25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah SD yayasan Kristen yang ada di kota Salatiga, yaitu SD Kristen Satya Wacana, SD Kristen 1, SD Kristen 3 Eben Haezer dan SD Kristen 4. Diambil 2 kelas sampel dari populasi yang akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian yaitu kelas IVA (24 siswa) dan kelas IVB (24 siswa) SD Kristen Satya Wacana. Sebelum dilakukan penelitian pada kedua kelas maka diberi pretest guna untuk mengerahui kesamaan kemampuan awal kedua kelas. Nilai rata-rata pretest pada kelas IVA 46,87 dan nilai rata-rata pretest pada kelas IVB 46,79. Berdasarkan nilai rata-rata pretest kelas IVA dan kelas IVB dapat dikatakan bahwa kemampuan awal kedua kelas relatif sama. Sehingga ditentukan kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol. Daftar jumlah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Subjek Penelitan SD Kristen Satya Wacana Salatiga Kelas Jumlah Siswa IVA Eksperimen 24 siswa IVB Kontrol 24 siswa Jumlah Keseluruhan 48 siswa Kondisi fisik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dikatakan dalam keadaan yang sama, hal ini di lihat dari tata ruang dan fasilitas yang ada di kedua kelas misalnya meja, kursi, papan tulis, LCD, dll sama-sama dimiliki kedua kelas dan dalam kondisi masih bagus. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IVA dan kelas IVB SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian sebanyak 48 orang, 24 orang dari kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan 24 orang dari kelas IVB sebagai kelas kontrol.
17
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11148/4/T1_292012590_BAB IV.pdf · Sebelum digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada
semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah SD
yayasan Kristen yang ada di kota Salatiga, yaitu SD Kristen Satya Wacana, SD
Kristen 1, SD Kristen 3 Eben Haezer dan SD Kristen 4. Diambil 2 kelas sampel
dari populasi yang akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian yaitu kelas IVA
(24 siswa) dan kelas IVB (24 siswa) SD Kristen Satya Wacana. Sebelum
dilakukan penelitian pada kedua kelas maka diberi pretest guna untuk mengerahui
kesamaan kemampuan awal kedua kelas. Nilai rata-rata pretest pada kelas IVA
46,87 dan nilai rata-rata pretest pada kelas IVB 46,79. Berdasarkan nilai rata-rata
pretest kelas IVA dan kelas IVB dapat dikatakan bahwa kemampuan awal kedua
kelas relatif sama. Sehingga ditentukan kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan
kelas IVB sebagai kelas kontrol. Daftar jumlah siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Subjek Penelitan SD Kristen Satya Wacana Salatiga
Kelas Jumlah Siswa
IVA Eksperimen 24 siswa
IVB Kontrol 24 siswa
Jumlah Keseluruhan 48 siswa
Kondisi fisik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dikatakan
dalam keadaan yang sama, hal ini di lihat dari tata ruang dan fasilitas yang ada di
kedua kelas misalnya meja, kursi, papan tulis, LCD, dll sama-sama dimiliki kedua
kelas dan dalam kondisi masih bagus.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IVA dan kelas IVB SD Kristen
Satya Wacana Salatiga pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah
subjek yang digunakan dalam penelitian sebanyak 48 orang, 24 orang dari kelas
IVA sebagai kelas eksperimen dan 24 orang dari kelas IVB sebagai kelas kontrol.
26
Kedua kelas ini telah diuji kesamaan variansnya yang menunjukkan bahwa
keadaan kedua kelas homogen atau memiliki kondisi yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kedua kelas mempunyai kondisi
awal yang sama. Sehingga kelas eksperimen dapat diberi perlakuan pembelajaran
dengan model pembelajaran STAD dan kelas kontrol dapat diberi perlakuan
pembelajaran dengan model pembelajaran Example Non Example.
4.3 Analisis Validasi Instrumen
Sebelum digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data, instrumen
pretest dan posttest terlebih dahulu dilakukan validasi konstruk yaitu validasi
berdasarkan 3 pendapat para pakar/ahli (Sugiyono). Dalam penelitian ini, validasi
konstruk instrument tes dilakukan oleh Ari Pujiono, S.Pd, Rah Seto Sumirat,
M.Pd, Sisfitika Dwi W, S.Pd selaku guru Sekolah Dasar.
Hasil validitas instrumen berupa tes, menunjukkan bahwa soal pretest yang
berjumlah sepuluh soal, enam soal isian dan empat soal uraian tentang materi
persegi dan persegi panjang telah memenuhi kriteria, karena kisi-kisi instrumen
yang disusun dengan butir-butir soal yang disusun sesuai. Hasil validitas
instrumen tes, untuk posttest yang berbentuk uraian sebanyak sepuluh butir soal
tentang materi bangun ruang kubus dan balok telah memenuhi kriteria, karena
adanya kesesuaian kisi-kisi instrumen yang disusun dengan butir soal yang
dipakai dan kesesuaian dengan materi yang diajarkan, bahasa yang digunakan
dalam penyusunan instrument tes mudah dipahami oleh peserta didik.
4.4 Analisis Kemampuan Awal
Kemampuan awal dalam penelitian ini adalah pretest, pretest diberikan
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum kedua kelas mendapat
perlakuan pada pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD dan
Example Non Example. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat di lihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Pretest
Kelompok Rata-rata Nilai Pretest
Eksperimen 46,87
Kontrol 46,79
27
Berdasarkan tabel 4.2 menunjuklan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen
dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Kelas eksperimen memiliki nilai
rata-rata sebesar 46,87 dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 46,79.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa dalam kedua kelas tidak
berbeda secara signifikan. Kedua kelas dapat diberi perlakuan yang berbeda untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar pada model pembelajaran mana yang lebih
efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran
Example Non Example.
4.3.1 Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data pretest dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Pengambilan data
untuk uji normalitas pretest dilakukan di awal penelitian, sebelum pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan Example Non
Example. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov dengan
menggunakan program SPSS version 16.0 for windows dengan taraf signifikansi
0,05.
Tahap melakukan uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov melalui
program SPSS version 16.0 for windows adalah Analyze → Nonparametic Tests
→ 1-Sample K-S (Kolmogorov-Smirnov) → maka keluar kotak One-Sample
Kolmogorov-Smirnov → masukkan data yang akan di uji pada kolom Variable list
→ centang normal → Ok. Hasil uji normalitas untuk data pretest dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol
N 24 24
Normal Parametersa Mean 46.88 46.79
Std. Deviation 6.873 7.868
Most Extreme Differences Absolute .259 .254
Positive .228 .254
Negative -.259 -.252
Kolmogorov-Smirnov Z 1.267 1.244
Asymp. Sig. (2-tailed) .081 .090
a. Test distribution is Normal.
28
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi kelas
eksperimen sebesar 0,081 dan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,090. Nilai
signifikansi kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih besar dari 0,05 (0,081 > 0,05
dan 0,090 > 0,05) yang berarti H0 diterima, dengan kata lain bahwa kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Berikut adalah histogram yang
menunjukkan bahwa hasil pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Histogram Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.3.2 Uji Homogenitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang sama atau tidak.
Pengambilan data untuk uji homogenitas dilakukan di awal penelitian, sebelum
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dan
Example Non Example. Uji homogenitas ini menggunakan statistik uji One-Way
ANOVA dengan bantuan program SPSS version 16.0 for windows dengan taraf
signifikansi 0,05.
Tahap melakukan uji normalitas dengan uji One-Way ANOVA melalui
program SPSS version 16.0 for windows adalah Analyze → Compare Means →
29
One-Way ANOVA → maka keluar kotak One-Way ANOVA → masukkan data
pretest pada kolom Dependent list, masukkan data kelas pada kolom Factor →
klik Options → centang Homogeneity of Variance test → Continue → Ok. Hasil
uji homogenitas untuk data pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Homogenitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.009 1 46 .925
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya sebesar
0,925 yang lebih besar dari 0,05 (0,925 > 0,05) berarti H0 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang