Top Banner
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 28 siswa 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Letak SD Negeri 03 Karanganyar berada di wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. SD Negeri 03 Karanganyar tepatnya berada di dusun Dalon desa Karanganyar, SD Negeri 03 karanganyar terletak di pinggir dusun Dalon, sebelah kiri berbatasan dengan hutan, bagian belakang berbatasan dengan persawahan, sebelah kanan berbatasan dengan rumah-rumah penduduk dan bagian depan adalah jalan raya yang menghubungkan antar desa. Siswa SD Negeri 03 Karanganyar terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan jumlah 180 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri 03 Karanganyar adalah sebanyak 9 orang. Dengan perincian 1 kepala sekolah, 5 guru kelas, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama Islam, dan 1 penjaga sekolah. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00. Kecuali pada hari Jumat dan Sabtu berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00. 4.2. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah dari jumlah siswa kelas 4 belumlah tuntas KKM (=60). Hal ini dikarenakan guru masih cenderung menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran. Jadi guru lebih aktif sedangkan siswanya pasif dalam proses pembelajan yang berlangsung. Sehingga siswa tidak secara optimal menyerap materi pelajaran yang disampaikan, siswa akan merasa jenuh dan bosan. Sehingga hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami gaya dapat mengubah
34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Mar 11, 2019

Download

Documents

lamtuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

39

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer

Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 28

siswa 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Letak SD Negeri 03

Karanganyar berada di wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. SD

Negeri 03 Karanganyar tepatnya berada di dusun Dalon desa Karanganyar, SD

Negeri 03 karanganyar terletak di pinggir dusun Dalon, sebelah kiri berbatasan

dengan hutan, bagian belakang berbatasan dengan persawahan, sebelah kanan

berbatasan dengan rumah-rumah penduduk dan bagian depan adalah jalan raya

yang menghubungkan antar desa.

Siswa SD Negeri 03 Karanganyar terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas

6 dengan jumlah 180 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri 03

Karanganyar adalah sebanyak 9 orang. Dengan perincian 1 kepala sekolah, 5 guru

kelas, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama Islam, dan 1 penjaga sekolah.

Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul

12.00. Kecuali pada hari Jumat dan Sabtu berlangsung mulai pukul 07.00 sampai

dengan pukul 11.00.

4.2. Kondisi AwalHasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan

Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah dari

jumlah siswa kelas 4 belumlah tuntas KKM (=60). Hal ini dikarenakan guru

masih cenderung menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran. Jadi guru

lebih aktif sedangkan siswanya pasif dalam proses pembelajan yang berlangsung.

Sehingga siswa tidak secara optimal menyerap materi pelajaran yang

disampaikan, siswa akan merasa jenuh dan bosan. Sehingga hasil belajar siswa

dalam pelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami gaya dapat mengubah

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

40

gerak dan/atau bentuk suatu benda hasilnya rendah, yang dapat dilihat dari Tabel

14.

Tabel 14 Destribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4

SD Negeri 03 Karanganyar Pra Siklus

No Ketuntasan Frekuensi Persentase1 Tuntas 15 53,5%2 Tidak tuntas 13 46,5%Jumlah 28 100%Nilai maksimum 80Nilai minimum 35Rata-rata 59KKM =60

Dari hasil analisis ketuntasan belajar pada tabel 14 siswa yang nilainya

diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran IPA hanya 15 siswa

atau 53,5% siswa sedangkan 13 siswa atau 46,5% belum tuntas. Nilai tertinggi

hanya 80, dan nilai terendah 35. Ketuntasan belajar IPA dapat dilihat pada

gambar diagaram lingkaran 2.

Gambar 2Diagram lingkaran Ketuntasan Belajar Ipa Siswa

Kelas 4 Sd Negeri 03 Karanganyar Pra Siklus

46,50%53,50%

Ketuntasan Belajar IPA Pra Siklus

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

41

Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan,

maka perlu ditingkatkan lagi ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri

03 Karanganyar. Dengan menggunakan model pembelajaran group investigation,

peningkatan hasil belajar IPA tersebut dapat terwujudkan.

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Siklus I

Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I di kelas 4 SD Negeri 03

Karanganyar terdiri dari 2 pertemuan.

1. Pertemuan 1

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP pertemuan 1 dengan

materi mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Membuat lembar observasi

untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Membuat lembar kerja kelompok. Dimdalam pertemuan 1 tes evaluasi belum

diberikan. Observer dipersiapkan yaitu 1 guru kelas 1, berperan sebagai

observer guru kelas 4 dan 1 teman sebagai dokumentasi pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 5

Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:

1. Kegiatan awal

Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,

mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi

kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan

apersepsi dengan bertannya “perhatikan lingkungan sekolahmu atau

rumahmu, apakah ada perbedaan dari yang kemarin dan sekarang?”

guru menampung semua jawaban siswa untuk disimpulkan dan

menyampaikan judul pembelajaran.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

42

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru bertannya sebutkan

perubahan lingkungan fisik yang terjadi di daerahmu? guru

menampung semua jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk

semua jawaban siswa. Guru membagi siswa kedalam kelompok

secara heterogen, menjadi 4 kelompok dalam kelas. Siswa

bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah

ditentukan. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari

guru cara kerja dalam kelompok. Dalam elaborasi guru, masing-

masing kelompok memilih subtopik melalui pertanyaan yang

diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan dipakai peserta

didik: 1. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dari datangnya hujan? 2.

Sebutkan dan jelaskan kerugian dari datangnya hujan? 3. Sebutkan

dan jelaskan keuntungan dari sinar matahari? 4. Sebutkan dan

jelaskan kerugian dari sinar matahari? siswa mendengarkan

penjelasan dari tugas yang akan dikerjakan. Siswa bisa mencari

informasi dari buku IPA kelas 4 Erlangga halaman (191-203) atau

sumber lainnya untuk mendapatkan jawaban dari tugas yang

diberikan guru. Siswa berfikir bersama, berdiskusi dan menyatukan

pendapat (memutar searah jarum jam) terhadap pertanyaan guru

serta meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban

tersebut. Sewaktu siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati

aktivitas dan memberikan bantuan atau bimbingan seperlunya.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan

disimpulkan. Dalam konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

43

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang

dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan

materi. Guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

c. Observasi

1. Analisis data dari hasil observasi guru

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru

kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model

pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer guru pada

siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 16 323 Skor 3 12 364 Skor 4 5 20

Jumlah skor keseluruhan 88

Berdasarkan tabel 15 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2 yang

diperoleh guru sebanyak 16 bila dijumlahkan menjadi 32, skor 3 yang

diperoleh guru sebanyak 12 bila dijumlahkan menjadi 36 dan skor 4 yang

diperoleh guru sebanyak 5 bila dijumlahkan menjadi 20. Total skor yang

diperoleh guru secara keseluruhan sebanyak 88 dalam pertemuan 1.

Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang

diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 16.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

44

Tabel 16Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

No Skor Kualifikasi

1 113 – 132 A

2 97– 112 B

3 81– 96 C

4 <81 D

Berdasarkan tabel 15 dengan jumlah skor secara keseluruhan 88

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 16 maka dapat

di kualifikasi C. Saat pertemuan pertama sebenarnya guru sudah

melaksanakan pembelajaran memgunakan model graup investigation

cukup baik, namun masih kelihatan canggung karna belum terbiasa. Guru

sudah mempersiapkan kelas, alat dan media pembelajaran. Guru

memeriksa kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Guru juga

sudah menyampaikan motivasi, aprsepsi dan tujuan pembelajaran dengan

cukup baik.

Dalam pembentukan kelompok guru kurang bisa menguasai kelas,

karena siswa ramai dalam kelas. Guru sudah cukup baik saat membimbing

kelompok memilih subtopik untuk semua kelompok yang ada. Guru

kurang begitu aktif saat membimbing kelompok dalam bekerja. Guru juga

mendominasi saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.

Guru sudah cukup baik saat membimbing siswa dalam merangkum materi

pembelajaran yang telah diajarkan. Guru juga melakukan refleksi

pembelajaran, walaupun siswa bagian depan saja yang terlibat.

2. Analisis data dari hasil observasi siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada siswa

kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer siswa pada

siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 17.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

45

Tabel 17Hasil Penskoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1

No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 2 22 Skor 2 16 323 Skor 3 4 124 Skor 4 1 4

Jumlah skor keseluruhan 50

Berdasarkan tabel 17 skor 1 yang diperoleh siswa sebannyak 2 bila

dijumlahkan sebanyak 2, skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 16 bila

dijumlahkan menjadi 32, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 4 bila

dijumlahkan menjadi 12 dan skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 1 bila

dijumlahkan menjadi 4. Total skor yang diperoleh siswa secara

keseluruhan sebanyak 50 dalam pertemuan 1. Berdasar tabel kriteria

penilaian jumlah skor, jumlah skor yang diperoleh bisa di kualifikasikan

berdasarkan indikator pada tabel 18.

Tabel 18Kriteria penilaian Aktivitas siswa

No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E

Berdasarkan tabel 17 dengan jumlah skor secara keseluruhan 50

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 18 maka dapat

di kualifikasi C. Siswa masih belum paham akan alur pembelajaran graup

investigation terlihat masih bingung dalam proses pembelajaran. Siswa

mempersiapkan alat-alat pembelajaran dan berdoa sebelum proses

pembelajaran dimulai. Siswa kurang merespon saat guru menyampaikan,

motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

46

Dalam pembentukan kelompok, siswa ramai karena siswa bingung

mencari teman kelompoknya. Siswa juga ramai saat memilih topik yang

telah disiapkan untuk kelompok. Siswa masih kurang berpartisipasi dalam

kerja kelompok, karena mereka masih kelihatan takut dalam mengeluarkan

pendapat dalam kerja kelompok. Siswa juga takut, tidak memberikan

tanggapan atau masukan bagi kelompok yang presentasi, presentasi

kelompok juga didominasi guru, karena siswa masih kelihatan takut. Siswa

masih bingung saat merangkum materi pembelajaran yang telah dilakukan.

Siswa kurang merespon refleksi dari guru, ini terbukti hannya siswa yang

duduk di depan saja yang menjawab.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, guru masih kelihatan canggung saat

meengajar menggunakan model graup investigation, guru kurang bisa

menguasai kelas saat pembentukan kelompok, karena siswa ramai dan guru

kurang aktif saat membibing kerja kelompok. siswa kurang aktif saat

kegiatan apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran, siswa

ramai dalam mencari teman kelompoknya, siswa juga kurang memahami

model graup investigation saat proses pembelajaran. Dari beberapa

kekurangan saat pembelajaran menggunakan model graup investigation

perlu dilakukan refleksi untuk perbaikan pertemuan kedua siklus I.

Diharapkan guru lebih menguasai model pembelajaran graup

investigation saat pertemuan ke 2 siklus I. guru juga harus lebih

mengkondisifkan kelas saat pembentukan kelompok. Guru harus

memberikan kesempatan pada kelompok untuk lebih aktif dalam presentasi,

sehingga presentasi tidak didominasi oleh guru. Guru harus melibatkan

seluruh siswa saat melakukan refleksi, tidak siswa yang bagian depan saja

yang dilibatkan.

Dalam pertemuan 2 siklus 1 diharapkan siswa lebih memahami

model pembelajaran graup investigation siswa lebih merespon saat guru

menyampaikan motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

47

Diharapkan siswa lebih kondusip dalam pembentukan kelompok dan

pemilihan topik untuk kelompoknya. Siswa lebih berpartisipasi,

mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok. Diharapkan siswa lebih

berani dan lantang saat melakukan presentasi dalam kelompok.

2. Pertemuan 2

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP pertemuan 2 dengan

materi mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Membuat lembar observasi

untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Membuat lembar kerja kelompok. Dimdalam pertemuan 2 tes evaluasi

diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model

pembelajaran Group Investigation . Observer dipersiapkan yaitu 1 guru kelas 1,

berperan sebagai observer guru kelas 4 dan 1 teman sebagai dokumentasi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6

Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:

1. Kegiatan awal

Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,

mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi

kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan

apersepsi dengan bertannya “Pernahkah kalian melihat nelayan

melaut dengan kapal tradisional? Nelayan memanfaatkan apa untuk

menggerakkan kapalnya?” guru menampung semua jawaban siswa

untuk disimpulkan dan menyampaikan judul pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, jenis angin apa yang kalian ketahui? guru

menampung semua jawaban siswa dan memberikan pujian terhadap

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

48

jawaban siswa. Guru membagi siswa kedalam kelompok secara

heterogen, menjadi 4 kelompok dalam kelas. Siswa bergabung

dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Siswa

memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru cara kerja

dalam kelompok. Siswa dalam kelompok membentuk lingkaran dan

saling memegang bahu temennya, selanjutnya memijitnya. Siswa

mendengarkan bagaimana kerja dalam kelompok, yang benar dari

filosofi membuat lingkaran dan memijat bahu temannya. Dalam

elaborasi guru, masing-masing kelompok memilih subtopik melalui

pertanyaan yang diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan

dipakai peserta didik. 1. Sebutkan dan jelaskan pengaruh dari

gelombang air laut? 2. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dari

angin? 3. Sebutkan dan jelaskan kerugian dari angin? 4. Sebutkan

dan jelaskan proses terjadinya angin darat dan angin laut? Siswa bisa

mencari informasi dari buku IPA kelas 4 Erlangga halaman (191-

203) , atau lainnya untuk mendapatkan jawaban dari tugas yang

diberikan guru. Siswa berfikir bersama, berdiskusi dan menyatukan

pendapat (searah jarum jam) terhadap pertanyaan guru serta

meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban

tersebut. Sewaktu siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati

aktivitas dan memberikan bantuan atau bimbingan seperlunya.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan

disimpulkan. Dalam konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang

dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

49

materi. Siswa mengerjakan tes formatif. Guru menyampaikan

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

c. Observasi

1. Analisis data dari hasil observasi guru

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru

kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model

pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer guru pada

siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 6 123 Skor 3 19 574 Skor 4 8 32

Jumlah skor keseluruhan 101

Berdasarkan tabel 19 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2

yang diperoleh guru sebanyak 6 bila dijumlahkan menjadi 12, skor 3 yang

diperoleh guru sebanyak 19 bila dijumlahkan menjadi 57 dan skor 4 yang

diperoleh guru sebanyak 8 bila dijumlahkan menjadi 32. Total skor yang

diperoleh guru secara keseluruhan sebanyak 101 dalam pertemuan 2.

Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang

diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 20.

Tabel 20Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

No Skor Kualifikasi

1 113 – 132 A

2 97– 112 B

3 81– 96 C

4 <81 D

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

50

Berdasarkan tabel 19 dengan jumlah skor secara keseluruhan 101

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 20 maka dapat

di kualifikasi B. Dalam pertemuan ke 2 siklus I guru sudah melakukan

bempelajaran dengan model graup investigation dengan baik. Guru sudah

menyiapkan kelas, alat dan media pembelajaran dengan baik, memeriksa

kesiapan siswa saat menerima pembelajaran. Guru juga sudah

menyampaikan motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran.

Guru sudah bisa mengkondusifkan kelas dengan baik saat

pembentukan kelompok. Guru juga bisa membimbing siswa dengan baik

saat kelompok memilih topik-topok yang ada. Guru masih mendominasi

saat kelompok melakukan presentasi, sehingga kelompok kurang

mendapatkan kesempatan dalam menyampaikan hasil kelompoknya. Guru

tidak membimbing siswa dalam meramkung materi pelajaran yang

berlangsung. Guru melakukan refleksi pada siswa tentang materi yang

diajarkan dan tidak hanya yang siswa yang didepan saja yang direfleksi

seperti pertemuan 1.

2. Analisis data dari hasil observasi siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada siswa

kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer siswa pada

siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21Hasil Penskoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2

No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 5 103 Skor 3 15 454 Skor 4 3 12

Jumlah skor keseluruhan 67

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

51

Berdasarkan tabel 21 skor 1 tidak ada yang diperoleh siswa, skor 2

yang diperoleh siswa sebanyak 5 bila dijumlahkan menjadi 10, skor 3 yang

diperoleh siswa sebanyak 15 bila dijumlahkan menjadi 45 dan skor 4 yang

diperoleh siswa sebanyak 3 bila dijumlahkan menjadi 12. Total skor yang

diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 67 dalam pertemuan 2.

Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang

diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 22.

Tabel 22Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E

Berdasarkan tabel 21 dengan jumlah skor secara keseluruhan 67

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 22 maka dapat

di kualifikasi C. Siswa lebih baik saat proses pembelajaran menggunakan

model graup investigation dibandingkan pertemuan 1. Siswa menyiapkan

diri, alat dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai. Siswa sudah

merespon guru saat memotivasi, apersepsi dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Siswa masih ramai dalam pembentukan kelompok, karena siswa

ribut mencari teman kelompoknya. Siswa mulai sedikit-sedikit

berpartisipasi dan mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok. Siswa

masih belum lepas, menanggapi presentasi kelompok dan kelompok juga

belum lancar dalam presentasi kelompok, hal ini terlihita karena guru lebih

dominan dalam presentasi kelompok. Siswa merangkum materi

pembelajaran dengan bimbingan guru. Siswa mulai merespon refleksi

materi pelajaran dari guru, halini terbukti tidak bagian depan siswa saja

yang menjawab, namun belum keseluruhan siswa.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

52

3. Hasil penelitian siklus I

Proses belajar mengajar yang dilakukan dalam siklus I

menggunakan model pembelajaran group investigation dengan indikator

keberhasilan pada siswa secara klasikal yaitu 80% dari jumlah siswa yang

tuntas KKM =60 dan siswa dikatakan tuntas apa bila nilai tes siswa

memenuhi KKM =60. Hasil evaluasi pada akhir siklus I sebagai tingkat

pemahaman siswa tentang mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan

lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)

masih kurang dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 40. Dari 28 siswa

baru 20 siswa (71%) dinyatakan mampu memenuhi KKM yang telah

ditetapkan. Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dapat

dilihat nilai yang diperoleh siswa pada tabel 23.

Tabel 23 Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan

Model Group Investigationsiswa Kelas 4SD Negeri 03 Karanganyar Siklus I

No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)1 Tuntas 20 71%2 Tidak tuntas 8 29%Jumlah 28 100%Nilai maksimum 90Nilai minimum 40Rata-rata 64KKM =60

Tabel 23 menunjukan jumlah siswa yang tuntas KKM pada siklus I

meningkat menjadi 20 siswa atau 71%, sedangkan yang belum tuntas

KKM sebanyak 8 siswa atau 29%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa

pada siklus 1 ialah 90, nilai terendah yaitu 40 dann belum ada yang

mencapai nilai maksimum yaitu 100. Perolehan hasil belajar IPA siswa

kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar dengan menerapkan model

pembelajaran group investigation jumlah siswa yang nilainya memenuhi

KKM sudah terlihat meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Hasil tes

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

53

formatif pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar

dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3.

Gambar 3Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar IPA Dengan

Menggunakan Model Group Investigation Siswa Kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Siklus I

Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan siswa

yang tuntas pada siklus I mencapai 71% atau 20 siswa, sedangkan siswa

yang belum tuntas hasil belajarnya 29% atau 8 siswa. Bila dibandingkan

hasil belajar siklus I dengan pra siklus, ada peningkatan hasil belajar dalam

siklus I peningkatan tersebut terjadi karena proses pembelajaran sudah

menggunakan model group investigation dengan beberapa kelebihan

dalam proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan model group

investigation, siwa mulai aktif dalam proses pembelajaran, inisiatif dan

berani mengeluarkan pendapat. Guru semakin kreatif saat menyampaikan

pembelajaran, menggali kemampuan siswa dan mengaktifkan siswa untuk

lebih dominan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data yang

diperoleh dari siklus I dengan penerapan model pembelajaran group

investigation siklus 1 belum bisa dikatakan berhasil karena ketuntasan

belajar siswa baru mencapai 71%, sedangkan indikator keberhasilan siswa

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

54

secara klasikal dalam penelitian dikatakan berhasil bila mencapai 80%

sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar IPA

sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada siswa yang mendapat nilai di

bawah KKM. Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran belum

menyeluruh. Guru dalam membimbing siswa menyusun rencana penelitian

belum terlihat menyeluruh dan guru juga belum menunjukkan sikap terbuka

terhadap respo siswa. Untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan presentasi

maka diberikan reward berupa pemberian bintang bagi siswa yang memberikan

pertanyaan atau masukan bagi kelompok yang presentasi. Berdasarkan

kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran siklus I, akan

digunakan oleh peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses belajar

mengajar pada siklus II. Pada siklus II ini model pembelajaran tipe group

investigation lebih ditekankan, sebagian besar siswa diharapkan dapat lebih

aktif dan berani untuk menjawab pertanyaan dari guru tanpa ragu-ragu. Selain

itu diharapkan guru dapat membiasakan siswa untuk berani mengungkapkan

pendapat dan berbicara di depan kelas dengan percaya diri.

4.3.2. Siklus II

Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II di kelas 4 SD Negeri 03

Karanganyar terdiri dari 2 pertemuan

1. Pertemuan 1

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini penyusunan RPP pertemuan 1 dengan

materi Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

(erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Membuat lembar observasi untuk

mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Membuat

lembar kerja kelompok. Dimdalam pertemuan 1 tes evaluasi belum diberikan.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

55

Observer dipersiapkan yaitu 1 guru kelas 1, berperan sebagai observer guru

kelas 4 dan 1 teman sebagai dokumentasi pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15

Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:

1. Kegiatan awal

Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,

mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi

kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan

apersepsi dengan bertannya “Siapa yang pernah melihat gunung?”

guru menampung semua jawaban siswa untuk disimpulkan dan

menyampaikan judul pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, siapa yang pernah melihat gunung meletus, apa

yang terjadi? Guru menampung semua jawaban siswa dan

memberikan aplaus untuk semua jawaban siswa. Guru membagi

siswa kedalam kelompok secara heterogen, menjadi 4 kelompok

dalam kelas. Siswa bergabung dengan tim/anggota masing-masing

yang telah ditentukan. Siswa memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan dari guru cara kerja dalam kelompok. Siswa dalam

kelompok membentuk lingkaran dan saling memegang bahu

temennya, selanjutnya memijitnya. Siswa mendengarkan bagai mana

kerja dalam kelompok, yang benar dari filosofi membuat lingkaran

dan memijat bahu temannya. Siswa yang memberikan sanggahan

atau masukan untuk presentasi dari kelompok lain mendapatkan satu

bintang untuk setiap masukan atau sanggahan. Dalam elaborasi guru,

masing-masing kelompok memilih subtopik melalui pertanyaan yang

diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan dipakai peserta

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

56

didik. 1. Sebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya gempa

bumi? 2. Sebutkan akibat yang terjadi, jika terjadi gempa bumi dan

berikan contoh gempa bumi yang pernahterjadi? 3. jelaskan proses

terjadinya gunung meletus? 4. Sebutkan akibat yang terjadi dari

gunung meletus? Siswa mendengarkan penjelasan dari tugas yang

akan dikerjakan. Siswa bisa mencari informasi dari buku IPA kelas 4

Erlangga halaman (191-203) atau sumber lainnya untuk

mendapatkan jawaban dari tugas yang diberikan guru. Siswa berfikir

bersama, berdiskusi dan menyatukan pendapat (memutar searah

jarum jam) terhadap pertanyaan guru serta meyakinkan tiap anggota

dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Sewaktu siswa

melakukan kerja kelompok, guru mengamati aktivitas dan

memberikan bantuan atau bimbingan seperlunya. Masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Siswa bersama

guru membahas jawaban yang diperoleh, disimpulkan. Dalam

konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang

dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan

materi. Siswa mengerjakan tes formatif. Guru menyampaikan

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

c. Observasi

1. Analisis data dari hasil observasi guru

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru

kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model

pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer guru pada

siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 24.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

57

Tabel 24Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 2 63 Skor 3 17 514 Skor 4 13 52

Jumlah skor keseluruhan 109

Berdasarkan tabel 24 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2

yang diperoleh guru sebanyak 3 bila dijumlahkan menjadi 6, skor 3 yang

diperoleh guru sebanyak 17 bila dijumlahkan menjadi 51 dan skor 4 yang

diperoleh guru sebanyak 13 bila dijumlahkan menjadi 52. Total skor yang

diperoleh guru secara keseluruhan sebanyak 109 dalam pertemuan 1.

Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang

diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 25.

Tabel 25Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

No Skor Kualifikasi

1 113 – 132 A

2 97– 112 B

3 81– 96 C

4 <81 D

Berdasarkan tabel 24 dengan jumlah skor secara keseluruhan 109

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 25 maka dapat

di kualifikasi B. Saat pertemuan pertama guru sudah melaksanakan

pembelajaran memgunakan model graup investigation cukup baik. Guru

sudah mempersiapkan kelas, alat dan media pembelajaran. Guru

memeriksa kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Guru juga

sudah menyampaikan motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan

interaksi yang baik dengan siswa.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

58

Dalam pembentukan kelompok guru kurang bisa menguasai kelas,

ketika siswa mencari teman kelompoknya, karena siswa ramai dalam

kelas. Guru bisa menguasai kelas saat membimbing skelompok memilih

subtopik untuk semua kelompok yang ada. Guru begitu aktif saat

membimbing kelompok dalam bekerja. Guru juga mendominasi saat

kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok. Guru sudah baik

saat membimbing siswa dalam merangkum materi pembelajaran yang

telah diajarkan. Guru juga melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan seluruh siswa.

2. Analisis data hasil observasi siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada siswa

kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer siswa pada

siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 26.

Tabel 26Hasil Pnsekoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 1 23 Skor 3 16 484 Skor 4 6 24

Jumlah skor keseluruhan 74

Berdasarkan tabel 26 skor 1 yang diperoleh siswa tidak ada, skor 2

yang diperoleh siswa sebanyak 1 bila dijumlahkan menjadi 2, skor 3 yang

diperoleh siswa sebanyak 16 bila dijumlahkan menjadi 48 dan skor 4 yang

diperoleh siswa sebanyak 6 bila dijumlahkan menjadi 24. Total skor yang

diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 74 dalam pertemuan 1.

Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang

diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 27.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

59

Tabel 27Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E

Berdasarkan tabel 26 dengan jumlah sekor secara keseluruhan 74

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 27 maka dapat

di kualifikasi B. Siswa melakukan proses pembelajaran graup

investigation dengan cukup baik. Siswa mempersiapkan alat-alat

pembelajaran dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai. Siswa

merespon dengan interaksi saat guru menyampaikan, motivasi, apersepsi

dan tujuan pembelajaran.

Dalam pembentukan kelompok, siswa ramai karena siswa bingung

mencari teman kelompoknya. Siswa kondusif saat memilih topik yang

telah disiapkan untuk kelompok. Siswa mulai berpartisipasi dalam kerja

kelompok, mereka mulai mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok.

Siswa juga takut dan tidak memberikan tanggapan atau masukan bagi

kelompok yang presentasi, presentasi kelompok juga didominasi guru.

Siswa merangkum materi pembelajaran yang telah dilakukan dengan

bimbingan guru. Siswa merespon refleksi dari guru, ini terbukti siswa

berinteraksi saat refleksi.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, guru kurang bisa menguasai kelas saat

pembentukan kelompok karena siswa ramai, guru lebih dominan dalam

presentasi hasil kerja kelompok. Saat pembentukan kelompok siswa ramai,

karena bingung untuk mencari teman kelompoknya, kurang aktif dalam

presentasi hasil kerja kelompok. berdasarkan hasil observasi, maka perlu

dilakukan refleksi agar lebih baik dalam proses pembelajaran dengan

model group investigation pada pertemuan kedua siklus II.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

60

Dalam pertemuan kedua siklus II diharapkan guru lebih baik saat

kegiatan presentasi hasil kerja kelompok agar siswanya yang aktif, guru

lebih mengkondusifkan kelas saat pembentukan kelompok. Siswa lebih

kondusif dalam pembentukan kelompok. Siswa lebih berpartisipasi,

mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok. Diharapkan siswa lebih

berani dan lantang saat melakukan presentasi dalam kelompok.

2. Pertemuan 2

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP pertemuan 2 dengan

materi cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan

longsor). Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran. Membuat lembar kerja kelompok.

Dimdalam pertemuan 2 tes evaluasi akan diberikan. Observer dipersiapkan

yaitu 1 guru kelas 1, berperan sebagai observer guru kelas 4 dan 1 teman

sebagai dokumentasi pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 1I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16

Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:

1. Kegiatan awal

Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,

mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi

kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan

apersepsi dengan bertannya “Saat kalian pulang sekolah melihat

hutannya bagaimana?” guru menampung semua jawaban siswa

untuk disimpulkan dan menyampaikan judul pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, saat eksplorasi guru apa yang kalian lakukan

ketika melihat secara langsung maupun dari berita tentang banjir?

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

61

Guru menampung semua jawaban siswa dan memberikan pujian

terhadap jawaban siswa. Guru membagi siswa kedalam kelompok

secara heterogen, menjadi 4 kelompok dalam kelas. Siswa

bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah

ditentukan. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari

guru cara kerja dalam kelompok. Siswa dalam kelompok membentuk

lingkaran dan saling memegang bahu temennya, selanjutnya

memijitnya. Siswa mendengarkan bagai mana kerja dalam

kelompok, yang benar dari filosofi membuat lingkaran dan memijat

bahu temannya. Siswa yang memberikan sanggahan atau masukan

untuk presentasi dari kelompok lain mendapatkan satu bintang untuk

setiap masukan atau sanggahan. Dalam elaborasi guru, masing-

masing kelompok memilih subtopik melalui pertanyaan yang

diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan dipakai peserta

didik. 1. Sebutkan cara mencegah terjadinya erosi? 2. Sebutkan cara

mencegah banjir yang bisa dilakukan masyarakat? 3. Sebutkan cara

mencegah banjir yang bisa dilakukan pemerintah? 4. Sebutkan cara

mencegah abrasi? Siswa bisa mencari informasi dari buku IPA kelas

4 Erlangga halaman (191-203) , atau lainnya untuk mendapatkan

jawaban dari tugas yang diberikan guru. Siswa berfikir bersama,

berdiskusi dan menyatukan pendapat (searah jarum jam) terhadap

pertanyaan guru serta meyakinkan setiap anggota dalam timnya

mengetahui jawaban tersebut. Sewaktu siswa melakukan kerja

kelompok, guru mengamati aktivitas dan memberikan bantuan atau

bimbingan seperlunya. Masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil kerja kelompok. Siswa bersama guru membahas jawaban yang

diperoleh dan menyimpulkannya. Dalam konfirmasi guru bertanya

jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama

siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

62

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang

dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan

materi. Siswa mengerjakan tes formatif. Guru menyampaikan

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

c. Observasi

1. Analisis data dari hasil observasi guru

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru

kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model

pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer pada siklus

II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 28.

Tabel 28Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 0 03 Skor 3 18 544 Skor 4 15 60

Jumlah skor keseluruhan 114

Berdasarkan tabel 28 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2

yang diperoleh guru tidak ada, skor 3 yang diperoleh guru sebanyak 18

bila dijumlahkan menjadi 54 dan skor 4 yang diperoleh guru sebanyak 15

bila dijumlahkan menjadi 60. Total skor yang diperoleh guru secara

keseluruhan sebanyak 114 dalam pertemuan 2. Berdasarkan tabel kriteria

penilaian jumlah skor, jumlah skor yang diperoleh bisa di kualifikasikan

berdasarkan indikator pada tabel 29.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

63

Tabel 29Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

No Skor Kualifikasi

1 113 – 132 A

2 97– 112 B

3 81– 96 C

4 <81 D

Berdasarkan tabel 28 dengan jumlah skor secara keseluruhan 114

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 29 maka dapat

di kualifikasi A. Dalam pertemuan ke 2 siklus II guru sudah melakukan

bempelajaran dengan model graup investigation dengan sangat baik. Guru

sudah menyiapkan kelas, alat dan media pembelajaran dengan baik,

memeriksa kesiapan siswa saat menerima pembelajaran. Guru juga sudah

menyampaikan motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran.

Dalam pembentukan kelompok guru bisa menguasai kelas, ketika

siswa mencari teman kelompoknya. Guru bisa menguasai kelas saat

membimbing skelompok memilih subtopik untuk semua kelompok yang

ada. Guru begitu aktif saat membimbing kelompok dalam bekerja. Guru

membibing dengan baik sangat saat kelompok melakukan presentasi hasil

kerja kelompok. Guru sudah sangat baik saat membimbing siswa dalam

merangkum materi pembelajaran yang telah diajarkan. Guru juga

melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan seluruh siswa.

2. Analisis data dari hasil observasi siswa

Dari hasil obseervaasi kegiatan siswa pertemuan 2 siklus II dapat

dilihat hasil observer pada tabel 30.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

64

Tabel 30Hasil Penskoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 0 03 Skor 3 3 94 Skor 4 20 80

Jumlah skor keseluruhan 89

Berdasarkan tabel 30 skor 1 tidak ada yang diperoleh siswa, skor 2

tidak ada yang diperoleh siswa, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 3

bila dijumlahkan menjadi 9 dan skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 20

bila dijumlahkan menjadi 80. Total jumlah skor yang diperoleh siswa

secara keseluruhan sebanyak 89 dalam pertemuan 2. Berdasarkan tabel

kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang diperoleh bisa di

kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 31.

Tabel 31Kriteria Penilaian Siswa

No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E

Berdasarkan tabel 30 dengan jumlah skor secara keseluruhan 89

bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 31 maka dapat

di kualifikasi A. Siswa melakukan proses pembelajaran graup

investigation dengan baik proses pembelajaran. Siswa mempersiapkan

alat-alat pembelajaran dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai.

Siswa merespon dengan interaksi saat guru menyampaikan, motivasi,

apersepsi dan tujuan pembelajaran.

Dalam pembentukan kelompok, suasana kelas lebih kondusif

dibandingkan pertemuan pertama siklus II. Keadaan siswa kondusif saat

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

65

memilih topik yang telah disiapkan untuk kelompok. Siswa mulai

berpartisipasi dalam kerja kelompok, mereka mulai mengeluarkan

pendapat dalam kerja kelompok. Siswa mulai beranati saat melakukan

presentasi dan suasana lebih hidup dengan adanya masukan atau

tanggapan dari siswa lain atau kelompok lain, walaupun suasana kelas

menjadi ramai. Siswa merangkum materi pembelajaran yang telah

dilakukan dengan bimbingan guru. Siswa merespon dengan antusias saat

guru merefleksi materi pembelajaran.

3. Hasil Penelitian Siklus II

Proses belajar mengajar yang dilakukan dalam siklus II

menggunakan model pembelajaran group investigation dengan indikator

keberhasilan pada siswa secara klasikal yaitu 80% dari jumlah siswa yang

tuntas KKM dan siswa dikatakan tuntas apa bila nilai tes siswa memenuhi

KKM =60. Hasil evaluasi pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman

siswa tentang Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan

(erosi, abrasi, banjir, dan longsor) sudah tuntas secara klasikal namun ada

satu siswa yang belum tuntas KKM nilai tertinggi 100, nilai terendah 50.

Dari 28 siswa, 27 siswa (96%) dinyatakan mampu memenuhi KKM yang

telah ditetapkan dan 1 siswa (4%) yang belum tuntas KKM. Dari hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Maka hasil tes siswa pada

pelaksanaan siklus II dapat dilihat pada tabel 32.

Tabel 32 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4

SD Negeri 03 Karanganyar Siklus II

No Ketuntasan Frekuensi Persentase1 Tuntas 27 96%2 Tidak tuntas 1 4%Jumlah 28 100%Nilai maksimum 100Nilai minimum 50Rata-rata 77KKM =60

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

66

Berdasarkan tabel 32, ada 1 siswa yang masih belum tuntas atau

belum memenuhi KKM pada siklus II dan secara klasikal sudah tuntas

karena target indikator keberhasilan ialah 80% sedangkan ketuntasan siswa

secara klasikal pada siklus II sudah mencapai 96%, keberhasilan ini bisa

terjadi karena proses bempelajaran menggunakan model group

investigation. Dengan beberapa kelebihan dalam proses pembelajaran yang

berlangsung menggunakan model group investigation, siwa mulai aktif

dalam proses pembelajaran, inisiatif dan berani mengeluarkan pendapat.

Interaksi antar siswa dalam kelompok atau antar siswa dala pembelajaran

sangat baik. Guru semakin kreatif saat menyampaikan pembelajaran,

menggali kemampuan siswa dan mengaktifkan siswa untuk lebih dominan

dalam proses pembelajaran. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes

formatif siklus II dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar IPA Dengan

Menggunakan Model Group Investigation Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Karanganyar Siklus I

Gambar 4 mendeskripsikan ketuntasan siswa dalam belajar IPA

pokok bahasan menjelaskan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan

lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) terdapat 27 siswa telah

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

67

mencapai indikator keberhasilan yaitu 96% tuntas dan 1 siswa masih

belum tuntas yaitu 4%.

d. Refleksi

Berdasarkan observasi pada siklus II, terjadi peningkatan yang lebih

baik dari siswa maupun guru walaupun masih terdapat beberapa kekurangan

pada siswa, seperti : kondisi kelas lebih ramai dari siklus I saat membacakan

laporan kerja kelompok, hal ini disebabkan oleh karena siswa saling berebut

untuk membacakan hasil laporan kelompok dan merespon tanggapan

kelompok lain. Pada siklus II terjadi peningkatan pada aktivitas siswa dan guru

yang lebih baik dari siklus I. Kelebihan dari siklus II yaitu : a. Rasa percaya

diri siswa meningkat, hal ini terlihat dari keberanian siswa dalam menjawab

pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan teman ketika presentasi. b.

Aktivitas siswa meningkat, hal ini terlihat dari cara siswa bekerja sama dalam

kelompok dan cara siswa dalam menyajikan laporan (presentasi). c. Sedangkan

guru sudah bisa menguasai kelas sehingga dapat dikatakan bahwa guru telah

berhasil menerapkan model pembelajaran group investigation untuk pelajaran

IPA kelas 4 pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya terhadap daratan .

4.4. Hasil Penelitian Pra iklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan paparan hasil penelitian maka dapat diketahui adanya

peningkatan hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran group

investigation. Berikut ini dapat dilihat tabel nilai kondisi awal, siklus I dan siklus

II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 33.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

68

Tabel 33Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IIPA Melalui Model

Pembelajaran Group Investigation Kelas 4 SD Negeri 03 Kranganyar Pada Kondisi Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

No Ketuntasan

Pra siklus Siklus I Siklus IIFrekue

nsipersent

aseFrekue

nsiPersent

aseFrekue

nsipersent

ase1 Tuntas 15 53,5% 20 71% 27 96%2 Tidak

tuntas13 46,5% 8 29% 1 4%

Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%Nilai maksimum

80 90 100

Nilai minimum

35 40 50

Rata-rata 59 64 77KKM =60 =60 =60

Berdasarkan tabel 33 rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel dapat

dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Jumlah siswa yang tuntas dalam

mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi Tuntas, pada pra siklus ada 15 siswa

(53,5%) yang sudah tuntas dan 13 siswa (46,5%) yang belum tuntas setelah

diadakan tindakan siklus I ada 20 siswa (71%) yang tuntas dan 8 siswa atau (29%)

yang belum tuntas, sedangkan siklus II ada 27 siswa (96%) tuntas dan siswa

yang belum tuntas hanya ada 1 siswa (4%). Ini membuktikan bahwa pembelajaran

menggunakan model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA

pada pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya

terhadap daratan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

69

Gambar 5Gambar Diagram Batang Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Kelas 4 SD Negeri 03

Kranganyar Pada Kondisi Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus Ii

Berdasarkan gambar 4.4 tapak bahwa terjadi peningkatan ketuntasan

belajar IPA pada pra siklus dan siklus I kemudian ke siklus II. Dalam kondisi

awal siswa sebelum diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran

group investigation hampir sebagian dari keseluruhan siswa belum tuntas atau

memenuhi KKM =60 sebesar 46,5% sedangkan yang sudah tuntas sebesar 53,5%

dari keseluruhan siswa. Setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan

hasil belajar IPA sebesar 71% siswa tuntas dan masih ada 29% siswa yang belum

tuntas. Maka dari itu perlu meningkatkan hasil belajar pada siklus II. Sedangkan

pada siklus II tampak telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA yang signifikan

dengan 96% siswa tuntas dan hanya 4% saja siswa yang belum tuntas atau

memenuhi KKM.

4.5. PembahasanPada observasi awal hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di

kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan guru

masih cenderung menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran. Jadi guru

lebih aktif sedangkan siswanya pasif dalam proses pembelajan yang berlangsung.

Sehingga siswa tidak secara optimal menyerap materi pelajaran yang disampaikan

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

70

dan siswa akan merasa jenuh dan bosan. Proses belajar mengajar yang

berlangsung dengan metode ceramah dianggap kurang efektif terutama dalam

mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik

dan pengaruhnya terhadap daratan. Didalam mata pelajaran IPA mengajar dengan

ceramah, untuk hasil ulangan harian pada materi memahami gaya dapat

mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda, diperoleh data.

Pada prasiklus sebagian besar dari jumlah siswa yaitu 15 siswa (53,5%)

sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 13

siswa (46,5%) untuk kriteria ketuntasan minimal (KKM =60). Nilai tertinggi yang

berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 80 sedangkan nilai

terendahnya adalah 35. Adanya perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas dan

tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat

menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan model

pembelajaran yang konvensional, karena ke 15 siswa ini memang mempunyai

daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun

hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 13 siswa yang lain belum bisa

menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan model pembelajaran

yang monoton saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan

saja. Sehingga diperlukan tindakan yang sesuai yaitu dengan kondisi siswa agar

siswa dapat bekerjasama dan mudah dalam memahami sebuah materi khususnya

memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

Peningkatan hasil belajar IPA dapat dilihat dari perolehan nilai siklus I dan

II. Siklus I dengan penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang

mencapai KKM =60 sebanyak 20 siswa (71%) yang mencapai ketuntasan dan

sebanyak 8 siswa (29%) belum tuntas KKM. Nilai tertinggi adalah 90 dan nilai

terendahnya adalah 40. Siklus II dengan penerapan pembelajaran group

investigaton siswa yang mencapai KKM =60 sebanyak 27 siswa (96%) yang

mencapai ketuntasan dan sebanyak 1 siswa (4%) belum tuntas KKM. Nilai

tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 50. Keberhasilan meningkatkan

hasil belajar pada siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

71

Kabupaten Grobogan bisa terjadi karena menerapkan model pembelajaran group

investigation. Dengan beberapa kelebihan dalam proses pembelajaran yang

berlangsung menggunakan model group investigation, siwa mulai aktif dalam

proses pembelajaran, inisiatif dan berani mengeluarkan pendapat. Interaksi antar

siswa dalam kelompok atau antar siswa dala pembelajaran sangat baik. Siswa

lebih berani dalam mengukapkan pendapat saat proses pembelajaran. Guru

semakin kreatif saat menyampaikan pembelajaran, menggali kemampuan siswa

dan mengaktifkan siswa untuk lebih dominan dalam proses pembelajaran. Dari

hasil observasi pembelajara yang telah dilakukan oleh observer juga menunjukkan

peningkatan proses belajar mengajar baik dari guru dan siswa. Guru terlihat

semakin baik dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran group

investigation, guru tidak lagi mendominasi pembelajaran, guru mulai memahami

untuk mengaktifkan siswa-siswanya dalam proses pembelajaran. Dari hasil

observasi juga menunjukkan guru semakin memahami model pembelajaran group

investigation, terlihat dari skor yang diperoleh guru semakin meningkat dari

pertemuan-kepertemuan berikutnya. Sama dengan yang ditunjukkan guru,

siswapun juga mengalami perubahan yang lebih baik dalam proses pembelajaran

terutama pada pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran group

investigation. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi yang menunjukkan semakin

baik siswa dalam proses pembelajaran, dari siswa yang semula pasif dalam

pembelajaran menjadi aktif. Siswa juga semakin berani dalam artian

mengeluarkan pendapat, mennyanggah, memberikan masukan mengenai

pembelajaran. Skor observasi siswapun semakin meningkat dari pertemuan-

kepertemuan berikutnya. Dari siswa-siswa yang mengalami peningkatan dalam

proses belajar dan hasil belajar terdapat satu siswa yang belum tuntas KKM.

Adanya satu siswa yang tidak tuntas KKM, karena siswa tersebut memang belum

bisa membaca. Dari belum mampunya siswa membaca, sangat sulit siswa untuk

memahami, mengerjakan soal evaluasi dan memahami materi pembelajaran

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan Utari (2012) peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan alam pokok

bahasan energi melalui pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3818/5/T1_292009205_BAB IV.pdf · Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah

72

siswa kelas 4 SD N Madyo Gondo 03 kecamatan Ngablak kabupaten Magelang

semester II tahun pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa peningkatan hasil

belajar IPA dapat dilihat dari perolehan nilai siklus I dan II. 1. Siklus I dengan

penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 26 siswa (72,22%) dan yang belum

mencapai KKM sebanyak 10 siswa (27,78%). Nilai rata-ratanya adalah 73,05

sedangkan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 30. 2. Siklus II

dengan penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 34 siswa (94,44%) dan yang belum

mencapai KKM sebanyak 2 siswa (5,56%). Nilai rata-ratanya adalah 80,28

sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 40.