
Masing-masing
kelompok diberikan lembar kerja peserta didik (LKPD). Salah satu
siswa diminta
oleh guru untuk Siswa menyimak demonstrasi-demonstrasi yang
dilakukan siswa
dan mencatat hasil dari pengamatan mereka. Setelah demonstrasi
selesai
dilakukan siswa diminta mencatat hasil pengamatan dan membuat
kesimpulan
tentang demonstrasi yang dilakukan dengan bimbingan guru.
Pada kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa
tentang hal-
hal yang belum dipahami oleh siswa. Guru dan siswa bertanya
jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
• Kegiatan Akhir
Pada akhir pertemuan guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk
membimbing siswa
sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri.
Hal-hal baik dalam pelaksanaan siklus I pertemuan I adalah
penggunaan
media yang dapat menarik perhatian siswa. Siswa yang
diperlihatkan media
pembelajaran berupa tiga buah karton dan lilin serta benda-benda
yang tembus
cahaya maupun tidak muncul rasa ingin tahu tentang apa yang akan
terjadi. Siswa
juga sangat antusias dan tertarik pada media yang digunakan oleh
guru. Siswa
juga menyimak dengan cermat setiap demonstrasi yang dilakukan.
Namun,
sebagian siswa masih berbicara sendiri karena belum begitu
tertarik dengan
demonstrasi yang dilakukan. Kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada siklus I
pertemuan I akan diperbaiki pada pelaksanaan siklus I pertemuan
II.
b) Pertemuan II ( 2 x 35 menit)
Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22
Maret
2012.
• Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan
berdoa
dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru
menyampaikan appersepsi
dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang cahaya yang dapat
dipantulkan.
• Kegiatan Inti
-
���
�
�
�
Pada kegiatan ini, guru menunjukkan sebuah cermin di depan kelas
lalu
bertanya kepada siswa apakah bayangan kita dalam cermin sama
atau berbeda.
Kemudian guru mengangkat tangan kanan di depan cermin dan
bertanya, tangan
bagian kanan atau kiri yang terlihat dalam cermin. Lalu guru
bertanya bagaimana
jika kita melihat benda dengan kaca spion dan sendok makan
aluminium? Apakah
yang akan tampak?. Guru juga bertanya kepada siswa, pernahkah
kalian melihat
kapal selam?. Karena berada di bawah permukaan laut maka awak
kapal melihat
keadaan di permukaan air denganmenggunakan alat yaitu periskop.
Bagaimana
hal itu dapat terjadi?. Mari kita buktikan di demonstrasi II
dengan membuat
periskop sederhana.
Pada kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
(5-6
siswa per kelompok) lalu mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi untuk
menunjukkan bahwa cahaya dapat dipantulkan. Masing-masing
kelompok
diebrikan LKPD. Dan pada demonstrasi berikutnya, guru membuat
periskop
sederhana. Setelah demonstrasi selesai dilakukan siswa diminta
mencatat hasil
pengamatan dan membuat kesimpulan tentang demonstrasi yang
dilakukan
dengan bimbingan guru.
Pada kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa
tentang hal-
hal yang belum dipahami oleh siswa. Guru dan siswa bertanya
jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
• Kegiatan Akhir
Pada akhir pertemuan guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk
membimbing siswa
sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri.
Pada pelaksanaan siklus I pertemuan II ini peneliti
mengobservasi proses
pembelajaran yang berlangsung dan semua siswa sudah tertarik dan
memusatkan
perhatian mereka pada kegiatan-kegiatan demonstrasi yang
dilakukan. Sebagian
besar siswa tertarik untuk mencoba sendiri demonstrasi yang
tadinya dilakukan
oleh guru atau salah satu siswa. Siswa sangat antusias dengan
adanya
demonstrasi yang menampilkan sebuah periskop sederhana. Siswa
juga sudah
-
���
�
�
�
mulai berani menyimpulkan materi-materi melalui
pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
Dalam pelaksanaan siklus II siswa sudah mulai beradaptasi dengan
metode
demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran. Siswa mulai fokus
terhadap
kegiatan pembelajaran dan mulai berani mengungkapkan pendapat
mereka
tentang materi yang diajarkan.
c) Pertemuan III
Siklus I pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 23
Maret
2012.
Pada siklus I pertemuan III ini guru bertanya kepada siswa
sekilas tentang
apa saja yang telah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya.
Kemudian guru
memberikan evaluasi siklus I kepada siswa dan dikerjakan dalam
waktu 35 menit.
Pada saat mengerjakan soal evaluasi siklus I, masih ada beberapa
siswa
yang menengok ke kiri dan ke kanan untuk mencontek pekerjaan
milik temannya.
Namun setelah ditegur oleh guru mereka pun akhirnya mengerjakan
soal evaluasi
dengan kemampuan sendiri. Hal-hal yang masih kurang dalam
pelaksanaan siklus
I ini akan diperbaiki dalam siklus selanjutnya, yaitu siklus
II.
3. Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus I selesai
dilaksanakan,
selanjutnya dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang
telah dilakukan
berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti/observer.
Pada siklus I
pertemuan I kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi,
siswa harus beradaptasi dengan cara mengajar guru yang dirasa
baru untuk siswa.
Sebagian siswa masih belum fokus pada kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
Pada siklus I pertemuan III, seluruh siswa tertarik dan antusias
terhadap
pembelajaran. Mereka mulai aktif bertanya kepada guru apa yang
akan terjadi
pada waktu demonstrasi dilakukan, siswa juga tertarik untuk
mencoba sendiri
demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan.
Pada akhir pembelajaran siklus I, yaitu pada pertemuan III
dilaksanakan
evaluasi dengan menggunakan lembar evaluasi. Dari tes evaluasi
yang dikerjakan
oleh siswa, diperoleh data bahwa 1 siswa memperoleh nilai yang
di bawah KKM
-
� �
�
�
�
dan 21 siswa memperoleh nilai yang memenuhi KKM dengan nilai
tertinggi 90
dan nilai terendah 60. Data hasil evaluasi siswa pada siklus I
dapat dilihat pada
tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Hasil Evaluasi IPA Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
No. Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa Persentase
1. < 70 Tidak Tuntas 1 4,55%
2. � 70 Tuntas 21 95,45%
Jumlah 22 100%
Rata-rata 80
Dengan hasil dari refleksi pada siklus I ini diharapkan peneliti
dapat
semakin memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada
pelaksanaan
siklus I agar dalam melaksanakan pembelajaran selanjutnya akan
lebih baik.
4.2.3 Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Pada siklus ini pembelajaran dengan pokok bahasan Sifat-Sifat
Cahaya
yang dapat dibiaskan serta penguraian cahaya dengan menggunakan
metode
demonstrasi dilakukan tiga kali pertemuan. Dari pengalaman pada
siklus I
sebelum memberikan pembelajaran dengan metode demonstrasi siswa
diarahkan
agar lebih memperhatikan pada pelajaran.
Pelaksanaan siklus II dilakukan 3 kali pertemuan dengan rincian
sebagai
berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan siklus II ini memuat materi tentang sifat-sifat
cahaya yang
dapat dibiaskan dan penguraian cahaya. Tujuan pembelajarannya
adalah siswa
dapat menunjukkan sifat-sifat cahaya yang dapat dibaiskan dan
cahaya dapat
diuraikan dengan menggunakan metode demonstrasi. Siklus II ini
adalah
-
�!�
�
�
�
perbaikan dari siklus I. Dari hasil pengamatan siklus I,
peneliti dapat mengetahui
kekurangan yang ada pada siklus I.
b. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran adalah 5 x 35 menit ( 3 x pertemuan).
c. Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Peneliti membuat LKPD untuk materi sifat-sifat cahaya dapat
dibaiskan,
kombinasi warna serta cahaya yang dapat diuraikan. Kegiatan LKPD
dikerjakan
secara berkelompok tiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa.
d. Menyiapkan Alat Peraga
• Kegiatan I
Gelas bening, mangkok, pensil 2 bauah, uang logam 2 buah,
air
• Kegiatan II
Kertas karton, spidol warna, pensil/karet gelang
e. Menyusun Lembar Evaluasi
Peneliti membuat soal evaluasi sebanyak 10 soal pilihan ganda
dan 5 soal
isian dengan materi sifat-sifat cahaya yang dapat dibiaskan
serta penguraian
cahaya. Soal yang diberikan adalah harus diselesaikan siswa
dalam waktu 35
menit dan dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dikerjakan
tiap berakhirnya
siklus.
2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pelaksanaan siklus II ini terdiri atas tiga pertemuan. Pertemuan
I dan pertemuan
II berlangsung masing-masing selama 70 menit, sedangkan
pertemuan III berlangsung
selama 35 menit untuk pemberian soal evaluasi siklus II.
a) Pertemuan I (2 x 35 menit)
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28
Maret 2012.
• Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan
berdoa
dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru
menyampaikan appersepsi
dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang cahaya yang dapat
dipantulkan.
-
�"�
�
�
�
• Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Pada kegiatan eksplorasi,
guru bertanya jawab
dengan siswa pernahkah siswa melihat dasar sebuah kolam yang
terlihat dangkal
namun sebenarnya dasar itu dalam?, lalu mengapa jika kita
mencelupkan sendok
ke dalam gelas berisi air, sendok itu terlihat patah?. Guru
bertanya jawab dengan
siswa pakah penyebabnya. Siswa mulai menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru
dengan membayangkan.
Pada kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
(5-6
siswa per kelompok). Guru mengajak siswa untuk melakukan
demonstrasi yang
menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan/dibelokkan.
Masing-masing
kelompok diberikan LKPD. Selama kegiatan demonstrasi dilakukan,
siswa
menyimak dengan seksama demonstrasi yang dilakukan oleh salah
satu siswa.
Siswa diminta mencatat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan
dengan
bimbingan dari guru. Setelah siswa selesai mencatat dan membuat
kesimpulan,
setiap kelompok mengumpulkan hasil pengamatan dari demonstrasi
yang telah
dilakukan.
Pada kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum
dimengerti oleh siswa. Guru meluruskan kesalah pemahaman melalui
penguatan
dan penyimpulan
• Kegiatan Akhir
Di akhir pertemuan, guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan.
Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa
sehingga
siswa dapat menarik kesimpulan sendiri.
Pada siklus II pertemuan I ini, peneliti mengobservasi
kegiatan
pembelajaran yang berlangsung. Seluruh siswa fokus terhadap
pembelajaran dan
aktif bertanya kepada guru tentang pembiasan cahaya. Ketika guru
memberikan
pertanyaan sebagai eksplorasi pengetahuan siswa, siswa
berlomba-lomba untuk
menjawab pertanyaan guru sambil sesekali membayangkan. Pada
waktu
demonstrasi dilakukan siswa menyimak dengan seksama.
-
�#�
�
�
�
Hal-hal yang sudah baik dalam pelaksanaan siklus II pertemuan I
adalah
kemampuan guru dalam menarik perhatian siswa melalui
pertanyaan-pertanyaan
yang merangsang siswa untuk membayangkan dan berpikir. Namun
karena terlalu
antusias kadang siswa tidak mau bergantian untuk menjawab
pertanyaan-
pertanyaan dari guru. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada siklus
II pertemuan I akan diperbaiki pada pelaksanaan siklus II
pertemuan II.
b) Pertemuan II (2 x 35 menit)
Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29
Maret
2012.
• Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan II dengan
berdoa
dan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru bertanya
kepada siswa
apakah yang sudah dipelajari pada materi sebelumnya. Guru
menyampaikan
appersepsi dan tujuan pembelajaran, yaitu tentang cahaya yang
dapat diuraikan.
• Kegiatan Inti
Dalam kegiatan eksplorasi, guru bertanya kepada siswa apakah
warna dari
matahari. Setelah siswa menjawab guru menjelaskan bahwa warna
putih matahari
itu tersusun dari banyak warna. Kemudian guru bertanya lagi
kepada siswa
bagaimana cara menunjukkan bahwa warna-warna tersebut dapat
menyusun
warna putih.
Pada kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
(5-6
siswa per kelompok). Kemudian guru mengajak siswa untuk
melakukan
demonstrasi untuk menunjukkan bahwa cahaya dapat diuraikan.
Masing-masing
kelompok diberikan LKPD. Siswa menyimak demonstrasi yang
dilakukan oleh
salah satu siswa dengan takjub dan seksama. Siswa terkagum-kagum
pada saat
cakram warna diputar dengan kencang terlihat bahwa warna berubah
menjadi
putih. Siswa diminta mencatat hasil pengamatan dan membuat
kesimpulan dengan
bimbingan dari guru. Setelah selesai mengisi lembar kerja
peserta didik, kemudian
dikumpulkan kepada guru.
-
�$�
�
�
�
Pada kegiatan konfirmasi, guru bertanya kepada siswa tentang
hal-hal
yang belum dipahami. Guru meluruskan kesalahan pemahaman dan
memberikan
penguatan dan penyimpulan.
• Kegiatan Akhir
Setelah siswa menjawab, siswa dibimbing oleh guru untuk
membuat
kesimpulan berdasarkan kegiatan demonstrasi yang telah
dilakukan. Guru
menggunakan pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan yang telah
dilakukan untuk
menuntun siswa membuat kesimpulan sendiri.
Pada kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II ini, peneliti
melakukan
observasi pembelajaran yang berlangsung. Pelaksanaan
pembelajaran pada
pertemuan II ini berjalan dengan sangat baik. Siswa dapat
mengikuti
pembelajaran dengan tertib. Antusiasme siswa terhadap
demonstrasi yang
dilakukan juga meningkat. Guru semakin kreatif dalam memberikan
pertanyaan-
pertanyaan yang merangasang pengetahuan siswa.
c) Pertemuan III
Pada siklus II pertemuan III ini guru bertanya kepada siswa
sekilas tentang
apa saja yang telah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya.
Kemudian guru
memberikan evaluasi siklus I kepada siswa dan dikerjakan dalam
waktu 35 menit.
Pada saat mengerjakan soal evaluasi siklus II, siswa sudah
percaya diri
untuk mengerjakan sendiri evaluasi yang diberikan oleh guru.
Sebagian besar
siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu kurang dari 30
menit.
3. Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan,
selanjutnya
dilakukan refleksi terhadap rangkaian kegiatan yang telah
dilakukan berdasarkan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan siklus
II ini. Peneliti
mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan pembelajaran yang
dilakukan
oleh guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran siklus II
berlangsung sudah
sangat baik. Siswa tertib fokus dalam pembelajaran. Antusiasme
siswa juga
bertambah. Mereka aktif bertanya dan menjawab setiap pertanyaan
yang diajukan
oleh guru.
-
�%�
�
�
�
Pada akhir pertemuan siklus II, siswa mengerjakan soal evaluasi
yang
diberikan oleh guru dengan tertib, tidak ada lagi siswa yang
berusaha melihat
pekerjaan teman yang lainnya. Sebagaian besar siswa pun selesai
mengerjakan
soal evaluasi dengan cepat.
Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh siswa diperoleh data bahwa
0 siswa
memperoleh nilai di bawah KKM 70 dan 22 siswa memperoleh nilai
yang
memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 75.
Data hasil
evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi IPA Siklus II
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
No. Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa Persentase
1. < 70 Tidak Tuntas 0 0%
2. � 70 Tuntas 22 100%
Jumlah 22 100%
Rata-rata 88,18
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat
dilihat bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus
II. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada kenaikan proses pembelajaran dari siklus I
ke siklus II.
Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
metode
demonstrasi telah terlaksana dengan baik sehingga indikator
kinerja penerapan
metode demonstrasi pada pembelajaran IPA telah tercapai dan
terjadi peningkatan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran
2011/2012.
Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan bahwa hasil belajar
siswa
meningkat, terbukti dari perolehan hasil belajar IPA siswa
setelah peneliti dan
guru bekerja sama dalam penerapan metode demonstrasi di dalam
kegiatan
pembelajaran IPA. Pada akhir siklus II, sebanyak 22 siswa (100%)
pada
pelaksanaan evaluasi telah mencapai KKM 70 dan sebanyak 0 siswa
mendapatkan
nilai di bawah KKM
-
�
4.3 Hasil analisis Data
4.3.1 Siklus I
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menggunakan
metode
demonstrasi pada kegiatan pembelajaran IPA, analisis
belajar dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
No. Nilai
1. < 70
2. � 70
Jumlah
Rata-rata
Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat
dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 4.3. Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01
Semester II Tahun pelajaran 2011/2012
�
Hasil analisis Data
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menggunakan
metode
demonstrasi pada kegiatan pembelajaran IPA, analisis penelitian
mengenai hasil
belajar dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi IPA Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Ketuntasan Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa Persentase
Tidak Tuntas 1 4,55%
Tuntas 21 95,45%
22 100%
rata 80
Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat
dilihat pada gambar
Gambar 4.3. Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus I
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01
Semester II Tahun pelajaran 2011/2012
%!- !1
-!!1
�����
�����������
&�
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menggunakan
metode
penelitian mengenai hasil
Persentase
4,55%
95,45%
100%
Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat
dilihat pada gambar
�����
�����������
-
�
Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus I siswa dapat dilihat
pada gambar 4.4
berikut ini:
Gambar 4.4. Diagram Batang Sebaran Nilai Siklus I
Berdasarkan tabel 4.4, gambar 4.3 dan gambar 4.4 yang telah
disajikan, dapat
dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA pada
siklus I, sebanyak 1 siswa (4,55%%) mendapatkan nilai di bawah
KKM. Sedangkan
siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 21 siswa
(95,45%).
4.3.2 Siklus II
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menggunakan
metode
demonstrasi pada kegiatan pembelajaran IPA
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
No. Nilai
1. < 70
2. � 70
Jumlah
Rata-rata
Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat
dilihat pada
gambar 4.5 berikut ini:
&
�
"
$
�&
��/��!��
���$�
�
Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus I siswa dapat dilihat
pada gambar 4.4
Gambar 4.4. Diagram Batang Sebaran Nilai Siklus I
Siswa SD Negeri Kopeng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Berdasarkan tabel 4.4, gambar 4.3 dan gambar 4.4 yang telah
disajikan, dapat
dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA pada
1 siswa (4,55%%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan
siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 21 siswa
(95,45%).
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menggunakan
metode
demonstrasi pada kegiatan pembelajaran IPA, analisis penelitian
mengenai hasil belajar
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Evaluasi IPA Siklus II
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Ketuntasan Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa Persentase
Tidak Tuntas 0 0%
Tuntas 22 100%
22 100%
rata 88,18
Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat
dilihat pada
��� ����!��
��
Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus I siswa dapat dilihat
pada gambar 4.4
Berdasarkan tabel 4.4, gambar 4.3 dan gambar 4.4 yang telah
disajikan, dapat
dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA pada
1 siswa (4,55%%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan
Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menggunakan
metode
, analisis penelitian mengenai hasil belajar
Persentase
0%
100%
100%
Data tersebut bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat
dilihat pada
-
�
Gambar 4.5. Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus II
Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus II siswa dapat dilihat
pada gambar 4.6
berikut:
Gambar 4.6. Diagram Batang Sebaran Nilai Siklus II
Berdasarkan tabel 4.5, gambar 4.5 dan gambar 4.6 yang telah
disajikan, dapat
dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA pada
siklus II sebanyak 0 siswa (0%) mendapatkan nilai di bawah KKM.
Sedangkan siswa
yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 22 siswa ( 100%).
Pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa
pada
saat sebelum tindakan, pada siklus I, dan pada siklus II dapat
dil
berikut ini :
&
!
�&
�!
/��!��
���$�
�
Gambar 4.5. Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus II
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01
Semester II Tahun pelajaran 2011/2012
Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus II siswa dapat dilihat
pada gambar 4.6
Gambar 4.6. Diagram Batang Sebaran Nilai Siklus II
Siswa SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Berdasarkan tabel 4.5, gambar 4.5 dan gambar 4.6 yang telah
disajikan, dapat
dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA pada
siswa (0%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan siswa
yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 22 siswa ( 100%).
Pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa
pada
saat sebelum tindakan, pada siklus I, dan pada siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.6
�&&1
&1
�����
�����������
��� ����!��
��
Sedangkan sebaran nilai evaluasi siklus II siswa dapat dilihat
pada gambar 4.6
Berdasarkan tabel 4.5, gambar 4.5 dan gambar 4.6 yang telah
disajikan, dapat
dilihat bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran IPA pada
siswa (0%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan siswa
Pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa
pada
ihat pada tabel 4.6
�����
�����������
-
��
�
�
�
Tabel 4.6
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
N
o
Ketunta
san
belajar
Sebelum PTK Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa Presentase
Jumlah
siswa Presentase
Jumlah
siswa Presentase
1 Tuntas 6 27,27 % 21 95,45% 22 100%
2 Tidak
Tuntas
16 72,73 %
1 4,55%
0 0 %
Jumlah 22 100 22 100 22 100
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, maka dapat dilihat bahwa ada
peningkatan jumlah
siswa yang mendapatkan nilai KKM 70 dalam mata pelajaran IPA,
ini terbukti dengan
pengklasifikasian ketuntasan. Sebelum adanya tindakan, sebanyak
16 siswa hasil
belajarnya tidak tuntas atau mendapatkan nilai di bawah KKM.
Setelah dilaksanakan
tindakan dengan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi melalui siklus I
dan siklus II siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas atau
mendapatkan nilai di bawah
KKM berkurang menjadi 0 siswa. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa setelah
siklus I dan siklus II siswa mengalami ketuntasan belajar 100%.
Skor minimal sebelum
dilakukan tindakan adalah 40. Setelah dilakukan tindakan pertama
yaitu siklus I, nilai
minimal yang diperoleh siswa mengalami peningkatan menjadi 60.
Sedangkan setelah
dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II, nilai minimal
yang diperoleh siswa semakin
meningkat menjadi 75. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA
yang
menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V SD
Negeri Kopeng 01 Semester II tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini
dikarenakan metode
demonstrasi merangsang siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan
analitis sehingga siswa
mempunyai semangat dan keinginan yang besar untuk mengikuti
proses pembelajaran
dan memecahkan masalah dalam setiap pembelajaran. Dengan
demikian, pengalaman
belajar yang mereka alami akan memacu pikiran siswa sejak dini
untuk berpikir kreatif,
kritis dan analitis.
-
�
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan atau pra siklus,
siklus I, dan siklus II
dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7. Diagr
Pra-Siklus,Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V
SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Dari gambar 4.7 tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan jumlah
yang mendapatkan nilai di atas KKM 70. Sebelum dilakukan
tindakan, presentase jumlah
siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 27,27%. Setelah
dilakukan
tindakan pertama yaitu siklus I, presentase jumlah siswa yang
mendapatkan nilai
memenuhi KKM adalah 95,45%. Sedangkan setelah dilakukan tindakan
berikutnya yaitu
siklus II, presentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM
meningkat mencapai
angka yang maksimal yaitu 100%.
Kenaikan rata-rata kelas mulai dari sebelum tindakan atau
pra
siklus Iidapat dilihat pada gambar 4.8 berikut.
&
�&
&
"&
$&
�&&
+���.������21 3
��
��� ���
�� �� ����
�
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan atau pra siklus,
siklus I, dan siklus II
dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7. Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil
Belajar
Siklus,Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V
SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
Dari gambar 4.7 tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan jumlah
yang mendapatkan nilai di atas KKM 70. Sebelum dilakukan
tindakan, presentase jumlah
siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 27,27%. Setelah
dilakukan
tindakan pertama yaitu siklus I, presentase jumlah siswa yang
mendapatkan nilai
KM adalah 95,45%. Sedangkan setelah dilakukan tindakan
berikutnya yaitu
siklus II, presentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM
meningkat mencapai
angka yang maksimal yaitu 100%.
rata kelas mulai dari sebelum tindakan atau pra-siklus, s
siklus Iidapat dilihat pada gambar 4.8 berikut.
.������21 3 .������*21 3 .������**�21 3
�
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan atau pra siklus,
siklus I, dan siklus II
am Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
Dari gambar 4.7 tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan jumlah siswa
yang mendapatkan nilai di atas KKM 70. Sebelum dilakukan
tindakan, presentase jumlah
siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM adalah 27,27%. Setelah
dilakukan
tindakan pertama yaitu siklus I, presentase jumlah siswa yang
mendapatkan nilai
KM adalah 95,45%. Sedangkan setelah dilakukan tindakan
berikutnya yaitu
siklus II, presentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM
meningkat mencapai
siklus, siklus I, dan
-
�
Gambar 4.8. Diagram Batang Peningkatan Nilai Rata
Dilihat dari gambar 4.8, rata
Sebelum dilakukan tindakan, rata
dilakukan tindakan pertama yaitu siklus I, rata
Sedangkan setelah dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II,
terjadi peningkatan lagi
pada nilai rata-rata kelas siswa yaitu 88,18.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SD
Negeri Kopeng
01 semester II tahun pelajaran
pembelajaran IPA pada sebagian besar siswa masih rendah dengan
ditandai dari
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Hal ini
salah satunya
disebabkan oleh cara penyampaian materi pembe
konvensional atau ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan
menunjukkan hasil
belajar yang rendah pada sebagian besar siswa dengan jumlah
siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM adalah 16 siswa (72,73%) di mana nilai
4.4.1 Siklus I
Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA
kelas V SD
Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada
siklus I, 21 siswa
(95,45%) mendapatkan nilai memenuhi KKM dengan nilai tertinggi
90,
siswa (4,55%) mendapatkan nilai di bawah KKM dengan nilai
terendah 60.
4.4.2 Siklus II
&
�&
�&
�&
&
!&
"&
#&
$&
%&
�����!��
�!��
� �(� �
�
Gambar 4.8. Diagram Batang Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas
Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V
SD Negeri Kopeng 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012
gambar 4.8, rata-rata nilai kelas pun mengalami peningkatan.
Sebelum dilakukan tindakan, rata-rata nilai pretest IPA siswa
adalah 58,40. Setelah
dilakukan tindakan pertama yaitu siklus I, rata-rata nilai siswa
meningkat menjadi 80.
kan tindakan berikutnya yaitu siklus II, terjadi peningkatan
lagi
rata kelas siswa yaitu 88,18.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SD
Negeri Kopeng
01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa hasil
belajar siswa terhadap
pembelajaran IPA pada sebagian besar siswa masih rendah dengan
ditandai dari
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Hal ini
salah satunya
disebabkan oleh cara penyampaian materi pembelajaran masih
menggunakan metode
konvensional atau ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan
menunjukkan hasil
belajar yang rendah pada sebagian besar siswa dengan jumlah
siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM adalah 16 siswa (72,73%) di mana nilai
terendahnya adalah 40.
Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA
kelas V SD
Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada
siklus I, 21 siswa
(95,45%) mendapatkan nilai memenuhi KKM dengan nilai tertinggi
90, sedangkan 1
siswa (4,55%) mendapatkan nilai di bawah KKM dengan nilai
terendah 60.
�����!�� ���!��� ���!����
!�
Rata Kelas
Siklus, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas V
rata nilai kelas pun mengalami peningkatan.
rata nilai pretest IPA siswa adalah 58,40. Setelah
rata nilai siswa meningkat menjadi 80.
kan tindakan berikutnya yaitu siklus II, terjadi peningkatan
lagi
Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SD
Negeri Kopeng
2011/2012 menyatakan bahwa hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran IPA pada sebagian besar siswa masih rendah dengan
ditandai dari
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Hal ini
salah satunya
lajaran masih menggunakan metode
konvensional atau ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan
menunjukkan hasil
belajar yang rendah pada sebagian besar siswa dengan jumlah
siswa yang mendapatkan
terendahnya adalah 40.
Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA
kelas V SD
Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada
siklus I, 21 siswa
sedangkan 1
-
"�
�
�
�
Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA
kelas V SD
Negeri Kopeng 01 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada
siklus II, 22 siswa (100%)
mendapatkan nilai memenuhi KKM dengan nilai tertinggi 100.
Sedangkan 0 siswa (0%)
mendapatkan nilai di bawah KKM.
Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa mengalami
peningkatan dari pra-siklus ke siklus I sebanyak 27,73%, dan
dari siklus I ke siklus II
terjadi peningkatan 4,55%. Sedangkan jumlah persentase
ketuntasan dari pra-siklus ke
siklus I 68,18% dan dari siklus I ke siklus II meningkat
4,55%.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Darsim
(2010) “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran IPA Tentang Sifat-
Sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi di SD Negeri Kalisalak
UPK Kebasun
Banyumas.” Peneliti menggunakan metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar
siswa.
Berdasarkan perolehan nilai hasil evaluasi yang dicapai pada
siklus I dan siklus II
didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi pada mata
pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri Kopeng 01 Kec.
Getasan Kab. Semarang semester II tahun pelajaran 2011/2012.