60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tempat penelitian, responden penelitian, karakteristik responden, persiapan penelitian, hasil seleksi aitem dan reliabilitas alat ukur, hasil pengukuran peubah, hasil uji asumsi klasik, uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Responden Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap anggota Polisi di Satuan Penjagaan dan Pengaturan Direktorat Lalu Lintas (Sat.Gatur Ditlantas) Polda Metro Jaya, yang berpangkat Bintara yang telah bertugas minimal 1 tahun, laki-laki dengan tingkat pendidikan SMA sampai sarjana dan yang mengalami job burnout. Banyaknya responden didapat dari seluruh anggota yang telah mengisi instrumen job burnout. Dari keseluruhan anggota Sat. Gatur, ada 266 anggota yang mengisi instrumen job burnout dan sisanya 4 anggota yang tidak mengisi. Kemudian yang masuk dalam tiga kategori (sedang, tinggi dan sangat tinggi) dari lima kategori job burnout (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi), adalah sebanyak 95 anggota/responden yang mengalami job burnout. Setelah itu hanya 33 responden dari tiga kategori (sedang, tinggi dan sangat tinggi) yang dilakukan uji hipotesis dalam penelitian ini. Berikut dipaparkan karakteristik responden berdasarkan usia dan lamanya bekerja. 4.2 Karakteristik Responden 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini:
23
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13235/4/T2_832015013_BAB IV.pdf · Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja . Lama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tempat penelitian, responden
penelitian, karakteristik responden, persiapan penelitian, hasil seleksi
aitem dan reliabilitas alat ukur, hasil pengukuran peubah, hasil uji asumsi
klasik, uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
4.1 Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap anggota Polisi di Satuan
Penjagaan dan Pengaturan Direktorat Lalu Lintas (Sat.Gatur Ditlantas)
Polda Metro Jaya, yang berpangkat Bintara yang telah bertugas minimal 1
tahun, laki-laki dengan tingkat pendidikan SMA sampai sarjana dan yang
mengalami job burnout. Banyaknya responden didapat dari seluruh
anggota yang telah mengisi instrumen job burnout. Dari keseluruhan
anggota Sat. Gatur, ada 266 anggota yang mengisi instrumen job burnout
dan sisanya 4 anggota yang tidak mengisi. Kemudian yang masuk dalam
tiga kategori (sedang, tinggi dan sangat tinggi) dari lima kategori job
burnout (sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi), adalah
sebanyak 95 anggota/responden yang mengalami job burnout. Setelah itu
hanya 33 responden dari tiga kategori (sedang, tinggi dan sangat tinggi)
yang dilakukan uji hipotesis dalam penelitian ini. Berikut dipaparkan
karakteristik responden berdasarkan usia dan lamanya bekerja.
4.2 Karakteristik Responden
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia disajikan dalam Tabel
4.1 berikut ini:
61
Tabel 4.1
Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Presentase
21 - 28 tahun 25 26,3%
29 - 36 tahun 26 27,4%
37 - 44 tahun 15 15,8%
45 - 52 tahun 13 13,7%
53 – 60 tahun 16 16,8%
Total 95 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa anggota Sat.Gatur Ditlantas
Polda Metro Jaya lebih banyak yang berusia antara 21 hingga 36 tahun
yang berjumlah 51 anggota (53,7%) dibandingkan dengan yang berusia 37
sampai dengan 60 tahun.
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja
Karakteristik responden berdasarkan lamanya bekerja disajikan
dalam Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja
Lama Bekerja Responden Presentase
1 - 9 tahun 52 54,7%
10 - 17 tahun 23 24,2%
18 – 25 tahun 10 10,6%
26 – 33 tahun 8 8,4%
34 - 40 tahun 2 2,1%
Total 95 100%
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa 54,7% (52 anggota)
Sat.Gatur Ditlantas Polda Metro Jaya berada pada rentang lama bekerja
kurang dari 10 tahun.
4.3 Hasil Uji Diskriminasi Aitem dan Reliabilitas
4.3.1 Uji Diskriminasi Aitem
Uji diskriminasi aitem pada penelitian ini dilakukan dengan uji
coba terpakai pada data penelitian yang diperoleh dengan pertimbangan-
pertimbangan yang telah disebutkan. Aitem-aitem yang gugur hasil dari
62
uji diskriminasi aitem tidak digunakan lagi pada pengujian yang kedua
dengan bantuan program SPSS 17.0. Dasar untuk mengambil keputusan
sebuah aitem layak atau tidaknya adalah dengan melihat nilai corrected
item-total correlations harus lebih dari sama dengan 0,30 (Azwar, 2012).
Tabel corrected item-total correlations untuk semua aitem secara lengkap
dapat dilihat di Lampiran B. Hasil uji diskriminasi aitem skala Job
Burnout (JB) memperoleh 5 aitem gugur dan 29 aitem sisanya memiliki
korelasi ≥ 0,30 dengan rentang nilai 0,371 - 0,805. Hasil uji diskriminasi
aitem skala Locus of Control Eksternal (LOC) memperoleh 3 aitem gugur
dan 34 aitem sisanya memiliki korelasi ≥ 0,30 dengan rentang nilai 0,438
– 0,769. Hasil uji diskriminasi aitem skala Work-life Balance (WLB)
memperoleh 3 aitem gugur dan 22 aitem sisanya memiliki korelasi ≥ 0,30
dengan rentang nilai 0,322 – 0,731.
4.3.2 Uji Reliabilitas
4.3.2.1 Skala Job Burnout (JB)
Uji reliabilitas skala Job Burnout dilakukan dengan SPSS, hasil
perhitungan seleksi aitem pengujian pertama maka didapatkan koefisien
reliabilitas sebesar 0,899 dengan jumlah aitem 34 dan jumlah subjek 95
orang. Sementara itu pada pengujian kedua didapatkan koefisien
reliabilitas sebesar 0,924 dengan jumlah aitem 29 dan jumlah subjek
sebanyak 95 orang.
4.3.2.2 Skala Locus of Control Eksternal (LOC)
Berdasarkan hasil perhitungan seleksi aitem dengan SPSS pada
pengujian pertama didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,946 dengan
jumlah aitem 37 dan jumlah subjek 95 orang. Sementara itu pada
pengujian kedua didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,962 dengan
jumlah aitem 34 dan jumlah subjek sebanyak 95 orang.
63
4.3.2.3 Skala Work-life Balance (WLB)
Berdasarkan hasil perhitungan seleksi aitem dengan SPSS pada
pengujian pertama maka didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,902
dengan jumlah aitem 25 dan jumlah subjek 95 orang. Sementara itu pada
pengujian kedua didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,940 dengan
jumlah aitem 22 dan jumlah subjek sebanyak 95 orang.
4.4 Deskripsi Hasil Pengukuran Peubah Penelitian
Peubah Job Burnout (JB), Locus of Control Eksternal (LOC) dan
Work-Life Balance (WLB) dideskripsikan dalam bentuk tabulasi, yaitu
penyajian data yang sudah diklasifikasi atau dikategorikan dalam bentuk
tabel.
4.4.1 Peubah Job Burnout (JB)
Dalam mengukur kategori skor dan menentukan interval peubah
Job Burnout yang terdiri dari 29 aitem dengan skor empiris terendah 52
dan tertinggi 120, digunakan lima kategori yaitu Sangat Tinggi (ST),
Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R), dan Sangat Rendah (SR). Berikut ini
adalah gambaran tinggi rendahnya Job Burnout (JB) yang disajikan dalam
Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Job Burnout (JB)
Kategori Interval Frekuensi %
Sangat Tinggi 108 ≤ x ≤ 121 3 3,2
Tinggi 94 ≤ x ≤ 107 10 10,5
Sedang 80 ≤ x ≤ 93 20 21,1
Rendah 66 ≤ x ≤ 79 31 32,6
Sangat Rendah 52 ≤ x ≤ 65 31 32,6
Total 95 100
Rerata 75,58
Simpangan Baku 15,452
Min 52
Maks 120
64
Berdasarkan Tabel 4.3 tampak bahwa 65,2% JB berada pada
kategori rendah dan sangat rendah dengan nilai rerata skor JB responden
sebesar 75,58 termasuk dalam kategori rendah.sedangkan responden yang
memiliki JB kategori sedang sampai dengan sangat tinggi berjumlah 33
orang.
4.4.2 Peubah Locus of Control Eksternal (LOC)
Dalam mengukur kategori skor dan menentukan interval peubah
Locus of Control Eksternal yang terdiri dari 34 aitem dengan skor empiris
terendah 34 dan tertinggi 170, digunakan lima kategori yaitu Sangat
Tinggi (ST), Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R), dan Sangat Rendah
(SR).
Berikut ini adalah gambaran tinggi rendahnya Locus of Control
Eksternal (LOC) yang disajikan dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Locus of Control Eksternal (LOC)
Kategori Interval Frekuensi %
Sangat Tinggi 145 ≤ x ≤ 172 4 4,2
Tinggi 117 ≤ x ≤ 144 23 24,2
Sedang 89 ≤ x ≤ 116 57 60,0
Rendah 61 ≤ x ≤ 88 7 7,4
Sangat Rendah 33 ≤ x ≤ 60 4 4,2
Total 95 100
Rerata 106,78
Simpangan Baku 22,539
Min 34
Maks 170
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 60% LOC berada pada
kategori sedang dengan nilai rerata skor LOC responden sebesar 106,78
termasuk dalam kategori sedang.
4.4.3 Peubah Work-life Balance (WLB)
Dalam mengukur kategori skor dan menentukan interval peubah
Work-life Balance yang terdiri dari 22 aitem dengan skor empiris terendah
65
22 dan tertinggi 110, digunakan lima kategori yaitu Sangat Tinggi (ST),
Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R), dan Sangat Rendah (SR).
Berikut ini adalah gambaran tinggi rendahnya Work-life Balance
(WLB) yang disajikan dalam Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Work-life Balance (WLB)
Kategori Interval Frekuensi %
Sangat Tinggi 94 ≤ x ≤ 111 4 4,2
Tinggi 76 ≤ x ≤ 93 18 19,0
Sedang 58 ≤ x ≤ 75 59 62,1
Rendah 40 ≤ x ≤ 57 10 10,5
Sangat Rendah 22 ≤ x ≤ 39 4 4,2
Total 95 100
Rerata 68,97
Simpangan Baku 14,651
Min 22
Maks 110
Berdasarkan Tabel 4.5 tampak bahwa 62,1% WLB berada pada
kategori sedang dengan nilai rerata skor WLB responden sebesar 68,97
termasuk dalam kategori sedang.
4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.5.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas data dilakukan untuk menguji apakah suatu data
berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas data menggunakan
Kolmogorov-Smirnov. Data penelitian dikatakan memiliki distribusi
normal apabila p>0,05.
Gambaran Uji Kolmogorov-Smirnov peubah gayut dalam Tabel
4.6.
66
Tabel 4.6
Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh Tunggal
Sisa Tak Terbakukan
N 95
Parameter Normala Rerata 0,0000000
Simpangan Baku 14.60100533
Perbedaan Paling Ekstrim Absolut 0,110
Positif 0,110
Negatif -0,056
Kolmogorov-Smirnov Z 1,070
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,202
a. Uji Sebaran adalah Normal
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.6 diperoleh
nilai KSZ sebesar 1,070 dengan p>0,05 (sig. 0,202) sehingga dari hasil
tersebut dapat dikatakan bawa data nilai residual berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya
hubungan linier secara sempurna atau mendekati sempurna di antara
peubah tak gayut. Apabila terjadi korelasi, maka terdapat masalah
multikolinieritas dan hasil Uji Multikolinieritas peubah tak gayut disajikan
dalam Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Uji Multikolinieritas
Koefisiena
Model
Koefisien Tak
Terbakukan
Koefisien
Terbakukan
t Sig.
Statistik
Kolinieritas
B SE Beta Toleransi VIF
1 (Konstanta) 44,651 10,222 4,368 0,000
LOC 0,208 0,068 0,303 3,078 0,003 1,000 1,000
WLB 0,127 0,104 0,120 1,218 0,226 1,000 1,000
a. Peubah Gayut: Job Burnout ; SE = Kesalahan Baku Takasiran; LOC = Locus of
Control; WLB = Worklife Balance
67
Hasil uji di atas menunjukkan bahwa nilai toleransi untuk peubah
Locus of Control Eksternal 1,000 > 0,10 dengan VIF 1,000 < 10 dan untuk
peubah Work-Life Balance nilai toleransi sebesar 1,000 > 0,10 dengan VIF
1,000 < 10. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada
peubah tak gayut yang digunakan.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan ntuk menguji apakah ada varian
residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model
regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas
dan ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dalam diagram
pencar (Gambar 4.1).
Gambar 4.1
Diagram Pencar
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak,
tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
68
4.5.4 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk megetahui hubungan linear antara
peubah tak gayut dengan peubah gayut. Berkut ini adalah hasil uji
linearitas antara peubah Locus of Control Eksternal (LOC) dengan Job
Burnout (JB) (Tabel 4.8) dan Work-Life Balance (WLB) dengan Job
Burnout (JB) (Tabel 4.9).
Tabel 4.8
Daftar Sidik Ragam Uji Linearitas
Job Burnout dengan Locus of Control Eksternal db JK KT F Sig.
JB *
LOC
Antar
Kelompok
(Gabungan) (48) (13.674,108)
Linearitas 1 2.081,988 2.081,988 10,919 0,002
Simpangan
Linearitas
47 11.592,120 246,641 1,294 0,192
Dalam Kelompok 46 8.771,050 190,675
Total 94 22.445,158
Keterangan: db= Derajat Bebas; JK= Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah.
Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel 4.12.
Dari Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa nilai F linearitas sebesar
10,919 dengan signifikansi 0,002 (p < 0,05), maka terdapat hubungan
yang linier antara LOC dan JB.
Tabel 4.9
Daftar Sidik Ragam Uji Linearitas
Job Burnout dengan Work-Life Balance db JK KT F Sig.
JB *
WLB
Antar
Kelompok
(Gabungan) (37) (6969,210)
Linearitas 1 342,223 342,223 1,260 0,266
Simpangan
Linearitas
36 6626,987 184,083 0,678 0,892
Dalam Kelompok 57 15475,948 271,508
Total 94 22445,158
Dari Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa nilai F linieritas sebesar
1,260 dengan signifikansi 0,266 (p > 0,05), maka terdapat hubungan yang
tidak linier antara WLB dan JB.
69
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis pertama, ada pengaruh simultan atau sendiri-sendiri
antara Locus of Control Eksternal dan Work-life balance terhadap Job
Burnout pada Anggota Polri Fungsi Lalu lintas Sat.Gatur Ditlantas Polda
Metro Jaya. Hasil dari ada tidaknya pengaruh ketiga peubah dapat
dilakukan dengan cara:
4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Hasil uji statistik secara simultan untuk peubah tak gayut, X1
(LOC) dan X2 (WLB) terhadap peubah gayut Y (JB) pada Anggota Polri
Fungsi Lalu lintas Sat.Gatur Ditlantas Polda Metro Jaya disajikan dalam
Tabel 4.10.
Tabel 4.10
Daftar Sidik Ragam Uji Regresi Berganda
Signifikansi Nilai F Anggota Sat.Gatur
Model db JK KT F Sig.
1 Regresi 2 623,641 311,820 4,785 0, 016a
Sisa 30 1.955,086 65,170
Total 32 2.578,727
a. Prediktor: (Konstanta), LOC, WLB
b. Peubah Gayut: JB Keterangan: JB= Job Burnout; WLB= Work-life Balance; LOC= Locus of Control
Eksternal; db= derajat bebas; JK= Jumlah Kuadrat; KT= Kuadrat Tengah.
Berdasarkan Tabel 4.10 didapatkan nilai F hitung 4,785 dengan
tingkat signifikansi 0,016 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
Locus of Control Eksternal (X1) dan Work-life Balance (X2) secara