37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada praktik pembelajaran dikelas IV, SD Negeri Samban 02 dengan jumlah siswa 24 orang. Penelitian tindakan kelas dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery dan dengan materi Sumber Daya Alam dan Teknologi. SD Negeri Samban 02 terletak di Desa Samban Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam II siklus, pada setiap siklus dilakukan 2 kali proses pembelajaran atau 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdapat satu kali pertemuan untuk memberikan soal evaluasi. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal yaitu kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, kondisi ketika pembelajaran masih menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru kelas yaitu ceramah. Berdasarkan hasil observasi pada mata pelajaran IPA semester II yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Samban 02dengan jumlah siswa perempuan 14 orang dan siswa laki-laki 10 orang, dan keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Samban 02 berjumlah 24 siswa. Diketahui bahwa nilai hasil belajar IPA siswa masih rendah.Hal ini terlihat dari nilai hasil evaluasi pada mata pelajaran IPA pada semester II yang telah dilakukan.Sebagian besar siswa masih memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70 dan baru sebagian kecil dari siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.Pada kondisi awal, belum ada siswa yang mendapatkan nilai 100.Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi hanya ada tiga orang yaitu mendapatkan nilai 80 dan nilai terendah masihsangat jauh
33
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4...yang biasa digunakan oleh guru kelas yaitu ceramah. Berdasarkan hasil observasi pada mata pelajaran IPA semester II yang dilakukan di kelas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada praktik pembelajaran
dikelas IV, SD Negeri Samban 02 dengan jumlah siswa 24 orang. Penelitian
tindakan kelas dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan metode
pembelajaran Discovery dan dengan materi Sumber Daya Alam dan
Teknologi. SD Negeri Samban 02 terletak di Desa Samban Kecamatan
Bawen, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dilakukan dalam II siklus, pada setiap siklus dilakukan 2 kali proses
pembelajaran atau 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdapat satu kali
pertemuan untuk memberikan soal evaluasi.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal yaitu kondisi sebelum penelitian tindakan kelas
dilaksanakan, kondisi ketika pembelajaran masih menggunakan metode
yang biasa digunakan oleh guru kelas yaitu ceramah. Berdasarkan hasil
observasi pada mata pelajaran IPA semester II yang dilakukan di kelas IV
SD Negeri Samban 02dengan jumlah siswa perempuan 14 orang dan siswa
laki-laki 10 orang, dan keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Samban 02
berjumlah 24 siswa. Diketahui bahwa nilai hasil belajar IPA siswa masih
rendah.Hal ini terlihat dari nilai hasil evaluasi pada mata pelajaran IPA
pada semester II yang telah dilakukan.Sebagian besar siswa masih
memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang
ditentukan oleh sekolah yaitu 70 dan baru sebagian kecil dari siswa yang
mendapatkan nilai diatas KKM.Pada kondisi awal, belum ada siswa yang
mendapatkan nilai 100.Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi hanya ada
tiga orang yaitu mendapatkan nilai 80 dan nilai terendah masihsangat jauh
38
diawah KKM yaitu 35. Rata-rata nilai kelas pun masih dibawah KKM
yang ditentukan oleh sekolah.
Hasil belajar pada kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri Samban
02 dari jumlah 24 orang siswa, persentase siswa yang sudah tuntas adalah
41,7% yaitu dengan jumlah siswa 10 orang. Sedangkan persentase siswa
yang belum tuntas adalah 58,3% yaitu dengan jumlah siswa 14 orang.
Siswa yang belum tuntas memperoleh nilai yang masih dibawah KKM
yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Nilai tertinggi pada kondisi awal
adalah 80 dan nilai terendah masih dibawah KKM yang diharapkan yaitu 0
sedangkan rata-rata nilai kelasnya adalah 59,2. Belum ada siswa yang
mendapatkan nilai sempurna dan persentase dari jumlah siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM dengan siswa yang memperoleh nilai di
bawah KKM terpaut cukup jauh.
Kondisi awal tersebut adalah ketika siswa mempelajari materi
dengan cara yang biasa disampaikan oleh guru yaitu secara konvensional
atau ceramah, sehingga siswa belum terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Kondisi ketika metode pembelajaran Discovery belum
diterapkan dalam proses pembelajaran. Siswa belum melakukan kegiatan
penemuan untuk mendapatkan konsep tentang materi yang sedang
dipelajari, sehingga daya ingat dan daya serap siswa terhadap materi yang
disampaikan masih sangat rendah. Tabel ketuntasan pada kondisi awal
siswa dapat dilihat pada tabel 9 bertikut ini:
Tabel 9
Persentase Ketuntasan Kondisi Awal Sebelum Tindakan
Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
≥70 10 41,7% Tuntas
<70 14 58,3% Belum Tuntas
Dari tabel 9 dapat diperjelas dengan menggunakan diagram batang pada
gambar 9 dibawah ini :
39
Gambar 4.1
Presentase Hasil Belajar PraSiklus
Diagram Hasil Belajar Kondisi Awal Sebelum Tindakan
Nilai siswa yang masih di bawah KKM atau belum tuntas adalah sebanyak
41,7% dan yang sudah mencampai KKM atau yang sudah tuntas sebanyak 58,3%.
Banyaknya siswa yang masih belum tuntas atau mendapat nilai dibawah KKM
dapat diakibatkan karena pembelajaran yang digunakan masih konvensional dan
belum menggunakan metode Discovery.
Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas sesuai dengan rencana penelitian yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya. Peneliti menggunakan metode Discovery untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas IV SD Negeri Samban 02.
Metode Discovery dilakukan dalam dua siklus dalam setiap siklus terdapat dua
kali pertemuan.
4.2.2 Siklus I
Penelitian pada siklus pertama terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), Observasi
42%
58%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Tuntas Tidak Tuntas
persentase
persentase
40
(observing) dan Refleksi (reflection).Rincian pada tahap pertama adalah sebagai
berikut.Pertemuan pada siklus I dilaksanakan selama 1 minggu terdiri dari 2 kali
pertemuan. Dua kali pertemuan digunakan untuk praktik mengajar dan pertemuan
terahir digunakan untuk tes akhir siklus I. Jadwal penelitian pada siklus I dapat
dilihat pada tabel 10 dibawah ini:
Tabel 10
Siklus I
Jadwal Penelitian IPA Kelas IV
SD Negeri Samban 02 Tahun Pelajaran 2015/2016
Siklus I
Pertemuan
ke-
Hari/Tanggal Jam ke- Keterangan
1 Jumat, 29 April 2016 4 - 5 Pembelajaran
2 Sabtu, 30 April 2016 1 - 2 Pembelajaran
dan Evaluasi
akhir siklus I
Sebelum pertemuan pertama berlangsung, peneliti melakukan uji validitas
soal yang akan dipergunakan untuk tes evaluasi akhir pada siklus pertama dan
kedua. Soal evaluasi yang digunakan adalah soal bentuk pilihan ganda yang
berjumlah 20 soal pada setiap siklusnya. Tahap pemilihan soal diawali dengan
mempelajari materi yang akan disampaikan pada siklus pertama dan kedua. Tahap
selanjutnya adalah membuat kisi-kisi soal sesuai dengan indikator pembelajaran,
dilanjutkan dengan membuat 30 butir soal. Langkah ketiga dilakukan uji validitas
soal pada SD yang sama yaitu SD Negeri Samban 02 pada kelas selanjutnya yaitu
kelas V. dengan landasan pemikiran bahwa SD siswa kelas V pada SD Negeri
Samban 02 memiliki karakteristik yang sama dengan siswa kelas IV karena
diampu oleh guru yang sama pada kelas IV. Setelah mendapatkan soal yang valid,
soal tersebut dipilih kembali dengan jumlah 20 soal untuk siklus pertama dan 20
soal untuk siklus kedua sesuai dengan tingkat kesukaran soal pada setiap
41
siklusnya. Soal tes digunakan untuk dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat
memahami materi yang telah dipelajari.
Berikut ini adalah deskripsi kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada
siklus pertama dan kedua:
4.2.2.1 Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama diawali dengan perencanaan tindakan (planning),
dilanjutkan dengan Pelaksanaan tindakan (acting), Observasi (observing) dan
yang terahir adalah Refleksi (reflection). Deskripsi dalam pertemuan pertama
dijelaskan dalam penjelasan berikut ini:
1. Perencanaan Tindakan (planning)
Dari hasil observasi yang dilakukan pada mata pelajaran matematika kelas
IV SD Negeri Samban 02 dan dari permasalahan yang didapatkan pada
bab 1. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
pertemuan pertama dengan Kompentesi Dasar (KD) menjelaskan
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.
Materi tersebut melanjutkan dari KD sebelumnya yang sudah
disampaikan oleh guru kelas IV SD Negeri Samban 02.Materi pokok pada
pertemuan pertama adalah hubungan sumber daya alam dan lingkungan.
Pembelajaran akan dilakukan dengan sintaks dari metode Discovery yang
dikemukakan oleh Hosnan (2014:282). Kemudian mendiskusikan RPP
dengan guru kelas dan memberikan penjelasan mengenai RPP yang dibuat
peneliti dan juga meminta guru kelas untuk mempelajari kegiatan
pembelajaran untuk dapat menerapkan metode pembelajaran Discovery
pada saat pembelajaran IPA berlangsung. Selain mempersiapkan RPP
peneliti juga mempersiapkan lembar observasi yang ditujukan untuk guru
ketika proses pembelajaran berlangsung, dan untuk siswa yang mengikuti
proses pembelajaran. Lembar observasi yang dibuat disesuaikan dengan
sintaks pada pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
Discovery.
42
2. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan pertemuan pertama pada siklus I ini pada hari jumat, 29 April
2016 pada jam pembelajaran ke 4 dan ke 5 yaitu pada pukul 09.30 WIB sampai
dengan pukul 10.40 WIB. Pertemuan pertama pada siklus I selama 70 menit atau
2 jam pembelajaran.
Guru mempersiapkan media-media yang akan digunakan untuk
pembelajaran. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA
setelah sebelumnya mengikuti pembelajaran dengan mata pelajaran lain.
kemudian guru menginformasikan materi yang akan di pelajari dan menjelaskan
tujuan pembelajaran yang akan di capai dan langkah – langkah pembelajaran yang
akan di laksanakan. Guru mengarahkan siswa focus dalam pelajaran dengan
bertanya kepada siswa “apakah kegunaan matahari bagi alam semesta?“.
Dilanjutkan guru memberi motivasi kepada siswa, Setelah memotivasi siswa,
kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPA yang akan dilakukan.
Kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok beranggotakan
6 orang.Pembagian kelompok dilakukan oleh guru secara acak.
Persoalan yang berkaitan dengan materi sumber daya alam dan lingkungan
yang harus di selesaikan bersama anggota kelompok. Kemudian guru memberikan
pengarahan mengenai hal-hal yang akan didiskusikan oleh siswa, guru
memberikan pengarahan untuk penggunaan media yang akan dibagikan.Pada saat
kegiatan penemuan dimulai perwakilan kelompok di minta maju kedepan untuk
mengambil kotak rahasia yang berisi gambar SDA dan clue, lalu cluenya adalah
keterangan pengertian sumber daya alam kekal, SDA yang tidak
dapatdiperbaharui dan SDA yang dapat di perbaharui.Setelah itu siswa duduk
secara berkelompok dan guru membimbing siswa untuk melakukan penemuan.Di
dalam kotak rahasia terdapat pengertian SDA kekal, dapat di perbaharui dan tidak
dapat di perbaharui lalu siswa mengambil cluenya dan menenpelkan pada lembar
kerja siswa yang telah di sediakan yang sesuai dengan pengertian.Setelah itu
siswa mencari gambar SDA yang sesuai dengan clue dan pengertiannya dan di
tempelkan pada table. Guru hanya mengawasi setiap diskusi kelompok dan
membatu kelompok yang membutuhkan informasi. Setelah kegiatan diskusi
43
penemuan selesai, Sebelum kegiatan pembelajaran IPA diakhiri, guru
memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu oleh siswa.Kemudian
pembelajaran IPA diakhiri.
3. Observasi ( Observation )
Pada saat pembelajaran berlangsung siklus I peneliti mengamati dengan
cermat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir dengan cara mengisi lembar
observasi guru (Terlampir) yang telah disediakan. Hasil observasi yang telah
dilakukan sebagai berikut :
Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama guru
menerapkan metode pembelajaran Discovery guru sudah cukup baik dalam
penyampaiannya.Hanya saja guru masih menyesuaikan diri dengan metode yang
baru dipakai. Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I pertemuan
1, tampak adanya peningkatan keaktifan siswa. Siswa menunjukan ketertarikan
terhadap multimedia interaktif, karena dalam pembelajaran ini tidak seperti
biasanya saat guru mengajar yang hanya mengguanakn media buku paket serta
ceramah.Dengan media pembelajaran yang digunakan, siswa cenderung antusias
pada saat melihat tampilan media pembelajaran yang menarik.Dalam
pembelajaran ini siswa kurang mampu menerima meteri pelajaran dengan baik
karena kurangnya bimbingan dari guru, dan dalam melaksanakan RPP belum
terlaksana dengan baik.Dari hasil observasi guru melaksanakan pembelajran
dalam kategori cukup karena langkah – langkah pembelajran belum sesuai dengan
RPP.
44
Tabel 11
Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama Siklus I
No. Aspek yang diamati SKOR
I Pra Pembelajaran
1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama
proses pembelajaran 1 2 3 4
II Kegiatan awal pembelajaran
2. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4
3. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
III Kegiatan Inti Pembelajaran
5. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya
melalui kegiatan penemuan 1 2 3 4
6.
Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan
penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip
yang telah ditetapkan.
1 2 3 4
7. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4
8. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4
9. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil
penemuan. 1 2 3 4
IV Kegiatan Penutup Pembelajaran
10. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil
penemuannya. 1 2 3 4
11.
Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan
penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta
siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah
melakukan penemuan dengan baik
1 2 3 4
12. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4
Total 30
Rata-rata 2,5
Berdasarkan table 11 dapat dilihat bahwa pada penerapan metode
pembelajaran Discovery masih terdapat beberapa kegiatan yang terlewatkan dan
45
belum dilakukan dengan maksimal. Mulai dari kesimpulan materi yang mereka
pelajari guru belum meminta siswa merangkum hasil pembelajaran dan guru
belum memberikan pujian secara maksimal kepada siswa, Kekurangan-
kekurangan tersebut mengakibatkan rata-rata dari hasil penyampaian
pembelajaran hanya 2,5 dengan rata-rata maksimal adalah 4. Hal tersebut
menunjukan bahwa untuk pertemuan kedua perlu ditingkatkan lagi.
Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh lembar observasi
pada tabel 12 :
46
Tabel 12
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I
No. Aspek yang diamati SKOR
I. Pra Pembelajaran
1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4
2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4
II. Kegiatan Awal Pembelajaran
3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4
4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4
III. Kegiatan Inti Pembelajaran
5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4
6.
Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan
tertib 1 2 3 4
7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4
8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4
9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4
10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan metode
Discovery learning 1 2 3 4
11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses
penemuan. 1 2 3 4
12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4
IV Kegiatan Akhir Pembelajaran
13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4
14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4
Total 30
Rata-rata 2,2
Berdasarkan tabel 12 yaitu hasil observasi siswa, hasil rata-rata 2,2, karena
siswa belum termotivasi dan memiliki rasa ingin tahu. Oleh karena itu perlu
perbaikan dilakukan oleh guru untuk memperbaiki tingkahlaku siswa.
47
4. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk melihat kekurangan pada
pertemuan pertama, sehingga pada pertemuan kedua dapat diperbaiki dan proses
pembelajaran dapat lebih maksimal. Refleksi tindakan kelas pertemuan 1 pada
siklus I ini dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan.Dari kegiatan refleksi ini
diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada
pertemuan selanjutnya. Masalah yang masih muncul dilihat dari hasil observasi
guru dan siswa adalah sebagai berikut :
1. Guru belum menjelaskan segala kebutuhan yang diperlukan siswa saat
kegiatan pembelajaran.
2. Guru masih belum merangsang interaksi antar siswa sehingga
menyebabkan siswa bekerja sendiri-sendiri.
3. Siswa belum mencatat rangkuman dari hasil diskusi penemuan
kelompok.
4. Siswa masih bingung mengenai apa yang harus dilakukan.
5. Siswa rebut sendiri dan tidak memperhatikan kelompok lain yang
sedang presentasi.
Berdasarkan kekurangan yang masih terdapat pada pertemuan pertamma
siklus I, maka peneliti berdiskusi dengan guru kelas untuk dapat memperbaiki
pembelajaran pada pertemuan yang ke dua pada siklus I.
Hasil Tindakan
Hasil belajar IPA pada siklus I sudah meningkat cukup banyak dari 24
siswa pada sebelunya hanya 10 siswa berhasil mendapat nilai diatas 70, atau dapat
dikatakan tuntas dan 14 siswa yang lainnya masih mendapatkan nilai dibawah
KKM atau belum tuntas. Hasil evaluasi siklus I jumlah siswa yang berhasil
mendapatkan nilai diatas KKM ada 13 siswa dan masih ada 11 siswa lainnya yang
mendapatkan nilai dibawah KKM.
Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I, sudah terjadi banyak
peningkatan meskipun belum seluruh siswa mendapatkan nilai diatas KKM. Nilai
rata-rata kelas yang semula 59,2 meningkat menjadi 65,8, nilai terendah pun pada
awalnya 0 menjadi 35, juga untuk nilai tertinggi pada awalnya mendapatkan 80
48
setelah siklus I jumlah anak yang mendapatkan nilai tinggi meningkat dan nilai
tertiggi adalah 100. Dari hasil pra siklus sampai dengan siklus pertama, sudah ada
peningkatan. Ketuntasan pada siklus I dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13
Presentase Ketuntasan Siklus I
Nilai Frekuensi Presentase Keterangan
≥70 13 54,2% Tuntas
≤70 11 45,8% Belum Tuntas
Tabel 13 dapat diperjelas lagi dengan melihat pada gambar 4.2. Terlihat
jelas peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa jumlah persentase siswa yang
tuntas hasil belajarnya adalah 54,2% sedangkan untuk siswa yang belum tuntas
dalam hasil belajarnya 45,8%. Jelas sekali perubahan yang terjadi dari semula
siswa yang belum tuntas sebanyak 58,3% dan siswa yang sudah tuntas hanyalah
41,7%. Kondisi awal sebagian besar belum tuntas hasil belajarnya.Sedangkan
pada siklus II persentase lebih banyak siswa yang sudah tutas hasil belajarnya.
Gambar 4.2
Presentase Hasil Belajar Siklus I
54.2
45.8
40
42
44
46
48
50
52
54
56
Tuntas Belum tuntas
49
4.2.2.2 Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama yaitu diawali
dengan perencanaan tindakan (planning), dilanjutkan dengan Pelaksanaan
tindakan (acting), Observasi (observing) dan yang terahir adalah Refleksi
(reflection). Deskripsi dalam pertemuan kedua dijelaskan dalam
penjelasan berikut ini:
1. Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan pertemuan kedua pada siklus I ini pada hari Sabtu, 30
April 2016 pada jam pembelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul
07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20 WIB.
Guru mempersiapkan media yang akan digunakan untuk
pembelajaran. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama untuk mengawali
pembelajaran dan guru mengucapkan salam serta menanyakan kabar
siswa, kemudian guru melakukan absensi kehadiran siswa.. Guru
melakukan apresepsi, guru melakukan Tanya jawab mengenai materi
sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari.
Dilanjutkan guru menyampaikan tujuan pembelajara IPA yang akan
dilakukan. Guru mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati keadaan
lingkungan sekolah. Lalu guru meminta siswa berkelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya supaya tidak terlalu menyita waktu pembelajaran.
Kegiatan inti dilakukan setelah semua siswa berkumpul bersama
dengan anggota kelompok. Guru menyampaikan persoalan kepada siswa,
yaitu dengan meminta siswa untuk mengamati lingkungan sekitar dan
meminta siswa untuk melakukan hipotesis (dugaan sementara) tentang
pengelompokan benda yang termasuk hayati dan non hayati ke dalam table
yang sudah disediakan. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk
berkumpul dengan kelompoknya dan mulai mengerjakan. Guru melakukan
bimbingan pada kelompok – kelompok yang membutuhkan informasi dan
data yang masih belum mereka pahami dan membimbing supaya siswa
saling berinteraksi dalam penemuan sumber daya alam hayati dan non
50
hayati yang ada disekitar mereka. Setiap kelompok boleh mencari sumber
daya alam yang ada di sekitar lingkungan sekolah mereka. Setelah selesai,
setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka
tentang apa yang telah mereka diskusikan sebelumnya tentang
pengelompokan benda yang termasuk hayati dan non hayati.
Setelah kegiatan penemuan selesai kemudian memasuki kegiatan
akhir yaitu membuat rangkuman dan melakukan tindak lanjut.
2. Observasi ( Observation )
Pada pertemuan kedua proses pembelajaran sudah semakin
membaik dan semakin sesuai dengan sintak pembelajaran Discovery yang
sudah disusun. Berikut ini adalah hasil observasi dari pertemuan kedua
siklus I :
51
Tabel 14
Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus I
No. Aspek yang diamati SKOR
I Pra Pembelajaran
1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama proses
pembelajaran 1 2 3 4
II Kegiatan awal pembelajaran
2. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 1 2 3 4
3. Guru mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai 1 2 3 4
4. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4
5. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
III Kegiatan Inti Pembelajaran
7. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui
kegiatan penemuan 1 2 3 4
8.
Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan
penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang
telah ditetapkan.
1 2 3 4
9. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4
10. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4
11. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil penemuan. 1 2 3 4
IV Kegiatan Penutup Pembelajaran
12. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya. 1 2 3 4
13.
Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan
penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa
mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah melakukan
penemuan dengan baik
1 2 3 4
14. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4
Total 48
Rata-rata 3,4
Pada pertemuan kedua guru dalam mengajar sudah lebih membaik dan
sesuai dengan sintak yang sesuai dengan RPP.Hal itu dapat dilihat dari hasil
observasi guru pertemuan kedua siklus I. Pada tabel 14 dapat diketahui bahwa
52
guru mengajar sudah jauh lebih baik. Karena rata-rata dari hasil observasi
meningkat dari pertemuan pertama 2,5 pada pertemuan kedua meningkat menjadi
3,4. Guru hanya saja perlu membiasakan diri untuk menggunakan metode
pembelajaran Discovery supaya dapat lebih menguasainya dan bisa lebih baik lagi
dalam penerapan ketika proses pembelajaran berlangsung.
Hasil observasi siswa untuk pertemuan 2 siklus I dapat dilihat pada tabel
15 dibawah ini:
53
Tabel 15
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I
No. Aspek yang diamati SKOR
I. Pra Pembelajaran
1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4
2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4
II. Kegiatan Awal Pembelajaran
3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4
4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4
III. Kegiatan Inti Pembelajaran
5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4
6.
Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan
tertib 1 2 3 4
7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4
8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4
9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4
10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan
metode pembelajaran Discovery 1 2 3 4
11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses
penemuan. 1 2 3 4
12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4
IV Kegiatan Akhir Pembelajaran
13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4
14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4
Total 50
Rata-rata 3,5
Tindakan yang dilakukan oleh guru selalu berpengaruh terhadap perilaku
siswa, hal itu dapat kita lihat dalam hasil observasi selama dua kali
pertemuan.Ketika guru dalam mengajar belum maksimal maka siswa pun
54
mengikuti pembelajaran dengan tidak maksimal. Pada pertemuan kedua siklus
pertama hasil observasi siswa meningkat dari pertemuan pertama rata-rata adalah
2,2 menjadi 3,5 pada pertemuan kedua. Hal ini menunjukan perubahan perilaku
yang ditunjukkan oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Siswa mulai terbiasa dengan cara belajar yang baru, siswa mulai terbiasa
untuk aktif dalam pembelajaran. Aktif dalam penemuan dan aktif bertanya kepada
guru ketika ada hal yang belum dimengerti oleh siswa.Siswa juga semakin bisa
bekerja dalam kelompok, berdiskusi dan berinteraksi dengan teman-temannya.
3. Refleksi
Pada pertemuan kedua sudah lebih baik dari pertemuan pertama guru hanya
perlu lebih membiasakan diri dengan metode pembelajaran Discovery dan lebih
memahami setiap sintak yang harus dilakukan supaya dapat melakukan proses
pembelajaran dengan maksimal, pada pertemuan kedua yang masih harus
diperbaikai dari pihak guru maupun siswa adalah:
1. Guru belum memberi pujian kepada siswa, supaya siswa lebih
berantusias mengikuti pembelajaran.
2. Guru perlu lebih aktif dalam mengarahkan siswa dan membimbing
siswa dalam proses penemuan supaya interaksi antar siswa dapat lebih
baik.
3. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa lebih banyak lagi dalam
menyampaikan hasil diskusi.
4. Memberikan tindak lanjut kepada siswa.
Hasil refleksi akan dipergunakan pada pembelajaran selanjutnya yaitu
pada siklus II guna meningkatkan hasil belajar yang maksimal.
4.2.3 Siklus II
Jadwal penelitian siklus II dapat dilihat pada tabel 16 pertemuan sama
seperti pada siklus I yaitu dua kali pertemuan, dua kali pertemuan kegiatan
pembelajaran menggunakan metode Discovery dan dilakukan evaluasi akhir
siklus II.
55
Tabel 16
Jadwal Penelitian IPA Kelas IV
SD Negeri Samban 02 Tahun Pelajaran 2015/2016
Siklus I
Pertemuan
ke-
Hari/Tanggal Jam ke- Keterangan
1 Sabtu, 14 Mei 2016 4 - 5 Pembelajaran
2 Senin, 16 Mei2016 1 - 2 Pembelajaran
dan Evaluasi
akhir siklus II
4.2.3.1 Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama sama seperti pertemuan pada siklus I yaitu, diawali
dengan perencanaan tindakan (planning), dilanjutkan dengan Pelaksanaan
tindakan (acting), Observasi (observing) dan yang terahir adalah Refleksi
(reflection). Deskripsi dalam pertemuan pertama siklus II dijelaskan dalam
penjelasan berikut ini :
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan ke 2 siklus I
dan melalui refleksi yang telah dubuat, maka peneliti mempersiapkan RPP
yang lebih baik.Seperti pada pertemuan siklus I peneliti juga menyediakan
lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan tindakan yang dilakukan oleh
guru dan bagaimana perubahan sikap siswa.
Pada siklus II pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah KD
Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang
digunakan..Peneliti juga menyiapkan LCD guna mendukung pembelajaran
IPA dengan mempertontonkan siswa video tentang pembuatan kertas
untuk di awalinya pembelajaran.
56
2. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan pertemuan pertama pada siklus I ini pada hari jumat, 29 April
2016 pada jam pembelajaran ke 4 dan ke 5 yaitu pada pukul 09.30 WIB
sampai dengan pukul 10.40 WIB. Pertemuan pertama pada siklus II selama 70
menit atau 2 jam pembelajaran.
Pelaksanaan pertemuan pertama pada siklus II ini pada hari rabu, 13 April
2016 pada jam pembelajaran ke 3 dan ke 4 yaitu pada pukul 08.10 sampai
09.20 WIB. Pertemuan diawali dengan guru mempersiapkan media-media
yang akan digunakan untuk pembelajaran. Dan guru mengkondisikan siswa
untuk mengikuti pembelajaran IPA setelah sebelumnya mengikuti
pembelajaran dengan mata pelajaran lain. Kegiatan awal adalah apresepsi,
guru melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
materi yang akan disampaikan yaitu mengidentifikasi hasil teknologi yang
digunakan manusia dengan menggunakan sumberdaya alam, misalnya cara
pembuatan kertas dari kayu dan pakaian dari kapas. Dilanjutkan guru memberi
apersepsi kepada siswa yaitu dengan guru mengajak siswa untuk melihat
video tentang cara pembuatan kertas, kemudian guru melakukan tanya jawab
tentang isi dari video yang sudah di putarkan. Setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran IPA yang akan dilakukan. Sama seperti pertemuan pada
siklus pertama, siswa dibagi menjadi 4 kelompok, jadi 1 kelompok terdiri dari
6 orang.Pembagian kelompok dilakukan oleh guru dengan
mempertimbangkan kemampuan dari masing-masing siswa, sehingga dalam
setiap kelompok terdapat berbagai macam karakter siswa dengan kemampuan
yang berbedadan tidak terlalu banyak menyita waktu pembelajaran.
Kegiatan inti dilakukan setelah semua siswa duduk bersama dengan
anggota kelompok dan Guru hanya mengarahkan siswa untuk melakukan
kegiatan penemuan. Siswa dibagi kotak rahasia olehguru yang berisi tentang
gambar langkah – langkah pembuatan kertas. Pada kegiatan kelompok ini
siswa diminta untuk mengurutkan cara pembuatan kertas yang potongan
gambar – gambarnya sudah ada didalam kotak rahasia, setelah itu masing –
57
masing kelompok diminta untuk menuliskan cara pembuatan dan
mengurutkan gambar proses pembuatan kertas secara singkat. Siswa pun juga
dibimbing untuk menyelesaikan lembar kerja kelompok oleh guru. Setelah
kegiatan diskusi penemuan selesai, guru meminta perwakilan untuk setiap
kelompok mempresentasikan apa yang sudah mereka diskusikan dengan
anggota kelompoknya.
Sebelum kegiatan pembelajaran IPA diakhiri, guru memberikan soal
evaluasi untuk dikerjakan secara individu oleh siswa.Serta guru memberikan
tindak lanjut untuk siswa kembali untuk mempelajari materi yang
selanjutnya.Kemudian pembelajaran IPA diakhiri dan siswa beristirahat.
3. Obsevasi (Observation)
Dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus II,
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan sintak yang telah
disediakan. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 18
58
Tabel 17
Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama Siklus II
No. Aspek yang diamati SKOR
I Pra Pembelajaran
1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama
proses pembelajaran 1 2 3 4
II Kegiatan awal pembelajaran
2. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4
3. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
III Kegiatan Inti Pembelajaran
5. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya
melalui kegiatan penemuan 1 2 3 4
6.
Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan
penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip
yang telah ditetapkan.
1 2 3 4
7. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4
8. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4
9. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil
penemuan. 1 2 3 4
IV Kegiatan Penutup Pembelajaran
10. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil
penemuannya. 1 2 3 4
11.
Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan
penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta
siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah
melakukan penemuan dengan baik
1 2 3 4
12. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4
Total 44
Rata-rata 3.6
59
Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat bahwa pada penerapan metode Discovery
sudah baik. Selanjutnya untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh lembar
observasi pada tabel 18 :
Tabel 18
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II
No. Aspek yang diamati SKOR
I. Pra Pembelajaran
1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4
2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4
II. Kegiatan Awal Pembelajaran
3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4
4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4
III. Kegiatan Inti Pembelajaran
5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4
6.
Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan
tertib 1 2 3 4
7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4
8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4
9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4
10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan metode
Discovery learning 1 2 3 4
11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses
penemuan. 1 2 3 4
12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4
IV Kegiatan Akhir Pembelajaran
13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4
14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4
Total 52
Rata-rata 3,7
60
Berdasarkan tabel 18 yaitu hasil observasi siswa, hasil rata-rata sudah
sempurna sama dengan hasil observasi guru.
4. Refleksi (Reflection)
Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. Siswa mengikuti pembelajaran
yang telah dilaksanakan guru dengan antusias dan lebih semangat.Saat
pelajaran berlangsung siswa terlihat aktif dalam melaksanakan tugas
kelompoknya dan tidak merasa asing lagi dengan metode yang telah
diterapkan oleh guru kelas yaitu metode Discovery.Hal ini dapat dilihat
dari skor dari setiap aspek yang sudah dalam kategori baik. Siswa dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran metode discover, hal ini dapat di tunjukkan pada rata – rata
skor dari hasil observasi yaitu 3,7 dengan pernyataan kategori sangat baik.
4.2.3.2 Pertemuan kedua
Pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama, berikut adalah
deskripsi kegiatannya :
1. Perencanaan Tindakan (planning)
Dari refleksi yang dilakukan pada pertemuan pertama maka pada
pertemuan kedua Peneliti harus lebih banyak menyiapkan gambar –
gambar tentang materi cara pembuatan kain untuk lebih memperjelas
materi yang akan di sampaikan oleh siswa pada pertemuan 2 siklus II.
Pertemuan 2 siklus II mempelajari yaitu, pembuatan bahan pakaian.
2. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan pertemuan kedua pada siklus II ini pada hari Senin, 16
Mei 2016 pada jam pembelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul
07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20 WIB.
Guru mempersiapkan media yang akan digunakan untuk
pembelajaran. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama untuk
61
mengawali pembelajaran dan guru mengucapkan salam serta
menanyakan kabar siswa, kemudian guru melakukan absensi kehadiran
siswa. Guru melakukan apresepsi, guru melakukan Tanya jawab
mengenai materi sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang
akan dipelajari. Dilanjutkan memberi cerita pendek untuk memotivasi
siswa, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajara IPA yang akan
dilakukan. Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan pertemuan
sebelumnya.Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok
beranggotakan 6 orang.
Kegiatan inti dilakukan setelah semua siswa duduk bersama
dengan anggota kelompok. Guru menyampaikan persoalan kepada
siswa. Setelah berkumpul dengan kelompoknya masing – masing, guru
menceritakan persoalan kepada siswa tentang tugas kelompok yang
akan mereka kerjakan. Secara berkelompok, siswa diminta untuk
mengidentifikasi dan mengurutkan gambar cara pembuatan kain dan
setelah itu, dan secara berkelompok siswa juga harus menuliskan
proses pembuatan kain. Guru memberikan waktu selama 15 menit
untuk mengurutkan proses pembuatan kain dengan kelompoknya.
Guru juga harus membimbing siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
Setelah kegiatan penemuan selesai kemudian beberapa perwakilan
kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil penemuan
mereka dan menjelaskan proses pembuatan kain, dan siswa yang lain
memberikan tanggapan pada kelompok yang sedang
mempresentasikan hasil diskusinya dan membuat rangkuman.
Sebelum kegiatan pembelajaran IPA berakhir, siswa mengerjakan soal
evaluasi yang sudah disediakan oleh peneliti.Soal berbentuk pilihan
ganda dengan jumlah 20 butir soal. Sebagian soal mengenai materi
pada pertemuan pertama dan kedua. Guru memberikantindak lanjut
dengan mempelajari materi selanjutnya.
62
3. Observasi (observation)
Tabel 19 menunjukkan hasil observasi guru dan tabel 20 menunjukkan hasil
observasi siswa yang dilakukan oleh observer :
Tabel 19
Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus II
No. Aspek yang diamati SKOR
I Pra Pembelajaran
1. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama
proses pembelajaran 1 2 3 4
II Kegiatan awal pembelajaran
2. Guru memberi motivasi belajar 1 2 3 4
3. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi yang diajarkan 1 2 3 4
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
III Kegiatan Inti Pembelajaran
5. Guru mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya
melalui kegiatan penemuan 1 2 3 4
6.
Guru membimbing pelaksanaan penemuan berupa kegiatan
penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip
yang telah ditetapkan.
1 2 3 4
7. Guru Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa 1 2 3 4
8. Guru memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan. 1 2 3 4
9. Guru Memberi kesempatan kepada siswa melaporkan hasil
penemuan. 1 2 3 4
IV Kegiatan Penutup Pembelajaran
10. Guru Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil
penemuannya. 1 2 3 4
11.
Guru melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan
penemuan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta
siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah
melakukan penemuan dengan baik
1 2 3 4
12. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 1 2 3 4
Total 56
Rata-rata 4
63
Tabel 20
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan kedua Siklus II
No. Aspek yang diamati SKOR
I. Pra Pembelajaran
1. Siswa duduk ditempat duduk masing-masing 1 2 3 4
2. Kesiapan siswa menerima pelajaran 1 2 3 4
II. Kegiatan Awal Pembelajaran
3. Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru dengan
baik. 1 2 3 4
4. Siswa menjawab apresepsi yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4
III. Kegiatan Inti Pembelajaran
5. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 1 2 3 4
6.
Siswa menerima media dan lembar kerja kelompok dari guru dengan
tertib 1 2 3 4
7. Siswa melakukan kegiatan penemuan bersama dengan kelompok. 1 2 3 4
8. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 1 2 3 4
9. Siswa memiliki rasa ingin tahu. 1 2 3 4
10. Adanya interaksi positif antar siswa saat pembelajaran dengan metode
Discovery learning 1 2 3 4
11. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam proses
penemuan. 1 2 3 4
12. Menyampaikan hasil temuan 1 2 3 4
IV Kegiatan Akhir Pembelajaran
13. Siswa secara aktif membuat rangkuman 1 2 3 4
14. Siswa menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu 1 2 3 4
Total 56
Rata-rata 4
Hasil observasi sama dengan pertemuan pertama pada siklus II dan hasil
observasi guru sama dengan hasil observasi siswa. Jadi semakin baik guru dalam
64
mengajar maka perubahan sikap siswa juga semakin baik dan diharapkan hasil
belajar pun meningkat.
4. Refleksi
Dari pertemuan pertama siklus I sampai per temuan kedua pada siklus II,
hasil observasi guru dan siswa semakin meningkat.Saat guru mengajar dengan
maksimal maka perubahan tingkah laku siswa juga sangat baik, Jadi semakin baik
guru dalam mengajar maka perubahan sikap siswa juga semakin baik dan
diharapkan hasil belajar pun meningkat.Melalui pembelajaran Discovery
diharapkan konsep yang siswa temukan dapat mereka ingat lebih lama dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil TindakanSiklus II
Telah dilihat bahwa hasil belajar IPA pada siklus I sudah meningkat di
bandingkan pada pra siklus.Terjadi pula peningkatan antara siklus I dan siklus
II.Pada siklus II terdapat 1 orang siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 95
dan seluruh siswapun mendapatkan nilai diatas KKM atau dapat disebut tuntas.
Dari hasil pra siklus hingga siklus ke 2, sudah terdapat peningkatan. Namun
pada siklus II masih ada 5 siswa yang belum mencapai KKM atau bias dikatakan
belum tuntas.
Pada siklus I nilai rata-rata kelas adalah 65,8 kemudian pada siklus II
terjadi peningkatan menjadi 73,5. Dari nilai hasil belajar yang diperoleh siswa
dapat dilihat bahwa metode pembelajaran Discovery dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA semester II.Tabel ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini.
Tabel 21
Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Nilai Frekuensi Presentase Keterangan
≥70 19 79,2% Tuntas
<70 5 20,8% Belum Tuntas
65
Untuk memperjelas tabel 21 maka dapat melihat gambar 4.3 yang sangat
jelas menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.
Gambar 4.3
Presentase Hasil Belajar Siklus II
4.3 Analisis Data Hasil Tindakan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian pada siklus I dan siklus II
maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Discovery.Hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan
siklus II mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari
rekapitulasi pada tabel 22 berikut ini :
79.2
20.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tuntas Tidak Tuntas
66
Tabel 22
Rekapitulasi Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No. ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
f % f % f %
1. Tuntas 10 41,7 13 54,2 19 79,2
2. Tidak Tuntas 14 58,3 11 45,8 5 20,8
Nilai Tertinggi 80 100 95
Nilai Terendah 0 35 45
Rata – rata Kelas 59,2 65,8 73,5
Melalui tabel 22 yaitu rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat bahwa
ada peningkatan hasil belajar siswa. Sebelumnya siswa tidak mendapatkan nilai
diatas KKM yang berarti tidak tuntas, menjadi tuntas atau mendapat nilai sama
atau diatas KKM setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran Discovery. Pada pra siklus hanya ada 10 siswa yang mendapatkan
nilai diatas KKM atau bisa dikatakan tuntas, sedangkan setelah dilakukan
tindakan yaitu penerapan metode pembelajaran Discovery hasil evaluasi pada
siklus I menunjukkan peningkatan dari hasil belajar siswa.Pada mulanya hanya 10
siswa yang mendapat nilai tuntas setelah siklus I terdapat 13 siswa yang
mendapatkan nilai tuntas.
Kemudian dilakukan tindakan siklus II, dan pada hasil evaluasi pada siklus II
siswa mengalami peningkatan hasil belajar, yaitu 19 anak sudah mendapatkan
nilai di atas KKM dan masih ada 5 anak yang masih belum tuntas.
Hal tersebut menunjukkanbahwa penerapan metode Discovery dapat berhasil
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kekals IV SD Negeri Samban 02.
Secara lebih jelasnya dapat dilihat rekapitulasi hasil belajar siswa pada gambar
4.4 berikut ini:
67
Gambar 4.15
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Keberhasilan dalam proses pembelajaran menggunakan metode Discovery
sesuai dengan tujuan pembelajaran Discovery yang dikemukakan oleh Hosnan
(2014:282) salah satu dari tujuan yang dikemukakan untuk pembelajaran
Discovery adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif
dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan
setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Melalui
pemahaman ilmiah, dapat disimpulkan bahwa tujuan model Discovery adalah
untuk memperoleh pengalaman langsung sesuai dengan strategi pembelajaran
yang ditawarkan.
Belajar berdasarkan penemuan yang melalui proses pengalaman langsung
merupakan kondisi yang sangat baik untuk mencapai tujuan pembelajaran,
sehingga dihasilkan sesuatu perubahan karakter dan tingkah laku anak didik, yang
membawanya pada perubahan interaksi, variasi dan aspek lingkungan. Dari tujuan
tersebut sudah terbukti bahwa pembelajaran Discovery dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang dibuat.Hal itu dibuktikan dari hasil belajar siswa yang semakin
meningkat pada setiap siklusnya.Keberhasilan dapat dilihat pada gambar 4.15.
Grafik menunjukkan dengan jelas keberhasilan dalam penerapan metode
41.7
54.2
79.2
58.3
45.8
20.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Tuntas Tidak Tuntas
68
pembelajaran Discovery pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Samban 02
semester II Tahun pelajaran 2015/2016.
4.3 Pembahasan
Sama seperti penelitian tindakan kelas terdahulu yang sudah dibahas
dalam bab II yaitu hasil penelitian dari Prasetyo (2010) dan Triyono,
pembelajaran Discovery berhasil meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini juga mengalami
keberhasilan, setelah dilakukan tindakan dengan mata pelajaran IPA ,yaitu
hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Samban 02 semester 2 tahun
pelajaran 2015/2016 mengalami peningkatan.
Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan, pada pertemuan pertama guru
dan siswa masih menyesuaikan diri dengan metode Discovery yang di
berikan oleh peneliti dan harus di terapkan pada saat proses pembelajaran
dikelas, untuk pertemuan kedua proses pembelajaran sudah mulai sesuai
dengan metode pembelajaran Discovery dan dari hasil observasi guru dan
siswa, nilai observasi yang diperoleh sudah mengalami sedikit peningkatan
pada nilai rata-rata hasil observasi siswa adalah 4 dan rata – rata hasil
observasi guru adalah 3,8.
Tabel 23 berikut ini adalah hasil dari observasi guru dan siswa pada
siklus I dan siklus II :
Tabel 23
Rekapitulasi Rata-rata Hasil Observasi
Observasi Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
Guru 2,5 3,4 3,6 3,8
Siswa 2,2 3,5 3,7 4
Berdasarkan tabel 23 menunjukkan bahwa sudah terjadi perbaikan tingkah
laku siswa dan juga perbaikan guru dalam mengajar. Terlihat pula perubahan
tingkah laku siswa berdasarkan hasil evaluasi, semakin baik cara guru mengajar,
69
maka perubahan tingkah laku siswa juga semakin membaik. Pada siklus pertama
dan kedua terus mengalami perbaikan sampai pada pertemuan kedua siklus II
hasil observasi guru dan siswa mendapat rata-rata 4, berarti perlakuan guru dan
sikap siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga melalui perbaikan
cara guru mengajar dan perbaikan tingkah laku siswa hasil pembelajaran yang
diperoleh oleh siswa menjadi lebih baik.
Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar seperti yang diungkapkan
oleh Hosnan (2014:282) pembelajaran Discovery adalah suatu model untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki
sendiri, maka hasil yang akan setia dan tahan lama dalam ingatan siswa, tidak
akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan (Discovery) siswa dapat
belajar analisis dan mencoba memecahkan sendiri permasalahan yang
dihadapi.Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa melalui pembelajaran
dengan menggunakan metode Discovery siswa dapat lebih lama mengingat materi
yang dipelajari, sehingga hasil belajar siswa meningkat.Jadi hasil penelitian ini
adalah metode pembelajaran Discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV SD Negeri Samban 02 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.