Top Banner
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak terletak di Desa Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. Di lihat dari letak geografisnya SD ini jauh dari pusat kota Demak ± 21 Km, Jarak tempuh ke SD Negeri 02 Tlogosih dari Kecamatan Kebonagung kurang lebih 5 Km. Jumlah siswa SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak mulai dari kelas 1 sampai kelas VI adalah sebanyak 128 siswa. Dengan keadaan bakat, kemampuan, katerampilan, yang berbeda- beda, mayoritas siswa dari SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak beragama Islam sedangkan jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 5 orang guru kelas, 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga, 3 wiyata bakti, 1 orang guru agama islam, dan 1 penjaga sekolah. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak dengan subyek penelitian siswa kelas IV sebanyak 24 siswa. 4.2. Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak yang berjumlah 24 siswa pada pembelajaran Matematika. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 5. 54
53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

May 23, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subjek Penelitian

SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak

terletak di Desa Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. Di

lihat dari letak geografisnya SD ini jauh dari pusat kota Demak ± 21 Km,

Jarak tempuh ke SD Negeri 02 Tlogosih dari Kecamatan Kebonagung

kurang lebih 5 Km.

Jumlah siswa SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung

Kabupaten Demak mulai dari kelas 1 sampai kelas VI adalah sebanyak 128

siswa. Dengan keadaan bakat, kemampuan, katerampilan, yang berbeda-

beda, mayoritas siswa dari SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung

Kabupaten Demak beragama Islam sedangkan jumlah tenaga pendidik di

SD ini ada sebanyak 5 orang guru kelas, 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga,

3 wiyata bakti, 1 orang guru agama islam, dan 1 penjaga sekolah. Penelitian

ini dilakukan di SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten

Demak dengan subyek penelitian siswa kelas IV sebanyak 24 siswa.

4.2. Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri 02 Tlogosih Kecamatan

Kebonagung Kabupaten Demak yang berjumlah 24 siswa pada

pembelajaran Matematika. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum

dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat

dalam tabel 5.

54

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

55

Tabel 6. Hasil Analisis Post Tes Prasiklus

No. Keterangan Jumlah

1. Nilai Rata-rata 50,2

2. Siswa yang tuntas belajar 6

3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18

4. Nilai terendah 10

5. Nilai tertinggi 100

6. Presentase ketuntasan belajar kelas 25 %

Sumber: Data Primer

Dari tabel hasil analisis post tes sebelum dilakukan tindakan diperoleh

rata-rata hasil belajar siswa 50,2 dengan ketuntasan belajar 25 % atau 6

siswa tuntas belajar dengan mendapat nilai lebih atau sama dengan 65

dan siswa tidak tuntas 75 % atau 18 siswa. Nilai tertinggi 100 dan

terendah 10. Untuk Lebih Jelasnya dapat di lihat di Lampiran I Hal.

113.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

56

Tabel 7. Rekapitulasi Perolehan Nilai Prasiklus

Dilihat dari tabel di atas pembelajaran belumlah efektif dengan

banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=65).

Diagram 1 . Hasil Perolehan Nilai Prasiklus

Dari data diatas, siswa yang nilainya <40 berjumlah 5 orang anak, 40

s/d 60 berjumlah 13 orang anak, 65 s/d 100 berjumlah 6 orang anak.

Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi

membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas IV SD

NILAI FREKUENSI PRESENTASE

20 2 8.33

30 1 4.16

35 2 8.33

40 5 20.83

45 1 4.16

50 3 12.5

55 2 8.33

60 1 4.16

65 2 8.33

70 2 8.33

80 1 4.16

100 1 4.16

JUMLAH 24 100

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

57

Negeri 02 Tlogosih Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak pada mata

pelajaran Matematika.

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament). Dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Paparan Hasil Belajar

Dalam tindakan ini, untuk mengukur peningkatan prestasi

belajar siswa diadakan post tes dilakukan setiap akhir siklus.

Berdasarkan hasil post tes diakhir siklus I diperoleh hasil

analisis data seperti yang tersaji pada tabel 8.

Tabel 8. Hasil Analisis Post Tes Siklus I

No. Keterangan Jumlah

1. Nilai Rata-rata 59.7

2. Siswa yang tuntas belajar 11

3. Siswa yang tidak tuntas belajar 13

4. Nilai terendah 20

5. Nilai tertinggi 100

6. Presentase ketuntasan belajar kelas 45.8 %

Sumber: Data Primer

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

58

Dari tabel hasil analisis post tes siklus I diperoleh rata-rata hasil belajar

siswa 59,7 dengan ketuntasan belajar 45,8 % atau 11 siswa tuntas

belajar dengan mendapat nilai lebih atau sama dengan 65 dan siswa

tidak tuntas 54,1 % atau 13 siswa. Nilai tertinggi 100 dan terendah 20.

Untuk Lebih Jelasnya dapat di lihat di Lampiran 2 Hal. 114.

Tabel 9. Rekapitulasi Perolehan Nilai Siklus I

Dari tabel diatas dapat kita

simpulkan pada diagram di bawah ini:

NILAI FREKUENSI PRESENTASE

20 1 4.16

25 1 4.16

30 1 4.16

35 1 4.16

40 1 4.16

45 2 8.33

50 4 16.66

55 2 8.33

60

0

70 3 12.5

75 3 12.5

80 1 4.16

85 1 4.16

90 1 4.16

95 1 4.16

100 1 4.16

JUMLAH 24 100

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

59

Dari data diatas, siswa yang nilainya <40 berjumlah 4 orang

anak, 40 s/d 60 berjumlah 9 orang anak, 65 s/d 100 berjumlah 11 orang

anak. Dari tindakan siklus I sudah ada peningkatan, namun

peningkatan tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan.

b. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran

1) Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I

adalah sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

materi yang akan diajarkan sesuia dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

b) Menyiapkan media yang digunakan dalam proses

pembelajaran yaitu model bangunan kubus, balok, Tabung

Kerucut dan Bola, lembar latihan soal/LKS, kartu soal game

dan turnamen.

c) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi. Lembar

observasi ini ada 2 macam, yaitu lembar aktifitas guru dan

aktifitas siswa.

d) Menyiapkan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa

setelah mempelajari materi.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

60

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatuf tipe TGT pada siklus I dideskripsikan

sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (Siklus I)

Pertmuan pertama ini dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Maret 2012

Pokok Bahasan : Sifat-sifat bangun Kubus dan Balok

Kelas/Semester : IV/II

Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)

Pukul : 07.00 – 08.10 WIB

Uraian Kegiatan

Kegiatan pada pertemuan pertama ini meliputi

apersepsi, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

(1) Apersepsi (5 menit)

Pelajaran dimulai pukul 07.00. Sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam, dan siswa

bersama-sama berdoa. Kemudian guru melakukan absensi

dan menyiapakan media pembelajaran (model bangun

kubus dan balok, lembar latihan soal/LKS, kartu soal game.

(2) Kegiatan Awal (10 menit)

Pada kegitan awal ini guru melakukan apersepsi.

Guru menunjukkan tempat kapur tulis dan penghapus dari

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

61

kayu kepada siswa. Kemudian memberikan pertanyaan

kepada siswa tentang bangun ruang yang menyerupai

bentuk benda-benda tadi. Atas pertanyaan tersebut sebagian

besar siswa dapat menjawabnya.

Setelah Tanya jawab, guru menunjukkan satu

persatu model bangunan kubus dan balok. Guru meminta

siswa mengamati masing-masing bangun tersebut,

kemudian memberikan pertanyaan tentang unsur-

unsur/bagian-bagian yang terdapat pada bangun ruang.

Untuk memancing jawaban siswa, guru menunjukkan

rangka bangun kubus. Ketika guru menunjukkan satu

persatu bagian-bagian bangun, guru memberikan

pertanyaan tentang nama-nama bagian yang ditunjuk dan

meminta siswa memberikan jawabannya. Dengan cara

seperti ini sebagian besar siswa dapat menjawab satu

persatu bagian-bagian bangun ruang yang ditunjuk guru.

Selanjutnya guru menginformasikan tujuan pembelajaran

dan prosedur/langkah-langkah model pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

(3) Kegiatan Inti (50 menit)

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan secara singkat

materi tentang sifat-sifat bangun kubus dan balok. Pada

pertemuan ini guru menggunakan media berupa model

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

62

bangun kubus dan balok untuk menjelaskan materi.

Walaupun sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan sungguh-sungguh. Tetapi, masih saja ada salah

satu siswa yang suka bercanda dan berbicara sendiri dengan

temannya dan ada juga siswa yang asik dengan mainannya.

Guru mengkondisikan siswa-siswa tersebut agar

memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Guru juga

menegaskan kepada siswa bahwa setiap siswa mempunyai

tanggung jawab untuk menguasai materi. Dalam

pembelajaran kooperatif tipe TGT, penguasaan materi

setiap siswa sangat mempengaruhi perolehan skor

kelompok dalam bermain game/turnamen. Pada pertemuan

ini terlihat kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran.

Ketika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi pelajaran, tidak ada satupun siswa

yang berani mengajukan pertanyaan. Guru memberikan

motivasi kepada siswa untuk tidak perlu takut bertanya:

“Anak-anak, Bapak sangat senang jika kalian mau bertanya

tentang materi yang belum jelas. Jangan takut bertanya,

karena dengan bertamya kalian akan lebih paham”.

Walaupun guru sudah memberikan motivasi tetapi siswa

masih saja malu-malu dan takut bertanya. Bahkan ada

siswa yang sudah tunjuk jari untuk bertanya, tetapi ketika

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

63

guru memintanya untuk mengutarakan pertanyaannya,

siswa tersebut justru diam saja dan tidak berani berkata

apapun. Untuk kali pertama ini, guru masih

memakluminya, dan guru malanjutkan pelajaran pada

kegiatan berikutnya.

Tiba saatnya bagi guru untuk mengorganisasikan

siswa dalam kelompok-kelompok heterogen. Setiap

kelompok terdiri atas 4-6 siswa. Kelompok tersebut terdiri

atas siswa-siswa yang memiliki kemampuan akademik,

jenis kelamin, latar belakang, dan agama beragam/berbeda.

Tetapi sebelumnya guru meminta siswa untuk mengatur

tempat duduk untuk diskusi kelompok.

Setelah semuanya siap, siswa menempatkan diri

dalam kelompknya masing-masing. Selanjutnya guru

memberi latihan soal/LKS kepada setiap kelompok untuk

dikerjakan. Waktu pengerjaan LKS 15 menit. Guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca dan

memahami LKS, dan apabila ada yang belum paham

mengenai LKS tersebut dapat ditanyakan kepada guru.

Tetapi tidak ada satupun siswa yang berani bertanya. Pada

saat kegiatan ini, tampak siswa bertanya tentang soal LKS

yang belum jelas. Guru menjelaskan secara klasikal

mengenai pertanyaan tersebut. agar seluruh siswa

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

64

memahaminya. Pada setiap kesempatan guru selalu

memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Ketika siswa sedang mengerjakan LKS dan

berdiskusi, guru berkeliling keseluruh penjuru kelas melihat

diskusi/belajar kelompok dari tiap kelompok dan sesekali

duduk dengan salah satu kelompok untuk mendengarkan

mereka belajar dan berdiskusi. Dalam mengerjakan latihan

soal/LKS siswa dituntut untuk saling bekerjasama. Namun

kenyataan yang terjadi, sebagian besar siswa masih terlihat

bekerja sendiri-sendiri dalam mengerjakan LKS, tidak ada

pembagian tugas. Apabila yang tidak mengerjakan LKS,

mereka hanya menonton saja atau asik dengan kegiatannya

seperti menggambar atau bermain. Guru menegur siswa

yang tidak disiplin tersbut dengan memberikan penjelasan

agar berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk

menyelesaikan soal-soal LKS.

Setelah kurang lebih 15 menit diskusi kelompok

berlangsung, guru meminta siswa untuk mewakili

kelompoknya dalam mempresentasikan hasil diskusi

mereka. Siswa diminta maju untuk menulis hasil

pekerjaannya di papan tulis. Namun tidak ada satupun

siswa yang berani maju. Oleh karna itu, guru menunjuk

wakil dari setiap kelompok untuk maju. Tetapi siswa masih

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

65

saja enggan maju. Guru memberi motivasi kepada siswa

untuk tidak perlu takut maju. Akhirnya beberapa siswa

yang ditunjuk tadi, kemudian maju untuk

mempersentasikan jawaban kelompoknya.

Saat LKS mulai dibahas, ada beberapa kelompok

yang belum selesai mengerjakan. Alokasi waktu untuk

mengerjakan LKS dirasa kurang karena siswa belum

terbiasa dengan diskusi kelompok, sehinngga siswa belum

dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Dalam

pembahasan, guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang maju. Dan

menanyakan kepada siswa apakah penyelesaian tersebut

sudah benar, apakah dari penyelesaian tersebut siswa sudah

jelas atau apakah ada jawaban lain. Tidak ada siswa yang

berani menanggapi bahkan bertanya. Siswa lebih banyak

diam. Guru akhirnya menunjuk kelompok lain untuk

menanggapi atau menulis jawaban apabila jawabannya

berbeda dengan kelompok yang maju. Baru kemudian

siswa yang ditunjuk tersebut mananggapi atau menuliskan

jawaban yang berbeda.

Kegiatan berikutnya, guru meminta masing-masing

kelompok untuk mendelegasikan wakilnya untuk bermain

game. Wakil-wakil setiap kelompok menempatkan diri

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

66

dalam meja-meja yang sudah dipersiapkan. Siswa yang

bermain game sebanyak 4 siswa. Sebelum game

dilaksanakan, guru menjelaskan langkah-langkah dan

peraturan dalam bermain game secara rinci. Guru juga

menjelaskan kepada siswa lain yang tidak mewakili

kelompoknya dalam game mempunyai kewajiban

mengerjakan sosl-soal yang dibacakan dalam game secara

kelompok. Hasil pekerjaan soal-soal game dijadikan

sebagai laporan kelompok dan diserahkan pada akhir

pembelajaran. Untuk menjaga sportivitas, siswa yang tidak

bermain game, dilarang memberikan jawaban kepada

teman kelompoknya yang main dalam game. Waktu

pelaksanaan game 15 menit.

Game diwakili oleh pembaca soal pertama oleh

guru dari kartu soal yang terpilih, apabila terdapat gambar

maka guru atau siswa yang tidak bermain dalam game

dapat menggambarkan di papan tulis. Siswa yang sudah

mendapatkan jwaban dapat mengacungkan jari dan

mengutarakan jawaban secara lisan atau menulis jawaban

di papan tulis setelah guru mempersilahkan. Apabila

jawaban benar, siswa dapat skor 20 dan berhak memilih

kartu berikutnya. Apabila jawaban salah, maka siswa tidak

terkena pengurangn skor dan siswa yang lain mendapat

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

67

kesempatan menjawab pertanyaan dengan ketentuan

apabila benar mendapat poin 10 dan berhak memilih kartu

soal. Jika kedua jawaban siswa salah, maka kesempatan

memilih soal diberikan kepada guru. Skor game siswa

ditulis di papan tulis. Game selesai apabila waktu

habis/kartu soal habis.

Siswa lain yang tidak mengikuti game, seharusnya

menjadikan soal-soal yang dibacakan dalam game secara

kelompok. Namun tidak demikian yang terjadi, ada

sebagian siswa yang lain justru melihat/menonton

permainan game tersebut. Oleh karna itu, guru

mengkondisikan siswa dan menegaskan kepada siswa-

siswa yang tidak bermain game untuk bersungguh-sungguh

dalam mengerjakan soal-soal game.

Setelah game selesai, dilanjutkan

penilaian/penghitungan skor game. Hasil penghitungan

peserta dengan poin tertinggi akan mendapat penghargaan

yang ditujukan kepada kelompoknya.

(4) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pertemuan pertama ini, diakhiri dengan

penyimpulan apa yang telah dipelajarai dan di diskusikan

bersama. Guru juga memberikan tidak lanjut berupa

pemberian pesan-pesan agar siswa rajin belajar dan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

68

motivasi siswa untuk meraih keinginannya agar menjadi

kelompok yang terbaik.

b) Pertemuan Kedua (Siklus I)

Pertmuan kedua ini dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 27 Maret 2012

Pokok Bahasan : Sifat-sifat bangun kubus dan balok

Kelas/Semester : IV/II

Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)

Pukul : 07.00 – 08.10 WIB

Uraian Kegiatan

Kegiatan pada pertemuan kedua ini meliputi apersepsi,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

(1) Kegiatan Awal (5 menit)

Pertemuan kedua dimulai pukul 07.30 sampai

dengan 08.10. Sebelum proses pembelajaran dimulai, guru

dan siswa saling mngucapakan salam dan dilanjutkan

dengan doa bersama-sama. Kemudian guru melakukan

absensi dan mempersiapkan kartu soal turnamen).

(2) Kegiatan Inti (60 menit)

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk

bergabung dengan kelompok yang telah ditetapkan pada

pertemuan yang sebelumnya. Posisi tempat duduk diatur

sedemikian rupa untuk berdiskusi kelompok. Guru

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

69

menginformasikan bahwa pertemuan ini adalah untuk

tournament.

Sebelum turnamen dilaksanakan, guru

mengordinasikan siswa ke dalam meja-meja turnamen yang

telah ditetapkan. Turnamen terdiri dari 3 meja dimana

dalam 1 meja terdiri atas 4 siswa dengan kemampuan yang

sama tingkat akademiknya. Semua siswa bermain dalam

turnamen ini. Meja 1 terdiri atas siswa dengan tingkat

kemampuan tinggi, meja 2 terdiri atas siswa dengan

kemampuan di bawahnya, dan begitu seterusnya sampai

meja 3. Tiap meja terdapat kartu kendali yang harus diisi

oleh siswa oleh siswa yang bersangkutan. Tiap meja

terdapat kartu soal untuk dikerjakan secara individu dengan

waktu yang sama. Soal meja 1 dengan lainnya berbeda.

Waktu pengerjaan tiap soal 5 menit. Setelah pengerjaan

soal selesai, dilanjutkan pengoreksian jawaban dengan cara

menukarkan jawaban dengan teman meja lainnya

berdasarkan kunci jawaban yang di bacakan guru, siswa

yang mengoreksi, mengisikan hasil koreksi, pada kartu soal

turnamen, guru langsung menuliskan satu persatu skor

turnamen di papan tulis agar pemberian skor lebih terbuka.

Siswa dengan nilai tertinggi pada tiap meja naik ke

meja yang lebih tinggi, kecuali siswa pada meja I. Siswa

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

70

dengan nilai terendah pada tiap meja turun ke meja yang

lebih rendah, turnamen selesai ketika kartu soal turnamen

habis.

Setelah turnamen selesai, dilanjutkan penghitungan

skor ternamen di papan tulis. Selanjutnya guru

menginformasikan kepada siswa kelompok dan menjadi tim

super dan tim baik.

(3) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pada kegiatan akhir ini siswa mengerjakan post tes

secara individu, kemudian guru bersama siswa mengoreksi

hasil tes. Selanjutnya guru menginformasikan tentang

materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Selain itu juga guru memberikan tindak lanjut berupa

pemberian pesan-pesan agar siswa rajin belajar.

(RPP Siklus I-2 dapat di lihat pada lampiran 3 Hal 115).

c) Observasi

a) Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I dapat dilihat

pada tabel 10 di bawah ini: Adapun Lembar pengamatan

aktivitas siswa siklus I dapat di lihat pada lampiran 4 hal 132.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

71

Tabel 10. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No Aktivitas Siswa

Penilaian

Pertemuan I Pertemuan II

1. Partisipasi siswa dalam pembelajaran 2 2

2. Belajar kelompok/tim 2 2

3. Bermain dalam game/turnamen 3 2

Jumlah 7 2

Rata-Rata 2,3 2

Presentase 58,3 % 50 %

Rata-Rata Presentase 54,1 %

Kategori Kurang

Keterangan:

Skala penilaian:

1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat baik

b) Observasi Aktivitas Guru

Pengamatan aktivitas guru siklus I dapat dilihat pada

tabel 11 di bawah ini: Adapun Lembar pengamatan aktivitas

guru siklus I dapat di lihat pada lampiran 5 hal 134.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

72

Tabel 11. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

No Aktivitas Guru

Penilaian

Pertemuan I Pertemuan II

1. Kegiatan Awal 3 3

2. Menjelaskan/menyajikan materi 3 3

3.

Mengorganikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

4 4

4.

Membimbing kelompok bekerja dan

belajar

3 3

Jumlah 15 16

Rata-Rata 3 3,2

Presentase 75 % 80 %

Rata-Rata Presentase 77 %

Kategori Baik

Keterangan:

Skala Penilaian:

1= Kuarang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

c) Refleksi

Refleksi tindakan pada siklus I ini lebih difokuskan

pada masalah yang muncul selama tindakan. Berdasarkan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

73

deskripsi data siklus I, maka dalam pembelajaran ini ditemukan

permasalah sebagai berikut:

(1) Dalam presentasi kelas, masih ada beberapa siswa yang

kurang disiplin, seperti ngobrol atau bercanda dengan

temannya sebangku. Ada juga yang sibuk dengan

mainannya.

(2) Diskusi kelompok belum berjalan baik, karena masih ada

anggota kelompok yang tidak mendiskusikan soal dan LKS.

Kerjasama antar anggota juga belum tampak. Dalam

kelompok juga masih ada beberapa siswa yang suka

mengobrol/berbicara diluar masalah yang didiskusikan.

(3) Alokasi waktu untuk mengerjakan LKS selama 15 menit

masih kurang efektif karena siswa masih belum terbiasa

dengan belajar kelompok.

(4) Perhatian dan bimbingan guru masih kurang merata,

sehingga masih ada siswa yang menunggu bimbingan dari

guru.

(5) Interaksi antara siswa dengan guru masih kurang, karena

hanya siswa tertentu saja yang menjawab pertanyaan dari

guru.

(6) Keberanian siswa untuk betanya, mengeluarkan pendapat

maupun mampresentasikan hasil dikusi ke depan kelas

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

74

masih kurang, mereka masih menunggu guru menunjuk

mereka untuk melakukan kegiatan tersebut.

(7) pelaksanaan game/turnamen belum berjalan dengan baik,

karena masih ada beberapa siswa yang belum memahami

langkah-langkah dan prosedur bermain game/turnamen.

(8) Masih ada beberapa siswa yang melakukan kerjasama pada

saat pelaksanaan tes.

d) Revisi

Berdasarkan kondisi dan permasalahan yang telah

diuraikan di atas, maka perlu diadakan revisi untuk

pelaksanaan berikutnya:

(1) Guru memperjelas kembali tentang langkah-langkah dan

prosedur pelaksanaan game/turnamen agar siswa lebih

memahaminya.

(2) Guru harus sering memotivasi siswa untuk aktif berdiskusi

dengan kelompoknya dan memotivasi siswa untuk meraih

keinginannya. Guru juga memperingatkan siswa untuk

tidak mengobrol atau bercanda pada saat belajar kelompok

dalam mengerjakan soal-soal LKS agar pembelajaran lebih

efektif.

(3) Perbaikan rencana pembelajaran dengan lebih merinci

waktu sebaik-baiknya.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

75

(4) Waktu yang digunakan untuk belajar kelompok ditambah

menjadi 20 menit agar siswa lebih tuntas dalam

mengerjakan soal. Alokasi waktu untuk post tes tetap 20

menit dengan tingkat kesukaran soal disesuaikan dengan

waktu tes.

(5) Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan serta

motivasi pada siswa, sehingga diharapkan seluruh siswa

dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, berdiskusi

maupun bertanya kepada guru.

(6) Pada pelaksanaan tes, guru mengingatkan kembali bahwa

tes dikerjakan secara individu dan siswa tidak

diperkenankan saling bekerjasama.

4.3.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

menggunakan model pembelajaran koopertif tipe TGT (Teams Games

Tournament). Dijabarkan hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. Penerapan Hasil Pembelajaran

Dalam tindakan ini, untuk mengukur peningkatan prestasi

belajar siswa diadakan post tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus.

Berdasarkan hasil post tes diakhir siklus diperoleh hasil analisis data

seperti yang tersaji pada tabel 12. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

pada lampiran 6 Hal 137.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

76

Tabel 12. Hasil Analisis Post Tes Siklus II

No. Pencapaian Jumlah

1. Nilai rata-rata 91.8

2. Siswa yang tuntas belajar 23

3. Siswa yang tidak tuntas belajar 1

4. Nilai terendah 40

5. NIlai tertinggi 100

6. Presentasi ketuntasan belajar kelas 95,8 %

Dari tabel hasil analisis post tes siklus II diperoleh rata-rata

hasil belajar siswa 91,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 95,8 % atau

23 siswa tuntas belajar dengan mendapat nilai lebih atau sama dengan

65 dan siswa yang tidak tuntas 4,1 % atau 1 siswa. Nilai tertinggi 100

dan terendah 40.

Tabel 13. Rekapitulasi

Perolehan Nilai Siklus II

Berdasarkan data hasil analisis post tes siklus II selengkapnya

disajikan dalam diagram berikut:

NILAI FREKUENSI PERSENTASE

40 1 4.16

85 2 8.33

90 7 29.16

95 7 29.16

100 7 29.16

JUMLAH 24 100

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

77

Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat

nilai terendah adalah satu orang dengan nilai 40, siswa yang mendapat

nilai 85 adalah 2 orang anak, yang mendapat nilai 90 adalah 7 anak, yang

mendapat nilai 95 adalah 7 anak, dan yang mendapat nilai tertinggi

sebanyak 7 anak. Dari data diatas jelas bahwa siklus II telah menunjukkan

keberhasilan.

b. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran

1) Perencanaan

Tindakan yang akan dilakanakan pada siklus II ini masih

tetap akan melaksanakan tindakan utama seperti siklus I, yaitu

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada

siklus II ada beberapa hal yang akan dilalukan untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan pada siklus I, adalah sebagai berikut:

a) Guru memperjelas kambali tentang langkah-langkah dan

prosedur palaksanaan game/turnamen agar siswa lebih

memahaminya.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

78

b) Guru harus sering memotivasi siswa untuk aktif berdiskusi

dengan kelompoknya dan memotivasi siswa untuk meraih

keinginannya. Guru juga memperingatkan siswa untuk tidak

mengobrol atau bercanda pada saat belajar kelompok dalam

mengerjakan soal-soal LKS agar pembelajaran lebih efektif.

c) Perbaikan rencana pembelajaran dengan lebih merinci waktu

sebaik-baiknya.

d) Waktu yang digunakan untuk belajar kelompok ditambah

menjadi 20 menit agar siswa lebih tuntas dalam mengerjakan

soal. Alokasi waktu utuk post tes tetep 20 menit dengan tingkat

kesukaran soal disesuaikan dengan waktu tes.

e) Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan serta

motivasi pasa siswa, sehingga diharapkan seluruh siswa dapat

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, berdiskusi maupun

bertanya kepada guru.

f) Pada pelaksanaan tes, guru mengingatkan kemabali bahwa tes

dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan saling

bekerjasam.

2) Pelaksanaan

a) Pertemuan pertama (siklus II)

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Selasa, 03 April 2012

Pokok Bahasan : Sifat-sifat bangun tabung, kerucut dan bola

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

79

Kelas/Semester : IV/II

Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)

Pukul : 07.00 – 08.10 WIB

Uraian Kegiatan

Kegiatan pada pertemuan pertama ini meliputi

apersepsi, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

(1) Apersepsi (5 menit)

Sebelum pembelajaran dimulai guru memeriksa

kesiapan ruang dan kesiapan siswa, dilanjutkan

mengucapkan salam. Siswa bersama-sama berdoa, setelah

selesai guru melakukan absensi dan menyiapkan media

pembelajaran (model bangun tabung, kerucut, bola, lembar

latihan soal/LKS, dan kartu soal game).

(2) Kegiatan Awal (10 menit)

Pada kegiatan awal ini guru melakukan apersepsi

dengan menunjukkan model bangun tabung, kerucut dan

bola kepada siswa. Selanjutnya guru menginformasikan

tujuan pembelajaran dan menegaskan kembali

prosedur/langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

tipe TGT. Selain itu, guru juga memotivasi siswa agar lebih

serius lagi dalam berdiskusi menegerjakan soal-soal LKS.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

80

(3) Kegiatan Inti (50 menit)

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang

sifat-sifat bangun tabung, kerucut dan bola secara singkat

dengan menggunakan media berupa model bangun tabung,

kerucut dan bola untuk menjelaskan materi. Siswa

memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh, walaupun

di dalam kelas sedikit ramai tetapi itu hanya pembicaraan

kecil saja oleh siswa tentang materi pelajaran. Namun

secara keseluruhan pembelajaran berjalan efektif. Aktifitas

beberapa siswa dalam menjawab pertanyaan yang ditujukan

guru juga sudah tampak. Tanpa ditunjuk, siswa berani

menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

Selanjutnya, guru mengorganisasikan kelompok-

kelompok heterogen. Siswa secara berkelompok

mengerjakan latihan soal/LKS yang diberikan oleh guru.

Waktu pengerjakan LKS ditambah menjadi 20 menit.

Ketika siswa sedang mengerjakan LKS dan berdiskusi,

seperti biasa guru berkeliling keseluruh penjuru kelas

melihat diskusi/belajar kelompok dari tiap kelompok untuk

mendengarkan mereka belajar dan berdiskusi. Disela-sela

guru memantau proses diskusi belajar siswa, guru

memberikan motivasi agar siswa lebih aktif dalam

berdiskusi. Guru juga membimbing siswa kepada siswa

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

81

yang membutuhkannya. Diskusi kelompok pada pertemuan

kedua ini sudah berjalan baik bila dibandingkan pertemuan

sebelumnya. Salah satu siswa ada yang mencoba mengisi

soal LKS yang masih kosong. Apabila ada siswa yang

kurang teliti dalam mengerjakan soal, siswa yang lain

berusaha membetulkannya. Dalam kelompok sudah ada

pembagian tugas yang harus dikerjakan oleh setiap anggota

kelompok. Sebagian besar siswa menjawab soal-soal dalam

LKS dengan sungguh-sungguh. Aktifitas siswa saat

mengobrol dengan teman atau mengganggu teman juga

sudah berkurang.

Tak terasa waktu sudah habis, tetapi siswa masih

asik berdiskusi bagaimana menyelesaikan soal-soal dalam

LKS. Karena waktu diskusi sudah habis, maka guru

mempersilahkan siswa untuk menulis jawaban hasil

diskusinya di papan tulis.

Dalam pembahasan soal, guru juga memberi

kesempatan kepada siswa yang lain untuk memberikan

komentar jika ada jawaban yang kurang benar atau ada

jawaban yang belum dimengerti. Tampak siswa sudah

berani memberikan komentar terhadap jawaban siswa lain.

Komentar siswa hanya terbatas pada memberikan jawaban

benar atau salah saja.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

82

Kegiatan berikutnya, guru meminta masing-masing

kelompok untuk mendelegasikan wakilnya untuk bermain

game. Wakil-wakil setiap kelompok menampilkan diri

dalam meja-meja yang sudah dipersiapkan. Sebelum game

dilaksanakan, guru menjelaskan langkah-langkah dan

peraturan dalam bermain game secara rinci. Langkah-

langkah permainan/ game pada pertemuan ini sama seperti

game sebelumnya.

Pada pelaksanaan game ini, sebagian siswa terlihat

senang karena mereka menganggap kegiatan ini seperti

acara-acara kuis yang ada ditelevisi. Siswa juga sudah

memahami langkah-langkah dan peraturan permainan

game. Suportivitas siswa dalam bermain game juga tampak,

tidak ada siswa yang bermain curang.

Kondisi kelas pada saat pelaksanaan game terlihat

kondusif. Siswa yang tidak mewakili kelompoknya bermain

game, mengerjakan soal-soal yang dibacakan dalam game.

Mereka terlihat antusias sekali mengerjakan soal-soal

tersebut. Soal-soal tersebut dikerjakan secara kelompok dan

dikumpulkan pada akhir pertemuan.

Setelah game selesai, dilanjutkan penilaian/

perhitungan skor. Hasil perhitungan peserta dengan poin

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

83

tertinggi akan dapat penghargaan yang ditujukan kepada

kelompoknya.

(4) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pada pertemuan ini, pembelajaran diakhiri dengan

menyimpulkan bersama-sama materi yang telah dipalajari

dan didiskusikan bersama. Guru juga memberikan tindak

lanjut berupa pemberian pesan-pesan agar siswa rajin

belajar.

b) Pertemuan Kedua (Siklus II)

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Selasa, 03 April 2012

Pokok Bahasan : Sifat-sifat bangun tabung, kerucut dan bola

Kelas/Semester : IV/II

Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)

Pukul : 11.00 – 12.10 WIB

Uraian Kegiatan

Kegiatan pada pertemuan kedua ini meliputi apersepsi,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

(1) Apersepsi (5 menit)

Pelajaran dimulai pukul 11.00. Sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam, dan siswa

bersama-sama berdoa, setelah selesai guru menyiapakan

lembar latihan soal/LKS, kartu soal turnamen).

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

84

(2) Kegiatan Awal (10 menit)

Kegiatan awal dimulai dengan apersepsi, yaitu guru

mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi sifat-

sifat dan unsur-unsur bangun bangun tabung, kerucut dan

bola dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Pada

kegiatan ini, ada beberapa siswa yang antusias menjawab

pertanyaan guru,

(3) Kegiatan Inti (50 menit)

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk

bergabung dengan kelompok yang telah ditetapkan pada

pertemuan sebelumnya.

Sebelum turnamen dilaksanakan, guru

mengorganisasikan siswa ke dalam meja-meja turnamen

yang telah ditetapkan berdasarkan turnamen pada

pertemuan sebelumnya. Guru juga menjelaskan langkah-

lamgkah dan prosedur pelaksanaan turnamen. Langkah-

langkah dan prosedur pelaksanaan turnamen sama seperti

pada turnamen pertemuan sebelumnya.

Setelah turnamen selesai, dilanjutkan perhitungan

skor turnamen. Berdasarkan kartu kendali dan lembar

rangkuman tim, guru menuliska poin turnamen tiap

kelompok di papan tulis agar semua siswa mengetahui hasil

perolehan poin kelompoknya. Selanjutnya juga

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

85

menginformasikan kelompok yang menjadi tim super, tim

hebat dan tim baik.

Dalam turnamen kali ini telah berjalan sukses

seperti yang diharapkan, siswa tampak sungguh-sungguh

saat pelaksanaan turnamen. Ketika turnamen selesai, guru

memberikan penghargaan bagi kelompok juara (tim super).

Siswa sangat bergembira karena pelaksaan turnamen sangat

baik. Malah di akhir pelajaran ada beberapa siswa yang

bertanya “kapan lagi ada turnamen pak?” ini berarti mereka

sangat tertarik dengan pembelajaran model kooperatif

learning tipe TGT yang di terapkan.

(4) Kegiatan Akhir (5 menit)

Pada kegiatan akhir ini siswa mengerjakan post tes

secara individu, kemudian guru bersama siswa mengoreksi

hasil tes. Selanjutnya guru memberikan tindak lanjut berupa

pemberian pesan-pesan dan motovasi siswa agar rajin

belajar.

c. Observasi

a) Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II dapat dilihat

pada tabel 14 di bawah ini: Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

di lampiran 7 hal 138.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

86

Tabel 14. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

No Aktivitas Siswa

Penilaian

Pertemuan I Pertemuan II

1. Partisipasi siswa dalam pembelajaran 4 4

2. Belajar kelompok/tim 4 4

3. Bermain dalam game/turnamen 4 4

Jumlah 12 12

Rata-Rata 4 4

Presentase 100% 100%

Rata-Rata Presentase 100%

Kategori Sangat Baik

Keterangan:

Skala penilaian:

1= Kurang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat baik

b) Observasi Aktivitas Guru

Hasil pengamatan aktivitas guru siklus II dapat dilihat

pada tabel 15 di bawah ini: Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

di lampiran 8 Hal 142.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

87

Tabel 15. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

No Aktivitas Guru

Penilaian

Pertemuan I Pertemuan II

1. Kegiatan Awal 4 4

2. Menjelaskan/menyajikan materi 4 4

3.

Mengorganikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

4 4

4.

Membimbing kelompok bekerja dan

belajar

4 4

Jumlah 19 20

Rata-Rata 3,8 4

Presentase 95 % 100 %

Rata-Rata Presentase 97,5 %

Kategori Sangat Baik

Keterangan:

Skala Penilaian:

1= Kuarang

2= Cukup

3= Baik

4= Sangat Baik

c) Refleksi

Pada siklus II secara keseluruhan partisipasi siswa

dalam pembelajaran sudah sangat baik. Semua siswa

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

88

memperhatikan pembelajaran dengan sungguh-sungguh.

Mereka menyadari jika mereka memiliki tanggung jawab untuk

menguasai materi agar dapat membantu perolehan skor

kelompok dalam game dan turnamen. Walaupun tidak

seluruhnya, namun dalam pembelajaran sudah tampak

beberapa siswa yang berani mengajukan pertanyaan kepada

guru, baik pada waktu presentasi kelas maupun diskusi

kelompok.

Pada saat bermain game/turnamen, siswa terlihat

senang dan antusias sekali mengikuti pelaksanaan

game/turnamen, langkah-langkah dan prosedur bermain game

dan turnamen sudah mereka pahami. Sportivitas permainan

juga selalu mereka junjung.

Selama pembelajaran guru memberikan perhatian dan

bimbingan kepada setiap kelompok. Guru berkeliling kelas

untuk memantau proses belajar kelompok siswa, sehingga

siswa aktif mengerjakan soal LKS.

Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung, pada siklus II Terjadi peningkatan hasil belajar

yaitu diperoleh nilai rata-rata post test 83,8 dengan ketuntasan

belajar 95,8 %. Presentase aktivitas belajar siswa pada siklus II

sebesar 100 % dengan kategori sangat baik.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

89

4.4. PEMBAHASAN

4.4.1. Pemaknaan temuan penelitian

Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi refleksi

pada setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Turnament). Secara

rinci peneliti sajikan pembahasan dari tiap siklus sebagai berikut:

a. Prasiklus

Berdasarkan dari data penelitian tindakan kelas pada prasiklus

diperoleh rata-rata hasil belajar siswa 50,2 dengan ketuntasan belajar

25 % atau 6 siswa tuntas belajar dengan mendapat nilai lebih atau

sama dengan 65 dan siswa tidak tuntas 75 % atau 18 siswa. Nilai

tertinggi 100 dan terendah 10.

Berdasarkan data nilai belajar prasiklus, menunjukkan ketuntasan

belajar klasikal dan rata-rata kelas belum memenuhi indikator

keberhasilan.

b. Siklus I

1) Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan dari data penelitian tindakan kelas pada siklus

I, diperoleh nilai rata-rata post tes siklus I adalah 59,7. Dari 24

siswa terdapat 13 siswa yang tidak tuntas belajar dengan presentase

54,1 %, artinya dari tes evaluasi pada materi pokok sifat-sifat

abngun ruang, siswa yang mendapat nilai <65 sebanyak 13 siswa

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

90

dengan presentase 54,1 % Sedangkan siswa yang tuntas belajar ada

11 siswa dengan presentase 45,8 %.

Hasil post tes prasiklus dan post tes siklus I terdapat

peningkatan nilai rata-rata yaitu dari 50,1 naik menjadi 59,7. Dan

juga terdapat peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa dari

25 % naik menjadi 45,8 %.

Berdasarkan data nilai hasil belajar siklus I, menunjukkan

ketuntasan belajar klasikal masih belum memenuhi indikator

keberhasilan.

Setelah melakukan refleksi, hal ini disebabkan karena

siswa masih belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif

teknik TGT dan penguasaan materi siswa kurang. Pada siklus I,

terdapat sebagian siswa meganggap bahwa dalam model

pembelajaran penguasaan materi tidak penting, karena menurut

mereka, yang harus bersungguh-sungguh menguasai materi adalah

mereka-mereka yang bermain dalam game, dan siswa yang tidak

main game tidak harus menguasai materi. Memang kenyataanya

siswa yang mewakili kelompoknya bermain dalam game adalah

siswa pandai yang penguasaan materinya bagus. Tetapi dalam

model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa yang tidak

bermain game juga mempunyai tugas untuk mengerjakan soal-soal

game yang dimainkan sebagai laporan kelompok. Jadi tidak ada

alasan bagi siswa untuk tidak bersungguh-sungguh mengikuti

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

91

pembelajaran yang menyebabkan penguasaan meterinya kurang.

Selain itu juga, nanti pada saat pelaksanaan turnamen, dan

penguasaan meteri sangat penting agar mereka berhasil dalam

tunamen dan dengan keberhasilan tersebut siswa dapat membantu

perolehan skor kelompoknya.

Untuk itu agar hasil belajar siswa lebih meningkat lagi,

guru perlu memperjelas lagi langkah-langkah dan prosedur model

pembelajaran koopratif tipe TGT agar siswa lebih memahaminya.

Dan memberi pengertian kepada siswa bahwa dalam model

pembelajaran ini, setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk

menguasai materi pembelajaran dengan baik agar dapat berhasil

dalam game/turnamen sehingga dapat membantu perolehan skor

kelompok dan juga prestasi belajarnya.

2) Hasil Observasi Aktifitas Siswa

a) Partisispasi siswa dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, partisipasi

siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori cukup

baik. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung terlihat

sebagian besar siswa memperhatikan pembelajaran dengan

sungguh-sungguh. Hanya beberapa siswa saja yang tidak

disiplin, seperti mengobrol atau bercanda dengan teman

sebangkunya. Usaha siswa dalam menjawab pertanyaan dari

guru tanpa ditunjuk sebelumnya.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

92

Tetapi partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan

dan mempresentasikan hasil ketika pembelajaran berlangsung

masih belum tampak, hal ini terlihat pada saat guru

memberikan pertanyaan kepada siswa untuk bertanya tidak ada

siswa yang berani bertanya. Siswa lebih memilih diam. Selain

itu keberanian siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas tidak tampak, mereka masih menunggu guru

menujuk mereka untuk melakukan hal tersebut. Siswa tidak

berani bertanya dan mempresentasikan hasil disebabkan karena

mereka malu dan takut jika nanti jawabannya salah.

Untuk itu, agar partisipasi siswa dalam pembelajaran

meningkat pada siklus berikutnya guru perlu memberikan

motivasi kepada siswa untuk tidak perlu malu dan takut jika

bertanya dan mempresentasikan hasil dan bimbingan pada

siswa agar siswa terlibat aktif dalam setiap pembelajaran.

b) Belajar kelompok/tim

Berdasarkan observasi pada siklus I, belajar

kelompok/tim cukup baik. Dari hasil pengamatan, tampak

siswa saling bertanya kepada teman satu kelompok tentang

materi yang belum jelas. Siswa yang lain berusaha menanggapi

pertanyaan/jawaban temannya.

Walaupun secara keseluruhan pelaksanaan belajar

kelompok/tim cukup baik, namun masih terdapat beberapa

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

93

siswa belum terbiasa dengan kegiatan belajar kelompok, hal ini

tampak ketika berdiskusi, masih ada anggota kelompok yang

tidak mendiskusikan soal dalam LKS, karena tidak ada

pembagian tugas. Pembagian tugas ini sanngat penting dalam

belajar kelompok/tim. Jika setiap anggota diberi tugas maka

siswa tersebuat akan memiliki tanggungjawab untuk

menyelesaikan tugasnya. Dan apabila ada salah satu anggota

yang tidak dapat mengerjakan tugasnya maka teman yang lain

bisa membantunya dengan memberikan langkah-langkah atau

cara peneyelesaian soal. Selain itu masih ada beberapa siswa

yang suka mengobrol/berbicara di luar masalah yang

didiskusikan bahkan hanyamenunggu siswa lain yang

mengerjakan LKS tanpa mau berpikir dan siswa juga belum

berani mengemukakan pendapat dalam berdiskusi kelompok.

Untuk itu, agar belajar kelompok/tim berjalan dengan

baik maka pada siklus berikutnya guru perlu memperjelas

kembali bahwa dalam belajar kelompok/tim harus ada

pembegian tugas yang merata pada setiap anggota kelompok

dan mendorong siswa untuk melakukan pembagian kelompok

tersebut. Diharapkan dengan pembagian tugas siswa saling

bertukar pikiran mengenai langkah-langkah atau cara

penyelesaian soal atau tugas serta memberikam motivasi dan

bimbingan pada siswa agar siswa saling bekerjasama.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

94

c) Bermain game/turnamen

Pada pelaksanaan game/turnamen, siswa bermain dalam

permainan akademik yang didesain dalam kartu soal.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, siswa bermain

game/turnamen dengan cukup baik. Sebagian besar siswa

antusias dan senang mengikuti game/turnamen dengan

sungguh-sungguh. Namun demikian, masih ada beberapa siswa

yang belum memahami langkah-langkah dan prosedur bermain

game/turnamen.

Untuk itu siswa bermain game/turnamen dengan baik

maka guru perlu menjelaskan kembali tentang langkah-langkah

bermain game/turnamen, dan memberi pengertian kepada siswa

agar selalu menjaga sportivitas permainan.

Berdasarkan data, pada siklus I pertemuan I persentase

aktifitas siswa adalah 58,3 % pada pertemuan kedua adalah

50%. Sehingga secara keseluruhan pada siklus I diperoleh rata-

rata presentase aktivitas siswa sebesar 54,1 %, artinya aktivirtas

siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori kurang.

3) Hasil Observasi Aktifitas Guru

a) Kegiatan Awal

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama dan kedua mendapat nilai 3 dengan

katagori baik. Artinya guru pada kegiatan awal pembelajaran

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

95

telah menggunakan apersepsi, menyampaikan tujuan

pembelajaran dan motovasi siswa untuk siap menerima

pelajaran. Namun pada kegiatan awal ini belim tampak adanya

ketertarikan siswa terhadap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat

ketika guru melakukan apresepsi, terdapat sebagian siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh.

Setelah melaksanakan refleksi, ternyata guru dalam

melakukan apresepsi menggunakan kata-kata yang sukar atau

belum pernah didengar oleh siswa. Vontohnya guru

menggunakan kata mendelegasikan. Oleh karna itu pada

kegiatan awal guru dalam melaksanakan apersepsi guru

seharusnya menggunakan kata-kata yang sederhana, familiar

dan sering didengar oleh anak. Sehingga dengan demikian,

siswa akan lebih mudah memahami penjelasan guru dan

tertarik terhadap pembelajaran. Kegiatan awal atau pembukaan

pelajaran ini sangat penting dan harus guru kuasai, karena ini

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar.

Keterampilan membuka pelajaran merupakan usaha guru untuk

mengondisikan mental siswa agar siap menerima pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, guru telah

melaksanakan kegiatan awal dengan baik.

b) Menjelaskan/menyajikan materi

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

96

Pada pertemuan pertama dan kedua mendapat kategori 3

dengan nilai baik, artinya guru dalam menyajikan materi

pelajaran sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi

yang disampaikan sangat bermanfaat dan bermakna bagi siswa.

Guru juga menunjukkan penguasaan materi yang bagus.

Namun guru dalam menyajikan materi belum memberi contoh-

contoh yang konkrit dan kontekstual. Dengan memberikan

contoh-contoh yang konkrit dan kontekstual siswa dapat

menghubungkan contoh-contoh tersebut dengan pengalaman

dan kehidupannya sehari-hari. Dari pengalaman-pengalaman

itu siswa akan memliki keinginan untuk belajar sungguh-

sungguh.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, guru telah

menjelaskan/menyajikan materi dengan baik, walaupun guru

dalam menyajikan materi belum memberi contoh-contoh

konkrit dan kontekstual agar siswa lebih mudah memahami

materi pembelajaran dan antusias mengukuti pembelajaran.

c) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

belajar

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama dan kedua meliputi nilai 4 dengan

kategori sangat baik. Artinya dalam mengorganisasikan

kelompok-kelompok belajar guru melaksanakan perangkingan

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

97

siswa berdasarkan hasil belajarnya pada materi sebelumnya,

menetapkan jumlah anggota kelompok, menempatkan siswa ke

dalam kelompok dan juga melakukan transisi untuk

pembelajaran kelompok.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, guru telah

mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

belajar dengan sangat baik walaupun pada waktu melakukan

trnsisi ke dalam kelompoknya masih terdapat siswa yang

binggung, sehingga kelas menjadi ramai. Namun hal itu tidak

berlangsung lama karena guru dengan sigap dapat

mengkondisikan siswa agar duduk dalam timnya masing-

masing dan belajar kelompok/tim.

d) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama dan kedua mendapat nilai 3 dengan

kategori baik. Artinya dalam pembelajaran guru sudah

membimbing siswa secara kelompok. Membantu dan

mengarahkan siswa dalam nengerjakan tugas-tugas LKS serta

membimbing siswa dalam bermain game/turnamen. Namun

guru belum malakukan bimbingan secara merata.

Berdasarkan hasil observasi pada suklus I, guru telah

membimbing kelompok belajar dan bekerja dengan baik.

Namun pada siklus I ini guru belum melakukan bimbingan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

98

secara merata, sehingga masih terdapat siswa yang menunggu

bimbingan dari guru. Untuk itu pada siklus berikutnya guru

perlu malakukan bimbingan kepada siswa secara merata.

e) Kegiatan Akhir

Bardasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama mendapat nialai 2 dengan katagori

cukup, dan pada pertemuan kedua mendapat nilai 3 dengan

kategori baik. Artinya pada kegiatan akhir ini guru manarik

kesimpulan, melaksanakan refleksi dan memberikan evaluasi

secara individu. Namun pada siklus I belum tampak guru

memberikan umpan balik untuk mengetahui sejauh mana

materi yang telah diresapi siswa.

Berdasarkan hasil observasi maka pada siklus I

pertemuan I persentase aktivitas guru adalah 75 %, pada

pertemuan II adalah 80 %. Sehingga pada siklus I diperoleh

rata-rata persentase aktivitas guru sebesar 77,5 %, yang masuk

dalam kategori baik.

c. Siklus II

1) Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan dari data penelitian tindakan kelas pada siklus

II, dioeroleh nilai rata-rata post tes siklus II adalah 91,8. Dari 24

siswa terdapat 1 siswa yang tidak tuntas belajar dengan persentase

4,1 %., artinya pada tes evaluasi pada materi pokok sifat-sifat

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

99

bangun ruang, siswa yang mendapat nilai <65 sebanyak 1 siswa

dengan persentase 4,1 %. Sedangkan siswa yang tuntas belajar ada

23 siswa dengan persentase 95,8 %.

Hasil post tes siklus I dan post tes siklus II terdapat

peningkatan nilai rata-rata yaitu dari 59,7 naik menjadi 91,8. Dan

juga terdapat peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa dari

45,8 % naik menjadi 95,8 %. Sehingga nilai rata-rata dan orientase

ketuntasan belajar masing-masing terjadi peningkatan sebesar 32,1

% dan 50 %.

Dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan pada tiap akhir

siklus diperoleh kesimpulan bahwa dengan pembelajaran

kooperatif tipe TGT hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Hal ini

dapat dilihat dari peningkatan hasil post test prasiklus, siklus I dan

siklus II. Pada prasiklus diperleh nilai rata-rata 50,2 dengan

ketuntasan belajar siswa sebesar 25 %, pada siklus I diperoleh rata-

rata sebesar 59,7 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 54,1 %

sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 91,8

dengan ketuntasan belajar 95,8 %. Peningkatan ini rata-rata dan

ketuntasan belajar hasil post test tiap siklus terlihat pada diagram

sebagai berikut:

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

100

Berdasarkan data nilai hasil belajar siklus II, menunjukkan

ketuntasan belajar klasikal sudah memenuhi indikator

keberhasilan.

2) Hasil Observasi Aktiviatas Siswa

a) Partisipasi siswa dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, secara

keseluruhan partisipasi siswa dalam pembelajaran lebih baik

dibanding pada suklus I. Aktivitas siswa dalam menjawab

pertanyaan yang diajukan guru juga tampak. Tanpa ditunjuk,

sebagian besar siswa berani menjawab pertanyaan dari guru.

Ada beberapa siswa yang antusias dalam manjawab pertanyaan

guru.

Dalam mempresentasikan jawaban di papan tulis, juga

menunjukkan hasil yang baik. Sudah tampak adanya beberapa

siswa yang berani mempresentasikan jawaban di papan tulis

tanpa ditunjuk. Pada saat pembahasan soal, tampak siswa sudah

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

101

mulai berani memberikan komentar terhadap jawaban siswa

lain. Namun, komentar siswa hanya terbatas pada memberikan

jwaban benar atau salah saja. Pada kegiatan presentasi ini

sudah tampak aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan

tentang materi yang belum jelas.

b) Belajar kelompok/tim

Berdasarkan hasil observasi, belajar kelompok/tim pada

siklus II ini sudah berjalan lebih baik bila dibandingkan dengan

siklus sebelumnya. Tampak adanya pembagian tugas dan

kerjasama siswa dalam bertukar pikiran untuk menjawab soal-

soal LKS. Siswa juga terlihat sangat serius mengerjakan LKS,

salah satu siswa ada yang mencoba mengisi LKS yang masih

kosong. Apabiala ada siswa yang kurang teliti dalam

mengerjakan soal, siswa yang lain berusaha membetulkannya.

Aktivitas siswa seperti mengobrol dengan teman atau

mengganggu teman juga sudah berkurang. Semua siswa

berdiskusi dengan baik, terlihat beberapa siswa sudah berani

mengemukakan pendapatnya dalam diskusi kelompok.

c) Bermain dalam game/turnamen

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, siswa

bermain game/turnamen dengan baik. Pada pelaksanaan

game/turnamen ini, sebagian besar siswa terlihat senang

mengikutinya. Mereka melihat antusias dan bersungguh-

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

102

sungguh sekali mengerjakan kartu soal tersebut. Siswa juga

sudah memahami langkah-langkah dan peraturan permainan

game/turnamen. Sportivitas siswa dalam bermain

game/turnamen juga tampak, tidak ada siswa yang berusaha

main curang.

Berdasarkan pada data pada siklus II pertemuan I dan

pertemuan II persentase aktivitas siswa adalah 100 %, sehingga

pada siklus II diperoleh rata-rata persentase aktivitas siswa

sebesar 100 %, artinya aktivitas siswa di kelas termasuk dalam

kategori sangat baik. Terdapat peningkatan aktivitas belajar

siswa dari siklus I yaitu 54,1 % menjadi 100 % pada siklus II.

Sehingga telah terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar

45.9%.

3) Hasil Observasi Aktivitas Guru

a) Kegiatan Awal

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua mendapat

nilai 4 dengan katagori sangat baik. Artinya guru pada kegiatan

awal pembelajaran telah menggunakan apersepsi,

menyampaikan tujuan pembelajaran dan motovasi siswa untuk

siap menerima pelajaran. Pada kegiatan awal ini tampak guru

telah dapat menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat ketika guru melakukan apresepsi, sebagian

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

103

besar siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-

sungguh.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, dapat

disimpulkan guru telah melaksanakan kegiatan awal dengan

sangat baik.

b) Menjelaskan/manyajikan materi

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama dan kedua mendapat nilai 4 dengan

kategori sangat baik, artinya guru dalam menyajikan materi

pelajaran sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi

yang disampaikan bermanfaat dan bermakna bagi siswa. Guru

juga menunjukkan penguasaan materi yang baik. Selain itu

guru dalam menyajikan materi telah memberi contoh-contoh

yang konkrit dan kontekstual.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, dapat

disimpulkan guru telah menjelaskan/menyajikan materi dengan

sangat baik.

c) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

belajar

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama dan kedua meliputi nilai 4 dengan

kategori sangat baik. Artinya dalam mengorganisasikan

kelompok-kelompok belajar guru melaksanakan perangkingan

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

104

siswa berdasarkan hasil belajarnya pada materi sebelumnya,

menetapkan jumlah anggota kelompok, menempatkan siswa ke

dalam kelompok dan juga melakukan transisi untuk

pembelajaran kelompok.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, guru telah

mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

belajar dengan sangat baik.

d) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

Berdasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama dan kedua mendapat nilai 4 dengan

kategori sangat baik. Artinya dalam pembelajaran guru sudah

melakukan bimbingan siswa secara merata kepada sebagian

besar kelompok. Guru juga membantu dan mengarahkan siswa

dalam nengerjakan tugas-tugas LKS serta membimbing siswa

dalam bermain game/turnamen.

e) Kegiatan Akhir

Bardasarkan tabel aktivitas guru diperoleh:

Pada pertemuan pertama mendapat nilai 3 dengan katagori

baik, dan pada pertemuan kedua mendapat nilai 4 dengan

kategori sangat baik. Artinya pada kegiatan akhir ini guru

manarik kesimpulan, melaksanakan refleksi dan memberikan

evaluasi secara individu. Pada kegiatan ini, tampak guru

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

105

memberikan umpan balik untuk mengetahui sejauh mana

materi yang telah diresap siswa.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, dapat

disimpulkan guru telah melakukan kegiatan akhir dengan baik.

Berdasarkan data pada siklus II pertemuan keII

persentase aktivitas guru adalah 95 %, pada pertemuan II

adalah 100 %. Sehingga pada siklus II diperoleh rata-rata

persentase aktivitas guru sebesar 97,5 %, yang masuk dalam

kategori sangat baik.

4.4.2. Implikasi Hasil Penelitian

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan kesempatan

siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan atau

memecahkan masalah secara bersama. Siswa juga diberi kesempatan

untuk mendiskusikan masalah. Dengan adanya diskusi, saling kejasama

dalam kelompok, membuat siswa merasa senang dan lebih samangat

dalam belajar. Dengan cara ini, siswa yang tadinya merasa sulit ketika

mengerjakan sendiri menjadi lebih mudah karena dapat bekerjasama

dengan kelompok.

Dalam pelajaran, guru tidak langsung berperan sebagai teacher

centered, melainkan berperan sebagi fasilitator, mediator, pembimbing

kegiatan pembelajaran yang membantu agar proses belajar siswa berjalan

baik. Guru memantau jalannya diskusi, membimbing siswa yang

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi … · 2012. 11. 23. · 1. Nilai Rata-rata 50,2 2. Siswa yang tuntas belajar 6 3. Siswa yang tidak tuntas belajar 18 4. Nilai

106

mengalami kesulitan, sehingga hubungan guru dan siswa menjadi lebih

dekat.

Dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan pada tiap akhir siklus

diperoleh kesimpulan bahwa dengan pembalajaran kooperatif tipe TGT

(Teams Games and Tournament) hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II.

Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 59,7 dengan ketuntasan belajar siswa

sebesar 45,8 %, pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 91,8 % dengan

ketuntasan belajar 95,8 %.

Aktivitas siswa juga lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pengamatan aktivitas siswa pada siklus I adalah 54,1 %, siklus II sebesar

100 %, Dengan demikian terjadi peningkatan persentase aktivitas siswa

dari siklus I ke siklus II sebesar 45,9 %.

Berdasarkan nilai hasil belajar siklus II, menunjukkan nilai rata-

rata kelas dan ketuntasan belajar klasikal telah memenuhi indikator

keberhasilan. Begitu juga dengan aktivitas belajar siswa dan aktivitas

guru.

Siklus II dipandang sudah cukup karena dengan diterapkannya

model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament)

hasil belajar siswa meningkat atau menjadi labih baik sehingga indikator

kinerja tercapai.