54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Pabelan Kecamatan Pabelan Kota Salatiga Kabupaten Semarang yang beralamat di Desa Jembrak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran PKn dengan materi pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab semester II di kelas 7 SMP N 2 Pabelan Kecamatan Pabelan Kota Salatiga. Subyek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu kels eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas 7 D SMP N 2 Pabelan sedangkan kelas kontrol yaitu kelas 7 B SMP N 2 Pabelan. Untuk jumlah laki-laki dan perempuan dari masing-masing kelas kelas tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Data Subyek penelitian Kelas Subyek penelitian Jenis kelamin Jumlah siswa L P 7 D Kelas Eksperimen 13 20 33 7 B Kelas Kontrol 18 15 33 Jumlah siswa keseluruhan 66
21
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5598/5/T1_172010011_BAB IV.pdf54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Pabelan Kecamatan Pabelan Kota
Salatiga Kabupaten Semarang yang beralamat di Desa Jembrak. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran PKn
dengan materi pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas
dan bertanggung jawab semester II di kelas 7 SMP N 2 Pabelan Kecamatan
Pabelan Kota Salatiga. Subyek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelas,
yaitu kels eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas 7 D SMP
N 2 Pabelan sedangkan kelas kontrol yaitu kelas 7 B SMP N 2 Pabelan. Untuk
jumlah laki-laki dan perempuan dari masing-masing kelas kelas tersebut dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.1
Data Subyek penelitian
Kelas Subyek penelitian
Jenis kelamin
Jumlah siswa
L P
7 D Kelas Eksperimen 13 20 33
7 B Kelas Kontrol 18 15 33
Jumlah siswa keseluruhan 66
55
4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol Dengan Metode TPS
Penelitian pada kelas kontrol ini dimulai pada Jumat, 16 Mei 2014.
Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan dengan siswa kelas 7 B
SMP N 2 Pabelan dalam penelitian ini sebagai kelas kontrol. Perkenalan
dengan siswa kelas 7 B dilanjutkan dengan memberikan pretest. Adapun
materi yang diberikan di pretest yaitu pentingnya mengemukakan pendapat
secara bebas dan tanggung jawab. Setelah diberikan pretest dilanjutkan
dengan pembahasan materi yaitu tentang pentingnya mengemukakan
pendapat secara bebas dan tanggung jawab.
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke dua siswa dibagi menjadi 15
kelompok, kemudian guru memberikan beberapa jumlah persoalan kepada
siswa, siswa mulai mendiskusikan tentang persoalan yang diberikan oleh
guru, dan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil yang diperoleh.
Kegiatan terakhir yaitu dilanjut dengan memberikan posttest tentang
pembelajaran yang dilakukan. Penerapan metode Think Pair Share pada
kelas kontrol sudah sesuai dengan sintak dan langkah pembelajaran.
Kesesuaian penerapan pembelajaran tersebut dapat terlihat pada hasil
lembar observasi implementasi RPP metode Think Pair Share yang
tercantum dalam lampiran
.
56
4.2.2 Pelaksanaan Penelitian Pada Kelas Eksperimen Dengan Metode
NHT
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen pertemuan
pertama diawali dengan perkenalan dengan siswa kelas 7 D SMP N
2 Pabelan dalam penelitian ini sebagai kelas eksperimen. Perkenalan
dengan siswa kelas 7 D dilanjutkan dengan memberikan pretest.
Adapun materi yang diberikan di pretest yaitu pentingnya
mengemukakan pendapat secara bebas dan tanggung jawab. Setelah
diberikan pretest dilanjutkan dengan pembahasan materi yaitu
tentang pentingnya mengemukakan pendapat secara bebas dan
tanggung jawab.
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke dua siswa dibagi
menjadi 7 kelompok, kemudian guru memberikan beberapa jumlah
persoalan kepada siswa, siswa mulai mendiskusikan tentang
persoalan yang diberikan oleh guru, dan dilanjutkan dengan
mempresentasikan hasil yang diperoleh.
Kegiatan terakhir yaitu dilanjut dengan memberikan posttest
tentang pembelajaran yang dilakukan. Penerapan metode Number
Heads Together pada kelas kontrol sudah sesuai dengan sintak dan
langkah pembelajaran. Kesesuaian penerapan pembelajaran tersebut
dapat terlihat pada hasil lembar observasi implementasi RPP metode
Number Heads Together yang tercantum dalam lampiran.
57
4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitin
4.3.1 Data nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
4.3.1.1 Data nilai pretest kelas kontrol
Dibawah ini akan disajikan data nilai pretest. Data nilai pretest
diperoleh sebelum dilakukan proses pembelajaran dengan metode
TPS.
Tabel 4.2
Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol
PRETEST KONTROL
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 55 1 3.0 3.0 3.0
61 1 3.0 3.0 6.1
64 1 3.0 3.0 9.1
67 3 9.1 9.1 18.2
70 3 9.1 9.1 27.3
73 3 9.1 9.1 36.4
76 5 15.2 15.2 51.5
79 5 15.2 15.2 66.7
82 5 15.2 15.2 81.8
85 3 9.1 9.1 90.9
88 2 6.1 6.1 97.0
91 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
58
Menurut data pada tabel diatas, nampak bahwa masing-
masing satu anak memperoleh nilai 55, 61, 64 dan 91. Masing-
masing dua orang yang memperoleh nilai 88, masing-masing tiga
orang anak yang memperoleh nilai 67, 70, 73 dan 85. Dan masing-
masing lima orang anak yang memperoleh nilai 76, 79, 82.
4.3.1.2 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Pre test diberikan sebelum siswa memperoleh perlakuan dengan
metode pembelajaran NHT. Data hasil belajar pre test di kelas
eksperimen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.3
Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen
PRETEST EKSPERIMEN
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 55 1 3.0 3.0 3.0
61 1 3.0 3.0 6.1
64 1 3.0 3.0 9.1
67 3 9.1 9.1 18.2
70 3 9.1 9.1 27.3
73 3 9.1 9.1 36.4
76 6 18.2 18.2 54.5
79 5 15.2 15.2 69.7
82 5 15.2 15.2 84.8
85 2 6.1 6.1 90.9
88 2 6.1 6.1 97.0
91 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
59
Menurut data pada tabel diatas, nampak bahwa masing-masing
satu orang yang memperoleh nilai 55, 61,64 dan 91. Masing-masing
dua orang yang memperoleh nilai 85 dan 88. Masing-masing tiga
orang yang memperoleh nilai 67, 70 dan 73. Sedangkan masing-
masing lima orang yang memperoleh nilai 79 dan 82 serta enam
orang yang memperoleh nilai 76.
4.3.1.3 Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest Kelas Kontrol Dan
Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran data
tentang jumlah data minimum, maksimum, mean dan standar deviasi
yang digambarkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.4
Deskriptive Pre test Kelas Kontrol dan Eksperimen
B
e
r
d
a
Berdasarkan data (N) sebanyak 33 untuk kelas kontrol mempunyai
skor maksimal 91, skor minimal 55 dan rata-rata sebesar 76, 27
serta standar deviasi 8, 228. Sedangkan untuk kelas eksperimen
dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 33 mempunyai skor yang
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRETEST KONTROL 33 55 91 76.27 8.228
PRETEST EKSPERIMEN 33 55 91 76.00 8.078
Valid N (listwise) 33
60
sama dengan kelas kontrol yaitu skor maksimal 91 dan skor minimal
55 dan rata-rata sebesar 76.00 serta standar deviasi yaitu 8, 078. Ini
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dikelas kontrol dan
eksperimen sebelum dilaksanakan treatment atau perlakuan nilai
rata-ratanya hasil belajar tidak jauh berbeda.
4.3.2 Uji Prasyarat Analisis Data Pretest Kelas Kontrol Dan
Eksperimen
4.3.2.1 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Uji prasyarat dari uji beda rata-rata adalah uji normalitas. Uji ini
digunakan untuk mengetahui data nilai pretest dan posttest tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan untuk
mengukur normalitas distribusi populasi dalam penilitian ini adalah
sebagai berikut.
Ho = data populasi distribusi normal
Ha = data populasi tidak berdistribusi normal
Adapun kriteria pengujian yang digunakan untuk mengukur
normalitas populasi dalam penelitian ini adalah Ho diterima apabila
nilai Sig > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 0, 05. Adapun
hasil uji normalitas dapat dilihat berdasarkan tabel berikut :
61
Tabel 4.5
Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol dan Eksperimen
B
e
r
d
a
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dalam tabel
Kolmogorov-Smirnov bahwa taraf signifikasi untuk kelas kontrol
adalah 0, 200 dan untuk kelas eksperimen yaitu 0, 124 dimana
kedua nilai tersebut > 0.05 yang bermakna Ho diterima, artinya
nilai pretest untuk kelas kontrol dan eksperimen berdistribusi
normal. Gambaran kenormalan penyebaran data nilai pretest pada
subyek penelitian dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 4.1 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Pretest Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
PRETEST KONTROL .123 33 .200* .972 33 .532
PRETEST EKSPERIMEN .136 33 .124 .974 33 .596
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
62
Gambar 4.2 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Pretest Kelas
Eksperimen
4.3.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varian populasi data sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian, jika
nilai signifikansi lebih dari 0, 05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari
dua kelompok tersebut sama atau homogen.
Tabel 4.6
Hasil homogenitas pretest kelas kontrol dan eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
NILAI PRETEST KONTROL EKSPERIMEN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.052 1 64 .821
Dari hasil output of homogeneity of variance pada tabel 4.6
dapat diketahui bahwa signifikasi sebesar 0, 821. Karena signifikansi
skor pretest lebih besar alpha yang ditetapkan yaitu 0, 05 maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok kontrol dan eksperimen
mempunyai varian yang sama.
63
4.3.2.3 Analisis Uji T Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Ekperimen
Uji T digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata nilai pretes
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk pengambilan keputusan
dapat dilihat setelah dilakukan analisis data yaitu:
- Jika signifikansi ˃ 0,05 maka Ho diterima
- Jika signifikansi ˂ 0,05 maka Ho ditolak
Tabel 4.7
Hasil Analisis Uji Independent Sampel T-Tes Pretest Kelas
Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Independent Samples Test
NILAI PRETEST KONTROL
EKSPERIMEN
Equal
variances
assumed Equal variances not assumed
Levene's Test for
Equality of
Variances
F .052
Sig. .821
t-test for Equality
of Means
T .136 .136
Df 64 63.978
Sig. (2-tailed) .892 .892
Mean Difference .273 .273
Std. Error
Difference 2.007 2.007
95%
Confidenc
e Interval
of the
Difference
Lower -3.737 -3.737
Upper
4.283 4.283
64
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat di kolom Levene’s Test
For Equality Of Varinces apabila Sig > 0, 05 maka yang dibaca
adalah pada kolom Equal Variances Assumed. Ho diterima jika
signifikansinya > 0, 05 dan Ho ditolak jika signifikansinya < 0, 05
dan t hitung > t tabel. Dari tabel diatas dapat dilihat sig (2-tailed)
yaitu 0, 892 > 0, 05 dan t hitung 0, 136 < 1, 669 maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima itu artinya ada persamaan
nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
4.3.3 Data Nilai Post Test Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
4.3.3.1 Data Nilai Posttest (Hasil Belajar) Kelas Kontrol
Data belajar PKn di kelas kontrol diperoleh setelah diadakan
postes. Sebelum diadakan post tes siswa mendapat perlakuan
dengan mengunakan metode TPS dalam materi “arti pentingnya
kemerdekaan mengemukakan pendapat”. Data hasil belajar
siswa di kelas kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
65
Tabel 4.8
Frekwensi Nilai Posttest Kelas Kontrol
Menurut tabel diatas dapat dikatakan bahwa satu orang
anak memperoleh nilai 52. Dua orang anak memperoleh nilai
82. Masing-masing tiga orang anak memperoleh nilai 67, 70,
dan 91. Masing-masing empat orang anak yang memperoleh
nilai 73, 76 dan 79. Serta lima anak yang memperoleh nilai.
4.3.3.2 Data Nilai Post Tes (Hasil Belajar) Kelas Eksperimen
Data belajar PKn di kelas eksperimen diperoleh setelah diadakan
postes. Sebelum diadakan post tes siswa mendapat perlakuan dengan
mengunakan metode NHT dalam materi “arti pentingnya
kemerdekaan mengemukakan pendapat”. Data hasil belajar siswa di
kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
POSTTEST KONTROL
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 52 1 3.0 3.0 3.0
67 3 9.1 9.1 12.1
70 3 9.1 9.1 21.2
73 4 12.1 12.1 33.3
76 4 12.1 12.1 45.5
79 4 12.1 12.1 57.6
82 2 6.1 6.1 63.6
85 4 12.1 12.1 75.8
88 5 15.2 15.2 90.9
91 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
66
Tabel 4.9
Tabel Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen
POSTTEST EKSPERIMEN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 58 1 3.0 3.0 3.0
72 1 3.0 3.0 6.1
73 2 6.1 6.1 12.1
76 3 9.1 9.1 21.2
79 4 12.1 12.1 33.3
82 4 12.1 12.1 45.5
84 3 9.1 9.1 54.5
85 2 6.1 6.1 60.6
88 1 3.0 3.0 63.6
89 1 3.0 3.0 66.7
91 4 12.1 12.1 78.8
94 4 12.1 12.1 90.9
97 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel diatas dapat dilihat, masing-masing satu orang anak yang
mendapat nilai 58, 72, 88 dan 89. Masing- masing dua orang anak yang
mendapat nilai 73 dan 85. Masing-masing tiga orang anak yang
mendapat nilai 76, 84 dan 97. Masing-masing empat orang anak yang
mendapat nilai 79,82,91 dan 94.
4.3.3.3 Perbandingan Nilai Posttest (Hasil Belajar) Kelas Kontrol Dan
Kelas Eksperimen
Perbedaan nilai postest (hasil belajar) Pkn antara metode
pembelajaran TPS dan metode pembelajaran NHT dapat dilihat
67
dari perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut. Di bawah ini
disajikan analisis diskriptif untuk memberikan gambaran data
tentang jumlah data minimum, maksimum, mean dan standar
deviasi.
Tabel 4.10
Descriptive Post test Kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak
33. Posttest untuk kelas kontrol mempunyai skor maksimal 91,
skor minimal 52 dan rata-rata sebesar 8, 927 serta standar deviasi
8, 972. Sedangkan untuk kelas eksperimen dapat dilihat bahwa
data (N) sebanyak 33. Nilai posttest mempunyai skor yaitu skor
maksimal 97 dan skor minimal 58 dan rata-rata sebesar 84, 18
serta standar deviasi yaitu 8, 865.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
POSTTEST
KONTROL 33 52.00 91.00 78.5455 8.97250
POSTTEST
EKSPERIMEN 33 58.00 97.00 84.1818 8.86515
Valid N
(listwise) 33
68
4.3.4 Uji Prasyarat Analisis Data Nilai Posttest Kelas Kontrol Dan
Kelas Eksperimen
4.3.4.1 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Dan Kelas
Eksperimen
Uji ini digunakan untuk mengetahui data tersebut berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat
berdasarkan tabel berikut :
Tabel 4.11
Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol dan Eksperimen
B
Berdsarkan tabel diatas dapat dilihat dalam tabel Kolmogorov-
Smirnov bahwa taraf signifikasi posttest untuk kelas kontrol adalah
0, 188 dan untuk posttest kelas eksperimen yaitu 0, 200 dimana
kedua nilai tersebut > 0.05 Dengan demikian data yang diperolah
dari sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen merupakan populasi
data yang berdistribusi normal. Berikut ini adalah grafik uji
normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
POSTTEST
KONTROL .128 33 .188 .937 33 .055
POSTTEST
EKSPERIMEN .112 33 .200* .946 33 .101
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
69
Gambar 4.3 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Posttest Kelas Kontrol
Gambar 4.4 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Posttest Kelas
Eksperimen
4.3.4.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varian populasi data sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian, jika
nilai signifikansi lebih dari 0, 05 maka dapat dikatakan bahwa varian
dari dua kelompok tersebut sama atau homogen. Tetapi, jika nilai
probabilitasnya < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok data adalah tidak sama atau heterogen atau
berbeda. Hasil uji homogenitas dapat dilihat tabel berikut.
70
Tabel 4.12
Hasil homogenitas posttest kelas kontrol dan eksperimen
Dari hasil output of Homogeneity Of Variance pada tabel diatas
dapat diketahui bahwa signifikasi sebesar 0, 855. Karena signifikansi
skor posttest lebih besar alpha yang ditetapkan yaitu 0, 05 maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai
varian yang sama atau homogen.
4.3.4.3 Pengujian Hipotesis
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas maka tahap
selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan uji
Independent Sample T-Test (uji dua sampel tidak berhubungan) dengan
bantuan SPSS 16.00 Uji Independent Sample T-Test ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh yang signifikan antara kedua kelompok terpisah
(independent) yaitu kelompok kelas kontrol dan kelompok kelas
eksperimen dan salah satunya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
signifikan antara pengaruh metode pembelajaran TPS dan metode NHT
terhadap hasil belajar.
Test of Homogeneity of Variances
POSTTEST KONTROL EKSPERIMEN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.034 1 64 .855
71
Tabel 4.13
Hasil Analisis Uji Independent Sampel T-Tes Nilai Postest (Hasil
Belajar) PKn Kelas 7 SMP N 2 Pabelan tahun 2013/2014
Pengujian ini dilakukan sebelum analisis independent samples test yaitu
uji asumsi varian (uji leven’s) yaitu untuk mengetahui varians sama atau
berbeda. Jika sama maka digunakan uji t Equal Varians Assumed jika berbeda
digunakan Equal Varians not Assumed. Inti uji Leven’s dapat dilihat pada
nilai F dan signifikasi. Jika signifikasi F > 0,05 maka disimpulkan varians data
sama. Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil F hitung sebesar 0, 34 dengan
signifikasi 0, 855. Karena signifikasi lebih besar dari 0, 05, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau homogen.
Pada hasil uji Independent Samples T-Test dapat dilihat pada baris
Equal Varians Assumend pada baris t hitung sebesar -2,567 dan nilai
Independent Samples Test
POSTTEST KONTROL
EKSPERIMEN
Equal
variances
assumed
Equal variances not
assumed
Levene's Test
for Equality
of Variances
F .034
Sig. .855
t-test for
Equality of
Means
T -2.567 -2.567
Df 64 63.991
Sig. (2-tailed) .013 .013
Mean Difference -5.636 -5.636
Std. Error Difference 2.196 2.196
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower -10.023 -10.023
Upper -1.250 -1.250
72
signifikansi (Sig.2-Tailed) adalah 0,013. Dengan nilai –t hitung < -t tabel (-
2,567 < - 1,669) dan signifikansi (0,013 < 0,05), maka Ho ditolak, sedangkan
Ha diterima. Artinya ada perbedaan pengaruh signifikan antara kelas 7 D yang
diajar dengan menggunakan metode NHT dan hasil belajar kelas 7 B dengan
menggunakan metode TPS.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa signifikasi pada uji t-test lebih kecil
dari 0, 05 (0, 013 < 0, 05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, itu berarti ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran TPS dan
metode pembelajaran NHT terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 7 SMP N 2
Pabelan.
Pada analisis data, alat analisisnya yaitu perbedaan rata-rata yang muncul
dari destributif frekuensi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Dari group statistik menunjukkan bahwa mean untuk kelompok kontrol adalah
78, 54 dengan nilai tertinggi 91 dan nilai terendah 52 dan untuk kelompok
eksperimen adalah 84, 18 dengan nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 58, itu
artinya bahwa rata-rata skor hasil belajar PKn kelompok eksperimen lebih
tinggi daripada rata-rata skor hasil belajar PKn. Sedangkan perbedaan rata-rata
(mean deference) sebesar -5, 636 (78, 55-84, 18) dan perbedaan berkisar antara
-10, 023 sampai -1250 (lower-upper).
Melihat keadaan seperti itu maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode NHT dan metode TPS sama-sama baik untuk diterapkan. Akan tetapi,
nilai rata-rata hasil belajar di kelas eksperimen yang menggunakan metode
73
NHT memiliki rata-rata yang baik dibandingkan dengan nilai rata-rata yang
menggunakan metode TPS yang dapat dilihat berdasarkan selisih nilai rata-rata
skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,273.
Hal ini dapat dikarenakan dalam pelaksanaan metode NHT menekankan
pada pembelajaran aktif agar siswa mampu bekerja sama didalam kelompok
masing-masing, penerapan metode NHT akan memunculkan banyak ide atau
pendapat yang diberikan oleh masing-masing siswa dalam kelompoknya
sehingga siswa belajar untuk menghargai pendapat orang lain.
Hal ini sejalan dengan pendapat Ibrahim (2008: 27) yang mengatakan
bahwa tujuan NHT salah satunya adalah mengembangkan ketrampilan sosial,
artinya pembelajaran NHT bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan
sosial siswa. Ketrampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau
pendapat, bekerja sama dalam kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian di SMP N 2 Pabelan, kelas yang
menggunakan metode NHT memberi pengaruh yang lebih daripada kelas yang
menggunakan metode TPS, hal ini disebabkan karena berbagai hal, antara
lain: 1) dalam metode NHT setiap siswa menjadi siap semua dan bisa
menjawab pertanyaan karena fungsi numbering atau penomoran yaitu ketika
siswa ditunjuk secara acak oleh guru untuk menjawab pertanyaan nomor 2
tentang ”Apakah pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara
bebas dan bertanggung jawab ?”, 2) dalam metode NHT kurang lebih
mempunyai 5 ide yang muncul hal ini disebabkan karena dalam kelompok
74
yang menggunakan metode NHT terdiri dari 5 orang siswa, sedangkan
kelompok yang menggunakan metode TPS kurang lebih 2 ide yang muncul, ini
disebabkan karena kelompok metode TPS hanya terdiri dari 2 murid saja, 3)
dalam diskusi kelompok terdapat siswa yang tidak bisa memberikan ide
tentang pertanyaan yang diberikan, tetapi dalam metode NHT siswa yang tidak
bisa memberikan ide dalam diskusi dapat dibantu oleh teman teman lain
sehingga pertanyaan dapat diselesaikan, sedangkan dalam diskusi metode TPS
terdapat kelompok yang anggota yang masing anggota-anggotanya tidak bisa
memberi ide dan menjawab pertanyaan, sehingga pertanyaan kurang
terselesaikan dengan baik.
Temuan-temuan dalam penelitian ini sejalan dengan hasil temuan dalam
penelitian Muzalifah (2010) yang mengatakan ada perbedaan hasil belajar
antara kelas kontrol menggunakan metode TPS dengan kelas eksperimen
menggunakan metode NHT. Dari perbedaan hasil belajar tersebut dapat
dikatakan bahwa terbukti ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar Kimia siswa kelas 8 di SMP N 3
Kota Tangerang Selatan semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Serta
penelitian Siti Wardani (2012) yang mengatakan ada perbedaan hasil belajar
siswa yang sangat signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dengan tipe TPS di kelas 8 SMP Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran